perbedaan human capital skill dan prestasi...

87
PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN INTELIGENSI Oleh: DWI ATMOKO 106070002229 Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: nguyenthuy

Post on 15-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI

BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN

DAN INTELIGENSI

Oleh:

DWI ATMOKO

106070002229

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN INTELIGENSI Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh: Dwi Atmoko 10607002229

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010

Page 3: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN

JENIS KELAMIN DAN INTELIGENSI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh

Dwi Atmoko NIM: 106070002229

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Yunita Faela Nisa, M. Psi NIP: 19770608 200501 2003

Pembimbing II

Mulia Sari Dewi, M.Si, Psi NIP: 19780502 200801 2026

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1431 H/2010 M

i

Page 4: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Motto

“Tiada kekayaan lebih utama daripada akal, tiada

kepapanan lebih menyedihkan daripada kebodohan, tiada

warisan lebih baik daripada pendidikan, dan tiada pembantu

lebih baik daripada musyawarah”.

(Muhammad Al Baqir)

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang,

Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup

(Gloria Steinem)

iii

Page 5: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Desember 2010

C) Dwi Atmoko D) Perbedaan human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin

dan inteligensi. E) XIII + 62 Halaman ( belum termasuk lampiran) Human capital skill (keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampialn teknis praktis), merupakan konsep baru diajukan oleh Cote dan Levin (2000) dalam pengukuran prestasi belajar. Konsep ini diterjemahkan sebagai modal utama untuk berkembang. Pada penelitian ini, dilakukan uji beda antara human capital skill (keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis) dengan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan human capital skill (keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis) dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling sebanyak 116 mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta amgkatan 2007. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik uji-t pada taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara human capital skill (keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan ketrampilan teknis praktis) dan prestasi belajar. Peneliti membedakan berdasarkan jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dalam memperoleh skor human capital skill, sedangkan untuk jenis kelamin perempuan lebih tinggi dalam pencapaian skor prestasi belajarnya. Sedangkan uji beda untuk variabel human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan inteligensi, didapati hasil bahwa tidak ada perbedaan signifikan human capital skill dan prestasi belajar berdasakan inteligensi mahasiswa Berdasarkan tabel hasil tabu silang inteligensi dengan prestasi belajar dapat dilihat mahasiswa yang memiliki kategori dibawah rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 3 kategorisasi sedang dan 14 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki kategorisasi rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 8 kategorisasi sedang, 9 dan 58 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajarnya. Mahasiswa yang memiliki kategorisasi diatas rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 2 kategorisasi sedang dan 18 pada kategorisasi tinggi pada perolehan skor prestasi belajarnya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor inteligensi pada kategorisasi superior memperoleh 1

iv

Page 6: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

v

kategorisasi rendah, dan 12 kategorisasi tinggi pada skor perolehan prestasi belajarnya. Dari hasil penelitian ini didapati human capital skill (keterampilan utama untuk berkembang) yang dimiliki mahasiswa psikologi khususnya angkatan 2007 mayoritas dalam rentangan sedang. Menurut Cote dan Levin, (2000) ini merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat survive didalam kehidupan setelah lulus nanti. Oleh karena itu peneliti menganjurkan kepada pihak Fakultas Psikologi UIN untuk mengadakan seminar atau pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa agar ketika lulus nanti mampu bersaing dengan lulusan Universitas lain yang jauh lebih berkualitas.

Sebagai saran teroritis, tentang pengukuran prestasi belajar hendaknya peneliti menyusun tes prestasi yang didasarkan pada perencanaan yang teliti, cara penulisan item yang telah mengikuti kaidah-kaidah yang standar guna meningkatkan efektivitas daya ukur item dan evaluasi yang kontinyu akan dapat menghasilkan tes prestasi yang mampu mencerminkan hasil capai para siswa dalam belajar. Untuk pengukuran variabel human capital skill hendaknya menggunakan alat ukur dengan aspek-aspek yang telah dijabarkan pada penelitian sebelumnya namun dengan memodifikasinya kembali. Hal ini semata-mata bertujuan agar validitas maupun reliabilitas alat ukur tetap terjaga dari bias budaya ataupun rentang waktu pada penelitian-penelitian sebelumnya.

F) Bahan Bacaan: 15 buku + 7 jurnal

Page 7: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim

Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan untuk kehadirat Allah SWT,

karena berkat segala limpahan keanugrehan dan rahmat-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW serta pengikutnya sampai akhir zaman.

Terselesaikannya skripsi ini sebenarnya juga tidak luput dari bantuan

pihak luar, oleh karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Jahja Umar, Ph. D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, beserta jajarannya.

2. Yunita Faela Nisa, M.Psi dan Mulya Sari, M.Psi yang telah membimbing,

mengarahkan dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis

mendapatkan banyak masukan dari beliau-beliau tersebut, serta terimakasih

banyak atas wawasan dan waktu yang telah diberikan.

3. Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si dan Solicha, M.Si, Rena Latifa, M.Psi selaku

pembimbing informal dan Liany Luzfinda, M.Psi pembimbing akademik

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuannya dengan kesabaran dan keikhlasan.

5. Seluruh responden yang telah bersedia memberikan waktunya untuk mengisi

skala.

6. Keluarga terindah. Mama dan bapak yang telah mencurahkan seluruh tenaga

dan pikirannya demi kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Kakakku

Dianah Manfaati beserta suami, beserta kedua ponakan tercinta Amanda dan

Yasmin yang selalu memberikan hiburan pada peneliti ketika berada dirumah.

7. Kedua sahabat intelektualku, Adiyo Roebianto (beserta keluarga) dan Amirul

Mu’minin yang tak henti memberi dukungan praktis maupun teoritis bagi

peneliti. Realisasi mimpi-mimpi kita semakin dekat, Sorbone menunggu kita.

vi

Page 8: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

vii

8. Keluarga besar angkatan 2006, khususnya ‘uncommon bhe-s’, Ami, Hanny,

Dara, Dhani, Amal, Hanny I, Fahria, Icha, Dina dll. Serta teman-teman mentor

akademis yang telah menyempatkan waktunya untuk brainstorming bersama

penulis.

9. Sahabat-sahabat diskusi Vila Consulting; Fajar, Adam, Obi, Iqbal, Dimas, Eza

and the last but not least Ade Andesra yang selalu memberi inspirasi dengan

konsep “the power of do nothing”. Sahabat-sahabat invisible; Fahmi Cebsa,

Syamsul, Supadi, Haikel.

10. Sahabat-sahabat PMII khusunya komisariat Psikologi, Iswahyudi,

Luqmansyah, Gartika N.E, dan crew “persahabatan” (Rajib, Eda, Deniel).

11. Adik-adik kelas angkatan 2007, 2008, 2009, dan 2010 yang senantiasa

memberikan dukungan moril. Especially buat ‘sipit’ yang memberikan

inspirasi baru dan membantu input data.

12. Staff bagian Akademik, Umum, dan Keuangan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya mba Rini.

13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, karena dukungan moral

serta pengertian mereka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Hanya asa dan doa yang penulis panjatkan semoga pihak yang membantu

penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan yag berlipat ganda dari Allah SWT.

Amin.

Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.

Jakarta, 8 Desember 2010

Penulis

Page 9: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

ix

DAFTAR ISI

Cover

Pengesahan Oleh Panitia Ujian ............................................................................. i

Lembar Pengesahan Pembimbing......................................................................... ii

Motto..................................................................................................................... iii

Abstrak.................................................................................................................. iv

Kata Pengantar ...................................................................................................... vi

Pernyataan Bukan Plagiat……………………………………………………….viii

Daftar Isi ...............................................................................................................ix

Daftar Tabel .......................................................................................................... xii

Daftar Bagan .......................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ .1

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah....................... .7

1.2.1 Pembatasan masalah ..................................................... .7

1.2.2 Perumusan masalah...................................................... .8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... .8

1.3.1 Tujuan penelitian .......................................................... .8

1.3.2 Manfaat penelitian ........................................................ .9

1.3.2.1 Manfaat teoritis ...................................................... .9

1.3.2.2 Manfaat praktis ...................................................... .9

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................. .9

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 11

2.1 Prestasi Belajar.......................................................................... 11

2.1.1 Pengertian prestasi belajar ............................................ 11

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..... 13

2.1.3 Cara mengukur prestasi belajar .................................... 18

Page 10: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

x

2.2 Human Capital Skill.................................................................. 18

2.2.1 Pengertian human capital skill…………………………….18

2.2.2 Keterampilan memotivasi diri........................................ 19

2.2.3 Keterampilan mengelola diri......................................... 20

2.2.4 Ketrampilan teknis praktis ............................................21

2.2.5 Cara mengukur human capital skill (keterampilan utama untuk

berkembang)…………………………………………...22

2.3. Kerangka Berfikir ................................................................... 24

2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 26

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 26

3.2 Populasi dan Sampel................................................................. 26

3.2.1 Populasi ........................................................................... 26

3.2.2 Sampel ............................................................................ 27

3.3 Variabel penelitian.................................................................... 27

3.3.1 Identifikasi variabel ........................................................ 27

3.3.2 Definisi konseptual variabel ........................................... 28

3.3.3 Definisi operasional variabel .......................................... 29

3.4 Pengumpulan Data .................................................................... 30

3.4.1 Teknik pengumpulan data ............................................... 30

3.4.2 Instrumen Penelitian…………………………………….31

3.5 Uji Instrumen ............................................................................. 35

3.5.1 Uji validitas...................................................................... 35

3.5.2 Uji reliabilitas .................................................................. 35

3.6 Prosedur Penelitian ................................................................... 37

3.6.1 Persiapan uji coba alat ukur............................................ 37

3.6.2 Persiapan pengambilan data ........................................... 38

3.8.3 Pelaksanaan pengambilan data ........................................ 39

3.8 Analisis Data.............................................................................. 39

Page 11: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 40

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian....................................... 40

4.2 Analisis Deskriptif .................................................................. 41

4.2.1 Kategorisasi skor human capital skill ............................ 41

4.2.2 Kategorisasi skor prestasi belajar………………………49

4.2.3 Kategorisasi skor inteligensi…………………………...51

4.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN...................................... 57

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 57

5.2 Diskusi .................................................................................... 57

5.3 Saran .......................................................................................61

5.3.1 Saran Teoritis..............................................................62

5.3.2 Saran Praktis...............................................................62

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................64

Page 12: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cara mengukur Human Capital Skill.................................................................... 22

Tabel 3.1 Blue print skala Human Capital Skill (HCS)........................................................ 31

Tabel 3.2 Norma Pen-skoran ................................................................................................ 33

Tabel 3.3 Kaidah reliabilitas Guilford .................................................................................. 36

Tabel 4.1 Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin............................................................. 40

Tabel 4.2 Persebaran skor keterampilan memotivasi diri ..................................................... 41

Tabel 4.3 Persebaran skor keterampilan mengelola diri ....................................................... 41

Tabel 4.4 Persebaran skor keterampilan teknis praktis......................................................... 42

Tabel 4.5 Persebaran skor human capital skill ..................................................................... 42

Tabel 4.6 Kategorisasi keterampilan memotivasi diri .......................................................... 44

Tabel 4.7 Kategorisasi keterampilan mengelola diri ............................................................ 46

Tabel 4.8 Kategorisasi keterampilan teknis praktis .............................................................. 47

Tabel 4.9 Kategorisasi human capital skill........................................................................... 48

Tabel 4.10 Kategorisasi skor prestasi belajar ....................................................................... 49

Tabel 4.11 Kategori responden pada variable prestasi belajar.............................................. 50

Tabel 4.12 Kategorisasi skor inteligensi ............................................................................... 51

Tabel 4.13 Uji beda human capital skill berdasarkan jenis kelamin ................................... 62

Tabel 4.14 Uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin .......………………………53

Table 4.15 Tabu silang human capital skill dengan prestasi belajar………………………..54

Tabel 4.16 Uji beda human capital skill berdasarkan inteligensi………………...................54

Tabel 4.17 Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi……………………..................55

Tabel 4.18 Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi………………………………..56

Tabel 5.1 Skor IQ mahasiswa ............................................................................................... 60

Page 13: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................... …………...24

Page 14: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat, yang sejak dahulu

hingga saat ini dan akan terus menerus penting hingga masa yang akan datang

adalah pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang pertama dan paling utama

dalam segi kehidupan, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, baik secara

tertulis maupun tidak, karena setiap proses pendidikan merupakan langkah

menuju pendewasaan intelektual seseorang. Dalam pengertian yang sempit,

pendidikan berarti perbuatan atau proses untuk memperoleh pengetahuan.

Sedangkan dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai

sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah yang sesuai dengan kebutuhan

(Syah, 2000).

Pendidikan ditetapkan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional

(sisdiknas) tahun 2003 sebagai usaha dasar yang terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Fokus utama dunia pendidikan adalah manusia. Dalam hal ini adalah

peserta didik karena dengan adanya pendidikan peserta didik di dorong untuk

1

Page 15: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

terlibat dalam proses merubah kehidupannya kearah yang lebih baik,

mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin tahu, serta

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya, sehingga

dapat berfungsi untuk peningkatan kualitas hidup pribadi dan masyarakat

(Purwanto, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA (Programme

International Student Assesment) yang melakukan penelitian di 57 negara

termasuk Indonesia. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan menurunnya

prestasi belajar di Indonesia. Hasil study tersebut menunjukkan bahwa: (1)

Prestasi Indonesia dalam sains berada pada peringkat 50 dari 57 negara. Peringkat

beberapa Negara di Asia berada diatas Indonesia, bahkan Thailand berada

diperingkat 46; (2) Prestasi Indonesia dalam matematika berada pada peringkat 50

dari 57 negara, sedangkan Thailand berada diperingkat 44; (3) Dalam kemampuan

membaca, siswa Indonesia berada pada peringkat 48 dari 56 Negara, dan Thailand

berada diatas Indonesia, yaitu pada peringkat ke 44 (dalam Basuki, 2009).

Realita yang terjadi di atas tentu menjadi cambuk bagi dunia pendidikan

Indonesia saat ini. Menurut peneliti hal ini salah satunya disebabkan oleh kualitas

SDM sebagai pelaku pendidikan yaitu siswa di Indonesia yang kurang mampu

bersaing dengan Negara lain dalam mencapai prestasi yang diinginkan, sehingga

pelaku pembelajaran yang dalam hal ini adalah siswa atau mahasiswa tidak

mampu menunjukkan kualitas prestasi belajar yang sesuai yang diharapkan

bersama. Padahal kita ketahui bersama, bahwasanya prestasi belajar merupakan

cerminan atas keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Artinya jika

2

Page 16: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

prestasi belajar tersebut buruk maka dapat diartikan pula hasil pembelajaran yang

telah dilakukan juga kurang atau bahkan tidak berhasil.

Saat ini parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan

pendidikan adalah prestasi belajar. Adapun Winkel (1996) mengatakan bahwa

prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Dalam kaitannya pada penelitian ini parameter keberhasilan yang hendak di ukur

ialah prestasi belajar pada jenjang pendidikan tinggi.

Ramsden, (1992) menyatakan keberhasilan belajar di perguruan tinggi

ketika seorang mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan sebuah materi,

serta mampu mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat selama

proses belajar mengajar berlangsung. Harackiewicz dan kawan-kawan (2002)

menyatakan bahwa pada intinya sukses tidaknya pembelajaran di perguruan tinggi

dapat dilihat dari dua hal. Pertama adalah kemampuan mahasiswa dalam

memahami materi yang tercermin dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hal

yang kedua adalah berkembangnya minat terhadap disiplin ilmu yang dipilih.

Dengan adanya minat yang besar untuk memperdalam materi, mahasiswa akan

terlibat secara mendalam pada tugas-tugas perkuliahan yang harus diselesaikan.

Jika mahasiswa dapat memperoleh IPK yang tinggi dan minatnya bertambah

terhadap materi-materi yang diberikan dalam perkuliahan, pembelajaran dapat

dikatakan berhasil.

3

Page 17: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Dalam pembelajaran di perguruan tinggi, prestasi belajar di tiap semester

biasanya di ukur hanya melalui skor IPK. Sebenarnya hasil pembelajaran berupa

perubahan pola pikir, minat, pemahaman terhadap materi dan proses kognitif serta

metakognitif yang dialami mahasiswa dapat terukur melalui nilai IPK jika dosen

dapat memberikan nilai evaluasi yang tepat. Itupun membutuhkan kerjasama yang

baik dengan mahasiswa, dimana mahasiswa pun harus mampu untuk fair dalam

mencapai sebuah keberhasilan belajar. Dalam artian tak ada bentuk kecurangan

atau ketidakjujuran ketika penilaian prestasi belajar sedang berlangsung.

Purwanti (2006) dan S. Pandia (2006) dalam penelitiannya mengajukan

konsep human capital skill dari Cote dan Levine (2000) sebagai pelengkap dalam

penilaian prestasi belajar. Di dalamnya mencakup keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri dan keterampilan teknis praktis. Konsep tersebut

dianggap dapat mengantar mahasiswa menguasai seperangkat kemampuan dan

sikap. Kemampuannya adalah kemampuan menerapkan, mengembangkan dan

menciptakan ilmu, sedangkan sikapnya antara lain obyektif. Jujur, kritis, dan

memiliki rasa ingin tahu.

Menurut (S. Pandia dan Purwanti, 2008), keterampilan memotivasi diri

dapat disamakan dengan motivasi intrinsik yang merupakan tantangan yang

didasarkan pada minat pribadi, dan bertujuan untuk mengasah kemampuan yang

dimiliki (Wollfolk, 1994). Keterampilan ini terdiri dari kemampuan untuk

melakukan suatu aktivitas tanpa kebutuhan akan insentif atau hukuman,

kemampuan memilih aktifitas karena minat pribadi dan bukan karena pengaruh

4

Page 18: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

dari luar, dan kemampuan untuk menentukan sendiri aktivitas yang akan di

lakukan (self determined).

Keterampilan mengelola diri merupakan keterampilan untuk mengelola

berbagai kapasitas diri untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Keterampilan

yang harus dikelola tersebut terdiri dari kemampuan berkomunikasi secara lisan

dan tulisan, kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan keterampilan

memimpin.

Sedangkan keterampilan teknis praktis merupakan keterampilan praktis

atau aplikatif sebagai perwujudan motivasi intrinsik, yang terdiri dari perilaku

yang penuh inisiatif, inovatif, kreatif, kemampuan mengambil keputusan,

kemampuan memecahkan masalah, dan bekerja secara mandiri, kemampuan

berorganisasi dan membuat perencanaan serta kemampuan menguasai prinsip-

prinsip matematis, tugas-tugas kuantitatif dan penyelesaian tugas-tugas teknis.

Keterampilan-keterampilan di atas dinyatakan sebagai modal dasar bagi

para lulusan universitas dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, baik

secara langsung yaitu keterampilan teknis, maupun secara tak langsung yaitu

ketrampilan memotivasi diri dan keterampilan mengelola diri. Keterampilan

memotivasi diri dan keterampilan mengelola diri sebenarnya merupakan hasil

yang paling penting dari pembelajaran di perguruan tinggi, karena terkait dengan

kontribusi terhadap kemampuan beradaptasi dalam berbagai perubahan dunia

yang serba cepat (S. Pandia dan Purwanti, 2008).

5

Page 19: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Dengan memiliki keterampilan teknis praktis yang baik, para lulusan

perguruan tinggi nantinya akan dapat dengan mudah memasuki dunia kerja dan

menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang tentunya berbeda dengan dunia

kampus. Dengan memiliki keterampilan memotivasi diri yang tinggi mahasiswa di

harapkan dapat memilih keterampilan yang akan di kembangkan dan memilih cara

yang tepat untuk mengembangkan ketrampilan tersebut.

Sedangkan dengan memiliki keterampilan mengelola diri yang baik

mereka dapat membuat berbagai pilihan yang terkait dengan pengembangan diri.

Nilai IPK tetap menjadi penting dalam pengukuran prestasi belajar perguruan

tinggi karena secara umum nilai IPK mencerminkan hal-hal yang telah dicapai

mahasiswa selama proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Untuk

memperoleh pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi, nilai IPK-lah yang

pertama kali dilihat.

Pengukuran prestasi belajar selalu berkaitan erat dengan inteligensi

mahasiswa. Seperti yang dikemukakan oleh Syah (2004) bahwasanya inteligensi

merupakan faktor esensial dalam memprediksi prestasi belajar. Seseorang yang

memiliki IQ tinggi umumnya lebih mudah belajar dan hasilnya cenderung baik.

Sebaliknya seseorang dengan IQ rendah umumnya lebih sulit untuk belajar,

sehingga prestasinya pun cenderung rendah.

Tak hanya masalah inteligensi, fenomena yang terjadi saat ini adalah

dimana skor prestasi belajar perempuan lebih tinggi dari pada skor prestasi belajar

laki-laki (Berk dalam Woolfolk, 2004) menjadi beberapa perdebatan dibeberapa

6

Page 20: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

penelitian. Beberapa hasil penelitian pun menunjukkan perbedaan antara skor

prestasi belajar perempuan dan skor prestasi belajar laki-laki

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik meneliti perbedaan human

capital skill (yang mencakup keterampilan memotivasi diri, keterampilan

mengelola diri dan keterampilan teknis praktis) dan prestasi belajar mahasiswa

berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai

berikut :

1. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah skor Indeks Prestasi

mahasiswa.

2. Human capital skill merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang

dalam menunjukkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang

dimilikinya sebagai pribadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal

tersebut didapati melalui proses pendidikan (Gary S. Becker, 1964).

Pengukuran human capital skill dalam penelitian ini, menggunakan teori

yang telah dikemukakan oleh (Cote dan Levin, 2000) yang terdiri dari

keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan

keterampilan teknis praktis.

3. Subjek pada penelitian adalah mahasiswa angkatan 2007 Fakultas

Psikologi UIN Jakarta. Dengan asumsi, mahasiswa angkatan 2007 telah

7

Page 21: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

mendapatkan hampir seluruh bobot SKS yang telah ditetapkan oleh

Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

1. 2. 2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka perumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan human capital skill berdasarkan jenis kelamin ?

2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin?

3. Apakah ada perbedaan human capital skill berdasarkan inteligensi?

4. Apakah ada perbedaan prestasi belajar berdasarkan inteligensi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui perbedaan human capital skill berdasarkan jenis

kelamin mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

3. Untuk mengetahui perbedaan human capital skill berdasarkan inteligensi

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

4. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar berdasarkan inteligensi

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

8

Page 22: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

1.3.2 Manfaat penilitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat manambah pengetahuan dan rasa ingin tahu mahasiswa

khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi dalam pengembangan teori Psikologi

serta mengembangkan banyak penelitian agar dapat mengimplementasikan

didalam kehidupan sehari-hari.

1.3.2.2 Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana baru dalam

pengukuran prestasi belajar, dengan mengajukan human capital skill sebagai

pelengkap keberhasilan belajar yang optimal.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB 1 : Pendahuluan

Berisi latar belakang mengapa perlu dilakukan penelitian,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan

masalah dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Kajian Teori

Dalam bab ini akan dibahas sejumlah teori yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti secara sistematis, beserta

hipotesis penelitian.

9

Page 23: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

10

BAB 3 : Metode Penelitian

Dalam bab ini meliputi, subyek penelitian, variable penelitian,

instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis

data.

BAB 4 : Hasil Penelitian

Dalam bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil

penelitian meliputi, pengolahan statistik dan analisis terhadap

data.

BAB 5 : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran

Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi

penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini

juga dimuat diskusi dan saran.

Page 24: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

11

BAB 2

KAJIAN TEORI

Berikut ini akan diuraikan berbagai literature yang terkait dengan variabel

penelitian, yaitu, pengukuran prestasi belajar di perguruan tinggi dan human capital

skill (yang terdiri dari keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan

keterampilan teknis praktis).

2.1 Prestasi Belajar

2.1.1 Pengertian prestasi belajar

Prestasi belajar menurut Chaplin (2002) merupakan satu tingkat khusus

perolehan atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh guru-guru,

lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi ke dua hal tersebut.

Sumadi Suryabrata (2005) berpendapat bahwa prestasi belajar sebagai

hasil dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (angka)

yang khusus diberikan untuk proses evaluasi, misalnya rapor, hasil ini dibagikan

kepada mahasiswa pada akhir semester setelah pelaksanaan ujian akhir.

Dalam bidang pendidikan, siswa dikatakan memiliki prestasi baik bila

menjadi juara kelas ataupun memperoleh nilai yang baik. Pengertian prestasi

belajar didalam kamus balai pustaka nasional, (2001) yaitu penguasaan

pengetahuan dan keterampilan terhadap mata kuliah yang diberikan melalui hasil

tes (Dhona, 2001).

Page 25: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

12

Menurut Ahmadi (1991) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan dalam tingkah laku individu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Dengan demikian belajar dapat

didefinisikan sebagai berikut: belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Gagne (dalam Syah, 2004) menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu

situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia

mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Sedangkan

Morgan (dalam Syah, 2004) mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang

relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan

atau pengalaman.

Dengan demikian, dari pengertian prestasi belajar yang peneliti kutip dari

beberapa sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar itu adalah

skor pencapaian hasil tes atau ujian yang diperoleh siswa, dimana tes atau ujian

sebagai pengukuran kemampuan serta pemahaman belajar siswa atas

pembelajaran yang telah dilakukan (Umar, 2010, personal communication). Atau

singkatnya, prestasi belajar lebih berkaitan dengan pengukuran pencapaian hasil

belajar.

Page 26: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

13

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam (Syah, 2004). Akan tetapi berdasarkan latar

belakang penelitian, penulis hanya menjabarkan dua macam faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar, yakni:

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek,

yakni:

1. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) meliputi kondisi umum

jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat

kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siwa dalam mengikuti

pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai

pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah

cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau

tidak berbekas.

2. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) banyak faktor yang

termasuk psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan

kualitas perolehan pembelajaran siswa. Faktor-faktor rohaniah

siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial adalah:

a. Inteligensi

Reber (dalam Syah, 2004) Inteligensi pada umumnya dapat

diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi

Page 27: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

14

rangsangan atau menyesuaikankan diri dengan lingkungan

dengan cara yang tepat Jadi, inteligensi sebenarnya bukan

persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-

organ tubuh lainnya. Akan tetapi, peran otak dalam

hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol

daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak

merupakan ”menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas

manusia (Syah, 2004)

Inteligensi terdiri dari keahlian memecahkan masalah dan

kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman

kehidupan sehari-hari. Minat terhadap intelegensi sering kali

difokuskan pada perbedaan dan penilaian individual (Santrock,

2009).

Inteligensi adalah sebuah kemampuan dasar yang

mempengaruhi kinerja disemua tugas yang berorientasi

kognitif, mulai dari soal matematika, sampai menulis puisi atau

menyelesaikan teka-teki (Woolfolk, 2009)

b. Bakat

Menurut Freeman 1963 (Shaleh, 2004) bakat adalah sifat-sifat

yang memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang dimiliki

seseorang, yang dengan melalui latihan-latihan dapat direalisasi

menjadi kemampuan-kemampuan yang nyata terutama dalam

Page 28: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

15

bidang-bidang khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni

musik, dan bidang teknik. Sedangkan Chaplin, 1972 & Reber,

1988 (dalam Syah, 2004) Secara umum, bakat (aptitude) adalah

kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang Dengan demikian,

sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu

sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sehubungan dengan

hal di atas, bakat akan mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi

belajar bidang-bidang studi tertentu.

c. Minat

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut

Reber 1988 (dalam Syah, 2004) minat tidak termasuk istilah

populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang

banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti pemusatan

perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Namun

terlepas dari masalah tersebut, minat seperti yang dipahami dan

dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas

pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.

Sedangkan minat secara sederhana dapat diartikan sebagai

suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan

bertindak terhadap orang , aktivitas atau situasi yang menjadi

Page 29: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

16

objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang

(Shaleh, 2004)

d. Motivasi

Motivasi adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu

yang lain ( cara untuk mencapai tujuan). Motivasi terbagi

menjadi dua bagian, yang pertama motivasi ekstrinsik sering

dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan

hukuman. Misalnya murid mungkin belajar keras menghadapi

ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan motivasi

intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu

demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid

mungkin belajar menghadapi ujian karena ia senang pada mata

pelajaran yang diujikan itu (Santrock, 2009).

2) Faktor eksternal

Faktor ekternal siswa juga terdiri dari dua macam:

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang.

Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat

dan tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan

mahasiswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu

Page 30: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

17

sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan

keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat

memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan

hasil yang dicapai oleh seorang mahasiswa (Syah, 2004)

Sebagai anggota masyarakat, mahasiswa tidak bisa lepas dari ikatan

sosial. Sistem sosial tersebut mengingat perilaku siswa untuk tunduk

pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam

masyarakat. Demikian juga halnya dengan di perguruan tinggi,

peraturan dan tata tertib yang harus mahasiswa taati (Djamarah, 2002).

2. Lingkungan non-sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang

digunakan mahasiswa (Syah, 2004)

Selain itu polusi seperti pencemaran udara dapat mengganggu

pernafasan siswa, oleh karena itu keadaan suhu dan kelembaban udara

berpengaruh terhadap siswa disekolah, pembangunan gedung sekolah

yang tidak jauh dari hiruk pikuk lalu lintas dan pabrik menimbulkan

kegaduhan suasana kelas. Kemudian sarana dan fasilitas mempunyai

arti penting dalam pendidikan, gedung sekolah misalnya sebagai

tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

Page 31: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

18

di sekolah (Djamarah, 2002). Faktor-faktor tersebut dipandang turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa.

2.1.3 Cara mengukur prestasi belajar

Dalam pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk

ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian

masuk perguran tinggi (Azwar, 2002). Dari penjelasan tersebut dapat diartikan

bahwa kita dapat mengukur prestasi belajar mahasiswa dari hasil atau nilai

ulangan-ulangan harian dan berbagai macam jenis tes yang diadakan oleh pihak

perguruan tinggi yang bersangkutan. Prestasi belajar yaitu, hasil yang dicapai oleh

seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport

(Purwanto, 1992). Dalam penelitian ini penulis mengukur prestasi belajar

mahasiswa dengan cara melihat nilai yang didapatkan mahasiswa setelah

mengikuti Ujian Akhir Semester yang tertuang dalam IP (indeks prestasi)

mahasiswa yang diperoleh dengan membagi jumlah nilai keseluruhan dengan

bobot sks yang telah dicapai.

2. 2 Human Capital Skill

Human capital skill merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang

dalam menunjukkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya

sebagai pribadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal tersebut didapati melalui

proses pendidikan (Gary S. Becker, 1964)

Page 32: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

19

Human capital skill (keterampilan utama untuk berkembang) terdiri dari

keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan

tekhnis (Cote dan Levin, 2000). Berikut ini akan dijelaskan masing-masing

keterampilan tersebut.

2.2.1 Keterampilan memotivasi diri

Keterampilan ini dapat disamakan dengan motivasi intrinsik yang

merupakan tantangan yang didasarkan pada minat pribadi dan bertujuan untuk

mengasah kemampuan yang dimiliki (Woolfolk, 2004). Pengertian lain setelah

menyimpulkan dari Cote dan Levin (2000), Purwanti dan S.Pandia (2008) yaitu

keterampilan untuk mengasah (mengembangkan), berusaha untuk selalu

mengupayakan perbaikan diri berdasarkan minat pribadi. Adapun ciri-ciri individu

dengan motivasi intrinsik diantaranya:

a. Tidak membutuhkan insentif atau ancaman hukuman karena aktivitas itu

sendiri merupakan insentif.

b. Aktivitas tertentu dipilih karena minat pribadi dan bukan karena pengaruh

dari luar (internal of locus causality)

c. Individu yang bersangkutan bebas menetukan aktivitas yang dipilih (self-

determined)

Adapun ciri lain yang disimpulkan dari Cote dan Levin (2000) yaitu, memiliki

motivasi untuk menyelesaikan masalah, merencanakan masa depan, tidak

tergantung pada orang lain dan memiliki perilaku yang penuh dengan inisiatif.

Page 33: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

20

2.2.2 Keterampilan mengelola diri

Keterampilan ini merupakan keterampilan untuk mengelola berbagai

kapasitas diri untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Keterampilan yang

harus dikelola menurut Woolfolk (2004) adalah setiap tujuan atau sasaran hidup

individu yang terjadi setelah individu menyelesaikan pendidikan (post education).

Keterampilan mengelola diri merupakan keterampilan untuk membuat

tujuan dan perencanaan berdasarkan kapasitasnya secara efektif. ( Cote & Levin

(1997), Woolfolk (2004), Purwanti dan S Pandia (2008). Cote dan Levin (2000)

menambahkan kemampuan untuk bekerja secara mandiri sebagai salah satu

kriteria mengelola diri, dan mengajukan ketrampilan teknis praktis sebagai hal-hal

yang harus dikelola diantaranya ketrampilan administrasi, kreatif dan penuh

inovasi, mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, mampu

menyesuaikan diri terhadap perubahan serta memiliki kemampuan memimpin

(good leadership).

Adapun ciri-ciri individu yang memiliki keterampilan mengelola diri

menurut Woolfolk (2004), Purwanti dan S. Pandia (2008), yaitu;

a. Dapat membuat perencanaan dan penetapan tujuan

b. Dapat memonitor dan mengevaluasi kemajuan

c. Dapat memberi penguatan pada diri sendiri (self-reinforcing) bila ada

kemajuan.

d. Mampu bekerja secara mandiri

Page 34: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

21

e. Mampu membentuk beliefe, pemikiran dan pemahaman yang dijadikan

pedoman untuk memahami situasi rill

f. Mampu dan berani menunjukkan keunikan pribadi.

2.2.3 Keterampilan teknis praktis

S. Pandia dan Purwanti (2008) menganalogikan keterampilan teknis

praktis yang diajukan oleh Cote dan Levin dengan istilah pengetahuan prosedural

(procedural knowledge) yang di ajukan oleh Matlin (2003) dan merupakan

komponen perilaku (selain keterampilan dan sikap).

Menurut Matlin (2003) pengetahuan prosedural adalah pengetahuan

tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dengan demikian bila dikaitkan dengan

dua keterampilan di atas, (memotivasi dan mengelola diri), maka keterampilan

teknis praktis adalah keterampilan praktis atau aplikatif untuk berkembang ke arah

yang lebih baik dan keterampilan praktis atau aplikatif sebagai perwujudan

motivasi intrinsik (Pandia dan Purwanti, 2008)

Keterampilan teknis merupakan keterampilan praktis atau aplikatif .

Keterampilan tersebut meliputi: keterampilan berkomunikasi secara lisan dan

tulisan, keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, keterampilan

memimpin dan berorganisasi, mampu mengambil keputusan, memecahkan

masalah, menguasai prinsip-prinsip matematis, dapat menyelesaikan persoalan

teknik dan tugas-tugas kuantitatif, dan tingkah laku yang penuh inisiatif, inovatif

dan kreatif (Cote & Levine, 2000).

Page 35: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

22

Investasi modal manusia akan memberikan sumbangan baik kepada

mahasiswa maupun kondisi ekonomi. Semakin tinggi ketrampilan teknis yang

bersifat tak tampak perwujudannya (intangible non technical skill) semakin

penting bagi pendidikan tinggi demi tercapainya tujuan, karena ketrampilan-

ketrampilan tersebut berkontribusi bagi terbentuknya kemampuan untuk terus

menerus beradaptasi sepanjang hidup dalam dunia yang perubahannya sangat

tinggi (Lochart, 1978 dalam Cote dan Levin, 2000).

Cote dan Levin (2000), mengemukakan ciri-ciri seseorang yang memiliki

keterampilan teknis praktis, yaitu;

a. Dapat berkomunikasi lisan dan tulisan

b. Dapat memimpin dan berorganisasi

c. Dapat mengambil keputusan dengan mengorganisasi materi yang beragam.

d. Mampu memecahkan masalah

e. Memiliki tingkah laku penuh inisiatif, inovatif, fleksibel dan kreatif.

2.2.4 Cara mengukur human capital skill (keterampilan utama untuk berkembang)

Human capital skill diukur berdasarkan sebaran item dengan beberapa

indikator-indikator yang telah diungkapkan pada penelitian sebelumnya. Pada

tabel 2.1 dibawah ini dijabarkan tentang beberapa pernyataan yang mewakili

berbagai indikator dari variabel dan sub-variabel yang diangkat menjadi

independent variable (Cote dan Levin, 2000).

Page 36: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

23

Tabel 2.1

KETERAMPILAN CIRI-CIRI MEMOTIVASI DIRI 1.Dapat memilih tugas sesuai minat

dan kemampuan terutama pada saat ada beberapa alternatif dan dilakukan di waktu luang. 2. Mau berusaha, khusunya pada tugas atau materi atau aktivitas yang sulit 3. Dapat bertahan dan tekun, khususnya saat menghadapi rintangan 4. Berkeinginan mengembangkan diri (selalu ingin tahu dan terbuka 5. Menjalani pembelajaran dengan perasaan senang. 6. Memiliki harapan tentang kesuksesan dan kegagalan

Mengelola Diri 1.Dapat membuat perencanaan dan penetapan tujuan. 2. Dapat memonitor dan mengevaluasi kemajuan atau proses belajar 3. Mampu bekerja secara mandiri 4. Mampu membentuk belief, pemikiran dan pemahaman yang dijadikan pedoman untuk memahami situasi riil. 5. Mampu dan berani menunjukkan keunikan pribadi

TEKNIS PRAKTIS 1.Dapat berkomunikasi lisan dan tulisan, dapat memimpin dan berorganisasi 2. Mampu mengambil keputusan mengorganisasi materi dengan cara beragam, memiliki ide yang variatif dan orisinil serta dapat memecahkan masalah 3. Memiliki tingkah laku penuh inisiatif, inovatif, fleksibel dan kreatif.

Page 37: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

24

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk

ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian

masuk perguran tinggi (Azwar, 2002). Dari penjelasan tersebut dapat diartikan

bahwa kita dapat mengukur prestasi belajar mahasiswa dari hasil atau nilai

ulangan-ulangan harian dan berbagai macam jenis tes yang diadakan oleh pihak

atau lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dalam pembelajaran di perguruan

tinggi, prestasi belajar di tiap semester biasanya di ukur hanya melalui skor IP

(indeks prestasi).

Purwanti (2006) dan Sembiring Pandia (2006) dalam penelitiannya

mengajukan konsep human capital skill dari Cote dan Levine (2000) sebagai

pelengkap dalam penilaian prestasi belajar. Human capital skill terdiri dari

beberapa item indikator yang reliabel dalam pengukurannya, yaitu: keterampilan

memotivasi diri (self-motivation skill), keterampilan mengelola diri (self-

management skill), dan keterampilan tehknik praktis (technical skill). Ini

merupakan bagian dari prestasi akademis yang dapat diukur dengan sederhana dan

reliable berdasarkan gambaran laporan setiap individu (self- report).(cf. Fallows,

dalam Cote dan Levin, 2000)

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perbedaan skor berdasarkan jenis

kelamin dan intelegensi terhadap perolehan skor prestasi belajar yang diukur dari

IP dan human capital skill.

Page 38: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

25

Human capital skill

Inteligensi

Jenis Kelamin

Inteligensi

Jenis Kelamin

Prestasi Belajar (IP)

Keterangan : Tanda panah tidak berarti menunjukkan pengaruh, tapi hanya menjadi symbol yang menunjukkan bahwa variabel tersebut dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi.

2.4 Hipotesis Penelitian

• H1 : Ada perbedaan signifikan human capital skill berdasarkan jenis

kelamin mahasiswa.

• H2 : Ada perbedaan signifikan prestasi belajar berdasarkan jenis

kelamin mahasiswa.

• H3 : Ada perbedaan signifikan human capital skill berdasarkan

inteligensi mahasiswa.

• H4 : Ada perbedaan signifikan prestasi belajar berdasarkan inteligensi

mahasiswa.

Page 39: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari beberapa subbab.

Meliputi subjek penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, prosedur

penelitian dan teknik analisis data yang digunakan .

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar

(2005) penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal yang

diolah dengan metode statistika. Metode yang digunakan yaitu metode deskripstif

komparatif, karena pada penelitian ini berupaya untuk melihat adanya perbedaan

human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta

ciri-ciri yang telah ditetapkan (Nazir, 1988). Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2007 UIN Jakarta.

25

Page 40: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi

angkatan 2007. Jumlah subjek penelitian sesuai dengan jumlah mahasiswa

Fakultas Psikologi angkatan 2007 yaitu sebanyak 172 mahasiswa. Namun

pada kenyataannya terdapat beberapa mahasiswa yang mengundurkan diri dan

ketika peneliti melakukan pengambilan data, ada beberapa mahasiswa yang

tidak hadir dalam perkuliahan. Sehingga subjek penelitian yang didapat

sebanyak 116 mahasiswa. Jumlah subjek penelitian ini dianggap memenuhi

syarat penelitian, karena menurut Guilford dan Fruchter (1978), jumlah

sampel minimal dalam melakukan penelitian yang baik adalah sebanyak 30

orang agar hasilnya dapat dianalisis secara statistik dengan menggunakan

distribusi normal. Oleh karena itu jika jumlah sampel yang diharapkan tidak

terpenuhi, maka jumlah minimal setidaknya harus tercapai.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh yaitu

pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Nazir,

1999). Jadi variabel adalah objek penelitian yang menjadi perhatian suatu penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel, yaitu:

26

Page 41: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Independent Variable (IV): 1. Human capital skill

2. Jenis Kelamin

3. Inteligensi

Dependent Variable (DV): Prestasi belajar

3.3.1 Definisi Konseptual

Definisi Konseptual merupakan suatu definisi dalam bentuk yang

abstrak yang mengacu pada ide-ide lain atau konsep lain-yang bisa saja

abstrak-untuk menjelaskan konsep pertama tersebut (M. Idrus, 2007).

a. Prestasi belajar merupakan sesuatu yang diperoleh berupa kesan-kesan

akibat adanya perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 1994)

b. Human capital skill merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang

dalam menunjukkan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang

dimilikinya sebagai pribadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hal

tersebut didapati melalui proses pendidikan (Gary S. Becker, 1964).

Human capital skill terdiri dari keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan tekhnis (Cote dan Levin,

2000).

27

Page 42: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan gambaran teliti mengenai prosedur

yang diperlukan untuk memasukkan unit-unit analisis ke dalam kategori-

kategori tertentu dari tiap-tiap variabel (M. Idrus, 2007).

a. Prestasi belajar dalam penelitian ini penulis mengukur prestasi belajar dengan

melihat skor IP (Indeks Prestasi) mahasiswa. Skor IP diperoleh dengan

membagi jumlah nilai keseluruhan dengan jumlah sks yang ditempuh.

b. Human capital skill diungkap melalui sebaran item pada skala human capital

skill (HCS), dengan beberap sub-variabel yang memiliki beberapa indikator,

yaitu: a). Keterampilan memotivasi diri diungkap melalui sebaran item

dengan beberapa indikator, yaitu dapat memilih tugas sesuai minat dan

kemampuan terutama pada saat ada beberapa alternatif dan dilakukan di

waktu luang, mau berusaha (khusunya pada tugas atau materi atau aktivitas

yang sulit), dapat bertahan dan tekun, khususnya saat menhadapi rintangan,

berkeinginan mengembangkan diri (selalu ingin tahu dan terbuka), menjalani

pembelajaran dengan perasaan senang, memiliki harapan tentang kesuksesan

dan kegagalan. b). Keterampilan mengelola diri diungkap melalui sebaran

item dengan beberapa indicator, yaitu; dapat membuat perencanaan dan

penetapan tujuan, dapat memonitor dan mengevaluasi kemajuan atau proses

belajar, mampu bekerja secara mandiri, mampu membentuk belief, pemikiran

dan pemahaman yang dijadikan pedoman untuk memahami situasi riil,

28

Page 43: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

mampu dan berani menunjukkan keunikan pribadi. c). Keterampilan teknis

praktis diungkap melalui sebaran item dengan beberapa indikator, yaitu; dapat

berkomunikasi lisan dan tulisan, dapat memimpin dan berorganisasi, mampu

mengambil keputusan mengorganisasi materi dengan cara beragam, memiliki

ide yang variatif dan orisinil serta dapat memecahkan masalah, memiliki

tingkah laku penuh inisiatif, inovatif, fleksibel dan kreatif menyelesaikan

tugas keteknikan.

3.4. Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik pengumpulan data

Data dalam penelitian ini diambil melalui skala. Skala adalah daftar

pernyataan yang akan mengungkap performansi yang menjadi karakter tipikal

pada subjek yang akan diteliti, yang akan dimunculkan dalam bentuk respon-

respon terhadap situasi yang dihadapi (Azwar, 2005).

Ada pun jenis skala yang digunakan adalah skala model Likert. Skala

model Likert adalah metode penskalaan pernyataan individu yang

menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentu nilai skalanya (Azwar,

2005).

Subyek diberikan empat pilihan dalam berespon, yaitu: Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

29

Page 44: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

3.4.2. Instrumen Penelitian

a. Skala Human Capital Skill, diterjemahkan sebagai keterampilan utama

untuk berkembang dibuat berdasarkan dimensi-dimensi yang telah

dikemukakan oleh Cote dan Levin (1997, 2000) yang kemudian diadopsi

dan dimodifikasi oleh Purwanti (2006), Sembiring Pandia (2006) dan

Solicha (2008). Adapun dimensi-dimensi human capital skill yaitu;

1. Keterampilan memotivasi diri:a. dapat memilih tugas sesuai minat dan

kemampuan terutama saat ada beberapa alternatif dan dilakukan di

waktu luang, b. mau berusaha khususnya pada tugas-tugas atau

materi dan aktivitas yang sulit, c. dapat bertahan dan tekun,

khusunya saat menghadapi rintangan, d. berkeinginan

mengembangkan diri (selalu ingin tahu dan terbuka), e. menjalani

pembelajaran dengan perasaan senang, f. memiliki harapan tentang

kesuksesan dan kegagalan.

2. Keterampilan mengelola diri: a. dapat membuat perencanaan dan

penetapan tujuan, b. dapat memonitor dan mengevaluasi kemajuan

atau proses belajar, c. mampu bekerja secara mandiri, d. mampu

membentuk beliefe pemikiran dan pemahaman yang dijadikan

pedoman untuk memahami situasi rill, e. mampu dan berani

menunjukkan keunikan pribadi.

30

Page 45: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

3. Keterampilan teknis praktis: a. dapat berkomunikasi lisan dan tulisan,

dapat memimpin dan berorganisasi, b. mampu mengambil

keputusan, mengorganisasi materi dengan cara beragam, memiliki

ide variatif dan orisinil serta dapat memecahkan masalah, c.

memiliki tingkah laku penuh inisiatif, inovatif, fleksibel dan kreatif.

Tabel 3.1

Blue Print Skala Human Capital Skill Adaptasi dari Cote & Levin (2000)

No Domain Indikator Item 1 Dimensi keterampilan

memotivasi diri a. Dapat memilih tugas sesuai

minat, terutama pada saat ada beberapa alternative dan dilakukan pada waktu luang

1*

b. Dapat memilih tugas sesuai kemampuan, terutama pada saat ada beberapa alternative dan dilakukan pada waktu luang

7*, 26*

c. Mau berusaha pada tugas atau aktifitas yang sulit

4*

d. Dapat bertahan dan tekun dalam menghadapi rintangan

10*,13*, 16*

e. Berkeinginan mengembangkan diri (selalu ingin tahu dan terbuka)

20*

f. Menjalani pembelajaran dengan perasaan senang

25*

g. Memiliki harapan tentang kesuksesan dan kegagalan

24*

2. Dimensi keterampilan

mengelola diri a. Dapat membuat perencanaan

dan penetapan tujuan 2*, 5, 11, 14*

b. Dapat memonitor dan mengevaluasi kemajuan atau proses belajar

8*, 17*

31

Page 46: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

c. Mampu bekerja mandiri 21* d. Mampu membentuk belief

pemikiran dan pemahaman yang dijadikan pedoman untuk memahami situasi rill

23*

e. Mampu dan berani menunjukkan keunikan pribadi

22*

3. Dimensi keterampilan

teknis praktis a. Dapat berkomunikasi secara

lisan 3*

b. Dapat berkomunikasi secara tulisan

6*

c. Dapat memimpin dan berorganisasi

19*

d. Mampu mengambil keputusan, mengorganisasi materi dengan cara beragam, memiliki ide variatif dan orisinil serta dapat memecahkan masalah

9*,12*, 18*

e. Memiliki tingkah laku penuh inisiatif, inovatif, fleksibel dan kreatif.

15*

*item valid

Skala human capital skill ini merupakan skala model Likert dengan metode

summated ratings. Menurut Azwar (2008) metode summated rattings yaitu

pernyataan-pernyataan yang menempatkan individu pada suatu situasi yang

menggambarkan dirinya, dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban

yang disediakan, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat

tidak setuju (STS).

Penulis menggunakan skala sikap model Likert karena memiliki kelebihan-kelebihan

sebagai berikut:

32

Page 47: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

1. Metodenya sederhana

2. Waktu membuatnya singkat

3. Informasi tentang jawaban subjek dapat lebih jelas dan tetap

4. Sikap yang ditampilkan subjek mudah diinterpretasikan, hanya dengan

melihat jumlah skor total subjek, sikap positif atau menyetujui

terhadap objek sikap akan terlihat dalam jumlah keseluruhan yang

tinggi, sedangkan sikap yang negatif atau tidak menyetujui objek sikap

akan rendah.

Skor yang digunakan untuk setiap kategori ada penelitian ini berdasarkan pada norma

berikut:

Tabel 3.2

Skala Skor item Sangat setuju 4 Setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1

3.5. Uji Instrumen

Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara statistik

dengan menggunakan program SPSS 11.5 untuk mengetahui reliabilitas dan validitas

pada masing masing alat ukur. Pengukuran uji validitas ini menggunakan rumus

33

Page 48: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Pearson product moment dan pengukuran reliabilitas menggunakan teknik Cronbach

Alpha. Suatu penelitian yang reliabel, hasil yang diperoleh akan tetap sama apabila

diukur pada waktu yang berbeda. Suatu konstruk variabel dikatakan reliabel bila

memiliki nilai Cronbach alpha mendekati satu.

3.5.1 Uji validitas

Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti

sebenarnya yang diukur (Sevilla dkk, 2006). Uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir–butir dalam suatu daftar pernyataan dalam

mendefinisikan suatu variabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

diteliti, item yang valid memiliki nilai validitas diatas 0,3. Validitas suatu butir

pernyataan dapat dilihat pada hasil penghitungan SPSS 11.5 for Windows. Pada skala

human capital skill dari 25 item terdapat 2 item yang tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang

ditunjukkan oleh instrumenn pengukuran (Sevilla dkk, 2006). Uji reliabilitas

(keajegan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam

menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk–konstruk pernyataan yang merupakan

dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya hasil

penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

34

Page 49: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari item tersebut, maka digunakan

rumus Alpha Cronbach dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 11.5 for

Windows.

________________

²

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ b ² : jumlah varians butir

σ 1 ² : varians total

Tinggi atau rendahnya reliabilitas yang dihasilkan dilihat dari kaidah

reliabilitas Guilford dan pendapat Azwar (2008) yang menyatakan bahwa semakin

tinggi koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu juga

sebaliknya. Hal tersebut terlihat di bawah ini:

35

Page 50: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Tabel 3.3

Kaidah Reliabilitas Guilford

KOEFISIEN KRITERIA

> 0,90 Sangat Reliabel

0,70 – 0,89 Reliabel

0,49 – 0,69 Cukup Reliabel

0,20 – 0,39 Tidak Reliabel

Reliabilitas untuk skala human capital skill adalah 0,866 yang berarti reliabel.

3.6. Prosedur Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, karena data

tersebut belum tersedia dan harus dicari terlebih dahulu. Untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data tersebut maka dilakukan penelitian lapangan dengan instrumen

penelitian berupa skala. Adapun tahapan pengumpulan datanya adalah sebagai

berikut :

3.6.1 Persiapan uji coba alat ukur

Uji coba alat ukur dilakukan pada hari Rabu 20 Oktober 2010 dengan

Mahasiswa ekstensi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki

36

Page 51: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

karakteristik yang telah ditentukan. Langkah-langkah dalam mempersiapkan alat ukur

untuk diuji coba, yaitu:

a. Menyusun skala human capital skill dengan melihat dari beberapa

penelitian sebelumnya sesuai dengan karakteristik subjek penelitian.

b. Menyusun alat ukur yang akan disebarkan kepada responden penelitian.

Penyusunan terdiri dari pengaturan tampilan huruf dan halaman kuesioner

dan skala, penulisan pengantar dan petunjuk pengisian

c. Memperbanyak jumlah skala untuk uji coba dan mempersiapkan peralatan

yang akan digunakan.

3.6.2 Persiapan pengambilan data

Ada beberapa persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum pengambilan

data, yaitu :

a. Mengatur tampilan skala dengan merekonstruksi kalimat pada item-item

yang tidak valid untuk kembali digunakan.

b. Meminta nilai semester 6 dan data jumlah mahasiswa Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 di bagian informasi akademik

Fakultas.

d. Memperbanyak jumlah alat ukur untuk pengambilan data dan

mempersiapkan peralatan yang akan digunakan

37

Page 52: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

38

3.6.3 Pelaksanaan pengambilan data

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2010

dengan cara mendatangi setiap kelas secara bergantian dan memberikan

kuesioner kepada responden.

3.5. Analisis Data

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan teknik

statistik Uji-t, untuk melihat perbedaan human capital skill dan prestasi belajar

berdarkan jenis kelamin. Sedangkan untuk melihat perbedaan human capital skill dan

prestasi belajar berdasarkan inteligensi menggunakan teknik statistik chi-square..

Teknik statistik Uji-t dan chi-square menggunakan software SPSS 17,0 For Windows.

Page 53: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

40

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data

meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, dan hasil

uji hipotesis.

4.1 Gambaran Umum Subjek

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 116 mahasiswa psikologi

UIN Jakarta angkatan 2007. Pada tabel 4.1 berikut ini digambarkan subjek

penelitian berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1 Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Subjek Jenis Kelamin Persentase

23 Laki-laki 18,96%

93 Perempuan 81,04%

Total 116 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian dari subjek penelitian

didominasi oleh perempuan. Jumlah subjek perempuan sebanyak 81,04%

sedangkan jumlah subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18,96%

dari jumlah keselurahan subjek penelitian.

Page 54: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

41

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Kategorisasi skor human capital skill

Berikut ini diuraikan penggolongan kategorik dan penyebaran skor human

capital skill (yang terdiri dari keterampilan memotivasi diri, keterampilan

mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis) responden. Adapun acuan yang

dijadikan peneliti untuk membagi kategori tersebut adalah melalui rentang skor.

Perolehan rentang skor tersebut didapatkan melalui perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Variabel keterampilan memotivasi diri

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation MOTIVASI 116 23.00 35.00 28.4655 2.64224Valid N (listwise) 116

Dari hasil di atas dapat dilihat mean perolehan berdasarkan data penelitian

sebesar 28.46 dan standar deviasi 2.64.

Tabel 4.3

Variabel keterampilan mengelola diri

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation MANAGEMENT 116 16.00 28.00 21.7672 2.33818Valid N (listwise) 116

Dari hasil diatas dapat dilihat mean perolehan berdasarkan data penelitian

sebesar 21.76 dan standar deviasi 2.33.

Page 55: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

42

Tabel 4.4

Variabel keterampilan teknis praktis

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

teknis praktis 116 17.00 28.00 21.5431 2.25887 Valid N (listwise) 116

Dari hasil diatas dapat dilihat mean perolehan berdasarkan data penelitian

sebesar 21.54 dan standar deviasi 2.25.

Tabel 4.5

Human capital skill

(keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri dan keterampilan teknis praktis)

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation HUMAN CAPITAL SKILL

116 54.00 92.00 71.9310 6.71238

Valid N (listwise) 116

Diketahui jumlah item untuk skala human capital skill 23 item. Didalam

skala tersebut terdiri dari tiga variabel penelitian, yaitu keterampilan memotivasi

diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis. Adapun jumlah

item keterampilan memotivasi diri sebanyak 9 item, keterampilan mengelola diri

sebanyak 7 item, dan keterampilan teknis praktis sebanyak 7 item. Peneliti

membagi pengkategorian untuk ketiga variabel tersebut menjadi tiga kategori

yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mendapatkan acuan dalam pengkategorian

tersebut peneliti menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Page 56: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

43

Jumlah item untuk keterampilan memotivasi diri 9 item. Penskoran

diberikan rentang 1-4, sehingga skor terendah didapatkan 9 dan skor tertinggi 36,

dengan jarak rentang skor pengurangan dari keduanya sebesar 27. Untuk item

keterampilan mengelola diri sebanyak 7 item, dengan rentang pemberian skor 1-4

sehingga skor terendah didapatkan 7 dan skor tertinggi 28, dengan jarak rentang

skor pengurangan dari keduanya sebesar 21. Sama halnya untuk keterampilan

teknis praktis yang berjumlah 7 item didapat skor terendah 7 dan skor tertinggi 28,

dengan jarak rentang skor pengurangan dari keduanya sebesar 21.

Jumlah item keseluruhan untuk skala human capital skill (yang terdiri dari

keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan

teknis praktis) 23 item. Penskoran diberikan dari rentang 1-4, sehingga skor

terendah didapatkan 23 dan skor tertinggi 92, dengan jarak rentang skor yaitu

pengurangan dari keduanya sebesar 69. Peneliti membagi kategori menjadi tiga

bagian yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mendapatkan skor dari masing-

masing kategori peneliti mencari terlebih dahulu standar deviasi dan mean teoritis

dari ketiga variabel tersebut.

Untuk mengetahui skor human capital skill (keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis) yang diperoleh

responden tersebut tinggi atau rendah, maka disajikan norma skor skala human

capital skill setelah diketahui nilai mean dan SD pada tabel 4.5 di atas. Berikut ini

persebaran skor human capital skill :

Namun sebelumnya peneliti membuat kategorik responden untuk

menentukan tinggi, sedang, rendah pada tiap sub-variabel dari human capital skill

Page 57: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

44

(keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan keterampilan

teknis praktis). Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan rentangan

yang sama yaitu :

(Nilai maximum – Nilai minimum)

3

Keterangan : 3 merupakan kategori tinggi, sedang, rendah.

Pada variabel keterampilan memotivasi diri memiliki nilai maximum yaitu

35 dan nilai minimum 23. Dengan rumus diatas maka dapat dihitung rentangan

kategori, yaitu :

(35 – 23) / 3 = 4

Dengan demikian rentangan skor pada variabel keterampilan memotivasi

diri sebesar 4.

Berikut ini Tabel 4.6 diuraikan kategori skor keterampilan memotivasi diri.

Tabel 4.6

Kategori responden pada variabel keterampilan memotivasi diri

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase

Rendah

Sedang

Tinggi

23 – 26

27 - 30

31 – 35

52

46

18

44.83 %

39.65 %

15.52 %

Jumlah 116 100 %

Page 58: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

45

Berdasarkan penggolongan kategorik di atas dapat ditemukan subjek dengan

keterampilan memotivasi diri rendah sebanyak 52 subjek (44.83 %). Diketahui

pula jumlah subjek dengan keterampilan memotivasi diri tingkat sedang sebanyak

46 subjek (39.65 %). Sedangkan subjek dengan keterampilan memotivasi diri

pada kategori tinggi sebanyak 18 atau sekitar 15.52 % dari total sampel.

Pada variabel keterampilan mengelola diri memiliki nilai maximum yaitu

32 dan nilai terendah 19. Maka dapat dihitung rentangan kategori yaitu:

(Nilai maximum-Nilai minimum)

3

Keterangan : 3 merupakan kategori tinggi, sedang, rendah.

Pada variabel keterampilan mengelola diri memiliki nilai maximum yaitu 28

dan nilai minimum 16. Dengan rumus diatas maka dapat dihitung rentangan

kategori, yaitu :

(28 – 16) / 3 = 4

Dengan demikian rentangan skor pada variabel keterampilan mengelola diri

sebesar 4.

Berikut ini Tabel 4.7 diuraikan kategori skor keterampilan mengelola diri.

Page 59: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

46

Tabel 4.7

Kategori responden pada variabel keterampilan mengelola diri

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase

Rendah

Sedang

Tinggi

16 – 19

20 - 23

24 – 28

40

62

14

34.48 %

53.45 %

12.07 %

Jumlah 116 100 %

Berdasarkan penggolongan kategorik di atas dapat ditemukan subjek dengan

keterampilan mengelola diri rendah sebanyak 40 subjek (34.48 %). Diketahui pula

jumlah subjek dengan keterampilan mengelola diri tingkat sedang sebanyak 62

subjek (53.45 %). Sedangkan subjek dengan keterampilan mengelola diri pada

kategori tinggi sebanyak 14 atau sekitar 12.07 % dari total sampel.

Pada variabel keterampilan teknis praktis memiliki nilai maximum yaitu

28 dan nilai terendah 17. Maka dapat dihitung rentangan kategori yaitu:

(Nilai maximum-Nilai minimum)

3

Keterangan : 3 merupakan kategori tinggi, sedang, rendah.

Pada variabel keterampilan teknis praktis memiliki nilai maximum yaitu 28

dan nilai minimum 17. Dengan rumus diatas maka dapat dihitung rentangan

kategori, yaitu :

Page 60: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

47

(28 – 17) / 3 = 3.66

Dengan demikian rentangan skor pada variabel keterampilan teknis praktis

sebesar 4 (pembulatan keatas).

Berikut ini Tabel 4.8 diuraikan kategori skor keterampilan teknis praktis.

Tabel 4.8

Kategori responden pada variabel keterampilan teknis praktis

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase

Rendah

Sedang

Tinggi

17 – 20

21 - 24

25 – 28

70

35

11

60.33 %

30.17 %

9.50 %

Jumlah 116 100 %

Berdasarkan penggolongan kategorik di atas dapat ditemukan subjek dengan

keterampilan teknis praktis rendah sebanyak 70 subjek (60.33 %). Diketahui pula

jumlah subjek dengan keterampilan teknis praktis tingkat sedang sebanyak 35

subjek (30.17 %). Sedangkan subjek dengan keterampilan teknis praktis pada

kategori tinggi sebanyak 11 atau sekitar 9.50 % dari total sampel.

Untuk ketiga independent variabel keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis (human capital skill)

memiliki nilai maximum yaitu 98 dan nilai terendah 61. Maka dapat dihitung

rentangan kategori yaitu:

Page 61: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

48

(Nilai maximum-Nilai minimum)

3

Keterangan : 3 merupakan kategori tinggi, sedang, rendah.

Pada variabel human capital skill (keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis) memiliki nilai

maximum yaitu 92 dan nilai minimum 54. Dengan rumus diatas maka dapat

dihitung rentangan kategori, yaitu :

(92 – 54) / 3 = 12.33

Dengan demikian rentangan skor pada variabel keterampilan teknis praktis

sebesar 12 (pembulatan kebawah).

Berikut ini Tabel 4.9 diuraikan kategori skor keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis (human capital

skill).

Tabel 4.9

Kategori responden pada variabel human capital skill

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase

Rendah

Sedang

Tinggi

54 – 66

67 - 79

80 – 92

25

78

13

21.55 %

67.24 %

11.21 %

Jumlah 116 100 %

Page 62: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

49

Berdasarkan penggolongan kategorik di atas dapat ditemukan subjek dengan

human capital skill rendah sebanyak 28 subjek (21.55 %). Diketahui pula jumlah

subjek dengan human capital skill tingkat sedang sebanyak 78 subjek (67.24 %).

Sedangkan subjek dengan human capital skill pada kategori tinggi sebanyak 13

atau sekitar 11.21 % dari total sampel.

4.2.2. Kategorisasi skor prestasi belajar

Tabel 4.10 Kategorisasi skor prestasi belajar

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation prestasi belajar 116 2.00 3.77 3.0742 .36736 Valid N (listwise) 116

Dari hasil di atas dapat dilihat mean perolehan berdasarkan data penelitian

sebesar 3.07 dan standar deviasi 0.36. Untuk variabel prestasi belajar memiliki

nilai maximum yaitu 3.77 dan nilai terendah 2.00. Maka dapat dihitung rentangan

kategori yaitu:

(Nilai maximum-Nilai minimum)

3

Keterangan : 3 merupakan kategori cumlaude, amat baik, baik.

Page 63: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

50

Pada variabel prestasi belajar memiliki nilai maximum yaitu 3.77 dan nilai

minimum 2.00. Dengan rumus diatas maka dapat dihitung rentangan kategori,

yaitu :

(3.77 – 2.00) / 3 = 0.59

Dengan demikian rentangan skor pada variabel prestasi belajar sebesar 0.59.

Berikut ini Tabel 4.11 diuraikan kategori skor prestasi belajar.

Tabel 4.11

Kategori responden pada variabel prestasi belajar

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase

Cumlaude

Amat baik

Baik

3.20 – 3.77

2.60 – 3.19

2.00 - 2.59

39

67

10

33.62 %

57.76 %

8.62 %

Jumlah 116 100 %

Berdasarkan penggolongan kategorik di atas dapat ditemukan subjek dengan

prestasi belajar mencapai cumlaude sebanyak 39 subjek (33.62 %). Diketahui pula

jumlah subjek dengan prestasi belajar predikat amat baik sebanyak 67 subjek

(57.76 %). Sedangkan subjek dengan prestasi belajar tingkat baik sebanyak 10

atau sekitar 8.62 % % dari total sampel.

Page 64: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

51

4.2.3. Kategorisasi skor inteligensi

Tabel 4.12

Kategorisasi skor inteligensi

Klasifikasi Rentangan Persentase Frekuensi

Superior 120-139 9,48 % 13

Di atas rata-rata 110-119 16,37 % 20

Rata-rata 90-109 56,03 % 66

Di bawah rata-rata 80-89 14,65 % 17

Jumlah 116

Berdasarkan penggolongan di atas, diketahui bahwa mahasiswa yang

memiliki skor intelensi kategori superior sebanyak 13 mahasiswa, kategori di atas

rata-rata sebanyak 20 mahasiswa, kategori rata-rata 66 mahasiswa, dan kategori di

bawah rata-rata sebanyak 17 mahasiswa.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik analisa data t-test independent sample dan chi-square, namun untuk

penghitungannya dibantu dengan software SPSS 17.0.

4.3.1. Uji beda human capital skill berdarkan jenis kelamin

Dengan menggunakan teknik analisa data t-test Independent sample berdasarkan

jenis kelamin terhadap human capital skill, maka dapat dilihat hasil sebagai

berikut:

Page 65: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

52

Tabel 4.13 Uji beda human capital skill berdasarkan jenis kelamin

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances

assumed

1.462 .229 2.746 114 .007 4.14212 1.50864 1.15353 7.13072VAR

000

01 Equal variances

not assumed 2.488 30.331 .019 4.14212 1.66485 .74361 7.54064

Pada tabel diatas dapat dilihat pada kolom ke-6 dari kiri (p<0.05). Dengan

demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara laki – laki dan perempuan

dalam hal human capitall skill. Meskipun jumlah laki – laki dan perempuan tidak

sama, namun mean perolehan laki – laki jauh lebih besar (M = 75.22, SD=7,35)

ketimbang mean perolehan perempuan (M = 71.07, SD=6,25).

4.3.2. Uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin

Untuk uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin, maka dapat

dilihat hasil sebagai berikut:

Page 66: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

53

Tabel 4.14 Uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal

variances

assumed

1.660 .200 -4.732 114 .000 -.40068 .08467 -.56840 -.23295ip

Equal

varian

ces

not

assu

med

-3.848 27.663 .001 -.40068 .10412 -.61407 -.18728

Pada tabel diatas dapat dilihat pada kolom ke-6 dari kiri (p<0.05). Dengan

demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara laki – laki dan perempuan

dalam hal prestasi belajar. Meskipun jumlah laki – laki dan perempuan tidak

sama, namun mean perolehan laki – laki lebih kecil (M = 2.77. SD= 0,47)

ketimbang mean perolehan perempuan (M = 3.14. SD= 0,33).

Selanjutnya peneliti melakukan tabu silang antara varibel human capital

skill dengan prestasi belajar. Maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 67: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

54

Tabel 4.15

Tabu silang human capital skill dengan prestasi belajar

kategori ip

Rendah Sedang Tinggi Total

rendah 0 2 16 18

sedang 1 9 75 85

kategori hcs

Tinggi 0 2 11 13

Total 1 13 102 116

Dari tabel diatas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki kategori rendah

pada HCS (Human Capital Skill) memperoleh 2 kategorisasi sedang dan 16

kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki

kategorisasi sedang pada HCS memperoleh 1 kategorisasi rendah, 9 kategorisasi

sedang dan 75 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajarnya. Sedangkan

mahasiswa yang memiliki kategorisasi tinggi pada HCS memperoleh 2

kategorisasi sedang dan 11 pada kategorisasi tinggi pada perolehan skor prestasi

belajarnya.

4.3.3. Uji beda human capital skill berdasarkan inteligensi

Tabel 4.16

Uji beda human capital skill berdasarkan inteligensi

Value Df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 38.628(a) 30 .134 Likelihood Ratio 42.132 30 .070 Linear-by-Linear Association 7.133 1 .008

N of Valid Cases 116

Page 68: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

55

Dalam hal ini peneliti melakukan uji beda frekuensi human capital skill

berdasarkan inteligensi. Dari hasil yang didapat (p>0.05) maka hipotesis nihil

yang menyatakan ada perbedaan tiap frekuensi human capital skill berdasarkan

inteligensi dapat diterima.

4.3.4. Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi

Tabel 4.17

Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi

Value Df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 10.183(a) 6 .117 Likelihood Ratio 8.000 6 .238 Linear-by-Linear Association .053 1 .819

N of Valid Cases 116

Dalam hal ini peneliti melakukan uji beda frekuensi prestasi belajar

berdasarkan inteligensi. Dari hasil yang didapat (p>0.05) maka hipotesis nihil

yang menyatakan ada perbedaan tiap frekuensi prestasi belajar berdasarkan

inteligensi dapat diterima.

Peneliti juga melakukan tabu silang pada variabel inteligensi dengan

prestasi belajar, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 69: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

56

Tabel 4.18

Tabu silang inteligensi dengan prestasi belajar

kategori ip

Rendah Sedang tinggi Total

dibawah rata-rata 0 3 14 17

rata-rata 0 8 58 66

diatas rata-rata 0 2 18 20

kategori iq

Superior 1 0 12 13

Total 1 13 102 116

Dari tabel diatas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki kategori dibawah

rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 3 kategorisasi sedang dan 14

kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki

kategorisasi rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 8 kategorisasi sedang, 9

dan 58 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajarnya. Mahasiswa yang

memiliki kategorisasi diatas rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 2

kategorisasi sedang dan 18 pada kategorisasi tinggi pada perolehan skor prestasi

belajarnya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor inteligensi pada

kategorisasi superior memperoleh 1 kategorisasi rendah, dan 12 kategorisasi

tinggi pada skor perolehan prestasi belajarnya.

Page 70: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai

perbedaan human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan

inteligensi. Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi yang membahas hasil

penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi menyatakan bahwa:

1. Ada perbedaan yang signifikan human capital skill berdasarkan jenis kelamin

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta angkatan 2007.

2. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta angkatan 2007.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan human capital skill berdasarkan

inteligensi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta tahun angkatan 2007.

4. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar berdasarkan inteligensi

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta tahun angkatan 2007

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan uji beda variabel

human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi

pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta angkata 2007 sebanyak 116 orang,

57

Page 71: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

diketahui bahwa pada subjek yang berjenis kelamin laki-laki memperoleh skor

human capital skillI tinggi. Namun perolehan skor prestasi belajarnya rendah..

Hal ini berbanding terbalik dengan subjek yang berjenis kelamin

perempuan yang memperoleh skor human capital skill lebih rendah dari subjek

laki-laki, namun memperoleh skor prestasi belajar yang lebih tinggi dari subjek

yang berjenis kelamin laki-laki.

Perbedaan perolehan skor human capital skill dan prestasi belajar pada

subjek laki-laki dan perempuan tentu menjadi diskusi tersendiri dalam penelitian

ini. Didalam variabel human capital skill didalamnya terdapat sub-variabel

keterampilan memotivasi diri yang didalam indikatornya terdapat sikap atau

perilaku mandiri disertai tingkat inisiatif yang tinggi. Hal ini sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Brannon (2002) bahwa kemandirian dan inisiatif tampaknya

lebih didorong pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Perempuan lebih

sering ditunjukkan bergantung pada laki-laki dan sering digambarkan sedang

berada dirumah (Brannon, dalam Woolfolk 2004)). Berarti hal tersebut

berbanding lurus dengan hasil yang peneliti temukan.

Untuk perolehan skor prestasi belajar, dalam penelitian ini didapati

bahwasanya prestasi belajar perempuan lebih tinggi ketimbang prestasi belajar

laki-laki. Sedangkan Bailey dalam Woolfolk (2004) mengungkapkan, ketika siswa

mencapai perguruan tinggi laki-laki duakali lebih sering memprakarsai komentar

dibandingkan perempuan. Sehingga anak perempuan secara rata-rata menerima

perhatian dan instruksi 1800 jam lebih sedikit dibanding anak laki-laki. Oleh

58

Page 72: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

karenanya prestasi belajar perempuan lebih rendah ketimbang prestasi belajar

laki-laki.

Namun hasil penelitian ini sejalan dengan Berk dalam Woolfolk (2004)

yang menyatakan bahwa anak perempuan mendapat skor yang lebih tinggi pada

tes membaca dan menulis dan lebih sedikit anak perempuan yang membutuhkan

remediasi dalam membaca ketimbang anak laki-laki. Akan tetapi anak laki-laki di

Amerika menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding anak perempuan.

Walaupun begitu tetapi anak laki-laki juga banyak yang keliru menjawab semua

soal (Angier dan Chang, 2005). Beberapa penulis popular mengatakan bahwa

anak laki-laki dan anak perempuan belajar dengan cara yang berbeda dan sekolah

cenderung memberi reward pada perilaku pasif dan kooperatif anak perempuan

(Gurian dan Henley, 2001).

Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa evolusi membuat keterampilan

wanita lebih unggul dari pada laki-laki (Buss, 1995), tetapi yang lain mengaitkan

keterampilan ini pada gaya bermain laki-laki yang lebih aktif dan partisipasi (Linn

& Hyde, 1989)

Di salah satu study mengarahkan sebagian besar pertanyaannya pada anak

laki-laki, meskipun anak perempuan lebih sering bertanya dan menjawab

pertanyaan secara sukarela. Beberapa peneliti menemukan bahwa sebagian guru

cenderung menerima jawaban yang salah dari anak perempuan, dan mengatakan

“yah, setidaknya kau telah berusaha”. Akan tetapi ketika anak laki-laki

memberikan jawaban yang salah, guru lebih banyak mengatakan “berusahalah

59

Page 73: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

lebih keras! Kamu pasti bisa..! pesan ini yang diulang berulang-ulang , sehingga

dapat membangkitkan semangat anak-anak laki-laki, dan membangkitkan

motivasi dalam diri mereka (Horgan, 1995). Maka tentunya hal ini sejalan dengan

hasil penelitian ini yang mendapati skor human capital skill laki-laki lebih besar

daripada perempuan, namun tidak sejalan untuk perolehan skor prestasi

belajarnya.

Dari beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti mendapati

satu hal yang berbanding lurus dengan hasil penelitian ini. Peneliti juga

melakukan analisis tambahan dengan melakukan tabu silang antara human capital

skill dengan prestasi belajar. Diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang memiliki

skor human capital skill sedang justru memperoleh skor prestasi belajar yang

lebih tinggi ketimbang mahasiswa yang memiliki skor human capital skill tinggi

yang hanya memperoleh skor prestasi belajar dalam kategori sedang.

Tak hanya itu, peneliti juga melakukan tabu silang antara inteligensi

dengan prestasi belajar. Diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang memiliki skor

inteligensi (IQ) pada kategori rata-rata, mayoritas banyak yang memperoleh skor

prestasis belajar dalam kategori tinggi.

Namun skor yang didapati oleh peneliti masih belum dapat dikatakan

signifikan, karena tidak berbanding lurus dengan teori yang dikemukakan oleh

Syah (2004) bahwasanya inteligensi merupakan faktor esensial dalam

memprediksi prestasi belajar. Seseorang yang memiliki IQ tinggi umumnya lebih

mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya seseorang dengan IQ

60

Page 74: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

rendah umumnya lebih sulit untuk belajar, sehingga prestasinya pun cenderung

rendah.

Data skor IQ mahasiswa didapat dari hasil tes CFIT yang pernah

dilakukan pada mahasiswa psikologi UIN Jakarta angkatan 2007. Adapun skor IQ

mahasiswa yang dijadikan data penelitian didapati 14,65 % dalam rentangan di

bawah rata-rata (80-89), 56,03 % dalam rentangan rata-rata (90-109), 16,37 %

dalam rentangan di atas rata-rata (110-119), 9,48% dalam rentangan superior

(120-139).

Tabel 5.1

Gambaran Skor IQ Mahasiswa Psikologi UIN Jakarta Angkatan 2007

Klasifikasi Rentangan Persentase Superior 120-139 9,48 %

Di atas rata-rata 110-119 16,37 % Rata-rata 90-109 56,03 %

Dibawah rata-rata 80-89 14,65 %

5.3 Saran

Melalui analisis seluruh proses dan isi laporan, peneliti meraih banyak

kekurangan yang harus dilengkapi agar penelitian ini menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan peneliti

untuk selanjutnya dapat digunakan bagi yang akan menggunakan topik atau

pendekatan yang sama, antara lain:

61

Page 75: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

5.3.1 Saran Teoritis

1. Jika ada yang ingin melanjutkan penelitian dengan tema yang sama, penulis

menyarankan agar sebaiknya jumlah partisipan lebih diperbanyak dan

bervariatif, misalnya dengan mengikutsertakan sampel dari fakultas lain

dengan karakteristik sampel yang sama.

2. Bila ada yang meneliti tentang prestasi belajar, hendaknya penyusunan tes

prestasi didasarkan pada perencanaan yang teliti, cara penulisan aitem yang

mengikuti kaidah-kaidah yang standar guna meningkatkan efektivitas daya

ukur aitem, dan evaluasi yang kontinyu akan dapat menghasilkan tes prestasi

yang mampu mencerminkan hasil capai para siswa dalam belajar secara lebih

layak sehingga tes prestasi dapat memberikan manfaat maksimal bagi usaha

pengukuran dalam membuat alat ukur prestasi belajar dan penilaian dalam

bidang pendidikan.

3. Jika ada yang ingin melakukan penelitian yang sama, penulis menyarankan

agar menggunakan alat ukur human capital skill dengan aspek-aspek yang

telah dijabarkan pada penelitian sebelumnya namun dengan memodifikasinya

kembali. Hal ini semata-mata bertujuan agar validitas maupun reliabilitas alat

ukur tetap terjaga dari bias budaya ataupun rentang waktu pada penelitian-

penelitian sebelumnya.

5.3.2 Saran praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini didapati human capital skill

(keterampilan utama untuk berkembang) yang dimiliki mahasiswa

62

Page 76: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

63

psikologi khususnya angkatan 2007 mayoritas dalam rentangan sedang.

Menurut Cote dan Levin, (2000) ini merupakan modal utama bagi

seseorang untuk dapat survive didalam kehidupan setelah lulus nanti.

Oleh karena itu peneliti menganjurkan kepada pihak Fakultas Psikologi

UIN untuk mengadakan seminar dan pelatihan, atau dengan

mengoptimalkan pola belajar yang berpusat pada mahasiswa untuk

meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa agar ketika lulus

nanti mampu bersaing dengan lulusan Universitas lain yang jauhs lebih

berkualitas.

Page 77: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

63

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A & Supriyono, W. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Syaifuddin. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Azwar, Syaifuddin. (2002). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana

Chaplin, J. P. (1981). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Cote, J.E. & Levine, C.G. (2000). Attitude versus aptitude: is intellegence or motivation more important for positif higher-educational outcomes? Journal of Adolescent Researh, 15, 58-80

Cote, J.E. & Levine, C.G. (1997). Student motivation, learning environment, and

human capital acquisition: toward an integrated paradigm of student development. Journal of Adolescent Research. May/June. Vol. 38 No. 3

Djamarah, S, B. (2002). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta Harackiewicz, J. M., Barron, K.E., Tauer, J.M., Carter, S.M., & Elliot, A.J.

(2000). Short-term and long-term consequences of achievement goals: Predicting interest and performance overtime. Journal of Educational Psychology, 92, 316-330.

Heru,Basuki,A.M. (2009). Pembelajaran yang berdasarkan perpaduan pandangan

kontektualisme dengan model teori pendidikan (“input-environment-output”), Jurnal Psiko-Edukasi, Jakarta: Atmajaya

Idrus, Muhammad. (2007). Metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta: UII

Press Nazir, Moh. (1988). Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Neneng Sumarni (2006). Hubungan antara manajemen waktu dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMUN 36 Jakarta. Skripsi Fak. Psikologi. Jakarta:UIN

Page 78: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

64

Pedhazur, E.J. (1982). Mulitiple regression in behavioral research. (2nd ed.). New

York : CBS College Publishing

Purwanto, M, N. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Ramsden, P. (1992). Learning to teach in higher education. London: Routledge, Chapman and Hall.

S.Pandia & Purwanti,M. (2008). Gambaran keterampilan memotivasi diri,

keterampilan mengelola diri, dan keterampilan teknis praktis mahasiswa psikologi UNIKA Atmajaya Jakarta, Report Research. Jakarta, UNIKA Atmajaya.

S.Pandia,W.S. (2007). Peran orientasi tujuan, self efficacy, persepsi mengenai

iklim kelas, dan pendekatan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa, Jurnal Psiko-Edukasi, Jakarta: Atmajaya

Santrock, J, W. (2009). Educational psychology. Fourth edition. Americas:

McGraw-Hill Sevilla, G. Suelo.(1993). An introduction to research methods. Jakarta: UI Press Shaleh, A, R, & Wahab, M, A. (2004). Psikologi suatu pengantar dalam

perspektif Islam. Jakarta: Fajar Interpratama Offset Solicha, (2008), Sumbangan persepsi mahasiswa tentang pengajaran dosen, self-

efficacy, dan penyesuaian akademik kepada human capital skills, Thesis S 2. Jakarta, Universitas Persada Indonesia YAI.

Syah, M . (2004). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Tella, Adedeji. (2007). Impact of motivation on student’s academic achievement

and learning outcome in mathematic among secondary school students in Nigeria. Eurasia Journal Mathematic Science and Tehnology Education, 149-156

Woolfolk, A.E. (2004). Educational psychology (7th Ed). Singapore: Allyn and

Bacon

Page 79: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

DAFTAR REFERENSI

Halaman No Nama Rujukan Sumber Skripsi Referensi

Paraf Pembimbing

1 Syah, M . (2003’ ologi belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

1,14-18 145-155

2 Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

14-18 132-138

3 Djamarah, Syaiful, B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Citra

14-18 175-205

4 Heru,Basuki,A.M.(2009).Pembelajaran yang Berdasarkan Perpaduan Pandangan Kontektualisme dengan Model Teori Pendidikan (“Input-Environment-Output”), Jurnal Psiko-Edukasi, Jakarta: Atmajaya

2

5 Ramsden, P. (1992). Learning to teach in higher education. London: Routledge, Chapman and Hall.

3 217

6 Harackiewicz, J. M., Barron, K.E., Tauer, J.M., Carter, S.M., & Elliot, A.J. (2000). Short-term and long-term consequences of achievement goals: Predicting interest and performance overtime. Journal of Educational Psychology, 92, 316-330.

3

7 Cote, J.E. & Levine, C.G. (2000). Attitude versus aptitude: is intellegence or motivation more important for positif higher-educational outcomes? Journal of Adolescent Researh, 15, 58-80

3,19-24

8 E. & Levine, C.G. (2000). Attitude versus aptitude: is intellegence or motivation more important for positif higher-educational outcomes? Journal of Adolescent Researh, 15, 58-80

3, 19-24

9 S.Pandia & Purwanti,M. (2008). Gambaran Keterampilan Memotivasi

19-24

Page 80: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Diri, Keterampilan Mengelola Diri, dan Keterampilan Teknis Praktis Mahasiswa Psikologi UNIKA Atmajaya Jakarta, Report Research. Jakarta, UNIKA Atmajaya.

10 a,W.S. (2007). Peran Orientasi Tujuan, Self Efficacy, Persepsi Mengenai Iklim Kelas, dan Pendekatan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa, Jurnal Psiko-Edukasi, Jakarta: Atmajaya

4

11 Woolfolk, A.E. (2004). Educational Psychology (7th Ed). Singapore: Allyn and Bacon

6, 19-20 186

12 Santrock, J, W. (2009). Educational Psychology. Fourth edition. Americas: McGraw-Hill

15 135

13 Shaleh, A, R, & Wahab, M, A. (2004). Psikologi suatu pengantar dalam perspektif Islam. Jakarta: Fajar Interpratama Offset

16 253

14 Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

27-40 271

15 Bungin, Burhan. (2005). Metlit Kuantitatif. Jakarta: Kencana

27

16 Azwar, Syaifuddin. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

27-38

17 Azwar, Syaifuddin. (2002). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

13, 63-64 2-9

18 Pedazhur, Elahar J. (1973). Multiple Regression ini Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Winston

46

19 Adedeji. (2007). Impact of Motivation on Student’s Academic Achievement and Learning Outcome in Mathematic among Secondary School Students in

59

Page 81: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Nigeria. Eurasia Journal Mathematic Science and Tehnology Education, 149-156

20 Sevilla, G. Suelo.(1993). An Introduction to Research Methods. Jakarta: UI Press

37

21 Chaplin, J. P. (1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

13

Jakarta, 24 November 2010

Dwi Atmoko

106070002229

Page 82: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Motivasi diri

1. Jika dihadapkan pada beberapa pilihan tugas, saya dapat memilih mengerjakan tugas sesuai dengan yang saya minati

2. Saya mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

3. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas-tugas yang sulit

4. Betapapu sulit tugas yang dihadapi, saya akan tetap menekuninya

5. Saya terbuka terhadap perubahan agar dapat terus mengembangkan diri saya

6. Saya menjalani pembelajaran dengan perasaan senang

7. Saya berharap kesuksesan dan kegagalan akan terus terjadi selama rentang pembelajaran dalam perkuliahan.

Mengelola diri

1. Dalam setiap pembelajaran saya mampu menetapkan perencanaan dan tujuan pembelajaran yang terukur

2. Setelah menjalani proses belajar, saya mengevaluasi baik hasil maupun proses pembelajaran tersebut

3. Saya terbiasa belajar secara mandiri

4. Dalam segala situasi yang saya hadapi, saya memiliki pemikiran dan keyakinan sendiri atas situasi tersebut

5. Saya tidak pernah takut dan malu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemapuan yang saya miliki

Teknis praktis

1. baik dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih tua, saya mampu berkomunikasi dengan baik

2. Tak hanya dengan lisan, saya juga mampu menyampaikan ide lewat tulisan.

3. saya mampu mengarahkan anggota kelompok dengan baik dalam sebuah roda oraganisasi

4. saya mampu menilai kelabihan dan kelemahan setiap alternative untuk membuat keputusan yang tepat dalam sebuah kelompok

Page 83: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

5. dalam mengerjakan tugas, saya melakukan cara-cara berbeda yang umumnya dilakukan orang lain

6. Saya mampu mengkreasikan hal yang lama untuk menjadi sebuah hal baru yang menarik.

Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Semoga Anda selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT sehingga dapat melaksanakan

aktivitas sehari-hari dengan baik. Saya adalah Mahasiswa Program Sarjana Strata-1 (S1)

Reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang sedang mengadakan penelitian

mengenai “Pengaruh keterampilan memotivasi diri, keterampilan mengelola diri, dan

keterampilan teknis praktis terhadap prestasi belajar mahasiswa”. Saya mengharapkan

kesediaan Anda untuk bisa berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bacalah instruksi dan setiap pernyataan dengan seksama, kemudian tentukan jawaban yang

paling sesuai dengan gambaran diri anda sendiri. TIDAK ADA jawaban yang benar atau

salah. Jawaban anda yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya sangat diharapkan, karena

akan sangat bermanfaat bagi kualitas penelitian. Jawaban yang anda berikan akan dijamin

kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini saja.

Atas bantuan dan kerja sama yang telah anda berikan saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya

Dwi Atmoko

PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini:

(WAJIB DIISI)

Page 84: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

Nama :

NIM :

PETUNJUK

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (x) dalam kotak didepan salah satu pilihan jawaban yang tersedia.

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No.

PERNYATAAN STS TS S SS

1. Jika dihadapkan pada beberapa pilihan tugas, saya lebih memilih mengerjakan tugas sesuai dengan yang saya minati

2. Saya mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

3. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas-tugas yang sulit 4. Betapapun sulit tugas yang dihadapi, saya akan tetap menekuninya 5. Saya terbuka terhadap perubahan agar dapat terus mengembangkan

diri saya

6. Saya menjalani pembelajaran dengan perasaan senang 7. Saya berharap kesuksesan dan kegagalan akan terus terjadi selama

rentang pembelajaran dalam perkuliahan.

8 Dalam setiap pembelajaran saya mampu menetapkan perencanaan dan tujuan pembelajaran yang terukur

9 Setelah menjalani proses belajar, saya mengevaluasi baik hasil maupun proses pembelajaran tersebut

10 Saya terbiasa belajar secara mandiri 11. Dalam segala situasi yang saya hadapi, saya memiliki pemikiran

dan keyakinan sendiri atas situasi tersebut

12. Saya tidak pernah takut dan malu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang saya miliki

13. Saya mampu mengkomunikasikan dengan baik pengetahuan yang saya miliki ketika presentasi didepan kelas.

14. Tak hanya dengan lisan, saya juga mampu menyampaikan ide lewat tulisan.

15. Saya mampu mengarahkan anggota kelompok dengan baik dalam

Page 85: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

sebuah roda oraganisasi 16 Saya mampu menilai kelebihan dan kelemahan setiap alternative

untuk membuat keputusan yang tepat dalam sebuah kelompok

17 Dalam mengerjakan tugas, saya melakukan cara-cara berbeda yang umumnya dilakukan orang lain

18. Saya mampu mengkreasikan hal yang lama untuk menjadi sebuah hal baru yang menarik.

Page 86: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN INTELIGENSI telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 8 Desember 2010

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 522 NIP.19561223 198303 2001

Anggota :

Dra. Netty Hartati, M. Si Solicha, M. Si NIP.19531002 198303 2001 NIP. 19720415 199903 2001 Yunita Faela Nisa, M. Psi Mulia Sari Dewi, M.Si, Psi NIP. 19770608 200501 2003 NIP. 19780502 200801 2026

i

Page 87: PERBEDAAN HUMAN CAPITAL SKILL DAN PRESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1228/1/DWI ATMOKO-FPS.pdf · jenis kelamin. Diketahui bahwa untuk jenis kelamin laki-laki

viii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Atmoko

NIM : 106070002229

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Keterampilan

memotivasi Diri, Keterampilan Mengelola Diri, dan Keterampilan Teknis Praktis

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa” adalah benar merupakan karya saya sendiri

dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun

kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber

pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang

jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang

lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 8 Desember 2010

Dwi Atmoko NIM : 106070002229