repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/648/1/skripsi_mau_di_uplop.pdf · pengaruh...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT)
TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT)
TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I : Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A
Pembimbing II : Sri Latifah, M.Sc
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
ii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME AND
TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN
KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYAH BANDAR LAMPUNG
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
1211100110
Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran Teams Game and
Tournament. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan
Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan
Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung?
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Quasy Eksperimen Design).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV MI Ismaria Bandar
Lampung yang berjumlah 128 peserta didik. Sampel penelitian ini diambil dengan
teknik acak kelas, sehingga di dapat kelas IV A berjumlah 32 peserta didik sebagai
kelas eksperimen dan kelas IV D berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas kontrol.
Analisis yang digunakan umtuk menganalisis data hasil penelitian adalah uji t (t test)
pada data hasil pretest-posttest.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta mengacu pada rumusan masalah
pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
IPA peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran Teams Game and Tournament dan konvensional. Peningkatan
Pemahaman Konsep menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams Game
and Tournament lebih baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional yaitu menggunakan metode ekspositori. Rata-rata peningkatan hasil
belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament
thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan demikian
kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang.
Kata Kunci: Teams Game and Tournament (TGT), Pemahaman Konsep IPA
iii
iv
v
MOTTO
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya”
(Q.S Nuh: 17)1
1
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahan (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan
2006). hlm. 979
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat terselesaikan dengan
baik, dengan kerendahan hati yang tulus dan hanya mengharap ridho Allah semata,
penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Almarhum Ayahanda Djumingan Sonowijoyo dan
Ibunda Siti Maimunah yang senantiasa mendo‟akan bagi kesuksesan penulis.
2. Suami (Krisna Prema Dassa) dan Puteriku (Marisya Gotami Krisniasari)
tercinta selalu menjadi pendukung, penyemangat dan pendorong bagi
terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. M. Afif Ashori, M.Ag dan Ibu Dra. Dewi Suryani yang
senantiasa memberikan dukungan, bimbingan, dan keteladanan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis.
5. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu
Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi
pengarahan kepada penulis dengan penuh ketelatenan dan keteladanan.
6. Bapak dan Ibu guru MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar Lampung
yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan.
7. Teman-teman kelas D khususnya Lina Novianti yang selalu memberi
dukungan dan semangatnya.
8. Semua pihak yang telah ikut mensukseskan terselesaikannya skripsi ini.
vii
RIWAYAT HIDUP
Nama penulis adalah Riza Maya Syari. Penulis lahir di kota Medan provinsi
Sumatera Utara pada tanggal 12 Maret 1986. Penulis adalah putri bungsu dari 9
bersaudara dari pasangan Almarhum Bapak Djumingan Sonowijoyo dan Ibu Siti
Maimunah. Penulis mempunyai suami bernama Krisna Prema Dassa dan seorang
putri bernama Marisya Gotami Krisniasari.
A. Pendidikan Formal
1. SD Swasta Budi Rahayu Medan, lulus tahun 1999.
2. SMP Swasta PRIMA Medan, lulus tahun 2002.
3. SMK BM-TELADAN Medan, lulus tahun 2005.
4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden
Intan Lampung pada tahun 2012.
B. Pengalaman Kerja
1. Sales Promotion Girl (SPG) PT. MATAHARI, Tbk di Thamrin Plaza
Medan Pada tahun 2005 sampai tahun 2008.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa
selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dari Allah SWT
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa
skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtida‟iyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan
Lampung.
ix
3. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu
Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi
pengarahan demi keberhasilan penulis.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah mendidik
dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden
Intan Lampung.
5. Bapak Syahyori Apriyansyah S.Pd MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar
Lampung yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis
lakukan.
6. Ibu Alif Fauziah Sari S.Pd dan Ibu Fitriani S.Pd, Bapak dan Ibu Guru beserta
Staf TU di MI ISMARIA AL-QURANIYAH Bandar Lampung yang banyak
membantu dan membimbing penulis selama mengadakan penelitian.
7. Teman-teman seperjuangan yang luar biasa di Jurusan Pendidikan Guru
madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) angkatan 2012, terkhusus kelas D (Lina, Putri,
Vita dan yang lain), terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi
yang telah diberikan.
8. Almamater IAIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, yang telah
mendidikku dengan iman dan ilmu.
Alhamdulillaahiladzi bini‟matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang
dengan nikmatnya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua bantuan,
x
bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho
dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal
„Alamin. Semoga bantuan yang ikhlas dari semua pihak tersebut mendapat amal
dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis memohon taufiq dan
hidayahnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan
berguna bagi kita semua.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung,
Penulis
Riza Maya Syari
NPM. 1211100110
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 15
C. Batasan Masalah................................................................................... 16
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 17
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 17
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 17
G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 18
H. Definisi Operasional.............................................................................. 19
BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KajianTeori .......................................................................................... 21
1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT).......... 21
a. Pengertian Model Pembelajaran TGT....................................... 21
b. Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran TGT........ 22
xii
c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT.............. 28
2. Pemahaman Konsep ....................................................................... 30
a. Pengertian Pemahaman Konsep ............................................... 30
3. Pengertian Belajar .......................................................................... 38
4. Pemahaman Konsep IPA................................................................. 44
B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 46
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 47
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 48
1. Populasi .......................................................................................... 48
2. Sampel ............................................................................................ 49
3. Teknik Pengambilan Sampel.......................................................... 49
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 50
1. Variabel Bebas ............................................................................... 50
2. Variabel Terikat ............................................................................. 51
C. Instrumen Penelitian............................................................................. 51
D. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................................. 52
1. Uji Validitas Instrumen .................................................................. 52
2. Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................. 54
3. Uji Tingkat Kesukaran ................................................................... 54
4. Uji Daya Pembeda Tes ................................................................... 55
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 56
1. Tes .................................................................................................. 56
2. Observasi ........................................................................................ 57
3. Dokumentasi .................................................................................. 58
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59
1. Uji Normalitas.................................................................................. 59
2. Uji Homogenitas ............................................................................ 60
3. N-Gain ............................................................................................ 61
xiii
4. Uji Hipotesis .................................................................................. 61
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 64
1. Analisis Data .................................................................................. 64
a. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................. 64
1) Validitas Isi ........................................................................ 64
2) Analisis Tingkat Kesukaran ............................................... 66
3) Analisis Daya Beda Butir Soal ........................................... 67
4) Uji Reliabilitas ................................................................... 68
b. Data Kemampuan Awal PesertaDidik Pretest ......................... 69
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest .............................................. 70
1) Uji Normalitas Data Pretest ............................................... 70
2) Uji Kesamaan Data Pretest.................................................. 71
3) Uji Perbedan Data Test Awal Pretest.................................. 72
d. Data Peningkatan Hasil Belajar ............................................... 73
1) Uji Nomalitas Data Peningkatan ........................................ 75
2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan................... 76
3) Hipotesis N-Gain Hasil Peningkatan IPA .......................... 77
B. Pembahasan .......................................................................................... 78
BAB: V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 84
B. Saran .................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL JUDUL TABEL HAL
TABEL 1.1 Persentase Ketuntasan ………………………..... 4
TABEL1. 2 Data Awal Survey………………......................... 11
TABEL 1.3 Pedoman Kualifikasi Pemahaman Konsep............ 13
TABEL 3.1 Tingkat kesukaran…………. ……………… ....... 55
TABEL 3.2 Daya pembeda …………….................................. 56
TABEL 3.3 Katagori Perolehan Skor N-Gain …………......... 61
TABEL 4.1 Validitas Item Soal ………………………… ….. 65
TABEL 4.2 Tingkat Kesukaran Item Soal ………………….. 66
TABEL 4.3 Daya Pembeda Item Soal ………………………. 67
TABEL 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal………….. 69
TABEL 4.5 Rekapitulasi Hasil Pretest ………………………. 70
TABEL 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ………………. 71
TABEL 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas …………….. 71
TABEL 4.8 Hasil Uji Hipotesis Uji t ………………………… 72
TABEL 4.9 Data Indeks Peningkatan………………………… 73
TABEL 4.10 Data Peningkatan Hasil Belajar IPA............ ……. 74
TABEL 4.11 Hasil Perhitungan Normalitas …………………… 75
TABEL 4.12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas…………….. 76
TABEL 4.13 Hasil Uji Hipotesis Uji t…………………………. 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Validasi.................. 87
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep... 89
Lampiran 3 Soal Tes Uji Coba Pemahaman Konsep............................. 91
Lampiran 4 Perangkat Pembelajaran..................................................... 98
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Soal Pemahaman Konsep................... 99
Lampiran 8 Soal Tes Pemahaman Konsep............................................ 100
Lampiran 9 Pedoman Penskoran........................................................... 101
Lampiran 10 Kunci Jawaban................................................................... 103
Lampiran 11 Analisis Validitas Butir Soal.............................................. 105
Lampiran 12 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal............................. 106
Lampiran 13 Analisis Daya Beda Butir Soal.......................................... 107
Lampiran 14 Analisis Reliabilitas Butir Soal.......................................... 108
Lampiran 15 Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen...................... 109
Lampiran 16 Perhitungan Nilai Pretes Kelas Kontrol............................. 110
Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen.......................... 111
Lampiran 18 Uji Normalitas Pretest Kelas Kntrol.................................. 112
Lampiran 19 Homogenitas Pretest.......................................................... 113
Lampiran 20 Uji Hipotesis Pretest.......................................................... 114
Lampiran 21 Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol............................................................................... 115
Lampiran 22 Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......... 116
Lampiran 23 Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen........................ 117
Lampiran 24 Uji Normalitas N-Gain Kelas Kontrol.............................. 118
Lampiran 25 Homogenitas N-Gain........................................................ 119
Lampiran 26 Uji Hipotesis N-Gain........................................................ 120
Lampiran 27 Daftar TabelUji Untuk Uji Homogenitas
Varians.............................................................................. 121
Lampiran 28 Titik PersentaseDistribusi t (dk = 41 – 80)....................... 122
Lampiran 29 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors..................................... 123
Lampiran 30 Product Moment.............................................................. 124
Lampiran 31 Nama Responden............................................................ 125
Lampiran 32 Profil Madrasah............................................................... 126
Lampiran 33 Lembar Validasi.............................................................. 134
Lampiran 34 Dokumentasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...... 135
Lampiran 35 Kartu Konsultasi Skripsi................................................ 136
Lampiran 36 Surat Permohonan Penelitian......................................... 137
Lampiran 37 Surat Balasan................................................................. 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan karena dengan melalui proses pendidikan
maka manusia akan mampu memperoleh ilmu dan pengetahuan yang baik
sebagai bekal dalam kehidupannya. Melalui pendidikan inilah manusia mampu
membedakan segala sesuatu yang baik maupun yang tidak baik dalam menjalani
hidupnya, dari yang tidak tahu melalui proses pendidikan manusia menjadi tahu.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1-5
yang berbunyi:
Artinya:
1) Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan.
2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3) Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah.
4) Yang mengajar (manusia) dari perantara kalam.
5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Maksudnya Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis
baca.2
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang – Undang
Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit
2 Alqur‟an dan terjemahnya Al-Hikmah Bandung: ponegoro,2009, hlm. 97
2
pada alinea ke empat. Bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak
asasi yang harus secara bebas dimiliki oleh semua anak. Seperti yang tercantum
dalam Universal Declaration of Human Right 1948 Pasal 26 (1) yang
menyatakan bahwa :
“Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas,
paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib.
Pendidikan tekhnik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat
diakses secara adil oleh semua”.3
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal yang tidak dapat terlepas
dari kebutuhan dan kehidupan manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya. Dalam
kehidupannya setiap orang pasti menemukan masalah – masalah yang harus
dihadapi terutama pada zaman modern ini di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat. Begitu pula dalam dunia pendidikan, terdapat masalah – masalah
yang harus dihadapi di mana salah satunya adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran diantaranya pembelajaran IPA.
Budaya pendidikan kita tidak memberi sumber belajar yang cukup agar para
peserta didik IPA kita dapat memahami apa yang sedang mereka pelajari.
Akibatnya mereka dipaksa mengikuti model pembelajaran IPA yang paling
buruk. Yaitu, hanya dengan metode ceramah saja.
Peningkatan mutu pendidikan pada setiap lembaga pendidikan formal
dilakukan dengan cara memperbaharui kurikulum maupun metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Sudah merupakan tugas seorang guru
3Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, “Metodologi Pembelajaran IPA”. (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2014), hlm. 1
3
untuk selalu memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran adalah faktor pemahaman konsep belajar peserta didik.
Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan
memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap
pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta
didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang
lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah.
Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang dapat
menimbulkan pemahaman konsep belajar peserta didik agar meningkat dengan
baik untuk mencapai tujuan pada setiap pembelajaran yang berlangsung, maka
peserta didik akan berantusias selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada kenyataannya, guru dan bahan – bahan pelajaran sangat jarang
menolong para peserta didik dalam menentukan dan menggunakan konsep –
konsep relevan dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan
pengetahuan baru, dan akibatnya para peserta didik hanya terjadi belajar hafalan.
Lagi pula sistem evaluasi di sekolah menghendaki hafalan.
Pemahaman konsep dalam belajar peserta didik tentang pelajaran yang
diajarkan dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam memahami materi
yang telah disampaikan oleh guru. Kemampuan berpikir peserta didik dalam
memecahkan masalah akan muncul jika guru memberikan kegiatan pembelajaran
sebagai suatu strategi untuk mengembangkan bagaimana materi itu dapat
dirancang menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh peserta
4
didik sehingga timbul ketertarikan peserta didik untuk memecahkan masalah
tersebut.
Aspek pemahaman dalam Taksomoni bloom adalah ranah kognitif bagian
kedua, adapun indikator dari aspek pemahaman yaitu:
1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri
2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan
dengan kata sendiri,
3. Menjelaskan gagasan pokok
4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri4
Berikut ini daftar nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPA kelas IV
A MI ISMARIA Bandar Lampung.
Tabel 1
Persentasi Ketuntasan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV
A MI Ismaria Bandar Lampung.
Jumlah
PesertaDidik
Nilai Keterangan %
KKM <65 65-70
80-90
Tuntas Tidak
Tuntas
32 60 17 15 0 0 45,46% 54,54%
Sumber: Wawancara Ibu Fitriani Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016
Berdasarkan hasil pra survei yang diperoleh penulis dari hasil wawancara
pada tanggal 16 Maet 2016 dengan seorang guru kelas bernama ibu Fitri di MI
ISMARIA Bandar Lampung mengenai pembelajaran IPA di MI ISMARIA
Bandar Lampung beliau menyatakan bahwa kurikulum yang digunakan di
sekolah ini sudah menggunakan K13. Tetapi untuk di sekolah ini K13 belum
sepenuhnya diterapkan karena masih terdapat kesulitan dalam menerapkan
4 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Pesrta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Cet. 2, 2013, hlm.162
5
kurikulum yang baru tersebut. Hanya materi dan nilainya saja yang dapat
diterapkan, tetapi untuk proses belajar dan mengajar terkadang guru masih
menggunakan metode ceramah, hanya memberikan materi pelajaran yang
berfokus pada pemberian konsep – konsep, informasi, dan fakta yang sebanyak –
banyaknya kepada peserta didik, walaupun telah lama kita menyadari bahwa
belajar memerlukan keterlibatan peserta didik secara aktif namun pada
kenyataannya masih menunjukan kecendrungan yang berbeda. Hal ini juga dapat
kita lihat melalui data tabel di atas bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM)
mata pelajaran IPA MI Ismria Bandar Lampung adalah 65. Peserta didik
dinyatakan belum tuntas dalam mata pelajaran IPA jika nilai yang diperoleh
minimal 60.
Hal itu juga disebabkan karena mereka lebih banyak menunggu sajian dari
guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta
sikap yang mereka butuhkan akibatnya, hasil belajar yang diperoleh peserta didik
pun hanya terbatas pada aspek pengetahuan saja. Sedangkan aplikasinya belum
tentu dapat dilakukan. Padahal di dalam pelajaran IPA peserta didik dituntut
untuk menggunakan informasi yang diperolehnya pada bidang lain, maupun di
dalam kehidupan sehari – hari.5
Tahapan-tahapan perkembangan yang lebih perlu dipahami sebagai bahan
pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar adalah
tahapan tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para
pesera didik dalam menjalani proses belajar mengajar dan pembelajaran materi
5Fitriani,wawancara dengan guru kelas, Bandar Lampung, 16 Maret 2016.
6
tertentu, serta dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dikelola oleh guru
kelas.6
Oleh sebab itu, perlu diterapkan suatu aktifitas tertentu dalam kegiatan
belajar – mengajar yang berfokus pada keterlibatan peserta didik secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Salah satu faktor penyebab
rendahnya pemahaman konsep belajar peserta didik adalah proses belajar IPA
kurangnya pemahaman yang diberikan kepada peserta didik dalam memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, pembelajaran di kelas jarang
menampilkan gambar – gambar atau video yang digunakan untuk mempermudah
penyampaian materi yang bersifat abstrak. Fakta di lapangan juga menunjukan
bahwa keterampilan proses sains masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat
kurangnya pengetahuan peserta didik dan pemahaman peserta didik terhadap
suatu konsep sehingga masih terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang
telah diperoleh sebelumnya, kurangnya kemampuan berpikir dalam
menghubungkan suatu peristiwa atau objek tertentu, dan guru juga lebih sering
menerapkan metode ceramah sehingga peserta didik tidak terlibat secara aktif.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pra penelitian di kelas IV semester
genap tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 16 Februari 2016 menunjukan bahwa
pemahaman konsep belajar pada peserta didik masih sangat kurang hal tersebut
dapat dilihat pada saat peserta didik diberikan materi di mana peserta didik
belum dapat memanfaatkan pembelajaran tersebut. Peserta didik hanya sekedar
6 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(Edisi Revisi), (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 19
7
tahu dan pernah mempelajari materi, tetapi tidak dapat memahami dan tidak
mampu menggunakannya dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar peserta didik kelas IV semester genap terdapat kesulitan,
beberapa kesulitan yaitu kesulitan dalam memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru, kesulitan dalam menyimpulkan dan mengemukakan
pendapat, di mana di dalam proses pembelajaran IPA juga masih sangat jarang
digunakan kegiatan bereksperimen, pada saat bereksperimen masih banyak
peserta didik yang terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang telah
diperoleh sebelumnya.
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan antara guru,
pesera didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk
memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan
demi tercapainya tujuan belajar. Tujuan pembelajaran yang di inginkan tentu
yang optiml. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik
dalam proses belajar mengajar agar pemahaman konsep peserta didik dalam
belajar menjadi lebih baik, salah satu diantaranya adalah menurut penulis adalah
melalui model pebelajaran. Banyak cara yang dilakukan untuk dapat membuat
peserta didik aktif dalam susasana yang menyenangkan, salah satunya adalah
melalui model pembelajaran Teams game and Tournment (TGT). Model
pembelajaran ini mampu membuat pserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran
Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar IPA menggunakan model
pembelajran kooperatif adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak
yang belum menjadi paham dan mengerti permasalahannya. Guru hendaknya
8
tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kepada peserta didik. Guru hendaknya mengajar untuk
membelajarkan peserta didik dalam konteks bagaimana peserta didik belajar
mencari, menemukan, menerapkan pengetahuan dengan pendekatan ilmiah,
keterampilan, dan sikap.
Proses pembelajaran setiap peserta didik memiliki cara belajar dan proses
yang berbeda – beda. Dengan perbedaan cara belajar tersebut, maka salah satu
solusinya adalah dilakukannya proses belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Alternatif model pembelajaran IPA yang dapat
menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik pada pembelajaran IPA
adalah model pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar kognitif teori
ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek – aspek kejiwaan lainnya.
Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat
kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang
di terima dan menyesuaikan dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan
terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman –
pengalaman sebelumnya.7
Pembelajaran dengan dasar pandangan kognitif dapat dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai macam model pembelajaran, salah satunya adalah model
pembelajaran Teams Game and Tournament. Model pembelajaran merupakan
salah satu komponen penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
7C. Asri Budiningsih, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 34
9
mengajar. Model pembelajaran yang penulis gunakan sangat berpengaruh
terhadap respon peserta didik.
Dari hasil wawancara pra survey guru mata pelajaran IPA MI ISMARIA
Bandar Lampung, yaitu Ibu Fitriani mengatakan Pemahaman Konsep Belajar
Peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA masih belum begitu baik. Dalam
proses penilaian pembelajaran beliau lebih melihat kepada semangat peserta
didik dan keseharian peserta didik dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Beliau berfikir bahwa dalam proses pengevaluasian berlangsung seorang peserta
didik dapat melakukan berbagai cara untuk memperoleh hasil yang terbaik,
dengan cara mencontek dan lain sebagainya. Dan selama ini juga beliau hanya
mempraktekan metode ceramah yang lebih dominan pada Cerita, namun beliau
belum pernah menggunakan berbagai metode (cara) dan model-model
pembelajaran lain, khususnya model pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT)
Hasil prasurvay yang dilakukan oleh penulis terhadap proses pembelajaran
IPA kelas IV memang dalam penyampaian materi pembelajaran belum maksimal
pada penggunaan model-model pembelajaran. Selebihnya guru hanya
menggunakan metode ceramah, disisi lain dalam penyampaian materi pelajaran
tidak menyampaiakan materi pelajaran secara detail, dalam penyampaian materi
pelajaran hanya memberikan suatu pencerahan kepada peserta didik tentang
materi yang dibahas pada saat itu. Guru beranggapan bahwa materi pelajaran
dapat peserta didik baca pada buku paket ataupun LKS. Selain menggunkan
10
metode ceramah, kegiatan Tanya jawab juga guru hanya memerintah peserta
didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKS.
Dengan proses pembelajaran seperti itu, banyak peserta didik yang merasa
kurang berminat dengan pelajaran IPA. Terlihat jelas bahwa ketika proses belajar
mengajar banyak peserta didik yang ribut sendiri, tidak memperhatikan apa yang
disampaikan guru hal ini dapat menyebabkan pemahaman belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPA sangatlah berkurang yang berakibat pada hasil prestasi
belajar peserta didik pada khususnya.
Pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar
Lampung tidak memiliki pemahaman yang tinggi sebagaimana dari table
dibawah ini:
Tabel 1.2
Data Awal Pada Saat Survay Hasil Pemahaman Belajar Peserta Didik kelas
IV MI ISMARIA Badar Lampung
NO NAMA
Indikator
pemahaman konsep Jml
Skor Keterangan
1 2 3 4
1 Arianta Hermawati - - - 1 Tidak Paham
2 Bunga Zahra 4 Paham
3 Dayana Alya R. 4 Paham
4 Dina Cahyani Fitri - - - 1 Tidak Paham
5 Gandes Wijaya - - - 1 Tidak Paham
6 Jessica Aulia Fajri 4 Paham
11
7 Lady Mutiara
- - 2
Kurang
Paham
8 Maysa Cahya
Lestari - 3 Paham
9 Melisa Aprilia
- - 2 Kurang
Paham
10 Muhammad Nawa - - - 1 Tidak Paham
11 M.Akmal Al-Farel - - 2
Kurang
Paham
12 M. Amru Rasyid - - - 1 Tidak Paham
13 M. Khadafi - - - 1 Tidak Paham
14 M. Nur Wahid 4 Paham
15 M. Raid Syadad 4 Paham
16 Nadine N.P - - - 1 Tidak Paham
17 Nadin Putri T - - - 1 Tidak Paham
18 Naylal Husna - - - 1 Tidak Paham
19 Nia Ayu Fadilah - - - 1 Tidak Paham
20 Pratama Saputra
- - 2 Kurang
Paham
21 Raudah Mutia S - - 2
Kurang
Paham
22 Riezki Dian
Anugerah 4 Paham
23 Sabrina Febrianti - - - 1 Tidak Paham
24 Salsa Agadia K - - - 1 Tidak Paham
25 Syafa Nayla - - - 1 Tidak Paham
26 Syahra Berliantika - - 2 Kurang
12
Paham
27 Thalighta Vishara 4 Paham
28 Valomitha 4 Paham
29 Veisa Nur Aulia - -
2 Kurang
paham
30 Yahya -
3 Paham
31 Zahra Afirra 4 Paham
32 Zayan - 3 Paham
Jumlah 72 -
Pesera didik yang paham 12 Peserta didik
Persentase 2,21 %
Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survay pada peserta didik kelas IV C
MI ISMARIA Bandar Lampung yang berjumlah 32 orang pada tanggal 16
maret 20116
Berdasarkan tabel di atas, hasil pre test saat survay Pemahaman konsep
belajar peserta didik kelas IV C MI ISMARIA Bandar Lampung masih rendah
yakni peserta didik yang pemahaman belajar nya tinggi hanya 12 orang dengan
persentase 2,21 %. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa dari hasil post test
sebelum diterapkannya model pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT) pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA masih rendah.
Keterangan:
1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri
2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan
dengan kata sendiri
3. Menjelaskan gagasan pokok
4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
13
Keterangan:
P = Persentase rata-rata nilai Peserta didik
F = Jumlah Skor Pencapaian perindikator
N = Jumlah Seluruh Peserta didik8
Pencapaian Indikator
1 : Tidak Paham
2 : Kurang Paham
3 : Paham
Tabel 1.3
Pedoman Kualifikasi Hasil Skor Observasi
Persentase Skor yang diperoleh Kategori
66,67% ≤ P ≤ 100% Tinggi
33,33% ≤ P ≤ 66,66% Sedang
0% ≤ P ≤ 33,32% Rendah
(Suharsimi Arikanto dan Ceppi Saruddin)
Tabel diatas memberikan gambaran dari 32 Peserta didik rata-rata tidak
memiliki pemahaman yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
peserta didik kelas IV D MI ISMARIA Bandar Lampung pada mata pelajaran
IPA hasil belajarnya masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini kemungkinan
disebabkan oleh oleh kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran
di kelas, sehingga peserta didik kurang tepat memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
8 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo. Jakarta, 2008, hlm. 43.
P = × 100%
14
Secara khusus penulis menemukan gambaran mengenai pengaruh model
pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) dalam meningkatkan
pemahaman konsep belajar IPA peserta didik kelas IV MI Ismaria. Berdasarkan
dengan materi Struktur Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya, aka faktor yang
melatar belakangi munculnya kesulitan peserta didik dalam memahami konsep
struktur tumbuhan yaitu peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari
guru ketia kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, banyak bermain di kelas,
kurang mengurangi pelajaran di rumah, guru dikelas tidak menyajikan pelajaran
dalam bentuk yang menarik perhatian peserta didik, hanya sekedar menjelaskan
dengan metode ceramah saja. Dari pemaalahan tersebut, dapat penulis asumsikan
bahwa persoalan yag berkaitan dengan faktor yang bersmber dari individu
peserta didik dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas.
Untuk mengatasi permasalahan yang dialami peserta didik tersebut maka
penulis memiliki upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik, upaya-upaya yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan secara berulang-ulang pada materi yang tidak dimengerti
oleh peserta didik. Disini guru lebih memfokuskan pengajaran pada
materi yang menjadi kesulitan para peserta didik dengan dijelaskan
secara berulang-ulangsampai siwa benar-benar mengerti.
2. Lebih memvariasikan model dan metode pembelajaran, seperti dengan
menerapkan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
karena model pembelajaran ini mampu menarik minat belajar peserta
didik dan belajar dan sangat mudah di terapkan di kelas.
3. Menggunakan media konkrit yang dapat memudahkan peserta didik
dalam memahami materi. Untuk lebih menarik perhatian peserta didik
pada proses belajar mengajar khususnya pada materi struktur tumbuhan
dan fungsinya digunakan media seperti membawa tanaman kembang,
daun, batang, buah dan bunga.
4. Melakukan eksperimen di kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan.
15
5. Memberi soal latihan dan pekerjaan rumah, dengan harapan agar
pemahaman peserta didik pada materi seusai pembeljaran berlanjut
dengan adanya tugas.
Berdasarkan masalah yang terjadi seperti yang di atas maka pemahaman
konsep belajar peserta didik dipandang sebagai kemampuan yang sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat.
Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk malakukan penelitian pada
mata pelajaran IPA di MI ISMARIA Bandar Lampung melalui model
pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT). Judul penelitian yang
penulis ambil adalah “Pengaruh model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya pemahaman konsep yang diberikan kepada peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung
2. Minimnya pemahaman konsep belajar peserta didik untuk mengikuti
pelajaran IPA.
3. Kegiatan belajar yang kurang inovatif, guru tidak menggunakan model
pembelajaran untuk manarik pemahaman konsep belajar peserta didik.
16
4. Selama kegiatan belajar berlangsung peserta didik bnayak bermain dan
mengobrol sendiri.
5. Masih banyak peserta didik yang malu dalam mengungkapkan gagasan-
gagasan dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka batasan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran
IPA.
2. Pengaruh model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
terhadap pembelajaran IPA.
3. Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik diajarkan
dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament
(TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan dengan
konvensional.
4. Pemahaman konsep peserta didik dalam belajar IPA disini dapat dilihat
dari tes yang mempunyai kriteria tujuh indikator pemahaman konsep
yang diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT).
17
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di
atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui
model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) dapat meningkatkan
pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar
Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui model pembelajatan
Teams Game and Tournament (TGT) mempunyai pengaruh terhadap
penimgkatan pemahaman konsep belajar peserta didik?
F. Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian yang diharapkan adalah :
1. Bagi peserta didik, melalui model pembelajaran TGT peserta didik
diharapkan akan menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik
agar lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan
potensi yang dimilikinya secara penuh, dapat menggunakan potensi sumber
belajar yang terdapat disekitarnya, dapat meningkatkan peran aktif peserta
didik, dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep IPA.
18
2. Bagi penulis, melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui
pengaruh model pembelajaran TGT terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
3. Bagi guru, memberikan informasi dan masukan kepada guru agar dapat
menggunakan model pembelajaran sebagai salah satu upaya peningkatan
pemahaman konsep belajar peserta didik.
4. Bagi sekolah, sebagai bahan informasi untuk dapat mengenal dan
mengembangkan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas
belajar mengajar di MI ISMARIA Bandar Lampung menjadi lembaga
pendidikan yang lebih berkualitas..
5. Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam melakukan kajian yang
berorientasi pada penerapan model pembelajaran IPA.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari yang dimaksudkan maka dibatasi
ruang lingkup penelitiannya sebagai berikut :
1. Objek penelitian
Objek dalam penelitian adalah peserta didik kelas IV semester ganjil MI
ISMARIA Bandar Lampung.
2. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT).
19
3. Waktu dan tempat penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian adalah saat peserta didik duduk di kelas IV
semester ganjil di MI ISMARIA Bandar Lampung tahun pelajaran
2015/2016.
H. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah – istilah
yang terdapat pada penelitian ini, perlu dikemukakan beberapa penjelasan
sebagai berikut :
1. Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata
atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status.
Model pembelajaran ini melibatkan peran peserta didik sebagai tutor
sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan
semangat belajar dan mengandung reinforcement.
2. Pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk
ucapan maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benar-
benar mengerti apa yang disampaikan.
20
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
a. Pengertian Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
Dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya, penerapan TGT mirip
dengan STAD dalam hal kelompok, format intruksional, dan lembar kerjanya.
Bedanya adalah jika STAD berfokus pada komposisi kelompok yang
berdasarkan kemampuan, ras, etnik dan gender, maka TGT umumnya fokus
hanya pada level kemampuan, ras, etnik, dan gender, maka TGT umunya
fokus hanya pada level kemampuan saja. Selain itu, jika STAD, yang
digunakan adalah kuis, maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti
menjadi game akademik.9
Tujuan utamanya adalah kerjasama antar sesama anggota kelompok
dalam suatu tim sebagai persiapan menghadapi turnamen yang dipersiapkan
antar kelompok dengan pola permainan yang dirancang oleh guru. Dalam
turnamen itu, peserta didik bertanding mewakili timnya dengan anggota tim
lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu.
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok –
9 Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm.116-117
21
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status. Model pembelajaran ini melibatkan
peran peserta didik sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang
bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan
sehat dan keterlibatan belajar.
b. Langkah – langkah Penggunaan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament)
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5
langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar
dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan
perhargaan kelompok (team recognition).
Adapun indikator dalam model pembelajaran TGT (Teams Game and
Tournament) adalah sebagai berikut:
a) Tahap penyajian kelas (class precentation)
Bahan ajar dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi
kelas. Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau
suatu ceramah-diskusi yang dilakukan oleh guru, Namun presentasi dapat
22
meliputi presentasi audio-visual atau kegiatan penemuan kelompok. Pada
kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu untuk menemukan informasi
atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri.
Presentasi kelas dalam TGT berbeda dari pengajaran biasa, dalam
presentasi tersebut harus jelas-jelas fokus pada unit TGT tersebut. Dengan
cara ini, peserta didik menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh
memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan
membantu mereka dalam turnamen/pertandingan dengan baik dan skor
turnamen mereka menentukan skor timnya.
b) Belajar dalam kelompok (teams)
Peserta didik ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin,
dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota
kelompok, diharapkan dapat memotifasi peserta didik untuk saling membantu
antar peserta didik yang berkemampuan lebih dengan peserta didik yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Fungsi utama tim
adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim itu belajar. Secara lebih
spesifik untuk mempersiapkan semua anggota tim agar dapat mengerjakan
kuis dengan baik.
Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul
untuk mempelajari LKS atau bahan lain. LKS dapat diperoleh dari hasil
penelitian dan pengembangan sebuah pusat, lembaga atau proyek yang telah
punya LKS siap pakai atau dapat dibuat sendiri oleh guru. Ketika peserta
23
didik mendiskusikan masalah bersama dan membandingkan jawaban, kerja
tim yang paling sering dilakukan adalah membetulkan setiap kekeliruan
apabila teman sesama tim membuat kesalahan.
c) Permainan Games Tournament
Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan.
Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk
bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan
kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan
aturan sebagai berikut.
Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca
soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan
nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara
mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah
jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor
hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang
pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja.
Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal
24
habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap
peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal,
pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali
dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama
sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca
soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak
boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang
diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain
kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh
berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali
kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua
kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota
kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria
penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
d) Penghargaan Kelompok (team recognition)
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah
menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok
dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing –
masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh
kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing –
25
masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh oleh
seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Sedangkan pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan
dengan sebagai langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru menentukan nomor urut peserta didik dan menempatkan peserta
didik pada meja turnamen (3 orang , kemampuan setara). Setiap meja
terdapat 1 lembar permainan, 1 lbr jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1
lembar skor permainan.
2) Peserta didik mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor
tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan II.
3) Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.
4) Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba
menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu
dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.
5) Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat
mengajukan jawaban secara bergantian.
6) Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan
kartu jawaban yang benar (jika ada).
7) Selanjutnya peserta didik berganti posisi (sesuai urutan) dengan
prosedur yang sama.
8) Setelah selesai, peserta didik menghitung kartu dan skor mereka dan
diakumulasi dengan semua tim.
9) Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik
26
(kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah) , untuk melanjutkan
turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat peserta didik
berdasarkan prestasi pada meja turnamen.
Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaiman suasana
turnament itu, dan karena mereka berkompetisi dengan kelompok-
kelompok yang memiliki komposisi kemampuan yang setara, maka
kompetisi dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam
pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya.10
c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT
Menurut Slavin kelebihan model pembelajaran TGT, sebagai berikut:
1) Para peserta didik di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok
rasial mereka dari pada peserta didik yang ada dalam kelas tradisional.
2) Meningkatkan perasaan/persepsi peserta didik bahwa hasil yang mereka
peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada peserta didik tetapi tidak
untuk rasa harga diri akademik mereka.
4) TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama
verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
5) Keterlibatan peserta didik lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
10
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 117
27
6) TGT meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah pada remaja-
remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors
atau perlakuan lain.
7) TGT meningkatkan pencurahan waktu untuk tugasMengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individuDengan waktu yang sedikit
dapat menguasai materi secara mendalam. Proses belajar mengajar
berlangsung dengan keaktifan dari peserta didik Mendidik peserta didik
untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. Motivasi belajar lebih
tinggi Hasil belajar lebih baik meningkatkan kebaikan budi, kepekaan
dan toleransi.
Kelemahan dari model pembelajaran TGT adalah :
(1) Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan peserta didik yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk
diskusi oleh peserta didik cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu
menguasai kelas secara menyeluruh.
(b) Bagi Peserta didik
Masih adanya peserta didik berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan
sulit memberikan penjelasan kepada peserta didik lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik
28
peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat
dan mampu menularkan pengetahuannya kepada peserta didik yang
lain.
2. Pemahaman konsep
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan
yaitu agar peserta didik mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman
belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting,
karena dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.11
. Suharsimi
menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan,
membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,
menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan
memperkirakan. 12
Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan
seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi
memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka
operasionalnya dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan,
11
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia), Cet
ke-V, hlm. 427 -428 12
Suharsimi Arikunto, Dasar_Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Cet.IX; Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), hlm.118 - 137
29
mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, menjelaskan,
mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan
mengambil keputusan. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar.
Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti
dengan belajar dan berpikir.13
Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami.
Dengan pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 31:
“Dan Dia Mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikatlalu
berfirman: „Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!”
Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk memahami sesuatu, belum
cukup jika hanya memahami apa, bagaimana serta manfaat benda itu, tetapi
harus memahami sampai pada hakekat benda tersebut. Di dalam ranah
kognitif menunjukkan tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang
terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman
tingkatannya lebih tinggi dari sekedar pengetahuan.
13
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 1997), Cet ke-8, hlm.44
30
Berikut ini pengertian pemahaman konsep menurut para ahli:
1. Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah: "kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu
itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan
berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.14
2. Menurut Poerwodarminto “Pemahaman merupakan proses berpikir
dan belajar”. Dikatakan demikian karena untuk menuju kearah
pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman
merupakan proses perbuatan dan cara memahami. Pemahaman
adalah cara bagaimana seorang mempertahanka, membedakan,
menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan
contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.15
3. Menurut Nasution “Pemahaman konsep adalah kemampuan
individu untuk memahami suatu konsep-konsep tertentu”. Seorang
siswa telah memiliki pemahaman konsep apabilansiswa
telahmenangkap makna atau arti dari suatu konsep. Bentuk dari
pemahaman konsep berupa pemahaman, terjemahan, pemahaman
penafsiran dan pemahaman Ekstrapolasi.
14
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grfindo Persada,
1996), cet. ke-4, hlm. 50 15
Porwodarminto, Definisi Pemahaman Konsep, Http://www.usershare.net, 1976
31
4. Menurut Mustaji “Pemahaman konsep adalah kemampuan berpikir
kritis dan kreatifdalam mencari makna dan pemahaman terhadap
sesuatu”. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan
khususnya materi penjumlahan, seorang guru sewajarnya membuat
membuat proses pembelajaran yang dilakukan, disukai, dan
diminati pada siswa yang diajarkannya.
5. Menurut Sanjaya, mengatakan apa yang di maksud pemahaman
konsep adalah kemampuan peserta didik yang berupa penguasaan
sejumlah materi pelajaran, dimana peserta didik tidak sekedar
mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi
mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah
dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang
dimilikinya.
Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya
sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat
mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis,
memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan, dan
mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman
mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.
32
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang
dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap
makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman,
seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga
mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari
juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.
Berdasarkan pengertian pemahaman diatas, penulis menyimpulkan
pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami dan
mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya
Konsep adalah suatu kelas atau kataegori stimuli yang memiliki ciri-
ciri umum yang membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objekyang ada
di sekitar kita yang dimulai dengan cara mengenali ciri-ciri masing-masing
objek.16
Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep
akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap
pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar
peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan
dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan
masalah.
Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar peserta didik
sehingga dapat mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau
16
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara,2001), hlm. 165
33
mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri.
Dengan kemampuan peserta didik menjelaskan atau mendefinisikan, maka
peserta didik tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu
pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat
yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama.
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan definisi
pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan
maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benar-benar
mengerti apa yang disampaikan.
Pengajaran yang menekankan kepada pemahaman mempunyai
sedikitnya lima keuntungan, yaitu:
1. Pemahaman memberikan generative artinya bila seorang telah
memahami suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan
pemahaman yang lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang
dimiliki peserta didik sehingga setiap pengetahuan baru melaui
keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
2. Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah
dipahami dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif
dengan pengetahuan-pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian
skema atau pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif
bepikir sehingga pengetahuan itu lebih mudah diingat.
34
3. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya
jalinan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain
dalam struktur kognitif peserta didik yang mempelajarinya dengan
penuh pemahaman merupakan jalinan yang sangat baik.
4. Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu
konsep matematika akan diperoleh peserta didik yang aktif
menemukan keserupaan dari berbagai konsep tersebut. Hal ini akan
membantu peserta didik untuk menganalisis apakah suatu konsep
tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
5. Pemahaman mempengaruhi keyakinan peserta didik artinya peserta
didik yang memahami matematika dengan baik akan mempunyai
keyakinan yang positif yang selanjutnya akan membantu
perkembangan pengetahuannya.
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep, maka perlu diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep
pembelajaran melalui indikator. Adapun indikator dalam pemahaman konsep
adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep
Kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan kembali apa yang telah
dikomunikasikan kepadanya. Contoh: pada saat peserta didik belajar maka
peserta didik mampu menyatakan ulang maksud dari pelajaran itu.
2) Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsep
35
Kemampuan peserta didik mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya
berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. Contoh: peserta didik
belajar suatu materi dimana peserta didik dapat mengelompokkan suatu
objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada pada konsep.
3) Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh
Kemampuan peserta didik untuk dapat membedakan contoh dan bukan
contoh dari suatu materi. Contoh: peserta didik dapat mengerti contoh yang
benar dari suatu materi dan dapat mengerti yang mana contoh yang tidak
benar.
4) Kemampuan menyajikan Konsep dalam berbagai bentuk representasi
Kemampuan Peserta didik memaparkan konsep secara berurutan yang
bersifat matematis. Contoh: pada saat peserta didik belajar di kelas, peserta
didik mampu mempresentasikan/memaparkan suatu materi secara
berurutan.
5) Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep
Kemampuan peserta didik mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat
cukup yang terkait dalam suatu konsep materi. Contoh: peserta didik dapat
memahami suatu materi dengan melihat syarat-syarat yang harus
diperlukan/mutlak dan yang tidak diperlukan harus dihilangkan.
6) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu
Kemampuan peserta didik menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan
36
prosedur. Contoh: dalam belajar peserta didik harus mampu menyelesaikan
soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar.
3. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahapeserta didik kata “belajar”
merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga
pendidikan formal.
Menurut Cronbach “belajar suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan suatu
perubahan pada diri peserta didik. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap”.17
Berikut ini pengertian belajar menurut tokoh-tokoh pendidikan:
a. Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educatioanal
Psycology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa
belajar adalah suatu proses adaptasi tau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. B.F. Skinner percaya bahwa
proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal
apabila diberi penguat (reinforcer).
17
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13
37
b. Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology membatasi
belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan yang pertama,
...acquisition of any relatively permanent change in behavior as
aresult of practice and experience. Belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman. Rumusan keduanya, Process of acquiring
responses as a result of special practice, belajar adalah proses
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
c. Wittig dalam bukunya Psychology of Learning, mendifinisikan
belajar sebagai ...any relatively permanent change in an
organism‟s behaviorial repertoire that accurs as a result of
experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap dan
terjadi dalam segala macam kesukaran tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali sifat
maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perbuhan dalam diri
sesorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan anak menjadi
bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat
digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar.
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan
dengan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
38
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai
komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.18
Peserta didik memperoleh pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi
juga di luar sekolah dalam bergaul memperoleh pengalaman sendiri artinya
seumur hidupnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar
dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil seseorang tergantung pada apa
yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.19
Benjamin S. Bloom mengemukakan secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.20
Dari ketiga ranah tersebut, peneliti hanya mengambil satu
ranah yaitu ranah kognitif dalam penelitian ini.
Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas
kognitif manusia itu sudah mulai sejak manusia itu mulai mendaya gunakan
kapasitas motor dan sensorinya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan
kapasitas ranah kognitif tersebut tentu masih belum jelas benar.
Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya
knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kondisi) ialah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu dominan atau
18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada,
2010) Hlm. 25 19
Ibid. hlm. 38 20
Abdurrahma, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) hlm. 38
39
wilayah/ranah psikologis manusia ang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengelolaan informasi,
pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.21
Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif peserta didik
yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni: 1) Strategi
belajar memahami isi materi pelajaran; 2) strategi meyakini arti penting isi
materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang
terkandung dalam materi pelajaran tersebut.22
Adapun yang termasuk dalam ranah kognitif adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata
knowlage dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak
sepenuhnya tepat sebb dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan
faktual disamping pengetahuan hafalan atau diingat seperti rumus,
batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh
dan nama-nama kota. Dilihat dari segi segi proses belajar istilah-istilah
tersebut memang perlu dihafal dan di ingat agar dapat dikuasainya
sebagai dasar bagi pengethuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.
b. Pemahaman
Tipe hasil belajar lebih tinggi daripada pengetahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri
21
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Edisi Revisi), (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.65 22
Ibid, hlm. 83
40
sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang
dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi
daripada pengetahuan. Namun tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak
perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu
mengetahui dan mengenal.
c. Penerapan/ Aplikasi
Penerapan/ alpikasi adalah penggunaan abstrak pada situasi
kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide,
teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abtraksi kedalam situasi baru
disebut aplikasi. Mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama
akan beralih menjado pengetahuan hafalan atau keterampilan.
d. Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Analisis merupakan
kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan
seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat
memilahkan integritas menjadi dua bagian-bagian terpadu.
e. Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan,
bepikir pemahaman, berpikir aplikasi dan berpikir analisis dapat
dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah
41
daripada berpikir devergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan atau
jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian kepurusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,
metode materil, dan lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam
evaluasi perlu adanya kriteria atau standar tertentu. Mengembangkan
kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, dan sistesis
akan mempertinggi mutu evaluasinya.
4. Pemahamn Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. . Hal ini sejalan dengan
kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang bersifat empirik dan
membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut
menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini
menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk
menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual.
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI menurut adalah:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya.
42
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan.
6. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua
aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah
meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan
kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman
konsep adalah:
a. makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu: manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas.
c. Energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
43
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek
tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk
memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka bepikir merupakan suatu gambaran yang menjelaskan secara
teori yang berkaitan dengan dengan berbagai faktor yang menjadi
permasalahan dalam penelitian sehingga diketahui kondisi yang akan terjadi.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.23
Dalam permasalahan ini yaitu peserta didik kadang tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan, peserta didik mengobrol dengan
teman sebangkunya, sehingga kelas menjadi gaduh, dan proses pembelajaran
menjadi kurang efektif, sehingga masih ada peserta didik yang belum
mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Adapun kerangka bepikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), Hlm. 94
X Y
44
Keterangan:
X : Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
Y : Peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MIN
12 bandar Lampung
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian
belum jawaban yang empirik.24
Adapun hipotesis yang diangkat adalah:
Ha : Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game
and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), hlm. 99
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Dengan
membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yaitu kelas
yang menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
dengan kelompok kontrol, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran
konvensial (ceramah). Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis
Quasi Eksperimen Design. Penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design
ini digunakan karena pada kenyataannya langkah :
a. Memberikan pre test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment
atau perlakuan diberikan.
b. Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa
model pembelajaran Teams Game and Tournamnet (TGT) pada mata
pelajaran matematika kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
Memberikan post test utuk mengukur variabel terikat setelah
perlakuan.25
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitidalam suatu
ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan.26
Dalam penelitian ini
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung,
2010, hlm. 114 26
Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, Panduan Modern penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta
2013), hlm. 65
46
ditentukan subjek sebagi sumber data relevan dengan masalah yang diteliti
untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
2. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populsi.27
Sampel
dianggap sebgaai sumber data yang penting untuk mendukung penelitian.28
Karena responden yang peneliti ambil berdasarkan variabel yang akan
diteliti, sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis random
sampling (probability sampling). Random sampling (probability sampling)
adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan (probabilitas)
yang sama untuk menjadi sampel.29
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi secara
garis besar dibedakan menjadi dua, yakni: random sampling (probability
sampling), dan non-random smpling (non-probability sampling). Random
sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan
(probabilitas) yang sama untuk menjadi sampel. Random sampling
merupakan asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif. Pada non-
random sampling bahwa tiap unit atau individu populasi tidak mempunyai
kesempatan untuk menjadi sampel. Apabila pengambilan sampel dilakukan
27
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka 2005), hlm. 46 28
Kasmiadi, Nia Situ Sunariah, Op.cit, hlm.66 29
Dr.Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , (jakarta: Prestasi
Pustaka, 2005) hlm. 49
47
secara non-random sampling, maka penggunaan statistika inferensial perlu
dipernyatakan keabsahannya. Sampel yang diperoleh secara random
sampling disebut random sampel.30
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.31
Penelitian ini mengkaji satu variabel bebas dan satu
variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas atau independence variabel merupakan variabel yang
cenderung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Variabel bebas (X)
dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT). Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik
diajarkan dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and
Tournament (TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan
dengan konvensional.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat atau dependent variabel merupakan variabel yang
cenderung dapat dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini yang
30
Gempur Santoso, Ibid, hlm. 49
31 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 64
48
menjadi variabel terikat (Y) adalah terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar pada mata pelajaran IPA.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.32
Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang baik
dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas (mengukur
ketepatan) dan reliabilitas yang tinggi.
Pada dasarnya terdapat dua kategori instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian, yaitu:
1. Instrumen digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang
keadaan obyek atau proses yang diteliti
2. Instrumen digunakan untuk mengontrol obyek atau proses yang diteliti.
D. Uji Coba Instrumen
Data yang digunakan dalam penganalisis test harus melalui tahapan-tahapan
yang dinilai agar test tersebut dapat digunakan dengan baik. Instrumen terlebih
dahulu diuji cobakan pada kelas yang lain di sekolah pada tingkat yang sama
kemudian diberikan kepada subjek penelitian.
32
Sugiyono, ibid . hlm. 148
49
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti intrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.33
Validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas isi dan
validitas butir soal. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi
instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari
keseluruhan isi hal yang akan diukur.34
Pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.35
Untuk mempertinggi validitas isi, hendaknya melalui langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan
intruksionalnya.
b. Membuat kisi-kisi dari soal test yang akan ditulis.
c. Menyusun soal test beserta kuncinya.
d. Menelaah soal test sebelum dicetak. Penelaahan ini akan lebih baik
apabila dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari ahli-ahli yang
relevan.36
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 168 34
Budiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surakarta: Sebelas Maret University Press,
2003), Hlm. 58 35
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D,
(Bandung: Alpabeta, 2009), hlm. 129 36
Budiyono. Op.Cit.hlm. 58-59
50
Untuk mengetahui indeks validitas dari butir soal, dapat dicari dengan
rumus:
Keterangan:
= Koefisien korelasi
n = jumlah responden
xi = rata-rata yang akan dicari validitasnya pada soal ke i
yi = skor total yang diperoleh responden ke i
= kuadrat dari xi
= kuadrat dari yi.37
Daerah Kritis untuk validitas butir soal adalah .
2. ji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instruman
mewakuli karakteristik yang diukur. Sedangkan untuk menguji reliabilitas
soal test menggunakan teknik alpha yaitu dengan mengguanakan rumus :
Keterangan:
R11 = koefisien reliabilitas test
n = banyaknya butir item
i = bilangan Konstanta
= varian Total
= varians skor tiap item.38
37
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), hlm:87
51
3. Uji Tingkat Kesukaran
Instrumen yang baik adalah instrumen yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Instrumen yang terlalu mudah tidak akan merangsang
peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memahami pembelajaran
sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar
jangkauannya.39
Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Soal
dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Untuk
menentukan tingkat kesukaran item instrumen penelitian dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.1
Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi
P≤ 0,30 Terlalu sukar
38
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
hlm. 122 39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta,
2010), h.268
52
0,30< P≤0,70 Cukup (sedang)
P>0,70 Terlalu mudah40
4. Uji Daya Pembeda Tes
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasi belajar
untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan
testee yang berkemampuan rendah.41
Daya pembeda instrument adalah
tingkat kemampuan instrument untuk membedakan antara peserta didik
yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Dapat diukur dengan menggunakan rumus seperti di
bawah ini:
IDP =
Keterangan:
IDP : Indeks daya pembeda soal
BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N : Banyaknya siswa yang mengikuti tes
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Keputusan
0,00 ≤ IDP< 0,20 Jelek
40
Anas Sudjono, Op. Cit, h. 372. 41
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010, Cet-6), h. 186.
53
0,20 ≤ IDP<0,40 Cukup
0,40 ≤ IDP< 0,70 Baik
0,70≤ IDP≤1,00 Baik Sekali
E. Metode Pengumpulan Data
1. Test
Test merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi
sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai
peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan
bakat, atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok.42
Kriteria penyusunan test hasil belajar yang baik dapat mengukur apa
yang semestinya diukur, dengan melihat kesesuian soal serta tujuan
pembelajaran. Setiap butir soal mempertimbangkan kemampuan siswa yang
didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi pembelajaran ditinjau dari
aspek-aspek kawasan belajar.
Dalam penelitian ini, test digunakan untuk mengukur tingkat pencapain
keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar sesuai dengan
indikator terhadap peningkatan pemahaman konsep.
2. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.43
42
Kasmadi, Nia Siti Sunariah Op.Cit, hlm.69 43
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (jakarta: PT.Grafindo Persada, 2013),
hlm. 76
54
Observasi sebagai pengumpul data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan koesioner.
Kalau wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik
pengumpul data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dapat dilakukan baik secara partisipasi (participant
observation) maupun non partipasi (non partisipant observation). Observasi
dapat pula berbentuk observasi eksperemental (experimental observasion)
yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi buatan atau berbentuk
observasi yang dilakukan dalam situasi yang wajar (nonexperimental
observasion). 44
Metode observasi partisipan ini penulis gunakan untuk menyelidiki
peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar melalui lembar
observasi keterlaksanaan belajar, menyelidiki tentang keadaan gedung
sekolah, sarana dan prasarana yang ada di MI ISMARIA Bandar Lampung,
metode ini penulis gunakan sebagai metode pendukung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara
mencari data-data tertulis sebagai data penelitian, menurut S. Margono
dokumentasi adalah “cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis
44
Anas Sudijono, Ibid, hlm. 77
55
seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori,
dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain”.45
Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh selama
observasi. Teknik pengumpulan data dengan mengambil dari dokumen-
dokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan
untuk mengetahui kemampuan keterampilan peserta didik selama proses
pembelajaran penelitian yang dilakukan
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Untuk melakukan pengujian hipotestis, digunakan rumus statistic yang
hanya berlaku jika data berasal dari polusi yang berdistribusi normal. Uji
normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji
liliefors.46
Hipotestis uji normalitas sebagai berikut :
H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Langkah-langkah penggunaan uji normalitas data penelitian sebagai
berikut:
1) Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar
2) Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus
45
S. Margono, Op Cit, hlm. 181 46
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2011), Hlm. 466
56
Zi =
Keterangan :
Xi : Data tunggal
Zi : Rata-rata data tunggal
S : Simpangan baku data tunggal
3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel Zi di sebut dengan f(Zi)
4) Menghitng frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Zi di sebut
dengan S(Zi)
5) Menentukan nilai L0 dengan rumus f(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan nilai
mutlaknya. Ambil yang paling besar dan bandingkan dengan Lt dari
tabel liliefors.
6) Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Tolak H0 jika L0 > Lt
Tolak H0 jika L0 < Lt
2. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, dilakukan uji homogenitas. Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variasi yang atau
tidak.”Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varian
atau dua fister.47
Yaitu :
F = , di mana S2 =
47
Ibid, hlm. 249
57
Keterangan :
F : homogenitas
: varians terbesar
: varians terkecil
Adapun kriteria uji homogenitas untuk uji homogenitas ini adalah :
H0 diterima jika Fh ≤ Ft H0: data memiliki varian homogen
H0 diterima jika Fh > Ft H0: data tidak memiliki varian homogeny
3. N-Gain
Uji gain yaitu data yang utama dipakai untuk melihat peningkatan hasil
belajar pada pretest dan posttest. Data tersebut dianalisis untu melihat skor
hasil test. Selanjutnya hasil test tersebut dihitung rata-ratanya. Serta
menghitung N-Gain antara pretest dan posttest untuk menghitung N-Gain
dapat digunakan rumus:
N – Gain –
Kiteria perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.3
Kategori Perolehan Skor N-Gain
Batasan Kategori
G > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
58
4. Uji Hipotestis
Pengujian hipotestis adalah suatu prosedur yang menghasilkan
keputusan dalam menerima dan menolak hipotestis yang ditetapkan.
Pengujian hipotestis menggunakan uji t dengan pertimbangan sebagai
berikut.
1) Uji-t lebih tepat dari pada uji statistik lainnya karena dalm penelitian ini
hanya menggunakan dua variabel.
2) Uji-t lebih efisien (waktu dan biaya) dalam pelaksanaannya dari pada uji
statistik lainnya.
Hipotestis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 = Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung.
H1 = Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT
(Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung.
Untuk menguji hipotestis dipergunakan rumus linear sederhana yang
dilanjutkan dengan uji t dengan rumus sebagai berikut:
1. Apabila t0 < ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.
59
2. Apabila t0 > ta maka H0 diterima yang menyatakan tidak ada
pengaruh.
Untuk menganalisis dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisis
statistik, karena data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif atau data
berupa angka yang dapat dari hasil pemberian test dan di beri nilai dari tiap-s
digunakan menganlisis data dalam penelitian ini adalah rumus t-test sebagai
berikut:48
ttest =
Dengan
S2 =
keterangan :
: Rataan kelompok eksperimen
: Rataan kelompok kontrol
: banyaknya siswa kelompok eksperimen
: banyaknya siswa kelompok control
S1 : standar deviasi dari siswa kelompok eksperimen
S2 : standar deviasi dari siswa kelompok control
S : standar deviasi gabungan
48
Sudjana, Ibid, hlm.239-240
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Model Teams
Game And Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA peserta
didik kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas IV B sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu data penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik
sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan.
Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan Model Teams Game And
Tournament (TGT) pada dasarnya diskusi kelompok.Peserta didik diminta untuk
berkelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang, masing-masing
anggota diberi nomor.Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan
metode konvensional. Guru menjadi pusat pembelajaran, peserta hanya
memperhatikan, mencatat penjelasan guru, dan mengerjakan soal yang diberikan.
1. Analisis Data
a. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1) Validitas Isi
Untuk memperoleh data skor hasil uji coba instrument pada
peserta didik, dilakukan uji coba test yang terdiri dari 15 soal uraian
pada peserta didik di luar populasi penelitian.Uji coba tes dilakukan
pada 42 orang peserta didik kelas V B MI Ismaria Al-Qur‟aniyah
61
Bandar Lampung pada tanggal 02 September 2016. Berikut
rangkuman uji validitas soal tes:
Tabel 4.1
Validitas Item Soal
No Soal rtabel rhitung Kesimpulan
1 0,308 0,673 Valid
2 0,308 0,016 Tidak Valid
3 0,308 0,611 Valid
4 0,308 0,371 Valid
5 0,308 0,554 Valid
6 0,308 0,683 Valid
7 0,308 0,682 Valid
8 0,308 0,664 Valid
9 0,308 0,577 Valid
10 0,308 0,201 Tidak Valid
11 0,308 0,647 Valid
12 0,308 0,312 Valid
13 0,308 0,649 Valid
14 0,308 0,349 Valid
15 0,308 0,418 Valid
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 11
Hasil perhitungan uji intrumen tes hasil belajar matematika peserta
didik dengan 15 soal essay dan α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat
dua soal yang tidak valid (rxy< 0,308) yaitu soal nomor 2 dan nomor
10, selebihnya tergolong valid dengan kisaran 0,308 s.d 0,791.
Berdasarkan kriteria validitas soal yang akan digunakan untuk
mengambil data, maka butir soal nomor 2 dan 10 dibuang karena item
62
soal tersebut tidak dapat mengukur hasil belajar siswa, sehingga tidak
dapat diujikan kepada sampel penelitian dengan membuang item soal
tersebut. Selain butir soal nomor 2 dan 10, item soal semuanya dapat
digunakan untuk mengambil data.
2) Analisis Tingkat kesukaran
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah soal yang diujikan tergolong sukar, sedang atau
mudah. Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010,
diperoleh hasil perhitungan indeks kesukaran setiap butir soal tes hasil
belajar matematika yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Tingkat Kesukaran Item Soal
No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Keterangan
1 0,6488 Cukup
2 0,078 Sukar
3 0,459 Cukup
4 0,224 Sukar
5 0,5024 Cukup
6 0,527 Cukup
7 0,522 Cukup
8 0,785 Mudah
9 0,195 Sukar
10 0,171 Sukar
11 0,595 Cukup
12 0,893 Mudah
13 0,429 Cukup
63
14 0,561 Cukup
15 0,595 Cukup
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 12
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 butir soal yang
diuji cobakan menunjukkan terdapat 2 butir soal yang tergolong
mudah (P> 0,70) yaitu soal nomor 8 dan 12. Selain itu, terdapat 9 butir
soal tergolong sedang (0,30 ≤ P ≤ 0,70) yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7,
11, 13, 14, dan 15. Adapun 4 butir soal yang tergolong sukar (P >
0,70) yaitu soal nomor 2 , 4 , 9 dan 10.
3) Analisis Daya Beda Butir Soal
Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh
hasil perhitungan daya pembeda tiap butir soal tes hasil belajar IPA
yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Daya Pembeda Item Soal C Daya Pembeda Keterangan Keputusan
1 0,390 Sedang Diterima
2 -0,130 Jelek Ditolak
3 0,250 Sedang Diterima
4 0,020 Jelek Ditolak
5 0,270 Sedang Diterima
6 0,280 Sedang Diterima
7 0,240 Sedang Diterima
8 0,460 Baik Diterima
9 0,050 Jelek Ditolak
64
10 0,050 Jelek Ditolak
11 0,300 Sedang Diterima
12 0,470 Baik Diterima
13 0,220 Sedang Diterima
14 0,260 Sedang Diterima
15 0,300 Sedang Diterima
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 13
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa soal yang mempunyai
daya pembeda dengan kriteria jelek ada 4 soal, kriteria sedang ada 11
soal, dan kriteria baik ada 2 soal. Butir-butir tes hasil belajar itu
haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya
perbedaan-perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa
tersebut. Jika daya pembeda jelek maka menunjukkan bahwa butir
item yang bersangkutan memiliki daya pembeda sedikit, dalam arti
bahwa jumlah siswa kelompok atas yang jawabannya benarberbeda
hanya sedikit dengan jumlah siswa kelompok bawah yang jawabannya
benar. Jadi diantara kedua kelompok siswa tersebut perbedaannya
hanya sedikit sekali.Maka penulis menyimpulkan tidak menggunakan
atau membuang item soal yang daya pembedanya jelek.
4) Uji Reliabilitas
Perhitungan indeks reliabilitas soal dilakukan dengan
menggunakan Rumus Alfa Cronbach terhadap 15 butir soal. Dapat
dilihat pada Lampiran 12, bahwa item-item soal yang tersebut
65
memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,739 lebih besar dari rtabel =
0,308. Sehingga instrument tes tersebut dikatakan reliable dan
memiliki keajegan atau konsisten dalam mengukur sampel dan layak
digunakan untuk pengambilan data hasil belajar IPA.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji tingkat kesukaran
dan uji daya beda soal, dari 15 soal yang diujikan terdapat 10 soal
yang dapat digunakan untuk mengambil data. Soal yang digunakan
harus memenuhi syarat validitas yakni rhitung> rtabel harus memiliki
tingkat kesukaran cukup (sedang) antara 0,30 sampai dengan 0,70
serta memiliki 0,20 ≤ IDP ≤ 1,00. Berikut rangkuman hasil analisis
butir soal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal No
Soal
Uji
Validitas
Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
Reliabilitas Kesimpulan
1 Valid Sedang Diterima
Reliabel
Digunakan
2 Tidak Valid Sukar Ditolak Tidak digunakan
3 Valid Sedang Diterima Digunakan
4 Valid Sukar Ditolak Tidak digunakan
5 Valid Sedang Diterima Digunakan
6 Valid Sedang Diterima Digunakan
7 Valid Sedang Diterima Digunakan
8 Valid Mudah Diterima Digunakan
9 Valid Sukar Ditolak Tidak digunakan
10 Tidak valid Sukar Diterima Digunakan
11 Valid Sedang Diterima Digunakan
66
12 Valid Mudah Ditolak Tidak
digunakan
13 Valid Sedang Diterima Digunakan
14 Valid Sedang Diterima Digunakan
15 Valid Sedang Diterima Digunakan
Berdasarkan tabel di atas, maka soal yang dapat digunakan yaitu
soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15. Maka dipilih soal
yang dapat digunakan untuk pretest dan posttest ada 10 soal saja yang
diambil, yaitu 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15
b. Data Kemampuan Awal Peserta Didik (Pretest)
Pengambilan data awal dilakukan sebelum memulai pembelajaran
materi struktur tumbuhan dan fungsinya. Pada lampiran 2 dapat dilihat
nama responden dari eksperimen yang berjumlah 32 orang dan responden
kelas kontrol yang juga berjumlah 32 orang. Rangkuman data kemampuan
awal peserta didik yang diperoleh dari hasil pretest dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Pretest
Skor
Maks
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai
Maks
Nilai
Min
( ) S Nilai
Maks
Nilai
Min
( ) S
100 68 28 48,94 11,02 56 20 44,313 8,7858
Sumber : Pengelolaan data Lampiran 17 dan 18
67
Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa dengan skor maksimal
100 kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 28
dengan nilai rata-rat nilai 48,94 dan simpangan baku sebesar 11,02. Pada
kelas kontrol dengan skor maksimal 100, memiliki nilai tertinggi 56 dan
nilai terendah 20 dengan nilai rata-rata nilai 44,313 dan simpangan baku
sebesar 8,7858. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai awal
pmahaman konsep belajar peserta didik yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest
1). Uji Nomalitas Data Pretest
Skor awal data dari setiap kelas digunakan untuk menguji
normalitas data. Uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors
Lhitung = max | F (zi) – S (zi) |. Rangkuman hasil uji normalitas
terhadap data hasil pretest dengan taraf nyata sebesar 0.05 dapat
dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas N Kesimpulan
Eksperimen 32 0,1009 0,161 diterima Kontrol 32 0,1555 0,161
Sumber : Pengolahan data lampiran 17 dan 18
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas eksperimen
dengan jumlah peserta didik 32 diperoleh Lhitung= 0,1009. Dengan
α = 5% = 0,05 didapat Ltabel = 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel
68
yaitu 0,1009 < 0,161. sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah
peserta didik 32 diperoleh Lhitung = 0,1555. Dengan α = 5% = 0,05
didapat Ltabel= 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel yaitu 0,1555 <
0,161. Maka dapat disimpulkan hasil uji normalitas data pretest
bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol maka H0 diterima
yang berarti bahwa populasi berdistribusi normal.
2). Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk
melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas Varians Kesimpulan
Eksperimen 113,59 1,519
1,84 diterima
Kontrol 74,77 Sumber : Pengolahan data lampiran 19
Berdasarkan tabel di atas diperoleh = 1,519 dengan
taraf sitgnifikan α = 0,05, diperoleh = 1,84. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa < . Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi
yang homogen dengan demikian data pretest telah memenuhi
syarat uji perbedaan dua rata-rata.
69
3). Uji perbedaan Data Tes Awal (Pretest)
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t
dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest untuk
mengetahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama. Dengan hepotesis penelitian :
H0 : µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta
didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen)
H1 : µ1≠ µ2 (Terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik
yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen)
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n1 n2 n1 + n2 – 2 thitung ttabel Keputusan uji
32 32 62 2,040 1,99897 H0 diterima
Sumber : pengolahan data lampiran 20
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwathitung = 2,040 dan
daya beda 62 dengan ttabel= 1,99897. Jika thitung lebih kecil atau sama
dengan (≤) dari ttabel maka H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa
rata-rata pemahaman konsep IPA peserta didik yang akan dijadikan
kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik
kelas kontrol.
70
d. Data Peningkatan Hasil belajar
Setelah diberikan tes awal (pretest) dean tes terakhir (posttest)
selanjutnya data hasil pretest dan posttest dilakukan perhitungan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA kelas IV setelah
melaksanakan pembelajaran dengan rumus normalized (n-gain).
Berikut rekapitulasi data indeks peningkatan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.9
Data Indeks Peningkatan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
No
Peningkatan
Eksperimen
Peningkatan
Kontrol
1 0,676 0,500
2 0,519 0,786
3 0,440 0.400
4 0,630 0,556
5 0,647 0,654
6 0,833 0,536
7 0,313 0,393
8 0,765 0,375
9 0,269 0,885
10 0,350 0,136
11 0,300 0,483
12 0,250 0,320
13 0,958 0,304
14 0,882 0,575
15 0,542 0,862
16 0,417 0,633
17 0,304 0,478
18 0,900 0,522
19 0,063 0,480
20 0,667 0,391
21 0,618 0,130
71
22 0,280 0,261
23 0,440 0,870
24 0,304 0,440
25 0,559 0,269
26 0,500 0,333
27 0,464 0,500
28 0,833 0,629
29 0,500 0,440
30 0,800 0,480
31 0,516 0,485
32 0,462 0,786 Sumber : pengolahan data lampiran 21
Rangkuman data peningkatan hasil belajar pemahaman konsep IPA
peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Data Peningkatan Pemahaman Konsep IPA
Kelas Jumlah
peserta
didik
Nilai
maks
Nilai
min
( ) S2 S
eksperimen 32 0,958 0,063 0,53 0,048 0,219
kontrol 32 0,885 0,130 0,50 0,037 0,192
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen
memiliki nilai tertinggi 0.958 dan nilai terendah 0.063 dengan rata-rata
0,53 simpangan baku sebesar 0.219 . Pada kelas kontrol memiliki nilai
tertinggi 0,885 dan nilai terendah 0,130 dengan rata-rata 0,50 simpangan
baku sebesar 0.192. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan
kelas dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams
Game And Tournament (TGT) yaitu sebesar 0,219 lebih besar dari rata-
72
rata peningkatan kelas dengan pembelajaran konvensional yaitu sebesar
0,192.
1) Uji Normalitas DataPeningkatan
Rangkuman hasil uji nomalitas terhadap data peningkatan
dengan taraf nyata 0,05 menggunakan rumus Liliefors dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan
Kelas N Kesimpulan
Eksperimen 32 0,173 0,097 diterima Kontrol 32 0,173 0,025
Sumber : Pengolahan data lampiran 23 dan 24
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen
yang menggunakan Model Cooperative Teams Game And Tournament
(TGT) dengan jumlah peserta didik 32. Dengan menggunakan uji
Liliefors diperoleh Lhitung = 0.173, dengan Ltabel= 0.097 didapat. Oleh
karena itu Lhitung <Ltabel yaitu 0.173 < 0.097, maka H0 diterima yang
berarti bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan kelas kontrol
menggunakan model konvensional dengan jumlah peserta didik 32.
Dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh Lhitung = 0.173, dengan
Ltabel = 0.025 didapat. Oleh karena itu Lhitung <Ltabel yaitu 0,173 <
0.025. Maka H0 diterima yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan
73
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk
melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Peningkatan
Kelas Varians Kesimpulan
Eksperimen 0,048 1,295
1,84 Homogen
Kontrol 0,037 Sumber : Pengolahan data lampiran 25
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa uji homogenitas
varians data penelitian ini membandingkan varians terbesar dan
varians terkecil. Hasil pengujian uji homogenitas dengan taraf
signifikan 0.05 diperoleh tabel Ftabel = 1.84 dan hasil perhitungan
tersebut ternilai bahwa Fhitung = 0.295. Berdasarkan hasil
perhitungkan tersebut terlihat bahwa Fhitung≤Ftabel.Maka dapat
dikatakan bahwa varians data N-gain dari kedua kelas adalah sama
atau homogen.
3) Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPA
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t
dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest dan posttest.
Dengan hipotesis penelitian :
H0 : µ1 = µ2 (Rata-rata peningkatan hasil belajar IPA
menggunakan model pembelajaran Teams Game
74
And Tournament (TGT) dan metode konvensional
sama)
H1 : µ1≠ µ2 (Rata-rata hasil belajar IPA menggunakan model
pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) dan metode konvensional berbeda)
Rangkuman hasil hipotesis terhadap data peningkatan
menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0.05 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n1 n2 n1 + n2 – 2 thitung ttabel Keputusan uji
32 32 62 2,310 1,99897 H0 ditolak
Sumber : Pengolahan data lampiran 26
Berdasarkan tabel 13 di atas menunjukkan bahwathitung = 2,310
dan daya beda 62 dengan ttabel = 1,99897. Jika thitung lebih besar
atau sama dengan (≤) dari ttabel maka H0 ditolak. Hal ini dapat
dikatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep belajar IPA
menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) dan metode konvensional berbeda. Maka disimpulkan
bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Game And
Tournament (TGT) pemahaman konsep lebih baik daripada
75
metode konvensional pada kelas IV di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah
Bandar Lampung.
B. Pembahasan
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok –
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Pembelajaran TGT dimulai dengan Tahap Penyajian Kelas, yaitu: bahan ajar
dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi kelas. Presentasi ini
paling sering menggunakan pengajaran langsung atau suatu ceramah-diskusi
yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu
untuk menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka
sendiri. Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul untuk
mempelajari LKS atau bahan lain.
Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah
itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk bermain
(kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak
terbaca. Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan
pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang
undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada
pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian
yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh
pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
76
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah
jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor
hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang
pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan
dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan,
dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu
meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang.
Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap
peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan
pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk
membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau
memberikan jawaban pada peserta lain.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang
diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain
kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh
berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali
kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua
kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota
kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria
penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
77
Pembelajaran IPA dengan menggunakan model cooperative learning tipe
Teams Game And Tournament (TGT) pada kelas IV A, mampu menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik selama pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih
antusias dalam proses belajar mengajar, karena model cooperative learn. Guru
dapat menerapkan prinsip pembelajaran yang dilakukan dengan bermain (belajar
sambil bermain dalam pembelajaran). Kegiatan seperti ini dapat membuat
suasana pembelajaran tidak menjenuhkan bagi peserta didik dan aktif selama
proses pembelajaran.Sedangkan metode konvensional lebih banyak menuntut
keaktifan guru daripada pesera didik. Peserta didik menjadi lebih pasif dalam
pembelajaran dan guruakan kesulitan dalam menyimpulkan bahwa peserta didik
mengerti atau tidak mengerti pada materi yang diajarkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyampaian materi struktur
tumbuhan dan fungsinya dengan model cooperative learning tipe Teams Game
And Tournament (TGT) lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep
belajar peserta didik dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan model cooperative learning tipe
Teams Game And Tournament (TGT) lebih meningkatkan keaktifan peserta
didik dalam kegiatan diskusi kelompok sehingga dapat menemukan pengetahuan
secara bersama, memperbaiki pemahaman serta mengembangkan pemikiran
peserta didik.
Model pembelajaran cooperative learning mendorong meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan berbagai masalah yang ditemui
selama pembelajaran, karena peserta didik dapat bekerja sama dengan yang lain
78
dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecah masalah materi pelajaran
yang dihadapi. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi
dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya.
Keberhasilan pembelajaran kooperatif adalah ditentukan oleh
keberhasilan kelompok. Maka dengan demikian kemauan bekerja sama dalam
kelompok perlu ditekankan dalam proses pembelajaran. Seperti tiap anggota
kelompok mau membantu anggota yang lain mengalami kesusahan dalam
belajar. Adanya kemauan untuk kerja bekerja sama itu kemudian dipratekkan
dalam aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam kemampuan bekerja
sama. Pada dasarnya, TGT merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis
pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru
meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok.Masing-masing anggota
diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor (baca;anggota) untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberitahu nomor berapa yang
akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor
terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benar-
benar terlibat dalam diskusi tersebut.
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game And Tournament
(TGT) menekankan peserta didik untuk saling bekerja sama dengan kelompok
sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil kerja
kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil kerta tersebut, sehingga
dengan sendirinya peserta didik merasa dirinya harus terlibat aktif dalam proses
79
pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan merasa termotivasi untuk
belajar dan aktivitas belajar dapat meningkat, maka pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Peningkatan pemahaman konsep belajar ditunjukan angka indeks yang
dicapai siswa setelah melakukan proses dan kegiatan-kegiatan pembelajaran,
yang menjadi kriteria hasil belajar adalah memberikan pertimbangan tentang
hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
dapat ditentukan dari banyak faktor diantaranya faktor yang bersumber dari diri
siswa sendiri dan faktor yang berasal dari lingkungan di sekitar siswa.
Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami. Dengan
pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa pemahaman konsep terhadap hasil belajar merupakan hal
penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menjadi petunjuk untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Dengan demikian jika pencapaian hasil
belajar itu tinggi, dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar itu berhasil.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan pemahaman
konsep peserta didik kelas IV A MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung
dengan thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan
demikian kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, dikemukakakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa harus lebih aktif dan meningkatan keberanian dalam proses
pembelajaran, terutama pada saat langkah-langkah dalam model
pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran.
b. Siswa harus bekerjasama dengan teman selama diskusi kelompok agar
mereka dapat bertukar pikiran dengan siswa lainnya dalam satu
kelompok.
2. Bagi Guru
81
a. Sebaiknya pada pembelajaran IPA khususnya pada peningkatan
pemahaman konsep hendaknya menerapkan model pembelajaran Teams
Game And Tournament (TGT).
b. Guru hendaknya memberikan masukan bagi rekan-rekan guru yang lain
agar berusaha mencoba menerapkan model pembelajaran Teams Game
And Tournament (TGT) pada mata pelajaran yang lain agar
pembelajaran lebih menarik sehingga meningkatkan prestasi siswa
3. Bagi Sekolah
Sekolah sebaikanya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya serta
mengadakan pelatian bagi guru agar dapat berinovasi menerapkan model
pembelajaran yang tepat pada pembelajaran, terutama model pembelajaran
Teams Game And Tournament (TGT). Kualitas tenaga pendidik yang lebih
baik akan berpengaruh pada pembelajaran, karena pastinya akan terdapat
inovasi dan variasi dalam penggunaan model pembelajaran dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya
lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan
dengan penggunaan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) guna melengkapi kekurangan yang ada. Teams Game And
Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan
siswa serta membuat siswa lebih mudah mengingat suatu hal atau konsep
tertentu.
82
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahma, Mulyono, 2010, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Alqur‟an dan terjemahnya, 2009. Al-Hikmah Bandung: ponegoro
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesi, Bandung: Pustaka Setia
Anita Lie, 2004, Cooperative Learniang Mempraktikan Cooperative Learning di
Ruang Kelas, Jakarta: PT. Gramedia
Anas Sudijono, 2013, Pengantar Evaluasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, 2014, Metodologi Pembelajaran IPA,
Jakarta: PT Bumi Aksara
C. Asri Budiningsih, 2005, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah Syaiful Bahri, 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Gempur Santoso, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:
Prestasi Pustaka
Etin Solihatin, 2011, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,
Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni, 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, 2013, Panduan Modern Peneitian Kuantitatif, Bandung:
Alfabeta
Miftahul Huda, 2011, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muhammad Saleh, 2012, Pembelaran Kooperatif dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistick (PMR), Banda Aceh
Muhibbinsyah, 2010, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi),
Bandung: PT. Rosdakarya
Ngalim Purwanto, 1997, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
83
Oemar Hamalik, 2001, Perencaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta: Bumi aksara
Robert E Slavin, 2005, Cooperative Learning, Bandung: Nusa media
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, 2009, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman, 2010, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup..
Yuberti, Mujib, Netri Wati. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran, Lampung : IAIN
RADEN Intan Lampung
84
Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK UJI COBA VALIDASI KELAS V D
No Nama
1 Adila Diva Apria
2 Aditya Prabudi Saputra
3 Andika Wendi Pratama
4 Andika Febriansyah
5 Afrelli Celsi Putri
6 Ariyanto Kusuma P
7 Aulia Salsabila
8 Azizan Nurul F
9 Az-Zahra Annisa
10 Bintang Ardhitya
11 Dinda Anjelika
12 Dwi Putri Agustina
13 Intan Zelia Nabila
14 Ittaqi Zakri Billah
15 Jacinda Iren Putri
16 Luthfi Agatha
17 Harsalna
18 Faranisa Choirun
19 Malvin Saiful Habiebie
20 M. Anugrah Nur
21 M. Dimas Prabu
22 M. Ihza Ramadani
23 M. Rafi Rahmatullah
24 Nabila Putri
25 Nikita Aulia
26 Najjah Kafka Navisa
27 Najala Khoirul
28 Rafli Muharomi
29 Rahma Julia Putri
30 Rasyid Hadi
31 Rayya Mitro Ramadani
32 Rifdah Zakiyah
33 Rivan Yusri
34 Rizki Bintang
35 Satrio Dirga Pratama
36 Sevina Azahra
37 Suci Natasya
38 Syafa Al-Zahra
39 Syukur Alam M
85
40 Taskia Saleha
41 Wahyu Wuri Suganda
86
Lampiran 2
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep
No Aspek/Dimensi Indikator Domain Butir Soal
1 Mengingat dan Menunjukkan
struktur tumbuhan
1. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga
sempurna
3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan
benang sari
4. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
C1
C3
C1
C2
Nomor 1 dan 14
Nomor 8
Nomor 2 dan 11
Nomor 6
2 Menguraikan dan membedakan
bagian-bagian dari tumbuhan struktur
tumbuhan
1. Siswa mampu membedakan bentuk daun
berdasarkan susunan tulangnya
2. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuhan
3. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurna
dan bunga tidak sempurna
4. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada akar
C2
C2
C1
C3
Nomor 4 dan 13
Nomor 9, 12, 15
Nomor 7 dan 12
Nomor 3
3 Menjelaskan dan memberikan
penilaian tentang tumbuhan
disekitarnya
1. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
2. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya
secara sederhana
C1
C3
Nomor 5
Nomor 10 dan
13
87
Keterangan :
Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah
kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan
kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang
berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai,
penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual.
Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai
berikut :
1. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti:
menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali,
dan mendefinisikan.
2. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya
seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan
mengambil kesimpulan.
3. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti:
menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
88
Lampiran 3
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA
Jenjang/ Mata Pelajaran : SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan : Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu : 90 Menit
Nama :
Kelas :
Hari/ Tanggal :
SOAL
1. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
2. Apa kegunaan putik dan benang sari pada tumbuhan kembang sepatu?
89
3. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
a) Putik berfungsi sebagai..................................................................................
.
b) Benang Sari berfungsi sebagai.......................................................................
4. Pernahkah kamu melihat tumbuhan sayur bayam? Apakah jenis akar yang
terdapat pada tumbuhan tersebut?
5. Mengapa fotosintesis sangat berguna bagi tumbuhan?
6. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
7. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan
berdasarkan gambar!
90
a) Bentuk daun bertulang...................
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................
91
8. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
9. Jelaskan fungsi struktur tumbuhan bagi tumbuhan itu sendiri!
10. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
92
a) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
b) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan.......................................
Memiliki jenis batang....................
11. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
93
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar.......
12. Apakah jenis akar yang dimiliki pada buah salak dan rambutan?
13. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
14. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
94
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
b) Kembang....... jenis tanaman bunga..........
15. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
95
Lampiran 4,5,6 RPP/ Silabus Kelas Kontrol dan eksperimen
RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan
dengan fungsinya.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan.
2. Menjelaskan fungsi akar, daun, bunga, dan batang pada tumbuhan.
3. Mendeskripsikan jenis akar, daun, bunga, dan batang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian
tumbuhan dengan tepat.
2. Melalui model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang beserta
fungsinya.
3. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menjelaskan fungsi akar bagi tumbuhan dengan tepat.
4. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang .
5. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang .
96
6. Melalui Model pembelajaran TGTdan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang .
7. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang
E. Karakter siswa yang diharapkan:
1. Kreatif
2. Mandiri
3. Rasa ingin tahu
4. Perduli terhadap lingkungan
5. Percaya diri
6. Berorientasi
7. Kepemimpinan
F. Materi Ajar
Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir)
G. Pendekatan dan Metode pembelajaran
Pendekatan: Cooperative Learning
Metode/Model :
1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
2. Pengamatan
3. Ceramah
4. Tanya jawab
5. Latihan
H. Kegian Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam.
b. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa
lain untuk berdoa.
c. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi
dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis.
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang
7 Menit
97
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media
untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan
secara singkat.
2 Kegiatan Inti 50 Menit
A Eksplorasi
a) Guru menjelaskan materi struktur akar dan
fungsinya menggunakan media gambar
akar.
b) Guru memberikan beberapa permasalahan
dan melakukan tanya jawab dengan siswa.
c) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dengan anggota masing-masing
4-5 orang.
d) Guru menjelaskan secara singkat langkah-
langkah model “TGT”.
18 Menit
B Elaborasi
a) Masing-masing siswa mendapatkan nomor
yang dipasang di kepada mereka.
b) Siswa berkelompok membuat yel-yel atau
jargon khas kelompok.
c) Siswa berdiskusi mempelajari materi pada
lembar diskusi kelompok yang telah
disiapkan guru.
d) Masing-masing kelompok diberi waktu
untuk menampilkan yel/ jargon khas
kelompok
e) Guru menyebut satu nomor.
f) Guru memulai tournament kepada siswa.
g) Siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menjadi
perwakilan kelompok pada setiap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
25 Menit
C Konfirmasi
a) Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi
hasil permainan yaitu dengan memberikan
tanda bintang kepada kelompok yang dapat
menjawab dengan benar.
7 Menit
98
b) Siswa melakukan refleksi dengan
bimbingan guru dan diingatkan kembali
mengenai kegiatan-kegiatan selama
pembelajaran berlangsung untuk menggali
pengalaman belajar.
c) Dengan menanyakan:
Apa saja materi yang kita bahas hari ini?
Apakah pembelajaran hari ini
menyenangkan?
Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Siswa yang kurang berpartisipasi aktif
diberi motivasi.
3 Kegiatan Penutup 13 Menit
a. a. Siswa mengerjakan soal pada lembar evaluasi
b. b. Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi.
c. c. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan
materi
d. d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Buku SAINS SD kelas IV
2. Pohon kecil tanaman cabai
3. Baskom
4. Air
5. Gambar bagian akar, daun, bunga, dan batang
6. Tumbuhan akar, daun, bunga, dan batang
J. Penilaian
1. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran.
99
Bandar lampung, Mei 2016
Guru Kelas IV, Guru Praktikan,
Alif, S.Pd Riza Maya Syari
NIP. NPM. 1211100110
Mengetahui,
Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd
NIP
100
RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IV (Empat)
Semester : I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.
K. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
L. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, batang, dan bunga tumbuhan
dengan fungsinya.
M. Indikator Pembelajaran
4. Mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r tumbuhan.
5. Menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga pada tumbuhan.
6. Mendeskripsikan jenis akar, daun, batang, dan bunga.
N. Tujuan Pembelajaran
8. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian
tumbuhan dengan tepat.
9. Melalui model pembelajara konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r
dan fungsinya.
10. Melalui Model pembelajaran pembelajaran dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga bagi tumbuhan
dengan tepat.
11. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga.
12. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga.
101
13. Melalui Model pembelajaran konensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan
bunga.
14. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan
bunga
O. Karakter siswa yang diharapkan:
8. Kreatif
9. Mandiri
10. Rasa ingin tahu
11. Perduli terhadap lingkungan
12. Percaya diri
13. Berorientasi
14. Kepemimpinan
P. Materi Ajar
Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir)
Q. Metode/Model :
6. Konvensional
7. Tanya jawab
8. Latihan
R. Kegian Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal
f. Guru memberikan salam.
g. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa lain
untuk berdoa.
h. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi
dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis.
i. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
7 Menit
102
j. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media
untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan
secara singkat.
2 Kegiatan Inti 50 Menit
A Eksplorasi
e) Guru menjelaskan materi struktur akar dan
fungsinya menggunakan media gambar
akar, daun, batang, dan bunga.
f) Guru memberikan beberapa permasalahan
dan melakukan tanya jawab dengan siswa.
18 Menit
B Elaborasi
h) Masing-masing siswa mengerjakan soal
latihan yang telah diberikan kepada guru.
25 Menit
C Konfirmasi
d) Siswa melakukan refleksi dengan
bimbingan guru dan diingatkan kembali
mengenai kegiatan-kegiatan selama
pembelajaran berlangsung untuk menggali
pengalaman belajar.
e) Dengan menanyakan:
Apa saja materi yang kita bahas hari ini?
Apakah pembelajaran hari ini
menyenangkan?
Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Siswa yang kurang berpartisipasi aktif
diberi motivasi.
7 Menit
3 Kegiatan Penutup 14 menit
e. a. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan
materi
f. b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
S. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
7. Buku SAINS SD kelas IV
8. Gambar bagian akar, daun, batang, dan bunga
T. Penilaian
103
2. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran.
Bandar lampung, Mei 2016
Guru Kelas IV, Guru Praktikan,
Fitriani, S.Pd Riza Maya Syari
NIP. NPM. 1211100110
Mengetahui,
Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd
NIP
104
SILABUS
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Ismaria al-Qr’aniyah Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Program : IV / SD-MI
Semester : 1 (satu) Standar Kompetensi : 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
Kompetensi Dasar Materi Pokok dan
Uraian Materi
Nilai Budaya
Dan Karakter
Bangsa
Kewirau-
Sahaan/ Ekonomi Kreatif
Gagasan Kegiatan
Pembelajaran Indikator Pencapaian
Kompetensi Penilaian Alokasi
Waktu Sumber/
Bahan/ Alat
Jenis
Tagihan Bentuk
Instrumen Contoh
Instrumen
1. Menjelaskan
hubungan antara
struktur akar
tumbuhan
dengan
fungsinya
Struktur dan
Fungsi bagian
tumbuhan
A. Akar (hlm.35) ○ Struktur
akar ○ Keguanaan
akar
○ Kreatif ○ Mandiri ○ Rasa ingin
tahu ○ Peduli
lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
tugas dan hasil ○ Kepemimpina
n
○ Mendeskripsikan
jenis akar serabut dan
akar tunggang
melalui kegiatan 2.1 ○ Mendeskripsikan
akar gantung, akar
tunjang dan akar
napas. ○ Mendeskripsikan
kegunaan akar.
○ Mengidentifikasi
bagian akar
tumbuhan dan
fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri.
Tugas
Individu dan
Kelompok
Laporan dan
unjuk kerja
Uraian
Objektif
Kegiatan 2.1 hlm.35
2 jp
Sumber: Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Pohon kecil ● Baskom ● Air
secukupnya
105
2. Menjelaskan
hubungan antara
struktur batang
tumbuhan
dengan
fungsinya
Struktur dan
Fungsi bagian
tumbuhan
B. Batang
(hlm.38) ○ Jenis batang ○ Kegunaan
batang
○ Kreatif ○ Mandiri ○ Rasa ingin
tahu ○ Peduli
lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
tugas dan hasil ○ Kepemimpina
n
○ Mendeskripsikan
penggolongan
batang: ● batang basah ● batang berkayu ● batang rumput
○ Mendeskripsikan
penggunaan batang
melalui kegiatan 2.2.
○ Mengidentifikasi
bagian batang
tumbuhan dan
fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri.
Tugas
Individu dan
Kelompok
Laporan
Uraian
Objektif
Tugas 2.1 hlm. 39
Kegiatan 2.2 hlm.40
2 jp
Sumber: Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Tumbuhan
pacar cina ● Pisau, gelas,
air ● Pewarna
makan
3. Menjelaskan
hubungan antara
struktur daun
tumbuhan
dengan
fungsinya
Struktur dan
Fungsi bagian
tumbuhan
C. Daun (hlm.41) ○ Bentuk daun ○ Kegunaan
daun
○ Kreatif ○ Mandiri ○ Rasa ingin
tahu ○ Peduli
lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
tugas dan hasil ○ Kepemimpina
n
○ Mendeskripsikan
daun pada tumbuhan ○ Mengambarkan
berbagai jenis daun
pada kertas gambar
melalui kegiatan 2.3 ○ Menjelaskan bahwa
bentuk daun
dipengaruhi oleh
susunan tulang daun
dan melakukan tugas
2.2
○ Mengidentifikasi
bagian daun
tumbuhan dan
fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri
Tugas
Individu dan
Kelompok
Laporan
Uraian
Objektif
Kegiatan 2.3 hlm.41
Tugas 2.2 hlm. 42
2 jp
Sumber: Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Berbagai
daun ● Kertas
gambar ● Alat tulis
106
4. Menjelaskan
hubungan antara
bunga dengan
fungsinya
Struktur dan
Fungsi bagian
tumbuhan
D. Bagian Lain
Tumbuhan
(hlm.44) ○ Bunga ○ Buah dan
biji
○ Kreatif ○ Mandiri ○ Rasa ingin
tahu ○ Peduli
lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
tugas dan hasil ○ Kepemimpina
n
○ Mendeskripsikan
bagian-bagian yang
dimiliki bunga
sempurna seperti : ● tangkai ● dasar
bunga ● kelopak
● mahkota ● benang
sari ● putik
○ Mendeskripsikan
kegunaan bunga
sebagai : ● Hiasan tumbuhan ● Tempat
berlangsungnya
perkembangbiakan
tumbuhan ○ Mendeskripsikan
buah sebagai
pelindung dari biji
yang merupakan
bakal tumbuhan baru
○ Mengidentifikasi
bagian bunga, buah
dan fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri.
Tugas
Individu dan
Kelompok
Laporan
Uraian
Objektif
Kegiatan 2.4 hlm.45
Tugas 2.3 hlm. 46
Uji
Kompetensi Hlm.48
Lat Ulangan hlm.49
4 jp
Sumber: Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Berbagai
daun ● Kertas
gambar ● Alat tulis
107
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Pemahaman Konsep
No Aspek/Dimensi Indikator Domain Butir Soal
1 Mengingat dan Menunjukkan
struktur tumbuhan
5. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
6. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga
sempurna
7. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan
benang sari
8. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
C1
C3
C1
C2
Nomor 1
Nomor 8
Nomor 2
Nomor 6
2 Menguraikan dan membedakan
bagian-bagian dari tumbuhan struktur
tumbuhan
5. Siswa mampu membedakan bentuk daun
berdasarkan susunan tulangnya
6. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuhan
7. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurna
dan bunga tidak sempurna
8. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada akar
C2
C2
C1
Nomor 4
Nomor 9
Nomor 7
108
C3 Nomor 3
3 Menjelaskan dan memberikan
penilaian tentang tumbuhan
disekitarnya
3. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
4. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya
secara sederhana
C1
C3
Nomor 5
Nomor 10
109
Keterangan :
Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah
kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan
kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang
berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai,
penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual.
Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai
berikut :
4. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti:
menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali,
dan mendefinisikan.
5. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya
seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan
mengambil kesimpulan.
6. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti:
menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
110
Lampiran 8
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA
Jenjang/ Mata Pelajaran : SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan : Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu : 90 Menit
Nama :
Kelas :
Hari/ Tanggal :
SOAL
16. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
111
17. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
c) Putik berfungsi sebagai..................................................................................
.
d) Benang Sari berfungsi sebagai.......................................................................
18. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
19. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan
berdasarkan gambar!
a) Bentuk daun bertulang...................
112
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................
113
20. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
21. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
a) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
114
b) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan.......................................
Memiliki jenis batang....................
22. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
115
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar.......
23. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
24. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
116
b) Kembang....... jenis tanaman bunga..........
25. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
117
Lampiran 9
Pedoman Penskoran
Petunjuk Penilaian Soal Uraian
No Butir Pertanyaan
Skor
Domain
Kriteria Penskoran
Nilai
Akhir
0 1 2 3 4 5
1 Sebutkan bagian-bagian dari tumbuhan
pada gambar berikut ini!
8 C1
2 Jelaskan fungsi bagian bunga pada
gambar dibawah ini!
6 C1
3 Jelaskan fungsi bagian-bagian akar
pada gambar dibawah ini!
14 C3
4 Berikut ini merupakan bentuk daun
berdasarkan susunan tulangnya.
Tuliskan berdasarkan gambar!
10 C2
5 Amati gambar dibawah ini, kemudian
berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
6 C1
6 Berikan nama tumbuhan pada gambar
dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
10 C2
118
7 Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali
akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
8 C1
8 Tuliskan bagian-bagian bunga pada
gambar berikut ini!
14 C3
9 Perhatikan gambar berikut ini, berikan
keterangan pada gambar!
10 C2
10 Ceritakan secara singkat apa yang kamu
ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
14 C3
Jumlah skor maksimal = 100
Penentuan Nilai = N = x 100
Keterangan Kompresi kriteria Penilian:
0-2 = 1
3-5 = 2
6-8 = 3
9-11 = 4
12-14 = 5
119
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN TES SOAL PEMAHAMAN KONSEP IPA
JAWABAN:
1. - Bunga
- Daun
- Batang
- Akar
2. a) putik yaitu alat kelamin betina buga. Berguna sebagai alat perkembang
biakan
b) benang sari yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat
perkemban biakan
3. - Rambut akar berfungsi menyerap air mineral dari dalam tanah
- Batang akar membantu penyerapan oksigen diudara pada tumbuhan
- Ujung akar berfungsi sebagai penopang an penguat akar
- Tudung akar berfungsi melindungi akar dari dalam tanah
4. a) Bentuk daun bertulang menyirip
b) Bentuk daun bertulang melengkung
c) Bentuk dau bertulang sejajar
d) Bentuk daun bertulang menjari
5. a) Gambar menunjukkan tumbuhan layu karena tumbuhan kekurangan air
b) Gambar menunjukkan tumbuhan segar karena cukup menyerap air dari
dalam tanah
120
6. a) Tumbuhan padi jenis batang rumput
b) Tumbuhan mangga jenis batang berkayu
c) Tumbuhan pohon pisang jenis batang basah
7. a) Tumbuhan pohon kelapa jenis akar serabut
b) Tumbuhan pohon mangga jenis akar tunggang
8. 1) Kelopak bunga
2) Mahkota bunga
3) Putik
4) Benang sari
9. a) kembang sepatu jenis bunga sempurna
b) kembang kelapa jenis bunga tidak sempurna
10. Proses fotosintesis adalah Air yang diserap dari dalam tanah melalui akar,
kemudian disalurkan ke tubuh tumbuhan melalui batang, kemudian dialirkan lagi
ke daun, setelah sampai ke daun terjadi proses pembakaran oleh CO2 sehingga
menghasilkan buah.
121
lampiran 11
Analisis Validitas Butir Soal
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑Y
1 Adila Diva Apria 5 1 3 2 1 2 3 4 1 0 3 2 2 3 3 35
2 Aditya Prabudi Saputra 5 0 3 5 3 3 3 5 1 1 2 3 4 3 2 43
3 Andika Wendi Pratama 5 1 2 2 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 57
4 Andika Febriansyah 5 0 3 1 5 5 3 5 3 0 4 5 4 4 2 49
5 Afrelli Celsi Putri 4 0 2 2 4 3 3 5 3 2 5 5 3 4 5 50
6 Ariyanto Kusuma P 4 1 3 1 4 3 3 4 3 0 4 4 4 3 3 44
7 Aulia Salsabila 5 1 3 2 3 3 3 5 2 1 5 5 3 5 5 51
8 Azizan Nurul F 4 0 4 0 3 5 3 5 1 1 2 5 2 5 5 45
9 Az-Zahra Annisa 4 0 3 3 2 5 3 5 2 0 2 5 4 5 4 47
10 Bintang Ardhitya 5 1 3 1 3 3 3 5 1 1 3 5 2 3 1 40
11 Dinda Anjelika 4 0 5 1 3 3 3 5 2 1 4 5 1 2 5 44
12 Dwi Putri Agustina 5 1 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 40
13 Intan Zelia Nabila 3 0 2 1 3 1 3 5 1 2 4 5 5 3 3 41
14 Ittaqi Zakri Billah 5 0 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 39
15 Jacinda Iren Putri 5 0 2 0 0 5 3 5 1 2 5 5 2 3 1 39
16 Luthfi Agatha 4 1 2 0 5 3 3 5 1 1 2 5 3 1 2 38
17 Harsalna 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39
18 Faranisa Choirun 3 1 4 1 3 3 3 5 2 2 3 5 1 1 5 42
19 Malvin Saiful Habiebie 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36
20 M. Anugrah Nur 1 0 2 1 1 5 3 5 0 0 3 5 2 4 4 36
21 M. Dimas Prabu 2 0 1 2 1 3 3 5 0 0 4 5 2 1 2 31
122
22 M. Ihza Ramadani 3 0 2 1 0 0 1 5 1 0 2 5 1 3 1 25
23 M. Rafi Rahmatullah 2 0 1 0 3 2 3 2 2 0 1 5 2 3 3 29
24 Nabila Putri 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29
25 Nikita Aulia 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29
26 Najjah Kafka Navisa 2 0 1 1 1 3 0 3 1 0 1 4 1 4 3 25
27 Najala Khoirul 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23
28 Rafli Muharomi 2 1 1 1 1 1 3 1 0 0 2 3 2 4 2 24
29 Rahma Julia Putri 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39
30 Rasyid Hadi 3 1 4 1 3 3 3 4 2 2 3 5 1 1 4 40
31 Rayya Mitro Ramadani 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36
32 Rifdah Zakiyah 1 0 2 1 1 5 3 5 0 1 3 5 2 4 4 37
33 Rivan Yusri 2 0 1 2 1 3 3 5 0 2 4 5 2 1 2 33
34 Rizki Bintang 3 0 2 1 0 0 1 5 1 1 2 5 1 3 1 26
35 Satrio Dirga Pratama 2 0 1 0 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 29
36 Sevina Azahra 2 1 1 1 3 1 2 2 0 1 3 4 1 3 4 29
37 Suci Natasya 2 1 1 1 3 1 2 2 0 2 3 2 1 3 4 28
38 Syafa Al-Zahra 2 0 1 1 1 3 0 3 1 1 1 4 1 4 3 26
39 Syukur Alam M 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23
40 Taskia Saleha 2 0 1 1 1 1 3 2 0 0 2 3 1 1 2 20
41 Wahyu Wuri Suganda 1 0 2 1 3 1 3 3 1 2 4 5 5 3 3 37
∑X 133 16 94 46 103 108 107 161 40 35 122 183 88 115 122 1473
rt 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308 0.308
rh 0.673 0.016 0.611 0.371 0.554 0.683 0.682 0.664 0.577 0.201 0.647 0.312 0.649 0.349 0.418
kesimpulan V TV V V V V V V V TV V V V V V
123
lampiran 12
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑Y
1 Adila Diva Apria 5 1 3 2 1 2 3 4 1 0 3 2 2 3 3 35
2
Aditya Prabudi
Saputra 5 0 3 5 3 3 3 5 1 1 2 3 4 3 2 43
3 Andika Wendi Pratama 5 1 2 2 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 57
4 Andika Febriansyah 5 0 3 1 5 5 3 5 3 0 4 5 4 4 2 49
5 Afrelli Celsi Putri 4 0 2 2 4 3 3 5 3 2 5 5 3 4 5 50
6 Ariyanto Kusuma P 4 1 3 1 4 3 3 4 3 0 4 4 4 3 3 44
7 Aulia Salsabila 5 1 3 2 3 3 3 5 2 1 5 5 3 5 5 51
8 Azizan Nurul F 4 0 4 0 3 5 3 5 1 1 2 5 2 5 5 45
9 Az-Zahra Annisa 4 0 3 3 2 5 3 5 2 0 2 5 4 5 4 47
10 Bintang Ardhitya 5 1 3 1 3 3 3 5 1 1 3 5 2 3 1 40
11 Dinda Anjelika 4 0 5 1 3 3 3 5 2 1 4 5 1 2 5 44
12 Dwi Putri Agustina 5 1 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 40
13 Intan Zelia Nabila 3 0 2 1 3 1 3 5 1 2 4 5 5 3 3 41
14 Ittaqi Zakri Billah 5 0 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 39
15 Jacinda Iren Putri 5 0 2 0 0 5 3 5 1 2 5 5 2 3 1 39
16 Luthfi Agatha 4 1 2 0 5 3 3 5 1 1 2 5 3 1 2 38
17 Harsalna 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39
18 Faranisa Choirun 3 1 4 1 3 3 3 5 2 2 3 5 1 1 5 42
19 Malvin Saiful Habiebie 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36
20 M. Anugrah Nur 1 0 2 1 1 5 3 5 0 0 3 5 2 4 4 36
21 M. Dimas Prabu 2 0 1 2 1 3 3 5 0 0 4 5 2 1 2 31
22 M. Ihza Ramadani 3 0 2 1 0 0 1 5 1 0 2 5 1 3 1 25
23 M. Rafi Rahmatullah 2 0 1 0 3 2 3 2 2 0 1 5 2 3 3 29
24 Nabila Putri 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29
25 Nikita Aulia 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29
26 Najjah Kafka Navisa 2 0 1 1 1 3 0 3 1 0 1 4 1 4 3 25
27 Najala Khoirul 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23
28 Rafli Muharomi 2 1 1 1 1 1 3 1 0 0 2 3 2 4 2 24
29 Rahma Julia Putri 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39
30 Rasyid Hadi 3 1 4 1 3 3 3 4 2 2 3 5 1 1 4 40
31 Rayya Mitro 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36
124
Ramadani
32 Rifdah Zakiyah 1 0 2 1 1 5 3 5 0 1 3 5 2 4 4 37
33 Rivan Yusri 2 0 1 2 1 3 3 5 0 2 4 5 2 1 2 33
34 Rizki Bintang 3 0 2 1 0 0 1 5 1 1 2 5 1 3 1 26
35
Satrio Dirga
Pratama 2 0 1 0 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 29
36 Sevina Azahra 2 1 1 1 3 1 2 2 0 1 3 4 1 3 4 29
37 Suci Natasya 2 1 1 1 3 1 2 2 0 2 3 2 1 3 4 28
38 Syafa Al-Zahra 2 0 1 1 1 3 0 3 1 1 1 4 1 4 3 26
39 Syukur Alam M 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23
40 Taskia Saleha 2 0 1 1 1 1 3 2 0 0 2 3 1 1 2 20
41
Wahyu Wuri
Suganda 1 0 2 1 3 1 3 3 1 2 4 5 5 3 3 37
∑X 133 16 94 46 103 108 107 161 40 35 122 183 88 115 122 1473
Rata-rata 3.2439 0.39024 2.2927 1.122 2.5122 2.6341 2.609756 3.9268 0.976 0.8537 2.976 4.4634 2.146 2.805 2.9756
Tingkat kesukaran 0.6488 0.07805 0.4585 0.2244 0.5024 0.5268 0.521951 0.7854 0.195 0.1707 0.595 0.8927 0.429 0.561 0.5951
Kesimpulan Cukup Sukar Cukup Sukar Cukup Cukup Cukup Mudah Sukar Sukar Cukup Mudah Cukup Cukup Cukup
lampiran 13 Analisis Daya Beda Butir Soal
NOMOR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR MAKSIMUM 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 SKOR MINIMUM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH PESERTA
TES 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 Kelas Atas
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑Y 1
Andika Wendi
Pratama 5 1 2 2 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 57 2 Aulia Salsabila 5 1 3 2 3 3 3 5 2 1 5 5 3 5 5 51 3 Afrelli Celsi Putri 4 0 2 2 4 3 3 5 3 2 5 5 3 4 5 50
125
4 Andika Febriansyah 5 0 3 1 5 5 3 5 3 0 4 5 4 4 2 49 5 Az-Zahra Annisa 4 0 3 3 2 5 3 5 2 0 2 5 4 5 4 47 6 Azizan Nurul F 4 0 4 0 3 5 3 5 1 1 2 5 2 5 5 45 7 Ariyanto Kusuma P 4 1 3 1 4 3 3 4 3 0 4 4 4 3 3 44 8 Dinda Anjelika 4 0 5 1 3 3 3 5 2 1 4 5 1 2 5 44 9
Aditya Prabudi Saputra 5 0 3 5 3 3 3 5 1 1 2 3 4 3 2 43
10 Faranisa Choirun 3 1 4 1 3 3 3 5 2 2 3 5 1 1 5 42 11 Intan Zelia Nabila 3 0 2 1 3 1 3 5 1 2 4 5 5 3 3 41 12 Bintang Ardhitya 5 1 3 1 3 3 3 5 1 1 3 5 2 3 1 40 13 Dwi Putri Agustina 5 1 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 40 14 Rasyid Hadi 3 1 4 1 3 3 3 4 2 2 3 5 1 1 4 40 15 Ittaqi Zakri Billah 5 0 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 39 16 Jacinda Iren Putri 5 0 2 0 0 5 3 5 1 2 5 5 2 3 1 39 17 Harsalna 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39 18 Rahma Julia Putri 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39 19 Luthfi Agatha 4 1 2 0 5 3 3 5 1 1 2 5 3 1 2 38 20 Rifdah Zakiyah 1 0 2 1 1 5 3 5 0 1 3 5 2 4 4 37 21
Wahyu Wuri
Suganda 1 0 2 1 3 1 3 3 1 2 4 5 5 3 3 37
Ba 59 7 45 22 47 48 44 66 25 15 50 67 42 46 50
JA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
PA 2.809524 0.333333 2.142857 1.047619 2.238095 2.285714 2.095238 3.142857 1.190476 0.714286 2.380952 3.190476 2 2.190476 2.380952
Kelas Bawah 22
Malvin Saiful
Habiebie 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36 23 M. Anugrah Nur 1 0 2 1 1 5 3 5 0 0 3 5 2 4 4 36 24 Rayya Mitro 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36
126
Ramadani
25 Adila Diva Apria 5 1 3 2 1 2 3 4 1 0 3 2 2 3 3 35 26 Rivan Yusri 2 0 1 2 1 3 3 5 0 2 4 5 2 1 2 33 27 M. Dimas Prabu 2 0 1 2 1 3 3 5 0 0 4 5 2 1 2 31
28 M. Rafi
Rahmatullah 2 0 1 0 3 2 3 2 2 0 1 5 2 3 3 29 29 Nabila Putri 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29 30 Nikita Aulia 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29
31 Satrio Dirga
Pratama 2 0 1 0 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 29 32 Sevina Azahra 2 1 1 1 3 1 2 2 0 1 3 4 1 3 4 29 33 Suci Natasya 2 1 1 1 3 1 2 2 0 2 3 2 1 3 4 28 34 Rizki Bintang 3 0 2 1 0 0 1 5 1 1 2 5 1 3 1 26 35 Syafa Al-Zahra 2 0 1 1 1 3 0 3 1 1 1 4 1 4 3 26 36 M. Ihza Ramadani 3 0 2 1 0 0 1 5 1 0 2 5 1 3 1 25 37
Najjah Kafka Navisa 2 0 1 1 1 3 0 3 1 0 1 4 1 4 3 25
38 Rafli Muharomi 2 1 1 1 1 1 3 1 0 0 2 3 2 4 2 24 39 Najala Khoirul 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23 40 Syukur Alam M 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23 41 Taskia Saleha 2 0 1 1 1 1 3 2 0 0 2 3 1 1 2 20
JB 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PB 0.1 0 0.05 0.05 0.05 0.05 0.15 0.1 0 0 0.1 0.15 0.05 0.05 0.1
DP 0.390 -0.130 0.250 0.020 0.270 0.280 0.240 0.460 0.050 -0.050 0.300 0.470 0.220 0.260 0.300
Interpretasi Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
lampiran 14
127
Analisis Reliabelitas Butir Soal
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑Y ∑Y² 1 Adila Diva Apria 5 1 3 2 1 2 3 4 1 0 3 2 2 3 3 35 1225
2
Aditya Prabudi
Saputra 5 0 3 5 3 3 3 5 1 1 2 3 4 3 2 43 1849
3 Andika Wendi Pratama 5 1 2 2 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 57 3249
4 Andika Febriansyah 5 0 3 1 5 5 3 5 3 0 4 5 4 4 2 49 2401
5 Afrelli Celsi Putri 4 0 2 2 4 3 3 5 3 2 5 5 3 4 5 50 2500
6 Ariyanto Kusuma P 4 1 3 1 4 3 3 4 3 0 4 4 4 3 3 44 1936
7 Aulia Salsabila 5 1 3 2 3 3 3 5 2 1 5 5 3 5 5 51 2601
8 Azizan Nurul F 4 0 4 0 3 5 3 5 1 1 2 5 2 5 5 45 2025
9 Az-Zahra Annisa 4 0 3 3 2 5 3 5 2 0 2 5 4 5 4 47 2209
10 Bintang Ardhitya 5 1 3 1 3 3 3 5 1 1 3 5 2 3 1 40 1600 11 Dinda Anjelika 4 0 5 1 3 3 3 5 2 1 4 5 1 2 5 44 1936 12 Dwi Putri Agustina 5 1 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 40 1600 13 Intan Zelia Nabila 3 0 2 1 3 1 3 5 1 2 4 5 5 3 3 41 1681 14 Ittaqi Zakri Billah 5 0 4 1 3 3 3 3 1 1 4 5 3 2 1 39 1521
15 Jacinda Iren Putri 5 0 2 0 0 5 3 5 1 2 5 5 2 3 1 39 1521
16 Luthfi Agatha 4 1 2 0 5 3 3 5 1 1 2 5 3 1 2 38 1444
17 Harsalna 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39 1521
18 Faranisa Choirun 3 1 4 1 3 3 3 5 2 2 3 5 1 1 5 42 1764
19
Malvin Saiful
Habiebie 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36 1296 20 M. Anugrah Nur 1 0 2 1 1 5 3 5 0 0 3 5 2 4 4 36 1296 21 M. Dimas Prabu 2 0 1 2 1 3 3 5 0 0 4 5 2 1 2 31 961
22 M. Ihza Ramadani 3 0 2 1 0 0 1 5 1 0 2 5 1 3 1 25 625
23 M. Rafi Rahmatullah 2 0 1 0 3 2 3 2 2 0 1 5 2 3 3 29 841
24 Nabila Putri 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29 841
25 Nikita Aulia 2 1 1 1 3 1 2 2 0 0 3 5 1 3 4 29 841
26 Najjah Kafka Navisa 2 0 1 1 1 3 0 3 1 0 1 4 1 4 3 25 625
27 Najala Khoirul 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23 529
28 Rafli Muharomi 2 1 1 1 1 1 3 1 0 0 2 3 2 4 2 24 576
29 Rahma Julia Putri 5 0 4 1 3 3 3 5 0 0 5 5 1 1 3 39 1521
30 Rasyid Hadi 3 1 4 1 3 3 3 4 2 2 3 5 1 1 4 40 1600
128
31 Rayya Mitro Ramadani 4 0 2 1 3 3 3 5 1 1 2 3 2 3 3 36 1296
32 Rifdah Zakiyah 1 0 2 1 1 5 3 5 0 1 3 5 2 4 4 37 1369
33 Rivan Yusri 2 0 1 2 1 3 3 5 0 2 4 5 2 1 2 33 1089
34 Rizki Bintang 3 0 2 1 0 0 1 5 1 1 2 5 1 3 1 26 676
35 Satrio Dirga Pratama 2 0 1 0 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 29 841
36 Sevina Azahra 2 1 1 1 3 1 2 2 0 1 3 4 1 3 4 29 841
37 Suci Natasya 2 1 1 1 3 1 2 2 0 2 3 2 1 3 4 28 784
38 Syafa Al-Zahra 2 0 1 1 1 3 0 3 1 1 1 4 1 4 3 26 676 39 Syukur Alam M 2 1 2 0 3 1 1 2 0 1 1 5 1 1 2 23 529 40 Taskia Saleha 2 0 1 1 1 1 3 2 0 0 2 3 1 1 2 20 400 41 Wahyu Wuri Suganda 1 0 2 1 3 1 3 3 1 2 4 5 5 3 3 37 1369 ∑X 133 16 94 46 103 108 107 161 40 35 122 183 88 115 122 1473 56005
σ²i 1.889 0.244 1.312 0.810 1.706 2.088 0.894 1.820 0.824 0.578 1.674 0.855 1.578 1.611 1.624
∑σ²i 19.507
σ²t 75.243
r11 0.793
rtabel 0.308
Kesimpulan Reliabel
129
lampiran 15 Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai
1 Arianta Hermawati 4 2 1 2 2 1 2 1 1 0 16 32
2 Bunga Zahra 4 2 1 2 4 2 3 2 2 1 23 46
3 Dayana Alya Razzwa 3 3 0 1 3 3 4 3 2 3 25 50
4 Dina Cahyani Fitri 3 2 0 2 3 3 3 5 1 1 23 46
5 Gandes Wijaya 4 2 2 1 1 2 1 1 2 0 16 32
6 Jessica Aulia Fajri 3 2 2 2 2 1 1 3 3 1 20 40
7 Lady Mutiara Indah 5 4 3 3 2 4 5 3 3 2 34 68
8 Maysa Cahya Lestari 5 4 3 3 3 2 5 3 2 3 33 66
9 Melisa Aprilia 4 2 1 2 2 3 2 3 2 3 24 48
10 Muhammad Nawa 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 30 60
11 M. Akmal Al-Farel 5 4 2 3 3 4 1 3 3 2 30 60
12 M. Amru Rasyid 4 4 1 3 4 2 1 4 0 3 26 52
13 M. Khadafi 3 3 1 3 2 4 3 3 3 1 26 52
14 M. Nur Wahid 5 5 3 3 3 2 3 4 3 2 33 66
15 M. Raid Syadad 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 26 52
16 Nadine N.P 3 3 1 3 4 4 3 2 1 2 26 52
17 Nadin Putri T 4 2 3 2 2 2 2 4 3 3 27 54
18 Naylal Husna 4 4 2 3 5 3 4 1 2 2 30 60
19 Nia Ayu Fadilah 5 4 3 2 3 3 5 4 2 3 34 68
20 Pratama Saputra 4 2 0 0 1 1 3 2 1 3 17 34
21 Raudah Mutia S 3 3 2 0 3 1 2 1 1 0 16 32
22 Riezki Dian Anugerah 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 25 50
23 Sabrina Febrianti 4 2 3 2 2 4 1 3 3 1 25 50
24 Salsa Agadia Khasaha 3 3 3 2 3 4 1 3 3 2 27 54
25 Syafa Nayla 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 16 32
26 Syahra Berliantika 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 26 52
27 Thalighta Vishara 4 3 3 1 1 3 3 2 2 0 22 44
28 Valomitha 4 2 0 0 1 2 1 3 1 0 14 28
29 Veisa Nur Aulia 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 26 52
30 Yahya 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 25 50
31 Zahra Afirra 4 3 1 2 1 2 1 2 2 1 19 38
32 Zayan 4 3 2 1 3 3 1 3 2 2 24 48
Jumlah 122 95 56 66 80 82 76 88 66 53 784 1568
130
lampiran 16 Perhitungan Nilai Pretest Kelas Kontrol
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai
1 Ade Jopi Hidayat 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 24 48
2 Ade Mutia Anggraini 3 2 0 1 3 2 3 3 3 2 22 44
3 Aji M. Indra 4 3 0 1 3 2 4 3 3 2 25 50
4 Alda Kurnia 3 3 0 2 3 2 2 3 4 1 23 46
5 Alfariza Diaz
Pratama 3 4 1 2 3 3 3 2 2 1 24 48
6 Alia Nur Lestari 4 3 1 1 3 2 2 2 3 1 22 44
7 Anisa Alma 3 4 0 0 2 3 4 2 4 0 22 44
8 Anisa Partiwi 3 2 1 2 4 3 4 3 2 2 26 52
9 Ayu Dinda 2 4 1 1 3 3 3 3 3 1 24 48
10 Azizah Ramadani 4 3 2 2 3 4 4 2 3 1 28 56
11 Cinta Alika Riskita 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 21 42
12 Dava Febrian 3 2 2 1 2 4 4 2 3 2 25 50
13 Dini Fatnorta 4 4 2 2 3 2 3 4 2 1 27 54
14 Delima Anastasya 1 2 1 1 1 1 2 1 0 0 10 20
15 Dwika M. Rifki 3 3 2 2 3 2 3 0 3 0 21 42
16 Febri Cahya Kamila 3 2 0 1 3 2 4 2 1 2 20 40
17 Fuzi Ahmada 3 4 1 2 4 3 3 3 2 2 27 54
18 Hijrah Kamila 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 27 54
19 Iven Dwi Cahyani 4 3 1 2 3 4 3 2 2 1 25 50
20 Kayla Azahra 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 27 54
21 Luna Febriana 4 3 2 1 3 2 3 2 4 3 27 54
22 Luthfia Agustina 2 2 2 2 3 4 4 2 3 3 27 54
23 M. Fajar Pratama 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 27 54
24 M. Sky F 4 3 2 3 3 2 3 3 2 0 25 50
25 Rafi Islami Pasha 3 3 2 1 3 3 4 2 2 1 24 48
26 Rahmat Sanjaya 2 3 0 1 2 2 3 3 3 1 20 40
27 Rifda Salwa Triyana 1 1 2 2 2 1 2 1 0 0 12 24
28 Satria Mahendra 4 2 0 1 1 2 1 3 1 0 15 30
29 Sayid Almuhtadin 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 25 50
30 Siska Julia 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 25 50
31 Syaila Novianti 3 3 1 1 1 2 1 2 2 1 17 34
32 Zaidan Nabil 4 3 1 1 3 3 1 3 2 1 22 44
Jumlah 95 90 40 49 85 83 92 82 78 42 736 1472
131
lampiran 17
Uji Normalitas Pretest Kelas Esperimen
No Nomor
x x² xi-x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) -
S(Zi) Responden
1 28 28 784
-
20.9375 -1.899142 0.0287729 0.031250
-
0.0024771
2 1 32 1024
-
16.9375
-
1.5363208 0.0622299 0.062500
-
0.0002701
3 5 32 1024
-
16.9375
-
1.5363208 0.0622299 0.093750
-
0.0315201
4 21 32 1024
-
16.9375
-
1.5363208 0.0622299 0.125000
-
0.0627701
5 25 32 1024
-
16.9375
-
1.5363208 0.0622299 0.156250
-
0.0940201
6 20 34 1156
-
14.9375
-
1.3549102 0.0877231 0.187500
-
0.0997769
7 31 38 1444
-
10.9375
-
0.9920891 0.160577 0.218750 -0.058173
8 6 40 1600 -8.9375
-
0.8106785 0.2087752 0.250000
-
0.0412248
9 27 44 1936 -4.9375
-
0.4478574 0.3271281 0.281250 0.0458781
10 2 46 2116 -2.9375
-
0.2664468 0.3949476 0.312500 0.0824476
11 4 46 2116 -2.9375
-
0.2664468 0.3949476 0.343750 0.0511976
12 9 48 2304 -0.9375
-
0.0850362 0.4661163 0.375000 0.0911163
13 32 48 2304 -0.9375
-
0.0850362 0.4661163 0.406250 0.0598663
14 3 50 2500 1.0625 0.0963744 0.5383884 0.437500 0.1008884
15 22 50 2500 1.0625 0.0963744 0.5383884 0.468750 0.0696384
16 23 50 2500 1.0625 0.0963744 0.5383884 0.500000 0.0383884
17 30 50 2500 1.0625 0.0963744 0.5383884 0.531250 0.0071384
132
18 12 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.562500 0.0469113
19 13 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.593750 0.0156613
20 15 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.625000
-
0.0155887
21 16 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.656250
-
0.0468387
22 26 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.687500
-
0.0780887
23 29 52 2704 3.0625 0.2777849 0.6094113 0.718750
-
0.1093387
24 17 54 2916 5.0625 0.4591955 0.6769531 0.750000
-
0.0730469
25 24 54 2916 5.0625 0.4591955 0.6769531 0.781250
-
0.1042969
26 18 60 3600 11.0625 1.0034272 0.8421726 0.812500 0.0296726
27 10 60 3600 11.0625 1.0034272 0.8421726 0.843750
-
0.0015774
28 11 60 3600 11.0625 1.0034272 0.8421726 0.875000
-
0.0328274
29 8 66 4356 17.0625 1.547659 0.9391478 0.906250 0.0328978
30 14 66 4356 17.0625 1.547659 0.9391478 0.937500 0.0016478
31 19 66 4356 17.0625 1.547659 0.9391478 0.968750
-
0.0296022
32 7 68 4624 19.0625 1.7290695 0.9581017 1
-
0.0418983
∑x 1566
X 48.9375
Stand Dev 11.0247
Ltabel 0.161
Lhitung 0.1009
kesimpulan
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
133
lampiran 18
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No Nomor
x x² xi-x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) -
S(Zi) Responden
1 14 20 400
-
24.3125
-
2.7672631 0.0028265 0.031250
-
0.0284235
2 27 24 576
-
20.3125
-
2.7672631 0.0028265 0.062500
-
0.0596735
3 28 30 900
-
14.3125
-
1.6290572 0.0516505 0.093750
-
0.0420995
4 31 34 1156
-
10.3125
-
1.1737749 0.1202426 0.125000
-
0.0047574
5 16 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.156250 0.1555158
6 26 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.187500 0.1242658
7 11 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.218750 0.0930158
8 15 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.250000 0.0617658
9 2 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.281250 0.0305158
10 6 40 1600 -4.3125
-
0.4908513 0.3117658 0.312500
-
0.0007342
11 7 42 1764 -2.3125
-
0.2632101 0.3961943 0.343750 0.0524443
12 32 42 1764 -2.3125
-
0.2632101 0.3961943 0.375000 0.0211943
13 4 42 1764 -2.3125
-
0.2632101 0.3961943 0.406250
-
0.0100557
14 1 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.437500 0.048313
15 5 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.468750 0.017063
16 9 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.500000 -0.014187
134
17 25 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.531250 -0.045437
18 3 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.562500 -0.076687
19 12 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.593750 -0.107937
20 19 44 1936 -0.3125
-
0.0355689 0.485813 0.625000 -0.139187
21 24 50 2500 5.6875 0.6473546 0.7412988 0.656250 0.0850488
22 29 50 2500 5.6875 0.6473546 0.7412988 0.687500 0.0537988
23 30 50 2500 5.6875 0.6473546 0.7412988 0.718750 0.0225488
24 8 52 2704 7.6875 0.8749958 0.8092119 0.750000 0.0592119
25 13 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.781250 0.0836576
26 21 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.812500 0.0524076
27 22 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.843750 0.0211576
28 23 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.875000
-
0.0100924
29 17 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.906250
-
0.0413424
30 18 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.937500
-
0.0725924
31 20 54 2916 9.6875 1.102637 0.8649076 0.968750
-
0.1038424
32 10 56 3136 11.6875 1.3302782 0.9082867 1
-
0.0917133
∑x 1418
X 44.313
Stand Dev 8.7858
Ltabel 0.161
Lhitung 0.1555
kesimpulan
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
135
lampiran 19
Homogenitas Pretest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
X i x -ix (x -ix)² X i x -ix (x -ix)²
28 -20.3125 412.59766 20 -24.3125 591.09766
32 -16.3125 266.09766 24 -20.3125 412.59766
32 -16.3125 266.09766 30 -14.3125 204.84766
32 -16.3125 266.09766 34 -10.3125 106.34766
32 -16.3125 266.09766 40 -4.3125 18.597656
34 -14.3125 204.84766 40 -4.3125 18.597656
38 -10.3125 106.34766 40 -4.3125 18.597656
40 -8.3125 69.097656 40 -4.3125 18.597656
44 -4.3125 18.597656 40 -4.3125 18.597656
46 -2.3125 5.3476563 40 -4.3125 18.597656
46 -2.3125 5.3476563 42 -2.3125 5.3476563
48 -0.3125 0.0976563 42 -2.3125 5.3476563
48 -0.3125 0.0976563 42 -2.3125 5.3476563
50 1.6875 2.8476563 44 -0.3125 0.0976563
50 1.6875 2.8476563 44 -0.3125 0.0976563
50 1.6875 2.8476563 44 -0.3125 0.0976563
50 1.6875 2.8476563 44 -0.3125 0.0976563
52 3.6875 13.597656 44 -0.3125 0.0976563
52 3.6875 13.597656 44 -0.3125 0.0976563
52 3.6875 13.597656 44 -0.3125 0.0976563
52 3.6875 13.597656 50 5.6875 32.347656
52 3.6875 13.597656 50 5.6875 32.347656
52 3.6875 13.597656 50 5.6875 32.347656
54 5.0625 25.628906 52 7.6875 59.097656
54 5.0625 25.628906 54 9.6875 93.847656
60 11.0625 122.37891 54 9.6875 93.847656
60 11.0625 122.37891 54 9.6875 93.847656
60 11.0625 122.37891 54 9.6875 93.847656
66 17.0625 291.12891 54 9.6875 93.847656
66 17.0625 291.12891 54 9.6875 93.847656
68 17.0625 291.12891 54 9.6875 93.847656
68 19.0625 363.37891 56 11.6875 136.59766
x = 49.00 x = 44.31
136
s² =
113.59 s² = 74.77
F hitung 1.519
F tabel 1.84
Kesimpulan Homogen
137
lampiran 20
Uji Hipotesis Pretest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Kode X i x -ix (x -ix)² Kode X i x -ix (x -ix)²
1 28 28 -20.3125 412.59766 14 20 -24.3125 591.09766
2 1 32 -16.3125 266.09766 27 24 -20.3125 412.59766
3 5 32 -16.3125 266.09766 28 30 -14.3125 204.84766
4 21 32 -16.3125 266.09766 31 34 -10.3125 106.34766
5 25 32 -16.3125 266.09766 16 40 -4.3125 18.597656
6 20 34 -14.3125 204.84766 26 40 -4.3125 18.597656
7 31 38 -10.3125 106.34766 11 40 -4.3125 18.597656
8 6 40 -8.3125 69.097656 15 40 -4.3125 18.597656
9 27 44 -4.3125 18.597656 2 40 -4.3125 18.597656
10 2 46 -2.3125 5.3476563 6 40 -4.3125 18.597656
11 4 46 -2.3125 5.3476563 7 42 -2.3125 5.3476563
12 9 48 -0.3125 0.0976563 32 42 -2.3125 5.3476563
13 32 48 -0.3125 0.0976563 4 42 -2.3125 5.3476563
14 3 50 1.6875 2.8476563 1 44 -0.3125 0.0976563
15 22 50 1.6875 2.8476563 5 44 -0.3125 0.0976563
16 23 50 1.6875 2.8476563 9 44 -0.3125 0.0976563
17 30 50 1.6875 2.8476563 25 44 -0.3125 0.0976563
18 12 52 3.6875 13.597656 3 44 -0.3125 0.0976563
19 13 52 3.6875 13.597656 12 44 -0.3125 0.0976563
20 15 52 3.6875 13.597656 19 44 -0.3125 0.0976563
21 16 52 3.6875 13.597656 24 50 5.6875 32.347656
22 26 52 3.6875 13.597656 29 50 5.6875 32.347656
23 29 52 3.6875 13.597656 30 50 5.6875 32.347656
24 17 54 5.0625 25.628906 8 52 7.6875 59.097656
25 24 54 5.0625 25.628906 13 54 9.6875 93.847656
26 18 60 11.0625 122.37891 21 54 9.6875 93.847656
27 10 60 11.0625 122.37891 22 54 9.6875 93.847656
28 11 60 11.0625 122.37891 23 54 9.6875 93.847656
29 8 66 17.0625 291.12891 17 54 9.6875 93.847656
30 14 66 17.0625 291.12891 18 54 9.6875 93.847656
31 19 68 17.0625 291.12891 20 54 9.6875 93.847656
32 7 68 19.0625 363.37891 10 56 11.6875 136.59766
Jumlah 1568 Jumlah 3634.906 Jumlah 1418 Jumlah 2392.875
x 49.00 Varians 113.591 x 44.31 Varians 74.777
138
x₁- x₂ 4.688
t hitung 2.040
t tabel 1.99897
Kesimpulan H₀ ditolak
139
lampiran 21
Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Pretest Posttest N-Gain Ket No Pretest Posttest N-Gain Ket
1 32 78 0.676 Sedang 1 48 74 0.500 Sedang
2 46 74 0.519 Sedang 2 44 88 0.786 Tinggi
3 50 72 0.440 Sedang 3 50 70 0.400 Sedang
4 46 80 0.630 Sedang 4 46 76 0.556 Sedang
5 32 76 0.647 Sedang 5 48 82 0.654 Sedang
6 40 90 0.833 Tinggi 6 44 74 0.536 Sedang
7 68 78 0.313 Sedang 7 44 66 0.393 Sedang
8 66 92 0.765 Tinggi 8 52 70 0.375 Sedang
9 48 62 0.269 Rendah 9 48 94 0.885 Tinggi
10 60 74 0.350 Sedang 10 56 62 0.136 Rendah
11 60 72 0.300 Sedang 11 42 70 0.483 Sedang
12 52 64 0.250 Rendah 12 50 66 0.320 Sedang
13 52 98 0.958 Tinggi 13 54 68 0.304 Sedang
14 66 96 0.882 Tinggi 14 20 66 0.575 Sedang
15 52 78 0.542 Sedang 15 42 92 0.862 Tinggi
16 52 72 0.417 Sedang 16 40 78 0.633 Sedang
17 54 68 0.304 Sedang 17 54 76 0.478 Sedang
18 60 96 0.900 Tinggi 18 54 78 0.522 Sedang
19 68 70 0.063 Rendah 19 50 74 0.480 Sedang
20 34 78 0.667 Sedang 20 54 72 0.391 Sedang
21 32 74 0.618 Sedang 21 54 60 0.130 Rendah
22 50 64 0.280 Rendah 22 54 66 0.261 Rendah
23 50 72 0.440 Sedang 23 54 94 0.870 Tinggi
24 54 68 0.304 Sedang 24 50 72 0.440 Sedang
25 32 70 0.559 Sedang 25 48 62 0.269 Rendah
26 52 76 0.500 Sedang 26 40 60 0.333 Sedang
27 44 70 0.464 Rendah 27 24 62 0.500 Sedang
28 28 88 0.833 Tinggi 28 30 74 0.629 Sedang
29 52 76 0.500 Sedang 29 50 72 0.440 Sedang
30 50 90 0.800 Tinggi 30 50 74 0.480 Sedang
31 38 70 0.516 Sedang 31 34 66 0.485 Sedang
32 48 72 0.462 Sedang 32 44 88 0.786 Tinggi
140
lampiran 22
Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
X i x -ix (x -ix)² X i x -ix (x -ix)²
0.063 -0.469 0.219729 0.130 -0.366 0.134073
0.250 -0.281 0.079103 0.136 -0.360 0.129767
0.269 -0.262 0.068655 0.261 -0.236 0.055567
0.280 -0.251 0.063128 0.269 -0.227 0.051695
0.300 -0.231 0.053478 0.304 -0.192 0.036959
0.304 -0.227 0.051486 0.320 -0.177 0.031186
0.304 -0.227 0.051486 0.333 -0.163 0.026654
0.313 -0.219 0.047853 0.375 -0.122 0.014785
0.350 -0.181 0.032853 0.391 -0.105 0.011086
0.417 -0.115 0.013130 0.393 -0.104 0.010762
0.440 -0.091 0.008327 0.400 -0.097 0.009331
0.440 -0.091 0.008327 0.440 -0.057 0.003203
0.462 -0.070 0.004860 0.440 -0.057 0.003203
0.464 -0.067 0.004485 0.478 -0.018 0.000336
0.500 -0.031 0.000977 0.480 -0.017 0.000275
0.500 -0.031 0.000977 0.480 -0.017 0.000275
0.516 -0.015 0.000229 0.483 -0.014 0.000191
0.519 -0.013 0.000162 0.485 -0.012 0.000138
0.542 0.010 0.000108 0.500 0.003 0.000012
0.559 0.028 0.000760 0.500 0.003 0.000012
0.618 0.086 0.007464 0.522 0.025 0.000632
0.630 0.098 0.009678 0.536 0.039 0.001530
0.647 0.116 0.013411 0.556 0.059 0.003476
0.667 0.135 0.018337 0.575 0.078 0.006147
0.676 0.145 0.021088 0.629 0.132 0.017418
0.765 0.233 0.054500 0.633 0.137 0.018697
0.800 0.269 0.072225 0.654 0.157 0.024728
0.833 0.302 0.091253 0.786 0.289 0.083590
0.833 0.302 0.091253 0.786 0.289 0.083590
0.882 0.351 0.123271 0.862 0.365 0.133571
0.900 0.369 0.135975 0.870 0.373 0.139107
0.958 0.427 0.182398 0.885 0.388 0.150560
x = 0.53 ∑(X -iX)² = 1.531 x = 0.59 ∑(X -iX)² = 1.183
s² = 0.048 s² = 0.037
141
lampiran 23
UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN
No Nomor
x x² xi-x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) -
S(Zi) Responden
1 19 0.063 0.003906
-
0.469
-
2.6836496 0.003641169 0.03125
-
0.0276088
2 12 0.250 0.062500
-
0.281 -1.610196 0.053677541 0.0625
-
0.0088225
3 9 0.269 0.072485
-
0.262
-
1.5000982 0.066794489 0.09375
-
0.0269555
4 22 0.280 0.078400
-
0.251
-
1.4384434 0.075154145 0.125
-
0.0498459
5 11 0.300 0.090000
-
0.231
-
1.3239417 0.09276121 0.15625
-
0.0634888
6 17 0.304 0.092628
-
0.227 -1.29905 0.096963388 0.1875
-
0.0905366
7 24 0.304 0.092628
-
0.227 -1.29905 0.096963388 0.21875
-
0.1217866
8 7 0.313 0.097656
-
0.219
-
1.2523781 0.105216064 0.25
-
0.1447839
9 10 0.350 0.122500
-
0.181
-
1.0376874 0.149707817 0.28125
-
0.1315422
10 16 0.417 0.173611
-
0.115
-
0.6560149 0.255907254 0.3125
-
0.0565927
11 3 0.440 0.193600
-
0.091
-
0.5224296 0.300685624 0.34375
-
0.0430644
12 23 0.440 0.193600
-
0.091
-
0.5224296 0.300685624 0.375
-
0.0743144
13 32 0.462 0.213018
-
0.070
-
0.3991201 0.344902372 0.40625
-
0.0613476
14 27 0.464 0.215561
-
0.067
-
0.3833918 0.350714642 0.4375
-
0.0867854
15 26 0.500 0.250000
-
0.031
-
0.1789244 0.428998518 0.46875
-
0.0397515
16 29 0.500 0.250000 - - 0.428998518 0.5 -
142
0.031 0.1789244 0.0710015
17 31 0.516 0.266389
-
0.015
-
0.0865843 0.465500958 0.53125 -0.065749
18 2 0.519 0.268861
-
0.013
-
0.0729043 0.470941127 0.5625
-
0.0915589
19 15 0.542 0.293403 0.010 0.0596208 0.523771182 0.59375
-
0.0699788
20 25 0.559 0.312284 0.028 0.1578453 0.562710664 0.625
-
0.0622893
21 21 0.618 0.381488 0.086 0.4946151 0.689564083 0.65625 0.0333141
22 4 0.630 0.396433 0.098 0.5632164 0.713356218 0.6875 0.0258562
23 5 0.647 0.418685 0.116 0.663 0.746334722 0.71875 0.0275847
24 20 0.667 0.444444 0.135 0.7752566 0.780905972 0.75 0.030906
25 1 0.676 0.457612 0.145 0.8313849 0.797121882 0.78125 0.0158719
26 8 0.765 0.584775 0.233 1.3365395 0.909313507 0.8125 0.0968135
27 30 0.800 0.640000 0.269 1.5386014 0.938049182 0.84375 0.0942992
28 6 0.833 0.694444 0.302 1.7294376 0.958134598 0.875 0.0831346
29 28 0.833 0.694444 0.302 1.7294376 0.958134598 0.90625 0.0518846
30 14 0.882 0.778547 0.351 2.0100791 0.97778859 0.9375 0.0402886
31 18 0.900 0.810000 0.369 2.11111 0.982618572 0.96875 0.0138686
32 13 0.958 0.918403 0.427 2.4450734 0.992758866 1
-
0.0072411
∑x 17.000
X 0.531
Stand Dev 0.1747
Ltabel 0.173
Lhitung 0.097
kesimpulan
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
143
lampiran 24
UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS KONTROL
No Nomor
x x² xi-x Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) -
S(Zi) Responden
1 21 0.130 0.0170132
-
0.366
-
1.8747414 0.0304142 0.03125
-
0.0008358
2 10 0.136 0.018595
-
0.360
-
1.8443857 0.0325635 0.0625
-
0.0299365
3 22 0.261 0.0680529
-
0.236
-
1.2069154 0.1137324 0.09375 0.0199824
4 25 0.269 0.0724852
-
0.227 -1.164106 0.1221905 0.125
-
0.0028095
5 13 0.304 0.0926276
-
0.192
-
0.9843067 0.1624824 0.15625 0.0062324
6 12 0.320 0.1024
-
0.177
-
0.9041675 0.1829533 0.1875
-
0.0045467
7 26 0.333 0.1111111
-
0.163
-
0.8359009 0.2016053 0.21875
-
0.0171447
8 8 0.375 0.140625
-
0.122
-
0.6225676 0.2667844 0.25 0.0167844
9 20 0.391 0.1531191
-
0.105
-
0.5390893 0.2949126 0.28125 0.0136626
10 7 0.393 0.1543367
-
0.104 -0.531139 0.2976612 0.3125
-
0.0148388
11 3 0.400 0.16
-
0.097
-
0.4945676 0.3104527 0.34375
-
0.0332973
12 24 0.440 0.1936
-
0.057
-
0.2897676 0.385997 0.375 0.010997
13 29 0.440 0.1936
-
0.057
-
0.2897676 0.385997 0.40625 -0.020253
14 17 0.478 0.2287335
-
0.018
-
0.0938719 0.4626054 0.4375 0.0251054
15 19 0.480 0.2304
-
0.017
-
0.0849676 0.4661436 0.46875
-
0.0026064
16 30 0.480 0.2304
-
0.017
-
0.0849676 0.4661436 0.5
-
0.0338564
144
17 11 0.483 0.2330559
-
0.014
-
0.0708434 0.4717612 0.53125
-
0.0594888
18 31 0.485 0.2350781
-
0.012
-
0.0601433 0.4760207 0.5625
-
0.0864793
19 1 0.500 0.25 0.003 0.0174324 0.5069542 0.59375
-
0.0867958
20 27 0.500 0.25 0.003 0.0174324 0.5069542 0.625
-
0.1180458
21 18 0.522 0.2722117 0.025 0.1287368 0.551217 0.65625 -0.105033
22 6 0.536 0.2869898 0.039 0.2002896 0.5793729 0.6875
-
0.1081271
23 4 0.556 0.308642 0.059 0.3018768 0.618627 0.71875 -0.100123
24 14 0.575 0.330625 0.078 0.4014324 0.6559491 0.75
-
0.0940509
25 28 0.629 0.395102 0.132 0.6757181 0.7503902 0.78125
-
0.0308598
26 16 0.633 0.4011111 0.137 0.7000991 0.7580673 0.8125
-
0.0544327
27 5 0.654 0.4275148 0.157 0.8051247 0.7896261 0.84375
-
0.0541239
28 2 0.786 0.6173469 0.289 1.4802895 0.930602 0.875 0.055602
29 32 0.786 0.6173469 0.289 1.4802895 0.930602 0.90625 0.024352
30 15 0.862 0.7431629 0.365 1.8712254 0.9693431 0.9375 0.0318431
31 23 0.870 0.7561437 0.373 1.9096063 0.971908 0.96875 0.003158
32 9 0.885 0.7825444 0.388 1.9866631 0.9765201 1
-
0.0234799
∑x 15.891
X 0.497
Stand Dev 0.195
Ltabel 0.173
Lhitung 0.025
kesimpulan
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
145
lampiran 25
Homogenitas N-Gain
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
X i x -ix (x -ix)² X i x -ix (x -ix)²
0.063 -0.469 0.21973 0.130 -0.366 0.13407
0.250 -0.281 0.07910 0.136 -0.360 0.12977
0.269 -0.262 0.06866 0.261 -0.236 0.05557
0.280 -0.251 0.06313 0.269 -0.227 0.05169
0.300 -0.231 0.05348 0.304 -0.192 0.03696
0.304 -0.227 0.05149 0.320 -0.177 0.03119
0.304 -0.227 0.05149 0.333 -0.163 0.02665
0.313 -0.219 0.04785 0.375 -0.122 0.01479
0.350 -0.181 0.03285 0.391 -0.105 0.01109
0.417 -0.115 0.01313 0.393 -0.104 0.01076
0.440 -0.091 0.00833 0.400 -0.097 0.00933
0.440 -0.091 0.00833 0.440 -0.057 0.00320
0.462 -0.070 0.00486 0.440 -0.057 0.00320
0.464 -0.067 0.00448 0.478 -0.018 0.00034
0.500 -0.031 0.00098 0.480 -0.017 0.00028
0.500 -0.031 0.00098 0.480 -0.017 0.00028
0.516 -0.015 0.00023 0.483 -0.014 0.00019
0.519 -0.013 0.00016 0.485 -0.012 0.00014
0.542 0.010 0.00011 0.500 0.003 0.00001
0.559 0.028 0.00076 0.500 0.003 0.00001
0.618 0.086 0.00746 0.522 0.025 0.00063
0.630 0.098 0.00968 0.536 0.039 0.00153
0.647 0.116 0.01341 0.556 0.059 0.00348
0.667 0.135 0.01834 0.575 0.078 0.00615
0.676 0.145 0.02109 0.629 0.132 0.01742
0.765 0.233 0.05450 0.633 0.137 0.01870
0.800 0.269 0.07223 0.654 0.157 0.02473
0.833 0.302 0.09125 0.786 0.289 0.08359
0.833 0.302 0.09125 0.786 0.289 0.08359
0.882 0.351 0.12327 0.862 0.365 0.13357
0.900 0.369 0.13597 0.870 0.373 0.13911
0.958 0.427 0.18240 0.885 0.388 0.15056
0.53 1.531 0.50 1.183
0.048
0.037
146
x = 0.53
x = 0.50
s² = 0.048
s² = 0.037
F hitung 1.295
F tabel 1.84
Kesimpulan Homogen
147
lampiran 26
Uji Hipotesis N-Gain
Pretest Posttest
No Kode X i x -ix (x -ix)² Kode X i x -ix (x -ix)²
1 19 0.063 -0.469 0.21973 21 0.130 -0.366 0.13407
2 12 0.250 -0.281 0.07910 10 0.136 -0.360 0.12977
3 9 0.269 -0.262 0.06866 22 0.261 -0.236 0.05557
4 22 0.280 -0.251 0.06313 25 0.269 -0.227 0.05169
5 11 0.300 -0.231 0.05348 13 0.304 -0.192 0.03696
6 17 0.304 -0.227 0.05149 12 0.320 -0.177 0.03119
7 24 0.304 -0.227 0.05149 26 0.333 -0.163 0.02665
8 7 0.313 -0.219 0.04785 8 0.375 -0.122 0.01479
9 10 0.350 -0.181 0.03285 20 0.391 -0.105 0.01109
10 16 0.417 -0.115 0.01313 7 0.393 -0.104 0.01076
11 3 0.440 -0.091 0.00833 3 0.400 -0.097 0.00933
12 23 0.440 -0.091 0.00833 24 0.440 -0.057 0.00320
13 32 0.462 -0.070 0.00486 29 0.440 -0.057 0.00320
14 27 0.464 -0.067 0.00448 17 0.478 -0.018 0.00034
15 26 0.500 -0.031 0.00098 19 0.480 -0.017 0.00028
16 29 0.500 -0.031 0.00098 30 0.480 -0.017 0.00028
17 31 0.516 -0.015 0.00023 11 0.483 -0.014 0.00019
18 2 0.519 -0.013 0.00016 31 0.485 -0.012 0.00014
19 15 0.542 0.010 0.00011 1 0.500 0.003 0.00001
20 25 0.559 0.028 0.00076 27 0.500 0.003 0.00001
21 21 0.618 0.086 0.00746 18 0.522 0.025 0.00063
22 4 0.630 0.098 0.00968 6 0.536 0.039 0.00153
23 5 0.647 0.116 0.01341 4 0.556 0.059 0.00348
24 20 0.667 0.135 0.01834 14 0.575 0.078 0.00615
25 1 0.676 0.145 0.02109 28 0.629 0.132 0.01742
26 8 0.765 0.233 0.05450 16 0.633 0.137 0.01870
27 30 0.800 0.269 0.07223 5 0.654 0.157 0.02473
28 6 0.833 0.302 0.09125 2 0.786 0.289 0.08359
29 28 0.833 0.302 0.09125 32 0.786 0.289 0.08359
30 14 0.882 0.351 0.12327 15 0.862 0.365 0.13357
31 18 0.900 0.369 0.13597 23 0.870 0.373 0.13911
32 13 0.958 0.427 0.18240 9 0.885 0.388 0.15056
Jumlah 17.000 Jumlah 1.531 Jumlah 15.891 Jumlah 1.183
x 0.53 Varians 0.048 x 0.50 Varians 0.037
148
x₁- x₂ 0.035
t hitung 2.310
t tabel 1.99897
Kesimpulan H₀
diterima
149
Lampiran 27
Daftar Tabel Uji Untuk Uji Homogenitas Varians
10 12 15 20 24 30 40 60 120
1 241.9 243.9 245.9 248.0 249.1 250.1 251.1 252.2 253.3 253.3
2 19.40 19.41 19.43 19.45 19.45 19.46 19.47 19.48 19.49 19.50
3 8.79 8.74 8.70 8.66 8.64 8.62 8.59 8.75 8.55 8.53
4 5.96 5.91 5.86 8.66 8.64 8.62 8.59 8.75 8.55 8.53
5 4.74 4.68 4.62 4.56 4.53 4.50 4.46 4.43 4.40 4.36
6 4.06 4.00 3.94 3.87 3.84 3.81 3.77 3.74 3.70 3.67
7 3.64 3.57 3.51 3.44 3.41 3.38 3.34 3.30 3.27 3.23
8 3.35 3.28 3.22 3.15 3.12 3.08 3.04 3.01 2.97 2.93
9 3.14 3.07 3.01 2.94 2.90 2.86 2.83 2.79 2.75 2.71
10 2.98 2.91 2.85 2.77 2.74 2.70 2.66 2.62 2.58 2.54
11 2.85 2.79 2.72 2.65 2.61 2.57 2.53 2.49 2.45 2.40
12 2.75 2.69 2.62 2.54 2.51 2.47 2.43 2.38 2.34 2.30
13 2.67 2.60 2.53 2.46 2.42 2.38 2.34 2.30 2.25 2.21
14 2.60 2.53 2.46 2.39 2.35 2.31 2.27 2.22 2.18 2.13
15 2.54 2.48 2.40 2.33 2.29 2.25 2.20 2.16 2.11 2.07
16 2.49 2.42 2.35 2.28 2.24 2.19 2.15 2.11 2.06 2.01
17 2.45 2.38 2.31 2.23 2.19 2.15 2.10 2.06 2.01 1.96
18 2.41 2.34 2.27 2.19 2.15 2.11 2.06 2.02 1.97 1.92
19 2.38 2.31 2.23 2.16 2.11 2.07 2.03 1.98 1.93 1.88
20 2.35 2.28 2.20 2.12 2.08 2.04 1.99 1.95 1.90 1.84
21 2.32 2.25 2.18 2.10 2.05 2.01 1.96 1.92 1.87 1.81
22 2.30 2.23 2.15 2.07 2.03 1.98 1.94 1.89 1.84 1.78
23 2.27 2.20 2.13 2.05 2.01 1.96 1.91 1.86 1.81 1.76
24 2.25 2.18 2.11 2.03 1.98 1.94 1.89 1.84 1.79 1.73
150
25 2.24 2.16 2.09 2.01 1.96 1.92 1.87 1.82 1.77 1.71
26 2.22 2.15 2.07 1.99 1.95 1.90 1.85 1.80 1.75 1.69
27 2.20 2.13 2.06 1.97 1.93 1.88 1.84 1.79 1.73 1.67
28 2.19 2.12 2.04 1.96 1.91 1.87 1.84 1.77 1.71 1.65
29 2.18 2.10 2.03 1.94 1.90 1.85 1.81 1.75 1.70 1.64
30 2,16 2.09 2.01 1.93 1.89 1.84 1.79 1.74 1.68 1.62
40 2.08 2.00 1.92 1.84 1.79 1.74 1.69 1.64 1,58 1.52
60 1.99 1.92 1.84 1.75 1.70 1.65 1.59 1.53 1.47 1.39
120 1.91 1.83 1.75 1.66 1.61 1.55 1.50 1.43 1.35 1.25
1.83 1.75 1.67 1.57 1.52 1.46 1.39 1.32 1.22 1.00
151
Lampiran 29
Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors
Ukuran
Sampel (n)
Tingkat Signifikansi (α)
0,01
(99%)
0,05
(95%)
0,10
(90%) 0,15 0,20
4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,254 0,206 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
>30 (1.031)/√n (0.866)/√n (0.805)/√n (0.768)/√n (0.736)/√n
Sumber : Sudjana, Metoda Statistik. Jakarta, Tarsito, 2005, h. 467
152
Lampiran 30
153
Lampiran 31
Nama Responden Kelas Experimen
No Nama
1 Arianta Hermawati
2 Bunga Zahra
3 Dayana Alya Razzwa
4 Dina Cahyani Fitri
5 Gandes Wijaya
6 Jessica Aulia Fajri
7 Lady Mutiara Indah
8 Maysa Cahya Lestari
9 Melisa Aprilia
10 Muhammad Nawa
11 M. Akmal Al-Farel
12 M. Amru Rasyid
13 M. Khadafi
14 M. Nur Wahid
15 M. Raid Syadad
16 Nadine N.P
17 Nadin Putri T
18 Naylal Husna
19 Nia Ayu Fadilah
20 Pratama Saputra
21 Raudah Mutia S
22 Riezki Dian Anugerah
23 Sabrina Febrianti
24 Salsa Agadia Khasaha
25 Syafa Nayla
26 Syahra Berliantika
27 Thalighta Vishara
28 Valomitha
29 Veisa Nur Aulia
30 Yahya
31 Zahra Afirra
32 Zayan
154
Nama Responden Kelas Kontrol
No Nama
1 Ade Jopi Hidayat
2 Ade Mutia Anggraini
3 Aji M. Indra
4 Alda Kurnia
5 Alfariza Diaz Pratama
6 Alia Nur Lestari
7 Anisa Alma
8 Anisa Partiwi
9 Ayu Dinda
10 Azizah Ramadani
11 Cinta Alika Riskita
12 Dava Febrian
13 Dini Fatnorta
14 Delima Anastasya
15 Dwika M. Rifki
16 Febri Cahya Kamila
17 Fuzi Ahmada
18 Hijrah Kamila
19 Iven Dwi Cahyani
20 Kayla Azahra
21 Luna Febriana
22 Luthfia Agustina
23 M. Fajar Pratama
24 M. Sky F
25 Rafi Islami Pasha
26 Rahmat Sanjaya
27 Rifda Salwa Triyana
28 Satria Mahendra
29 Sayid Almuhtadin
30 Siska Julia
31 Syaila Novianti
32 Zaidan Nabil
155
Lampiran 32
A. Gambaran Umum Lokasi Sekolah
1. Profil Singkat MI Ismaria Al-quraniyah Bandar Lampung
Lokasi penelitian dilaksanakan di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung beralamat di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja
Basa Bandar Lampung. Yayasan MI Ismaria Al-Qur‟aniyah mulai beroperasional
sebagai lembaga pendidikan pada tahun 2004 oleh bapak Syahyori Apriyansyah.
Berdasarkan komitmen bapak Syahyori mendirikan yayasan MI Ismaria
Al-Qur‟aniyah di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja Basa
Bandar Lampung yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dengan memberikan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan sangat penting untuk
perkembangan peserta didik demi mengembangkan potensi peserta didik yang
berkualitas dalam membentuk insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu
berprestasi.
Berdirinya yayasan ini didasari oleh tuntutan kebutuhan pembangunan
bangsa di masa yang akan datang agar memiliki kemampuan dan kompetitif
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu anak harus dipersiapkan sedini
mungkin melalui proses pendidikan di sekolah dasar yang memperhatikan
perbedaan potensi kecerdasan, kecakapan, bakat, minat dan berakhlak mulia
dengan menanamkan nilai-nilai islami pada peserta didik, sehingga lulusan
Madrasah Ibtida‟iyah relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu,
keluarga maupun kebutuhan masyarakat, pembangunan bangsa dan Agama
156
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Ismaria Al-Quraniyah Bandar Lampung
a. Visi MI Ismaria Al-Qura’aiyah Bandar Lampung
Terwujudnya madrasah ibtidaiyyah yang berkualitas dalam membentuk
insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu berprestasi.
b. Misi MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar Lampung
1. Memberikan bimbingan siswa tentang pengetahuan dasar-dasar
keislaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari
2. Memberikan bimbingan siswa dalam pendidikan umum sebagai
dasar pengetahuan dan keterampilan
3. Memberikan bimbingan dasar kepada siswa untuk menempuh
pendidikan kejenjang selanjutnya
c. Tujuan MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar lampug
1. Mampu melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yang
hakiki
2. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar
3. Menghasilkan lulusan yang berkualitas terampil, mandiri yang
berguna bagi agama nusa dan bangsa
157
DATA SISWA DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR
Thn
Ajaran
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Jumlah
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Rombel
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
2010/2011
86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
23
1
372
14
2011/2012
101
3
86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
450
16
2012/2013
159
5
101
3
86
3
87
3
92
3
45
2
570
19
2013/2014
151
5
160
5
99
3
90
3
80
3
91
3
671
22
2014/2015
169
5
155
5
155
5
105
3
88
3
78
3
750
24
2015/2016
214 6 169 5 154 5 152 5 101 3 90 3 880 27
2016/2017
195 6 207 6 168 5 157 5 157 5 99 3 983 28
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
N0 Keterangan Jumlah
Penddidik
1 Guru PNS diberbantukan tetap 1
2 Guru Tetap Yayasan 20
3 Guru Honor 9
158
4 Guru Tidak Tetap 5
Staf
1 Penjaga sekolah + kebersihan 2
DATA GURU
NAMA
Pendidikan
Terakhir JABATAN MENGAJAR
KELAS
Tugas
Tambah
an
SYAHYORI APRINSYAH SI Guru Matematika VI A Kepala
Sekolah
CIK ERLIA S.Pd SI GURU KELAS I A
SUELAH H, S.Pd.I SI GURU KELAS I B
SAMSIAR, S.Pd.I SI GURU KELAS I C
SITI HASNI S.Pd.I SI GURU KELAS I D
TYAS LIANA, S.Pd SI GURU KELAS I E
HAJJAH FEBIYANTI,
S.Pd
SI GURU KELAS II A
RATNA DEWI, S.Sag SI GURU KELAS II B
ISWANTI A S.Pd.I SI GURU KELAS II C
TORA FERANA S.Si SI GURU KELAS II D
IRA AGUSTINA S.Pd.I SI GURU KELAS II E
SUSRIATI, S.Pd SI GURU KELAS III A
NURAIDAH, S.Pd.I SI GURU KELAS III B
FEKI SOPYA, S.Pd.I SI GURU KELAS III C
NURHASANAH, S.Pd.I SI GURU KELAS IV A
MARGIANA SARI SI GURU KELAS IV B
FITRIANI, A.Ma D2 GURU KELAS IV C
159
DIAN NURDIANA, S.Pd SI GURU KELAS V A Koord.N
uptk
AMANAH, S.Pd SI GURU KELAS V B Pemb
Pramuka
BUDIANTO, S.Si SI GURU KELAS V C
LINA MARYANTI, S.Ag SI Bid.S.Agama V, DAN VI Pemb.Bi
d.Agam
NUR ASSMELI, A.Md D3 GURU KELAS VI B
ASTUTI PRIMADINA,
A.Md
SI GURU KELAS VI C
ABI MURNI TAKHSUS BID.S.AGAMA V DAN VI Pem.Eks
.Agama
SAFTI YONI M,S.Pd.I SI BID S AGAMA III DAN IV
BERTI METIANA P
S.Pd.I
SI Bid S SBK III DAN IV
HUSEN EFFENDI, S.Pd SI BId S B. INGGRIS I – IV
SYAHYOLAN F S.Pd SI BID S PENJAS III – VI Wakil
Kepsek
MUTIARA SI Bid S.B. LAMP III – VI
ARIYANTI, S.S SI Bid S B. INGGRIS V DAN VI
MUNAWAROH SI BID S AGAMA III DAN IV
MELINDA SARI, S.T SI Bid. S. IPA III DAN IV
YEDI PRAYITNO Takhsus Bid,S.AGAMA III – V
YUSMANIAR Takhsus BID.S.AGAMA III DAN IV
DATA SARANA PRASARANA
No Jenis Praserana Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
baik
Jumlah
Ruangn
Kondisi
rusak
Katagori Kerusakan
ringan sedang berat
160
1 Ruang kelas 11
10 1 1
2 Perpustakaan 1
1
3 Ruang Lab IPA 1
1
4 Ruamg Lab Biologi -
5 Ruang lab Fisika -
6 Ruang Lab Kimia -
7 Ruang Lab Komputer -
8 Ruang Lab Bahasa -
9 Ruang Pimpinan 1
1
10 Ruang Guru 1
1
11 Ruang Tata Usaha 1
1
12 Ruang Konseling -
161
Prestasi akademik dan Non akademik 2 Tahun Terakhir
No Jenis Perlombaan Juara Tingkat
Olimpiade IPA 1 OSN Kecamatan
Olimpiade IPA 1 OSN Kecamatan
Olimpiade IPA Harapan I OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika 1 OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika Harapan 1 OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika Sepuluh Besar Selampung
Pidato 11 FLS2N Kecamatan
Pidato 111 FLS2N Kecamatan
Pidato Harapan III FLS2N Kecamatan
Cipta Puisi I FLS2N Kecamatan
Pantomim II FLS2N Kecamatan
Pantomim Harapan I FLS2N Kecamatan
Dogeng III FLS2N Kecamatan
Cerita Bergambar Harapan III FLS2N Kecamatan
Nganyam II FLS2N Kecamatan
Solo Song II FLS2N Kecamatan
Renang I Lampung
Renang I Lampung
Tari Kreasi Harapan I FLS2N Kecamatan
Futsal II Lampung
Baca Puisi III Se bandar Lampung
Bulu tangkis I Lampung 02SN
Catur II O2Sn Kecamatan
Azan III FSI Kecamatan
162
Nasyid II FSI Kecamatan
DAI I FSI Kecamatan
Tahfid Putra II FSI Kecamatan
Tahfid Putri Harapan I FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putra II FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putri Harapan I FSI Kecamatan
Kaligrafi Putra III FSI Kecamatan
Kaligrafi Putri Harapan I FSI Kecamatan
Penghargaan Dari Pemerintah
1. Nilai UN tertinggi Sebandar Lampung Tingkat MI T.P 2011/2012
2. Nilai UN Tertinggi Selampung Tingkat MI T.P 2013/2014
Data kegiatan harian siswa
1. Untuk Anak Kelas 5 dan 6 07.15 Masuk Kelas
07.15 – 07.40 Sholat DuHa & Ngaji
07.40 – 09.00 KBM 1 & 2
09.00 – 10.20 KBM 3 & 4
10.20 – 10.40 Istirahat
10.40 – 11.00 KBM 5 & 6
11.00 – 12.20 KBM 7 & 8
12.20 - 13.00 Persiapan Wudhu + Sholat Dzuhur + Pulang
2. Untuk Anak Kelas 3 & 4
11.30 – 12.10 Ngaji + Hafalan Bersama
12.10 - 12.30 Sholat Dzuhur
12.30 - 01.00 Istirahat + Persiapan Masuk Kelas
01.00 - 02.20 KBM 1 & 2
02.20 - 03.20 KBM 3 & 4
03.20 – 03.40 Wudhu +Sholat Ashar
03.40 – 04.00 Istirahat
04.00 – 05.00 KBM 5 & 6
05.00 Pulang
3. Untuk Anak Kelas 1
07.15 Masuk
163
07.15 – 07.30 Ngaji
07.30 – 08.20 KBM 1 & 2
08.20 – 09.20 KBM 3 & 4
09.20 – 09.30 Istirahat
09.30 – 10.20 KBM 5 & 6
10.20 Pulang
4. Untuk Anak Kelas 2
10.20 Masuk
10.20 - 11.10 KBM 1 & 2
11.10 - 12.00 KBM 3 & 4
12.00 - 12.20 Sholat + Istirahat
12.20 - 13.10 KBM 5 & 6
13.10 Pulang
Sarana Dan Prasarana Pembelajarn
1. Memiliki 12 ruang kelas
2. 1 perpustakaan
3. 1 lab
4. Buku pelajaran yang tersedia 1 : 2 ( untuk setiap 1 buku untuk 2 orang )
5. Alat peraga ipa 1 set + 1 set vcd pembelajaran ipa
6. Alat peraga ips 1 set + globe + peta
7. Buku bacaan selain mata pelajaran 100 buku
Model kurikulum
Untuk kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum 2013
Untuk kelas 2,3,5 dan 6 menggunakan kurikulum ktsp
Untuk kelas 1,2 dan 3 menggunakan model pembelajaran tematik
Untuk Kelas 4,5, dan 6 menggunakan pendekatan pembelajaran STAD,DRIL ,
Pendekatan Matematika Realistik
Rencana dan Strategi
1. Menyiapkan lulusan MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah dengan nilai yang Tinggi agar
dapat di terima di sekolah unggulan seperti MTSn 2 dan SMPN 2 Bandar
Lampung dengan cara mengadakan les dan Try out untuk pendalaman materi
2. Lulusan diwajibkan bisa baca Al-Qur‟an dan hafal juz 30 ( minimal 15 surat juz
30)
3. Sering mengikuti lomba Matapelajaran maupun bidang lain agar dapat
mengetahui kemampuan anak didik dan dewan guru yang nantinya dievaluasi
untuk perbaikan kedepannya
4. Menggeratiskan Anak – anak yang Ingin sekolah di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah
bagi anak kurang mampu
164
LEMBAR KETERANGAN VALIDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sri Latifah, M.Sc
Jabatan : Dosen
Telah memberikan penilaian dan masukan terhadap instrument penelitian berupa
lembar tes uraian IPA dengan materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya yang akan
digunakan dalam penelitian skripsi oleh peneliti :
Nama : Riza Maya Syari
NPM : 1211100110
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Pengaruh Model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) Terhadap peningkatan Pemahaman Konsep Belajar
Peserta Didik Pada mata Pelajaran IPA Kelas IV MI ISMARIA
Al-Quraniyah Bandar Lampung
Berdasarkan hasil penelitian terhadap instrumen penelitian tersebut maka instrumen
penelitian tersebut dinyatakan valid. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 2 September 2016
Validator Instrumen Penelitian
Sri Latifah, M.Sc
NIP. 197903212011012003
165
Lampiran 34
DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN
Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajatan TGT.
166
167
168
DOKUMENTASI KELAS KONTROL
Proses pembelajaran di kelas kontrol meggunakan metode konvensional
169