pengaruh model pembelajaran tematik terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Di susun oleh:
JENNY AMELLIA
NIM (1111011000036)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M/1437 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi Berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap Ilasil
Belajar PAI yang dilakukan di SDN 03 Pondok Bahar disusun Oleh Jenny
Amelllia, NIIII. 1111011000036, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IJniversitas Islaq Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakai\ahlgbagai karya ilmiah
yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah ."rJ ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 08 Januari 2016
Yang mengesahkan,
Pembimbing
JTTRUSAN PEI\DIDIKAN AGAMA ISLAMF AKULTAS II,MU TARBTYAH DAN KEGT]RUAN
IJNTYERSITAS ISLAM NEGERI (Utr\D SYARIFIIIDAYATT]LLAII
JAKARTA20L6
199803 1 002
SURAT PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan judul "Pengaruh Model Pembelajaran Tematik TerhadapHasil Belajar PAI" di susun oleh Jenny Amellia, NIM.I111011000036. Di
ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Di nyatakan lulus dalartr ujian munaqasah pada tanggal 03
Februari 2016 di depan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
J akarta, 08 Februari 20 1 6
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI)Dr.H. Abdul Majid Khon. M.AENIP.19580707 198703 I 005
Sekretaris JurusanMarhamah Shaleh. Lc. MANIP. 19720313 200801 2 010
Penguji ISiti Khqduah. MANrP. 1 9700727 199703 2 004.
Penguji IIAbdul Ghofur. M.Ae.NrP. 19681208 199703 I 003
(FrrK)
Mengetahui,
F'akultas u Tarbiyah
I
NIP. 1
- 2Ol
oe ?? "_?: +
98203 1 007
KF-\ T I]N'f Et].I.\N AG.\} I AU tN .iAKAt'L't',\I.'r't Ki lt [! 1,], jr \,qr( ::),: :'.r i r',:,,:r
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIru
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
\o f)okunrrit , l'll-K-l'i1-AK[) (]S9
t--(Jii\i (t.it)
Jenny Amellia
Tangerang,06 Juni 1993
1111011000036
Pendidikan Agama Islam
: Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap
Hasil Belajar PAI
Bahrissalim, MA.
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan sayabertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis-
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 08 Januari 2016Mahasiswa Ybs.
Jenny ArnelliNIM. 1111011
lill : I l
l'rl icr5ir . I \ilr:i 2i)l()
\o licr isr. : o I
i
ABSTRAK
Jenny Amellia (NIM: 1111011000036). Pengaruh Model Pembelajaran Tematik
Terhadap Hasil Belajar PAI (Eksperimen di SDN 03 Pondok Bahar Kota
Tangerang).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
tematik terhadap hasil belajar PAI. Penelitian ini dilaksanakan diSDN 03 Pondok
Bahar Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan ialah mnetode eksperimen
dengan rancangan penelitian pre test post test one group design. Yakni penelitian
yang dilakukan pada satu kelompok saja. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik random sampling sehingga didapatkan 28 siswa dari kelas C.
Tahap awal dari penelitian yakni memberikan pre test yakni soal bidang study agama
Islam. Kemudian didapati beberapa siswa dengan hasil belajar dibawah rata-rata,
siswa tersebut diberikan perlakuan yakni model pembelajaran Tematik, setelah itu
siswa diberikan post test. Dari hasil post test inilah yang dapat menggambarkan
adanya pengaruh model pembelajaran tematik terhadap hasil belajar. Dari hasil uji T
Test, t hitung sebesar 3.02 dari t tabel 1,8, artinya t tabel lebih besar daripada t hitung,
hal ini menunujukan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Model Pembelajaran tematik dan Hasil Belajar PAI
ii
ABSTRACT
Jenny Amelia (NIM: 1111011000036). The Effect of Thematic Learning Model
For Learning Achievement of PAI (Experiments in SDN 03 PondokBahar on
Tangerang City).
This study aimed to determine the effect of thematic learning model on learning
achievement of PAI. This study was conducted in 03 SDN PondokBaharTangerang
City. The method used is experimental research pretest posttest one group design.
The research done on one group alone. Sampling was conducted using random
sampling techniques to obtain 28 students of class C. The first stages of research that
provide pre-test which is about the field of study of Islam. Then found some students
with learning achievement below average, the students is given the treatment
Thematic learning model, after which students are given a post-test. From the results
of this post test that describes the influence of thematic learning model on learning
achievement. From the test results T Test, T acount equal to 3.02 of table 1.8,
meaning that the T table is greater than T acount is calculated, this shows that there
are significant between thematic learning model for students' learning outcomes.
Key Note : Thematic Learning Model and Learning Achievement of PAI
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelsaikan penulisan skripsi sebagai syarat
kelulusan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan serta sebagai sarana
penyampaian hasil penelitian yang penulis lakukan di SDN 03 Pondok Bahar Kota
Tangerang. Penulis menyadari dengan seksama bahwa dalam penulisan skripsi ini
bukanlah suatu hal yang mudah, banyaknya rintangan yang dihadapai yang begitu
menguras tenaga, pikiran juga materi. Namun berkat do’a dan dukungan dari berbagai
pihak akhirnya penulis menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu sebagai ungkapan
terimakasih penulis dengan pihak-pihak yang menunjang penyelesaian skripsi ini,
penulis sampaikan penghormatan serta penghargaan yang teramat besar kepada :
1. Allah SWT yang maha Esa yang selalu memberikan nikmat yang tak terhingga
sehingga dengan nikmat yang diberikan penulis dapat menyelesaikan tulisan ini
dalam keadaan jasmani, rohani serta akal yang sehat.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA.g selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Marhamah Saleh, Lc.MA. selaku sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bahrissalim M.A., selaku dosen pembimbing yang rela menguras waktu dan
pikirannya demi membimbing penulis sehingga skripsi ini terselesaikan. Terima
kasih atas segala ilmu yang diberikan, waktu yang disisihkan serta hati yang
penuh dengan kesabaran dan keikhlasan.
6. Dr.Faridal Arkam, M.Pd. Selaku penasihat akademik yang telah membantu
penulis baik berupa motivasi dan arahan dalam konsultasi akademik.
iv
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah khususnya jurusan Pendidikan
Agama Islam yang selama ini telah ikhlas memberikan kami Ilmu, semoga kami
bisa memanfaatkan apa yang beliau ajarkan. Serta para staff dan karyawan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
8. Pimpinan dan seluruh staff administrasi Perpustakaan Utama, Perpustakaan FITK.
9. Kedua orang tua tercinta Bpk. Abdul Rohim dan Ibu Suanah serta adikku Dian
Safitri yang selalu mencurahkan perhatian, motivasi, materi, serta do’a dan ridho
yang tak pernah putus sehingga dengan ridhonya Allah pun meridhoi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh kerabat penulis yang selalu memberikan kasih sayang, serta menjadi
penyemangat yang tiada lelah, nenekku ibu Sa’amah, om, tante, ncang, ncing,
serta sepupu-sepupu tercinta Vivie, Hawa, Feby, Holilah, Eti, Imron, terimakasih
untuk segalanya.
11. Bapak Iwa,M.Pd Selaku kepala sekolah SDN 03 Pondok Bahar yang dengan
senang hati telah menerima dan member izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
12. Seluruh staff beserta dewan guru SDN 03 Pondok Bahar yang telah menerima
kedatangan penulis dengan hangat sehinggga penulis merasa nyaman selama
melakukan penelitian.
13. Orang-orang terkasih, Ahmad Saiidy al-Anshor, Astri, Yumna, Nila, Alfi,
Isnawati, Ulfah beserta seluruh sahabat seperjuangan yang selalu memberikan
semangat dalam penulisan skripsi ini.
Penulis begitu menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
saya harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai pembangun kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan kepada
pembaca umumnya.
Tangerang, 07 Januari 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .. .............................................................................................................. i
ABSTRACK .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................. .................. ........................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ................. .................. ........................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................ .................. ........................................................ viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Maslah .................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6
D. Perumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
F. . Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis ...................................................................... 8
1. Model PembelajaranTematik ........................................... 8
a. Hakikat Model pembelajaran ..................................... 8
b. Pengertian Pembelajaran Tematik.............................. 9
c. Landasan Pemeblajaran Tematik ............................... 11
d. Karakteristik Model PembelajaranTematik ............... 13
e. Pemetaan Tema .......................................................... 15
f. Pentingnya Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar 16
g. Tujuan Model Pembelajaran Tematik ........................ 16
h. Implikasi Model Pembelajaran Tematik .................... 18
i. Keunggulan dan Kelemahan Model Tematik ............ 19
vi
j. Manfaat Model PembelajaranTemati ......................... 21
2. Hasil Belajar .................................................................... 23
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................. 23
b. Bentuk-Bentuk Hasil Belajar ..................................... 26
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .... 28
3. Pendidikan Agama islam.................................................. 32
4. Akhlak ............................................................................. 33
B. Kerangka Berpikir .................................................................. 34
C. Hasil Penelitian Yang Relevan .............................................. 37
D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 38
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 39
B. Metode Penelitian ................................................................... 39
C. Variabel Penelitian.................................................................. 41
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 42
F. Klibrasi Instrumen .................................................................. 46
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 48
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ......................................................................... 50
1. Idenitas Sekolah ............................................................... 50
2. Identitas Guru ................................................................... 51
3. Jumlah Rombongan Belajar ............................................. 52
B. Deskripsi Data ......................................................................... 53
C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 53
D. Temuan Penelitian .................................................................... 54
a. Hasil Observasi................................................................... 54
b. Hasil Wawancara ............................................................... 56
c. Hasil Uji Instrument Test ................................................... 58
vii
d. Hasil Penelitian Pre Test dan Post Test .............................. 59
E. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ............................... 62
BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 63
B. Implikasi.................................................................................... 63
C. Saran-Saran ............................................................................... 64
Daftar Pustaka : ........................................................................................................ 65
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Data Guru
Lampiran 2 : Lembar Hasil Wawancara
Lampiran 3 : Lembar Hasil Observasi
Lampiran 4 : Lembar InstrumenTes
Lampiran 5 : Lembar Hasil Uji Validitas
Lampiran 6 : Lembar Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 7 : Lembar Hasil Uji Taraf Kesukaran
Lampiran 8 : Lembar Hasil Uji Daya Beda
Lampiran 9 : Lembar Hasil Pre Test Siswa
Lampiran 9 : Lembar Hasil Post Test Siswa
Lampiran 10 : Lembar Hasil Perbandingan Pre Test Post Test
Lampiran 11 : RPP pembelajaran Tematik
Lampiran 12 : Dokumentasi
Lampiran 13 : Uji Referensi
Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 15 : Surat Bukti Penelitian dari SDN 03 Pondok Bahar
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Urutan Kegiatan Penelitian .................................................... 33
Tabel 3.2 Gambaran Pelaksanaan Penelitian ......................................... 37
Tabel 3.3 Pedoman Observasi ................................................................ 37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara .............................................................. 39
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal ......................................................................... 41
Tabel 4.1 Identitas Guru ......................................................................... 45
Tabel 4.2 Jumlah Rombongan Belajar .................................................. 46
Tabel 4.3 Hasil Observasi ....................................................................... 48
Tabel 4.5 hasil Uji Taraf Kesukaran ....................................................... 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas .................................................................. 52
Tabel 4.6 Hasil Pre Test ......................................................................... 53
Tabel 4.7 Hasil Post Test ........................................................................ 54
Tabel 4.8 PerbandinganNilai Pre Test Dan Post Test ............................ 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan selalu menyajikan hal yang baru sesuai perkembangan
zaman, konsep pendidikan semakin diperbaharui. Sistemnya pun semakin
diperbaiki agar menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sumber
daya manusia yang berkualitas menjadi sorotan utama terhadap tuntutan
perkembangan zaman yang relatif cepat dan kompetitif, selain itu juga
pendidikan selalu diperbaharui agar tercapainya tujuan pendidikan nasional
yakni mencerdaskan kehidupan angsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan.
Seorang pakar pendidikan, Paul Suparno SJ yang dikutip oleh Sukarjo
dalam bukunya :landasan pendidikan konsep dan aplikasinya menyebutkan
bahwa : pendidikan di Indonesia sekarang ini diibaratkan seperti mobil tua
yang mesinnya rewel yang sedang berada ditengah arus lalu lintas di jalan
bebas hambatan. Mengapa demikian? Pada satu sisi, betapa pendidikan di
Indonesia saat ini dirundung masalah yang besar ; sedangkan pada sisi lain,
tantangan memasuki millennium ketiga tidaklah main-main. Beliau mengutip
Sudarminta, SJ mengungkapkan masalah tersebut yaitu : Pertama, mutu
2
pendidikan kita masih rendah. Kedua, sistem belajar disekolah-sekolah yang
belum memadai. Ketiga, krisis moral yang melanda masyarakat kita.1
Menurut Iif khoiru ahmadi “Orientasi pendidikan kita cenderung
memperlakukan peserta didik berstatus sebagai objek atau klien, guru
berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator,
materi bersifat subject oriented, menejemen bersifat sentralitas”.2
Menurut Dr. Denny Kurniawan “Kurikulum dan pembelajaran adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama.
Keberadaaan dan kebermaknaan kurikulum akan terwujud apabila ada proses
pembelajaran. Karena pembelajaran itu sebenarnya adalah merupakan
operasionalisasi dari kurikulum.”3
Kurikulum dengan pendidikan memang tidak dapat dipisahkan, dengan
demikian pemerintah Indonesia selalu memperbaharui kurikulum di Indonesia
demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
Penyusunan kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada
penyederhanaan, tematik integratif mengacu pada kurikulum 2006 dimana
ada beberapa permasalahan diantaranya :
1. Konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi keluasan dan tingkat
kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2. Belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
4. Belum peka dan tanggap terhadap perubahan social yang terjadi pada
tingkat local, nasional maupun global.
1 M. Sukardjo, landasan pendidikan konsep dan aplikasinya (Jakarta:PT. Rajawali Pers, 2012)
h.79
2 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, pengembangan & model pembelajaran tematik integratif
(Jakarta: PT. prestasi pustakaraya, 2014)
3Deni Kurniawan,. pembelajaran terpadu tematik. (Bandung: Alfabeta, 2014).h.60
3
5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pemeblajaran yang berpusat pada guru.
6. Standar penilaian belum mengarahkan kepada penilaian berbasis
kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya
remedial secara berkala, dan
7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar
tidak menimbulkan multi tafsir.4
Jika kita perhatikan, sebetulnya yang kurang tepat ialah masalah konsep
dalam pendidikan itu sendiri, pendidikan yang hanya mengedepankan
kecerdasan otak atau kognitif semata tidak memperdulikan aspek emosional
dan spiritual. Terbuktu dengan banyaknya masalah social dalam masyarakat
kita. Bukan berarti mereka tidak mengenyam pendidikan formal,
nkebanyakan dari mereka itu sempat mengenyam pendidikan formal, akan
tetapi moralitasnya kurang terjaga.
Pendidikan dasar dan menengah seharusnya menjadi dasar penyemaian
dan penyuburan nilai-nilai luhur dalam dimensi sosial, budaya dan
kemanusiaan kepada anak didik, menjadi tidak berdaya akibat tidak
relevannnya antara tuntutan kurikulum dan perkembangan kondisi sosial dan
budaya, baik lokal, nasional maupun global.5
Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan formal yang
berperan penting dalam mengembangkan segala potensi dasar yang dimiliki
peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
potensi peserta didik yaitu melalui proses belajar mengajar. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut, sekolah harus menyediakan perangkat yang cukup agar
dapat mengembangkan segala potensi dan kreatifitas peserta didik secara
optimal yang meliputi sarana pendukung, fasilitas, media, sumber, tenaga
4 Iif Khoiru Ahmadi. pengembangan dan model pembelajaran tematik Integratif, ( Jakarta. PT.
prestasi Pustakaraya, 2014) h.79
5 M. Sukardjo, op,cit. h.80
4
pendidik, pengelolaan kelas, dan proses pembelajaran yang menggunakan
berbagai pendekatan yang bermakna bagi siswa.
Seperti apa yang kita lihat dilapangan, siswa cenderung menghafal
konsep tapi tidak bisa menerapkan konsep tersebut kedalam suatu masalah.
Para pendidik juga kurang bisa mengintegrasikan suatu mata pelajaran
kedalam masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
hasil belajar yang didapatkan oleh siswa cenderung tidak dapat bertahan lama
akibat pembelajaran yang kurang bermakna ini.
Rendahnya mutu belajar dialami oleh pelbagai negara, baik Negara maju
maupun negara berkembang, terutama Negara-negara yang menganut
pemerataan kesempatan belajar. Dari hasil penelitian tersebut, Indonesia
diteliti oleh Moegiadi pada tahun 1975 dan di Amerika Serikat diteliti oleh
James Coleman pada tahun 1966 ternyata penyebab rendahnya mutu
pendidikan disebabkan oleh disparitas mutu hasil pelajar dari pelbagai
lingkungan sosiogeografi.6
Gambaran rendahnya mutu pendidikan juga terlihat dari tahun 1969
dengan perlunya dilaksanakan PPNP (Proyek Penelitian Nasional
Pendidikan). Kemudian pada tahun 1970 diadakan pembaruan mutu
pendidikan dan pada tahun 1975 diselenggarakan kurikulum 75 sebagai upaya
meningkatkan mutu pendidikan.7hingga sampai saat ini pemerintah
menimplementasikan kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
Seperti yang penulis lakukan observasi di SDN 03 Pondok Bahar pada
mata pelajaran PAI guru hanya menekankan pada penguasaan konsep belaka,
guru juga tidak dapat mengintgrasikan materi terhadap pelajaran lain.
Sehingga para siswa tidak ditanamkan untuk berpikir secra luas. Begitu juga
dengan hasil belajarnya, masih banyak nilai siswa yang dibawah rata-rata.
6 M. Sukardjo, op,cit,. h.84
7 Ibid,. h.84
5
Pada pendidikan di Sekolah Dasar untuk tingkat rendah model
pembelajaran Tematik menjadi model pembelajaran yang harus
dikembangkan oleh guru dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum
2013.
Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah memutuskan dalam Pasal 11, yakni :
1. Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasahdilakukan
dengan pendektan pembelajaran tematik-terpadu.
2. Pembelajaran tematik-terpadu merupakan Muatan pembelajaran dalam
mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diorganisasikan
dalam tema-tema.8
Maka dari itu pemerintah menerapkan model pembelajaran tematik
khususnya pada SD/MI, model pembelajaran ini mengintegrasikan dari
berbagai macam mata pelajaran kedalam suatu tema sehingga pemebelajaran
menjadi bermakna.
Menurut Iif khoiru “Kurikulum baru untuk tingkat SD/MI yang mulai
diterapkan juli 2013 lalu ini menggunakan metode pembelajaran tematik
integratif. Dalam metode tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam
bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran.
Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan kedalam berbagai
tema”.9
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang ”PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
TEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR PAI”
B. Identifikasi Masalah
1. Mutu pendidikan di Indonesia masih rendah
2. Guru cenderung memperlakukan peserta didik berstatus sebagai objek atau
klien
8 Kemendikbud, Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD –MI. (Jakarta :
Mendikbud, 2014).h. 5
9 Iif Khoiru Ahmadi. Op,cit. h. 51
6
3. Masih rendahnya daya serap peserta didik yang disebabkan dominannya
proses pembelajaran konvensional
4. Guru terlalu menekankan pada penguasaan konsep belaka.
5. Kurangnya kemampuan guru untuk dapat mengintegrasikan dari pokok-
pokok pembelajaran PAI.
6. Hasil belajar siswa terhadap pelajaran PAI yang cenderung rendah yang
disebabkan oleh pembelajaran yang konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Penulis akui bahwa dalam penelitian ini dilakukan dengan keterbatasan,
maka dari itu penulis membatasi masalah yang akan di teliti. Penelitian ini
hanya dibatasi pada rendahnya hasil belajar PAI pada materi akhlak yang
disebabkan oleh pembelajaran konvensional.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikas dan pembatasan masalah yang telah dijelaskan di
atas, maka perumusan masalah yang hendak diteliti adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran tematik dengan hasil
belajar PAI pada siswa di SDN 03 Pondok Bahar ?
2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran tematik terhadap hasil
belajar PAI pada siswa di SDN 03 Pondok Bahar ?
E. Tujuan Penelitan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran tematik PAI
terhadap hasil belajar siswa di SDN 03 Pondok Bahar
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran tematik PAI
terhadap prestasi belajar siswa di SDN 03 Pondok Bahar
F. Manfaat Penelitian
1. Pendidikan
7
Menambah referensi tentang model pembelajaran temaik yang baru
diterapkan belum lama ini.
2. Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pemebelajaran di dalam kelas khususnya
pada pembelajaran PAI.
3. Guru
Dapat menerapkan model pembelajaran tematik pada mata pelajaran PAI
khususnya dalam meningkatkan hasil belajar PAI
4. Mahasiswa
Mendapatkan pengetahuan tentang model pembelajaran tematik, dan
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar PAI.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORITIS
1. Model Pembelajaran Tematik
a. Hakikat Model Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia “model adalah pola ( contoh,
acuan, ragam, dan sebagainya ) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan”. 12
Begitu pun dengan istilah model pembelajaran tidak akan
terlepas dari pola, contoh atau acuan yang dapat dijadikan pedoman
dalam melaksanakan pembelajaran.
Menurut Dahlan ”suatu model pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,
mengatur materi pengajaran, dan memeberi petunjuk kepada pengajar di
kelas dalam setting lainnya”.13
Menurut Sudrajat “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir, yang
disajikan secara khas oleh pengajar, dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1988) h.529
13 Iif Khoiru Ahmadi, M.Pd. pengembangan dan model pembelajaran tematik Integratif, (
Jakarta. PT. prestasi Pustakaraya, 2014) hal. 55
9
pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik atau gaya
pembelajaran”.14
Maksudnya model pembelajaran ialah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran,
merancang bahan, dan membimbing tindakan atau aksi pengajaran dalam
setting pembelajaran di kelas atau setting lainnnya.
Menurut Arends yang dikutip oleh Trianto menyatakan bahwa “the
term teching models refers to a particular approach to instruction
that includes its goals, syntax, environment, and management
system.”. istilah model pembelajaran mengaraha pada suatu
pendekatan pemebelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya,
lingkungannya, dan sistem penegelolaannya.15
Disini dapat penulis simpulkan bahwa hakikat dari model
pembelajaran itu sendiri artinya suatu rencana yang dibuat oleh guru
sebelum memulai pemebelajaran sebagai pedoman pada saat
pemebelajaran.
b. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran terpadu
(integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan autentik. Pemebelajaran terpadu berorientasi pada
praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
siswa. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak
proses latihan/hafalan (driil) sebagai dasar pembentukan pengetahuan
dan struktur intelektual anak. 16
Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses
yang sifatnya masih umum. Oleh karenanya strategi dan metode
14 Ibid., hal 57
15
Trianto, M.Pd.op.cit., h.142
16 Rusman, M.Pd.model-model pemeblajaran mengembangkan profesionalisme guru, (Jakata;
PT.Raja Grafindo Persada, 2012) edisi ke-2 h. 254
10
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber dari pendekatan
tertentu.17
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah
dipahaminya. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada
proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran
sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus
dikembangkannya.18
Istilah model pembelajaran terpadu terpadu sebagai konsep sering
dipersamakan dengan integrated teaching and learning, integrated
curriculum approach, a coherent curriculum approach. Jadi berdasarkan
istilah tersebut, maka pembelajaran terpadu pada dasarnya lahir salah
satunya dari pola pendekatan kurikulum yang terpadu (integrated
curriculum aproach).19
Dari berbagai mata pelajaran dijadikan dalam satu tema, inilah yang
disebut tematik. Yang pada dasarnya tematik ini mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran yang ada, dibuat menjadi sebuahb tema agar
siswa dapat berfikir secara luas.
Pembelajaran terpadu : Tematik adalah salah satu bentuk atau model
dari pembelajaran terpadu, yaitu model terjala (webbed). Yang pada
intinya menekankan pada pola pengorganisasian materi yang terintegrasi
dipadukan suatu tema. Tema diambil dan dikembangkan dari luar mata
pelajaran tapi sejalan dengan kompetensi dasar dan topik–topik (standar
isi) dari mata pelajaran.20
Pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.21
17 Junaedi dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 1-11.
18 Ibid., h. 254.
19 Trianto, op.cit., h. 79.
20
Deni Kurniawan.op,cit. h.95
21 Iif Khoiru Ahmadi, op.cit., hal 94
11
Menurut Trianto, pembelajaran tematik dimaknai sebagai
pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam
pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai
contoh, tema “air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi,
kimia dan matematika.blebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari
bidang study lain seperti IPS, bahasa dan seni.22
Pemebelajaran tematik menawarkan model-model pembelajaran
yang menjadikan aktivitas pembelajaran relevan dan penuh makna bagi
siswa. Baik aktivitas formal maupun informal. Cara pengemasan
pengalaman yang dirancang oleh guru yang demikian akan sangat
berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman siswa dan menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif dan menarik.
Istilah pembelajaran tematik sering juga disebut dengan
pembelajaran terpadu dan dipersamakan dengan integrated teaching and
learning, integrate curriculum approach, a coherent curriculum
approach. Sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan
pertumbuhan siswa-siswi dan kemampuan pengetahuannya.23
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan
bahwa pembelajaran tematik yaitu suatu model pemeblajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang dapat
memeberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
c. Landasan PembelajaranTematik
Pembelajaran tematik berangkat pada tiga landasan yaitu24
:
1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis bagi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh
tiga aliran yaitu progresivisme, kontruktivisme, dan humanisme.
22Trianto, op.cit., h.147
23
Sugiyar, dkk., Pembelajaran Tematik, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), h. 6.
24 Ibid.,h.9
12
Secara filosofis bahwa anak didik mempunyai kemampuan untuk
melakukan perubahan secara signifikan dalam kehidupannya
walaupun bersifat evolusionis, karena lingkungan hidup anak didik
merupakan suatu dunia yang terus berevolusionis pula.
2) Landasan Psikologis
Secara teoritik maupun praktik, pembelajaran tematik berlandaskan
pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Dimana
dalamproses perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan
isi materi pembelajaran tematik yang diberikan agar tingkat keluasan
dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa–siswa.
Sedangkan psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal
bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada
siswa dan bagaimana pula mereka harus mempelajarinya.
3) Landasan Yuridis
Landasan Yuridis bagi pembelajaran tematik berkaitan dengan
berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran di sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah .landasan yuridis
tersebut adalah :
a. Undang - Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pasal 31
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan yang layak.
b. Undang- Undang no 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Pasal 9 menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya.
c. Undang – Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Bab V Pasal 1b menyatakan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.25
25 Ibid h.9.
13
Berlandaskan filosofis, Psikologis, dan Yuridis ini menjadikan
tematik ini suatu komponen yang berharga untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
d. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran tematik
mempunyai karakteristiknya sendiri. Yang paling menonjol ialah, tematik
ini memberikan konsep pembelajaran atau matteri yang dapat saling
diintegerasikan. Beberapa pakar telah mengungkapkan pendapatnya
mengenai karakteristik model pembelajaran PAI. Antara lain :
Iif Khairu mengemukakan bahwa pembelajaran tematik integratif
memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut :
1) Berpusat pada siswa
2) Memeberikan pengalaman langsung kepada siswa
3) Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran
5) Bersifat fleksibel
6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa.26
Berbeda dengan Iif, Depdiknas juga mengemukakan tentang
beberapa cirri-ciri pembelajaran tematik, berikut ulasannya.
Menurut Depdiknas yang dikutip oleh Trianto pembelajaran tematik
memiliki beberapa ciri khas antara lain :
1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat da kebutuhan siswa;
26 Iif Khairu Ahmadi, op. cit., hal. 93
14
3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
4) Membantu mengembangkan keterampilan berfikir siswa;
5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungnnnya;
Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.27
Pendapat Deni Kurniawan tidak jauh berbeda dengan pendapat Iif
yang intinya karekteristik pembelajaran tematik terpadu itu memberi
pembelajaran melalui pengalaman langsung adalah pendapat Deni
sebagai berikut:
1) Berpusat pada anak. Dalam proses pembeajaran, anak menjadi
pertimbangan utama dalam proses pembelajaran.
2) Memeberi pengalaman langung. Dalam pembelajaran tematik, sejauh
mungkin diupayakan memberikan pengalaman langsung atas materi
belajar.
3) Pemisahan mata pelajaran tidak jelas. Terjadi fusi atau integrasi
sejumlah mata pelajara yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan
tema.
4) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Karenanya adanya tema dan pembahasan memerlukan
penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendrinya akan
terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata
pelajaran.
5) Fleksibel. Fleksibel ini merujuk pengertian: a) tidak mengikuti pola
bahasan yang ada pada struktur mata pelajaran, b) penggunaan tema
yang bisa bervariasi, c) dalam pemilihan dan penggunaan media dan
metode pembelajaran.
27 Trianto, op.cit., h.162
15
6) Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
Karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa.28
e. Pemetaan Tema
Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh. Prosedur pemetaan tema dapat dilakukan dengan cara:
1) Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam
Indikator. Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan
hal-hal berikut:
a) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
b) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran
c) Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diamati.
2) Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara, pertama,
mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
terdapat pada masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai. Kedua, menetapkan terlebih dahulu
tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk menetapkan tema tersebut
guru dapat bekerja sama dengan peserta didik.
3) Identifikasi dan analisis SK, KD, dan Indikator.
Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD dan Indikator
disesuaikan dengan tema sehingga semua SK, KD dan Indikator
terbagi habis.29
Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa dalam menentukan tema
harus memperhatikan materi yang sesuai dan bisa dipadukan dengan
28 Deni Kurniawan, op.cit.
29
Sugiar, op.cit., h. 6-8
16
pembelajaran lain, hal ini dilakukan agar materi yang akan dipelajari
sesuai dengan tema yang akandipelajari.
f. Pentingnya Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam
proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik,
dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru
sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. 30
Melihat pentingnya pembelajaran tematik diterapkannya di Sekolah
Dasar, maka tugas guru yang menjadi panutan diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa.
Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik
dari berbagai sumber informasi.
g. Tujuan Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang
diterapkan pada kurikulum 2013. Tematik terpadu memiliki beberapa
tujuan diantaranya sebagai berikut :
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
mata pelajaran dalam tema yang sama.
3) Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi
siswa.
30 Rusman, op.cit., h. 257.
17
5) Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan
secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2
atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan
mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengansituasi dan
kondisi.31
Pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi pelajaran, menjadikan siswa lebih bergarah dalam
mengikuti proses pembelajaran, serta mengembangkan berbagai
kemampuan siswa dalam tema tertentu.
Menurut Deni Tematik terpadu memiliki beberapa tujuan :
1) Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
2) Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
mata pelajaran dalam tema yang sama
3) Memiliki pemahaman teradap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan
4) Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi
siswa
5) Lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata seperti: bercerita, menulis, sekaligus mempelajari pelajaran
yang lain
31 Kemendikbud, Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD –MI. (Jakarta :
Mendikbud, 2014). Hal.193
18
6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas
7) Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan
secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2
atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan
8) Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuh kembangkan dengan
mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai situasi dan kondisi.32
Apabila kita simpulkan, tujuan pembelajaran tematik yakni agar
siswa lebih banyak mendapatkan pengalaman belajar secara nyata,
pembelajaran juga menjadi lebih efektif serta lebih menghemat waktu
maupun biaya.
h. Implikasi Model Pembelajaran Tematik
Menurut Elly, Terdapat beberapa implikasi dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik meliputi33
:
1) Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik dalam
menyiapkan kegiatan / pengalaman belajar bagi siswa – siswa, juga
dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
dan menyenangkan, utuh.
2) Implikasi bagi siswa - siswa
a) Siswa harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja, baik secara
induvidu, pasangan, kelompok kecil atau klasikal.
32 Deni Kurniawan, op.cit.
33
Eli Nuryati, Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Di Kelas I Mi Al – Khairiyah Pulogadung Jakarta Timur, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah,
2012).h.10
19
b) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi secara aktif.
3) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar, dan
media
a) Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada siswa
baik secara induvidu maupun kelompok untuk aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip – prinsip secara
holistik dan outentik.
b) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar.
c) Pembelajaran ini perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi .
d) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat
menggunakan buku ajar yang sudah ada ataupun menggunakan
buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang
terintegrasi.
i. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Beberapa keunggulan dan kelemahan pembelajaran tematik antara lain
sebagai berikut:
1. Keunggulan
a) Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas sehingga
guru dituntut untuk memiliki wawasan, pemahaman dan
kreativitas tinggi.
b) Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal,
menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan
antar konsep pengetahuan, nilai dan tindakan yang terdapat dalam
beberapa pokok bahasan atau bidang studi.
c) Menghemat waktu, tenaga, dan sarana disamping
menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.
20
2. Kelemahan
a) Model ini menuntut tersedianya peran guru yang memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi,
keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan
etos akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan
mengembangkan materi.
b) Apabila dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru
kelas, kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema
sehingga dalam pembelajaran tematik akan terasa sulit untuk
mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran.
Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak
menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena
akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
c) Pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk
mengembangkan kreativitas akademik yang menuntut
kemampuan belajar siswa-siswi yang relatif “baik”, baik dari
aspek intelegensi maupun kreativitasnya. Bila kondisi di atas
tidak termiliki maka sangat sulit model tematik diterapkan.
d) Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya
mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus
pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global
jadi terabaikan.34
Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
disamping memiliki kelebihan, juga mempunyai kelemahan. Kelemahan
tersebut yang mendorong guru berpikir keras untuk menjadikan
pembelajaran tematik lebih baik dan pembelajaran tematik cocok
diterapkan di sekolah.
34 Sugiyar, op.cit.,h. 3-10.
21
j. Manfaat Model Pembelajaran Tematik
Pada pembelajaran di SD/MI dan sederajat, kurikulum 2013
menyarankan keutamaan penggunaan model pembelajaran dengan
pendekatan tematik terpadu, hal ini tentunya menimbang karena
banyaknya manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran tematik terpadu.
Menurut Iif, dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan,
diantaranya adalah :
1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dengan tema yang
sama
3) Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan
berkesan
4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan
mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi yang disajikan dalam konteks yang jelas
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dalam berkomunikasi dalam
situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu
mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain
7) Guru dapat menghemat waktu karena dalam mata pelajaran yang
disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga
kali pertemuan, sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk
kegiatan remedial dan pengayaan.35
Sedang menurut Trianto Pemebelajaran tematik sebagai bagian
daripada pemebelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang
dapat dicapai sebagai berikut:
35 Iif Khoiru Ahmadi, op. cit.,h. 93
22
1) Memudahkan pemusatan perhatian pada satutema tertentu
2) Siswa mampu memepelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar isi matapelajaran dalam tema yang
sama
3) Pemahaman materi matapelajaran lebih mendalam dan berkesan
4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
5) Lebih dapata dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu
mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain
7) Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan
secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam
dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan materi.36
Pembaharuan kurikulum ini jelas bertujuan meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, dengan adanya tematik diharapkan belajar
mengajar lebih sistematis dan terencana. Manfaat dari tematik pun telah
dijelaskan oleh beberapa pakar pendidikan di Indonesia, penulis
menyimpulkan manfaat tematik antara lain :
1) Siswa lebih terfokus pada satu tema yang akan dibahas secara
berkesinambungan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain.
2) Penerapan pembelajaran tematik terpadu mendorong siswa untuk
memecahkan masalah sosial dan saling menghargai.
3) Materi pembelajaran langsung dalam konteks kehidupan sehari-hari.
4) Siswa lebih cepat mengolah informasi melalui pembelajaran tematik.
5) Suasa kelas lebih nyaman dan menyenangkan.
36 Trianto, op.cit., h.153.
23
2. Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Menurut Muhibbin Syah hasil belajar didefinisikan sebagai “suatu
hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
rumusan prilaku sebagai akibat dari proses belajarnya”.37
Kendati demikian Nana Sudjana menyatakan bahwa hasil belajar
adalah “ kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya”.38
Menurut Horwartd Kingsley hasil belajar dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
1) Ketrampilan dan kebiasaan.
2) Pengetahuan dan pengertian .
3) Sikap dan cita – cita39
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha
sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan
yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari
proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. 40
Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar
kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di
akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Menurut Kingsley dalam buku Deni Kurniawan hasil belajar siswa
(individu) menjadi tiga jenis yaitu :
1) Keterampilan dan kebiasaan
37 Muhibbin Syah, Psokologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), Cet. 1 h. 141
38Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010). h. 22
39 Ibid,. h.22
40
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 3
24
2) Penegtahuan dan pengertian,
3) Sikap dan cita-cita. Setiap golongan bisa diisi dengan bahan yang
ditetapkan dalam kurikulum sekolah.41
Dra.Fadhilah mengemukakan pendapatnya tentang hasil belajar
yakni “hasil yang dicapai dari satu kegiatan atau usaha yang dapat
memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes
tertentu.42
Gagne dalam buku Sudjana mengembangkan kemampuan hasil
belajar menjadi lima macam antara lain:
1) Hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingsikolastik;
2) Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang
dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan
masalah;
3) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional
dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan
bertingkah laku terhadap orang dan kejadian;
4) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan
5) Keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk
lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.43
Sedangkan Bloom menggolongkan hasil belajar itu menjadi tiga
bagian yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
1) Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang ada kaitannya dengan
ingatan, kemampuan berpikir, atau intelektual. Hasil belajar
pengetahuan meliputi kemampuan berupa ingatan terhadap sesuatu
41 Deni Kurniawan, M.Pd. op.cit., h. 9
42
Fadhilah Suralaga,Solicha, M.Si. psikologi pendidikan. (Jakarta: lembaga penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta) h.95
43Nana Sudjana, op.cit.
25
yang telah dipelajari. Sesuatu yang diingat bisa berupa fakta,
peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan atau metode. Hasil
belajar pemahaman yaitu kemampuan menangkap makna atau arti
dari sesuatu yang dipelajarai. Penerapan yaitu kemampuan
menerapkan Ilmu pengetahuan yang dipelajari dalam suatu siuasi
tertentu baik dalam situasi nyata maupun dalam situasi tiruan.
2) Hasil belajar afektif
Hasil belajar afektif yaitu merujuk pada hasil belajar yang berupa
kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar dalam ranah ini terdiri
dari lima jenis yang membentuk tahapan pula. Kelima jenis ranah
afektif itu meliputi :
a) Kepekaan yaitu sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu
serta mau memperhatikan keadaan tersebut
b) Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan
c) Penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya
menerima pendapat orang lain
d) Organisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai
pedoman atau pegangan hidup
e) Pembentkan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai
kehidupan pribadi.
3) Hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar pikomotorik yaitu berupa kemampuan gerak tertentu.
Kemampuan gerak ini juga bertingkat, mulai dari gerak sederhana yang
mungkin dilakukan secara refleks, hingga gerak kompleks yang
terbimbing hingga gerak aktifitas. Melalui proses kompleks belajar
diharapkan yang bisa terbentuk adalah gerak-gerak yang kompleks
menurut suatu kaidah tertentu hingga gerak kreatifitas.44
44 Deni Kurniawan, M.Pd, op.cit,. h.10
26
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dipaparkan di atas,
maka dapat dikemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku
pada diri seseorang akibat pengalaman belajar yang melibatkan aspek
kognitif,afektif, dan psikomotorik.
b) Bentuk-Bentuk Hasil Belajar
Hasil dari aktivitas belajar, atau yang sering disebut dengan hasil
belajar, meliputi tiga domain ( lapangan ) yaitu: domain kognitif, domain
afektif, dan domain psikomotor. Berikut penjabaran dari tiga domain
tersebut :
1) Domain kognitif, yaitu domain yang berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu45
:
a) Pengetahuan
b) Pemahaman
c) Aplikasi
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
Dalam hal pengetahuan, hasil belajar mengacu kepada kemampuan
siswa untuk mengingat materi-materi yang telah disampaikan guru
dengan benar. Dalam hal ini, hasil belajar mengacu kepada kemampuan
siswa untuk memahami teori-teori atau materi–materi yang telah
disampaikan. Pemahaman memiliki tingkat lebih tinggi daripada
pengetahuan, karena fase ini siswa mulai memproses materi dalam suatu
pemikiran. Pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga katagori yaitu :
tingkat rendah adalah pemahaman terjemahan,tingkat kedua adalah
penafsiran, tingkat ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi.
45 Nana Sudjana, op.cit.,h. 129
27
Aspek pemahaman hasil belajar mengacu kepada kemampuan siswa
untuk mengaplikasikan materi yang diterima pada suatu keadaan yang
baru.
Pada aspek aplikasi hasil belajar mengacu kepada kemampuan siswa
untuk menguraikan materi untuk menyelidik komponen – komponen
yang berhubungan dengan materi, atau mencari hubungan antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain
Pada aspek analisis hasil belajar mengacu kepada kemampuan siswa
untuk membentukformulasi baru, dengan memadukan beberapa
komponen– komponen atau konsep -konsep yang telah diterimanya.
Sedang pada aspek sintesis, hasil belajar mengacu kepada
kemampuan siswa untuk menilai materi yang telah diterima untuk tujuan
tertentu.
Mengembangkan kemampuan evaluasi penting bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Mampu memberikan evaluasi tentang
kebijakan mengenai kesempatan belajar, kesempatan kerja,dapat
mengembangkan partisipasi serta tanggung jawabnya sebagaiwarga
negara. Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi
pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis akan mempertinggi mutu
evaluasinya.
2) Domain Afektif, yaitu domain yang berkenaan dengan sikap dan
nilai. Ada beberapa jenis katagori domain afektif sebagai hasil
belajar, yang dirinci Domain Afektif
oleh Krathwohl dkk menjadi lima jenjang yaitu:
a) Reciving, yakni semacam kepekaan dalam manerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang datang ke[pada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala dll.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
c) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.
28
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Karakteristik
nilai, yakni keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.46
3) Domain Psikomotorik
Domain Psikomotor, yakni domain yang tampak dalam bentuk
ketrampilan (skill ) dan kemampuan bertindak individu .Menurut
Simson (1956 ) “ hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
ketrampilan dan kemampuan bertindak induvidu.”47
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat digolong kan menjadi dua golongan saja, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal
dari dalam diri individu yang sedang belajar.48
Ada tiga faktor yang
menjadi faktor intern yaitu :
a. Faktor jasmaniah
Faktor-faktor yang tergolong dalam faktor jasmaniah yang dapat
mempengaruhi belajar adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor ini adalah :
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan
46 Ibid,.h.21
47
Ibi.,h.31
48 Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta:Rineka Cipta, 2010).
Hal. 54
29
Faktor kelelahan ditinjau dari dua aspek yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern
yang berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto dikelompokan
menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.49
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat
Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar yaitu berupa kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk
kehidupan masyarakat.
Sedangkan Suryabrata mengungkapkan di dalam bukunya bahwa
“faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri,
digolongkan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologi. Sedangkan
faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelajar,
digolongkan menjadi faktor nonsosial dan faktor sosial”.50
a. Faktor fisiologis
49 Slameto, op.cit., h. 60
50
Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan : (RajaGrafindo Persada, 2010) h. 233
30
Faktor-faktor fisiologis dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: tonus jasmani pada umumnya, dan keadaan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu.51
Tonus jasmani memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap proses
belajar siswa. Keadaan jasmani yang sehat dan segar akan
mempermudah siswa dalam menerima pelajaran dibandingkan
keadaan jasmani yang kurang sehat. Sedangkan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu seperti pancaindera juga memiliki pengaruh
terhadap pehaman siswa dalam menerima materi pelajaran.
b. Faktor psikologi Faktor psikologi atau kejiwaan dalam diri individu memiliki peranan
dalam mendorong siswa untuk menerima materi pembelajaran.
Frandsen dalam buku suryabrata mengatakan bahwa hal yang
mendorong seseorang untuk belajar itu adalah:
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas
2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk selalu maju
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari
orangtua, guru, dan teman-teman
4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan
kompetisi
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada
belajar.52
c. Faktor nonsosial Beberapa faktor nonsosial yang dapat mempengaruhi proses belajar
menurut Suryabrata53
adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca,
51 Ibid h. 235
52
Ibid h 236
31
waktu (pagi, atau siang, atau malam), tempat (letaknya,
pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat
tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang
biasa kita sebut sebagai alat pelajaran). Keadaan-keadaan seperti
yang dikemukan diatas akan mempengaruhi suasana belajar siswa,
sehingga konsentrasi dalam memperhatikan materi dapat terganggu
yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran seperti
yang diharapkan. d. Faktor sosial
Suryabrata menyatakan yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial
disini adalah faktor manusia (hubungan manusia), baik manusia itu
ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak
langsung hadir. Keberadaan atau kehadiran seseorang dapat
mempengaruhi konsentrasi siswa dalam proses belajar. Hubungan
yang terjalin diantara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan
guru menunjukan hubungan sosial yang dapat membantu
tercapainya tujuan pembelajaran. Namun keadaan sosial yang tidak
baik, seperti keributan yang terjadi di dalam kelas ketika proses
belajar mengajar berlangsung dapat mengganggu konsentrasi siswa
dalam memahami dan menerima materi belajar yang disampaikan.54
Menurut Dra.Fadhilah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu :
a. Keadaan jasmani
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek psikologis
1) Kecerdasan / inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
2) Emosi
Emosi merujuk pada satu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis serta kecenderungan seseorang
dalam bertindak atau mengambil respon.
53 Ibid., h. 233
54
Sumadi Suryabrata, op.cit., h. 234
32
3) Motivasi
Motivasi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk
belajar. Sering dijumpai siswa yang memiliki tingkat
intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah, akibat
kemampuan yang dimilikinya tidak tidak atau kurang berfungsi
secara optimal.55
3. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Adapun penegrtian pendidikan Islam, Dr.H. Haidar Putra Daulay
telah menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “pendidikan Islam dalam
lintasan sejarah” bahwa pendidikan Islam bisa ditinjaudari sempit dan
luas. Penegrtian sempitnya ialah usaha yang dilakukan untuk
pentransferan ilmu, nilai dan keterampilan berdasarkan ajaran agama
Islam dari si pendidik terhadap si terdidik guna terbentuk pribadi Muslim
seutuhnya. Hal ini bersifat proses pembelajaran, dimana ada pendidik,
ada peserta didik, dan ada bahan (materi) yang disampaikan ditunjang
dengan alat-alat yang digunakan. Adapun pendidikan Islam dalam arti
luas yakni tidak hanya terbatas pada proses pentransferan tiga ranah
diatas, akan tetapi mencakup berbagai hal yang berkenaan dengan
pendidikan Islam secara luas yang mencakup sejarah, pemikiran dan
lembaga.56
Menurut zakiyah Daradjat, yang dikutip dalam buku Abdul Majid
pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam
secara menyeluruh. Lau menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.57
Sedangkan menurut Tayar Yusuf yang juga dikutip dalam bukui
Abdul Majid mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar
generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan
dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjaid manusia
bertakwa kepada Allah SWT.58
55
Fadhilah Suralaga,Solicha, M.Si. op,cit.,h.101
56 Haidar Putra Daulay, Nurgaya Pasa, pendidikan Islam dalam lintasan sejarah, (Jakarta:
Kencana, 2013) cet.1 h.3
57 Abdul Majid, meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), cet ke 3, h. 130
58 Ibid., h. 130
33
Mata pelajaran agama Islam itu secara keseluruhannya dalam
lingkup Al-Qur‟an dan Al-Hadist, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan
sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri senditi, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannnya (hablun minallah wa
hablun minannas).59
Berdasarkan ungkapan-ungkapan diatas dapat kita simpulkan bahwa
pendidikan agama Islam ialah usaha seseorang baik dalam dunia
pendidikan maupun sosial dalam mengajarkan keyakinan Islam dengan
beberapa aspek yakni hubungan terhadap Allah (keyakinan) seperti
beribadah maupun hubungan terhadap sesama manusia seperti sejarah,
mu‟amalah dll. Namun Pada penelitian ini Pembelajaran PAI dibatasi
pada mater mengenai ahklak.
4. Akhlak
Akhlak memiliki posisi yang sangat penting, karena sebagai mahluk
sosial pasti membutuhkan banyak komunikasi, dan komunikasi yang baik
hanya akan terjalin dengan menggunakan akhlak yang baik.
Secara etimologi akhlak merupakan jamak dari kata khuluqun yang
berarti budi pekerti, perangai, tabiat dan tingkah laku. Kalimat ini
merupakan kalim at persesuaian dari kata kholqun yang artinya kejadian,
kata ini erat kaitannya dengan khaliq yang berarti dicipta dan makhluq
yang berarti dicipta.60
Dalam bahasa Indonesia akhlak setara dengan budi pekerti, dimana
budi pekerti itu berasal dari kata majemuk yakni „budi‟ yang berasal dari
bahasa sansekerta yang berarti kesadaran atau menyadarkan dan „pekerti‟
yang berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kelakuan.61
Jadi, akhlak
adalah perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran.
59 Ibid . h. 131
60
HA. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung:Pusaka Setia.2010).h.11
61 Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Rajawali
Pers.2004)h.39
34
Secara terminologi, ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh
pakar dengan redaksi yang sedikit berbeda akan tetapi memiliki maksud
yang hampir sama, atau bahkan sama62
a. Ibn Miskawaih
“keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (terlebih
dahulu).
b. Imam Ghazali
“akhlaq adalah sesuatu yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (terlebih dahulu)
c. Prof. Dr. Ahmad Amin
“Akhlaq merupakan kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu
ketika membiasakan sesuatu, kebiasaan tersebut dinamakan akhlaq.
B. KERANGKA BERPIKIR
Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum 2013, metode
pembelajaran tematik menjadi hal penting pada pembelajaran tingkat
rendah (SD), tematik merupakan model pembelajaran yang berbasis tema
yang mengaitkan dari beberapa mata pelajaran sehingga memberikan
pengalaman yang bermakna terhadap peserta didik, tentunya hal ini sudah
melalui beberapa pertimbangan termasuk manfaat dari metode
pembelajaran tematik. Berlandaskan Filosofis, Psikologis, dan Yuridis
pembelajaran tematik bertujuan agar siswa lebih banyak mendapatkan
pengalaman belajar secara nyata, pembelajaran juga menjadi lebih efektif
serta lebih menghemat waktu maupun biaya
Ada beberapa pendapat tentang manfaat metode pembelajaran
tematik, yang bisa disimpulkan oleh penulis yakni:
62 Ibid.,h.3
35
Bagi siswa :
1. Dengan pembelajaran berbasis tema siswa lebih mudah memusatkan
perhatian dalam pembelajaran
2. Dengan berbasis tema materi pembelajaran dapat dipelajari lebih
mendalam
3. Dengan berbasis tema pembelajran bagi siswa lebih bermakna
karena dihubungkan dengan realita
Bagi guru :
1. Materi yang diajarakan guru lebih terfokus
2. Jangka waktu pembelajaran lebih singkat
Meski demikian pembelajaran tematik juga memiliki kelebihan dan
kelemahan. Salah satunya pembelajaran tematik dapat membiasakan sisua
untuk berfikir pada sudut pandang yang lebih luas, sedangkan
kelemahannnya Apabila dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang
guru kelas, kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema
sehingga dalam pembelajaran tematik akan terasa sulit untuk mengaitkan
tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran.
Melihat pentingnya pembelajaran tematik diterapkannya di Sekolah
Dasar, maka tugas guru yang menjadi panutan diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa.
Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik
dari berbagai sumber informasi.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami pengalaman belajar, hasil belajar bisa berupa kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Kemampuan pengetahuan yang dihasilkan siswa
setelah mengalami belajar bisa diartikan sebagai hasil belajar kognitif,
kemampuan sikap siswa bisa diartikan sebagai hasil belajar afektif,
36
begitupun kemampuan gerak siswa bisa juga diartikan sebagai hasil
belajar psikomotorik.
Hasil dari aktivitas belajar, atau meliputi tiga domain ( lapangan ) yaitu:
domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotor.
1. Domain kognitif, yaitu domain yang berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu :
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
2. Domain Afektif
Domain Afektif, yaitu domain yang berkenaan dengan sikap dan nilai.
3. Domain Psikomotorik
Domain Psikomotor, yakni domain yang tampak dalam bentuk
ketrampilan (skill ) dan kemampuan bertindak individu.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar yang dapat
penulis simpulkan menjadi dua faktor, yakni faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern berupa sesuatu yang bisa mempengaruhi hasil
belajar siswa yang datangnya dari siswa itu sendiri, seperti kesehatan
jasmani maupun rohani siswa, sedangkan faktor ekstern berupa sesuatu
yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa yang datangnya dari luar
siswa itu sendiri seperti lingkungan yang kurang baik, sarana dan
prasarana yang kurang mendukung.
Sedangkan Pendidikan Agama Islam ialah usaha seseorang baik
dalam dunia pendidikan maupun sosial dalam mengajarkan keyakinan
Islam dengan beberapa aspek yakni hubungan terhadap Allah (keyakinan)
seperti beribadah maupun hubungan terhadap sesama manusia seperti
sejarah, mu‟amalah dll.
37
Akhlak adalah segala sesuatu yang menyiratkan bahwa perlakuan
apapun dalam hidup kita, yang dilakukan secara berulang, serta dilakukan
secara spontan dengan tanpa memikirkannya, terlepas itu baik atau buruk.
Dan akhlak hanya bisa dinisbatkan kepada manusia, karena manusia
memiliki dua aspek sekaligus yang hanya salah satu dari keduanya
dimiliki oleh malaikat dan hewan, maka salah satu dari keduanya akan
mengukung manusia.
C. HASIL KAJIAN YANG RELEVAN
1. Hesty, 2008. “Implementasi Model Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Kemampuan Dasar Siswa Sekolah. Lembaga
penjaminan mutu pendidikan Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung Pangkalpinang”.
Dalam kajian Hesty, penelitian ini mengenai implementasi model
pembelajaran tematik untuk meningkatkan kemampuan dasara
siswa sekolah, yang dibahas disini ialah bagaimana implementasi
pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan dasar
siswa, sedangkan dalam penelitian saya disini akan diteliti tentang
pengaruhnya pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar,
tentunnya prestasi belajar ini berkaitan dengan kemampuan siswa
yang dikaji oleh saudari Hesty diatas.
2. Erni Fatnawati, 2012. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Tematik Dengan Mengunakan Media Gambar
Pada Mata Pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Tuntang 02
38
dan SD Kanisius Cungkup Pada Semester II Tahun Pelajaran
2011/2012.
Dalam kajian Erni hampir sejalan dengan penelitian saya yakni
meneliti tentang pengaruh penerapan model pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar siswa namun perbedaannya terletak pada
metode penelitiannya, Erni meneliti dengan menggunakan media
gambar sedangkan penelitian saya menggunakan test belajar.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Dari rumusan maslah yang telah diuraikan diatas, hipotesis penelitiannya
ialah :
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar PAI siswa SDN 03 Pondok Bahar
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 03 Pondok Bahar kel.
Pondok bahar kec. Karang tengah Kota Tangerang. Dengan rencana penelitian
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Urutan Kegiatan Penelitian
No Urutan Kegiatan November Desember
1 Persiapan
2 Pelaksanaan penelitian
dan pengumpulan data
3 Membuat laporan hasil
penelitian
B. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis di atas, maka
diperlukan metode penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode Pre-eksperimental Design dengan model pendekatan pre test post test
40
one group design yakni eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa
kelompok pembanding. Menurut Bambang dan Lina , one group pre-test-post-
test design yaitu suatu kelompok eksperimen diukur variable dependennya
(pre-test), kemudian diberikan stimulus, dan diukur kembali variable
dependennnya (post-test), tanpa ada kelompok pembanding.50
Menurut Jalaluddin Rakhmat metode ekperimen adalah metode penelitian
yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-
akibatnya. Pada metode eksperimental variabel-variabel dikontrol begitu rupa
sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi bisa disingkirkan.51
Penelitian ini hanya melibatkan satu kelompok yakni dilaksanakan pra dan
pasca uji yang tertera seperti dalam tabel beriku :
Tabel 3.2 Gambaran Pelaksanaan Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X T2
Hal pertama dalam pelaksanaan eksperimen ini dilakukan dengan
memberikan tes kepada subjek yang belum diberi perlakuan disebut pre test
(T1) untuk mendapatkan siswa yang memiliki masalah hasil belajar yang
rendah. Setelah didapati data siswa yang memiliki masalah hasil belajar yang
rendah, siswa diberikan perlakuan (X) yakni model pembelajaran tematik
dengan tema berprilaku baik dalam kehidupan sehrai-hari. Kemudian diberikan
lagi tes dengan soal yang sama atau yang disebut post-test (T2) untuk
mengukur peningkatan hasil belajar yang dicapai setelah diberikan perlakuan.
Dari hasil post test ini didapatkan data hasil dari eksperimen artinya apakah ada
peningkatan pada hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan atau tidak ada
perubahan sama sekali. Peneliti bisa membandingkan T1 dan T2 untuk
mendapatkan hasil penelitian kemudian data tersebut dianalisis dengan
50 Bambang Prastyo, Lina Miftahul Jannnah. Metode penelitian kuantitatif. (Jakarta:
PT.RajaGrafindo 2012) h.161
51 Jalaluddin Rakhmat, M. SC. Prosedur penelitian komunikasi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2009). h. 22
41
menggunakan t-test yang akan dipaparkan rumusannya pada teknik analisis
data.
Untuk lebih jelasnya dapat penulis gambarkan sebagai berikut :
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini berdasarkan judul yang diambil oleh penulis yakni
“Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar PAI”
maka variabel yang digunakan tunggal yaitu : hasil belajar PAI.
Dalam hal ini perlakuan yang diberikan adalah penerapan model
pembelajaran tematik dengan tema kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan
perubahan pada hasil belajar siswa.
D. Populasi Dan Sampel
Dalam penelitian populasi dan sampel digunakan sebagai sumber data,
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.52
Populasi dalam
penelitian ini yakni seluruh siswa kelas III SDN 03 Pondok Bahar. Sedangkan
sampel yang kami ambil yaitu Sampel yang diambil secara random yaitu siswa
kelas III C SDN 03 Pondok Bahar. Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, maka
52 Sugiono. Merode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. ke 10, h. 117
Pre-test (T1) Perlakuan
(X)
Post-test (T2)
(T1:T2) Uji t-test
42
peneliti dapat menggunakan sample dari populasi itu53
. Sampel ini diambil
secara random atau Simple Random Samplinga. Dikatakan simple karena
pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.54
Kemudian kita
mengundinya hingga kita memperoleh jumlah yang kita kehendaki. Setelah
dilakukan random sampling maka penulis menemukan sampel yakni siswa
kelas III C yang berjumlah 28 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam pembahasan skripsi ini penulis mendapatkan cara
yang akurat, maka teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Dalam setiap penelitian tentunya kita memerlukan adanya observasi
atau pengamatan untuk mendapatkan data sekolah, data siswa serta hasil
penelitian.
Observasi dimulai dari kunjungan sekolah, pengumpulan data siswa
dan guru, data sekolah hingga pada saat penelitian.
a. Observasi Sekolah
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui profil sekolah,
keadaan sekolah, keadaan guru, dan keadaan siswa.
b. Observasi Guru PAI
Yakni pengamatan serangkaian kegiatan pembelajaran PAI di
dalam kelas. Tujuannnya yaitu untuk mengetahui efektifitas
pembelajaran PAI di dalam kelas.
53 Ibid hal. 18
54
Ibid h.120
43
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
Fase Aspek yang dinilai Dilakukan
Ya tidak
Pertama
(pendahuluan)
Mengaitkan pelajaran
sekarang dengan pelajaran
sebelumnya
Memotivasi siswa
Memberikan pertanyaan
kepada siswa untuk
mengetahui konsep-konsep
prasyarat yang sudah
dikuasai siswa
Menjelaskan tujuan
pembelajaran (Kompetensi
Dasar dan Indikator)
Kedua
Presentasi
materi
Menyampaikan konsep
konsep yang harus dikuasai
siswa melalui demonstrasi
dan bahan bacaan
Menyampaikan keterampilan
proses yang harus
dikembangkan
Presentasi alat dan bahan
yang harus digunakan
Mendemonstrasikan
penggunaan peralatan
Ketiga
Membimbing
pelatihan
Menempatkan siswa ke
dalam kelompok kelompok
belajar
Mengingatkan cara siswa
bekerja dan berdiskusi secara
kelompok sesuai komposisi
kelompok
Memberikan tugas untuk
dikerjakan secara kelompok
Mengingatkan cara
menyusun laporan hasil
Kegiatan
Mengumpulkan hasil kerja
kelompok setelah batas
waktu yang sudah ditentukan
44
2. Wawancara
Teknik ini merupakan dialog antara peneliti dengan guru bidang study
PAI untuk mengetahui pendapat guru bidang study PAI terhadap proses
pembelajaran Agama Islam di kelas.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
1. Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.55
55 Suharsimi Arikunto, preosedur peneitian suatu pendekatan praktik.. ( Jakarta: Rineka Cipta,
2013) h.270
Mempersiapkan kelompok
belajar untuk diskusi kelas
Pemahaman dan
memberikan
umpan balik
Meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
telah mereka kerjakan
Meminta anggota kelompok
lain menanggapi hasil
prentasi kelompok yang
maju ke depan
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil diskusi
Kelima
mengembangkan
Dan
memberikan
Mengecek dan memberikan
umpan balik terhadap tugas
yang dilakukan
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil materi
pembelajaran yang baru saja
dipelajari.
Memberikan tugas rumah
Keenam
Menganalisis
dan
mengevaluasi
Guru membantu siwa untuk
melakuan refleksi atau
evaluasi
terhdap kinerja mereka
45
2. Pedoman wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
dilakukan secara terperinci sehingga menyerupai check-list.56
Namun yang penulis gunakan ialah model wawancara semi structured.
Dalam buku Suharsimi model ini dikatakan yang paling banyak
digunakan. Berikut pedomannya :
Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru
Mata Pelajaran Agama Islam
Nama :
Hari/Tanggal :
Tujuan Wawancara : Mengetahui pendapat guru bidang study PAI
terhadap proses pembelajaran Agama Islam
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara
No Dimensi Indikator No Item Jumlah Item
1 Kompetensi Guru Metode yang
digunakan oleh
guru
Materi yang
disampaikan
Model
pembelajaran
yang digunakan
- 2, 3
- 7
- 10
4
2 Keadaan Siswa Pandangan
siswa terhadap
pelajaran PAI
Keaktifan
siswa dalam
proses
- 1
- 3, 4, 9
56 Ibid h.270
46
pembelajaran
Tanggapan
siswa terhadap
proses
pembelajaran
- 8, 5, 6
3. Tes tulis
Bentuk tes yang diberikan adalah tes pilihan ganda, tes ini digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
Untuk mendapatkan data siswa yang mempunyai hasil belajar rendah
penulis mengujinya dengan test. menurut Zainal Arifin “Tes merupakan
suatu tehnik atau cara yang digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran ,
yang di dalamnya pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik”.57
F. Kalibrasi Instrumen
Sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi bahawa instrumen yang
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.58
Adapun
perhitungan validitas soal yang penulis buat menggunakan Aplikasi SPSS.
2. Realibilitas
Realibilitas adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya.59
Tidak berbeda dengan uji validitas, perhitungan uji
reliabilitas soal yang penulis buat menggunakan cara yang sama yakni
dengan Aplikasi SPSS, yang mana langkah-langkahnya telah penulis
paparkan dalam lampiran.
57 Zaenal arifin, Evaluasi Pemebelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur (Bandung: PT.Remaja
RosdaKarya, 2009) h. 117
58 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 82.
59
Nana Sudjana, op.cit., h. 16.
47
3. Uji Taraf kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan suatu analisis kuantitatif konvensional
paling sederhana dan mudah. Hasil perhitungannya merupakan proposisi
atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan
siswa yang mengikuti tes, uji taraf kesukaran soal bertujuan untuk
mengetahui soal termasuk kategori mudah, sedang atau sukar.60
4. Daya Pembeda
Menurut suharsimi arikunto daya pembeda merupakan kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan
siswa yang berkemampuan rendah.61
Setelah di uji validitas, dari 45 soal yang penulis buat terdapat 23 butir
soal yang valid, untuk menggenapkan soal penulis menggunakan 20 soal
valid sebagai uji tes. Dengan kisi-kisi sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal
No Standar
Kompetensi
Komepetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Tes
Nomor
Soal
3. Membiasakan
prilaku
terpuji
3.1 Menampilkan
perilaku
percaya diri
3.2 Menampilkan
perilaku
tekun
Percaya
diri
Tekun
1. Menjelaskan
pengertian
perilaku
percaya diri
2. Menerapkan
perilaku
percaya diri
3. Menjelaskan
pengertian
tekun
4. Menerapkan
perilaku
Pilihan
Ganda
1, 2, 3,
11
4, 5,
12, 13,
14, 20
60 Suharsimi Arikunto, op,cit., h.210
61
Ibid
48
3.3 Menampilkan
perilaku
hemat
Hemat
tekun
5. Menjelaskan
pengertian
perilaku
hemat
6. Menerapkan
perilaku
hemat
6, 7, 8,
9, 10,
15, 16,
17, 18,
19
Skor Nilai :
Nilai = Jumlah Jawaban yang benar x 10 : 2
Siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata akan diberikan
perlakuan yakni pembelajaran tematik dengan tema berprilaku baik dalam
kehidupan sehrai-hari, kemudian siswa yang mempunya hasil belajar rendah-
sangat rendah diberikan post test. Data hasil post test dibandingkan dengan
pre test kemudian diuji dengan menggunkan rumus t-test.
Dari 45 butir soal yang penulis buat dilakukan uji validitas soal,
kemudian didapatai 23 soal yang valid. Untuk itu penulis mengambil 20 butir
soal valid untuk dijadikan istrumen tes.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menganalisis data hasil eksperimen yang menggunakan data pre-
test dan post-test one group design, maka dari itu untuk menganalisis datanya
menggunakanrumust-test.
t =
√
Keterangan :
Md : Rata-rata dari gain antara post test dan pre test
49
d : Gain atau Deviasi ( selisih ) skor tes akhir terhadap tes awal setiap subjek
Xd : Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
: Jumlah kuadrat deviasi (gain)
Db : N-1
N : Banyaknya subyek
Jika –t tabel < t hitung < t tabel maka tidak berbeda secara signifikan,
sedangkan jika t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan.62
62
Suharsimi Arikunto, op,cit,. h. 349
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
NamaSekolah : SDN 03 PONDOK BAHAR
NPSN / NSS : 20606617 / 101286112018
JenjangPendidikan : SD
Status Sekolah :Negeri
Alamat : Pondok Bahar
RT/RW : 02/02
Desa / Kelrahan : Pondok Bahar
Kode pos : 15158
Kecamatan : Karang Tengah
Tgl SK Pendirian : 1979-11-01
Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
SK Izin Operasional : -
Tgl SK Izin Oprasional: 1910-01-01
SK Akreditasi : 28.00.SD/MI.573.10
Luas Tanah Milik : 2590 m2
NomorTelelpon : 021-55702685
51
2. Identitas Guru
Tabel 4.1 Identitas Guru
N
o Nama
JK Keterangan
L P Pendi
dikan
Kepegawai
an Jabatan
TMT
Kerja Mengajar
1 Adly Hakim V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
16-07-
1999
Kelas
SD/MI,
2 AgusHatoliansah V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Mata
Pelajara
n
17-01-
2012 PJOK,
3 Ahmad Bahtiar V
SMA
/
seder
ajat
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
25-11-
2008
Kelas
SD/MI,
4
Ahmad
Setiawan,S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
01-09-
2014
Kelas
SD/MI,
5
CHONDRO
JATI,S.Pd v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
15-07-
2013
Kelas
SD/MI,
6 EllyHaryani,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2008
Kelas
SD/MI,
7 FitrianiPrihatini v
Guru Honor
Sekolah Lainnya
28-07-
2008
8 H Nasan V S1 PNS
Guru
Mata
Pelajara
n
30-07-
1983
Pendidika
n Agama
Islam,
9 Hadist Al Ansory V
SMA
/
seder
ajat
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
14-07-
2010
Kelas
SD/MI,
10 HARTATI,S.Pd v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-07-
2004
Kelas
SD/MI,
11 HjAmah,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2007
Kelas
SD/MI,
12 Iis Tanti v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
01-08-
2000
KelasSD/
MI,
13 IWA,M.Pd V S2 PNS
Guru
Mata
Pelajara
n
01-04-
2009
IlmuPenge
tahuanSos
ial,
14
Lia Nadia
Khoirunnisa v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-01-
2012
Kelas
SD/MI,
15 Lilihalidah v S1 Guru Honor Guru 14-07- Kelas
52
Sekolah Kelas 2012 SD/MI,
16 Madali,S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
28-09-
2007
Kelas
SD/MI,
17 Mamud v
Tenaga
Honor
Sekolah Lainnya
01-01-
1970
18 Marsiah,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2007
Kelas
SD/MI,
19
MUHAMAD
JAENUDIN,S.Pdi V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Mata
Pelajara
n
01-07-
2007
Pendidika
n Agama
Islam,
20
NurAsiahJamil,S.P
d v PNS
Guru
Kelas
28-12-
2007
Kelas
SD/MI,
21 Suharni,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-04-
2006
Kelas
SD/MI,
22 Tasman V SMP PNS
Guru
Mata
Pelajara
n
01-05-
1983 PJOK,
23
TeniMuyasyaroh,S
.Pd v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
16-07-
2008
Kelas
SD/MI,
24 TutiMujayanah v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
23-10-
2012
Kelas
SD/MI,
25 YuniAriani,S.Pd v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-07-
1996
Kelas
SD/MI,
26 Zaini, S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
05-01-
1983
Kelas
SD/MI,
3. Jumlah Rombongan Belajar
Tabel 4.2 Jumlah Rombangan Belajar
No NamaRombel JumlahSiswa
WaliKelas L P Jumlah
1 1A Kelas 1 16 20 36 EllyHaryani,S.Pd
2 1B Kelas 1 17 17 34 Hadist Al Ansory
3 1C Kelas 1 17 17 34 HARTATI,S.Pd
4 1D Kelas 1 17 17 34 HARTATI,S.Pd
5 2 B Kelas 2 18 19 37 CHONDRO JATI,S.Pd
6 2A Kelas 2 20 17 37 NurAsiahJamil,S.Pd
53
7 2C Kelas 2 18 19 37 Iis Tanti
8 2D Kelas 2 24 18 42 YuniAriani,S.Pd
9 3 A Kelas 3 19 20 39 HjAmah,S.Pd
10 3 B Kelas 3 21 19 40 Adly Hakim
11 3 C Kelas 3 12 16 28 Ahmad Bahtiar
12 3 D Kelas 3 17 17 34 Lia Nadia Kh
13 4A Kelas 4 22 27 49 Madali,S.Pd
14 4B Kelas 4 19 27 46 Zaini, S.Pd
15 4C Kelas 4 18 28 46 Lilihalidah
16 5 A Kelas 5 24 23 47 TutiMujayanah
17 5 B Kelas 5 24 24 48 Marsiah,S.Pd
18 6 A Kelas 6 19 18 37 Suharni,S.Pd
19 6 B Kelas 6 24 14 38 Ahmad Setiawan,S.Pd
20 6C Kelas 6 13 24 37 TeniMuyasyaroh,S.Pd
Total 387 401 788
B. Deskripsi Data
Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas III SDN
03 Pondok Bahar yang berjumlah 28 siswa dari kelas III c yang diambil
secara acak atau simple random sampling. cara ini digunakan karena
dianggap populasi setingkat. Sample diambil dari jumlah populasi 141.
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lihat di kelas, bahwa guru
menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang
konvensional, yakni ceramah, Tanya jawab dan diskusi saja. Pembelajaran
tidak melibatkan siswa secara aktif. terlihat juga banyak siswa yang tidak
fokus terhadap apa yang disampaikan guru.
C. Pengujian Hipotesis
Jika t hitung > t tabel maka Ho Ditolak
Jika t hitung < t tabel maka Ho Diterima
Keterangan :
Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran tematik terhadap hasil
belajar PAI
Ha : Ada pengaruh model pembelajaran tematik terhadap hasil belajar
PAI
54
D. Temuan Penelitian
1. Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada hari Senin, 09 November 2015 di kelas
III c oleh penulis sendiri pada mata pelajaran PAI.
Tabel 4.3 Hasil Observasi
Fase Aspek yang dinilai Dilakukan
ya tidak
Pertama
(pendahuluan)
Mengaitkan pelajaran
sekarang dengan pelajaran
sebelumnya
√
Memotivasi siswa √
Memberikan pertanyaan
kepada siswa untuk
mengetahui konsep-konsep
prasyarat yang sudah
dikuasai siswa
√
Menjelaskan tujuan
pembelajaran (Kompetensi
Dasar dan Indikator)
X
Kedua
Presentasi
materi
Menyampaikan konsep
konsep yang harus dikuasai
siswa melalui demonstrasi
dan bahan bacaan
√
Menyampaikan keterampilan
proses yang harus
dikembangkan
√
Presentasi alat dan bahan
yang harus digunakan
√
Mendemonstrasikan
penggunaan peralatan
√
Ketiga
Membimbing
pelatihan
Menempatkan siswa ke
dalam kelompok kelompok
belajar
√
Mengingatkan cara siswa
bekerja dan berdiskusi secara
kelompok sesuai komposisi
kelompok
√
Memberikan tugas untuk
dikerjakan secara kelompok
√
Mengingatkan cara √
55
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil materi
pembelajaran yang baru saja
dipelajari.
√
Memberikan tugas rumah
Keenam
Menganalisis
dan
mengevaluasi
Guru membantu siwa untuk
melakuan refleksi atau
evaluasi
terhdap kinerja mereka.
Berdasarkan hasil obseravasi pada mata pelajaran PAI guru sudah baik
dalam cara mengajarnya. Terbukti dari beberapa aspek yang penulis
sajikan hampir seluruhnya terpenuhi kecuali pada aspek berikut :
a. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran (Kompetensi Dasar Dan Indikator)
Guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran baik kompetensi
dasar maupun indicator, akibatnya siswa tidak mengetahui apa yang
menyusun laporan hasil
Kegiatan
Mengumpulkan hasil kerja
kelompok setelah batas
waktu yang sudah ditentukan
√
Mempersiapkan kelompok
belajar untuk diskusi kelas
√
Pemahaman dan
memberikan
umpan balik
Meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
telah mereka kerjakan
√
Meminta anggota kelompok
lain menanggapi hasil
prentasi kelompok yang
maju ke depan
X
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil diskusi
√
Kelima
mengembangkan
Dan
memberikan
Mengecek dan memberikan
umpan balik terhadap tugas
yang dilakukan
√
56
akan dicapai setelah mempelajari materi tersebut ( percaya diri, hemat
dan tekun).
b. Meminta Anggota Kelompok Lain Menanggapi Hasil Prentasi
Kelompok Yang Maju Kedepan
Aspek ini juga tidak dilakukan oleh guru PAI, sehingga siswa tidak
terbiasa untuk mengkritik, menganalisis lebih dalam suatu materi, tidak
dapat menyampaikan pendapat, serta tidak terbiasa untuk berfikir kritis.
2. Hasil Wawancara
LembarPedomanWawancaradengan Guru
Mata Pelajaran Agama Islam
Nama : H. Nasan S.Pd,i
Hari/Tanggal : 09 November 2015
Tujuan Wawancara : Mengetahui pendapat guru bidang study PAI
terhadap proses pembelajaran Agama Islam
1. T : Menurut bapak, Bagaimana pandangan siswa terhadap
mata pelajaran PAI ?
J : sangatsenangdanantusias
2. T : Metode apa saja yang sering Bapak gunakan pada
pembelajaran PAI ?
J : 1) Metode ceramah 2) Demonstrasi 3) Penugasan dan
praktek
3. T : Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
yang Bapak sampaikan?
J : Tentu, sangatmemperhatikan
4. T : Apakah ada siswa yang bertanya tentang materi yang
Bapak sampaikan ?
J : Ada, tetapi satu atau dua anak saja
57
5. T : Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu
siswa bertanya atau memberi tanggapan ?
J : Iya, tetapijarang
6. T : Apabila Bapak memberikan pertanyaan, bagaimana
respons / antusias siswa terhadap pertanyaan Bapak ?
J : antusias anak-anak cukup baik, terlebih jika ada praktek,
ataupun kerja kelompok
7. T : Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak selalu
dikerjakan dengan baik oleh siswa?
J : Namanya anak-anak, terkadang semangatnya naik
terkadang menurun, jadi mengerjakan tugaspun seperti itu
tergantung mood mereka
8. T : Bagaimana respons siswa ketika Bapak meminta siswa
untuk mengerjakan soal di depan kelas ?
J : Respon anak-anak sangat baik, karena mereka merasa
diperhatikan
9. T : Apabila Bapak memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya, berapa banyak rata-rata siswa yang bertanya ?
J : Ya paling beberapa anak saja dua sampai 4 siswa
10. T : Apakah Bapak mengetahui tentang model pembelajaran
tematik ? jika iya, bagaimana pendapat bapak tentang model
pembelajaran ini ? dan apakah bapak menggunakan model tematik
ini dalam rangka menunjang pembelajaran PAI ?
J : Iya saya tahu, model pembelajaran ini lumayan bagus saya
juga terkadang menggunakan metode ini
Dari wawancara diatas dengan Bapak H.Nasan menurutnya
pembelajaran di dalam kelas akan tetapi masih banyak anak yang
kurang memperhatikan pelajaran sehingga banyak diantaranya yang
58
nilainya dibawah rata-rata. Menurut penulis hal ini dikarenakan cara
mengajar bapak H.Nasan yang konvensional.
3. Hasil Uji Instrumen Test
Hasil uji instrument tes pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Tabel 4.4 Uji Validitas
Keterangan Nomor Soal Jumlah Soal
Valid 1,5,6,7,8,10,13,15,17,20,21,22,24,
25,27,30,31,34,37,38,39,40,41
23
Tidak valid 2,3,4,9,11,12,14,16,18,19,23,26,28,
29,32,33,35,36
22
Jumlah
Soal
45
b. Uji Reliabilitas
Dari 23 soal yang valid, kemudian diuji reliabilitasnya,
menurut hasil peritungan bahwa reliabilitas tes menunjukan angka
0,73, itu berarti 23 soal yang valid layak untuk dipergunakan.
c. Uji Taraf Kesukaran Soal
Tabel 4.5 Uji Taraf kesukaran
Keterangan Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat Mudah 1,6,7,16,31,40 6
Mudah 5,8,20,21,22,27,30,34,37,38 10
Sedang 10,11,13,15,17,25,27,40 8
d. Uji Daya Beda
Hasil Uji daya beda pada instrument tes terdapat pada lampiran.
59
4. Hasil Penelitian Pre dan Post tes
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapati 28 siswa
sebagai sampel penelitian. Dengan data sebagaiberikut :
Tabel 4.6 Hasil Pre Test
Rata-rata :
:82.85
Setelah ditemukan rata-rata hasil belajar siswa yakni 82,85 ada beberapa
siswa yang diketahui mempunyai nilai belajar dibawah rata-rata. Siswa
yang hasil belajarnya dibawah rata-rata diberikan perlakuan yakni model
pembelajaran tematik dengan tema berprilaku baik dalam kehidupan
Responden s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 jumlah skor
adnil bagas 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
alisa shafa 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17
amanda marsha 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
cyinthya karyanto 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
danang idham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 17
deden s 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 13
febiyansyah 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 13
havia annasya 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
indri rahmawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
izriah amanda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 16
khairin NR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
m. afriza 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
m. dovranz 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 13
m. fajri 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
m. riswanto 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
najia muti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
najwa kireina 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
nasya putri r 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
nindita praba 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
prayoga 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
raditya r 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15
rendi dwi s 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
rifki andra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
rizki rafixtya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
sabrina rahman 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
salwa az-zahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
sigit ari s 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
zam zam f 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
60
sehrai-hari. Kemudian diberikan post test dengan soal yang sama. Dengan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Post Test
Kemudian data antara nilai pre test dan post dibandingkan dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 4.8 Hasil Perbandingan Nilai Pre Test Post Tes
Setelah mendapatkan perbandingan hasil belajar diatas, selanjutnya data
diolah dengan menggunakan rumus t test sebagai berikut :
DAFTAR NILAI POST TEST
RESPONDEN S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 JML SKOR
DEDEN S 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
FEBIANSYAH 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
HAVIA ANNASYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
INDRI RAHMAWATI 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
IZRIAH AMANDA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
M. DOVRANZ 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
M.FAJRI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
M.RISWANTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
RADITYA R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
RENDI DWI S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
SIGIT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
ZAMZAM F 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
61
t =
√
Keterangan :
Md : Rata-rata dari gain antara post test dan pre test
Xd : Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
: Jumlah kuadrat deviasi (gain)
Db : N-1
N : Banyaknya subyek
t
√
=
√
=
= 3,02
T hitung = 3,02
T pada tabel 0,05 = 1,8
3,02 > 1,8 at au t hitung lebih besar dari pada t tabel dengan tarad
signifikansi sebesar 16 %.
Karena penelitian ini adalah penelitian pendidikan maka
menggunakan taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,8 pada t tabel. Berdasarkan
perhitungan diatas didapatkan hasil bahwa t hitung > t tabel. Maka ada
pengaruh yang signifikan setelah diterapkan model pembelajaran tematik.
62
E. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian
Tahap awal penelitian ini yaitu memberikan tes awal atau pre test
terhadap 28 responden. Pada tahap ini didapati nilai rata-rata pre test yakni
82,85. Dari rata-rata hasil pre test ini ditemukan 12 responden yang hasil
belajarnya dibawah rata-rata.
Tahap kedua yakni siswa diberikan perlakuan yakni model
pembalajaran tematik dengan tema berprilaku baik dalam kehidupan
sehrai-hari.
Tahap ketiga yaitu memberikan post test terhadap 12 responden yang
hasil belajarnya dibawah rata-rata. Hasil pre dan post dibandingkan untuk
kemudian diolah.
Tahap keempat ini sebagai tahap akhir yakni mengolah data hasil pre
dan post test dengan menggunakan rumus t test seperti yang telah
dijelaskan diatas. Dari hasil pengolahan data ditemukan hasilnya yaitu t
hitung > t tabel atau 3,02 > 1,8 artinya terdapat perbedaan yang signifikan
atau pada kesimpulannnya terdapat pengaruh model pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar PAI atau Ho ditolak.
Meski demikian menurut Suharsimi Arikunto penelitian Pre-
Eksperimental Design dipandang sebagai Eksperimen yang tidak
sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga sebagai quasi eksperimen
atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen ini blm
memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan
ilmiah melalui peraturan-peraturan tertentu.
63
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran tematik
terhadap hasil belajar PAI yang dilakukan di SDN 03 Pondok Bahar
dengan kelas III yang berjumlah 28 orang sebagai sampel. Berdasarkan
hasil perhitungan t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
2. Pengaruh model pembelajaran tematik terhadap hasil belajar PAI di SDN
03 Pondok Bahar sebesar 16 % berdasarkan dari rata-rata selisih antara
nilai pre test dan post test.
B. Implikasi
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian maka implikasi dari penelitian ini
adalah sebaiknya :
1. Guru tidak lagi selalu menggunakan pembelajaran yang konvensional.
2. Model pembelajaran tematik dapat diterapkan pada mata pelajaran PAI,
karena model pembalajaran tematik dengan tema berprilaku baik dalam
kehidupan sehrai-hari terbukti dapat mempengaruhi nilai atau hasil belajar
PAI dengan cukup signifikan.
64
C. Saran-Saran
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar PAI di Sekolah Dasar penulis
menyarankan kepada guru bidang study PAI agar :
1. Sekiranya guru tidak lagi selalu menggunakan pembelajaran yang
konvensional.
2. Sekiranya guru bidang study PAI lebih mendalami model pembelajaran
tematik demi mengefisienkan pembelajaran PAI di kelas.
3. Sekiranya menerapkan model pembelajaran tematik, selain agar siswa
tidak merasa jenuh berada di dalam kelas, siswa juga akan terbiasa
berpikir secara luas dan lebih kritis.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru. Pengembangan & model pembelajaran tematik
integratif. Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya. 2014
Daulay, Haidar Putra., Pasa, Nurgaya. pendidikan Islam dalam lintasan
sejarah. Jakarta: Kencana. 2013
Junaedi dkk, Strategi Pembelajaran, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2009
Kemendikbud, Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD –
MI. Jakarta : Mendikbud.2014
Kurniawan, Deni. pembelajaran terpadu tematik. Bandung: Alfabeta. 2014
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan Dan
Pengembangan Bahasa. 1988
Majid, Abdul. meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 2006
Purwanto, Ngalim. psikologi pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
2007
Rakhmat, Jalaluddin. Prosedur penelitian komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009
66
Rusman. Model-model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. 2012
Slameto, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:Rineka
Cipta, 2010
Subhana, M. Dasar-dasar penelitian ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2009
Sudjana, nana. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2011
Sugiar dkk. Pembelajaran Tematik. Surabaya : LAPIS PGMI. 2009
Sugiono. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, R
& D. Bandung: Alfabeta. 2010
Arikunto, Suharsimi preosedur peneitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013
Sukardjo, M. landasan pendidikan konsep dan aplikasinya. Jakarta:PT. Raja
Grafindo persada. 2009
Suralaga, Fadhilah., dan Solicha. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010
Suryabrata, Sumadi. psikologi pendidikan . Jakarta: RajaGrafindo Persada.
2010
Syah, muhibbin . Psokologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 2008
Trianto. pengembangan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher. 2009
67
Prastyo, Bambang.,dan Lina Miftahul Jannnah. Metode penelitian kuantitatif.
Jakarta: PT.RajaGrafindo. 2012
Zahrudin dan Sinaga Hassanudin, 2004, pengantar studi filsafat. Jakarta: raja
grafindo persada. 2004
Lampiran 1 : Lembar Data Guru
N
o Nama
JK Keterangan
L P Pendi
dikan
Kepegawai
an Jabatan
TMT
Kerja Mengajar
1 Adly Hakim V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
16-07-
1999
Kelas
SD/MI,
2 AgusHatoliansah V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Mata
Pelajara
n
17-01-
2012 PJOK,
3 Ahmad Bahtiar V
SMA
/
seder
ajat
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
25-11-
2008
Kelas
SD/MI,
4
Ahmad
Setiawan,S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
01-09-
2014
Kelas
SD/MI,
5
CHONDRO
JATI,S.Pd v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
15-07-
2013
Kelas
SD/MI,
6 EllyHaryani,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2008
Kelas
SD/MI,
7 FitrianiPrihatini v
Guru Honor
Sekolah Lainnya
28-07-
2008
8 H Nasan V S1 PNS
Guru
Mata
Pelajara
n
30-07-
1983
Pendidika
n Agama
Islam,
9 Hadist Al Ansory V
SMA
/
seder
ajat
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
14-07-
2010
Kelas
SD/MI,
10 HARTATI,S.Pd v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-07-
2004
Kelas
SD/MI,
11 HjAmah,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2007
Kelas
SD/MI,
12 Iis Tanti v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
01-08-
2000
Kelas
SD/MI,
13 IWA,M.Pd V S2 PNS
Guru
Mata
Pelajara
01-04-
2009
IlmuPenge
tahuanSos
ial,
n
14
Lia Nadia
Khoirunnisa v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-01-
2012
Kelas
SD/MI,
15 Lilihalidah v S1
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
14-07-
2012
Kelas
SD/MI,
16 Madali,S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
28-09-
2007
Kelas
SD/MI,
17 Mamud v
Tenaga
Honor
Sekolah Lainnya
01-01-
1970
18 Marsiah,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-01-
2007
Kelas
SD/MI,
19
MUHAMAD
JAENUDIN,S.Pdi V
Guru Honor
Sekolah
Guru
Mata
Pelajara
n
01-07-
2007
Pendidika
n Agama
Islam,
20
Nur Asiah
Jamil,S.Pd v PNS
Guru
Kelas
28-12-
2007
Kelas
SD/MI,
21 Suharni,S.Pd v S1 PNS
Guru
Kelas
01-04-
2006
Kelas
SD/MI,
22 Tasman V SMP PNS
Guru
Mata
Pelajara
n
01-05-
1983 PJOK,
23
TeniMuyasyaroh,S
.Pd v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
16-07-
2008
Kelas
SD/MI,
24 TutiMujayanah v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
23-10-
2012
Kelas
SD/MI,
25 YuniAriani,S.Pd v
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
17-07-
1996
Kelas
SD/MI,
26 Zaini, S.Pd V S1 PNS
Guru
Kelas
05-01-
1983
Kelas
SD/MI,
Lampiran 2 :Lembar Hasil Wawancara
Nama : H. Nasan S.Pd,i
Hari/Tanggal : 09 November 2015
Jabatan : Guru Bidang Study PAI
Tujuan Wawancara : Mengetahui pendapat guru bidang study PAI
terhadap proses pembelajaran Agama Islam
1. T : Menurut bapak, Bagaimana pandangan siswa terhadap mata
pelajaran PAI ?
J : sangatsenangdanantusias
2. T : Metode apa saja yang sering Bapak gunakan pada
pembelajaran PAI ?
J : 1) Metode ceramah 2) Demonstrasi 3) Penugasan dan praktek
3. T : Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
yang Bapak sampaikan?
J : Tentu, sangatmemperhatikan
4. T : Apakah ada siswa yang bertanya tentang materi yang Bapak
sampaikan ?
J : Ada, tetapi satu atau dua anak saja
5. T : Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu siswa
bertanya atau memberi tanggapan ?
J : Iya, tetapijarang
6. T : ApabilaBapakmemberikanpertanyaan, bagaimanarespons /
antusiassiswaterhadappertanyaanBapak ?
J : antusias anak-anak cukup baik, terlebih jika ada praktek,
ataupun kerja kelompok
7. T : Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Bapak selalu
dikerjakan dengan baik oleh siswa?
J : Namanya anak-anak, terkadang semangatnya naik terkadang
menurun, jadi mengerjakan tugaspun seperti itu tergantung mood
mereka
8. T : Bagaimana respons siswa ketika Bapak meminta siswa untuk
mengerjakan soal di depan kelas ?
J : Respon anak-anak sangat baik, karena mereka merasa
diperhatikan
9. T : Apabila Bapak memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya, berapa banyak rata-rata siswa yang bertanya ?
J : Ya paling beberapa anak saja dua sampai 4 siswa
10. T : Apakah Bapak mengetahui tentang model pembelajaran
tematik ? jika iya, bagaimana pendapat bapak tentang model
pembelajaran ini ? dan apakah bapak menggunakan model tematik ini
dalam rangka menunjang pembelajaran PAI ?
J : Iya saya tahu, model pembelajaran ini lumayan bagus saya
juga terkadang menggunakan metode ini
Lampiran 3 : Lembar Hasil Observasi
fase Aspek yang dinilai Dilakukan
ya tidak
Pertama
(pendahuluan)
Mengaitkan pelajaran
sekarang dengan pelajaran
sebelumnya
√
Memotivasi siswa √
Memberikan pertanyaan
kepada siswa untuk
mengetahui konsep-konsep
prasyarat yang sudah
dikuasai siswa
√
Menjelaskan tujuan
pembelajaran (Kompetensi
Dasar dan Indikator)
x
Kedua
Presentasi
materi
Menyampaikan konsep
konsep yang harus dikuasai
siswa melalui demonstrasi
dan bahan bacaan
√
Menyampaikan keterampilan
proses yang harus
dikembangkan
√
Presentasi alat dan bahan
yang harus digunakan
√
Mendemonstrasikan
penggunaan peralatan
√
Ketiga
Membimbing
pelatihan
Menempatkan siswa ke
dalam kelompok kelompok
belajar
√
Mengingatkan cara siswa
bekerja dan berdiskusi secara
kelompok sesuai komposisi
kelompok
√
Memberikan tugas untuk
dikerjakan secara kelompok
√
Mengingatkan cara
menyusun laporan hasil
Kegiatan
√
Mengumpulkan hasil kerja √
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil materi
pembelajaran yang baru saja
dipelajari.
√
Memberikan tugas rumah
Keenam
Menganalisis
dan
mengevaluasi
Guru membantu siwa untuk
melakuan refleksi atau
evaluasi
terhdap kinerja mereka.
kelompok setelah batas
waktu yang sudah ditentukan
Mempersiapkan kelompok
belajar untuk diskusi kelas
√
Pemahaman dan
memberikan
umpan balik
Meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil yang
telah mereka kerjakan
√
Meminta anggota kelompok
lain menanggapi hasil
prentasi kelompok yang
maju ke depan
x
Membimbing siswa
menyimpulkan hasil diskusi
√
Kelima
mengembangkan
Dan
memberikan
Mengecek dan memberikan
umpan balik terhadap tugas
yang dilakukan
√
Lampiran 4 : Lembar Instrument Test
A. Berilah tanda (x) pada salah satu huruf a, b, c atau d sebagai jawaban
yang paling benar!
1. Sifat berikut yang menunjukan perilaku percaya diri adalah . . . .
a. Tanggungjawab
b. Tidakpeduli
c. Menunggubantuan
d. Ragu-ragu
2. Percaya diri bagi umat Islam menjadi . . . .
a. Beban
b. Keharusan
c. Keinginan
d. Kerugian
3. Dapat menyelesaikan pekerjaan sendiri dengan baik keuntungan dari . . . .
a. Rendah diri
b. pelit
c. sombong
d. Percayadiri
4. Tekunartinya . . . .
a. Putusasajikamengalamikegagalan
b. Malasmelakukansesuatu
c. Bersungguhsungguhdalamberusaha
d. Mengerjakansesuatudengantergesa-gesa
5. Cita – cita akan tercapai bila usaha kita dilakukan dengan . . . .
a. Tergesa-gesa
b. Seenaknya
c. Tekun
d. Cepat
6. Tidak meminjamkan pensil kepada teman yang membutuhkan merupakan
sikap . . . .
a. Hemat
b. Kikir
c. Boros
d. Sopan
7. Orang yang bersifat boros akan . . . .
a. Berhasil
b. Diberikesulitan
c. Dipuji
d. Diberikemudahan
8. Orang yang tidak dapat mengatur uang disebut . . .
a. Hemat
b. Kikir
c. Tekun
d. Boros
9. Orang yang boros akan menjadi teman . . . .
a. Malaikat
b. Setan
c. Anaksholeh
d. Nabi
10. Sikap hemat dengan kikir itu . . . .
a. Terpuji c. Tercela
b. Berbeda d. Samasaja
11. Yang termasuk sikap percaya diri yaitu ....
a. malubertemudenganibu guru
b. malu bertanya ketika belajar di kelas
c. menyontek PR orang lain
d. mengerjakansoalujiandenganyakin
12. Berikutiniadalahcontoh orang yang tekunadalah .......
a. Ceroboh
b. Malas
c. Displin
d. Bosan
13. Budi tidak tekun dalam belajar ketika menerima rapor hasilnya akan .......
a. Memuaskan
b. Bagus
c. Berhasil
d. Mengecewakan
14. Jika kiita tekun belajar maka akan . . . .
a. Mudahmenjawabsaatulangan
b. Tidakmengertipelajaran
c. Sia-sia
d. Mendapathadiahdari guru
15. Pepatah mengatakan “ Rajin pangkal pandai, Hemat pangkal . . . .
a. Susah
b. Kaya
c. Miskin
d. Senang
16. Ketika ada teman membutuhkan, apa yang harus kita lakukan . . . .
a. Membantu
b. Biarkansaja
c. Pura-puratidaktahu
d. Dijauhi
17. Lawan dari sikap hemat yaitu . . . .
a. Boros
b. Rajin
c. Jujur
d. Kikir (pelit)
18. Salah satu cara agar hidup hemat adalah dengan . . . .
a. Menabung
b. Berfoyafoya
c. Tidakjajanwalaupunperutlapar
d. Tidak meminta uang jajan kepada orang tua
19. Menggunakan sesuatu secara berlebi-lebihan disebut………
a. Baikhati
b. Rajin
c. Jujur
d. Boros
20. Rintangan dan cobaan bisa kita hadapi dengan cara . . . .
a. Sabar
b. Curang
c. Putusasa
d. Marah
Lampiran 5 : Lembar Hasil Uji Validitas
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 45
Nama berkas: E:\ANATES LIA.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi
1 NAN NAN
2 0.264 -
3 NAN NAN
4 0.264 -
5 0.954 Sangat Signifikan
6 0.327 Signifikan
7 0.515 Sangat Signifikan
8 0.443 Sangat Signifikan
9 0.262 -
10 0.354 Signifikan
11 0.415 Sangat Signifikan
12 0.264 -
13 0.724 Sangat Signifikan
14 NAN NAN
15 0.395 Sangat Signifikan
16 0.327 Signifikan
17 0.565 Sangat Signifikan
18 NAN NAN
19 0.151 -
20 0.584 Sangat Signifikan
21 0.631 Sangat Signifikan
22 0.726 Sangat Signifikan
23 -0.510 -
24 0.354 Signifikan
25 0.395 Sangat Signifikan
26 0.066 -
27 0.443 Sangat Signifikan
28 0.264 -
29 0.160 -
30 0.631 Sangat Signifikan
31 0.515 Sangat Signifikan
32 -0.239 -
33 0.066 -
34 0.443 Sangat Signifikan
35 0.019 -
36 -0.510 -
37 0.726 Sangat Signifikan
38 0.631 Sangat Signifikan
39 0.515 Sangat Signifikan
40 0.354 Signifikan
41 0.518 Sangat Signifikan
42 -0.008 -
43 -0.222 -
44 0.207 -
45 0.207 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai
berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250
0,325
15 0,482 0,606 70 0,233
0,302
20 0,423 0,549 80 0,217
0,283
25 0,381 0,496 90 0,205
0,267
30 0,349 0,449 100 0,195
0,254
40 0,304 0,393 125 0,174
0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159
0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat
dihitung.
Lampiran 6 : Lembar Hasil Uji Reliabilitas
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 35.20
Simpang Baku= 5.59
KorelasiXY= 0.57
Reliabilitas Tes= 0.73
Nama berkas: E:\ANATES LIA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor
Total
1 r1 19 18 37
2 r2 19 18 37
3 r3 21 20 41
4 r4 22 18 40
5 r5 20 18 38
6 r6 14 15 29
7 r7 18 20 38
8 r8 14 16 30
9 r9 17 11 28
10 r10 16 10 26
Lampiran 7 : Lembar Hasil Uji Taraf Kesukaran
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 45
Nama berkas: E:\ANATES LIA.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 10 100.00 Sangat Mudah
2 9 90.00 Sangat Mudah
3 10 100.00 Sangat Mudah
4 9 90.00 Sangat Mudah
5 6 60.00 Sedang
6 9 90.00 Sangat Mudah
7 9 90.00 Sangat Mudah
8 8 80.00 Mudah
9 6 60.00 Sedang
10 7 70.00 Sedang
11 5 50.00 Sedang
12 9 90.00 Sangat Mudah
13 7 70.00 Sedang
14 10 100.00 Sangat Mudah
15 7 70.00 Sedang
16 9 90.00 Sangat Mudah
17 5 50.00 Sedang
18 10 100.00 Sangat Mudah
19 5 50.00 Sedang
20 8 80.00 Mudah
21 8 80.00 Mudah
22 8 80.00 Mudah
23 7 70.00 Sedang
24 7 70.00 Sedang
25 7 70.00 Sedang
26 7 70.00 Sedang
27 8 80.00 Mudah
28 9 90.00 Sangat Mudah
29 8 80.00 Mudah
30 8 80.00 Mudah
31 9 90.00 Sangat Mudah
32 9 90.00 Sangat Mudah
33 8 80.00 Mudah
34 8 80.00 Mudah
35 8 80.00 Mudah
36 7 70.00 Sedang
37 8 80.00 Mudah
38 8 80.00 Mudah
39 9 90.00 Sangat Mudah
40 7 70.00 Sedang
41 7 70.00 Sedang
42 6 60.00 Sedang
43 7 70.00 Sedang
44 8 80.00 Mudah
45 8 80.00 Mudah
Lampiran 8 : Lembar Hasil Uji Daya Beda
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 10
Klp atas/bawah(n)= 3
Butir Soal= 45
Nama berkas: E:\ANATES LIA.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 3 3 0 0.00
2 3 3 0 0.00
3 3 3 0 0.00
4 3 3 0 0.00
5 3 0 3 100.00
6 3 2 1 33.33
7 3 2 1 33.33
8 3 2 1 33.33
9 3 1 2 66.67
10 3 2 1 33.33
11 2 1 1 33.33
12 3 3 0 0.00
13 3 1 2 66.67
14 3 3 0 0.00
15 3 1 2 66.67
16 3 2 1 33.33
17 3 0 3 100.00
18 3 3 0 0.00
19 2 1 1 33.33
20 3 1 2 66.67
21 3 1 2 66.67
22 3 1 2 66.67
23 2 3 -1 -33.33
24 2 2 0 0.00
25 2 1 1 33.33
26 3 2 1 33.33
27 3 2 1 33.33
28 3 3 0 0.00
29 2 2 0 0.00
30 3 1 2 66.67
31 3 2 1 33.33
32 2 3 -1 -33.33
33 3 3 0 0.00
34 3 2 1 33.33
35 2 2 0 0.00
36 2 3 -1 -33.33
37 3 1 2 66.67
38 3 1 2 66.67
39 3 2 1 33.33
40 2 1 1 33.33
41 3 1 2 66.67
42 3 2 1 33.33
43 1 3 -2 -66.67
44 2 2 0 0.00
45 3 2 1 33.33
Lampiran 9 : Lembar Hasil Pre Test Siswa
Responden s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 jumlah skor
adnil bagas 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
alisa shafa 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17
amanda marsha 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
cyinthya karyanto 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
danang idham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 17
deden s 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 13
febiyansyah 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 13
havia annasya 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15
indri rahmawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14
izriah amanda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 16
khairin NR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
m. afriza 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
m. dovranz 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 13
m. fajri 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
m. riswanto 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
najia muti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
najwa kireina 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
nasya putri r 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
nindita praba 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
prayoga 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
raditya r 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 15
rendi dwi s 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
rifki andra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
rizki rafixtya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
sabrina rahman 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
salwa az-zahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
sigit ari s 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
zam zam f 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
Lampiran 10 : Lembar Hasil Post Test Siswa
DAFTAR NILAI POST TEST
RESPONDEN S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 JML SKOR
DEDEN S 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
FEBIANSYAH 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
HAVIA ANNASYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
INDRI RAHMAWATI 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
IZRIAH AMANDA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
M. DOVRANZ 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
M.FAJRI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
M.RISWANTO 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
RADITYA R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
RENDI DWI S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17
SIGIT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
ZAMZAM F 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Lampiran 11 : Lembar Hasil Perbandingan Pre Test Post Test
Lampiran 12 : Dokumentasi
Setelah wawancara dengan bapak H.Nasan Foto bersama anak-anak kelas IIIc
Suasana kelas III c
UJI REFERENSI
No
NO. footnot Buku Bab Hal.Skrip
si
PARA['
1 1,5,6,7 M. Sukardjo, landasan pendidikan konsepdan aplikasinya (Jakarta:PT. Rajawali Pers,2ot2)
|
I 2,3,4 I
2 1,2,4,8 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri,pengembangdn& model pembelajaran tematik integratif i(Jakarta: PT. prestasi pustakaraya, 2014)
I 3,5
3 13,20,28,23 Iif Khoiru Ahrnadi, Sofan Amri,pengembangan& model pembelajaran tematik integratif(Jakarta: PT. prestasi pustakaraya, 2014)
II 7,8,t4
4 J Deni Kurniaw an,. pembelaj aran terpadut ematik. (Bandung: Alfabeta 20 I 4).
I 2
5 19,30,32,33,41 Deni Ktrniawarr,. pembelaj aran terpadutematik. (Bandung: Alfabeta, 2014).
II 9,12,13,18 I
6 12 Tim Penlusun Kamus Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa. Karnus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta. Pusat
Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa,1e88)
II 7 /r'
7 16,21,22,29,34 Trianto, M.P d.D es ain P en genib anganPembelajaran Tematik Bagi Anak Usia DiniTK/RA & Anak Usia Kelas AwalS D /fu[l. (l akarta: Kencana, 20 | l)
II 8, 9,I l,15
8 23,24,25 Sugiar dkk, Pembelajaran Tematik, (Surabaya :
LAPIS PGMI, 2009), cet III 10
9 17,26,27 Rusman, M.P d.model-model pemeblaj aranmengemb an gkan profes ionalis me guru,(Jakata; PT.Raja Grafindo Persada, 2012)edisi ke-2
II 8, 1l
t0 35 Muhibbin Syah, Psoko lo gi P endidikanDengan Pendekatan Baru, (Ban&tng: PT.Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 1
II 16
11 36,40 Nana Sudjana, Penilaian Hasil ProsesBelajar Mengajar, (Bandtng: PT. Remaja
II 16,17 J
Rosdakarya, 2010),
t2 37 Dimyati dan Mudjiono- Belajar danPembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta,2009
II t6
1l3 39 Fadhilah Suralaga,Solicha, M. Si. ps ikologi
pendidikan. (akarta: lembaga penelitianUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 1 0)
II t6
I4 44,45,46,47,48 Sumadi Suryabrata, ps ikol ogi pendidikan :
(Raj aGrafrndo Persada, 20 1 0)II 19,
20
15 49 Haidar Putra Daulay, NurgayaIslam dalam lintasan sejarah, (Kencana, 20i3) cet.l h.3
il 2l
t6 50,5t,52 Abdul Majid, meningkatkan kualitaspendidikan agama Islam, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), cet ke 3
II 2l
It7 50 Bambang Prastyo, Lina Miftahul Jannnah.
M etode penelitian kuantitatif. (Iakarta:PT.RajaGrafindo 2012)
ilI 25
18 51 "ralaluddin Raldrmat, M. SC. Prosedurp enelttian komunikasi. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya 2009).
UI 25
t9 52,53,54 Sugiono. Merode penelitian pendidikan:pendekatan kuantitatif, kualitatif, R & D,(Bandung: Alfabeta,2010), cet. ke 10
UI 26,28
20 55 Zaenal aifrn, Ev alu as i P em eb el aj ar an,
P rinsip, Teknik, Pros edur (B andung:PT.Remaj a RosdaKarya, 2009
ilI 32
2l 56 Suharsimi Arikunto, pre os edur p eneitiansuatu pendekatan praktift.. ( Jakarta: RinekaCipta,2013)
ilI 33
PEMERINTAH KOTA TANGERANGDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYMN
UPT PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN KARANG TENGAH
SDN PONDOK BAHAR 3TERAKRIDITASI A
JL. Sunan Giri No 19 Pondok Bahar Kec Karang Tengah - Kota Tangerang Kode Pos 15158 Tlp 021.55702685
Perihal : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Nomor :Nomor :
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah SD Negeri 03 Pondok Bahar menerangkan
bahwa:
Nama
NIMPerguruan Tinggi
Program
Judul Skripsi
Jenny Amellia1111011000036
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatutlah Jakarta
Sl Pendidikan Agama Islam
Pengaruh ModeiPembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar PAI
Benar mahasiswa tersebut telah melaksanakan Penelitian Eksperimen pretest posttest one group
design di SD Negeri 03 Pondok Bahar dari tanggal 30 November s/d 18 Desember 2015.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
21 Desember 2015
Sekolah
IWA. M. Pd.19680309199003 1005
Tag : SURAT
K
"J /'\ ' t l)lv^ \\:aS,fp^ro\g
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Ha 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor . Un.01/F. 1/KM.01 .3101512015Lamp. . OutlinerProposalHal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta 30 Novembet 2015
Kepada Yth.
Kepala Bagian Tata UsahaSDN 03 Pondok BahardiTempat
Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM
: Jenny Amellia
: 111101 1000036
Jurusan : Pendidikan Agama lslam
Semester : lX (Sembilan)
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar
PAI
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al ai ku m wr.wb.
a.n. DekanKajur kan Agama lslam
Dr. H.NIP 1 198703 1
lt--tt/.Ag
005Tembusan:
1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan