pengaruh motivasi dan program pelatihan · pdf filemotivasi dan pelatihan kerja berpengaruh...
TRANSCRIPT
PENGARUH MOTIVASI DAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh : Manahan Kardy SE.,MM
ABSTRAK
Menyadari bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset paling penting bagi
perusahaan/lembaga instansi pemerintah yang memiliki kemampuan berkembang
sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam jangka panjang, maka peningkatan
keterampilan sumber daya manusia berada di urutan tertinggi. Kendala yang
dihadapi adalah kurangnya motivasi pimpinan terhadap bawahan dan juga
motivasi dari diri si bawahan serta program pelatihan terlalu sedikit
mengakibatkan kinerja pegawai tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui secara jelas bagaimana pengaruh motivasi dan program pelatihan
terhadap kinerja pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera
Utara dan untuk membandingkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan
keadaan di lapangan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
motivasi dan pelatihan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara, baik
secara parsial maupun secara simultan. Sampel penelitian ini adalah sebagian
pegawai, pria dan wanita di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera
Utara yang berjumlah 65 orang. Adapun metode pengumpulan data dilakukan
dengan angket. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda
dengan menggunakan software SPSS ver. 16,00. Nilai koefisien determinasi (R)
diperoleh sebesar 75,4%, hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen
(motivasi dan program pelatihan) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel
dependen (kinerja pegawai) sebesar 75,4%, sedangkan sisanya merupakan
variabel yang tidak terungkap. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95%
dan test of level 5% menunjukkan bahwa motivasi dan program pelatihan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun simultan, yaitu
: Fhitung 99,087 > 3,14 dan probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima
H1). Hipotesis sebelumnya diterima. Untuk thitung 6,540 > ttabel 1,66980 dan
probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1). Untuk thitung 4,250 > ttabel
1,66980 dan nilai probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1).
Pengaruh dominan menyatakan motivasi sebesar 0,571, sedangkan Program
Pelatihan sebesar 0,371 artinya motivasi berpengaruh dominan mempengaruhi
kinerja pegawai.
Kata Kunci : motivasi, program pelatihan dan kinerja pegawai
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia
ditentukan oleh sejauh mana sistem
di bidang sumber daya manusia ini
sanggup menunjang dan memuaskan
keinginan pegawai maupun lembaga
instansi tersebut. Peningkatan
pengetahuan, skill, perubahan sikap,
perilaku, koreksi terhadap
kekurangan-kekurangan kinerja
dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas melalui
pelatihan dan motivasi dari pimpinan
atau lembaga instansi pemerintah.
Pelatihan akan memberikan
kesempatan bagi pegawai
mengembangkan keahlian dan
kemampuan baru dalam bekerja agar
apa yang diketahui dan dikuasai saat
ini maupun untuk masa mendatang
dapat membangun pegawai untuk
mengerti apa yang seharusnya
dikerjakan dan mengapa harus
dikerjakan, memberikan kesempatan
untuk menambah pengetahuan,
keahlian sedangkan dengan motivasi
akan memberikan kesempatan
kepada pegawai untuk menyalurkan
ego individu dan memperkuat
komitmen pegawai pada perusahaan
atau lembaga instansi pemerintah.
Motivasi dapat
memberikan sumbangan yang
signifikan dalam peningkatan
kualitas kinerja pegawai. Seperti
teori Maslow tentang motivasi
adalah seperti kerucut, manusia akan
termotivasi apabila kebutuhan yang
menjadi sasaran hidup terpenuhi
dengan baik mulai dari kebutuhan
fisiologis sampai kebutuhan
aktualisasi diri. Motivasi pegawai
harus diperhatikan oleh para
pimpinan unit kerja karena sulit
meningkatkan kinerja apabila mereka
tidak memiliki motivasi yang tinggi
dalam melaksanakan pekerjaannya,
antara lain pemberian insentif,
promosi jabatan, dan lainnya.
Rendahnya motivasi juga akan
mengakibatkan pegawai tidak
bersungguh-sungguh dan sepenuh
hati dalam melaksanakan tugas.
Tentu saja akan memberikan
pengaruh buruk bagi kinerja secara
keseluruhan pada satuan kerja.
Melalui pelatihan para
pegawai bisa terbantu mengerjakan
pekerjaan yang ada, dapat pula
meningkatkan prestasi kerja
pegawai. Pelatihan bagi pegawai
merupakan sebuah proses
mengajarkan pengetahuan dan
keahlian tertentu serta sikap agar
pegawai semakin terampil dan
mampu melaksanakan tanggung
jawabnya menjadi semakin baik,
sesuai dengan kapasitasnya masing-
masing.
Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka penulis tertarik untuk
memilih dan membahas skripsi
dengan judul Pengaruh Motivasi dan
Program Pelatihan pada Kinerja
Pegawai Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Sumatera Utara.
B. Identifikasi Masalah
1. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari
permasalahan yang dibahas pada
latar belakang permasalahan di atas,
penulis melihat ada beberapa
masalah yang terjadi dan
mengidentifikasikan sebagai berikut :
1) Lemahnya gaya kepemimpinan
menyebabkan rendahnya
loyalitas pegawai.
2) Rendahnya pengawasan
mengakibatkan menurunnya
kinerja pegawai terhadap
pegawainya.
3) Kurangnya komunikasi antar
pegawai menyebabkan
produktivitas tidak maksimal.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
dan identifikasi serta batasan
masalah di atas, maka dirumuskan
masalah penelitian ini sebagai
berikut :
1) Apakah Motivasi dan Program
Pelatihan berpengaruh
serempak (simultant) terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara.
2) Variabel manakah dominan
mempengaruhi Kinerja
Pegawai ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini adalah :
1) Untuk mengetahui secara jelas
bagaimana pengaruh motivasi
dan program pelatihan terhadap
kinerja pegawai pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara.
2) Untuk membandingkan teori
yang diperoleh dalam
perkuliahan dengan keadaan di
lapangan.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah sebagai
anggapan sementara terhadap suatu
soal yang dimaksudkan dari
kemungkinan adanya data atau
jawaban untuk menegakkan hipotesis
tersebut untuk mencapai jawaban
sebenarnya. (Arikunto, 2004 : 63)
Oleh karena itu, penulis
merumuskan hipotesis dalam
penelitian ini yaitu :
1) Motivasi dan Program Pelatihan
berpengaruh serempak
(simultant) secara positif dan
signifikan terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Sumatera
Utara.
2) Variabel yang mempengaruhi
kinerja pegawai adalah motivasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Motivasi
Berikut ini pengertian
tentang motivasi menurut America
Encyclopedia dalam Malayu
Hasibuan (2007 : 143) :
“Motivation, that predisposititon (it
self the subject of much controvency)
within the individual which arouses
sustain and direct his behavior.
Motivation involve such factor as
biological and emotional needs that
can only be inferred from
observation behavior.
Artinya motivasi adalah
kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan)
dalam diri seseorang yang
membangkitkan topangan dan
mengarahkan tindak tanduknya.
Motivasi meliputi faktor kebutuhan
biologi san emosional yang hanya
dapat diduga dari pengamatan
tingkah laku manusia.
2. Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah suatu
kegiatan untuk memperbaiki
kemampuan kerja seseorang dalam
kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
Pelatihan membantu pegawai dalam
memahami suatu pengetahuan
praktis dan penerapannya, guna
meningkatkan keterampilan,
kecakapan, dan sikap yang
diperlukan organisasi dalam
usaha mencapai kinerja yang
maksimal. (Husnan dalam Edy
Sutrisno, 2010 : 62)
a. Manfaat Pelatihan
Melalui pelatihan yang
diadakan bagi para pegawai, maka
perusahaan/lembaga instansi pun
akan memperoleh manfaatnya terdiri
dari tujuh macam (Gouzali Saydam,
2006 : 76-77), yaitu :
1) Meningkatkan produktivitas
kerja perusahaan
2) Mewujudkan hubungan kerja
yang serasi antar SDM
3) Mempercepat pengambilan
keputusan yang tepat.
4) Meningkatkan semangat dan
kegairahan bekerja.
5) Mendorong pemimpin untuk
menggunakan gaya manajemen
partisipatif.
b. Metode Pelatihan
Pelatihan-pelatihan yang
diperuntukkan pegawai dapat
menggunakan berbagai alternatif
metode dan menyatakan bahwa
terdapat beberapa bentuk metode
pelatihan (Gary Dessler, 2008 :
285), yaitu :
1) On the Job Training.
2) Magang.
3) Job Instruction Training.
4) Pengajaran.
5) Pelajaran terprogram.
6) Pelatihan dengan peralatan
audiovisual.
7) Pelatihan dengan simulasi.
8) Pelatihan berbasis-komputer
atau disebut juga computer-
based-training (CBT).
3. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu fungsi
dari motivasi dan kemampuan.
Untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan, seseorang harus memiliki
derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan tertentu. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah
cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas
tentang apa yang akan dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya.
(Rivai & Basri, 2005 : 15)
Ada tiga alasan pokok
perlunya mengadakan penilaian
terhadap kinerja pegawai :
1) Untuk mendorong perilaku yang
baik atau memperbaiki serta
mengikis kinerja (prestasi) di
bawah standar.
2) Untuk memuaskan rasa ingin
tahu pegawai tentang seberapa
baik kerja pegawai.
3) Untuk memberikan landasan
yang kuat bagi pengambilan
keputusan selanjutnya
sehubungan dengan karir
seorang pegawai.
a. Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja
Kinerja (performance)
dipengaruhi oleh tiga faktor :
1) Faktor individual.
2) Faktor psikologis.
3) Faktor organisasi.
(Mangkunegara, 2005 :14)
Faktor penentu prestasi
kerja individu dalam organisasi
adalah :
a) Faktor Individu
b) Faktor Lingkungan
b. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja didasari
oleh tiga alasan pokok (Bittel dan
Newstrom, 1996 : 216), yakni :
1) Mendorong perilaku pegawai.
2) Untuk memuaskan.
3) Untuk memberikan landasan
seorang pegawai.
Faktor-faktor orang mau
bekerja (Malayu Hasibuan, 2007 :
142) adalah sebagai berikut :
a) The Desire to Live (keinginan
untuk hidup).
b) The Desire for Position
(keinginan untuk suatu posisi).
c) The Desire for Power
(keinginan akan kekuasaan).
d) The Desire for Recognation
(keinginan akan pengakuan).
B. Kerangka Konseptual
Program Pelatihan
dimaksudkan untuk mengoreksi
kekurangan-kekurangan kinerja yang
berkenaan dengan ketidakcocokan
antara perilaku aktual dengan
perilaku yang diharapkan.
Pemimpin diharapkan
mampu memotivasi pegawai untuk
melakukan pekerjaannya. Motivasi
merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam menentukan
perilaku seseorang, termasuk
perilaku kerja.
Pelatihan sebagai cara
untuk meningkatkan keterampilan
kerja dan motivasi kerja merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja.
Kinerja merupakan
kombinasi dari kemampuan, usaha
dan kesempatan yang dapat dinilai
dari hasil kerjanya atau kinerja
merupakan catatan outcome yang
dihasilkan dari fungsi pegawai
tertentu atau kegiatan yang dilakukan
selama periode waktu tertentu.
Berdasarkan defenisi di
atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa kinerja merupakan hasil kerja
pegawai terhadap suatu pekerjaan
dalam satu kurun waktu tertentu
berdasarkan tolak ukur yang telah
ditetapkan sejak awal. Untuk
mengetahui pengaruh pelatihan dan
motivasi kerja terhadap kinerja maka
dibuatlah suatu kerangka pemikiran.
Motivasi kerja dan Program
pelatihan adalah sebagai variabel
bebas (variabel Independen),
sedangkan kinerja karyawan adalah
variabel terikat (variabel dependen),
maka hubungan antara variabel-
variabel bebas dan variabel terikat
dalam penelitian ini digambarkan
dalam kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Model Penelitian
Dimana :
X1 = Motivasi (Independent Variable)
X2 = Program Pelatihan (Independent Variable)
Y = Kinerja (Dependent Variable)
Sumber : Diolah Penulis, 2011
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini
berdasarkan tingkatan informasi
ilmiah yang akan digali berdasarkan
Descriptive Research yaitu
menganalisis hubungan/korelasi
antar variabel dan Explanatif
Research yaitu studi yang
menganalisis pengaruh dan
kausalitas antara satu variabel
dengan variabel lainnya
Tempat Penelitian: Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Sumatera Utara
B. Operasional Variabel
Untuk memberikan
jawaban yang jelas, maka diberikan
defenisi variabel-variabel yang akan
diteliti guna memudahkan
pembuatan kuisioner sebagai berikut
:
1. Motivasi (X1)
Motivasi adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar mau
Indikatornya yaitu :
a) Jenjang Karir
b) Insentif
2. Program Pelatihan (X2)
Pelatihan merupakan usaha
yang berujuan untuk menyesuaikan
seseorang dengan lingkungannya,
baik itu lingkungan di luar pekerjaan,
maupun lingkungan di dalamnya.
(Moekijat, 1991 : 2)
X1
X2
Y
Indikatornya yaitu :
1. Penetapan Standar Pelatihan
2. Pengawasan Kegiatan Pelatihan
3. Kinerja (Y)
Kinerja merupakan efisiensi
dan efektivitas, di mana efisiensi
menekankan pada hasil kerja
(performance) sedangkan efektivitas
berhubungan dengan proses
pencapaian tujuan yang dikaitkan
dengan kerja manusia untuk
meningkatkan kualitas kerja.
(Hadari Nawawi, 2003 : 89)
Adapun indikator-
indikatornya adalah :
a. Kemampuan meningkatkan
kualitas kerja
b. Prestasi
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2004:72)
2. Sampel
Dalam menentukan sampel,
penulisan berpedoman kepada
pendapat ahli yang menyatakan :
apabila subjek di bawah 100 orang
maka lebih baik diambil semua,
sehingga penelitian merupakan
penelitian populasi, jika jumlah
subjek lebih besar dari 100 maka
diambil 10% sampai 15% atau 25%
atau lebih. (Arikunto Suharsimi,
2002 : 10)
Berdasarkan pendapat
tersebut, di atas maka diambil 50% x
130 = 65 orang sampel responden.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penelitian ini
penulis menggunakan dua metode
penelitian berupa dokumentasi
(sejarah ringkas, visi dan misi,
struktur organisasi), yaitu :
1. Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
2. Penelitian Lapangan
Sedangkan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
2. Wawancara (Interview)
3. Daftar Pertanyaan
(Questionaire)
E. Pengujian Instrumen Data
Sebelum dianalisis dan
dievaluasi, terlebih dahulu data diuji
dengan:
1. Uji Validitas
yaitu salah satu pengujian yang
dilakukan untuk mengetahui
kelayakan butir–butir dalam
daftar pertanyaan (angket) yang
akan disajikan pada responden.
2. Uji Reliabilitas (Kehandalan)
uji Reliabilitas (kehandalan).
Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika
memiliki nilai Cronbach’s
Alpha lebih besar (>) 0.60.
3) Uji Asumsi Klasik
a). Uji Normalitas
b). Uji Multikolinieritas
c) Uji Heteroskedastisitas
F. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh motivasi dan
program pelatihan terhadap kinerja
pegawai yang dapat dihitung dengan
bantuan perangkat lunak Statistical
Product and Service Solution (SPSS
versi 16.00) dengan rumus :
Keterangan :
Y = Kinerja
X1 = Motivasi
X2 = Program Pelatihan
a, b1, b2= Koefisien Regresi
Berganda (Multiple Regrestion)
a = Nilai Y apabila X1 =X2 = 0
(epsilon) = Kesalahan Penduga
I. Pengujian Hipotesis
1. Uji Pengaruh Serempak
(Simultant)
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah motivasi dan
program pelatihan secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai pada tingkat
kepercayaan (Confidence Interval)
atau level pengujian hipotesis 5%
dengan uji F hipotesis yang
digunakan.
2. Uji Pengaruh parsial (uji t)
variabel bebas terhadap variabel
terikat
3. Uji Pengaruh Dominan
Untuk pengaruh dominan
dapat dilihat dari angka
standaridized coefficient Beta
terbesar dari variabel yang diteliti .
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Badan Diklat Provinsi
Sumatera Utara merupakan unsur
penunjang Pemerintah Provinsi dan
bertugas membantu Gubernur
Sumatera Utara dalam bidang
Pendidikan dan Pelatihan bagi para
Pegawai Negeri Sipil.
Badan Diklat Provinsi
Sumatera Utara dipimpin oleh
seorang Kepala (berdasarkan Perda
Provsu Nomor 9 Tahun 2008),
berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur
Sumatera Utara melalui Sekretaris
Daerah, membawahi seorang
Sekretaris dan empat Kepala Bidang,
di mana Sekretaris membawahi tiga
Sub Bagian dan masing-masing
Kepala Bidang membawahi dua Sub
Bidang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penyajian Data
Data yang diperoleh selama
penelitian akan disajikan dalam
bentuk kuantitatif sebagai hasil
penyebaran angket kepada pegawai
yang ada di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Sumatera Utara,
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
yaitu sebanyak 65 orang pegawai (
50 % dari 130 pegawai ) yang
bekerja di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Sumatera Utara
Jalan Ngalengko No. 1 Medan,
dengan jumlah seluruh pertanyaan
sebanyak 8 butir yang terdiri dari
pertanyaan Variabel X1
(Motivasi), Variabel X2 (Program
Pelatihan) dan Varibel Y (Kinerja)
dan disediakan 5 alternatif jawaban,
yaitu :
a. Sangat Setuju (SS) skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Ragu-ragu (R) skor 3
d. Tidak Setuju (TS) skor 2
e. Sangat Tidak Setuju skor 1
Adapun jawaban-jawaban dari
responden yang diperoleh akan
ditampilkan pada tabel-tabel
berikut :
1) Variabel X1 (Motivasi)
Pegawai Adalah Bagian Penting Dari Sebuah Lembaga Pemerintah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 33 50.8 50.8 50.8
Setuju 27 41.5 41.5 92.3
Ragu - ragu 5 7.7 7.7 100.0
Tidak Setuju 0 0 0 100.0
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 33 orang
(50,8 %), setuju sebanyak 27 orang
(41.5 %), ragu-ragu sebanyak 5
orang (7,7 %), dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
Pegawai Dapat Menyelesaikan Suatu Pekerjaan Apabila Diberi Tanggung
Jawab
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 38 58.5 58.5 58.5
Setuju 15 23.1 23.1 81.6
Ragu - ragu 7 10.8 10.8 92.4
Tidak Setuju 4 6.1 6.1 98.5
Sangat Tidak
Setuju
1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 38 orang
(58,5 %), setuju sebanyak 15 orang ,
ragu-ragu sebanyak 7 orang (10,8
%), tidak setuju 4 orang (6,1 %), dan
sebanyak 1 orang (1,5 %) responden
yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dalam Menangani Mitra Kerja, Pegawai Selalu Menunjukkan Bahwa Mitra
Kerja Adalah Bagian Dari Lembaga Pemerintah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 30 46.1 46.1 46.1
Setuju 10 15.4 15.4 61.5
Ragu - ragu 15 23.1 23.1 84.6
Tidak Setuju 7 10.8 10.8 95.4
Sangat Tidak
Setuju
3 4.6 4.6 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di yatakan
sangat setuju sebanyak 30 orang,
setuju sebanyak 10 orang ragu-ragu
sebanyak 15 orang , tidak setuju 7
orang, dan sangat tidak setuju
sebanyak 3 orang.
Pegawai Mempunyai Keahlian Melaksanakan Tugas-Tugas Dan Dapat
Menyelesaikan Masalah Yang Dihadapi Dengan Baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 20 30.8 30.8 30.8
Setuju 25 38.5 38.5 69.5
Ragu - ragu 13 20 20 89.3
Tidak Setuju 4 6.1 6.1 95.4
Sangat Tidak
Setuju
3 4.6 4.6 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
menyatakan sangat setuju sebanyak
20 orang, setuju sebanyak 25 orang,
ragu-ragu sebanyak 13 orang, tidak
setuju 4 orang, dan sangat tidak
setuju sebanyak 3 orang.
Para Pegawai Yakin Bahwa, Promosi Jabatan Dan Kenaikan Pangkat
Dilakukan Berdasarkan Kemampuan Dan Prestasi Pegawai
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 15 23.1 23.1 23.1
Setuju 17 26.1 26.1 49.2
Ragu - ragu 23 35.4 35.4 84.6
Tidak Setuju 5 7.7 7.7 92.3
Sangat Tidak
Setuju
5 7.7 7.7 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel 4.5 di
atas, didapat data bahwa yang
menyatakan sangat setuju sebanyak
15 orang (23,1 %), setuju sebanyak
17 orang (26,1 %), ragu-ragu
sebanyak 23 orang (35,4 %), tidak
setuju 5 orang (7,7 %), dan sangat
tidak setuju sebanyak 5 orang (7,7
%).
2) Variabel X2 (Program Pelatihan)
Lamanya Program Pelatihan Perlu Disesuaikan Dengan Tujuan Pelatihan
Agar Sasarannya Dapat Tercapai
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 51 78.5 78.5 78.5
Setuju 10 15.4 15.4 93.9
Ragu - ragu 4 6.1 6.1 100.0
Tidak Setuju 0 0 0 100.0
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 51 orang
(78,5 %), setuju sebanyak 10 orang
(15.4 %), ragu-ragu sebanyak 4
orang (6,1 %), dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak
setuju maupun sangat tidak setuju.
Materi Pelatihan Yang Diikuti Sangat Sesuai Dengan Tugas Dan Pekerjaan Di
Lapangan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 47 72.3 72.3 72.3
Setuju 7 10.8 10.8 83.1
Ragu - ragu 6 9.2 9.2 92.3
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 95.4
Sangat Tidak
Setuju
3 4.6 4.6 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 47 orang
(72,3 %), setuju sebanyak 7 orang
(10.8 %), ragu-ragu sebanyak 6
orang (9,2 %), tidak setuju 2 orang
(3,1 %), dan sangat tidak setuju
sebanyak 3 orang (4,6 %).
Pelatihan Yang Diikuti Pada Dasarnya Bertujuan Untuk Memberikan
Keterampilan Dan Pengetahuan Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 31 47.7 47.7 47.7
Setuju 20 30.8 30.8 78.5
Ragu - ragu 10 15.4 15.4 93.9
Tidak Setuju 1 1.5 1.5 95.4
Sangat Tidak
Setuju
3 4.6 4.6 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 31 orang
(47,7 %), setuju sebanyak 20 orang
(30.8 %), ragu-ragu sebanyak 10
orang (15,4 %), tidak setuju 1 orang
(1,5 %), dan sangat tidak setuju
sebanyak 3 orang (4,6 %).
Selain Keterampilan Kemampuan Teknis Sangat Diperlukan Dalam
Hubungannya Dengan Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 19 29.2 29.2 29.2
Setuju 25 38.5 38.5 67.7
Ragu - ragu 9 13.8 13.8 81.5
Tidak Setuju 7 10.8 10.8 92.3
Sangat Tidak
Setuju
5 7.7 7.7 100.0
Total 65 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 19 orang
(29,2 %), setuju sebanyak 25 orang
(38.5 %), ragu-ragu sebanyak 9
orang (13,8 %), tidak setuju 7 orang
(10,8 %), dan sangat tidak setuju
sebanyak 5 orang (7,7 %).
Pegawai Merasakan Akan Manfaat Program Pelatihan Yang Diikuti Dalam
Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 40 61.5 61.5 61.5
Setuju 12 18.5 18.5 80
Ragu - ragu 5 7.7 7.7 87.7
Tidak Setuju 6 9.2 9.2 96.9
Sangat Tidak
Setuju
2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 40 orang
(61,5 %), setuju sebanyak 12 orang
(18,5 %), ragu-ragu sebanyak 5
orang (7,7 %), tidak setuju 6 orang
(9,2%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (3,1 %).
3) Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Pegawai Merasa Bertanggung Jawab Atas Pekerjaan Dan Berniat
Mengevaluasi Diri Secara Terus Menerus
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 20 30.8 30.8 30.8
Setuju 36 55.4 55.4 86.2
Ragu - ragu 5 7.7 7.7 93.9
Tidak Setuju 3 4.6 4.6 98.5
Sangat Tidak
Setuju
1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
Sumber : Hasil kuisioner kinerja karyawan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 20 orang
(30,8 %), setuju sebanyak 36 orang
(55,4 %), ragu-ragu sebanyak 5
orang (7,7 %), tidak setuju 3 orang
(4,6 %), dan sangat tidak setuju
sebanyak 1 orang (4,6 %).
Pegawai Mempunyai Kemampuan Dan Kesediaan Bekerja Secara Proaktif,
Kreatif Dan Inovatif Melalui Penyajian Gagasan-Gagasan Baru Yang Dapat
Meningkatkan Kinerja Jabatan Atau Sub Bidang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 24 36.9 36.9 36.9
Setuju 38 58.5 58.5 95.4
Ragu - ragu 3 4.6 4.6 100.0
Tidak Setuju 0 0 0 100.0
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuesioner kinerja karyawan 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 24 orang
(36,9 %), setuju sebanyak 38 orang
(58,5 %), ragu-ragu sebanyak 3
orang (4,6 %), dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak
sejutu dan sangat tidak setuju.
Dalam Melakukan Tugas Atau Suatu Pekerjaan Pegawai Selalu Berorientasi
Pada Keberhasilan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 30 46.1 46.1 46.1
Setuju 28 43.1 43.1 89.2
Ragu - ragu 7 10.8 10.8 100.0
Tidak Setuju 0 0 0 100.0
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuisioner kinerja 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 30 orang
(46,1 %), setuju sebanyak 28 orang
(43,1 %), ragu-ragu sebanyak 7
orang (10,8
Sebagian Besar Pegawai Mengerti Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi/Lembaga
Pemerintah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 37 56.9 56.9 56.9
Setuju 23 35.4 35.4 92.3
Ragu - ragu 3 4.6 4.6 96.9
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 100.0
Sangat Tidak
Setuju
0 0 0 100.0
Total 65 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 37 orang
(56,9 %), setuju sebanyak 23 orang
(35,4 %), ragu-ragu sebanyak 3
orang (4,6 %), tidak setuju 2 orang
(3,1 %), dan sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang (3,1 %).
Pegawai Selalu Datang Tepat Waktu Agar Pekerjaan Dapat Diselesaikan
Dengan Cepat
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 21 32.3 32.3 32.3
Setuju 24 36.9 36.9 69.2
Ragu - ragu 15 23.1 23.1 92.3
Tidak Setuju 3 4.6 4.6 96.9
Sangat Tidak
Setuju
2 3.1 3.1 100.0
Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuisioner kinerja 2011
Berdasarkan Tabel di atas,
didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 21 orang
(32,3 %), setuju sebanyak 24 orang
(36,9 %), ragu-ragu sebanyak 15
orang (23,1 %), tidak setuju 3 orang
(4,6 %), dan yang sangat tidak setuju
2 orang (3,1 %).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas (Uji Keabsahan)
Apabila Validitas setiap
pertanyaan lebih besar (>) 0,30,
maka butir pertanyaan dianggap
Valid. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel Item-Total
Statistic, hasil pengolahan SPSS
dengan memasukkan data jawaban
responden dari Variabel X1, X2 dan
Y yang disajikan pada tabel berikut :
Validitas Variabel Motivasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1.1 15.53846 9.752 .644 .638
X1.2 15.66154 8.915 .470 .661
X1.3 16.09231 8.179 .421 .690
X1.4 16.12308 8.891 .414 .684
X1.5 16.46154 7.909 .519 .640
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari tabel di atas nilai
koefisien variabel motivasi antar
skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total ke semua butir
pertanyaan terlihat pada kolom
Validitas Variabel Program Pelatihan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X2.1 16.55385 12.876 .314 .802
X2.2 16.81538 9.497 .573 .732
X2.3 17.09231 9.960 .524 .748
X2.4 17.47692 8.128 .742 .665
X2.5 17.04615 8.607 .636 .709
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari Tabel 4.17 di atas nilai
koefisien korelasi produk moment
antara skor masing – masing butir
pertanyaan dengan total ke semua
butir pertanyaan terlihat pada kolom
Corrected Item – Total Correlation.
Validitas Kinerja Pegawai
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Y1 17.07692 4.260 .634 .604
Y2 16.84615 6.226 .225 .750
Y3 16.78462 5.203 .489 .672
Y4 16.70769 4.491 .694 .589
Y5 17.26154 4.384 .417 .719
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari Tabel di atas nilai
koefisien korelasi produk moment
antara skor masing – masing butir
pertanyaan dengan total kesemua
butir pertanyaan terlihat pada kolom
Corrected Item – Total Correlation.
2) Uji Reliabilitas (Kehandalan)
Berdasarkan Hasil Angket di
atas maka untuk mengetahui
kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab butir – butir yang
berkaitan dengan kontruk pertanyaan
yang disusun dalam suatu bentuk
kuisioner maka diperlukan uji
Reliabilitas (kehandalan). akan
terlihat pada tabel Reliability
Statistics yang disajikan berikut ini :
Reliabilitas Motivasi
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Reliabilitas Program Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.779 5
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.710 5
Reliabilitas Kinerja Pegawai
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.720 5
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Pada Tabel di atas didapat
cronbach’s Alpha sebesar 0,710
untuk Variabel Motivasi, 0,779
untuk Variabel Program Pelatihan,
dan 0,720 untuk Variabel Kinerja
Pegawai yang mana setiap nilainya
masing-masing nilai > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa konstruk
pertanyaan yang telah disajikan pada
responden yang terdiri dari 15 item,
baik dimensi variabel Motivasi (X1),
Program Pelatihan (X2) maupun
dimensi variabel Kinerja Pegawai
(Y) adalah reliable atau bisa diterima
dan dikatakan handal.
3. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi, variabel pengganggu atau
residual berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.
Dalam penelitian ini
pengujian normalitas dideteksi
melalui analisa grafiyang dihasilkan
SPSS. Hasil dapat dilihat pada
Gambar 4.22 berikut :
Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar di atas
memperlihatkan bahwa distribusi
dari titik – titik dari Kinerja Pegawai,
Motivasi dan Program Pelatihan
menyebar disekitar garis diagonal
yang dapat disimpulkan bahwa data
yang disajikan dapat dikatakan
normal.
b) Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi adalah sbb :
s. Hasil uji Multikolinieritas dapat
dilihat pada Tabel berikut :
Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Motivasi .504 1.982
Pelatihan .504 1.982
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel di atas
dapat dilihat bahwa tidak terjadi
korelasi antar independent variabel
karena VIF 1,982 < 5 dan nilai
tolerance > 0,504. Dengan demikian
dapat disimpulkan model regresi
tidak terjadi multikolinieritas.
c) Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain.Berdasarkan hasil
penelitian dapat dilihat dalam
Gambar 4.24 berikut :
Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan Gambar di atas, terlihat
titik secara acak atau tidak
membentuk suatu pola tertentu yang
jelas. Hal ini berarti tidak terjadi
heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi ini
layak dipakai untuk prediksi Kinerja
Karyawan berdasarkan masukan
Variabel Independennya.
4. Analisis dan Evaluasi
Setelah data yang digunakan
terkumpul, maka langkah selanjutnya
ialah menganalisis dan melakukan
evaluasi terdahap data tersebut.
Sebelum di analisis dan dievaluasi
data terlebih dahulu diolah dengan
menggunakan bantuan Program
SPSS (Statistic Product and Service
Solution) Versi 16.00 yang kemudian
hasil output tersebut akan dievaluasi
untuk mengetahui pengaruh Motivasi
dan Program Pelatihan terhadap
Kinerja Pegawai.
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kinerja 20.8923 3.01622 65
Motivasi 19.9692 3.56620 65
Pelatihan 21.2462 3.81211 65
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V. 16.00, 2011
Correlations
Kinerja Motivasi Pelatihan
Pearson Correlation
Kinerja 1.000 .832 .773
Motivasi .832 1.000 .704
Pelatihan .773 .704 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja . .000 .000
Motivasi .000 . .000
Pelatihan .000 .000 .
N Kinerja 65 65 65
Motivasi 65 65 65
Pelatihan 65 65 65
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V.16.00, 2011
Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .873a .762 .754 1.49597
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
5. Pengujian Hipotesis
1) Uji Pengaruh Serempak
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Motivasi dan Program
Pelatihan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada
tingkat kepercayaan (Confidence Interval) 95 % atau level pengujian hipotesis
5 % dengan uji F hipotesis yang dianjurkan.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 443.495 2 221.748 99.087 .000a
Residual 138.751 62 2.238
Total 582.246 64
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V. 16.00, 2011
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.014 1.147 4.372 .000
Motivasi .483 .074 .571 6.540 .000
Pelatihan .294 .069 .371 4.250 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.29 di
atas diperoleh persamaan regresinya
adalah Y = 5,014 + 0,483 X1 +
0,294 X2 Konstanta sebesar 5,014
menyatakan jika tidak ada variabel
bebas (bernilai 0) maka variabel
terikat tetap sebesar 5,014.
a) Pengaruh Motivasi terhadap
Kinerja Pegawai
Berdasarkan Tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai thitung
6,540 > ttabel 1,66980 dan nilai
probabilitas signifikan 0,00 < 0,05,
maka tolak Ho (terima H1) yang
menyatakan ada pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Pegawai.
b) Pengaruh Program Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan Tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai thitung
4,250 > ttabel 1,66980 dan nilai
probabilitas signifikan 0,00 < 0,05,
maka tolak Ho (terima H1) yang
menyatakan ada pengaruh yang
signifikan antara Program Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai.
Uji Pengaruh Dominan
Uji pengaruh dominan dapat
dilihat dari angka Standardized
Coefficient (Beta) terbesar dari
variabel yang diteliti. Dari Tabel
4.29 maka dapat dilihat angka
Standardized Coefficient (Beta)
Motivasi sebesar 0,571 sedangkan
Program Pelatihan sebesar 0,371
sehingga Program Pelatihan lebih
besar pengaruhnya dibanding
Motivasi sesuai dengan hipotesis
sebelumnya yang menyatakan bahwa
variabel Motivasi berpengaruh
dominan mempengaruhi Kinerja
Pegawai. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Motivasi
merupakan Variabel Dominan.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisa dan
evaluasi terhadap penelitian
mengenai Pengaruh Motivasi dan
Program Pelatihan Terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Sumatera Utara,
dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Determinasi atau besarnya
adjusted RSquare sebesar 0,754
berarti 75,4 % variasi Kinerja
Pegawai yang dapat dijelaskan
oleh variasi variabel
independen Motivasi dan
Program Pelatihan. Sedangkan
sisanya (100 % - 75,4 % = 24,6
%) dijelaskan oleh faktor-
faktor lain atau variabel di luar
model seperti disiplin,
pengawasan, komunikasi, dsb.
2. Pengaruh Serempak
(Simultant) Fhitung 402.325
sedangkan Ftabel sebesar 3,14
yang dapat dilihat pada α 5 %
(lihat lampiran tabel F).
Dengan tingkat signifikan
0,314 dan Probabilitas
signifikan lebih kecil dari 0,05
yaitu 0,00 < 0,05 maka model
regresi dapat dikatakan bahwa
Motivasi dan Program
Pelatihan secara serempak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provsu.
a) Pengaruh secara parsial
bahwa Variabel Motivasi
menunjukkan bahwa nilai
thitung 6,540 > ttabel
1,66980 dan nilai
probabilitas signifikan
0,00 < 0,05, maka tolak
Ho (terima H1) yang
menyatakan ada pengaruh
yang signifikan terhadap
Kinerja Pegawai di Badan
Diklat Provsu.
b) Pengaruh secara parsial
bahwa Variabel Program
Pelatihan menunjukkan
bahwa nilai thitung 4,250 >
ttabel 1,66980 dan nilai
probabilitas signifikan
0,00 < 0,05, maka tolak
Ho (terima H1) yang
menyatakan ada pengaruh
yang signifikan antara
Program Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai
di Badan Diklat Provsu.
3. Uji Pengaruh Dominan, angka
Standardized Coefficient (Beta)
Motivasi sebesar 0,571,
sedangkan Program Pelatihan
sebesar 0,371 sehingga
Program Pelatihan lebih besar
pengaruhnya dibanding
Motivasi sesuai dengan
hipotesis sebelumnya yang
menyatakan bahwa variabel
Program Pelatihan berpengaruh
dominan mempengaruhi
Kinerja Pegawai. Dengan
demikian dapat dikatakan
bahwa Motivasi merupakan
Variabel Dominan.
B. Saran
Setelah menganalisis dan
menghasilkan beberapa simpulan
atas penelitian yang telah dilakukan
di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara, adapun hal-
hal yang dapat disarankan penulis
yang mungkin dapat menjadi bahan
masukan dan perhatian bagi pegawai
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara, antara lain
yaitu :
1. Variabel motivasi dan program
pelatihan sama-sama
mempunyai pengaruh terhadap
kinerja pegawai di Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara. Oleh
karena itu, hendaknya semua
pihak yang ada dalam instansi
pemerintah Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provsu agar
bersama-sama berupaya untuk
memotivasi diri dan
melaksanakan program
pelatihan dengan baik sehingga
diharapkan kinerja yang
dihasilkan akan lebih baik.
2. Variabel motivasi dominan
mempengaruhi kinerja pegawai,
tetapi variabel program
pelatihan hendaknya lebih
diefektifkan dan ditingkatkan
guna menghadapi cepatnya
perubahan-perubahan yang
terjadi akibat cepatnya
perubahan informasi dan
teknologi.
3. Diperlukan penelitian lanjutan
tentang faktor-faktor lain yang
mungkin mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai Badan
Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara di luar
variabel motivasi dan program
pelatihan. Penelitian lanjutan
(pengembangan penelitian) ini
sangat diperlukan untuk dapat
mengidentifikasi faktor-faktor
lain secara positif dan signifikan
demi peningkatan kinerja di
Badan Diklat Provsu.
DAFTAR PUSTAKA
Arfan. 2002. Pengaruh Motivasi
dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan PT Abadi
Sejahtera Jambi.
Arikunto, Suharsimi. 2001.
Prosedur Penelitian.
Jakarta. Edisi Revisi V.
Penerbit Rineka Cipta.
Bernardin, John H. & Russel, Joyce
E. A (2001). Human
Resources Management.
Singapura : McGraw – Hill,
Inc.
Burhanuddin. 2010. Pengaruh
Motivasi Ekonomi Syariah
Terhadap Kinerja Pada
Lembaga Keuangan Syariah
Bank Muamalat Wat
Tamwiil (BMT) Waashil
Medan. Prodi Manajemen
Fak. Ekonomi Univ.
Pembangunan Panca Budi
Medan. (tidak
dipublikasikan)
Dessler Gary. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT
Macanan Jaya Cemerlang.
Hadari Nawawi. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia
Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Cetakan
Kelima, Yogyakarta :
Penerbit Gajah Mada
University Press.
Hariandja, Marihot Tua Effendi.
2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta :
Penerbit PT Gramedia
Wicaksarana Indonesia.
Hasibuan Malayu SP. 2001.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hasibuan Malayu SP. 2003.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hasibuan Malayu SP. 2005.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu SP. 2007.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Kuncoro M. 2005. Metode Riset
Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta : Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2005. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia.
Cetakan I. Jakarta : PT
Refika Aditama.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2007. Evaluasi Kinerja
SDM. Jakarta : PT
Refika Aditama.