pengaruh manajemen risiko dan emotional...
TRANSCRIPT
PENGARUH MANAJEMEN RISIKO DAN
EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP
KINERJA PEMBIAYAAN MUDHARABAH TANPA JAMINAN
(SURVEI BMT DI KABUPATEN PURWOREJO)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh :
KHURIAWATI
052411013
FAKULTAS SYARI'AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
MOTTO
آآوللآ آر آل آخر آفرترضىولسوفآير عطرآ. لآوآل آخر آرب
“Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,
lalu (hati) kamu menjadi puas”
(QS. Addhuha : 4-5)
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya pertumbuhan lembaga
keuangan syari’ah yang bergerak di sektor ekonomi mikro. Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) merupakan cikal bakal lahirnya bank-bank syari’ah di Indonesia.
Kegiatan usaha BMT di Kabupaten Purworejo antara lain memberikan bantuan
pinjaman berupa pembiayaan modal usaha untuk pedagang dan pengusaha kecil
menengah dan menyelenggarakan jasa simpanan bagi nasabahnya dengan sistem
bagi hasil berdasarkan ekonomi syariah. Produk usaha yang ditawarkan BMT di
Kabupaten Purworejo antara lain berupa pembiayaan produk (pembiayaan
mudharabah, murabahah, musyarakah dan lain-lain) serta simpanan-simpanan
yang ditentukan oleh masing-masing BMT. Pembiayaan menjadi kegiatan utama
lembaga ini merupakan kegiatan yang memerlukan analisis yang cermat agar bisa
menghasilkan keuntungan dan mendukung kelangsungan usaha dalam BMT,
misalnya menggunakan prinsip syari’ah yaitu dengan cara bagi hasil. BMT An
Nuur, BMT An Nawawi, dan BMT Barokah merupakan BMT yang sudah
berkembang pesat dan mempunyai berbagai cabang di Kabupaten Purworejo.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh Manajemen Risiko dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap
pemberian pembiayaan Mudharabah tanpa jaminan di BMT Kabupaten
Purworejo.
Metode pengumpulan data terhadap BMT An Nuur, BMT An Nawawi,
dan BMT Barokah melalui wawancara, dan angket. Metode penelitian
menggunakan uji statistik dengan analisis Regresi Berganda, menghitung nilai
koefisien determinasi, Uji t dan uji f. Hasil analisis regresi berganda diperoleh
persamaan regresi Y = 7,895 + 0,251 X1 + 0,203 X2 berdasarkan persamaan
regresi tersebut diketahui koefisien regresi variabel Manajemen Risiko dan ESQ
memiliki tanda positif artinya variabel Manajemen Risiko dan ESQ memiliki
pengaruh positif terhadap pemberian pembiayaan Mudharabah tanpa jaminan.
Keywords : BMT, Manajemen Risiko, ESQ, Mudharabah
vi
PERSEMBAHAN
Allah SWT. yang selalu memberiku kenikmatan, perlindungan, hidayah. Serta orang-orang terbaik di sampingku.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Almamaterku, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
Orang tuaku Bp. Abu Ngarif dan Ibu Watiyem, Ama.Pd. (alm). Dan adikku Serda Asif Hadi Lukman yang senantiasa mendoakan.
Untuk Suamiku Tercinta yang selalu memberiku semangat dan motivasi.
Matahari kecilku Haidar Athallah Putra
vii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 27 Juni 2011
Deklarator,
Khuriawati
NIM. 052411013
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu
banyak nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita pada zaman yang penuh dengan cahaya Islam.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
skripsi ini tanpa adanya dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang
berperandalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof Dr. H. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak DR. Imam Yahya, MAg. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.
3. Bapak Ali Murtadho, M.Ag., selaku Kajur Prodi Ekonomi Islam, Bapak Nur
Fatoni, M.Ag., selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Islam dan Bapak Ratno
Agriyanto, S.Pd., M.Si., selaku staf Prodi Ekonomi Islam.
4. Ibu Dra. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak
Rahman El-Junusi, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Seluruh karyawan BMT An Nuur, BMT An Nawawi, dan BMT Barokah yang
telah memberikan waktunya untuk peneliti.
7. Keluarga Besar Bp. Khobir, S.Ag. (Ibu Misringah, Tante Mimin, Om Anhar,
Om Sukron) yang selalu memberi dukungan, nasehat, saran dan doa.
ix
8. Semua saudara, sahabat dan teman seperjuangan, temen-temen EIA 2005 (Edi,
Ciblek, Suprex, Gendut, Fariq, Alex, Abu, Waris, Adi, Chil, Nila, Atul, Ikha,
Solikhah, Ilus, Evi, Asiyah, Eka, Ulya, Sulis, Widya, Maya, Dora, Arif,
Munadin) terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu saran serta kritik yang membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis, 27 Juni 2011
KHURIAWATI
NIM. 052411013
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
HALAMAN DEKLARASI .............................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2.Perumusan Masalah ................................................................... 5
1.3.Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.4.Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.5.Sistematika Penelitian ............................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Manajemen Risiko ..................................................................... 8
2.1.1. Pengertian manajemen risiko........................................... 8
2.1.2. Teori manajemen risiko ................................................... 8
2.1.3. Tujuan manajemen risiko ................................................ 9
2.1.4. Klasifikasi risiko .............................................................. 9
2.2.ESQ (Emotional Spiritual Quotient) ........................................ 13
2.3.Pembiayaan Tanpa Jaminan ...................................................... 15
2.3.1. Pengertian pembiayaan .................................................... 15
2.3.2. Manfaat pembiayaan........................................................ 15
2.3.3. Jenis-jenis pembiayaan .................................................... 16
xi
2.4.Mudharabah ............................................................................... 17
2.4.1. Pengertian mudharabah ................................................... 17
2.4.2. Rukun mudharabah .......................................................... 18
2.4.3. Lemahnya mudharabah ................................................... 18
2.4.4. Kelebihan mudharabah .................................................... 19
2.4.5. Landasan Hukum Mudharabah ........................................ 19
2.4.6. Mudharabah di BMT Kabupaten Purworejo ................... 19
2.4.7. Pegaruh Mudharabah dan Manajemen Risiko di
BMT Kabupaten Purworejo ............................................ 20
2.5.Karangka Pemikiran .................................................................. 20
2.6.Hipotesis .................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Jenis dan Sumber Data .............................................................. 24
3.2.Populasi ..................................................................................... 24
3.3.Sampel ....................................................................................... 25
3.4.Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 25
3.4.1. Metode Wawancara ......................................................... 25
3.4.2. Metode Angket (Kuesioner) ........................................... 25
3.5.Definisi Operasional .................................................................. 26
3.6.Analisis Data ............................................................................. 28
3.6.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 28
3.6.2. Uji Statistik ...................................................................... 30
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.Penyajian Data ........................................................................... 33
4.1.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 33
4.1.1.1. Uji multikolinearitas .......................................... 33
4.1.1.2. Uji autokorelasi .................................................. 34
4.1.1.3. Uji heteroskedastisitas........................................ 35
4.1.1.4. Uji normalitas ..................................................... 36
xii
4.1.2. Deskripsi Responden ....................................................... 38
4.1.3. Deskriptif Data Penelitian ............................................... 42
4.2.Hasil Analisis Data .................................................................... 47
4.2.1. Analisis regresi berganda................................................. 47
4.2.2. Menghitung koefisien determinasi .................................. 49
4.2.3. Uji t .................................................................................. 50
4.2.4. Uji f .................................................................................. 52
4.3.Pembahasan ............................................................................... 53
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan ................................................................................ 59
5.2.Saran .......................................................................................... 60
5.3.Penutup ...................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Nilai VIF Variabel Bebas ........................................................... 34
Tabel 4.2 : Uji Autokorelasi .......................................................................... 35
Tabel 4.3 : Uji Normalitas ............................................................................. 37
Tabel 4.4 : Jenis Kelamin .............................................................................. 39
Tabel 4.5 : Umur Responden ........................................................................ 40
Tabel 4.6 : Pendidikan Responden ................................................................ 41
Tabel 4.7 : Jabatan Responden ...................................................................... 42
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Data Variabel Manajemen Risiko .......................... 43
Tabel 4.9 : Rekapitulasi Data ESQ ............................................................... 45
Tabel 4.10 : Rekapitulasi Data Variabel Pemberian Pembiayaan
Mudharabah ................................................................................ 46
Tabel 4.11 : Koefisien Regresi Berganda ....................................................... 48
Tabel 4.12 : Koefisien Determinasi ................................................................ 49
Tabel 4.13 : Hasil Uji t .................................................................................... 50
Tabel 4.14 : Hasil Uji f .................................................................................... 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Modul Kerangka Berfikir ............................................................ 22
Gambar 4.1: Scatter Plot Untuk Uji Heteroskedastisitas ................................. 36
Gambar 4.2: Uji Normalitas ............................................................................. 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia dewasa ini mengharuskan lembaga keuangan
untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaannya dalam menyalurkan dana
masyarakat. Lembaga keuangan wajib menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam menentukan tingkat kelayakan usaha yang akan dibiayai, untuk itu
lembaga memerlukan suatu sistem penilaian yang dapat mempermudah
sekaligus dapat dipertanggungjawabkan secara kuantitatif dalam
menentukan kelayakan usaha calon nasabah.
Kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang
nilainya diukur dengan uang. Yang menjadi perbedaan antara kredit yang
diberikan oleh bank berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang
diberikan oleh bank berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada
keuntungan yang diharapkan. Bagi bank konvensional, keuntungan yang
diperoleh melalui bunga, sedangkan bagi bank syariah berupa imbalan atau
bagi hasil.1
Pembiayaan tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank,
mengingat jika konsumen mengalami suatu kemacetan maka akan sulit
untuk menutupi kerugian terhadap pembiayaan yang disalurkan. Sebaliknya
1 Kasmir, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 73.
2
dengan jaminan pembiayaan relatif aman mengingat setiap pembiayaan
macet akan dapat ditutupi oleh jaminan tersebut.
Pembiayaan tanpa jaminan maksudnya pembiayaan yang diberikan
tanpa jaminan barang / orang tertentu. Pembiayaan jenis ini diberikan
dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas calon debitur selama
berhubungan dengan bank yang bersangkutan.2
Di tahun 2003 media masa negara kita dibanjiri kasus pembobolan
bank-bank negara, hal ini terjadi karena lemahnya atau tidak berfungsinya
manajemen risiko. Ironisnya kasus ini bertepatan dengan dikeluarkannya
peraturan Bank Indonesia mengenai kewajiban bagi semua bank untuk
menerapkan manajemen risiko, hal ini memberikan pelajaran yang berharga
bahwa manajemen risiko memiliki manfaat yang besar dan sangat perlu
diterapkan secara konsekuen dan konsisten oleh semua lembaga keuangan
yang beroperasi di Indonesia.
Manajemen resiko bersifat dinamis dan berkembang, untuk itu kita
harus mampu mengkaji ulang baik dari perencanaan, strategi, struktur
organisasi, job diskripsi, kebijakan dan prosedur, ketentuan perundang-
undangan, teknologi informasi, sumber daya manusia produk dan jasa
pengendalian intern dan audit intern karena kita harus tau apa yang kita
butuhkan.
Sebagai umat muslim kesuksesan dunia harus diimbangi dengan
nilai-nilai kesuksesan dimana dalam bekerja lebih mengandalkan pada rasio,
2 Ibid,hlm. 79.
3
maka dalam jangka panjang perlu beberapa hal seperti sumber daya alam
dan sebagainya. Justru keberhasilan dan keberuntungan itu akan datang pada
mereka yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) yaitu mereka yang
mampu mengenali dan memahami lingkungan untuk dijadikan sebagai
peluang. Kemampuan seorang untuk memakai apa yang dia perbuat atau di
lakukan karena pengaruh dari Tuhan.
Program penanggulangan kemiskinan yang dimulai sejak Pelita
pertama sudah menjangkau seluruh pelosok tanah air, upaya itu telah
menghasilkan perkembangan yang positif, namun demikian krisis moneter
dan ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah mengecilkan
arti berbagai pencapaian pembangunan krisis tersebut pada satu sisi telah
menimbulkan lonjakan pengangguran dan dengan cepat meningkatkan
kemiskinan di pedesaan dan perkotaan.
Adanya lembaga keuangan mikro syari’ah yang menyediakan
produk pembiayaan tanpa jaminan akan memberikan titik terang bagi UKM
yang ingin berkembang. Model penyerahan modal dan kemitraan inilah
yang akan terbina kerjasama untuk menciptakan kegiatan usaha yang saling
menguntungkan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan saling
berusaha untuk memperkecil tingkat resiko kegagalan usaha.
Manajemen resiko dan pendekatan spiritual quotient akan mampu
mengikat nasabah secara personal, sehingga mampu menjalin ikatan yang
kuat antara keduanya, dengan pendekatan ini perusahaan atau manajemen
benar-benar tahu apa yang diharapkan nasabah dan bagaimana cara
4
menyentuh hati nasabah agar tetap loyal pada perusahaan dengan peraturan
yang baku tetapi terasa ringan dan tanpa terbebani dalam memenuhi
kewajibannya.
Penelitian dengan topik pengaruh manajemen risiko dan ESQ
terhadap pemberian pembiayaan tanpa jaminan ini dimaksudkan untuk
memberikan pengetahuan yang lebih detail dan petunjuk bagi penyaluran
dan nasabah khususnya pada perusahaan lembaga keuangan mikro syari’ah
(LKMS/BMT) di Purworejo.
Kegiatan usaha BMT di Kabupaten Purworejo antara lain
memberikan bantuan pinjaman berupa pembiayaan modal usaha untuk
pedagang dan pengusaha kecil menengah dan menyelenggarakan jasa
simpanan bagi nasabahnya dengan sistem bagi hasil berdasarkan ekonomi
syariah. Produk usaha yang ditawarkan BMT di Kabupaten Purworejo
antara lain berupa pembiayaan produk (pembiayaan mudharabah,
murabahah, musyarakah dan lain-lain) serta simpanan-simpanan yang
ditentukan oleh masing-masing BMT. Sebagai sebuah lembaga keuangan
mikro yang bertujuan melakukan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat,
BMT di Kabupaten Purworejo cukup gencar dalam mengembangkan
usahanya. Jumlah nasabah yang bergabung terus meningkat. Selain itu BMT
di Kabupaten Purworejo umumnya juga menjalin kerjasama dengan
berbagai lembaga keuangan lain untuk lebih meningkatkan usahanya.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka usaha
mengandung risiko itu harus segera ditangani salah satu caranya adalah
5
dengan cara manajemen risiko dan ESQ. Oleh karena itu, penulis
mengambil judul “Pengaruh manajemen resiko dan Emotion Spritual
Quotient Terhadap Pemberian Pembiayaan Mudharabah Tanpa Jaminan”.
(Survei BMT di Kabupaten Purworejo).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh manajemen risiko terhadap pembiayaan
mudharabah tanpa jaminan di lembaga keuangan mikro syari’ah
(LKMS/BMT) di Purworejo.
2. Apakah ada pengaruh ESQ (Emotional Spiritual Quotient) terhadap
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan di lembaga keuangan mikro
syari’ah (LKMS/BMT) di Purworejo.
3. Apakah ada pengaruh manajemen risiko dan ESQ secara bersama-sama
terhadap pembiayaan mudharabah tanpa jaminan.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen risiko terhadap pembiayaan
mudharabah tanpa jaminan di lembaga keuangan mikro syari’ah
(LKMS/BMT) di Purworejo.
6
2. Untuk mengetahui pengaruh ESQ terhadap pembiayaan mudharabah
tanpa jaminan di lembaga keuangan mikro syari’ah (LKMS/BMT) di
Purworejo.
3. Untuk mengetahui pengaruh manajemen risiko dan ESQ secara
bersama-sama terhadap pembiayaan mudharabah tanpa jaminan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengembangkan pengetahuan keilmuan khususnya Ekonomi Islam
terkait dengan manajemen risiko dan ESQ.
2. Untuk memberi kontribusi terhadap manager lembaga keuangan Mikro
syari’ah atau BMT dalam meminimalisir risiko demi terpenuhinya tujuan
perusahaan.
3. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian serta menambah wawasan penulis.
1.5. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian skripsi ini adalah :
Bagian awal skripsi berisi : Halaman judul, Halaman Persetujuan
Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman
Persembahan, Halaman Deklarasi, Halaman Abstrak, Halaman Kata
Pengantar, Halaman Daftar Isi, dan Daftar Lampiran.
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang :
1. Latar Belakang Masalah
7
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Sistematika Penelitian
BAB II : Tinjauan Pustaka, pada bab ini membahas tentang :
1. Landasan Teori
BAB III : Metode Penelitian, pada bab ini memuat tentang :
1. Jenis dan Sumber Data
2. Populasi
3. Sampel
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Definisi Operasional
6. Analisis Data
BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan, pada bab ini menjelaskan :
1. Penyajian Data
2. Hasil Analisis Data
BAB V : Kesimpulan dan Saran, pada bab ini berisi kesimpulan-
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu
dikemukakan berkaitan dengan penelitian.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup
penulis dan lampiran, lampiran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MANAJEMEN RISIKO
1. Pengertian Manajemen Risiko
Risiko dalam lembaga keuangan merupakan suatu kejadian
potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak
dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif terhadap
pendapatan dan permodalan lembaga keuangan. Risiko-risiko tersebut
tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan, oleh karena
itu diperlukan serangkaian prosedur dan metodologi yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko yang timbul.3
2. Teori Manajemen Risiko
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu potensi terjadinya suatu
peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Menurut Woork
book level 1 global association of risk professional/badan sertifikasi
manajemen risiko, risiko didefinisikan sebagai “chance of bad out
come” maksudnya risiko yaitu suatu kemungkinan akan terjadinya hasil
yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak
diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.4
3 Adi Warman A. Karim, Bank Islam, Analis Fiqih dan Keuangan, Edisi 3, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2006, hlm. 255. 4 Jurnal Manajemen Risiko Bank Syariah, 2008.
9
3. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan manajemen risiko bagi lembaga keuangan mikro
syari’ah:
a. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak regulator.
b. Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat
unnaccepetable.
c. Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat
uncontrolled.
d. Mengukur eksposur dan pemusatan risiko.
e. Mengalokasi modal dan membatasi risiko.5
4. Klasifikasi Risiko
Risiko pembiayaan terjadi karena terlalu mudahnya lembaga
keuangan memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu
di tuntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian
pembiayaan kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan
risiko usaha yang dibiayai.
Untuk menekan risiko ini dapat dilakukan dengan cara memberi
batas wewenang keputusan pembiayaan bagi setiap aparat pembiayaan
berdasarkan kapabilitasnya (autorized limit) dan batasan jumlah
pembiayaan yang dapat diberikan pada usaha atau perusahaan tertentu
(credit lina limit) serta melakukan diversifikasi.6
5 Adi Warman A Karim, op. cit., hlm. 255. 6 Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Alvabet, Jakarta, 2003, hlm. 228.
10
a. Risiko Pembiayaan
Risiko pembiyaan adalah eksposur yang timbul sebagai
akibat kegagalan pihak lawan (counter party) memenuhi
kewajibannya, satu sisi risiko ini dapat bersumber dari berbagai
aktifitas fungsional seperti penyaluran pinjaman, investasi serta
kegiatan pembiayaan perdagangan, di sisi lain risiko ini timbul
karena kinerja satu atau lebih debitur yang buruk.
b. Risiko Pasar
Adalah eksposur yang timbul karena adanya pergerakan
variabel pasar (suku bunga dan nilai tukar dari portofolio yang
dimiliki bank yang berbalik arah yang diharapkan adverse
movement) dapat menimbulkan kerugian dari bank.
c. Risiko Likuiditas
Adalah eksposur yang timbul antara lain karena
ketidakmampuan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo, krisis
pembiayaan ini dapat timbul karena pertumbuhan atau ekspansi
kredit di luar rencana, adanya peristiwa tak terduga seperti
penghapusan (charge off) yang disignifikan, hilangnya kepercayaan
masyarakat sehingga menarik dananya atau bencana nasional seperti
mata uang rupiah yang sangat besar.
d. Risiko Operasional
Adalah eksposur yang timbul antara lain adanya ketidak
cukupan atau ketidak berfungsinya proses internal (process factor)
11
hal ini biasanya diakibatkan adanya kesalahan atau kecurangan
manusia (human factor), kegagalan sistem (system factor) dalam
mencatat, membukukan dan melaporkan transaksi secara lengkap,
benar dan tepat waktu.
e. Risiko Umum
Adalah eksposur yang timbul akibat adanya kelemahan
aspek yuridis, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum,
ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat sahnya suatu
kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
f. Risiko Repotas
Adalah eksposur yang disebabkan oleh adanya publikasi
negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau persepsi negatif
terhadap usaha.
g. Risiko Strategi
Adalah eksposur yang disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis
yang tidak tepat atau kurangnya responsive terhadap perubahan
eksternal.
h. Risiko Kepatuhan
Adalah eksposur yang disebabkan karena tidak mematuhi
atau melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku.
12
i. Soverreign Risk
Merupakan risiko spesifik negara dimana risiko kerugian
timbul karena lain menetapkan pengendalian penukaran mata uang
asing yang menyebabkan nasabah tidak dapat memenuhi
kewajibannya.7
5. Manajemen Risiko di BMT Kabupaten Purworejo
Setiap hari kita akan menghadapi resiko, baik itu resiko
perorangan (manusia) ataupun resiko suatu perusahaan. Resiko dapat
dikatakan merupakan akibat (atau deviasi realisasi dari rencana) yang
mungkin terjadi secara tak diduga. Meskipun suatu aktivitas perusahaan
telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap saja mengandung
ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai dengan
rencana itu. Oleh karena itu, orang berusaha melindungi diri atau
mengantisipasi atau meminimalisir resiko itu dengan menyediakan
beberapa tindakan alternatif untuk menghadapi ketidakpastian itu. Agar
resiko tidak menghalangi kegiatakan perusahaan, maka seharusnya
resiko itu dimanajemen dengan sebaik-baiknya. demikian juga terhadap
suatu perusahaan, termasuk dalam hal ini Baitul Mal Wat Tamwil
(BMT).
Dalam operasional BMT, kita mengenal pembiayaan dengan
sistem bagi hasil yakni musyarakah dan mudharabah. Pada produk
pembiayaan mudharabah yang berciri khas kepercayaan, maka produk
7Adi Warman A Karim, op. cit., hlm. 260.
15
spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu
menyinergikan IQ, ES dan SQ secara komprehensif.10
2.3. PEMBIAYAAN TANPA JAMINAN
1. Pengertian Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syari’ah
Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
bagi hasil (UU Nomor 10/1998).11
2. Manfaat Pembiayaan
a. Untuk nasabah atau anggota
1) Menambah modal
2) Memperoleh sarana produksi secara terus menerus
3) Meningkatkan pendapatan
b. Untuk BMT
1) Sumber pembentukan kekayaan dan pendapatan
2) BMT dapat memilih sektor usaha yang produktif dan prospektif
3) Menjalankan peran pemberdayaan ekonomi umat.
10 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotient; The ESQ Way 165 1 Ihsan, 6 Rukun
Iman dan 5 Rukun Islam, Arga Publishig, Jakarta, 2008, hlm. 13. 11 Kasmir, op. cit., hlm. 73.
16
3. Jenis-jenis Pembiayaan
a. Berdasarkan tujuannya
1) Investasi
Digunakan untuk keperluan perluasan usaha / membangun
proyek / pabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu
periode yang relatif lebih lama.
2) Modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya.
b. Berdasarkan sektor usaha
1) Perdagangan
Digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk
membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari
hasil penjualan barang dagangan tersebut.
2) Produktif
Digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi / investasi.
3) Konsumtif
Digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
c. Berdasarkan jangka waktu
1) Jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1
tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.
21
memperkecil tingkat nonperforming loan (NPL) maka setiap lembaga
membutuhkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengaruh Manajemen Risiko Terhadap Pembiayaan Mudharabah
Tanpa Jaminan
Lembaga Keuangan Kecil Mikro Syari’ah (LKMS) termasuk
bisnis beresiko. Kesadaran munculnya resiko ini membuat semua
lembaga keuangan harus mampu mengelola berbagai jenis risiko
keuangan secara efektif. Resiko yang diterima oleh lembaga keuangan
dapat menyebabkan kegagalan yang fatal. Akan tetapi tanpa kegiatan
beresiko tersebut lembaga keuangan tidak akan memperoleh return
sebagai imbal hasilnya.
Sebagai bagian dari rantai nilai (value chain) lembaga
keuangan sebagai intermedia harus mampu mengkokohkan
kedudukannya dalam mengkolaborasi rantai permintaan (demand
chain) dengan rantai penawaran (suplay chain) kemampuan lembaga
keuangan dalam memgelola manajemen risiko akan memperkecil
tingkat NPL sehingga mampu meningkatkan kredibilitas lembaga
keuangan tersebut. Risiko pembiayaan tidak dapat dihilangkan begitu
saja tetapi dapat dikelola dan diminimalisir dengan efisien dan
efektifitas.
2. Pengaruh ESQ Terhadap Pembiayaan Mudharabah Tanpa Jaminan
Pembiayaan mudharabah tanpa jaminan merupakan
pembiayaan yang hanya berprinsip pada kepercayaan, dimana
22
kejujuran dan transparansi menjadi dasar kerjasama antara kedua belah
pihak. Disinilah peran pentingnya pendekatan pada nasabah.
Pendekatan pada nasabah haruslah dilakukan secara terus menerus
baik sebelum maupun sesudah pembiayaan, sehingga akan tahu siapa,
bagaimana nasabah dan prospek nasabah yang akan dibiayai. Dengan
demikian akan memperkecil tingkat kegagalan atau kesalahan
pemberian pembiayaan.
Hal-hal yang dimaksud di atas akan dapat dipergunakan dalam
sebuah modul kerangka berfikir sebagai berikut :
Gambar 2.1
Modul Kerangka Berfikir
2.6. HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau
mungkin juga salah dan akan diterima jika fakta-fakta yang ada
membenarkannya. Hipotesis akan ditolak jika salah satu akan diterima jika
fakta-fakta yang ada membenarkannya. Adapun hipotesa yang diajukan oleh
penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
ManajemenRisiko (X1)
Emotional Spiritual Quotient
(X2)
PemberianPembiayaanMudhoro
bahTanpaJaminan (Y)
23
H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari manajemen risiko terhadap
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan.
H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari ESQ terhadap pemberian
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan.
H3 : Ada pengaruh yang signifikan dari Manajemen Risiko dan ESQ
terhadap pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang
digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah data serta menganalisis data
dengan menggunakan teknik atau cara tertentu. Langkah-langkah dalam metode
penelitian ini adalah :
3.1. JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan tujuan sumber
tersebut dapat dibenarkan. Data primer itu diperoleh dari wawancara dan
penyebaran quesioner kepada manajer dan karyawan BMT di Kabupaten
Purworejo yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai Manajemen
Risiko dan Emotional Spiritual Quotient serta pembiayaan mudharabah
tanpa jaminan.
3.2. POPULASI
Populasi merupakan unsur yang dimiliki satu atau beberapa ciri atau
karakteristik yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
manager dan karyawan BMT di Kabupaten Purworejo.
25
3.3. SAMPEL
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Maksud menggeneralisasikan
adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi
populasi.17
3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan metode :
1. Metode Wawancara
Wawancara atau interview yaitu pengumpulan data dengan cara
mengadakan wawancara kepada responden yang didasarkan atas tujuan
penelitian yang ada. Disamping memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mengumpulkan data, peneliti harus memikirkan tentang
pelaksanaannya.18
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada manajer /
karyawan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS/BMT) di
Purworejo.
2. Metode Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Teknik angket
merupakan sekumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
1998, hlm. 117.
18 Ibid, hlm. 231.
26
daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat
terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, bersifat tertutup jika
alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Sebagian besar penelitian
umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk
mengumpulkan data.19
Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dilakukan pada manajer dan karyawan Lembaga Keuangan Mikro
Syariah (LKMS/BMT) di Purworejo dimana pengembangan kuesioner
dilakukan secara langsung.
3.5. DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1. Manajemen
Risiko
Menciptakan
lingkungan
risiko
pembiayaan
yang memadai
- Pengawasan aktif
dewan koordinasi dan
direksi
- Strategi penetapan bagi
hasil pembiayaan
Likert
Kebijaksanaan
dan prosedur
pemberian
pembiayan yang
lengkap &
mutakhir
- Persetujuan
pembiayaan
- Pengadministrasian file
pembiayaan
- Pengkajian ulang
pembiayaan
Likert
19 Ibid,hlm. 229.
34
Tabel 4.1
Nilai VIF (Variance Inflation Factor) Variabel Bebas
Coefficients(a)
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 Manajemen Risiko (X1) .625 .608 .544 .957 1.045
2 Emotional Spiritual
Quotient (X2) .446 .415 .324 .957 1.045
a Dependent Variable: Pemberian Pembiayaan Mudhorobah Tanpa Jaminan (Y)
Sumber : Data yang diolah ,2011
Pada tabel tersebut diatas diketahui bahwa tidak terdapat nilai variance
inflaction factor (VIF) masing-masing variabel bebas yang lebih dari 10. Hal ini
menunjukkan model regresi bebas masalah multikolinearitas.
4.1.1.2.Uji Autokorelasi
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi persamaan model regresi adalah
bebas autokorelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi pada penelitian
ini digunakan Uji Durbin – Watson (DW-Test). Model regresi dinyatakan bebas
autokorelasi jika harga DW memenuhi kriteria DU<DW<4-DU. Hasil Uji Durbin
Watson dapat digambarkan sebagai berikut26
:
26
Ibid, hlm. 61.
35
Tabel 4.2
Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model Durbin-Watson
1 1.814(a)
a Predictors: (Constant), Emotional Spiritual Quotient (X2), Manajemen Risiko (X1)
b Dependent Variable: Pemberian Pembiayaan Mudhorobah Tanpa Jaminan (Y)
Sumber : Data yang diolah ,2011
Pada tabel 4.2 diketahui bahwa hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin
Watson test diperoleh nilai DW sebesar 1,814. Nilai DL dan DU pada df 1 = 2
dengan df 2 sebesar 27 masing-masing 1,019 dan 1,319 sehingga nilai DW
sebesar 1,814 berada pada kisaran nilai DU < DW < 4-DU atau 1,319 < 1,814 <
2,68. Hal tersebut menunjukkan model regresi bebas masalah autokorelasi.
4.1.1.3.Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi
heteroskedastisitas.27
Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dengan
menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (independent) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID.
27
Ibid, hlm. 70.
39
1. Jenis Kelamin
Data jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 16 53.3 53.3 53.3
Perempuan 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas tentang jenis kelamin
responden penelitian diketahui responden yang paling banyak memiliki jenis
kelamin laki-laki sebanyak 16 orang atau 53,3%, dan selebihnya 14 orang atau
46,7% memiliki jenis kelamin perempuan. Dari keterangan tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki
jenis kelamin laki-laki.
2. Umur Responden
Data umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
40
Tabel 4.5
Umur Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-29 tahun 14 46.7 46.7 46.7
30-40 tahun 12 40.0 40.0 86.7
>40 tahun 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2011
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas tentang umur responden
penelitian diketahui responden yang paling banyak memiliki umur antara 17-
29 tahun sebanyak 14 orang (46,7%). Selebihnya responden yang memiliki
umur 30-40 tahun sebanyak 12 orang atau 40,0%, dan yang memiliki umur
lebih dari 40 tahun sebanyak 3 orang atau 13,3%. Dari keterangan tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki
umur berkisar antara 17 – 29 tahun.
3. Pendidikan Responden
Data pendidikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
43
yaitu pada manager dan karyawan karena jumlah sampel yang didapat
sebanyak 30 sampel, dengan demikian syarat pengolahan data dengan alat
analisis SPSS sampel dapat terpenuhi.
Deskripsi data penelitian dalam penelitian ini merupakan hasil
rekapitulasi masing-masing variabel penelitian yaitu variabel manajemen
risiko, variabel Emotional Spritual Quotient (ESQ), dan variabel pemberian
mudharabah tanpa jaminan. Deskripsi data masing-masing variabel
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Variabel Manajemen Risiko (X1)
Data variabel manajemen risiko (X1) merupakan rekapitulasi
pernyataan responden dalam menjawab 9 butir pernyataan dengan pilihan
jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
Hasil rekapitulasi pernyataan responden untuk masing-masing item
variabel manajemen risiko adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Rekapitulasi Data Variabel Manajemen Risiko
No Item
Jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Netral Setuju
Sangat
Setuju
Butir1 0 1 1 12 16
Butir2 0 0 0 13 17
Butir3 0 1 3 10 16
Butir4 0 2 1 16 11
44
No Item
Jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Netral Setuju
Sangat
Setuju
Butir5 0 0 0 8 22
Butir6 0 0 0 8 22
Butir7 0 1 4 22 3
Butir8 2 5 10 12 1
Butir9 0 9 10 11 0
Total 2 19 29 112 108
% 0.7% 7.0% 10.7% 41.5% 40.0%
Sumber : Data yang diolah ,2011
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui jawaban responden
pada kuesioner variabel manajemen risiko, sebagian besar responden
menyatakan setuju yaitu 41,5%. Responden menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 0,7%, menyatakan tidak setuju 7,0%, yang menyatakan
netral 10,7%, dan responden yang menyatakan sangat setuju 40,0%.
2. Variabel Emotional Spritual Quotient (X2)
Data variabel Emotional Spritual Quotient (X2) merupakan
rekapitulasi pernyataan responden dalam menjawab 6 butir pernyataan
dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan
sangat setuju. Hasil rekapitulasi pernyataan responden untuk masing-
masing item variabel Emotional Spritual Quotient adalah sebagai berikut :
45
Tabel 4.9
Rekapitulasi Data Variabel Emotional Spritual Quotient
No Item
Jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Netral Setuju
Sangat
Setuju
Butir1 0 0 0 13 17
Butir2 0 0 0 16 14
Butir3 0 0 2 15 13
Butir4 0 0 1 10 19
Butir5 0 0 1 9 20
Butir6 0 0 3 11 16
Total 0 0 7 74 99
% 0.0% 0.0% 3.9% 41.1% 55.0%
Sumber : Data yang diolah ,2011
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui jawaban responden
pada kuesioner variabel emotional spritual quotient (ESQ), sebagian besar
responden menyatakan sangat setuju yaitu 55,0%. Responden menyatakan
netral 3,9%, responden yang menyatakan setuju sebanyak 41,1%, dan
tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju.
46
3. Variabel Pemberian Mudharabah Tanpa Jaminan (Y)
Data variabel Pemberian Mudharabah Tanpa Jaminan (Y)
merupakan rekapitulasi pernyataan responden dalam menjawab 6 butir
pernyataan dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju, dan sangat setuju. Hasil rekapitulasi pernyataan responden untuk
masing-masing item variabel Pemberian Mudharabah Tanpa Jaminan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Rekapitulasi Data Variabel Pemberian Mudharabah Tanpa Jaminan
No Item
Jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Netral Setuju
Sangat
Setuju
Butir1 0 2 13 14 1
Butir2 0 3 10 14 3
Butir3 0 2 5 16 7
Butir4 0 2 10 11 7
Butir5 0 5 7 12 6
Butir6 0 0 4 11 15
Total 0 14 49 78 39
% 0.0% 7.8% 27.2% 43.3% 21.7%
Sumber : Data yang diolah ,2011
50
Pada tabel 4.12 diketahui hasil analisis regresi dalam penelitian ini
memiliki koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,704 yang menunjukkan terjadi
korelasi yang kuat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,495 maka sumbangan variabel bebas
manajemen risiko dan emotional spiritual quotient terhadap pemberian
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan sebesar 49,5%. Hal tersebut berarti
variabilitas variabel pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan
49,5% dipengaruhi oleh variabel manajemen risiko dan emotional spiritual
quotient, dan sisanya 50,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti
3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien
regresi memiliki pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Hasil analisis
uji t masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil uji t
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 7.895 2.947 2.679 .012
Manajemen Risiko (X1) .251 .063 .556 3.981 .000
Emotional Spiritual
Quotient (X2)
.203 .086 .331 2.367 .025
a Dependent Variable: Pemberian Pembiayaan Mudharabah Tanpa Jaminan (Y)
Sumber : Data yang diolah ,2011
51
Berdasarkan tabel 4.13 pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu
variabel manajemen risiko dan emotional spiritual quotient terhadap variabel
pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengaruh Manajemen Risiko terhadap pemberian pembiayaan mudharabah
tanpa jaminan
Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
1) Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan manajemen risiko terhadap
pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan
2) Ha : Ada pengaruh yang signifikan manajemen risiko terhadap pemberian
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan
Hasil uji kemaknaan koefisien regresi menggunakan uji t diperoleh t hitung
sebesar 3,981 dengan p = 0,000. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
membandingkan nilai dengan tingkat signifikansi jika p<0,05 maka Ho
ditolak dan jika p>0,05 maka Ho diterima. Karena nilai p=0,000 < 0,005 maka
Ho ditolak yang berarti Ada pengaruh yang signifikan manajemen risiko
terhadap pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan
b. Pengaruh Emotional Spritual Quotient terhadap pemberian pembiayaan
mudharabah tanpa jaminan
Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
1) Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Emotional Spritual Quotient
terhadap pemberian pembiayaan mudharabah tanpa jaminan
56
setuju sebanyak 41,1%, dan tidak terdapat responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju.
c. Pemberian Pembiayaan Mudharabah Tanpa Jaminan
Pada item 1 tentang proses pencairan pembiayaan mudharabah
tanpa jaminan kurang dari tiga hari sejak pengajuan 46,7% menyatakan
setuju, 6,7% menyatakan tidak setuju, 43,3% menyatakan netral, dan 3,3%
menyatakan sangat setuju. Pada item 2 tentang pembiayaan tidak melebihi
sepuluh juta kepada setiap nasabahnya 46,7% menyatakan setuju, 33,3%
menyatakan netral, dan 3,3% menyatakan tidak setuju dan sangat setuju.
Pada item 3 tentang pembiayaan hanya diperuntukan untuk kegiatan
produktif 53,3% responden menyatakan setuju, 23,3% menyatakan sangat
setuju, 16,7% menyatakan netral, dan 6,7% menyatakan tidak setuju.
Pada item nomor 4 tentang pencairan menggunakan sistem jemput
bola 36,7% responden menyatakan setuju, 33,3% menyatakan netral,
23,3% menyatakan sangat setuju, dan 6,7% menyatakan tidak setuju. Pada
item nomor 5 tentang Pembiayaan Mudharabah NPF-nya selalu dibawah
5% 40% responden menyatakan setuju, 23,3% menyatakan netral, 20,0%
menyatakan sangat setuju, dan 16,7% menyatakan tidak setuju. Item
nomor 6 tentang Dana yang dikelola BMT selalu menghasilkan bagi hasil
yang positif 50,0% menyatakan sangat setuju, 36,7% menyatakan setuju,
dan 13,3% menyatakan netral.
57
Secara keseluruhan hasil rekapitulasi 6 item variabel pembiayaan
mudharabah tanpa jaminan diperoleh sebagian besar responden
menyatakan setuju yaitu 43,3%. Responden menyatakan tidak setuju 7,8%,
menyatakan netral sebanyak 27,2%, dan menyatakan sangat setuju 21,7%.
d. Pengaruh Manajemen Risiko dan Emotional Spiritual Quotient
terhadap Pemberian Pembiayaan Mudharabah Tanpa Jaminan.
Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi Y = 7,895 +
0,251 X1 + 0,203 X2. Berdasarkan persamaan regresi tersebut diketahui
koefisien regresi variabel manajemen risiko dan emotional spiritual quotient
memiliki tanda positif artinya variabel manejemen risiko dan Emotional
Spiritual Quotient memiliki pengaruh positif terhadap pemberian pembiayaan
mudharabah tanpa jaminan.
Dari tabel model summary hasil analisis regresi diperoleh korelasi
ganda (R) sebesar 0,704 yang menunjukkan terjadi korelasi yang kuat antara
variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,495 maka sumbangan variabel bebas manajemen risiko dan
emotional spiritual quotient terhadap pemberian pembiayaan mudharabah
tanpa jaminan sebesar 49,5%. Hal ini menunjukkan variabel pemberian
pembiayaan mudharabah tanpa jaminan 49,5% dipengaruhi oleh variabel
manajemen risiko dan emotional spiritual quotient, dan sisanya 50,5%
dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.
61
4. Hal terpenting dalam dunia perbankan syariah adalah operasional
berdasarkan syariat Islam yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini
yang memberikan ciri khas BMT.
5.3. Penutup
Puji syukur alhamdulillah, sebagai pemberi syafa’at yang sempurna kepada
umat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta alam pada
umumnya yang telah memberikan bantuan tiada kiranya baik berupa kasih
sayang, petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang lainnya.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari, sekalipun telah mencurahkan segala usaha dan
kemampuan dalam menyusun skripsi. Namun masih banyak kekurangan dan
banyak kesalahan baik dari segi penulisan kata-katanya, referensinya dan
lain sebagainya, meski demikian, penulis sudah berusaha semaksimal dan
seoptimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga skripsi ini dapat diterima untuk memperoleh, dan melengkapi
syarat-syarat sarjana Strata 1. Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini
dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat sebagai tambahan ilmu
dan wawasan bagi para pembaca dan penulis di masa-masa yang akan
datang. Amin.
1
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adi Warman, Bank Islam, Analis Fiqih dan Keuangan, Edisi 3, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.
Agustian, Ary Ginanjar, ESQ Emotional Spiritual Quotient; The ESQ Way 165 1
Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, Arga Publishig, Jakarta, 2008.
Arifin, Zainal, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Alvabet, Jakarta,
2003.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka
Cipta, Jakarta, 1998.
Depag RI., Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : 1971.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Mulitvariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Undip, Semarang 2001.
http://www.skripsi-tesis.com/07/01/pelaksanaan-the-five-c%E2%80%99s-of-
credit-analisis-dalam-pemberian-kredit-sebagai-salah-satu-upaya-
mengurangi-kemungkinan-terjadinya-kredit-macet-pada-usaha-perbankan-
di-wilayah-hukum-kota-palembang-pdf-doc.htm
Jurnal Manajemen Risiko Bank Syariah, 2008.
Kasmir, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Shobirin, SH.I., Sistem Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil) Antara Perbankan
Syari’ah dengan Literatur Fikih, Dikutip dari www.badilag.net tanggal 02
Juli 2008.
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Edisi 2, Ekonisia
Kampus Fak. Ekonomi, Yogyakarta, 2003.