pengaruh operasi pterygium pada osmolaritas air mata
DESCRIPTION
Pengaruh Operasi Pterygium Pada Osmolaritas Air MataTRANSCRIPT
PENGARUH OPERASI
PTERYGIUM PADA
OSMOLARITAS AIR MATA
Tujuan : Untuk mengetahui perubahan tes mata kering pada pasien yang menjalani operasi pterygium .
Metode : Dalam penelitian ini terdapat tujuh puluh empat pasien yang menjalani pterygium surgery primer. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran osmolaritas air mata sebanyak 4 kali yaitu, pada baseline (sebelum dilakukan operasi) ,bulan ke 3 , bulan ke 12 , dan bulan ke 18 (dilakuakan pengukuran osmolaritas air mata , Break Up Time / BUT , dan uji Schirmer) . Pasien dibagi menjadi 2 kelompok : Kelompok 1 , yang terdiri dari pasien pterygium tidak berulang, dan Grup 2, terdiri dari pasien yang kambuh setelah operasi pterygium .
Hasil : Pasien di Grup 1 memiliki tingkat osmolaritas air mata yang lebih rendah setelah operasi dibandingkan pada awal bulan sebelum operasi ( p < 0,001 ) . Pasien di Grup 2 tingkat osmolaritas air mata tidak berbeda dari baseline setelah 18 bulan ( p = 0,057 ) . Didapatkan pada Grup 1 tingkat prevalensi dry eye siyndrome ( DES ) lebih rendah yaitu pada bulan ke 18 setelah operasi dibandingkan pada baseline (sebelum operasi) dengan nilai ( p = 0,002 ) . Di Grup 2 , kejadian sindroma mata kering (DES) lebih rendah setelah di bulan ke 3 bulan dibandingkan sebelum dilakukan operasi (baseline) dengan nilai ( p = 0,03 ) , tetapi pada bulan ke 12 dan 18 kejadian DES hampir sama dengan saat bulan sebelum dilakukan operasi dengan nilai (keduanya p > 0,05 ) .
Kesimpulan : Gangguan fungsi film air mata berhubungan dengan pterygium . Pterygium eksisi mempengaruhi osmolaritas air mata dan fungsi film air mata . Namun, osmolaritas air mata memburuk lagi dengan kekambuhan pterigium .