pengaruh metode hypnoteaching terhadap ...eprints.ums.ac.id/28823/22/naskah_publikasi.pdf1 abstrak...

14
PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: MABRURI PUPUT WIJANARKO A 510100227 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT

    BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM

    WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    NASKAH PUBLIKASI

    Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

    Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    MABRURI PUPUT WIJANARKO

    A 510100227

    PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2014

  • BIODATA

    Nama Penulis : MABRURI PUPUT WIJANARKO

    Program Studi : Pendidikan Guru SD

    Fakultas : FKIP

    Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Alamat Email : [email protected]

    Nomor Telepon : 085725018840

  • 1

    ABSTRAK

    PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT

    BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI

    TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    Mabruri Puput Wijanarko, A510100227, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah

    Surakarta, 2014, 138 halaman

    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode Hypnoteaching

    terhadap minat belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD

    Negeri I Gambiranom, Wonogiri dengan sampel penelitian adalah sebanyak 22

    siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Pada

    penelitian kuantitatif ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

    terikat. Variabel bebasnya (𝑋) adalah metode hypnoteaching dan variabel

    terikatnya (Y) adalah minat belajar siswa. Penilaian dalam penelitian ini

    menggunakan skala Likert. Metode pengumpulan data yang digunakan: angket,

    wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen

    yang digunakan adalah uji validitas item dengan menggunakan rumus product

    moment sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.

    Pengujian prasyarat analisis menggunakan uji normalitas. Metode analisis data

    yang digunakan adalah dengan uji-t untuk dua kelompok sampel yang

    berhubungan. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji validitas dan reliabilitas

    serta uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Hasil analisis data uji-t dengan taraf

    signifikansi 5% diperoleh nilai thitung sebesar -2,720. Oleh karena DK = {

    }, sehingga thitung berada pada daerah Ho ditolak maka

    metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD

    Negeri I Gambiranom. Kesimpulan penelitian ini adalah: metode hypnoteaching

    berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom

    tahun pelajaran 2013/2014.

    Kata kunci: metode, hypnoteaching, minat, belajar

  • 2

    A. PENDAHULUAN

    Di era yang semakin berkembang saat ini pendidikan menjadi salah

    satu tonggak terpenting dalam kehidupan ini. Persaingan global yang semakin

    ketat menuntut terciptanya generasi yang lebih baik dari sebelumnya.

    Sehingga, tenaga pendidikan khususnya guru sudah sewajarnya berusaha

    untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya demi tercapainya tujuan

    pendidikan yang telah ditetapkan.

    Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I,

    dijelaskan bahwa ”pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

    didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

    kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, bangsa dan negara”.

    Sehingga, dalam hal ini pendidikan dapat terjadi melalui pembelajaran

    atau proses belajar mengajar di sekolah dengan tujuan agar siswa dapat

    mengalami suatu perubahan baik dari aspek kognitif, afektif maupun

    psikomotoriknya. Selain itu juga agar siswa mempunyai minat mempelajari

    sesuatu, memahami konsep-konsep, mampu menerapkan konsep-konsep,

    serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

    kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah tentunya harus ditingkatkan.

    Secara singkat belajar merupakan proses perubahan seseorang dari yang

    belum tahu menjadi tahu, karena dengan belajar seseorang akan mendapat

    suatu kecakapan yang baru.

    Menurut Samino dan Saring Marsudi (2011:26), “belajar adalah usaha

    secara sengaja yang dilakukan oleh individu atau peserta didik dalam

    berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan

    tingkah laku baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Perubahan yang

    diperoleh bersifat positif dan relative permanen atau tahan lama.”

    Maksudnya usaha secara sengaja disini adalah belajar yang dilakukan

    dengan pikiran sadar, sebab ketika seseorang yang belajar secara sadar akan

    mampu menyerap materi pembelajaran dengan baik. Namun, mungkin

    pendapat tersebut sedikit berlawanan dengan pendekatan dengan

    menggunakan hypnosis yang menekankan pada pikiran bawah sadar, namun

  • 3

    dalam konteks ini pikiran bawah sadar justru bekerja dengan sangat sadar,

    (Noer, 2010:61) yakni sebagai pikiran yang paling berpotensi untuk

    ditanamkan sugesti positif untuk mengubah sikap maupun kebiasaan belajar

    peserta didik.

    Tentunya untuk mampu mengubah ataupun menanamkan sikap ataupun

    kebiasaan positif kepada peserta didik terdapat banyak faktor yang

    mempengaruhi dalam belajar dikesehariannya. Selain keluarga dan

    masyarakat, guru memegang peran yang tidak kalah penting dalam proses

    belajar siswa, karena pada dasarnya kualitas suatu pembelajaran berbanding

    lurus dengan keberhasilan guru dalam mewujudkan proses pembelajaran yang

    ideal. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor intern terpenting yang

    mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, sebagaimana dikutip dari Slameto

    (2003:10): “belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat...”

    Namun, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa belajar bagi sebagian

    besar siswa adalah mengahafal saja. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi

    minat siswa dalam belajar. Kebiasaan guru yang hanya menerapkan metode

    ceramah (konvensional) dalam pembelajaran juga menjadikan peserta didik

    kurang berminat sehingga perhatian terhadap mata pelajaran juga rendah,

    kurang berpartisipasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

    Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kelas 5 di SD

    Negeri I Gambiranom, Wonogiri, terdapat sekurang-kurangnya 2(dua)

    penyebab kurangnya minat belajar yang dialami siswa, diantaranya adalah:

    1. Metode pembelajaran yang selama ini mendominasi adalah metode

    ceramah.

    2. Pembelajaran terasa monoton dan membosankan karena belum ada

    penggunaan metode, media, maupun strategi pembelajaran yang efektif

    dalam membangkitkan minat belajar siswa.

    Kedua poin tersebut membuktikan bahwa pembelajaran di sekolah

    tersebut masih bergantung terhadap pikiran sadar saja. Padahal, perlu

    diketahui bahwa pikiran sadar berada pada frekuensi 12-25 Hz (beta) yang

    diukur menggunakan alat elektroencepalograph (EEG), dimana gelombang

  • 4

    ini dapat menyebabkan peserta didik menjadi merasa bosan, fisik merasa

    kecapaian dan lelah, kepala pusing dan ingin cepat istirahat ketika

    pembelajaran berlangsung, (Noer, Muhammad, 2010:119).

    Dalam hal ini, peneliti mencoba menerapkan metode hypnosis atau

    lebih dikenal dalam dunia pendidikan sebagai metode hypno-teaching

    (pengajaran yang dapat memberikan sugesti kepada siswa). Diharapkan,

    dengan metode tersebut, guru dapat membawa pikiran siswa kedalam kondisi

    alpha dan tetha yang frekuensinya lebih rendah dibanding beta yang

    menyebabkan seseorang merasa nyaman, pikirannya sangat hening dan

    khusyuk, hatinya merasa tenang serta bahagia dalam hidupnya, sehingga

    dapat dengan mudah memberikan sugesti positif guna memunculkan minat

    belajar siswa melalui pikiran bawah sadarnya.

    Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

    untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH METODE

    HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD

    NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

    2013/2014”.

    Dari hal tersebut peneliti merumuskan permasalahan yakni, apakah

    metode Hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5

    SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014? Selai itu juga

    seberapa besar pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa

    kelas 5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014?. Sehingga

    dengan perumusan masalah tersebut peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan

    pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas 5 SDN I

    Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014 serta mendeskripsikan

    besarnya pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas

    5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014.

    Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

    “Metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa

    kelas 5 SD Negeri I Gambiranom Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”.

  • 5

    B. METODE PENELITIAN

    Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian menggunakan pendekatan

    secara kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui

    pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data

    dengan prosedur statistik, hal itulah yang melandasi peneliti memilih

    pendekatan secara kuantitatif. Sugiyono (2011:2) mengungkapkan: “metode

    penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

    dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

    Penggunaan metode dimaksudkan agar hasil dari penelitian ini dapat

    dipergunakan dan diakui sebagai sebuah karya ilmiah sehingga dapat

    dipertanggungjawabkan sesuai dengan keilmuan yang berhubungan dengan

    penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    metode penelitian eksperimen.

    Sugiyono (2011:72) mengemukakan: “metode penelitian eksperimen

    dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

    pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

    terkendalikan”. Sehingga, dalam penelitian eksperimen ini terdapat perlakuan

    (treatment) ,yakni berupa penerapan metode hypnoteaching.

    Desain penelitian ini menggunakan salah satu desain penelitian

    Pre Experimental Design, yaitu rancangan satu kelompok sebelum - sesudah

    (One Group Pretest-Posttest Design). Pada penelitian psikologi

    dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, desain ini dikenal

    dengan nama desain perlakuan ulang. “Dengan demikian ,(jumlah) subjek

    pada pengamatan (perlakuan) yang pertama sama dengan (jumlah) subjek

    pada pengamatan (perlakuan) kedua”, (Djudin, 2013:16).

    Dalam hal ini, peneliti menggunakan desain penelitian tersebut untuk

    mendeskripsikan pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat belajar

    siswa kelas 5 di SD Negeri I Gambiranom pada saat sebelum diberi perlakuan

    serta setelah diberi perlakuan (penerapan metode hypnoteaching) pada materi

    Bahasa Jawa pokok bahasan membaca dan menulis Aksara Jawa. Adapun

    keseluruhan penelitian ini sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan

  • 6

    penelitian dilakukan selama kurang lebih 4 bulan , yaitu sejak bulan

    November 2013 sampai dengan bulan Februari 2014.

    Dalam penelitian ini peneliti menetapkan siswa kelas 5 di SD Negeri I

    Gambiranom, Wonogiri sebagai populasi penelitian sebanyak 27 siswa

    dengan jumlah siswa laki-laki 16 siswa dan perempuan 11 siswa. Namun,

    sampel penelitiannya adalah sebanyak 22 siswa kelas yang dipilih dengan

    menggunakan teknik sampling yakni Probability Sampling menggunakan

    Simple Random Sampling karena peneliti menginginkan jumlah antara sampel

    siswa laki-laki dengan perempuan jumlahnya sama banyak. Dalam penelitian

    ini terdapat 2(dua) variabel sebagai fokus penelitian untuk ditarik

    kesimpulannya, yaitu variabel bebas yaitu metode hypnoteaching dan variabel

    terikat yakni minat belajar siswa.

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan

    angket/kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Kuesioner/angket

    yang digunakan adalah angket tertutup, yakni angket yang terbatas dalam

    memberikan jawaban atau pendapat tentang masalah yang diajukan oleh

    peneliti atau secara singkat dalam angket tertutup ini pilihan jawabannya

    telah tersedia, sehingga responden hanya perlu memilih jawaban sesuai

    alternative jawaban yang ada dengan cara memberi tanda centang atau silang.

    Kuesioner/angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor

    berurutan 4, 3, 2, 1 ataupun sebaliknya tergantung tipe pernyataan positif

    ataupun negatif. Adapun kisi-kisi angket yang diberikan terdiri atas 3

    indikator, yakni perasaan senang, perhatian dan keaktifan siswa.

    Angket tersebut diberikan kepada siswa pada saat sebelum pemberian

    tindakan ataupun sesudahnya untuk mengetahui secara langsung data yang

    berkaitan dengan permasalahan dari penelitian ini, yaitu untuk menggali data

    minat belajar siswa baik sebelum dikenai tindakan berupa penerapan metode

    hypnoteaching maupun sesudah diterapkan (pre-test dan post-test).

    Sedangkan wawancara yang dilakukan adalah wawancara terpimpin dengan

    narasumber guru kelas 5 yakni Retno Setyowati, S.Pd.SD untuk mengetahui

    kondisi awal guna melengkapi penyusunan latar belakang, juga observasi

  • 7

    dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi awal sebelum dikenai tindakan

    dan sesudah dikenai tindakan dengan jenis observasi kuasi-partisipan. Selain

    itu peneliti juga mengumpulkan data dengan dokumentasi untuk mendapatkan

    data autentik selama pelaksanaan penelitian maupun untuk melengkapi data

    sekolah serta kelas sampel.

    Untuk mengetahui kevalidan dari angket yang digunakan maka peneliti

    mengujicobakan angket tersebut sebanyak dua kali, yakni yang pertama di

    SD Negeri II Gambiranom, Wonogiri dan yang kedua di SD Negeri Baratan

    II No.170 Surakarta. Setelah dilakukan uji validitas menggunakan rumus

    Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0, peneliti juga menguji

    reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

    Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji-t

    (t-test) dua kelompok sampel yang berkorelasi, yang sebelumnya telah

    dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan rumus

    Liliefors dengan bantuan program SPSS 16.0.

    C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,

    Wonogiri ini menggunakan sampel sebanyak 22 siswa. Penelitian dilakukan

    sebanyak dua kali, yakni pertemuan pertama peneliti mengobservasi kegiatan

    pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas 5 yakni Retno Setyowati,

    S.Pd.SD, dan diakhiri dengan pembagian angket pretest oleh peneliti. Dan

    pada pertemuan kedua, peneliti menerapkan metode hypnoteaching sesuai

    dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui pihak

    guru sebelumnya dan juga guru kelas bertindak sebagai observer ketika

    peneliti menerapkan metode pembelajaran.

    Penerapan metode hypnoteaching diawali dengan relaksasi siswa dan

    dilanjutkan dengan pembelajaran dengan bantuan media gambar Aksara

    Jawa, namun dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan pada aktifasi seluruh

    tubuh peserta didik untuk mampu merasakan/meresapi apa yang dipelajarinya

    dengan gerakan relaksasi. Selain itu dibentuk pula kelompok kecil untuk

  • 8

    mengetahui keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengerjakan lembar kerja

    siswa dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi secara individu.

    Sebelum pembelajaran usai, guru memberikan motivasi dan juga langkah

    sederhana untuk melaksanakan self hypnosis sehingga, siswa juga dapat

    menerapkan hypnoteaching secara rutin.

    Pada akhir pembelajaran, guru memberikan angket postes untuk

    mengetahui ada atau tidak pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat

    belajar siswa. Angket yang diberikan kepada siswa sebelumnya telah

    dilakukan uji validitas di SD Negeri I Gambiranom dengan responden

    sebanyak 18 siswa dan taraf signifikansi 5%, diperoleh adalah sebesar

    0,468. Setelah dihitung dengan rumus product moment dengan bantuan SPSS

    16.0 didapatkan 7 item yang valid, yaitu item nomor 4, 9, 11, 14, 23, 26, dan

    30. Sehingga, karena banyaknya item yang tidak valid, maka peneliti

    memutuskan untuk membuat kembali angket untuk menggantikan item yang

    tidak valid, dan diadakan try out yang kedua di kelas 5 SD Negeri Bratan II

    No.170 Surakarta dengan jumlah responden 40 siswa dengan 4 siswa absen,

    maka pada taraf signifikansi 5% diperoleh adalah sebesar 0,312. Pada

    perhitungan manual, diperoleh nilai sebesar 0,508, begitu pula pada

    perhitungan dengan SPSS. Maka, dapat diketahui pada angket minat belajar

    hanya terdapat 9 item invalid (tidak valid) atau 21 item yang valid.

    Untuk menguji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program

    SPSS 16.0 pada angket minat belajar yang kedua atau hanya item yang telah

    diuji validitasnya dan berdasarkan rumus Alpha Cronbach, maka diketahui

    bahwa realibilitas angket sebesar 0,840. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    angket memiliki realibitas yang bagus. Peneliti kemudian melakukan uji

    prasyarat analisis, yakni uji normalitas menggunakan rumus Liliefors dengan

    bantuan program SPSS 16.0. Suatu data dikatakan berdistribusi normal

    apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari perhitungan degan

    bantuan SPSS 16.0 diketahui nilai signifikansi adalah sebesar 0,200 untuk

    data pretest, sedangkan pada data posttest juga didapatkan nilai signifikansi

    adalah sebesar 0,200. Kedua nilai signifikansi ini berada di atas 0,05,

  • 9

    sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest angket minat

    belajar berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%.

    Dengan dipenuhinya normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji

    hipotesis menggunakan uji-t untuk dua kelompok sampel yang berkorelasi

    yang dihitung secara manual maupun dengan bantuan SPSS 16.0. Sehingga,

    didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:

    Paired Samples Test

    Paired Differences

    T df Sig. (2-tailed)

    Mean

    Std. Deviation

    Std. Error Mean

    95% Confidence Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair 1

    pretest - postest

    -6.318 10.895 2.323 -11.149 -1.488 -2.720 21 .013

    Pada perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0, diperoleh nilai thitung

    sebesar . Jika nilai thitung dikonsultasikan dengan maka

    diketahui t hitung < - t table = < , sehingga H0 ditolak dan

    H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode

    hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri

    I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”.

    Dalam penelitian diterapkan metode konvensional pada pertemuan

    pertama oleh guru kelas yang didominasi dengan ceramah dan tanya jawab

    yang menyebabkan siswa mudah bosan dan kurang tertarik pada

    pembelajaran, namun pada pertemuan kedua diterapkan metode

    hypnoteaching dengan bantuan media gambar Aksara Jawa dirasa menarik

    perhatian siswa, selain itu gerakan relaksasi menjadikan siswa senang dan

    lebih aktif dalam pembelajaran.

    Meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Jawa selain

    dilihat dari perasaan senang, perhatian siswa serta aktifitas siswa juga dapat

    dilihat berdasarkan rata-rata skor angket pretes sebesar 59.36364 sedangkan

    pada angket postes sebesar 65.68182.

  • 10

    Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Metode hypnoteaching

    berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom

    Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat dibuktikan kebenarannya.

    D. SIMPULAN

    Dari hasil perhitungan uji-t dari nilai angket minat belajar baik pretest

    maupun posttest diperoleh nilai thitung yang jika dikonsultasikan dengan

    maka diketahui t hitung < - t table = < , sehingga

    H0 ditolak dan H1 diterima.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode hypnoteaching

    berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,

    Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”. Semakin tinggi minat siswa terhadap

    pelajaran Bahasa Jawa, maka semakin tinggi pula aktivitas belajar yang

    dilakukan siswa, yang pada akhirnya juga berdampak pada meningkatnya

    pemahaman siswa terhadap materi dan peningkatan hasil belajar.

    Sebaliknya, semakin rendah minat siswa terhadap Bahasa Jawa, maka

    semakin rendah pula hasil belajarnya. Hal tersebut terlepas dari efektif

    ataupun tidaknya metode hypnoteaching dalam meningkatkan hasil belajar

    siswa.

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA

    Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Online.

    (http://mahkamahkonstitusi.go.id/index.php.html, diakses tanggal 20

    November 2013).

    Djudin, Tomo. 2013. Statistika Parametrik Dasar Pemikiran dan Penerapannya

    dalam Penelitian. Yogyakarta: Tiara Wacana.

    Marsudi, Saring dan Samino. 2011. Layanan Bimbingan Belajar: Pedoman Bagi

    Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta: Fairuz Media.

    Noer, Muhammad. 2010. Hypnoteaching for Succes Learning. Yogyakarta:

    Pustaka Insan Madani.

    Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

    Alfabeta.

    Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

    Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

    http://mahkamahkonstitusi.go.id/index.php.html