pengaruh metode pembelajaran quantum …repository.radenintan.ac.id/4216/1/skripsi aina...

153
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII MTs BAHRUL ULUM REBANG TANGKAS WAY KANAN TAHUN 2017/2018 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Matematika Oleh AINA NATASYA AZWA NPM : 1311050113 Jurusan : Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1439 / 2018

Upload: dinhliem

Post on 06-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

VII MTs BAHRUL ULUM REBANG TANGKAS

WAY KANAN TAHUN 2017/2018

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Matematika

Oleh

AINA NATASYA AZWA

NPM : 1311050113

Jurusan : Pendidikan Matematika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

1439 / 2018

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

VII MTs BAHRUL ULUM REBANG TANGKAS

WAY KANAN TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh

AINA NATASYA AZWA

NPM : 1311050113

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing 1 : Dr. Nanang Supriadi, M.Si.

Pembimbing II : Siska Andriani, S.Si.,M.Pd.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

1439 / 2018

Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK MTs

BAHRUL ULUM WAY KANAN LAMPUNG

Oleh :

Aina Natasya Azwa

NPM 1311050113

ABSTRAK

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dikelas VII

MTs Bahrul Ulum Way Kanan, menunjukan bahwa terdapat peserta didik yang tidak

mencapai nilai KKM. Hal ini disebabkan oleh kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik dalam memahami soal yang masih rendah. Tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah terdapat pengaruh metode

pembelajaran Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis pada peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum Way Kanan Lampung.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis Quasy Eksperimentan

Design. Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul

Ulum dengan jumlah populasi 90 Peserta didik. Sampel dalam penelitian ini yaitu

kelas VII A dan kelas VII B. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan

uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett.

Dilanjutkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t sampel tak berkorelasi didapat

Fhitung = 5,585 > Ftabel = 2,002 maka H0 ditolak dengan kata lain H1 diterima. Jika H0

ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan metode pembelajaran Quantum Learning

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis Peserta didik, sedangkan jika H0

diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari metode pembelajaran itu

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Berdasarkan

analisis dan pembahasan di atas disimpulkan bahwa metode pembelajaran Quantum

Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis lebih baik dibanding

model pembelajaran Konvensional peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum Way

kanan Lampung.

Kata Kunci : Quantum, Quantum Learning, Kemampuan Pemecahan masalah

Matematis.

Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum
Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum
Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

MOTTO

Artinya :

Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di

antaranya. Mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka

itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat. (Q.S. Az-Zumar : 18)1

1 Kementrian Agama RI. Al-Quran dan Terjemahnya (CV Penerbit Diponegoro 2010), h.460.

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

PERSEMBAHAN

Kepada sang maha pencipta keindahan diseluruh alam ini Allah Rabbku raja dari segala raja terima kasih telah memberiku kemudahan dari semua kesulitan ,memberiku kekuatan sehingga dapat terselesainya karya kecil yang membanggakan ini. Banyak harapku semoga amanah dalam menerapkannya dalam kehidupanku kelak.

dengan ketulusan dan kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Rustam Nawawi S.Pd.I dan Ibunda Ida

Royani S.Pd.I terimakasih untuk cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan,

serta nasihat dan doa yang tiada henti- hentinya untuk keberhasilan dalam

perjuangan ku.

2. Adik-adikku tercinta Ardhan Nata Kusuma dan Alisa Hayatina, terimakasih

telah menjadi adik adikku yang baik dengan canda dan tawa serta kasih sayang,

yang selama ini kalian berikan, semoga kita semua bisa menjadi orang yang

membanggakan bagi orang tua ataupun agama dan negara nantinya.

3. Almamater UIN Raden Intan Lampung.

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Aina Natasya Azwa lahir di Desa Sinar Banten

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tanggal 28 April 1995 anak

pertama dari tiga bersaudara, buah cinta kasih dari Bapak Rustam Nawawi S.Pd.I dan

Ibu Ida Royani S.Pd.I. Pendidikan penulis bermula di SDN 02 Tanjung Kurung

Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way kanan dan selesai pada tahun 2007,

setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di MTs N 1 Pringsewu hanya terhitung

satu semester dan menyelesaikanya di MTs Raudhatul Muta’ alimin Kasui Way

Kanan sampai tahun 2010, selanjutnya penulis menempuh pendidikan di MA AL-

IMAN Way Jepara Lampung Timur dan selesai tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis

melanjutkan Pendidikan di Universitas islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung

pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika.

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada kita. Sholawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dari Allah jualah akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis

merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Pembimbing 1 dan Ibu Siska Andriani,

M.Pd selaku pembimbing 2 yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan pendidikan berupa

Ilmu Pengetahuan kepada penulis selama menuntut Ilmu di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

4. Kepada orang tua dan adik-adikku yang telah memberikan do’a , dorongan dan

semangat yang tidak ternilai harganya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

ini

5. Sahabat-sahabatku Elma Agustiana, Fitriana, Yunita Sari dan Rahmat Diyanto FDK

yang telah memberikan canda tawanya kepada penulis pada saat pengerjaan skripsi,

yang selalu memberi dukungan semangat dan memotivasi, sayang dan cinta

menemani dalam keadaan apapun yang tak bisa terungkapkan semoga kita semua

sukses dengan apapun nantinya.

6. Seseorang yang penulis semogakan hatinya dimiliki atas ridhonya

7. Seseorang yang tak bisa penulis lupakan bantuannya dalam penulisan skripsi

Djuanda Kusuma Agung yang telah memberikan banyak sekali bantuannya.

8. Kepala Sekolah, Guru dan Staf TU MTs Bahrul Ulum yang telah memberikan

bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Teman-teman Fakultas Tarbiyah Khususnya jurusan Pendidkan Matematika

angkatan ’13 kelas A, B, C, D, E, F yang telah memberi motivasi dan memberikan

warna dalam sejarah hidupku selama perjalanan menjadi mahasiswa UIN Raden

Intan Lampung.

10. Teman- teman KKN Way Seputih, dan PPl MAN 02 Bandar Lampung yang semoga

selalu dalam lindungannya

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, hal ini

disebabkkan masih terbatasnya ilmu dan teori penelitian yang penulis kuasai. Oleh

karenanya kepada para pembaca, dapat memberikan masukan dan saran saran yang sifatnya

membangun. Akhirnya, dengan inringan ucapan terima kasih penulis memanjatkan do’a

kehadirat Allah, semoga jerih payah dan amal Bapak-bapak dan Ibu-ibu serta Teman-teman

sekalian akan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada

umumnya. Amin.

Bandara lampung, April 2018

Aina Natasya Azwa

NPM : 1311050113

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

ABSTRAK.. .......................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.. ......................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN.. .............................................................................................. iv

MOTTO. ............................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN… ........................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.. .............................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN…................................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 6

C. Batasan Masalah ...................................................................................................... ..7

D. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

F. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................... 10

G. Definisi Operasional ................................................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................. 13

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................................... 13

1. Metode Pembelajaran Quantum Learning

a. Pengertian Metode Pembelajaran………………………………………… 13

b. Metode Pembelajaran Quantum……………………………………………….. 13

c. Metode Pembelajaran Quantum Learning……………………………………. 19

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

2

2. Pemecahan Masalah Matematis............................................................................... 25

a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematis ................................................ 25

b. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Matematis ...................................... 27

c. Indikator Pemecahan Matematis ................................................................. 28

B. Penelitian Yang Relavan ………….………………………………………………30

C. Kerangka Penelitian………………………………………………………………..31

Hipotesis Penelitian………………………………………………………………………...33

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………....34

A. Metode Penelitian .................................................................................................... 34

B. Desain Penelitian ......................... …………………………………………………35

C. Variabel Penelitian ................................. ………………………………………….36

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.………………………………………….. 37

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 39

F. Instrument Penelitian……………………………………………………………… 40

G. Uji Instrument .......................................................................................................... 43

a. Uji Validitas……………………………………………………………………43

b. Tingkat Kesukaran……………………………………………………………..44

c. Daya Beda……………………………………………………………………...45

d. Uji Reliabilitas………………………………………………………………… 47

H. Teknik Analisis Data……………………………………………………………… 48

1. Uji Prasyarat…………………………………………………………………... 48

a. Uji Normalitas………………………………………………………………… 48

b. Uji Homogenitas……………………………………………………………… 49

2. Uji Hipotesis………………………………………………………………….. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………… ….53

A. Analisis Data dan Hipotesis………………………………………………. ........ ..53

1. Uji Validitas…………………………………………………………………....53

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

3

2. Uji Tingkat Kesukaran……………………………………………………… .. 55

3. Uji Daya Pembeda……………………………………………………………..56

4. Uji Reliabilitas………………………………………………………………....57

B. Deskripsi Data Amatan…………………………………………………………… .59

C. Uji Normalitas…………………………………………………………………… .. 61

D. Uji Homogenitas……………………………………………………………………62

E. Pengujian Hipotesis………………………………………………………………...62

F. Pembahasan……………………………………………………………………… . 64

BAB V PENUTUP………………………………………………………………… ......... 67

A. KESIMPULAN………………………………………………………………… . ...67

B. SARAN…………………………………………………………………………… 67

C. PENUTUP…………………………………………………………………………. 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Sekolah .............................................................................................. 70

Lampiran 2 Nama Peserta Didik Uji Coba Instrumen .................................................... 75

Lampiran 3 Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen ..................................................... 76

Lampiran 4 Nama Peserta Didik Kelas Kontrol ............................................................. 77

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru ............................................................................... 78

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...... 79

Lampiran 7 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis..................... 80

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ...................................................................................... 83

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ............... 89

Lampiran 10 Perhitungan Analisis Uji Validitas Instrumen Tes ...................................... 92

Lampiran 11 Analisis Uji Validitas Instrumen Tes.. ........................................................ 94

Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes.. .................................................... 96

Lampiran 13 Analisis Reliabilitas Instrumen Tes.. .......................................................... 98

Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.. ...................................... 100

Lampiran 15 Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.. ........................................... 101

Lampiran 16 Analisis Daya Beda Instrumen Tes.. ......................................................... 103

Lampiran 17 Silabus.. ..................................................................................................... 106

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

2

Lampiran 18 RPP Kelas Eksperimen .. .......................................................................... 110

Lampiran 19 RPP Kelas Kontrol.. .................................................................................. 123

Lampiran 20 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.. .. 137

Lampiran 21 Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis................... 138

Lampiran 22 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis.. .................................................................................. 141

Lampiran 23 Daftar Nilai Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.. ................................ 146

Lampiran 24 Deskripsi Data Amatan.. ........................................................................... 149

Lampiran 25 Analisis Uji Normalitas Kelas Eksperimen .. ........................................... 150

Lampiran 26 Perhitungan Analisis Uji Normalitas Kelas Eksperimen .. ....................... 151

Lampiran 27 Analisis Uji Normalitas Kelas Kontrol.. ................................................... 153

Lampiran 28 Perhitungan Analisis Uji Normalitas Kelas Kontrol.. ............................... 154

Lampiran 29 Analisis Uji Homogenitas.. ....................................................................... 176

Lampiran 30 Perhitungan Analisis Uji Homogenitas.. ................................................... 178

Lampiran 31 Analisis Uji t.. ........................................................................................... 181

Lampiran 32 Perhitungan Uji t.. ..................................................................................... 182

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Oleh karna itu pemerintah Indonesia telah

merencanakan program wajib belajar 9 tahun disetiap sekolah. Menurut Undang-

undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar yang

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan dan ahlak mulia,

serta keterampilan dirinya dan masyarakat.1 Pentingnya pendidikan ini

sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11:

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan”.

1

Departemen Agama RI, “ Al-Qur’an dan terjemahannya” (Bandung : CV. Penerbit J-

ART,2005).h.544

Page 18: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

2

Surat Al-Mujadalah ayat 11 tersebut menjelaskan bahwa Allah akan

meninggikan beberapa derajat orang yang beriman dan berilmu dibandingkan

orang yang tidak beriman dan berilmu. Orang yang beriman dan memiliki ilmu

pengetahuan yang luas akan diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau

mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini, serta Ilmu itupun

didapatkan melalui pendidikan. Pendidikan yang baik tentu akan menciptakan

mutu kualitas pendidikan maupun mutu peserta didik yang sangat baik.

Pendidikan harus diselenggarakan dengan berdasarkan rencana yang matang.

Pendidikan tidak dapat diselenggarakan secara tidak sengaja dan seenaknya,

karena pendidikan perlu disiapkan dari dalam diri.

Menuntut ilmu adalah salah satu cara mencapai kependidikan yang

berkualitas, menuntut ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang bermanfaat bagi

dirinya, bagi orang lain dan tidak merugikan orang lain, salah satu ilmu tersebut

adalah ilmu matematika. Matematika adalah suatu cara untuk menemukan

jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan

informasi, pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalah

memikirkan dalam diri manusia itu sendiri guna melihat kehidupan sehari-hari.

Banyak aktifitas yang dilakukan manusia yang berhubungan dengan matematika,

oleh karena itu matematika merupakan sarana untuk menumbuh kembangkan cara

berpikir logis, cermat dan kreatif. Mengingat peranan matematika yang sangat

besar dalam perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tidaklah

Page 19: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

3

mengherankan jika metematika dalam perkembangannya banyak mendapat

perhatian, salah satunya adalah pemahaman hakekat matematika. Dengan

memahami hakekat matematika memungkinkan adanya korelasi antara

mempelajari matematika dengan tujuan yang akan tercapai setelah mempelajari

matematika.

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan pra

penelitian di MTs Bahrul Ulum sebagai berikut: beberapa peserta didik yang telah

diwawacarai mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang

tidak disukai, matematika dianggap pelajaran yang sangat sulit dan paling

menakutkan, kurang memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga peserta

didik belum bisa mendapatkan nilai yang baik. Kemudian berdasarkan hasil

wawancara dengan ibu Ida Royani S.Pd selaku guru matematika pada tanggal 30

Januari 2017, bahwa di MTs Bahrul Ulum ini ternyata peserta didik tidak tertarik

untuk belajar matematika, kejenuhan mempelajari materi matematika dianggap

terlalu sulit dan menakutkan, begitu pula dengan guru, guru masih belum

maksimal mendapatkan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan metode

terbaru pembelajaran saat ini untuk menarik minat belajar peserta didik, peserta

didik sendiri belum mandiri masih terpaku dengan mendengarkan dan hanya

mencatat apa yang diberikan oleh guru, serta peserta didik belum melibatkan

kemampuan mereka dalam menyelesaikan suatu masalah.

Page 20: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

4

Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah satu tindakan untuk

menyelesaikan masalah atau proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat

matematika dalam menyelesaikan masalah. Secara umum pembelajaran

matematika masih terdiri atas rangkaian kegiatan berikut: awal pembelajaran

dimulai dengan sajian masalah oleh guru, selanjutnya dilakukan demonstrasi

penyelesaian masalah tersebut, dan terakhir guru meminta siswa untuk melakukan

latihan penyelesaian soal.2 Menurut Killen, pemecahan masalah sebagai strategi

pembelajaran suatu teknik dimana masalah digunakan secara langsung sebagai

alat untuk membantu peserta didik memahami materi pelajaran yang sedang

mereka pelajari.3 Hal ini sangat berpengaruh terhadap maksimalnya penyelesaian

masalah yang diperoleh peserta didik. Kemampuan untuk memecahkan suatu

masalah adalah jantung dari matematika. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari

pra penelitian yang dilakukan di sekolah MTs Bahrul Ulum seperti dibawah ini:

2 Nanang Supriadi, “Mengembangkan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Buku Ajar

Elektronik Interaktif ”(BAEI) yang Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman (Bandar Lampung : IAIN

Raden Intan, Jurnal Aljabar Vol. 6, No. 1, 2015). hal 63 - 73

3 Ahmad Susanto, “Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar” (Jakarta:

Kencana,2012),hal.197.

Page 21: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

5

Tabel 1.1

Hasil Tes Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik kelas VII

MTs Bahrul Ulum Rebang Tangkas Way Kanan Lampung

B

e

Berdasarkan tabel di atas, dari pengamatan yang di lakukan oleh peneliti pada

tanggal 8 Februari 2017, kenyataannya bahwa nilai dari Tes pemecahan

masalah matematika peserta didik banyak yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu tujuh puluh dipelajaran matematika, dengan

itu mengidentifikasikan adanya sesuatu yang belum optimal pada penyelesaian

masalah dalam pembelajaran di sekolah. Aktifitas belajar mengajar di MTs

Bahrul Ulum berpusat pada guru dalam menyampaikan materi melalui ceramah

sehingga peserta didik menjadi pasif, kegiatan pembelajaran yang monoton

seperti ini dapat menyebabkan peserta didik menjadi malas belajar matematika,

sehingga untuk mengatasi masalah tersebut penulis memilih metode Quantum

Learning terhadap pemecahan masalah matematis, karena metode ini adalah

metode dengan Prinsip-prinsip dasar yaitu segalanya berbicara dan bertujuan,

dalam prinsip Quantum Learning adalah segala sesuatu dimulai dari

lingkungan, penampilan guru, bahasa tubuh, alat bantu mengajar, serta

N0

Kelas

Nilai (x) Jumlah Peserta

Didik x ≤ 60 60 < x ≤ 70 70 < x ≤ 80 x > 80

1 VII A 21 7 2 - 30

2 VII B 28 4 - - 30

3 VII C 30 - - - 30

Jumlah 79 11 2 0 90

Page 22: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

6

rancangan pembelajaran semuanya berisikan tentang belajar dan memiliki

tujuan dan Pengalaman dalam menyelesaikan suatu permasalahan.4 Semoga

metode ini mampu mempengaruhi pembelajaran matematika yang diharapkan

dapat terjadinya peningkatan terhadap hasil belajar nantinya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah uraikan maka peneliti

ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Quantum

Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik

Kelas VII di MTs Bahrul Ulum Way Kanan Tahun 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan antara lain:

1. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton dan kurang

mendukung keaktifan peserta didik.

2. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang masih rendah.

3. Sebagian siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah

pelajaran yang sulit dan membosankan

4 Hanifatul rahmi,”Peran Quantum Learning dalam Kecemasan Belajar Matematika

Siswa”,(Jurnal Pendidikan ISSN Vol.1 No.1 Oktober 2015),h.1

Page 23: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

7

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan agar penelitian ini lebih

terarah, berfokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian,

sehingga ruang lingkup yang diuji menjadi lebih spesifik dan menghasilkan

penelitian yang lebih efektif. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada

pembahasan atas masalah-masalah antara lain:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Quantum

Learning

2. Penelitian ini dilakukan di sekolah MTs Bahrul Ulum Way kanan

Lampung.

3. Kemampuan kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kemampuan pemecahan masalah matematis.

4. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bangun

datar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas,

permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran Quantum Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis pada peserta didik kelas VII MTs

Bahrul Ulum Way kanan?

Page 24: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Suatu penelitian umumnya bertujuan untuk menemukan atau

mengembangkan dan mengkaji kebenaran dari suatu pengetahuan.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran Quantum

Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis pada

peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum Way kanan Lampung.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana dalam

menemukan dan menghadapi suatu permasalahan dalam proses

pembelajaran matematika serta mendapatkan pengalaman dari

penelitian yang dilakukan.

b. Praktis

Secara praktis peneliti ini dapat dijadikan suatu alternatif untuk lebih

kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik dalam

pembelajaran matematika.

1. Bagi Guru

Page 25: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

9

Hasil penelitian metode pembelajaran Quantum Learning dapat

dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran untuk diterapkan

dalam pembelajaran matematika, serta dengan dilakukannya penelitian

sehingga menimbulkan variasi baru dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi Siswa

Memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum

Learning diharapkan peserta didik lebih tertarik pada pembelajaran

matematika dan mampu menyelesaikan masalah dalam soal yang telah

diberikan.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pembelajaran matematika di sekolah. Sekolah juga dapat

menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning ketika

pembelajaran matematika di sekolah dengan penerapan metode

pembelajaran Quantum Learning.

4. Bagi Peneliti Lain

Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan

penelitian yang serupa.

Page 26: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

10

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah

peserta didik yang ada dikelas VII MTs Bahrul Ulum Rebang Tangkas

Way Kanan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh metode pembelajaran Quantum Learning terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum

Rebang Tangkas Way Kanan.

3. Materi Penelitian

Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah materi bangun

datar.

4. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di MTs Bahrul Ulum Rebang Tangkas Way Kanan

5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

Page 27: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

11

G. Definisi Operasional

Untuk menggambarkan secara lebih operasional variabel dalam

penelitian ini, berikut dikemukakan definisi operasional masing-masing

variabel tersebut:

1. Metode Quantum Learning

Metode pembelajaran Quantum Learning adalah sistem pengajaran yang

bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik pembelajaran di dalam

kelas untuk mencetak peserta didik yang tak hanya memiliki keterampilan

akademis, tetapi juga memiliki keterampilan hidup (life skill) yang

penggunaannya tidak dibatasi oleh dinding-dinding ruangan kelas,

melainkan oleh langit, udara, laut dan bumi.5

2. Pemecahan Masalah Matematis

Pemecahan masalah matematika menurut Polya yaitu memahami masalah,

merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan

masalah dan memeriksa kembali. Pemecahan masalah merupakan upaya

memperoleh solusi dari permasalahan dengan melibatkan peserta didik

berpikir dan bernalar. Masalah dalam matematika adalah soal-soal yang

belum diketahui prosedur pemecahannya oleh peserta didik yang

diberikan soal lalu peserta didik tersebut dapat menyelesaikan soal

5

Bobbi Deporter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourir, “Quantum Teaching Memperaktikkan

Quantum Learning Di Ruang-ruang Kelas” (Bandung : Kaifa, 2000),h.5

Page 28: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

12

tersebut dengan cepat dan benar, maka soal tersebut tidak bisa dikatakan

dengan masalah, karena masalah sesungguhnya adalah ketika peserta

didik menemukan soal yang harus di pecahkan masalahnya. Peserta didik

tersebut harus merumuskan terlebih dahulu masalah hingga akhirnya

menarik kesimpulan.

Page 29: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode Pembelajaran Quantum Learning

a. Pengertian metode pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu serta data yang diperoleh itu

harus empiris dan valid.6 Jadi, metode pembelajaran yaitu cara yang

dilakukan seorang pendidik dengan baik dan jelas dalam mengajar

serta tidak menjenuhkan.7

b. Metode Pembelajaran Quantum

1. Pengertian Quantum

Quantum berarti lompatan. Quantum is an interaction change

energy into light yang berarti interaksi yang berubah energi menjadi

cahaya. Maksud dari “energi menjadi cahaya” adalah mengubah

semua hambatan-hambatan belajar yang selama ini dipaksakan

untuk terus dilakukan menjadi sebuah manfaat bagi peserta didik itu

sendiri dan bagi orang lain, dengan memaksimalkan kemampuan

6

Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D”(Bandung:

Alfabeta,2012), h.2

7 Nuryani, Y.R, “Strategi Belajar Mengajar Biologi” (Bandung: Alfabeta,2012), h.2

Page 30: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

14

dan bakat alamiah peserta didik.8 Quantum juga banyak digunakan

dalam dunia pembelajaran seperti Quantum Teaching, Quantum

Learning, Quantum English, Quantum Multi Cerdas, Instruktur

Quantum, dan Quantum Mental Aritmatika.9

Tokoh utama dibalik pembelajaran Quantum adalah Bobbi De

porter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang

bisnis, properti dan keuangan, dan setelah bisnisnya bangkrut,

akhirnya menggeluti dunia pembelajaran. Semenjak tahun1982, De

Porter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran

Quantum di Super Camp, sebuah lembaga pembelajaran yang

terlatak di Kirwood Meadows, negara bagian California, Amerika

Serikat. De Porter secara terprogram dan berancana menguju

cobakan gagasan-gagasan pengajaran Quantum kepada para remaja

di Super Camp selama bertahun-tahun.

Pada tahap awal perkembangannya, pembelajaran Quantum

dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup

dan karier para remaja di rumah. Tidak dimaksudkan sebagai

metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan

lebih tinggi di sekolah. Namun, lambat laun banyak orang tua yang

8

Bobbi Deporter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie, “Quantum Teaching, Mempraktikan

Quantum Learning di Ruang-ruang kelas” (Bandung: Kaifa, 2000),h.7

9 Agus Nggermanto, “Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum)” (bandung:

Nuansa,2002),h.10

Page 31: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

15

meminta De Porter untuk mengadakan dan mengembangkan lebih

jauh metode tersebut.10

Quantum Learning juga dapat diartikan pula

metode belajar yang efektif untuk semua tipe orang dan segala usia

yang menghasilkan semacam kemampuan atau kompetensi yang

berlipat ganda. Filosofi dari quantum learning adalah agar

pembelajaran menjadi efektif, sehingga kondisi belajarnya harus

menyenangkan (the condition should be fun). Dengan kondisi yang

menyenangkan siswa dapat melakukan aktivitas belajarnya dengan

baik.11

2. Karakteristik umum pembelajaran Quantum

Pembelajaran Quantum memiliki karakteristik umum yang

dapat memantapkan dan menguatkan sosialnya. Walaupun memiliki

akar dan landasan bermacam-macam sebagai mana dikemukakan di

atas pembelajaran Quantum pembelajran quantum memiliki karakter

umum yang dapat memantapkan dan menguatkan metode tersebut.

Beberapa karakteristik umum yang tanpak membentuk suatu

pembelajaran Quantum sebagai berikut:

a) Pembelajaran Quantum berpangkal pada psikologi kognitif.

10

Jumanta Handayani S.Pd,.M.Si, “Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter”(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),h.71

11

Fitriana Sinaga S.Pd, “pengaruh Discovering Ability dengan Model Quantum Learning

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X MAN Kuala

Simpang”(Fakultas Keguruan IAIN Zawiah COT Kala Langsa,2015),h.9

Page 32: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

16

b) Pembelajaran Quantum berupaya memadukan

(mengintegrasikan) menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor

potensi-diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik

dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

c) Pembelajaran Quantum memusatkan perhatian pada interaksi

yang bermutu dan bermakna.

d) Pembelajaran Quantum sangat menekankan pada pemercepatan

pembelajaran dengan taraf keberhasilan yang tinggi.

e) Pembelajaran Quantum sangat menekankan kealamiahan dan

kewajaran proses pembelajaran.

f) Pembelajaran Quantum sangat menekankan kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran.

g) Pembelajaran Quantum memusatkan perhatian pada

pembentukan keterampilan akademis.

h) Pembelajaran Quantum menempatkan nilai dan keyakinan

sebagai bagian penting proses pembelajaran.

i) Pembelajaran Quantum mengutamakan keberagaman dan

kebebasan.

j) Pembelajaran Quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan

fikiran dalam proses pembelajaran.12

3. Prinsip utama pembelajaran Quantum

12

Ibid, h.75

Page 33: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

17

Ada tiga macam prinsip utama yang membangun suatu

pembelajaran Quantum:

a) Prinsip utama pembelajaran Quantum berbunyi: Bawalah dunia

mereka (pembelajar) kedalam dunia kita (pengajar) dan

antarkan dunia kita (pengajar) kedalam dunia mereka

(pembelajar).

b) Dalam pembelajaran Quantum juga berlaku prinsip bahwa

pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Prinsip-

prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini:

1) Ketahuilah bahwa segalanya berbicara.

2) Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan.

3) Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan.

4) Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran.

5) Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula

dirayakan.

c). Dalam pembelajaran Quantum juga berlaku prinsip bahwa

pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.

Delapan kunci keunggulan sebagai berikut:

1) Berbicaralah dengan baik

2) Terapkanlah hidup dalam integritas

3) Tegaskanlah komitmen

Page 34: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

18

4) Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan

5) Tetaplah lentur

6) Jadilah pemilik

7) Pertahankan keseimbangan13

TANDUR sebagai kerangka perencanaan pembelajaran model

Quantum. TANDUR yang merupakan akronim dari : Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka perancangan

pembelajaran Quantum TANDUR adalah sebagai berikut:

(1) Tumbuhkan

Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka,

buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang meteri yang kita ajarkan.

(2) Alami

Berikan mereka pengalaman belajar tumbuhkan “kebutuhan untuk

mengetahui”.

(3) Namai

Berikan “data” tepat saat minat memuncak mengenakan konsep-konsep

pokok dari materi pelajaran.

(4) Demontrasi

13

Ibid,h.76

Page 35: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

19

Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan

data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai

pengalaman pribadi.

(5) Ulangi

Rekatkan kembali keseluruhan.

(6) Rayakan

Ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.

c. Metode Pembelajaran QuantumLearning.

1. Pengertian Metode Pembelajaran Quantum Learning.

Quantum Learning berasal dari pemisahan dua kata yaitu

Quantum artinya lompatan sedangkan Learning artinya pembelajaran.

Menurut De Porter dan Hernacki memberikan pengertian Quantum

Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti

efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia.14

Dengan kata lain pengertian dari metode pembelajaran Quantum

Learning adalah sistem pengajaran yang menggairahkan dan bertumpu

pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik pembelajaran di kelas untuk

mencetak peserta didik yang tak hanya memiliki keterampilan

akademis tetapi juga memiliki keterampilan hidup (life skill) yang

14

Agus Nggermanto, “Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum)”(bandung:

Nuansa,2002),h.23

Page 36: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

20

penggunaannya tidak dibatasi oleh dinding-dinding ruangan kelas

melainkan oleh langit, udara, laut, dan bumi.15

2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Quantum Learning

Langkah-langkah metode pembelajaran Quantum Learning adalah

sebagai berikut:

a. Kekuatan AMBAK (apa manfaat bagiku)

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental

antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat

diperlukan dalam belajar karena adanya motivasi maka

keinginannya untuk belajar akan selalu ada.

b. Penataan lingkungan belajar

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan

lingkungan yang dapat membuat peserta didik merasa aman dan

nyaman, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga

mencegah kebosanan dalam diri peserta didik.

c. Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam

belajar peserta didik, seorang pendidik hendaknya jangan segan-

segan untuk memberikan pujian atau hadiah pada peserta didik

yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula

15 Bobbi Deporter.Op.cit,h.5

Page 37: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

21

mencemooh peserta didik yang belum mampu menguasai materi.

Dengan sikap juara ini peserta didik akan lebih merasa dihargai.

d. Membiasakan mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktifitas kreasi ketika

peserta didik tidak hanya bisa menerima, minimal bisa

mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan

bahasa hidup dengan cara di ungkapkan sesuai gaya belajar peserta

didik itu sendiri.

e. Membiasakan membaca

salah satu aktifitas yang cukup penting adalah membaca karena

dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata,

pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah.

Seorang pendidik hendaknya membiasakan peserta didiknya untuk

membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.

f. Bebaskan gaya belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik,

dalam Quantum Learning ini pendidik hendaknya memberikan

kebebasan kepada peserta didiknya untuk menggunakan gaya

belajar visual, auditori, atau kinestik.

Page 38: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

22

g. Jadikan peserta didik lebih kreatif

Peserta didik yang kreatif adalah peserta didik yang ingin tahu, suka

mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik

peserta didik akan mampu menghasilkan ide-ide agar segar dalam

belajarnya.

h. Melatih kekuatan memori

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar peserta didik, sehingga

peserta didik perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang

baik.16

Menurut Himarani langkah langkah yang lain dari metode pembelajaran

Quantum Learning terdiri dari:

1) Segalanya berbicara: lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan

pelajaran menyampaikan pesan tentang belajar.

2) Segala bertujuan: peserta didik diberi tahu apa tujuan mereka

mempelajari materi yang diajarkan.

3) Pengalaman sebelum pemberian nama: pengalaman pendidik dan

peserta didik di peroleh banyak konsep.

4) Akui setiap usaha : menghargai usaha peserta didik sekecil apapun.

5) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan : pendidik harus

memberikan pada peserta didik yang terlibat aktif pada proses

16

Jurnal Munir.M.T,” Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK)”.

Page 39: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

23

pembelajaran, misalnya dengan memberi tepuk tangan dan berkata

bagus dan baik.17

3. Kelebihan dan Kekurangan Quantum Learning

Metode pembelajaran Quantum Learning juga memiliki kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanaanya. Berikut ini adalah kelebihan dan

kelemahan Quantum Learning.

a. Kelebihan metode pembelajaran Quantum Learning

1) Pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Quantum

Learning dapat membuat peserta didik merasa nyaman dan

gembira dalam belajar, karena metode ini menuntut peserta didik

untuk aktif adalam proses belajar.

2) Penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dalam

proses pembelajaran dapat memberikan motivasi pada peserta

didik untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

yang berlangsung.

3) Kesempatan bagi peserta didik untuk dapat menunjukan

kemampunnya akan memudahkan pendidik dalam mengontrol

sejauh mana pemerolehan peserta didik dalam belajar.

4) Proses belajar peserta didik lebih terarah pada meteri yang sedang

dipelajari karena sedang dikaitkan dengan pengalaman-

17

Jurnal, Himarani, “Model Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode

Quantum Learning Di Kelas V SDN Ciparan”

Page 40: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

24

pengalaman seputar kehidupan peserta didik akan lebih

berkembang.

5) Penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning yang

bersandar pada konsep “bawalah dunia mereka ke dunia kita dan

antarkan dunia kita kedunia mereka”, dapat merombak pola pikir

peserta didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh

dalam memandang, dan memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan.

6) Penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat

meningkatkan keaktifan dan kemandirian peserta didik dalam

proses pembelajaran.

7) Menciptakan lingkungan yang kreatif dan inovatif sehingga tidak

menimbulkan rasa kebosanan dalam proses pembelajaran.

8) Meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik dalam proses

pembelajaran.

9) Meningkatkan mental peserta didik dalam mempresentasikan hasil

belajar di muka umum.

b. Kelemahan metode pembelajaran Quantum Learning

1) Metode pembelajaran Quantum Learning menuntut

profesionalisme yang tinggi dari seorang pendidik.

Page 41: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

25

2) Banyaknya media dan fasilitas sehungga metode ini dinilai kurang

ekonomis.

3) Metode pembelajaran Quantum Learning mudah sekali terjadi

kegaduhan yang membuat proses pembelajaran tidak kondusif.

4) Peserta didik yang pemalu lebih cenderung ketinggalan daripada

peserta didik yang aktif.

2. Pemecahan Masalah Matematis

a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematis

Menurut Lencher, memecahkan masalah matematis adalah

proses menerapkan pengetahuan matematika yang telah diperoleh

sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal. Menurut Holmes,

terdapat dua kelompok masalah dalam pembelajaran matematika di

SMP yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Masalah rutin dapat

dipecahkan dengan metode yang sudah ada. Masalah rutin sering disebut

sebagai masalah penerjemahan karena deskripsi situasi dapat

diterjemahkan dari kata–kata menjadi simbol–simbol. Masalah non rutin

kadang kala dapat memiliki lebih dari satu pemecahan masalah

matematisnya. Banyak faktor yang mempengaruhi individu untuk

memecahkan masalah matematika. Salah satunya adalah gaya kognitif,

gaya kognitif merupakan cara seseorang melakukan berbagai aktivitas

mental (berpikir, mengingat, memecahkan masalah, membuat

Page 42: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

26

keputusan, mengorganisasikan dan memproses informasi dan

seterusnya) yang bersifat konsisten dan berlangsung lama.18

Mempelajari matematika tidak hanya memahami konsepnya

saja atau prosedurnya saja, akan tetapi banyak hal yang dapat muncul

dari hasil proses pembelajaran matematika. Kebermaknaan dalam

belajar matematika ditandai dengan kesadaran apa yang dilakukan, apa

yang dipahami dan apa yang tidak dipahami oleh peserta didik tentang

fakta, konsep, relasi, dan prosedur matematika. Cara dalam

menyelesaikan masalah yang diperoleh peserta didik adalah hasil dari

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik terkait dengan

masalah yang ingin dicari penyelesaiannya.19

Pemecahan masalah matematis bukan perbuatan yang

sederhana, akan tetapi lebih kompleks daripada yang diduga. Pemecahan

masalah matematis memerlukan keterampilan berpikir yang banyak

ragamnya termasuk mengamati, melaporkan, mendeskripsikan,

menganalisis, mengkasifikasi menafsirkan, mengkritik, meramalkan,

menarik kesimpulan dan membuat generalisasi berdasarkan informasi

18 Nurul Zannah, SiskaAndriani,”karakteristik intuisi siswa dalam memecahkan masalah

matematika ditinjau dari gaya kognitif dan perbedaan gender,” Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung 2017.

19 Mawaddah & Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Pada

Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran Generatif (Generatif Learning) Di

SMP,”(EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika ,Vol.3,No.2 ), h.1

Page 43: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

27

yang dikumpulkan dan diolah. Memecahkan masalah adalah mengambil

keputusan secara rasional20

b. Langkah–langkah Pemecahan Masalah Matematis

Langkah–langkah pemecahan masalah yang paling terkenal

adalah langkah langkah yang dikemukakan oleh Dewey, yaitu :

1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

2) Mengemukakan hipotesis

3) Mengumpulkan data

4) Menguji hipotesis

5) Mengambil kesimpulan.21

Menurut Polya, solusi soal pemecahan masalah matematis

memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan

melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah

dikerjakan. fase pertama adalah memahami masalah. Tanpa adanya

pemahaman terhadap masalah yang diberikan, peserta didik tidak

mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar,

selanjutnya mereka harus mampu menyusun rencana penyelesaian

masalah. Kemampuan melakukan fase kedua ini sangat tergantung pada

20

S. Nasution,” Kurikulum dan Pengajaran,” (Bandung : Bumi Aksara, 2006), h.117 21 Ibid, h.121

Page 44: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

28

pengalaman peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya

dilakukan penyelesaian masalah- masalah sesuai dengan rencana yang

dianggap paling tepat. Dan langkah terahir menurut Polya adalah

melakukan pengecekan atas apa yang telah dilakukan mulai dari fase

pertama sampai fase penyelesaian ketiga.22

seorang tenaga pengajar atau

pendidik dituntut untuk mampu membantu peserta didik dalam

memberikan kebermaknaan dalam belajar matematika. Kebermaknaan

dalam proses pembelajaran merupakan salah satu cara agar peserta didik

memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis yang baik.23

c. Indikator Pemecahan Masalah Matematis

Menurut Jhon Dewey, indikator pemecahan masalah matematis

adalah sebagai berikut :

1) Membangun pengetahuan matematika melalui pemecahan masalah

matematisnya.

2) Menyelesaikan soal yang muncul dalam matematika.

3) Menerapkan dan menyesuaikan berbagai macam strategi yang cocok

untuk memecahkan soal.

4) Mengamati dan mengembangkan proses pemecahan masalah

matematika.

22

Erman Suherman, dkk, “Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,”(Bandung : Jica

2003), h.91

23 Fredy Ganda Putra, “Ekperimentasi Pendekatan Konstektual Berbantuan Hands On

Activity (HoA) Terhadap Pemecahan Masalah Matematis ,”Al Jabar : Jurnal Pendidikan UIN Raden

Intan Lampung,Vol.8 N0.1 2017”,h.73

Page 45: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

29

Selain pendapat dari Jhon, Sumarno juga mengemukakan indikator

pemecahan masalah matematis. Indikator pemecahan masalah menurut

Sumarno adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan dan kecukupan

unsur.

2) Membuat model matematika.

3) Menerapkan strategi penyelesaian masalah dalam atau diluar

matematika.

4) Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil.

5) Menggunakan matematika secara bermakna.

Berdasarkan indikator pemecahan masalah matematis di atas, maka

peneliti menyimpulkan bahwa untuk mengetahui indikator dari

pemecahan masalah matematis adalah :

1) mengidentifikasi suatu masalah.

2) membangunn pengetahuan pemecahan masalah matematis.

3) membuat model matematika yang tepat untuk suatu pemecahan

masalah.

4) menerapkan strategi pemecahan masalah matematis.

5) menjelaskan hasil dari pemecahan masalah.

Page 46: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

30

B. Penelitian yang Relevan

Agus Susanto (2011), dalam jurnal yang berjudul “penggunaan

metode Quantum Learning untuk meningkatkan pemahaman materi

perjuangan kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran IPS siswa kelas V

Ngoresan Surakarta TA 2010/2011” dari hasil penelitiannya bahwa dapat

disimpulkan bahwasanya penggunaan metode Quantum Learning dapat

meningkatkan pemahaman materi persiapan kemerdekaan Indonesia kelas V

Ngoresan Surakarta. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning, sedangkan

perbedaannya terdapat materi yang digunakan.24

Megita Dwi Pamungkas (2013), dalam jurnal yang berjudul

“peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kreatifitas belajar dengan

pemanfaatan software core math tools (CTM) peserta didik XI teknik mesin

SMK Muhammadiah 1 Surakarta Semester 2 TA 2012/2013”. Hasil penelitian

bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan

pemanfaatan software core math tools (CTM). Persamaannya dengan

24

Agus Susanto, “Penggunaan Metode Quantum Learning untuk Meningkatkan Pemahaman

Materi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Pada Mata Pelajaran IPS Siswa kelas V Ngoresaan

Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,” (Surakarta: 2011).

Page 47: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

31

penelitian ini adalah pemecahan masalahnya sedangkan perbedaannya yaitu

pada metode yang di gunakan .25

C. Kerangka Penelitian

Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Busines Research

mengemukakan bahwa, kerangka penelitian merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.26

Kerangka penelitian

menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Maka, secara

teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel Independent dan Dependent.

Seorang peneliti harus menguasai teori teori ilmiah sebagai dasar bagi

argumentasi dalam menyusun kerangka penelitian yang nantinya akan

membuahkan hipotesis. Kerangka penelitian merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.

25

Megita Dwi Pamungkas, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kreatifitas

Belajar Dengan Pemanfaatan Software Core Math Tools (CTM) Peserta Didik XI Teknik Mesin SMK

Muhammadiah 1 Surakarta Semester 2 TA 2012/2013,”Seminar Nasional Pendidikan

Matematika,(Surakarta: 2013).

26

Sugiono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,”

(Bandung: Alfabeta Bandung, 2013), h.91

Page 48: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

32

Bagan 1. Alur Penelitian

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Penelitian

Bagan :. Menunjukkan proses penelitian dimulai dari melakukan prasurvey

ke MTs Bahrul Ulum untuk memperoleh data awal, dilanjutkan dengan

penelitian bertemu dengan guru wali kelas VII MTs Bahrul Ulum yaitu

dengan melakukan proses penelitian mengumpulkan data nilai matematika,

menganalisa, menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian.

MTs Bahrul Ulum Way

Kanan Lampung

Peserta didik

kelas VII

Guru matematika

kelas VII

Pengumpulan data metode

Quantum Learning peserta didik

kelas VII

Pengumpulan data kelas

kontrol peserta didik kelas VII

Pengolahan dan analisis data Pengolahan dan analisis data

Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis

Kesimpulan: Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran

Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum

Page 49: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

33

D. Hipotesis

Menurut Suharsimi hipotesis dapat diartikan “suatu jawaban yang bersifat

sementara dalam suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul” sedangkan menurut Sudjana hipotesis adalah “asumsi atau dugaan

mengenai suatu hal yang dibuat untuk menyelesaikan hal itu sering di tuntut

untuk melakukan pengecekan.27

1. Hipotesis Penelitian

Terdapat pengaruh metode Quantum Learning terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis pada peserta didik kelas VII MTs Bahrul

Ulum Way Kanan.

2. Hipotesis Statistik

H0 : (tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran

Quantum Learning) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

pada peserta didik kelas VII MTs Bahrul Ulum Way Kanan dengan

menggunakan metode pembelajaran konvensional).

H1 : (terdapat pengaruh metode pembelajaran Quantum

Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik

kelas VII MTs Bahrul Ulum Way Kanan).

27

Budiyono, “Statistik Untuk Penelitian,” (Surakarta : Sebelas Maret University Press, Cet

ke-1, 2004), h.143

Page 50: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode

penelitian yang paling produktif karena jika penelitian tersebut

dilakukan dengan baik maka dapat menjawab hipotesis yang utamanya

berkaitan dengan sebab dan akibat.

Menurut Jackie Watson sebagaimana yang dikutip oleh

Masganti Sitorus mendefinisikan penelitian eksperimen adalah

pengujian hipotesis yang ketat dengan menentukan hubungan sebab

akibat antara dua atau lebih variabel. Menurut Sugiyono, penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode-metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan28

. Sedangkan menurut Wiersma

sebagaimana yang dikutip Emzir mendefinisikan eksperimen sebagai

suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya memiliki satu

variabel bebas29

.

28

Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan RAD,”( Bandung: Alpabeta, 2012), hlm.

63

29

Emzir, “metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif,”(Jakarta: Raja Grafindo Perkasa,

2009 ),hlm .63

Page 51: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

35

Definisi lain diungkapkan oleh M. Kasiran bahwa eksperimen

merupakan suatu model penelitian dimana peneliti memanipulasi suatu

kondisi tertentu pada objek yang dikenali kondisi tersebut30

. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan penelitian eksperimen dengan

bentuk Quasi-Exsperimental Design yaitu desain yang memiliki

kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk untuk

mengontrol Variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen31

.

Penelitian ini mengelompokkan responden menjadi dua kelompok.

Kelompok yang pertama adalah kelompok eksperimen yaitu kelompok

yang mendapat perlakuan pembelajaran metode Quantum Learning

sedangkan kelompok yang kedua yaitu kelompok yang mendapatkan

perlakuan pembelajaran konvensional.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan ialah posttest-only control

design yang mana digunakan untuk mengetahui pengaruh metode

pembelajaran Quantum Learning terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis. Pada penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas

dan satu variabel terikat. Adapun untuk variabel bebas ialah metode

pembelajaran Quantum Learning, sedangkan variabel terikatnya ialah

30 Moh. Kasiram, “Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman Dan

Penguasaan Metodologi Penelitian,”( Malang: Press, 2008),hlm. 201

31

Sugiyono, Op.cit hlm 114

Page 52: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

36

kemampuan pemecahan masalah matematisnya. Bentuk dari

rancangan penelitian posttest-only design ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian Eksperimental

Perlakuan Tes akhir

Kelas Eksperimen X1 T1

Kelas Kontrol X2 T2

Keterangan

X1 = perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran

Quantum Learning

X2 = perlakuan dengan menggunakan metode langsung

T1 = tes akhir soal kemampuan pemecahan masalah matematis.

T2 = tes akhir soal kemampuan pemecahan masalah matematis.

C. Variabel Penelitian

Kata “Variabel” berasal dari bahasa inggris Variable dengan arti

“Ubahan”, “Faktor tak tetap” atau gejala yang dapat di ubah-ubah” Kerlinger

menyatakan bahwa variabel adalah (Contructs) atau sifat yang akan dipelajari.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang membentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut kemudian di tarik kesimpulannya32

. Menurut hubungan antar satu

32

Sugiyono, “Statistik Untuk Penelitian,”( Bandung: Alpabeta, 2012 ),hlm .2

Page 53: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

37

variabel dengan variabel yang lainnya terdapat beberapa macam variabel

dalam penelitian ini yang akan digunakan.

Adapun Variabel yang akan diteliti adalah:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah sejumlah unsur atau faktor yang mempengaruhi

munculnya faktor lain yang pada gilirannya faktor lain tersebut disebut

variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah metode pembelajaran Quantum Learning.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah sejumlah unsur atau faktor yang muncul di

pengaruhi oleh adanya variabel bebas. Dengan demikian variabel terikat

dalam penelitian ini kemampuan pemecahan masalah matematis (Y).

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya33

. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII Bahrul Ulum

Way kanan sejumlah 90 peserta didik yang tersebar dalam 3 kelas.

33 Ibid, hlm 61

Page 54: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

38

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Didik Kelas VII Mts Bahrul Ulum

2) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi34

. Pada penelitian ini peneliti mengambil 2 kelas sebagai

perwakilan dari populasi yang ada kelas pertama (kelas VII A) sebagai

kelas eksperimen sedangkan kelas kedua (VII B) sebagai kelas kontrol.

3) Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

cluster random sampling. Teknik ini memilih sebuah sampel dari

kelompok-kelompok unit yang kecil. Setelah melakukan teknik cluster

random sampling, didapatlah dua kelas yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII

B sebagai kelas kontrol.

34

Ibid , hlm 62

No Kelas

Jumlah

peserta

didik

1 VII A 30

2 VII B 30

3 VII C 30

Jumlah 90

Page 55: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang di perlukan, penulis menggunakan atau

menempuh cara sebagai berikut:

1. Tes

Tes adalah sekumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik terhadap materi ajar. Tes dalam

penelitian ini merupakan tes tertulis berupa soal uraian (essay). Penilaian

tes berpedoman pada hasil tertulis peserta didik terhadap indikator-

indikator kemampuan pemecahan masalah.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk

menentukan permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam. Mode pengumpulan data ini

berdasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi35

. Teknik

ini dilakukan untuk mendapatkan data awal dan permasalahan yang ada

pada sekolah tersebut

35

Ibid, hlm 194

Page 56: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

40

3. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap objek penelitian36

. Observasi sebagai alat

pengumpulan data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku

individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data pengelolaan

pembelajaran Metode Quantum Learning oleh guru dan aktivitas peserta

didik selama pembelajaran berlangsung, yang dapat memperkuat data

hasil penelitian.

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengambil

data dari dokumen-dokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini

dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai peserta didik dan jumlah

peserta didik.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengukuran

dalam hal ini alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian. Dalam

penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah berupa tes kemampuan

pemecahan masalah. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dalam 36

Sugiyanto, Op.Cit hlm 203

Page 57: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

41

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa kemampuan

peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematika.

Tes yang digunakan berupa soal uraian. Penyusunan tes kemampuan pemecahan

masalah matematis ini dilakukan melalui berapa tahapan sebagai berikut:

a. membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi

dasar indikator yang dikembangkan sesuai dengan silabus, dan indikator

pemecahan masalah matematika.

Tabel 3.2

Kisi- Kisi Uji Coba Tes Untuk Mengetahui Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis

NO Indikator Materi bangun

datar

Indikator Pemecahan

Masalah

Nomor Soal

1 Menyelesaikan masalah

kehidupan sehari-hari dan

menyajikan anggota

bangun datar

Memahami masalah

Merencanakan

penyelesaian

masalah

Menyelesaikan masalah

Melakukan pengecekkan

kembali

terhadapsemua

langkah yang telah

dikerjakan

1 dan 2

2 Memperhatikan jawaban

serta digambarkan dalam

kehuidupan sehari-hari

3, dan 5

3 Memahami bangun datar

dalam permasalahan

sehari-hari yang berkaitan

dengan contohnya

6 dan

4 Merencankan percobaan

untuk bangun datar 7 dan 8

b. Menyusun soal pemecahan masalah matematika berdasarkan kisi-kisi

tersebut dan membuat contoh kunci jawaban.

Page 58: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

42

c. Melakukan uji coba tes pemecahan masalah matematis yang dilanjutkan

dengan menghitung validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan

reabilitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang digunakan

dalam penelitian ini telah memenuhi syarat.

d. Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah matematis

disajikan pada tabel 3.237

Tabel 3.3

Penskoran untuk tes kemampuan pemecahan masalah matematis

No Indikator

pemecahan masalah

Respon peserta didik terhadap soal Skor

1 Memahami masalah

(menuliskan yang

diketahui dan

ditanyakan dari

soal)

Tidak memberikan jawaban 0

Tidak memahami masalah atau salah

interpretasi

1

Memahami sebagian masalah/

interpretasi soal kurang lengkap

2

Memahami masalah dalam soal

dengan lengkap

3

2 Menyusun rencana

pemecahan masalah

Tidak memberikan jawaban 0

Tidak ada rencana penyelesaian/

rencana yang dibuat salah

1

Kurang tepat menuliskan sketsa

ataupun gambar bangun datar

2

Rencana benar berdasarkan sebagian

masalah yang diinterpretasikan

dengan benar

3

Rencana lengkap dan benar

mengarah kepada penyelesaian yang

benar

4

3 Melaksanakan

rencana pemecahan

masalah

Tidak memberikan jawaban 0

Jawaban salah berdasarkan rencana

yang tidak tepat

1

37

Novita Yuanari, “Penerapan Strategi TTW (Think-Talk-Write) Sebagai Upaya

0Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Desposisi Matematika Siswa Kelas VIII Di

S1MP Negeri 5 Wates Kulon Progo,” (Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika UNY,

Yogyakarta 2011), h.5

Page 59: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

43

Jika sistematis dalam menuliskan

penyelesaian masalah dari soal tetapi

benar solusinya

2

Melaksanakan prosedur benar tapi

ada sebagian yang salah

3

Melaksanakan prosedur benar

dengan jawaban yang benar

4

4 Melakukan review

atas pelaksanaan

rencana pemecahan

masalah

Tidak memberikan jawaban 0

Tidak ada pengecekan terhadap hasil

atau pemeriksaan salah

1

Pengecekan kebenaran hasil tidak

lengkap

2

Pengecekan kebenaran hasil secara

lengkap

3

Sebelum di ujikan di kelas sampel, soal-soal di ujicobakan di luar kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat kesukaran, daya beda dan reabilitas butir soal tes.

G. Uji Instrumen

Instrumen yang baik dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat

validitas (mengukur ketepatan) dan reabilitas (mengukur keajegan) yang

tinggi. Sebelum instrumen ini digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba

pada siswa yang telah mendapatkan materi yang sama sebelumnya dengan

kelas yang akan di uji. Uji coba tersebut bertujuan untuk mengukur validitas,

indeks kesukaran daya beda dan reabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen. Suatu instrumen yang valid

Page 60: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

44

atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.38

Ada dua hal yang harus

diukur untuk mengetahuikevalidan suatu instrumen yaitu tingkat kesukaran

soal dan daya beda soal. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi

Product Moment sebagai berikut:

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ (∑

) ∑ ∑

Dimana:

rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n = banyaknya subyek yang dikenal tes (instrument)

X = skor butir ke-I (dari uji coba)

Y = skor total (dari subyek uji coba)

Butir soal dikatakan

1) baik jika

2) tidak baik jika

b. Uji Tingkat Kesukaran

Sudijono mengatakan bermutu atau tidaknya butir-butir tes hasil

belajar diketahui dari derajat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing

butir item tersebut.39

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

38

Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,” (Jakarta : Rineka

Cipta,2010),h.211

39 Anas Sudjiono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan,”(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Cet

Ke-8,2003),h.179

Page 61: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

45

tidak terlalu sukar. Untuk mencari taraf kesukaran menggunakan rumus

sebagai berikut:

P =∑

Keterangan:

P : tingkat kesukaran

∑ : banyaknya peserta tes yang menjawab benar

Sm : skor maksimum

N : jumlah peserta tes

Untuk menentukan kriteria dari taraf kesukaran soal maka dilihat dari nilai

klasifikasi dari soal tersebut. Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes

digunakan kriteria menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam

Anas Sudjono sebagai berikut:40

Tabel 3.3

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Tes

Besar P Interpretasi

P < 0,3 Sukar

0,3 P 7 Cukup (Sedang)

P > 0,7 Mudah

Lebih lanjut Anas Sudjiono menyatakan butir soal dikatagorikan baik jika

derajat kesukaran butur cukup (sedang).41

c. Uji Daya Pembeda

40

Ibid, h. 372

41

Ibid, h. 373

Page 62: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

46

Daya pembeda dari setiap butir soal menyatakan seberapa jauh

kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang

menjawab dengan benar dengan siswa yang tidak menjawab dengan benar,

rumus yang digunakan untukmenghitung daya beda tes dalam penelitian ini

adalah rumus korelasi Karl Pearson dalam Arikunto, sebagai berikut:42

Keterangan :

DP = Daya beda suatu butir soal

JA = Jumlah peserta didik kelompok atas

JB = Jumlah peserta didik kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = Proporsi Peserta kolompok atas yang menjawab dengan benar.

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar

Jumlah kelompok atas diambil 50 % dan jumlah kelompok bawah

diambil 50 % dari sampel uji coba.43

Daya pembeda yang diperoleh

diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai

berikut:

42 Suharsimi Arikunto, “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,”( PT.Rineka Cipta, Edisi Revisi,

2009), hlm .226

43 Sugiono. Op.Cit. hlm 180

Page 63: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

47

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00 Sangat Jelek

0,00< DP Jelek

0,20< DP Cukup

0,40< DP Baik

DP Sangat baik

d. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil

jika dilakukan pengukuran berulang pada suatu karakteristik.Suatu alat

ukur disebut reabil jika hasil pengukuran suatu alat evaluasi itu sama atau

relatif sama, tidak terpengaruh oleh subjeknya maupun situasi dan

kondisinya. Pengujian reabilitas untuk tes menggunakan soal uraian atau

essay yaitu dengan Alfa Cronbach, maka rumus untuk menghitung

reabilitas soalnya yaitu44

:

r11 =

) ( 1-

)

Dimana:

= koefesien reabilitas tes

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 = bilangan konstanta

∑ = jumblah varians skor dari tiap-tiap butir item

= varian total.

45

44

Sugiyono, Op.Cit, hlm 365

45

Anas Sudjono, opcit.h.208

Page 64: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

48

Dengan penelitian ini hasil perhitungan yang diperoleh di bandingkan dengan

kriteria empiris yang 0,7 maka Instrumen yang digunakan penulis

dalam penelitian ini dikatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi, begitu

pula sebaliknya apabila 0,7 maka instrument yang digunakan

belum memiliki reliabilitas yang tinggi.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Sebelum teknik ini digunakan agar kesimpulan yang didapat

memenuhi kriteria benar, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data Kemampuan

pemecahan masalah matematis ini diuji dengan menggunakan uji statistik.

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu

sebagai berikut:

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan peneliti adalah uji

liliefors. Rumus uji lilieforsadalah sebagai berikut:

Lhitung = max |f(Z1) - S(Z1)|, Ltabel = L(a,n)

Dimana:

f(Z) = Probabilitas komulatif normal

S(Z)= Probabilitas komulatif empiris

Page 65: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

49

Dengan hipotesis:

H0 : data mengikuti sebaran normal

H1 : data tidak mengikuti sebaran normal

Kesimpulan: jika Lhitung Ltabel , maka H0 diterima.

Langkah-langkah uji liliefors

1) Mengurutkan data

2) Menentukan frekuensi masing-masing data

3) Menentukan frekuensi komulatif

4) Menentukan nilai Z dimana Z1=

, dengan

, S= √

5) Menentukan nilai f(z), dengan menggunakan tabel z

6) Menentukan S(zi) =

7) Menentukan nilai L = |f(Z1) – S(Zi)|

8) Menentukan nilai Lhitung= max|f(Z1) – S(Zi)|

9) Menentukan nilai Ltabel =L(a,n), terdapat dilampiran

10) Membandingkan Lhitung dan Ltabel, serta membuat kesimpulan. jika

Lhitung Ltabel, maka H0 diterima.46

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan

46

Novalia dan Syajali, “Olah Data Penelitian Pendidikan,” (Bandar Lampung:

Aura,2014),h.49

Page 66: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

50

digunakan peneliti adalah uji Barlett, uji Barlett dapat digunakan untuk

menguji homogenitas dari dua kelompok data atau lebih. Rumus uji Barlett

sebagai berikut:

Hipotesis dari uji Barlett adalah sebagai berikut:

1) H0: data homogen

2) H1: data tidak homogen

kriteria penarikan kesimpulan untuk uji Barlett sebagai berikut.

maka H0 diterima.

Langkah-langkah Uji Barlet

1) Tentukan varians masing-masing kelompok data. Rumus varians

2) Tentukan varians gabungan dengan rumus S2 gab =

∑ , dimana dk =

n-1

3) Tentukan nilai Barlett dengan rumus

B = (∑

4) Tentukan nilai chi kuadrat dengan rumus

5) Tentukan nilai

Page 67: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

51

6) Bandingkan nilai

, kemudian buatlah kesimpulan.

Jika

maka H0 diterima.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel X

dan Y. Uji hipotesis merupakan prodesur yang berisi kesimpulan aturan yang

menuju kepada suatu keputusan apakah akan menerima atau menolak

hipotesis. Dalam hal ini uji-t merupakan salah satu uji statistika parametik

sehingga mempunyai asumsi yang harus dipenuhi yaitu normalitas dan

homogenitas. Jika kedua asumsi tidak terpenuhi, maka uji yang digunakan

adalah uji non parametrik .

Hipotesis statistika dalam penelitian ini adalah :

H0 : = (Tidak terdapat pengaruh metode Quantum Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis pada peserta didik

kelas VII MTs Bahrul Ulum dengan menggunakan model

konvensional).

H1 : (Terdapat pengaruh metode Quantum Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis pada peserta

didik kelas VII MTs Bahrul Ulum dengan menggunakan

model konvensional).

Rumus uji-t yang digunakan untuk menguji hipotesis perbandingan dua

sampel tidak berkolerasi adalah sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

52

Keterangan :

1 : rata-rata sampel Quantum Learning

1 : rata-rata sampel kelas kontrol

: banyak sampel Quantum Learning

: banyak sampel kelas kontrol

: simpangan baku sampel Quantum Learning

: simpangan baku kelas kontrol.47

Kesimpulan : jika maka H0 diterima

47

Novalia dan Syajali, “Olah Data Penelitian Pendidikan,Lembaga Pusat Statistik

Nusantara,” (Bandar Lampung: Lembaga Pusat Statistik Nusantara,2013),h.35

Page 69: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Pengujian Hipotesis

1. Uji Validitas

Validitas instrument tes kemampuan pemecahan masalah matematis

pada penelitian ini digunakan validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas

isi merupakan suatu penilaian terhadap kesesuaian tes dengan tujuan

instruksional khusus dari suatu materi pelajaran (kisi-kisi tes). Uji coba

instrumen telah dilakukan di MTs Bahrul Ulum, Kabupaten Way Kanan,

tahun pelajaran 2017/2018. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Sebelum instrumen disajikan

terlebih dahulu dilakukan penelaahan dan analisis hasil uji coba instrumen.

Data hasil instrumen kemampuan pemecahan masalah matematika

diperoleh dengan melakukan uji coba tes kemampuan pemecahan masalah

yang terdiri dari 8 butir soal tentang materi bangun datar pada peserta didik di

luar populasi penelitian, yang telah memperoleh materi pembelajaran tersebut.

Uji coba dilakukan pada 30 peserta didik kelas VII B MTs Bahrul Ulum Way

Kanan Lampung tahun pelajaran 2017/2018. Berikut adalah hasil uji validitas

yang diujikan pada peserta didik kelas VII B MTs Bahrul Ulum Way Kanan

Lampung.

Page 70: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

54

Tabel 4.1

Uji Validitas Soal

No. Butir

Soal rxy rtabel Keterangan Keputusan

1 0,446 0,374 Valid Dipakai

2 0,401 0,374 Valid Dipakai

3 0,515 0,374 Valid Dipakai

4 0,179 0,374 TV Dibuang

5 0,569 0,374 Valid Dipakai

6 0,537 0,374 Valid Dipakai

7 0,551 0,374 Valid Dipakai

8 0. 197 0,374 TV Dibuang

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut, diketahui bahwa dari 8 butir soal uraian

menunjukan bahwa terdapat butir soal yang termasuk dalam kriteria tidak valid

karena diperoleh rxy kurang dari rtabel (rxy < 0,374) yaitu butir soal nomor 4 dan 8.

Hal ini menunjukan bahwa butir soal nomor 4 dan 8 tidak digunakan sebagai soal

tes untuk mengambil data pada sampel penelitian, karena soal yang tidak valid

tidak memiliki fungsi sebagai alat ukur yang baik dalam mengukur kemampuan

menyelesaikan masalah matematika. Butir soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, dan 7

tergolong soal yang valid karena rxy lebih besar atau sama dengan rtabel (rxy

0,374), sehingga dapat digunakan dalam pengambilan data kemampuan

pemecahan masalah matematika pada penelitian. Hasil perhitungan validitas butir

uji coba tes kemampuan pemecahan masalah matematika selengkapnya dapat

dilihat di lampiran 10.

Page 71: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

55

2. Analisis Tingkat Kesukaran

Adapun hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Tingkat Kesukaran Item Soal Tes

No. Butir

Soal

Tingkat

Kesukaran Keterangan

1 0,616 Sedang

2 0,661 Sedang

3 0,701 Mudah

4 0,299 Sukar

5 0,629 Sedang

6 0,629 Sedang

7 0,229 Sukar

8 0,723 Mudah

Sumber: Pengolahan Data (Perhitungan di lampiran 14)

Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan

pemecahan masalah yang diuji cobakan, menunjukan terdapat dua butir tes

yang tergolong mudah (tingkat mudah > 0,70) yaitu butir soal nomor 3dan

8 kemudian terdapat pula dua butir soal yang tergolong sukar (tingkat sukar

< 0,30) yaitu soal nomor 4 dan 7 selebihnya tergolong sedang dengan

kisaran tingkat kesukaran 0,616. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran

butir tes (0,30 0,70) akan digunakan untuk mengambil data. Maka butir

nomor 3 dan 8 tersebut dapat dengan mudah diselesaikan oleh peserta didik

yang mampu ataupun kurang mampu sehingga tidak dapat dijadikan alat

ukur dalam pengambilan data. Ditinjau dari rancangan kisi-kisi tes, dengan

Page 72: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

56

butir tersebut nampak bahwa tes yang diperoleh masih memenuhi konstruk

tes yang digunakan untuk mengambil data.

3. Daya Beda Butir Soal

Butir Soal kemampuan pemecahan masalah yang telah diuji cobakan

selanjutnya diuji daya bedanya. Adapun hasil analisis daya beda butir soal

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Daya Beda Item Soal Tes

No. Butir

Soal

Daya

Pembeda Keterangan

1 0,253 Cukup

2 0,378 Cukup

3 0,316 Cukup

4 0,003 Jelek

5 0,503 Cukup

6 0,604 Cukup

7 0,285 Cukup

8 0,156 jelek

Sumber : Pengolahan Data (Perhitungan di lampiran 16)

Hasil perhitungan daya beda tes (Lampiran 16) menunjukan bahwa

ada dua butir soal tes yang daya bedanya kurang dari 0,20 yaitu butir soal

nomor 4 dan 8 maka butir soal tersebut harus dibuang karena tidak dapat

digunakan sebagai alat ukur untuk membedakan peserta didik yang mampu

ataupun kurang mampu dalam mengerjakan tes kemampuan pemecahan

masalah matematisnya. Sementara butir-butir soal yang lainnya memiliki

daya beda lebih dari 0,2 yaitu berkisar dari 0,253 sampai dengan 0,604

Berdasarkan kriteria butir tes yang akan digunakan untuk mengambil data

Page 73: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

57

maka butir tes uji coba memenuhi kriteria sebagai butir yang layak

digunakan untuk mengambil data.

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran dan daya beda

dari 8 soal yang diujikan terdapat dua soal Yang tidak valid, yaitu soal yang

tidak memenuhi syarat validitas yakni nomor 4 dan 8 artinya bahwa butir-

butir soal tersebut tidak dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini

menunjukan bahwa soal-soal yang valid seluruhnya berjumlah enam soal

yang berarti butir-butir soal tersebut telah memiliki tingkat kesukaran

sedang dan daya pembeda yang kriteria baik. Sehingga diharapkan butir-

butir soal yang digunakan pada tes nanti dapat mencerminkan kemampuan

peserta didik sesungguhnya.

4. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas, item-item yang valid kemudian diuji

reliabilitasnya. Perhitungan indeks reliabilitas tes dilakukan terhadap butir

tes yang valid yang terdiri dari 8 butir yang akan digunakan untuk

mengambil data. Menurut Anas Sudijono, suatu tes dikatakan baik jika

memiliki reliabilitas lebih dari 0,07. Dari hasil perhitungan (Lampiran 12)

menunjukan bahwa tes tersebut memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,438

sehingga butir-butir tes bersifat reliabil yang artinya butir-butir soal tersebut

dapat menghasilkan data relatif sama walaupun digunakan pada waktu yang

Page 74: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

58

berbeda, dengan demikian tes tersebut memiliki kriteria tes yang layak

digunakan untuk mengambil data.

Pembahasan di atas bahwa dari uji coba tes diperoleh indeks

reliabilitas 0,438 memiliki tingkat kesukaran butir antara 0,616 Sampai

dengan 0,723 dan memiliki daya beda butir soal antara 0,253 sampai

dengan 0,604 Yang berarti butir-butir soal tersebut memiliki reliabilitas

yang baik, tingkat kesukaran soal yang sedang dan daya beda yang kriteria

baik. Butir tes tersebut terdiri dari 8 butir soal yang telah memenuhi kriteria

tes yaitu kriteria valid dan reliabil artinya butir-butir soal tersebut akan

menghasilkan hasil penelitian atau data juga valid dan reliabil yang

selanjutnya butir item tes tersebut dapat dipakai sebagai alat ukur pada

pengambilan data sebagai mana pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Uji Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Reliabilitas

No. Butir

Soal Validitas

Tingkat

Kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas Keterangan

1 Valid Sedang Cukup

Reliabil

Dipakai

2 Valid Sedang Cukup Dipakai

3 Valid Mudah Cukup Dipakai

4 TV Sukar Jelek Dibuang

5 Valid Sedang Baik Dipakai

6 Valid Sedang Baik Dipakai

7 Valid Sukar Baik Dipakai

8 TV Mudah Jelek Dibuang

Berasarkan hasil analisis uji coba validitas, tingkat kesukaran, daya beda

dan reliabilitas instrumen. Dari 8 soal yang telah diuji cobakan diperoleh 6

Page 75: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

59

soal yang valid dan 2 soal yang tidak valid, untuk tingkat kesukaran terdapat 2

kriteria mudah, 2 kriteria sukar dan 4 kriteria yang sedang, pada daya beda

diperoleh 2 soal dengan kriteria jelek, 6 soal dengan kriteria cukup , dan

analisis reliabilitas instrumen diperoleh dengan koefisien reliabilitasnya 0,438

yang berarti lebih dari 0,349 sehingga sesuai dengan ketentuan

koefisien reliabilitasnya. Jadi soal yang dapat digunakan pada penelitian ini

yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 sedangkan soal nomor 4 dan 8 tidak dapat

digunakan.

B. Deskripsi Data Amatan

Pengambilan data dilakukan setelah proses pembelajaran pada materi

bangun datar. Perangkat pembelajaran dapat dilihat di Lampiran 24 Setelah

data dari setiap variabel terkumpul selanjutnya digunakan untuk menguji

hipotesis.

Data tentang kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi

bangun datar yang sudah diperoleh, selanjutnya dapat dicari nilai tertinggi

(Xmaks) dan nilai terendah (Xmin) pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Kemudian dicari ukuran tendensi rataan ( ) median ( Me ), modus (Mo), dan

ukuran variansi kelompok meliputi jangkauan (J) dan simpangan baku (S) yang

dapat dirangkum dalam tabel berikut ini :

Page 76: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

60

Tabel 4.5

Deskripsi Data Skor Kemampuan Pemecahan Masalah

Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Xmaks Xmin

Ukuran Tendensi

Sentral

Ukuran Variansi

Kelompok

Mo Me J S

Eksperimen 93 55 77,400 69 77 38 9,68

Kontrol 80 45 62,200 45 63 35 14,05

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas hal tersebut menggambarkan bahwa dari

30 siswa pada kelas eksperimen ( menggunakan model pembelajaran Quantum

Learning) diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen( ) 77,400, median

(Me) 77, modus (Mo) 69, rentang 38, simpangan baku 9,68, nilai tertinggi 93

(Xmaks) dan nilai terendah (Xmin) 55. Begitupun dengan kelas kontrolnya ( )

62,200, median (Me) 63, modus (Mo) 45, rentang 35, simpangan baku 14,05,

nilai tertinggi 80 (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin) 45. Berdasarkan penjelasan di

atas bahwa terdapat hasil nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol disimpulkan kelas

eksperimen memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis lebih

timggi dari kelas kontrol. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 24

C. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut berdistribusi normal

atau tidak maka dilakukan uji normalitas data amatan dengan menggunakan

metode liliefors. Uji normalitas dilakukan pada data variabel terikat yaitu

Page 77: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

61

kemampuan pemecahan masalah materi bangun datar. Uji normalitas data

kemampuan pemecahan masalah materi bilangan bulat peserta didik dilakukan

pada masing-masing kelompok data yaitu eksperimen (X1), kelompok kontrol

(X2) .

Perhitungan uji normalitas data kemampuan pemecahan masalah

matematika peserta didik pada masing-masing kelas selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 25,26,27, dan 28. rangkuman hasil uji normalitas kelompok

data tersebut disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Data Kemampuan Penalaran matematis

No Kelas Keputusan Uji

1 Eksperimen 1 (X1) H0 diterima

3 Kontrol (X2) H0 diterima

Sumber: Pengolahan Data (perhitungan pada Lampiran 25,26, 27, dan 28)

Berdasarkan hasil uji normalitas data hasil kemampuan pemecahan

matematis peserta didik yang terangkum dalam tabel di atas, tampak bahwa

pada taraf signifikansi 5% nilai untuk setiap kelas kurang dari ,

sehingga hipotesis nol untuk setiap kelas diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa data pada setiap kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

D. Uji Homogenitas Data Amatan

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel

memiliki karakter yang sama atau tidak. Uji homogenitas variansi dilakukan

pada data variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah materi

Page 78: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

62

bilangan bulat. Uji varians data penelitian ini menggunakan uji Bartlett. Hasil

pengujian uji homogenitas dengan taraf signifikansi (α) 5% telah tercantum

pada rangkuman tabel berikut ini:

Tabel 4. 7

Uji Homogenitas

No Kelompok

Keputusan Uji

1 dan H0 diterima

Sumber: Pengolahan Data (perhitungan pada Lampiran 29)

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa harga masing-masing

kelompok tidak melebihi harga kritiknya,

. Dari hasil

perhitungan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh

dengan sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat

diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

E. Pengujian Hipotesis

Setelah diketahui berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan

berasal dari populasi yang homogen maka data selanjutnya akan dilakukan

analisis uji hipotesis. Perhitungan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh dalam model pembelajaran yang digunakan terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Page 79: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

63

Tabel 4. 7

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Kelas Jumlah

Sampel Mean thitung ttabel Kesimpulan

Quantum

Learning

30 77,400

5,585 2,002 Terima H1

Kontrol 30 62,200

Sumber: Pengolahan Data (perhitungan pada Lampiran 32).

Menguji hipotesis persamaan dua rataan antara kelompok eksperimen,

dan kontrol digunakan uji t dua sampel tidak berkorelasi. Berdasarkan hasil

perhitungan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis antara

kelompok eksperimen, dan kontrol diperoleh thitung = 5, 585 dengan α 0,05

dan ttabel = 2,002. Ini berarti ttabel thitung = 2,002 5, 585 (Lampiran 32)

maka tolak H0 dengan kata lain H1 diterima. Dapat didimpulkan bahwa hal ini

terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran Quantum

Learning terhadap kamampuan pemecahan maalah matematis dengan metode

konvensional.

F. Pembahasan

Keadaan belajar yang baik juga akan menghasilkan perubahan sebagai

hasil belajar yang baik, ada beberapa faktor yang akan menentukan baik atau

tidaknya hasil belajar tersebut. Penelitian ini mengkaji perbedaan atas

pelaksanaan cara dalam menyampaikan materi belajar untuk mengakibatkan

pencapaian hasil belajar yang baik yang mana disini akan dinilai kemampuan

pemecahan masalah matematisnya, dengan membandingkan sebuah metode

Page 80: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

64

pembelajaran Quantum Learning terhadap cara belajar model pembelajaran

konvensional dengan masing-masing sampel kelas VII A (Eksperimen) dan

kelas VII B (kontrol) 30 orang

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa yang menggunakan metode pembelajaran Quantum

Learning dapat diartikan penerapan metode pembelajaran Quantum Learning

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa .

Menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning siswa dituntut

untuk belajar berpikir, dimana siswa dituntut memahami lembar kerja siswa

yang berupa persegi dan persegi panjang yang terdapat pada materi bangun

datar yang berkaitan dengan kehidupan yang mereka alami, sesuai dengan salah

satu yang terdapat dalam metode pembelajaran Quantum Learning yaitu

dengan cara memberikan kekuatan AMBAK (apa manfaat bagiku), karena

sesuatu harus menjanjikan manfaat pribadi bagi siswa atau siswa tidak

mempunyai motivasi untuk belajar.

Peningkatan hasil belajar khususnya pada ranah kognitif juga disebabkan

karena keaktifan bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan guru dan

temannya serta keaktifan proses penyampaian materi perwakilan masing masing

kelompok untuk diskusi dan membagikan materinya dengan kelompok lain,

istilah bertukar materi dan pemahaman pemikiran siswa tentang materi yang

Page 81: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

65

diajarkan guru, sehingga meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang

materi bangun datar.

Peningkatan hasil belajar ini Karena pada metode pembelajaran Quantum

Learning salah satu keunggulannya yaitu, pembelajaran sangat menekankan

kebermaknaan dan kebermutuan proses belajar mengajar, dimana siswa

diharapkan untuk turut aktif dalam mengikuti tahapan-tahapan yang harus

dilalui. Tahapan pertama yaitu tahap memahami gambar yang telah diberikan

guru dengan membaginya dengan kelompok lain untuk tukar materi dan

pemahaman. Melalui tahapan ini harus melalui proses keaktifan siswa yang

terdiri atas menyatakan pendapat, keberanian siswa untuk bertanya pada siswa

yang lain untuk menjawab pertanyaan diutarakan pada masin masin kelompok

dan untuk tahapan yang kedua yaitu tahap permainan pada materi bangun datar

dengan menghitung siapa yang terdahulu menyelesaikan pertanyaan yang

terlambat untuk mengumpul dari yang lain akan diberikan hukuman. Permainan

ini menuntut siswa untuk memahami dan menyimak karena jika tidak bisa

menjawab pertanyaan maka akan mendapat hukuman tersebut sehingga pada

ranah kognitif mendapat nilai yang bagus.

Page 82: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

66

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data

penelitian yang dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan

hingga tahap analisis data dan uji hipotesis maka penulis simpulkan

bahwa:

1. Terdapat pengaruh metode pembelajaran Quantum Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VII

tahun ajaran 2017/2018.

2. Berdasarkan hasil penelitian lebih baik menggunakan metode

pembelajaran Quantum Learning terhadap Kemampuan pemecahan

masalah matematis dari pada menggunakan metode konvensional

dalam pembelajaran matematika.

B. SARAN

Setelah penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka

penulis akan menyampaikan sedikit saran, yakni sebagai berikut :

Page 83: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

67

1. Metode pembelajaran Quantum Learning dapat dikembangkan pada

materi pokok lainnya karena adanya variasi pembelajaran dalam

metode tersebut dapat membuat siswa tidak jenuh dan merasa nyaman

dalam mengikuti pelajaran matematika sehingga materi matematika

yang disampaikan dapat diserap dengan baik dan kemampuuan

pemecahan masalah matematis juga dapat lebih baik.

2. Metode pembelajaran Quantum Learning diharapkan dapat di

sosialisasikan sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah matematis.

3. Semoga penelitian ini dapat yang memberikan manfaat dan

sumbangan pemikiran bagi guru pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Page 84: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Mawaddah Dan. "Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik

Pada Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran Generatif

(Generatif Learning) Di SMP." EDU Matematika, 2015: Vol.3 No.2

Arikunto, Suharsimi. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jogjakarta: P.T Rineka

Cipta, 2009.

Bobbi Deporter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie. Quantum Teaching

Memperaktikkan Quantum Learning Di Ruang-ruang kelas. Bandung :

Kaifa, 2000.

Budiyono. Statistik Untuk Penelitian . Surakarta: Sebelas Maret University Press Cet

Ke- 1, 2004.

Desti Wahyuni, Nyanyu Mashitoh Ariani, Ali Syakban. "Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis dan Bilief Siswa pada Model Pembelajaran Open

Ended dan Konvensional." Edu Matematika, 2013: Vol.3 No.1.

Diar Veni Rahayu, Eka Andilla Apriansyah. "Meningkatkan Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran Pelangi Matematika."

Jurnal Pendidikan Matematika, 2015: Vol.5 No.1.

Dkk, Herman Suherman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

Jica, 2003.

Emzir. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif . Jakarta: Raja Grafindo

Perkasa, 2009.

Handayani, Jumanta. Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Page 85: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Kasiram, Muhammad. Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman

dan Penguasaan Metodologi Penelitian . Malang: Press, 2008.

Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran . Bandung: Bumi Aksara, 2006.

Nggermanto, Agus. Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum). Bandung: Nuansa,

2002.

Nurul Jannah, Siska Andriani. "Karakteristik Intuisi Siswa Dalam Memecahkan

Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Perbedaan Gender."

Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika UIN Raden

Intan Lampung, 2017.

Nuryani, Y.R. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Alfa Beta, 2012.

Putra, Fredy Ganda. "Eksperimentasi Pendekatan Konstektual Berbantuan Hand On

Activity (HOA) Terhadap Pemecahan Masalah Matematis ." Jurnal AlJabar,

2017: Vol.8 No.1.

Rahmi, Hanifatul. "Peran Quantum Learning Dalam Kecemasan Belajar Matematika

Siswa." Jurnal Pendidikan , 2015: ISSN Vol.1 No.1.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: P.T Raja Grafindo

Persada, 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfa Beta, 2013.

—. Statistik Untuk Penelitian . Bandung: Alfa Beta, 2012.

Page 86: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Supriadi, Nanang. "Mengembangkan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui

Buku Ajar Elektronik Interaktif BAEL Yang Terintegrasi Nilai-nilai

Keislaman ." Jurnal AlJabar, 2015: Vol.6 No.1.

Susanto, Agus. Penggunaan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan

Pemahaman Materi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Pada Mata

Pelajaran IPS Siswa Kelas V Ngoresan Surakarta . Surakarta : Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret , 2011.

Syajali, Novalia Dan. Olah Data Penelitian Pendidikan Lembaga Pusat Statistik

Nusantara. Bandar Lampung: Lembaga Pusat Statistik Nusantara, 2013.

Syazali, Novalia Dan. Olah Data Penelitian Pendidikan . Bandar Lampung : AURA,

2014.

Page 87: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 1

PROFIL SEKOLAH

A. Profil MTs Bahrul Ulum

1. Lokasi Madrasah

MTs Bahrul Ulum Way Kanan berdiri pada tahun 1980, yang memiliki luas tanah

10.000 M2 atau 1,5 hektar dan luas bangunan 524 M

2. Mts Bahrul Ulum Way Kanan

beralamat di Jalan Ak Gani Gunung Sari, Kecamatan Rebang Tangkas, Kabupaten Way

Kanan, dan sudah terakreditasi B sejak tahun 2012.

Adapun batas-batas daerah yang ada disekitar Mts Bahrul Ulum adalah:

a. Sebelah barat berbatasan dengan Lebak Peniangan

b. Sebelah timur berbatasan dengan Beringin Jaya

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Beringin Jaya

d. Sebelah utara berbatasan dengan Madang Jaya

Sedangkan batas-batas yang bersinggungan langsung dengan Mts Bahrul Ulum

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan dengan rumah Bp. Zainal Arifin

b. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Tahmi Lumut

c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah Bp. Badri Tamam

d. Sebelah utara berbatasan dengan rumah Bp. Nur Cholis Mahmud

Page 88: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

2. Pendiri Mts Bahrul Ulum

Pendiri pertama Mts Bahrul Ulum adalah Bp. Ky. Mahmud dari tahun 1980 –

1989. Kemudian dari tahun 1989 – 2009 kepala Madrasahnya adalah Bp. Ky. Nur Cholis

Mahmud. Dan tahun 2009 – 2014 kepala Madrasahnya yaitu Ibu Hajar Yatin, S.Pd.I. dari

tahun 2014 – sekarang kepala madrsahnya adalah Bp. Moh. Imron Hamzah, M.Pd.I. 1

3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Bahrul Ulum

Visi

Pembentukan kader umat yang unggul dalam prestasi ilmu pengetahuan teknologi dalam

bingkai religi dan kebersamaan.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan generasi muda berkualitas,

berprestasi, beriman dan bertakwa;

2. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan sesuai perkembangan dunia pendidikan;

3. Mewujudkan MTs Bahrul Ulum sebagai Madrasah yang unggul dalam bidang

keislaman dan aspek umum.

Tujuan

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui optimalisasi dan efektivitas pembelajaran.

2) Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan.

3) Merangsang animo masyarakat untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi teruma di madrasah.

1 Dokumentasi MTs Bahrul Ulum Tahun Pelajaran 2017/2018.

Page 89: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

4. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Mts Bahrul Ulum

Ketua Yayasan

Nur Cholis M.

Ketua Madrasah

Moh.Imron Hamzah,M.Pd.I

Ketua Komite

Masduki, S.Pd.I

Bendahara

Hajar Yatin, S.Pd.I Staf TU

Umi Barokah

Waka. Kurikulum

Fuad Mustofa, S.Pd

Waka. Kesiswaan

Sulistiyowati

Ka. Perpustakaan Jayanti Eka Sari, A.Md

Pem. Pramuka

Andi Setiawan

S.Pd

Pem. Osis

Budiyanto

Pkm. BK

Nur Cholis M.

Pem. UKS

Nia Neliana

S.Pd

Guru Kelas

Guru Bidang Studi

Peserta Didik

Page 90: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

5. Guru dan Tenaga Kependidikan

Pada tahun 2017/2018, guru dan tenaga kependidikan di MTs Bahrul Ulum Way Kanan

berjumlah 18 orang yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1

Guru Mts Bahrul Ulum Way Kanan Tahun 2016/20172

No Nama Mata Pelajaran

yang diampu

Pendidikan

Terakhir

1 Moh. Imron Hamzah, M.Pd.I Akidah ahlak S2

2 Hajar Yatin, S.Pd.I Fikih S1

3 Masduki, S.Pd.I Qur’an Hadits S1

4 Mustaniroh, S.Pd.I Bahasa Arab S1

5 Budiyanto, S.Pd.I SKI & PKN. S1

6 Nur Cholis M BK Ulya

8 Sulistiyowati SBK S1

9 Jayanti Eka Sari, A.Md Bahasa Inggris S1

10 Andi Setiawan, S.Pd Bahasa Indonesia S1

11 Nurholis Hafid, S.Pd MTK S1

12 Nia Neliana, S.Pd IPA S1

13 Muhar Agustin, S.Pd Penjaskes S1

14 Fuad Mustofa, S.Pd IPS S1

15 Ida Royani S.Pd.I Bahasa Lampung S1

16 Wahyu Stiawan S.Pd MTK S1

17 Lia Saputri S.Pd Bahasa Inggris S1

18 Umi Barokah TU SMA

6. Jumlah Peserta didik

Jumlah peserta didik di Mts Bahrul Ulum Way Kanan untuk tahun ajaran 2016/2017

berjumlah 278, yang terdiri dari 87 laki-laki dan 191 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel barikut:

2 Dokumentasi MTs Bahrul Ulum Tahun Pelajaran 2017/2018.

Page 91: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Tabel 4.2

Keadaan Peserta Didik Mts Bahrul Ulum Way Kanan Tahun 2017/2018

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 VII 57 33 90

2 VIII 85 38 123

3 IX 49 16 65

Jumlah 191 87 278

7. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang ada di Mts Bahrul Ulum yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3

Keadaan Sarana dan Prasarana Mts Bahrul Ulum Way Kanan

Tahun 201672018

No Jenis Sarana Prasarana

Jml

Ruan

g

Kategori Ruangan

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1. Ruang Kelas 9 3

2. Perpustakaan 1 1

3. R. Lab. Komputer 1 1

4. R. Kepala Madrasah/Wakamad 1 1

5. R. Guru 1 1

6. R. Tata Usaha 1 1

7. R. Bimbingan Konseling 1 1

8. R. Tempat Ibadah 1 1

9. R. UKS 1 1

10. Toilet Peserta didik dan Guru 2 2

11. Gudang 1 1

12. R. Sirkulasi -

13. Tempat Olahraga 1 1

14. R. OSIS 1

15. R. Kegiatan Peserta didik -

16. R. Pramuka 1 1

Page 92: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 2

NAMA RESPONDEN UNTUK UJI INSTRUMEN (VIII B)

No Nama No Nama

1 Adinda Lia Safitri 17 Lailatunnisa

2 Angga Anggara 18 Nandini Lintang

3 Ana Asma Wati 19 Rika Paramita

4 Anisa Sunarto 20 Riko Febriansyah

5 Alya Tri Susanti 21 Rina Sulistia

6 Adirra Natasya 22 Reni Andriani

7 Ardiansyah 23 Robbi Putra Helmi

8 Aldi Prianto Lefi 24 Safitra Alimul Mukmin

9 Amara Fauziah 25 Sintiara Lutfia

10 Desi Asmara 26 Sugeng Riadi

11 Een Santika 27 Sunarti Dwi Sari

12 Indah Putriani 28 Sumarmi Fitri

13 Joko Modo Suroso 29 Suparman

14 Kandri Agung Prajaya 30 Tia Saputri

15 Kumala Dewi 31 Tina Aprianti

16 Kurnia Anggita Citra 32 Priatno Gunawan

Page 93: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 3

DAFTAR NAMA SAMPEL KELAS EKSPERIMEN KELAS VII A

NO NAMA PESERTA DIDIK L / P

1 Ahmad Fikri Prianto L

2 Ahmad Ihwanuddin L

3 Ahmad Muttaqin L

4 Ahmad Romadhon L

5 Anita Agustin P

6 Alya Nabila P

7 Arian Wijaya L

8 Ari Mufadhil L

9 Bambang Eko Admojo L

10 Eli Hasanah P

11 Eliza Aprianti P

12 Eva Nurmasari P

13 Fahri Mufadhil L

14 Fitri Nur Fadilah P

15 Heri Susanto L

16 Khasanah P

17 Muhammad Ali Mahfudz L

18 Nikmatul Jannah P

19 Rian Valsento L

20 Riki Prianto L

21 Rohma Yanti P

22 Ropiana P

23 Ropiansyah L

24 Sayyid Nur Abid L

25 Sukirno L

26 Tania Widia Sari P

27 Turimin Hadi L

28 Umi Ayu Latifah P

29 Umi Septiani P

30 Wulan Istiani P

Page 94: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 4

DAFTAR NAMA SAMPEL KELAS KONTROL KELAS VII B

NO NAMA PESERTA DIDIK L / P

1 Ahmad Nur Hasanah L

2 Alif Wira Yodo L

3 Ani Asmi Arti P

4 Arsyidiq L

5 Arya Susan L

6 Billy Agustin L

7 Endah Pratiwi P

8 Eni Rosma Santi P

9 Evi Nurmasari P

10 Gino Wiroso L

11 Gilang Agung Pratama L

12 Imam Taufik L

13 Istiqomah P

14 Irna Nafizatul Hasanah P

15 Muhammad Imam Prayogi L

16 Muhammad Mukhlisin L

17 Muhammad mutoher L

18 Nafizatul Mudawamah P

19 Rian Agung Pratama L

20 Ririn Tri Utami P

21 Sinta Ayu Dewi P

22 Siti Nur Khasanah P

23 Siti Widya Wati P

24 Sudarto L

25 Supriani P

26 Tega Endar Wati P

27 Tutut Prastiwi P

28 Winarti P

29 Wiwin Kurnaisih P

30 Wira Hakim Sakti L

Page 95: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 6

Kisi- Kisi Uji Coba Tes Untuk Mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Sekolah : MTs Bahrul Ulum Way Kanan Lampung

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : II (dua)

Kompetensi dasar : Mengidentifikas sifat-sifat bangun datar dan menggunakan

untuk menentukan keliling dan luas.

NO Indikator Materi bangun

datar

Indikator Pemecahan

Masalah

Nomor Soal

1 Menyelesaikan masalah

kehidupan sehari-hari dan

menyajikan anggota

bangun datar

Memahami masalah

Merencanakan penyelesaian

masalah

Menyelesaikan masalah

Melakukan

pengecekkan

kembali

terhadapsemua

langkah yang telah

dikerjakan

1 dan 2

2 Memperhatikan jawaban

serta digambarkan dalam

kehuidupan sehari-hari

3, dan4

3 Memahami bangun datar

dalam permasalahan

sehari-hari yang berkaitan

dengan contohnya

6

4 Merencankan percobaan

untuk bangun datar 7 dan 8

Page 96: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 6

Kisi- Kisi Uji Coba Tes Untuk Mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Sekolah : MTs Bahrul Ulum Way Kanan Lampung

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : II (dua)

Kompetensi dasar : Mengidentifikas sifat-sifat bangun datar dan menggunakan

untuk menentukan keliling dan luas.

NO Indikator Materi bangun

datar

Indikator Pemecahan

Masalah

Nomor Soal

1 Menyelesaikan masalah

kehidupan sehari-hari dan

menyajikan anggota

bangun datar

Memahami masalah

Merencanakan penyelesaian

masalah

Menyelesaikan masalah

Melakukan

pengecekkan

kembali

terhadapsemua

langkah yang telah

dikerjakan

1 dan 2

2 Memperhatikan jawaban

serta digambarkan dalam

kehuidupan sehari-hari

3, dan4

3 Memahami bangun datar

dalam permasalahan

sehari-hari yang berkaitan

dengan contohnya

6

4 Merencankan percobaan

untuk bangun datar 7 dan 8

Page 97: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 7

Nama:

Kelas:

Petunjuk Tes Pemecahan Masalah Matematis

Memahami Masalah

Merencanakan Penyelesaian

Menyelesaikan Masalah

Memeriksa Kembali

SOAL PEMECAHAN MASALAH

1. Indah memiliki suatu kebun bunga, berbagai jenis bunga ditanam di dalamnya kemudian

kebun itu terbagi beberapa petak. Petak I berbentuk daerah persegi, ditanami bunga putih

seluas 625 m2. Petak II berbentuk daerah persegi panjang ditanami bunga merah, panjang

petak 50 m dan luasnya

luas petak I, lalu Berapa panjang petak I? Berapa lebar dan

luas petak ? Berapa hektar luas kebun bunga Indah seluruhnya?

2. Seorang nelayan ingin mengganti layar perahunya dengan jenis kain yang lebih tebal agar

mampu menahan angin. Bahan kain yang tersedia berbentuk persegi dengan ukuran

panjang 10 m. Sesuai ukuran kayu penyangga kain layar perahu sebelumnya, nelayan

tersebut harus memotong bahan kain layar dari mulai titik tengah salah satu sisi kain

menuju dua titik sudut permukaan kain tersebut. Tentukan Berapa luas permukaan layar

perahu tersebut? berapa luas kain yang tersisa?

Page 98: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

3. Diberikan 4 jenis segitiga (sebarang, siku-siku, samakaki, samasisi) yang memiliki

keliling yang sama panjang, yaitu 24 cm. Tentukanlah jenis segitiga yang memiliki luas

yang lebih besar?

4. Diberikan beberapa batang korek api yang akan digunakan untuk membentuk segitiga

samasisi. Susunan batang korek api membentuk segitiga samasisi tidak melebihi 2 (dua)

tingkat. Banyak batang korek api yang disediakan dan banyak maksimum segitiga dengan

panjang sisi satu satuan korek api disajikan pada tabel berikut.

N 3 5 7 9 11 13 15 17 18 …….

S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ……

Sajikan data pada tabel dalam gambar segitiga sama sisi kemudian temukan pola

hubungan banyak batang korek api yang tersedia dan banyak segitiga sama sisi yang

dapat dibentuk?

5. Sebuah model kerangka perahu dibuat dari seng berbentuk persegipanjang .yang ditarik

menjadi bentuk trapesium siku-siku seperti gambar berikut:

A O D

2M

B pM C

Jika panjang OB = 1 m, panjang AB = 2 m dan panjang BC = p m. Berapakah luas

persegipanjang sebelum dijadikan model perahu?

6. Seorang penjual kue memiliki jenis kue berbentuk daerah persegi panjang dengan luas

daerah permukaannya 96 cm2. Sebelum kue tersebut dijual, terlebih dahulu dipotong-

Page 99: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

potong dalam potongan kecil berbentuk daerah jajar genjang dengan panjang sisinya 3

cm dan 5 cm. Setelah dipotong, banyak kue berbentuk daerah jajar genjang sebanyak 6

kue. Ternyata dari hasil potongan ada sisa kue yang tidak berbentuk daerah jajar genjang.

Berapa luas daerah permukaan kue yang tidak berbentuk daerah jajar genjang?

7. Seorang pedagang akan bepergian ke empat kota yang berbeda, yaitu Kota A,B,C, dan D.

Kota A dan B dihubungkan oleh sebuah jalan yang lurus dengan jarak 16 km. Tepat

ditengahnya ada sebuah kota transit yang bernama Kota O. Kota O berada tepat di tengah

Kota C dan D. Kedua kota ini dihubungkan oleh jalan yang lurus, Kota C berada tegak

lurus terhadap jalan yang menghubungkan Kota A dan Kota B, jarak kota C dan D lebih

pendek 4 km dari jarak Kota A dan B. Kemudian Kota A juga terhubung oleh jalan yang

lurus ke Kota C dan D, begitu juga Kota B terhubung oleh jalan yang lurus ke C dan D.

Jika rute perjalanan pedagang adalah, A ke C, C ke O, O ke D, D Ke B, B ke O dan

terkahir dari O kembali lagi ke A. Maka berapakah total jarak tempuh dari pedagang

tersebut?

8. Misalkan ABCD sebuah belahketupat dengan luas 24 cm2. Panjang OC = x cm dan OD =

y cm, dan nilai x + y = 7. Hitunglah keliling belah ketupat ABCD ?

Page 100: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN UJI COBA

TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

NO Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes

1 Diketahui:

Kebun bunga Indah terdiri dari beberapa petak. Petak I berbentuk persegi

dengan luas 625 m2. Petak II berbentuk persegipanjang dengan panjang 50 m

dan luasnya =

dari luas petak I.

Ditanya:

Berapa panjang petak I? berapa lebar dan luas petak II? berapa hektar kebun

bunga Indah seluruhnya?

Dapat dicari dengan apa yang sudah diketahui yaitu Petak I berbentuk persegi

dengan luas 625 m2. Petak II berbentuk persegipanjang dengan panjang 50 m

dan luasnya =

dari luas petak I. Kemudian menghitung Berapa panjang petak

I? berapa lebar dan luas petak II? berapa hektar kebun bunga Indah seluruhnya?

Dengan ketentuan sebagai berikut

Ingat kembali materi pelajaran pengukuran yang sudah kamu pelajari di Sekolah

Dasar. Kita ketahui 1 m2 adalah luas daerah persegi dengan ukuran sisi 1 m.

Petak I berbentuk persegi berarti panjang dan lebarnya sama panjang.

Luas petak I = 625 m2

Luas I = sisi × sisi

625 m2 = S

2

S = √

S = 25

Jadi panjang petak I adalah 25 m,

Petak II berbentuk persegipanjang

Panjang petak II = 50 m

Luas petak II =

dari luas petak I

=

× 625

= 125 m2

Jadi luas petak II yang ditanami bunga merah adalah 125 m2

Karena petak II berbentuk persegipanjang, berdasarkan rumus luas

persegipanjang

Luas = panjang × lebar

125 = 50 × lebar

lebar =

Page 101: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

= 2,5

Luas kebun bunga seluruhnya = Luas petak I + luas petak II

= 625 + 125

= 750 m2

Jadi panjang petak I adalah 25 m, Jadi luas petak II yang ditanami bunga merah

adalah 125 m2, Luas kebun bunga seluruhnya = Luas petak I + luas petak II

= 625 + 125

= 750 m2

2 Diketahui:

Bahan kain layar perahu yang tersedia berbentuk persegi dengan ukuran panjang

10 m. Penggunaan kain layar tersebut sesuai ukuran kayu peyangga layar.

Karena bentuk bahan kain penyangga adalah berbentuk persegi maka panjang

AB = BC = EF = 10 m.

Ditanya:

Berapa luas permukaan layar perahu tersebut? berapa luas kain yang tersisa?

Dapat kita cari dengan melihat pertanyaan yang ada pada soal yaitu luas

permukaan layar perahu dan berapa luas kain yang tersisa,sehingga kita dapar

mencarinya dengan ketentuan sebagai berikut:

Akan ditentukan luas permukaan layar perahu

Bentuk layar perahu berbentuk segitiga. Dalam menentukan luas permukaan

layar perahu sesuai dengan gambar di atas, ingat kembali tentang materi

pengukuran terkait penentuan luas segitiga yang telah kamu pelajari di Sekolah

Dasar.

Luas layar perahu = luas segitiga ABE.

x alas x tinggi

=

x AB x EF

=

x 10 x10

= 50

Jadi luas permukaan layar perahu adalah 50 m2.

Akan ditentukan luas kain yang tersisa

Permukaan bahan kain layar perahu yang tersedia berbentuk persegi dengan

ukuran 10 m. Luas permukaan kain tersebut adalah 100 m2. Sementara luas kain

yang digunakan untuk layar perahu adalah 50 m2. Dengan demikian luas kain

yang tersisa adalah 50 m2.

3 Diketahui:

empat jenis segitiga ABC dengan panjang sisi a, b, dan c adan panjang

kelilingnya 24 cm.

Ditanya:

Tentukanlah jenis segitiga yang memiliki luas yang lebih besar?

Misalkan S =

K=

x (24) = 12

Page 102: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Jika sebuah segitiga ABC dengan panjang sisi-sisinya adalah a, b, dan c, maka luasnya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus setengah keliling (S)

berikut.

L =√ ( )( )( )

Luas segitiga sembarang ABC = L =√ ( )( )( )

L =√ ( )( )( )

L =√ ( )( )( )

L = √

Luas segitiga samasisi ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Luas segitiga samakaki ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Luas segitiga siku-siku ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dinyatakan bahwa luas daerah

terbesar dari keempat jenis segitiga tersebut adalah luas segitiga samasisi =

4 Diketahui: beberapa batang korek api yang akan digunakan untuk membentuk

segitiga sama sisi. Susunan batang korek api berbentuk segitiga sama sisi tidak

melebihi 2 (dua) tingkat. Banyak batang korek api yang disediakan dan banyak

maksimum segitiga dengan panjang sisi satu satuan korek api

Ditanya:

Tentukan pola hubungan banyak batang korek api yang tersedia dan banyak

segitiga sama sisi yang dapat dibentuk?

Mari kita temukan pola hubungan banyak batang korek api yang tersedia dan

Page 103: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

banyak segitiga sama sisi yang dapat dibentuk. Misalkan KA adalah banyak

batang korek api dan S adalah banyak segitiga yang dapat dibentuk.

Misal n adalah banyak batang korek api dan S adalah banyak segitiga sama sisi.

Hubungan banyak korek api yang tersedia dan banyak segitiga sama sisi yang

dapat dibentuk dinyatakan dengan S=

bilangan ganjil

Berapa banyak segitiga sama sisi dengan panjang sisi satu satuan korek api yang

dapat dibentuk jika banyak batang korek api yang disediakan adalah 45 batang?

Jika banyak korek api adalah n=45 batang, maka banyak segitiga sama sisi yang

dapat dibentuk adalah =

5 Diketahui:

Panjang OB = 1 m, panjang AB = 2 m dan panjang BC = p m.

Ditanya :

Berapakah luas persegipanjang sebelum dijadikan model perahu?

Dapat dicari dengan melihat pertanyaan dan mencari jawabannya sesuai dengan

ketentuan sebagai berikut:

Dengan memanfaatkan dalil Pythagoras diperoleh:

AB2 = AO

2 + OB

2

22 = AO

2 + 1

2

4 = AO2 + 1

AO2= √

AO = √ m

AD = AO + OD. Karena OD = BC, maka AD = AO + BC. Sehingga diperoleh

AD =( √ + p). Dengan demikian luas persegipanjang mula-mula sebelum dibuat model

kapal adalah (p + √ )

6 Diketahui:

Kue berbentuk persegipanjang. Luas permukaan kue adalah 96 cm2.

Potongan kue berbentuk jajargenjang dengan ukuran sisinya 3 cm dan 5 cm

sebanyak 6 potong. Ada sisa kue hasil potongan yang tidak berbentuk

jajargenjang

Ditanya:

Berapa luas kue yang tidak berbentuk jajargenjang?

Panjang AD = 5 cm dan AB = CD = 3 cm. Dengan demikian panjang BD dapat

Page 104: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

ditentukan dengan memanfaatkan dalil Phytagoras.

B2 = a

2 + d

2 ⇒ a

2 = b

2 – d

2

⇒ a2 = 52 - 32

⇒ a2 = 25 - 9 = 16

⇒a2 = 16

⇒ a = 4 atau -4

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 3 × 4 = 12 cm2, sehingga luas

permukaan satu potongan kue yang berbentuk daerah jajargenjang adalah 12

cm2. Karena ada enam potongan kue yang berbentuk daerah jajargenjang, maka

luas permukaan kue yang berbentuk jajargenjang adalah 12 × 6 = 72 cm2.

Apabila luas seluruh permukaan kue adalah 96 cm2, maka luas permukaan kue

yang tidak berbentuk daerah jajargenjang adalah: L = 96 – 72 = 24 cm2.

7 Diketahui :

AB = 16 km, maka AO = OB = 8 km,

CD lebih pendek 4 km dari AB sehingga CD = AB – 4 = 12 km

maka CO = DO = 6 km.

Ditanya :

Maka berapakah total jarak tempuh dari pedagang tersebut?

Dapat dicari dengan melihat pertanyaan dan merencanakan penyelesaiannya

dengan ketentuan sebagai berikut

CO tegak lurus terhadap AO, dan CA terhubung dengan jalan lurus, maka

berlaku dalil Phytagoras untuk segitiga siku-siku COA yaitu:

CA2 = CO

2 + DO

2

CA2 = 6

2 + 8

2

CA = √ = √ =10

Dengan cara yang sama didapat hasil untuk jarak BC, AB dan AD yaitu 10 km.

Jika rute perjalanan A C, C O, O D, D B, B O, O A. Maka

pedagang memiliki jarak tempuh = 10 + 6 + 6 + 10 + 8 + 8 = 48 km

8 Diketahui :

OC = x cm , diperoleh AC=2x cm dan OD= y cm, diperoleh BD=2y cm.

Ditanya:

Hitunglah keliling belah ketupat ABCD

Dapat dicari dengan menyelesaikan pertanyaan dengan ketentuan sebagai

berikut

Page 105: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Luas ABCD =

( ) ( )

= 24=

Karena xy=12 dan x+y=7 maka x dan y yang memenuhi adalah x=3 dan y=4.

Untuk segitiga COD berlaku

CD2=OC

2 + OD

2

= x2 +y

2

= 32+4

2

= 9+16

= 25 CD

=√ = 5 cm

Karena setiap sisi belah ketupat sama panjang dan CD = 5 cm, maka keliling

ABCD = 4x5 = 20 cm.

Page 106: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 9

Kode

Butir soal

Skor Y2

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 12 8 8 8 10 8 72 5184

A-2 8 10 10 8 10 8 10 4 68 4624

A-3 8 8 0 10 4 8 10 10 58 3364

A-4 8 4 10 10 8 8 10 10 68 4624

A-5 10 10 8 12 0 10 8 4 62 3844

A-6 8 10 10 10 10 10 4 8 70 4900

A-7 10 10 10 10 10 0 8 10 68 4624

A-8 8 8 12 12 8 8 8 12 76 5776

A-9 4 8 10 8 8 10 4 12 64 4096

A-10 10 10 10 10 10 12 8 10 80 6400

A-11 4 8 8 12 8 8 10 10 68 4624

A-12 8 8 12 8 8 10 8 12 74 5476

A-13 8 10 8 0 10 12 8 8 64 4096

A-14 4 10 10 12 10 8 10 12 76 5776

A-15 10 10 12 8 10 10 4 10 74 5476

A-16 8 8 10 8 8 10 10 8 70 4900

A-17 8 10 8 10 12 12 10 8 78 6084

A-18 8 10 10 10 10 12 0 10 70 4900

A-19 8 10 8 8 12 12 8 12 78 6084

A-20 8 10 10 12 10 12 4 12 78 6084

A-21 8 4 8 8 4 10 8 10 60 3600

A-22 4 10 10 10 8 0 0 12 54 2916

A-23 10 8 10 12 10 8 8 10 76 5776

A-24 10 8 8 8 10 12 12

10

78 6084

A-25 10 10 12 8 12 12 12 12 88 7744

Page 107: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 9

A-26 12 10 0 12 10 0 0 12 56 3136

A-27 12 12 10 12 12 12 12 10

92 8464

A-28 12 10 10 10 12 10 10 8 82 6724

A-29 12 12 12 12 10 12 12 12 94 8836

A-30 10 10 8 10 8 10 10 12 78 6084

A-31 10 10 8 12 4 8 8 10 70 4900

A-32 8 12 12 12 8 0 8 12 72 5184

∑ 276 296 296 312 282 282 252 320 2316 170384

Page 108: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 10

UJI VALIDITAS SOAL

Kode

Butir Soal

Skor Y2

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 12 8 8 8 10 8 72 5184

A-2 8 10 10 8 10 8 10 4 68 4624

A-3 8 8 0 10 4 8 10 10 58 3364

A-4 8 4 10 10 8 8 10 10 68 4624

A-5 10 10 8 12 0 10 8 4 62 3844

A-6 8 10 10 10 10 10 4 8 70 4900

A-7 10 10 10 10 10 0 8 10 68 4624

A-8 8 8 12 12 8 8 8 12 76 5776

A-9 4 8 10 8 8 10 4 12 64 4096

A-10 10 10 10 10 10 12 8 10 80 6400

A-11 4 8 8 12 8 8 10 10 68 4624

A-12 8 8 12 8 8 10 8 12 74 5476

A-13 8 10 8 0 10 12 8 8 64 4096

A-14 4 10 10 12 10 8 10 12 76 5776

A-15 10 10 12 8 10 10 4 10 74 5476

A-16 8 8 10 8 8 10 10 8 70 4900

A-17 8 10 8 10 12 12 10 8 78 6084

A-18 8 10 10 10 10 12 0 10 70 4900

A-19 8 10 8 8 12 12 8 12 78 6084

A-20 8 10 10 12 10 12 4 12 78 6084

A-21 8 4 8 8 4 10 8 10 60 3600

A-22 4 10 10 10 8 0 0 12 54 2916

Page 109: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

A-23 10 8 10 12 10 8 8 10 76 5776

A-24 10 8 8 8 10 12 12 10 78 6084

A-25 10 10 12 8 12 12 12 12 88 7744

A-26 12 10 0 12 10 0 0 12 56 3136

A-27 12 12 10 12 12 12 12 10 92 8464

A-28 12 10 10 10 12 10 10 8 82 6724

A-29 12 12 12 12 10 12 12 12 94 8836

A-30 10 10 8 10 8 10 10 12 78 6084

A-31 10 10 8 12 4 8 8 10 70 4900

A-32 8 12 12 12 8 0 8 12 72 5184

∑ 2316 170384

∑ X 276 296 296 312 282 282 252 320

∑ X2 2536 2840 2984 3224 2708 2916 2344 3344

∑ XY 20268 21636 21848 22708 20856 20996 18788 23284

rXY 0,446 0,401 0,515 0,179 0,569 0,537 0,551 0,197

rx(y-1)

rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374

Kesimpulan Valid Valid Valid TV Valid Valid Valid TV

Page 110: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 11

Perhitungan Uji Validitas Tiap Butir Soal

Rumus yang digunakan :

∑ (∑ )(∑ )

√ ∑ (∑ ) ∑ (∑ )

Berikut ini perhitungan validitas untuk butir soal nomor 1

No Nama Responden X X2 Y Y

2 XY

1 Adinda Lia Safitri 10 100 72 5184 720

2 Angga Anggara 8 64 68 4624 544

3 Ana Asma Wati 8 64 58 3364 464

4 Anisa Sunarto 8 64 68 4624 544

5 Alya Tri Susanti 10 100 62 3844 620

6 Adirra Natasya 8 64 70 4900 560

7 Ardiansyah 10 100 68 4624 680

8 Aldi Prianto Lefi 8 64 76 5776 608

9 Amara Fauziah 4 16 64 4096 256

10 Desi Asmara 10 100 80 6400 800

11 Een Santika 4 16 68 4624 272

12 Indah Putriani 8 64 74 5476 592

13 Joko Modo Suroso 8 64 64 4096 512

14 Kandri Agung Prajaya 4 16 76 5776 304

15 Kumala Dewi 10 100 74 5476 740

16 Kurnia Anggita Citra 8 64 70 4900 560

17 Lailatunnisa 8 64 78 6084 624

18 Nandini Lintang 8 64 70 4900 560

19 Rika Paramita 8 64 78 6084 624

20 Riko Febriansyah 8 64 78 6084 624

Page 111: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

21 Rina Sulistia 8 64 60 3600 480

22 Reni Andriani 4 16 54 2916 216

23 Robbi Putra Helmi 10 100 76 5776 760

24 Safitra Alimul Mukmin 10 100 78 6084 780

25 Sintiara Lutfia 10 100 88 7744 880

26 Sugeng Riadi 12 144 56 3136 672

27 Sunarti Dwi Sari 12 144 92 8464 1104

28 Sumarmi Fitri 12 144 82 6724 984

29 Suparman 12 144 94 8836 1128

30 Tia Saputri 10 100 78 6084 780

31 Tina Aprianti 10 100 70 4900 700

32 Priatno Gunawan 8 64 72 5184 576

Jumlah

276

2536 2316 170384 20268

Perhitungan

∑ (∑ )(∑ )

√ ∑ (∑ ) ∑ (∑ )

= ( ) ( )( )

√ ( ) ( ) )( ( ) ( ) )

=

( )( )

=

=

= 0,446

Page 112: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Telah ditetapkan butir soal dikatakan valid jika rxy rtabel. Dengan melihat tabel product moment

dan N – 2 = 32 – 2= 30 dengan taraf signifikan 0,05, maka didapat rtabel = 0,374.

Page 113: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 12

UJI RELIABILITAS SOAL

Responden Butir Soal

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 12 8 8 8 10 8 72

A-2 8 10 10 8 10 8 10 4 68

A-3 8 8 0 10 4 8 10 10 58

A-4 8 4 10 10 8 8 10 10 68

A-5 10 10 8 12 0 10 8 4 62

A-6 8 10 10 10 10 10 4 8 70

A-7 10 10 10 10 10 0 8 10 68

A-8 8 8 12 12 8 8 8 12 76

A-9 4 8 10 8 8 10 4 12 64

A-10 10 10 10 10 10 12 8 10 80

A-11 4 8 8 12 8 8 10 10 68

A-12 8 8 12 8 8 10 8 12 74

A-13 8 10 8 0 10 12 8 8 64

A-14 4 10 10 12 10 8 10 12 76

A-15 10 10 12 8 10 10 4 10 74

A-16 8 8 10 8 8 10 10 8 70

A-17 8 10 8 10 12 12 10 8 78

A-18 8 10 10 10 10 12 0 10 70

A-19 8 10 8 8 12 12 8 12 78

A-20 8 10 10 12 10 12 4 12 78

A-21 8 4 8 8 4 10 8 10 60

A-22 4 10 10 10 8 0 0 12 54

A-23 10 8 10 12 10 8 8 10 76

Page 114: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

A-24 10 8 8 8 10 12 12 10

78

A-25 10 10 12 8 12 12 12 12 88

A-26 12 10 0 12 10 0 0 12 56

A-27 12 12 10 12 12 12 12 10

92

A-28 12 10 10 10 12 10 10 8 82

A-29 12 12 12 12 10 12 12 12 94

A-30 10 10 8 10 8 10 10 12 78

A-31 10 10 8 12 4 8 8 10 70

A-32 8 12 12 12 8 0 8 12 72

∑ X 276 296 296 312 282 282 252 320 2316

Si2 5,283 3,223 8,166 5,903 6,828 12,051 12,395 4,823

∑Si2 58,671

St2 95,085

k 8

k-1 7

r11 0,438

Kesimpulan Reliabel

Page 115: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 13

PERHITUNGAN MANUAL RELIABILITAS INSTRUMEN TES

Rumus yang digunakan :

Rumus Alpha :

r1i = (

) (

)

Dimana :

r1i = Reliabilitas instrumen / koefesien Alfa

k = Banyaknya item / butir soal

∑ = Jumlah seluruh Variansi masing-masing soal

= Varians total

Rumus untuk Mencari varian butir ke-I : Rumus untuk mencari variansi total

S2

= ∑

(∑ )

S

2 = ∑

(∑ )

Keterangan :

Page 116: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Jumlah kuadrat butir soal ke-i

Xi = Jumlah butir soal ke-I kuadrat

Jumlah total kuadrat

Xt = Jumlah kuadrat total

N = Jumlah sampel

Kriteria pengujian reliabilitas soal tes dikonsultasikan dengan harga r product

moment pada tabel, jika r11 < rtabel maka item tes yang diuji cobakan tidak reliable.

Perhitungan :

K = 8 , ∑ = 58, 671

95,085

r1i = (

) (

)

= (

) (

)

= (

) ( )

= (1,14) (0,383)

= 0,436

Pada α = 5 % dengan k = 8 diperoleh rtabel = 0,349. Karena r1 > rtabel, maka soal

yang ada reliabil.

Page 117: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 14

UJI TINGKAT KESUKARAN SOAL

Responden Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 8 4 8 8 6 10

A-2 8 10 8 4 10 8 8 6

A-3 8 8 10 4 4 8 0 12

A-4 8 4 10 0 8 8 6 10

A-5 10 10 12 4 0 10 8 4

A-6 8 10 10 4 10 10 6 8

A-7 10 10 10 8 10 0 0 10

A-8 8 8 12 0 8 8 6 12

A-9 4 8 8 4 8 10 0 10

A-10 10 10 10 4 10 12 8 10

A-11 4 8 12 4 8 8 8 10

A-12 8 8 8 6 8 10 4 12

A-13 8 10 0 6 10 12 8 8

A-14 4 10 12 6 10 8 4 12

A-15 10 10 8 4 10 10 8 10

A-16 8 8 8 8 8 10 4 8

A-17 8 10 10 0 12 12 4 8

A-18 8 10 10 0 10 12 4 10

A-19 8 10 8 0 12 12 0 12

A-20 8 10 12 4 10 12 0 12

A-21 8 4 8 8 4 10 8 10

A-22 4 10 10 6 8 0 0 12

A-23 10 8 12 10 10 8 n 10

Page 118: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

8

A-24 10 8 10 4 10 12 4 10

A-25 10 10 8 4 12 12 0 12

A-26 12 10 12 0 10 0 0 12

A-27 12 12 12 6 12 12 4 8

A-28 12 10 10 4 12 10 0 8

A-29 12 12 12 6 10 12 4 12

A-30 10 10 10 0 8 10 8 12

A-31 10 10 12 8 4 8 8 12

A-32 8 12 12 4 8 0 0 12

∑ X 276 296 314 134 282 282 128 324

Smi 14 14 14 14 14 14 14 14

n 32 32 32 32 32 32 32 32

Smi x n 448 448 448 448 448 448 448 448

Pi 0,616 0,661 0,701 0,299 0,629 0,629 0,286 0,723

Kesimpulan sedang sedang mudah sukar sedang sedang sukar mudah

Page 119: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 15

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN TIAP BUTIR SOAL

P =

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

= Rerata skor butir soal

= Skor maksimum untuk butir soal tersebut.

Item Butir

Soal Rata-rata

Angka Indeks

Kesukaran interpretasi

1 276/32 = 8.625 8.625/14 = 0.616 Sedang

2 296/32 = 9.25 9.25/14= 0.661 Sedang

3 314/32= 9.8125 9.8125/14= 0.701 Mudah

4 134/32= 4.1875 4.1875/14= 0.299 Sukar

5 282/32=8.8125 8.8125/14 = 0.629 Sedang

6 282/32=8.8125 8.8125/14 = 0.629 Sedang

7 128/32= 4 4/14 = 0.285 Sukar

8 324/32= 10.125 10.125/14 = 0,723 mudah

Page 120: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 16

UJI DAYA PEMBEDA SOAL

responden

Butir Soal

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 12 8 8 8 10 8 72

A-2 8 10 10 8 10 8 10 4 68

A-3 8 8 0 10 4 8 10 10 58

A-4 8 4 10 10 8 8 10 10 68

A-5 10 10 8 12 0 10 8 4 62

A-6 8 10 10 10 10 10 4 8 70

A-7 10 10 10 10 10 0 8 10 68

A-8 8 8 12 12 8 8 8 12 76

A-9 4 8 10 8 8 10 4 12 64

A-10 10 10 10 10 10 12 8 10 80

A-11 4 8 8 12 8 8 10 10 68

A-12 8 8 12 8 8 10 8 12 74

A-13 8 10 8 0 10 12 8 8 64

A-14 4 10 10 12 10 8 10 12 76

A-15 10 10 12 8 10 10 4 10 74

A-16 8 8 10 8 8 10 10 8 70

A-17 8 10 8 10 12 12 10 8 78

A-18 8 10 10 10 10 12 0 10 70

A-19 8 10 8 8 12 12 8 12 78

A-20 8 10 10 12 10 12 4 12 78

A-21 8 4 8 8 4 10 8 10 60

A-22 4 10 10 10 8 0 0 12 54

A-23 10 8 10 12 10 8 8 10 76

Page 121: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

A-24 10 8 8 8 10 12 12 10

78

A-25 10 10 12 8 12 12 12 12 88

A-26 12 10 0 12 10 0 0 12 56

A-27 12 12 10 12 12 12 12 10

92

A-28 12 10 10 10 12 10 10 8 82

A-29 12 12 12 12 10 12 12 12 94

A-30 10 10 8 10 8 10 10 12 78

A-31 10 10 8 12 4 8 8 10 70

A-32 8 12 12 12 8 0 8 12 72

Kelompok Atas

Responden Butir Soal

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8

A-1 10 8 12 8

8

8 10 8 72 5184

A-32 8 12 12 12 8 0 8 12 72 5184

A-12 8 8 12 8 8 10 8 12

74

5476

A-8 8 8 12 12 8 8 8 12 76 5776

A-14 4 10 10 12 10 8 10 12

76

5776

A-23 10 8 10 12

10

8 8 10 76 5776

A-17 8 10 8 10 12 12 10 8 78 6084

A-19 8 10 8 8 12 12 8 12

78

6084

Page 122: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

A-20 8 10 10 12 10 12 4 12 78 6084

A-24 10 8 8 8 10 12 12 10 78 6084

A-10 10 10 10 10 10 12 8 10 80 6400

A-28 12 10 10 10 12 10 10 8 82 6724

A-25 10 10 12 8 12 12 12 12 88 7744

PA 114 122 134 130

130

124 116 138 1008 78376

JA 64 64 64 64 64 64 64 64 PT 1,78125 1,90625 2,09375 2,03125 2,03125 1,9375 1,8125 2,15625

Kelompok bawah

Responden Butir Soal Skor

1 2 3 4

5

6 7 8

A-22

8

0 10 10 8 4 0 12 52

A-26 10 0 0 10 10 8 0 12 50

A-3 4 10 0 10 4 4 10 8

50

A-21 4 8 8 8 4 8 8 8 56

A-5 0 8 8 10

0

0 8 12 46

A-13

4

10 10 0 4 6 10 8 52

A-9 8 4 8 8 8 8 4 8 56

A-2 10 10 10 8 10 4 10 8

70

Page 123: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

A-7 10 8 10 10 10 10 8 4 70

A-11 8 10 8 12 8 4 10 8 68

A-4 8 10 10 10 8 4 10 8 68

A-18 10 0 10 10 10 10 0 10 60

A-15 4 10 8 10 4 4 10 12 62

A-31 4 8 8 12 4 4 8 8 56

A-16 8 10 10 8

8

8 10 8 70

A-6

10

4 10 10 10 10 4 10 68

PB 110 110 128 146 110 96 110 144

JB 72 72 72 72 72 72 72 72

PR 1,528 1,528 1,778 2,028 1,528 1,333 1,528 2,000

DB 0,253 0,378 0,316 0,003 0,503 0,604 0,285 0,156

Kesimpulan Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Baik Cukup Jelek

Page 124: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 20

Kisi- Kisi Uji Coba Tes Untuk Mengetahui Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Sekolah : MTs Bahrul Ulum Way Kanan Lampung

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Matematika

Semester : II (dua)

Kompetensi dasar : Mengidentifikas sifat-sifat bangun datar dan menggunakan

untuk menentukan keliling dan luas.

NO Indikator Materi Bangun

Datar

Indikator Pemecahan

Masalah

Nomor Soal

1 Menyelesaikan masalah

kehidupan sehari-hari dan

dapat menggambar bangun

datar

Memahami masalah

Merencanakan

penyelesaian

masalah

Menyelesaikan masalah

Melakukan pengecekkan

kembali

terhadapsemua

langkah yang telah

dikerjakan

1

2 Memperhatikan gambar

dan jawaban serta

digambarkan dalam

kehuidupan sehari-hari

2 dan 5

3 Memahami materi dalam

permasalahan sehari-hari

yang berkaitan dengan

bangun datar

3 dan 6

4 Merencankan percobaan

untuk bangun datar 4

Page 125: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum
Page 126: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 21

Nama:

Petunjuk Tes Pemecahan Masalah Matematis

Memahami Masalah

Merencanakan Penyelesaian

Menyelesaikan Masalah

Memeriksa Kembali

SOAL PEMECAHAN MASALAH

1. Indah memiliki sebidang kebun bunga, berbagai jenis bunga ditanam di dalamnya

kemudian kebun itu terbagi beberapa petak. Petak I berbentuk daerah persegi, ditanami

bunga putih seluas 625 m2 kemudian petak II berbentuk daerah persegi panjang ditanami

bunga merah, panjang petak 50 m dan luasnya

luas petak I, lalu hitunglah berapa

panjang petak I, berapa lebar dan luas petak II , dan berapa hektar luas kebun bunga

Indah seluruhnya?

2. Seorang nelayan ingin mengganti layar perahunya dengan jenis kain yang lebih tebal agar

mampu menahan angin. Bahan kain yang tersedia berbentuk persegi dengan ukuran

panjang 10 m, sesuai ukuran kayu penyangga kain layar perahu sebelumnya, nelayan

tersebut harus memotong bahan kain layar dari mulai titik tengah salah satu sisi kain

menuju dua titik sudut permukaan kain tersebut. Tentukan berapa luas permukaan layar

perahu tersebut kemudian hitunglah berapa luas kain yang tersisa?

Page 127: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

3. Diberikan 4 jenis segitiga (sebarang, siku-siku, samakaki, samasisi) yang memiliki

keliling yang sama panjang, yaitu 24 cm. Tentukanlah jenis segitiga yang memiliki luas

yang lebih besar?

4. Sebuah model kerangka perahu dibuat dari seng berbentuk persegipanjang .yang ditarik

menjadi bentuk trapesium siku-siku seperti gambar berikut:

A O D

2M

B pM C

Jika panjang OB = 1 m, panjang AB = 2 m dan panjang BC = p m. Berapakah luas

persegipanjang sebelum dijadikan model perahu?

5. Seorang penjual kue memiliki jenis kue berbentuk daerah persegi panjang dengan luas

daerah permukaannya 96 cm2. Sebelum kue tersebut dijual, terlebih dahulu dipotong-

potong dalam potongan kecil berbentuk daerah jajar genjang dengan panjang sisinya 3

cm dan 5 cm. Setelah dipotong, banyak kue berbentuk daerah jajar genjang sebanyak 6

kue. Ternyata dari hasil potongan ada sisa kue yang tidak berbentuk daerah jajar genjang.

Berapa luas daerah permukaan kue yang tidak berbentuk daerah jajar genjang?

6. Seorang pedagang akan bepergian keempat kota yang berbeda, yaitu kota A,B,C, dan D.

Kota A dan B dihubungkan oleh sebuah jalan yang lurus dengan jarak 16 km. Tepat

ditengahnya ada sebuah kota transit yang bernama kota O. Kota O berada tepat di tengah

kota C dan D. Kedua kota ini dihubungkan oleh jalan yang lurus, kota C berada tegak

lurus terhadap jalan yang menghubungkan kota A dan kota B, jarak kota C dan D lebih

pendek 4 km dari jarak kota A dan B. Kemudian kota A juga terhubung oleh jalan yang

Page 128: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

lurus ke kota C dan D, begitu juga kota B terhubung oleh jalan yang lurus ke C dan D.

Jika rute perjalanan pedagang adalah, A ke C, C ke O, O ke D, D ke B, B ke O dan

terkahir dari O kembali lagi ke A. Maka tentukan berapakah total jarak tempuh dari

pedagang tersebut?

Page 129: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 22

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA

NO Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes

1 Diketahui:

Kebun bunga Indah terdiri dari beberapa petak. Petak I berbentuk persegi dengan luas

625 m2. Petak II berbentuk persegipanjang dengan panjang 50 m dan luasnya =

dari

luas petak I.

Ditanya:

Berapa panjang petak I? berapa lebar dan luas petak II? berapa hektar kebun bunga

Indah seluruhnya?

Dapat dicari dengan apa yang sudah diketahui yaitu Petak I berbentuk persegi dengan

luas 625 m2. Petak II berbentuk persegipanjang dengan panjang 50 m dan luasnya =

dari luas petak I. Kemudian menghitung Berapa panjang petak I? berapa lebar dan luas

petak II? berapa hektar kebun bunga Indah seluruhnya? Dengan ketentuan sebagai

berikut

Ingat kembali materi pelajaran pengukuran yang sudah kamu pelajari di Sekolah Dasar.

Kita ketahui 1 m2 adalah luas daerah persegi dengan ukuran sisi 1 m.

Petak I berbentuk persegi berarti panjang dan lebarnya sama panjang.

Luas petak I = 625 m2

Luas I = sisi × sisi

625 m2 = S

2

S = √

S = 25

Jadi panjang petak I adalah 25 m,

Petak II berbentuk persegipanjang

Panjang petak II = 50 m

Luas petak II =

dari luas petak I

=

× 625

= 125 m2

Jadi luas petak II yang ditanami bunga merah adalah 125 m2

Karena petak II berbentuk persegipanjang, berdasarkan rumus luas persegipanjang

Luas = panjang × lebar

125 = 50 × lebar

Page 130: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

lebar =

= 2,5

Luas kebun bunga seluruhnya = Luas petak I + luas petak II

= 625 + 125

= 750 m2

Jadi panjang petak I adalah 25 m, Jadi luas petak II yang ditanami bunga merah adalah

125 m2, Luas kebun bunga seluruhnya = Luas petak I + luas petak II

= 625 + 125

= 750 m2

2 Diketahui:

Bahan kain layar perahu yang tersedia berbentuk persegi dengan ukuran panjang 10 m.

Penggunaan kain layar tersebut sesuai ukuran kayu peyangga layar.

Karena bentuk bahan kain penyangga adalah berbentuk persegi maka panjang AB = BC

= EF = 10 m.

Ditanya:

Berapa luas permukaan layar perahu tersebut? berapa luas kain yang tersisa?

Dapat kita cari dengan melihat pertanyaan yang ada pada soal yaitu luas permukaan

layar perahu dan berapa luas kain yang tersisa,sehingga kita dapar mencarinya dengan

ketentuan sebagai berikut:

Akan ditentukan luas permukaan layar perahu

Bentuk layar perahu berbentuk segitiga. Dalam menentukan luas permukaan layar

perahu sesuai dengan gambar di atas, ingat kembali tentang materi pengukuran terkait

penentuan luas segitiga yang telah kamu pelajari di Sekolah Dasar.

Luas layar perahu = luas segitiga ABE.

x alas x tinggi

=

x AB x EF

=

x 10 x10

= 50

Jadi luas permukaan layar perahu adalah 50 m2.

Akan ditentukan luas kain yang tersisa

Permukaan bahan kain layar perahu yang tersedia berbentuk persegi dengan ukuran 10

m. Luas permukaan kain tersebut adalah 100 m2. Sementara luas kain yang digunakan

untuk layar perahu adalah 50 m2. Dengan demikian luas kain yang tersisa adalah 50 m

2.

3 Diketahui:

empat jenis segitiga ABC dengan panjang sisi a, b, dan c adan panjang kelilingnya 24

cm.

Ditanya:

Tentukanlah jenis segitiga yang memiliki luas yang lebih besar?

Misalkan S =

K=

x (24) = 12

Jika sebuah segitiga ABC dengan panjang sisi-sisinya adalah a, b, dan c, maka luasnya

Page 131: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus setengah keliling (S) berikut.

L =√ ( )( )( )

Luas segitiga sembarang ABC = L =√ ( )( )( )

L =√ ( )( )( )

L =√ ( )( )( )

L = √

Luas segitiga samasisi ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Luas segitiga samakaki ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Luas segitiga siku-siku ABC = L √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √ ( )( )( )

= √

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dinyatakan bahwa luas daerah terbesar dari

keempat jenis segitiga tersebut adalah luas segitiga samasisi = √

4 Diketahui:

Panjang OB = 1 m, panjang AB = 2 m dan panjang BC = p m.

Ditanya :

Berapakah luas persegipanjang sebelum dijadikan model perahu?

Dapat dicari dengan melihat pertanyaan dan mencari jawabannya sesuai dengan

ketentuan sebagai berikut:

Dengan memanfaatkan dalil Pythagoras diperoleh:

AB2 = AO

2 + OB

2

22 = AO

2 + 1

2

4 = AO2 + 1

AO2= √

AO = √ m

Page 132: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

AD = AO + OD. Karena OD = BC, maka AD = AO + BC. Sehingga diperoleh

AD =( √ + p). Dengan demikian luas persegipanjang mula-mula sebelum dibuat

model kapal adalah (p + √ )

5 Diketahui:

Kue berbentuk persegipanjang. Luas permukaan kue adalah 96 cm2.

Potongan kue berbentuk jajargenjang dengan ukuran sisinya 3 cm dan 5 cm sebanyak 6

potong. Ada sisa kue hasil potongan yang tidak berbentuk jajargenjang

Ditanya:

Berapa luas kue yang tidak berbentuk jajargenjang?

Panjang AD = 5 cm dan AB = CD = 3 cm. Dengan demikian panjang BD dapat

ditentukan dengan memanfaatkan dalil Phytagoras.

B2 = a

2 + d

2 ⇒ a

2 = b

2 – d

2

⇒ a2 = 52 - 32

⇒ a2 = 25 - 9 = 16

⇒a2 = 16

⇒ a = 4 atau -4

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 3 × 4 = 12 cm2, sehingga luas permukaan

satu potongan kue yang berbentuk daerah jajargenjang adalah 12 cm2. Karena ada

enam potongan kue yang berbentuk daerah jajargenjang, maka luas permukaan kue

yang berbentuk jajargenjang adalah 12 × 6 = 72 cm2.

Apabila luas seluruh permukaan kue adalah 96 cm2, maka luas permukaan kue yang

tidak berbentuk daerah jajargenjang adalah: L = 96 – 72 = 24 cm2.

6 Diketahui :

AB = 16 km, maka AO = OB = 8 km,

CD lebih pendek 4 km dari AB sehingga CD = AB – 4 = 12 km

maka CO = DO = 6 km.

Ditanya :

Maka berapakah total jarak tempuh dari pedagang tersebut?

Dapat dicari dengan melihat pertanyaan dan merencanakan penyelesaiannya dengan

ketentuan sebagai berikut

CO tegak lurus terhadap AO, dan CA terhubung dengan jalan lurus, maka berlaku dalil

Phytagoras untuk segitiga siku-siku COA yaitu:

CA2 = CO

2 + DO

2

Page 133: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

CA2 = 6

2 + 8

2

CA = √ = √ =10

Dengan cara yang sama didapat hasil untuk jarak BC, AB dan AD yaitu 10 km. Jika rute

perjalanan A C, C O, O D, D B, B O, O A. Maka pedagang memiliki jarak

tempuh = 10 + 6 + 6 + 10 + 8 + 8 = 48 km

Page 134: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 23

DAFTAR NILAI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN

No Kode Butir Soal

Jumlah Skor

Nilai

Total 1 2 3 4 5 6

1 B-22 14 14 0 14 0 4 46 55

2 B-23 14 0 14 0 4 14 46 55

3 B-06 14 14 8 0 14 8 58 69

4 B-10 12 14 4 14 14 0 58 69

5 B-19 12 14 6 12 14 0 58 69

6 B-25 12 14 7 11 14 0 58 69

7 B-24 14 14 10 10 10 0 58 69

8 B-17 14 14 7 14 7 2 58 69

9 B-7 14 14 8 14 7 1 58 69

10 B-28 14 14 7 14 14 0 63 75

11 B-8 14 14 7 12 14 2 63 75

12 B-20 14 14 7 14 14 0 63 75

13 B-27 14 14 7 14 14 0 63 75

14 B-4 14 14 7 14 7 9 65 77

15 B-21 14 14 8 12 14 3 65 77

16 B-3 14 14 7 14 10 6 65 77

17 B-5 14 14 9 14 14 2 67 80

18 B-15 14 14 9 14 10 6 67 80

19 B-26 14 14 7 14 14 7 70 83

20 B-12 14 14 9 14 12 7 70 83

21 B-16 14 14 7 14 14 7 70 83

22 B-29 14 14 7 14 14 7 70 83

23 B-2 14 14 9 14 11 8 70 83

24 B-18 14 14 9 14 12 9 72 86

Page 135: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

25 B-13 14 14 9 14 14 7 72 86

26 B-14 14 14 9 14 14 7 72 86

27 B-1 14 14 7 14 14 9 72 86

28 B-30 14 14 10 14 14 12 78 93

29 B-9 14 14 12 14 14 10 78 93

30 B-11 14 14 14 14 14 8 78 93

77

DAFTAR NILAI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

KELAS KONTROL

No Kode Butir Soal

Jumlah Skor Nilai Total 1 2 3 4 5 6

1 C-29 14 14 0 0 10 0 38 45

2 C-19 14 0 10 7 7 0 38 45

3 C-20 10 7 0 4 10 7 38 45

4 C-22 11 10 11 6 0 0 38 45

5 C-3 14 12 0 12 0 0 38 45

6 C-11 12 10 8 0 14 0 44 52

7 C-12 9 9 4 9 7 6 44 52

8 C-23 14 14 0 7 9 0 44 52

9 C-27 14 14 0 0 9 9 46 55

10 C-2 14 14 4 14 0 0 46 55

11 C-17 14 14 8 14 0 0 50 60

12 C-04 14 14 12 7 3 0 50 60

13 C-14 14 9 9 0 9 9 50 60

Page 136: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

14 C-25 14 9 7 14 6 0 50 60

15 C-8 14 14 9 8 8 0 53 63

16 C-10 14 14 9 9 7 0 53 63

17 C-1 12 14 8 12 7 0 53 63

18 C-21 14 14 11 14 0 0 53 63

19 C-28 14 13 10 10 7 3 57 68

20 C-30 14 12 9 14 8 0 57 68

21 C-24 14 14 8 7 7 7 57 68

22 C-5 14 14 6 12 7 4 57 68

23 C-06 14 14 7 10 9 7 61 73

24 C-15 14 12 7 14 7 7 61 73

25 C-7 14 14 7 14 7 7 63 75

26 C-18 14 14 7 14 14 0 63 75

27 C-13 14 14 12 12 7 4 63 75

28 C-16 14 14 11 14 14 0 67 80

29 C-09 14 14 7 14 9 9 67 80

30 C-26 14 14 7 14 9 9 67 80

Page 137: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 24

DESKRIPSI DATA AMATAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS KELAS EKSPERIMEN DAN KNTROL

NO X F FX X2 FX

2 NO X F FX X

2 FX

2

1 55 2 110 3025 6050 1 45 5 225 2025 10125

2 69 7 483 4761 33327 2 52 3 156 2704 8112

3 75 4 300 5625 22500 3 55 2 110 3025 6050

4 77 3 231 5929 17787 4 60 4 240 3600 14400

5 80 2 160 6400 12800 5 63 4 252 3969 15876

6 83 5 415 6889 34445 6 68 4 272 4624 18496

7 86 4 344 7396 29584 7 73 2 146 5329 10658

8 93 3 279 8649 25947 8 75 3 225 5625 18875

9 80 3 240 6400 19200

SIGMA 618 30 2322 48674 182440 SIGMA 571 30 1866 37301 121792

Bersasarkan tabel diatas maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Kelas eksperimen

= ∑

∑ =

= 77,4 Mo = 69 J = Xmax - Xmin

Median (me) = nilai tengah Xmax = 93 = 93 – 55

Me =

= 77 Xmin = 55 = 38

S2 =

∑ ∑

=

=

=

= √ = 9.68

Kelas Kontrol

= ∑

∑ =

= 62,2 Mo = 45 J = Xmax - Xmin

Median (me) = nilai tengah Xmax = 80 = 80 - 45

Me = 61,5 Xmin = 45 = 35

S2 =

∑ ∑

=

=

=

= √ = 14.05

Page 138: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 25

UJI NORMALITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS KELAS EKSPERIMEN

Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Eksperimen

xi f fkum zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi) |F(zi) - S(zi)|

55 2 2 -2,314 0,010 0,067 -0,056 0,056

69 7 9 -0,868 0,193 0,300 -0,107 0,107

75 4 13 -0,248 0,402 0,433 -0,031 0,031

77 3 16 -0,041 0,484 0,533 -0,050 0,050

80 2 18 0,269 0,606 0,600 0,006 0,006

83 5 23 0,579 0,719 0,767 -0,048 0,048

86 4 27 0,888 0,813 0,900 -0,087 0,087

93 3 30 1,612 0,946 1,000 -0,054 0,054

∑x 2322

X bar 77,400

S 9,680

Ltabel 0,159

Lhitung 0,107

Kesimpulan Karena Lhitung ≤ Ltabel maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

Page 139: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 26

HASIL PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH KELAS EKSPERIMEN 1

Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.

Rumus uji Liliefors sebagai berikut :

1. Hipotesis

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2. Taraf signifikansi (α) = 0,05

3. Statistik uji

L = Maks |( ) ( )| ; zi =

Dengan :

= ∑

=

= 77.4

s = 9, 680

= skor responden

=

= ( )

= -2,314 =

( )

= -0,868 =

( )

= - 0,248

Selanjutnya dilakukan perhitungan yang sama sampai z8.

4. Menentukan F (zi) menggunakan tabel z positif dan tabel z negatif.

Page 140: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

5. Menentukan nilai S(zi) =

S(zi) =

=

S(zi) =

= 0,3

S(zi) =

Selanjutnya dilakukan perhitungan yang sama sampai z8.

6. Menentukan Lhitung berdasarkan L = max | ( ) ( )|

Nilai Lhitung = 0, 107

7. Menentukan Ltabel dengan rumus :

Ltabel =

√ =

= 0,159

8. Daerah kritik (DK) = {L | L > Lα,n } ; n adalah ukuran sampel.

9. DK = { L | Lhitung > Lα,n} = {L | Lhitung > 0,159 } ; Lhitung = 0, 107 bukan bagian dari DK

10. Kesimpulan

Lhitung = 0, 107 Ltabel = 0, 159 sehingga Lhitung = 0, 107 bukan bagian dari DK.

Berdasarkan hal tersebut maka H0 diterima, artinya sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

Page 141: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 27

UJI NORMALITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS KELAS KONTROL

Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika kontrol

xi f fkum zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi) |F(zi) - S(zi)|

45 5 5 -1,517 0,065 0,167 -0,102 0,102

52 3 8 -0,900 0,184 0,267 -0,083 0,083

55 2 10 -0,635 0,263 0,333 -0,071 0,071

60 4 14 -0,194 0,423 0,467 -0,044 0,044

63 4 18 0,071 0,528 0,600 -0,072 0,072

68 4 22 0,512 0,696 0,733 -0,038 0,038

73 2 24 0,953 0,830 0,800 0,030 0,030

75 3 27 1,129 0,871 0,900 -0,029 0,029

80 3 30 1,570 0,942 1,000 -0,058 0,058

∑x 1866

X bar 62,2

S 11,3362

Ltabel 0,159

Lhitung 0,102

Kesimpulan

Karena Lhitung ≤ Ltabel maka H0 diterima, artinya data berdistribusi

normal.

Page 142: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 39

UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAHMATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

No Eksperimen (x1) Kontrol (x3) X12 x3

1 55 45 3025 2025

2 55 45 3025 2025

3 69 45 4761 2025

4 69 45 4761 2025

5 69 45 4761 2025

6 69 52 4761 2704

7 69 52 4761 2704

8 69 52 4761 2704

9 69 55 4761 3025

10 75 55 5625 3025

11 75 60 5625 3600

12 75 60 5625 3600

13 75 60 5625 3600

14 77 60 5929 3600

15 77 63 5929 3969

16 77 63 5929 3969

17 80 63 6400 3969

18 80 63 6400 3969

19 83 68 6889 4624

20 83 68 6889 4624

21 83 68 6889 4624

22 83 68 6889 4624

Page 143: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

23 83 73 6889 5329

24 86 73 7396 5329

25 86 75 7396 5625

26 86 75 7396 5625

27 86 75 7396 5625

28 93 80 8649 6400

29 93 80 8649 6400

30 93 80 8649 6400

Jumlah 2322 1866 182440 119792

Rangkuman Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika

Kelas nj fj 1/fj SSj Sj2

Log

Sj2

fj Log

Sj2

Eksperimen

1 30 29 0,034 2717,200 93,697 1,972 57,180

Kontrol 30 29 0,034 4761,000 164,172 2,215 64,244

Jumlah 60 58 0,069 7478,200 257,869 4,187 121,424

k 2

N 60

f 58 Daerah Kritik : X20,05;1 =

3,481

RKG 128,934483 DK = {X2| X2

> 3,481} ; X2 hitung = 2,136 ∈ D

Log RKG 2,110 Keputusan uji : Ho diterima

f Log RKG 122,401

Kesimpulan : Variansi dari kedua populasi tersebut sama

(homogen)

1/f 0,017

c 1,009

X2hitung 2,136

X2tabel 3, 841

Page 144: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 39

UJI HOMOGENITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAHMATEMATIS

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

No Eksperimen (x1) Kontrol (x3) X12 x3

1 55 45 3025 2025

2 55 45 3025 2025

3 69 45 4761 2025

4 69 45 4761 2025

5 69 45 4761 2025

6 69 52 4761 2704

7 69 52 4761 2704

8 69 52 4761 2704

9 69 55 4761 3025

10 75 55 5625 3025

11 75 60 5625 3600

12 75 60 5625 3600

13 75 60 5625 3600

14 77 60 5929 3600

15 77 63 5929 3969

16 77 63 5929 3969

17 80 63 6400 3969

18 80 63 6400 3969

19 83 68 6889 4624

20 83 68 6889 4624

21 83 68 6889 4624

22 83 68 6889 4624

Page 145: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

23 83 73 6889 5329

24 86 73 7396 5329

25 86 75 7396 5625

26 86 75 7396 5625

27 86 75 7396 5625

28 93 80 8649 6400

29 93 80 8649 6400

30 93 80 8649 6400

Jumlah 2322 1866 182440 119792

Rangkuman Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika

Kelas nj fj 1/fj SSj Sj2

Log

Sj2

fj Log

Sj2

Eksperimen

1 30 29 0,034 2717,200 93,697 1,972 57,180

Kontrol 30 29 0,034 4761,000 164,172 2,215 64,244

Jumlah 60 58 0,069 7478,200 257,869 4,187 121,424

k 2

N 60

f 58 Daerah Kritik : X20,05;1 =

3,481

RKG 128,934483 DK = {X2| X2

> 3,481} ; X2 hitung = 2,136 ∈ D

Log RKG 2,110 Keputusan uji : Ho diterima

f Log RKG 122,401

Kesimpulan : Variansi dari kedua populasi tersebut sama

(homogen)

1/f 0,017

c 1,009

X2hitung 2,136

X2tabel 3, 841

Page 146: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 31

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS UJI t

No Self Efficacy

Eksperimen

Self Efficacy

Kontrol

1 55 45

2 55 45

3 69 45

4 69 45

5 69 45

6 69 52

7 69 52

8 69 52

9 69 55

10 75 55

11 75 60

12 75 60

13 75 60

14 77 60

15 77 63

16 77 63

17 80 63

18 80 63

19 83 68

20 83 68

21 83 68

22 83 68

23 83 73

24 86 73

Page 147: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

25 86 75

26 86 75

27 86 75

28 93 80

29 93 80

30 93 80

X bar 77,400 62,200

si2 93,697 128,510

n1 30

n2 30

1/n1 0,033

1/n2 0,033

sp2 111,103

sp 10,541

thitung 5,585

ttabel 2,002

Kesimpulan : thitung > ttabel, maka H0

ditolak

Page 148: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 31

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS UJI t

No Self Efficacy

Eksperimen

Self Efficacy

Kontrol

1 55 45

2 55 45

3 69 45

4 69 45

5 69 45

6 69 52

7 69 52

8 69 52

9 69 55

10 75 55

11 75 60

12 75 60

13 75 60

14 77 60

15 77 63

16 77 63

17 80 63

18 80 63

19 83 68

20 83 68

21 83 68

22 83 68

23 83 73

24 86 73

Page 149: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

25 86 75

26 86 75

27 86 75

28 93 80

29 93 80

30 93 80

X bar 77,400 62,200

si2 93,697 128,510

n1 30

n2 30

1/n1 0,033

1/n2 0,033

sp2 111,103

sp 10,541

thitung 5,585

ttabel 2,002

Kesimpulan : thitung > ttabel, maka H0

ditolak

Page 150: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Lampiran 32

PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS UJI t

Diketahui :

= 77,400 = 93,697

= 62,200 =128,510

thitung =

(

)

thitung =

=

=

=

=

=

= 5,585

Page 151: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

1. Menghitung ttabel dengan =0,05 dk = n1+ n2-2= 58 . ttabel = 0,05(58)

Dengan melihat tabel t dilampiran didapat ttabel = 2,002

2. Kriteria uji jika thitung ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

3. Ternyata thitung > ttabel maka tolak H0 dengan kata lain H1 diterima sehingga

kesimpulannya bahwa terdapat pengruh model pembelajaran Quantum Learning

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VII MTs

Bahrul Ulum Way Kanan Lampung.

Page 152: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

DOKUMENTASI

Pendidik memperkenalkan diri serta gaya belajar Quantum Learning

Kelompok belajar Quantum Learning

Page 153: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM …repository.radenintan.ac.id/4216/1/SKRIPSI AINA NATASYA.pdf · Subyek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di MTs Bahrul Ulum

Pendidik menjelaskan materi pada peserta didik

Pendidik memperhatikan peserta didik dengan metode quantum learning