pengaruh komunikasi persuasif dalam ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/skripsi ria...10...

138
1 PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: RIA WINARNI NIM 111 11 065 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 201

Upload: others

Post on 18-Jun-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

1

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA

KELAS X DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

RIA WINARNI

NIM 111 11 065

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

201

Page 2: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

2

Page 3: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

3

Page 4: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

4

Page 5: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

5

Page 6: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

6

MOTTO

Artinya:

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al- Insyirah: 6”)

Page 7: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

7

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Abdul Chamid dan Ibu

Munisah, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang, dan doa keduanya

lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.

2. Adik-adikku Vira Munica, Putri Karunia Sari yang selalu memberikan canda tawa

sehingga semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Tunanganku yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Sahabatku Yuli Hastuti, Siti Masitoh, Ika Khusnul Fadhilah, Nurul Fadhilah, Usriya

Hidayati, Dwi Silvia, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

5. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2012, dan teman lainnya di IAIN

Salatiga.

Page 8: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

8

1.

Page 9: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

9

Page 10: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

10

ABSTRAK

Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas X

di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti

Asdiqoh, M.Si.

Kata kunci: komunikasi persuasif dan konsentrasi belajar

Komunikasi persuasif adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk

merubah pemikiran, sikap seseorang. Penelitian ini merupakan upaya untuk

mencari pengaruh komunikasi persuasif dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap konsentrasi belajar siswa kelas X di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun pelajaran 2015/2016.pertanyaan yang ingin

dijawab melalui penelitian ini adalah: 1)Bagaimanakah komunikasi

persuasif yang dilakukan guru di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

2015/2016? 2)Bagaimanakah konsentrasi belajar siswa di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun 2015/2016? 3)Adakah pengaruh komunikasi

persuasif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap konsentrasi

belajar siswa kelas X di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015/2016?

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1)untuk mengetahui komunikasi

persuasif dalam pembelajaran di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

2015/2016 2)untuk mengetahui konsentrasi belajar siswa di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun 2015/2016 3)untuk mengetahui pengaruh

komunikasi persuasif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap

konsentrasi belajar siswa kelas X di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

2015/2016. Adapun jenis penelitian ini adalah kuantitatif karena data yang

dikumpulkan berupa angka-angka dan penelitian ini menggunakan metode

pengumpulan data berupa angket serta dokumentasi. Adapun sampel dalam

penelitian ini berjumlah 31 siswa.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa 1)komunikasi persuasif

terhadap siswa kelas X di SMK Islam Sudirman Ungaran termasuk dalam

kategori tinggi karena 12 siswa (38,7%) dalam kategori tersebut. Sedangkan

kategori sedang mempunyai prosentase (35,8%) atau 11 siswa. Kategori

rendah mempunyai prosentase (25,8%) atau 8 siswa. 2)konsentrasi belajar

siswa kelas X di SMK Islam Sudirman Ungaran termasuk kategori tinggi

karena sebanyak 12 siswa (38,7%) berada dalam kategori tersebut,

sedangkan kategori sedang mempunyai prosentase (35,8%) atau 11 siswa,

adapun kategori rendah (25,8%) atau 8 siswa. 3) adanya pengaruh positif

antara komunikasi persuasif terhadap konsentrasi belajar siswa di SMK

Islam Sudirman Ungaran. Kesimpulan ini diambil dari hasil konsultasi antara

rxy hitung dengan rxy tabel pada taraf signifikan 1% dengan jumlah

responden 31 siswa diperoleh nilai 0,456%. Maka jika dibandingkan dengan

rxy hitung (0,47) lebih besar dari nilai r tabel. Bila dibandingkan 0,47 >

0,456, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) yang

penulis ajukan diterima.

Page 11: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

11

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ v

MOTTO............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B.Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D.Hipotesisi Penelitian .................................................................................. 5

E.Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

F.Definisi Operasional ................................................................................... 7

G.Metode Penelitian ..................................................................................... 9

H.Sistematika Penulisan ................................................................................ 19

Page 12: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran

1.Pengertian Komunikasi ........................................................................ 21

2.Proses Komunikasi ............................................................................... 22

3..Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran............................................. 24

4.Tujuan Komunikasi............................................................................... 25

5.Hambatan Komunikasi ......................................................................... 27

B.Komunikasi Persuasif

1.Pengertian Komunikasi Persuasif ......................................................... 32

2.Prinsip-prinsip Persuasif ....................................................................... 32

3.Teknik Komunikasi Persuasif ................................................................ 33

4.Tahap – tahap Komunikasi Persuasif .................................................... 35

C.Pendidikan Agama Islam

1.Pengertian Pendidikan Agama Islam............................................. 37

2.Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI................................... 38

3.Tujuan Pendidikan Agama Islam.................................................. 39

4.Fungsi Pendidikan Agama Islam.................................................... 40

5.Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam...................................... 42

6.Sumber Pendidikan Agama Islam.................................................. 43

D.Pengertian Konsentrasi Belajar

1.Pengertian Konsentrasi Belajar...................................................... 44

2.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar............ 48

3.Sebab – sebab Siswa tidak dapat Berkonsentrasi.......................... 60

4.Mengembangkan Kemampuan Konsentrasi Belajar...................... 61

Page 13: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

13

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a.Sejarah ........................................................................................... 66

b.Lokasi ............................................................................................. 68

c.Visi dan Misi ................................................................................... 68

d.Tujuan ........................................................................................... 70

e.Stuktur Organisasi ......................................................................... 71

f.Keadaan Siswa ................................................................................ 73

g.Keadaan Guru dan Karyawan.................................................. 75

h.Sarana dan Prasarana............................................................... 77

B.Penyajian Data

1.Data Responden .................................................................................. 81

2.Data Jawaban Angket .......................................................................... 84

BAB IV ANALISIS DATA

A.Analisis Deskriptif ....................................................................................... 90

B.Pengujian Hipotesis .................................................................................... 100

C.Pembahasan ............................................................................................... 105

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan ..........................................................................................107

B.Saran ....................................................................................................108

Page 14: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

14

DAFTAR PUSATAKA

DAFTAR LAMPIRAN

KISI – KISI ANGKET

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

GAMBAR KEADAAN SMK

TABEL NILAI R PRODUCT MOMENT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR NILAI SKK

NOTA PEMBIMBING

SURAT PERMOHONAN PENELITIAN

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 15: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

15

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian ................................................................ 11

Tabel 1.2 Data Sampel Penelitian .................................................................... 13

Tabel 1.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 16

Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa ........................................................................... 74

Tabel 3.2 Data Guru ......................................................................................... 76

Tabel 3.3 Data Karyawan ................................................................................. 76

Tabel 3.4 Prasarana SMK Islam Sudirman Ungaran ....................................... 78

Tabel 3.5 Sarana SMK Islam Sudirman Ungaran ............................................ 79

Tabel 3.6 Daftar Nama Responden .................................................................. 81

Tabel 3.7 Nilai Jawaban Angket Tentang Komunikasi Persuasif ................... 84

Tabel 3.8 Nilai Jawaban Angket Konsentrasi Belajar ..................................... 86

Tabel 4.1 Interval Komunikasi Persuasif terhadap Siswa di SMK Islam Sudirman

Ungaran Tahun Pelajaran 2015/2016 .............................................. 94

Tabel 4.2 Interval Konsentrasi Belajar pada Siswa di SMK Islam Sudirman

Ungaran Tahun Pelajaran 2015/2016 .............................................. 99

Tabel 4.3 Koefisien Korelasi Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran PAI

terhadap Konsentrasi Siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran ...... 102

Page 16: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat

hidup sendirian. Mereka hidup bersama manusia lain, baik untuk

kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun untuk

keturunannya. Dalam kehidupanya dimana individu – individu yang

beraneka ragam itu saling berinteraksi, saling mempengaruhi demi

kepentingan dan keuntungan pribadi masing – masing. Oleh karena itu

terjadilah saling mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk

percakapan atau bisa disebut dengan komunikasi.

Komunikasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi. Demikian

pula yang bisa kita saksikan di dalam kelas ketika seorang guru

berkomunikasi dengan anak didiknya dalam aktivitas belajar mengajar.

Anak didik merupakan generasi muda yang mampu mengharumkan nama

dunia dengan segudang prestasi yang dapat mereka raih, oleh karena itu

anak didik perlu mendapatkan pendidikan yang layak karena melalui

pendidikan diharapkan mampu menciptakan generasi – generasi penerus

yang berakhlak mulia dan berprestasi dalam berbagai hal.

Akan tetapi untuk menciptakan generasi – generasi penerus yang

berprestasi sangatlah tidak mudah karena faktanya banyak generasi

penerus yang sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, supaya

Page 17: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

17

materi yang di sampaikan guru mampu diterima dengan baik oleh anak

didik maka diperlukan konsentrasi dalam belajar.

Tanpa adanya konsentrasi anak didik tidak akan mudah mengerti atau

menerima apa yang telah disampaikan oleh guru di kelas. Jika anak didik

tidak dapat mengerti atau menerima materi yang telah disampaikan tentu

saja akan berdampak pada prestasi belajarnya, tentu saja meraka akan

mendapatkan hasil nilai yang tidak memuaskan.

Pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik jika anak didik

dalam kondisi memperhatikan, tenang dan penuh konsentrasi. Kondisi

yang demikian tentu sangat didambakan oleh seorang guru. Karena apabila

anak didik dalam kondisi yang ramai tanpa adanya konsentrasi maka guru

akan kesusahan dalam menyampaikan materi dan tentu saja anak didik

tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik. Contoh permasalahan

yang terjadi di SMK Islam Sudirman Ungaran adalah konsentrasi belajar

disana belum bisa dikatakan maksimal karena terdapat beberapa siswa

yang tidak memperhatikan penjelasan yang disampakai oleh guru, hal itu

terbukti dengan adanya siswa yang sibuk berbicara dengan teman

disebelahnya, ada yang bermain handphone, ada juga yang melamun.

Salah satu usaha guru dalam mengembalikan konsentrasi siswa

adalah dengan menegurnya di dalam kelas, akan tetapi ada beberapa siswa

yang tidak jera dengan teguran guru ketika di dalam kelas, ada beberapa

siswa apabila telah mendapat teguran dari guru dia akan berhenti berbicara

Page 18: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

18

tetapi ada juga siswa yang selang beberapa menit akan mulai berbicara

lagi.

Selain menegur anak didik, dewan guru telah menciptakan suasana

pembelajaran yang berbeda yaitu dengan menggunakan media berupa

LCD jadi siswa tidak belajar dengan mendengarkan saja akan tetapi juga

dengan melihat atau memperhatikan film yang diputarkan oleh guru.

Usaha-usaha tersebut tentu berpengaruh terhadap konsentrasi siswa dalam

menerima pembelajaran akan tetapi hanya berpengaruh beberapa

presentase saja.

Dalam pembelajaran di sekolah sering terjadi kegiatan komunikasi.

namun tidaklah mudah melakukan kegiatan komunikasi dengan efektif,

ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi, contohnya di SMK

Islam Sudirman Ungaran ada kalanya anak didik mampu menerima materi

pembelajaran dengan cepat tetapi terkadang juga sangat lambat, Ketika

anak didik sedang dalam kondisi tidak berkonsentrasi maka disinilah peran

guru untuk menciptakan konsentrasi anak didik salah satunya adalah

dengan teknik komunikasi persuasif. Contohnya ketika mendapati peserta

didik yang sedang dalam kondisi tidak konsentrasi usaha yang dilakukan

guru adalah dengan cara menegurnya apabila cara tersebut siswa tidak jera

peran guru disini adalah dengan menggunkan komunakasi persuasif. Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif sudah

dilakukan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.

Page 19: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

19

Salah satu unsur dari teknik komunikasi persuasif adalah pesan

persuasif. pesan persuasif dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah

pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif – motif ke arah tujuan

yang telah ditetapkan. (Liliweri, 2007:77)

Demi berhasilnya komunikasi persuasif hal ini harus dilakukan

secara sistematis. Sebagai landasan pelaksaan guru terlebih dahulu harus

melakukan upaya untuk membangkitkan perhatian, lalu melakukan upaya

untuk menumbuhkan minat, kemudian memunculkan hasrat atau

keinginan. Sehingga pada akhirnya anak didik anak mengambil keputusan

untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diharapkan. Sehubungan dengan

proses komunikasi persuasif tersebut di dalamnya terdapat teknik

komunikasi persuasif. Guru melakukan teknik komunikasi persuasif ini

untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak didik.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

bagaimana teknik komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seorang guru

untuk meningkatkan atau menumbuhkan konsentrasi anak didiknya ketika

mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul :

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KONSENTRASI

BELAJAR SISWA DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN

PELAJARAN 2015 / 2016.

Page 20: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

20

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

pokok masalah dari judul penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan guru di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun 2015?

2. Bagaimana konsentrasi belajar Siswa di SMK Islam Sudirman

Ungaran tahun 2015?

3. Adakah pengaruh komunikasi persuasif dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam terhadap konsentrasi belajar siswa di SMK

Islam Sudirman Ungaran tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui teknik komunikasi persuasif dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

2015.

2. Untuk mengetahui konsentrasi belajar siswa di SMK Islam Sudirman

Ungaran tahun 2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi persuasif dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam terhadap konsentrasi belajar siswa di SMK

Islam Sudirman Ungaran tahun 2015.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” dan “tesis”. “hypo”

artinya (belum tentu benar) “tesis” artinya (kesimpulan). Menurut Noor

dalam bukunya mendefinisikan bahwa: hipotesis sebagai hubungan yang

Page 21: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

21

diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkap

dalam bentuk pernyataan yang dapat di uji, hipotesis merupakan jawaban

sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan

antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah

merupakan pertanyaan penelitian. (Noor, 2001 :29).

Hipotesis dalam penelitian ini ialah ada pengaruh positif antara

teknik komunikasi persuasif dalam pembelajaran terhadap konsentrasi

siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015. Atau dengan kata lain

semakin banyak komunikasi yang dilakukan guru dengan siswa maka

siswa semakin berkonsentrasi dalam belajar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang teoritis maupun

praktis.

1. Manfaat praktis

Bagi Sekolah Menengah Kejuruan Islam Sudirman Ungaran,

khususnya kepada semua guru di SMK Islam Sudirman Ungaran,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa teknik

komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seorang guru mampu

menumbuhkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

menjadikan sumbangan pemikiran dalam rangka peningkatan kualitas

Page 22: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

22

peserta didik khususnya di lingkungan sekolah dan di masyarakat pada

umumnya.

F. Definisi Operasional

Guna menghindari salah tafsir dalam memahami judul yang penulis

ajukan, maka perlu adanya penegasan istilah terlebih dahulu mengenai

judul tersebut, adapun penegasan istilahnya sebagai berikut :

1. Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif adalah proses komunikatif untuk mengubah

kepercayaan, sikap, tujuan, atau perilaku, seseorang dengan

menggunakan pesan secara verbal yang dilakukan, baik sengaja

maupun tidak. (Ma’arif: 2007:69)

Komunikasi bersifat informatif dan persuasif, bergantung kepada

tujuan komunikator. Jika komunikasi informatif bertujuan hanya untuk

memberi tahu, komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku. Istilah persuasi (persuasion) bersumber pada

perkataan latin persuasio, kata kerjanya adalah persuadere yang

berarti membujuk, mengajak, atau merayu. (Efenndy: 2004:21)

Penulis berpendapat bahwa komunikasi persuasif adalah suatu

usaha yang dilakukan secara lisan yang bertujuan untuk membujuk,

mengajak seseorang untuk dapat menjadi apa yang diinginkan oleh

komunikator.

Page 23: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

23

Beberapa indikator komunikasi persuasif, diantaranya adalah :

a. Pesan disampaikan dengan ekspresi yang tepat

b. Pesan mudah dipahami

c. Menggunakan bahasa yang jelas

d. Menggunakan kata yang baik

e. Ada penekanan – penekanan pada kata yang penting

f. Pesan disampaikan dengan sikap tenang

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang lebih khusus

ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dari sumber

insani lainnya agar lebih mampu memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran Islam (Achmadi, 1990:103)

Adapun Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan

di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015.

3. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran kita terhadap suatu hal

dengan mengesampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan

(Salam, 2004:12). Secara psikologis, jika memusatkan tenaga dan

psikis dalam menghadapi sesuatu, maka segala stimulus lainnya yang

tidak diperlukan tidak masuk dalam alam sadarnya. Akibat dari

Page 24: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

24

keadaan ini adalah pengamatan menjadi nsangat cermat dan berjalan

dengan baik. Stimulus yang menjadi perhatiannya kemudian menjadi

mudah masuk kedalam ingatan, juga akan menimbulkan tanggapan

yang terang, kokoh, dan tidak mudah hilang begitu saja bahkan dapat

dengan mudah untuk direproduksikan.

Penulis berpendapat bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan

perhatian dan pikiran pada suatu pekerjaan atau kegiatan yang

mengesampingkan pekerjaan atau kegiatan serta memikiran yang lain.

Jadi yang dimaksud judul penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh

komunikasi persuasif guru terhadap konsentrasi belajar siswa yang

terjadi di SMK Islam Sudirman Ungaran. Beberapa indikator

kosentrasi belajar, diantaranya:

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Antusias siswa dalam belajar

c. Tenang dalam belajar

d. Mengemukakan suatu ide

e. Merespon pertanyaan dari guru

f. Catatan pelajaran runtut dan lengkap

G. Metode Penelitian

Agar mempermudah penelitian dalam pengumpulan data, maka penulis

menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Page 25: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

25

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi korelasi. Sedangkan

penelitian ini sendiri adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif, dipilihnya pendekatan

kuantitatif ini dengan alasan untuk menguji keterkaitan antara variabel

komunikasi persuasif terhadap konsentrasi belajar siswa.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih untuk melakukannya di SMK

Islam Sudirman Ungaran. Penelitian ini dikhususkan pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan sejak penyusunan proposal yaitu

dari tanggal 6 juni 2015 hingga selesai.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari

anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi

(Usman, 2011:42). Sedangkan menurut sugiyono populasi adalah

wilayah generasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetepkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80).

Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas X SMK

Page 26: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

26

Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. Jumlah keseluruhan siswa kelas

X adalah 123 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Oleh karena itu,

populasi dalam penelitian ini adalah 123 siswa. Berikut ini adalah

sebaran populasi pada tiap kelas :

Tabel 1.1

Daftar Populasi Penelitian

NO Kelas Jumlah Siswa Tiap Kelas

1 X TKR 1 28

2 X TKR 2 29

3 X TPMI 1 20

4 X TPMI 2 19

5 X LISTRIK 14

6 X FARMASI 13

Jumlah X 6 123

b. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:81). Senada

Page 27: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

27

dengan pendapat di atas, menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah

bagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174).

Dalam penelitian ini sampel yang diambil oleh populasi harus

presentatif. Maka dari itu dibutuhkan teknik sampling yang tepat. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik proporsional random sampling,

yaitu proses pemilihan sampel dengan cara diacak secara proporsional,

jadi tiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel

(Sugiyono, 2012:82). Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah

siswa SMK Islam Sudirman Ungaran yang mengikuti mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Pengambilan sampel yang subjeknya kurang

dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

populasi. Selanjutnya penelitian yang jumlah subjeknya lebih dari 100,

maka diambil salah satunya antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

(Arikunto, 2010:120). Merujuk dari pendapat suharsimi arikunto di atas,

peneliti mengambil sampel sejumlah 25% dari 123 siswa kelas X SMK

Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015. Sehingga besarnya sampel adalah

sebagai berikut :

28 siswa (kelas X TKR 1) x 25% = 7 siswa

29 siswa (kelas X TKR 2) x 25% = 7 siswa

20 siswa (kelas X TPMI 1) x 25% = 5 siswa

19 siswa (kelas X TPMI 2) x 25% = 5 siswa

Page 28: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

28

14 siswa (kelas X Listrik 1) x 25% = 4 siswa

13 siswa (kelas X Farmasi) x 25% = 3 siswa

Berdasarkan penghitungan awal sampel 25% dari 123 didapatkan

31 responden, Adapun data tentang populasi sampel adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.2

Data Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1 X TKR 1 28 7

2 X TKR 2 29 7

3 X TPMI 1 20 5

4 X TPMI 2 19 5

5 X LISTRIK 14 4

6 X FARMASI 13 3

Jumlah 6 123 31

4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 29: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

29

a. Metode Angket

Angket adalah suatu daftar pernyataan atau pertanyaan

yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak

langsung (melalui pos atau perantara) (Usman, 2011:57). Teknik

angket digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk

pertanyaan tentang suatu hal yang akan dijawab oleh responden,

teknik angket ini disebut intervew tak langsung. Metode angket

yang penulis gunakan adalah angket tertutup, sehingga responden

tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti,

metode ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data mengenai

komunukasi persuasif dalam pembelajaran dan konsentrasi belajar

siswa di SMK Sudirman Ungaran tahun 2015.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu kumpulan data yang berasal

dari catatan-catatan, gambar, atau hal lain dari peristiwa atau

kegiatan yang telah terjadi. (Usman, 2011:69). Metode ini

digunakan untuk mendapatkan data-data tentang keadaan Sekolah

Menengah Kejuruan Sudirman Ungaran dan siswa dalam

penelitian ini.

Page 30: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

30

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis,

sehingga lebih mudah di olah (Arikunto, 2010:192). Instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti,

dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti

(Sugiyono, 2012:92). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah daftar pertanyaan dari angket.

Angket ini diberikan kepada siswa yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh komunikasi persuasif dalam mengikuti

pembelajaran PAI terhadap konsentrasi belajar siswa SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun 2015. Masing-masing angket terdiri dari 10

item pertanyaan. Dari masing-masing pertanyaan dalam angket,

tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:

a. Siswa yang menjawab A diberi nilai 3 (tinggi).

b. Siswa yang menjawab B diberi nilai 2 (sedang).

c. Siswa yang menjawab C diberi nilai 1 (rendah).

Page 31: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

31

Penyusunan angket dilakukan dengan merumuskan pertanyaan dari

indikator masing-masing variabel. Untuk merumuskan indikator

komunikasi persuasif serta konsentrasi belajar siswa, penulis merumuskan

dari beberapa pengertian masing-masing variabel sebelumnya, maka dapat

dirumuskan indikator komunikasi persuasif dan konsentrasi belajar

sebagai berikut:

Tabel 1.3

Kisi-kisi instrument penelitian

No Variabel Indikator Item soal

1. Komunikasi persuasif 1. Pesan disampaikan dengan

ekspresi yang tepat

2. Pesan mudah dipahami

1,2,3

4

3. Menggunakan bahasa yang

jelas

4. Menggunakan kata yang

baik

5,6

7

Page 32: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

32

5. Ada penekanan –

penekanan pada kata yang

penting

6. Pesan disampaikan dengan

sikap tenang

8

9,10

2. Konsentrasi Belajar 1. Memperhatikan penjelasan

guru

2. antusias siswa dalam

belajar

1

2,3,4

3. tenang dalam belajar

4. mengemukakan suatu ide

5. merespon pertanyaan dari

guru

6. catatan pelajaran lengkap

5

6,7

8,9

10

6. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah seluruh data responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data

Page 33: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

33

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, mennyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan penghitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012:147).

Dalam penelitian ini untuk mengetahui masing-masing variabel

menggunakan rumus:

Keterangan:

P : Presentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah responden (Sugiono, 2010:250)

Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh

komunikasi persuasif dalam pembelajaran terhadap konsentrasi

belajar, diolah dengan analisa statistik.

Uji rumusnya dengan:

rxy=

Keterangan:

Page 34: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

34

rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X2 : Kuadrat dari varibel X

∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

∑ : Jumlah (Sugiono, 2010:255)

H. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah memahami isi penelitian ini, maka

penulisannya disusun dalam uraian sistematika sabagai berikut;

BAB 1 : Pendahuluan

pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian, metodologi

penilitian, dan sistimmatika penelitian.

BAB II : Landasan Teori

pada bab ini di uraikan tentang masalah-masalah yang

berhubungan dengan kajian pustaka, pembahasannya meliputi masalah

Page 35: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

35

komunikasi persuasif dalam pembelajaran terhadap konsentrasi belajar

siswa.

BAB III : Laporan Hasil Penelitian

pada bab ini di jelaskan tentang gambaran umum SMK

Sudirman Ungaran. Pengumpulan dan penyajian data tentang komunikasi

persuasif dalam pembelajaran dan konsentrasi belajar siswa.

BAB IV : Analisis Data

pada bab ini menerangkan analisis data, pembahasannya,

meliputi analisis masalah komunikasi persuasif dalam pembelajaran dan

kosentrasi belajar siswa. Serta pengaruh komunikasi persuasif dalam

pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa.

BAB V : Penutup

Bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran, dan penutup. Bagian

akhir pada bagian ini akan memuat halaman daftar pustaka, lampiran-

lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

Page 36: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

36

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi memiliki banyak definisi sesuai dengan pendapat para

ahli komunikasi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian

gagasan dari seseorang kepada orang lain. Pengirim pesan atau

komunikator memiliki peran yang paling menentukan dalam

keberhasilan komunikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan

hanya sebagai objek yang pasif (Majid, 2013:282). Menurut Hoveland,

komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana seorang

individu (komunikator) mengoperkan stimuli (biasanya lambang kata-

kata) untuk merubah tingkah laku individu lainnya (komunikate).

(Rousydiy, 1985:48).

Dari beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa

komunikasi adalah suatu kegiatan penyampaian gagasan atau ide

kepada komunikan (penerima pesan) dengan tujuan dapat merubah

perilaku atau pola pikir seseorang.

Page 37: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

37

2. Proses komunikasi

Menurut Wardani, dilihat dari prosesnya komunikasi dibedakan

atas komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah

komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulisan maupun

bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi

yang menggunakan isyarat, gerak-gerik, gambar, lambang, mimik

muka, dan sejenisnya.

Ketercapaian tujuan merupakan keberhasilan komunikasi. Dalam

komunikasi terdapat 5 elemen yang terlibat, yaitu sender (pengirim

informasi), receiver (penerima informasi), informasi, feedback, dan

media. Kelima komponen tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah

ini :

a. Komunikator (pengirim pesan)

Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas

komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi pesan

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.

b. Pesan yang disampaikan

Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuia dengan

kebutuhan penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang

pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima.

Page 38: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

38

c. Komunikan (penerima pesan)

Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu

menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya,

dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.

d. Konteks

Komunikasi berlangsung dalam seting atau lingkungan tertentu.

Lingkungan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan

komunikasi.

e. Sistem penyampaian

Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode

dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan

dengan kondisi atau karakteristik penerima pesan. ( Majid, 2013:285)

Proses komunikasi terdapat komponen atau unsur yang dicakup,

yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, komponen atau

unsur tersebut adalah : (Efenndy, 2007:6)

a. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

b. Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang

c. Komunikan : orang yang menerima pesan

d. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila

komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya

e. Efek : dampak sebagai pengaruh pesan.

Dari penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

proses komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi verbal

Page 39: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

39

dan non verbal. dan pada dasarnya terdapat beberapa unsur atau

komponen dalam melakukan komunikasi, diantaranya adalah adanya

komunikator atau orang yang menyampaikan pesan, pesan yang ingin

disampaikan, komunikan atau orang yang menerima pesan, media atau

sarana yang mendukung dalam menyampaikan pesan, dan yang

terakhir adalah efek atau dampak dari pesan yang disampaikan.

3. Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran

Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua

arah antara komunikator dengan komunikan, dan informasi tersebut

sama-sama direspons sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi

tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam

membangun komunikasi yang efektif, yaitu :

a. Kejelasan

Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus

menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga

mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.

b. Ketepatan

Ketepan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang

benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.

Page 40: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

40

c. Konteks

Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah

bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan

keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

d. Alur

Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan

alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima

informasi cepat tanggap.

e. Budaya

Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga

berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi

harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi,

baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak

menimbulkan kesalahan persepsi. (Majid, 2013:291). Setiap manusia

memiliki kepribadian, budaya, suku dan ras yang berbeda. Oleh karena

itu dalam berkomunikasi haruslah mampu menyesuaikan dengan budaya

orang yang diajak berkomunikasi supaya pesan yang ingin disampaikan

dapat diterima dengan baik serta gunakan etika atau tata krama yang

baik supaya tercipta suasana yang baik dalam berkomunikasi dengan

orang lain.

4. Tujuan Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan manusia, maka

supaya kegiatan komunikasi tersebut berjalan dengan baik dan lancar,

Page 41: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

41

maka kegiatan komunikasi harus memiliki tujuan, pada umumnya

komunikasi itu memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah :

a. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti, sebagai komunikator

kita dapat menjelaskan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya dan

tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.

b. Memahami orang lain, kita sebagai pimpinan dari suatu lembaga harus

mengetahui dengan benar aspirasi masyarakat tentang apa yang

mereka inginkan.

c. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.(Widjaja,

2002:21)

Sedangkan menurut Effendy dalam bukunya yang berjudul “ilmu

komunikasi teori dan praktek” menyatakan bahwa tujuan komunikasi

adalah sebagai berikut :

a. Merubah sikap (to change the attitude)

b. Merubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

c. Mengubah perilaku (to change the behavior)

d. Mengubah masyarakat (to change the society). (Effendy, 2007:55)

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

tujuan komunikasi pada dasarnya adalah untuk menyampaikan pesan

atau informasi dari komunikator kepada komunikan agar setelah

mendapat pesan atau informasi komunikan akan mengerti apa yang

diinginkan oleh komunikator, sehingga mampu mengubah sikap,

Page 42: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

42

pendapat dan perilaku atau menggerakkan komunikan untuk melakukan

sesuatu dan tujuan lain yang diinginkan komunikator.

5. Hambatan Komunikasi

Dalam menjalankan komunikasi memang tidak mudah, ada

beberapa hambatan dalam menjalankan komunikasi menurut Effendy

dalam bukunya yang berjudul “ilmu komunikasi teori dan praktek”

menyatakan bahwa hambatan dalam berkomunikasi terbagi menjadi

empat yaitu :

a. Hambatan sosiologis

Seorang sosiolog Jerman bernama Ferdinand Tonnies

mengklasifikasikan kedihupan manusia dalam masyarakat menjadi dua

jenis pergaulan yang ia namakan Gemeinschaft dan Gesellschaft.

Gemeinschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis, dan

tak rasional, seperti dalam kehidupan rumah tangga; sedang

Gesellschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat tak pribadi, dinamis,

dan rasional, seperti pergaulan di kantor atau dalam organisasi.

Berkomunikasi dalam Gemeinschaft dengan istri atau anak tidak

akan menjumpai banyak hambatan karena sifatnya personal atau

pribadi sehingga dapat dilakukan dengan santai; adalah lain dengan

komunikasi dalam Gesellschaft. Seseorang yang bagaimanapun

tingginya kedudukan yang ia jabat, ia akan menjadi bawahan orang

lain. Seorang kepala desa mempunyai kekuasaan di daerahnya, tetapi

Page 43: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

43

ia harus tunduk kepada camat; camat akan lain sikapnya ketika

berkomunikasi dengan bupati; dan bupati ketika berkomunikasi dengan

gubernur tidak akan sesantai tatkala menghadapi camat; dan gubernur

akan membungkuk-bungkuk sewaktu berhadapan dengan menteri

dalam negeri; dan pada gilirannya mendagri pun akan bersikap

demikian ketika mengkomunikasikan keadaan daerahnya kepada

presiden.

Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan, yang

menimbulkan perbedaan dalam status sosial, agama, ideologi, tingkat

pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya dapat

menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.

b. Hambatan antropologis

Dalam melancarkan komunikasinya seorang komunikator tidak

akan berhasil apabila ia tidak mengenal siapa komunikan yang

dijadikan sasarannya. Yang dimaksudkan dengan “siapa” disini bukan

nama yang disandang, melainkan ras apa, bangsa apa, atau suku apa.

Dengan mengenal dirinya, akan mengenal pula kebudayaannya, gaya

hidup dan norma kehidupannya, kebiasaan dan bahasanya.

Komunikasi akan berjalan lancar jika suatu pesan yang

disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas, yaitu

diterima dalam pengertian received atau secara indrawi, dan dalam

pengertian accepted atau secara rohani. Seorang pemirsa televisi

mungkin menerima acara yang disiarkan dengan baikin karena gambar

Page 44: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

44

yang tampil pada pesawat televisi amat terang dan suara yang keluar

amat jelas, tetapi mungkin ia tidak dapat menerima ketika seorang

pembicara pada acara itu mengatakan bahwa daging babi lezat sekali.

Si pemirsa tadi hanya menerimanya dalam pengertian accepted. Jadi

teknologi komunikasi tanpa dukungan kebudayaan tidak akan

berfungsi.

c. Hambatan psikologis

Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi.

Hal ini umumnya disebabkan si komunikator sebelum melancarkan

komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit untuk

berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa

kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologis lainnya: juga jika

komunikasi menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.

Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan

komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah

bersikap menentang komunikator. Pada orang yang bersikap prasangka

emosinya menyebabka dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan

pikiran secara rasional. Emosi sering kali membutakan pikiran dan

perasaan terhadap sesuatu fakta yang bagaimanapun jelas dan

tegasnya. Apalagi kalau pransangka itu sudah berakar, seseorang tidak

dapat lagi berfikir objektif, dan apa saja yang dilihat atau didengarnya

akan selalu dinilai negatif.

Page 45: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

45

d. Hambatan semantis

Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan

komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan

perasaannya pada komunikan. Demi kelancara komunikasinya seorang

komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini,

sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian

(misuederstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang pada

gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miskommunication).

Sering kali salah ucap disebabkan si komunikator berbicara terlalu

cepat sehingga ketika pikiran dan perasaan belum mantap

terformulasikan, kata-kata sudah terlanjur dilontarkan. Maksudnya

akan mengatakan “kedelai” yang terlontar “keledai”, “demokrasi”

menjadi “demonstrasi”, “partisipasi” menjadi “partisisapi”, dan

sebagainya.

Ganguan semantis kadang-kadang disebabkan pula oleh aspek

antropologis, yakni kata-kata yang sama bunyinya dan tulisannya,

tetapi memiliki makna yang berbeda. “rampung” sunda lain dengan

“rampung” jawa. “atos” sunda tidak sama dengan “atos” jawa.

“bujang” sunda beda dengan “bujang” sumatera. “jangan” indonesia

lain dengan “jangan” jawa. “pala” indonesia dengan “pala” madura.

“momok” indonesia jauh sekali bedanya dengan “momok” sunda, dan

sebaginya.

Page 46: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

46

Jadi untuk menghilangkan hambatan semantis dalam komunikasi,

seorang komunikator harus mengucapkan pernyataannya dengan jelas

dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang

salah, dan disusun dalam kalimat-kalimat yang logis.

e. Hambatan ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan

terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari

lingkungan. Contoh hambatan ekologis adalah suara riuh orang-orang

atau kebisingan lalulintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang

lewat, dan lain-lain pada saat komunikator sedang berpidato. (Effendy,

2007: 11-16)

Situasi komunikasi yang tidak menyenangkan seperti itu dapat

diatasi komunikator dengan menghindarkannya jauh sebelum atau

dengan mengatasinya pada saat ia sedang berkomunikasi. Untuk

menghindarkannya komunikator harus mengusahakan tempat

komunikasi yang bebas dari gangguan suara lalulintas atau kebisingan

orang-orang seperti disebutkan tadi. Dalam menghadapi gangguan

seperti hujan, petir, pesawat terbang lewat, dan lain-lain yang

datangnya tiba-tiba tanpa diduga terlebih dahulu, maka komunikator

dapat melakukan kegiatan tertentu, misalnya berhenti dahulu sejenak

atau memperkeras suara.

Page 47: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

47

B. Komunikasi Persuasif

1. Pengertian Komunikasi Persuasif

Persuasi dalam bahasa inggris “persuasion” berasal dari bahasa

latin “persuasio” yang secara harifah berarti ajakan, bujukan, imbauan,

yang sifatnya halus atau luwes. Menurut Ilardo dalam bukunya “Speaking

persuasively” memberikan definisi sebagai berikut : “persuasi” adalah

proses komunikatif untuk mengubah kepercayaan, sikap, tujuan, atau

perilaku, seseorang dengan menggunakan pesan secara verbal yang

dilakukan, baik sengaja maupun tidak. (Ma’arif, 2007:69).

Dilihat dari definisi yang lain komunikasi persuasif adalah suatu

kemampuan yang disadari dari seorang komunikator untuk memodifikasi

pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari komunikan

agar komunikan dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang

dikehendaki oleh komunikator (Liliweri, 2007:77).

Pada dasarnya komunikasi persuasif merupakan suatu kegiatan

komunikasi yang bertujuan mampu mempengaruhi fikiran seseorang

supaya bisa merubah sikap, perilaku yang ditunjukan melalui perbuatan

atau tindakan sesuai apa yang diharapkan oleh komunikator.

2. Prinsip – prinsip persuasif

Pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan bukan

perintah melainkan bersifat saran. Dalam hal terdapat beberapa prinsip

persuasi diantaranya sebagai berikut :

Page 48: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

48

a. Saran harus sesuai secara manusiawi

b. Saran harus sesuai dengan kebutuhan dan dorongan pribadi

c. Saran yang disampaikan oleh orang ahli dan terpercaya.

d. Saran yang dapat mendukung dasariah kepercayaan dan sikap

komunikan.

Dalam proses komunikasi ini tidak hanya bersifat persuasive, tetapi

bersifat motivatif. Hal ini berarti, bahwa ketika komunikan menerima

pesan, dirinya termotivasi untuk melakukannya. Dan motivasi adalah

kegiatan membangkitkan motif (menimbukkan daya gerak) yang

memang sudah ada pada diri seseorang. Motivasi bisa dilakukan oleh

orang lain atau diri sendiri. (Ma’arif, 2007:71)

Jadi pada dasarnya prinsip komunikasi persuasif diharapkan

mampu menumbuhkan motivasi atau daya gerak kepada komunikan

(penerima pesan) supaya komunikan mampu bersikap sesuai dengan

apa yang diinginkan komunikator (pemberi pesan), dan setelah

menerima pesan diharapkan komunikan selalu termotivasi untuk

melakukan perbuatan yang diharapkan oleh komunikator.

3. Teknik Komunikasi Persuasif

Hal yang perlu diperhatikan komunikator adalah sesuatu yang

berkaitan dengan pengelolaan pesan (mesagge management). Untuk

itu diperlukan teknik-teknik tertentu dalam melakukan komunikasi

persuasif. Cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan

Page 49: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

49

seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan

dampak tertentu pada komunikan disebut teknik komunikasi.

Sehubungan dengan proses komunikasi persuasif itu, teknik-teknik

yang dapat dipilih dalam proses komunikasi persuasif yaitu :

a. Teknik asosiasi

Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara

menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang

menarik perhatian khalayak.

b. Teknik integrasi

Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator untuk

menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Ini berarti

bahwa melalui kata-kata verbal maupun non verbal, komunikator

menggambarkan bahwa ia senasib dan karena itu menjadi satu dengan

komunikan.

c. Teknik ganjaran

Teknik ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain

dengan cara mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang

menjanjikan harapan.

d. Teknik tataan

Teknik tataan adalah upaya menyusun pesan komunikasi

sedemikian rupa, sehingga enak didengar atau dibaca serta

termotivasikan untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan

tersebut.

Page 50: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

50

e. Teknik red-herring

Teknik red-herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih

kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang

lemah untuk kemudian mengakihkan sedikit demi sedikit ke aspek

yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang

lawan. Jadi teknik ini dilakukan pada saat komunikator berada dalam

posisi yang terdesak. (Effendy, 2004:6)

Dari penjelasan yang dikemukakan di atas penulis lebih condong

memilih teknik tataan sebagai teknik persuasif yang dilakukan kepada

peserta didik atau komunikan, karena penulis merasa teknik tataan

dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perilaku

komunikan. Karena dengan penyampaian pesan yang telah disusun

dengan baik serta terdapat motivasi-motivasi yang baik di dalamnya

diharapkan mampu membangkitkan motivasi komunikan atau peserta

didik untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

4. Tahap - tahap komunikasi persuasif

Komunikasi persuasif dilakukan dengan cara-cara halus dan

manusiawi sehingga komunikan dapat menerima dan melaksanakan

dengan sukarela sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Dalam

hal ini, seorang guru dalam berkomunikasi harus menggunakan cara-

cara yang luwes dengan pendekatan kemanusiaan. Untuk keberhasilan

komunikasi persuasif terdapat tahap-tahap yang harus diperhatikan.

Page 51: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

51

Tahapan tersebut dikenal dengan A-A Procedure sebagai singkatan

dari Attention-Action Procedure, melalui formula AIDDA singkatan

dari Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision

(keputusan), Action (kegiatan). Berdasarkan formula AIDDA tersebut

komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan

perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan

kata-kata yang merangsang, tetapi juga dalam penampilan

(appearance) ketika menghadapi khalayak. Senyum yang tersungging

pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian pada

khalayak.

Apabila perhatian sudah berhasil terbangkitkan, kini menyusul

upaya menumbuhkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan

mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan.

Karena itu komunikator harus mengenal siapa komunikan yang

dihadapinya.

Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi

untuk melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan komunikator. Di sini

imbauan emosional (emotional appeal) perlu ditampilkan oleh

komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil

keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana diharapkan

daripadanya (Effendy, 2004:25).

Dari tahapan – tahapan tersebut akan tampak bahwa pentahapan

dalam komunikasi persuasif dimulai dari upaya membangkitkan

Page 52: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

52

perhatian, menumbuhkan minat, memunculkan hasrat, mengambil

keputusan sampai melakukan kegiatan.

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Tayar yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

generasi orang tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dengan ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi

manusia bertaqwa kepada Allah SWT (Majid, 2006:130).

Kata Pendidikan Agama Islam terdiri dari dua kata berbeda, yaitu

Pendidikan dan Agama Islam. Pendidikan berasal dari kata didik yang

diberi awalan -pe dan akhiran –an yang mengandung arti perbuatan (hal,

cara, dan sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa

Yunani, yaitu pedagoie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada

anak. istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, yaitu

education yang berarti pengembangan dan bimbingan. Sedangkan dalam

bahasa Arab istilah ini sering di terjemahkan dengan tarbiyah, yang berarti

pendidikan (Ramayulis, 2008:1)

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Kurikulum PAI, 2002:3).

Page 53: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

53

Sementara itu pengertian lebih spesifik tentang Pendidikan Agama

Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap

anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran agama islam, serta menjadikannya sebagai jalan

kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat (Syafaat, 2008:16)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

implementasi pendidikan agama Islam adalah suatu pelaksanaan kegiatan

yang terencana untuk memperoleh hasil yang efektif dan efisien sesuai

dengan tujuan yang ditunjukkan kepada anak didik yang sedang tumbuh

agar mereka mampu menumbuhkan sikap dan budi pekerti yang baik serta

dapat memelihara perkembangan jasmani dan rohani secara seimbang

dimasa sekarang dan mendatang sesuai dengan aturan agama Islam dan

menjadikan agama Islam menjadi pandangan hidup.

2. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI

Komponen pelaksanaan pendidikan berarti kajian tentang sistem

pendidikan yang merupakan satu kesatuan, saling berkaitan dan tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Pembelajaran akan

efektif jika siswa memperoleh pengalaman baru dan perilakunya berubah

menuju titik akumulasi kompetensi yang dikehendaki. Terdapat lima

bagian penting dalam peningkatan efektivitas pembelajaran, yaitu

perencanaan, komunikasi, pembelajaran itu sendiri (pelaksanaan

pembelajaran), pengaturan, dan evaluasi (Syaifuddin dkk, 2007:10).

Page 54: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

54

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

kan berjalan secara efektif apabila siswa dapat memperoleh pengalaman

baru dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih baik, dan untuk

menciptakan atau mewujudkan hal itu harus menjalankan beberapa proses

diantaranya adalah perencanaan pembelajaran yang disusun dengan baik,

komunikasi yang terjalin dengan baik, tercipta pembelajaran yang nyaman

dan menyenangkan, pengaturan yang bertujuan baik dan evaluasi sebagai

perbaikan.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Makna tujuan secara etimologi adalah “arah, maksud atau haluan”,

dalam bahasa Arab “tujuan” diistilahkan dengan ghayat, ahdaf, atau

maqashid. Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan goal,

purpose, objectives. Secara terminologi, tujan berarti “sesuatu yang

diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai”. Oleh

H.M. Arifin menyebutkan, bahwa tujuan proses pendidikan Islam adalah

“Idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islam yang hendak

dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara

bertahap” (Arief, 2002:16).

Secara umum, tujuan pendidikan Islam terbagi kepada: tujuan umum,

tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional.

a. Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini

Page 55: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

55

meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku,

kebiasaan, dan pandangan.

b. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal.

c. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi

manusia-manusia sempurna (insan kamil) setelah ia menghabiskan sisa

umurnya.

d. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Suatu unit kegiatan pendidikan

dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan

mencapai tujuan tertentu. (Daradjat, 2011:30-31)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pendidikan Agama Islam adalah mampu menciptakan generasi-generasi

yang pandai dalam berbagai hal, menjadi manusia yang berakhlak mulia,

beriman kepada sang pencipta dan menjadi manusia yang sempurna

setelah ia menghabiskan sisa umurnya.

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Berbicara mengenai Pendidikan Agama Islam tentunya tidak terlepas

dari apa fungsi dan tujuannya. Maka dari itu Pendidikan Agama Islam

mempunyai fungsi yaitu:

Page 56: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

56

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaatan

peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga.

b. Penanaman mental, yaitu sebagai pedoman hidup untuk

mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran

agama islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelamahan peserta

didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum, sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat

Page 57: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

57

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain (Majid, 2006:134-135).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

agama islam pada dasarnya adalah untuk menciptakan generasi yang

mampu menjalankan hidupnya di dunia dengan baik, sehingga mempunyai

bekal untuk hidup di akhirat kelak, di dunia diajarkan bagaimana menjadi

manusia yang berguna bagi sesama, bersosialisasi dengan baik, dan

beriman kepada sang pencipta.

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara lain: hubungan manusia dengan

Allah SWT, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia

dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan makhluk lain dan

lingkungannya (Ramayulis, 2008:22-23).

Sebagaimana diketahui, ajaran pokok islam adalah aqidah

(keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (ihsan). Ketiga ajaran

pokok ini kemudian diajarkan dalam bentuk rukun iman, rukun islam,

dan akhlak. Dari ketiganya lahirlah Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqh, dan Ilmu

Akhlak. Ketiga kelompok ini kemudian dilengkapi dengan

pembahasan dasar hukum Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits,

ditambah lagi dengan sejarah Islam (tarikh) sehingga secara berurutan:

Page 58: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

58

Ilmu Tauhid (keimanan), Ilmu Fiqh, Aqidah Akhlak, Ilmu Al-Qur’an

dan Al-Hadits, Tarikh Islam (Majid, 2006:77).

Pada dasarnya ruang lingkup pendidikan agama islam meliputi

ilmu – ilmu tentang bagaimana cara membagi waktu di dunia dengan

sebaik – baiknya, hidup di dunia harus mengatur waktu dengan

seimbang, maksudnya adalah dengan menciptakan hubungan yang

baik dengan Allah SWT, menciptakan hubungan baik dengan sesama

makhluk hidup dan lingkungan, mampu meningkatkan kwalitas diri.

Ilmu – ilmu tersebut terdapat dalam ilmu tauhid, ilmu fiqh, ilmu

akhlak dll, dan yang menjadi pedomannya adalah Al-Qur’an dan Al-

Hadits.

6. Sumber Pendidikan Agama Islam

Sumber pendidikan Islam yaitu al-Qur‟an, as-Sunnah, ucapan para

sahabat (mazhab al-sahabl), kemaslahatan umat (masalih al-

mursalah), tradisi atau adat yang sudah dipraktikkan dalam kehidupan

masyarakat (al-„urf), dan hasil ijtihad para ahli. Selain itu ada pula

yang meringkaskan sumber pendidikan Islam menjadi tiga macam

yaitu al-Qur‟an, as-Sunnah, Ijtihad. Al-Qur‟an merupakan sumber

pertama syariat islam, yang dijadikan pedoman hidup semua muslim

termasuk dalam aspek pendidikan. Dalam bahasa arab pendidikan

disebut dengan kata at-Tarbiyyah, yang berasal dari kata rabba-

yurabbi- tarbiyyah. Kata rabba di dalam Al-Qur‟an berarti mendidik,

Page 59: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

59

mengasuh dan memelihara. Sehingga Al-Qur‟an merupakan sumber

pendidikan.

Sumber pendidikan yang kedua adalah as-Sunnah atau hadis Nabi,

hadis Nabi secara bahasa artinya lawan atau qaddim. Hadis Nabi

merupakan sumber pendidikan ke dua dan yang dijadikan sebagai

sumber adalah ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad.

Sumber yang ketiga adalah Ijtihad berasal dari kata jahda yang artinya

al-masyaqqah (yang sulit) dan badzl al - wus’i wa thaqati (pengerahan

kesanggupan dan kekuatan). Hasil ijtihad berupa rumusan operasional

tentang pendidikan islam yang dilakukan dengan menggunakan

metode deduktif atau induktif dalam melihat masalah-masalah

kependidikan.

D. Pengertian Konsentrasi Belajar

1. Beberapa Pengertian Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap sesuatu

masalah atau objek, misalnya konsentrasi pikiran, konsentrasi

perhatian dan sebagainya (Djamarah, 2002:15). pengertian lain dari

konsentrasi adalah kemampuan untuk menaruh perhatian pada sesuatu,

gagasan atau orang (Andreson, 2008: 135)

Page 60: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

60

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi adalah

suatu kemampuan untuk menaruh perhatian atau pemusatan pikiran,

pendengaran, penglihatan, penciuman, dan perasaan yang dilakukan

dengan sungguh-sungguh pada sesuatu hal atau suatu objek dalam

suatu kegiatan tertentu.

Sedangkan Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana

tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman

“learning may be defined as the process by which behavior originates

or is altered throughtraining or experience”. Definisi yang tidak jauh

berbeda dengan definisi tersebut dikemukakan oleh Cronbach, dalam

bukunya yang berjudul Educational psychology sebagai berikut

“learning is shown by change in behaviour as result of experience”.

Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam proses belajar,

seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan

menggunakan semua alat indranya. (Ahmadi, 2013:125).

Selain itu belajar dapat diartikan sebagai satu aktifitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan,

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan dan nilai sikap, dimana perubahan itu bersifat relatif

konstan dan membekas. Dalam keseluruhan proses pendidikan di

sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok. Ini berarti

berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

Page 61: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

61

kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai

anak didik (Ahmadi, 2013:125).

Maka, konsentrasi belajar dapat diartikan sebagai pemusatan

pemikiran seorang siswa untuk melakukan sesuatu yang berkaitan

dengan belajar di sekolah, rahasia sukses belajar adalah konsentrasi,

konsentrasi dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman. Belajar

merupakan bagian hidup bagi setiap orang. Disamping itu, belajar

merupakan rangkaian aktifitas yang mencakup berbagai persyaratan

dari belajar, agar studinya berhasil yaitu konsentrasi, kesabaran dalam

berkonsentrasi sering menjadi problem bagi kebanyakan siswa

(Ahmadi, 1991:105).

Konsentrasi ialah pemusatan perhatian tertuju pada satu objek

tertentu dengan mengabaikan masalah-masalah lain yang tidak

diperlukan. Ketika membaca suatu topik dari sebuah buku dengan

mengabaikan topik-topik lain adalah suatu upaya memusatkan

perhatian terhadap apa yang akan dibaca. Tindakan ini merupakan

langkah nyata untuk meningkatkan daya konsentrasi dalam membaca.

Konsentrasi belajar sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. Dan

konsentrasi belajar akan tercipta jika suasana atau lingkungan

belajarnya mendukung (Salam, 2004:12).

Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas

belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan

Page 62: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

62

biaya saja. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang

yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain seseorang itu

harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan

untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa

yang belajar. Dalam belajar, seseorang siswa yang tidak dapat

berkonsentrasi jelas tidak akan berhasil menyimpan atau menguasai

bahan pelajaran. Oleh karena itu, setiap siswa berusaha dengan keras

agar memiliki konsentrasi tinggi dalam belajar. Cukup banyak siswa

yang kurang mampu berkonsentrasi ketika belajar dalam waktu yang

relatif lama.

Jadi yang dimaksud penulis dengan konsentrasi belajar adalah

pemusatan perhatian atau pikiran terhadap sesuatu objek dalam suatu

aktifitas yang berlangsung dan menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan.

Tujuan dari konsentrasi itu sendiri adalah untuk mengatur sesuatu

yang disebut “pancaran otak”, yang dalam kondisi tidak terkontrol

secara terus-menerus terganggu. Pancaran otak secara terus-menerus

dibutuhkan untuk mengonsentrasikan pikiran pada objek yang

ditentukan, dan untuk menyingkat atau mengklasifikasikan objek

tersebut. Tanpa ada pancaran otak yang terjadi terus - menerus, maka

tidak akan ada pekerjaan yang bisa dilakukan karena pikiran berangan-

angan tanpa tujuan, dan pikiran ini terganggu oleh berbagai macam

gangguan. Konsentrasi berhubungan secara langsung dengan proses

Page 63: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

63

pikiran. Dan konsentrasi ini adalah pangkal untuk melawan fobia,

harus diakui bahwa konsentrasi pada beberapa titik yang ditetapkan

akan menghasilkan gelombang energi syaraf yang bersumber pada titik

tersebut. (Vittoz, 2008:90).

Jadi pada dasarnya konsentrasi sangat diperlukan dalam kehidupan

karena tanpa konsentrasi seseorang tidak akan optimal dalam

menyelesaikan berbagai macam pekerjaan, terutama dalam belajar

seorang siswa sangatlah memerlukan konsentrasi, karena dengan

konsentrasi siswa akan mampu menyerap semua pelajaran dengan

baik. Untuk menciptakan konsentrasi yang baik seorang siswa harus

mampu melawan segala sesuatu hambatan yang menggangu

konsentrasinya kemudian barulah mampu memusatkan pikiran untuk

berkonsentrasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada

pada diri individu yang sedang berkonsentrasi belajar, sedangkan

faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

a. Faktor intern

Page 64: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

64

Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor

jasmaniyah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

1. Faktor jasmaniyah

a. Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah

keadaan atau hal sehat. dikatakan kesehatan seseorang sangat

berpengaruh pada konsentrasi belajarnya, karena siswa akan

mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang

dan kurang semangat, pikiran terganggu, karena hal-hal ini

maka penerimaan dan respons pelajran berkurang, syaraf otak

tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,

menginterprestasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui

indranya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara

selalu mengindahkan tentang ketentuan-ketentuan tentang

bekerja, tidur, makan, olahraga, dan rekreasi (Ahmadi, 2013:79).

Jadi faktor kesehatan sangatlah berpengaruh dalam konsentrasi

belajar sekarang. Seseorang yang dalam kondisi tidak sehat

maka akan mudah capek, lemas, dan lesu dan hal tersebut pasti

membuat konsentrasinya semakin berkurang bahkan tidak dapat

berkonsentrasi dengan baik.

Page 65: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

65

Sebaliknya jika seseorang dalam kondisi sehat maka akan

lebih bersemangat dalam menjalankan berbagai aktivitas, serta

mampu membangun konsentrasi yang baik di dalam dirinya.

Oleh karena itu seseorang haruslah pandai-pandai menjaga

kesehatannya, yaitu dengan cara makan teratur, istirahat yang

cukup, olahraga yang cukup dan rekreasi suapaya tidak mudah

stres.

b. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Dapat berupa

buta, tuli, patah kaki atau tangan, lumpuh, dan lain-lain. Salah

satu kurangnya konsentrasi adalah cacat mental dan fisik pada

anak karena perkembangannya yang normal telah terganggu

(Anderson, 2008:83). Siswa yang cacat belajarnya juga

terganggu, jika hal ini terjadi, hendaklah belajar pada lembaga

pendidikan khusus atau menggunakan alat bantu agar dapat

menghindarkan atau mengurangi kecacatannya itu.

2. Faktor psikologis

Yang tergolong ke dalam faktor psikologis, yaitu intelegensi,

minat, bakat, motif dan sikap.

Page 66: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

66

a. Inteligensi

Flynn dan Azwar mengidentifikasikan intelegensi sebagai

kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan untuk

belajar dari pengalaman. Inteligensi adalah kecakapan yang

terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan ke dalam situasi baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengerti relasi dan mempelajarinya dengan

cepat (Flynn dkk, 1996:7)

Jadi pada umumnya kecerdasan atau kecakapan diartikan

sebagai kemampuan psiko-fisik dalam relaksasi rangsangan

atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang

tepat. Anak yang IQ-nya tinggi dapat menyelesaikan persoalan

yang dihadapi. Anak yang normal IQ-nya (90-1000) dapat

menamatkan SD tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki

IQ (110-140) dapat digolongkan cerdas, 140 keatas dapat

digolongkan genius, jadi semakin tinggi IQ seseorang akan

makin cerdas pula. Mereka yang mempunyai IQ kurang dari 90

tergolong lemah mental (mentally deffectife). Anak inilah yang

sering mengalami kesulitan belajar (Ahmadi, 2013: 81). Dalam

menerima pelajaran seorang siswa pasti mampu menerima

dengan waktu yang berbeda-beda, ada yang dapat menerima

materi dengan cepat ada pula yang sangat lambat, hal itu

Page 67: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

67

dikarenakan kecerdasan seseorang yang berbeda-beda.

Semakin tinggi IQ seseorang maka semakin mudah pula dalam

menyelesaikan berbagai macam persoalan. Tetapi semakin

rendah IQ seseorang maka akan semakin lambat. Oleh karena

itu kecerdasan sangatlah berpengaruh dalam menerima

pelajaran. Kemudian perlakuan pendidik dalam mendidik

siswanya akan memberi pengaruh terhadap kecerdasan

seseorang.

b. Minat

Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan

yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang

disertai dengan rasa senang. Jadi minat besar pengaruhnya

terhadap konsentrasi belajar, karena bila bahan pelajaran yang

dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya.

c. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, kemampuan itu

baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah

belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai

dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena

Page 68: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

68

siswa senang belajar dan pastilah siswa akan lebih giat lagi

dalam belajar.

d. Motif

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau

tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat.

Sedangkan yang jadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri

sebagai daya penggerak atau pendorongnya. Dalam proses

belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa

agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif untuk

berfikir dan memusatkan perhatian.

e. Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa

kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

relatif tetep terhadap objek, peristiwa dan sebagainya, baik

secara positif maupun negatif. Jadi dalam belajar seseorang

dipengaruhi oleh sikap atau perasaan senang atau tidak senang

pada penampilan gurunya, pelajaran atau lingkungan

sekitarnya.

Page 69: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

69

3. Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kebutuhan rohani

(bersifat psikis)

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul

kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat

dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala

dengan gejala pusing-pusing sehingga sulit untuk bersemangat dan

berkonsentrasi.

b. Faktor ekstern

Ahmadi (2013:81) Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor,

yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

1. Faktor keluarga

a. Cara orang tua mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama

betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anak. Cara

orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh pada hasil

belajarnya, orang tua yang bersikap kejam, otoriter akan

menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak, hal ini akan

mengakibatkan perasaan yang tidak tentram, dan konsentrasi

belajarnya terganggu.

Page 70: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

70

Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa cara

orang tua dalam mendidik anaknya haruslah penuh dengan kasih

sayang, apabila seorang anak melakukan kesalahan sebaiknya

dinasehati dengan baik serta diberikan pemahaman yang baik dan

penuh kasih sayng karena apabila anak terbiasa mendapat perlakuan

yang kasar maka akan mengganggu perkembangannya dalam

berbagai hal, salah satunya dalam hal konsentrasi belajar.

b. Hubungan orang tua dengan anak

Yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang yang penuh

perhatian, atau kebencian, sikap keras, acuh takacuh, memanjakan,

dan lain-lain. Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan.

Faktor ini penting sekali dalam menentukan kemajuan belajar anak.

c. Suasana rumah

Suasana keluarga yang sangat ramai dan gaduh, tidak mungkin

anak dapat belajar dengan baik. Anak akan selalu terganggu

konsentrasinya, sehingga sukar dalam belajar. demikian juga

dengan keadaan rumah yang tidak harmonis, orang tua selalu

berantem, keluarga selalu ditimpa kesedihan, keadaan yang seperti

ini akan mewarnai suasana keluarga yang melahirkan anak-anak

yang tidak sehat mentalnya. Untuk itu hendaknya suasana rumah

selalu dibuat menyenangkan, tenang, damai, harmonis, agar anak

betah dirumah. Hal ini akan menguntungkan untuk kemajuan

belajar anak.

Page 71: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

71

d. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga sangat erat hubungannya dengan

belajar anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya, contohnya makan, pakaian, kesehatan, dan lain-lain,

fasilitas belajar itu hanya dapat tercukupi jika keluarga mempunyai

uang.

e. Dukungan orang tua

Ketika seorang anak sedang belajar, perlu adanya dorongan dan

pengertian dari orang tua, jika anak sedang berkonsentrasi belajar,

jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Orang tua harus

membantu sedapat mungkin kesulitan anak yang dialami disekolah.

2. Faktor sekolah

a. Metode mengajar

Metode belajar yang tidak menarik atau guru hanya menggunakan

satu metode saja dan tidak bervariasi, hal ini menunjukkan metode guru

yang sempit, sehingga menimbulkan kebosanan, dan perhatian murid

mudah dialihkan. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode

mengajar sebaikknya diusahakan tepat, efisien dan efektif.

b. Kurikulum

Dalam bukunya yang berjudul “Cara Belajar yang Mandiri dan

Sukses” Ahmadi menjelaskan bahwa faktor exogin yang salah satu

faktornya meliputi faktor lingkungan sekolah, menyebutkan bahwa

Page 72: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

72

bahan pelajaran yang telah tinggi di atas ukuran normal kemampuan

anak (Ahmadi, 1993:82)

Berdasarkan salah satu faktor yang disebutkan oleh Ahmadi dalam

bukunya yang berjudul “Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses” penulis

dapat menyimpulkan bahwa jika bahan ajarnya terlalu tinggi,

pembagian bahan ajar yang tidak seimbang (kelas satu banyak

pelajaran, dan kelas-kelas di atasnya sedikit pelajarannya), dan adanya

pemadatan materi. Hal-hal itu akan membawa kesulitan belajar bagi

siswa. Sebaliknya jika kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, maka

akan membawa kesuksesan dalam belajar.

c. Relasi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam

relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga

akan menyukai mata pelajarannya. Pada umumnya, seorang siswa akan

menyukai pelajaran karena guru yang mengajar dapat membangun

relasi yang baik dengan siswanya.

d. Relasi siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antara siswa sangat diperlukan,

karena sesama siswa akan saling menghargai, menghormati, dapat

bekerja sama dengan baik dan lain-lain. Hal ini dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap konsentrasi belajar.

Page 73: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

73

e. Disiplin sekolah

Disiplin sekolah yang kurang dapat menimbulkan hambatan dalam

belajar, misalnya murid-murid sering terlambat datang, tidak

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maka hal itu akan

menghambat konsentrasi siswa dalam belajar belajar, dalam hal ini

seorang guru yang tidak disiplin akan berpengaruh buruk bagi

perkembangan pembelajarannya.

f. Alat pelajaran

Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran

yang tidak baik. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum,

kurangnya alat laboratorium akan banyak menimbulkan kesulitan

belajar. ketidak lengkapan alat pelajaran maka guru akan cenderung

menggunakan metode ceramah yang menimbulkan kepasifan bagi anak,

sehingga tidak mustahil jika anak mengalami kesulitan belajar.

g. Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di

sekolah. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi

pengaruh positif terhadap belajar. waktu yang baik untuk belajar adalah

pagi hari, karena di pagi hari energi siswa masih utuh dan udara pun

masih sejuk maka akan mempengaruhi daya otak siswa sehingga

memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.

Page 74: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

74

h. Standar belajar diatas ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan

kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah

dirumuskan dapat tercapai. Guru-guru yang menuntut standar pelajaran

di atas kemampuan anak akan mengakibatkan kurangnya keberhasilan

pada prestasi seorang siswa, sehingga hanya sebagian kecil dari

siswanya yang dapat berhasil dengan baik.

i. Keadaan gedung

Terutama ditujukan pada ruang kelas, ruang kelas harus memenuhi

syarat kesehatan seperti, ruang harus berjendela, ventilasi cukup

sehingga udara segar dapat masuk ke dalam ruangan dan dapat

menerangi ruangan, dinding yang bersih dan tidak kotor akan

mengurangi pengalihan perhatian siswa untuk melihat coretan-coretan

yang ada didinding. Letak gedung jauh dari keramaian, sehingga anak

dapat berkonsentrasi dengan baik.

j. Lingkungan alamiyah

Yaitu seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak

dingin, sinar yang tidak terlalu silau atau tidak terlalu gelap serta

suasana sejuk dan tenang (Baharuddin, 2008:27). Sehingga kondisi di

atas akan mempengaruhi aktifitas belajar anak. jadi lingkungan sekolah

yang nyaman serta hubungan yang harmonis dengan guru, teman-teman

sekolah serta staf administrasi akan membuat anak termotifasi untuk

belajar.

Page 75: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

75

Jadi lingkungan sekolah yang nyaman serta hubungan yang

harmonis dengan guru dan antar siswa akan membuat anak termotifasi

untuk belajar lebih baik.

3. Faktor masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap

belajar siswa. Apabila anak suka bergaul dengan teman-teman yang tidak

bersekolah, maka anak akan menjadi malas belajar, sebab cara hidup anak

yang bersekolah berbeda dengan yang tidak bersekolah. Kewajiban orang

tua adalah mengawasi dan mencegahnya agar mengurangi pergaulan

dengan orang-orang yang kurang baik untuk perkembangan anak. corak

kehidupan tetangga, misalnya main judi, minum-minuman keras,

menganggur, tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-anak yang

sekolah, minimal tidak ada motivasi anak dalam belajar, jadi dalam

lingkungan masyarakat seorang anak harus dapat menyesuaikan situasi

dan kondisi serta dapat mengatur waktu belajarnya. Sehingga tidak

menggangu konsentrasi belajar.

4. Sebab-sebab siswa tidak dapat berkonsentrasi belajar

Seorang siswa yang tidak dapat berkonsentrasi ketika belajar bukanlah

tanpa sebab. Diakui ada hal-hal lain yang ikut mempengaruhi lama

pendeknya daya konsentrasi seseorang ketika sedang belajar. sebab-sebab

anak tidak dapat berkonsentrasi, antara lain sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

76

a. Kurang minat terhadap mata pelajaran. Tidak adanya minat mengakibatkan

siswa sukar mengerti isi pelajaran tersebut. Akhirnya pikirannya melayang-

layang pada hal-hal lain.

b. Banyak urusan-urusan yang mengganggu perhatian, baik urusan luar ataupun

urusan pribadi.

c. Adanya gangguan-gangguan suara keras seperti radio, tape, dan lain-lain.

Begitu juga udara yang sangat panas dan meja yang tidak enak atau kurang

nyaman karena sudah rusak dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.

d. Adanya gangguan kesehatan atau terlalu lelah. (Ahmadi, 1991:140)

Jadi berbagai penyebab anak tidak dapat berkonsentrasi antara lain berasal

dari faktor dalam (internal) yaitu kurang minat atau tidak senang dengan

mata pelajaran karena masalah pribadi atau gangguan kesehatan, sedangkan

faktor lain dari luar (eksternal) yaitu banyak urusan-urusan yang menggangu,

kondisi tempat belajar dan gangguan-gangguan suara keras atau gaduh.

5. Mengembangkan kemampuan konsentrasi belajar

Malas belajar yang dialami anak – anak biasanya disebabkan oleh

kurangnya konsentrasi yang dimiliki anak. karena jika tidak berkonsentrasi

membuat anak sulit menguasai apa yang dibaca atau dipelajarinya baik di

sekolah maupun di luar sekolah. Akibatnya anak pun mudah bosan, putus

asa dan malas untuk belajar. karena itu melatih konsentrasi anak sangat

penting agar anak tidak malas untuk belajar.

Page 77: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

77

Ada beberapa cara melatih konsentrasi anak, diantaranya adalah usahakan

istirahat yang cukup dan tidur secara teratur. Karena latihan fisik sangat

bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, maka banyak murid sekolah

umum yang memiliki masalah konsentrasi menjadi lebih bahagia dan

percaya diri. Mereka juga bisa mengambil manfaat lebih banyak sewaktu

mereka di sekolah. (Anderson, 2008:100)

Di bawah ini dijelaskan bagaimana mengatasi dan mengembangkan

kemampuan konsentrasi, antara lain sebagai berikut:

a. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam agama islam diajarkan, bahwa

setiap melakukan sesuatu harus didahului dengan basmalah, dan jika tidak

maka seluruh pekerjaannya terputus. Begitu juga dengan belajar anak maka

harus membaca basmalah terlebih dahulu kemudian berdoa supaya diberi

pikiran yang jernih.

b. Berusahalah membuat ruang belajar sebagai tempat khusus untuk belajar,

tidak ada keributan, mainan, atau pengalih perhatian.

c. Mulailah dengan sesi belajar yang pendek saja. Lakukan sesi belajar dengan

waktu yang pendek supaya tidak cepat bosan.

d. Tambah waktu belajar lima atau sepuluh menit setiap hari sehingga target itu

tercapai. Ini tahap pertama setelah berhasil berkonsentrasi, kemudian tambah

waktu yang lebih banyak lagi hingga target dapat tercapai.

e. Buatlah target kecil dan beri selamat pada diri sendiri ketika target itu tercapai

(maksudnya target dalam tujuan belajar, bukan target musuh). Memberikan

selamat kepada diri sendiri dapat memberikan semangat. Berusahalah sekuat-

Page 78: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

78

kuatnya untuk tertarik dengan apa yang dipelajari. Kalau mata pelajaran itu

membuat bosan, cari teman yang menyukainya dan tanyakan alasannya

kenapa dia menyukai mata pelajaran tersebut. Baca artikel majalah, nonton

video tentang topik tersebut, atau surfing interten untuk mencari bahan

tambahan tentang pokok bahasan tersebut, menyusun beberapa pertanyaan

untuk dan diajukan kepada guru ketika di kelas.

f. Kalau mulai lelah atau melamun, berhentilah, beri waktu yang cukup untuk

beristirahat. Jika sudah merasa bosan, maka segera berhenti belajar, sebab rasa

bosan dapat menghilangkan konsentrasi. Istirahatlah yang cukup atau

mungkin melakukan hobi untuk mengusir kejenuhan.

g. Berdiri, regangkan badan, lompat-lompat, kunyah makanan, cemilan atau

permen, atau tidur sianglah sebentar jika betul-betul membutuhkannya.

h. Tetapkan target yang akan kita capai dalam melakukan sesuatu, dan berikan

kejelasan batas waktu yang akan dikerjakan. Jika kita tidak menetapkan target

tersebut, maka kebosanan dan kejenuhan yang akan terjadi, sebab kita tidak

bisa tau apa yang akan kita pelajari dan sampai kapan kita akan selesai belajar

dan makin parahnya waktu yang kan terbuang dengan sis-sia.

i. Persiapkan segala sesuatu sesuai dengan yang kita lakukan (persiapan yang

matang). Jangan belajar ketika pikiran sedang kalut karena akan

mempengaruhi konsentrasi kita. Dan hasilnya akan membuat kita pusing dan

tidak memperoleh ilmu sedikitpun meskipun kita sudah belajar.

j. Pusatkan perhatian hanya pada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Usahakan

saat mengerjakan suatu tugas, jangan memikirkan hal lain yang tidak ada

Page 79: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

79

hubungannya dengan pekerjaan, ini berhubungan dengan alih perhatian, jika

kita mengalihkan perhatian kepada sesuatu selain belajar, maka akan sulit

mengembalikan konsentrasi kita pada pelajaran.

k. Hindarkan diri dari gangguan-gangguan yang tidak perlu seperti intruksi

telefon yang tidak penting, obrolan teman kita, dan tamu tak diundang, belajar

ditempat yang hening, usahakan handphone dimatikan saat belajar dan tidak

perlu mengajak teman belajar bersama kecuali memang sangat membutuhkan.

l. Perhatikan kondisi fisik, jika perlu tetapkan waktu istirahat untuk memulihkan

kelelahan dalam berkonsentrasi. Persiapan belajar berupa fisik yang sehat

yang lebih menentukan bisa atau tidaknya kita berkonsentrasi, di dalam tubuh

yang sehat, terdapat pula jiwa yang sehat, dengan tubuh yang sehat, maka

konsentrasi kita akn lebih baik. Melatih konsentrasi belajar tidaklah mudah

dan memerlukan kesungguhan pada diri seorang siswa. Siswa satu dengan

siswa lain memiliki tingkat konsentrasi yang berbeda, sehingga cara yang

dilakukan untuk melatih konsentrasi pasti juga tidak sama. Misalnya, dalam

hal belajar setiap siswa memiliki gaya yang berbeda-beda sesuai dengan

tingkat pemahaman siswa. Cukup banyak siswa yang mengeluh tidak dapat

berkonsentrasi akibat gaya pengajaran yang diberikan oleh guru kurang tepat.

Dalam hal ini guru dan orang tua sangat berpengaruh dalam melatih

konsentrasi belajar siswa (Ahmadi, 1991:41).

Demikianlah beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan-

kemampuan konsentrasi. Bagi siswa yang telah biasa melakukan konsentrasi,

siswa tersebut akan dapat belajar baik dengan cara dan dalam keadaan

Page 80: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

80

bagaimanapun, sedangkan bagi yang belum bisa berkonsentrasi, perlulah

melatih diri untuk dapat memusatkan perhatian atau berkonsentrasi (Gie,

1995:146-147).

Kemampuan berkonsentrasi merupakan salah satu kunci untuk berhasil

dalam belajar. sukses dalam studi tidak semata-mata banyaknya waktu untuk

belajar, melainkan juga pada intensitas konsentrasi yang dapat diciptakan.

Belajar dengan penuh konsentrasi selama satu jam misalnya, akan

memberikan hasil yang lebih baik dari pada belajar dua sampai tiga jam

dengan pikiran yang kurang terpusat.

Menurut penulis cara mengembangkan konsentrasi belajar haruslah

dimulai dari diri kita sendiri, mulai dari suka pada mata pelajaran,

menghilangkan urusan-urusan yang mengganggu, menciptakan suasana yang

nyaman untuk belajar, serta menjaga kesehatan agar dapat berkonsentrasi

dengan baik waktu belajar.

Page 81: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

81

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian

1. Sejarah berdirinya SMK Islam Sudirman Ungaran

Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan perkembangan masyarakat

sebagimana diamanatkan dalam undang-undang dasar tahun 1945 yang

salah satu diantaranya adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” maka

pada tahun 1980 oleh Bupati KDH TK II SMT Pemda diserahkan kepada

yayasan Islamic centre sudirman (GUPPI) Ambarawa dengan persetujuan

kedua belah pihak antara yayasan dan keluarga besar SMT (sekolah model

terpadu) sendiri baik kepala sekolah, dewan guru, karyawan, melalui

notaris NY E.L Mattu, Akta Notaris No 10 tanggal 21 Maret 1981 dengan

nama STM Islam Sudirman Ungaran.

Keadaan STM pada waktu itu masih belum tenang dikarenakan sering

bergantinya kepala sekolah, semakin berkurangnya minat siswa masuk ke

STM, kurangnya informasi dan tidak adanya peralatan praktik sebagai

sarana penunjang pendidikan kejuruan. Maka bersamaan dengan akhir

tahun ajaran 1985-1986 kepala sekolah di angkat menjadi pegawai negeri.

kebijaksanaan yayasan tidak mengangkat salah satu guru STM untuk

menjadi kepala sekolah, tetapi diangkatnya kepala sekolah yang

Page 82: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

82

berpengalaman di bidang kejuruan dan tidak menggantung dengan tugas-

tugas lain. Dengan maksud agar sepenuhnya mengelola STM Islam

Sudirman Ungaran yang merupakan satu-satunya sekolah kejuruan yang

dikelola yayasan Islamic Centre Sudirman (GUPPD) Ambarawa dengan

penuh konsentrasi, mengingat untuk memajukan sekolah yang pada waktu

itu hanya memiliki beberapa siswa dan alat praktik seadanya, maka pada

tahun 1987-1988 ditambah lagi rumpun listrik dengan jurusan Studi

Listrik Instalasi.

Sampai saat ini STM Islam Sudirman Ungaran sudah mulai meningkat

dan berkembang. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya siswa setiap

tahunnya serta bertambahnya siswa setiap tahunnya serta bertambahnya

alat-alat praktik yang sesuai guna menunjang kegiatan pendidikan

kejuruan pada umumnya. Untuk bekal siswa setelah lulus. STM Islam

Sudirman Ungaran telah mengikuti penilaian atau jenjang Akreditasi

sebanyak dua kali, yaitu: yang pertama dengan status Diakui dan yang

kedua pada tanggal 17 februari 1992 masih dengan jenjang Akreditasi

dengan status swasta Diakui, berdasarkan keputusan Mendikbud Nomor:

080N/1993, Tanggal 27 februaru 1993 dan tentang kurikulum sekolah

menengah kejuruan, Nama STM Islam Sudirman Ungaran berubah

menjadi SMK Islam Sudirman Ungaran.

Page 83: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

83

2. Lokasi SMK Islam Sudirman Ungaran

Sekolah Menengah Kejuruan Islam Sudirman Ungaran berlokasi di

jalan M.T Haryono Nomor 16 A Ungaran Kab.Semarang, Provinsi Jawa

Tengah.

3. Visi dan Misi SMK Islam Sudirman Ungaran

Perumusan sebuah lembaga pendidikan dan penyusunan program

kerja yang akan dilaksanakannya, tidak akan bisa luput dari arah dan

patokan sebagai landasan berpijak setiap tindakan di kemudian hari. Hal

ini diperlukan agar tujuan yang telah ditetapkan bisa terwujud sesuai

dengan yang diharapkan. Arti tujuan itu sendiri adalah sebuah konsep

yang menerangkan ke mana kita akan pergi. Kemudian, tujuan ini

diterjemahkan dalam beberapa bentuk, satu diantaranya adalah visi dan

misi.

Visi diartikan sebagai imajinasi moral yang menggambarkan profil

sebuah lembaga yang diinginkan di masa yang kan datang. Imajinasi ke

depan semisal itu kan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang

diyakini akan terjadi di masa yang kan datang (Depdiknas, 2002:8-11).

Visi merupakan wawasan yang luas ke masa depan dari seorang

pemimpin dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh sebuah

lembaga pendidikan di masa yang akan datang.

Sedangkan misi merupakan tindakan untuk menjalankan sebuah

visi, dengan kata lain, misi merupakan penjabaran dan implementasi dari

sebuah visi. Jika visi hanya berupa wawasan ke depan akan apa yang ingin

Page 84: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

84

diraih, maka misi adalah langkah konkret yang harus dijalankan guna

meraih visi. Dalam prakteknya, misi harus seirama dengan visi.

Dengan demikian, keberadaan visi dan misi teramat penting,

sebagai petunjuk lain bagi sebuah pendidikan di masa yang akan datang.

Semua kebijkan sekolah yang kan dikeluarkan menyangkut masa depan

sekolah harus selalu berpijak pada visi dan misi. Dari visi dan misi

tercermin keunggulan sebuah lembaga pendidikan dalam menatap masa

depan. Kondisi ini pada akhirnya berdampak pada tingginya kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga tersebut (Edi, 2002:21)

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, era informasi, dan

berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan

memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki dan memperbaiki kinerja dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. SMK Islam

Sudirman Ungaran memiliki potensi untuk mengembangkan semua hal

tersebut melalui profil sekolah yang di wujudkan dalam visi dan misi

sekolah sebagai berikut :

a. Visi

Melaksanakan kebijakan pemerintah, melalui pelaksanaan

kurikulum SMK Praktek Kerja Industri Pengembangan Unit Produksi,

Page 85: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

85

manajemen yang transparan serta Optimalisasi sumber daya dan dana,

untuk menghasilkan tamatan yang berpotensi dan profesional serta

dapat mengembangkan dirinya sesuai kebutuhan dunia kerja.

b. Misi

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki Dunia Kerja serta

mengembangkan sikap profesional, untuk mandiri / berwiraswasta

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu

berkompetensi dan mampu mengembangkan dirinya di dalam era

globalisasi

3. Menyiiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisis kebutuhan

dunia usaha / dunia industri pada saat ini maupun dimasa

mendatang

4. Menyiapkan tamatan menjadi warganegara yang normatif, adaftif,

produksi, kreatif dan inovatif

4. Tujuan SMK Islam Sudirman Ungaran

Adapun tujuan pendirian lembaga pendidikan SMK Islam

Sudirman Ungaran yang bergerak dalam bidang pendidikan adalah sebagai

berikut :

1. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha

Page 86: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

86

dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai

dengan kompetensi yang dimilikinya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih

dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan

mengembangkan sikap profesional sesuai kompetensi yang dimilikinya

3. Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,

agar mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri

maupun melalui jenjang yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

dengan program keahlian.

5. Struktur organisasi

Struktur organisasi pada umumnya merupakan pembagian tugas kerja dan

wewenang serta tanggung jawab agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai.

Demikian juga dengan SMK Islam Sudirman Ungaran mempunyai tujuan

yang hendak dicapai, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara efektif dan

efisien.

Agar pelaksanaan pendidikan tidak terjadi tumpang tindih dalam tugas dan

wewenang yang telah diberikan, maka dibuatlah pembagian kerja atau tugas

(job dicription) sesuai dengan jabatan atau peran seorang pegawai dalam

lembaga sekolah. SMK Islam Sudirman Ungaran telah membuat susunan

organisasi serta tugas dan wewenang yang harus dilaksanakan sesuai dengan

ketentuannya, yang telah disusun sebagai berikut :

Page 87: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

87

Struktur organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran

Page 88: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

88

6. Keadaan siswa

Siswa adalah salah satu komponen dalam pembelajaran, di samping

faktor guru, tujuan dan strategi pembelajaran sebagai salah satu komponen

maka dapat dikatakan bahwa siswa adalah komponen yang terpenting di

antara komponen yang lainnya, tanpa adanya siswa, sesungguhnya tidak

akan terjadi proses belajar mengajar.

SMK Islam Sudirman Ungaran, dengan sarana dan prasarana yang ada

serta kurikulum pendidikan yang diperoleh cukup memadahi, setiap

tahunnya telah menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan, hal ini

terbukti dengan banyak lulusan yang diterima di suatu perusahaan atau

pabrik yang cukup bagus, serta ada juga beberapa lulusan yang mampu di

terima di perguruan tinggi yang bagus. Sehingga hal ini mampu menarik

perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anaknya untuk belajar di

SMK Islam Sudirman Ungaran.

Untuk setiap tahunnya SMK Islam Sudirman Ungaran dapat

menerima siswa sebanyak 6 kelas, sehingga SMK Islam Sudirman

Ungaran memiliki 18 kelas dengan jumlah keseluruhan 404-an siswa,

yang terdiri dari kelas X-XII untuk lebih jelasnya penulis sajikan rincian

dalam tabel di bawah ini :

Page 89: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

89

Tabel 3.1

Jumlah siswa

No Kelas

Jumlah siswa Agama

L P Jumlah Islam Kristen Katolik

1. X TKR 1 28 - 28 28 - -

2. X TKR 2 29 - 29 29 - -

3. X TPMI 1 20 - 20 20 - -

4. X TPMI 2 19 - 19 19 - -

5. X LISTRIK 14 - 14 14 - -

6. X FARMASI 3 10 13 13 - -

Jumlah 123 123 - -

1. XI TKR 1 27 - 27 27 - -

2. XI TKR 2 26 - 26 26 - -

3. XI TPMI 1 28 - 28 28 - -

4. XI TPMI 2 28 - 28 28 - -

5. XI LISTRIK 15 - 15 15 - -

Jumlah 124 124 - -

Page 90: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

90

1. XII TKR 1 18 - 18 18 - -

2. XII TKR 2 15 - 15 15 - -

3. XII TKR 3 20 - 20 20 - -

4. XII TKR 4 22 - 22 22 - -

5. XII TPMI 1 27 - 27 27 - -

6. XII TPMI 2 23 - 23 23 - -

7. XII LISTRIK 20 1 21 21 - -

Jumlah 146 146 - -

Jumlah keseluruhan 393 393 - -

7. Keadaan guru dan karyawan

Peranan guru sangat penting dalam mendidik dan membimbing siswa.

Karena itu sudah selayaknya guru memiliki potensi lebih tinggi daripada

siswa dalam segala hal.

Guru atau tenaga pendidik SMK Islam Sudirman Ungaran sebanyak 36

orang guru, termasuk kepala sekolah, sebagian guru berstatus PNS dan

sebagian lainnya berstatus wiyata. Di samping tenaga pendidik, guna

memperlancar kegiatan pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran juga

ada staff TU, pegawai perpustakaan, bagian kebersihan dan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya tentang keadaan pengajar dan staff lainnya yang

Page 91: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

91

membantu jalannya proses pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran,

dapat dilihat dari hasil penelitian yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Data Guru

Tabel 3.3

Data Karyawan

No Tugas Jumlah Keterangan

PT PTT

1. Kepala Tata Usaha 1 1 -

No Kualifikasi Guru Tetap Guru Tidak Tetap

1. Strata 1 (S1) 25 11

2. Diploma 3 (D3) - -

3. Diploma 2 (D2) - -

Jumlah 25 11

Total Keseluruhan 36

Page 92: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

92

2. Tenaga Teknis

Keuangan

2 2 -

3. Tenaga Administrasi

lain

1 - 1

4. Petugas Perpustakaan - - -

5. Pesuruh / penjaga 4 2 2

Jumlah 8 orang

8. Sarana dan prasarana

Dalam suatu lembaga, sarana dan prasarana merupakan alat penunjang

keberhasilan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, apalagi suatu

lembaga sekolah, khususnya SMK Islam Sudirman Ungaran, saran adan

prasarana merupakan penunjang keberhasilan proses pembelajaran di

sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan Islam Sudirman Ungaran menempati

tanah seluas 4.640 m2. Sarana dan prasarana pendidikan yang memenuhi

syarat sangat menentukan kelancaran proses belajar mengajar. Adapun

sarana dan prasarana yang tersedia di SMK Islam Sudirman Ungaran

adalah sebagai berikut :

Page 93: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

93

Tabel 3.4

Prasarana SMK Islam Sudirman Ungaran

No Ruang / Prasarana Jumlah Kondisi

1. Ruang kelas 22 Baik

2. Ruang lab kimia 1 Baik

3. Ruang lab. Komputer 1 Baik

4. Ruang perpustakaan konvensional 1 Baik

5. Ruang praktek otomotif 1 Baik

6. Ruang praktek industri 1 Baik

7. Ruang praktek listrik 1 Baik

8. Ruang kepala sekolah dan wakil 1 Baik

9. Ruang guru 2 Baik

10. Ruang TU 1 Baik

11. Ruang BP/BK 1 Baik

12. Koperasi 1 Baik

13. Ruang ibadah 1 Baik

Page 94: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

94

14. kantin 1 Baik

15. Kamar mandi siswa 5 Baik

16. Kamar mandi guru 2 Baik

17 Gudang 1 Baik

18. Ruang penjaga sekolah 1 Baik

19. Ruang unit produksi 1 Baik

Tabel 3.5

Sarana SMK Islam Sudirman Ungaran

No Jenis barang Jumlah Kondisi

1. Alat praktek umum 3 Baik

2. Komputer PC 40 Baik

3. LCD 4 Baik

4. Printer 6 Baik

5. Papan praktek instalasi 7 Baik

6. Box panel 5 Baik

Page 95: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

95

7. Pneumatik training 2 Baik

8. Box KWH Meter 10 Baik

9. PLC Training Kit 1 Baik

10. Meja Paket Motor Listrik 3 Baik

11. Motor Listrik 1 Phase 3 Baik

12. Kontrol Traffic Light 6 Baik

13. Mesin Drilling Milling 2 Baik

14. Mesin Scrap 3 Baik

15. Mesin frais 2 Baik

16. Motor 2 tak 3 Baik

17. Alat Pembuka Ban Semi

Otomatis

1 Baik

18. Stand Engine Bensin 4 Baik

19. Stand Engine Diesel 2 Baik

20. Stand Mesin Efi 1 Baik

21. Blok Transmisi 3 Baik

22. Mobil bensin 3 Baik

Page 96: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

96

B. Penyajian data

1. Daftar nama responden

Adapun jumlah siswa yang dapat dijadikan sampel sebanyak 31 siswa.

Berikut daftar nama sampel.

Tabel 3.6

Daftar Nama Responden

No Nama

Jenis kelamin

Kelas

L P

1. RA L X TKR 1

2. OM L X TKR 1

3. AS L X TKR 1

23. Simulator Lampu Mobil 4 Baik

24. Simulator Pengisian ACCU 2 Baik

25. Motor 4 tak 2 Baik

26. Mesin bubut 6 Baik

Page 97: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

97

4. BS L X TKR 1

5. AP L X TKR 1

6. GW L X TKR 1

7. PYU L X TKR 1

8. DS L X TKR 2

9. IM L X TKR 2

10. FAR L X TKR 2

11. TS L X TKR 2

12. ARS L X TKR 2

13. FB L X TKR 2

14. AFP L X TKR 2

15. FE L X TPMI 1

16. MF L X TPMI 1

17. IS L X TPMI 1

18. IC L X TPMI 1

19. HW L X TPMI 1

Page 98: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

98

20. MR L X TPMI 2

21. AAP L X TPMI 2

22. NMI L X TPMI 2

23. TJA L X TPMI 2

24. IS L X TPMI 2

25. AK L X LISTRIK

26. MK L X LISTRIK

27. MRA L X LISTRIK

28. NNS L X LISTRIK

29. ER L X FARMASI

30. MF P X FARMASI

31. PA P X FARMASI

Page 99: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

99

2. Nilai jawaban angket komunikasi persuasif

Tabel 3.7

Nilai jawaban angket tentang komunikasi persuasif

No

Rspnd

No item

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 23

2 2 3 3 1 3 1 3 2 1 2 21

3 2 3 2 1 3 1 1 3 3 2 21

4 1 2 1 3 2 3 2 3 2 3 25

5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28

6 2 3 1 3 3 1 3 2 3 3 24

7 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 21

8 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 26

9 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 25

10 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 24

11 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 26

Page 100: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

100

12 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 22

13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28

14 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 23

15 3 3 2 1 2 2 1 3 2 1 20

16 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 27

17 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 26

18 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 23

19 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 26

20 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 20

21 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 26

22 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 26

23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 26

24 2 3 1 1 3 2 3 3 1 2 21

25 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 26

26 3 3 1 3 2 2 3 3 2 1 23

27 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 27

Page 101: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

101

28 2 3 1 1 3 3 3 3 2 1 22

29 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 24

30 3 3 2 1 3 3 2 3 2 1 23

31 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 24

3. Nilai jawaban angket konsentrasi belajar

Tabel 3.8

Nilai jawaban angket konsentrasi belajar

No

Rspnd

No Item

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 1 2 1 3 3 3 3 3 2 24

2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 22

3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 23

4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 22

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 23

Page 102: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

102

7 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 22

8 2 2 1 3 3 3 1 2 3 3 23

9 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 22

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

12 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 23

13 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23

14 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 22

15 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

18 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 26

19 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27

20 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 22

21 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 103: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

103

23 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28

24 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 23

25 1 1 3 2 2 3 3 3 3 1 22

26 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 24

27 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 25

28 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

30 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 22

31 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22

Page 104: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

104

BAB IV

ANALISA DATA

Setelah data terkumpul, maka yang selanjutnya penulis lakukan adalah

menganalisis data. Hal ini dilakukan guna memperoleh jawaban dari pokok

permasalahan yang ditanyakan.

Berdasarkan dari ketiga permasalahan penelitian yang sudah disebutkan

di pembahasan sebelumnya maka penulis menganalisis daru rumusan masalah

pertama dan kedua dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

P : prosentase

F : frekuensi

N : nilai

Sedangkan untuk menjawab pokok permasalahan yang ketiga, penulis

menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

rxy=

Keterangan:

Page 105: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

105

rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X2 : Kuadrat dari varibel X

∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

∑ : Jumlah

Secara berturut-turut penulis menganalisis data yang terkumpul sebagai

berikut :

A. Analisis Deskriptif

1. Analisis data tentang komunikasi persuasif dalam pembelajaran PAI

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui teknik atau cara guru dalam

melakukan komunikasi persuasif di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

pelajaran 2015/2016. Dalam hal ini, penulis menggunakan instrument angket

yang terdiri dari sepuluh item pertanyaan. Dari masing-masing pertanyaan

yang ada di dalam angket, terdapat 3 alternatif jawaban dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3

Page 106: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

106

b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2

c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1

Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai

yang diperoleh dari hasil angket untuk para siswa. Nilai yang diperoleh

kemudian diklasifikasikan untuk mengetahui komunikasi persuasif

yang dilakukan guru kepada siswa kelas X di SMK Islam Sudirman

Ungaran. Dari buku karangan Sugiono yang berjudul “Statistika untuk

Penelitian” dijelaskan apabila mencari interval dapat menggunkan

rumus sebagai berikut :

keterangan :

i : interval

xt : nilai tertinggi

xr : nilai terendah

ki : jumlah kelas interval (Sugiono, 2010:36)

Berdasarkan nilai hasil angket tentang komunikasi persuasif

diperoleh nilai tertinggi 28 dan nilai terendah 19. Dari hasil perolehan

nilai itu, kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak:

Page 107: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

107

Nilai jawaban angket tentang komunikasi persuasif

No

Rspnd

No item

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 23

2 2 3 3 1 3 1 3 2 1 2 21

3 2 3 2 1 3 1 1 3 3 2 21

4 1 2 1 3 2 3 2 3 2 3 25

5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28

6 2 3 1 3 3 1 3 2 3 3 24

7 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 21

8 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 26

9 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 25

Page 108: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

108

10 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 24

11 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 26

12 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 22

13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28

14 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 23

15 3 3 2 1 2 2 1 3 2 1 20

16 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 27

17 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 26

18 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 23

19 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 26

20 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 20

21 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 26

22 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 26

23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 26

24 2 3 1 1 3 2 3 3 1 2 21

25 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 26

Page 109: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

109

26 3 3 1 3 2 2 3 3 2 1 23

27 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 27

28 2 3 1 1 3 3 3 3 2 1 22

29 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 24

30 3 3 2 1 3 3 2 3 2 1 23

31 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 24

Tabel 4.1

Interval komunikasi persuasif terhadap siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran

tahun pelajaran 2015/2016

No Nilai interval Jumlah siswa Nilai

nominasi

Prosentase

1 26-28 12 A 38,7 %

2 23-25 11 B 35,4 %

3 20-22 8 C 25,8 %

Jumlah 31 100

Page 110: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

110

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi persuasif terhadap

siswa, yang termasuk dalam kategori tinggi adalah 38,7 % dengan jumlah siswa

12, kategori sedang adalah 35,8 % dengan jumlah 11 siswa dan kategori rendah

adalah 25,8 % dengan jumlah 8 siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

komunikasi persuasif yang dilakukan guru terhadap siswa di SMK Islam

Sudirman Ungaran adalah tinggi.

2. Analisis data tentang konsentrasi belajar

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsentrasi belajar

siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran. Dalam hal ini, penulis menggunakan

instrument angket yang terdiri dari sepuluh item pertanyaan. Dari masing-

masing pertanyaan yang ada di dalam angket, terdapat tiga alternatif jawaban

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3

b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2

c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1

Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai

yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk menentukan

konsentrasi belajar pada siswa SMK Islam Sudirman Ungaran.

Page 111: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

111

Dalam menentukan intervalnya, penulis menggunakan rumus :

keterangan :

i : interval

xt : nilai tertinggi

xr : nilai terendah

ki : jumlah kelas interval (Sugiono, 2010:36)

Berdasarkan nilai hasil angket tentang konsentrasi belajar siswa

diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 22. dari hasil perolehan nilai,

kemudian ditetapkan menjadi interval sebanyak :

Page 112: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

112

Nilai jawaban angket konsentrasi belajar

No

Rspnd

No Item

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28

2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 25

3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 23

4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 22

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 23

7 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 26

8 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 25

9 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 25

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

12 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 26

13 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28

Page 113: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

113

14 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 22

15 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

18 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 26

19 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27

20 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 27

21 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

23 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28

24 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28

25 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 25

26 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 24

27 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 25

28 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 114: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

114

30 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 25

31 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 22

Tabel 4.2

Interval konsentrasi belajar pada siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun

pelajaran 2015/2016

No Nilai interval Jumlah siswa Nilai nominasi Prosentase

1. 28-30 12 A 38,7 %

2. 25-27 11 B 35,4 %

3. 22-24 8 C 25,8 %

Jumlah 31 100

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat konsentrasi belajar siswa

di SMK Islam Sudirman Ungaran, siswa yang termasuk dalam kategori tinggi

adalah 38,7 % dengan jumlah 12 siswa, tingkat konsentrasi belajar siswa di SMK

Islam Sudirman Ungaran, siswa yang termasuk dalam kategori sedang adalah 35,8

% dengan jumlah 11 siswa, dan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMK Islam

Sudirman Ungaran, siswa yang termasuk dalam kategori rendah adalah 25,8 %

Page 115: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

115

dengan jumlah 8 siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsentrasi

belajar di SMK Islam Sudirman Ungaran adalah tinggi.

B. Analisis Uji Hipotesis

Setelah dilakukan analisis terhadap kedua variable berdasarkan

skor atau nilai dan berdasarkan item-item pertanyaan angket, langkah

berikutnya adalah melakukan uji hipotesis untuk menguji kebenarannya.

Untuk mengetahui adanya pengaruh komunikasi persuasif dalam

pembelajaran pendidikan agama islam terhadap konsentrasi belajar siswa

di SMK Islam Sudirman Ungaran, maka penulis menggunakan teknik

analisis statistic. Alasan menggunakan teknik ini adalah :

1. Karena data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang berupa

angka-angka

2. Dengan menggunakan analisis statistic, maka akan diperoleh

kesimpulan yang bersifat obyektif dan tidak diragukan.

3. Sebagai penutup dalam langkah kerja, penulis menggunakan rumus

product moment sebagai berikut :

rxy=

Keterangan:

rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y

Page 116: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

116

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X2 : Kuadrat dari varibel X

∑Y2 :Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

∑ : Jumlah (Sugiono, 2010:255)

Dalam penyajian data pada bab ini, akan dikorelasikan dalam tabel

korelasi dimana komunikasi persuasif yang dilakukan guru terhadap siswa

sebagai variabel X (variabel pengaruh) dan konsentrasi belajar siswa

sebagai variabel Y (variabel terpengaruh). Selanjutnya kedua variabel

tersebut didistribusikan kedalam koefisiensi dan perkalian antara nilai-

nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam

memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar.

Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat tabel untuk mencari pengaruh komunikasi persuasif dalam

pembelajaran PAI terhadap konsentrasi belajar siswa kelas X di SMK

Islam Sudirman Ungaran tahun pelajaran 2015.

2) Mencari x, y, X2 , Y

2 , dan xy dengan cara mengalikannya.

Page 117: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

117

3) Memasukkan nilai x, dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi

product moment angka kasar.

1. Pengaruh komunikasi persuasif dalam pembelajaran PAI terhadap

konsentrasi belajar

Tabel 4.3

Koefisien korelasi komunikasi persuasif dalam pembelajaran PAI terhadap

konsentrasi siswa di SMK Islam Sudirman Ungaran

No X Y X2 Y

2 x.y

1 23 28 529 784 644

2 21 25 441 625 525

3 21 23 441 529 483

4 25 22 625 484 550

5 28 30 784 900 840

6 24 23 576 529 552

7 21 26 441 676 546

8 26 25 676 625 650

9 25 25 625 625 625

Page 118: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

118

10 24 30 576 900 720

11 26 29 676 841 754

12 22 26 484 676 572

13 28 28 784 784 784

14 23 22 529 484 506

15 20 22 400 484 440

16 27 30 729 900 810

17 26 30 676 900 780

18 23 26 529 676 598

19 26 27 676 729 702

20 20 27 400 729 540

21 26 28 676 784 728

22 26 30 676 900 780

23 26 28 676 784 728

24 21 28 441 784 588

25 26 25 676 625 650

Page 119: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

119

26 23 24 529 576 552

27 27 25 729 625 675

28 22 23 484 529 506

29 24 30 576 900 720

30 23 25 529 625 575

31 24 22 576 484 528

Jumlah 747 812 18165 21460 19651

Dari tabel 4.3 di atas maka dapat diketahui :

∑X

= 747

∑Y

= 812

∑X2

= 18165

∑Y2

= 21460

∑x.y = 19651

Kemudian data-data yang telah diketahui dimasukkan ke dalam rumus product

moment :

rxy=

Page 120: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

120

rxy=

rxy=

rxy=

rxy=

rxy=

rxy=

rxy 0.47

2. Pembahasan

Dari hasil data yang telah di uji, kemudian hasil tersebut

dikonsultasikan dengan r tabel, dengan jumlah responden 31 siswa dengan

taraf signifikan 1% diperoleh nilai sebesar 0,456. Maka jika dibandingkan

dengan nilai rxy hitung (0,47) lebih besar dari nilai r tabel. Bila

dibandingkan 0,47 > 0,456, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis

alternative (Ha) yang penulis ajukan diterima.

Page 121: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

121

Dengan demikian berdasarkan perhitungan product moment

terdapat hasil yang cukup signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang positif antara komunikasi persuasif guru dalam

pembelajaran PAI terhadap konsentrasi siswa kelas X di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun pelajaran 2015. Dengan demikian hipotesis yang

penulis ajukan dapat diterima.

Page 122: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengumpulkan data dalam rangka membuktikan

hipotesis yang diajukan dan mengolahnya dengan teknik statistik dengan

menggunakan rumus product moment, selanjutnya penulis dapat menarik

kesimpulan dari penelitian yang berjudul “pengaruh komunikasi persuasif

guru dalam pembelajaran PAI terhadap konsentrasi belajar siswa kelas X

di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun pelajaran 2015/2016” sebagai

berikut :

1. Komunikasi persuasif siswa kelas X di SMK Islam Sudirman Ungaran

tahun 2015 termasuk dalam kategori tinggi karena mayoritas

responden sebanyak 12 siswa (38,7%) dengan interval 26 – 28 berada

dalam kategori tersebut. Sedangkan kategori sedang mempunyai

prosentase 35,4% atau 11 siswa dengan interval 23 – 25, kategori

rendah mempunyai prosentase 25,8% dengan responden 8 siswa dan

interval 20 – 22.

2. Konsentrasi belajar yang dimiliki siswa kelas X di SMK Islam

Sudirman Ungaran tahun 2015 termasuk dalam kategori tinggi karena

sebagian besar responden yaitu sebanyak 12 siswa (38,7 %) dengan

Page 123: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

123

interval 28 – 30 berada dalam kategori tersebut. Sedangkan kategori

sedang mempunyai prosentase (35,8 %) atau 11 siswa dengan interval

25 – 27, adapun kategori rendah (25,8%) dengan responden 8 siswa

dan interval 22 – 24.

3. Adanya pengaruh positif antara komunikasi persuasif guru dalam

pembelajaran PAI terhadap konsentrasi belajar siswa kelas X di SMK

Islam Sudirman Ungaran tahun pelajaran 2015. Dengan bukti bahwa

hasil konsultasi antara rxy hitung dengan rxy tabel pada taraf

signifikan 1% dengan jumlah responden 31 siswa diperoleh nilai

sebesar 0,456%. Maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung

(0,47) lebih besar dari nilai r tabel. Bila dibandingkan 0,47 > 0,456,

maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) yang

penulis ajukan diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi siswa, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan guru dalam

menghadapi setiap masalah yang ada pada dirinya sehingga dapat

berkonsentrasi lebih baik lagi di sekolah dan lebih bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

Page 124: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

124

2. Bagi guru, menjalin komunikasi yang baik dengan siswa sehingga

siswa dapat menerima nasehat atau arahan – arahan yang diberikan

dengan baik dan menciptakan suasana komunikasi yang

menyenangkan di dalam kelas sehingga siswa lebih

memperhatikan penjelasan yang diberikan guru.

3. Untuk mewujudkan keberhasilan konsentrasi belajar yang baik di

dalam kelas sebaiknya guru lebih memperhatikan siswanya supaya

tidak menyibukkan diri ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Page 125: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

125

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Khalil. 2008. Islam Jawa dalam Etika dan Tradisi Jawa. Malang: UIN

Press

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Aunur, Rahim Faqih. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII

Press

Hasbi, Ash Shiddieqy. 1954. Kuliah Ibadah. Jakarta: Bulan Bintang

Hasbi, Fuad.2000. Kuliah Ibadah. Semarang : Pustaka Rizki Putra.

Kusunartini, dkk. 2009. Kesenian Barongan di Jawa Tengah. Semarang:

Pemerintah Prov. Jawa Tengah

Lexy, Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Mahmud, Syaltut. 1966. Islam Aqidah dan Syari‟ah. Bandung: Pustaka

Mark, Woodward. 1999. Islam Jawa Kesalehan Normatif Versus Kebatinan.

Yogyakarta: LKiS

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Page 126: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

126

Muhyiddin, Abdul Hamid. 2002. Obati Dirimu dari Sihir, Dengki, Hipnotis dan

Kerasukan Setan. Yogyakarta: Mitra Pustaka

Nasruddin, Razak. 1993. Dienul Islam. Bandung: Alma’rif

Nasution. 2003. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Rasjid, Sulaiman. 2002. Fikih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Roibin. 2009. Relasi Agama dan Budaya Masyarakat Kontemporer. Malang: UIN

Press

Syukur, Amin. 2000. Pengantar Studi Islam. Semarang: Bima Sejati

Sumanto. 1995. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi

Offset

Syaikh, Ja’far Subhani. 1987. Tauhid dan Syirik. Bandung: Mizan

Syaikh, Wahid Abdus Salam Bali. 1995. Kesurupan Jin dan Cara Pengobatannya

Secara Islam. Jakarta: Robbani Press

Yunus, Mahmud. 1996. Kamus Arab Indonesia. Departemen Agama

Yusuf, Qardhawi. 1992. Tauhidullah dan Fenomena Kemusyikan. Jakarta:

Pustaka Progressif

Zainuddin,dkk. 1992. Empat Sendi Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta

Page 127: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

127

1.1 Gerbang SMK Islam Sudirman Ungaran

1.2 Lapangan SMK Islam Sudirman Ungaran

Page 128: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

128

1.3 Tempat Parkir Sepeda Motor

1.4 Ruang kelas SMK Islam Sudirman Tampak dari Depan

Page 129: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

129

1.5 Ruang Kelas SMK Islam Sudirman Tampak dari Dalam

1.6 Mushola SMK Islam Sudirman Ungaran

Page 130: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

130

1.7 Ruang Laboratorium Otomotif SMK Islam Sudirman Ungaran

1.8 Ruang Penjaga atau Satpam

Page 131: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

131

1.9 Suasana Kelas Ketika Mengisi Angket

Page 132: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

132

2.1 Guru ketika memberikan komunikasi persuasif di kelas

Page 133: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

133

Page 134: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

134

Page 135: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

135

Page 136: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

136

Page 137: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

137

Page 138: PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/779/1/Skripsi Ria...10 ABSTRAK Winarni, Ria. 2015. Pengaruh Komunikasi Persuasif dalam Pembelajaran Pendidikan

138