pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

6
Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Modernisasi dan Kelestarian Bangsa A. Arti, Ciri, dan Fungsi Komunikasi Massa 1. Arti komunikasi massa Yang dimaksud dengan komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa modern. Dan media massa ini adalah surat kabar, film, radio, dan televisi. Everett M.Rogers, berpendapat bahwa selain media massa modern, ada media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun, dan lain sebagainya. Jadi yang diartikan komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film, tidak tampak oleh si komunikator.dengan demikian maka jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic). 2. Ciri komunikasi massa a. Sifat komunikan Komunikasi massa ditujikan kepada khalayak yang jumlahnya relatif besar, heterogen, dan anonim. b. Sifat media massa Sifat media massa ialah serempak cepat. Yang dimaksud dengan keserempakan (stimultaneity) di sini ialah keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar jumlahnya. Pada saat yang sama media massa dapat dapat membuat khalayak secara serempak menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan oleh komunikator. c. Sifat Pesan Sifat pesan melalui media massa ialah umum (public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan untuk sekelompok orang tertentu. Sifat lain dari pesan melalui media massa adalah sejenak (transient), hanya untuk sajian seketika. d. Sifat komunikator Karena media massa adalah lembaga atau organisasi, maka komunikator pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio, atau penyiar televisi adalah komunikator terlembagakan (institutionalized communicator). e. Sifat efek

Upload: suciwijayanti18

Post on 21-Jul-2015

256 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Modernisasi dan Kelestarian Bangsa

A. Arti, Ciri, dan Fungsi Komunikasi Massa

1. Arti komunikasi massa

Yang dimaksud dengan komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa

modern. Dan media massa ini adalah surat kabar, film, radio, dan televisi. Everett M.Rogers,

berpendapat bahwa selain media massa modern, ada media massa tradisional yang meliputi

teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun, dan lain sebagainya.

Jadi yang diartikan komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan

media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak

oleh si penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film,

tidak tampak oleh si komunikator.dengan demikian maka jelas bahwa komunikasi massa atau

komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic).

2. Ciri komunikasi massa

a. Sifat komunikan

Komunikasi massa ditujikan kepada khalayak yang jumlahnya relatif besar,

heterogen, dan anonim.

b. Sifat media massa

Sifat media massa ialah serempak cepat. Yang dimaksud dengan keserempakan

(stimultaneity) di sini ialah keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan

yang demikian besar jumlahnya. Pada saat yang sama media massa dapat dapat membuat

khalayak secara serempak menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan oleh

komunikator.

c. Sifat Pesan

Sifat pesan melalui media massa ialah umum (public). Media massa adalah sarana

untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan untuk sekelompok orang tertentu. Sifat

lain dari pesan melalui media massa adalah sejenak (transient), hanya untuk sajian seketika.

d. Sifat komunikator

Karena media massa adalah lembaga atau organisasi, maka komunikator pada

komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio, atau penyiar televisi adalah

komunikator terlembagakan (institutionalized communicator).

e. Sifat efek

Page 2: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

Efek komunikasi yang timbul pada komunikan tergantung kepada tujuan komunikasi

yang dialakukan oleh komunikator.

3. Fungsi komunikasi massa

Fungsi komunikasi massa adalah:

a. Menyiarkan informasi (to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain)

Seorang penyokong teori fungsi, yaitu Robert K.Merton, telah membedakan antara

fungsi-fungsi konsekuensi suatu aktivitas sosial dan tujuan atau maksud di belakang aktivitas

tersebut. Istilah konsekuensi dari Merton ditujukan untuk fungsi nyata (manifest function)

yang didinginkan dan fungsi-fungsi tersembunyi (latent functions) yang tidak diinginkan. Ia

juga menyatakan bahwa tidak semua konsekuensi dari suatu aktivitas mempunyai nilai positif

untuk suatu sistem sosial dimana konsekuensi itu terjadi atau bagi kelompok-kelompok atau

individu-individu yang terlibat di dalmnya. Konsekuensi yang tidak diinginkan ditinjau dari

kesejahteraan masyarakat atau anggotanya disebut disfunction. Setiap tindakan bisa memiliki

efek-efek fungsional dan disfungsional.

B. Konsep tentang Modernisasi

Para sarjana Barat berpendapat, bahwa titik tolak pendefinisian modernisasi bukan

dari ciri masyarakat, melainkan dari ciri manusianya.pengertian modernisasi bertitik berat

pada cara berfikir baru (new ways of thinking) yang memungkinkan orang-orang

menciptakan dan membuat masyarakat modern, industri modern, dan pemerintah modern.

Mereka beranggapan bahwa masyarakat modern diberi ciri oleh perkembangan pengetahuan

baru, kapasitas untuk mengerti bahasa alam dan menerapkannya bagi kesejahteraan manusia.

Para cendekiawan Indonesia pada umumnya mempunyai pendapat yang sama, bahwa

modernisasi di Indonesia merupakan proses pergeseran dari masyarakat kebudayaan agraris

pedesaan ke masyarakat kebudayaan industri perkotaan. Mereka sama-sama berpendapat,

bahwa makna modernisasi tidak dapat diartikan sebagai kebalikan dari tradisional, dan bahwa

apa yang berbau tradisional tidak selalu buruk.

Persoalan modernisasi adalah masalah kebahagiaan. Kenyataan menunjukkan bahwa,

dalam upaya mencapai kebahagiaan masyarakat, terjadi pertarungan antara kelompok tetentu

dengan selera tertentu untuk kebahagiaan kelompok lain yang yang mempunyai selera lain.

masing-masing berusaha menciptakan masyarakat sesuai dengan seleranya sendiri.

Ahli-ahli ekonomi beranggapan, bahwa ekonomi adalah yanh lebih penting dari

segalanya. Modernisasi bagi kelompok ini adalah modernisasi ekonomi.

Page 3: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

Para agamawan menganggap agama lebih penting daripada yang lain. kelompok ini

bersedia berkelahi, bahkan kalau perlu berperang jika agama mereka ditindas.

Orang-orang politik mengklaim “politik sebagai panglima”. Kelompok ini

menganggap politik mahapenting karena segalanya ditentukan oleh politik

Pentingnya konsep modernisasi ialah untuk mencegah terjadinya pertarungan antara

kelompok yang satu dengan yang lainnya akibat rasa diri paling penting, juga untuk menjaga

jangan sampai terjadi benturan-benturan antara nilai yang satu dengan nilai yang lainnya.

Konsep modernisasi dapat menunjukkan jalan ke arah terintegrasikannya semua

kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan memberikan

petunjuk nilai-nilai mana yang harus dipertahankan, mana yang harus dikembangkan, mana

yang harus diubah.

Konsep modernisasi perlu karena merupakan konsep pemerintah untuk menjamin

terlaksananya secara efektif dan efisien.

C. Makna Kelestarian Bangsa

Istilah “kelestarian dan istilah “bangsa” sudah jelas dan dan gamblang artinya. Yang

perlu diberi penegasan ialah kalau kedua istilah itu digabungkan hingga menjadi satu istilah.

Makna kelestarian bangsa harus jelas dulu, kemudian menjadi mapan, sebab

modernisasi harus selaras dengan kelestarian bangsa. Kalau makna kelestarian bangsa kabur

sehingga kemudian menjadi goyah, maka pelaksanaan modernisasi akan menjumpai beberapa

problema.

Berdasarkan hal di atas, kelestarian bangsa memerlukan suatu konsep. Dalam

hubungan ini, konsep Ketahanan Nasional dari ABRI bisa dijadikan konsep

kelestarianbangsa, setidak-tidaknya dijadikan pola dengan mengambil unsur daripadanya.

Tampaknya makna Ketahanan Nasional identik dengan makna kelestarian bangsa.

Lemhannas merumuskan Ketahanan Nasional sebagai:

“Kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung

kemampuan mengembangkan Kekuatan Nasional, dalam menghadapai dan menghadapi

segala tantangan dan ancaman dari dalam dan luar, yang langsung atau tidak langsung

membahayakan kehidupan bangsa dan membahayakan perjuangan mengejar Tujuan

Nasional.

Rumusan Ketahanan Nasional meliputi empat pertanda, meskipun demikian keempat

pertanda ini merupakan suatu kebulatan dan saling berhubungan (bergantung).

Keempat pertanda tersebut adalah:

1. Kepribadian Nasional

Page 4: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

Kepribadian Nasional dapat dijabarkan sebagai:

a. Keseluruhan sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia yang merupakan ciri-ciri

khusus (mental/spiritual-fisik/material) yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain.

b. Pencerminan kebudayaan Indonesia yang diukur dari keseluruhan cipta, cita, rasa, karsa, dan

karyanya yang bersendikan Pancasila.

c. Nilai-nilai yang meliputi

1) Kesadaran berbangsa Indonesia

2) Kebangsaan akan tradisi dan sejarah bangsanya

3) Kesediaan mengabdi dan berkorban untuk bangsa dan negara

4) Peranan senasib dan sepenanggungan dengan sesama warga bangsa Indonesia.

2. Persatuan dan Kesatuan Nasional

Pertanda yang kedua, yakni Persatuan dan Kesatuan Nasional, berarti:

a. Suasana persatuan yang ditandai oleh adanya kehidupan yang rukun dan damai, bebas dari

segala perselisihan.

b. Suasana kesatuan yang ditandai oleh adanya ikatan yang kokoh di antara para anggota

masyarakat, berwujudkan loyalitas, kebanggaan, saling pengertian, dan kerja sama.

3. Kemampuan Nasional

Kemampuan Nasional sebagai pertanda ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kemampuan Nasional adalah suatu kondisi, baik mental spiritual maupun fisik/materi, yang

dimiliki oleh bangsa sebagai sarana dan syarat untuk mamcapai, mempertahankan, dan

memelihara tujuan nasional.

b. Kemampuan Nasional pada dasarnya terdiri atas dua unsur, yakni:

1) Perasaan daya mampu

2) Kemampuan yang nyata

Perwujudan kedua unsur ini merupakan nilai dan ketangkasan juang yang meliputi segala

aspek kehidupan.

c. Kemampuan diperoleh pada taraf pertama melalui pendidikan/kursus/ latihan yang kemudian

dikembangkan dalam praktek sehingga mewujudkan hasil yang nyata.

4. Disiplin Nasional

Pertanda yang terakhir, yakni disiplin nasional, berarti:

a. Pernyataan sikap mental bangsa yang melahirkan penyesuaian antara tingkah laku dan

perbuatan dengan kaidah-kaidah yang berlaku bangsa dan negara dengan dilandasi oleh

keikhlasannya.

Page 5: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

b. Wujud kesadaran berbangsa dan bernegara, yang menimbulkan rasa tanggung jawab

terhadap negara dan bangsa.

Konsep Ketahanan Nasional dengan keempat pertanda di atas mengandung unsur-unsur

yang dapat dijadikan unsur bagi konsep kelestarian bangsa. Konsep Kelestarian bangsa perlu

pengesahan secara luas sehingga segala kegiatan dalam hubungannya dengan modernisasi

terarah kepadanya.

D. Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Modernisasi dan Kelestarian Bangsa

Prof.Dr. Koentjaraningrat, dalam karyanya yang berjudul “Modernisasi Bukan

Westernisasi” menyatakan, bahwa modernisasi dapat dilaksanakan dengan memberikan

contoh persuasi, penerangan, pendidikan, dan sistem perangsang.

Dalam karya Alex Inkeles, “The Modernisation of Man” mengatakan, bahwa diri

manusia modern terdiri dari dua hal : internal dan eksternal. Yang pertama meliputi sikap,

nilai dan perasaan,yang kedua menyangkut lingkungan. Dalam hubungan ini ia menyatakan

bahwa komunikasi massa merupakan faktor yang sangat berpengaruh.

Teknologi elektronik yang semakin maju telah menyebabkan dunia semakin kecil.

Pesan komunikasi (communication message) yang dahulu tidak mungkin disampaikan pada

suatu tempat, dengan radio atau televisi melalui satelit Palapa sekarang dapat sampai bukan

dalam ukuran hari, jam atau menit, melainkan detik.

Kita terpukau oleh produk revolusi elektronik itu , lupa bahwa ia bisa merusak nilai-

nilai yang dapat berpengaruh pada kelestarian bangsa.

Komunikasi, terutama komunikasi massa, dengan fungsinya sebagai sarana hiburan,

penerangan, dan pendidikan, menimbulkan pengaruh positif. Tetapi kalau kurang

keterampilan, pengetahuan dan kewaspadaan pihak yang menanganinya, pengaruh negatif

juga tidak kecil.

Program film seri yang disajikan saluran televisi tiap hari merupakan salah satu

contoh. Orang kini tidak perlu susah-susah keluar rumah untuk menonton film di bioskop.

Film dengan ceritera mulai dari yang menampilkan ciuman sampai dor-doran sekarang

datang di rumah. Anak-anak yang biasanya dicegat di pintu gedung bioskop, dan orang-orang

tertentu seperti umpamanya Bapak-bapak Haji yang biasanya malu untuk antri tiket bioskop,

kini bebas menonton di rumahnya masing-masing, mulai dari film sadis sampai erotis.

Dewasa ini trailer-trailer film dari film Indonesia yang akan dipertunjukkan di

gedung-gedung bioskop bulan mendatang yang nota bene menyajikan adegan ranjang,

pertengkaran suami-istri, perkelahian, kebut-kebutan, club malam, kemewahan, dan

sebagainya yang bertentangan dengan nilai-nilai moral Indonesia yang dianjur-anjurkan

Page 6: Pengaruh komunikasi massa terhadap modernisasi dan kelestarian bangsa

dipertunjukkan di layar televisi. Bahkan oleh satelit Palapa kini film-film yang mengandung

kisah-kisah seperti itu diperluas sampai ke seluruh Indonesia.

Dari satu pihak kita merasa “bangga” dengan kemampuan menggunakan produk

elektronika hasil usaha dan penelitian bangsa lain, di pihak lain kita merasa pesimistis dengan

kurangsiapan masyarakat yang 80% itu menerima pesan-pesan yang disebarluaskan, yang

pengaruhnya dapat merusak nilai-nilai yang justru harus dipertahankan, dipelihara, bahkan

dikembangkan.

Dalam hubungannya dengan modernisasi, baik komunikasi massa (mass

communication), komunikasi kelompok (group communication), maupun komunikasi

antarpesona (interpersonal communication), akan merupakan sarana efektif untuk menyajikan

contoh, persuasi, penerangan, dan pendidikan. Itu pun kalau dilakukan dengan planning dan

programing secara integral menyeluruh berdasarkan metode-metode ilmiah, dan apabila

pihak pengelolanya dilengkapi dengan knowledge dan knowhow. Jika tidak demikian, media

massa bukannya functional, melainkan disfunctional. Modernisasi bukannya kontruktif,

melainkan destruktif, lebih jauh lagi akibatnya akan mengancam kelestarian bangsa.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, media massa mutakhir yang kita manfaatkan

sekarang perlu diimbangi dengan pengelolaan pesan komunikasi yang mantap berencana dan

integral menyeluruh. Ini perlu dilembagakan secara khusus dengan membawa unsur-unsur

dari Departemen Penerangan, Departemen P dan K, Departemen Agama, dan departemen-

departemen lainnya serta tokoh-tokoh masyarakat dengan fungsi sebagai pengarah dan

penasihat.

Dengan demikian, proses modernisasi dan dinamika kelestarian bangsa akan

berlangsung selaras dan seirama.