KONSEP TARBIYAH DALAM ALQURAN

Oleh:

Feby Fauziah & Iis Nurhayati

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Inpentarisasi ayat dan penyusunan surat

Analisis ayat

Analisis hubungan antar ayat

Hadis pendukung

Implikasi Edukatif

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Konsep Tarbiyah SECARA UMUM

• Kata Tarbiyaħ berarti menarbiahkan atau menjadikan Tarbiyaħ. Maksud dari menjadikan Tarbiyaħ disini adalah mendidik secara berkesinambungan.

KBBI

• Pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan kepada semua anak didik secara formal dan nonformal dengan tujuan untuk membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian, memiliki keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya dimasyarakat.

Hasan Basri

1. QS. Al-’Alaq:3

2. QS. Al-Fatihah:2

3. QS. Asy-

Syu`ara:18

4. QS.Al-Isra:24

5. QS. Al-Baqarah:

260

1. QS. Al-’Alaq ayat 3

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia” (QS. Al-’Alaq

[96]:3)

االكرم

Yang Mahal Paling Pemurah Semulia-mulia

كرم Memberikan dgn mudah &

tanpa pamrih bernilai tinggi, terhormat,

mulia, setia)

الكريمMaha Mulia

Menyifati Allah dalam Alquran menunjuk kepada-nya dengan

kata „Rabb‟.

Penyifatan rabb dengan karim karam (anugrah kemurahan-Nya dalam berbagai aspek) dikaitkan dengan Rububiyyah-Nya (pendidikan, pemeliharaan, dan perbaikan makhluk-Nya)

Sehingga anugerah tersebut dalam kadar dan waktunya selalu berbarengan serta bertujuan untuk perbaikan dan pemeliharaan

Quraish Shihab

Menurut Quraish Shihab….

• Kata al-akram : yang mahal/ paling pemurah atau semulia-mulia. • Terambil dari kata karama : memberikan dengan mudah dan tanpa

pamrih, bernilai tinggi, terhormat, mulia, setia, dan sifat kebangsawanan.

• Kata al-karim, yang menyifati Allah dalam Al-Qur`ān , kesemuanya menunjuk kepada-Nya dengan kata Rabb, bahkan demikian juga kata akram.

• Penyifatan rabb dengan karim menunjukan bahwa karam (anugrah kemurahan-Nya dalam berbagai aspek) dikaitkan dengan Rububiyyah-Nya, yakni pendidikan, pemeliharaan, dan perbaikan makhluk-Nya, sehingga anugerah tersebut dalam kadar dan waktunya selalu berbarengan serta bertujuan untuk perbaikan dan pemeliharaan.

Penjelasan Analisis Kata Rabb al-Akram

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Perbandingan Penafsiran Quraish Shihab

Allah memerintahkan kita untuk membaca dengan menyampaikan janji-Nya atas manfaat membaca itu. Allah berfirman: bacalah berulang-ulang dan tuhan pemelihara dan pendidik-mu Maha Pemurah sehingga akan melimpahkan aneka karunia. Ayat tiga ini mengulangi perintah membaca. Perintah yang kedua ini dimaksudkan agar Rasulullah saw lebih banyak membaca, menelaah, memerhatikan alam raya, serta membaca kitab yang tertulis dan tidak tertulis dalam rangka mempersiapkan diri terjun ke masyarakat.

(+) Al-Maragi & Ash-Shiddieqy

Kerjakanlah apa yang Aku perintahkan, yaitu membaca. Perintah ini diulang-ulang, sebab membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa, melainkan setelah berulang-ulang dan dibiasakan. Berulang-ulangnya perintah Ilahi berpengertian sama dengan berulang-ulang membaca.

2. QS. Al-Fatihah ayat 2

Artinya: “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-Fatihah

[1]:2)

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Analisis Kata ‘Rabb’ dalam QS.[2]:2

Berdasarkan Tafsiran Al-Qur`ān –yang di set up dalam program

Ms. Word- kata Rabb (tuhan) berarti Tuhan yang ditaati yang Memiliki, Mendidik dan Memelihara.

Taftazani & Abdurrahman: kata رب idzafat kepada العالمين , menunjukkan bahwa tarbiyaħ digunakan bagi semua makhluk Allah meliputi manusia, binatang serta tumbuhan dan lain-lain.

Perbandingan Penafsiran Al-Maraghi

Segala puja dan puji itu diungkapkan karena akan membawa, yakni kenikmatan yang bersumber dari Allah swt. Karenanya, hanya Allah-lah yang berhak menerima puja dan puji.

Al-Aisar Allah Ta‟ala memberitahukan bahwa segala bentuk pujian, berupa sifat keagungan dan kesempurnaan, adalah milikNya semata, bukan milik selainnya. Karena Dia-lah Tuhan yang memiliki segalanya dan yang menciptakan semuanya.

Quraish Shihab

Makna dari الحمد هللا: huruf alif dan lam yang terdapat pada kata ini mengandung arti pengkhususan bagi-Nya. Berarti segala pujian dipersembahkan kepada Allah, karena Dia yang menciptakan segala sesuatu dan segalanya diciptakanya dengan baik serta penuh “kesadaran”, tanpa paksaan. Makna رب العلمين : bentuk penegasan bahwa Allah Tuhan semesta alam. Artinya, segalanya telah dipersiapkan oleh Allah. Tidak ada satupun dalam rangka mencapai tujuan hidupnya yang tidak disediakan oleh Allah. Karena dia adalah pendidik dan pemelihara seluruh alam.

Implikasi Edukatif QS.Al-Fatihah:2 dan QS.Al-’Alaq:3

- Pendidikan harus berusaha mengenalkan manusia kepada Yang Maha Mendidik, melalui „membaca‟ secara berulang.

- Pendidikan harus berusaha menumbuhkan sikap syukur yang besar kepada Rabb semesta alam.

- Pendidikan yang dilakukan harus mengacu pada Rabb Yang Maha Memelihara. Misal dengan mengadopsi sifat-sifat Allah.

- Pendidikan yang dilakukan meliputi pembimbingan, pengawasan, penjagaan dan pengajaran.

3. QS. Asy-Syuara ayat 18

Artinya: “Fir'aun menjawab: ‘Bukankah Kami telah mengasuhmu di antara

(keluarga) Kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal

bersama Kami beberapa tahun dari umurmu.’” (QS. Asy-Syuara

[26]:18)

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Perbandingan Penafsiran Quraish Shihab

Fir‟aun mengingatkan Nabi Musa as tentang masa lalunya serta apa yang dianggap olehnya sebagai jasa. Katanya: “Bukankah kami, dengan segala kebesaran dan fasilitas yang kami miliki, telah mengasuhmu..”. Mestinya jasa itu dibalas dengan baik.

(+) Al-Jazairi

Fir‟aun berkata, “Bukankah kami telah mengasuhmu di antara keluarga kami waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.” Lalu Musa menjawab (Ayat 22) “Budi yang telah kau limpahkan itu ...” Kalimat tanya pada ayat ini ditiadakan. Penjelasannya yakni apakah nikmat yang kau berikan itu adalah perbudakan bani Israil yang dengan seenaknya engkau jadikan mereka sebagai pembantu. Engkau perlakukan mereka seperti budak lalu engkau jadikan aku sebagai anak seperti yang engkau sangkakan. Maka dimanakah nikmat yang telah engkau berikan kepadaku, wahai Fir‟aun?. Dari kalimat ini terlihat jelas bahwa sebenarnya Nabi Musa tidak merasa telah diberi pengasuhan yang baik dari Fir‟aun.

4. QS. Al-Isra ayat 24

Artinya: “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu

kecil". (QS. Al-Isra [17]:24)

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Analisis Kata (oleh Dr. Muchlis M. Hanafi, MA dalam seminar “Pendidikan Islam Menjawab Tantangan

Zaman”, Kamis, 13 September 2012.)

• Kata rabā : tumbuh, bertambah dan berkembang.

• Lahir kata rabbā, yurabbī, tarbiyah yang biasa diartikan dengan mendidik atau pendidikan.

• Menurut sebagian pakar, kata tarbiyah berasal dari kata rabbaba, kemudian untuk meringankan pengucapan (takhfīf), huruf ba yang terakhir diganti dengan huruf ya.

• Dalam Alquran tidak ditemukan kata al-Tarbiyah, tetapi ada istilah yang senada dengan itu: al-rabb, rabbayānī (QS. Al-Isra:24), nurabbika (QS.Al-Syu`ara:18), dll.

Perbandingan Penafsiran Qurthubi kamaa rabbayani “Sebagaimana mereka berdua telah mendidikku.”

Pendidikan secara khusus disebutkan agar para hamba ingat bahwa kasih-sayang kedua orang tua dan kelelahan keduanya adalah dalam mendidik. Sehingga hal itu dapat menambah kasih-sayang dan lemah-lembut kepada keduanya.

Quthb “Dan ucapkanlah, „Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana merkea berdua mendidik aku di waktu kecil.‟ Sebuah kenangan masa lalu yang penuh kelembutan, dan masa kanak-kanak yang masih lemah di bawah asuhan kedua orang tua. Ditambahkan dengan riwayat bahwa Al-Hafidz Abu Bakar al-Bazzar meriwayatkan dari Buraidah dari bapaknya bahwa ada seorang laki-laki sedang melakukan thawwaf sambil menggendong ibunya. Maka, laki-laki itu bertanya kepada Rasulullah, “Apakah aku sedang memenuhi hak ibuku ini?” Nabi saw menjawab, “Tidak. Bahkan, tidak menyamai satu kalipun tarikan nafasnya.”

5. QS. Al-Baqarah ayat 260

Artinya: “dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah

kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati."

Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab:

"Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap

(dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah

empat ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah

berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian

dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya

mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah

[2]:260)

Analisis Kata

• Al-Maragi dalam Taftazani & Abdurrahman (2010:15-16) menerangkan bahwa ungkapan ‘rabb’ di sini memberi isyarat bahwa hal tersebut bersumber dari yang Maha Pengatur/ pendidik yang mengembangkan fisik dan mental.

• Allah memberikan pengajaran untuk memantapkan keimanan Nabi Ibrahim as.

Program Studi: S-1 Ilmu Pendidikan Agama Islam

Universitas Pendidikan Indonesia

Hubungan Antar Ayat

Dalam QS. Al-‘Alaq ayat 3 dibahas tentang sifat Rabb sebagai pendidik, yakni Al-Akram (Maha Mulia). Begitupun dalam QS. Al-Fatihah ayat 2 menjelaskan tentang keteraturan Allah (sebagai pendidik) dalam mendidik dan memelihara seluruh alam. Adapun, QS. Asy-Syuara ayat 18 dan QS. Al-Isra ayat 24 menjelaskan tentang proses tarbiyaħ (cara mendidik). Terakhir surat Al-Baqarah juga menjelaskan tentang cara Allah memberikan pendidikan kepada Nabi Ibrahim as.

Hadits Pendukung

ـين كونــوا ... اني يــربــ رب ان ال ب الر ا وي ما ا ما ح كباره م قب (رواه البخار ن ابن باس. )الناس بصغار الع

“...Jadilah kamu para pendidik yang penyantun, ahli fiqh, dan berilmu pengetahuan. Dan dikatakan sebagai “rabbani” apabila seseorang telah mendidik

manusia dengan ilmu pengetahuan, mulai dari sekecil-kecilnya sebelum mengajarkan ilmu yang

tinggi.” (H.R. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Implikasi Edukatif

- Pendidikan yang dilakuakan harus mencakup aspek jasmani, rohani, dan akalnya.

- Pendidikan harus diberikan dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan kelembutan.

- Pendidikan harus bisa memantapkan pengetahuan manusia.

- Pendidikan harus dilakukan secara bertahap.

Menurut Para Ahli … Ki Hajar Dewantara: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan bathin), pikiran (intelektual) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.” Muhammad Natsir “Yang dinamakan didikan, ialah satu pimpinan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepada kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti sesungguhnya.” Ahmad D. Marimba “Pendidikan adalah bimbingan/pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

*ini cuman dari 4 ayat.

Muchlis M. Hanafi

Proses pendidikan dan pengajaran hendaknya bertujuan membentuk sifat

rabbāniy dalam peserta didik. Dengan kata lain, pendidikan dalam pandangan

Alquran bertujuan mewujudkan penyerahan mutlak kepada Allah (islāmul wajhi lillāh), pada tingkat individual, masyarakat dan

kemanusiaan.

Konsep Akhir Berdasar analisis tematik kami

• Tarbiyah: pendidikan (berupa bimbingan, pengajaran, pengasuhan, pengembangan, dll) yang diberikan kepada manusia dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, meliputi segala aspeknya baik itu akal, jasmani maupun rohani yang ditujukan untuk perbaikan.

• Tujuan pendidikan: melahirkan manusia yang utuh, „full, gak setengah-setengah!.‟

The Great Paradigm (Paradigma Pembelajaran)

Nature and life are a whole and integrated system wich makes

Allah as The Center.

(Aam Abdussalam) Ini ada kaitannya dengan QS. Al-’Alaq Iqra` yg dibahas tadi & ayat2 yg pernah kita bahas di SP.