pengaruh model pembelajaran berbasis proyek pjbl)...

59
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PJBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Fitri Rizkiyah NIM. 1113016100058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK (PJBL) TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA

MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Fitri Rizkiyah

NIM. 1113016100058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

ii

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

v

ABSTRAK

Fitri Rizkiyah, 1113016100058. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Materi

Pencemaran Lingkungan (Kuasi Eksperimen di SMAN 7 Kabupaten

Tangerang). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi

pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Kabupaten

Tangerang dengan metode kuasi eksperimen yang menggunakan desain

nonequivalent control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelas yaitu kelas X MIA 1 berjumlah 29 peserta didik sebagai kelas

ekperimen dan kelas X MIA 2 berjumlah 31 peserta didik sebagai kelas kontrol.

Pengambilan data dilakukan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dalam

bentuk uraian berjumlah 11 soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh taraf signifikansi sebesar

0,00, lebih kecil dari nilai alpha yaitu 0,05 (sig < 0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap

kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi pencemaran lingkungan.

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Kemampuan Berpikir Kreatif,

Pencemaran Lingkungan.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

vi

ABSTRACT

Fitri Rizkiyah, 1113016100058. The Influence of Project Based Learning

Model on Student’s Creative Thinking Ability at Environmental Pollution

Learning Material (Quasi-Experimental at SMAN 7, Tangerang). BA Thesis,

Biology Education Study Program, Department of Natural Science Education,

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta.

This research aims to determine the influence of Project Based Learning model on

student’s creative thinking ability at environmental polution learning material.

This research was conducted at SMAN 7, Tangerang with a quasi-experimental

method which uses nonequivalent group design. The samples were taken by

purposive sampling technique. The samples in this research consisted of two

classes, they were X MIA 1 class which had 29 students as the experimental class

and X MIA 2 class which had 31 student as the control class. Data retrieval using

creative thinking ability test in essay of 11 questions that have been tested for

validity an reliability. The result from calculation of the T-Test obtained a

significance level of 0,00, smaller than the alpha value of 0,05 (sig < 0,05). It

means that there was influence of Project Based Learning Model on Student’s

Creative Thinking Ability at Envinmental Pollution Learning Material.

Keywords: Project Based Learning, Creative Thinking Ability, Environmental

Pollution

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada

Materi Pencemaran Lingkungan”. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada junjungan Nabi Muhammada SAW beserta keluarga, para sahabat, dan

para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan

dan arahan selama masa perkuliahan.

3. Dr Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama penyusunan

skripsi.

5. Eni S Rosyidatun, M.A., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran

dan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

sebaik-baiknya.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan

mendapat berkah dari Allah SWT.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

viii

7. Haryawan, M.Pd., Kepala Sekolah SMAN 7 Kabupaten Tangerang yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

8. Lisa Anita, M.Pd., Guru bidang studi Biologi Kelas X dan XI SMAN 7

Kabupaten Tangerang yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis selama penelitian

9. Dra. Hj. Munajah, Guru agama SMAN 7 Kabupaten Tangerang sekaligus

tante saya yang telah membantu saya selama persiapan penelitian

10. Seluruh dewan Guru, staf TU, peserta didik kelas X MIA 1, X MIA 2 dan XI

MIA 2 SMAN 7 Kabupaten Tangerang yang telah mendukung

keberlangsungan penelitian

11. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda Zulkifli Abbas dan

ibunda E. Bahiroh, serta saudara-saudara tersayang, Muhammad Haekal, Ifat

Kasyifaturrahmah, Zulmi Al-farobi, Siska Amelia, Aris Munandar dan Jazilah

Huwaida Izzati dan Muhammad Fauzan yang selalu sabar mendoakan dan

memotivasi penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

12. Agung Rajieb F yang selalu mendukung, memberi semangat, mendengar

segala keluh kesah dan membantu penulis mencari solusi dari setiap masalah

selama menyusun skripsi

13. Fithry Auliya, Festi Okayasari, Suadah Dzikriyah dan kawan-kawan

Pendidikan Biologi 2013 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih selalu mendoakan, memberi semangat dan bantuan selama

penyusunan skripsi.

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang

telah banyak membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amiin.

Jakarta,

Fitri Rizkiyah

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 6

E. Tujuan ....................................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik .................................................................................... 7

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ................................................ 7

a. Definisi Model Pembelajaran Berbasis Proyek ............................ 7

b. Landasan Pikiran Model Pembelajaran Berbasis Proyek ............ 8

c. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek ................... 9

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek .......... 10

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis

Proyek ........................................................................................ 13

2. Kemampuan Berpikir Kreatif .......................................................... 14

a. Hakikat Berpikir Kreatif ............................................................ 14

b. Karakteristik Kemampuan Berpikir Kreatif .............................. 18

c. Tujuan Pengembangan Kreatifitas dan Kemampuan Berpikir

Kreatif ........................................................................................ 19

3. Pencemaran Lingkungan ................................................................. 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 24

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu ................................................................ 25

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 25

C. Variabel Penelitian ................................................................................. 26

D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 26

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian .............................................................................. 28

G. Kalibrasi Instrumen ............................................................................... 29

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 32

I. Hipotesis Statistik .................................................................................. 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 39

B. Pembahasan ........................................................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 63

B. Saran ...................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN ......................................................................................................... 71

x

USER
Highlight
USER
Highlight
Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Syntax Model Pembelajaran Berbasis Proyek ..................................... 10

Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................... 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .............................................................. 27

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Instrumen ................................................................. 29

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................................................. 30

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................. 30

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda ........................................................................ 31

Tabel 3.7 Kriteria N-Gain .................................................................................... 36

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif ................................. 36

Tabel 4.1 Data Statistik Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif

Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 38

Tabel 4.2 Hasil Uji N-Gain .................................................................................. 39

Tabel 4.3 Data Hasil Uji N-Gain Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif .......... 39

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Guru Kelas Eksperimen .................................... 40

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Peserta Didik Kelas Eksperimen ....................... 41

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Guru Kelas Kontrol ........................................... 43

Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Peserta Didik Kelas Kontrol ............................. 44

Tabel 4.8 Data Rata-rata Nilai Produk ................................................................. 45

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Statistik Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif ............ 46

Tabel 4.10 Data Hasil Uji Statistik Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif ......... 47

Tabel 4.11 Data Hasil Uji Statistik Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif .......... 48

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Data Gain Indikator Flexibillity dan Elaboration 49

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Data Posttest Indikator Fluency dan Originality .. 50

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Empat kategori dari karakteristik kreativitas ................................... 15

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 23

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ....... 71

Lampiran 2 Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol .............. 90

Lampiran 3 Lembar Kerja Proyek....................................................................... 102

Lampiran 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Produk ........ 111

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen ................................... 115

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol .......................................... 121

Lampiran 7 Lembar Observasi Peserta Didik Kelas Eksperimen ...................... 125

Lampiran 8 Lembar Observasi Peserta Didik Kelas Kontrol ............................. 131

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif .................. 135

Lampiran 10 Analisis Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Produk .. 151

Lampiran 11 Kalibrasi Instrumen Penelitian ..................................................... 152

Lampiran 12 Nilai Pretest .................................................................................. 158

Lampiran 13 Nilai Posttest ................................................................................. 160

Lampiran 14 Nilai Pretest Per-Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ........... 162

Lampiran 15 Nilai Posttest Per-Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif .......... 164

Lampiran 16 Uji Statistik Data Pretest .............................................................. 166

Lampiran 17 Uji Statistik Data Posttest ............................................................. 168

Lampiran 18 Uji Statistik Data Pretest Per-Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

....................................................................................................... 170

Lampiran 19 Uji Statistik Data Gain Indikator Flexibillity dan Elaboration .... 175

Lampiran 20 Uji Statistik Data Posttest Indikator Fluency dan Originallity ..... 181

Lampiran 21 Rekapitulasi Data N-Gain ............................................................. 183

Lampiran 22 Wawancara Guru .......................................................................... 186

Lampiran 23 Uji Referensi ................................................................................. 188

Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Penelitian ............................................... 199

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 200

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 201

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Generasi muda yang bermutu di masa depan merupakan dambaan bagi

setiap bangsa. Pada abad 21 saat ini, pengetahuan dan teknologi mengalami

perkembangan yang sangat pesat.1 Oleh karena hal tersebut, diperlukan sumber

daya manusia yang memiliki berbagai keterampilan, diantaranya yaitu: 1)

creativity, 2) critical thinking, 3) communication, dan 4) collaboration.2

Sumber daya manusia yang berkualitas dicetak melalui pendidikan yang

berkualitas juga.3 Kualitas pendidikan Indonesia dapat diwakili oleh hasil

penelitian yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and

Development (OECD), sebagai lembaga penelitian international. Program

unggulan mereka adalah Program for International Student Assessment (PISA).

Berdasarkan hasil PISA (Program for International Student Assessment) tahun

2006-2007, Indonesia berada diposisi kedua paling rendah.4

Salah satu komponen pendidikan yang memegang peranan penting

dalam meningkatkan sumber daya manusia adalah guru. Guru merupakan

pendidik profesional yang memiliki tugas-tugas utama. Tugas utama guru tertera

dalam undang-undang tentang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 bab I pasal 1

yang berbunyi: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

1 Etistika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, dan Amat Nyoto, “Transformasi Pendidikan

Abad 21 sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global”, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Vol. 1, 2016, h. 263-264, diakses dari

http://repository.unikama.ac.id/840/32/263-278, pada 11 November 2017 pukul 09.30 WIB. 2 Maya Bialik dan Charles Fadel, Skills for the 21

st Century: What Should Students

Learn?, (Boston: Center for Curriculum Redesign, 2015), h. 1, diakses dari

https://curriculumredesign.org/wp-content/uploads/CCR-Skills_FINAL, pada 11 November 2017

pukul 11.18 WIB. 3 Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan: Sukses dan Bermartabat, (Surabaya: Jaring

Pena, 2011), Cet. 1, h. 104. 4 Munif Chatib, Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak

Juara, (Bandung: Kaifa, 2013), h. 22.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

2

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.”5

Terkait dengan pembelajaran, abad ke-21 menuntut perubahan

reorientasi dalam pembelajaran yaitu; (1) menggeser paradigma pembelajaran dari

berpusat pada guru menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa, belajar

mandiri, dan pemahaman diri; (2) menggeser dari belajar menghafal konsep

menuju belajar menemukan dan membangun konsep sendiri; (3) menggeser dari

belajar individual klasikal menuju pembelajaran kelompok kooperatif.6

Menurut Costa Berthur L. (ed) (1985) yang dikutip oleh Edi Suryadi,

bahwa kemampuan berpikir kreatif merupakan sumber yang amat vital bagi suatu

bangsa. Mutu pendidikan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan berpikir

kreatif yang dimiliki oleh lulusan-lulusannya.7 Dalam prospek kerja, berdasarkan

Indonesia Skill Report, penelitian yang diambil berdasarkan tes pada pegawai

Indonesia, yaitu menekankan pada pentingnya keterampilan komunikasi dan

berpikir kreatif.8 Pentingnya berpikir kreatif juga disinggung oleh Bernie Trilling

dan Charles Fadel dalam bukunya yang menuliskan bahwa salah satu

keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik di abad 21 ini yaitu

kemampuan untuk berpikir kreatif.9

Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang perlu diberikan

upaya-upaya pembelajaran yang dapat melatihnya, karena kemampuan berpikir

kreatif tidak dapat timbul dengan sendirinya. Berdasarkan hasil wawancara yang

5 Undang-undang R.I. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: BP. Cipta

Jaya, 2006), h. 8. 6 Milla Minhatul Maula, Dkk, “Pengaruh Model Pjbl (Project-Based Learning) Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengelolaan Lingkungan,”

Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2014, h. 2, diakses dari

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63447, pada 11 November 2017 pukul

14.35 WIB. 7 Edi Suryadi, Pentingnya Kreativitas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, 2016,

diakses dari http://edisuryadi.staf.upi.edu/2016/02/16/pentingnya-kreativitas-dalam-meningkatkan-

mutu-pendidikan/, pada 8 Januari 2019 pukul 09.08 WIB. 8 World Bank, Indonesia Skills Report: Trends in Skills Demand, Gaps, and Supply in

Indonesia, 2010, h. 10, diakses dari

http://siteresources.worldbank.org/EASTASIAPACIFICEXT/Resources/2263001279680449418,

pada 11 November 2017 pukul 15.01 WIB. 9 Bernie Trilling dan Charles Fadel, 21

st Century Skills: Learning for Life In Our Times,

(San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2009), h.59.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

3

dilakukan dengan guru mata pelajaran Biologi SMAN 7 Kabupaten Tangerang,

Pengembangan berpikir kreatif di sekolah sebagai salah satu Standar Kompetensi

Lulusan pada tingkat SMA/MA belum diterapkan, dalam pembelajaran guru

sudah menerapkan kurikulum saintifik atau K-13 dan menilai kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik, tetapi untuk penilaian kemampuan berpikir

kreatif masih belum diterapkan.10

Hal tersebut menunjukkan perlunya

pengembangan pada aspek kemampuan berpikir kreatif peserta didik di SMAN 7

Kabupaten Tangerang.

Martin mengemukakan bahwa “kemampuan berpikir kreatif adalah

kemampuan untuk menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu

produk”.11

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembuatan produk

dapat memungkinkan peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir kreatifnya

agar lebih berkembang. Model pembelajaran yang menerapkan kegiatan

pembuatan produk yaitu model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning).

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

memperkenankan peserta didik untuk bekerja secara mandiri dalam

mengkonstruksikan produk autentik yang bersumber dari masalah nyata yang

terjadi di kehidupan sehari-hari.12

Menurut Boss dan Kraus pembelajaran berbasis

proyek merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam

memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi

pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan

sebuah produk otentik tertentu.13

Kemampuan berpikir kreatif menjadi salah satu modal utama bagi siswa

dalam mempelajari ilmu sains, khususnya biologi. Biologi adalah salah satu

10

Lampiran 22, h.186-187. 11 Inge Wiliandani Setya Putri, dkk, “Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan

Masalah Kesebangunan di SMPN 11 Jember”, Jurnal Edukasi, Vol. IV(3), 2017, h. 59, diakses

dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEUJ/article/download/6310. pada 13 November 2017

pukul 15.44 WIB. 12 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:

Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), h. 321. 13

Y Abidin, Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, (Bandung:

Refika Aditama, 2016), h. 167.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

4

cabang sains (IPA) yang besar peranannya dalam kehidupan, terlebih dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan pesat

saat ini. Biologi tidak hanya memberikan sumbangan yang nyata terhadap

perkembangan teknologi melainkan juga mendidik siswa untuk memiliki sikap

intelektual dan religi dalam kehidupan. Pentingnya keterampilan berpikir kreatif

maupun kreativitas pada pelajaran biologi, juga disarankan oleh Diki berdasarkan

hasil penelitiannya,“Creativity is important for student to learn in biology, as

creativity is formulating novel and useful ideas, it can be applied in education

sector, to help student solve their own problem”.14

Salah satu materi biologi yang sangat berhubungan dengan kehidupan

manusia adalah materi pencemaran lingkungan. Materi ini membahas tentang

berbagai macam masalah dampak-dampak negatif dari peristiwa pencemaran air,

tanah, udara, dan suara yang banyak terjadi di lingkungan sekitar tempat peserta

didik tinggal yang perlu dicarikan solusi pemecahannya. Dengan adanya masalah-

masalah tersebut, diperlukannya kemampuan berpikir kreatif untuk mencari ide-

ide pemecahan masalah melalui kegiatan analisis data dari berbagai sumber yang

relevan untuk mengaitkan fakta-fakta yang ditemukan sehingga dapat

menghasilkan sebuah solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Solusi

yang merupakan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disajikan dalam bentuk

media informasi lalu disebar ke publik sehingga dapat diketahui oleh banyak

masyarakat di sekitar. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Kompetensi Dasar 3.10

yang menyatakan bahwa peserta didik diharapkan mampu “Menganalisis data

perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi

kehidupan“ dan 4.10 yang menyatakan bahwa peserta didik diharapkan mampu

“memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang

limbah dan upaya pelestarian lingkungan”.15

14

Diki, diki, “Creativity for Learning Biology in Higher Education”, LUX: A Journal of

Transdisiplinary Writing and Research from Claremont Graduate University: Vol.3: iss.1, Article

3. 2013, p. 10, diakses dari http://scholarship.claremont.edu/lux/vol3/iss1/3. Pada 11 November

2017 pukul 22.00 WIB. 15

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Salinan Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, 2013, h. 2, diakses dari http://bsnp-

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL)

terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Materi

Pencemaran Lingkungan ”.

B. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Diperlukannya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berpikir

kreatif untuk dapat bersaing di dunia kerja.

2. Guru kurang memperhatikan upaya pengembangan kemampuan berpikir

kreatif peserta didik

3. Perlu dicarinya model pembelajaran yang dapat mendukung peserta didik

untuk dapat memecahkan masalah dan memberikan solusi pada materi

pencemaran lingkungan

4. Perlu dicarinya model pembelajaran yang dapat mendukung pencapaian

kompetensi dasar 3.10 dan 4.10 pada kurikulum 2013

C. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian maka pembatasan

masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian dan menghindari

perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam peneltian adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis

proyek

2. Kemampuan berpikir kreatif yang diukur adalah indikator fluency,

flexibillity, originallity dan elaboration

3. Materi yang digunakan adalah materi pencemaran lingkungan

indonesia.org/2013/06/20/permendikbud-tentang-kurikulum-tahun-2013/, pada 7 Januari 2019

pukul 21.33 WIB.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka didapatkan

rumusan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana pengaruh model pembelajaran

berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi

pencemaran lingkungan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir

kreatif peserta didik pada materi pencemaran lingkungan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti

dan sumbangan pemikiran terhadap berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi peneliti

Memberikan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi

pencemaran lingkungan yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian

lebih lanjut, selain itu juga agar dapat mengetahui keunggulan dari

penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan

berpikir kreatif peserta didik pada materi pencemaran lingkungan, serta

dapat menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, bermakna, dan

menyenangkan.

2. Bagi guru

Apabila model pembelajaran ini dapat berpengaruh baik terhadap

kemampuan berpikir kreatif peserta didik, maka hasil penelitian ini akan

membantu guru dalam memilih model pembelajaran.

3. Bagi peserta didik

Membantu mengembangkan pembelajaran yang bermakna, sehingga

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik yang akan berguna dalam

menghadapi persaingan yang ada dalam kehidupan.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran dengan

aktivitas belajar yang besifat student-centered dan terkait dengan isu-isu dunia

nyata.1 Pembelajaran berbasis proyek merupakan model yang mengorganisir

pembelajaran di sekitar proyek, berupa tugas-tugas kompleks yang melibatkan

siswa dalam mendesain pemecahan masalah berdasarkan pertanyaan menantang.

Tugas proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja relatif mandiri

selama waktu yang lama untuk melakukan kegiatan investigasi dan mencapai

puncaknya pada produk yang realistis atau presentasi.2

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, definisi

pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:

Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang

menggunakan proyek sebagai media. Peserta didik melakukan

eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis

proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai

langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan

baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada

permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan

investigasi dan memahaminya.3

1 Educational Technology Division Ministry of Education, Project Based Learning

Handbook “Educating the Millennial Learner”, 2006, p. 3, diakses dari

http://www.moe.edu.my/btp/wpcontent/uploads/2011/07/Project%20Based%20Learning%20Hand

book/2%20-%20Project%20Based%20Learning%20Handbook.pdf, pada 11 November 2017

pukul 22.08 WIB. 2 J. W. Thomas, A Review of Research on Project-based learning, (California : The

Autodesk Foundation, 2000), p. 1, diakses dari http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL

Research.pdf. 15 November 2017 pukul 20.15 WIB. 3 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Model Pembelajaran

Berbasis Proyek: Project Based Learning, h.1-2, diakses dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.EndangMulyaniM.Si./KAKUBUTEK,Projec

tBasedLearning.pdf, pada 5 November 2017 pukul 16.36 WIB.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

Sedangkan Menurut Duffy & Cunningham,“Project-based learning

(PJBL) is an instructional model that is based in the constructivist approach to

learning, which entails the construction of knowledge with multiple perspectives,

within a social activity, and allows for self-awareness of learning and knowing

while being context dependent”.4 Dan menurut BIE yang dikutip oleh Hua-Yun

Hsieh, Shi-Jer Lou, dan Ru-Chu Shih dalam jurnal penelitiannya, bahwa “Project-

based learning (PBL) is a systematic teaching approach, which emphasizing on

student learn knowledge and practical skill through exploring complex life issues

and well-planned learning tasks”.5

Jadi, mengenai definisi pembelajaran berbasis proyek dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran

yang menjadikan proyek sebagai medianya, dimana peserta didik dilibatkan

secara aktif untuk melakukan kegiatan perencanaan pemecahan masalah lalu

melakukan investigasi dan berujung pada pembuatan produk realistis sebagai

sebuah solusi dari masalah yang ada.

b. Landasan Pikiran Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada teori

konstruktivisme. Teori konstruktivisme berpandangan bahwa individu dapat

membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, baik dengan cara

melakukan penyelidikan, percakapan atau kegiatan. Seseorang belajar

membangun pengetahuan baru dengan mengaitkan pengetahuan yang telah

diketahuinya.6

4 Suha R. Tamim dan Michael M. Grant, Definitions and Uses: Case Study of Teachers

Implementing Project-based Learning, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning,

7(2), 2013, p. 73, diakses dari lib.purdue.edu/cgi/, pada 5 November 2017 pukul 17.05 WIB. 5 Hua-Yun Hsieh, Shi-Jer Lou, dan Ru-Chu Shih, Applying Blended Learning with

Creative Project-Based Learning: A Case Study of Wrapping Design Course for Vocational High

School Students, The Online Journal of Science and Technology, Vol. 3, p. 19. 2013, diakses dari

https://www.tojsat.net/journals/tojsat, pada 13 November 2017 pukul 21.03 WIB. 6 Michael M Grant, Getting a Grip on Project Based-Learning: Theory, Cases, and

Recommendations, Meridian a Middle School Computer Technologies Journal, Vol. 5, 2002, p. 2,

diakses dari https://www.ncsu.edu/meridian/win2002/514/project-based.pdf, pada 5 November

2017 pukul 15.47 WIB.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

9

Teori konstruktivisme merupakan teori belajar yang berpemahaman

bahwa siswa dapat memperoleh pengetahuan baru melalui hasil konstruksi

informasi yang sebelumnya telah diperoleh dan tersimpan dalam memori mereka.

Siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas

aktif dalam pembelajarannya. Dengan kata lain, siswa tidak hanya mendengar

ceramah yang diberikan guru, akan tetapi siswa melakukan penemuan sendiri

dengan menjadikan sumber-sumber lain sebagai informasi.7

Pelopor terkenal teori konstruktivisme adalalah J. Piaget dan

Vygotsky.8 Menurut J. Piaget, konstruktivisme personal menyoroti bagaimana

anak-anak pelan-pelan membentuk pengetahuan, semua anak berkembang melalui

urutan yang sama meskipun jenis dan tingkat pengalaman mereka berbeda satu

sama lainnya. Perkembangan mental anak terjadi secara bertahap, dari tahap yang

satu ketahap yang lebih tinggi.9 Sedangkan menurut Vygotsky, dalam upaya

memahami pengalaman baru, seseorang akan mengaitkan pengetahuan yang

didapat dengan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya dan akan

membangun makna yang baru.10

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek

yang merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal

dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata, sejalan dengan teori

konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan baru dapat dibangun

dengan mengaitkan pengetahuan yang sebelumnya telah diperoleh.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek memiliki delapan karakteristik,

diantaranya yaitu: (1) Peserta didik membuat sebuah kerangka kerja, (2) Adanya

masalah yang diajukan kepada peserta didik, (3) Peserta didik mendesain proses

untuk menentukan solusi atas permasalahan, (4) Peserta didik secara kolaboratif

7 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran SAINS, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 119. 8 Ibid.

9 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 58.

10 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu: untuk

Meningkatkan Profesionalitas Guru, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), Cet. 2, h.13.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

10

bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan

masalah, (5) Proses evaluasi dijalani secara kontinyu, (6) Peserta didik secara

berkala melakukan refleksi, (7) Produk akhir aktivitas belajar dievaluasi, (8)

Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.11

Sementara dalam sumber sekunder lain, memaparkan karakteristik

pembelajaran berbasis proyek diantaranya yaitu:

Efective project based-learning has the following characteristics: Leads

students to investigate important ideas and questions, is framed around

aninquiry process, is differentiated according to student needs and

interests,is driven by student independent production and presentation

rather thanteacher delivery of information, requires the use of creative

thinking,chritical thinking, and information skill to investigate, draw

conclusionsabout, and creat content, connects to real world and authentic

problemsand issues.12

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Setiap model pembelajaran memiliki syntax yang merupaka fase dari

setiap kegiatan untuk membantu mengarahkan pembelajaran agar dapat berjalan

secara sistematis. Syntax dari model pembelajaran berbasis proyek dapat dilihat

pada tabel 2.1 di bawah ini:13

11

Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori, Praktik dan Penilaian, (Jakarta: Raja

grafindo Persada, 2015). h. 199. 12

Barbara Stripling, Norah Lovett, dan Fran Corvasce Macko, Project Based Learning:

Inspiring Middle School Students to Engage in Deep and Active Learning, (New York: NYC

Departemen of Education, 2009), p. 8, diakses dari

schools.nyc.gov/documents/teachandlearn/project_basedFinal.pdf, pada 15 Agustus 2018 pukul

20.33 WIB. 13

Satria Mihardi, Mara Bangun Harahap, dan Ridwan Abdullah Sani, The Effect of

Project Based Learning Model with KWL Worksheet on Student Creative Thinking Process in

Physics Problems, Journal of Education and Practice, Vol. 4(25), 2013, h. 192-193. diakses dari

https://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/viewFile, pada 13 November 2017 pukul

23.04 WIB.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

11

Tabel 2.1 Syntax Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Fase Aktivitas Guru

Goal description

Menjelaskan masalah,

mengkoordinasi peserta didik, dan

memberi motivasi

Specify criteria Mengarahkan peserta didik dalam

melakukan investigasi

Background

knowledge

Memandu dan mengarahkan peserta

didik untuk mencari informasi

terkait masalah dari hasil kegiatan

investigasi Generated idea

Implement solution Menilai, Mengkolaborasi dan

Mengawasi Reflect

Generalize Memoderasi presentasi, Memberi

refleksi, dan menilai

Menurut Malaysia Ministry of Education, ada empat dasar dalam

melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek, diantaranya yaitu: (1)

Membuat kelompok dari tiga atau lebih siswa untuk bekerjasama dalam sebuah

proyek dalam waktu yang telah ditentukan; (2) Memperkenalkan siswa dengan

proyek yang akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan awal yang dapat

memancing siswa untuk belajar lebih lanjut dan mengarahkan mereka untuk

membuat proyek; (3) Susun kalender penyelesaian proyek, mulai dari membuat

rancangan, mewujudkan proyek, sampai presentasi produk atau memamerkannya;

dan (4) Memberikan penilaian dan umpan balik atas pengerjaan proyek dan

produk yang dibuat.14

Sementara menurut Thomas yang dikutip oleh Shi-Jer Lou dkk. dalam

jurnal penelitiannya, menyatakan bahwa “In PBL, student face a challenging task,

and their design, problem-solving, decision-making, and research allow them to

autonomously conduct work related to the topic during a period of time,

completing a real product”.15

14

Educational Technology Division Ministry of Education, Op. Cit., p. 18. 15

Shi-Jer Lou dkk., “Construction of a Creative Instructional Design Model Using

Blended, Project-Based Learning for Collage Students”, Creative Education, vol.3(7), 2012. h.

1283. diakses dari https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=24850, pada 23

Oktober 2017 pukul 19.47 WIB.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

12

Sedangkan menurut Ridwan, pembelajaran berbasis proyek memiliki

langkah-langkah sebagai berikut: 16

1. Penyajian permasalahan atau mengajukan pertanyaan esensial

Pertanyaan yang diajukan terkait dengan permasalahan dunia nyata

yang membutuhkan investigasi mendalam. Pertanyaan yang

diajukan hendaknya tidak mudah untuk dijawab dan dapat

mengarahkan siswa untuk membuat proyek.

2. Membuat perencanaan

Kegiatan perencanaan untuk memberikan solusi melalui pengerjaan

proyek sebaiknya dilakukan dengan melibatkan siswa dan guru

mengarahkan siswa untuk memilih aktivitas yang sesuai dan

memastikan agar proyek dapat dikerjakan berdasarkan sumber

belajar dan ketersediaan bahan yang ada.

3. Membuat penjadwalan

Guru mengarahkan siswa untuk membuat penjadwalan dalam

pengerjaan proyek. Siswa diminta menetapkan waktu untuk

pengerjaan tahapan proyek secara rasional.

4. Mengawasi kemajuan belajar

Guru melakukan monitoring atau pemantauan terhadap pelaksanaan

proyek sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah disepakati.

Guru hanyalah fasilitator dan pemberi arahan serta semangat bagi

siswa untuk giat belajar, mengerjakan proyek secara optimal dan

efektif, efisien dalam kelompok, saling membantu serta rasa

tanggung jawab.

5. Melakukan penilaian

Penilaian pada PjBL mencakup penilaian penguasaan siswa terkait

topik pembelajaran, penilaian proses pembelajaran yang mencakup

sikap dan keterampilan, penilaian produk dan kinerja siswa dalam

menampilkan produk.

16

Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 181-182.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

13

6. Evaluasi

Memberikan kesempatan peserta didik dalam melakukan refleksi

pembelajaran yang telah dilakukan baik secara individual maupun

kelompok.

Menurut Hosnan, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

diantaranya yaitu: (1), diawali dengan penetuan proyek, peserta didik menentukan

tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan guru. (2),

perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek, yaitu peserta didik merancang

langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta

pengelolaannya. (3) melakukan penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, yaitu

penjadwalan semua kegiatan melalui pendampingan dengan guru. (4),

penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, langkah ini adalah

pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. (5), melakukan langkah

penyusunan laporan dan presentasi kemudian tahap akhir adalah evaluasi proses

dan hasil proyek, pada tahap ini peserta didik diberi kesempatan mengemukakan

pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan

diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek.17

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis

Proyek

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing pada proses pembelajaran. Kelebihan dari model pembelajaran

berbasis proyek menurut Moursund diantaranya yaitu: (1) Increased Motivation,

pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajarsiswa; (2)

increased problem-solving ability, meningkatkan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah. Beberapa sumber mendeskripsikan bahwa lingkungan

belajar pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah; (3) Improved library research skills, Karena pembelajaran

berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh

informasi melalui sumber-sumber informasi; (4) Increased collaboration,

17

M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:

Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2016), h. 325-326.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

14

meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama; pentingnya kerja

kelompokdalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan

mempraktikanketerampilan komunikasi; (5) Increased resource-menagement

skills, pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik

memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan

proyek, membuat alokasi dan sumber lain seperti perlengkapan untuk

menyelesaikan tugas.18

Sedangkan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek yang dapat

menyebabkan banyak dari para pendidik dan peserta didik tidak minat

menerapkannya, diantaranya yaitu: (1) Pembelajaran ini membutuhkan banyak

waktu untuk menyelesaikan masalah; (2) Membutuhkan biaya yang cukup

banyak; (3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,

dimana instruktur memegang peran utama di kelas; (4) Banyak peralatan yang

harus disediakan; (5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan

dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan; (6) Ada kemungkinan

peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok; (7) Ketika topik yang

diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik

tidak dapat memahami topik secara keseluruhan.19

2. Kemampuan Berpikir Kreatif

a. Hakikat Berpikir Kreatif

Sebuah aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya

adalah berpikir. Berpikir yang melibatkan akal pikiran digunakan untuk

mengambil sebuah keputusan dalam menghadapi sebuah permasalahan. Wowo

Sunaryo mengatakan “Berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi

secara alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu dan

media yang digunakan, serta menghasilkan sesuatu perubahan terhadap objek

yang memengaruhinya.”20

Sedangkan menurut Edward de Bono, “berpikir sebagai

18

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h.147. 19

Imas Kurniasih, Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013:

Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013, (tt.p.: Kata Pena, 2014), h.84-85. 20

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung:PT Remaja Rosda Karya,

2011), h. 3.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

15

keterampilan mental yang memadukan kecerdasan dengan pengalaman”.21

Sehingga dapat dikatakan tidak setiap orang yang cerdas memiliki tingkat berpikir

yang bagus pula, karena keterampilan berpikir yang bagus didapat juga karena

adanya kebiasaan atau pengalaman.

Berpikir kreatif merupakan penggunaan dasar proses berpikir untuk

menemukan ide atau hasil yang asli (orisinil), estesis, dan konstruktif yang

berhubungan dengan konsep yang penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif

dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk

memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir.22

Berpikir kreatif merupakan salah satu kategori yang termasuk dalam

karakteristik dari kreativitas. Menurut Trefingger dkk., kreatifitas memiliki

karakteristik yang terdiri dari empat kategori, diantaranya yaitu Generating ideas,

Digging deeper into ideas, Openness and courage to explore ideas, dan Listening

to one’s “inner voice”.23

Berikut gambar mengenai karakteristik krativitas.

Gambar 2.1 Empat kategori dari karakteristik kreativitas

21

Edward de Bono, Revolusi Berpikir Edward de Bono: Mengajari Anak Anda Berpikir

Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan Masalah dan Memantik Ide-ide Baru, Terj. Dari Teach

Your Child How to Thinkoleh Ida Sitompul dan Fahmy Yamani, (Bandung: Kaifa, 2007), h.24. 22

Ida Bagus Putu Arnyana, “Pengaruh Penerapam Strategi Pembelajaran Inovatif Pada

Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”, Jurnal pendidikan dan

pengajaran IKIP Singaraja, Vol. 39, No. 3, 2006, hal. 498. diakses dari

https://scholar.google.co.id/citations?user=EOvAmzIAAAAJ&hl=id, pada 11 November

2017 pukul 22.44 WIB. 23

Treffinger dkk., Assesing creativity: A Guide for Educators, (Florida: University of

Connecticut, 2002), p. VIII. diakses dari https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED505548.pdf, pada 15

November 2017 pukul 21.07 WIB.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

16

The generating ideas category includes the cognitive characteristics

commonly referred to as divergent thinking or creative thinking abilities

and metaphorical thinking. The specific characteristics in this category

include fluency, flexibility, originality, elaboration, and metaphorical

thinking. The digging deeper into ideas category includes cognitive

characteristics commonly referred to as convergent thinking or critical

thinking. The characteristics in this category include analyzing,

synthesizing, reorganizing or redefining, evaluating, seeing

relationships, desiring to resolve ambiguity or bringing order to

disorder, and preferring complexity or understanding complexity. The

openness and courage to explore ideas category includes some

personality traits that relate to one's interests, experiences, attitudes, and

self-confidence. The characteristics in this category include problem

sensitivity, aesthetic sensitivity, curiosity, sense of humor, playfulness,

fantasy and imagination, risk-taking, tolerance for ambiguity, tenacity,

openness to experience, emotional sensitivity, adaptability, intuition,

willingness to grow, unwillingness to accept authoritarian assertions

without critical examination, and integration of dichotomies or

opposites. The listening to one's "inner voice" category includes traits

that involve a personal understanding of who you are, a vision of where

you want to go, and a commitment to do whatever it takes to get there.

The characteristics in this category include awareness of creativeness,

persistence or perseverance, self-direction, internal locus of control,

introspective, freedom from stereotyping, concentration, energy, and

work ethic.24

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kreativitas adalah “kemampuan

untuk mencipta”.25

Sedangkan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Rhodes

mengenai definisi kreatifitas, yang dikutip oleh Munandar, menyatakan bahwa

tidak ada satupun definisi kreativitas yang dapat diterima secara universal. Dari

hasil analisisnya, Rhodes menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas

dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses dan produk. Kreativitas dapat

pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press)

individu berprilaku kreatif. Sehingga Rhodes menyebut keempat jenis definisi

tentang kreativitas ini sebagai “Four P’s of Creativity: Person Process, Press, dan

Product”.26

24

Trefingger dkk., loc. cit. 25

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Online, 2012, diakses dari https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/kreativitas.html,

pada 08 Februari 2018 pukul 12.45 WIB. 26

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, cet.Ke-3, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2012), h.20.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

17

a. Definisi Pribadi

Kreatifitas merupakan ungkapan diri dari keunikan individu dalam

interaksi dengan lingkungannya. Yang merupakan titik pertemuan

antara aspek yaitu inteligensi, gaya kognitif, dan

kepribadian/motivasi. Dari ketiga aspek tersebut membantu

memahami apa yang melatar belakangi individu yang kreatif.27

b. Definisi Proses

Torrance menyatakan, kreativitas pada dasarnya meliputi seluruh

proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai

dengan menyampaikan hasil.28

c. Definisi Produk

Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi

kombinasi yang menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru.

Seseorang akan menciptakan produk kreatif yang bermakna dengan

kondisi pribadi dan kondisi lingkungan secara kreatif dengan

sendirinya.29

d. Definisi Press

Kreatifitas menekankan faktor “Press” atau dorongan. Arti dari

dorongan yang dimaksud yaitu dorongan internal (dari dalam diri

sendiri) dan dorongan eksternal (dari lingkungan sosial). Dorongan

berupa keinginan atau hasrat seseorang untuk menciptakan adalah

kreatifitas muncul dari faktor internal, sedangkan dorongan dari

lingkungan sosialnya adalah kreatif yang muncul dari faktor

eksternal.30

Jadi, berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan berpikir

yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa

di dalam situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin atau

27

Ibid., h. 20. 28

Ibid., h. 21. 29

Ibid. 30

Ibid., h. 22

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

18

harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan yang muncul dalam

benak seseorang terkait dengan apa yang teridentifikasi.

Berpikir kreatif bukanlah sebuah proses yang sangat terorganisasi.

Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan

memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-

kemungkinan baru, membuka sudut pandang menakjubkan dan membangkitkan

ide-ide yang tidak terduga.

b. Karakteristik Kemampuan Berpikir Kreatif

Menurut Trefingger, kemampuan berpikir kreatif termasuk dalam

kategori Generating idea, yang merupakan salah satu dari empat kategori

karakteristik kreativitas. Generating Idea adalah kategori pembangkit gagasan

yang mencakup karakteristik kognitif yang umumnya disebut sebagai berpikir

divergen. Berpikir divergen merupakan kemampuan yang mencakup kemampuan

berpikir kreatif dan pemikiran metafora. Karakteristik kemampuan berpikir kreatif

diantaranya yaitu fluency, flexibillity, originallity, dan elaboration.31

Fluency adalah kategori yang mengacu pada kuantitas atau kemampuan

untuk menghasilkan sejumlah besar ide dalam menanggapi pertanyaan terbuka

atau mengacu pada proses berpikir seseorang. Flexibillity adalah kategori yang

mengacu pada kemampuan untuk mengubah arah pemikiran seseorang atau

mengubah sudut pandang seseorang. Kategori ini melibatkan keterbukaan untuk

memeriksa ide atau pengalaman dengan cara yang tidak terduga atau beragam.

Originallity adalah kategori yang mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan

ide-ide baru dan tidak biasa. Kategori ini berkaitan dengan opsi menghasilkan

yang tidak biasa atau jarang secara statistik. Elaboration adalah kategori yang

mengacu pada kemampuan untuk menambah detail dan memperluas ide. Kategori

ini melibatkan pembuatan ide yang lebih kaya, lebih menarik atau lebih lengkap.32

Sementara menurut Halizah Awang dan Ishak Ramly dalam jurnal

penelitiannya, menuliskan bahwa “ Originallity: the ability to produce uncommon

31

Treffinger dkk. op. cit., h.11. 32

Ibid., h.12

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

19

or unique responses; fluency: ability to pproduce a large number of idea;

flexibillity: the ability to produce a variety of ideational themes or categories”.33

Sedangkan menurut Utami Munandar, fluency (berpikir lancar) adalah

kemampuan dimana seseorang memiliki arus pemikiran yang lancar dan

menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan. Flexibillity adalah

kemampuan dimana seseorang memiliki arah pemikiran yang berbeda-beda, dapat

menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam, dan mampu mengubah cara atau

pendekatan. Originallity adalah kemampuan dimana seseorang dapat memberikan

jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lai, yang jarang diberikan

kebanyakan orang. Elaboration adalah kemampuan dimana seseorang dapat

memperluas suatu gagasan, memperinci detail-detail, dan mengembangkan,

menambah, memperkaya suatu gagasan.34

c. Tujuan Pengembangan Kreativitas dan Kemampuan Berpikir

Kreatif

Salah satu harapan dari Pendidikan Nasional adalah menjadikan peserta

didik kreatif. Kreatif merupakan salah satu kemampuan yang dapat menjadikan

seseorang dapat menghadapi problematika-problematika yang semakin komplek

seiring terjadinya perubahan yang terjadi dari masa ke masa.35

Beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini dan

sangan bermakna dalam kehidupan diantaranya yaitu: Pertama, dengan berkreasi

anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan

pokok manusia. Kedua, kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai

macam-mcam penyelesaian terhadap suatu masalah. Mengekspresikan pikiran-

pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan mampu

melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga, kesibuk diri secara kreatif akan

33

Halizah Hawang dan Ishak Ramly, Creative Thinking Skill Approach Through

Problem-Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering Classroom, International

Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic, business and Industrial Engineering,

vol.2(4), 2008. p. 336. diakses dari https://waset.org/publications/15369/creative-thinking-skill,

pada 8 Februari 2018 pukul 13.05 WIB. 34

Utami Munandar. Op. cit., h.192 35

Ibid., h.31

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

20

memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting untuk

diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang akan mempengaruhi

perkembangan sosial emosinya. Keempat, dengan kreatifitas memungkinkan

manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai buah

pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang

penuh tantangan.36

3. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang termasuk

dalam kompetensi dasar kelas X (sepuluh). Kompetensi dasar materi pencemaran

lingkungan yang harus dicapai pada kurikulum 2013 yaitu pada KD 3.11.

Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab, serta dampak dari

perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan. Indikatornya yaitu 3.11.1.

Menganalisis dampak degatif dari pencemaran air, tanah, udara dan suara, 3.11.2.

Mengidentifikasi bahan penyebab terjadinya pencemaran udara, air, tanah dan

suara, 3.11.3. Menjelaskan upaya penanggulangan dampak pencemaran udara, air,

tanah dan suara.

Materi pencemaran lingkungan hidup membahas mengenai masuknya

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke

dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi

sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat

macam, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan

pencemaran suara.37

Pencemaran udara adalah adanya bahan atau zat asing di udara yang

mengakibatkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Zat penyebab pencemaran udara, antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen

oksida (NOx), clorofluorocarbon (CFC) dan gas rumah kaca (H2O, CO2, CH4, O3,

dan NO).38

36

Ibid. 37

Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2016), h. 435. 38

Ibid., h.435-438.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

21

Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam

air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu

dan air tidak berfungsi lagi sesuai kegunaannya.39

Pencemaran air dapat

disebabkan oleh beberapa jenis bahan pencemar, diantara yaitu limbah industri,

sampah organik, fosfat hasil pembusukan NO3, dan tumpahan minyak.40

Pencemaran tanah adalah masuknya zat pencemar ke dalam tanah baik

secara langsung maupun tidak langsung (melalui air dan udara). Pencemaran

tanah dapat disebabkan oleh insektisida, fungisida, herbisida, DDT (dikloro

difenil triklorotana), pupuk kimia, plastik, kaca, styrofoam, kaleng, dan limbah

industri.41

Pencemaran suara adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan, tidak

disenangi, menganggu, dan dapat merusak pendengaran manusia. 42

Pencemaran

suara dapat disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, pesawat terbang,

mesin pabrik, atau radio/tape recorder.43

Suara dikatakan bising apabila

frekuensinya lebih dari 80 dB.44

Limbah merupakan sumber daya alam yang telah hilang fungsinya.

Akumulasi limbah yang berlebihan di lingkungan berpotensi menjadi polutan

penyebab pencemaran.45

Upaya pengelolaan dan penangan limbah dapat

dilakukan dengan memanfaatkan kembali limbah yang masih dapat dipakai.

Misalnya, limbah kertas di pabrik didaur ulang untukk dijadikan kertas kembali.

Limbah plastik didaur ulang untuk dijadikan alat rumah tangga. Limbah cair

dapat melalui tahap pemrosesan diantaranya yaitu penyaringan, pemisahan bahan

partikel, dan penghancuran limbah organik. Limbah padat dapat dikurangi dengan

menimbun limbah dalam lubang galian atau membakarnya dengan peralatan

39

Ibid., h.438-440. 40

D.A Pratiwi, dkk, Biologi untuk SMA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.288-289. 41

Irnaningtyas, op. cit., h.440. 42

Ibid. 43

Pratiwi, op. cit., h.289 44

Irnaningtyas, op. cit., h.441. 45 Pratiwi, op. cit., h.293.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

22

khusus. Gas-gas hasil pembakarannya dapat digunakan untuk menggerakkan

turbin, sedangkan sisa abu dapat ditimbun.46

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini,

diantaranya yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh Satria Mihardi, Mara Bangun Harahap

dan Ridwan Abdullah Sani pada tahun 2013 yang berjudul “The Effect of Project

Based Learning Model with KWL Worksheet on Student Creative Thinking

Process in Physics Problems”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran berbasis proyek efektif untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa.47

Penelitian lainnya yaitu dilakukan oleh Ferawati Wahida, Nurdin

Rahman dan Siang Tandi Gonggo yang berjudul pengaruh model pembelajaran

berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar kimia

siswa kelas X SMA Negeri 1 Parigi. Berdasarkan pada hasil penelitiannya, model

pembelajaran berbasis proyek berpengaruh secara signifikan terhadap

keterampilan bepikir kreatif dan hasil belajar siswa. Hasil ini kemudian didukung

oleh n-gain dalam kategori sedang.48

Penelitian yang dilakukan oleh Susanti yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Sikap

Ilmiah Siswa Pada Materi Nutrisi”. Susanti menemukan bahwa kemampuan

berpikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek

mengalami peningkatan.49

46

Ibid., h. 294. 47

Satria, op. cit., h. 188. 48

Ferawati Wahida, Nurdin Rahman, dan Siang Tandi Gonggo, Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Parigi, Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Vol.4, No.3, 2015, h. 42,

diakses dari http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JSTT/article/download/6949, pada 11

November 2017 pukul 11.00 WIB. 49

Susanti, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Nutrisi”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol.18 (1), 2013,

h.38, diakses dari http://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jpmipa/article/download/254/169, pada

19 Oktober 2018 pukul 10.15 WIB.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

23

Penelitian yang dilakukan oleh Rindi Novitri Antika dan Sulton

Nawawi yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning Pada Mata

Kuliah Seminar terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa”. Hasilnya

menunjukkan bahwa penggunaan model Project Based Learning berpengaruh

signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa dan

paling tinggi terutama pada indikator fluency (mengemukakan banyak ide).50

Berdasarkan penelitian di atas terlihat bahwa pembelajaran berbasis

proyek dapat memberikan hasil kemampuan berpikir kreatif yang baik. Dengan

keberhasilan penelitian yang dilakukan sebelumnya peneliti berharap adanya

pengaruh dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap

kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan.

50

Rindi Novitri Antika dan Sulton Nawawi, “Pengaruh Model Project Based Learning

Pada Mata Kuliah Seminar Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa”, Jurnal

Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.3 (1), 2017, h. 7, diakses dari

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi, pada 19 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

24

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang dikemukakan diatas,

maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah terdapat pengaruh pembelajaran

berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi

pencemaran lingkungan.

Pengembangan berpikir kreatif melalui pendidikan

Menerapkan model pembelajaran berbasis proyek

Kemampuan berpikir kreatif anak berkembang

Pemecahan masalah dalam

kehidupan terkait pencemaran

lingkungan

Kurangnya perhatian dalam

pengembangan kemampuan

berpikir kreatif siswa

Kriteria SDM

pada abad 21

Menjadi SDM yang sesuai dengan kriteria pada abad 21

Siswa mampu mencapai pembelajaran terkait materi pencemaran

lingkungansesuai dengan Kompetensi Dasar 3.10 dan 4.10 pada kurikulum

2013

Dapat memecahkan masalah terkait pencemaran lingkungan yang terjadi

di kehidupan sehari-hari

Dibutuhkan

kemampuan

berpikir kreatif

Siswa diharapkan mampu

mencapai pembelajaran terkait

materi pencemaran

lingkungansesuai dengan

Kompetensi Dasar 3.10 dan 4.10

pada kurikulum 2013

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017-

2018 yaitu tanggal 2 Mei 2018 sampai 18 Mei 2018. Adapun tempat penelitian

dilaksanakan di SMAN 7 Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jalan Raya

Kresek km.09, Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode “Quasi Eksperiment”

atau eksperimen semu, yaitu metode yang memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Pemilihan metode ini dilakukan karena

tidak memungkinkannya pengontrolan secara ketat yang akan dilakukan pada

kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Penelitian dilakukan secara

kondisional namun tetap memerhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

validitas hasil penelitian.

Penelitian dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi

dua kelompok yaitu, kelompok kelas ekperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada

kelompok eksperimen, diberikan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek sedangkan kelompok kontrol

dengan pendekatan saintifik tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek.

Desain penelitian yang digunakan adalah Control Group Nonequivalent

Design.2 Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang sebelum dilakukan

penelitian pada kedua kelompok tersebut diberikan tes awal (Pretest) dan setelah

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 114 2Ibid, h. 116.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

26

dilakukan penelitian kedua kelompok diberikan tes akhir (Postest). Untuk lebih

jelasnya rancangan penelitian tersebut dinyatakan dalam tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment

(Perlakuan) Posttest

Eksperimen O1 XM O2

Kontrol O3 Xm O4

Keterangan :

O1dan O3 : Kemampuan berpikir kreatif peserta didik sebelum diberikan

perlakuan

O2dan O4 : Kemampuan berpikir kreatif peserta didik setelah diberikan

perlakuan

XM : Perlakuan proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen

yang diterapkan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL).

Xm : Perlakuan proses belajar mengajar untuk kelompok kontrol yang

diterapkan pendekatan saintifik.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (variabel X)

dan variabel terikat (variabel Y). Variabel bebas penelitian ini adalah model

pembelajaran berbasis proyek sedangkan variabel terikat penelitiannya adalah

kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Trianto, populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.3

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMAN 7

Kabupaten Tangerang tahun ajaran 2017-2018, sedangkan populasi

3 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.255.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

27

terjangkaunya adalah seluruh peserta didik kelas X (sepuluh) MIA

SMAN 7 Kabupaten Tangerang tahun ajaran 2017-2018.

2. Sampel

Sampel adalah wakil populasi yang diteliti.4 Dalam penelitian ini untuk

pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.5 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X MIA 2

sebagai kelas kontrol.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes

dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif

peserta didik pada materi pencemaran lingkungan. Teknik nontes digunakan untuk

melihat ketercapaian proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek dan melihat kemampuan berpikir kreatif peserta

didik melalui pembuatan produk.

Tes kemampuan berpikir kreatif dilakukan sebelum dan sesudah

penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Tes berupa soal uraian yang

mengacu pada tes berpikir divergen yang menjajaki berbagai macam

kemungkinan jawaban. Tes memuat empat Indikator kemampuan berpikir kreatif

diantaranya yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Sedangkan

teknik nontes berupa lembar observasi dan dokumentasi. Lembar observasi

menggunakan daftar cek yang merupakan suatu set daftar karakteristik atau

kriteria yang memerlukan jawaban sederhana dengan memberikan tanda cek (√)

apabila setiap item daftar telah terpenuhi. Lembar observasi ini terdiri dari lembar

aktivitas guru dan peserta didik. Sedangkan jenis data yang dikumpulkan melalui

teknik dokumentasi yaitu berupa produk hasil kerja proyek peserta didik

4Ibid, h. 256.

5Sugiyono, op.cit., h. 124.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

28

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pada suatu penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.6 Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu tes kemampuan berpikir kreatif,

penilaian produk, serta lembar observasi.

1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Instrumen tes yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif

yang mengacu pada tes berpikir divergen yang menjajaki berbagai macam

kemungkinan jawaban. Tes kemampuan berpikir kreatif yang digunakan memuat

empat indikator berpikir kreatif menurut Treffinger et al (2002). Tes kemampuan

berpikir kreatif tersebut disusun dalam bentuk uraian (essai) yang berjumlah 11

soal terkait materi pencemaran lingkungan. Tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu

sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest), keduanya dibuat

sama untuk kedua kelas penelitian. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu

diujicobakan pada peserta didik yang sudah pernah menerima materi pencemaran

lingkungan di tahun sebelumnya. Peneliti melakukan ujicoba pada seluruh peserta

didik di kelas XI MIA 2 SMAN 7 Kabupaten Tangerang tahun ajaran 2017-2018.

Hal ini bertujuan untuk menguji apakah instrumen tes tersebut telah memenuhi

syarat untuk digunakan dalam penelitian melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya beda pada setiap butir soal. Adapun kisi-kisi instrumen tes

dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Indikator Kemampuan

Berpikir Kreatif

Indikator Pembelajaran Jumlah Soal

3.11.1 3.11.2 3.11.3

Fluency 1* 7 5, 11 4

Flexibility 2 6 13 3

Originallity 3* 8 14 3

Elaboration 4* 9, 10 12 4

Jumlah 14

Keterangan : (*) = Tidak Valid

6Ibid, h. 148.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

29

2. Lembar Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui

pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.7

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian berupa daftar cek (check list).

Daftar cek (check list) yaitu penataan data yang dilakukan dengan menggunakan

daftar yang memuat nama observer disertai jenis gejala yang diamati.8

Lembar observasi digunakan ketika proses belajar mengajar

berlangsung. Observasi bertujuan untuk mengamati kesesuaian aktivitas guru dan

peserta didik yang dilakukan dengan karakteristik yang tertulis pada daftar cek di

lembar observasi. Dengan kata lain, lembar observasi ini digunakan untuk

mengetahui ketercapaian setiap tahapan pembelajaran dengan model pembelajaran

berbasis proyek yang diterapkan pada subjek penelitian.

3. Penilaian Produk

Penilaian produk yang merupakan hasil dari kerja proyek setiap

kelompok digunakan sebagai data pendukung untuk mengukur kemampuan

berpikir kreatif peserta didik selama diberi perlakuan. Penilaian dilakukan

berdasarkan empat indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Treffinger et al.

(2012) yaitu indikator fluency, flexibillity, originallity dan elaboration. Produk

pertama yang dibuat yaitu berupa laporan pembuatan produk daur ulang limbah,

sedangkan produk kedua yaitu artikel. Rubrik penilaian produk dapat dilihat pada

lampiran 4.

G. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

sebuah instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen tes yang sudah

dibuat, diuji coba terlebih dahulu di kelas yang peserta didiknya sudah pernah

mendapatkan materi pencemaran. Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen yang

telah dibuat, sehingga instrumen bisa dipertimbangkan untuk digunakan atau tidak

pada penelitian.

7 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2010), h.158.

8 Ibid, h. 160.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

30

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.9 Instrumen penelitian menggunakan koefisien korelasi

yang menunjukan valid atau tidaknya suatu instrument. Kriteria penafsiran

korelasi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Instrumen10

Koefisien Kriteria

rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

(soal bisa diperbaiki atau diganti)

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

(soal bisa diperbaiki atau diganti)

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 22,

instrumen tes kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari 14 item soal,

didapatkan 11 item soal yang valid yaitu 2,5,6,7,8,9,10,11,12,13, dan 14. Soal-

soal yang valid telah mewakili setiap indikator kemampuan berpikir kreatif. Tiga

item soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 3, dan 4, tidak akan digunakan sebagai

instrumen pretest dan posttest.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan keajegan atau ketetapan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilainya.11

Suatu instrumen mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Kriteria

reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

9 Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2017), h. 301.

10 Jakni, Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2016), h.165. 11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h.16.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

31

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen 12

Besarnya r Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kecil

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,70 Sedang

0,70 – 0,90 Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 22, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,612. Hal ini

menunjukkan bahwa soal yang sudah diujicobakan termasuk dalam kriteria

reliabilitas yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

3. Tingkat Kesukaran

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal apakah soal

itu tergolong sukar, sedang, atau mudah. Tingkat kesukaran dari setiap butir soal

dihitung berdasarkan jawaban seluruh siswa yang mengikuti tes. Tingkat

kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Tingkat Kesukaran =

Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan menggunakan

kriteria tingkat kesukaran butir soal. Sesuai dengan tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran13

Indek Kesukaran Interpretasi

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

12 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains: Jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang sering muncul dalam penelitian pendidikan

sains, (Jakarta: UIN Jakarta, 2014), h.55. 13

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 103-104.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

32

Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan SPSS versi 22

menunjukkan dari 14 soal yang diujicobakan diperoleh 12 soal dengan kriteria

sedang dan 2 soal dengan kriteria mudah.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dengan

peserta didik yang memiliki kemapuan rendah. Perhitungan daya pembeda

dilakukan dengan menggunakan Anates V4. Koefisien daya pembeda dari

perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang ditunjukkan

pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda14

Nilai Daya Beda Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak Baik

Berdasarkan hasil perhitungan data yang telah dilakukan

menunjukkandari 14 soal yang diujicobakan diperoleh 11 soal memiliki daya

pembeda dengan kriteria baik sekali, 2 soal memiliki kriteria baik, 1 soal memiliki

kategori tidak baik.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber lain terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah

mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan

perhitungan, dan menguji hipotesis yang telah diajukan.15

14

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2), (Jakarta:Bumi

Aksara, 2012), h. 232. 15

Sugiyono, op cit., h. 207.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

33

Data yang diperoleh setelah dilakukan penelitian selanjutnya diolah

secara statistik kemudian dianalisis dengan tujuan untuk dapat menjawab

pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.

1. Uji Prasyarat Hipotesis

Sebelum melakukan uji hipotesis, maka dilakukan uji prasyarat

untuk menentukkan rumus statistik yang akan digunakan untuk uji

hipotesis. Terdapat 2 uji prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji asumsi untuk mengetahui persebaran

data apakah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan

adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 22. Adapun

langkah-langkahnya diawali dengan masuk ke program SPSS. Lalu, klik

Variable View pada SPSS editor. Pada kolom Name, baris pertama dan

kedua ketik kelas subjek penelitian yaitu “Kontrol” dan “Eksperimen”, pada

kolom Decimal, ubah semua angka menjadi angka 1 (sesuai kebutuhan), dan

pada kolom Label, ketik jenis tesyang ingin diujikan misalnya “Nilai

Pretest” atau “Nilai Posttest”. Kemudian, klik Data View pada SPSS editor

dan masukkan nilai pretest atau posttest peserta didikpada kolom “Kontrol”

dan “Eksperimen”. Selanjutnya, pilih menu Analyze, lalusub menu

Nonparametric Test dan pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih 1 SampleK-

S. Pada Test Variable List, masukkan variabel “Kontrol” dan “Eksperimen”,

sedangkan pada Test Distribution, klik Normal, lalu OK. Adapun kriteria

pengujian, yaitu jika probabilitas >0,05, maka Ho diterima, artinya distribusi

data populasi normal, sedangkan jika probabilitas <0,05, maka Ho ditolak

artinya distribusi data populasi tidak normal.16

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kelompok data

yang diuji memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang

16

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS

Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 155-156.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

34

digunakan adalah Levene’s Test pada SPSS versi 22. Adapun langkah-

langkahnya diawali dengan masuk ke program SPSS. Lalu, klik Variabel

View pada SPSS editor. Pada kolom Name baris pertama ketik “Kelas” dan

pada baris kedua ketik data yang akan diuji “Nilai”, pada kolom Decimal,

ubah semua angka menjadi angka 1 (sesuai kebutuhan), pada kolom Label,

untuk baris pertama ketik “Kelas” sedangkan pada baris kedua ketik “Nilai

Pretest“ atau “Nilai Posttest”, dan pada kolom Value, untuk baris kedua

dikosongkan. Pada baris pertama kolom ini klik kotak kecil,lalu langkah

selanjutnya, yaitu ketik ”1” pada value dan pada label ketik “Kontrol”, lalu

klik add dan ketik “2” pada Value dan pada label ketik “Eksperimen” lalu

klik add. Kemudian, klik Data View pada SPSS editor. Pada kolom “Kelas”

ketik angka “1” dan “2” sesuai dengan kelasnya serta pada kolom“Nilai”

masukkan hasil nilai peserta didik yang ingin diuji.

Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan cara buka menu

Analyze, dan klik Compare Mean. kemudian klik One-Way ANOVA. Lalu,

pindahkan variable “Nilai” ke dalam Dependent List dan variabel “Kelas”

ke Fixed Factor (s). kemudian klik Options. Pilih Homogeneity of varience

test, lalu klik Continue dan OK. Adapun kriteria pengujian menunjukkan

data memiliki varians homogen jika probabilitas > 0,05 dan Hoditerima,

sedangkan jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak, artinya varians data tidak

homogen.17

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji

homogenitas. Jika data yang didapat dari uji normalitas dan homogenitas itu

normal dan homogen maka statistika yang digunakan adalah statistika

parametrik dengan menggunakan rumus uji-t sampel bebas dengan taraf

signifikasi 5%. Dalam hal ini sampel bebas diartikan sebagai dua sampel

yang keberadaannya tidak saling memengaruhi atau tidak berkorelasi

(independent). Akan tetapi jika data yang didapatkan tidak normal maka

17

Ibid, h. 167-169.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

35

statistika yang digunakan adalah statistik non-paramentrik dengan

menggunakan uji Mann Whitney.

Uji hipotesis dengan uji t yang dilakukan dengan menggunakan

SPSS versi 22. Langkah-langkah perhitungan diawali dengan terlebih

dahulu masuk ke program SPSS. Lalu, lik Variable View pada SPSS editor.

Pada kolom Name, baris pertama ketik “Kelas” dan pada baris kedua ketik

data yang akan diuji misal “Nilai”, pada kolom Decimal, diganti dengan

angka 1, pada kolom Label, baris pertama ketik “Kelas” dan pada baris

kedua ketik “Nilai Pretest“ atau “Nilai Posttest”, dan pada kolom Value,

untuk baris kedua dikosongkan. Pada baris pertama kolom ini klik kotak

kecil, langkah selanjutnya yaitu ketik ”1” pada value dan pada label ketik

“Kontrol”, lalu klik add dan ketik “2” pada Value dan pada label ketik

“Eksperimen” lalu klik add. Kemudian, klik Data View pada SPSS editor.

Pada kolom “Kelas” ketik angka “1” dan “2” sesuai dengan kelasnya serta

pada kolom “Nilai” masukkan hasil nilai peserta didik yang ingin diuji.

Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan cara klik Analyze,

lalu Compare Means, kemudian pilih Independent Sample T-Test. Pada

kolom uji, masukkan nilai ke dalam Test Variable (s) sedangkan pada

Grouping Variable,masukkan kelas dengan cara klik Define Group dan

pada group 1 ketik angka “1”dan group 2 ketik angka “2”, lalu klik

Continue. Tahapan terakhir yaitu pengisian tingkat signifikansi dengan α =

5 % dilakukan dengan klik Options dan ubah Confidence level menjadi 95%

lalu klik Continue dan OK.

Sedangkan untuk langkah-langkah uji hipotesis nonparametrik

dengan menggunakan uji Mann Whitney yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 22 antara lain, pada Data View masukkan data

nilai pretest atau posttest dengan menggabung semua nilai menjadi satu

kolom,misal kelas kontrol dan eksperimen, masing-masing nilai kelas diberi

kode 1 untuk kontrol dan 2 untuk eksperimen. Lalu, pada Variable View

kolom Value, baris Group tuliskan angka 1 = Kontrol dan 2 = Eksperimen

kemudian Klik Addlalu OK. Kemudian, klik menu Analyze, pilih

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

36

Nonparametric Test, lalu pilih Legacy Dialogs dan klik 2 Independent

Samples. Masukkan “kelas” pada Test Variable List atau nama yang akan

diuji, lalu klik Define Group pada kolom Group Variable, kemudian isikan

angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2, dan klik Continue.

Selanjutnya, pada Test Type pilih Mann-Whitney U, kemudian klik OK.

Adapun kriteria pengujian, yaitu jika nilai probabilitas (Asymp.Sig.) > 0,05

Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tiap-tiap

aspek kemampuan berpikir kreatif antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Namun, jika nilai probabilitas (Asymp.Sig.) < 0,05 Ho ditolak,

artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tiap-tiap aspek kemampuan

berpikir kreatif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.18

3. Skor Gain

Skor gain merupakan nilai selisih dari skor posttest dan pretest

(skor posttest – skor pretest).19

Skor gain digunakan pada uji statistik

inferensi apabila kemampuan awal antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen berbeda.20

4. Uji N-Gain

Setelah diperoleh data pretest dan posttest, kemudian dilakukan

perhitungan N-Gain untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir

kreatif yang diperoleh setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:21

N-Gain=

Kategori perolehan N-Gain dapat dilihat pada tabel 3.7 berkut:

18

Ibid, h. 492-493. 19

Herlanti, op cit., h. 76. 20 Ibid, h. 77. 21

David E. Meltzer, “The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual

Learning Gains in Physics: A Possible “hidden variable” in Diagnostic Pretest score”, American

Association of Physics Teachers, 2002, h. 1260, diakses dari

http://www.physicseducation.net/docs/AJP-Dec-2002-Vol.70-1259-1268.pdf, pada 19 Februari

2018 pukul 14.05 WIB.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

37

Tabel 3.7 Kriteria N-Gain22

Rentang Kriteria

(<g>) ≥ 0,7 Tinggi

0.7 > (<g>) ≥ 0,3 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

5. Teknik Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Persentase kemampuan berpikir kreatif dapat diketahui melalui

perhitungan dengan rumus berikut:

Persentase KBK=

x 100%

Pedoman yang digunakan untuk klasifikasi kategori berpikir

kreatif peserta didik, diadopsi dari buku Suharsimi Arikunto dengan

perubahan seadanya:

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Kreatif 23

Persentase Jawaban Kriteria

Penilaian

81-100 Sangat Tinggi

61-80 Tinggi

41-60 Sedang

21-40 Rendah

00-20 Sangat Rendah

6. Teknik Analisis Penilaian Produk

Kriteria aspek penilaian produk hasil kerja proyek peserta didik

kelas eksperimen dilakukan berdasarkan empat indikator kemampuan

berpikir kreatif yaitu Fluency, Flexibillity, Originallity, dan Elaboration.

22

Richard R. Hake, “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six

Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses”,

AmericanJournal of Physics, Vol. 66 (1), 1998, p. 8, diakses dari

https://www.researchgate.net/publication/228710512_Interactive-

Engagement_Versus_Traditional_Methods_A_Six-Thousand-

Student_Survey_of_Mechanics_Test_Data_for_Introductory_Physics_Courses, pada 19 Februari

2018 pukul 13.44 WIB. 23

Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin A.J, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman

Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 35.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

38

Perhitungan persentase ketercapaian tiap indikator kemampuan berpikir

kreatif pada produk dapat dilakukan dengan rumus berikut:

Persentase =

x 100%

7. Teknik Analisis Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui ketercapaian

setiap tahapan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek

yang dilaksanakan oleh guru maupun peserta didik. Perhitungan persentase

ketercapaian setiap tahapan pembalajaran dapat dilakukan dilakukan dengan

rumus berikut:

Persentase =

x 100%

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H0 : µ1 = µ2, maka H0 diterima, Ha ditolak

Ha : µ1 ≠ µ2, maka Ha diterima, H0 ditolak

Dengan :

H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik

Ha : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik

µ1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

µ2 : Nilai rata-rata kelompok kontrol

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

melalui uji-t sampel bebas (Independent Sample T-Test) diperoleh taraf

signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sig = 0,00 < 0,05, hal ini menunjukkan H0

ditolak. Dengan demikian diketahui bahwa, adanya pengaruh model pembelajaran

berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi

pencemaran lingkungan.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui uji Mann

Whitney pada keempat indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu indikator

Fluency, Flexibillity, Originallity, dan Elaboration, masing-masing diperoleh

taraf signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak.

Dengan demikian diketahui bahwa, model pembelajaran berbasis proyek

berpengaruh terhadap setiap indikator kemampuan berpikir kreatif siswa pada

materi pencemaran lingkungan.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka saran yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut:

1. Dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan guru

dapat mengalokasikan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu karakteristik dari

kreatifitas. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari tahu pengaruh

pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan lain yang termasuk

dalam karakteristik kreatifitas misalnya berpikir kritis.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

64

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari tahu pengaruh pembelajaran

berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada

materi biologi lainnya, atau pada mata pelajaran sains lainnya.

4. Permasalahan yang disajikan di awal pembelajaran hendaknya sesuai dengan

pengetahuan awal peserta didik sehinngga memudahkan mereka dalam

menghasilkan ide, gagasan ataupun solusi.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

65

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: Refika Aditama, 2016.

Antika, Rindi Novitri, dan Sulton Nawawi. Pengaruh Model Project Based

Learning Pada Mata Kuliah Seminar Terhadap Keterampilan Berpikir

Kreatif Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. Vol.3 (1), hal. 1-

8, 2017, http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi, pada 19 Oktober 2018.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta:Bumi

Aksara, 2012.

Arikunto, Suharsimi., dan Cepi Safruddin A.J. Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Arnyana, Ida Bagus Putu. Pengaruh Penerapam Strategi Pembelajaran Inovatif

Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA.

Jurnal pendidikan dan pengajaran IKIP Singaraja. Vol. 39, No. 3, hal. 496-

510, 2006,

https://scholar.google.co.id/citations?user=EOvAmzIAAAAJ&hl=id, 11

November 2017.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. “Kamus Besar

Bahasa Indonesia Online”,

https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/kreativitas.html, 8 Februari

2018.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Model Pembelajaran Berbasis Proyek: Project Based Learning”,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.EndangMulyaniM.Si./

KAKUBUTEK,ProjectBasedLearning.pdf, 5 November 2017.

Bas, G. Investigating The Effects Of Project-Based Learning On Students’

Academic Achievement And Attitudes Towards English Lesson. The

Online Journal Of New Horizons In Education. Vol.1, Issue 4, hal. 1-15,

2011, https://www.tojned.net/journals/tojned/articles/v01i04/v01i04-01.pdf,

17 Oktober 2018.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

66

Bialik, Maya., dan Charles Fadel. Skills for the 21st Century: What Should

Students Learn?. Boston: Center for Curriculum Redesign, 2015,

https://curriculumredesign.org/wp-content/uploads/CCR-Skills_FINAL, 11

November 2017.

Bono, Edward de. Revolusi Berpikir Edward de Bono: Mengajari Anak Anda

Berpikir Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan Masalah dan Memantik

Ide-ide Baru, Terj. Dari Teach Your Child How to Think oleh Ida Sitompul

dan Fahmy Yamani. Bandung: Kaifa, 2007.

Chatib, Munif. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua

Anak Juara. Bandung: Kaifa, 2013.

Diki, diki. Creativity for Learning Biology in Higher Education. LUX: A Journal

of Transdisiplinary Writing and Research from Claremont Graduate

University. Vol.3, iss.1, Article 3, hal. 1-12, 2013,

http://scholarship.claremont.edu/lux/vol3/iss1/3, 11 November 2017.

Educational Technology Division Ministry of Education. “Project Based Learning

Handbook “Educating the Millennial Learner””. 2006,

http://www.moe.edu.my/btp/wpcontent/uploads/2011/07/Project%20Based

%20Learning%20Handbook/2%20-

%20Project%20Based%20Learning%20Handbook.pdf, 11 November 2017.

Grant, Michael M. Getting a Grip on Project Based-Learning: Theory, Cases, and

Recommendations. Meridian a Middle School Computer Technologies

Journal. Vol. 5, hal. 1-18, 2002,

https://www.ncsu.edu/meridian/win2002/514/project-based.pdf, 5

November 2017.

Hake, Richard R. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six

Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics

Courses. American Journal of Physics. Vol. 66 (1), hal. 64-74, 1998,

https://www.researchgate.net/publication/228710512_Interactive-

Engagement_Versus_Traditional_Methods_A_Six-Thousand-

Student_Survey_of_Mechanics_Test_Data_for_Introductory_Physics_Cour

ses, 19 Februari 2018.

Hawang, Halizah, dan Ishak Ramly. Creative Thinking Skill Approach Through

Problem-Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering

Classroom. International Journal of Social, Behavioral, Educational,

Economic, business and Industrial Engineering. vol.2(4), hal. 334-339,

2008., https://waset.org/publications/15369/creative-thinking-skill, 8

Februari 2018.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

67

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains: Jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang sering muncul dalam

penelitian pendidikan sains. Jakarta: UIN Jakarta, 2014.

Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:

Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia,

2016.

Hsieh, Hua-Yun., Shi-Jer Lou, dan Ru-Chu Shih. Applying Blended Learning

with Creative Project-Based Learning: A Case Study of Wrapping Design

Course for Vocational High School Students. The Online Journal of Science

and Technology. Vol. 3, hal. 18-27, 2013,

https://www.tojsat.net/journals/tojsat, 13 November 2017.

Husamah, dan Yuni Pantiwati. Cooperative Learning STAD-PJBL: Motivation,

Thinking Skills, and Learning Outocomes of Biology Departement Student.

International Journal of Education Learning and Development. vol.2(1),

hal. 68-85, 2014, www.ea-journals.org, pada 19 Oktober 2018.

Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2016.

Jakni. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta,

2016.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Salinan Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah”,

http://bsnp-indonesia.org/2013/06/20/permendikbud-tentang-kurikulum-

tahun-2013/, 7 Januari 2019.

Kurniasih, Imas., dan Berlin Sani. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013:

Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013. Tt.p.: Kata Pena, 2014.

Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksonomi Berpikir. Bandung:PT Remaja Rosda

Karya, 2011.

Lou, Shi-Jer., Chih-Chao Chung, Wei-Yuan Dzan, dan Ru-Chu Shih.

Construction of a Creative Instructional Design Model Using Blended,

Project-Based Learning for Collage Students. Creative Education. vol.3(7),

hal. 1281-1290, 2012.

https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=24850, 23

Oktober 2017.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

68

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2010.

Maula, Milla Minhatul., Jekti Prihatin, dan Kamalia Fikri. Pengaruh Model Pjbl

(Project-Based Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pengelolaan Lingkungan. Artikel Ilmiah

Mahasiswa. Hal. 1-6, 2014,

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63447, 11

November 2017.

Meltzer, David E. The Relationship between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “hidden variable” in

Diagnostic Pretest score. American Association of Physics Teachers. Hal.

1259-1268, 2002, http://www.physicseducation.net/docs/AJP-Dec-2002-

Vol.70-1259-1268.pdf, 19 Februari 2018.

Mihardi, Satria., Mara Bangun Harahap, dan Ridwan Abdullah Sani. The Effect

of Project Based Learning Model with KWL Worksheet on Student Creative

Thinking Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice.

Vol. 4(25), hal. 188-200, 2013,

https://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/viewFile, 13 November

2017.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Cet. 3, 2012.

Pratiwi, D.A., Sri Maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. Biologi untuk SMA

Kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007.

Putri, Inge Wiliandani Setya ., Saddam Hussen, dan Robiatul Adawiyah.

Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan Masalah

Kesebangunan di SMPN 11 Jember. Jurnal Edukasi. Vol. IV(3), hal. 59-62,

2017, https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEUJ/article/download/6310. 13

November 2017.

Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu: Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta:

Raja grafindo Persada, 2015.

Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu:

untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. 2,

2014.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

69

Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2006.

Stripling, Barbara., Norah Lovett, dan Fran Corvasce Macko. Project Based

Learning: Inspiring Middle School Students to Engage in Deep and Active

Learning. New York: NYC Departemen of Education, 2009,

schools.nyc.gov/documents/teachandlearn/project_basedFinal.pdf, 15

Agustus 2018.

Sudaryono. Metodologi Penelitian. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2017.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sulhan, Najib. Karakter Guru Masa Depan: Sukses dan Bermartabat. Surabaya:

Jaring Pena, Cet. 1, 2011.

Suryadi, Edi. “Pentingnya Kreativitas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”.

2016, http://edisuryadi.staf.upi.edu/2016/02/16/pentingnya-kreativitas-

dalam-meningkatkan-mutu-pendidikan/, 8 Januari 2019.

Susanti. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Nutrisi. Jurnal Pengajaran

MIPA, Vol.18 (1), hal. 35-42, 2013,

http://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jpmipa/article/download/254/169,

19 Oktober 2018.

Tamim, Suha R., dan Michael M. Grant. Definitions and Uses: Case Study of

Teachers Implementing Project-based Learning. Interdisciplinary Journal

of Problem-Based Learning. 7(2), hal. 72-101, 2013, lib.purdue.edu/cgi/, 5

November 2017.

Thomas, J. W. A Review of Research on Project-based learning. California : The

Autodesk Foundation, 2000,

http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL Research.pdf. 15

November 2017.

Treffinger, Donald J., Grover C. Young, Edwin C. Selby, dan Cindy Shepardson.

Assesing creativity: A Guide for Educators. Florida: University of

Connecticut, 2002), p. VIII. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED505548.pdf,

15 November 2017.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PJBL) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PJBL) TERHADAP KEMAMP. UAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI

70

Trianto. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana, 2010.

Trilling, Bernie., dan Charles Fadel. 21st Century Skills: Learning for Life In Our

Times. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2009.

Undang-undang R.I. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: BP.

Cipta Jaya, 2006.

Wahida, Ferawati., Nurdin Rahman, dan Siang Tandi Gonggo. Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan

Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Parigi. Jurnal Sains dan

Teknologi Tadulako. Vol.4, No.3, hal. 36-43, 2015,

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JSTT/article/download/6949, 11

November 2017.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Wijaya, Etistika Yuni., Dwi Agus Sudjimat, dan Amat Nyoto. Transformasi

Pendidikan Abad 21 sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya

Manusia di Era Global. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika. Vol. 1, hal. 263-278, 2016,

http://repository.unikama.ac.id/840/32/263-278, 11 November 2017.

World Bank. “Indonesia Skills Report: Trends in Skills Demand, Gaps, and

Supply in Indonesia”. 2010,

http://siteresources.worldbank.org/EASTASIAPACIFICEXT/Resources/22

63001279680449418, 11 November 2017.

Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran SAINS.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.