pengaruh konsep diri akademik dan attachment...

91
PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT STYLE TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS IX MTs. AL GHAZALY BOGOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Oleh: Yusuf As Saleh 103070029025 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Upload: hoangkien

Post on 08-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT

STYLE TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI

SISWA KELAS IX MTs. AL GHAZALY BOGOR

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Yusuf As Saleh

103070029025

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT

STYLE TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI

SISWA KELAS IX MTs. AL GHAZALY BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Yusuf As Saleh NIM. 103070029025

Di bawah bimbingan,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Diana Mutiah, M. Si Mulia Sari Dewi, M. Psi NIP. 19671029 199603 2 001 NIP. 19820929 200801 2 004

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Konsep Diri Akademik dan Attachment Style

terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IX MTs. Al Ghazaly Bogor telah

diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 April 2011. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi.

Jakarta, 11 April 2011

Sidang Munaqosah

Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 522 NIP. 19561223 198303 2001

Anggota,

Solicha, M. Si Dra. Diana Mutiah, M. Si NIP. 1972015 199903 2 001 NIP. 19671029 199603 2 001

Mulia Sari Dewi, M. Psi NIP. 19820929 200801 2 004

Page 4: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Yusuf As Saleh

NIM : 103070029025

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh konsep diri

akademik dan attachment style terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX

MTs. Al Ghazaly Bogor adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak

melakukan tindakan plagiat dalam penysusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-

kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber

pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-

undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan

karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, 11 April 2011

Penulis

Page 5: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

MOTTO

Jangan terjebak dalam kesalahan hidup, di mana Anda mencoba meraih

tujuan hidup secara instant sekaligus dan langsung besar, bagaikan aksi

sulap yang dapat mentransformasikan khayalan menjadi realita. Perlu Anda

ketahui, sesuatu yang besar itu tidak pernah tercipta kecuali Anda memulai

dengan sesuatu yang kecil untuk pertama kali. kesuksesan seseorang, pada

umumnya direalisasikan bukan oleh perubahan nasib mendadak, melainkan

dari langkah yang sederhana, secara terus menerus menapaki tangga

kemajuan.

~Andrew Wood~

Ya Allah, kami mohon kepada-Mu akan keselamatan dalam agama, kesehatan dalam badan, bertambah dalam ilmu, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan sesudah mati !

Karya ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku yang berjuang tanpa henti, ikhlas memberi tanpa pamrih.

LOVE & MISS YOU!

Page 6: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) April 2011 (C) Yusuf As Saleh (D) 70 halaman (E) Pengaruh konsep diri akademik dan attachment style terhadap motivasi

berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly Bogor (F) Motivasi merupakan pendorong timbulnya suatu tingkah laku, dalam hal

ini siswa mencapai hasil yang maksimal terwujud berupa prestasi akademik yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pada penelitian Baslant dan McCoach (2006) dapat terlihat bahwa motivasi menjadi masalah yang mendasar bagi para siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara konsep diri akademik dan attachment style terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly Bogor, serta Seberapa besar kontribusi variabel-variabel antara konsep diri akademik dan attachment style terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Motivasi berprestasi diartikan sebagai suatu dorongan yang akan mengarahkan individu untuk bertingkah laku tertentu dengan tujuan untuk mencapai tingkat prestasi tertentu pula. Konsep diri akademik diartikan gambaran siswa terhadap kemampuan dirinya dalam pelajaran disekolah, dan persepsi siswa tentang pandangan guru dan teman-teman terhadap kemampuannya di bidang akademik, yang terdiri dari dua faktor academic self confidence dan academic effort. Attachment style diartikan sebagai kecenderungan perilaku lekat individu yang terdiri dari dimensi positif dan negatif dua sikap dasar, yaitu sikap mengenai self dan sikap terhadap orang lain, yang terdiri dari fear-avoidant, secure, dismissing, dan preoccupied. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap populasi siswa kelas IX MTs Al Ghazaly Bogor, dimana sampel yang digunakan sebanyak 117 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berbentuk skala model Likert yaitu skala motivasi berprestasi, skala konsep diri akademik, dan skala attachment style. Data diolah dengan teknik analisis regresi berganda lewat SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada variabel konsep diri akademik hanya dimensi academic effort yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly, dengan kontribusi sebesar 28,2%.

Page 7: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Namun demikian, keseluruhan variabel tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap skor motivasi berprestasi, karena diketahui bahwa nilai R = 0.686, nilai R2 = 0.471, dengan F hitung (13.840) > F tabel (2.09). Ini berarti bahwa proporsi varian dari motivasi berprestasi yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada 7 variabel ialah sebesar 47.1%. Atau dengan kata lain, penyebab bervariasinya skor motivasi berprestasi yang ditentukan oleh 7 variabel bebas (academic confidence, academic effort, fearful-avoidant, secure, dismissing, preoccupied, dan kelas) secara bersama-sama ialah 47.1%. Sedangkan sisanya sebesar 52.9% disebabkan oleh aspek-aspek lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan populasi yang lebih banyak dengan sampel yang lebih bervariasi lagi, dan menggali variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi siswa.

(G) Bahan bacaan: 18 Buku + 4 Skripsi + 1 Tesis + 7 Jurnal

Page 8: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

KATA PENGANTAR

Tiada kata indah selain memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang dengan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walau dalam menjalaninya

penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Tak lupa Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga,

sahabat dan para pengikutnya yang telah membimbing manusia keluar dari masa

kegelapan menuju masa yang penuh asa.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada insan-insan

yang menjadi penyemangat penulis di saat-saat genting tanpa inspirasi dan

mengajarkan berbagai hal mengenai kehidupan.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Jahja Umar, Ph.D selaku dekan fakultas psikologi beserta

jajarannya.

2. Bapak Prof. DR. Hamdan Yasun, M.si. dosen pembimbing akademik kelas

A angkatan 2003.

3. Ibu Dra. Diana Mutiah, M. Si. Pembimbing I yang selama ini dengan

ketulusan hati telah meluangkan waktunya untuk penulis dan dengan sabar

memberikan banyak masukan untuk perbaikan skripsi pada penulis.

Terima kasih atas segala nasihat, kata-kata penyemangat yang pernah ibu

ucapkan akan saya ingat selalu.

4. Ibu Mulia Sari Dewi, M. Psi. Pembimbing II yang selama ini dengan sabar

memberikan koreksian dan masukan kepada penulis. Terima kasih atas

segala kebaikan ibu selama membimbing saya dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi ini

5. Bapak Kepala MTs Al Ghazaly Bogor beserta Drs. Sofyan atas izinya

untuk memperbolehkan peneliti untuk meneliti di sekolah MTs Al

Page 9: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Ghazaly Bogor, serta adik-adikku kelas IX yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

6. Bapak Kepala MTs Al Syukro Jakarta beserta Ibu Heriyah atas izinya

untuk memperbolehkan peneliti untuk melakukan try out di sekolah MTs

Al Syukro Jakarta, serta adik-adikku kelas VIII yang telah bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini.

7. Mamah dan Babah tercinta yang selalu tanpa mengenal kata lelah yang

dengan doa dan semangatnya terus mendukung tiada henti agar penulis

cepat menyelesaikan skripsi. Untuk saudara dan saudariku Ria, Oca’ dan

Chai’ terima kasih atas dukunganya dan telah menjadi seorang adik yang

perhatian, keluarga besar H. Soleh Asman (Ua-uaku, mamang-mamangku,

dan bibi-bibiku serta para sepupuku) di Bogor terima kasih supportnya.

Penulis bersyukur dan bangga memiliki keluarga seperti kalian.

8. Seluruh staff pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

bersedia memberikan secercah harapan masa depan selama proses

perkuliahan.

9. Jajaran akademik dan karyawan Fakultas Psikologi Ibu Faozah, Bang

Ayung, Rini, Ibu Sariah (special: thanks a lot bu!), Bang Alex, dkk, yang

sabar mendengar keluhan-keluhan dan direpotkan dalam menyusun nilai-

nilai penulis yang tak beraturan.

10. Staff perpustakaan Psikologi UIN, Perpustakaan UI Depok, Perpumda

Kuningan Jaksel, terima kasih atas buku-buku dan semua literatur yang

dibutuhkan penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

11. Atika Sahara terima kasih untuk segalanya yang selalu membuat penulis

lebih bersemangat dan termotivasi serta selalu mendampingi penulis baik

susah maupun senang serta sering memberikan banyak masukan sehingga

penulis dapat lebih cepat dalam menyelsaikan skripsi ini.

12. My brotherhood Ramdan (tenkyu wa uda bantuin bikin item!), Catur,

Dani, Arif, Badru, Indra, Adit, dan Chupie B. Dan semua orang-orang

luar biasa angkatan 2003 kelas A,B,C dan D, serta teman-teman lainnya

Page 10: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

yang banyak memberi warna dan kebersamaanya dalam perkuliahan.

Semoga tali silaturrahmi kita tidak putus.

13. Teman-teman asal Sul-Sel Murjon, Bang Sul, Q-mhoy, Mursal dkk

(terimakasih telah memberikan tumpangan dikosan kalian! hee..). Ka

Mas’ud, Ka Masykur, Ka Ullah, dan senior-seniorku yang lain!

(terimakasih segala ‘ilmu’ yang diberikan!). Awy dan Badrul (tenkyu da

bantuin scoring!).

Untuk semua pihak yang turut membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu namanya karena keterbatasan ruang. Hanya doa yang bisa

penulis panjatkan, semoga bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan

menjadi amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT.

Jakarta, 11 April 2011

Penulis

Page 11: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………….. i

Halaman Persetujuan………………………………………………………… ii

Halaman Pengesahan………………………………………………………… iii

Lembar Pernyataan…………………………………………………………... iv

Motto dan Dedikasi………………………………………………………….. v

Abstrak……………………………………………………………………….. vi

Kata Pengantar……………………………………………………………….. viii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1-11

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 7

1.2.1. Pembatasan masalah ...................................................................... 7

1.2.2. Perumusan masalah ....................................................................... 8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 9

1.3.1. Tujuan penelitian .......................................................................... 9

1.3.2. Manfaat penelitian ......................................................................... 9

1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................ 11

BAB 2 KAJIAN TEORI ............................................................................. 12-36

2.1. Motivasi Berprestasi............................................................................... 12

2.1.1. Pengertian motivasi berprestasi....................................................... 12

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi .................. 14

2.1.3. Karakteristik motivasi berprestasi ................................................... 18

2.1.4. Pengukuran motivasi berprestasi ..................................................... 19

2.2. Konsep Diri Akademik ........................................................................... 20

2.2.1. Pengertian konsep diri akademik .................................................. 20

Page 12: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

2.2.2. Struktur konsep diri akademik ...................................................... 23

2.2.3. Pengukuran konsep diri akademik ................................................ 27

2.3. Attachment Style..................................................................................... 29

2.3.1. Pengertian attachment style .......................................................... 29

2.3.2. Pembentukan attachment behavior ............................................... 30

2.3.3. Jenis-jenis attachment style .......................................................... 31

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................... 34

2.5 Hipotesa Penelitian ................................................................................. 35

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 37-50

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................. 37

3.2. Jenis Variabel dan Definisi Operasional ................................................. 37

3.2.1. Variabel dependen ......................................................................... 37

3.2.2. Variabel independen ...................................................................... 38

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 39

3.2.1. Populasi ......................................................................................... 39

3.2.2. Teknik pengambilan sampel .......................................................... 40

3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .............................................. 40

3.3.1. Metode dan Instrumen Penelitian ................................................... 40

3.3.2. Teknik Uji Instrumen..................................................................... 41

3.3.2.1 Uji validitas .......................................................................... 41

3.3.2.1 Uji reliabilitas ....................................................................... 42

3.5. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian ....................................................... 43

3.5.1. Alat ukur motivasi berprestasi ....................................................... 43

3.5.2. Alat ukur konsep diri akademik ..................................................... 44

3.5.3. Alat ukur attachment style ............................................................. 46

3.6. Teknik Analisa Data ............................................................................... 48

3.7. Prosedur Penelitian ................................................................................ 49

3.7.1. Tahap persiapan............................................................................. 49

3.7.2. Pelaksanaan penelitian ................................................................... 49

Page 13: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

BAB 4 HASIL PENELITIAN ..................................................................... 51-65

4.1. Gambaran Umum Responden ................................................................. 51

4.1.1. Berdasarkan usia ............................................................................. 52

4.1.2. Berdasarkan kelas ........................................................................... 52

4.2. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 53

4.2.1. Uji hipotesis 1 .................................................................................. 55

4.2.2. Uji hipotesis 2 .................................................................................. 55

4.2.3. Uji hipotesis 3 .................................................................................. 56

4.3. Proporsi Varian ...................................................................................... 57

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN…………………….. ..... 66-70

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 66

5.2 Diskusi .................................................................................................... 67

5.3 Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil uji validitas pada skala motivasi berprestasi ...................... 43

Tabel 3.2 Bobot skor skala motivasi berprestasi ........................................ 44

Tabel 3.3 Hasil uji validitas pada skala konsep diri akademik .................... 45

Tabel 3.4 Bobot skor skala konsep diri akademik ...................................... 45

Tabel 3.5 Hasil uji validitas pada skala attachment style.……………... ..... 46

Tabel 3.6 Bobot skor skala attachment style .............................................. 47

Tabel 4.1 Gambaran sampel terpilih ............................................... ............ 51

Tabel 4.2 Gambaran umum berdasarkan usia............................................... 52

Tabel 4.3 Gambaran umum berdasarkan kelas............................................. 53

Tabel 4.4 Coefficients analisis regresi 7 variabel bebas.............................. 54

Tabel 4.5 Model summary analisis regresi dari 7 variabel bebas ................ 57

Tabel 4.6 Anova analisis regresi dari 7 variabel bebas ............................... 57

Tabel 4.7 Model summary analisis regresi dari 6 variabel bebas ................ 59

Tabel 4.8 Anova analisis regresi dari 6 variabel bebas ............................... 59

Tabel 4.9 Coefficients analisis regresi dari 6variabel bebas ....................... 61

Tabel 4.10 Proporsi varian variabel terikat yang terkait dengan variabel bebas

.................................................................................................. 62

Page 15: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar 2.1. Konsep Diri Menurut Shavelson dkk...................................... 27

Gambar 2.2. Attachment Style Models Menurut Barholomew ..................... 33

Gambar 2.3. Alur Kerangka Berpikir ......................................................... 35

Page 16: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Izin penelitian dari MTs. Al Ghazaly

Lampiran 2. Angket penelitian

Lampiran 3. Data try out

Lampiran 4. Data hasil penelitian

Lampiran 5. Validitas dan reliabilitas

Lampiran 6. Proporsi varian

Page 17: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa

dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia dan hal

ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota

masyarakatnya, khususnya kepada siswa.

Munandar (2004) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan pada umumnya

ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk

mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat

mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan

pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan

kemampuan yang berbeda-beda dan karena itu membutuhkan pendidikan yang

berbeda-beda pula.

Prestasi sekolah saat ini merupakan ukuran dari keberhasilan siswa dalam

menempuh pelajaran di sekolah. Meskipun demikian, tidak semua siswa mencapai

hasil belajar yang memuaskan. Hal ini dapat diterima jika memang anak memiliki

keterbatasan dalam menyerap pelajaran dan gagal untuk berprestasi dengan baik.

Page 18: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Akan tetapi, hal ini menjadi masalah jika anak memiliki kecerdasan yang tinggi,

namun menunjukkan prestasi yang rendah. Menurut Davis dan Rimm (1985) anak

tersebut mengalami underachievement yaitu ketidaksesuaian antara prestasi

sekolah dan indeks kemampuannya yang nyata dari tes inteligensi, prestasi atau

kreativitas, atau data dari observasi.

Pada penelitian Baslant dan McCoach (2006) dapat diketahui bahwa

motivasi menjadi masalah yang mendasar bagi para siswa. Motivasi merupakan

pendorong timbulnya suatu tingkah laku, dalam hal ini siswa mencapai hasil yang

maksimal terwujud berupa prestasi akademik yang sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

Tinggi rendahnya motivasi dalam mencapai prestasi yang maksimal terkait

dengan motivasi berprestasi yang dimilikinya. Mcclelland (dalam Kovacova &

Schuller, 2006) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai sebuah

kecenderungan yang secara relatif melakukan usaha untuk sukses. Ciri-ciri

individu yang memiliki motivasi berprestasi adalah individu yang berorientasi

pada tugas dan menyukai tugas-tugas yang menantang dimana penampilan

individu pada tugas tersebut dapat dievaluasi (McClelland dalam Morgan & King,

1986).

Meningkatnya motivasi berprestasi pada anak berpengaruh terhadap prestasi

yang akan diraihnya. Dalam penelitian Herwanto (2006) bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa dengan prestasi belajar fisika.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa jika motivasi berprestasi ditingkatkan maka

Page 19: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

prestasi belajar fisika belajar siswa akan meningkat juga. Kadar variabel tersebut

ditunjukkan oleh koefesian determinasi (R2) sebesar 0,582. Dengan demikian

motivasi berprestasi memberikan sumbangan dengan hasil belajar sebesar 58,2%,

sedangkan sisanya 41,8 ditentukan faktor lain. Dengan kata lain, ketika diterapkan

pada bidang akademik yang lain motivasi berprestasi secara nyata ikut

menentukan kontribusi dengan prestasi belajar siswa. Inilah betapa pentingnya

motivasi berprestasi pada siswa / peserta didik secara umum, siswa underachiever

pada khususnya.

Pentingnya motivasi berprestasi juga merupakan harapan orang tua terhadap

anak-anaknya. Orang tua juga mengharapkan anak-anak mereka untuk bekerja

lebih keras dan meraih sukses, serta orang tua akan memberikan penghargaan

terhadap prestasi yang mereka capai (dalam Morgan & King, 1986).

Fernald dan Fernald (1999) mengatakan bahwa tumbuh kembangnya

motivasi berprestasi salah satunya dipengaruhi oleh konsep diri. Moss dan Kagen

(dalam Calhoum & Acocella, 1990) juga mengatakan hal yang sama bahwa

keinginan untuk berhasil dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki individu.

Kepercayaan diri siswa merupakan salah satu faktor dari konsep diri

akademik yang diartikan sebagai persepsi siswa terhadap kompetensi akademik

dan terhadap komitmen mereka, lingkungan, dan perhatian terhadap tugas-tugas

sekolah. Yang diidentifikasikan dalam dua faktor yaitu kepercayaan diri akademis

siswa dan usaha siswa (dalam Liu, Wang & Parkins, 2005).

Page 20: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Byrne dan Reyes (dalam Tan & Yates, 2007) menyimpulkan konsep diri

merupakan sebuah konsep yang terbentuk oleh berbagai multidimensi,

mempunyai aspek umum dan aspek khusus, salah satunya adalah konsep diri

akademik. Konsep diri akademik diartikan sebagai persepsi terhadap diri sendiri

terhadap prestasi di sekolah.

Penelitian terhadap konsep diri akademik yang dilakukan oleh Herbert W.

Marsh (dalam Guay, Marsh, & Boivin, 2003) ditegaskan dari hasil studi penelitian

tentang ‘Causal Ordering of Academic Self-Concept and Achievement’ yang jelas

memberikan jawaban afirmatif untuk pertanyaan apakah perubahan akademik

konsep diri menyebabkan perubahan pada prestasi akademik. Penelitian ini

penting bahwa kenaikan akademik konsep diri menyebabkan kenaikan pada

prestasi akademik. Dan dijelaskan pula bahwa hubungan konsep diri akademik

dan prestasi mempunyai efek timbal-balik, efek timbal balik memperlihatkan

bahwa konsep diri akademik dan prestasi akademik saling terkait dan saling

memperkuat. Peningkatan akademik konsep diri akan mengakibatkan prestasi

yang lebih baik dan prestasi baik akan membawa pada konsep diri akademik yang

lebih baik. Misalnya, jika guru ingin meningkatkan konsep diri akademik siswa

tanpa meningkatkan prestasinya, maka konsep diri tersebut kemungkinan besar

tidak akan bertahan lama. Sebaliknya, jika guru ingin meningkatkan prestasi

akademik siswa tanpa juga mendorong kepercayaan diri mereka dalam

kemampuan akademiknya, maka prestasi tersebut juga tidak akan bertahan lama.

Oleh karena itu, sesuai dengan model efek timbal balik, guru harus berusaha

Page 21: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

untuk meningkatkan secara simultan baik konsep diri akademis dan prestasi pada

siswanya.

Konsep diri terhadap kemampuan akademis oleh Brookover (dalam Burns,

1993) dipandang menjadi sebagai sebuah faktor yang cukup berarti dalam

pencapaian prestasi akademis pada segala tingkatan usia. Kecenderungan prestasi

yang rendah dipengaruhi oleh konsep diri yang negatif terhadap kemampuan

untuk berprestasi di dalam lingkungan sekolah. Lahey (2009) menyebutkan ada

dua aspek yang mempengaruhi motivasi pada seorang individu yaitu aspek

intrinsik dan aspek eksternal, pada aspek eksternal suatu aktivitas yang dilakukan

karena faktor eksternal individu namun sifatnya tidak tetap. eksternal disebutkan

bisa diperoleh dari faktor lingkungan keluarga atau lingkungan sosial (peer group)

anak. Dijelaskan oleh Fernald & Fernald (1999) salah satu faktor yang

mempengaruhi motivasi berprestasi seorang siswa adalah pengaruh keluarga dan

kebudayaan.

Peranan keluarga dalam hal ini orang tua turut andil dalam pembentukan

karakter kepribadian siswa yang nantinya ikut mempengaruhi penyesuaian diri

siswa di sekolah (dalam Rakhmadini, 2006). Hubungan kelekatan anak dengan

orang tua dikenal dengan sebutan attachment theory atau teori kelekatan.

Attachment diartikan sebagai hubungan timbal balik antara anak dengan orang tua

yang besifat afektif diiringi dengan perasaan aman yang bertahan lama. Terdapat

tiga macam Attachment Style (gaya kelekatan) yang dikembangkan Ainsworth

(dalam Meins, 1997) yaitu; secure attachment, anxious attachment dan avoidant

Page 22: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

attachment. Kemudian lebih disempurnakan oleh Bartholomew (dalam Baron &

Byrne, 2003) attachment style dibagi menjadi empat tipe yaitu; secure attachment

style (gaya kelekatan aman), fearful-avoidant attachment style (gaya kelekatan

takut-menghindar), preoccupied attchment style (gaya kelekatan terpreokupasi),

dan dismissing attachment style (gaya kelekatan menolak).

Salah satu gaya kelekatan yang diteliti oleh Kinasih (2010) secure

attachment style, mengungkapkan bahwa dari hasil penelitiannya korelasi

menunjukkan hasil yang mengarah pada adanya korelasi positif antara gaya

kelekatan aman (secure attachment style) dengan harga diri pada anak usia akhir

(latechildhood). Hasil analisa yang pertama, gaya kelekatan aman-ayah dan harga

diri menunjukkan koefisien korelasi r sebesar 0,470 dengan p = 0,000 (p < 0,05)

pada uji dua sisi (two-tailed). Hasil analisa yang kedua, gaya kelekatan aman-ibu

dan harga diri menunjukkan koefisien korelasi r sebesar 0,433.

Dari uraian diatas peneliti bermaksud mengetahui apakah ada pengaruh

antara Attachment Style seorang siswa terhadap motivasi berprestasinya karena

faktor lingkungan keluarga sangat berperan dalam pembentukan awal karakter

anak, apakah anak tersebut menjadi pribadi yang tangguh ataukah cepat menyerah

terhadap tantangan sekolah untuk berprestasi.

Dari pemaparan yang telah dilakukan diatas, menurut peneliti sangatlah

menarik dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

berprestasi siswa, penelitian dilakukan dengan menetapkan siswa atau siswi SMP

sebagai subjeknya. Maka dari itu peneliti melihat pentingnya untuk mengkaji

Page 23: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

sejauh mana pengaruh konsep diri akademik terhadap motivasi berprestasi pada

siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Sehingga penulis memilih judul ”Pengaruh

konsep diri akademik dan attachment style terhadap motivasi berprestasi

siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly Bogor”

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Agar pembahasan tidak meluas dan lebih terarah, penulis memberikan

batasan pada penelitian ini terhadap:

a. Motivasi berprestasi yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu dorongan

yang akan mengarahkan individu untuk bertingkah laku tertentu dengan

tujuan untuk mencapai tingkat prestasi tertentu pula. Pencapaian prestasi

ini didasarkan pada suatu standar dan tingkah laku berprestasi ini akan

muncul jika individu merasa bahwa dirinya akan dinilai.

b. Konsep diri akademik yang dimaksud peneliti adalah penilaian siswa

terhadap kemampuan akademiknya, yang meliputi kemampuan dalam

mengikuti pelajaran, kemampuan dalam meraih prestasi di bidang

akademik, serta aktivitas di sekolah atau di dalam kelas yang juga

Page 24: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan penilaian seseorang

terhadap kemampuan akademiknya.

c. Attachment style (gaya kelekatan) yang dimaksud peneliti adalah

kecenderungan perilaku lekat individu yang terdiri dari dimensi positif dan

negatif dua sikap dasar, yaitu sikap mengenai self dan sikap terhadap orang

lain. Dimana ada empat tipe attachment style yaitu, secure attachment

style (gaya kelekatan aman), fearful-avoidant attachment style (gaya

kelekatan takut menghindar), preoccupied attchment style (gaya kelekatan

terpreokupasi) dan dismissing attachment style (gaya kelekatan menolak).

d. Siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly yang dimaksudkan adalah siswa yang

terdaftar pada MTs. Al Ghazaly Bogor pada kelas IX A, IX B, IX C dan

IX D tahun ajaran 2010/2011.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dalam penelitian ini

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut;

1. Apakah konsep diri akademik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

a. Apakah Academic Confidence memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

Page 25: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

b. Apakah Academic Effort memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

2. Apakah attachment style memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

a. Apakah Fearful-avoidant style memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

b. Apakah Secure style memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

c. Apakah Dismissing style memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

d. Apakah Preoccupied style memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

3. Apakah perbedaan kelas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris adanya pengaruh

antara konsep diri akademik dan attachment style terhadap motivasi

berprestasi pada siswa MTs. Al-Ghazaly Bogor.

1.3.2 Manfaat penelitian

Page 26: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi upaya

pengembangan ilmu-ilmu psikologi melalui data-data yang diperoleh dari

proses penelitian ini, khususnya dalam bidang Psikologi Pendidikan.

b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Konselor sebagai bahan kajian dan acuan yang berguna terutama dalam

konseling siswa yang memiliki masalah dengan motivasi

berprestasinya.

2. Pihak Sekolah sebagai bahan evaluasi dan masukan dalam upaya

peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan siswa, khususnya

siswa yang mengalami motivasi berprestasi rendah di sekolah.

3. Pemerhati atau peneliti lain sebagai referensi guna melakukan

penelitian serupa yang lebih komprehensif.

Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

upaya menghimpun data tentang pengaruh konsep diri akademik dan

Attachment Style terhadap motivasi berprestasi pada anak underachiever.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan kaidah penulisan

American Psychology Assosiation (APA) style yang mengacu kepada Pedoman

Penyusunan dan Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Page 27: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bagian

bahasan seperti yang akan dijabarkan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan skripsi.

BAB 2 KAJIAN TEORI

Pada bab ini teori yang digunakan peneliti, diantaranya teori motivasi

berprestasi, konsep diri akademik, dan attachment style. Disamping itu juga

kerangka berpikir dan hipotesa penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian berupa:

pendekatan dan metode penelitian, definisi konseptual dan operasional variabel;

pengambilan sampel berupa: populasi dan teknik pengambilan sampel;

pengumpulan data berupa: instrumen penelitian dan teknik uji insrument;

prosedur penelitian berupa: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian;

dan terakhir teknik analisis data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Page 28: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Bab ini berisi gambaran umum subjek penelitian, presentasi data, serta

pembahasan hasil pengujian hipotesa.

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan, diskusi dan saran dari peneliti.

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Motivasi Berprestasi

2.1.1 Pengertian motivasi berprestasi

Murray merupakan salah satu tokoh awal yang berperan dalam teorinya

psychology motive yang meyakini bahwa motivasi merupakan proses dari hasil

Page 29: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

dari kebutuhan individu yang dapat diobservasi dalam keadaan alami atau

situasi klinik. Kemudian Murray mendifinisikan kebutuhan sebagai perhatian

yang berulang terhadap hasil yang ditetapkan dan meyakini bahwa sebuah

kebutuhan terdiri dari dua komponen. Komponen pertama mengarahkan dari

dalam secara alami dan termasuk juga objek yang akan memuaskan kebutuhan

tersebut. Komponen kedua terdiri dari energi yang mengarahkan tingkah laku

dan dapat menimbulkan intensitas dari kebutuhan (dalam Petri & Govern,

2004).

Menurut Petri dan Govern (2004) motivasi merupakan sebuah konsep

yang kita gunakan ketika menjabarkan sebuah kekuatan untuk melakukan suatu

tindakan dimana individu tersebut dapat memulai dan mengarahkan tingkah

laku. Motivasi juga dapat menjelaskan perbedaan dalam kekuatan dari tingkah

laku. Semakin kuat tingkah laku dapat dipertimbangkan menjadi hasil dari

tingkatan motivasi yang tinggi. Tambahan lagi, kita sering menggunakan

konsep motivasi untuk menunjukkan tingkah laku yang tetap. Sebuah tingkah

laku yang dimotivasi tinggi akan selalu menjadi tetap walaupun kekuatan

tingkah laku mungkin rendah. Dimana istilah motivasi oleh Lahey (2009)

berkenaan dengan bagian dalam yang menggerakkan dan memberi arah

terhadap pikiran kita.

Motivasi berprestasi sendiri oleh McClelland (dalam Morgan & King,

1986) termasuk dalam motif sosial dikarenakan motif ini dipelajari dalam

kelompok sosial, khususnya dalam kelurga sebagai tempat kembang anak, dan

Page 30: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

juga disebut sebagai motif sosial dikarenakan adanya keterlibatan orang lain.

selanjutnya dijelaskan motif sosial ini dijabarkan dalam tiga kebutuhan yakni;

kebutuhan akan prestasi (need for achivement), kebutuhan akan hubungan

(need for affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Kebutuhan akan prestasi dinyatakan sebagai dorongan untuk menyelesaikan

sesuatu dan sukses dalam pelaksanaan tugas-tugas. Individu yang motivasi

berprestasinya tinggi diperlihatkan dengan keinginan yang kuat dalam

menyelesaikan dan meningkatkan kinerjanya dalam menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan. Tugas-tugas menjadi orientasi mereka dan sangat menyukai

tugas yang menantang dan evaluasi terhadap yang mereka kerjakan dengan

cara membandingkan dengan hasil kerja orang lain atau dengan standar yang

telah ada.

Kebutuhan akan prestasi oleh Murray (dalam Morgan & King, 1986)

ditinjau dari tujuan dan pengaruhnya dimaknai akan individu dalam

menyelesaikan tugas yang sulit, untuk bersaing dan mengungguli individu yang

lain. Dan ditegaskan pula oleh Lahey (2009) bahwa motivasi berprestasi ini

merupakan kebutuhan psikologis untuk keberhasilan di sekolah, tempat kerja,

dan di area kehidupan lainnya. Tiap orang berbeda dalam mendefinisikan arti

keberhasilan dan itulah alasan yang mendorong untuk mencarinya.

Sejalan dengan pengertian diatas, menurut McClelland (dalam Morgan

& King, 1986) motivasi berprestasi adalah dorongan yang ada pada individu

Page 31: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

untuk menungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar dan

berusaha untuk mendapatkan keberhasilan.

Motivasi berprestasi yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu usaha yang mendorong seseorang

untuk bersaing dengan standar keunggulan, dimana standar keunggulan ini

dapat berupa kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi orang lain.

tingkah laku berprestasi ini akan muncul jika individu merasa bahwa dirinya

akan dinilai. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi ada

kecenderungan untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi

Raynor (dalam Petri & Govern, 2004) menyatakan untuk mencapai

suatu orientasi masa depan (future goals), dorongan untuk berprestasi pada

seorang individu akan mempengaruhi tingkah laku yang sekarang demi

mencapai apa yang dicita-citakan. Orientasi masa depan (future goals) ini

mempunyai dua aspek yaitu aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik.

Pada kenyataannya, dalam dunia pendidikan ada siswa yang motif

berprestasinya lebih bersifat intrinsik sedangkan pada siswa lain bersifat

ekstrinsik hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

apakah itu sifatnya intrinsik atau ekstrinsik. Lahey (2009), membagi hal-hal

yang mempengaruhi motivasi terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik.

Page 32: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

a) Motivasi intrinsik

Berbicara tentang motivasi intrinsik adalah ketika dimana individu dalam

aktivitasnya termotivasi oleh dari dalam dirinya dan sifatnya melekat,

mereka senang untuk menguasai sesuatu yang baru, atau konsekuensi

alami dari kegiatan tersebut. misalnya, monyet yang telah disebutkan

sebelumnya yang akan membongkar teka-teki mekanis karena tidak ada

hadiah selain mendapatkan mereka terpisah secara intrinsik termotivasi

untuk memecahkan teka-teki. Orang-orang yang membaca buku-buku

nonfiksi yang tidak terkait dengan pekerjaan mereka hanya karena itu

menyenangkan untuk belajar hal-hal baru yang termotivasi secara

intrinsik. Demikian pula, orang yang menyumbangkan anonim untuk amal

karena mereka ingin membantu orang tanpa diakui secara intrinsik

termotivasi.

b) Motivasi ekstrinsik

Di sisi lain, motivasi ekstrinsik merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

karena faktor eksternal individu dan sifatnya tidak tetap. Jika seorang anak

yang membenci mengerjakan pekerjaan rumah aritmatika, yang

mendorong untuk melakukannya karena diberikan hadiah untuk setiap

jawaban yang benar, hal ini adalah motivasi ekstrinsik. Demikianlah dia

bekerja untuk karena adanya hadiah (faktor eksternal) daripada karena

minat intrinsik dalam matematika.

Orang yang secara intrinsik cenderung termotivasi untuk bekerja

Page 33: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

lebih keras dan merespon tantangan dengan bekerja lebih keras lagi. Mereka

menikmati pekerjaan mereka lebih banyak dan sering melakukan lebih

kreatif dan efektif daripada orang-orang yang termotivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik dibentuk oleh pengalaman kita belajar. Misalnya, anak-

anak keluarga yang menekankan sukacita dan pentingnya belajar memiliki

motivasi intrinsik lebih untuk belajar di sekolah.

Sejalan dengan teori Lahey, selanjutnya Fernald & Fernald (1999)

mengungkapkan terdapat 4 faktor yang berpengaruh terhadap motivasi

berprestasi bagi seseorang yaitu:

1). Pengaruh keluarga dan kebudayaan (family and cultural influence)

besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis

pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam suatu keluarga

memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan motivasi

berprestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu negara seperti cerita

rakyat sering mengandung tema-tema prestasi yang bisa meningkatkan

semangat warga negaranya.

2). Peranan dari konsep diri (role of self concept)

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya

sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk

melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan

hal tersebut sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku. Shavelson

Page 34: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

dkk. (Marsh dan Hattie, 1996) menciptakan sebuah bagan struktur

konsep diri yang bersifat multidimensional dan hirarkis, dimana konsep

diri terbagi atas konsep diri akademis dan konsep diri non-akademis.

3). Peranan dari peran jenis kelamin (influence of sex roles)

Prestasi tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga

banyak para wanita belajar tidak maksimal khususnya jika wanita

tersebut berada di antara para pria (Fernald & fernald, 1999). Kemudian

horner (Santrock, 1998) juga menyatakan bahwa pada wanita terdapat

kecenderungan takut akan kesuksesan (fear of success) yang artinya

pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh

masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat

ini fear of success masih diperdebatkan.

4). Pengakuan dan prestasi (recognition and achievement)

Individu akan termotivasi untuk bekerja keras jika dirinya merasa

dipedulikan oleh orang lain.

Dari uraian diatas peneliti menilai bahwa siswa yang memiliki

motivasi berprestasi dipengaruhi oleh faktor internal dari dalam dirinya

yang sifatnya menetap, dan pengaruh-pengaruh dari luar (eksternal) siswa

yang juga turut membentuk motivasi –walaupun ini sifatnya tidak menetap–

, sehingga siswa memperlihatkan prestasi yang diharapkan oleh para guru

dan orang tua murid, dimana mereka pun sebagai faktor eksternal turut andil

Page 35: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

dalam membentuk motivasi siswa, yang fungsinya sebagai faktor penguat

positif siswa dalam berprestasi.

2.1.3 Karakteristik motivasi berprestasi

McClelland (dalam Morgan & King, 1986) menjelaskan karakterisitik

individu dengan n-achievement yang tinggi.

1. Individu dengan n-achievement yang tinggi lebih menyukai tugas yang

menantang serta keyakinan akan sukses dalam mengerjakannya. Mereka

tidak suka mengerjakan tugas yang sangat mudah, dimana tidak ada

tantangan didalamnya dan tidak memberikan kepuasan terhadap kebutuhan

berprestasi mereka; maupun tugas yang sangat sulit, dimana besar

kemungkinan keberhasilan sangat rendah. Individu dengan n-achievement

yang tinggi sangat realistis dalam tugas, pekerjaan, dan lapangan kerja yang

mereka pilih; mereka sangat baik dalam membandingkan antara kemampuan

yang mereka miliki dengan apa yang akan di tuntut dari mereka.

2. Individu dengan n-achievement tinggi menyukai tugas yang dimana dapat

dibandingkan dengan yang lain; mereka sangat menyukai ‘umpan-balik’

dengan apa yang mereka kerjakan.

3. Individu dengan n-achievement yang tinggi cenderung untuk terus menerus

bekerja dalam tugas yang dirasa berhubungan dengan karir atau yang

mencerminkan karakteristik pribadi (misalnya inteligensi) dimana mereka

dilibatkan dalam ‘menjadi yang terdepan’.

Page 36: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

4. Ketika individu yang memiliki n-achievement tinggi sukses, mereka

cenderung meningkatkan mutu mereka akan cita-cita dalam arah yang

reaistis, jadi mereka akan bergerak mendapatkan tugas lain yang menantang

dan sulit.

5. Individu dengan n-achievement yang tinggi menyukai bekerja dalam situasi

yang mereka dapat kontrol hasilnya; mereka bukanlah ‘penjudi’.

Dari uraian tentang ciri-ciri orang yang memiliki motivasi tinggi,

akhirnya dapat dinyatakan bahwa individu akan mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan mempresepsikan bahwa keberhasilan adalah merupakan

akibat dari kemauan dan usaha. Sedangkan individu yang memiliki motivasi

berprestasi rendah akan mempersepsikan bahwa kegagalan adalah sebagai

akibat kurangnya kemampuan dan tidak melihat usaha sebagai penentuan

keberhasilan. Ada beberapa ciri yang menjadi indikator orang yang memiliki

motivasi berprestasi. Individu yang motif berprestasi tinggi akan

menampakkan tingkah laku dengan ciri-ciri menyenangkan pekerjaan-

pekerjaan yang menuntut tangung jawab pribadi, memilih pekerjaan yang

resikonya sedang (moderat ), mempunyai dorongan sebagai umpan balik (feed

back) tentang perebuatannya dan berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara

kreatif.

2.1.4 Pengukuran motivasi berprestasi

Dari literatur yang ada, motivasi berprestasi dapat diukur melalui tiga

cara, yaitu:

Page 37: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

1. Tes Proyeksi, tes ini didasarkan pada ide bahwa orang yang akan

memproyeksikan perasaan dan kebutuhannya dalam materi yang ambigu

atau tidak terstruktur (dalam Morgan & King, 1986). Memakai teori dan

pengukuran kepribadian Henry Murray, McClelland (dalam Santrock,

2003) menguji motivasi berprestasi dengan memperlihatkan kepada subjek

gambar yang akan menstimulasi respon yang berhubungan dengan

pencapaian prestasi.

2. Kuesioner, inventori ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku

dan pilihan tertentu untuk dijawab yang berhubungan dengan apa yang

akan atau dipilih untuk dilakukan dalam situasi tertentu.

3. Tes situasional, dalam tes ini dibuat suatu situasi dimana tindakan

seseorang akan menampakkan motifnya yang dominan.

Dalam peneliltian ini, cara yang digunakan untuk mengukur tingkat

motivasi berprestasi subjek adalah dengan kuesioner. Hal ini disebabkan

karena kuesioner peneliti anggap lebih praktis dibanding cara pengukuran yang

lain. Subjek memilih satu dari keempat pilihan jawaban yang dianggap paling

tepat mengenai dirinya, sehingga tidak ada campur tangan peneliti atau orang

lain.

2.2 Konsep Diri Akademik

2.2.1 Pengertian konsep diri akademik

Page 38: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Staines (dalam Burns, 1993) mendefinisikan konsep diri sebagai suatu

sistem sadar dari hal-hal yang dipersepsikan, konsep-konsep, evaluasi-evaluasi

mengenai individu sebagimana siswa tampak bagi individu tersebut.

Selanjutnya konsep diri menurut Hurlock (1978) pada dasarnya merupakan

pengertian dan harapan seseorang mengenai diri yang dicita-citakan dan

bagaimana dirinya dalam realitas yang sesungguhnya, baik secara fisik maupun

psikologik. Konsep diri juga diartikan sebagai pandangan diri anda sendiri

(dalam Calhoun & Acocella, 1990).

Konsep diri menurut Rogers (dalam Burns,1993) adalah organisasi dari

persepsi persepsi diri, yang tersusun atas:

a. Persepsi-persepsi dari karakteristik-karakteristik dan kemampuan-

kemampuan seseorang.

b. Hal-hal yang dipersepsikan dan konsep-konsep tentang diri yang

berhubungan dengan orang lain dan lingkungan.

c. Kualitas-kualitas nilai yang dipersepsikan yang dihubungkan dengan

pengalaman-pengalaman dan objek-objek.

d. Tujuan-tujuan dan ide-ide yang dipersepsikan mempunyai valensi negatif

atau positif.

Konsep diri atau penilaian diri merupakan variabel yang sangat penting

dalam mencapai prestasi akademis. Konsep diri juga sering diartikan tentang

bagaimana individu mengambarkan dirinya yang akan mempengaruhi pola

bersikap, berpikir dan berperilaku serta mempunyai rasa optimis dalam

Page 39: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

mengerjakan tugas tugas dalam hidup sehingga segala tugas dapat dikerjakan

secara optimal.

Konsep diri akademik muncul pada saat anak mulai berhubungan

dengan bidang akademik atau pada saat mereka memasuki bangku sekolah.

Perkembangan konsep diri akademik dipengaruhi oleh lingkungan yang luas.

Yaitu bukan saja orangtua tetapi juga teman-teman sebaya dan guru-guru

(dalam Burns, 1993). Lingkungan sekolah memberikan pengembangan

ketrampilan-ketrampilan yang baru yang menjadikan anak mengevaluasi

dirinya yakni dengan membandingkan dirinya sendiri dengan oranglain dan

mempersepsikan evaluasi oranglain terhadap dirinya. Thomas (dalam Burns,

1993) membuktikan bahwa sikap, pengharapan dan evaluasi guru sangat

berpengaruh terhadap diri akademik siswa.

Strein (1993) konsep diri akademik dapat dibagi oleh dua elemen dasar

pada model Shavelson. Pertama konsep diri akademik menggambarkan secara

deskriptif (misalnya; saya suka matematika), juga berupa evaluatif (misalnya;

saya bisa dalam bidang matematika) ini adalah aspek dari persepsi terhadap

diri sendiri. Kedua, persepsi diri dihubungkan dengan konsep diri akademis

terhadap kecenderungan penguasaan (kompetensi) mata pelajaran. Ini juga

berhubungan dengan persepsi terhadap diri sendiri mengenai prestasi di

sekolah (Reyes, 1984). Persepsi seorang siswa terhadap kemampuan

akademisnya dapat mempengaruhi prestasi yang diraih (dalam Tan & Yates,

2007).

Page 40: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Seseorang yang mempunyai status pelajar pasti mempunyai konsep diri

akademik. Konsep diri akademik ini terbentuk dari pandangan para siswa yang

bersangkutan tentang kemampuannya dalam pelajaran disekolah. Setiap mata

pelajaran yang ada disekolah manjadi satu dimensi spesifik yang menyusun

konsep diri akademik. Demikian halnya pada siswa-siswa di sekolah akan

mempunyai konsep diri akademik yang terbentuk dari persepsi siswa tentang

kemampuan dirinya tersebut sangat penting peranannya dalam proses

pendidikan, terutama berkaitan dengan kelangsungan pendidikannya di masa

yang akan datang. Para siswa yang terdiri dari anak usia remaja membutuhkan

adanya pengakuan dan penghargaan dari lingkungan. Salah satu kebutuhan

yang dapat dipenuhi dari lingkungan sekolah adalah pengakuan dan

penghargaan terhadap prestasinya (dalam Marsh & Hattie, 1996) dari

gambaran siswa terhadap kemampuan dirinya dalam pelajaran disekolah, dan

persepsi siswa tentang pandangan guru dan teman-teman terhadap

kemampuannya tersebut akan membentuk suatu konsep diri akademik.

2.2.2 Struktur konsep diri akademik

Proses perkembangan konsep diri tidak pernah berakhir, hal tersebut

berjalan terus dengan aktif dari saat kelahiran sampai kepada kematian sejalan

dengan individu tersebut secara terus menerus menemukan potensi-potensi

yang baru dalam proses membentuk diri. Untuk memiliki sebuah konsep diri,

seorang anak harus memandang dirinya sendiri sebagai sebuah obyek yang

Page 41: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

jelas berbeda dan mampu untuk melihat obyek-obyek lainnya. Lalu menjadi

sadar terhadap perspektif-perspektif lainnya, hanya di dalam cara yang

demikian, hanya dalam cara yang demikanlah dia dapat sadar terhadap

evaluasi-evaluasi dari orang lain terhadap dirinya.

Terdapat tiga sumber yang tampaknya penting dalam pembentukan

konsep diri, walaupun nilai penting relatifnya berlain-lainan pada periode-

periode yang berbeda-beda di dalam jangka kehidupannya. Ketiga sumber itu

adalah (dalam Burns, 1993):

1. Diri fisik dan citra tubuh

Konsep diri pada mulanya adalah citra tubuh, sebuah gambaran yang

dievaluasikan mengenai diri fisik. Pada masa awal perkembangan bayi

perbedaan yang pertama dibuat antara diri dan bukan diri didasarkan atas

kesadarannya terhadap sensasi-sensasi sentuhan, otot dan dan kinestetiknya

sendiri sewaktu dia menyentuh, mencubit, melempar, jatuh, menubruk dan

lain-lainnya. Sosok tubuh, penampilan dan ukurannya merupakan hal

teramat penting di dalam mengembangkan pemahaman tentang evolusi

konsep diri seseorang. Perasaan-perasaan yang bersangkutan dengan tubuh

dan citra tubuh menjadi inti dari konsep diri di dalam tahun-tahun pertama

kehidupan.

2. Bahasa

Page 42: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Sangat jelas bahwa perkembangan bahasa membantu perkembangan dari

konsep diri, karena penggunaan ‘aku’, ‘dia’ dan ‘mereka’ berguna untuk

membedakan diri (self) dengan orang-orang lainnya. Simbol-simbol bahasa

juga membentuk dasar dari konsepsi-konsepsi dan evaluasi-evaluasi tentang

diri, misalnya sedang sedih atau merasa bahagia. Umpan balik dari orang-

orang lain seringkali dalam bentuk verbal. Dengan kata lain konsep diri

dipahami dalam hubungannya dengan bahasa dan perkembangannya dibuat

mudah dengan bahasa. Jadi jelas bahwa bahasa menjadi sumber konsep diri,

dimana individu mampu untuk mengkonseptualisasikan dan

memverbalisasikan diri dan orang lain.

3. Umpan balik

Sumber utama lainnya dari konsep diri, selain citra tubuh dan keterampilan

berbahasa adalah umpan balik dari orang-orang lain yang dihormati. Sebuah

contoh dijelaskan oleh Guthrie (Burns, 1993) dalam menjelaskan pengaruh

umpan balik terhadap konsep diri. Sebuah kelompok dari siswa pria

memainkan yang dimaksudkan sebagai lelucon kepada seorang siswa wanita

yang bodoh dan tidak menarik. Mereka memperlakukan siswa wanita

tersebut untuk beberapa waktu lamanya seakan-akan ia sangat populer dan

menarik. Siswa-siswa pria tadi terkejut karena dalam waktu satu tahun dia

mengambangkan sikap yang santai, percaya diri dan popularitas. Sikap

semacam itu meningkatkan perolehan yang positif dan memperkuat reaksi-

Page 43: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

reaksi dari orang lain. Siklus umpan balik yang serupa terdapat dibalik

banyak konsep diri dan pola-pola tingkah laku dari kita semua.

Ditambahkan pula oleh Calhoun dan Acocella, potret diri mental

(konsep diri) memiliki tiga dimensi, yaitu pengetahuan tentang diri anda

sendiri, pengharapan anda tentang anda sendiri, dan penilaian tentang diri anda

sendiri.

Shavelson dkk. (dalam Marsh & Hattie, 1996) memperkenalkan model

konsep diri, terdapat tujuh karakteristik penting dalam konstruk konsep diri

yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan model Shavelson dkk.

a. Orang-orang mengorganisasi sejumlah besar informasi yang mereka miliki

mengenai diri mereka sendiri dalam dimensi-dimensi dan mengaitkan setiap

dimensi tersebut satu sama lain dalam sebuah struktur.

b. Konsep diri yang dimiliki seseorang bersifat multifaset, dan setiap fasetnya

mencerminkan sebuah dimensi yang diciptakan oleh orang tersebut atau

masyarakatnya.

c. Konsep diri yang bersifat hirarkis. Persepsi terhadap perilaku dalam situasi

yang spesifik terletak didasar hirarki, penyimpulan tentang diri dalam

dimensi-dimensi tertentu terletak di tengah hirarki, dan konsep diri yang

bersifat umum dan global terletak dipuncaknya.

d. Konsep diri umum yang terletak dari puncak hirarki bersifat stabil. Di

bawah puncak ini, konsep diri menjadi semakin spesifik terhadap situasi-

situasi tertentu, sehingga sifatnya juga lebih tidak stabil. Oleh karena itu,

Page 44: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

perubahan dalam konsep diri yang terletak di bagian bawah hirarki mungkin

tidak terlalu berpengaruh terhadap konsep diri yang berada di atasnya,

namun perubahan konsep diri umum di puncak hirarki akan ikut

mempengaruhi konsep diri seseorang di banyak bidang.

e. Konsep diri menjadi lebih bersifat multifaset seiring dengan perkembangan

individu dari bayi hingga dewasa. Pada masa bayi, seseorang belum dapat

membedakan dirinya dari lingkungannya, sementara anak-anak cenderung

masih memiliki konsep diri yang global dan belum terbedakan. Baru pada

masa dewasa konsep diri seseorang makin terdiferensiasi dan terintegrasi

menjadi konstruk yang hirarkis dan multifaset.

f. Konsep diri memiliki aspek deskriptif dan evaluatif. Evaluasi dapat

dilakukan dengan membandingkan dengan kondisi ideal yang absolut,

standar relatif terhadap teman-teman sebaya, atau tuntutan dari orang-orang

terdekat. Setiap dimensi konsep diri dapat memiliki bobot makna yang

berbeda-beda bagi tiap orang.

g. Konsep diri pada bidang tertentu memiliki hubungan yang lebih kuat pada

konstruk yang secara teoritis berkaitan daripada konsep diri pada bidang lain

yang tidak berkaitan. Misalnya, prestasi akademik akan memiliki hubungan

yang lebih kuat dengan konsep diri akademik dibandingkan dengan konsep

diri sosial atau fisik.

Dari ketujuh karakteristik yang telah dikemukakan tersebut, Shavelson

dkk. (dalam Marsh & Hattie, 1996) menciptakan sebuah bagan struktur konsep

Page 45: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

diri yang bersifat multidimensional dan hirarkis, yang selanjutnya secara

ringkas di gambarkan oleh peneliti.

Oleh Strein (dalam Tan & Yates, 2007)) istilah konsep diri akademik

diatas dapat ditandai dengan dua elemen yang konsisten dengan model

Shavelson. Pertama, akademik konsep diri mencerminkan deskriptif (misalnya,

saya suka matematika) serta evaluatif (misalnya, saya baik di matematika)

aspek persepsi diri. Kedua, persepsi diri yang terkait dengan konsep diri

akademik cenderung berfokus pada kompetensi akademis, bukan sikap. Hal ini

senada dengan teori yang dikembangkan oleh Liu dan Wang (dalam Tan &

Yates, 2007) ada dua ranah konsep diri akademik yaitu academic confidence

(kepercayaan diri akademik) yakni persepsi dan perasaan siswa terhadap

kompetensi akademik mereka. Kemudian academic effort (usaha akademik)

yaitu komitmen siswa akan keterlibatan dan minatnya terhadap tugas sekolah.

General Self-Concept

Academic Self-Concept

Nonacademic Self-Concept:

1. Social Self-Concept. 2. Emotional Self-

Concept. 3. Physical self-Concept

Page 46: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

2.2.3 Pengukuran konsep diri akademik

Burns (1993) menyatakan dari banyak metode pelaporan-diri yang

dapat digunakan untuk mendapatkan suatu deskripsi diri individu beberapa

metode dibawah ini yang mendominasi literatur riset mengenai konsep diri.

1. Skala-skala penilaian, dapat berupa bentuk kuesioner, inventori dan sikap

terhadap skala-skala diri. Pada umumnya metode ini terdiri atas pemberian

seperangkat pernyataan-pernyataan. Subjek merespons kepada masing-

masing pernyataan dengan menyetujui derajat dimana item yang

bersangkutan berlaku padanya atau memberi ciri baginya yang terdapat pada

suatu skala yang ditetapkan dengan biasanya terdiri atas tiga, lima atau

lebih.

2. Daftar pengecekan, pada metode ini individu semata-mata hanya mengecek

kata-kata sifat ataupun pernyataan-pernyataan yang sesuai yang

menjelaskan dirinya sendiri. Hanya item-item tersebut dicek yang berlaku

pada subjek tersebut, pada hakikatnya suatu skala respons ya/tidak.

3. Metode-metode respons yang tidak berstruktur dan bebas, dalam metode ini

subjek diminta untuk menyediakan bahan-bahan mengenai dirinya sendiri,

biasanya dengan melengkapi kalimat-kalimat atau membuat esai. Subjek

dipresentasikan dengan sejumlah pernyataan yang tidak lengkap yang dia

minta untuk melengkapinya.

4. Teknik-teknik proyektif, beberapa periset menggunakan teknik-teknik

proyektif untuk mengukur konsep diri yang tidak sadar (unconscious

Page 47: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

selfconcept), misalnya Friedman, 1955; Mussen dan Jones, 1957; Linton

dan Graham, 1959. Mereka menggunakan pendekatan ini karena mereka

yakin aspek-aspek tidak sadar bersangkut-paut dengan teori-teori diri.

5. Metode wawancara, metode ini sangat sering dilakukan pada usaha

konseling dan didalam studi-studi psikoterapi tentang konsep diri dan

perubahan konsep diri.

Dalam peneliltian ini, cara yang digunakan untuk mengukur konsep diri

akademik subjek adalah dengan kuesioner. Hal ini disebabkan karena

kuesioner dalam penelitian kuantitatif dianggap lebih praktis dibanding cara

pengukuran yang lain. Subjek memilih satu dari keempat pilihan jawaban yang

dianggap paling tepat mengenai dirinya, sehingga tidak ada campur tangan

peneliti atau orang lain.

2.3 Attachment Style

2.3.1 Pengertian attachment (kelekatan)

Istilah Kelekatan (attachment) untuk pertama kalinya dikemukakan

oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby

(dalam Meins, 1997). Kemudian formulasi yang lebih lengkap dikemukakan

oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 . Kelekatan merupakan suatu ikatan

emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan

orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua.

Menurut Santrock (1995) Attachment ialah suatu ikatan emosional yang kuat

antara bayi dan pengasuhnya.

Page 48: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan kelekatan adalah suatu hubungan emosional atau

hubungan yang bersifat afektif antara satu individu dengan individu lainnya

yang mempunyai arti khusus, dalam hal ini biasanya hubungan ditujukan pada

ibu atau pengasuhnya. Hubungan yang dibina bersifat timbal balik, bertahan

cukup lama dan memberikan rasa aman walaupun figur lekat tidak tampak

dalam pandangan anak.

2.3.2 Pembentukan tingkah laku lekat (attachment behavior)

Monks (2006) berpendapat bahwa tingkah laku lekat merupakan

tingkah laku yang khusus bagi manusia, yaitu kecenderungan dan keinginan

seseorang untuk mencari kedekatan dengan orang lain, untuk mencari kepuasan

dalam hubungannnya dengan orang lain tersebut. Bowlby (dalam Santrock,

1995) yakin bahwa bayi dan ibunya secara naluriah membentuk suatu

keterikatan. Ia mengemukakan bahwa bayi yang baru lahir secara biologis

diberi kelengkapan untuk memperoleh perilaku keterikatan ibu. Bayi menangis,

menempel, merengek dan tersenyum. Kemudian, bayi merangkak perlahan-

lahan, berjalan dan mengikuti ibu. Tujuan bayi itu ialah untuk mmpertahankan

agar ibu selalu dekat.

Schaffer (dalam Monks, 2006) mengemukakan bahwa anak pada waktu

dilahirkan mempunyai semacam struktur kognitif yang spesifik, yaitu suatu

struktur kognitif yang terarah pada jenisnya sendiri yang dapat menambah

kemungkinan untuk mempertahankan hidupnya. Dalam tiga bulan yang

Page 49: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

pertama akan timbul daya tarik terhadap manusia pada umumnya, kemudian

struktur kognitif tersebut berubah arah akibat pengalaman dan belajar hingga

anak lebih tertarik pada orang-orang tertentu saja. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Bowlby (dalam Meinz, 1997) bahwa keterikatan anak dengan orang

tuanya berkembang dari hal-hal yang tidak terarah, sedikit demi sedikit

menjadi lebih terarah dan tertentu.

Menurut Monks (2006) ada dua macam tingkah laku yang

menyebabkan seseorang dipilih sebagai objek kelekatan atau figur lekat, yaitu:

1. Sering mengadakan reaksi terhadap tingkah laku anak yang dimaksudkan

untuk menarik perhatian.

2. Sering membuat interaksi secara spontan dengan anak.

Bowlby (dalam Monks, 2006) berpendapat bahwa timbulnya kelekatan

anak terhadap figur lekatnya adalah suatu akibat menjadi aktifnya sejumlah

sistem tingkah laku (behavioral system) yang membutuhkan kedekatan dengan

ibu. Bila anak ditinggalkan oleh ibu atau dalam keadaan takut, sistem tingkah

laku tadi segera menjadi aktif dan hanya bisa dihentikan oleh sentuhan, suara

atau kehadiran ibu. Bowlby (dalam Meinz, 1997) menambahkan ikatan antara

ibu-anak sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan kelekatan

emosional diantara keduanya. Ibu dapat memberi kasih sayang dan perhatian

kepada bayinya. Bayi merasa aman, nyaman dan percaya pada ibunya sebab

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.3.3 Jenis-jenis attachment

Page 50: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Gaya kelekatan adalah kecenderungan perilaku lekat individu yang

terdiri dimensi positif dan negatif pada dua sikap dasar, yaitu sikap dasar

mengenai self dan sikap dasar mengenai orang lain. Bartholomew (dalam

Baron & Byrne, 2003) membagi gaya kelekatan (Attachment Style) menjadi

empat tipe yaitu:

1. Secure attachment style (gaya kelekatan aman)

Seseorang dengan gaya kelekatan aman memiliki self esteem yang tinggi

dan positif terhadap orang lain, sehingga ia mencari kedekatan interpersonal

dan merasa nyaman dalam hubungan. Contohnya, orang dengan gaya

kelekatan aman melaporkan memiliki hubungan yang hangat dengan orang

tua mereka dan mempersepsikan kehidupan keluarga mereka dimasa lampau

dan masa sekarang secara positif. Dibandingkan dengan gaya kelekatan

yang lain individu dengan gayakelekatan aman tidak mudah marah, tidak

mengatribusikan keinginan keinginan bermusuhan dengan orang lain dan

mengharapkan hasil positif dan konstruktif dari konflik.

2. Fearful-avoidant attachment style (gaya kelekatan takut-menghindar)

Memiliki self esteem yang rendah dan negatif terhada orang lain. dengan

meminimalkan kedekatan interpersonal dan menghindari hubungan akrab,

mereka berharap dapat melindungi diri mereka sendiri dari rasa sakit

ditolak. Individu yang takut ditolak menggambarkan orang tua mereka

secara negatif, memendam perasaan hostile (bermusuhan) dan marah tanpa

menyadarinya.

Page 51: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

3. Preoccupied attachment style (gaya kelekatan terpreokupasi)

Memiliki ketidakkonsistenan antara self image dengan image mengenai

orang lain. Individu dengan gaya kelekatan ini mempunyai pandangan

negatif mengenai self dikombinasikan dengan harapan yang positif bahwa

orang lain akan mencintai dan menerima mereka. Sebagai akibatnya

individu yang terpreokupasi mencari kedekatan dalam hubungan (kadang-

kadang kedekatan berlebihan), tapi mereka juga mengalami kecemasan dan

rasa malu karena mereka merasa ‘tidak pantas’ menerima cinta orang lain.

4. Dismissing attachment style (gaya kelekatan menolak)

Memiliki self image yang sangat positif (kadang kala tidak realistis) dan self

description yang berbeda jauh dari gambaran orang lain tentang mereka.

Individu yang menolak melihat dirinya sebagai berharga, independen dan

sangat layak untuk mendapatkan hubungan yang dekat; orang lain lebih

mungkin melihat mereka secara lebih tidak positif dan mendeskripsikan

mereka sebagai tidak ramah dan terbatas kempuan sosialnya. Masalah

utamanya adalah mereka mengharapkan yang terburuk dari orang lain,

sehingga mungkin saja merasa takut kedekatan yang jujur.

Berikut ini empat kategori model attachment style yang dikembangkan

oleh Bartholomew dan Horowitz (dalam Polek, 2007).

Page 52: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Peneliti menyimpulkan bahwa ke empat attachment style (gaya

kelekatan) tersebut mempunyai kombinasi aspek yang berbeda, secure

attachment style (gaya kelekatan aman) mempunyai kombinasi self evaluation

yang positif dan persepsi mengenai orang lain yang positif, fearful-avoidant

attachment style (gaya kelekatan takut menghindar) mempunyai kombinasi self

evaluation yang negatif dan persepsi mengenai orang lain yang negatif,

preoccupied attchment style (gaya kelekatan terpreokupasi) mempunyai

kombinasi self evaluation yang negatif dan persepsi mengenai orang lain yang

positif, dan dismissing attachment style (gaya kelekatan menolak) mempunyai

kombinasi self evaluation yang positif dan persepsi mengenai orang lain yang

negatif.

2.4 Kerangka Berfikir

Page 53: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Dari penjelasan teori-teori diatas peneliti ingin mengetahui seberapa besar

pengaruh konsep diri akademik dan attachment style pada siswa yang

teridentifikasi kelas IX MTs. Al Ghazaly terhadap motivasi berprestasi mereka.

Alur berfikir dalam penelitian ini digambarkan berupa bagan oleh peneliti sebagai

berikut;

2.6 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan

kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini ialah:

Academic Confidence

Kelas

Academic Effort

Secure Style

Fearful-Avoidant Style

Preoccupied Style

Dismissing Style

Motivasi Berprestasi Siswa

Page 54: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Ho1 : Konsep diri akademik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho1.a : Academic Confidence tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho1.b : Academic Effort tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho2 : Attachment style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi

berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho2.a : Fearful-avoidant style tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho2.b : Secure style memiliki tidak pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho2.c : Dismissing style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho2e : Preoccupied style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Ho3 : Kelas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi

berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

BAB 3

METODE PENELITIAN

Page 55: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Dalam penelitian ini diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian

yang digunakan, jenis penelitian yang digunakan, jenis variabel dan definisi

operasional dari variabel yang diteliti, populasi dan sampel, alat ukur

pengumpulan data, uji validitas dan realibitas alat ukur penelitian, teknik analisa

data, dan prosedur penelitian.

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, dimana data yang dihasilkan adalah berupa data kuantitatif yakni data

yang berbentuk bilangan. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, peneliti

menggunakan pengujian secara kuantitatif guna mendukung besarnya pengaruh

antara konsep diri akademik dan attachment style dengan motivasi berprestasi

siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

3.2 Jenis Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel dependen

a. Definisi konseptual: Motivasi berprestasi adalah motivasi berprestasi adalah

dorongan yang ada pada individu untuk menungguli, berprestasi sehubungan

dengan seperangkat standar dan berusaha untuk mendapatkan keberhasilan

(McClelland dalam Morgan dan King, 1986).

Page 56: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

b. Definisi operasional: Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang akan

mengarahkan individu untuk bertingkah laku tertentu dengan tujuan agar

dapat mencapai tingkat prestasi tertentu. Aspek-aspek yang diukur antara

lain; tanggung jawab, mempertimbangkan resiko, umpan balik dan kreatif-

inovatif.

3.2.2 Variabel independen

a. Definisi konseptual: Konsep diri akademik dapat dibagi oleh dua elemen

dasar pada model Shavelson. Pertama, konsep diri akademik menggambarkan

secara deskriptif dan evaluatif. Kedua, persepsi diri dihubungkan dengan

konsep diri akademis terhadap kecenderungan penguasaan (kompetensi) mata

pelajaran. Ini juga berhubungan dengan persepsi terhadap diri sendiri

mengenai prestasi di sekolah (Strein dalam Tan & Yates, 2007).

b. Definisi operasional: Konsep diri akademik adalah skor yang diperoleh dari

hasil skala konsep diri akademik yang terdiri dari dua subskala yang

mengandung dimensi academic confidance dan academic effort.

c. Definisi konseptual: Attachment style adalah kecenderungan perilaku lekat

individu yang terdiri dari dimensi positif dan negatif dua sikap dasar, yaitu

sikap mengenai self dan sikap terhadap orang lain (Bartholomew dalam

Baron dan Byrne, 2003).

d. Definisi operasional: Attachment style adalah skor yang diperoleh dari hasil

skala attachment style yang terdiri dari empat subskala yang mengandung

Page 57: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

empat gaya lekat, yaitu; Secure attachment style (gaya kelekatan aman),

Fearful-avoidant attachment style (gaya kelekatan takut menghindar),

Preoccupied attachment style (gaya kelekatan terpreokupasi) dan Dismissing

attachment style (gaya kelekatan menolak).

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi,

sampel adalah kelompok kecil yang kita amati (Sevilla, 1993).

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi

kelas kelas IX MTs. Al Ghazaly dengan jumlah keseluruhan populasi siswa

dan siswi sebanyak 174 anak.

3.3.2 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

teknik Pengambilan Sampel Purposif, dimana semua anggota atau subjek

penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Beberapa bagian tertentu dalam semua kelompok secara sengaja tidak

dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili sub-kelompok. Sampel yang

akan dijadikan penelitian sudah diterapkan karakteristiknya, diantaranya

sebagai berikut :

Page 58: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

a. Siswa (i) yang terdaftar di MTs. Al Ghazaly tahun ajaran 2010/2011.

b. Siswa (i) MTs. Al Ghazaly kelas IX A, IX B, IX C dan IX D.

3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Metode dan instrumen penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode objektif,

objektif dimaksud dalam pengukuran yaitu pemberian skor atas jawaban yang

diberikan. Dijelaskan oleh Annastasi (Sevilla, 1993) objektivitas tes diperoleh

melalui reliabilitas dan validitas yang tinggi dari pengujian instrumen. Oleh

karena hal tersebut, maka instrumen yang digunakan sebagai alat ukur pada

penelitian ini adalah dengan skala.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model likert

dengan menggunakan derajat persetujuan dan ketidak setujuan.

3.4.2 Teknik uji instrumen

3.4.2.1 Uji validitas

Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan

pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item

dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item yang

dinyatakan gugur atau dimodifikasi, sedangkan bila korelasi yang didapat

Page 59: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

menghasilkan skor yang tinggi maka item tersebut dinyatakan valid dan

dapat digunakan sebagai alat ukur.

Untuk menguji validitas, peneliti menggunakan uji korelasi korelasi

biserial. Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat pada hasil output

SPSS 17.0. Menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat

dari nilai Corrected Item-total Correlation masing-masing butir pernyataan.

Berikut ini rumus korelasi korelasi biserial adalah ;

Keterangan :

rxy : angka indeks antara variabel X dan Y

∑XY : jumlah dari hasil perkalian antara skot variabel X dan Y

∑X : jumlah dari skor X

∑Y : jumlah dari skor Y

∑X2 : jumlah dari skor X yang telah terlebih dahulu di kuadratkan

∑Y2 : jumlah dari skor Y yang telah terlebih dahulu dikuadratkan

(∑X)2 : jumlah dari seluruh skor variabel X, setelah dikuadratkan

(∑Y)2 : jumlah dari seluruh skor variabel Y, setelah dikuadratkan

N : jumlah case

]Y)(Y[N]X)(X[NY)(X)(XYNr

2222xy

Page 60: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

3.4.2.2. Uji reliabilitas

Reliabilitas menurut Sevilla, 1993 adalah derajat ketetapan dan

ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Uji

instrumen dari tiga skala pada penelitian ini menggunakan ukuran

reliabilitas dengan Alpha Cronbach sebagai berikut:

2

2

11 Sx

Sjk

k

Keterangan :

α = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya item tes

Sj² = Varians dari skor item

Sx² = Varians dari skor tes

Uji reliabilitas ketiga skala ini menggunakan program SPSS versi

17.0 for windows.

3.5 Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian

3.5.1 Alat ukur motivasi berprestasi

Page 61: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Alat ukur motivasi berprestasi yang dikembangkan dalam penelitian ini

berdasarkan oleh teori McClelland (Morgan dan King, 1986) menjelaskan

karakterisitik individu dengan n-achievement yang tinggi.

Berdasarkan uji coba terhadap 30 item dalam skala motivasi berprestasi,

maka diperoleh 15 item yang valid dan 15 item yang tidak valid. Hasil tersebut

diperoleh berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Alpha

Cronbach pada program SPSS 17.0 for windows. Disajikan pada tabel 3.2.

dibawah ini :

Tabel 3.2.

Hasil uji validitas pada skala motivasi berprestasi

Variabel Indikator Fav Unfav

Motivasi Berpresatasi

1. Tanggung jawab. 2. Mempertimbangkan resiko 3. Memperhatikan umpan balik. 4. Kreatif-inovatif.

9*,11*,22, 23

2,5,6,24

3,7,25

4,8*,12,16*

13*,17,19*,26*

10*,14*,27*,30

15,21*,28*

1,18*,20*, 29*

5

3

2

5

Jumlah 4 11 15 * item yang valid

Tabel 3.3

Bobot skor skala motivasi berprestasi

Jawaban Favorable Unfavorable

SS (Sangat Setuju) 4 1

S (Setuju) 3 2

Page 62: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

TS (Tidak Setuju) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

Dari hasil uji reliabilitas skala motivasi berprestasi diperoleh reliabilitas

skala dengan 15 item adalah 0,782. Dengan ini maka skala motivasi berprestasi

memiliki reliabilitas yang reliabel.

3.5.2 Alat ukur konsep diri akademik

Alat ukur konsep diri akademik di dalam penelitian ini mengadaptasi skala

yang dikembangkan oleh Liu dan Wang (Tan dan Yates, 2007) yaitu Academic

Self-Concept Questionnaire (ASCQ). ASCQ terdiri dari dua sub-skala, sub-skala

yang pertama adalah academic confidence (kepercayaan diri akademik) yang

mengukur persepsi dan perasaan siswa terhadap kompetensi akademik mereka.

Sub-skala yang kedua, academic effort (usaha akademik) sub-skala ini mengukur

komitmen siswa akan keterlibatan dan minatnya terhadap tugas sekolah.

Berdasarkan uji coba terhadap 24 item dalam skala konsep diri akademik,

maka diperoleh 13 item yang valid dan 11 item yang tidak valid. Hasil tersebut

diperoleh berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Alpha

Cronbach pada program SPSS 17.0 for windows. Disajikan pada tabel 3.4

dibawah ini :

Page 63: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Tabel 3.4

Hasil uji validitas pada skala konsep diri akademik

Variabel Aspek Indikator Fav Unfav

Konsep Diri Akademik

1. Academic Confidence (Kepercayaan Diri Akademis)

Persepsi siswa terhadap kompetensi akademik mereka.

Perasaan siswa terhadap kompetensi akademik mereka.

1*, 3, 5

15*, 19*, 22

9*, 11*, 21

7, 13, 17

3 2

2. Academic Effort (Usaha Akademik)

Komitmen siswa akan keterlibatan terhadap tugas sekolah.

Komitmen siswa akan minatnya terhadap tugas sekolah.

6*, 12, 18

10*, 8*, 23*

16*, 20*, 24*

2*,4,14

4 4

Jumlah 7 6 13 * item yang valid

Tabel 3.5

Bobot skor skala konsep diri akademik

Jawaban Favorable Unfavorable

SS (Sangat Setuju) 4 1

S (Setuju) 3 2

Page 64: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

TS (Tidak Setuju) 2 3

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

Dari hasil uji reliabilitas skala konsep diri akademik diperoleh reliabilitas

skala dengan 13 item adalah 0,707. Dengan ini maka skala konsep diri akademik

memiliki reliabilitas yang reliabel.

3.5.3 Alat ukur attachment style (gaya kelekatan)

Alat ukur attachment style (gaya kelekatan) yang dikembangkan oleh

Bartholomew dan Horowitz (Polek, 2008) dalam penelitian ini mengukur empat

aspek gaya kelekatan, yaitu: secure attachment style (gaya kelekatan aman),

fearful-avoidant attachment style (gaya kelekatan takut-menghindar), preoccupied

attchment style (gaya kelekatan terpreokupasi), dan dismissing attachment style

(gaya kelekatan menolak). Keempat aspek tersebut akan dibagi lagi ke dalam

indikator-indikator untuk mewakili tiap aspeknya.

Pada uji coba terhadap 26 item dalam skala attachment style, maka

diperoleh 16 item yang valid dan 10 item yang tidak valid. Hasil tersebut

diperoleh berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Alpha

Cronbach pada program SPSS 17.0 for windows. Disajikan pada tabel 3.6.

dibawah ini :

Tabel 3.6

Page 65: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Hasil uji validitas pada skala attachment style

Variabel Attachment Style Indikatornya Item

Attachment Style

1. Secure Attachment Style (Gaya Kelekatan Aman)

Mudah dekat dengan orang lain secara emosional.

Nyaman bila bergantung dengan orang lain dan begitu sebaliknya.

Tidak khawatir apabila sendiri atau orang lain tidak menerimanya.

1, 12*, 13,

9, 16, 20*,

15*, 25

1 1 1

2. Fearful-Avoidant Attachment Style (Gaya Kelekatan Takut-Menghindar),

Kurang nyaman dekat dengan orang lain.

Mengiginkan kedekatan emosi dengan orang lain. Tapi sulit untuk mempercayai orang lain.

Khawatir disakiti bila terlalu dekat dengan orang lain.

3, 26*

2*, 4*

18*, 21*

1 2 2

3. Preoccupied Attachment Style (Gaya Kelekatan Terpreokupasi)

Keinginan dekat dengan orang lain secara emosional. Tapi seringnya merasakan orang lain enggan untuk dekat.

Tidak nyaman tanpa adanya kedekatan emosinal dengan orang lain, namun merasa khawatir orang lain tidak menghargainya.

8*, 10, 19*

6*, 22*, 24*

2 3

4. Dismissing Attachment Style (Gaya Kelekatan Menolak).

Nyaman tanpa adanya kedekatan emosional dengan orang lain.

Merasa mandiri serta memilih untuk tidak bergantung pada orang lain, begitu pula sebaliknya.

7*, 14, 17

5*, 11, 23*

1 2

Jumlah 16

Page 66: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

* item yang valid

Tabel 3.7

Bobot skor skala attachment style

Jawaban Bobot skor

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Dari hasil uji reliabilitas skala attachment style diperoleh reliabilitas skala

dengan 16 item adalah 0,808. Dengan ini maka skala attachment style memiliki

reliabilitas yang masih dalam taraf reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari

penelitian ini, dengan metode statistik untuk mengetahui signifikansi pengaruh

antara konsep diri akademik dan attachment style dengan motivasi berprestasi dan

seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas tersebut terhadap motivasi

berprestasi.

Page 67: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Untuk menganalisa data yang diperoleh dan mengetahui pengaruh antara

variabel-variabel penelitian menggunakan teknik statistik regresi berganda dengan

rumus sebagai berikut;

Y = a + b1X1 + b2X2 + …+ bnXn + e

Keterangan:

Y : variabel terikat

a : konstanta

b1,b2 : koefisien regresi

X1, X2 : variabel bebas

e : residual

Penghitungan statistik dilakukan dengan menggunakan sistem

komputerisasi program SPSS versi 17.0. Jika hasil nilai p lebih kecil dari 0.05,

maka pengaruh dianggap signifikan dengan kata lain hipotesis nihil ditolak. Tetapi

jika hasil perhitungan nilai p lebih besar dari 0.05, maka pengaruh tidak

signifikan atau hipotesis nihil diterima.

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Tahap persiapan

Page 68: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Tahap persiapan dimulai dengan perumusan masalah, menentukan

variabel penelitian, melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan

gambaran dan landasan teoritis yang tepat, menentukan, menyusun dan

menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala

motivasi berprestasi dan skala konsep diri akademik yang kemudian dilakukan

uji panelis terlebih dahulu. Setelah skala dikatakan baik maka peneliti

menentukan lokasi penelitian. Peneliti melakukan uji coba (try out) instrumen

yang berupa skala pada tanggal 24 Februari 2011. Try out ini ini diujikan pada

Sekolah MTs Al Syukro pada kelas VII dengan jumlah responden 39 siswa.

3.7.2 Pelaksanaan penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari 2011 di

MTs Al Ghazaly pada 28 siswa pada kelas IX MTs. Al Ghazaly dari jam 08.00 –

10.30 (kurang lebih durasi tiap kelas 30 menit) dengan menggunakan instrumen

berupa skala motivasi berprestasi, skala konsep diri akademik dan skala

attachment style.

Kemudian melakukan skoring hasil skala yang telah diisi oleh responden

penelitian, menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

membuat tabel data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesa

penelitian, menginterpretasikan dan membahas hasil analisa statistik berdasarkan

teori, kemudian merumuskan kesimpulan hasil penelitian.

Page 69: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum subjek penelitian,

pembahasan hasil pengujian hipotesa, serta proporsi varian.

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara rinci deskriptif

dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel. Gambaran umum responden ini

meliputi jenis kelamin, umur, dan skor intelegensi.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah MTs. Al Ghazaly Bogor. Jumlah

siswa pada kelas IX adalah 174 siswa (i). Adapun responden penelitian yang

dipakai berjumlah 117 orang. Berikut ini adalah gambaran responden berdasarkan

jenis kelamin.

Page 70: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Tabel 4.1.

Gambaran Sampel Terpilih

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 52 44 %

Perempuan 65 56 %

Jumlah 117 100 %

Dari sampel yang terpilih berjumlah 117 responden berjenis kelamin laki-

laki berkontribusi sebanyak 44% atau 52 orang, sedangkan berjenis kelamin

perempuan berkontribusi sebanyak 56% atau 65 orang.

Selanjutnya gambaran umum responden akan diuraikan secara rinci berupa

gambaran umum frekuensi dan persentase dari rentang usia, kelas dan skor

intelegensi.

4.1.1. Berdasarkan usia

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi

dengan rentang usia 14 – 17 tahun.

Tabel 4.2.

Gambaran umum responden berdasarkan rentang usia

Usia Frekuensi Persentase

13 – 14 60 51 %

15 – 17 57 49 %

Jumlah 117 100 %

Page 71: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Dari sampel yang terpilih berjumlah 117 responden berdasarkan rentang

usia dari 13 - 14 tahun berkontribusi sebanyak 51% atau 60 orang, sedangkan

dengan rentang usia 15-17 tahun berkontribusi sebanyak 49% atau 57 orang.

4.1.2. Berdasarkan kelas

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang

kelas IX yang terdiri dari tiga kelas.

Tabel 4.3.

Gambaran umum responden berdasarkan kelas

Kelas Frekuensi Persentase

IX A 38 33 %

IX B 40 34 %

IX C 39 33 %

Jumlah 117 100 %

Dari sampel yang terpilih berjumlah 117 responden berdasarkan kelas

IX/A berkontribusi sebanyak 33% atau 38 orang, kelas IX/B berkontribusi

sebanyak 34% atau 40 orang, sedangkan kelas IX/C berkontribusi sebanyak

33% atau 39 orang.

4.2. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan

dengan teknik regresi berganda. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true

Page 72: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Alasan penulis menggunakan

faktor skor ini adalah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan

pengukuran (attenuation). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.4

Coefficientsa analisis regresi 7 variabel bebas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .040 .196 .204 .839

Academic Confidance .151 .082 .151 1.839 .069

Academic Effort .580 .080 .580 7.236 .000

Fearful-Avoidant Style .074 .084 .074 .886 .378

Secure Style .002 .075 .002 .033 .974

Dismissing Style -.080 .073 -.080 -1.102 .273

Preoccupied Style -.123 .085 -.123 -1.444 .152

Kelas -.020 .091 -.016 -.218 .828

a. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Dari persamaan regresi tersebut, bisa dibuat prediksi tentang berapa harga Y

jika nilai setiap variabel bebas diketahui. Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dijelaskan

persamaan regresi berdasarkan nilai B yaitu: motivasi berprestasi (y’) = 0.040 +

Page 73: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

0.151 AC + 0.580 AE + 0.074 FAv + 0.002 Se - 0.080 Di - 0.123 Pr - 0.020

Kelas.

Sesuai tabel 4.4 di atas juga dapat diketahui signifikan tidaknya masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat, hal ini untuk menjawab berbagai

hipotesis dalam penelitian sebagai berikut;

4.2.1. Uji hipotesis 1

Uji hipotesis 1 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan:

apakah konsep diri akademik tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Konsep

diri akademik mencakup 2 faktor, rinciannya sebagai berikut:

a. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk AC = 0.069. Karena p > 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa academic confidence tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly (Ho diterima).

b. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk AE = 0.000. Karena p < 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa academic effort memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly

(Ho ditolak).

Page 74: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

4.2.2. Uji hipotesis 2

Uji hipotesis 1 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan:

attachment style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi

berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Attachment style mencakup

4 faktor, rinciannya sebagai berikut:

a. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk FAv = 0.378. Karena p > 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa fearful-avoidant style tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly (Ho diterima).

b. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk Se = 0.974. Karena p > 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa secure style tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly

(Ho diterima).

c. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk Di = 0.273. Karena p > 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa dismissing style memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly

(Ho diterima).

d. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk Pr = 0.152. Karena p > 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa preoccupied style memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly

(Ho diterima).

Page 75: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

4.2.3. Uji hipotesis 3

Uji hipotesis 3 merupakan uji hipotesis yang menjawab pertanyaan:

kelas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi

siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Pada tabel 4.4 diketahui nilai p untuk kelas = -

0.828. Karena p > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly (Ho diterima).

4.3. Proporsi Varian

Pada subbab sebelumnya dapat diketahui tidak ada variabel bebas yang

pengaruhnya signifikan terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly. Hal ini mungkin terjadi karena sedikitnya jumlah responden dalam

penelitian ini. Namun demikian, peneliti ingin melihat proporsi varian dari

motivasi berprestasi yang secara keseluruhan ditrapkan pada 7 variabel bebas.

Peneliti melakukan uji analisis regresi berganda menggunakan SPSS, hasilnya

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Model Summary analisis regresi dari 7 variabel bebas

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .686a .471 .437 .75062279

a. Predictors: (Constant), Kelas, Academic Confidance, Secure Style,

Dismissing Style, Fearful-Avoidant Style, Academic Effort, Preoccupied

Style

Page 76: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Tabel 4.6

ANOVAb analisis regresi dari 7 variabel bebas

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54.586 7 7.798 13.840 .000a

Residual 61.414 109 .563

Total 116.000 116

a. Predictors: (Constant), Kelas, Academic Confidance, Secure Style, Dismissing Style, Fearful-

Avoidant Style, Academic Effort, Preoccupied Style

b. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai koefesien korelasi ( R) = 0.686,

dimana nilai koefesien determinasi (R2) = 0.471. Ini berarti bahwa proporsi varian

dari motivasi berprestasi yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada 7 variabel

ialah sebesar 47.1%. Atau dengan kata lain, penyebab bervariasinya skor motivasi

berprestasi yang ditentukan oleh 7 variabel bebas (ASC, AE, FAv, Se, Di, Pr, dan

Kelas) secara bersama-sama ialah 47.1%. Sedangkan sisanya sebesar 52.9%

disebabkan oleh aspek-aspek lain. Kesimpulannya, terdapat kemungkinan adanya

aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap motivasi

berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Kemudian pada tabel anova didapat uji F yang telah menguji ke tujuh

variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dari tabel 4.6 nilai F

= 13.840 dengan menggunakan derajat keyakinan 95% atau taraf signifikan 5%

dengan derajat kebebasan df1 = 7 dan df2 = 109, dicari nilai F tabel dengan

menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel. Jadi F tabel untuk FINV

Page 77: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

(0.05.7.109) adalah 2.09. Kesimpulan, F hitung = 13.840 > F tabel = 2.09. Jadi

kesimpulan secara simultan semua variabel bebas mempunyai nilai signifikansi

dan mempengaruhi terhadap variabel terikat.

Sedangkan untuk mengetahui proporsi varian dari konsep diri akademik (2

variabel) dan attachment style (4 variabel) terhadap motivasi berprestasi siswa

kelas IX MTs. Al Ghazaly dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Model Summary analisis regresi

variabel konsep diri akademik dan attachement style

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .686a .470 .441 .74736629

a. Predictors: (Constant), Academic Effort, Fearful-Avoidant Style,

Dismissing Style, Secure Style, Academic Confidance, Preoccupied

Style

Tabel 4.8

ANOVAb analisis regresi

variabel konsep diri akademik dan attachement style

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54.559 6 9.093 16.280 .000a

Residual 61.441 110 .559

Total 116.000 116

Page 78: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

a. Predictors: (Constant), Academic Effort, Fearful-Avoidant Style, Dismissing Style, Secure Style,

Academic Confidance, Preoccupied Style

b. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai koefesien korelasi ( R) = 0.686,

dimana nilai koefesien determinasi (R2) = 0.470. Ini berarti bahwa proporsi varian

dari motivasi berprestasi yang secara keseluruhan bisa diterapkan pada 6 variabel

ialah sebesar 47.0%. Atau dengan kata lain, penyebab bervariasinya skor motivasi

berprestasi yang ditentukan oleh 6 variabel bebas (ASC, AE, FAv, Se, Di, dan Pr)

secara bersama-sama ialah 47.0%. Sedangkan sisanya sebesar 53.0% disebabkan

oleh aspek-aspek lain. Kesimpulannya, terdapat kemungkinan adanya aspek-aspek

lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas

IX MTs. Al Ghazaly.

Kemudian pada tabel anova didapat uji F yang telah menguji ke tujuh

variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dari tabel 4.8 nilai F

= 16.280 dengan menggunakan derajat keyakinan 95% atau taraf nyata 5% serta

derajat kebebasan dari df1 = 6 dan df2 = 110, dicari nilai F tabel dengan

menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel. Jadi F tabel untuk FINV

(0.05.6.110) adalah 2.18. Kesimpulan, F hitung = 16.280 > F tabel = 2.18. Jadi

kesimpulan secara simultan semua variabel bebas mempunyai nilai signifikansi

dan mempengaruhi terhadap variabel terikat.

Berikut ini disajikan tabel coefficient analisis regresi variabel konsep diri

akademik dan attachment style, sebagai berikut:

Page 79: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Tabel 4.9

Coefficientsa analisis regresi variabel konsep diri akademik dan attachement style

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.494E-17 .069 .000 1.000

Secure Style .004 .074 .004 .054 .957

Fearful-Avoidant Style .079 .081 .079 .964 .337

Preoccupied Style -.127 .083 -.127 -1.525 .130

Dismissing Style -.081 .072 -.081 -1.113 .268

Academic Confidance .149 .081 .149 1.834 .069

Academic Effort .584 .077 .584 7.574 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dijelaskan persamaan regresi berdasarkan nilai

B yaitu: motivasi berprestasi (y’) = 8.494E-17 + 0.004 Se + 0.079 FAv - 0.127 Pre

- 0.081 Di + 0.149 AC + 0.584 AE. Dari persamaan regresi tersebut, bisa dibuat

prediksi tentang berapa harga Y jika nilai setiap variabel bebas diketahui.

Setelah mengetahui proporsi varian dari 7 variabel secara bersama-sama,

penulis juga ingin melihat variabel bebas mana yang memiliki kontribusi paling

tinggi terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Oleh karena

itu peneliti melakukan analisis regresi secara hierarki. Di sini mula-mula peneliti

menghitung satu variabel bebas, kemudian menambahkan satu variabel bebas

lainnya, begitu seterusnya hingga seluruh variabel bebas dimasukkan.

Berdasarkan hasil hitungan menggunakan SPSS yang dapat dilihat dilampiran,

Page 80: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

berikut ini ialah tabel proporsi varian motivasi berprestasi yang terkait dengan

variabel bebas, yaitu:

Tabel 4.10

Proporsi varian variabel terikat yang terkait dengan variabel bebas

No Variabel Bebas R2 R2 Change / Kontribusi Varian (%) Sig

1 AC 0.169 16.9% NS 2 AC + AE 0.451 28.2% S 3 AC + AE + Fav 0.451 0% NS 4 AC + AE + Fav + SE 0.451 0% NS 5 AC + AE + Fav + SE + Di 0.459 0.8% NS 6 AC + AE + Fav + SE + Di + Pr 0.470 1.1% NS 7 AC + AE + Fav + SE + Di + Pr + Kelas 0.471 0.1% NS

Total keseluruhan 47.1%

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui kontribusi masing-masing variabel

bebas terhadap motivasi berprestasi. Berikut rincian deskripsi dari masing-masing

variabel bebas sebagai berikut:

1. Pengaruh motivasi berprestasi dengan academic confidence (AC) diperoleh

resume change z sebesar 0.169 yang berarti bahwa variabel AC memiliki

kontribusi sebesar 16.9% dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa

kelas IX MTs. Al Ghazaly. Selain itu pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai

sebesar 0.151 yang berarti bahwa AC secara positif mempengaruhi motivasi

berprestasi dengan kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin

Page 81: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

tinggi academic confidence siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly, maka semakin

tinggi pula motivasi berprestasinya, namun tidak signifikan.

2. Pengaruh motivasi berprestasi dengan academic effort (AE) diperoleh resume

change z sebesar 0.282 yang berarti bahwa variabel AE memiliki kontribusi

sebesar 28.2% dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs.

Al Ghazaly. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi academic effort siswa

kelas IX MTs. Al Ghazaly, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya.

3. Pengaruh motivasi berprestasi dengan fearful-avoidant (Fav) diperoleh resume

change z sebesar 0.000 yang berarti bahwa variabel Fav tidak memiliki

kontribusi dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly. Selain itu pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai sebesar 0.074 yang

berarti bahwa Fav secara positif mempengaruhi motivasi berprestasi dengan

kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly dengan gaya fearful-avoidant semakin rendah pula motivasi

berprestasinya, namun hal tersebut tidak signifikan.

4. Pengaruh motivasi berprestasi dengan secure (Se) diperoleh resume change z

0.000 yang berarti bahwa variabel Se tidak memiliki kontribusi dalam

mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly. Selain itu

pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai sebesar 0.002 yang berarti bahwa Se secara

positif mempengaruhi motivasi berprestasi dengan kriteria tidak signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly dengan gaya secure

Page 82: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

semakin rendah pula motivasi berprestasinya, namun hal tersebut tidak

signifikan.

5. Pengaruh motivasi berprestasi dengan dismissing (Di) diperoleh resume change

z sebesar 0.008 yang berarti bahwa variabel Di memiliki kontribusi sebesar

0.8% dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly. Selain itu pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai sebesar -0.080 yang

berarti bahwa Di secara negatif mempengaruhi motivasi berprestasi dengan

kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly dengan gaya dismissing semakin tinggi pula motivasi berprestasinya,

namun hal tersebut tidak signifikan.

6. Pengaruh motivasi berprestasi dengan preoccupied (Pr) diperoleh resume

change z sebesar 0.011 yang berarti bahwa variabel Pr memiliki kontribusi

sebesar 1.1% dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs.

Al Ghazaly. Selain itu pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai sebesar -0.123 yang

berarti bahwa Pr secara negatif mempengaruhi motivasi berprestasi dengan

kriteria tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly dengan gaya preoccupied semakin rendah pula motivasi

berprestasinya, namun hal tersebut tidak signifikan.

7. Pengaruh motivasi berprestasi dengan kelas diperoleh R2 (R Square) sebesar

0.001 yang berarti bahwa variabel kelas memiliki kontribusi sebesar 0.1%

dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly.

Selain itu pada tabel 4.4 dapat diperoleh nilai sebesar -0.020 yang berarti

Page 83: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

bahwa kelas secara negatif mempengaruhi motivasi berprestasi dengan kriteria

tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah kelas siswa kelas

IX MTs. Al Ghazaly, maka semakin rendah pula motivasi berprestasinya,

namun tidak signifikan.

Page 84: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil dari uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda

menyatakan bahwa:

1. Hasil penelitian ini akan menjawab apakah ada pengaruh yang signifikan

antara konsep diri akademik terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas IX

MTs. Al Ghazaly dengan 2 cakupan variabel, rinciannya sebagai berikut:

a. Variabel academic confidence tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho

diterima).

b. Variabel academic effort memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho ditolak).

2. Hasil penelitian ini akan menjawab apakah ada pengaruh yang signifikan

antara attachment style terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs.

Al Ghazaly dengan 4 cakupan variabel, rinciannya sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

a. Variabel fearful-avoidant style tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho

diterima).

b. Variabel secure style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho diterima).

c. Variabel dismissing style tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho diterima).

d. Variabel preoccupied style tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho

diterima).

3. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara

kelas terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al Ghazaly (Ho

diterima).

5.2. Diskusi

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui variabel-variabel

apa saja yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly dengan menentukan variabel konsep diri akademik dan attachment style

sebagai variabel bebasnya.

Sebagai bahan diskusi penelitian yang telah dilakukan Aat Sriati (2004)

terhadap mahasiswa universitas padjadjaran mengungkapkan bahwa keeratan

Page 86: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

hubungan antara konsep diri dan motivasi berprestasi remaja akhir adalah sebesar

0,523 dengan arah yang positif, artinya semakin positif konsep diri diikuti dengan

peningkatan motivasi berprestasi remaja akhir (N = 138). Pada penelitian tersebut

dapat terlihat bahwa konsep diri memiliki pengaruh terhadap motivasi berprestasi

remaja akhir. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fasti Rola

(2006) adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi

berprestasi pada remaja.

Pada penelitian yang dilakukan ini dapat diketahui bahwa academic effort

(salah satu dari variabel konsep diri akademik) secara positif berpengaruh

signifikan terhadap motivasi berprestasi yakni sebesar 28.2%. Dimana dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi academic effort siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly semakin tinggi pula motivasi berprestasinya.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel-variabel attachment style dengan motivasi berprestasi.

Namun, dapat dilihat dari hasil proporsi varian bahwa nilai koefesien korelasi ( R)

= 0.686, dimana nilai koefesien determinasi (R2) = 0.471. Ini berarti bahwa

proporsi varian dari motivasi berprestasi yang secara keseluruhan bisa diterapkan

pada 7 variabel ialah sebesar 47.1%. Atau dengan kata lain, penyebab

bervariasinya skor motivasi berprestasi yang ditentukan oleh 7 variabel bebas

(ASC, AE, FAv, Se, Di, Pr, dan Kelas) secara bersama-sama ialah 47.1%.

Sedangkan sisanya sebesar 52.9% disebabkan oleh aspek-aspek lain.

Kesimpulannya, terdapat kemungkinan adanya aspek-aspek lain yang memiliki

Page 87: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

pengaruh lebih besar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas IX MTs. Al

Ghazaly.

5.3 Saran

Sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti menyadari bahwa

penelitian ini perlu melakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk itu peneliti

memberikan beberapa saran secara metodelogis dan praktis yang bisa

dipertimbangkan sebagai penyempurnaan yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Saran metodologis

a. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan dan

mengontrol variabel lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa

kelas IX MTs. Al Ghazaly seperti; self esteem yang rendah, kebiasaan

belajar yang buruk, masalah sosial, dan disiplin.

b. Untuk penelitian selanjutnya ketika menyusun item-item skala agar lebih

dikembangkan lagi. Karena menurut peneliti semakin banyak item dalam try

out yang dipakai maka variasi soal yang muncul pada saat penelitian

semakin baik (terlebih jika teknik analisanya memakai analisis faktor).

Page 88: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

c. Apabila ada peneliti yang ingin meneliti pada judul yang sama disarankan

untuk menggunakan sampel penelitian pada populasi yang lain atau sampel

yang lebih besar, agar bisa menjadi perbandingan.

2. Saran praktis

a. Untuk para pendidik, sebaiknya bisa lebih memberikan perhatian lebih lagi

terhadap siswa atau siswinya dapat diarahkan agar dapat lebih

meningkatkan motivasi berprestasinya dengan harapan kelak dapat tergali

potensinya dengan maksimal dan dapat mengarahkan diri mereka sendiri

kepada cita-cita yang ingin dicapai.

b. Untuk para orang tua yang mendapati putra-putrinya agar juga dapat

memberikan dukungan penuh terhadap setiap kegiatan sekolah atau kegiatan

luar sekolah yang mereka minati. Dengan begitu mereka dapat berkembang

dan termotivasi lebih lagi agar segala potensi yang dimilikinya tidak

terbuang percuma.

c. Untuk para siswa (i) agar lebih membangun motivasi dalam dirinya untuk

lebih memaksimalkan potensi yang dimiliki. Meningkatkan kesadaran diri

akan pentingnya pendidikan sebagai salah satu wadah aktualisasi diri.

Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai berdasarkan pengetahuan dan

penilaian terhadap dirinya sendiri akan timbul motivasi berprestasi dalam

meraih apa yang diinginkan dimasa akan datang.

Page 89: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2006). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron, R & Byrne, D. (2004). Social psychology 10th ed . New York: McGraw-Hill.

Baslant, U & McCoach, D. B. (2006). Factors related to the underachievement of university students in turkey. proquest Psychology Journals.

Burns, R. B. (1993). Konsep diri, teori, pengukuran dan perilaku. Jakarta: Penerbit Arcan.

Calhoun, J. F. & Acocella, J. R. (1990). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan 3th ed (terj.). Semarang: IKIP Semarang Press.

Davis, G. A. & Rimm, S. B. (1985), Education of the gifted and talented. New Jersey: Prentice-Hall. Inc.

Fernald, L. D and Fernald, P. S. (1999). Introduction to psychology, 5th.ed. India : A.I.T.B.S. Publisher & Distributors.

Guay, F., Marsh, H.W. & Boivin, Michel. (2003). Academic self-concept and academic achievement: developmental perspectives on their causal ordering. proquest Psychology Journals.

Herwanto, Y. ( 2006). Pemahaman konsep fisika, motivasi berprestasi, & cara belajar dengan prestasi belajar fisika, Tesis. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Hurlock, E. (1978). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang hidup. Jakarta: Erlangga.

Kinasih, A.D.N. (2010). Hubungan antara gaya kelekatan aman terhadap orang tua dengan harga diri pada anak usia akhir (late childhood). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Page 90: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Kovacova, E. & Schuller, I.S. (2006). Self-efficacy and its relation to selected factors of achievement motivation in adolescent Boys and Girl, proquest Psychology Journals.

Lahey, B.B. (2009). Psychology an education. New York: McGraw-Hill.

Liu, W.C., Wang, C.K.J. & Parkins, E. J. (2005). A longitudinal study of students' academic self-concept in a streamed setting; The Singapore Context. proquest Psychology Journals.

Marsh, H.W. (2003). A reciprocal effect model of the causal ordering of academic self-concept and achievement. proquest Psychology Journals.

Marsh, H. W., & Hattie, J. (1996). Theoretical perspectives on the structure of self-concept. In B. A. Bracken (Ed.), Handbook of self-concept (pp 38-90). New York: Wiley

Meins, E. (1997). Security of attachment and the social development of cognition. United Kingdom: Psychology Press Ltd.

Munandar, U. (2004). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

McClelland, D.C. (1987). Human motivation. USA: Cambridge Press University.

Monks, F.J.K & Haditono, S.R. (2003). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada.

Morgan & King. (1986) Introduction to psychology 7th Ed. Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Petri, H.L. & Govern, J.M. (2004). Motivation; theory, research, and application 5th ed. Singapore: Thomson Wadsworth.

Polek. E, (2007), Attachment in cultural context, University of Groningen.

Rakhmadini, A. (2006). Hubungan antara kelekatan (attachment) terhadap orang tua dengan penyesuaian diri siswa SMU Negeri 112 Kembangan Jakarta Barat. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Page 91: PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN ATTACHMENT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2769/1/YUSUF AS SALEH-FPS.pdf · konsep diri akademik dan attachment style terhadap

Rola, F (2006). Hubungan konsep diri dengan motivasi berprestasi pada remaja. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Santrock, J. W. (2004). Educational psychology. New York: McGraw-Hill.

Santrock, J, W. (1998). Adolecence (7th ed.) Washington DC: McGraw-Hill.

Sevilla, et.al,. (1993), Pengantar metode penelitian (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Sriati, A. (2004), Pengaruh konsep diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi akademik remaja akhir. Skripsi. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Tan, J.B.Y. & Yates, Shirley M, (2007), A Rasch analysis of the academic self-concept questionnaire, International Education Journal.