pengaruh kepribadian big five, dukungan...

143
PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN KELUARGA DAN SABAR TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI BERPROFESI SEBAGAI PERAWAT YANG BEKERJA SHIFT MALAM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Nabila Arantafika Riadi NIM: 11160700000171 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN KELUARGA

DAN SABAR TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN

PADA ISTRI BERPROFESI SEBAGAI PERAWAT

YANG BEKERJA SHIFT MALAM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Nabila Arantafika Riadi

NIM: 11160700000171

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian
Page 3: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

iii

Page 4: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

iv

Page 5: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Agustus 2020

C) Nabila Arantafika Riadi

D) Pengaruh Kepribadian Big Five, Dukungan Keluarga dan Sabar terhadap

Kepuasan Pernikahan pada Istri Berprofesi Sebagai Perawat yang Bekerja

Shift Malam

E) xv + 106 halaman + 22 lampiran

F) Kepuasan pernikahan dipandang sebagai salah satu kriteria dalam menilai

keberhasilan suatu pernikahan. Dengan adanya kepuasan yang dirasakan oleh

setiap pasangan suami istri, maka akan tercipta kehidupan pernikahan yang

menyenangkan serta hubungan pernikahan yang bertahan lama. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian big five (extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience),

dukungan keluarga (dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran,

dukungan penghargaan) dan sabar (sabar dari musibah, sabar meninggalkan

larangan, sabar menjalankan perintah) terhadap kepuasan pernikahan pada

istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan

sampel berjumlah 213 wanita berprofesi sebagai perawat dengan shift kerja

malam dan berstatus sudah menikah. Teknik pengambilan data menggunakan

teknik non-probability sampling. Penulis memodifikasi alat ukur Dyadic

Adjustment Scale (DAS), menggunakan alat ukur Big Five Inventory (BFI),

membuat alat ukur dukungan keluarga dan alat ukur sabar. Uji validitas alat

ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA). Analisis data

menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh bahwa hipotesis mayor

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan kepribadian big five,

dukungan keluarga dan sabar terhadap kepuasan pernikahan pada istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift kerja malam sebesar 31.1%.

Adapun dimensi variabel yang secara signifikan berpengaruh adalah

agreeableness, dukungan emosional dan sabar menjalankan perintah.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini

dengan melibatkan variabel lain yang dapat membentuk kepribadian

agreeableness, dukungan emosional dan sabar menjalankan perintah guna

memberikan pengaruh terhadap kepuasan pernikahan.

G) Bahan bacaan: 85; buku: 26 + jurnal: 36 + artikel: 8 + skripsi: 4 + tesis: 1

laporan alat ukur: 10

Page 6: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) August 2020

C) Nabila Arantafika Riadi

D) Effect of Big Five Personality, Family Support and Patience towards Marital

Satisfaction for Wives Who Worked as a Night Shifted Nurse

E) xv + 106 pages + 22 appendix

F) Marital satisfaction seen as one of the criteria in assessing the success of a

marriage. If the satisfaction felt by each married couple, it will create a

pleasant married life and long-lasting married relationship. This study aims

to determine the influence of big five personality (extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience),

family support (concrete support, emotional support, advice support and

esteem support) and patience (patience from disaster, patience of leaving

prohibition, patience of performing command) towards marital satisfaction

wives who worked as a night shifted nurse.

The researcher used quantitative approach involving 213 wives who

worked as a night shifted nurse. The data retrieval used non-probability

sampling technique. The researcher modified measuring instrument of

Dyadic Adjustment Scale (DAS), using Big Five Inventory Scale (BFI), make

family support measurement and patience measurement. Test the validity of

the measuring instrument use confirmatory factor analysis (CFA) technique.

Data analysis use multiple regression analysis technique.

Based on statistical test result, it is found mayor hypothesis is accepted,

which means there is a significant influence of big five personality, family

support and patience to marital satisfaction wives who worked as a night

shifted nurse is 31.1%. The dimensions of the variables that significantly

effect are agreeableness, emotional support and patience of performing

command. Further research is expected to develop this research involving

other variables that can form agreeableness personality, emotional support

and patience of performing command to improve marital satisfaction.

G) References: 85; books: 26 + journal: 36 + articles: 8 + essay: 4 + thesis: 1

+ record scale: 10

Page 7: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Kepribadian Big Five, Dukungan Keluarga dan

Sabar terhaadap Kepuasan Pernikahan pada Istri Berprofesi Sebagai Perawat yang

Bekerja Shift Malam.” Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga akhir zaman

nanti.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik

bantuan ilmu, waktu, pikiran, tenaga maupun do’a. Dalam kesempatan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Ibu Nia Tresniasari, M.Si dan Ibu Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si selaku

dosen pembimbing akademik yang telah memberikan arahan selama proses

perkuliahan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan waktu, saran, kritik serta dukungan kepada penulis

selama ini.

4. Ibu Dr. Diana Mutiah, M. Si dan Ibu Rena Latifa, M. Psi, Psikolog, selaku

dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan selama penulisan skripsi.

Page 8: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

viii

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu dan membantu selama proses

perkuliahan.

6. Seluruh responden penelitian yang bersedia meluangkan waktunya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

7. Kedua orang tua penulis, Ayah Beben Agusriadi, Ibu Gunarni yang tidak

pernah putus memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang serta do’a yang

tidak pernah terhenti. Terima kasih Ayah dan Ibu selalu mengusahakan yang

terbaik untuk anak-anaknya. Semoga Allah Swt menganugerahkan surga

sebagai sebaik-baik balasan. Serta adik Muhammad Ghaly Fairuz Riadi yang

selalu memberikan semangat kepada penulis.

8. Aki Jun Family; tante, om, adik-adik sepupu yang selalu memberikan

dukungan dan do’a. Terima kasih sedalam-dalamnya penulis ucapkan.

9. Rismawati, Aiva Syahda, Adellia Azhari dan Dwi Harnum yang selama ini

menjadi teman dari awal perkuliahan hingga saat ini. Teman seperbimbingan;

Iinaas Tsamaroh dan Syahidah yang telah berjuang bersama untuk

menyelesaikan skripsi. Terima kasih penulis ucapkan atas segala kebaikannya.

10. Nadhifa Falah, Siti Amima, Nanda Oktaviani, Nesya Yolanda, Fitroh

Nurbayani, Mahalli, terimakasih selalu memberikan dukungannya yang tiada

henti.

11. Elan An-nisaa, Fasya Ajrina, Annita Safrina, Aleta Delviani terimakasih telah

menjadi sahabat yang baik bagi penulis.

Page 9: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

ix

12. Teman-teman angkatan 2016, yang telah menjadi bagian dalam kehidupan

perkuliahan penulis.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai

perbaikan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Jakarta, Agustus 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Pembatasan Masalah ....................................................................................... 11

1.3 Perumusan Masalah ........................................................................................ 12

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 13

1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................................... 13

1.4.2 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13

BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14

2.1 Kepuasan Pernikahan ...................................................................................... 14

2.1.1 Definisi Kepuasan Pernikahan ............................................................... 14

2.1.2 Dimensi Kepuasan Pernikahan .............................................................. 15

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan ................... 16

2.1.4 Pengukuran Kepuasan Pernikahan ......................................................... 19

2.2 Kepribadian Big Five ...................................................................................... 20

2.2.1 Definisi Kepribadian Big Five ............................................................... 20

2.2.2 Trait Kepribadian Big Five .................................................................... 21

2.2.3 Pengukuran Kepribadian Big Five ......................................................... 23

2.3 Dukungan Keluarga ........................................................................................ 24

2.3.1 Definisi Dukungan Keluarga ................................................................. 24

Page 11: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

xi

2.3.2 Dimensi Dukungan Keluarga ................................................................. 26

2.3.3 Pengukuran Dukungan Keluarga ........................................................... 27

2.4 Sabar ............................................................................................................... 28

2.4.1 Definisi Sabar ......................................................................................... 28

2.4.2 Dimensi Sabar ........................................................................................ 30

2.4.3 Pengukuran Sabar .................................................................................. 30

2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 31

2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 38

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 41

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 41

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................................. 41

3.2.1 Kepuasan Pernikahan ............................................................................. 42

3.2.2 Kepribadian Big Five ............................................................................. 43

3.2.3 Dukungan Keluarga ............................................................................... 44

3.2.4 Sabar ...................................................................................................... 44

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................... 45

3.3.1 Skala Kepuasan Pernikahan ................................................................... 46

3.3.2 Skala Kepribadian Big Five ................................................................... 47

3.3.3 Skala Dukungan Keluarga ..................................................................... 48

3.3.4 Skala Sabar ............................................................................................. 48

3.4 Uji Validitas Konstruk .................................................................................... 49

3.4.1 Uji Validitas Kepuasan Pernikahan ....................................................... 52

3.4.2 Uji Validitas Kepribadian Big Five ....................................................... 53

3.4.3 Uji Validitas Dukungan Keluarga .......................................................... 58

3.4.4 Uji Validitas Sabar ................................................................................. 62

3.5 Teknik Analisa Data ....................................................................................... 65

3.6 Prosedur Penelitian ......................................................................................... 67

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 70

4.1 Gambaran Subjek Penelitian ........................................................................... 70

4.2 Analisis Deskriptif .......................................................................................... 71

Page 12: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

xii

4.3 Kategorisasi Variabel Penelitian ..................................................................... 72

4.4 Analisis Variabel Demografi .......................................................................... 78

4.4.1 Variabel Usia ......................................................................................... 78

4.4.2 Variabel Lama Pernikahan ..................................................................... 79

4.5 Uji Hipotesis Penelitian .................................................................................. 79

4.5.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian ..................................................... 79

4.5.2 Analisis Proporsi Varians ...................................................................... 86

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................ 90

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 90

5.2 Diskusi ............................................................................................................ 90

5.3 Saran ............................................................................................................... 97

5.3.1 Saran Teoritis ......................................................................................... 97

5.3.2 Saran Praktis .......................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

LAMPIRAN ....................................................................................................... 107

Page 13: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Karakteristik Kepribadian Big Five ..................................................... 23

Tabel 3. 1 Skor Pernyataan Favorable dan Unfavorable...................................... 45

Tabel 3. 2 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan ............................................... 46

Tabel 3. 3 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ................................................ 47

Tabel 3. 4 Blue Print Skala Dukungan Keluarga .................................................. 48

Tabel 3. 5 Blue Print Skala Sabar ......................................................................... 49

Tabel 3. 6 Muatan Faktor Item Kepuasan Pernikahan .......................................... 52

Tabel 3. 7 Muatan Faktor Item Extraversion ........................................................ 54

Tabel 3. 8 Muatan Faktor Item Agreeableness ..................................................... 55

Tabel 3. 9 Muatan Faktor Item Conscientiousness ............................................... 56

Tabel 3. 10 Muatan Faktor Item Neuroticism ....................................................... 57

Tabel 3. 11 Muatan Faktor Item Openness to Experience .................................... 58

Tabel 3. 12 Muatan Faktor Item Dukungan Konkrit ............................................ 59

Tabel 3. 13 Muatan Faktor Item Dukungan Emosional ........................................ 60

Tabel 3. 14 Muatan Faktor Item Dukungan Saran ................................................ 60

Tabel 3. 15 Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan .................................... 61

Tabel 3. 16 Muatan Faktor Item Sabar dari Musibah ........................................... 62

Tabel 3. 17 Muatan Faktor Item Sabar Meninggalkan Larangan ......................... 63

Tabel 3. 18 Muatan Faktor Item Sabar Menjalankan Perintah ............................. 64

Tabel 4. 1 Gambaran Subjek Penelitian ................................................................ 70

Tabel 4. 2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ................................................ 71

Tabel 4. 3 Norma Skor Kategorisasi ..................................................................... 72

Tabel 4. 4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................................. 73

Tabel 4. 5 Perbedaan Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Variabel Usia ............. 78

Tabel 4. 6 Perbedaan Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Variabel Lama

Pernikahan ............................................................................................ 79

Tabel 4. 7 Tabel R Square ..................................................................................... 80

Tabel 4. 8 Tabel Anova ......................................................................................... 81

Tabel 4. 9 Koefisien Regresi ................................................................................. 82

Tabel 4. 10 Proporsi Varians untuk masing-masing Independent Variable ......... 87

Page 14: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir ................................................................ 38

Page 15: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................................ 107

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 115

Lampiran 3 Hasil Analisis Data .......................................................................... 126

Page 16: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepuasan pernikahan merupakan hal yang penting di dalam pernikahan. Setiap

pasangan yang memiliki ikatan pernikahan pasti mendambakan kehidupan

pernikahan yang dapat memberikan kepuasan bagi keduanya. Sebagaimana tujuan

pernikahan dalam Islam (Aizid, 2018), yaitu sakinah, mawadah dan rahmah,

dimana dalam hubungan pernikahan adanya rasa ketenangan, rasa kasih sayang

serta didapatkannya rahmat Allah Swt. Apabila ketiga tujuan pernikahan telah

dirasakan oleh pasangan suami istri, maka muncul kebahagiaan satu sama lain dan

akan terciptanya kepuasan pernikahan yang tinggi.

Kepuasan pernikahan sebaiknya dimiliki oleh semua pasangan, karena hal

ini akan berdampak pada kehidupan pernikahan. Pasangan suami istri yang ideal

ditandai dengan adanya perasaan cinta, saling menghargai dan toleransi akan

perbedaan. Adanya keterbukaan dan kepercayaan satu sama lain serta tersedianya

waktu kebersamaan dengan pasangan juga turut berperan dalam menentukan

kepuasan pernikahan (Saman & Eva, 2012).

Kepuasan pernikahan dipandang sebagai salah satu kriteria dalam menilai

keberhasilan suatu pernikahan. Pasangan suami istri perlu melakukan evaluasi

positif dan negatif dalam pernikahannya serta perlu mengetahui adanya

peningkatan ataupun penurunan kepuasan sepanjang lamanya pernikahan, karena

menurut penelitian Bradbury, et al. (2000), dikatakan puas atau tidaknya suatu

Page 17: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

2

pernikahan dapat terlihat berdasarkan penilaian evaluatif tentang kualitas

pernikahan yang dijalani, yang tergambar dalam bentuk perilaku yang spesifik

dan pola interaksi.

Bukan perkara mudah untuk mencapai kepuasan dalam berumah tangga.

Kepuasan pernikahan tidak muncul dengan sendirinya tanpa adanya usaha dari

kedua pasangan. Apabila pasangan merasakan ketidakpuasaan dalam

pernikahannya maka sangat besar kemungkinan risiko perceraian terjadi. Hurlock

(1980) mengatakan bahwa perceraian merupakan puncak tertinggi dari

penyesuaian pernikahan yang buruk dan terjadi bila antara suami dan istri sudah

tidak mampu lagi mencari pemecahan masalah yang memberikan kepuasan kedua

belah pihak.

Kasus perceraian yang jumlahnya bertambah menunjukan bahwa

rendahnya kepuasan pernikahan. Indonesia menjadi salah satu negara dengan

tingkat perceraian yang cukup tinggi. Terbukti dengan data setiap tahun angka

perceraian selalu meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun

2014-2016, perceraian di Indonesia trennya semakin tinggi, yaitu pada tahun 2014

perceraian terjadi sebanyak 344.237, kemudian naik pada tahun 2016 menjadi

365.633. Data menunjukkan bahwa rata-rata angka perceraian mengalami

peningkatan tiga persen setiap tahunnya.

Dihimpun dari data Mahkamah Agung (Detik.com, 2019), pada tahun

2018 pasangan yang bercerai berjumlah 419.268. Selanjutnya di berbagai kota

besar jumlah kasus perceraian juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Angka

perceraian di Kota Depok mencapai 3.525, Kota Tangerang mencapai 3.005,

Page 18: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

3

kemudian pada tahun 2019 total perceraian di Kota Bekasi sebanyak 1.739

perkara (Armanto, 2019) dan 1.230 kasus di Kota Bogor (Yosep, 2019).

Sepanjang tahun 2019, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI

Jakarta (2020) mencatat sebanyak 1.719 pasangan melakukan gugatan cerai.

Di kutip dari laman Indopos (Armanto, 2019), pria yang biasanya

mentalak cerai sang istri kini mulai berubah. Saat ini semakin banyak wanita yang

menggugat cerai suaminya. Faktor penyebab perceraian sangat beragam, salah

satunya masalah ekonomi merupakan faktor utama dan terbesar terjadi. Selain itu,

pertengkaran kerap kali menjadi penyebabnya, sehingga tidak ada lagi

keharmonisan dalam pernikahan.

Wanita bekerja juga menjadi salah satu penyebab perceraian semakin

marak terjadi. Menurut studi yang dilakukan oleh The Oxford-based European

Sociological Review, wanita bekerja tiga kali lebih besar kemungkinan

mengajukan perceraian daripada wanita yang tidak bekerja. Hal ini juga berkaitan

dengan pendapatan istri lebih besar daripada suami yang menjadi pemicu

perceraian (Armanto, 2019).

Seiring dengan berkembangnya berbagai aspek kehidupan, dunia

pekerjaan saat ini banyak diisi oleh partisipasi wanita, dibuktikan dengan

persentase wanita bekerja yang terus meningkat. Berdasarkan survey terbaru

Badan Pusat Statistik tahun 2019 (Jayani, 2019), tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) wanita mencapai 55,5%. Secara tahunan, TPAK wanita meningkat tipis

sebesar 0,06%. Meningkatnya partisipasi wanita dalam dunia kerja menunjukkan

Page 19: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

4

bahwa kesempatan kerja wanita semakin besar dan seimbang antara pria dan

wanita.

Sebelum adanya perubahan sikap terhadap peran gender, suami istri

dahulu menganut traditional marriages, yaitu peran antara suami dan istri jelas

berbeda. Nafkah keluarga menjadi tanggung jawab suami, sedangkan istri

bertanggung jawab dalam merawat suami, anak serta pekerjaan rumah tangga

(Berk, 2006). Namun kondisi saat ini berubah menjadi egalitarian marriages,

yaitu suami dan istri sederajat; memiliki peran yang sama baik dalam hal

keuangan, merawat anak dan pekerjaan rumah tangga (Matlin, 2012). Hal ini

menjadi penyebab pesatnya partisipasi wanita bekerja sebagai pemenuhan

kebutuhan rumah tangga.

Salah satu pekerjaan yang sebagian besar dilakukan oleh wanita adalah

perawat. Perawat merupakan profesi tenaga kesehatan terbanyak di Indonesia,

dibuktikan dengan data Kementerian Kesehatan tahun 2015 bahwa jumlah

perawat sebanyak 147.264 orang atau 45,65% dari rekapitulasi keseluruhan

jumlah tenaga kesehatan. Bertambahnya jumlah perawat di Indonesia di tahun

2019 menurut Badan Pusat Statistik mencapai 345.508. Sebaran terbanyak berada

di Pulau Jawa, yaitu 48.164 di Jawa Timur, 45.107 di Jawa Tengah, 35.747 di

Jawa Barat dan sebanyak 26.950 di DKI Jakarta (Jayani, 2020).

Pemberian pelayanan terbaik kepada pasien merupakan tugas utama

sebagai seorang perawat. Dalam menjalankan tugasnya tidak terlepas dari

pengaturan jam kerja atau yang lebih dikenal dengan istilah shift kerja. Secara

umum rumah sakit di Indonesia membagi jam kerja menjadi tiga shift, yaitu shift

Page 20: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

5

kerja pagi mulai pada jam 07.00-14.00, shift kerja sore pada jam 14.00-21.00 dan

shift kerja malam pada jam 21.00-07.00. Artinya, shift kerja pagi berkisar 7 jam,

shift kerja sore selama 7 jam dan shift kerja malam lebih panjang waktunya

dibandingkan shift lain, yaitu berkisar 10 jam (Wijaya, 2006).

Sistem shift kerja akan menimbulkan dampak terutama pada shift kerja

malam, sebab bekerja dengan shift malam tidak mudah dilakukan terlebih pada

wanita yang telah menikah dan memiliki anak. Di satu sisi pekerjaan menuntut

waktu serta energi lebih banyak untuk memenuhi tanggung jawab utama sebagai

istri, yaitu mengurus keluarga. Namun di sisi lain dengan bekerja juga dipandang

sebagai sarana untuk melepaskan diri dari tekanan dalam rumah tangga, untuk

menambah pendapatan keluarga serta mendapat kesempatan mengaktualisasikan

potensinya, dengan cara memanfaatkan kemampuan dan pendidikan yang sudah

diperoleh selama bangku pendidikan (Christine, 2010).

Pekerjaan sebagai perawat dengan jam kerja yang tidak fleksibel dan tidak

teratur bisa menimbulkan tekanan. Penderitaan pasien, tekanan waktu bekerja,

beban kerja yang berat, gaji yang tidak memadai serta ketidaksetaraan di tempat

bekerja dianggap sebagai sumber utama stres oleh tenaga kesehatan di rumah

sakit (Rostami, et.al, 2013). Tekanan dalam lingkungan kerja inilah yang dialami

seorang pekerja shift malam.

Berdasarkan penelitian Hafid dan Ahsan (2016) sebagian besar perawat

shift malam mengalami stres saat bekerja, sebab perawat yang bertugas pada shift

malam jumlahnya lebih sedikit, jam bekerja lebih panjang dan beban tugas lebih

banyak. Di samping itu, perawat shift malam harus memiliki kesiagaan penuh

Page 21: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

6

dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan berbagai macam perilaku.

Bekerja dengan shift malam juga beresiko tinggi mengalami gangguan

pencernaan, sistem saraf, jantung, pembuluh darah dan yang paling sering terjadi

yaitu terganggunya pola istirahat, dimana sering kali pola tidur menjadi tidak

teratur (Papalia, et.al, 2008). Selain itu, terdapat efek psikologis yang ditimbulkan

seperti perubahan suasana hati, mudah marah atau tersinggung, kurang sabar dan

merasa jiwanya tertekan dapat menghambat hubungan sosial dan keluarga (Hafid

& Ahsan, 2016).

Bekerja dengan shift malam tentu memiliki keterikatan dengan kehidupan

pernikahan, dimana pada waktu malam hari dihabiskan untuk bekerja. Tidak

mudah untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Perasaan cemas

serta rasa bersalah karena harus bekerja dengan jam kerja yang tidak umum kerap

kali memicu konflik pernikahan. Apabila gagal menyesuaikan dengan kondisi

yang ada, dapat menimbulkan stres dan depresi sehingga memungkinkan

berpengaruh pada penurunan kepuasan pernikahan. Dalam keadaan stres, wanita

sering kali tidak toleransi terhadap perilaku pasangan yang pada akhirnya

perceraian menjadi solusi terbaik (Hashmi, et.al, 2007).

Sistem shift kerja malam juga menjadi suatu kekhawatiran yang sering

muncul pada suami dan anak. Menurut penelitian Nofrizal & Nugraha (2017), istri

yang bekerja shift malam mengeluhkan komunikasi dengan suami kurang berjalan

lancar karena jam kerja yang membuat sulitnya untuk bertatap muka dengan

suami. Selain itu suami juga merasa tidak dipenuhi kebutuhannya, seperti makan

yang tidak disiapkan dan kebutuhan seksualnya. Adapun yang sudah memiliki

Page 22: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

7

anak, istri yang bekerja shift malam kesulitan memberikan perhatian penuh dalam

mengasuh anak.

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat terlihat kehidupan pernikahan

menjadi sensitif dalam berbagai masalah. Hal ini karena transisi menuju

kehidupan pernikahan membawa perubahan yang besar, baik dalam hal

keberfungsian seksual, pengaturan hidup, hak dan tanggung jawab, kelekatan dan

kesetiaan (Papalia, et.al, 2008).

Kepuasan pernikahan penting untuk dirasakan setiap pasangan agar dapat

mempertahankan rumah tangganya dan merupakan kunci utama dalam suatu

pernikahan. Kepuasan pernikahan yang diungkapkan oleh Fitzpatrick (1988),

yaitu penilaian suami atau istri mengenai kualitas pernikahan berupa gambaran

subjektif pernikahan yang baik, menyenangkan atau memuaskan. Dengan kata

lain, kepuasan pernikahan merupakan penilaian subjektif individu terhadap

pernikahannya yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal individu itu

sendiri (Amalia & Ratnasari, 2017).

Begitu banyak faktor yang berpengaruh pada kepuasan pernikahan. Faktor

internal yang memainkan peranan penting dalam kepuasan pernikahan pasangan

salah satunya yaitu kepribadian. Kepribadian pasangan dapat menjadi sumber

yang paling sering menimbulkan rasa puas atau tidaknya suatu hubungan

pernikahan (Oluwole & Adebayo, 2008), dimana kepribadian setiap individu

tidaklah sama. Namun dengan kepribadian yang beragam tersebut, ada

kemungkinan setelah menikah diyakini akan saling melengkapi atau dengan kata

Page 23: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

8

lain mampu berbaur dan tidak menjadi masalah atau penghambat dalam

pernikahan (Agna, 2019).

Kepribadian dapat berpengaruh terhadap hubungan dengan pasangan

karena setiap kepribadian akan menunjukkan suatu mood dan emosi (Brehm,

2002). Emosi yang baik mampu berinteraksi dengan baik kepada pasangannya,

sebaliknya individu dengan emosi negatif akan menimbulkan interaksi yang

negatif dan dapat berakibat pada ketidakpuasan pernikahan.

Salah satu bagian dari kepribadian individu adalah trait. Setiap individu

memiliki kelima trait kepribadian, namun hanya ada satu trait kepribadian yang

lebih dominan. Trait kepribadian biasanya diukur menggunakan big five

personality yang terdiri atas extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism dan openness to experience (Costa dan McCrae dalam Feist & Feist,

2009b).

Dalam penelitian Claxton (2011), menunjukan bahwa adanya hubungan

yang kuat antara kepribadian big five dengan kepuasan pernikahan. Sedangkan

dalam penelitian Indriani (2014), hanya trait kepribadian agreeableness dan

conscientiousness yang memberikan kepuasan pernikahan pada wanita dewasa

awal. Kontribusi trait kepribadian agreeableness lebih besar dibandingkan dengan

trait kepribadian conscientiousness. Sejalan dengan pernyataan di atas, penelitian

Garegozlo (2013) menunjukan bahwa neuroticism memiliki pengaruh negatif

terhadap kepuasan pernikahan atau dengan kata lain, neuroticism sebagai

prediktor terhadap ketidakpuasan pernikahan. Neuroticism ditandai dengan ciri

negatif seperti ketakutan, kesedihan, kemarahan dan perasaan bersalah.

Page 24: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

9

Istri yang bekerja dengan shift malam tentu akan merasa puas terhadap

pernikahannya apabila mendapat dukungan penuh dari lingkungan terdekat, baik

dukungan untuk kehidupan pernikahan maupun pekerjaan. Dukungan tidak hanya

didapatkan dari pasangan saja, namun bisa berasal dari orang tua, mertua ataupun

saudara. Dukungan keluarga menjadi lingkungan pertama bagi pasangan suami

istri yang memiliki kontribusi terhadap pernikahan serta kesehatan keluarga

(Collins, dalam Bradbury, et.al., 2000).

Dolan, et.al, (2006) mendefinisikan dukungan keluarga sebagai

serangkaian aktivitas yang menguatkan hubungan sosial positif secara informal

dan terintegrasi, yang bersifat sukarela antara anggota keluarga. Setiap anggota

keluarga membutuhkan yang namanya dukungan dari lingkungan terdekat.

Pemenuhan kebutuhan seperti rasa cinta, sayang dan emosi positif lainnya dapat

diperoleh dari dukungan keluarga (Alfaruqy, 2018).

Individu yang mendapatkan dukungan keluarga yang baik akan lebih

mudah mencapai kepuasan pernikahannya dibandingkan dengan individu yang

mendapatkan dukungan keluarga yang rendah. Pernyataan di atas sejalan dengan

hasil penelitian Azani (2018), yang mengatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan sosial keluarga dengan kepuasan pernikahan pada remaja yang

menikah. Semakin baik dukungan sosial keluarga yang diterima, maka semakin

tinggi pula kepuasan pernikahan yang dirasakan, begitu pula sebaliknya semakin

rendah dukungan sosial keluarga yang didapat maka semakin rendah pula

kepuasan pernikahannya.

Page 25: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

10

Selanjutnya faktor lain yang mampu menciptakan kepuasan pernikahan

adalah sabar. Menurut penelitian McGonagle (dalam Dewi & Basti, 2008), di

dalam bahtera rumah tangga wajar bila kehidupan pernikahan diwarnai dengan

besar kecilnya konflik. Apabila konflik tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh

pasangan suami istri, maka akan berakibat pada perceraian. Namun banyak pula

pasangan yang tetap mempertahankan pernikahannya dengan berbagai alasan.

Salah satu yang dapat mencegah terjadinya perceraian adalah dengan bersabar

dalam menghadapi ujian yang dialami selama pernikahan.

Perilaku sabar memberikan dampak yang baik bagi kehidupan pribadi,

maupun relasi interpersonal, dalam hal ini adalah hubungan pernikahan pasangan

suami istri. Individu yang sabar akan memiliki pikiran yang jernih serta mampu

mengelola pemikiran negatifnya menjadi suatu hal yang positif. Dengan begitu,

maka akan timbul solusi dalam menghadapi permasalahan rumah tangga dan

terciptanya kepuasan pernikahan. Selaras dengan hal tersebut, penelitian yang

dilakukan oleh Kumala dan Trihandayani (2015), menunjukan bahwa sabar

memiliki pengaruh dalam menciptakan kepuasan pernikahan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik

melakukan penelitian tentang kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai

perawat shift kerja malam. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan

cukup penting untuk diketahui sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang

bagaimana kepuasan pernikahan dapat dibina. Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Kepribadian Big Five, Dukungan Keluarga dan Sabar Terhadap Kepuasan

Pernikahan pada Istri Berprofesi Sebagai Perawat yang Bekerja Shift Malam”.

Page 26: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

11

1.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, perlu dibatasi ruang lingkup

masalah penelitian ini pada pengaruh variabel independen. Adapun batasan

masing-masing variabel adalah:

1. Kepuasan pernikahan adalah penilaian suami atau istri mengenai kualitas

pernikahan berupa gambaran subjektif pernikahan yang baik, menyenangkan

atau memuaskan (Fitzpatrick, 1988). Dimensi dalam kepuasan pernikahan

yaitu consensus, cohesion, affectional expression dan satisfaction.

2. Kepribadian big five adalah pola sifat dan karakteristik tertentu yang relatif

permanen pada perilaku seseorang. Trait kepribadian big five menurut Paul T.

Costa dan Robert R. McCrae (dalam Feist & Feist, 2009b), yaitu extraversion

(E), agreeableness (A), conscientiousness (C), neuroticism (N) dan openness

to experience (O).

3. Dukungan keluarga adalah serangkaian aktivitas yang menguatkan hubungan

sosial positif secara informal dan terintegrasi, yang bersifat sukarela antara

anggota keluarga (Dolan et.al., 2006). Dimensi dukungan keluarga yaitu

dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran dan dukungan

penghargaan. Dukungan keluarga yang dimaksud merupakan dukungan yang

berasal dari orang tua, mertua dan saudara.

4. Sabar adalah menahan diri atau mengendalikan diri dari hal-hal yang dibenci

dan menahan lisan agar tidak mengeluh (Mujib, 2019). Dimensi sabar terdiri

dari sabar dari musibah, sabar meninggalkan larangan dan sabar menjalankan

perintah.

Page 27: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

12

5. Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja sebagai perawat

dan pernah atau sedang menjalani shift kerja malam, berusia minimal 20 tahun

dan sudah menikah.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama variabel

kepribadian big five, dukungan keluarga dan sabar terhadap kepuasan

pernikahan?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan agreeableness pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan conscientiousness pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan?

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan openness to experience pada

variabel kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan konkrit pada variabel

dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada variabel

dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan?

Page 28: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

13

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan saran pada variabel

dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan?

10. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada

variabel dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan?

11. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sabar dari musibah pada variabel

sabar terhadap kepuasan pernikahan?

12. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sabar meninggalkan larangan pada

variabel sabar terhadap kepuasan pernikahan?

13. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan sabar menjalankan perintah pada

variabel sabar terhadap kepuasan pernikahan?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepribadian big five, dukungan

keluarga dan sabar terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi perawat

yang bekerja shift malam.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi ilmu psikologi,

khususnya psikologi perkembangan dan psikologi keluarga serta pengembangan

penelitian mengenai kepuasan pernikahan, kepribadian big five, dukungan

keluarga dan sabar. Sedangkan secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam

untuk mengetahui faktor-faktor serta pentingnya pencapaian kepuasan pernikahan

agar terciptanya suatu keluarga yang harmonis.

Page 29: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kepuasan Pernikahan

2.1.1 Definisi Kepuasan Pernikahan

Kepuasan pernikahan berasal dari kata kepuasan dan pernikahan.

Pernikahan yang memuaskan merupakan dambaan bagi pasangan suami istri

karena pernikahan akan menentukan kebahagiaan dan kepuasan hidup pasangan.

Kepuasan pernikahan menurut Hendrick (1988) adalah penilaian perasaan, pikiran

atau perilaku dalam hubungan pernikahan. Kapasitas pasangan dalam

mempersatukan aspek yang berlainan menandakan harmonisasi dalam hubungan

pernikahan.

Kepuasan pernikahan merujuk pada penggambaran serta evaluasi antara

suami dan istri terhadap kualitas pernikahannya. Sejalan dengan pernyataan

diatas, kepuasan pernikahan menurut Fitzpatrick (1988) adalah penilaian suami

atau istri mengenai kualitas pernikahan berupa gambaran subjektif pernikahan

yang baik, menyenangkan atau memuaskan.

Bradbury, et.al. (2000) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kepuasan

pernikahan mencerminkan banyaknya perasaan positif daripada perasaan negatif

yang dirasakan oleh pasangan. Dengan begitu, kepuasan pernikahan menjadi

evaluasi pasangan suami dan istri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan

harapan pernikahan (Kumala & Trihandayani, 2015).

Page 30: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

15

Kirsh, Duffy dan Atwater dalam buku Psychology for Living

mendefinisikan kepuasan pernikahan yang diartikan sebagai perasaan akan

kepuasan dan kesenangan, terutama dalam aspek hubungan pernikahan seperti

perasaan cinta, keintiman dan persahabatan. Kepuasan hubungan pernikahan tidak

diukur dari lamanya pernikahan berlangsung, tetapi lebih ditekankan pada kualitas

hubungan pernikahannya bukan pada durasi pernikahan (Kirsh, et.al, 2014).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, penelitian ini mengacu pada

definisi kepuasan pernikahan yang diungkapkan oleh Fitzpatrick (1988), kepuasan

pernikahan adalah penilaian suami atau istri mengenai kualitas pernikahan berupa

gambaran subjektif pernikahan yang baik, menyenangkan atau memuaskan.

2.1.2 Dimensi Kepuasan Pernikahan

Menurut Fitzpatrick (1988), dimensi yang terdapat dalam kepuasan pernikahan

adalah sebagai berikut:

1. Concensus

Merupakan kesepakatan pasangan dalam berbagai masalah penting dalam

pernikahan.

2. Cohesion

Merujuk pada kebersamaan dengan pasangan, yaitu melakukan kegiatan bersama

atau meluangkan waktu dengan pasangan.

3. Affectional Expression

Yaitu ungkapan pasangan dalam menunjukkan kasih sayang dan memenuhi

kebutuhan seksual dalam hubungan pernikahan.

Page 31: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

16

4. Satisfaction

Merupakan perkiraan seberapa sering pasangan memiliki kecocokan dalam

pernikahan dan berkomitmen mempertahankan pernikahan. Kecocokan bersama

pasangan terlihat berdasarkan intensitas berselisih paham dan bahasan mengenai

perceraian.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan

Begitu banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan di antaranya,

yaitu:

1. Komunikasi

Komunikasi yang saling membangun dengan pasangan berperan penting terhadap

kepuasan pernikahan. Sebaliknya, serangan verbal, kritik serta penghinaan dapat

menimbulkan tekanan dan berujung pada perceraian (Chi, et.al., 2013). Kualitas

komunikasi turut mempengaruhi bagaimana pasangan menghargai perbedaan dan

masalah pernikahan yang kerap kali ditemui. Dengan komunikasi yang efektif

mampu meningkatkan kepuasan pernikahan.

2. Agama

Agama merupakan penuntun hidup kepada hal baik. Begitu juga dalam

pernikahan, agama yang dianut oleh kedua pasangan akan memberikan tuntunan

atau bimbingan bagaimana bertindak secara baik. Menurut Walgito dalam buku

bimbingan dan konseling perkawinan, dikatakan bahwa pernikahan dengan

pasangan yang berbeda agama memiliki kecenderungan lebih tinggi munculnya

konflik pernikahan yang berujung pada penurunan kepuasan pernikahan. Hal ini

Page 32: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

17

berarti, berbeda agama akan membawa perbedaan pendapat, sikap, kerangka

acuan yang berakhir sampai pada perceraian (Walgito, 2000).

Dengan adanya agama atau kepercayaan yang kuat, penyelewengan dalam

keluarga dapat dihindarkan karena ajaran agama dijadikan sebagai acuannya

(Walgito, 2000). Sabar merupakan suatu bagian dari akhlak utama yang

dibutuhkan oleh seorang muslim dalam masalah dunia dan agama. Artinya, sabar

diperlukan dalam memacu kualitas hidup, baik yang sifatnya material maupun

spiritual. Berdasarkan hal tersebut, kesabaran mempengaruhi seseorang dalam

menghadapi masalah pernikahannya dan mampu mengontrol emosi lebih baik

yang akan menimbulkan kepuasan dalam pernikahan.

3. Komitmen

Faktor terpenting dalam kepuasan pernikahan adalah adanya komitmen.

Rendahnya komitmen tidak hanya sebagai pemicu, namun yang paling mendasar

sebagai penyebab perceraian, karena tidak adanya komitmen antar masing-masing

pasangan dalam mencapai tujuan perkawinan (Prianto, 2013).

4. Kepribadian

Pasangan suami atau istri yang memiliki kemiripan karakteristik kepribadian

dengannya cenderung jarang berargumen dan jarang menjumpai kesalahpahaman

(Burpee & Langer, 2005). Artinya, kepribadian pasangan akan berdampak pada

kepuasan pernikahan.

5. Usia pada pernikahan

Penelitian pada istri pekerja berkebangsaan Filipina di Metro Manila

menunjukkan bahwa usia kronologis dan usia pernikahan dapat memprediksi

Page 33: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

18

kepuasan pernikahan. Hasil studi menunjukkan bahwa kepuasan pernikahan yang

dirasakan pasangan suami dan istri akan semakin memudar seiring bertambahnya

usia pernikahan (Prasetya, 2007).

Berbeda dengan pernyataan sebelumnya, beberapa penelitian

mengkonfirmasi terjadinya penurunan kepuasan pernikahan paling tajam terjadi

selama sepuluh tahun pertama pernikahan. Puncak kepuasan biasanya berada pada

awal tahun yang sering disebut juga dengan masa honeymoon, kemudian terjadi

penurunan di tahun pertengahan dimana pada tahun ini masuk pada pengasuhan

anak. Selanjutnya kepuasan pernikahan meningkat kembali pada tahun

berikutnya. Pola ini dikenal sebagai kurva U yang berhubungan dengan kepuasan

pernikahan (Miller, 2000).

6. Anak

Faktor lain dalam kepuasan pernikahan yaitu kehadiran anak. Keluarga dengan

jumlah anak lebih dari empat orang memiliki tingkat ketegangan yang tinggi

dalam pernikahan dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki satu, dua

atau tiga orang anak. Sama halnya pada pasangan yang belum memiliki anak akan

mengalami ketegangan dan bepengaruh terhadap kepuasan pernikahan (Hurlock,

1980).

7. Dukungan sosial

Dukungan sosial dapat menciptakan hubungan yang baik dalam keluarga.

Individu yang memberikan dukungan sosial yang baik kepada pasangannya telah

memberikan kontribusi terhadap kepuasan pernikahan (Bradbury, et.al., 2000).

Page 34: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

19

8. Dukungan emosional

Pernikahan yang mengalami kagagalan dapat terjadi karena ketidakcocokan serta

kurangnya dukungan emosional dari lingkungan. Masalah ekonomi akan memberi

tekanan emosional pada pernikahan. Menurut studi yang telah dilakukan,

pasangan suami istri dapat bertahan menghadapi tekanan ekonomi apabila

pasangan yang menunjukkan dukungan mutual, mendengarkan perhatian yang

lain, mencoba membantu, sensitif terhadap sudut pandang pasangan dan

menunjukkan penerimaan terhadap kualitas yang lain (Papalia, Olds & Feldman,

2008).

2.1.4 Pengukuran Kepuasan Pernikahan

Terdapat beberapa alat ukur kepuasan pernikahan, di antaranya adalah sebagai

berikut:

1. ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS) merupakan inventori kepuasan

pernikahan multidimensional yang berjumlah 10 skala kategori. EMS

dikembangkan oleh Blaine J. Fowers dan David H. Olson (1993). Dimensinya

adalah personality issues, equalitarian roles, communication, conflict

resolution, financial management, leisure activities, sexual relationship,

children and marriage, family and friends, dan religious orientation.

2. Dyadic Adjustment Scale (Spanier, 1976) terdiri atas empat skala, yaitu

consensus, cohesion, affectional expression dan satisfaction, berjumlah 32

item.

Page 35: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

20

3. Marital Satisfaction Scale (Ayub, 2012) berjumlah 40 item dengan 12

subskala. Dimensinya adalah in laws relation, communication, husband’s

financial status, compromise, understanding, spouse support, self-perception,

dual earning, mutual understanding, education of partner, sexual satisfaction

dan gender difference.

Alat ukur yang digunakan adalah Dyadic Adjustment Scale (Spanier, 1976)

yang telah dimodifikasi oleh penulis. Hal ini dikarenakan alat ukur sesuai dengan

kebutuhan penelitian, yaitu dapat dimodifikasi, cocok dengan sampel penelitian

dan memiliki nilai reliabilitas baik, yaitu 0.93.

2.2 Kepribadian Big Five

2.2.1 Definisi Kepribadian Big Five

Kepribadian menurut Allport merupakan organisasi dinamis dalam individu

sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan (Suryabrata, 1982). Kepribadian

merupakan pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanen pada

perilaku seseorang (Feist & Feist, 2009a). Cattel mendefinisikan kepribadian

sebagai segala sesuatu yang memungkinkan satu peramalan dari apa yang akan

dilakukan seseorang dalam satu situasi tertentu (Chaplin, 1997). Cloninger (1993)

menjelaskan bahwa kepribadian adalah hal yang mendasari pengalaman dan

perilaku setiap individu.

Para ahli menemukan beberapa pendekatan untuk memahami kepribadian.

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah teori trait. Trait merupakan faktor

Page 36: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

21

penyebab adanya perbedaan antar individu dalam perilaku, konsistensi perilaku

dari waktu ke waktu dan stabilitas perilaku dalam berbagai situasi (Feist & Feist,

2009a).

Costa dan McCrae (dalam Feist & Feist, 2009b) mengembangkan model

lima faktor (five factor model) yang terdiri dari faktor atau dimensi yang tampak

mendasari lima kelompok trait yang berkaitan. Model lima faktor ini dikenal

dengan big five personality. Definisi big five personality menurut Friedman &

Schustack (2006) merupakan pendekatan psikologi dalam melihat kepribadian

manusia melalui trait yang tersusun dalam lima dimensi kepribadian yang

dibentuk menggunakan analisis faktor.

Dimensi kepribadian big five mampu memprediksi perilaku, pikiran dan

emosi yang membedakan antara individu dengan individu lainnya (Brehm, 2002).

Adapun dimensi kepribadian big five adalah extraversion (E), agreeableness (A),

conscientiousness (C), neuroticism (N), dan openness to experience (O).

Penelitian ini menggunakan teori kepribadian big five menurut Paul T.

Costa dan Robert R. McCrae (dalam Feist & Feist, 2009b) yaitu extraversion (E),

agreeableness (A), conscientiousness (C), neuroticism (N), dan openness to

experience (O).

2.2.2 Trait Kepribadian Big Five

Trait kepribadian big five Costa dan McCrae (dalam Feist & Feist, 2009), adalah

sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

22

1. Extraversion (E)

Extraversion berhubungan dengan interaksi interpersonal. Karakteristik individu

yang memiliki extraversion tinggi dicirikan dengan orang yang mudah bergaul,

senang berbicara, aktif dan bersemangat. Individu dengan karakteristik

extraversion rendah merupakan individu yang tertutup, penyendiri, pendiam dan

pasif.

2. Agreeableness (A)

Agreeableness dapat membedakan antara individu yang berhati lembut dengan

yang tidak. Karakteristik individu yang memiliki agreeableness tinggi dicirikan

dengan mudah percaya kepada orang lain, peduli, ramah dan bersahabat. Individu

yang memiliki agreeableness rendah dicirikan dengan penuh kecurigaan, tidak

peduli, tidak ramah dan mudah kesal atau marah.

3. Concientiousness (C)

Conscientiousness mendeskripsikan individu yang terorganisasi. Individu dengan

karakteristik conscientiousness tinggi merupakan individu yang teliti, pekerja

keras, teratur, tepat waktu dan gigih. Sebaliknya, individu dengan

conscientiousness rendah cenderung ceroboh, malas, tidak teratur, tidak dapat

diandalkan dan mudah menyerah ketika mengalami kesulitan.

4. Neuroticism (N)

Neuroticism mencerminkan ketidakstabilan emosi. Individu dengan karakteristik

neuroticism tinggi merupakan individu yang cemas, temperamental dan

emosional. Sedangkan individu dengan neuroticism rendah cenderung tenang,

tidak tempramen dan tidak emosional.

Page 38: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

23

5. Openess to Experience (O)

Openess to experience berhubungan dengan asosiasi pengalaman dan kemampuan

keterampilan beradaptasi dengan lingkungan asing. Individu dengan karakteristik

openness to experience tinggi merupakan individu yang imajinatif, kreatif dan

inovatif. Sebaliknya, individu dengan openness to experience rendah cenderung

realistis, tidak kreatif dan konvensional.

Tabel 2. 1

Karakteristik Kepribadian Big Five

Skala Trait Karakter Skor Tinggi Karakter Skor Rendah

Extraversion Mudah bergaul, senang

berbicara, aktif dan

bersemangat.

Tertutup, penyendiri,

pendiam, pasif.

Agreeableness Mudah percaya kepada orang

lain, peduli, ramah dan

bersahabat.

Penuh kecurigaan, tidak

peduli, tidak ramah dan

mudah kesal atau marah.

Concientiousness Teliti, pekerja keras, teratur,

tepat waktu dan gigih.

Ceroboh, malas, tidak

teratur, tidak dapat

diandalkan dan mudah

menyerah ketika

mengalami kesulitan.

Neuroticism Pencemas, temperamental dan

emosional.

Tenang, tidak tempramen

dan tidak emosional.

Openness to

Experience

Imajinatif, kreatif dan

inovatif.

Realistis, tidak kreatif dan

konvensional.

2.2.3 Pengukuran Kepribadian Big Five

Kepribadian dapat diukur dengan menggunakan beberapa instrumen pengukuran,

di antaranya:

1. Big Five Inventory (BFI) yang dibuat oleh John dan Srivastava pada tahun

1999 dengan alpha cronbach 0.83 yang berisi 44 item (John & Srivastava,

1999).

Page 39: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

24

2. Neuroticism-Extraversion-Openness Personality Inventory Revised (NEO-

PIR) yang dibuat oleh McCrae dan Costa pada tahun 1989 dengan alpha

cronbach sebesar 0.61 – 0.84 (Mastuti, 2005).

3. Big Five Inventory – Kurzversion (BFI-K) yang dibuat oleh Ramsmstedt, &

John. Skala berjumlah 21 item yang terdiri atas 4 item extraversion, 4 item

agreeableness, 4 item conscientiousness, 4 item neuroticism, 5 item openness

to experience. (Kovaleva, et.al., 2013).

4. International-Personality-Item-Pool (IPIP) yang dibuat oleh Goldberg pada

tahun 1992 dengan alpha cronbach sebesar 0.64 – 0.88 (Mastuti, 2005).

Penelitian ini menggunakan alat ukur hasil adaptasi John & Srivastava

(1999) berdasarkan definisi Costa dan McCrae (dalam Feist & Feist, 2009b) yaitu

Big Five Inventory (BFI) yang memuat lima trait kepribadian, karena alat ukur ini

memuat item yang spesifik menggambarkan kepribadian big five serta sudah

banyak digunakan oleh para peneliti sebelumnya.

2.3 Dukungan Keluarga

2.3.1 Definisi Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga menurut Gilligan adalah mengenali dan menanggapi

kebutuhan keluarga terutama pada masa-masa sulit, dukungan keluarga harus

tersedia saat dibutuhkan serta tidak mengancam, mengasingkan atau merendahkan

(Devaney & Canavan, 2016). Menurut Gottlieb (1983) dukungan keluarga adalah

komunikasi verbal dan non vebal, saran, bantuan nyata orang terdekat di dalam

Page 40: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

25

lingkungan sosial, baik berupa kehadiran atau hal yang dapat memberikan

keuntungan emosional bagi keluarga.

Dukungan keluarga (family support) menurut Dolan, et.al. (2006) adalah

serangkaian aktivitas yang menguatkan hubungan sosial positif secara informal

dan terintegrasi, yang bersifat sukarela antara anggota keluarga.

Adapun tiga sifat dukungan keluarga menurut Dolan, et.al. (2006) yaitu:

1. Closeness

Dalam keluarga dan kontak lainnya, seseorang akan lebih mungkin untuk

mengakses dukungan dari orang yang dianggap dapat mendengarkan apa yang

menjadi kesulitan mereka dan memiliki kedekatan dengan diri mereka. Sifat

dukungan ini memberikan kehangatan dan rasa aman kepada penerimanya karena

adanya kedekatan satu sama lain dengan anggota keluarga.

2. Reciprocity

Merupakan tindakan dimana individu saling membantu satu sama lain tanpa

pamrih. Dalam keluarga hal ini terjadi secara otomatis dan nilainya terletak pada

kenyamanan dimana hubungan timbal balik dukungan akan selalu tersedia ketika

dibutuhkan. Contohnya yaitu ketika seseorang melakukan sesuatu untuk anggota

keluarganya berdasarkan pada asumsi bahwa anggota keluarganya pun akan

melakukan hal yang sama untuk dirinya.

3. Durability

Berkaitan dengan tingkat hubungan dan lamanya waktu dalam mengenal satu

sama lain. Idealnya adalah antar keluarga mengenal satu sama lain dalam waktu

Page 41: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

26

yang cukup lama. Sifat dukungan ini menunjukan dukungan berasal dari keluarga

yang secara stabil mendukung apapun yang dilakukan oleh anggota keluarganya.

Berdasarkan definisi yang dijelaskan, penulis mengacu pada teori yang

dikemukakan oleh Dolan, et.al., (2006) bahwa yang dimaksud dengan dukungan

keluarga adalah serangkaian aktivitas yang menguatkan hubungan sosial positif

secara informal dan terintegrasi, yang bersifat sukarela antara anggota keluarga.

2.3.2 Dimensi Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga menurut Dolan, et.al. (2006) dimensinya terdiri atas empat

macam, yaitu:

1. Dukungan Konkrit (concrete support)

Dukungan konkrit merupakan tindakan praktis yang terwujud dalam bentuk

tingkah laku. Dukungan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja kepada

anggota keluarga yang memerlukan. Bentuk dukungan ini dapat berupa pemberian

materi maupun non materi, seperti membantu secara finansial dan menemani

dalam melakukan aktivitas tertentu.

2. Dukungan Emosional (emotional support)

Dukungan emosional berupa rasa empati atau simpati, mendengarkan dan secara

umum selalu berada di sisi keluarga ketika dibutuhkan. Dukungan ini termasuk

dukungan yang paling mudah didapatkan.

Page 42: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

27

3. Dukungan Saran (advice support)

Dukungan saran berupa saran atau nasihat yang diberikan kepada anggota

keluarga yang memerlukan. Dukungan saran dapat berbentuk pemberian nasihat,

pemberian saran dan pemberian kritik.

4. Dukungan Penghargaan (esteem support)

Dukungan ini berupa penilaian kemajuan atau kemampuan yang telah diraih

anggota keluarga. Dukungan penghargaan menjadi landasan dalam sebuah

keluarga, contoh dukungan ini adalah memberikan motivasi positif dan

memberikan kepercayaan untuk mengurus keluarga dengan baik.

Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada dimensi

Dolan, et.al (2006) yang terdiri dari dukungan konkrit (concrete support),

dukungan emosional (emotional support), dukungan saran (advice support) dan

dukungan penghargaan (esteem support).

2.3.3 Pengukuran Dukungan Keluarga

Berdasarkan berbagai literatur, terdapat alat ukur dukungan keluarga, di antaranya

sebagai berikut:

1. NIMH Family Support Scale (NIMH-FSS)

Alat ukur ini dikembangkan oleh Peshawaria, et al (2000). Dimensi NIMH-FSS

terdiri atas personal, financial, technical, recreation, emotional dan material

dengan setiap dimensi memiliki 18 item.

Page 43: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

28

2. Skala Dukungan Keluarga

Mardiah (2011) mengembangkan alat ukur yang mengacu pada teori Dolan, et.al.

(2006), dimensinya yaitu concrete support, emotional support, advice support dan

esteem support.

3. The Family Influence Scale (FIS)

Alat ukur ini dipopulerkan oleh Fouad, et.al. (2010). Mencakup beberapa dimensi,

diantaranya informational support, financial support, family expectations dan

value/beliefs.

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang disusun sendiri oleh penulis

berdasarkan teori Dolan, et.al. (2006). Tujuan dibuatnya alat ukur agar dapat

disesuaikan dengan teori dan responden penelitian. Alat ukur dukungan keluarga

terdiri dari dimensi dukungan konkrit (concrete support), dukungan emosional

(emotional support), dukungan saran (advice support) dan dukungan penghargaan

(esteem support).

2.4 Sabar

2.4.1 Definisi Sabar

Sabar berasal dari bahasa Arab yaitu sobaro. Subandi (2011) menyatakan bahwa

kata sabar memiliki beragam makna, yaitu (1) ash-shobru yang artinya menahan,

(2) ash-shobir berarti obat pahit yang tidak disukai orang, (3) ash-shobr berarti

menghimpun dan menyatukan. Dengan demikian, sabar adalah menahan diri dari

sifat yang keras, tahan atas penderitaan dan merasakan kepahitan hidup tanpa

perasaan mengeluh.

Page 44: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

29

Sabar merupakan dimensi religiusitas. Sabar menurut Mujib (2019) dapat

dikatakan menahan (al-habs) diri atau dengan kata lain berarti mengendalikan

diri. Maksudnya adalah menahan dari hal negatif serta menahan lisan agar tidak

mengeluh. Al-Ghazali, salah satu ulama klasik Islam (Mujib, 2019), menyatakan

bahwa sabar berhubungan dengan aspek fisik dan psikis. Fisik (badani) berarti

menahan diri atau sabar dari kesukaran dan keletihan badan dalam melakukan

tindakan yang baik, dimana sabar kerap kali menimbulkan kesakitan. Sedangkan

psikis (nafs), berarti menahan diri dari hawa nafsu.

Sabar juga memiliki makna yang berhubungan dengan konsep psikologi.

Sabar dapat dipadankan dengan self control (Mujib, 2019). Definisi sabar menurut

El Hafiz, dkk (2012) adalah sabar adalah respon menahan emosi, pikiran,

perkataan dan perbuatan yang bertujuan baik dengan didukung oleh pemikiran

optimis, tidak menyerah, semangat mencari informasi atau ilmu, memiliki

alternatif solusi, konsisten dan tidak mudah mengeluh. Selanjutnya Rusdi (2016)

juga menjelaskan bahwa kesabaran pada ketaatan dan menghindari pelarangan

lebih sulit daripada kesabaran pada penderitaan. Kesabaran untuk meninggalkan

larangan lebih sulit daripada kesabaran dalam ketaatan. Berdasarkan martabat,

kesabaran dalam ketaatan lebih bermartabat daripada kesabaran dalam

meninggalkan larangan.

Dari berbagai pengertian sabar yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini

mengacu pada definisi Mujib (2019) bahwa sabar adalah menahan diri atau

mengendalikan diri dari hal-hal yang dibenci dan menahan lisan agar tidak

mengeluh.

Page 45: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

30

2.4.2 Dimensi Sabar

Mujib (2019) mengemukakan tiga dimensi dalam menilai sikap sabar, yaitu:

1. Sabar dari musibah berarti menerima segala bentuk ketidakbaikan yang

menimpa diri. Bukan berarti menyalahkan Allah Swt sebagai sang pemberi

kejadian, tetapi mencoba menerima kejadian dengan penuh kesadaran akan

hikmah di balik kejadian yang menimpa individu.

2. Sabar meninggalkan larangan dimaknai sebagai menjaga kesabaran dengan

tidak melakukan kegiatan yang tidak baik bagi kelangsungan diri.

3. Sabar menjalankan perintah yaitu fokus pada hal-hal yang membuat individu

menjalankan segala perintah Allah Swt dengan baik dan konsisten.

2.4.3 Pengukuran Sabar

Berdasarkan hasil membaca literatur, terdapat dua alat ukur sabar, yaitu:

1. Alat ukur sabar oleh El-Hafiz, dkk (2012) dengan nilai alpha cronbach 0.708

dengan jumlah sebanyak 15 item. Masing-masing dimensi sabar yaitu emosi,

pikiran, perkataan dan perbuatan.

2. Rusdi (2016) mengembangkan alat ukur sabar yang terdiri dari 20 item dan

memiliki tiga dimensi sabar yaitu patience to doing obedience, patience to

avoiding prohibited, patience from suffering.

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang disusun sendiri oleh penulis

berdasarkan teori Mujib (2019), yaitu sabar adalah menahan diri atau

mengendalikan diri dari hal-hal yang dibenci dan menahan lisan agar tidak

mengeluh. Tujuan dibuat alat ukur sabar berdasarkan teori Mujib (2019) adalah

Page 46: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

31

agar dapat disesuaikan dengan teori yang digunakan dalam penelitian. Alat ukur

sabar terdiri dari dimensi sabar dari musibah, sabar meninggalkan larangan dan

sabar menjalankan perintah.

2.5 Kerangka Berpikir

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah tidak

asing lagi banyak wanita melakukan peran seperti halnya yang pria lakukan, yaitu

dalam dunia pekerjaan atau karier. Tak terkecuali pada wanita yang telah menikah

atau dengan kata lain berstatus sebagai seorang istri dan seorang ibu. Artinya

peran pria dan wanita saat ini adalah sama dalam semua domain.

Sebagaimana yang dijelaskan di atas, seorang istri yang bekerja tentu

memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan istri

yang berstatus sebagai ibu rumah tangga. Khususnya bagi istri yang bekerja

dengan jam kerja yang tidak umum, tentu memiliki tantangan tersendiri serta

dalam menjalaninya pun tidak lah mudah, sebab di dalam pekerjaannya dituntut

untuk bekerja profesional.

Sistem shift kerja menimbulkan berbagai dampak fisik dan psikis,

khususnya pada shift kerja malam. Malam hari merupakan waktu yang paling

tepat bagi tubuh untuk beristirahat, tetapi diharuskan untuk beraktivitas layaknya

pada pagi hari. Selain itu, perawat dengan tugas shift malam memiliki jam kerja

yang lebih panjang dibandingkan shift lainnya yang sering kali menimbulkan rasa

lelah dan mengalami pola tidur yang tidak teratur. Bekerja shift malam juga

memunculkan perubahan mood, mudah marah dan menjadi lebih sensitif. Tidak

Page 47: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

32

sekedar itu, bagi istri yang bekerja shift malam pun akan berdampak pada

hubungan keluarganya. Oleh karena itu, istri yang bekerja shift malam harus

seimbang dalam menjalani kehidupan pekerjaan maupun pernikahannya, dimana

hal ini dapat berpengaruh pada kepuasan pernikahan yang dijalani.

Kepuasan pernikahan penting untuk dirasakan dan perlunya usaha dari

kedua pasangan, dengan begitu maka akan terciptanya kehidupan rumah tangga

yang bertahan lama. Kepuasan pernikahan yang diungkapkan oleh Fitzpatrick

(1988), yaitu penilaian suami atau istri mengenai kualitas pernikahan berupa

gambaran subjektif pernikahan yang baik, menyenangkan atau memuaskan.

Faktor personal yang membedakan setiap diri individu adalah kepribadian.

Kepribadian menjadi hal yang utama dan berperan penting dalam kehidupan

berumah tangga karena kepribadian merupakan karakter yang khas, dimana

kepribadian setiap individu berbeda satu sama lain. Penelitian ini menggunakan

kepribadian big five yang terdiri atas lima dimensi, yaitu extraversion (E),

agreeableness (A), conscientiousness (C), neuroticism (N), dan openness to

experience (O) untuk dilihat pengaruhnya terhadap kepuasan pernikahan pada istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam. Dengan kepribadian yang

relatif menetap dan unik ini, maka dapat memberikan kepuasan pernikahan yang

berbeda pada setiap pasangan.

Kepribadian extraversion memiliki kecenderungan senang melakukan

interaksi interpersonal, dimana individu dengan kepribadian ini dapat dicirikan

sebagai individu yang aktif, banyak bicara, dan mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosial. Sehingga apabila skor extraversion yang tinggi maka dapat

Page 48: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

33

meningkatkan kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang

bekerja shift malam. Sejalan dengan pernyataan diatas, hasil penelitian Claxton

(2011) menunjukan bahwa kepribadian extraversion menjadi faktor kepuasan

dalam hubungan pernikahan.

Individu dengan kepribadian agreeableness yang tinggi akan merasakan

kepuasan pernikahan yang tinggi, hal ini sejalan dengan penelitian Indriani (2014)

bahwa individu yang memiliki trait kepribadian agreeableness menunjukkan

kepuasan pernikahan karena karakteristik individu yang cenderung mengalah dan

mendahulukan kepentingan orang lain.

Pada trait kepribadian conscientiousness, individu yang memiliki

karakteristik conscientiousness yang tinggi cirinya adalah teratur, terorganisasi

dan disiplin. Apabila istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam

memiliki skor conscientiousness yang tinggi, maka akan meningkatkan kepuasan

pernikahannya. Hal ini disebabkan karena adanya kedisiplinan dalam diri dan

mampu mengorganisir kegiatan ataupun peran yang dijalaninya dengan baik.

Selanjutnya individu dengan kepribadian openness to experience memiliki

rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan skor openness to experience yang tinggi,

maka semakin tinggi pula kepuasan pernikahannya, karena individu dengan

kepribadian ini cenderung memiliki pemikiran yang terbuka dan tidak

konvensional.

Berbeda dengan kepribadian neuroticism yang memiliki pengaruh negatif

terhadap kepuasan pernikahan. Artinya individu dengan skor neuroticism yang

tinggi ditandai dengan perasaan cemas, emosional dan cenderung merasa tidak

Page 49: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

34

puas pada pernikahannya. Dalam penelitian Garegozlo (2013) juga mengatakan

demikian, bahwa neuroticism sebagai prediktor paling kuat terhadap

ketidakpuasan pernikahan.

Faktor lain yang bersumber dari luar diri individu, dimana dapat

berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan adalah dukungan keluarga. Dukungan

dapat diperoleh dari orang-orang terdekat, seperti suami, anak, orang tua, mertua,

dan anggota keluarga lainnya. Dukungan ini menjadi hal yang penting untuk

diterima karena akan berdampak pada diri individu. Individu menjadi tenang,

merasa diperhatikan, percaya diri dan terhindar dari stres.

Konflik yang ada dalam pernikahan dapat dilakukan pemecahan

masalahnya jika disertai dukungan. Dukungan dapat membuat pernikahan

bertahan lama dan berperan penting dalam kesehatan keluarga (Collins dalam

Bradbury, et.al., 2000). Menurut Amato, et.al (2007), dukungan orang tua dan

mertua menjadi asset penting dalam pernikahan, sebab hubungan baik dengan

keduanya secara positif berkaitan dengan kepuasan pernikahan serta akan

terhindar dari masalah dan kecenderungan perceraian.

Menurut Dolan, et.al (2006), dukungan keluarga terbagi menjadi empat

dimensi, yaitu dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran dan

dukungan penghargaan. Dukungan konkrit menjadi penting di dalam pernikahan,

sebab dukungan yang berwujud tingkah laku akan memberikan kemudahan bagi

istri berprofesi sebagai perawat shift kerja malam. Bantuan secara langsung dari

keluarga seperti membantu secara finansial dan menemani dalam keadaan sakit

Page 50: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

35

kerap kali dibutuhkan agar dapat menopang kehidupan sehari-hari serta

pernikahan yang dijalani akan dirasakan lebih puas.

Dukungan emosional meliputi perasaan empati, simpati dan mau

mendengarkan keluh kesah yang dirasakan. Istri dengan profesi perawat shift

kerja malam membutuhkan orang lain, khususnya keluarga sebagai tempat

mencurahkan segala isi hatinya. Dengan begitu, istri berprofesi sebagai perawat

shift kerja malam akan merasa mendapat perhatian penuh dari keluarga yang

dapat meningkatkan kepuasan pernikahannya.

Dukungan saran dapat berupa pemberian saran, nasihat dan kritik.

Dukungan seperti ini dibutuhkan untuk mendapatkan masukan yang baik

berkaitan dengan kehidupan pernikahan, seperti cara membina rumah tangga,

nasihat pernikahan serta pengasuhan anak. Dengan begitu, istri berprofesi sebagai

perawat yang bekerja shift malam akan puas terhadap pernikahannya. Selanjutnya

dukungan penghargaan turut berkontribusi terhadap kepuasan pernikahan, sebab

penilaian kemajuan seperti pemberian pujian dan motivasi positif akan membuat

istri berprofesi sebagai perawat shift kerja malam merasa dihargai dan dipercaya

untuk mengurus keluarga dengan baik.

Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, wajar bila dijumpai

permasalahan. Masalah dalam kehidupan pernikahan tidak selalu memberikan

dampak yang buruk bagi pasangan, ini semua tergantung bagaimana setiap

pasangan memaknainya. Setiap permasalahan yang hadir, individu harus mampu

mengendalikan diri agar tidak berakibat pada hal yang tidak diinginkan. Salah

satu faktor yang dapat mencegah hal tersebut adalah sabar.

Page 51: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

36

Sabar dapat memberikan dampak yang baik bagi kehidupan pernikahan.

Dengan bersabar, individu mampu mengontrol emosi, pikiran, perkataan, dan

perbuatan ke arah yang lebih positif dan dapat meningkatkan kepuasan

pernikahan. Sejalan dengan hasil penelitian Kumala dan Trihandayani (2015)

bahwa sabar memberi pengaruh dalam menciptakan kepuasan pernikahan.

Adapun dimensi dalam menilai sikap sabar yaitu sabar dari musibah, sabar

meninggalkan larangan dan sabar menjalankan perintah.

Sabar dari musibah berarti menerima segala sesuatu yang terjadi dalam

kehidupan, sekalipun bentuk ketidakbaikan yang menimpa diri. Ketika istri

berprofesi sebagai perawat shift kerja malam mengalami musibah seperti anggota

keluarga menderita sakit, kecelakaan, suami kehilangan pekerjaan, maka dengan

penuh kesadaran dan hikmah menerima keadaan tersebut tanpa menyalahkan

Allah Swt. Dengan begitu, kehidupan pernikahan menjadi lebih tenang dan segala

sesuatunya dapat diterima, yang akan mempengaruhi kepuasan pernikahan.

Sabar meninggalkan larangan dimaknai dengan menjaga kesabaran untuk

tidak melakukan kegiatan yang tidak baik bagi kelangsungan diri. Hal ini sangat

erat kaitannya dengan kehidupan pernikahan, sebab hal-hal yang dilarang oleh

Allah Swt seperti kemarahan yang mudah memuncak kepada suami,

perselingkuhan, akan memunculkan persoalan baru dalam pernikahan yang akan

berujung pada penurunan kepuasan pernikahan bahkan sampai pada perceraian.

Oleh karena itu, perlunya sabar meninggalkan larangan agar dapat terus tercipta

rasa puas dalam pernikahan.

Page 52: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

37

Sabar menjalankan perintah berfokus pada segala yang diperintahkan

oleh Allah Swt. Dengan melakukan setiap perintah Allah Swt dengan baik dan

konsisten, maka senantiasa akan terbiasa melatih diri untuk menjaga kesabaran

dan terhindar untuk berbuat buruk. Menjalankan perintah seperti beribadah sholat,

puasa, sedekah yang diluruskan semata-mata hanya karena Allah, akan

memunculkan perasaan bersyukur serta peran Allah Swt selalu dilibatkan di

kehidupan pernikahan, sehingga akan meningkatkan kepuasan pernikahan.

Berdasarkan analisa kerangka berpikir di atas, penelitian ini bertujuan

untuk menguji pengaruh kepribadian big five, dukungan keluarga dan sabar

terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja

shift malam. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, maka dalam penelitian ini

terdapat kerangka pemikiran guna mengetahui variabel yang berpengaruh serta

hubungan dari masing-masing variabel. Secara ringkas, model penelitian ini dapat

dilihat pada gambar 2.1

Page 53: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

38

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang sudah dijelaskan diatas, maka dirumuskan

hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

Hipotesis mayor

Ha : Ada pengaruh yang signifikan kepribadian big five (extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience),

dukungan keluarga (dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan

Page 54: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

39

saran dan dukungan penghargaan) dan sabar (sabar dari musibah, sabar

meninggalkan larangan dan sabar menjalankan perintah) terhadap

kepuasan pernikahan.

Hipotesis Minor

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan extraversion pada variabel kepribadian big

five terhadap kepuasan pernikahan.

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan agreeableness pada variabel kepribadian

big five terhadap kepuasan pernikahan.

Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan conscientiousness pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan.

Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan neuroticism pada variabel kepribadian big

five terhadap kepuasan pernikahan.

Ha5 : Ada pengaruh yang signifikan openness to experience pada variabel

kepribadian big five terhadap kepuasan pernikahan.

Ha6 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan konkrit pada variabel dukungan

keluarga terhadap kepuasan pernikahan.

Ha7 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan emosional pada variabel

dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan.

Ha8 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan saran pada variabel dukungan

keluarga terhadap kepuasan pernikahan.

Ha9 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan pada variabel

dukungan keluarga terhadap kepuasan pernikahan.

Page 55: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

40

Ha10 : Ada pengaruh yang signifikan sabar dari musibah pada variabel sabar

terhadap kepuasan pernikahan.

Ha11 : Ada pengaruh yang signifikan sabar meninggalkan larangan pada variabel

sabar terhadap kepuasan pernikahan.

Ha12 : Ada pengaruh yang signifikan sabar menjalankan perintah pada variabel

sabar terhadap kepuasan pernikahan.

Page 56: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

41

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang berprofesi sebagai perawat dan

pernah atau sedang menjalani shift kerja malam di rumah sakit wilayah Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Wanita tersebut berusia minimal 20 tahun

dan berstatus sudah menikah. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 213 responden, dimana responden tersebut adalah wanita yang sesuai

dengan kriteria yang telah dijelaskan dalam populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampling yang digunakan adalah

convenience sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan

kemudahan dan kesediaan untuk merespon menjadi sampel.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian, yaitu variabel terikat (dependent

variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

Page 57: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

42

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepuasan pernikahan sebagai dependent variabel (Y).

2. Kepribadian big five sebagai independent variabel (X) yang terdiri dari lima

dimensi, yaitu extraversion (X1), agreeableness (X2), conscientiousness (X3),

neuroticism (X4), dan openness to experience (X5).

3. Dukungan keluarga sebagai independent variabel (X) yang terdiri dari empat

dimensi, yaitu dukungan konkrit (X6), dukungan emosional (X7), dukungan

saran (X8), dan dukungan penghargaan (X9).

4. Sabar sebagai independent variabel (X) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu

sabar dari musibah (X10), sabar meninggalkan larangan (X11), sabar

menjalankan perintah (X12).

Definisi operasional dari variabel penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Kepuasan Pernikahan

Kepuasan pernikahan adalah penilaian suami atau istri mengenai kualitas

pernikahannya pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam,

berupa gambaran subjektif pernikahan yang baik, menyenangkan atau memuaskan

(Fitzpatrick, 1988). Dimensi kepuasan pernikahan yaitu:

1. Concensus

Merupakan kesepakatan pasangan dalam berbagai masalah penting dalam

pernikahan.

Page 58: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

43

2. Cohesion

Merujuk pada kebersamaan dengan pasangan, yaitu melakukan kegiatan bersama

atau meluangkan waktu dengan pasangan.

3. Affectional Expression

Yaitu ungkapan pasangan dalam menunjukkan kasih sayang dan memenuhi

kebutuhan seksual dalam hubungan pernikahan.

4. Satisfaction

Merupakan perkiraan seberapa sering pasangan memiliki kecocokan dalam

pernikahan dan berkomitmen mempertahankan pernikahan. Kecocokan bersama

pasangan terlihat berdasarkan intensitas berselisih paham dan bahasan mengenai

perceraian.

3.2.2 Kepribadian Big Five

Kepribadian big five merupakan pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif

permanen pada perilaku seseorang. Trait kepribadian big five menurut Costa dan

McCrae (dalam Feist & Feist, 2009b), yaitu:

1. Extraversion (mudah bergaul, senang berbicara, aktif dan bersemangat).

2. Agreeableness (mudah percaya kepada orang lain, peduli, ramah dan

bersahabat).

3. Conscientiousness (teliti, pekerja keras, teratur, tepat waktu dan gigih).

4. Neuroticism (pencemas, temperamental dan emosional).

5. Openness to experience (imajinatif, kreatif dan inovatif).

Page 59: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

44

3.2.3 Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah serangkaian aktivitas yang menguatkan hubungan

sosial positif secara informal dan terintegrasi, yang bersifat sukarela antara

anggota keluarga (Dolan et.al., 2006). Terdapat dimensi dukungan keluarga

menurut Dolan, et.al. (2006), yaitu:

1. Dukungan Konkrit (concrete support)

Merupakan tindakan praktis yang terwujud dalam bentuk tingkah laku atau

pemberian bantuan berupa materi maupun non materi.

2. Dukungan Emosional (emotional support)

Berupa rasa empati atau simpati, mendengarkan dan selalu berada di sisi keluarga

ketika dibutuhkan.

3. Dukungan Saran (advice support)

Berupa saran atau nasihat yang diberikan kepada anggota keluarga yang

memerlukan.

4. Dukungan Penghargaan (esteem support)

Berupa penilaian kemajuan atau kemampuan yang telah diraih anggota keluarga.

3.2.4 Sabar

Sabar adalah menahan diri atau mengendalikan diri dari hal-hal yang dibenci dan

menahan lisan agar tidak mengeluh (Mujib, 2019). Tiga dimensi dalam menilai

sikap sabar menurut Mujib (2019), yaitu:

1. Sabar dari musibah berarti menerima segala bentuk ketidakbaikan yang

menimpa diri. Bukan berarti menyalahkan Allah Swt sebagai sang pemberi

Page 60: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

45

kejadian, tetapi mencoba menerima kejadian dengan penuh kesadaran akan

hikmah di balik kejadian yang menimpa individu.

2. Sabar meninggalkan larangan dimaknai sebagai menjaga kesabaran dengan

tidak melakukan kegiatan yang tidak baik bagi kelangsungan diri.

3. Sabar menjalankan perintah yaitu fokus pada hal-hal yang membuat individu

menjalankan segala perintah Allah Swt dengan baik dan konsisten.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner yang berbentuk

skala Likert. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

kepuasan pernikahan, skala kepribadian big five, skala dukungan keluarga dan

skala sabar.

Skala pengukuran terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban, yakni SS (Sangat

Sesuai), S (Sesuai), AS (Agak Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan Sangat Tidak

Sesuai (STS). Setiap jawaban responden menandakan kecocokan antara

pernyataan dengan keadaan sebenarnya. Berikut skor pernyataan favorable dan

unfavorable dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1

Skor Pernyataan Favorable dan Unfavorable

Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 5 1

Sesuai (S) 4 2

Agak Sesuai (AS) 3 3

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

2

1

4

5

Page 61: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

46

3.3.1 Skala Kepuasan Pernikahan

Skala kepuasan pernikahan yang digunakan adalah Dyadic Adjustment Scale

(Spanier, 1976) yang dimodifikasi oleh penulis. Dimensinya yaitu consensus,

cohesion, affectional expression dan satisfaction. Berikut blue print skala

kepuasan pernikahan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2

Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan

No. Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

1. Consensus Sepakat dalam

prinsip hidup

Sepakat dalam

masalah keuangan

Sepakat dalam

tugas rumah

tangga

1

2*

3

Saya dan suami

sependapat dengan

prinsip hidup yang

dijalani

Saya dan suami

kesulitan mengelola

keuangan

Saya dan suami

sependapat untuk

berbagi tugas rumah

tangga

2. Cohesion Melakukan

kegiatan bersama

4, 5, 6* Sesibuk apapun, saya

meluangkan waktu

bersama suami

3. Affectional

expression Menunjukkan rasa

kasih sayang

Memenuhi

kebutuhan seksual

7, 8

9*, 10

Saya menunjukan

kasih sayang pada

suami dengan

mengucapkan kata

cinta

Saya menolak ajakan

suami untuk

melakukan aktivitas

seksual

4. Satisfaction Kecocokan dalam

pernikahan

Mampu menjaga

komitmen

pernikahan

11*

12*, 13

Ketika bertengkar

dengan suami, saya

membahas mengenai

perpisahan atau

perceraian

Saya ragu pernikahan

saya akan bertahan

lama

Jumlah

*= item unfavorable

Page 62: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

47

3.3.2 Skala Kepribadian Big Five

Kepribadian big five dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Big Five

Inventory (BFI). Skala ini berjumlah 44 item, terdiri atas dimensi extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience. Adapun

blue print dari skala kepribadian big five adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 3

Blue Print Skala Kepribadian Big Five

No. Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

1. Extraversion Mudah

bergaul

Senang

berbicara

Aktif

Bersemangat

31*, 36

1, 21*

6*, 26

11, 16

Saya mudah

bergaul

2. Agreeableness Mudah

percaya

Peduli

Ramah

Bersahabat

2*, 17, 22

7, 32

12*, 37*

27*, 42

Saya mudah

percaya

kepada orang

lain

3. Conscientiousness Teliti

Pekerja keras

Teratur

Tepat waktu

Gigih

8*, 13, 43*

23*

18*, 38

33

3, 28

Saya

termasuk

orang yang

ceroboh

4. Neuroticism Pencemas

Tempramen

Emosional

19, 34*, 39

9*, 14

4, 24*, 29

Saya sering

merasa

khawatir

5. Openness to

Experience Imajinatif

Kreatif

Inovatif

20, 30, 41*, 44

5, 25, 35*

10, 15, 40

Saya memiliki

imajinasi

yang kuat

Jumlah

*= item unfavorable

Page 63: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

48

3.3.3 Skala Dukungan Keluarga

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang disusun oleh penulis sendiri

berdasarkan definisi dukungan keluarga yang dikemukakan Dolan, et.al. (2006).

Total item pada alat ukur ini berjumlah 15 item. Berikut dibawah ini merupakan

blue print skala dukungan keluarga.

Tabel 3. 4

Blue Print Skala Dukungan Keluarga

No. Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

1. Dukungan

Konkrit Membantu secara

finansial

Menemani dalam

melakukan

aktivitas tertentu

3

1, 2, 10*

Ketika saya

sedang kesulitan

dalam hal

keuangan, orang

tua saya

membantu

meminjamkannya

2. Dukungan

Emosional Rasa empati

Mendengarkan

keluh kesah

6*

8*, 11

Orang tua saya

tidak peduli jika

saya bertengkar

dengan suami

3. Dukungan

Saran Memberikan

nasihat

Memberikan saran

Memberikan kritik

12

9, 15

5*

Orang tua

memberikan

nasihat ketika

saya ada masalah

rumah tangga

4. Dukungan

Penghargaan Memberikan

motivasi positif

Memberikan

kepercayaan untuk

mengurus

keluarga dengan

baik

4, 13, 14

7

Orang tua saya

memberikan

motivasi terkait

pekerjaan yang

saya jalani

Jumlah

*= item unfavorable

3.3.4 Skala Sabar

Untuk mengukur skala sabar menggunakan skala alat ukur yang dibuat sendiri

oleh penulis berdasarkan teori Mujib (2019), berjumlah 15 item dengan tiga

Page 64: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

49

dimensi sabar yaitu sabar dari musibah, sabar meninggalkan larangan dan sabar

menjalankan perintah yang masing-masing terdiri dari lima item. Berikut dibawah

ini tabel 3.5 merupakan blue print dari skala sabar.

Tabel 3. 5

Blue Print Skala Sabar

No. Dimensi Indikator No. Item Contoh Item

1. Sabar dari

musibah Menahan diri akan

egosentris

Tahan banting akan

kesusahan

Memberi makna

dalam musibah

7

3*, 11

10, 15

Saya mudah

mengeluh

ketika

menghadapi

masalah

2. Sabar

meninggalkan

larangan

Menahan diri

menjauhi larangan

Menyesal

melanggar

larangan

1*, 5, 9*

2*, 12

Ketika dalam

keadaan

marah, saya

melakukan

hal buruk

diluar kendali

saya

3. Sabar

menjalankan

perintah

Menahan diri

menjalankan

perintah

Konsisten

menjalankan

perintah

Merasa senang atau

nyaman

menjalankan

perintah

4, 6

8

13, 14

Ketika dalam

keadaan lelah,

saya tetap

menjalankan

kewajiban

beribadah

Jumlah

*= item unfavorable

3.4 Uji Validitas Konstruk

Tahap lanjutan yang dilakukan adalah menguji validitas konstruk terhadap

instrumen alat ukur yang digunakan. Pengujian validitas konstruk pada penelitian

ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software

Lisrel 8.70. CFA merupakan bagian dari analisis faktor yang digunakan untuk

Page 65: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

50

menguji apakah masing-masing item valid dalam mengukur konstruk yang

hendak diukur. Adapun logika CFA adalah sebagai berikut (Umar, 2011):

1. Melakukan definisi operasional pada konsep, lalu menyusun pertanyaan atau

pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan

pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas

item-itemnya.

2. Item yang ada selanjutnya diteorikan dan harus mengukur satu faktor,

berikutnya setiap subtes pun demikian mengukur satu faktor. Hal ini

menunjukkan baik item maupun subtes sifatnya unidimensional.

3. Langkah berikutnya untuk mengestimasi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini

disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris,

yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar (unidemensional) maka

tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ - matriks S atau bisa juga

dinyatakan dengan ∑ - S = 0.

4. Lalu dibuat hipotesis nihil yang kemudian diuji menggunakan Chi-Square.

Jika hasil Chi-square tidak signifikan (p > 0.05), maka hipotesis nihil tersebut

“tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat diterima

bahwa item ataupun sub tes instrumen hanya mengukur satu faktor saja.

Sedangkan, jika nilai Chi-square signifikan (p < 0.05), artinya bahwa item

tersebut bersifat multidimensional atau mengukur lebih dari satu faktor. Oleh

karena itu, perlunya melakukan modifikasi pada model pengukuran.

Page 66: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

51

5. Model pengukuran dapat dimodifikasi menggunakan metode pembebasan

parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Ini bisa terjadi saat item

mengukur selain faktor yang hendak diukur. Setelah beberapa kesalahan

pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model

yang fit, maka model ini yang akan digunakan pada langkah berikutnya.

6. Langkah selanjutnya yaitu menguji item signifikan atau tidak mengukur apa

yang hendak diukur. Syarat dapat menguji item adalah model fit. Pengujian

dilakukan menggunakan uji t-test. Apabila hasil t-test menunjukkan tidak

signifikan (t<1,96), artinya item tidak mengukur apa yang hendak diukur.

Oleh karena itu, item perlu dieliminasi begitu pula sebaliknya.

7. Item dengan koefisien muatan faktor negatif harus dieliminasi karena sifat

item adalah positif (favorable).

8. Jika ditemukan terlalu banyak korelasi parsial atau kesalahan pengukuran

yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran lain, artinya item harus

dieliminasi. Karena item tersebut mengukur hal selain yang hendak diukur

atau disebut juga dengan multidimensional. Suatu item dapat dieliminasi atau

tidak ketika ditemukan terdapat lebih dari tiga korelasi parsial yang

berkorelasi dengan item lain.

9. Langkah terakhir yaitu item harus bermuatan faktor signifikan positif sebesar

(t > 1.96). Setelah seluruh item signifikan (t > 1.96) dan positif, didapatkan

faktor skor dengan cara diolah.

Page 67: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

52

3.4.1 Uji Validitas Kepuasan Pernikahan

Penulis menguji apakah 13 item dari kepuasan pernikahan bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur kepuasan pernikahan. Berdasarkan

analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit

dengan Chi-square = 362.82, df = 65, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.147.

Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model

fit dengan Chi-square = 64.75, df = 50, P-value = 0.07842, RMSEA = 0.037.

Nilai RMSEA < 0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja

yaitu kepuasan pernikahan.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 sebagai berikut.

Tabel 3. 6

Muatan Faktor Item Kepuasan Pernikahan

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.64 0.06 9.93 2 0.50 0.07 7.41 3 0.48 0.07 7.09 4 0.84 0.06 14.62 5 0.68 0.06 10.89 6 0.66 0.06 10.40 7 0.66 0.06 10.62 8 0.43 0.07 6.16 9 0.56 0.07 8.33 10 0.64 0.06 9.98 11 0.59 0.07 8.94 12 0.75 0.06 12.35 13 0.62 0.06 9.72

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Page 68: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

53

Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

3.4.2 Uji Validitas Kepribadian Big Five

1. Extraversion

Penulis menguji apakah 8 item dari extraversion bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur extraversion. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-square = 330.34,

df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.271. Namun setelah dilakukan

modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 15.32, df = 11, P-value = 0.16833, RMSEA = 0.043. Nilai RMSEA <

0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

extraversion.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Page 69: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

54

Tabel 3. 7

Muatan Faktor Item Extraversion

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.52 0.07 7.37 2 0.24 0.07 3.26 3 0.87 0.06 14.39 4 0.53 0.07 7.76 5 0.27 0.07 3.79 6 0.76 0.06 11.78 7 0.20 0.07 2.77 8 0.60 0.07 9.04

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

2. Agreeableness

Penulis menguji apakah 9 item dari agreeableness bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur agreeableness. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-square = 160.13,

df = 27, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.153. Namun setelah dilakukan

modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 29.91, df = 20, P-value = 0.07140, RMSEA = 0.048. Nilai RMSEA <

0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

agreeableness.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 sebagai berikut.

Page 70: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

55

Tabel 3. 8

Muatan Faktor Item Agreeableness

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.35 0.07 5.19 2 0.30 0.07 4.42 3 0.93 0.07 13.64 4 0.50 0.07 7.44 5 0.02 0.09 0.28 X

6 0.41 0.07 6.10 7 0.29 0.07 4.10 8 0.69 0.07 10.43 9 0.64 0.08 8.36

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan koefisien

bermuatan positif, kecuali pada item 5 dimana nilai t < 1.96. Dengan demikian

item tersebut akan di drop, artinya tidak ikut serta dalam analisis.

3. Conscientiousness

Penulis menguji apakah 9 item dari conscientiousness bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur conscientiousness. Berdasarkan analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-

square = 115.56, df = 27, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.124. Namun setelah

dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 23.79, df = 17, P-value = 0.12512, RMSEA = 0.043. Nilai RMSEA <

0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

conscientiousness.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

Page 71: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

56

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 sebagai berikut.

Tabel 3. 9

Muatan Faktor Item Conscientiousness

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.77 0.06 12.53 2 0.32 0.07 4.57 3 0.51 0.07 7.19 4 0.49 0.07 6.87 5 0.41 0.07 5.89 6 0.81 0.06 13.57 7 0.82 0.06 13.76 8 0.69 0.06 10.80 9 0.29 0.07 4.12

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

4. Neuroticism

Penulis menguji apakah 8 item dari neuroticism bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur neuroticism. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-square = 76.82,

df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.116. Namun setelah dilakukan

modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 19.99, df = 16, P-value = 0.22087, RMSEA = 0.034. Nilai RMSEA <

0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu

neuroticism.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

Page 72: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

57

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 sebagai berikut.

Tabel 3. 10

Muatan Faktor Item Neuroticism

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.65 0.07 9.59 2 0.30 0.07 4.11 3 0.71 0.06 11.05 4 0.69 0.07 10.62 5 0.21 0.07 2.84 6 0.66 0.07 9.83 7 0.30 0.07 4.11 8 0.80 0.06 12.88

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.10 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

5. Openness to Experience

Penulis menguji apakah 10 item dari openness to experience bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur openness to experience.

Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil

menunjukan tidak fit dengan Chi-square = 112.60, df = 35, P-value = 0.00000,

RMSEA = 0.102. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain,

maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 39.21, df = 28, P-value = 0.07761,

RMSEA = 0.043. Nilai RMSEA < 0.05 berarti bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu openness to experience.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

Page 73: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

58

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 sebagai berikut.

Tabel 3. 11

Muatan Faktor Item Openness to Experience

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.58 0.07 8.51 2 0.50 0.07 7.08 3 0.46 0.07 6.48 4 0.72 0.07 10.82 5 0.45 0.07 6.33 6 0.42 0.07 5.85 7 -0.36 0.08 -4.69 X 8 0.79 0.06 12.37 9 0.15 0.07 1.97 10 0.30 0.08 3.96

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan

koefisien bermuatan positif, kecuali pada item 7 dimana nilai t bermuatan negatif.

Dengan demikian item tersebut akan di drop, artinya tidak ikut serta dalam

analisis.

3.4.3 Uji Validitas Dukungan Keluarga

1. Dukungan Konkrit

Penulis menguji apakah 4 item dari dukungan konkrit bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dukungan konkrit. Berdasarkan analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-

square= 4.23, df = 2, P-value = 0.12091, RMSEA = 0.072. Namun setelah

dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Page 74: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

59

square = 0.02, df = 1, P-value = 0.90235, RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA < 0.05

berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu dukungan

konkrit.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 sebagai berikut.

Tabel 3. 12

Muatan Faktor Item Dukungan Konkrit

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.33 0.08 4.17 2 0.69 0.08 8.42 3 0.86 0.09 9.70 4 0.46 0.07 6.19

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

2. Dukungan Emosional

Penulis menguji apakah 3 item dari dukungan emosional bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dukungan emosional. Berdasarkan analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan model fit dengan

Chi-square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA <

0.05 berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu dukungan

emosional.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

Page 75: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

60

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 sebagai berikut.

Tabel 3. 13

Muatan Faktor Item Dukungan Emosional

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.29 0.9 3.34 2 0.59 0.13 4.57 3 0.74 0.15 4.84

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.13 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

3. Dukungan Saran

Penulis menguji apakah 4 item dari dukungan saran bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dukungan saran. Berdasarkan analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan model fit dengan Chi-

square = 0.54, df = 2, P-value = 0.76484, RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA < 0.05

berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu dukungan saran.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 sebagai berikut.

Tabel 3. 14

Muatan Faktor Item Dukungan Saran

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.36 0.07 4.90 2 0.79 0.07 10.69 3 0.85 0.07 11.31 4 0.40 0.07 5.55

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Page 76: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

61

Dari tabel 3.14 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

4. Dukungan Penghargaan

Penulis menguji apakah 4 item dari dukungan penghargaan bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur dukungan penghargaan.

Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil

menunjukan model fit dengan Chi-square = 0.18, df = 2, P-value = 0.91587,

RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA < 0.05 berarti bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu dukungan penghargaan.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 sebagai berikut.

Tabel 3. 15

Muatan Faktor Item Dukungan Penghargaan

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.57 0.07 8.26 2 0.42 0.07 5.90 3 0.79 0.07 11.79 4 0.84 0.07 12.57

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.15 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

Page 77: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

62

3.4.4 Uji Validitas Sabar

1. Sabar dari Musibah

Penulis menguji apakah 5 item dari sabar dari musibah bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur sabar dari musibah. Berdasarkan analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan Chi-

square = 20.12, df = 5, P-value = 0.00119, RMSEA = 0.119. Namun setelah

dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 5.31, df = 4, P-value = 0.25731, RMSEA = 0.039. Nilai RMSEA < 0.05

berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu sabar dari

musibah.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 sebagai berikut.

Tabel 3. 16

Muatan Faktor Item Sabar dari Musibah

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.11 0.07 1.49 X 2 0.41 0.08 5.47 3 0.65 0.08 7.76 4 0.95 0.10 9.68 5 0.50 0.08 6.33

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.16 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan

koefisien bermuatan positif, kecuali pada item 1 dimana nilai t < 1.96. Dengan

demikian item tersebut akan di drop, artinya tidak ikut serta dalam analisis.

Page 78: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

63

2. Sabar Meninggalkan Larangan

Penulis menguji apakah 5 item dari sabar meninggalkan larangan bersifat

unidimensional, artinya benar hanya mengukur sabar meninggalkan larangan.

Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil

menunjukan tidak fit dengan Chi-square = 47.38, df = 5, P-value = 0.00000,

RMSEA = 0.200. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain,

maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 0.72, df = 3, P-value = 0.86933,

RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA < 0.05 berarti bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu sabar meninggalkan larangan.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 sebagai berikut.

Tabel 3. 17

Muatan Faktor Item Sabar Meninggalkan Larangan

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.30 0.11 2.75 2 1.30 0.38 3.40 3 0.23 0.09 2.54 4 0.24 0.09 2.59 5 0.28 0.10 2.67

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.17 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

Page 79: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

64

3. Sabar Menjalankan Perintah

Penulis menguji apakah 5 item dari sabar dari musibah bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur sabar menjalankan perintah. Berdasarkan analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, hasil menunjukan tidak fit dengan

Chi-square = 86.95, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.278. Namun setelah

dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 0.24, df = 1, P-value = 0.62232, RMSEA = 0.000. Nilai RMSEA < 0.05

berarti bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu sabar

menjalankan perintah.

Langkah berikutnya yaitu melihat apakah item signifikan mengukur faktor

yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item perlu di drop

atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t-value pada setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.18 sebagai berikut.

Tabel 3. 18

Muatan Faktor Item Sabar Menjalankan Perintah

No. Koefisien Standard Error T-value Signifikan

1 0.85 0.07 12.79 2 0.67 0.07 10.22 3 0.76 0.06 11.76 4 0.87 0.07 13.22 5 0.69 0.08 8.52

Keterangan: Tanda = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan.

Dari tabel 3.18 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

Page 80: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

65

3.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian dalam rangka

menguji kebenaran hipotesis adalah dengan menggunakan metode multiple

regression analysis, sebab memiliki lebih dari satu independent variabel untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap dependent variabel. Pada penelitian ini

dependent variabelnya adalah kepuasan pernikahan dan independent variabelnya

adalah kepribadian big five, dukungan keluarga, dan sabar. Adapun persamaan

analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Nilai prediksi (kepuasan pernikahan)

a = Intercept (konstan)

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = Extraversion

X2 = Agreeableness

X3 = Conscientiousness

X4 = Neuroticism

X5 = Openness to Experience

X6 = Dukungan Konkrit

X7 = Dukungan Emosional

X8 = Dukungan Saran

X9 = Dukungan Penghargaan

X10 = Sabar dari Musibah

X11 = Sabar Meninggalkan larangan

X12 = Sabar Menjalankan Perintah

e = Residu

Y = a + b1X1 + b2X + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 +

b10X10 + b11X11 + b12X12 + e

Page 81: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

66

Hasil model regresi menjadi penilaian yang dapat ditinjau dengan

beberapa pengujian, yaitu:

1) R2

(Koefisien Determinasi)

Pengaruh independent variable terhadap dependent variable dapat dilihat dari

proporsi nilai R2. Nilai proporsi dalam bentuk persen didapatkan dengan cara

mengaitkan R2

dengan 100%. Faktor lain yang tidak ikut diuji dalam penelitian

berpengaruh terhadap dependent variable, disebut dengan sisa persentase R2.

Tabel dalam SPSS memuat tabel model summary yang berfungsi untuk

menjelaskan Standard Error of Estimate. Apabila nilai SSE semakin kecil, artinya

model regresi dalam memprediksi dependent variable semakin tepat. Untuk

memperoleh nilai R2

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Dimana:

R2 = Proporsi varians yang bisa dijealskan oleh keseluruhan independent

variable.

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika regresi telah diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari dependent variable (Y).

Page 82: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

67

2) Uji F

Uji F digunakan untuk melihat apakah regresi independent variable signifikan

atau tidak. Uji F ini dapat melihat juga apakah independent variable memiliki

pengaruh terhadap dependent variable dengan rumus sebagai berikut:

( ) ( )

Dimana K merupakan banyaknya independent variable, sedangkan N adalah

ukuran sampel. Seluruh independent variable dinyatakan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap dependent variable ketika nilai F signifikan (p<0.05).

3) Uji T

Uji T berfungsi untuk mengetahui apakah masing-masing dimensi pada setiap

independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable.

Uji T dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana b merupakan koefisien regresi untuk independent variable, sedangkan Sb

ialah standard error.

3.6 Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses penelitian ini adalah

melakukan tinjauan masalah dengan mengumpulkan fenomena, fakta, lalu

Page 83: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

68

merumuskan masalah serta menentukan variabel yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah kepuasan pernikahan.

2. Kemudian langkah selanjutnya yaitu melakukan kajian teori berupa tinjauan

pustaka mengenai variabel penelitian yang terdiri dari defnisi, dimensi, dan

pengukuran masing-masing variabel, yaitu skala kepuasan pernikahan,

kepribadian big five, dukungan keluarga dan sabar.

3. Mengadaptasi alat ukur kepuasan pernikahan yang dikembangkan oleh

Spanier (1976) dan alat ukur kepribadian big five yang dikembangkan oleh

John & Srivastava (1999). Selanjutnya, membuat alat ukur dukungan keluarga

berdasarkan teori Dolan et.al. (2006) dan alat ukur sabar berdasarkan teori

Mujib (2019).

4. Selanjutnya meminta penilaian expert judgement, yaitu dosen pembimbing

terkait ketepatan item alat ukur dengan kesesuaian teori yang digunakan.

5. Menentukan target sampel penelitian dan mengajukan izin penelitian kepada

pihak yang berwenang di rumah sakit.

6. Melaksanakan pengambilan data dengan cara menyebarkan kuisioner tidak

langsung (online) menggunakan google form, sebab kondisi tidak

memungkinkan untuk dilakukannya pengambilan data secara langsung

(offline). Pengambilan data dilakukan pada periode bulan April – Mei 2020.

7. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah terkumpul. Melakukan

tabulasi data yang telah diperoleh.

8. Menganalisa jawaban responden untuk menguji validitas dengan

menggunakan Lisrel 8.70.

Page 84: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

69

9. Proses analisa data menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji

hipotesis penelitian. Alasan menggunakan analisis berganda karena ingin

melihat pengaruh antara variabel bebas (independent variable) yaitu

kepribadian big five, dukungan keluarga dan sabar terhadap variabel terikat

(dependent variable); kepuasan pernikahan. Proses analisa data dibantu

dengan program IBM SPSS 23.

10. Langkah terakhir dalam proses penelitian ini adalah membuat laporan hasil

penelitian yang memuat kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 85: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

70

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 213 wanita yang berprofesi sebagai perawat

dan pernah atau sedang menjalani shift kerja malam di rumah sakit wilayah

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Wanita tersebut

berstatus sudah menikah yang rentang usianya 20-58 tahun. Gambaran subjek

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1

Gambaran Subjek Penelitian

Jumlah Persentase

Usia

20 – 40 Tahun 169 79.3%

41 – 60 Tahun 44 20.7%

Lama Pernikahan

< 1 Tahun 37 17.4%

1 – 10 Tahun 110 51.6%

> 11 Tahun 66 31.0%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek dalam

penelitian ini berada pada kategori usia 20-40 tahun berjumlah 169 orang dengan

persentase 79.3% dan pada kategori usia 40-60 tahun berjumlah 44 orang dengan

persentase 20.7%. Selanjutnya pada kategori lama pernikahan diketahui < 1 tahun

berjumlah 37 orang dengan persentase 17.4%; lama pernikahan 1 – 10 tahun

berjumlah 110 orang dengan persentase 51.6%, dan lama pernikahan > 11 tahun

berjumlah 66 orang dengan persentase 31%.

Page 86: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

71

4.2 Analisis Deskriptif

Sebelum uji hipotesis, dilakukan analisis deskriptif dengan tujuan untuk

menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian guna memperoleh

gambaran mengenai suatu variabel.

Tabel 4. 2

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Kepuasan Pernikahan 213 19.65 62.36 50.0000 9.23616

Extraversion 213 28.42 68.40 50.0000 9.06538

Agreeableness 213 21.97 63.02 50.0000 8.36403

Conscientiousness 213 17.48 68.07 50.0000 9.12961

Neuroticism 213 28.97 74.02 50.0000 9.04350

Openness to Experience 213 27.66 72.14 50.0000 8.75459

Dukungan Konkrit 213 25.01 60.94 50.0000 8.40427

Dukungan Emosional 213 30.29 60.93 50.0000 7.64480

Dukungan Saran 213 17.13 59.12 50.0000 8.57117

Dukungan Penghargaan 213 23.98 61.88 50.0000 8.47659

Sabar dari Musibah 213 19.83 58.85 50.0000 8.38282

Sabar Meninggalkan

Larangan

213 24.47 62.86 50.0000 7.86212

Sabar Menjalankan

Perintah

213 19.10 60.89 50.0000 9.03933

Valid N (listwise)

Pada tabel 4.2 dapat diketahui deskripsi statistik dari variabel yang diteliti

dengan indeks yang dijadikan acuan dalam perhitungan adalah skor mean, standar

deviasi (SD), maksimum dan minimum tiap variabel penelitian. Kolom N

menunjukan sampel setiap variabel berjumlah 213. Variabel kepuasan pernikahan

memiliki nilai minimum 19.65, nilai maksimum 62.36 dengan SD 9.23616,

variabel extraversion memiliki nilai minimum 28.42, nilai maksimum 68.40

dengan SD 9.06538, variabel agreeableness memiliki nilai minimum 21.97, nilai

maksimum 63.02 dengan SD 8.36403, nilai conscientiousness memiliki nilai

Page 87: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

72

minimum 17.48, nilai maksimum 68.07 dengan SD 9.12961, variabel neuroticism

memiliki nilai minimum 28.97, nilai maksimum 74.02 dengan SD 9.04350,

variabel openness to experience memiliki nilai minimum 27.66, nilai maksimum

72.14 dengan SD 8.75459.

Selanjutnya variabel dukungan konkrit memiliki nilai minimum 25.01,

nilai maksimum 60.94 dengan SD 8.40427, variabel dukungan emosional

memiliki nilai minimum 30.29, nilai maksimum 60.93 dengan SD 7.64480,

variabel dukungan saran memiliki nilai minimum 17.13, nilai maksimum 59.12

dengan SD 8.57117, variabel dukungan penghargaan memiliki nilai minimum

23.98, nilai maksimum 61.88 dengan SD 8.47659, variabel sabar dari musibah

memiliki nilai minimum 19.83, nilai maksimum 58.85 dengan SD 8.38282,

variabel sabar meninggalkan larangan memiliki nilai minimum 24.47, nilai

maksimum 62.86 dengan SD 7.86212 dan variabel sabar menjalankan perintah

memiliki nilai minimum 19.10, nilai maksimum 60.89 dengan SD 9.03933.

4.3 Kategorisasi Variabel Penelitian

Kategorisasi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori skor variabel yaitu

rendah, sedang dan tinggi. Dalam hal ini ditetapkan norma kategorisasi tersebut

dengan menggunakan pedoman sebagai berikut.

Tabel 4. 3

Norma Skor Kategorisasi

Norma Interpretasi

X < Mean – 1 SD Rendah

Mean – 1 SD < X < Mean + 1 SD Sedang

X > Mean + 1 SD Tinggi

Page 88: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

73

Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk masing-masing variabel penelitian. Setiap variabel akan

dikategorikan sebagai rendah, sedang dan tinggi.

Tabel 4. 4

Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Variabel Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Kepuasan Pernikahan 33 15.5% 146 68.5% 34 16.0%

Extraversion 33 15.5% 143 67.1% 37 17.4%

Agreeableness 40 18.8% 140 65.7% 33 15.5%

Conscientiousness 31 14.6% 147 69.0% 35 16.4%

Neuroticism 33 15.5% 147 69.0% 33 15.5%

Openness to Experience 37 17.4% 139 65.3% 37 17.4%

Dukungan Konkrit 36 16.9% 139 65.3% 38 17.8%

Dukungan Emosional 43 20.2% 133 62.4% 37 17.4%

Dukungan Saran 28 13.1% 130 61.0% 55 25.8%

Dukungan Penghargaan 36 16.9% 128 60.1% 49 23.0%

Sabar dari Musibah 46 21.6% 145 68.1% 22 10.3%

Sabar Meninggalkan

Larangan

41 19.2% 124 58.2% 48 22.5%

Sabar Menjalankan

Perintah

25 11.7% 136 63.8% 52 24.4%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh variabel berada pada

kategori sedang. Hal ini karena tiga kategorisasi didasari oleh asumsi bahwa skor

populasi subjek terdistribusi secara normal. Distribusi normal terbagi atas enam

bagian atau enam satuan deviasi standar, yaitu tiga bagian berada di sebelah kiri

mean dan tiga bagian berada di sebelah kanan mean. Dengan 3 kategori, maka

keenam satuan deviasi standar dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu rendah, sedang

dan tinggi, yang mana kategori sedang akan selalu lebih banyak dibandingkan

kategori tinggi dan rendah (Azwar, 1993).

Pada variabel kepuasan pernikahan skor rendah sebanyak 33 orang

(15.5%), skor sedang sebanyak 146 orang (68.5%), skor tinggi sebanyak 34 orang

Page 89: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

74

(16%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan kepuasan pernikahan

yang tinggi 34 orang (16%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah

istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan kepuasan

pernikahan rendah sebanyak 33 orang (15.5%).

Pada variabel extraversion skor rendah sebanyak 33 orang (15.5%), skor

sedang sebanyak 143 orang (67.1%), skor tinggi sebanyak 37 orang (17.4%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan extraversion tinggi 37 orang

(17.4%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan extraversion rendah yaitu 33

orang (15.5%).

Pada variabel agreeableness skor rendah sebanyak 40 orang (18.8%), skor

sedang sebanyak 140 orang (65.7%), skor tinggi sebanyak 33 orang (15.5%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan agreeableness rendah 40 orang

(18.8%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan agreeableness tinggi yaitu 33

orang (15.5%).

Pada variabel conscientiousness skor rendah sebanyak 31 orang (14.6%),

skor sedang sebanyak 147 orang (69%), skor tinggi sebanyak 35 orang (16.4%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan conscientiousness tinggi 35

Page 90: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

75

orang (16.4%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan conscientiousness

rendah yaitu 31 orang (14.6%).

Pada variabel neuroticism skor rendah sebanyak 33 orang (15.5%), skor

sedang sebanyak 147 orang (69%), skor tinggi sebanyak 33 orang (15.5%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan neuroticism tinggi 33 orang

(15.5%), artinya jumlahnya sama dengan jumlah istri berprofesi sebagai perawat

yang bekerja shift malam dengan conscientiousness rendah yaitu 33 orang

(15.5%).

Pada variabel openness to experience skor rendah sebanyak 37 orang

(17.4%), skor sedang sebanyak 139 orang (65.3%), skor tinggi sebanyak 37 orang

(17.4%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan openness to

experience tinggi 37 orang (17.4%), artinya jumlahnya sama dengan jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan openness to

experience rendah yaitu 37 orang (17.4%).

Pada variabel dukungan konkrit skor rendah sebanyak 36 orang (16.9%),

skor sedang sebanyak 139 orang (65.3%), skor tinggi sebanyak 38 orang (17.8%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan konkrit tinggi 38

orang (17.8%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri

Page 91: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

76

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan konkrit

rendah yaitu 36 orang (16.9%).

Pada variabel dukungan emosional skor rendah sebanyak 43 orang

(20.2%), skor sedang sebanyak 133 orang (62.4%), skor tinggi sebanyak 37 orang

(17.4%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan emosional

rendah 43 orang (20.2%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah

istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan

emosional tinggi yaitu 37 orang (17.4%).

Pada variabel dukungan saran skor rendah sebanyak 28 orang (13.1%),

skor sedang sebanyak 130 orang (61%), skor tinggi sebanyak 55 orang (25.8%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan saran tinggi 55 orang

(25.8%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan saran rendah yaitu 28

orang (13.1%).

Pada variabel dukungan penghargaan skor rendah sebanyak 36 orang

(16.9%), skor sedang sebanyak 128 orang (60.1%), skor tinggi sebanyak 49 orang

(23%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan dukungan

penghargaan tinggi 49 orang (23%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan

jumlah istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan

dukungan penghargaan rendah yaitu 36 orang (16.9%).

Page 92: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

77

Pada variabel sabar dari musibah skor rendah sebanyak 46 orang (21.6%),

skor sedang sebanyak 145 orang (68.1%), skor tinggi sebanyak 22 orang (10.3%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri berprofesi

sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan sabar dari musibah rendah 46

orang (21.6%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan sabar dari musibah

tinggi yaitu 22 orang (10.3%).

Pada variabel sabar meninggalkan larangan skor rendah sebanyak 41

orang (19.2%), skor sedang sebanyak 124 orang (58.2%), skor tinggi sebanyak 48

orang (22.5%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas

jumlah istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan sabar

meninggalkan larangan tinggi 48 orang (22.5%), artinya jumlahnya lebih banyak

dibandingkan jumlah istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam

dengan sabar meninggalkan larangan rendah yaitu 41 orang (19.2%).

Pada variabel sabar menjalankan perintah skor rendah sebanyak 25 orang

(11.7%), skor sedang sebanyak 136 orang (63.8%), skor tinggi sebanyak 52 orang

(24.4%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas jumlah istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan sabar menjalankan

perintah tinggi 52 orang (24.4%), artinya jumlahnya lebih banyak dibandingkan

jumlah istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan sabar

menjalankan perintah rendah yaitu 25 orang (11.7%).

Page 93: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

78

4.4 Analisis Variabel Demografi

Analisis independent t-test dan one-way anova dilakukan untuk melihat perbedaan

kepuasan pernikahan sebagai dependent variable berdasarkan usia (20-40 tahun

dan 41-60 tahun) dan lama pernikahan (< 1 tahun, 1-10 tahun, > 11 tahun).

4.4.1 Variabel Usia

Pengujian perbedaan kepuasan pernikahan berdasarkan rentang usia 20-40 tahun

dan 41-60 tahun dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4. 5

Perbedaan Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Variabel Usia

Usia N Mean Levene’s Test

for Equality of

Variances

T-test for

Equality

Means Sig

Kepuasan

Pernikahan

20-40 tahun 169 50.2845 .369 .380

41-60 tahun 44 48.9075

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pengujian homogenitas

varians (levene’s test for equality of variances) diperoleh nilai sig yaitu 0.369.

Oleh karena nilai sig > 0.05 disimpulkan bahwa varians dari kepuasan pernikahan

pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam dengan usia 20-40

tahun dan 41-60 tahun bersifat homogen. Selanjutnya nilai rata-rata kepuasan

pernikahan pada usia 20-40 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan usia 41-60

tahun (50.2845 > 48.9075). Namun perbedaan tersebut tidak signifikan 0.380 (sig

> 0.05).

Page 94: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

79

4.4.2 Variabel Lama Pernikahan

Pengujian perbedaan kepuasan pernikahan berdasarkan lama pernikahan <1 tahun,

1-10 tahun, >11 tahun dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4. 6

Perbedaan Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Variabel Lama Pernikahan

Lama

Pernikahan

N Mean Test of

Homogenity of

Variances

Anova Sig

Kepuasan

Pernikahan

< 1 Tahun 37 53.3016 .683 .054

1-10 Tahun 110 49.1526

> 11 Tahun 66 49.5615

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada pengujian homogenitas

varians dengan test of homogenity of variances diperoleh nilai sig 0.683 (sig >

0.05), artinya varians kepuasan pernikahan berdasarkan variabel lama pernikahan

bersifat homogen. Analisis perbedaan kepuasan pernikahan berdasarkan lama

pernikahan dilakukan dengan analisis one way anova dan didapatkan nilai

signifikansi 0.054 (sig > 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaaan nilai kepuasan pernikahan berdasarkan masing-masing

kelompok lama pernikahan, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

4.5 Uji Hipotesis Penelitian

4.5.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Pada tahap uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi

berganda dengan software SPSS 23. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu

melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent

variable yang dijelaskan oleh independent variable, apakah secara keseluruhan

Page 95: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

80

independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable

dan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing

independent variable.

Langkah awal yang dilakukan yaitu melihat besaran R square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable. Tabel R square dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4. 7

Tabel R square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .558a .311 .270 7.89362

a. Predictors: (Constant), Sabar Menjalankan Perintah, Extraversion, Dukungan

Konkrit, Dukungan Saran, Sabar Meninggalkan Larangan, Openness to

Experience, Dukungan Emosional, Neuroticism, Sabar dari Musibah, Dukungan

Penghargaan, Agreeableness, Conscientiousness

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa perolehan R square sebesar

0.311 atau 31.1%, artinya proporsi varians dari kepuasan pernikahan dapat

dijelaskan oleh kepribadian big five (extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness to experience), dukungan keluarga

(dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran, dukungan

penghargaan) dan sabar (sabar dari musibah, sabar meninggalkan larangan, sabar

menjalankan perintah) sebesar 31.1%, sedangkan 68.9% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menganalisis dampak dari seluruh

independent variable terhadap kepuasan pernikahan. Adapun hasil uji F dapat

dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut.

Page 96: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

81

Tabel 4. 8

Tabel Anova

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 5623.167 12 468.597 7.521 .000b

Residual 12461.854 200 62.309

Total 18085.021 212

a. Dependent Variable: Kepuasan Pernikahan

b. Predictors: (Constant), Sabar Menjalankan Perintah, Extraversion, Dukungan

Konkrit, Dukungan Saran, Sabar Meninggalkan Larangan, Openness to

Experience, Dukungan Emosional, Neuroticism, Sabar dari Musibah, Dukungan

Penghargaan, Agreeableness, Conscientiousness

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai sig .000 (sig < 0.05), maka hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian big five,

dukungan keluaga dan sabar terhadap kepuasan pernikahan ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan antara variabel kepribadian big five (extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to experience),

dukungan keluarga (dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran,

dukungan penghargaan) dan sabar (sabar dari musibah, sabar meninggalkan

larangan, sabar menjalankan perintah).

Kemudian langkah terakhir dari analisis regresi berganda yaitu melihat

koefisien regresi dari setiap variabel independen. Jika sig < 0.05, maka koefisien

regresi tersebut signifikan yang berarti variabel independen tersebut memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun besarnya koefisien

regresi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat

dilihat pada tabel 4.9.

Page 97: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

82

Tabel 4. 9

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 3.194 8.252 .387 .699

Extraversion .014 .072 .014 .197 .844

Agreeableness .199 .091 .180 2.201 .029*

Conscientiousness .071 .096 .070 .739 .461

Neuroticism .015 .077 .015 .194 .846

Openness to

Experience

.041 .079 .039 .516 .607

Dukungan

Konkrit

.021 .071 .019 .289 .773

Dukungan

Emosional

.231 .080 .191 2.881 .004*

Dukungan Saran .063 .078 .059 .811 .418

Dukungan

Penghargaan

.046 .087 .042 .527 .599

Sabar dari

Musibah

-.062 .083 -.056 -.747 .456

Sabar

Meninggalkan

Larangan

.110 .085 .094 1.295 .197

Sabar

Menjalankan

Perintah

.187 .083 .183 2.263 .025*

a. Dependent Variable: Kepuasan Pernikahan

Keterangan: *= Signifikan

Berdasarkan tabel 4.9 telah diketahui koefisien regresi setiap variabel

independen dan dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Kepuasan pernikahan= 3.194 + 0.014 extraversion + 0.199 agreeableness* +

0.071 conscientiousness + 0.015 neuroticism + 0.041 openness to experience +

0.021 dukungan konkrit + 0.231 dukungan emosional* + 0.063 dukungan saran +

0.046 dukungan penghargaan 0.062 sabar dari musibah + 0.110 sabar

meninggalkan larangan + 0.187 sabar menjalankan perintah*.

Page 98: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

83

Untuk mengetahui koefisien regresi yang signifikan dapat dilihat pada

kolom sig, jika sig < 0.05 maka koefisien regresi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah penjelasan koefisien regresi

dari setiap variabel independen:

1. Variabel extraversion memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.014 dan nilai

signifikansi sebesar 0.844 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara extraversion terhadap

kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa extraversion tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

2. Variabel agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar 0.199 dan nilai

signifikansi sebesar 0.029 (Sig < 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara agreeableness terhadap

kepuasan pernikahan ditolak. Dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara agreeableness terhadap kepuasan pernikahan. Koefisien

yang bertanda positif berarti semakin tinggi agreeableness, maka semakin

tinggi kepuasan pernikahan, begitupun sebaliknya.

3. Variabel conscientiousness memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.071 dan

nilai signifikansi sebesar 0.461 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara conscientiousness

terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa

conscientiousness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

Page 99: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

84

4. Variabel neuroticism memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.015 dan nilai

signifikansi sebesar 0.846 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara neuroticism terhadap

kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa neuroticism tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

5. Variabel openness to experience memiliki nilai koefisien regresi sebesar .041

dan nilai signifikansi sebesar 0.607 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara openness to

experience terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa

openness to experience tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

6. Variabel dukungan konkrit memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.021 dan

nilai signifikansi sebesar 0.773 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara dukungan konkrit

terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa dukungan

konkrit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

7. Variabel dukungan emosional memiliki koefisien regresi sebesar 0.231 dan

nilai signifikansi sebesar 0.004 (Sig < 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara dukungan

emosional terhadap kepuasan pernikahan ditolak. Dapat diartikan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan emosional terhadap

kepuasan pernikahan. Koefisien yang bertanda positif berarti semakin tinggi

Page 100: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

85

dukungan emosional, maka semakin tinggi kepuasan pernikahan, begitupun

sebaliknya.

8. Variabel dukungan saran memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.063 dan

nilai signifikansi sebesar 0.418 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis nihil

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara dukungan saran

terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa dukungan

saran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

9. Variabel dukungan penghargaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.046

dan nilai signifikansi sebesar 0.599 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara dukungan

penghargaan terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa

dukungan penghargaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

10. Variabel sabar dari musibah memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.062

dan nilai signifikansi sebesar 0.456 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara sabar dari

musibah terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat diartikan bahwa sabar

dari musibah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

11. Variabel sabar meninggalkan larangan memiliki nilai koefisien regresi sebesar

0.110 dan nilai signifikansi sebesar 0.197 (Sig > 0.05). Hal ini bermakna

hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara

sabar meninggalkan larangan terhadap kepuasan pernikahan diterima. Dapat

Page 101: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

86

diartikan bahwa sabar meninggalkan larangan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

12. Variabel sabar menjalankan perintah memiliki koefisien regresi sebesar 0.187

dan nilai signifikansi sebesar 0.025 (Sig < 0.05). Hal ini bermakna hipotesis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara sabar

menjalankan perintah terhadap kepuasan pernikahan ditolak. Dapat diartikan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sabar menjalankan perintah

terhadap kepuasan pernikahan. Koefisien yang bertanda positif berarti

semakin tinggi sabar menjalankan perintah, maka semakin tinggi kepuasan

pernikahan, begitupun sebaliknya.

Berdasarkan tabel 4.9 dan penjelasan yang telah dijabarkan, diketahui

bahwa ada tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan, yaitu variabel agreeableness, dukungan emosional dan sabar

menjalankan perintah. Untuk mengetahui variabel independen mana yang

memberikan pengaruh paling besar dapat dilihat dari nilai B. Berdasarkan nilai

pada tabel 4.9, diketahui bahwa variabel dukungan emosional memberikan

pengaruh paling besar terhadap kepuasan pernikahan daripada variabel

independen lainnya dengan nilai B sebesar 0.231.

4.5.2 Analisis Proporsi Varians

Pengujian pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar proporsi

varians atau sumbangan dari setiap variabel independen terhadap kepuasan

Page 102: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

87

pernikahan, maka dilakukan analisis variabel independen satu persatu. Berikut

besar proporsi varians dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4. 10

Proporsi Varians untuk masing-masing Independent Variable

Model R

Square

R

Square

Change

Change Statistics

F Change df1 df2 Sig. F

Change

Extraversion .012 .012 2.636 1 211 .106

Agreeableness .176 .164 41.667 1 210 .000*

Conscientiousness .213 .038 9.981 1 209 .002*

Neuroticism .215 .001 .326 1 208 .569

Openness to

Experience

.217 .002 .645 1 207 .423

Dukungan

Konkrit

.226 .009 2.383 1 206 .124

Dukungan

Emosional

.276 .050 14.274 1 205 .000*

Dukungan Saran .281 .004 1.191 1 204 .276

Dukungan

Penghargaan

.284 .004 1.029 1 203 .312

Sabar dari

Musibah

.284 .000 .031 1 202 .861

Sabar

Meninggalkan

Larangan

.293 .009 2.538 1 201 .113

Sabar

Menjalankan

Perintah

.311 .018 5.120 1 200 .025*

Keterangan: *= Signifikan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui besar sumbangan variabel

independen dan signifikansinya terhadap penambahan varians dari kepuasan

pernikahan. Penjelasan proporsi varians dari setiap variabel adalah sebagai

berikut:

1. Extraversion memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan sebesar

1.2% dengan nilai sig F change 0.106 (Sig > 0.05), yang berarti sumbangan

extraversion tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

Page 103: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

88

2. Agreeableness memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan sebesar

16.4% dengan nilai sig F change 0.000 (Sig < 0.05), yang berarti sumbangan

agreeableness signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

3. Conscientiousness memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan

sebesar 3.8% dengan nilai sig F change 0.002 (Sig < 0.05), yang berarti

sumbangan conscientiousness signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

4. Neuroticism memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan sebesar

0.1% dengan nilai sig F change 0.569 (Sig > 0.05), yang berarti sumbangan

neuroticism tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

5. Openness to experience memberikan sumbangan terhadap kepuasan

pernikahan sebesar 0.2% dengan nilai sig F change 0.423 (Sig > 0.05), yang

berarti sumbangan openness to experience tidak signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

6. Dukungan konkrit memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan

sebesar 0.9% dengan nilai sig F change 0.124 (Sig > 0.05), yang berarti

sumbangan dukungan konkrit tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

7. Dukungan emosional memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan

sebesar 5% dengan nilai sig F change 0.000 (Sig < 0.05), yang berarti

sumbangan dukungan emosional signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

8. Dukungan saran memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan

sebesar 0.4% dengan nilai sig F change 0.276 (Sig > 0.05), yang berarti

sumbangan dukungan saran tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

Page 104: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

89

9. Dukungan penghargaan memberikan sumbangan terhadap kepuasan

pernikahan sebesar 0.4% dengan nilai sig F change 0.312 (Sig > 0.05), yang

berarti sumbangan dukungan saran tidak signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

10. Sabar dari musibah memberikan sumbangan terhadap kepuasan pernikahan

sebesar 0% dengan nilai sig F change 0.861 (Sig > 0.05), yang berarti

sumbangan sabar dari musibah tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

11. Sabar meninggalkan larangan memberikan sumbangan terhadap kepuasan

pernikahan sebesar 0.9% dengan nilai sig F change 0.113 (Sig > 0.05), yang

berarti sumbangan sabar meninggalkan larangan tidak signifikan terhadap

kepuasan pernikahan.

12. Sabar menjalankan perintah memberikan sumbangan terhadap kepuasan

pernikahan sebesar 1.8% dengan nilai sig F change 0.025 (Sig < 0.05), yang

berarti sumbangan sabar menjalankan perintah signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

Dengan demikian variabel yang memberikan sumbangan pengaruh

signifikan terhadap kepuasan pernikahan adalah variabel agreeableness,

conscientiousness, dukungan emosional dan sabar menjalankan perintah,

sedangkan extraversion, neuroticism, openness to experience, dukungan konkrit,

dukungan saran, dukungan penghargaan, sabar dari musibah dan sabar

meninggalkan larangan tidak signifikan.

Page 105: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

90

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan pada bab 4,

diperoleh bahwa hipotesis mayor diterima, artinya terdapat pengaruh yang

signifikan kepribadian big five (extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, openness to experience), dukungan keluarga (dukungan konkrit,

dukungan emosional, dukungan saran, dukungan penghargaan) dan sabar (sabar

dari musibah, sabar meninggalkan larangan, sabar menjalankan perintah) terhadap

kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift

malam.

Secara keseluruhan terdapat tiga hipotesis minor yang diterima, yaitu

agreeableness, dukungan emosional dan sabar menjalankan perintah

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

Sedangkan extraversion, conscientiousness, neuroticism, openness to experience,

dukungan konkrit, dukungan saran, dukungan penghargaan, sabar dari musibah

dan sabar meninggalkan larangan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pernikahan.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, ditunjukan bahwa terdapat pengaruh bersama

yang signifikan kepribadian big five (extraversion, agreeableness,

Page 106: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

91

conscientiousness, neuroticism, openness to experience), dukungan keluarga

(dukungan konkrit, dukungan emosional, dukungan saran, dukungan

penghargaan) dan sabar (sabar dari musibah, sabar meninggalkan larangan, sabar

menjalankan perintah) terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai

perawat yang bekerja shift malam. Kemudian berdasarkan koefisien regresi dan

signifikansi hasil uji hipotesis, terdapat tiga variabel yang signifikan berpengaruh

terhadap kepuasan pernikahan.

Salah satu sumber yang menentukan suatu hubungan pernikahan puas atau

tidaknya adalah kepribadian. Kepribadian yang berbeda mencerminkan respons

seseorang terhadap peristiwa di kehidupan. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, kepribadian extraversion tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja

shift malam. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Sari, Indriana & Ariati (2012)

bahwa semakin tinggi skor extraversion individu maka semakin tinggi pula

kepuasan pernikahannya. Individu dengan kepribadian extraversion memiliki

tingkat stres lebih rendah serta mampu mengatasi permasalahan dengan baik

(Bolger & Hemenover dalam Barelds, 2005). Sebaliknya hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Lester, Haig & Monello (1989) bahwa pasangan yang

memiliki skor extraversion tinggi lebih merasa tidak puas pada pernikahan.

Kecenderungan individu dengan kepribadian extraversion tinggi dicirikan sebagai

individu yang senang berinteraksi sosial, aktif dan senang berbicara. Dengan

kecenderungan tersebut individu memiliki hubungan kekerabatan yang baik

dengan orang lain, tetapi bukan faktor secara langsung terhadap kepuasan

Page 107: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

92

pernikahan (Bouchard, Lussier & Sabourin, 1999), melainkan individu yang

memiliki kepribadian extraversion akan mendapat jumlah dukungan lebih banyak

dari orang terdekat.

Trait kepribadian big five lainnya yaitu agreeableness yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai

perawat yang bekerja shift malam. Menurut Botwin, Buss & Shackelford (1997),

pasangan dengan kepribadian agreeableness menjadi prediktor yang kuat akan

kepuasan pernikahan, karena pasangan dengan kepribadian agreeableness

ditandai dengan individu yang mudah percaya, senang berdiskusi dan segala

sesuatunya dikomunikasikan bersama. Karakter seperti ini mampu membangun

ikatan interpersonal yang baik dengan pasangan, sebab dengan peduli, ramah,

kooperatif serta bersikap hangat akan membuat pasangan menjadi lebih nyaman

dan puas akan pernikahannya. Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, penelitian

Indriani (2014) mengungkapkan bahwa trait kepribadian agreeableness memiliki

konstribusi lebih besar pada kepuasan pernikahan, hal ini disebabkan karena

individu yang memiliki karakteristik agreeableness cenderung mementingkan

kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri (Baumeister & Vohs, 2007).

Pada penelitian ini dapat diketahui conscientiousness tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat

yang bekerja shift malam. Conscientiousness identik dengan keteraturan, pandai

dalam mengorganisasikan sesuatu atau bisa disebut juga sebagai pribadi yang

berambisi. Individu dengan conscientiousness tinggi cenderung terhindar dari

masalah karena memiliki perencanaan yang terarah. Namun sebaliknya, sering

Page 108: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

93

kali individu dengan conscientiousness tinggi menjadi perfeksionis dan

workaholic (Beaumont & Stot, 2003). Karakteristik seperti inilah yang memicu

rendahnya kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang

bekerja shift malam, karena jika terlalu berambisi pada pekerjaan, seorang istri

menjadi kurang memperhatikan keluarga dan cenderung menunda kepuasannya.

Kepribadian big five selanjutnya yaitu neuroticism yang tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat

yang bekerja shift malam. Dalam penelitian Bradbury (1998) dapat diketahui

salah satu faktor risiko ketidakpuasan dan ketidakstabilan pernikahan yaitu

kepribadian neuroticism. Neuroticism digambarkan sebagai pribadi yang

pesimistis, selalu berpikir negatif dan membayangkan hal buruk terjadi

(Baumeister & Vohs, 2007). Ini menjadi kecenderungan pasangan banyak

mengeluh sehingga berujung pada ketidakpuasan. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Garegozlo (2013) yang diketahui bahwa neuroticism memiliki

pengaruh negatif terhadap kepuasan pernikahan, artinya neuroticism berpengaruh

kuat terhadap ketidakpuasan pernikahan. Karakter ini jelas menciptakan

ketidakpuasan, sebab neuroticism mencerminkan ketidakstabilan emosi,

tempramen, mudah marah, yang memungkinkan konflik dengan pasangan lebih

sering terjadi.

Openness to experience merupakan salah satu dimensi kepribadian big five

yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada istri

berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam. Berbeda dengan penelitian

Fani & Kheirabadi (2011), keterbukaan dan kedalaman pengalaman individu

Page 109: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

94

berkorelasi positif dengan kepuasan pernikahan, artinya peningkatan openness to

experience dapat menyebabkan hubungan pernikahan menjadi lebih baik. Namun,

hasil penelitian ini menunjukan kesesuaian dengan penelitian Gattis, et.al. (2004)

yang mengungkapkan openness to experience tidak berkaitan dengan kepuasan

pernikahan. Individu dengan kepribadian openness to experience dicirikan dengan

imajinasi, wawasan serta adanya keingintahuan besar terhadap berbagai hal

(Kaufman & Larson, 2011). Hal demikian tentunya yang menimbulkan konflik,

rasa ingin tahu yang berlebihan kepada pasangan memicu perasaaan curiga yang

dapat berujung pada rendahnya kepuasan pernikahan.

Pada variabel dukungan keluarga, hasil penelitian menunjukan bahwa

dukungan konkrit tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pernikahan

pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam. Hal ini tidak

sejalan dengan pendapat Browne (2014) bahwa dukungan konkrit dibutuhkan

untuk membantu mengurangi stres dalam menghadapi kesulitan yang terjadi pada

kehidupan pernikahan. Penelitian Amato, et.al (2007) juga mengatakan bahwa

bantuan praktis maupun secara finansial dari orang tua dan mertua menjadi

penting dalam hubungan pernikahan khususnya pada tahun awal pernikahan.

Selanjutnya dari keempat variabel dukungan keluarga, hanya dukungan

emosional yang pengaruhnya signifikan dan positif terhadap kepuasan pernikahan

pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam. Artinya semakin

tinggi dukungan emosional yang diterima, maka semakin tinggi pula kepuasan

pernikahannya. Sejalan dengan penelitian Mickelson, Claffey & Williams (2006)

bahwa kepuasan pernikahan akan meningkat serta konflik pun semakin berkurang

Page 110: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

95

bila melibatkan dukungan emosional. Kegagalan pernikahan mungkin dapat

terjadi apabila kurangnya dukungan emosional dari lingkungan keluarga (Papalia,

Old & Feldman, 2008). Dukungan secara emosional yang bersumber dari keluarga

terdekat dapat membantu individu untuk mengatasi stres dan menghilangkan

dampak negatif dari stres kehidupan pernikahan (Rostami, Ghazinour & Richter,

2013). Penelitian Timmer dan Veroff (2000) juga mengatakan demikian, bahwa

dukungan emosional yang terjalin dengan keluarga pasangan seperti mertua atau

saudara mampu meningkatkan kepuasan pernikahan dan beresiko rendah terhadap

perceraian. Hal ini disebabkan karena dukungan emosional dari keluarga berperan

penting sebagai pelabuhan atau tempat mencurahkan segala hal yang dirasakan,

baik berasal dari orang tua, mertua, keluarga pasangan ataupun saudara.

Dukungan ini mudah didapatkan karena dengan bersikap empati, perhatian dan

mau mendengar keluh kesah yang dirasakan bisa menjadi salah satu cara yang

tepat sebagai bentuk dukungan kepada pasangan yang telah menikah.

Selanjutnya dukungan saran tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pernikahan pada istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift

malam. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Khan & Aftab (2013), bahwa

dukungan orang tua dengan memberikan nasihat, saran turut berperan penting

dalam membangun ikatan pernikahan, karena dengan adanya pengalaman dan

bimbingan orang tua, pasangan mampu menangani masalah serta merasa puas

dalam pernikahannya. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, pasangan yang

berbagi informasi dengan keluarga akan merasa puas pernikahannya karena

Page 111: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

96

dengan berbagi informasi dapat mengurangi keraguan dengan pasangan (Bryant &

Conger, 1999).

Pada penelitian Burleson (dalam Dolan, 2006) mengatakan bahwa

dukungan penghargaan menjadi fondasi yang kuat dalam memberikan dorongan

maju untuk anggota keluarga. Namun dalam penelitian ini, dukungan

penghargaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada

istri berprofesi sebagai perawat yang bekerja shift malam. Hal ini bisa disebabkan

karena istri yang bekerja shift malam kurang terdukung dalam pemberian

penilaian positif atas apa yang telah dilakukan.

Pada variabel sabar, dimensi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan pernikahan yaitu sabar menjalankan perintah. Sabar dalam Islam berarti

tidak hanya terkait dengan kemampuan pengendalian diri, ketabahan atau

kegigihan saja, namun sabar dikatakan sebagai keimanan individu kepada Allah

Swt (Indria, Siregar & Herawati, 2019). Dengan tetap melaksanakan apa yang

menjadi perintah Allah Swt, seperti mengendalikan emosi, menahan amarah,

berpikir panjang untuk melakukan sesuatu, maka senantiasa akan meningkatkan

kepuasan pernikahan. Perintah yang dimaksud juga termasuk dalam beribadah,

seperti sholat yang dilakukan umat Islam dapat memunculkan ketenangan hati,

melatih diri dalam kesulitan dan terhindar untuk berbuat buruk (Bahnasi dalam

Pratiwi, 2017). Perasaan tenang serta nyaman mendekatkan diri kepada Sang

Pencipta berdampak pada bagaimana pasangan menjalani kehidupan

pernikahannya, sebab Allah Swt selalu dilibatkan di setiap perjalanan rumah

tangga. Individu yang sabar menjalankan perintah akan merasa puas pada

Page 112: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

97

pernikahannya, sebab individu menjadi lebih merasa bersyukur terhadap segala

yang terjadi dalam pernikahannya. Penelitian sebelumnya pun mengatakan

demikian, bahwa kemampuan untuk bersabar akan membuat pasangan mampu

bertahan serta mencari solusi atas permasalahan yang ada dan merasa puas akan

pernikahannya (Kumala dan Trihandayani, 2015). Penelitian Basharpour, Porzoor

& Moazedi (2015) yang dilakukan pada perawat wanita yang telah menikah

menunjukkan sabar memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pernikahan.

Dijelaskan dalam penelitian tersebut bahwa konflik yang terjadi dalam kehidupan

pernikahan dapat dikontrol dengan bersikap sabar serta terhindar dari stres

keluarga dan hubungan pernikahan.

Terdapat keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam penelitian ini.

Keterbatasan sampel tidak dibatasi pada perawat di setiap bangsal atau bagian

yang berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk

melengkapi kekurangan dan keterbasan penelitian ini.

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoritis

1. Pada penelitian ini terdapat tiga dimensi yang berpengaruh terhadap kepuasan

pernikahan, diataranya adalah kepribadian agreeableness, dukungan

emosional dan sabar menjalankan perintah. Disarankan untuk penelitian

selanjutnya agar meneliti variabel lain yang dapat membentuk kepribadian

agreeableness, dukungan emosional dan sabar menjalankan perintah guna

memberikan pengaruh terhadap kepuasan pernikahan.

Page 113: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

98

2. Pengambilan data pada penelitian ini tidak dapat digeneralisir untuk semua

istri yang bekerja shift malam. Hal ini disebabkan karena keterbatasan jumlah

sampel dan profesi sampel sebagai perawat, yang mana pekerja shift malam

tidak hanya perawat saja. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya perlu

dilakukan pada sampel yang lebih besar dan sampel diperluas dari berbagai

profesi dengan jam kerja shift malam, seperti dokter, pramugari, pilot, petugas

keamanan, penjaga toko dan lain sebagainya.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti kepuasan pernikahan

pada perawat laki-laki atau pada perawat di setiap bidang yang berbeda.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengujian kepuasan

pernikahan berdasarkan siklus pernikahan atau sesuai dengan rentang usia

pernikahan.

5.3.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa kepribadian agreeableness

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang

bekerja shift malam. Sebaiknya seorang istri memiliki kepribadian

agreeableness, yaitu mudah percaya, peduli dan senang berkompromi dengan

pasangan, sebab karakter ini mampu membangun ikatan interpersonal yang

baik dengan pasangan serta menjadi prediktor yang kuat terciptanya kepuasan

pernikahan.

2. Penelitian ini menunjukan dukungan emosional dari keluarga turut

memberikan kontribusi terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja

Page 114: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

99

shift malam. Diharapkan dukungan emosional terjalin di dalam keluarga,

sebab dukungan ini paling mudah didapatkan karena tidak membutuhkan

usaha besar untuk bersikap empati atau simpati dan menjadi pendengar yang

baik dalam keluarga.

3. Hasil penelitian ini juga menunjukan adanya pengaruh sabar terhadap

kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja shift malam. Untuk

meningkatkan kepuasan pernikahan diharapkan istri memiliki sikap sabar

dalam menjalankan perintah. Sebaiknya seorang istri menjadikan sabar dalam

melaksanakan perintah Allah Swt sebagai landasan dalam bertindak, sebab

dengan begitu akan memupuk rasa ketaatan kepada Allah Swt serta akan

tercipta kepuasan dan hubungan pernikahan yang bertahan lama.

Page 115: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

100

DAFTAR PUSTAKA

Agna, S. (2019). Pengaruh Penyesuaian Pernikahan dan Kepribadian Big Five

Terhadap Kepuasan Pernikahan pada Istri yang Bekerja. Skripsi. Jakarta:

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aizid, R. (2018). Fiqh Keluarga Terlengkap. Penerbit Laksana.

Alfaruqy, M. Z. (2018). Pemberdayaan Keluarga dalam Perspektif Psikologi.

Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Amalia, V. & Ratnasari, Y. (2017). Kepuasan Pernikahan Berhubungan dengan

Kecenderungan Berselingkuh. Jurnal Ilmu Perilaku, 1 (1), 45-57.

https://doi.org/10.25077/jip.1.1.45-57.2017

Amato, et. al. (2007). Alone Together How Marriage in America is Changing.

Harvard University Press.

Armanto, J. (2019). Zaman Sudah Berubah. Diunduh tanggal 31 Oktober 2019

dari https://www.indopos.co.id

Ayub, N. & Iqbal, S. (2012). The Factors Predicting Marital Satisfaction: A

Gender Difference in Pakistan. The International Journal of

Interdisciplinary Social Sciences, 6 (7), 63-73. doi:10.18848/1833-

1882/CGP/v06i07/52112

Azani, I. (2018). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kepuasan

Pernikahan Pada Remaja Yang Menikah. Skripsi. Malang: Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Azwar, S. (1993). Kelompok Subjek Ini Memiliki Harga Diri yang Rendah.

Buletin Psikologi, I (2), 13-17.

Badan Pusat Statistik. (2016). Nikah, Talak dan Cerai, serta Rujuk 2007–2016.

Diunduh pada tanggal 31 Oktober 2019 dari http://www.bps.go.id

Barelds, D. P. H. (2005). Self and Partner Personality in Intimate Relationships.

European Journal of Personality, 19, 501–518. doi:10.1002/per.549

Basharpour, S. Porzoor, P. & Moazedi, K. (2015). The Role of Psychological

Hardiness, Patience and Islamic Optimism in Predicting Marital

Satisfaction of Nurses (Based on Islamic Attitude). Journal of Health, 8

(2), 191-203.

Baumeister, R. F. & Vohs, K. D. (2007). Encyclopedia of Social Psychology. Sage

Publications.

Page 116: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

101

Beaumont, L. R. & Stout, D. (2003). Five Factor Constellations and Popular

Personality Types. Journal Psychology, 106, 1–29.

Berk, L. E. (2006). Development Through The Lifespan. Allyn and Bacon.

Bouchard, G., Lussier, Y. & Sabourin, S. (1999). Personality and Marital

Adjustment: Utility of the Five-Factor Model of Personality. Journal of

Marriage and Family, 61 (3), 651-660.

Botwin, M., Buss, D. M. & Shackelford, T. K. (1997). Personality and Mate

Preferences: Five Factors in Mate Selection and Marital Satisfaction.

Journal of Personality, 65 (1), 107-136. doi:10.1111/j.1467-

6494.1997.tb00531.x

Bradbury, T., Fincham, F. D., & Beach, R. H. S. (2000). Research on the Nature

and Determinants of Marital Satisfaction: A Decade in Review. Journal of

Marriage and Family. 964–980.

Bradbury, T. N. (1998). The Developmental Course of Marital Dysfunction.

Cambridge University Press.

Brehm, S. S., Miller, R. S., Perlman, D. & Campbell, S. M. (2002). Intimate

Relationship (3rd ed.). McGraw Hill.

Browne, C. H. (2014). The Strengthening Families Approach and Protective

Factors Framework: Branching Out and Reaching Deeper. Center for the

Study of Social Policy.

Bryant, C. M. & Conger, R. D. (1999). Marital Success and Domains of Social

Support in Long-Term Relationships: Does the Influence of Network

Members Ever End. Journal of Marriage and the Family, 61 (2), 437-450.

Burpee, L. & Langer, E. (2005). Mindfulness and Marital Satisfaction. Journal of

Adult Development, 12 (1), 43-51. doi:10.1007/s10804-005-1281-6

Chaplin, J. P. Dictionary of Psychology. Kamus Lengkap Psikologi. Kartini

Kartono (terj). 1997. PT Raja Grafindo Persada.

Chi, et.al. (2013). Similarity of Relationship Standards, Couple Communication

Patterns, and Marital Satisfaction Among Chinese Couples. Journal of

Family Psychology, 27 (5), 806–816. doi:10.1037/a0034113

Christine, W. S., dkk. (2010). Pengaruh Konflik Peran Keluarga dan Konflik

keluarga terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga sebagai

Intervening Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabodetabek).

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12 (2). 121-132.

Page 117: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

102

Claxton, A. (2011). Personality Traits and Marital Satisfaction within Enduring

Relationships: An Intra-Couple Discrepancy Approach. Journal of Social

and Personal Relationships, 29 (3), 375–396.

doi:10.1177/0265407511431183

Cloninger, S. (1993). Theories of Personality Understanding Persons. Prentice

Hall.

Devaney, C. & Canavan, J. (2016). What Works in Family Support.

doi:10.13140/RG.2.2.19840.64004

Dewi, E. M. & Basti. (2008). Konflik Perkawinan dan Model Penyelesaian

Konflik Pada Pasangan Suami Istri. Jurnal Psikologi, 2 (1). 42-51.

Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil. (2020). Registrasi Akta Perceraian di

DKI Jakarta Tahun 2019. Diunduh pada tanggal 30 Mei 2020 dari

http://statistik.jakarta.go.id

Dolan, P., Canavan, J., & Pinkerton, J. (2006). Family Support as Reflective

Practices. Jessica Kingsley Publishers.

El Hafiz, dkk. (2012). Konstruk Psikologi Kesabaran Dan Perannya dalam

Kebahagiaan Seseorang. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

Fani, S. & Kheirabadi, A. N. (2011). Personality Traits and Mental Divorce.

Social and Behavioral Sciences, 30, 671 – 675.

doi:10.1016/j.sbspro.2011.10.129

Feist & Feist. Theories of Personality. Teori Kepribadian: Buku 1. Handriatno

(terj). 2009a. Penerbit Salemba Humanika.

Feist & Feist. Theories of Personality. Teori Kepribadian: Buku 2. Handriatno

(terj). 2009b. Penerbit Salemba Humanika.

Fitzpatrick, M. A. (1988). Between Husband & Wives. Communication in

Marriage. Sage Publications.

Fouad, N. A., Cotter, E. W., Fitzpatrick, M. E., Kantamneni, N., Carter, L., &

Bernfeld, S. (2010). Development and Validation of the Family Influence

Scale. Journal of Career Assessment, 18 (3), 276–291.

doi:10.1177/1069072710364793

Fowers, B. J. & Olson, David H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A

Brief Research and Clinical Tool. Journal of Family Psychology, 7 (2),

176-185. https://psycnet.apa.org

Friedman & Schustack. (2006). Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern,

Edisi Ketiga jilid 1. Penerbit Erlangga.

Page 118: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

103

Garegozlo, R. M. & Javanmard, G. H. (2013). The Study of Relationship Between

Marital Satisfaction and Personality Characteristics in Iranian Families.

Procedia-Social and Behavioral Sciences, 396-399.

doi:10.1016/j.sbspro.2013.06.573

Gattis, et.al. (2004). Birds of a Feather or Strange Birds? Ties Among Personality

Dimensions, Similarity, and Marital Quality. Journal of Family

Psychology, 18 (4), 564–574. doi:10.1037/0893-3200.18.4.564

Gottlieb, B. H. (1983). Social Support Strategies (Guidelines for Mental Health

Practice). Sage Publications.

Hafid, H. & Ahsan (2016). Stres Kerja Shift Malam Dan Kinerja Perawat

Pelaksana di Ruang Rawat Inap. Jurnal Persatuan Perawat Nasional

Indonesia, 1 (2), 93-100.

Hashmi, H. A., Khurshid, M. & Hassan, I. (2007). Marital Adjusment, Stress and

Depression Among Working and Non-working Married Women. Journal

of Medical, 2 (1), 19-26.

Hendrick, S. (1988). A Generic Measure of Relationship Satisfaction. Journal of

Marriage and Family, 50 (1), 93-98. https://doi.org/10.1037/0022-

3514.54.6.980

Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan). Penerbit Erlangga.

Indria, I., Siregar, J. & Herawaty, Y. (2019). Hubungan Antara Kesabaran Dan

Stres Akademik pada Mahasiswa di Pekanbaru. Jurnal Fakultas Psikologi.

13 (1), 21-34.

Indriani, R. (2014). Pengaruh Kepribadian terhadap Kepuasan Perkawinan Wanita

Dewasa Awal pada Fase Awal Perkawinan Ditinjau dari Teori Trait

Kepribadian Big Five. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3

(1), 33-39.

Jayani, D. H. (2019). Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja Masih Didominasi Laki-

laki. Diunduh pada tanggal 31 Oktober 2019 dari

https://www.databoks.katadata.co.id

Jayani, D. H. (2020). Persebaran Perawat di Indonesia 2019. Diunduh pada

tanggal 30 Maret 2020 dari https://www.databoks.katadata.co.id

John, O. P. & Srivastava, S. (1999). The Big Five Trait Taxonomy: History,

Measurement, and Theoretical Perspective. Guilford.

Page 119: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

104

Kaufman, A. & Larson, P. J. (2011). Personality, Partner Similarity and Couple

Satisfaction: Do Opponents Attract or Birds of A Feather Flock Together?

Diunduh pada tanggal 23 Juni 2020 dari https://www.prepare-

enrich.com/pe/pdf/research/2011/personality_and_couple_satisfaction.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Profil Kesehatan Indonesia. (2016).

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.

Khan, F. & Aftab, S. (2013). Marital Satisfaction and Perceived Social Support as

Vulnerability Factors to Depression. American International Journal of

Social Science, 2 (5), 99-107.

Kirsh, S. J., Duffy, K. G. & Atwater, E. (2014). Psychology for living: Adjusment,

Growth and Behaviour Today (11th Edition). Pearson Prentice.

Kovaleva, et. al. (2013). Psychometric Properties of the BFI-K: A Cross-

Validation Study. The International Journal of Educational and

Psychological Assessment, 13 (1), 34-50.

Kumala, A. & Trihandayani, D. (2015). Peran Memaafkan dan Sabar dalam

Menciptakan Kepuasan Perkawinan. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi:

Kajian Empiris & Non-Empiris. 1 (1). 39-44.

https://doi.org/10.22236/JIPP-5

Lester, D., Haig, C. & Monello, R. (1989). Spouses Personality and Marital

Satisfaction. Person, Individual, Different. 10 (2), 253-254.

Mardiah, I. (2011). Pengaruh Religiusitas dan Family Support terhadap Happiness

pada Lansia di Panti Werda. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mastuti, E. (2005). Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi

dari IPIP) pada Mahasiswa Suku Jawa. Jurnal INSAN, 7 (3), 264-276.

Matlin, M. W. (2012). The Psychology of Woman (7th Ed). Thomson Wadsworth.

Mickelson, K. D., Claffey, S. T., Williams, S. L. (2006). The Moderating Role of

Gender and Gender Role Attitudes on the Link Between Spousal Support

and Marital Quality. Sex Roles, 55, 73–82. doi:10.1007/s11199-006-906-8

Miller, R. B. (2000). Misconceptions About The U-Shaped Curve of Marital

Satisfaction Over The Life Course. Family Science Review, 13 (1-2), 60-

73. doi: 10.26536/FSR.2000.13.01-02.05

Mujib, A. (2019). Teori Kepribadian Perspektif Psikologi Islam: Edisi Kedua. PT

Raja Grafindo Persada.

Page 120: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

105

Nofrizal, D. F. & Nugraha, S. (2017). Hubungan Antara Work Family Conflict

dan Marital Satisfaction (Studi Korelasi Pada Perawat yang Sudah

Menikah di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Dustira Cimahi). Prosiding

Psikologi, 3 (2), 632-638.

Oluwole., & Adebayo, D. (2008). Marital satisfaction: Connections of Self

Disclosure, Sexual Self- Efficacy and Spirituality Among Nigerian

Women. Pakistan Journal of Social Sciences, 5 (5), 464-469,

http://medwelljournals.com/abstract/?doi=pjssci.2008.464.469

Papalia, D. E., Olds, S. E. & Feldman, R. D. (2008). Human Development

(Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan. Penerbit Kencana.

Peshawaria, et.al. (2000). NIMH Family Support Scale. National Institute for the

Mentally Handicapped.

Prasetya, B. (2007). Usia Kronologis dan Usia Pernikahan sebagai Prediktor

Kepuasan Pernikahan pada Kaum Istri di Metro Manila. Indonesian

Psychological Journal, 22 (2), 101-107.

Pratiwi, P. (2017). Hubungan antara Religiusitas dengan Kepuasan Pernikahan

pada Dewasa Madya. Skripsi. Solo: Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Prianto, dkk. 2013. Rendahnya Komitmen Dalam Perkawinan Sebagai Sebab

Perceraian. Jurnal Komunitas, 5 (2), 208-218.

Rostami, A., Ghazinour, M. & Richter, J. (2013). Marital Satisfaction: The

Differential Impact of Social Support Dependent on Situation and Gender

in Medical Staff in Iran. Journal of Health Science, 5 (4), 151-164.

doi:10.5539/gjhs.v5n4p151

Rusdi, A. (2016). Patience In Islamic Psychology And Its Measurement. The 3rd

Inter-Islamic University Conference on Psychology. Diunduh pada tanggal

4 November 2019 dari https://www.researchgate.net

Saman, A. & Eva M. P. D. (2012). Pengaruh Motivasi Kerja dan Dukungan

Suami Terhadap Stres Konflik Peran Ganda dan Kepuasan Perkawinan

pada Wanita Karir. Jurnal Psikologi: Teori dan Terapan, 2 (2). 93-101.

Saputra, A. (2019). Hampir Setengah Juta Orang Bercerai di Indonesia

Sepanjang 2018. Diunduh tanggal 31 Oktober 2019 dari

http://www.news.detik.com.

Sari, E. I., Indriana, Y., Ariati, J. (2012). Hubungan Antara Kepribadian

Ekstraversi dengan Kepuasan Perkawinan pada Karyawan Wanita di PT

Indotama Omicron Kahar Purworejo. Jurnal Psikologi, 1 (1), 168-178.

Page 121: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

106

Spanier, G. B. (1976). Measuring Dyadic Adjustment: New Scales for Assesing

the Quality of Marriage and Similar Dyads. Journal of Marriage and the

Family, 38 (1), 15-28. https://doi.org./10.2307/350547

Subandi. (2011). Sabar: Sebuah Konsep Psikologi. Jurnal Psikologi, 38 (2), 215-

227.

Suryabrata, S. (1982). Psikologi Kepribadian. PT RajaGrafindo Persada.

Timmer, S. G. &Veroff, J. (2000). Family Ties and the Discontinuity of Divorce

in Black and White Newlywed Couples. Journal of Marriage and the

Family, 62, 349–361.

Umar, J. (2011). Bahan Kuliah Psikometri. UIN Jakarta. Tidak diterbitkan.

Yosep. (2019). Angka Perceraian Tinggi, Ada 5.110 Janda Muda Baru di Bogor.

Diunduh tanggal 31 Oktober 2019 dari http://radarbogor.id

Walgito, B. (2000). Bimbingan & Konseling Perkawinan. Penerbit Andi

Yogyakarta.

Wijaya, dkk. (2006). Hubungan Antara Shift Kerja dengan Gangguan tidur dan

Kelelahan Kerja Perawat Instalasi Rawat Darurat RS DR. Sardjito

Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: UGM.

Page 122: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

107

LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuisioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepada responden yang terhormat,

Saya Nabila Arantafika Riadi, mahasiswi Program Sarjana Strata-1 (S1) Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian

sebagai bagian dari pemenuhan tugas akhir (skripsi).

Jika Anda memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Wanita berusia minimal 20 tahun

2. Berprofesi sebagai perawat

3. Bekerja shift malam

4. Sudah menikah

Saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian

ini dengan mengisi beberapa pernyataan (terlampir). Adapun informasi yang Anda

berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian.

Atas perhatian dan partisipasi Anda, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Nabila Arantafika Riadi

Page 123: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

108

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya:

Nama / Inisial :

Agama :

Usia :

Tempat / Rumah Sakit bertugas saat ini :

Lama Pernikahan* : < 1 tahun 1 – 10 tahun > 11 tahun

Dengan mengisi kuisioner ini, saya setuju secara sukarela menjadi partisipan

dalam penelitian ini. Data yang saya berikan adalah data yang sebenar-benarnya

dan saya menyetujui bahwa data saya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian.

* = Berikan tanda centang () pilihan yang sesuai dengan diri Anda.

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu

jawaban yang paling menggambarkan diri Anda. Dalam hal ini tidak ada jawaban

benar atau salah.

Adapun pilihan jawaban sebagai berikut:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

AS = Agak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Page 124: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

109

SKALA 1

No. Pernyataan STS TS AS S SS

1. Saya dan suami sependapat dengan

prinsip hidup yang dijalani.

2. Saya dan suami kesulitan mengelola

keuangan.

3. Saya dan suami sependapat untuk

berbagi tugas rumah tangga.

4. Sesibuk apapun, saya meluangkan

waktu bersama suami.

5. Ketika memecahkan suatu masalah,

saya saling bertukar pikiran dengan

suami.

6. Saya lebih memilih kegiatan lain

dibandingkan menemani suami.

7. Saya mencium suami sebagai tanda

kasih sayang.

8. Saya menunjukan kasih sayang pada

suami dengan mengucapkan kata

cinta.

9. Saya menolak ajakan suami untuk

melakukan aktivitas seksual.

10. Saya menikmati aktivitas seksual

dengan suami.

11. Ketika bertengkar dengan suami,

saya membahas mengenai perpisahan

atau perceraian.

12. Saya ragu pernikahan saya akan

bertahan lama.

13. Saya melakukan apa saja untuk

Page 125: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

110

menjaga keutuhan rumah tangga

saya.

SKALA 2

No. Pernyataan STS TS AS S SS

1. Saya senang berbicara.

2. Saya senang mengkritik orang lain.

3. Saya melakukan pekerjaan dengan

tuntas.

4. Saya mudah murung.

5. Saya sering memunculkan ide baru.

6. Saya adalah orang yang tertutup.

7. Saya tidak mementingkan diri

sendiri.

8. Saya termasuk orang yang ceroboh.

9. Saya dapat mengatasi stres dengan

baik.

10. Saya memiliki rasa penasaran akan

banyak hal.

11. Saya adalah orang yang penuh

semangat.

12. Saya memulai pertengkaran dengan

orang lain.

13. Saya pekerja yang dapat diandalkan.

14. Saya mudah merasa tegang.

15. Saya adalah orang yang pemikir.

16. Saya antusias akan sesuatu.

17. Saya adalah orang yang pemaaf.

18. Saya termasuk orang yang tidak

teratur.

Page 126: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

111

19. Saya sering merasa khawatir.

20. Saya memiliki imajinasi yang kuat.

21. Saya adalah orang yang pendiam.

22. Saya mudah percaya kepada orang

lain.

23. Saya adalah orang yang pemalas.

24. Saya tidak mudah kecewa.

25. Saya senang berkreasi.

26. Saya adalah orang yang tegas.

27. Saya suka menyendiri.

28. Saya gigih dalam menuntaskan tugas.

29. Suasana hati saya mudah berubah.

30. Saya menghargai karya seni.

31. Saya termasuk orang yang pemalu.

32. Saya adalah orang yang penuh

perhatian.

33. Saya melakukan sesuatu dengan

efisien.

34. Saya tetap tenang dalam situasi

tertekan.

35 Saya memilih pekerjaan yang bersifat

rutin.

36. Saya mudah bergaul.

37. Saya berbuat kasar terhadap orang

lain.

38. Saya membuat perencanaan dan

menjalankannya.

39. Saya mudah gugup.

40. Saya senang membayangkan ide-ide.

41. Saya kurang berminat pada seni.

Page 127: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

112

42. Saya senang bekerja sama dengan

orang lain.

43. Saya mudah teralihkan.

44. Saya mahir dalam seni, musik, sastra.

SKALA 3

No. Pernyataan STS TS AS S SS

1. Ketika saya bekerja, mertua bersedia

menjaga anak-anak saya.

2. Saat saya sedang sakit, orang tua

menemani.

3. Ketika saya sedang kesulitan dalam

hal keuangan, orang tua saya

membantu meminjamkannya.

4. Orang tua saya memberikan motivasi

terkait pekerjaan yang saya jalani.

5. Saudara saya mengkritik kehidupan

pernikahan saya dan suami dengan

cara yang menyakitkan hati.

6. Orang tua saya tidak peduli jika saya

bertengkar dengan suami.

7. Saya dan suami tinggal terpisah dari

orang tua atau mertua.

8. Mertua saya sulit meluangkan waktu

untuk mendengarkan keluhan saya.

9. Orang tua saya memberikan masukan

membina rumah tangga yang

harmonis.

10. Ketika saya sakit, keluarga saya

membiarkan saja.

Page 128: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

113

11. Apabila mengalami konflik dengan

suami, mertua mau mendengar keluh

kesah saya.

12. Orang tua memberikan nasihat ketika

saya ada masalah rumah tangga.

13. Saudara saya mengatakan bahwa saya

merawat anak dengan baik.

14. Saudara saya memuji kesuksesan

karir saya.

15. Mertua saya tidak ragu memberikan

saran mengenai mendidik anak.

SKALA 4

No. Pernyataan STS TS AS S SS

1. Kemarahan saya mudah memuncak

ketika terjadi perbedaan.

2. Saya tidak merasa menyesal ketika

emosi saya tidak bisa terkontrol.

3. Saya mudah mengeluh ketika

menghadapi masalah.

4. Ketika dalam keadaan lelah, saya

tetap menjalankan kewajiban

beribadah.

5. Saya mempertimbangkan dampak

negatif dari apa yang saya lakukan.

6. Saya beribadah tepat pada waktunya.

7. Saya menerima pendapat orang lain

daripada memaksakan pendapat saya.

8. Saya tidak pernah merasa lelah dalam

beribadah.

Page 129: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

114

9. Ketika dalam keadaan marah, saya

melakukan hal buruk diluar kendali

saya.

10. Saya yakin setiap musibah pasti ada

hikmahnya.

11. Saya pantang menyerah ketika

menghadapi cobaan.

12. Ketika saya melakukan perbuatan

buruk terhadap orang lain, saya

merasa menyesal.

13. Saya merasa senang melaksanakan

rutinitas ibadah.

14. Saya merasa nyaman setiap kali

berdoa kepada Tuhan.

15. Masalah dalam hidup banyak

memberikan pembelajaran bagi saya.

Page 130: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

115

Lampiran 2

Hasil Uji Validitas

a. Kepuasan Pernikahan

UJI ANALISA KEPUASAN PERNIKAHAN

DA NI=13 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9

ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13

PM SY FI=PUAS.COR

MO NX=13 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PUAS

FR TD 12 11 TD 10 9 TD 8 7 TD 8 5 TD 11 7 TD 9 6 TD 5 1 TD 12 4 TD 5 3 TD

10 7 TD 11 10 TD 6 1 TD 7 2

FR TD 8 2 TD 10 2

PD

OU TV SS MI

Page 131: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

116

b. Kepribadian Big Five

a. Extraversion

UJI VALIDITAS KONSTRUK EXTRAVERSION

DA NI=8 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8

PM SY FI=EXTRA.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

EXTRA

FR TD 7 5 TD 5 2 TD 72 TD 6 1 TD 8 7 TD 8 5 TD 8 2 TD 5 4 TD 7 4

PD

OU TV SS MI

Page 132: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

117

b. Agreeableness

UJI VALIDITAS KONSTRUK AGREEABLENESS

DA NI=9 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8

ITEM_9

PM SY FI=AGREE.COR

MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

AGREE

FR TD 9 7 TD 9 3 TD 7 4 TD 6 2 TD 8 6 TD 9 5 TD 5 3

PD

OU TV SS MI

Page 133: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

118

c. Conscientiousness

UJI VALIDITAS KONSTRUK CONSCIENTIOUSNESS

DA NI=9 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8

ITEM_9

PM SY FI=CONS.COR

MO NX=9 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

CONS

FR TD 6 3 TD 9 4 TD 5 2 TD 8 5 TD 8 3 TD 3 2 TD 6 4 TD 9 3 TD 9 2

TD 9 5

PD

OU TV SS MI

Page 134: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

119

d. Neuroticism

UJI VALIDITAS KONSTRUK NEUROTICISM

DA NI=8 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8

PM SY FI=NEURO.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

NEURO

FR TD 7 5 TD 7 2 TD 5 2 TD 6 1

PD

OU TV SS MI

Page 135: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

120

e. Openness to Experience

UJI VALIDITAS KONSTRUK OPENNESS TO EXPERIENCE

DA NI=10 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8

ITEM_9 ITEM_10

PM SY FI=OPEN.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

OPEN

FR TD 9 6 TD 10 7 TD 5 1 TD 7 4 TD 10 3 TD 2 1 TD 6 5

PD

OU TV SS MI

Page 136: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

121

c. Dukungan Keluarga

a. Dukungan konkrit

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN KONKRIT

DA NI=4 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4

PM SY FI=KONKRIT.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

KONKRIT

FR TD 2 1

PD

OU TV SS MI

b. Dukungan emosional

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN EMOSIONAL

DA NI=3 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3

PM SY FI=EMOSI.COR

MO NX=3 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

EMOSI

PD

OU TV SS MI

Page 137: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

122

c. Dukungan saran

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN SARAN

DA NI=4 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4

PM SY FI=SARAN.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

PD

OU TV SS MI

Page 138: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

123

d. Dukungan penghargaan

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN PENGHARGAAN

DA NI=4 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4

PM SY FI=HARGA.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

HARGA

PD

OU TV SS MI

d. Sabar

a. Sabar dari musibah

UJI VALIDITAS KONSTRUK SABAR DARI MUSIBAH

DA NI=5 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5

PM SY FI=MUSIBAH.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

FR TD 5 3

PD

OU TV SS MI

Page 139: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

124

b. Sabar meninggalkan larangan

UJI VALIDITAS KONSTRUK SABAR MENINGGALKAN LARANGAN

DA NI=5 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5

PM SY FI=LARANG.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

LARANG

FR TD 5 3 TD 4 1

PD

OU TV SS MI

Page 140: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

125

c. Sabar menjalankan perintah

UJI VALIDITAS KONSTRUK SABAR MENJALANKAN PERINTAH

DA NI=5 NO=213 MA=PM

LA

ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5

PM SY FI=PERINTAH.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PERINTAH

FR TD 5 4 TD 5 2 TD 5 1 TD 4 1

PD

OU TV SS MI

Page 141: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

126

Lampiran 3

Hasil Analisis Data

a. Deskriptif Statistik

b. Uji Regresi

Page 142: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

127

Page 143: PENGARUH KEPRIBADIAN BIG FIVE, DUKUNGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53769...A) Fakultas Psikologi B) Agustus 2020 C) Nabila Arantafika Riadi D) Pengaruh Kepribadian

128