pengaruh keluarga terhadap perilaku politik dilihat...

215
PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT DARI LATAR BELAKANG KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK DALAM KELUARGA Studi Kepada Mahasiswa Fakultas Bidang Sosial dan Sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Syifa Izzati Nur Shabrina 1113112000053 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: lexuyen

Post on 20-Aug-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK

DILIHAT DARI LATAR BELAKANG KELUARGA DAN

SOSIALISASI POLITIK DALAM KELUARGA

Studi Kepada Mahasiswa Fakultas Bidang Sosial dan Sains

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Syifa Izzati Nur Shabrina

1113112000053

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models
Page 3: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models
Page 4: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models
Page 5: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models
Page 6: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

vi

ABSTRAK

Nama : Syifa Izzati Nur Shabrina

Judul :PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK

DILIHAT DARI LATAR BELAKANG KELUARGA DAN

SOSIALISASI POLITIK DALAM KELUARGA (Studi kepada

mahasiswa Fakultas Bidang Sosial dan Sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku politik yang dilihat

berdasarkan latar belakang keluarga dan proses terjadinya sosialisasi politik. Data

dikumpulkan dengan menggunakan metode survei yang dilakukan kepada Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini,

perilaku politik mahasiswa dipengaruhi oleh latar belakang keluarga dan sosialisasi

politik. Setiap variabel diukur dengan menggunakan beberapa indikator yang akan

menggambarkan karakteristik dari masing-masing variabel. Teknik analisis statistik

yang digunakan adalah structural equation models (SEM) dengan metode estimasi

partial least square (PLS)

Beradasarkan hasil pengolahan data antara variabel latar belakang keluarga

dan variabel sosialisasi politik terhadap perilaku politik, kedua variabel variabel latar

belakang keluarga dan variabel sosialisasi politik memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel perilaku politik. Hal ini terllihat dari hasil t hitung dari kedua

variabel, yaitu: X1 = 2,797 dan X2 = 2,788 yang lebih besar dari t tabel (1,96)

sehingga Ho ditolak dan memberikan kesimpulan bahwa variabel latar belakang

keluargaa dan sosialisasi politik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

perubahan variabel perilaku politik.

Sementara itu hasil dari kalkulasi yang diterima oleh variabel perilaku (Y)

adalah sebesar 0,2037 atau 20,37%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model yang didapatkan di mana variabel eksogen yaitu latar belakang

keluarga (X1) dan sosialisasi politik (X2) memiliki pengaruh terhadap perubahan

variabel perilaku politik (Y) sebesar 20,37%, dengan rincian variabel latar belakang

keluarga memberikan kontribusi sebesar 9,38% dan variabel sosialisasi politik

memberikan kontribusi sebesar 10,99%.

Kata kunci: Latar Belakang Keluarga, Sosialisasi Politik, Perilaku Politik.

Page 7: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam

yang telah memberikan kemudahan dan keberkahan bagi seluruh umat manusia

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Keluarga

Terhadap Perilaku Politik: Studi Kepada Mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta” untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S1) dalam Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini tidak akan muncul dan selesai tanpa adanya berkat pertolongan

dari Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak, hingga akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-

banyaknya kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iding Rosyidin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Suryani, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bambang Ruswandi, M.Stat selaku dosen pembimbing yang sudah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing dengan sabar, memberi nasihat,

masukan dan saran sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Adi Prayitno M.Si selaku dosen Matakuliah Perilaku Politik yang sudah

bersedia membantu peneliti dengan memberikan masukan serta saran,

sehingga penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Ilmu Politik yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala dedikasinya yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

7. Kedua orang tua tercinta Ayah dan Mamah yang tidak pernah berhenti

mendukung, mengingatkan serta mendo’a kan peneliti, sehingga harapan

mereka agar skripsi ini selesai terkabulkan juga. Khususnya untuk kerja keras

Ayah yang tidak pernah lelah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya,

sehingga peneliti bisa sampai pada tahap ini. Terimakasih banyak Ayah.

8. Nenek tercinta (Mimi), terimakasih karena tidak pernah bosan memanjatkan

do’a untuk setiap langkah yang peneliti pijak.

Page 8: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

viii

9. Keluarga besar Alm. Abah Ahmad dan Alm. Bapak H. Nawawi, terutama om

dan tante, serta sepupu-sepupu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih atas dukungan, semangat, serta do’a kalian.

10. Teman-teman Ilmu Politik (B) 2013 Dzikrina, Tiara Manisha, Tiara Marisa,

Masayu, Eli, Irin, Pinkan, Yusrina, Firdha, Sultan, Kiwil, Dhany, Kikoy,

Hisyam, Fikri, Umam, Gilang, Zul, Famal, Azis, Shidki, Alfian, Badron,

Kholid, Padlan, Mahatma, Juple, Ical, Bagol, Hendri. Penulis ucapkan

terimakasih atas kenangan, pelajaran berharga, serta kekompakan yang selalu

terjaga sejak awal masuk kuliah dan bahkan sampai saat ini. Khususnya

kepada Manisha dan Irin yang selalu memberikan motivasi, yang selalu

menemani dan yang selalu ada untuk penulis, sejak skripsi ini baru dibuat

sampai skripsi ini selesai. Terimakasih juga kepada Tiara Marisa, yang sudah

menjadi teman setia ke perpustkaan dan ke kampus selama masa awal

bimbingan berlangsung.

11. Para responden dari setiap Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

penulis ucapkan terimakasih kasih sebanyak-banyaknya karena telah

meluangkan sedikit waktunya untuk membantu penulis dalam mengisi

kuesioner yang telah ada. sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan

semestinya.

Karena tanpa kehadiran mereka, sangat sulit bagi peneliti untuk

menyelesaikan penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat atas

kebaikan dan membalas segala kebaikan mereka yang tanpa sadar telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Tentunya peneliti bukanlah orang yang

sempurna, sehingga mohon maaf atas segala kekurangan dalam penelitian ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 2018

Syifa Izzati Nur Shabrina

Page 9: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xx

DAFTAR PERSAMAAN ........................................................................................ xxi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ...................................................................................... 1

B. Pertanyaan Masalah ...................................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP ................................................................ 17

A. Latar Belakang Keluarga ............................................................................... 17

B. Sosialisasi Politik .......................................................................................... 20

1. Agen Sosialisasi Politik ........................................................................... 21

C. Perilaku Politik .............................................................................................. 25

1. Pendekatan Sosiologis ............................................................................. 27

2. Pendekatan Psikologis ............................................................................. 29

3. Pendekatan Pilihan Rasional ................................................................... 35

D. Partisipasi Politik .......................................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 39

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 39

B. Objek Penelitian ............................................................................................ 40

Page 10: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

x

C. Teknik Ukuran Sampel ................................................................................. 41

1. Teknik Sampling ..................................................................................... 41

2. Sampel ..................................................................................................... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 45

E. Definisi Operasional ...................................................................................... 47

F. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 49

G. Hipotesis ........................................................................................................ 52

1. Hipotesis Latar Belakang Keluarga ........................................................ 52

2. Hipotesis Sosialisasi Politik .................................................................... 52

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 52

I. Tahap Pemodelan (SEM) dengan (PLS) ....................................................... 55

1. Membangung Model Berbasis Teori ....................................................... 55

2. Estimasi Parameter .................................................................................. 57

3. Evaluasi Kesesuaian Model Pengukuran (Outer Model) ........................ 57

4. Evaluasi Kesesuaian Model Struktural (Inner Model) ............................ 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 60

A. Gambaran Tempat Penelitian ........................................................................ 60

1. Sejarah Latar Belakang UIN Syarif HIdayatullah Jakarta ...................... 60

B. Deskripsi Demografi Responden .................................................................. 62

C. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 68

D. Hasil Kuesioner ............................................................................................. 73

1. Latar Belakang Keluarga ......................................................................... 73

2. Sosialisasi Politik .................................................................................... 80

3. Perilaku Politik ........................................................................................ 85

E. Tabulasi Variabel Penelitian Dengan Data Demografi ................................. 107

F. Hasil Estimasi Parameter dan Path Diagram ................................................. 145

G. Evaluasi Kesesuaian Outer Model ................................................................ 146

H. Hasil Estimasi Parameter dan Path Diagram Valid ....................................... 151

I. Hasil Evaluasi Kesesuaian Outer Model ....................................................... 152

J. Analisis Outer Model Pada Variabel Latar Belakang Keluarga ................... 155

K. Analisis Outer Model Pada Variabel Sosialisasi Politik ............................... 157

L. Analisis Outer Pada Variabel Perilaku Politik .............................................. 159

M. Evaluasi Kesesuaian Inner Model ................................................................. 160

N. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 134

O. Analisis Inner Model Pada Variabel Perilaku Politik ................................... 161

P. Analisis Data ................................................................................................. 163

Page 11: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xi

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 174

A. Kesimpulan ................................................................................................... 174

B. Saran .............................................................................................................. 175

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. xxii

LAMPIRAN ............................................................................................................. xxvii

Page 12: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xii

DAFTAR TABEL

Tabel III.B Populasi Mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta .......................................................................... 41

Tabel III.C Populasi Sampel Per-Fakultas ........................................................... 45

Tabel III.D Kategori Pilihan Dalam Skala Likert ................................................ 46

Tabel III.E.1 Definisi Operasional Variabel Latar Belakang Keluarga .................. 48

Tabel III.E.2 Definisi Operasional Variabel Sosialisasi Politik .............................. 48

Tabel III.E.3 Definisi Operasional Variabel Perilaku Politik ................................. 49

Tabel IV.B.1 Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Fakultas ................... 63

Tabel IV.B.2 Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 64

Tabel IV.B.3 Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan

Pendidikan Orang Tua ....................................................................... 64

Tabel IV.B.4 Deskripsi Demograsi Responden Berdasarkan

Pekerjaan Orang Tua ......................................................................... 65

Tabel IV.B.5 Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan

Pendapatan Orang Tua ...................................................................... 67

Tabel IV.B.6 Deskripsi Demograsi Responden Berdasarkan

Asal Sekolah ...................................................................................... 68

Page 13: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xiii

Tabel IV.C.1 Pengujian Validitas dan Realiabilitas Variabel Latar Belakang

Keluarga Dimensi Status Sosial Ekonomi ......................................... 69

Tabel IV.C.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosialisasi Politik

Dimensi Komunikasi ......................................................................... 70

Tabel IV.C.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Sosiologis ........................................................ 70

Tabel IV.C.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Psikologis ........................................................ 71

Tabel IV.C.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Pilihan Rasional ............................................... 72

Tabel IV.C.6 Pengujian Validitas dan Relibilitas Variabel Perilaku Politik

Dimensi Partisipasi Politik ............................................................... 72

Tabel IV.D.1 Keluarga Aktif Dalam Kegiatan Masyarakat .................................... 74

Tabel IV.D.2 Keluarga Memiliki Pengaruh di Masyarakat ..................................... 75

Tabel IV.D.3 Keluarga Berkecukupan Secara Ekonomi ......................................... 76

Tabel IV.D.4 Keluarga Berpendidikan Tinggi ........................................................ 77

Tabel IV.D.5 Keluarga Penganut Agama yang Taat ............................................... 78

Tabel IV.D.6 Keluarga Selalu Melaksanakan Ibadah Tepat Waktu ........................ 79

Tabel IV.D.7 Keluarga Menerapkan Ajaran Agama Dalam Kehidupan

Sehari-hari ......................................................................................... 80

Page 14: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xiv

Tabel IV.D.8 Keluarga Sebagai Sarana Pendidikan Politik Pertama ...................... 82

Tabel IV.D.9 Keluarga Sumber Informasi Politik Pertama ..................................... 83

Tabel IV.D.10 Keluarga Pembentuk Karakter Berpolitik ......................................... 84

Tabel IV.D.11 Keluarga Sebagai Sarana Berdiskusi ................................................. 85

Tabel IV.D.12 Faktor Suku ....................................................................................... 87

Tabel IV.D.13 Faktor Agama .................................................................................... 88

Tabel IV.D.14 Faktor Ekonomi Calon Knadidat ....................................................... 89

Tabel IV.D.15 Faktor Pekerjaan Calon Kandidat ...................................................... 90

Tabel IV.D.16 Faktor Pendidikan Calon Kandidat ................................................... 91

Tabel IV.D.17 Faktor Jenis Kelamin ......................................................................... 92

Tabel IV.D.18 Faktor Isu yang Berkembang ............................................................. 93

Tabel IV.D.19 Orang Tua Partisipan Partai ............................................................... 94

Tabel IV.D.20 Karakter Calon Kandidat ................................................................... 95

Tabel IV.D.21 Popularitas Calon Knadidat ............................................................... 96

Tabel IV.D.22 Ideologi Partai ................................................................................... 97

Tabel IV.D.23 Mengenal Calon Kandidat ................................................................. 98

Tabel IV.D.24 Kinerja Partai ..................................................................................... 99

Tabel IV.D.25 Hasil Nyata Kinerja Kandidat ........................................................... 100

Tabel IV.D.26 Kebijakan Partai Atau Calon Kandidat ............................................. 101

Page 15: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xv

Tabel IV.D.27 Kesejahteraan Hidup ......................................................................... 102

Tabel IV.D.28 Mengikuti Kampanye ........................................................................ 103

Tabel IV.D.29 Donatur Kampanye ............................................................................ 104

Tabel IV.D.30 Menjadi Panitia Pemilu ..................................................................... 105

Tabel IV.D.31 Calon Knadidat Unggulan ................................................................. 106

Tabel IV.D.32 Menyumbangkan Suara ..................................................................... 107

Tabel IV.E.1 Tingkatan Skala ................................................................................. 109

Tabel IV.E.2 Frekuensi Data Variabel Latar Belakang Keluarga ........................... 109

Tabel IV.E.3 Frekuensi Data Variabel Sosialisasi Politik ...................................... 110

Tabel IV.E.4 Frekuensi Data Variabel Perilaku Politik .......................................... 111

Tabel IV.E.5 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga

Terhadap Fakultas ............................................................................. 112

Tabel IV.E.6 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Jenis Kelamin .................................................................................... 113

Tabel IV.E.7 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ayah ............................................................................... 115

Tabel IV.E.8 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ibu ................................................................................... 117

Tabel IV.E.9 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Page 16: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xvi

Pendapatan Ayah ............................................................................... 118

Tabel IV.E.10 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Trhadap

Pendapatan Ibu .................................................................................. 120

Tabel IV.E.11 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Asal Sekolah Responden ................................................................... 121

Tabel IV.E.12 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik

Terhadap Fakultas ............................................................................. 123

Tabel IV.E.13 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Jenis Kelamin .................................................................................... 124

Tabel IV.E.14 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Pendidikan Ayah ............................................................................... 126

Tabel IV.E.15 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Pendidikan Ibu ................................................................................... 127

Tabel IV.E.16 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Pendapatan Ayah ............................................................................... 129

Tabel IV.E.17 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Pendapatan Ibu .................................................................................. 130

Tabel IV.E.18 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Asal Sekolah Responden ................................................................... 132

Tabel IV.E.19 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Page 17: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xvii

Fakultas .............................................................................................. 133

Tabel IV.E.20 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Jenis Kelamin .................................................................................... 134

Tabel IV.E.21 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Pendidikan Ayah ............................................................................... 135

Tabel IV.E.22 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Pendidikan Ibu ................................................................................... 137

Tabel IV.E.23 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Pendapatan Ayah ............................................................................... 138

Tabel IV.E.24 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Pendapatan Ibu .................................................................................. 140

Tabel IV.E.25 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap

Asal Sekolah Responden ................................................................... 141

Tabel IV.E.26 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel

Latar Belakang Keluarga ................................................................... 142

Tabel IV.E.27 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel

Sosialisasi Politik ............................................................................... 144

Tabel IV.G.1 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Latar Belakang

Keluarga Dimensi Status Sosial Ekonomi ......................................... 147

Tabel IV.G2 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Sosialisasi Politik

Dimensi Komunikasi ......................................................................... 147

Tabel IV.G.3 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Sosiologis ........................................................ 148

Page 18: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xviii

Tabel IV.G.4 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Psikologis ........................................................ 149

Tabel IV.G.5 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

Dimensi Pendekatan Pilihan Rasional ............................................... 149

Tabel IV.G.6 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

Dimensi Partisipasi Politik ................................................................ 160

Tabel IV.I.1 Hasil Validitas Outer Model .............................................................. 153

Tabel IV.I.2 Pengujian Reliabilitas Outer Model Variabel

Latar Belakang Keluarga ................................................................... 154

Tabel.IV.I.3 Pengujian Reliabilittas Outer Model Variabel Sosialisai

Politik ................................................................................................ 154

Tabel IV.I.4 Pengujian Reliabilitas Outer Model Variabel Perilaku

Politik ................................................................................................ 155

Tabel IV.J.1 Nilai Standardized Loading Terhadap Laten

Latar Belakang Keluarga ................................................................... 156

Tabel IV.K.1 Nilai Standardized Loading Terhadap Laten

Sosialisasi Politik ............................................................................... 158

Tabel IV.L.1 Nilai Standardized Loading Terhadap Laten

Perilaku Politik .................................................................................. 159

Tabel IV.M.1 Pengujian Inner Model ...................................................................... 161

Tabel IV.N.1 Ringkasan dan Pengujian Koefisien Jalur ......................................... 162

Tabel IV.O.1 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel

X1 Terhadap Y .................................................................................. 164

Page 19: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xix

Tabel IV.O.2 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel

X2 Terhadap Y .................................................................................. 165

Tabel IV.O.3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel

X1 dan X2 Terhadap Y ...................................................................... 166

Page 20: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.F.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Keluarga Terhadap

Perilaku Politik ............................................................................. 49

Gambar IV.F.1 Path Diagram Hasil Estimasi Parameter ....................................... 145

Gambar IV.F.2 Path Diagram Hasil Estimasi Parameter ....................................... 146

Gambar IV.H.1 Path Diagram Valid Hasil Estimasi Parameter ............................. 151

Gambar IV.H.2 Path Diagram Valid Hasil Estimasi Parameter ............................. 152

Gambar IV.O.1 Diagram Jalur Mode Struktural (Inner Model) ............................. 164

Page 21: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxi

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan III.C.1 Estok Cowwan Nonprobality ................................................... 43

Persamaan III.C.2 Komposisi Proposional ............................................................ 44

Persamaan III.H.1 Koefisien Item Total Corelation ............................................. 53

Persamaan III.H.2 Alpha Cronbach ....................................................................... 55

Persamaan III.I.1 Rumus Q-Square ...................................................................... 58

Page 22: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Perilaku politik merupakan pemikiran yang berasal dari dalam diri yang

berhubungan dengan sistem politik yang ada, seperti kegiatan pemilihan umum.1 Di

Indonesia pemilihan umum merupakan pelaksanaan kedaulatan rakyat, yang

mengharuskan setiap warga negara nya ikut berpatisipasi bagi yang sudah memiliki

hak untuk memilih.

Namun pada pelaksanaannya masih saja ada pemilih muda yang mana adalah

mereka yang sudah memasuki usia pemilih dengan rentang usia antara 17-21 tahun2,

yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari

presentase jumlah pemilih muda dalam pemilu 2014 yang cenderung rendah yaitu

50,2%, tingkat partisipasi yang paling rendah adalah siswa dan mahasiswa tingkat

awal.3

Menurut Ramlan surbakti, terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

perilaku politik individu. Salah satunya adalah yang berasal dari lingkungan sosial

1 Jack C. Plano, Robert E. Ring, dan Helena S Robin, Kamus Analisa Politik (Jakarta:

Rajawali Press, 1985), 280. 2 Sigit Joyowardono dan Titik Prihati Wahyuningsih, ed., Pedoman Pendidikan Pemilih

(Jakarta: Komisi Pemilihan Umum Republlik Indonesia, 2015), 15. 3 Arisa Permata Siwi, “Dua Faktor Rendahnya Partisipasi Politik Pemilih Muda,”

http://m.metrotvnews.com. 21 Juli 2014 pukul 21:52 WIB. Diunduh pada 4 September 2018 pukul

16:54 WIB.

Page 23: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

2

politik langsung, yaitu keluarga.4 Pada penelitian ini, pengaruh yang diberikan

keluarga terhadap perilaku politik dilihat dari latar belakang keluarga dan sosialisasi

politik.

Latar belakang keluarga merupakan asal mula terbentuknya keluarga, yang di

dasarkan pada beberapa aspek kehidupan. Salah satunya adalah status sosial ekonomi.

Status sosial ekonomi adalah kedudukan individu yang dilihat berdasarkan unsur

ekonomi. Seperti unsur pendapatan, pendapatan, pendidikan, sosial sampai dengan

agama. Endang Sri Indrawari dalam penelitiannya mengakatakan bahwa, tinggi-

rendahnya status ekonomi dalam keluarga sangat mempengaruhi intensitas

komunikasi antar anggota keluarga.5 Intensitas komunikasi ini nantinya juga akan

berpengaruh kepada proses sosialisasi politik dalam keluarga.

Sosialisasi politik seringkali dikenal sebagai proses pengenalan sistem politik

yang dilakukan seseorang kepada seorang lainnya berdasarkan pengalaman yang

pernah dialami sebelumnya.6 Sosialisasi politik sebaiknya dimulai sejak individu

masih berusia anak-anak, karena sosialisasi politik pada masa ini merupakan

momentum penting dalam pembentukan sekaligus pengarahan politik kepada

individu. Sosialisasi politik bertujuan untuk menguatkan sikap politik individu,

sehingga sistem politik yang ada bisa dipelihara baik nantinya.

4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,

2010), 169. 5 Endang Sri Indrawati, “Status Sosial Ekonomi dan Intensitas Komunikasi Keluarga Pada

Panggung Kidul Semarang Utara,” Jurnal Psikologi IRT Universitas Diponegoro 14 (April 2015): 52-

57. 6 Gabriel A. Almonda dan Sidney Verba, Budaya Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1984), 325.

Page 24: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

3

Sebagai kelompok sosial yang melakukan sosialisasi politik pertama bagi

kehidupan setiap individu, serta interaksi yang telah terjadi dalam kurun waktu yang

panjang membuat keluarga merasa tidak menemukan masalah yang berarti dalam

proses sosialisasi politik. Karena sejatinya setiap individu dilahirkan untuk menerima

serta menanggapi segala informasi yang di dapatnya.

Pada prosesnya, sosialisasi politik terjadi melalui interaksi yang terjadi antara

anggota keluarga, yaitu orang tua dengan individu. Di mana orang tua selaku

significant others dan sosok yang paling berpengaruh dalam keluarga, orang tua

memiliki peran yang paling strategis dalam mengajarkan sekaligus menanamkan

nilai, norma dan peran ke dalam diri individu. Dengan kekuasaan yang orang tua

miliki proses pengajaran dan penanaman nilai bukan menjadi sesuatu yang sulit untuk

dilakukan, bahkan dengan cara orang tua menerapkan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan sehari-hari, pentransformasian nilai-nilai kepada individu akan terjadi

dengan sangat baik. Sehingga individu akan dapat dengan mudah memahami dan

menerapkan sendiri nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.

Keluarga atau lebih khususnya orang tua memiliki peran yang sangat penting

dalam membentuk karakter berpolitik individu sejak mereka kecil, dengan begitu saat

nanti individu mulai beranjak dewasa individu sudah memiliki pola pikir yang

matang dan cermat untuk bisa mengambil keputusan dan berpartisipasi secara

langsung dalam ranah politik. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Almond, proses

sosialisasi yang terjadi di dalam keluarga selalu bersifat searah: di mana pengalaman

Page 25: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

4

yang dimiliki keluarga memiliki pengaruh penting pada struktur sekunder politik.

Seperti hal nya, sikap berpolitik orang Jerman terhadap penguasa tergantung pada

struktur kekuasaan di dalam keluarga mereka masing-masing.7

Sebagai determinant factor atau faktor penentu, keluarga atau orang tua pasti

menjadi panutan bagi individu. Mulai dari cara bertutur kata, cara menghadapi

masalah, sampai dengan minat mereka terhadap politik. Peran keluarga atau orang tua

dalam pendidikan politik tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman kepada

individu tentang hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Hingga individu beranjak dewasa, individu harus memiliki

kesadaran sendiri mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Seperti

kewajibannya dalam berpartisipasi pada pemilihan umum dan hak nya untuk

menyalurkan pilihan suaranya.

Pada penerapan pemahaman atau nilai-nilai yang mengandung unsur politik

dalam keluarga terjadi melalui proses komunikasi, yang mana dari komunikasi ini

akan menghasilkan interaksi. Komunikasi berarti memiliki tafsiran kepada perilaku

orang lain yang berwujud pembicaraan gerak-gerik badaniah, sikap, dan perasaan

yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.8 Keberhasilan sosialisasi politik keluarga

dalam mempengaruhi perilaku politik individu tentunya tidak terlepas dari

komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anaknya.

7 Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1984), 325.

8 Neko Harada, “Sosialisasi Politik Di Lingkungan Keluarga,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara Medan, 2011), 13.

Page 26: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang

memiliki mahasiswa yang mana adalah mereka yang memiliki rentang usia 19-21

tahun, berasal dari dua latar pendidikan berbeda. Yaitu pesantren dan non pesantren.

Dimana kedua mahasiswa yang berasal dari dua latar pendidikan yang berbeda ini

juga memiliki pilihan Fakultas yang berbeda-beda. Umumnya mahasiswa dengan

latar pendidikan non pesantren akan lebih memilih Fakultas umum, sedangkan bagi

mahasiswa dengan latar pendidikan pesantren cenderung lebih memilih Fakultas

keagamaan.

Terdapat 11 Fakultas yang berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana

pengelompokannya dilihat berdasarkan sistem paket pada ujian masuk SPMB

Mandiri UIN Syarif HIdayatullah Jakarta. Terdapat tiga paket, diantaranya paket A

merupakan prodi sosial dan keagamaan, kemudian paket B merupakan prodi sains,

dan paket C merupakan paket campuran antara prodi sosial, sains dan keagamaan.9

Sehingga jika dilihat dari mata kuliah yang dipelajari, seharusnya yang

memiliki ketertarikan pada bidang politik adalah mahasiswa yang berasal dari

Fakultas umum. Tapi pada kenyataannya, aktor politik seperti Azyumardi Azra,

Fachri Ali, Syaiful Mujani, Ali Munhanif, dan Burhanudin Muhtadi adalah berasal

dari Fakultas keagamaan. Sedangkan dari Fakultas umum sampai saat ini masih

belum terlihat adanya tokoh yang muncul di ranah politik Indonesia.

9Tim redaksi berita UIN online, “Jalur SPMB Mandiri Tawarkan 57 Program Studi,”

http://www.uinjkt.ac.id. 21 maret 2018. Diunduh pada tanggal 1 September 2018 pukul 06.46 WIB.

Page 27: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

6

Dari dua latar pendidikan mahasiswa ini, ada ciri khas yang berkaitan dengan

intensitas pertemuan dengan keluarga dan hal ini pun berpengaruh dengan perilaku

politik mereka. Seperti yang dikatakan oleh Haryanto, besarnya pengaruh yang

diberikan oleh Agen soisalisasi politik (keluarga) terhadap individu tergantung dari

intensitas interaksi yang terjadi antara individu dan agen (keluarga).10

Di mana

mahasiswa dengan latar pendidikan pesantren, intensitas pertemuan dengan

keluarganya sangatlah minim. Jadi perilaku politik mereka banyak dipengaruhi pihak

lain, seperti dari teman-teman dan pondok pesantrennya. Sedangkan bagi mereka

yang berlatar pendidikan non pesantren memiliki intensitas pertemuan dengan

keluarga lebih banyak, sehingga perilaku politik mereka dimungkinkan dipengaruhi

oleh keluarga. Karenanya penelitian ini lebih ditunjukan kepada mahasiswa Fakultas

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hal-hal yang digambarkan di atas, pengaruh keluarga terhadap

perilaku politik, dan sejauh mana keluarga selaku kelompok sosialisasi pertama

dalam kehidupan mahasiswa mempengaruhi perilaku politik mereka menjadi hal yang

sangat menarik untuk dibahas dan dikaji lebih mendalam. Oleh karenanya peneliti

memilih judul skripsi mengenai “Pengaruh Keluarga Terhadap Perilaku Politik

Dilihat dari Latar Belakang Keluarga Dan Sosialisasi Politik dalam Keluarga”

Studi Kepada Mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Pertanyaan Penelitian

10

Haryanto, Sistem Politik:Suatu Pengantar (Yogyakarta: Liberty, 1982), 33

Page 28: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

7

1. Bagaimana karakteristik latar belakang keluarga mahasiswa Fakultas umum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Bagaimana karakteristik sosialisasi politik mahasiswa Fakultas umum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta?

3. Bagaimana karakteristik perilaku politik mahasiswa Fakultas umum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta?

4. Apakah latar belakang keluarga berpengaruh pada perilaku politik mahasiswa

Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

5. Apakah sosialisasi politik berpengaruh pada perilaku politik mahasiswa

Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

6. Seberapa besar pengaruh latar belakang keluarga dan sosialisasi politik

terhadap perilaku politik mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

C.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik latar belakang keluarga mahasiswa Fakultas

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 29: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

8

2. Untuk mengetahui karakteristik sosialisasi politik mahasiswa Fakultas umum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Untuk mengetahui karakteristik perilaku politik mahasiswa Fakultas umum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Untuk mengetahui tingkat pengaruh latar belakang keluarga dalam

mempengaruhi perilaku politik mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

5. Untuk mengetahui tingkat pengaruh sosialisasi politik dalam mempengaruhi

perilaku politik mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latar belakang keluarga dan

sosialisasi politik terhadap perilaku politik mahasiswa Fakultas umum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

C.2 Manfaat Penelitian

a) Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak

orang, terutama orang-orang yang juga memiliki kepentingan yang sama dengan yang

dimiliki oleh peneliti, sehingga penelitian ini bisa menjadi tambahan refrensi.

b) Manfaat Akademis

Selain itu, peneliti berharap jika penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

dan informasi baru bagi masyarakat luas dan juga bagi para mahasiswa, khususnya

mahasiswa prodi ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga kepada

Page 30: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

9

pemerhati permasalahan pemilu. Sedangkan sebagai objeknya, hasil penelitian ini

bisa menjadi bahan masukan yang dapat memberikan perbandingan tentang pengaruh

keluarga dilain waktu.

A. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang peneliti kerjakan saat ini, terdapat beberapa literatur

bacaan yang peneliti jadikan sebagai acuan dalam penulisan dan pelaksanaan

penelitian. Literatur di sini yang peneliti sebut sebagai tinjauan pustaka, bertujuan

untuk menemukan bagian menarik dari penelitian yang tengah peneliti lakukan

sekaligus sebagai perbandingan dari masalah penelitian yang sedang peneliti bahas

yaitu mengenai: Pengaruh Keluarga Terhadap Perilaku Politik, Dilihat Dari Latar

Belakang Keluarga dan Sosialisasi Politik Dalam Keluarga.

Pertama, skripsi yang berjudul Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi

Politik terhadap Orientasi Politik Pemilih Pemula dalam Pemilihan Gubernur Jawa

Barat di Kabupaten Indramayu, yang ditulis oleh Iim Shoimah Mahasiswi

Universitas Negeri Semarang, Program Studi Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas

Ilmu Sosial tahun 2013. Pada penelitiannya Iim Soimah mencoba menguraikan

mengenai peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik dalam mempengaruhi

orientasi politik pemilih pemula, yang dimana selama ini para pemilih pemula di

Indonesia kurang memiliki kesadaran juga pengetahuan politik yang dimiliki oleh

pemilih pemula dirasa masih kurang, sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh banyak

pihak. Selain itu Iim Soimah juga memaparkan bagaimana keluarga sebagai

Page 31: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

10

kelompok sosial yang pertama kali ditemui oleh individu, sekaligus yang memiliki

peran penting dalam menggembleng individu sebelum terjun langsung ke dalam

masyarakat. Dan juga Pada penelitian yang dilakukannya ini, terdapat beberapa teori

yang digunakannya. Antara lain adalah teori peran, keluarga, agen sosialisasi politik,

orientasi politik dan pemilih pemula. Iim Soimah menemukan dalam penelitiannya

bahwa keluarga mempengaruhi orientasi politik pemula melalui perannya dengan

memberkan informasi politik

Kedua, skripsi yang berjudul Pengaruh Popularitas terhadap Pilihan Pemilih

Pemula (Fenomena Masuknya Artis dalam Politik) Studi Kasus: Mahasiswa

Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, skripsi tersebut ditulis oleh Rika Rubyanti,

Mahasiswi Universitas Sumatera Utara, Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik 2009. Pada penelitiannya Rika Rubyanti mengurikan

fenomena para artis ibukota yang mulai melenggang di ranah politik, dimana para

artis ini yang sebelumnya kapasitas para artis ini digunakan hanya untuk menarik

masa, namun semakin kesini para artis mulai merambah posisi eksekutif. Hal seperti

ini tentunya menarik perhatian banyak pihak, beberapa kader dari partai politik mulai

melakukan protes karena posisinya dalam pemilihan calon legislatif tergeser dengan

keberadaan para artis. Kondisi seperti ini tidak lain karena masyarakat Indonesia

masih sangat terpengaruh dengan adanya figuritas kandidat terhadap pilihan pemilih.

Dimana sebagain besar masyarakat Indonesia masih menggunakan pilihannya

berdasarkan priomordial. Selain itu masyarakat Indonesia masih cenderung bersifat

Page 32: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

11

parokhial, di mana masyarakat memposisikan dirinya sebagai orang yang pasif dalam

politik. Sehingga dalam situasi seperti ini banyak oknum yang memanfaatkan dengan

menjual isu kedaerahan, agama dan juga popularitas kandidat.

Ketiga, skripsi yang berjudul Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional

Dalam Kemenangan Jokowi-Basuki Pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta

2012), skripsi tersebut ditulis oleh Muhammad Ferdiansyah Zidni, mahasiswa

Universitas Negri Islam Jakarta, Program studi Ilmu politik, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik 2014. Dalam skripsinya ini Ferdiansyah mamaparkan perihal

kemenangan yang diraih oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahya, terjadi karena

keduanya menggunakan pendekatan pilihan rasional dalam kampanye nya. Kemudian

Ferdiansyah menjelaskan secara detail bagaimana perilaku pemilih di Jakarta yang

mulai memasuki fase kritis. Di sini juga Ferdiansyah menjelaskan bahwa orientasi

politik masyarakat tidak lagi hanya sekedar menjadikan pilihan politik mereka

sebagai suatu kebetulan, namun mereka telah mempertimbangkan akan keuntungan

apa yang kedepannya akan mereka dapatkan dari pasangan calon. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Muhammad Ferdiansyah hanya menggunakan teori perilaku

pemilih, di mana Ferdiansyah lebih condong menggunakan pendekatan pilihan

rasional. Dalam penelitiannya Ferdiansyah menemukan jika kemenangan yang di

dapatkan oleh Jokowi-Basuki adalah sebuah anomali. Peristiwa ini terjadi karena

masyarakat Jakarta mulai mampu meruntuhkan kekuasaan uang yang dikalahkan

dengan rasionalitas pemilih. Yang artinya kecerdasan pemilih di wilayah Jakarta

Page 33: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

12

dalam menakar seorang figur tidak lagi semata-mata karena basis dukungan logistic

yang kuat, namun lebih kepada aspek-aspek yang subtantif seperti integrasi dan

keterujian melalui track record.

Ke empat, tesis yang berjudul Perilaku Politik Umat Islam Di Kabupaten

Karo Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013,

tesis tersebut ditulis oleh Saiful Amir, Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Agama Islam

Negeri Sumatera Utara, Program Studi Pemikiran Islam 2014. Pada penelitiannya

Saiful Amir mencoba menguraikan tentang pentingnya pemilu dalam demokrasi,

kemudian pentingnya pemilu bagi negara dunia ketiga. Saiful Amir juga menemukan

dalam penelitiannya jika pemahaman ummat Islam mengenai isu-isu politik di dapat

dari media massa, kemudian tingkat partisipasi umat Islam di Kabupaten Karo adalah

sebesar 81.5% dari jumpal populalsi yang diteliti dari tiga kecamatan, kemudian umat

Islam di Karo cenderung lebih memilih berdasarkan aspek agama dan aspek penilaian

visi dan misi calon kandidat. Kelebihan dari penelitian ini adalah cara

penyampaiannya yang mudah dipahami dan informasi mengenai partisipasi

politiknya sangat detail, namun kekurangannya dalam pembahasan perilaku

politiknya kurang dibahas secara gamblang.

Ke lima, tesis yang berjudul Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap

Partisipasi Politik, tesis tersebut ditulis oleh Tulus Guritno, mahasiswa Pasca Sarjana

Universitas Indonesia, Program Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2001. Tulus mencoba memaparkan tentang

Page 34: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

13

perkembangan perilaku pemilih dari mulai masa pasca orde baru, masa orde baru

sampai dengan masa reformasi. Selain itu Tulus juga memaparkan tentang

perkembangan daerah Banyumas sebagai daerah percontohan, lalu hubungannya

dengan perilaku politik masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan teori status sosial

ekonomi dan perilaku politik dengan menggunakan tiga pendekatan perilaku pemilih

yaitu pendekatan sosiologis, psikologis dan pendekatan pilihan rasional.

Ke enam, disertasi yang berjudul Perilaku Memilih Dalam Pmeilihan Umum

Studi Atas Pemilihan Umum Legislatif 2004 Pada Era Pasca Reformasi Di Provindi

Jawa Barat, disertasi tersebut ditulis oleh Affan Sulaeman, mahasiswa Pasca Sarjana

Universitas Indonesia, Program Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu POlitik

2016. Pada penelitiannya Affan Sulaeman mencoba menguraikan tentang

perkembangan demokrasi di Indonesia dari mulai tahun 1955 sampai dengan masa

reformasi, lalu setelahnya Affan juga memaparkan tentang kelemahan demokrasi

Indonesia sepanjang masa orde baru. Teori yang digunakan dalam penelitian milik

Affan adalah teori perilaku politik, partai politik, politik local, dan budaya politik.

dan hasil temuan dari penelitiannya adalah perilaku memilih masyarakat di Provinsi

Jawa Barat dipengaruhi oleh empat variabel yaitu peran media massa, dukungan

dana, kepemimpinan dan identifikasi partai.

Dari keseluruhan tinjauan pustaka yang peneliti gunakan sebagai pegangan

dan juga acuan dalam pembuatan skripsi ini, terdapat perbedaan yang mendasar

mengenai permasalahan yang sedang peneliti teliti yaitu peneliti lebih memfokuskan

Page 35: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

14

materi terhadap pengaruh keluarga dalam mempengaruhi perilaku politik seorang

individu khususnya mahasiswa, seberapa besar pengaruh keluarga berimplikasi

terhadap perilaku politik seorang individu, bagaimana perilaku politik umat Islam di

tanah Karo, setelah itu seperti apa pengaruh yang diberikan oleh status sosial

ekonomi terhadap partisipasi politik, dan perilaku politik yang terfokus pada pemilu

legislatif. Karena dari tinjauan pustaka yang penulis jadikan referensi di atas, belum

ada yang membahas mengenai permasalahan ini. Sekalipun ada, ia hanya membahas

sebatas peran dari keluarga dalam mempengaruhi orietasi politik seseorang.

B. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan, maka peneliti membagi skripsi ini

menjadi lima bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan pernyataan masalah, yaitu mengenai

pengaruh keluarga terhadap perilaku politik mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya adalah rumusan masalah, dalam rumusan masalah

peneliti mengutarakan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan penulis

teliti. Kemudian tujuan dan manfaat penulisan, dalam hal ini peneliti akan

memberitahukan tujuan dan manfaatnya melakukannya penelitian ini. Terakhir adalah

sistematika penulisan, untuk sistematika, peneliti menjabarkan mengenai isi setiap

bab dan sub bab yang peneliti buat.

Page 36: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

15

BAB II: KAJIAN TEORI DAN KONSEP

Pada bab ini peneliti menjabarkan mengenai kerangka teori yang penulis

gunakan untuk membahas permasalahan yang penulis jadikan sebagai bahan

penelitian. Di antara teori-teori tersebut ialah sosialisasi politik, kemudian agen

sosialisasi politik, perilaku politik dengan menggunakan tiga pendekatan (sosiologis,

psikologis, pilihan rasional), latar belakang keluarga, dan yang terakhir adalah

partisipasi politik sebagai teori penunjang

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan memuat tentang jenis penelitian apa yang peneliti

gunakan, kemudian siapa yang akan peneliti jadikan sebagai objek penelitian, lalu

teknik sampling dan ukuran sampling yang di dalamnya peneliti akan menjelaskan

mengenai teknik sampling yang peneliti gunakan dan bagaimana peneliti menghitung

jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini, selanjutnya teknik pengumpulan

data yang memuat tentang jenis data dan skala apa yang peneliti gunakan dalam

penelitian, selanjutnya pada sub bab metode analisis data peneliti ingin menjelaskan

mengenai metode-metode yang peneliti gunakan untuk mengolah hasil data

penelitian, lalu pada definisi operasional peneliti menguraikan variabel menjadi

beberapa konsep yang nantinya akan peneliti gunakan sebagai kuesioner pertanyaan

penelitian, kemudian dalam kerangka berpikir peneliti memberikan gambaran akan

permasalahan yang tengah peneliti teliti, dan yang terakhir peneliti akan memaparkan

mengenai hipotesis sementara untuk hasil penelitian.

Page 37: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

16

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS PENGARUH

KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK MAHASISWA

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan perihal latar belakang tempat yang

peneliti jadikan sebagai tempat dari objek penelitian, lalu peneliti akan mulai memuat

perhitungan mengenal hasil dari uji validitas dan reliabilitas, hasil analisa deskriptif

yang di dalamnya berisi profil responden dan hasil dari distribusi frekuensi dan

presentase hasil penelitian, dan hasil analisa berdasarkan uji cross tabulation,

kemudian peneliti akan memuat hasil uji normalitas, selanjutnya peneliti akan

memuat mengenai analisa hubungan variabel, dan yang terakhir peneliti akan memuat

mengenai analisa pengaruh variabel.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini peneliti menyajikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini

dipaparkan jawaban atas hipotesis yang digunakan (diterima atau tidaknya hipotesis

tersebut) serta jawaban dari pertanyaan penelitian, dan saran-saran berdasarkan hasil

penelitian.

Page 38: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

17

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEP

Pada bab ini terdapat beberapa teori dan konsep yang peneliti anggap relevan

dan peneliti rasa dapat menunjang penelitian untuk kasus yang sedang peneliti teliti.

Penggunaan teori latar belakang keluarga, teori-teori sosialisasi politik, perilaku

politik, dan partisipasi politik sebagai teori penunjang untuk menggambarkan

sekaligus menjelaskan pengaruh keluarga terhadap perilaku politik mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan bidang sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

A. Latar Belakang Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pertama yang dimiliki oleh setiap manusia

dalam kehidupannya, dari keluarga setiap manusia akan mulai membentuk diri

mereka sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga pula setiap manusia akan di

gembleng sebelum akhirnya nanti terjun secara langsung dalam masyarakat.

Menurut Hartono, keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari

hubungan yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan dalam kadar waktu yang

lama dengan tujuan untuk memiliki keturunan. Keluarga sendiri terdiri dari ayah, ibu

dan anak-anak yang belum memasuki usia dewasa.1

1 Syamsul Ma’arif, “Konsep Al-Qur’an Tentang Keluarga Bahagia,” (Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), 7.

Page 39: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

18

Sedangkan menurut Mattessich dan Hill, keluarga adalah kelompok yang

tercipta karena adanya hubungan kekerabatan yang dekat, tempat tinggal yang sama

dan memiliki hubungan emosional yang dekat.2

Hampir sama dengan pendapat kedua ahli sebelumnya, menurut William, keluarga

adalah kelompok yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria dewasa yang telah terikat

perkawinan, serta adanya anak-anak yang masih bergantung kepada keduanya.3

Sehingga dapat disimpulkan jika keluarga merupakan sebuah kelompok kecil

dalam masyarakat, yang di mana di dalamnya terdapat laki-laki dan perempuan yang

sudah memiliki ikatan pernikahan atau adanya hubungan darah dan juga terdapat

anak yang masih bergantung dengan orang tuanya dan tinggal dalam satu atap yang

sama.

Sedangkan pengertian dari latar belakang adalah titik tolak, dasar, atau asal.4

Menurut pusat bahasa Depdiknas, latar belakang adalah dasar/ alasan suatu tindakan

atau perbuatan.5 Sehingga jika digabungkan, yang dimaksud dengan latar belakang

keluarga adalah asal mula dari terbentuknya keluarga, yang didasarkan pada beberapa

aspek dalam kehidupan.

2 Herien Puspitawati, Konsep dan Teori Keluarga, 2013 [Karya Ilmiah on-line]; tersedia di

http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/teori.pdf; Internet; diunduh pada 15 Maret 2017 pukul:

10.45 WIB. 3 William A. Haviland; alih bahasa R.G. Soekadijo, Antropologi Jilid 1 (Jakarta: Erlangga,

1999), 73. 4 https://kbbi.web.id/latarbelakang; Internet; diunduh pada 6 Juni 2018 pukul 11.19 WIB

5 Ratna Eka Saputri,”Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Formal Orang Tua Dan Intensitas

Komunikasi Dalam Keluarga Terhadap Kepribadian Remaja Di Kampung Wonosowo Kelurahan Sine

Kecamatan Sragen,” (Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013), 4.

Page 40: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

19

Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan latar belakang keluarga berdasarkan

aspek status sosial ekonomi untuk melihat perilaku politik dari mahasiswa/i Fakultas

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti yang diungkapkan Mardiya dalam

salah satu artikelnya. Berdasarkan maknanya, keluarga yang mengandung makna

kelas dibedakan menjadi lima jenis, diantaranya berdasarkan lingkungan pekerjaan,

pola kehidupan dan mata pencaharian, serta keadaan ekonomi.6 Di mana, lingkungan,

pekerjaan, kehidupan sosial, dan keadaan ekonomi, masuk ke dalam status sosial

ekonomi.

Pengertian status sekonomi menurut Mayer, merupakan kedudukan individu

atau keluarga berdasarkan unsur ekonomi.7 Berdasarkan GOP tahun 2008, status

sosial ekonomi adalah ukuran gabungan dari posisi ekonomi dan sosial individu atau

keluarga yang relating kepada orang lain, berdasarkan pendapatan, pendidikan, dan

pekerjaan.8 Selain ditentukan oleh ketiga hal sebelumnya, status sosial ekonomi

seseorang atau keluarga dapat didasarkan pada beberapa unsur kepentingan manusia

dalam kehidupannya. Yaitu status dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah

status agama yang dianut. Status sosial ekonomi orang tua berkaitan dengan

6 Mardiya, Keluarga: Arti, Latar Belakang Pembentukan, Kedudukan Dan Perannya Sebagai

Penerus Kebudayaan [Artikel Online]; tersedia di Internet; diakses pada 30 Juni 2018 pukul 13.14

WIB. 7 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), 207.

8 Guntur Ardyan Tamara, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Partisipasi Politik

Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 (Studi

Perbandingan Keluarahan Way Urang dan Keluarahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda Kabupaten

Lampung Selatan),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, 2015),

26.

Page 41: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

20

kedudukan keluarga dalam masyarakat, serta usaha orang tua demi terpenuhinya

kebutuhan baik jasmani maupun rohani.9

Berdasarkan pemaparan mengenai status sosial ekonomi sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa status sosial ekonomi merupakan ukuran tinggi rendahnya

kedudukan yang dimiliki individu atau keluarga di dalam masyarakat berdasarkan

kepemilikan materi dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan baik jasmani atau pun

rohani.

Keterkaitan perilaku politik dengan teori latar belakang keluarga berdasarkan

status sosial ekonomi dapat dilihat berdasarkan pengaruh komunikasi yang terjadi di

dalam keluarga. Karena tinggi rendahnya status ekonomi yang dimiliki oleh keluarga,

akan sangat mempengaruhi intensitas komunikasi antar anggota keluarga.10

Sehingga

hal tersebut akan berdampak juga terhadap proses sosialisasi politik dalam keluarga,

yang pada akhirnya akan ikut mempengaruhi perilaku politik individu.

B. Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik merupakan proses memperkenalkan sistem politik kepada

seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan sikap serta reaksi dirinya

9 Laila Nurjannah, “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan MOtivasi Orang Tua

Menyekololahkan Anak Di PAUD Smart Kid Dan PAUD Sahabat Ananda Kecamatan DAU,” (Skirpsi

S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahin Malang,

2014), 12. 10

Endang Sri Indrawati, “Status Sosial Ekonomi dan Intensitas Komunikasi Keluarga Pada

Panggung Kidul Semarang Utara,” Jurnal Psikologi IRT Universitas Diponegoro 14 (April 2015): 52-

57.

Page 42: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

21

terhadap gejala politik.11

Sosialisasi politik yang terjadi sangat ditentukan oleh faktor

lingkungan kultural, lingkungan politik, lingkungan sosial tempat di mana individu

hidup bermasyarakat, dan pengalaman yang pernah individu alami sebelumnya.

Sosialisasi politik adalah proses pentransformasian ilmu atau informasi politik

dari anggota sosialisasi politik terhadap individu, sosialisasi politik juga merupakan

salah saru sarana bagi individu untuk mempelajari politik. Karenanya sosialisasi

politik menjadi indikator paling penting dalam suatu sistem politik.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud sosialisasi

politik dalam penelitian ini adalah proses seorang individu dalam mengenal dan

mempelajari politik yang diperoleh dari seseorang yang berasal dari lingkungannya

berdasarkan pengalaman hidup sebelumnya.

1. Agen Sosialisasi Politik

Dalam kehidupan berpolitik setiap individu, biasanya tidak dapat terlepas dari

pengaruh agen sosialisasi politik. Agen sosialisasi politik merupakan mereka yang

berperan dalam membentuk perilaku, sikap dan pengetahuan mengenai politik. Dalam

sosialisasi politik terdapat beberapa agen yang bisa dikatakan dapat mempengaruhi

11

Raga Maran R, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), 136.

Page 43: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

22

dan memegang peranan penting bagi kehidupan politik seorang individu, di antaranya

adalah:12

a) Keluarga

Keluarga merupakan agen sosiaisasi politik yang memiliki kedudukan paling

sentral di antara agen-agen lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Stephen Douglas,

jika keluarga merupakan agen sosialisasi politik yang memiliki posisi paling penting

dan paling awal dalam sosialisasi politik. Hal ini dikarenakan, keluarga merupakan

institusi pertama yang ditemui oleh setiap individu dalam kehidupannya. Pada

keluarga jugalah individu belajar berinteraksi dengan orang lain, dalam hal ini orang

tua adalah orang yang paling berperan penting.

Interaksi yang terjadi hampir setiap hari antara individu dan orang tua

membuat individu mulai mengenal tentang pola hubungan kekuasaan. Dimulai dari

pola hubungan kekuasaan dalam keluarga nantinya individu akan mulai terpengaruhi

persepsinya mengenai pola hubungan kekuasaan dalam konteks yang lebih luas,

seperti pada sistem politik.13

Seperti yang diungkapkan Almond, bahwa pola

kekuasaan nonpolitik yang diharapkan dapat mempengaruhi sikap politik adalah

keluarga, sekolah, dan tempat kerja.14

12

Damsar, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 154-

165. 13

F. Winarni, “Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Dalam Meningkatkan Partisipasi

Politik Wanita,” Informasi Kajian Masalah Pendidikan dan Ilmu Sosial hal: 89, 2005 [Jurnal Online];

tersedia di http://download.portalgaruda.org/article; Internet; diunduh pada 15 Mei 2018. 14

Gabriel Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1984), 330.

Page 44: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

23

Menurut Apter, dalam tahapannya keluarga merupakan langkah pertama bagi

individu dalam mempelajari politik.15

Baik disengaja atau tidak, segala tindakan yang

dilakukan oleh orang dewasa (orang tua) akan diserap dan disimpan dalam ingatan

individu. Lalu kemudian seiring berjalannya waktu, semakin seringnya interaksi yang

terjalin antara individu dan keluarga maka secara tidak sadar hal tersebut akan

mempengaruhi individu dalam cara pandangnya terhadap sistem politik, reaksinya

kepada isu-isu politik yang sedang terjadi, serta bagaimana ia menentukan sikapnya

dalam politik.

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan sosialisasi politik dalam keluarga, yang

nantinya juga ikut mempengaruhi perilaku politik seorang individu tentunya akan

sangat terpengaruhi oleh tingkat intensitas komunikasi yang terjadi antara individu

dan keluarga. Karena poin penting dari terjadinya proses sosialisasi dalam keluarga

adalah dapat mempengaruhi tindak-tanduk perilaku politik anak setelah menginjak

dewasa.16

b) Sekolah

Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat modern, sekolah memiliki peran yang sangat penting juga dalam

pembentukan perilaku politik. Sosok yang memiliki peranan penting di sekolah untuk

15

David E Apter, Pengantar Analisis Politik (Jakarta: LP3ES,1996), 263. 16

F. Winarni, “Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Dalam Meningkatkan Partisipasi

Politik Wanita,” Informasi Kajian Masalah Pendidikan dan Ilmu Sosial hal: 89, 2005 [Jurnal Online];

tersedia di http://download.portalgaruda.org/article; Internet; diunduh pada 15 Mei 2018.

Page 45: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

24

mempengaruhi adalah guru. Gaya kepemimpinan guru dan cara mengajar guru

sangatlah berpengaruh dalam pembentukan karakter seorang anak selama berada di

sekolah.

c) Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)

Menurut Horton dan Hunt, “kelompok teman sebaya (Peer Group) merupakan

suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan

siapa seseorang umumnya berhubungan atau bergaul.”

Teman sebaya biasanya menjadi perantara dari sosialisasi politik dengan cara

yang informal, di mana sosialisasi politik bisa digunakan melalui obrolan, candaan

dan juga cara-cara lainnya. Sehingga tidak heran jika seiring dengan berkembangnya

zaman, para peserta politik mulai memanfaatkan keberadaan teman sebaya ini untuk

menyampaikan maksud dan tujuan politiknya, khususnya kepada para kawula muda.

d) Media Massa

Media massa merupakan agen sosialisasi politik yang saat ini peranannya

sangat besar dalam mempengaruhi pemikiran seorang individu. Apalagi saat ini,

ketika teknologi semakin maju dan berkembang, media massa menjadi sangat mudah

untuk diakses. Karenanya media massa masih menjadi pilihan utama bagi para

kandidat pemilu dalam men-sosialisasikan konsep kepemimpinan mereka agar bisa

dengan mudah diketahui oleh khalayak ramai.

Page 46: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

25

C. Perilaku Politik

Selaku makhluk sosial, manusia kerap kali berinteraksi dengan manusia

lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia

memerlukan orang lain untuk membantu kehidupannya. Dalam pemahaman interaksi

secara umum, merupakan hubungan yang terjadi antara individu dengan individu

lainnya, antara lembaga yang satu dengan lembaga lainnya, atau bahkan antara

lembaga dan individu. Sedangkan dalam politik, Ramlan surbakti mengatakan jika

interaksi yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat dalam lembaga-lembaga

pemerintahan, dalam rangka pembuatan, pelaksanaan serta penegakan keputusan, bisa

dikatakan sebagai perilaku politik.17

Perilaku politik merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan

proses pembuatan kebijakan politik, proses pelaksanaannya, sampai dengan

keputusan politik yang dibuat.18

Hal ini dilakukan agar tujuan dari masyarakat dapat

terwujud, karena tujuan dari perilaku politik sendiri adalah mewujudkan keinginan

masyarakat untuk memperbaiki sistem politik yang ada. Agar masyarakat dapat hidup

dengan aman, tentram dan damai.

Sementara menurut Jack C. Plano, perilaku politik merupakan pemikiran yang

berasal dari dalam diri, seperti persepsi, sikap, kejujuran, dan juga tindakan yang

berhubungan langsung dengan sistem politik yang ada. Seperti kegiatan pemilihan

17

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2010), 20. 18

Sudijono Sastroatmodjo, Perilaku Politik (Semarang: IKIP Press, 1995), 3.

Page 47: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

26

umum.19

Kegiatan pemilihan umum mencakup pemungutan suara, kampanye,

gerakan mencari dukungan untuk calon, dan juga lobi.20

Sementara menurut Jack C.

Plano, perilaku politik merupakan pemikiran yang berasal dari dalam diri, seperti

persepsi, sikap, kejujuran, dan juga tindakan yang berhubungan langsung dengan

sistem politik yang ada. Seperti kegiatan pemilihan umum.21

Kegiatan pemilihan

umum mencakup pemungutan suara, kampanye, gerakan mencari dukungan untuk

calon, dan juga lobi.22

Pada kegiatan pemilihan umum, perilaku memilih dapat ditunjukan dengan

cara memberikan suara kepada calon kandidat sekaligus menentukan kemenangan

bagi setiap calon kandidat yang ada secara langsung. Oleh karenanya dalam

pemilihan umum, perilaku memilih juga merupakan bagian dari perilaku politik.

Seperti yang dikatakan oleh Ramlan Surbakti, bahwa perilaku politik dalam

pemilihan umum adalah perihal memilih atau tidak memilih.23

Adapun perilaku memilih menurut Ramlan Surbakti adalah, aktivitas

pemberian suara oleh individu yang berkaitan dengan kegiatan pengambilan

19

Jack C. Plano, Robert E. Ring, dan Helenan S Robin, Kamus Analisa Politik (Jakarta:

Rajawali Press, 1985), 280. 20

Suryana Aminudin, “Perilaku Politik Di Indonesia.” Jurnal Aspirasi 1(Februari 2011):5. 21

Jack C. Plano, Robert E. Ring, dan Helenan S Robin, Kamus Analisa Politik (Jakarta:

Rajawali Press, 1985), 280. 22

Suryana Aminudin, “Perilaku Politik Di Indonesia.” Jurnal Aspirasi 1(Februari 2011):5. 23

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2010), 186.

Page 48: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

27

keputusan untuk memilih atau tidak memilih ( to vote or note vote ) pada pemilihan

umum.24

Secara umum perilaku merupakan respon atau reaksi yang dimiliki oleh

seorang individu terhadap rangsangan dari luar dirinya, yang dimaksud rangsangan

adalah stimulus (kelakuan). Sedangkan dalam politik berarti reaksi atau respon

seorang pemilih terhadap pengaruh yang berasal dari luar dirinya. Perilaku atau

tingkah laku sangat mudah dipengaruhi oleh banyak hal, dalam bukunya Saiful

Mujani, R William Liddle dan Kuskridho Ambardi menuliskan bahwa terdapat tiga

pendekatan yang bisa mempengaruhi perilaku memilih. Yaitu pendekatan sosiologis,

pendekatan pilihan rasional, dan pendekatan psikologis.25

1. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis ini merupakan pendekatan yang pertama kali muncul

dalam studi perilaku pemilih. Pendekatan ini berkembang di Eropa dan Amerika pada

tahun 1950-an. Pendekatan ini ditemukan dari hasil penelitian yang telah diakukan

oleh alumni Columbia University, karenanya pendekatan sosiologis ini disebut

sebagai Mazhab Columbia. Dalam bukunya Saiful Mujani mengatakan jika

24

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992), 192. 25

Khairul Azmi, Perilaku Memilih Pemilih Pemula Masyarakat Kendal Pada Pemilihan

Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 [Artikel on-line]; tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/111809-ID-perilaku-memilih-pemilih-pemula-

masyarak.pdf; Internet; diunduh 17 Maret 2017 Pukul: 11.48 WIB.

Page 49: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

28

pendekatan sosiologis merupakan pendekatan dimana perilaku pemilih ditentukan

oleh kelas sosial, agama dan juga kelompok etnik/kedaerahan/bahasa.26

Pendekatan sosiologis menjadikan lingkungan sebagai dasar dari

pendekatannya, karenanya sering dikatakan jika pendekatan sosiologis merupakan

pendekatan yang paling dekat dengan kehidupan individu dan paling mudah dalam

mempengaruhi perilaku politik individu. Berdasarkan pola interaksi yang terjadi

dalam pendekatan soisologis, terdapat dua kelompok sosial yang dapat terbagi. Di

antaranya kelompok primer, seperti keluarga, teman sebaya, tetangga, kelompok

agama, dan sebagainya. Dan sekunder, seperti halnya perhimpunan serikat pekerja,

partai politik, asosiasi profesi, dan lain-lain.

Menurut Lazarsfeld, individu terikat dalam lingkaran sosial. Nantinya

lingkaran sosial inilah yang akan mempengaruhi keputusan para pemilih. Dijelaskan

bahwa, konteks status ekonomi, agama, tempat tinggal, usia dan pekerjaan dalam

kehidupan manusia digunakan untuk mendefiniskan lingkaran sosial setiap pemilih.

Setiap lingkaran sosial memiliki norma, dan kepatuhan terhadap norma itu akan

menghasilkan integritas yang dapat mengontrol perilaku individu, sehingga menekan

26

Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskrido Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisa tentang

Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta:

Mizan Media Utama, 2012), 6.

Page 50: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

29

individu untuk menyesuaikan diri. Karena pada dasarnya individu ingin hidup damai

dalam lingkungan sosialnya.27

Pendekatan sosiologis ini menekankan pentingnya beberapa hal yang

berkaitan dengan instrument kemasyarakatan seseorang, seperti: status sosial-

ekonomi (seperti pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan kelas sosial), agama,

etnik, dan wilayah tempat tinggal (misalnya kota, desa pesisir ataupun pedalaman.28

2. Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologis merupakan sebuah pendekatan yang tercipta dari hasil

penelitian mahasiswa alumni Michigan University di bawah naungan The Michigan

Survey Research Centre. Pendekatan psikologis ini mulai berpengaruh kuat setelah

terbitnya buku The American Voter oleh Campbell pada tahun 1950, tentang pemilih

Amerika.29

Pendekatan ini muncul karena adanya kritik atas kelemahan dari

pendekatan sosiologis, dimana dalam pendekatan tersebut penelitian yang dilakukan

hanya memaparkan mengenai apa yang dilihat dari hasil interaksi yang terjadi antara

individu dan masyarakat di sekelilingnya, tanpa meninjau lebih lanjut mengenai sikap

apa yang akan diambil oleh individu tersebut. Selain itu pada prosesnya, faktor-faktor

27

Muhammad Ferdiansyah, “Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional dalam

Kemenangan Jokowi-Basuki Pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012),” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), 12. 28

Leo Agustino dan Mohammad Agus Yusoff, “Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih:

Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia.” Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembagunan 5

(Jurnal Enam Bulanan 2009), 422. 29

Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskrido Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisa tentang

Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta:

Mizan Media Utama, 2012), 371.

Page 51: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

30

sosiologis tidak bisa secara langsung mempengaruhi keputusan individu dalam

memilih. Tetapi faktor-faktor sosiologis justru diperantarai oleh persepsi. Sehingga

yang terjadi bukan faktor sosiologis secara objektif dalam mempengaruhi individu,

namun faktor sosiologis sebagaimana yang telah dipersepsikan.30

Karena masalah

politik merupakan masalah ketertarikan dan hal tersebut tentunya membuat

pendekatan sosiologis tidak cukup jelas untuk menjelaskan perilaku memilih

seseorang dalam pemilu.

Pada pendekatan psikologis ini, sangat jelas bahwa landasan dasar konsep

yang digunakan adalah konsep psikologi untuk menjelaskan perilaku politik dari

seorang pemilih. Bagi penganut mazhab ini, mereka mempercayai jika pendekatan ini

lebih dapat menjelaskan segala hal yang sebelumnya tidak dapat terjelaskan dalam

pendekatan sosiologis. Contohnya saja seperti pengambilan sikap memilih yang

dilakukan oleh seorang individu dalam pemilu, pendekatan sosiologis tidak lebih

hanya sekedar menentukan sikap politik seseorang dan tidak menggambarkan secara

jelas bagaimana proses seorang individu mengambil keputusan dan bersikap dalam

politik. Sedangkan dalam pendekatan psikologis ini hal-hal yang sebelumnya dirasa

tidak perlu dibahas pada pendekatan sosiologis, seperti faktor pendorong yang

mengakibatkan seseorang memutuskan untuk memilih calon kandidat dalam pemilu

akan dibahas lebih lanjut pada pendekatan ini. Karena pastinya setiap perilaku yang

30

Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskrido Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisa tentang

Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta:

Mizan Media Utama, 2012), 22.

Page 52: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

31

dilakukan oleh individu, memiliki faktor pendorong yang membuat akhirnya seorang

individu memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Pendekatan psikologis merupakan salah satu pendekatan yang berhubungan

dengan hati, karenanya pendekatan ini sangat erat sekali kaitannya dengan

karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu. Dalam pembahasan perihal perilaku

psikologis ini biasanya identik dengan penggambaran akan “perasaan”, baik itu

ketertarikan, kekaguman, bahkan sampai kebencian. Karena memang dalam

pendekatan ini para ilmuwan lebih menyoroti kepada emosi yang dimiliki oleh setiap

individu.

Emosi merupakan faktor terpenting dalam pendekatan psikologis, sekalipun

emosi tidak bermain secara langsung namun peran dari emosi sendiri adalah sebagai

pendorong dalam proses pengambilan keputusan.31

Namun bagi yang tidak setuju

dengan pendekatan ini, mereka seringkali menyatakan bahwa keberadaan emosi

bukanlah elemen yang cukup akurat untuk alasan seorang individu dalam mengambil

keputusan, karena sifatnya yang terkadang masih dirasa kurang konsisten dan

kemunculannya yang singkat. Tetapi keraguan dari para ilmuwan ini segera ditepis

oleh Roth, ia mengatakan bahwa faktor-faktor yang terdapat dalam pendekatan

psikologis dapat mempengaruhi keputusan seorang individu pada pemilu dalam

31

Diana C. Mutz, The Oxford Hand Books Of Political Behavior (New York: Oxford

University Press, 2007), 83.

Page 53: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

32

jangka waktu yang singkat.32

Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Alford, ia

mengungkapkan bahwa "emosi menghasilkan pilihan dan perilaku tanpa banyak

pertimbangan dan musyawarah terkontrol yang transparan secara introspektif."33

Kecenderungan memilih dengan menggunakan emosi pada pendekatan ini,

sebenarnya tidak terlepas dari inti pemikiran pendekatan psikologis, yaitu identifikasi

partai. Dalam pendekatan psikologis sebenarnya perilaku memilih seorang individu

dapat dideteksi dengan dua hal. Pertama adalah konsep Political Involvement,

merupakan perasaan yang menilai diri sendiri selaku faktor yang penting atau tidak

untuk terlibat ke dalam isu-isu politik yang bersifat umum. Kedua adalah Identifikasi

partai ( Identification Party).34

Konsep identifikasi partai pada awalnya diusulkan oleh salah-seorang

ilmuwan politik pada tahun 1950 di Pusat Penelitian Survei University of

Michigan,35

pengertian dari identifikasi partai adalah perasaan suka seorang individu

terhadap suatu partai atau kelompok tertentu sehingga pada akhirnya individu

tersebut mengidentifikasikan dirinya sebagai partai atau kelompok tertentu. Konsep

identifikasi partai secara umum diartikan sebagai orientasi afeksi individu terhadap

32

Muhammad Ferdiansyah, “Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional dalam

Kemenangan Jokowi-Basuki Pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012,” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), h. 13. 33

Diana C. Mutz, The Oxford Hand Books Of Political Behavior (New York: Oxford

University Press, 2007), 85. 34

Suryana Aminudin, “Perilaku Politik Indonesia.” Jurnal Aspirasi 2 (Februari 2011): 8. 35

Niels Norgaard Kristensen, Party Choice And Family Influence in The Age Of Modernity:

Students’ Reflection On Sources of Politcan Influence on Their Party Choice as First Time Voters in a

Norwegian Election. [Paper] (Denmark: Alborg University Denmark, 2016).

Page 54: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

33

kelompok penting dalam masyarakat, ialah mengenai perasaan seseorang terhadap

partai politik, bisa berupa perasaan yang positif maupun negatif. Identifikasi partai

dipercaya memiliki pengaruh yang kuat terhadap berbagai sikap politik.36

Untuk mengidentifikasi diri dengan suatu partai, tentu tidak harus menjadi

anggota resmi dari partai tersebut. Karena biasanya identifikasi partai dapat

diwariskan dari orang tua kepada anaknya.37

Baik disengaja atau pun tidak,

keberadaan orang tua akan sangat mempengaruhi pola pemikiran anak-anaknya.

Sebagai tokoh sentral dalam keluarga dan tempat terbaik untuk mendiskusikan

perihal masalah politik, orang tua memiliki posisi paling strategis untuk

mempengaruhi pemikiran politik anaknya. Seperti penelitian yang telah

dilakukannnya dalam bentuk paper, Niels menggungkapkan bahwa pengaruh dari

identifikasi sosial, seperti orang tua, keluarga dan orang lain memang sangat

mempengaruhi identifikasi politik para pemilih pemula di Norwegia. Hal ini serupa

dengan pernyataan yang dikatakan oleh Holmberg, “keterikatan individu terhadap

partai politik pada umumnya cenderung stabil dan dirumuskan oleh pengaruh sosial

dari luar. Sepeti orang tua, anggota keluarga dan orang lain.”38

36

Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskrido Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisa tentang

Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta:

Mizan Media Utama, 2012), 374. 37

Muhammad Ferdiansyah, “Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional dalam

Kemenangan Jokowi-Basuki Pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012,” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), 14. 38

Niels Norgaard Kristensen, Party Choice And Family Influence in The Age Of Modernity:

Students’ Reflection On Sources of Politcan Influence on Their Party Choice as First Time Voters in a

Norwegian Election. [Paper] (Denmark: Alborg University Denmark, 2016).

Page 55: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

34

Identifikasi partai seorang individu merupakan hasil dari proses sosialisasi

yang panjang dan kompleks, karenanya identifikasi partai memiliki sifat yang

menetap. Pada pendekatan psikologi dalam perilaku memilih, sering kali identifikasi

partai dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. melalui diskusi mengenai isu-isu politik

yang sedang berkembang, orang tua secara tidak langsung akan memengaruhi

anggota keluarga lainnya. Sehingga kegiatan seperti ini menjadi faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku memilih individu.39

Seperti misalnya, orang tua yang

menjadi pendukung salah-satu partai biasanya akan mulai melakukan proses

sosialisasi politik sejak dini kepada anak-anaknya. Sehingga dengan begitu akan

mudah bagi orang tua dalam menentukan pembentukan identitas partai anak-anaknya

dan mengarahkan mereka untuk mendukung partai yang sama.40

Dari ketiga pendekatan yang bisa melihat perilaku pemilih, seperti pendekatan

sosiologis, pendekatan psikologis, dan pendekatan pilihan rasional. Pendekatan

psikologis merupakan pendekatan yang sesuai dengan penelitian yang peneliti

lakukan. Di mana dalam teori ini peneliti menggunakan konsep identifikasi partai,

yang membahas antara hubungan dalam politik yang seringkali terjadi antara orang

tua dan anak.

39

RR EmiliaYustiningrum dan Wawan Ichwanuddin, “Partisipasi Politik Dan Perilaku

Memilih Pada Pemilu 2014,” Jurnal Penelitian Politik 12 (25 Juni 2015): 130. 40

Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskrido Ambardi, Kuasa Rakyat: Analisa tentang

Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru (Jakarta:

Mizan Media Utama, 2012), 407.

Page 56: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

35

3. Pendekatan Rasional Choice (Pendekatan Pilihan Rasional)

Pendekatan pilihan rasional atau rational choice merupakan salah satu

pendekatan yang terdapat dalam political behavior yang mulai berkembang pada

tahun 1960, pendekatan ini sendiri sebenarnya diadopsi dari ilmu ekonomi karenanya

pendekatan ini sering juga disebut sebagai pendekatan ekonomi. Hal ini terjadi karena

konsep keduanya hampir sama, jika dalam ilmu ekonomi menekan modal sekecil-

kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Begitu juga dalam politik,

para individu yang notabenenya sebagai pemilih dalam pemilu akan

mempertimbangkan kredibilitas yang dimiliki pasangan calon secara matang, mana di

antara pasangan calon yang sekiranya untuk kedepannya dapat menguntungkan.

Seringkali dalam pemilihan umum pilihan para pemilih yang berubah-ubah.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa perilaku seseorang bisa berubah kapan saja, selain

karena peristiwa politik yang terjadi, peristiwa sosial pun dapat mempengaruhi

perilaku politik seseorang. Seperti yang terjadi dalam acara arisan, pengajian,

kumpulan senam, dan lainnya. acara-acara tersebut akan memberikan pengaruh yang

berbeda jika dikemas dengan tujuan yang berbeda pula. Karenanya tidak jarang

kelompok perkumpulan seperti itu memiliki prefensi yang sama mengenai pilihan

politik.

Ketertarikan pemilih pada isu yang sedang berkembang, popularitas,

kecakapan fisik, serta sederet penawaran yang ditawarkan oleh partai politik.

Page 57: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

36

kesemua itu tidak lagi berlaku dikalangan masyarakat, karena saat ini masyarakat

sudah pintar dalam menilai bahwa hal semacam itu tidak akan bertahan lama dan juga

hal tersebut tidak akan memberikan jaminan bagi kehidupan masyarakat ke depannya.

Seperti yang diungkapkan oleh Ramlan Surbakti dan Dennis Kanvaagh.

Bahwa konsep pilihan rasional ini membuat pemilih tidak hanya sekedar kebetulan

memilih pilihannya, namun mereka juga melakukan pertimbangan berdasarkan

pendidikan, pengetahuan, serta informasi yang mereka miliki. Sehingga nantinya

mereka dapat menentukan secara lebih matang tentang pilihan mereka sesuai dengan

untung rugi yang akan mereka dapatkan.41

Dalam pemilihan umum, pendekatan pilihan rasional atau rational choice

adalah pendekatan yang mengedepankan pemikiran logis serta pertimbangan atas

keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh oleh setiap pemilih ketika menentukan

pilihannya.

D. Partisipasi Politik

Setelah menjelaskan tiga teori sebelumnya, kali ini peneliti akan

menambahkan satu teori penunjang untuk penelitian ini. Yaitu partisipasi politik.

Menurut Huntington dan Nelson, keduanya mengemukakan jika partisipasi

politik merupakan suatu tindakan yang ditunjukkan untuk memengaruhi keputusan

41

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992), 146.

Page 58: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

37

yang tengah dibuat oleh pemerintah. Partispasi politik ini sendiri bisa dilakukan baik

secara individu, kolektif, terorganisir, spontan, damai atau pun dengan cara

kekerasan. Sementara Keith Fauls membatasi partisipasi politik sebagai “keterlibatan

secara aktif dari individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan. Keterlibatan

ini mencakup keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan maupun berlaku

oposisi terhadap pemerintah.”42

Sedangkan Ramlan Surbakti mengatakan jika partisipasi politik merupakan

keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam

menentukan segala keputusan yang menyangkut atau memengaruhi hidupnya.43

Lain hal nya dengan Mc Closky, Closky membatasi bila partisipasi politik

merupakan kegiatan sukarela yang dilakukan oleh warga masyarakat, melalui hak

mereka dalam pemilu yang hasilnya nanti baik secara langsung ataupun tidak

langsung akan dapat memengaruhi kebijakan dari pemerintah. Miriam Budiardjo

dalam bukunya menggambarkan jika partsipasi politik merupakan kegiatan seseorang

atau kelompok yang secara aktif ikut serta dalam kehidupan politik, salah satu

contohnya adalah dengan memilih seorang pemimpin dan dengan cara tersebut baik

secara langsung ataupun tidak langsung dapat memengaruhi kebijakan pemerintah.44

42

Damsar, Pengantar Sosiologi Politik(Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2010), 179-

180. 43

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Grasindo, 2010), 180. 44

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008),

367.

Page 59: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

38

Berdasarkan beberapa definisi konseptual yang dikemukakan sebelumnya

maka dapat disimpulkan, partisipasi politik merupakan keikutsertaan individu atau

kelompok secara sukarela untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dengan terlibat

secara aktif dalam kehidupan politik. salah satu contohnya adalah menyuarakan hak

suara dalam pemilihan umum secara langsung.

Alasan peneliti menggunakan teori ini dikarenakan penelitian yang dilakukan

memiliki keterkaitan hasil dengan teori ini, di mana partisipasi politik yang tidak lain

adalah kegiatan pemilu merupakan penentu dari proses sosialisasi politik terhadap

perilaku politik. Hasil mengenai terpengaruh atau tidaknya perilaku individu akan

terlihat dari partisipasi individu dalam pemilu.

Page 60: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas perihal metode-metode yang akan

peneliti gunakan dalam penelitian ini. Dimulai dari jenis penelitian, objek penelitian,

kemudian teknik sampling dan ukuran sample penelitian, teknik pengumpulan data,

definisi operasional variabel, kerangka berpikir, hipotesis, dan yang terakhir adalah

tahap pemodelan structural equation models (SEM) dengan partial least square

(PLS). Dimana dalam metode ini terbagi lagi empat bagian, diantaranya: mebangun

model berbasis teori, estimasi parameter, evaluasi kesesuaian model pengukuran

(outer model), dan evaluasi kesesuaian model struktural (inner model).

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Robert Domoyer penelitian kuantiatif adalah pendekatan

terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data

dalam bentuk numerik daripada naratif yang diperoleh dari kuesioner.1 Sedangkan

menurut Kasiram, metodologi penelitian kuantitatif merupakan proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

1 Subagio Budi Prajitno, “Metodologi Penelitian Kuantitatif,” [artikel on-line] tersedia di

http://www.komunikasi.uinsgd.ac.id; Internet; diunduh pada 22 Desember 2016 pukul: 17.41 WIB.

Page 61: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

40

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.2 Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hasil secara lebih konkrit, apakah terdapat hubungan yang terjadi antara

keluarga dengan perilaku politik mahasiswa.

B. Objek Penelitian

Dalam sebuah penelitian, objek penelitian merupakan bagian terpenting.

Karena dari objek penelitian inilah peneliti bisa menarik kesimpulan atas penelitian

yang sedang dilakukan. Menurut Umar Husein, objek penelitian merupakan atribut

dalam penelitian yang menjelaskan tentang apa dan siapa yang akan peneliti teliti.

Dan juga menunjukkan tempat dan waktu yang dilakukan peneliti, selain itu peneliti

bisa juga menambahkan hal lain jika memang dirasa perlu bagi penelitian yang

sedang diteliti.3

Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Fakultas umum yang berada di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terdapat dari 5 Fakultas. Di antaranya adalah, Fakultas

Psikologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan yang terakhir adalah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Berikut ini adalah populasi Mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta:

2 Kuntjojo, “Metodologi Penelitian”, 4 November 2009 [Diktat online]; Tersedia di

https://ebekunt.files.wordpress.com; internet; diunduh pada 22 Maret 2017 Pukul: 12.07 WIB. 3 Umar Husein, Metode Penelitian (Jakarta: Salemba Empat 2005), 303.

Page 62: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

41

Tabel III.B. Populasi Mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta T.A 20174

Fakultas Populasi

FPSI 879

FST 2.975

FKIK 1.991

FEB 2.363

FISIP 1.293

Total 9.501

C. Teknik Sampling dan Ukuran Sampel Penelitian

1. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota ampling.

Quota sampling merupakan metode yang dilakukan untuk mencari responden dalam

keperluan penelitian survei, yang tidak lain masih merupakan versi non-probability

dari stratified sampling.

Quota sampling sendiri adalah versi nonprobability dari Stratified sampling.

Dalam stratified sampling, subset merupakan bagian dari populasi yang diciptakan.

Sehingga setiap subset memiliki karakteristik, seperti hal nya jenis kelamin.

Pengambilan sample yang dilakukan secara acak, adalah dengan mengambil sejumlah

subjek dari setiap subset. Tidak seperti sample kuota, masing-masing subjek potensial

memiliki probabilitas yang diketahui untuk dipilih.

4 Akademik pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta T.A 2017.

Page 63: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

42

Dipilihnya metode ini adalah karena peneliti melihat dari segi persepsi yang

dimiliki mahasiswa tentang perilaku politik mereka bisa saja berbeda-beda, sesuai

dengan fakultas mereka masing-masing. Karenanya peneliti rasa metode quota

sampling sangat tepat untuk dijadikan sebagai teknik sampling dalam penelitian ini.

Sementara untuk pemilihan unit sampel menggunakan metode convecience

sampling. Convecience sample adalah jenis dari nonprobability atau nonrandom

sampling, di mana anggota populasi yang menjadi sasaran adalah mereka yang

memenuhi memenuhi kriteria praktis tertentu. Seperti, kemudahan aksesbilitas,

kedekatan geografi, ketersediaan waktu tertentu, atau ketersediaan untuk

berpartisipasi yang disertakan untuk tujuan pembelajaran.5

Convecience Sample sering juga disebut sebagai “sample tidak sengaja”, hal

ini dikarenakan populasi yang dijadikan sample dipilih secara kebetulan,

administratif, atau memang karena mereka dekat dengan lokasi tempat pengambilan

data. Tujuan utama dari convecience sampling adalah mendapatkan informasi dari

subjek penelitian yang bisa dengan mudah diakses oleh peneliti.

Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah tidak lain untuk

mempersingkat waktu dan juga biaya penelitian. Metode convecience sampel ini

sangat memudahkan bagi peneliti karena dapat mengambil sampel secara mudah dan

praktis, tanpa perlu menggunakan rentetan cara yang cukup merumitkan.

5 Ilker Etikan, Sulaiman Abubakar Musa, Rukayya Sanusi Alkassim, “Comparison Of

Convecience Sampling and Purposive Sampling,” American Journal Of Theoretical and Applied

Statistic 5 (Desember 2015): 2.

Page 64: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

43

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang sedang atau akan

diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.6 Hampir sama seperti Suharsimi,

Ferguson menjelaskan jika sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang di

ambil dari populasi.7 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus estok navitte

cowan / estok cowan noproballity untuk menentukan jumlah sampel penelitian.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Persamaan III.C.1. Estok Navitte Cowan / Estok Cowwan Nonprobability

[ ( )]

[ ( )] ( )

Keterangan:

N: Ukuran populasi

P: Proporsi dalam populasi

Z: Standar skor

n: Ukuran sampel

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta

1998), 117. 7 Afid Burhanuddin, “Populasi dan Sampel,” Mei 2012 [ Artikel online]; Tersedia di

https://afidburhanuddin.files.wordpress.com; Internet; diunduh pada 28 Maret 2017 Pukul: 14.23

WIB.

Page 65: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

44

E: Eror sampling

Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5 %

(0,05). Jumlah populasi (N) = 9.501 dengan proporsi: P = 0,5 nilai Z dengan tingkat

ketepatan 95 % = 1,96.

[ ( )]

[ ( )] ( )

Jadi jumlah populasi yang akan peneliti ambil sebagai sampel penelitian

adalah sebesar n= 370 atau sebanya k 25 % dari jumlah populasi

keseluruhan.

Kemudian untuk menentukan jumlah sampel per-Fakultas, peneliti

menggunakan rumus komposisi proposional. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Persamaan III.C.2. Komposisi Proposional

Keterangan:

ni: Ukuran sampel dalam strata

Ni: Ukuran populasi dalam strata

N: Ukuran populasi

Page 66: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

45

n: Ukuran sampel

Berikut jumlah perhitungan populasi sampel per-Fakultas:

Tabel III.C. Populasi Sampel Setiap Fakultas

Fakultas Populasi Sampel

FPSI 879 34

FST 2.975 116

FKIK 1.991 78

FEB 2.363 92

FISIP 1.293 50

Total 9.501 370

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan

opini publik dari wawancara yang dilakukan secara individual dengan responden

yaitu mahasiswa. Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya, peneliti

menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Skala penelitian yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert, skala likert

sendiri merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap

Page 67: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

46

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.8

Dalam skala likert terdapat 4 kategori pilihan,9 di antaranya adalah sebagai berikut:

Tabel III.D. Kategori Pilihan Dalam Skala Likert

Pernyataan Jumlah Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Kemudian selain data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder. Di

mana data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung, atau melalui

melalui media perantara. Seperti data yang berada pada Koran, arsip dan buku. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan beberapa buku, di antaranya adalah: Memahami

Ilmu Politik dari Ramlan Surbakti, kemudian Dasar-Dasar Ilmu Politik dari Miriam

Budiardjo, Kuasa Rakyat dari Saiful Mujani dan Pengantar Sosiologi Politik dari

Damsar.

8 Disya Oktaviani, “Pengaruh Orientasi Politik Terhadap Partisipasi Politik Studi Terhadap

Kecendrungan Pemilih Atas Joko Widodo-Jusuf Kalla di TPS 71 Kelurahan Pamulang Barat,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Islam Negeri Syarif idayatullah, Jakarta, 2015), 30. 9 Weksi Budiaji, “Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert,” Jurnal Ilmu

Pertanian dan Perikanan. Desember 2013 [Jurnal online]; tersedia di

http://www.budiaji.info/publications/skalalikert.pdf; Internet; diunduh pada 28 Maret 2017 pukul:

15.18 WIB.

Page 68: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

47

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan langkah yang dilakukan dalam

penelitian, di mana dalam hal ini peneliti menguraikan variabel-variabel menjadi

beberapa konsep dan dari konsep-konsep itu semakin dikerucutkan menjadi indikator-

indikator yang lebih rinci. Sehingga akan memudahkan peneliti untuk melakukan

pengukuran.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (X1) dan (X2) serta satu variabel

terikat (Y). untuk variabel bebas (X1) penelitian ini adalah latar belakang keluarga, di

mana dimensinya adalah sosial ekonomi dan Agama. Kemudian untuk variabel bebas

(X2) penelitian ini adalah sosialisasi politik, di mana dimensinya adalah komunikasi

politik. Sedangkan untuk variabel terikatnya (Y) adalah perilaku politik, di mana

dimensinya adalah pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, pendekatan pilihan

rasional, dan partisipasi politik.

Page 69: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

48

Tabel III.E.1. Definisi Operasional Variabel Latar lakang Keluarga

Variabel Dimensi Indikator Skala

Latar

Belakang

Keluarga

Status Sosial

Ekonomi

Keluarga aktif dalam kegiatan

masyarakat

Likert

Keluarga memiliki pengaruh di

masyarakat

Keluarga berkecukupan secara

ekonomi

Keluarga berpendidikan tinggi

Keluarga penganut agama yang taat

Keluarga melaksanakan ibadah tepat

waktu

Keluarga menerapkan agama dalam

keseharian

Tabel III.E.2. Definisi Operasional Variabel Sosialisasi Politik

Variabel Dimensi Indikator Skala

Sosialisasi

Politik

Komunikasi

Sarana pendidikan politik pertama

Likert Sumber informasi politik pertama

Berperan membentuk karakter

Sebagai tempat berdiskusi terbaik

Page 70: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

49

Tabel III.E.3. Definisi Operasional Variabel Perilaku Politik

Variabel Dimensi Indikator Skala

Perilaku

Politik

(Y)

Pendekatan

Sosiologis

Faktor suku

Likert

Faktor agama

Faktor ekonomi

Faktor pekerjaan

Faktor pendidikan

Faktor jenis kelamin

Pendekatan

Psikologis

Isu yang berkembang dalam masyarakat

Orang tua partisipan partai

Karakter calon kandidat

Popularitas calon kandidat

Ideologi partai

Mengenal calon kandidat

Pendekatan

Pilihan Rasional

Kinerja partai

Hasil nyata kinerja calon kandidat

Kebijakan partai / calon kandidat

Perubahan kehidupan

Partisipasi

Politik

Mengikuti kampanye

Donatur kampanye

Menjadi panitia pemilu

Memiliki calon kandidat unggulan

Menyumbangkan hak suara

F. Kerangka Berpikir

Perilaku politik merupakan kegiatan politik yang menggambarkan proses

seorang individu dalam memilih pilihan politiknya, perilaku politik ini juga termasuk

ke dalam perilaku kompleks yang dalam prosesnya dapat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor, biasanya faktor yang dominan dalam mempengaruhi perilaku politik

seseorang adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Karenanya pada penelitian ini

peneliti akan mengkaitkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

politik seseorang, yaitu keluarga. Perilaku politik merupakan kegiatan politik yang

Page 71: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

50

menggambarkan proses seorang individu dalam memilih pilihan politiknya, perilaku

politik ini juga termasuk ke dalam perilaku kompleks yang dalam prosesnya dapat

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, biasanya faktor yang dominan dalam

mempengaruhi perilaku politik seseorang adalah faktor yang berasal dari luar dirinya.

Karenanya pada penelitian ini peneliti akan mengkaitkan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku politik seseorang, yaitu keluarga.

Dalam konsep keluarga pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

variabel bebas. Variabel pertama adalah variabel latar belakang keluarga, pada

variabel ini terdapat tiga dimensi. Yaitu, status sosial ekonomi. Dimensi ini

diasumsikan menjadi faktor yang dapat mempengaruhi perilaku politik seorang

individu. Kemudian yang kedua adalah sosialisasi politik, pada variabel ini terdapat

satu dimensi. Yaitu dimensi komunikasi. Komunikasi yang dilakukan pada penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan komunikasi verbal. Komunikasi ini merupakan

sarana yang dilakukan oleh keluarga untuk mempengaruhi perilaku politik individu.

Pada teori perilaku politik (political behavior), perilaku politik seorang

individu dapat di lihat melalui tiga pendekatan. Diantaranya adalah pendekatan

sosiologis, pendekatan psikologis, dan pendekatan pilihan rasional (rational choice).

Dari ketiganya, keberadaan keluarga yang memiliki hubungan emosional dengan

individu tentunya masuk ke dalam pendekatan psikologis.

Page 72: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

51

Membicarakan perihal hubungan antara pendekatan psikologi dalam perilaku

politik dengan keluarga, di sini peneliti melihat keterkaitan keduanya melalui

identifikasi partai. Identifikasi partai ini merupakan rasa suka atau keberpihakan

seseorang terhadap salah satu partai politik, sehingga mereka dapat meng-

identifikasikan diri mereka sendiri sebagai partai politik tersebut. Identifikasi partai

menurut Angus Campbell dalam buku American Voter, ia mengatakan jika

identifikasi partai itu dapat diturunkan dari orangtua kepada anak-anaknya.10

Maka

dari itu hubungan antara keluarga dan perilaku politik individu dapat di lihat melalui

pendekatan psikologis dengan dipengaruhi oleh identifikasi partai, di mana dalam hal

ini orang tua berperan sebagai media untuk menyalurkan identifikasi partai yang

dianutnya kepada anggota keluarga, khusunya anak-anaknya. Artinya keberadaan

keluarga berpengaruh terhadap perillaku politik seseorang.

Gambar III.F.1. Kerangka Berpikir Pengaruh Keluarga Terhadap

Perilaku Politik

10

Muhammad Ferdiansyah, “Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional dalam

Kemenangan Jokowi-Basuki pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012,” (Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), 14.

Latar Belakang

Keluarga

(X1)

Sosialisasi Politik

(X2)

Perilaku

Politik

(Y)

Page 73: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

52

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam

penelitian. Oleh karena itulah maka peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat

merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Terdapat dua jenis hipotesis yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu hipotesis alternatif (H1) dan juga hipotesis noll (Ho).

Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Latar Belakang Keluarga

Ho: X1 = 0: Latar belakang keluarga tidak mempengaruhi perilaku politik

mahasiswa

H1: X1 < 0: Latar belakang keluarga mempengaruhi perilaku politik

mahasiswa

2. Hipotesis Sosialisasi Politik

Ho: X2 = 0: Sosialsasi politik tidak mempengaruhi perilaku politik mahasiswa

H1: X2 < 0: Sosialisasi politik mempengaruhi perilaku politik mahasiswa

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kuantitatif, uji validitas dan reliabilitas merupakan bagian

yang sangat krusial. Karena dalam penelitian dengan metode survey seperti yang

peneliti gunakan, kuesioner menjadi titik penentu dari keberhasilan penelitian itu

sendiri. Oleh sebab itu Uji validitas dan reliabilitas sangat perlu digunakan, agar

Page 74: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

53

peneliti bisa tahu apakah kuesioner yang telah dibuat cukup relevan untuk digunakan

sebagai alat ukur dari penelitian itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan 30 orang untuk dijadikan sebagai pengujian dari sampel kuesioner

yang telah peneliti buat.

H.1 Uji Validitas

Menurut Azwar, validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana

ketepatan sebuah instrument ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dimaksudkan di

sini adalah, hasil dari pengukuran yang dilakukan dengan tes dapat dikatakan valid

apabila bisa menunjukkan sekaligus menggambarkan secara jelas dan tepat dari

keadaan yang sebenarnya.11

Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner yang

berupa skor yang memiliki tingkatan (ordinal), digunakan metode koefisien item-total

correlation dengan rumus sebagai berikut:12

Persamaan III.H.1 Koefisien Item-Total Correlation

( )

√ [ ]

Dimana:

merupakan korelasi Product Moment:

11

Zulkifli Matondang, “Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian,” Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED Vol. 6 No.1, Juni 2009 [jurnal online]; tersedia di

http://digilib.unimed.ac.id; Internet; diunduh pada 19 Juli 2017 pukul: 19.44 WIB. 12

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar 2012), 84.

Page 75: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

54

∑ ∑ ∑

√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )

Keterangan:

: Korelasi antara item pertanyaan secara keseluruhan

: Varians jawaban responden untuk item ke-i

: Varians jawaban responden keseluruhan item

∑ : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan item

∑ : Jumlah jawaban responden untuk item ke-i

∑ : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan item yang dikuadratkan

∑ : Jumlah jawaban responden untuk item ke-I yang dikuadratkan

n : Jumlah responden

Suatu item kuesioner dikatakan valid jika nilai koefisien validitasnya

(koefisien item-total correlation) ≥ 0,30.13

H.2 Uji Reliabilitas

Setelah setiap kuesioner diuji validitasnya, maka langkah selanjutnya yang

dilakukan peneliti adalah dengan menguji reliabilitasnya. Reliabilitas atu reliability

13

Robert M. Kaplan dan Dennis P. Sccuzo, Psychological Testing: Principles, Aplications,

and Issues (Californis: Brooks/Cole Publising Company, 1993), 84.

Page 76: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

55

diartikan sebagai keterpercayaan.yang dimaksud di sini ialah, apakah sebuah

instrument dapat mengukur sesuatu yang secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji

reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari jawaban sebuah kuesioner,

apakah akan menghasilkan jawaban yang sama meskipun harus diulang dua kali.14

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengukuran reliabilitas dengan

menggunakan alpha cronbach. Kriteria suatu kuesioner dikatakan reliabel bila

cronbach’s alpha > 0,6 tetapi apabila cronbach’s alpha < 0,6 maka data tidak

reliabel. Berikut Rumus Alpha Cronbach/ Cronbach’s Alpha:15

Persamaan III.H.2 Alpha Cronbach

(

) (

)

Keterangan:

ɑ : Koefisien reliabilitas alpha

K : Banyaknya belahan

SJ² : Variasi skor belahan

SX² : Variansi total skor

14

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES, 2011),

140. 15

Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), 90.

Page 77: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

56

I. Tahap Pemodelan Structural Equation Models (SEM) dengan Partial

Least Square (PLS)

Untuk menjamin model telah terspesifikasi dengan benar, terdapat beberapa

tahapan yang harus dilalui dalam pemodelan Structural Equation Models (SEM)

dengan Partial Least Square (PLS).

1. Membangun Model Berbasis Teori

Berdasarkan informasi yang diperoleh serta kajian teori yang dilakukan,

peneliti mendapatkan suatu model di mana terdapat dua buah variabel independen

yaitu latar belakang keluarga dan sosialisasi politik yang memberikan pengaruh

terhadap perilaku politik mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penelitian ini latar belakang keluarga dan sosialisasi politik

diidentifikasikan sebagai variabel laten eksogen yang di ukur oleh indikator-indikator

serta memberikan pengaruh terhadap perilaku politik mahasiswa sebagai variabel

laten endogen yang juga diukur oleh indikator-indikator serta memberikan pengaruh

terhadap perilaku politik mahasiswa sebagai variabel laten endogen yang juga diukur

oleh indikator-indikator sebagaimana yang terlihat pada tabel 3.2 tabel definisi

operasional.

Page 78: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

57

2. Estimasi Parameter

Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat

terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi.

Dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi konvergen.

Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi tiga hal, yaitu:

a. Weight Estimate digunakan untuk menciptakan skor variabel laten.

b. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten (Inner

Model) dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya (Outer

Model).

c. Estimasi Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi, intersep) untuk

indikator dan variabel laten.

3. Evaluasi Kesesuaian Model Pengukuran (Outer Model)

Menurut Setyo Hari Wijanto, evaluasi kesesuaian model pengukuran meliputi

uji validitas dan uji reliabilitas, untuk pengujian validitas model pengukuran,

menggunakan hipotesis.16

Ho: Ө = 0 (koefisien parameter loading factor tidak signifikan atau tidak valid)

H1: Ө ≠ 0 (koefisien parameter loading factor signifikan atau valid)

Dengan kriteria pengujian menggunakan statistik uji t:

16

Setyo Hari Wijanto, Structural Equation Modelling (SEM) dengan LISREL 8.8 Konsep &

Tutorial (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 14.

Page 79: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

58

Jika > (1,96), maka Ho ditolak

Jika < (1,96), maka Ho diterima

Atau menggunakan uji Convergen Validity dengan melihat nilai loading

factor, jika nilai muatan faktor standar (standardized loading factor) > 0,50, maka

indikator valid dalam mengukur latennya.

Sedangkan untuk pengujian reliabilitas, diindikasikan oleh dua ukuran yaitu

Composite Reliability dan Discriminant Validity. Sebuah konstruk (variabel laten)

memiliki nilai reliabilitas yang baik, jika:17

a. Nilai Composite Reliability (CR) > 0,7

b. Nilai Discriminant Validity (AVE) > 0,5

4. Evaluasi Kesesuaian Model Struktural (Inner Model)

Evaluasi kesesuaian inner model atau keseluruhan model dapat dikur dengan

menggunakan Q Square predictive relevance, mengukur seberapa baik nilai observasi

dihasilkan oleh model dan juga estimmasi parameternya.

Persamaan III.I.2. Rumusn Q-Square

= 1 – (1 - ) (1 -

)...(1 - )

Dimana R1², R2²…..Rp² adalah R square variabel endogen dalam model.

17

Setyo Hari Wijanto, Structural Equation Modelling (SEM) dengan LISREL 8.8 Konsep &

Tutorial (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 14.

Page 80: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

59

Interpretasi Q² sama dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur

(mirip dengan R² pada regresi).

Dengan kriteria Uji sebagai berikut:

a. Besaran Q² memiliki nilai dengan rentang 0 < Q² < 1, di mana semakin

mendekati 1 berarti model semakin baik. Besaran Q² ini setara dengan

koefisien determinasi total.

b. Jika nilai Q-square > 0 menunjukkan model memiliki predictive

relevance;

c. Sebaliknya jika nilai Q-square < 0 menunjukkan model kurang memiliki

predictive relevance.

Page 81: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan memaparkan hasil dari perhitungan penelitian dan

juga membahas hasil temuan penelitian. Dimulai dari gambaran tempat penelitian,

deskripsi demografi responden berdasarkan profile responden, hasil dari uji validitas

dan reliabilitas, tabulasi variabel penelitian dengan data demografi yang di dalamnya

terdapat hasil hitung frekuensi data setiap variabel dan tabel hasil hitung tabulasi

silang, hasil estimasi parameter dan path diagram, hasil evaluasi kesesuaian outer

model, hasil estimasi parameter dan path diagram yang valid, hasil kesesuaiaan outer

model, analisis outer model pada setiap variabel, evaluasi kesesuaian inner model,

pengujian hipotesis, analisis inner model setiap variabel, kemudian yang terakhir

adalah analisis data.

A. Gambaran Tempat Penelitian

A.1 Sejarah dan Latar Belakang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada mulanya Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan

dalam bentuk akademi kedinasan milik Departemen Agama, yaitu pada 1 Juni 1957.

Awalnya bernama ADIA (Akademi Dinas Departemen Agama), pendirian ADIA ini

bertujuan untuk mempersiapkan para pegawai negri untuk mendapatkan ijazah

pendidikan agar menjadi ahli pendidikan agama.

Page 82: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

61

Sesuai dengan fungsi serta tujuannya, dalam ADIA hanya terdapat dua

jurusan. Kedua-duanya merupakan jurusan berasaskan agama, yaitu jurusan Syari’at

(pendidikan agama) dan Lughat Al Arabiyah (jurusan bahasa Arab). Selain itu ADIA

pun tidak sembarangan menerima mahasiswa, hanya mereka yang mendapatkan tugas

belajar yang bisa mengenyam pendidikan di sana. Seperti hal nya para pegawai / guru

agama di lingkungan Departemen Agama dari berbagai daerah yang telah masuk

berdasarkan seleksi.

Kemudian pada tahun 1960 ADIA mulai bergabung dengan PTAIN

(Perguruan Tinggi Agama Islam) yang berada di Yogyakarta, dan mengganti nama

menjadi IAIN cabang Jakarta. Sejak itulah IAIN tidak lagi hanya menerima

mahasiswa yang berasal dari kalangan kedinasan saja tapi juga mulai menerima

mahasiswa dari berbagai kalangan masyarakat (bebas). Namun sesuai dengan

namanya, IAIN hanya terbatas menyediakan Fakultas serta prodi dari bidang ilmu

agama saja. Tetapi seiring berjalannya waktu, keinginan untuk menjadi pendorong

untuk integrasi keilmuan membuat IAIN berani mengambil langkah dengan

membuka Fakultas dan Prodi ilmu-ilmu umum. Karenanya pada tahun 2002, melalui

keputusan Menteri Agama IAIN Syarif Hidayatullah merubah dirinya menjadi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah berdiri selama 60 tahun, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah

menjalankan misinya sebagai pendorong dari integrasi keilmuan, baik dalam agama,

kehidupan dan juga keindonesiaan. UIN pun telah berkembang menjadi institusi yang

Page 83: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

62

dapat menyentuh berbagai lini kehidupan. Mulai dari ilmu pengetahuan sampai

dengan pembangun kehidupan bangsa dengan menyumbangkan program-program

yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial. Hingga saat ini UIN Syarif

HIdayatullah telah berdiri sebagai salah satu Universitas terbesar di Indonesia, dan

memiliki 13 fakultas, diantaranya Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ushuludin, Fakultas

Syari’ah dan Hukum, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Sumber Daya Alam. Dan yang terakhir

adalah Program Pasca Sarjana.

B. Deskripsi Demograsfi Responden

Pada penelitian ini profile responden terdiri Fakultas, jenis kelamis,

pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan sekolah asal

responden. Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat uraian tabel berikut:

Page 84: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

63

Tabel IV.B.1 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Fakultas

Fakultas Frekuensi Presentase

FPSI

(Fakultas Psikologi)

879 9,2 %

FST

(Fakultas Sains dan Teknologi)

116 31,4 %

FKIK

(Fakultas Kesehantan dan Ilmu Kesehatan)

78 21,1 %

FEB

(Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

92 24,9 %

FISIP

(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

50 13,5 %

Total 370 100 %

Dari tabel persebaran sampel berdasarkan Fakultas dapat diketahui bahwa,

Fakultas Sains dan Teknologi memiliki pesebaran sampel 116 mahasiswa atau 31,4%.

Kemudian Fakultas Ekonomi dan Bisnis diketahui memiliki persebaran sampel 92

mahasiswa atau 24,9%, lalu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diketahui memiliki

persebaran sampel 50 mahasiswa atau 13,5%, selanjutnya Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan memiliki persebaran sampel 78 mahasiswa atau 21,1%, dan yang

terakhir adalah Fakultas Psikologi memiliki persebaran sampel 34 mahasiswa atau

9,2%. Sehingga total dari penyebaran sampel yang peneliti lakukan yaitu kepada 370

orang mahasiswa dengan jumlah presentasi 100 %.

Page 85: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

64

Tabel IV.B.2 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-Laki 154 41,6 %

Perempuan 216 58,4 %

Total 370 100 %

Berdasarkan tabel di atas Total responden yang peneliti teliti adalah sebanyak

370 orang mahasiswa, dengan jumlah mahasiwi perempuan lebih mendominasi

dibandingkan mahasiswa laki-laki yaitu 216 orang (58,4 %), sedangkan mahasiswa

laki-laki 154 orang (41,6 %).

Tabel IV.B.3 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan

Orang Tua

Pendidikan

Orang Tua

Ayah Ibu

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

SD 20 5,4 % 22 5,9 %

SMP 15 4,1 % 44 11,9 %

SMA / Sederajat 141 38,1 % 161 43,5 %

Diploma 43 11,6 % 49 13,2 %

S1/S2 151 40,8 % 94 25,4 %

Total 370 100 % 370 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa

pendidikan orang tua responden dari pihak ayah di dominasi oleh responden yang

memiliki ayah dengan pendidikan akhir sarjana S1/S2 yaitu 151 orang dengan

presentase 40,8%, responden yang memiliki ayah dengan pendidikan akhir

SMA/Sederajat 141 orang dengan presentase 38,1%, responden yang memiliki ayah

Page 86: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

65

dengan pendidikan akhir Diploma 3 orang dengan presentase 11,6%, responden yang

memiliki ayah dengan pendidikan akhir SD 20 orang dengan presentase 5,4% , dan

responden yang memiliki ayah dengan pendidikan akhir SMP 15 orang dengan

presentase 4,1%.

Sedangkan dari pihak ibu dapat diketahui bahwa responden yang memiliki ibu

dengan pendidikan akhir SMA/Sederajat lebih mendominasi, yaitu 161 orang dengan

presentase 43,5 %. Responden yang memiliki ibu dengan pendidikan akhir Sarjana

S1/S2 sebanyak 94 dengan presentase 25,4 %, responden yang memiliki ibu dengan

pendidikan akhir Diploma sebanyak 49 orang dengan presentase 13,2 %, responden

yang memiliki ibu dengan pendidikan akhir SMP 44 orang dengan presentase 11,9 %,

dan responden yang memiliki ibu dengan pendidikan akhir SD 22 orang dengan

presentase 5,9 %.

Tabel IV.B.4 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Orang Tua

Pekerjaan Orang

Tua

Ayah Ibu

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Tidak Bekerja / Ibu

Rumah Tangga

10 2,7 % 236 63,8 %

Karyawan Swasta 112 30,3 % 18 4,9 %

PNS/TNI/POLRI 67 18,1% 38 10,3 %

Guru 15 4,1 % 42 11,4 %

Wiraswasta 145 39,2 % 34 9,2 %

Pensiunan 21 5,7 % 2 5 %

Total 370 100 % 370 100 %

Page 87: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

66

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan

orang tua responden dari pihak ayah di dominasi oleh responden yang memiliki ayah

dengan pekerjaan sebagai wiraswasta 145 orang dengan presentase 39,2 %,

responden yang memiliki ayah dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta 112 orang

dengan presentase 30,3 %, responden yang memiliki ayah dengan pekerjaan sebagai

PNS/TNI/POLRI 15,7 orang dengan presentase 18,1 %, responden yang memiliki

ayah yang sudah tidak bekerja lagi/pensiunan 21 orang dengan persentase 5,7 %, ,

responden yang memiliki ayah dengan pekerjaan sebagai guru 15 orang dengan

presentase 4,1 %, dan selanjutnnya responden yang memiliki ayah yang tidak lagi

bekerja atau pensiunan 10 orang dengan presentase 2,7%.

Sedangkan dari pihak ibu di dominasi oleh responden yang memiliki ibu

dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 236 orang dengan presentase 63,8 %,

responden yang memiliki ibu dengan pekerjaan sebagai guru 42 orang dengan

presentase 11,4 %, responden yang memiliki ibu dengan pekerjaan sebagai

PNS/TNI/POLRI 38 dengan presentase 10,3 %, responden yang memiliki ibu dengan

pekerjaan sebagai wiraswasta 34 orang dengan presentase 9,2 %, responden yang

memiliki ibu dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta 18 orang dengan presentase

4,9 %, dan selanjutnya responden yang memiliki ibu yang sudah tidak lagi bekerja

atau pensiunan 2 orang dengan presentase 5 %.

Page 88: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

67

Tabel IV.B.5 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Pendapatan

Orang Tua

Pendapatan Orang

Tua

Ayah Ibu

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Di bawah Rp 2,5 jt 64 17,3 % 232 62,7 %

Rp 2,5 jt – Rp 5 jt 149 40,3 % 89 24,1 %

Rp 5 jt – Rp 10 jt 100 27,0 % 37 10,0 %

Di atas Rp 10 jt 57 15,4 % 12 3,2 %

Total 370 100 % 370 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa

pendapatan orang tua responden dari pihak ayah di dominasi pendapatan sebesar Rp

2,5 jt – Rp 5 jt sebanyak 149 orang dengan presentase sebesar 40,3 %, kemudian

disusul oleh responden yang memiliki ayah dengan pendapatan sebesar Rp 5 jt – Rp

10 jt sebanyak 100 orang dengan presentase sebesar 27 %, lalu responden yang

memiliki ayah dengan pendapatan di bawah Rp 2,5 jt sebanyak 64 orang dengan

peresntase sebesar 17,3 %, dan responden yang memiliki ayah dengan pendapatan di

atas Rp 10 jt sebanyak 57 orang dengan presentase sebesar 15,4 %.

Sedangkan dari pihak ibu di dominasi oleh responden yang memiliki ibu

dengan pendapatan di bawah Rp 2,5 jt sebanyak 232 orang dengan presentase sebesar

62,7 %, kemudian disusul oleh responden yang memiliki ibu dengan pendapatan Rp

2,5 jt – Rp 5 jt sebanyak 89 orang dengan presentase sebesar 24,1 %, lalu responden

yang memiliki ibu dengan pendapatan Rp 5 jt – Rp 10 jt sebanyak 37 orang dengan

Page 89: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

68

presentase sebesar 10 %, dan responden yang memiliki ibu dengan pendapatan di atas

Rp 10 jt sebanyak 12 orang dengan presentase sebesar 3,2 %.

Tabel IV.B.6 Tabel Deskripsi Demografi Responden Berdasarkan Asal Sekolah

Responden

Asal Sekolah Frekuensi Presentase

SMA 295 79,7 %

MA 53 14,3 %

SMK 22 5,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa

responden yang berasal dari SMA lebih mendominasi yaitu sebanyak 295 orang

dengan presentase sebesar 79,7%, kemudian disusul oleh responden yang berasal dari

MA (Madrasal Aliyah) sebanyak 53 orang dengan presentase sebesar 14,3 % dan

yang terakhir merupakan responden yang berasal dari SMK (Sekolah Menengah

Kejuruan) sebanyak 22 orang dengan presentase sebesar 5,9 %.

C. Uji Validitas dan Relliabilitas

Sebelum terjaun langsung ke lapangan untuk melakukan survey dengan

membagikan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test. Pre-test ini

dilakukan untuk mengetahui ke validan dan tingkat reliabiltas dari kuesioner yang

telah peneliti buat sebelumnya. Pada pre-test kali ini, peneliti menyebarkan kuesioner

Page 90: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

69

secara acak kepada 30 mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Maka berikut hasil yang diperoleh:

Tabel IV.C.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Latar Belakang Keluarga

(Dimensi Status Sosial Ekonomi)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,518 0,300 Valid

0,726

Reliabel P2 0,575 0,300 Valid

P3 0,344 0,300 Valid

P4 0,608 0,300 Valid

P5 0,733 0,300 Valid

P6 0,788 0,300 Valid

P7 0,493 0,300 Valid

Variabel latar belakang keluarga terdiri dari satu dimensi, yaitu dimensi status

sosial ekonomi. Untuk uji validitas dan reliabilitas pada dimensi status sosial

ekonomi, terdapat tujuh item pernyataan dan dari semua pernyataan tersebut

dinyatakan valid karena nilai korelasinya melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat

reliabilitas semua item pernyataan dinyatakan reliabel, karena nilai dari alpha

cronbach sebesar 0,726 yang berarti melebihi tingkat signifikansinya yaitu 0,6.

Page 91: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

70

Tabel IV.C.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosialisasi Politik

(Dimensi Komunikasi)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,677 0,300 Valid

0,665

Reliabel P2 0,663 0,300 Valid

P3 0,457 0,300 Valid

P4 0,350 0,300 Valid

Dari tabel variabel sosialisasi politik terdiri dari satu dimensi, yaitu dimensi

komunikasi. Untuk uji validitas dan reliabilitas pada dimensi komunikasi, terdapat

empat item pernyataan dan semua pernyataan tersebut dinyatakan valid, karena nilai

korelasinya melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat reliabilitas semua item pernyataan

dinyatakan reliabel, karena nilai dari alpha cronbach sebesar 0,665 yang berarti

melebihi tingkat signifikansinya yaitu 0,6.

Tabel IV.C.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Sosiologis)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,605 0,300 Valid

0,717

Relliabel P2 0,721 0,300 Valid

P3 0,522 0,300 Valid

P4 0,400 0,300 Valid

P5 0,408 0,300 Valid

P6 0,615 0,300 Valid

Variabel perilaku politik terdiri dari empat dimensi, diantaranya dimensi

pendekatan sosiologis, dimensi pendekatan psikologis, dimensi pendekatan pilihan

Page 92: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

71

rasional dan dimensi partisipasi politik. Untuk uji validitas dan reliabilitas pada

dimensi pendekatan sosilogis, terdapat enam pernyataan dan semua pernyataan

dinyatakan valid karena nilai korelasinya melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat

reliabilitas semua item pernyataan dinyatakan reliabel, karena nilai alpha cronbach

sebesar 0,717 yang berarti melebihi tingkat signifikansinya yaitu 0,6.

Tabel IV.C.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Psikologis)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,403 0,300 Valid

0,658

Reliabel P2 0,634 0,300 Valid

P3 0,444 0,300 Valid

P4 0,424 0,300 Valid

P5 0,426 0,300 Valid

P6 0,506 0,300 Valid

Dari tabel dimensi pendekatan psikologis di atas diketahui terdapat enam item

pernyataan dan semua pernyataan tersebut dinyatakan valid, karena nilai korelasinya

melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat reliabilitas semua item pernyataan dinyatakan

reliabel, karena nilai alpha cronbach sebesar 0,658 yang berarti melebihi tingkat

signifikansinya yaitu 0,6.

Page 93: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

72

Tabel IV.C.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Pilihan Rasional)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,625 0,300 Valid

0,650

Reliabel P2 0,583 0,300 Valid

P3 0,441 0,300 Valid

P4 0,435 0,300 Valid

Dari tabel dimensi pendekatan pilihan rasional di atas diketahui terdapat

empat item pernyataan dan semua pernyataan tersebut dinyatakan valid, karena nilai

korelasinya melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat reliabelitas semua item pernyataan

dinyatakan reliabel, karena nilai alpha cronbach sebesar 0,650 yang berarti melebihi

tingkat signifikansinya yaitu 0,6.

Tabel IV.C.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Partisipasi Politik)

No

Item

r hitung r tabel Keterangan Cronbach’s

Alpha

Keterangan

P1 0,812 0,300 Valid

0,788

Reliabel P2 0,625 0,300 Valid

P3 0,765 0,300 Valid

P4 0,735 0,300 Valid

P5 0,758 0,300 Valid

Dari tabel dimensi partisipasi politik di atas diketahui terdapat lima item

pernyataan dan semua pernyataan tersebut dinyatakan valid, karena nilai korelasinya

melebihi 0,3. Sedangkan untuk tingkat reliabilitas semua item pernyataan dinyatakan

Page 94: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

73

reliabel, karena nilai alpha cronbach sebesar 0,788 yang berarti melebihi tingkat

signifikansinya yaitu 0,6.

D. Hasil Kuesioner

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil kuesioner untuk dapat

menggambarkan secara lebih rinci hasil dari penelitian ini. Berikut merupakan

hasilnya:

D.1 Variabel Latar Belakang Keluarga

Latar belakang keluarga adalah asal mula dari terbentuknya keluarga, yang di

dasarkan pada beberapa aspek dalam kehidupan. Dalam penelitian ini, peneliti

melihat latar belakang responden berdasarkan status sosial ekonomi mereka. Seperti

yang telah di jelaskan pada bab dua, status sosial ekonomi merupakan kedudukan

individu, atau keluarga berdasarkan unsur ekonomi. Status sosial ekonomi individu

atau keluarga dilihat berdasarkan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, kehidupan

dalam masyarakat, dan juga agama yang dianut.

Untuk mengukur variabel tersebut peneliti telah menyebarkan kuesioner

kepada 370 responden yang berasal dari lima Fakultas yang terdiri dari Fakultas

bidang sosial dan sains. Di antaranya 154 orang responden laki-laki dan 216 orang

responden perempuan. Pada variabel ini terdapat tujuh pernyataan yang wajib diisi.

Berikut adalah hasil rincian hasil dari kuesioner variabel latar belakang keluarga

dengan dimensi status sosial ekonomi.

Page 95: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

74

Pernyataan nomor 1 berbunyi “Keluarga saya aktif dalam kegiatan

masyarakat.” Pernyataan ini berusaha mengetahui seberapa aktif keluarga mahasiswa

dalam masyarakat.

Tabel IV.D.1 Keluarga Aktif Dalam Berbagai Kegiatan di Masayarakat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 70 18,9 %

Setuju 221 59,7 %

Tidak setuju 73 19,7 %

Sangat tidak setuju 6 1,6 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga aktif dalam

berbagai kegiatan di masyarakat, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak

221 responden dengan presentase 59,7 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 73 responden dengaan presentase 19,7 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 70 responden dengan presentase 18,9 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 6 responden dengan presentase 1,6 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga mereka ikut berperan aktif

dalam kegiatan masyarakat.

Pernyataan nomor 2 berbunyi “Keluarga saya termasuk keluarga yang

berpengaruh di masyarakat.” Pernyataan ini berusaha mengetahui posisi keluarga

mahasiswa dalam lingkungan masyarakat.

Page 96: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

75

Tabel IV.D.2 Keluarga Memiliki Pengaruh di Masyarakat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 56 15,1 %

Setuju 197 53,2 %

Tidak setuju 113 30,5 %

Sangat tidak setuju 4 1,1 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga memiliki

pengaruh di masyarakat, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 197

responden dengan presentase 53,2 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 113 responden dengan presentase 30,5 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 56 responden dengan presentase 15,1 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 4 responden dengan presentase 1,1 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga mereka merupakan keluarga

yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat.

Pernyataan nomor 3 berbunyi “Keluarga saya merupakan keluarga yang

berkecukupan secara ekonomi.” Pernyataan ini berusaha mengetahui bagaimana

kondisi latar belakang ekonomi keluarga mahasiswa.

Page 97: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

76

Tabel IV.D.3 Keluarga Berkecukupan Secara Ekonomi

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 28 7,6 %

Setuju 296 80 %

Tidak setuju 45 12,2 %

Sangat tidak setuju 1 0,3 %

Total 370 100 %

Berdasakan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga berkecukupan

secara ekonomi, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 296 responden

dengan presentase 80 %, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 45

responden dengan presentase 12,2 %, lalu yang menjawab sangat setuju sebanyak 28

responden dengan presentase 7,6 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak

1 orang dengan presentase 0,3 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan

mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjawab setuju bahwa keluarga mereka merupakan keluarga yang berkecukupan

secara ekonomi.

Pernyataan nomor 4 berbunyi “Keluarga saya merupakan keluarga dengan

latar pendidikan tinggi.” Pernyataan ini berusaha mengetahui latar belakang

pendidikan yang dimiliki oleh anggota keluarga mahasiswa.

Page 98: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

77

Tabel IV.D.4 Indikator Keluarga Berpendidikan Tinggi

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 20 5,4 %

Setuju 183 49,5 %

Tidak setuju 154 41,6 %

Sangat tidak setuju 13 3,5 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga berpendidikan

tinggi, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 183 responden dengan

presentase 49,5 %, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 154 rsponden

dengan presentase 41,6 %, lalu yang menjawab sangat setuju sebanyak 20 responden

dengan presentase 5,4 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 13

responden 3,5 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju

bahwa keluarga mereka merupakan keluarga yang berpendidikan tinggi.

Pernyataan 5 berbunyi “Keluarga saya merupakan penganut agama yang taat.”

Pernyataan ini berusaha mengatahui seberapa jauh keluarga mahasiswa mentaati

perintah serta larangan agama.

Page 99: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

78

Tabel IV.D.5 Keluarga Merupakan Penganut Agama yang Taat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 90 24,3 %

Setuju 243 65,7 %

Tidak setuju 35 9,5 %

Sangat tidak setuju 2 0,5 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga merupakan

penganut agama yang taat, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 243

responden dengan presentase 65,7 %, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebanyak 90 responden dengan presentase 24,3 %, lalu yang menjawab tidak setuju

sebanyak 35 responden dengan presentase 9,5 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 2 responden dengan presentase 0,5 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga mereka merupakan penganut

agama yang taat.

Pernyataan nomor 6 berbunyi “Keluarga saya selalu melaksanakan ibadah

tepat waktu.” Pernyataan ini berusaha mengetahui seberapa disiplinnya keluarga

mahasiswa dalam melaksanakan ibadah sholat lima waktu.

Page 100: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

79

Tabel IV.D.6 Keluarga Selalu Melaksanakan Ibadah Tepat Waktu

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 82 22,2 %

Setuju 229 61,9 %

Tidak setuju 58 15,7 %

Sangat tidak setuju 1 0,3 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga selalu

melaksanakan ibadah tepat waktu, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak

229 responden dengan presentase 61,9 %, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebanyak 82 responden dengan presentase 22,2 %, lalu yang menjawab tidak setuju

sebanyak 58 responden dengan presentase 15,7 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 1 responden dengan presentase 0,3 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga mereka selalu melaksanakan

ibadah tepat waktu.

Pada pernyataan nomor 7 berbunyi “Keluarga saya selalu menerapkan ajaran

agama dalam kehidupan sehari-hari.” Pernyataan ini berusaha untuk mengetahui

sejauh mana keluarga mahasiswa menrapkan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Page 101: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

80

Tabel IV.D.7 Keluarga Menerapkan Ajaran Agama Dalam Kehidupan

Sehari-hari

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 100 29,2 %

Setuju 225 60,8 %

Tidak setuju 34 9,2 %

Sangat tidak setuju 3 0,8 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga menerapkan

ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 225 responden dengan presentase sebesar 60,8 %, kemudian yang

menjawab sangat setuju sebanyak 100 responden dengan presentase sebesar 29,2 %,

lalu yang menjawab tidak setuju sebanyak 34 responden dengan presentase sebesar

9,2 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden dengan

presentase sebesar 0,8 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju

bahwa keluarga mereka menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

D.2 Variabel Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik merupakan pentransformasian ilmu atau informasi politik

dari anggota sosialisasi politik terhadap individu. Pada proses berlangsungnya,

terdapat agen yang berperan dalam membentuk perillaku, sikap dan memberikan

pengetahuan mengenai politik kepada individu. Terdapat beberapa agen yang

Page 102: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

81

dikatakan bisa mempengaruhi dan memegang peranan penting bagi kehidupan politik

seorang individu. Salah satunya adalah keluarga.

Menurut Douglas, keluarga merupakan agen yang memiliki posisi paling

penting dan dekat dalam sosialisasi politik. Interaksi yang terjadi hampir setiap hari

antara individu dan orang tua membuat individu mulai mengenai pola kekuasaan.

Dimulai dari pola kekuasaan dalam keluarga nantinya individu akan mulai

terpengaruhi persepsinya mengenai pola kekuasaan yang lebih luas, salah satu

contohnya seperti pada sistem politik. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan sosialisasi

politik dalam keluarga yang nantinya juga akan ikut mempengaruhi perilaku politik

individu, tentunya sangat dipengaruhi oleh intensitas komunikasi yang terjadi antara

individu dan anggota keluarga.

Pada variabel ini terdapat empat pernyataan yang wajib diisi. Berikut adalah

hasil rincian hasil dari kuesioner variabel sosialisasi politik dengan dimensi

komunikasi.

Pada pernyataan nomor 8 berbunyi “Keluarga merupakan sarana pendidikan

politik pertama saya.” Pernyataan ini akan menunjukkan seberapa banyak mahasiswa

yang menjadikan keluarga mereka sebagai sarana pendidikan politik pertama mereka.

Page 103: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

82

Tabel IV.D.8 Keluarga Sebagai Sarana Pendidikan Politik Pertama

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 83 22,4 %

Setuju 179 48,4 %

Tidak setuju 102 27,6 %

Sangat tidak setuju 6 1,6 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga sebagai sarana

pendidikan politik pertama, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 179

responden dengan presentase 48,4 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 102 responden dengan presentase 27,6 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 83 responden dengan presentase 22,4 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 6 responden dengan presentase 1,6 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga merupakan sarana pendidikan

politik pertama mereka.

Pada pernyataan nomor 9 berbunyi “Keluarga merupakan sumber informasi

politik pertama.” Pernyataan ini akan menunjukkan seberapa banyak mahasiswa yang

menjadikan keluarga sebagai sumber informasi politik pertama mereka.

Page 104: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

83

Tabel IV.D.9 Keluarga Sumber Informasi Politik Pertama

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 71 19,2 %

Setuju 174 47 %

Tidak setuju 113 30,5 %

Sangat tidak setuju 12 3,2 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga sebagai sumber

informasi politik pertama, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 179

respoden dengan presentase 47 %, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak

113 responde dengan presentase 30,5 %, lalu yang menjawab sangat setuju sebanyak

71 responden dengan presentase 19,2 % dan yang menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 12 responden dengan presentase 3,2 %. Maka secara umum dapat dilihat

kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga merupakan sumber informasi politik

pertama bagi mereka.

Pada pernyataan nomor 10 berbunyi “Keluarga memiliki peran dalam

membentuk karakter berpolitik.” Pernyataan ini akan mengetahui sejauh mana peran

keluarga dalam membentuk karakter berpolitik mahasiswa.

Page 105: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

84

Tabel IV.D.10 Pembentuk Karakter Berpolitik

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 66 17,8 %

Setuju 190 51,4 %

Tidak setuju 104 28,1 %

Sangat tidak setuju 10 2,7 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga memiliki peran

dalam membentuk karakter berpolitik, mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 190 responden dengan presentase 51,4 %, kemudian yang menjawab tidak

setuju sebanyak 104 responden dengan presentase 28,1 %, lalu yang menjawab sangat

setuju sebanyak 66 responden dengan presentase 17,8 % dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 10 responden dengan presentase 2,7 %. Maka secara umum

dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga memiliki peran dalam

membentuk karakter berpolitik mereka.

Pada pernyataan nomor 11 berbunyi “Keluarga merupakan tempat berdiskusi

paling baik dalam membicarakan politik.” Pernyataan ini akan mengetahui sejauh

mana interaksi yang terjadi antara mahasiswa dan anggota keluarganya.

Page 106: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

85

Tabel IV.D. 11 Sarana Berdiskusi

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 45 12,2 %

Setuju 175 47,3 %

Tidak setuju 136 36,8 %

Sangat tidak setuju 14 3,8 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan keluarga sebagai tempat

berdiskusi politik paling baik, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 175

responden dengan presentase 47,3 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 136 responden dengan presentase 36,8 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 45 responden dengan presentase 12,2 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 14 responden dengan presentase 3,8 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan bidang sains UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta menjawab setuju bahwa keluarga merupakan tempat berdiskusi

politik paling baik bagi mereka.

Pernyataan nomor 12 berbunyi “Saya memilih karena faktor calon suku

kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya faktor suku dalam

pembuatan keputusan memilih bagi mahasiswa.

D.3 Variabel Perilaku Politik

Menurut Jack Plano, perilaku politik merupakan pemikiran yang berasal dari

dalam diri, seperti persepsi, sikap, kejujuran, dan juga tindakan yang berhubungan

Page 107: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

86

langsung dengan sistem politik yang ada. Seperti pemilihan umum. Dalam pemilihan

umum perilaku pemilih juga merupkan bagian dari perilaku politik. Menurut buku

yang ditulis oleh Saiful Mujani, R William Liddle dan Kuskridho Ambaradi, terdapat

tiga pendekatan yang bisa mempengaruhi perilaku memilih. Yaitu pendekatan

sosiologis, psikologis, dan pendekatan pilihan rasional.

Pendekatan sosiologis merupakan pendekatan di mana perilaku memilih

ditentukan oleh kelas sosial, agama, dan juga kelompok etnik/kedaerahan/bahasa.

Pendekatan sosilogis menjadikan lingkungan sebagai dasar dari pendekatannya.

Dijelaskan bahwa konteks ekonomi, agama, tempat tinggal, usia, pekerjaan

digunakan untuk mendefinisikan lingkaran sosial pemilih. Di mana nantinya

lingkaran sosial ini akan mempengaruhi keputusan para pemilih.

Sedangkan pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang identik dengan

penggambaran perasaan, karena pada pendekatan ini para ilmuwan lebih menyoroti

kepada emosi yang dimiliki oleh setiap individu. Emosi merupakan faktor terpenting

dalam pendekatan psikologi, sekalipun emosi tidak bermain secara langsung, namun

peran dari emosi sendiri adalah sebagai pendorong dalam proses pengambilan

keputusan.

Kemudian pendekatan pilihan rasional atau sering juga disebut sebagai

pendekatan ekonomi, karena pendekatan ini melihat politik dari untung-rugi, hampir

sama seperti konsep ekonomi. Pada pendekatan ini kita dapat melihat faktor-faktor

Page 108: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

87

yang menentukan pilihan politik masyarakat bukan lagi karena faktor popularitas,

finansial, dan kecakapan fisik. Tapi lebih kepada faktor-faktor yang dapat

memberikan keuntungan jaka panjang bagi kehidupan masyarakat kedepannya.

Selain ketiga pendekatan di atas, salah satu faktor terpenting dari berlangsung

pemilihan umum adalah partisipasi politik. partisipasi politik merupakan

keikutsertaan individu atau kelompok secara sengaja dan sukarela untuk

mempengaruhi kebijakan pemerintah dengan terlibat secara aktif dalam kehidupan

politik, salah satu contohnya adalah dengan menyuarakan hak suara dalam pemilihan

umum secara langsung.

Pada variabel ini terdapat 21 pernyataan dan empat dimensi yang digunakan

yaitu dimensi pendekatan sosiologis, dimensi pendekatan psikologis, dimensi

pendekata pilihan rasional, dana dimensi partisipasi politik.

Pernyataan nomor 12 berbunyi“Saya memilih karena faktor suku calon

kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya faktor suku

terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Tabel IV.D. 12 Faktor Suku

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 5 1,4 %

Setuju 117 31 %

Tidak setuju 193 52,2 %

Sangat tidak setuju 55 14,9 %

Total 370 100 %

Page 109: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

88

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

suku, mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 193 responden dengan

presentase 52,2 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 117 resonden dengan

presentase 31 %, lalu yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 55 responden

dengan presentasl 14,9 % dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 responden

dengan presentase 1,4 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab tidak

setuju bahwa mereka memilih karena faktor suku.

Pernyataan nomor 13 berbunyi “Saya memilih karena faktor agama yang

dianut calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya faktor

agama terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Tabel IV.D.13 Faktor Agama

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 68 18,4 %

Setuju 182 49,2 %

Tidak setuju 98 26,5 %

Sangat tidak setuju 22 5,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

agama, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 182 responden dengan

presentase 49,2%, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 98 dengan

presentase 26,5 %, lalu yang menjawab sangat setuju sebanyak 68 responden dengan

Page 110: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

89

presentase 18,4 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 22 responden

dengan presentase 2,9 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju

bahwa mereka memilih karena faktor agama.

Pernyataan nomor 14 berbunyi “Saya memilih karena faktor pekerjaan yag

dimiliki calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya

faktor ekonomi terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Tabel IV.D.14 Faktor Ekonomi Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 15 4,1 %

Setuju 100 27 %

Tidak setuju 213 57,6 %

Sangat tidak setuju 42 11,4 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

latar belakang ekonomi calon kandidat, mayoritas responden menjawab tidak setuju

sebanyak 213 responden dengan presentasi 57,6 %, kemudian yang menjawab setuju

sebanyak 100 responden dengan presentase 27%, lalu yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 42 responden dengan presentase 11,4% dan yang menjawab sangat

setuju sebanyak 15 responden dengan presentase 4,1%. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Page 111: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

90

Hiyatullah Jakarta menjawab tidak setuju bahwa mereka memilih karena faktor latar

belakang ekonomi calon kandidat.

Pernyataan nomor 15 berbunyi “Saya memilih karena faktor pekerjaan yang

dimiliki calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya

faktor pekerjaan terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Tabel IV.D.15 Faktor Pekerjaan Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 18 4,9 %

Setuju 137 37 %

Tidak setuju 189 51,1 %

Sangat tidak setuju 26 7 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

pekerjaan calon kandidat, mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 189

responden dengan presentase 51,1 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 137

responden dengan presentase 37 %, lalu yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak

26 responden dengan presentase 7 % dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 18

responden dengan presentase 4,9 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan

mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjawab tidak setuju bahwa mereka memilih karena faktor pekerjaan yang dimiliki

oleh calon kandidat.

Page 112: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

91

Pernyataan nomor 16 berbunyi “Saya memilih karena faktor latar belakang

pendidikan yang dimiliki calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa

berpengaruhnya pendidikan calon kandidat terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Tabel IV.D.16 Faktor Pendidikan Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 84 22,7 %

Setuju 206 55,7 %

Tidak setuju 70 18,9 %

Sangat tidak setuju 10 2,7 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

latar belakang pendidikan calon kandidat, mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 206 responden dengan presentase 55,7 %, kemudian yang menjawab sangat

setuju sebanyak 84 responden dengan dengan presentase 22,7 %, lalu yang menjawab

tidak setuju sebanyak 70 responden dengan presentase 18,9 % dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 10 responden dengan presentase 2,7 %. Maka secara

umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih karena faktor

pendidikan yang dimiliki oleh canlon kandidat.

Pernyataan nomor 17 berbunyi “Saya memilih karena faktor jenis kelamin

calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya faktor jenis

kelamin terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 113: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

92

Tabel IV.D.17 Faktor Jenis Kelamin

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 21 5,7 %

Setuju 107 28,9 %

Tidak setuju 187 50,5 %

Sangat tidak setuju 55 14,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena faktor

jenis kelamin calon kandidat, mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak

187 responden dengan presentase 50,5 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak

107 responden dengan presentase 28,9 %, lalu yang menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 55 resonden dengan presentase 14,9 % dan yang menjawab sangat setuju

sebanyak 21 responden dengan presentase 5,7 %. Maka secara umum dapat dilihat

kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menjawab tidak setuju bahwa mereka memilih karena faktor jenis kelamin

calon kandidat.

Pernyataan nomor 18 berbunyi “Saya memilih karena adanya isu yang

berkembang mengenai citra baik dari calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat

seberapa berpengaruhnya isu yang berkembang dalam masyarakat terhadap perilaku

memilih mahasiswa.

Page 114: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

93

Tabel IV.D.18 Isu yang Berkembang Dalam Masyarakat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 28 7,6 %

Setuju 220 59,5 %

Tidak setuju 116 31,4 %

Sangat tidak setuju 6 1,6 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena isu politik

yang sedang berkembang, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 220

responden dengan presentase 59,5 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 116 responden dengan presentase 31,4 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 28 responden dengan presentase 7,6 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 6 responden dengan presentase 1,6 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih karena adanya isu

politik yang sedang berkembang.

Pernyataan nomor 19 berbunyi “Saya memilih karena orang tua saya

merupakan partisipan dari partai pengusung calon kandidat.” Pernyataan ini ingin

melihat seberapa berpengaruhnya peran orang tua selaku significant other dalam

keluarga sekaligus bagian dari anggota partai terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 115: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

94

Tabel IV.D.19 Orang Tua Partisipan Partai

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 12 3,2 %

Setuju 84 22,7 %

Tidak setuju 226 61,1 %

Sangat tidak setuju 48 13 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena orang tua

sebagai partisipan dari partai pengusung calon kandidat, mayoritas responden

menjawab tidak setuju sebanyak 226 responden dengan presentase 61,1 %, kemudian

yang menjawab setuju sebanyak 84 responden dengan presentase 22,7 %, lalu yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 48 responden dengan presentase 13 % dan

yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden dengan presentase 3,2 %. Maka

secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan

sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab tidak setuju bahwa mereka memilih

karena orang tua sebagai partisipan dari partai pengusung calon kandidat.

Pernyataan nomor 20 berbunyi “Saya memilih karena menyukai calon

kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya faktor emosi

terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 116: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

95

Tabel IV.D.20 Karakter Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 65 17,6 %

Setuju 244 65,9 %

Tidak setuju 58 15,7 %

Sangat tidak setuju 3 0,8 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena menyukai

karakter calon kandidat, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 244

responden dengan presentase 65,9 %, kemudian yang menjawab sangat setuju

sebanyak 65 responden dengan dengan presentase 17,6 %, lalu yang menjawab tidak

setuju sebanyak 58 responden dengan presentase 15,7 % dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 3 responden dengan presentase 0,8 %. Maka secara umum

dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih karena menyukai

karakter calon kandidat.

Pernyataan nomor 21 berbunyi “Saya memilih karena popularitas yang

dimiliki oleh calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya

popularitas terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 117: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

96

Tabel IV.D.21 Popularitas Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 16 4,3 %

Setuju 151 40,8 %

Tidak setuju 180 48,6 %

Sangat tidak setuju 23 6,2 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena

popularitas calon kandidat, mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak

180 responden dengan presentase 48,6 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak

151 responden dengan dengan presentase 40,8 %, lalu yang menjawan sangat tidak

setuju sebanyak 23 responden dengan presentase 6,2 % dan yang menjawab sangat

sangat setuju sebanyak 16 responden dengan presentase 4,3 %. Maka secara umum

dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab tidak setuju bahwa mereka memilih karena

popularitas yang dimiliki calon kandidat.

Pernyataan nomor 22 berbunyi “Saya memilih karena ideologi dari partai

pengusung calon kandidat sesuai dengan pemahaman yang saya anut.” Pernyataan ini

ingin melihat seberapa berpengaruhnya ideologi partai terhadap perilaku memilih

mahasiswa.

Page 118: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

97

Tabel IV.D.22 Ideologi Partai

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 47 12,7 %

Setuju 189 51,1 %

Tidak setuju 120 32,4 %

Sangat tidak setuju 14 3,8 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena ideologi

partai pengusung calon kandidat sesuai dengan pemahaman yang dianut. mayoritas

responden menjawab setuju sebanyak 189 responden dengan presentase 51,1 %,

kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 120 responden dengan dengan

presentase 32,4 %, lalu yang menjawab sangat setuju sebanyak 47 responden dengan

presentase 12,7 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 14 responden

dengan presentase s3,8%. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan

mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjawab setuju bahwa mereka memilih karena ideologi partai pengusung calon

kandidat sesuai dengan pemahaman yang mereka anut.

Pernyataan nomor 23 berbunyi “Saya memilih karena saya mengenal calon

kandidat sesuai dengan pemahaman yang saya anut.” Pernyataan ini ingin melihat

seberapa berpengaruhnya hubungan kekerabatan partai terhadap perilaku memilih

mahasiswa.

Page 119: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

98

Tabel IV.D.23 Mengenal Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 18 4,9 %

Setuju 170 45,9 %

Tidak setuju 156 42,2 %

Sangat tidak setuju 26 7 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena mengenal

calon kandidat. mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 170 responden

dengan presentase 45,9 %, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 156

responden dengan dengan presentase 42,2 %, lalu yang menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 26 responden dengan presentase 7 % dan yang menjawab sangat setuju

sebanyak 18 responden dengan presentase 4,9 %. Maka secara umum dapat dilihat

kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih karena mengenal calon kandidat.

Pada pernyataan nomor 24 sebagai berikut “Saya memilih karena kinerja

partai asal calon kandidat.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya

kinerja partai terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 120: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

99

Tabel IV.D.24 Kinerja Partai

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 46 12,4 %

Setuju 206 55,7 %

Tidak setuju 106 28,6 %

Sangat tidak setuju 12 3,2 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena kinerja

partai asal calon kandidat. mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 206

responden dengan presentase 55,7 %, kemudian yang menjawab tidak setuju

sebanyak 106 responden dengan dengan presentase 28,6 %, lalu yang menjawab

sangat setuju sebanyak 46 responden dengan presentase 12,4 % dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 12 responden dengan presentase 3,2 %. Maka secara

umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih karena kinerja

dari partai asal calon kandidat.

Pernyataan nomor 25 berbunyi “Saya memilih karena melihat hasil nyata dari

kinerja calon kandidat yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.” Pernyataan

ini ingin melihat seberapa berpengaruhnya hasil nyata dari kinerja calon kandidat

terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 121: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

100

Tabel IV.D.25 Hasil Nyata Kinerja Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 125 33,8 %

Setuju 212 57,3 %

Tidak setuju 29 7,8 %

Sangat tidak setuju 4 1,1 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena melihat

hasil nyata dari kinerja calon kandidat yang memberikan kesejahteraan luas.

mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 212 responden dengan presentase

57,3 %, kemudian yang menjawab sangat setuju sebanyak 125 responden dengan

dengan presentase 33,8 %, lalu yang menjawab tidak setuju sebanyak 29 responden

dengan presentase 7,8 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4

responden dengan presentase 1,1 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan

mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjawab setuju bahwa mereka memilih karena kinerja dari partai asal calon

kandidat.

Pernyataan nomor 26 berbunyi “Saya memilih karena kebijakan yang dibuat

partai/calon kandidat dirasa dapat memberikan keuntungan, baik secara pribadi

maupun kepada masyarakat umum.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa

berpengaruhnya kebijakan publik terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 122: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

101

Tabel IV.D.26 Kebijakan Partai atau Calon Kandidat

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 102 27,6 %

Setuju 200 54,1 %

Tidak setuju 61 16,5 %

Sangat tidak setuju 7 1,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena kebijakan

yang dibuat partai atau calon kandidat dapat memberikan keuntungan, baik kepada

pribadi atau pun kepada masyarakat umum . mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 200 responden dengan presentase 54,1 %, kemudian yang menjawab sangat

setuju sebanyak 102 responden dengan dengan presentase 27,6 %, lalu yang

menjawab tidak setuju sebanyak 61 responden dengan presentase 16,5 % dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 responden dengan presentase 1,9 %. Maka

secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan

sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih

karena kebijakan yang dibuat partai / calon kandidat.

Pernyataan nomor 27 berbunyi “Saya memilih karena merasa kehidupan saya

sudah berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.” Pernyataan ini ingin melihhat

seberapa berpengaruhnya kesejahteraan terhadap perilaku memilih mahasiswa.

Page 123: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

102

Tabel IV.C.2.27 Kesejahteraan Hidup

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 39 10,5 %

Setuju 211 57 %

Tidak setuju 111 30 %

Sangat tidak setuju 9 2,4 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memilih karena kehidupan

saat ini terasa lebih baik dibandingkan kehidupan sebelumnya. . mayoritas responden

menjawab setuju sebanyak 211 responden dengan presentase 57 %, kemudian yang

menjawab tidak setuju sebanyak 111 responden dengan dengan presentase 30 %, lalu

yang menjawab sangat setuju sebanyak 39 responden dengan presentase 10,5 % dan

yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 9 responden dengan presentase 2,4 %.

Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial

dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjawab setuju bahwa mereka memilih

karena merasa kehidupan mereka saat ini sudah terasa jauh lebih baik dari kehidupan

mereka sebelumnya.

Pernyataan nomor 28 berbunyi “Saya selalu ikut serta dalam kegiatan

kampanye” Pernyataan ini ingin melihat seberapa jauh mahasiswa berpaartisipasi

dalam kegiatan pemilu.

Page 124: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

103

Tabel IV.D.28 Mengikuti Kampanye

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 12 3,2 %

Setuju 70 18,9 %

Tidak setuju 255 68,9 %

Sangat tidak setuju 33 8,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan selalu ikut serta dalam

kegiatan kampanye. mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 255

responden dengan presentase 68,9 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 70

responden dengan dengan presentase 18,9 %, lalu yang menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 33 responden dengan presentase 8,9 % dan yang menjawab sangat setuju

sebanyak 12 responden dengan presentase 3,2 %. Maka secara umum dapat dilihat

kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menyatakan bahwa mereka tidak pernah ikut serta dalam kegiatan kampanye

politik.

Pernyataan nomor 29 berbunyi “Saya ikut menyumbang dana untuk kegiatan

kampanye.” Pernyataan ini ingin melihat seberapa jauh mahasiswa berpartisipasi

dalam kegiatan pemilu.

Page 125: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

104

Tabel IV.D.29 Donatur Kampanye

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 2 0,5 %

Setuju 41 11,1 %

Tidak setuju 272 73,5 %

Sangat tidak setuju 55 14,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan ikut menyumbang dana

untuk kegiatan kampanye. mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak 272

responden dengan presentase 73,5%, kemudian yang menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 55 responden dengan dengan presentase 14,9 %, lalu yang menjawab setuju

sebanyak 41 responden dengan presentase 11,1 % dan yang menjawab sangat setuju

sebanyak 2 responden dengan presentase 0,5 %. Maka secara umum dapat dilihat

kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyumbang dana untuk kegiatan

kampanye.

Pernyataan nomor 30 berbunyi “Saya ikut andil menjadi panitia pelaksana

dalam kegiatan pemilu.” Pernyataan ini akan menunjukkan seberapa banyak

mahasiswa yang ikut aktif dalam kegiatan pemilu.

Page 126: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

105

Tabel IV.D.2.30 Menjadi Panitia Pemilu

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 11 3 %

Setuju 107 28,9 %

Tidak setuju 219 59,2 %

Sangat tidak setuju 33 8,9 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan Ikut andil menjadi panitia

pelaksana kegiatan pemilu. Mayoritas responden menjawab tidak setuju sebanyak

219 responden dengan presentase 59,2 %, kemudian yang menjawab setuju sebanyak

107 responden dengan dengan presentase 28,9 %, lalu yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 33 responden dengan presentase 8,9 % dan yang menjawab sangat

setuju sebanyak 11 responden dengan presentase 3%. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa mereka tidak pernah ikut andil menjadi

panitia pelaksana pemilu.

Pernyataan nomor 31 berbunyi “Saya memiliki calon kandidat yang

diunggulkan.” Pernyataan ini akan menunjukkan seberapa banyak mahasiswa yang

sudah memiliki calon kandidat yang diunggulkan setiap kali pemilu berlangsung.

Page 127: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

106

Tabel IV.D.31 Calon Kandidat Unggulan

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 19 5,1 %

Setuju 215 58,1 %

Tidak setuju 120 32,4 %

Sangat tidak setuju 16 4,3 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan memiliki calon kandidat

yang diunggulkan. Mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 215 responden

dengan presentase 58,1 %, kemudian yang menjawab tidak setuju sebanyak 120

responden dengan dengan presentase 32,4 %, lalu yang menjawab sangat setuju

sebanyak 19 responden dengan presentase 5,1 % dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 16 responden dengan presentase 4,3 %. Maka secara umum dapat

dilihat kecenderungan mahasiswa Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa mereka memiliki calon kandidat yang

diunggulkan setiap kali kegiatan pemilu berlangsung.

Pernyataan nomor 31 berbunyi “Saya menggunakan hak pilih saya sebagai

salah satu bentuk tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia.” Pernyataan ini

akan menunjukkan seberapa banyak mahasiswa yang ikut berpartisipasi dengan

menyumbangkan suaranyaa dalam kegiatan pemilu.

Page 128: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

107

Tabel IV.D.32 Menyumbangkan Hak Suara

Jawaban Frekuensi Presentase %

Sangat setuju 179 48,4 %

Setuju 154 41,6 %

Tidak setuju 34 9,2 %

Sangat tidak setuju 3 0,8 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh untuk pernyataan menggunakan hak pilih

sebagai rasa bentuk tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. Mayoritas

responden menjawab sangat setuju sebanyak 179 responden dengan presentase

48,4%, kemudian yang menjawab setuju sebanyak 154 responden dengan dengan

presentase 41,6 %, lalu yang menjawab tidak setuju sebanyak 34 responden dengan

presentase 9,2 % dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden

dengan presentase 0,8 %. Maka secara umum dapat dilihat kecenderungan mahasiswa

Fakultas bidang sosial dan sains UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa

mereka selalu menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu sebagai bentuk rasa

tanggung jawab mereka sebagai warga negara Indonesia.

E. Tabulasi Variabel Penelitian Dengan Data Demografi

Selanjutnya peneliti akan menampilkan hasil hitung berdasarkan uji tabulasi

silang (cross tabulation). Hal ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan dari

ketiga variabel dalam bentuk tabulasi.

Page 129: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

108

Untuk menghitung nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga variabel, peneliti

menggunakan metode tabulasi silang (cross tabulation) dalam aplikasi SPSS 2.0.

Tetapi sebelum masuk ke dalam perhitungan tabulasi silang, terlebih dahulu peneliti

mengkonversi estimasi skor variabel dengan cara mengolah data dimensi yang diukur

oleh beberapa indikator, kemudian hasilnya di konvensi menjadi skala yang dilihat

berdasarkan urutan tingakatannya dengan menggunakan bantuan dari smart pls.

Untuk lebih jelasnya, berikut uraiannya:

Persamaan III.E.1. Univariate Distribution

.( )

Keterangan:

: Skor maksimal : Nilai skala terkecil

: Nilai skala terbesar V : Nilai skala per-responden

Kemudian setelah mengkonvensikan skor menjadi urutan skala, langkah

selanjutnya yang peneliti lakukan adalah mengurutkannya berdasarkan tingkatan

skala. Mulai dari tingkatan sangat rendah, rendah, tinggi, sampai dengan sangat

tinggi. Baru setelahnya peneliti menghitung menggunakan metode tabulasi silang,

dengan bantuan aplikasi SPSS 2.0. Untuk lebih jelasnya, berikut tabelnya:

Page 130: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

109

Tabel IV.E.1 Tingkatan Skala

Skala Tingkatan

76-100 Sangat Tinggi

55-75 Tinggi

26-50 Rendah

0-25 Sangat rendah

E.2 Frekuensi Data Variabel Latar Belakang Keluarga (X1) Dengan

Demografi

Pada sub bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai hasil hitung frekuensi

data dari variabel latar belakang keluarga beserta yang terdiri dari satu dimensi, yaitu

dimensi status sosial ekonomi. Serta tujuh indikator dan penjelasan demografinya.

Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat berdasarkan uraian berikut.

Tabel IV.E.2 Frekuensi Data Variabel Latar Belakang Keluarga (X1)

Tingkatan Frekuensi Presentase %

Sangat Rendah 17 4,6 %

Rendah 120 32,4 %

Tinggi 165 44,6 %

Sangat Tinggi 68 18,4 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari dimensi latar belakang keluarga, jumlah

nilai paling banyak berada pada kategorisasi tinggi yaitu sebanyak 165 responden

dengan presentase sebesar 44,6 %. Maka secara umum dapat dilihat bahwa

kecenderungan pengaruh keluarga mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif

Page 131: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

110

Hidayatullah Jakarta berdasarkan dimensi latar belakang keluarga berada pada

kategorisasi “tinggi”.

E.3 Frekuensi Data Variabel Sosialisasi Politik (X2)

Pada sub bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai hasil hitung frekuensi

data dari variabel sosialisasi politik yang terdiri dari satu dimensi yaitu dimensi

komunikasi dan empat indikator, serta penjelasan demografinya. Untuk lebih

jelasnya, dapat di lihat berdasarkan uraian berikut:

Tabel IV.E.3 Frekuensi Data Variabel Sosialisasi Politik (X2)

Tingkatan Frekuensi Presentase %

Sangat Rendah 17 4,6 %

Rendah 120 32,4 %

Tinggi 165 44,6 %

Sangat Tinggi 68 18,4 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari dimensi sosialisasi politik, jumlah nilai

paling banyak berada pada kategorisasi tinggi yaitu sebanyak 165 responden dengan

presentase sebesar 44,6 %. Maka secara umum dapat dilihat bahwa kecenderungan

pengaruh keluarga mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berdasarkan dimensi sosialisasi politik berada pada kategorisasi “tinggi”.

Page 132: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

111

E.4 Frekuensi Data Variabel Perilaku Politik (Y)

Pada sub bab ini, peneliti akan memaparkan mengenai hasil hitung frekuensi

data dari variabel perilaku politik yang terdiri dari empat dimensi, yaitu dimensi

pendekatan sosiologis, dimensi pendekatan psikologis, dimensi pendekatan pilihan

rasional, dan dimensi partisipasi politik. Selain itu, variabel ini terdiri dari 21

indikator, serta penjelasan demografinya. Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat

berdasarkan uraian berikut:

Tabel IV.E.4 Frekuensi Data Variabel Perilaku Politik (Y)

Tingkatan Frekuensi Presentase %

Sangat Rendah 28 7,6 %

Rendah 169 45,7 %

Tinggi 152 41,1 %

Sangat Tinggi 21 5,7 %

Total 370 100 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari dimensi partisipasi politik, jumlah nilai

paling banyak berada pada kategorisasi rendah yaitu sebanyak 169 responden dengan

presentase sebesar 45,7 %. Maka secara umum dapat dilihat bahwa kecenderungan

mahasiswa Fakultas umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam berperilaku politik

berada pada kategorisasi “rendah”.

Page 133: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

112

E.5 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Fakultas

Tabel IV.D.5 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status sosial

ekonomi) Terhadap Fakultas

Fakultas Status Sosial Ekonomi Total P-

Value Rendah Tinggi

FEB 48

(52,2%)

44

(47,8%) 92

(100%)

0,026

FISIP 16

(32%)

34

(68%) 50

(100%)

FPSI 13

(38,3%)

21

(61,8%) 34

(100%)

FST 54

(46,6%)

62

(53,4%) 116

(100%)

FKIK 27

(34,6%)

51

(65,3%) 78

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat dilihat pada Fakultas Ekonomi Bisnis

(FEB) kategorisasi rendah berada pada presentase 52,2%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 47,8%. Lalu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 32%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 68%. Selanjutnya pada Fakultas Psikologi (FPSI) untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 38,3%, kategorisasi tinggi berada pada

presentase 61,8%. Kemudian pada Fakultas Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

untuk kategorisasi kategorisasi rendah berada pada presentase 46,6%, untuk

Page 134: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

113

kategorisasi tinggi berada pada presentase 53,4%. Sedangkan pada Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 34,6%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 65,3%. Sehingga

di antara seluruh Fakultas sains dan sosial yang berada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) memiliki persepsi paling tinggi

mengenai status sosial ekonomi di antara Fakultas lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,026 di mana nilainya < 0,05. Maka

dapat disimpulan bahwa ada perbedaan terkait tingkat persepsi latar belakang

keluarga jika dilihat dari Fakultas - Fakultas. Sehingga antara satu Fakultas dengan

Fakultas lainnya memiliki perbedaan persepsi mengenai status sosial ekonomi

keluarga.

E.6 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap Jenis

Kelamin

Tabel IV.E.6 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (tatus sosial

ekonomi) Terhadap Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Status Sosial Ekonomi Total P-Value

Rendah Tinggi

Laki-Laki 63

(40,9%)

91

(59,1%) 154

(100%)

0,412 Perempuan 95

(44%)

121

(56%) 216

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Page 135: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

114

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat di lihat pada responden berjenis

kelamin laki-laki untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 40,9%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 59,1%. Sedangkan pada responden berjenis

kelamin perempuan untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 44%, kemudian

untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 56%. Sehingga di antara responden

laki-laki dan perempuan, responden laki-laki memiliki persepsi status sosial ekonomi

lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,412 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan terkait latar belakang keluarga jika

dilihat dari jenis kelamin responden. Sehingga baik responden laki-laki atau pun

perempuan tidak memiliki perbedaan persepsi status sosial ekonomi keluarga.

Page 136: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

115

E.7 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ayah

Tabel IV.E.7 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status sosial

ekonomi) Terhadap Pendidikan Ayah

Pendidikan

Ayah

Status Sosial

Ekonomi

Total P-

Value

Rendah Tinggi

SD 9

(45%)

11

(55%) 20

(100%)

0,450

SMP 7

(46,6%)

8

(53,3%) 15

(100%)

SMA/Sederajat 20

(46,1%)

76

(53,9%) 141

(100%)

Diploma 13

(30,2%)

30

(69,7%) 43

(100%)

Sarjana S1/S2 64

(42,3%)

87

(57,6%) 151

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 45%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 55%. Selanjutnya ayah dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 46,6%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 53,3%. Kemudian ayah dengan latar pendidikan SMA/Sederajat

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 46,1%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 53,9%. Lalu ayah dengan latar pendidikan Diploma untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 30,2%, untuk kategorisasi tinggi berada

Page 137: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

116

pada presentase 69,7%. Sedangkan ayah dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi sangat rendah berada pada presentase 42,3%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 57,6%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan ayah

responden, ayah dengan latar pendidikan diploma memiliki persepsi status sosial

ekonomi paling tinggi dibandingkan ayah dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,450 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait latar belakang keluarga jika

dilihat dari pendidikan ayah. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan ayah, tidak

mempengaruhi persepsi status sosial ekonomi keluarga.

Page 138: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

117

E.8 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ibu

Tabel IV.E.8 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status sosial

ekonomi) Terhadap Pendidikan Ibu

Pendidikan

Ibu

Status Sosial

Ekonomi

Total P-

Value

Rendah Tinggi

SD 11

(50%)

11

(50%) 22

(100%)

0,462

SMP 22

(50%)

22

(50%) 44

(100%)

SMA/Sederajat 67

(41,6%)

94

(58,4%) 161

(100%)

Diploma 16

(32,6%)

33

(67,3%) 49

(100%)

Sarjana S1/S2 42

(44,7%)

52

(55,3%) 94

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ibu dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 50%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 50%. Selanjutnya ibu dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 50%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 50%. Kemudian ibu dengan latar pendidikan SMA/Sederajat untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 41,6%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 58,4%. Lalu ibu dengan latar pendidikan Diploma untuk kategorisasi

rendah berada pada presentase 32,6%, untuk kategorisasi tinggi berada pada

Page 139: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

118

presentase 67,3%. Sedangkan ibu dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 44,7%, selanjutnya untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 55,3%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan

ibu responden, ibu dengan latar pendidikan diploma memiliki persepsi status sosial

ekonomi paling tinggi dibandingkan ibu dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,462 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait latar belakang keluarga jika

dilihat dari pendidikan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan yang dimiliki ibu,

tidak mempengaruhi status sosial ekonomi keluarga.

E.9 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendapatan Ayah

Tabel IV.E.9 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status sosial

ekonomi) Terhadap Pendapatan Ayah

Pendapatan

Ayah

Status Sosial Ekonomi Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 27

(41,2%)

37

(57,8%) 64

(100%)

0,558

Rp 2,5- Rp 5 jt 66

(44,3%)

83

(55,8%) 149

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 41

(41%)

59

(59%) 100

(100%)

>Rp 10 jt 24

(42,1%)

33

(57,9%) 57

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Page 140: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

119

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan pendapatan kurang

dari Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 41,2%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 57,8%. Selanjutnya, dengan ayah yang

memiliki pendapatan Rp 2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 44,3%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 55,8%. Kemudian

ayah dengan pendapatan Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 41%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 59%. Sedangkan

ayah dengan pendapatan lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 42,1%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 57,9%. Sehingga

di antara pendapatan yang dimiliki ayah responden, ayah dengan pendapatan Rp 5 –

Rp 10 jt memiliki persepsi status ekonomi paling tinggi di bandingkan ayah dengan

pendapatan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,558 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait latar belakang keluarga jika

dilihat dari pendapatan ayah. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan yang di dapat

ayah, tidak mempengaruhi persepsi status sosial ekonomi keluarga.

Page 141: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

120

E.10 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendapatan Ibu

Tabel IV.E.10 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status

sosial ekonomi) Terhadap Pendapatan Ibu

Pendapatan

Ibu

Status Sosial Ekonomi Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 96

(41,4%)

136

(58,6%) 232

(100%)

0,392

Rp 2,5- Rp 5 jt 39

(43,8%)

50

(56,1%) 89

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 17

(45,9%)

20

(54%) 37

(100%)

>Rp 10 jt 6

(50%)

6

(50%) 12

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ibu dengan pendapatan kurang dari

Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 41,4%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 58,6%. Selanjutnya, ibu yang memiliki pendapatan Rp

2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 43,8%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 56,1%. Kemudian ibu dengan pendapatan

Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 45,9%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 54%. Sedangkan ibu dengan pendapatan

lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 50%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 50%. Sehingga di antara pendapatan yang

Page 142: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

121

dimiliki ibu responden, ibu dengan pendapatan < Rp 2,5jt memiliki persepsi status

ekonomi paling tinggi di bandingkan ibu dengan pendapatan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,392 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait latar belakang keluarga jika

dilihat dari pendapatan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan yang di dapat ibu,

tidak mempengaruhi status sosial ekonomi keluarga.

E.11 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap Asal

Sekolah Responden

Tabel IV.E.11 Cross Tabulation Variabel Latar Belakang Keluarga (status

sosial ekonomi) Terhadap Asal Sekolah Responden

Asal Sekolah Status Sosial Ekonomi Total P-Value

Rendah Tinggi

SMA 125

(42,4%)

170

(57,7%)

295

(100%)

0,533 MA 25

(47,7%)

28

(52,9%)

53

(100%)

SMK 8

(36,4%)

14

(63,6%)

22

(100%)

Total 158

(42,7%)

212

(57,3%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat pada asal sekolah responden yang

berasal dari SMA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 42,4%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 57,7%. Selanjutnya responden yang

berasal dari MA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 47,7%, untuk

Page 143: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

122

kategorisasi tinggi berada pada presentase 52,9%. Sedangkan responden yang berasal

dari SMK untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 36,4%, lalu untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 63,6%. Sehingga di antara latar belakang

pendidikan responden, responden dengan latar pendidikan SMK memiliki persepsi

status sosial ekonomi paling tinggi dibandingkan responden yang berasal dari latar

pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,533 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi terkait latar belakang keluarga

jika dilihat dari asal sekolah responden. Sehingga dari sekolah manapun responden

berasal, tidak memiliki persepsi yang berbeda mengenai status sosial ekonomi

keluarga.

Page 144: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

123

E.12 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Fakultas

Tabel IV.E.12 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Fakultas

Fakultas Komunikasi Total P-

Value Rendah Tinggi

FEB 38

(41,3%)

54

(58,7%) 92

(100%)

0,672

FISIP 14

(28%)

36

(72%) 50

(100%)

FPSI 10

(34%)

24

(70,6%) 34

(100%)

FST 43

(37%)

73

(62,9%) 116

(100%)

FKIK 32

(41%)

46

(59%) 78

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat dilihat pada Fakultas Ekonomi Bisnis

(FEB) kategorisasi rendah berada pada presentase 41,3%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 58,7%. Lalu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 28%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 72%. Selanjutnya pada Fakultas Psikologi (FPSI) untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 34%, kategorisasi tinggi berada pada

presentase 70,6%. Kemudian pada Fakultas Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

untuk kategorisasi kategorisasi rendah berada pada presentase 37%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 62,9%. Sedangkan pada Fakultas

Page 145: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

124

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 41%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 59%. Sehingga di

antara seluruh Fakultas sains dan sosial yang berada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) memiliki tingkat komunikasi

dengan keluarga paling tinggi dibandingkan dengan Fakultas lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,672 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan berarti terkait persepsi kounikasi jika

dilihat dari Fakultas - Fakultas. Sehingga antara satu Fakultas dengan Fakultas

lainnya tidak memiliki persepsi yang berbeda mengenai komunikasi dalam keluarga.

E.13 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Jenis Kelamin

Tabel IV.E.13 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Komunikasi Total P-Value

Rendah Tinggi

Laki-Laki 60

(39%)

94

(61,1%) 154

(100%)

0,579 Perempuan 77

(35,6%)

139

(64,4%) 216

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat di lihat pada responden berjenis

kelamin laki-laki untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 39%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 61,1%. Sedangkan pada responden berjenis

Page 146: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

125

kelamin perempuan untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 35,6%,

kemudian untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 64,4%. Sehingga di antara

responden laki-laki dan perempuan, responden perempuan memiliki tingkat

komunikasi dengan keluarga paling tinggi dibandingkan dengan responden yang

berjenis kelamin laki-laki.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,579 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan terkait persepsi komunikasi dalam

keluarga jika dilihat dari jenis kelamin responden. Sehingga di antara responden laki-

laki maupun perempuan tidak tidak memiliki persepsi yang berbeda mengenai

komunikasi dalam keluarga.

Page 147: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

126

E.14 Tabel IV.J.13 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap

Pendidikan Ayah

IV.E.14 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi) Terhadap

Pendidikan Ayah

Pendidikan

Ayah

Komunikasi Total P-

Value Rendah Tinggi

SD 9

(45%)

11

(55%) 20

(100%)

0,427

SMP 6

(40%)

9

(60%) 15

(100%)

SMA/Sederajat 49

(34,7%)

92

(65,3%) 141

(100%)

Diploma 11

(25,6%)

32

(74,4%) 43

(100%)

Sarjana S1/S2 62

(41,1%)

89

(58,9%) 151

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 45%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 55%. Selanjutnya ayah dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 40%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 60%. Kemudian ayah dengan latar pendidikan SMA/Sederajat untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 34,7%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 65,3%. Lalu ayah dengan latar pendidikan Diploma untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 25,6%, untuk kategorisasi tinggi berada

Page 148: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

127

pada presentase 74,4%. Sedangkan ayah dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi sangat rendah berada pada presentase 41,1%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 58,9%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan ayah

responden, ayah dengan latar pendidikan diploma memiliki tingkat komunikasi paling

tinggi dibandingkan ayah dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,427 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi komunikasi dalam

keluarga jika dilihat dari pendidikan ayah. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan

ayah, tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

E.15 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendidikan Ibu

Tabel IV.E.15 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Pendidikan Ibu

Pendidikan

Ibu

Komunikasi Total P-

Value Rendah Tinggi

SD 10

(45,5%)

12

(54,6%) 22

(100%)

0,412

SMP 17

(38,6%)

27

(61,4%) 44

(100%)

SMA/Sederajat 52

(32,3%)

109

(67,7%) 161

(100%)

Diploma 22

(44,9%)

27

(55,1%) 49

(100%)

Sarjana S1/S2 36

(38,3%)

58

(61,7%) 94

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Page 149: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

128

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ibu dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 45,5%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 54,6%. Selanjutnya ibu dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 38,6%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 61,4%. Kemudian ibu dengan latar pendidikan SMA/Sederajat untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 32,3%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 67,7%. Lalu ibu dengan latar pendidikan Diploma untuk kategorisasi

rendah berada pada presentase 44,9%, untuk kategorisasi tinggi berada pada

presentase 55,1%. Sedangkan ibu dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 38,3%, selanjutnya untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 61,7%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan

ibu responden, ibu dengan latar pendidikan SMA/Sederajat memiliki tingkat

komunikasi paling tinggi dibandingkan ibu dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,412 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi komunikasi dalam

keluarga jika dilihat dari pendidikan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan yang

dimiliki ibu, tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

Page 150: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

129

E.16 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendapatan

Ayah

Tabel IV.E.16 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Pendapatan Ayah

Pendapatan

Ayah

Komunikasi Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 22

(34,3%)

42

(65,6%) 64

(100%)

0,993

Rp 2,5- Rp 5 jt 54

(36,2%)

95

(63,7%) 149

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 37

(37%)

63

(63%) 100

(100%)

>Rp 10 jt 24

(42,1%)

33

(57,9%) 57

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan pendapatan kurang

dari Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 34,3%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 65,6%. Selanjutnya, dengan ayah yang

memiliki pendapatan Rp 2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 36,2%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 63,7%. Kemudian

ayah dengan pendapatan Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 37%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 63%. Sedangkan

ayah dengan pendapatan lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 42,1%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 57,9%. Sehingga

Page 151: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

130

di antara pendapatan yang dimiliki ayah responden, ayah dengan pendapatan < Rp

2,5jt memiliki tingkat komunikasi paling tinggi di bandingkan ayah dengan

pendapatan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,993 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi komunikasi dalam

keluarga jika dilihat dari pendapatan ayah. Sehingga tinggi rendahnya tingkat

pendapatan yang di dapat ayah, tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

E.17 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendapatan Ibu

Tabel IV.E.17 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Pendapatan Ibu

Pendapatan

Ibu

Komunikasi Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 87

(37,5%)

145

(62,5%) 232

(100%)

0,453

Rp 2,5- Rp 5 jt 33

(37,1%)

56

(62,9%) 89

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 12

(32,4%)

25

(67,6%) 137

(100%)

>Rp 10 jt 5

(41,6%)

7

(58,3%) 12

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ibu dengan pendapatan kurang dari

Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 37,5%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 62,5%. Selanjutnya, ibu yang memiliki pendapatan Rp

Page 152: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

131

2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 37,1%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 62,9%. Kemudian ibu dengan pendapatan

Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 32,4%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 67,6%. Sedangkan ibu dengan pendapatan

lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 41,6%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 58,3%. Sehingga di antara pendapatan

yang dimiliki ibu responden, ibu dengan pendapatan Rp 5 – Rp 10jt memiliki tingkat

komunikasi paling tinggi di bandingkan ibu dengan pendapatan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,453 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait komunikasi dalam keluarga jika

dilihat dari pendapatan ibu. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pendapatan yang di

dapat ibu, tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

Page 153: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

132

E.18 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Asal Sekolah

Responden

Tabel IV.E.18 Cross Tabulation Variabel Sosialisasi Politik (komunikasi)

Terhadap Asal Sekolah Responden

Asal Sekolah Komunikasi Total P-Value

Rendah Tinggi

SMA 103

(34,9%)

192

(65,1%) 295

(100%)

0,118

MA 26

(49%)

27

(50,9%) 53

(100%)

SMK 8

(8,3%)

14

(63,6%) 22

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat pada asal sekolah responden yang

berasal dari SMA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 34,9%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 65,1%. Selanjutnya responden yang

berasal dari MA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 49%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 50,9%. Sedangkan responden yang berasal

dari SMK untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 8,3%, lalu untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 63,6%. Sehingga di antara latar belakang

pendidikan responden, responden dengan latar pendidikan SMA memiliki tingkat

komunikasi paling tinggi dibandingkan responden yang berasal dari latar pendidikan

lainnya.

Page 154: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

133

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,118 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait komunikasi dalam keluarga jika

dilihat dari asal sekolah responden. Sehingga dari sekolah manapun responden

berasal, tidak memiliki perbedaan persepsi komunikasi dalam keluarga.

E.19 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Fakultas

Tabel IV.E.19 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Fakultas

Fakultas Status Sosial Ekonomi Total P-

Value Rendah Tinggi

FEB 42

(45,7%)

50

(54,4%) 92

(100%)

0,061

FISIP 16

(32%)

34

(68%) 50

(100%)

FPSI 10

(29,4%)

24

(70,6%) 34

(100%)

FST 39

(33,6%)

77

(66,4%) 116

(100%)

FKIK 30

(38,5%)

48

(61,5%) 78

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat dilihat pada Fakultas Ekonomi Bisnis

(FEB) kategorisasi rendah berada pada presentase 45,7%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 54,4%. Lalu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 32%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 68%. Selanjutnya pada Fakultas Psikologi (FPSI) untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 29,4%, kategorisasi tinggi berada pada

Page 155: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

134

presentase 70,6%. Kemudian pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST) untuk

kategorisasi kategorisasi rendah berada pada presentase 33,6%, untuk kategorisasi

tinggi berada pada presentase 66,4%. Sedangkan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan (FKIK) untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 38,5%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 61,5%. Sehingga di antara seluruh Fakultas

sains dan sosial yang berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Psikologi

(FPSI) memiliki perilaku politik paling tinggi dibandingkan dengan Fakultas lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,061 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulan bahwa tidak ada perbedaan berarti terkait persepsi perilaku politik

jika dilihat dari Fakultas - Fakultas. Sehingga antara satu Fakultas dengan Fakultas

lainnya tidak memiliki perbedaan perilaku politik.

E.20 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Jenis Kelamin

Tabel IV.E.20 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

Laki-Laki 55

(35,7%)

99

(64,3%) 154

(100%)

0,861 Perempuan 82

(38%)

134

(62,1%) 216

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan hasil crosstab di atas dapat di lihat pada responden berjenis

kelamin laki-laki untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 35,7%, untuk

Page 156: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

135

kategorisasi tinggi berada pada presentase 64,3%. Sedangkan pada responden berjenis

kelamin perempuan untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 38%, kemudian

untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 62,1%. Sehingga di antara

responden laki-laki dan perempuan, responden laki-laki memiliki perilaku politik

paling tinggi dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,861 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan berarti terkait persepsi perilaku politik

jika dilihat dari jenis kelamin responden. Sehingga baik responden laki-laki atau pun

perempuan tidak memiliki perbeedaan persepsi mengenai perilaku politik.

E.21 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendidikan Ayah

Tabel IV.E.21 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendidikan Ayah

Pendidikan

Ayah

Komunikasi Total P-

Value Rendah Tinggi

SD 7

(35%)

13

(65%) 20

(100%)

0,584

SMP 7

(46,7%)

8

(53,3%) 15

(100%)

SMA/Sederajat 55

(39%)

86

(61%) 141

(100%)

Diploma 8

(18,6%)

35

(81,4%) 43

(100%)

Sarjana S1/S2 60

(39,7%)

91

(59,5%) 151

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Page 157: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

136

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 35%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 65%. Selanjutnya ayah dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 46,7%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 53,3%. Kemudian ayah dengan latar pendidikan SMA/Sederajat

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 39%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 61%. Lalu ayah dengan latar pendidikan Diploma untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 18,6%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 81,4%. Sedangkan ayah dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi sangat rendah berada pada presentase 39,7%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 59,5%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan ayah

responden, ayah dengan latar pendidikan diploma memiliki perilaku politik paling

tinggi dibandingkan ayah dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,584 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi perilaku politik jika

dilihat dari pendidikan ayah. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan ayah, tidak

mempengaruhi perilaku politik responden.

Page 158: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

137

E.22 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendidikan Ibu

Tabel IV.E.22 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendidikan Ibu

Pendidikan

Ibu

Komunikasi Total P-

Value Rendah Tinggi

SD 9

(40,9%)

13

(59%) 22

(100%)

0,771

SMP 17

(38,7%)

17

(38,7%) 44

(100%)

SMA/Sederajat 56

(34,8%)

105

(64,9%) 161

(100%)

Diploma 17

(34,7%)

32

(65,3%) 49

(100%)

Sarjana S1/S2 38

(40,4%)

56

(59,5%) 94

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan latar pendidikan SD

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 40,9%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada persentase 59%. Selanjutnya ayah dengan latar pendidikan SMP untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 38,7%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 38,7%. Kemudian ayah dengan latar pendidikan SMA/Sederajat

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 34,8%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 64,9%. Lalu ayah dengan latar pendidikan Diploma untuk

kategorisasi rendah berada pada presentase 34,7%, untuk kategorisasi tinggi berada

pada presentase 65,3%. Sedangkan ayah dengan latar pendidikan Sarjana S1/S2 untuk

kategorisasi sangat rendah berada pada presentase 40,4%, untuk kategorisasi tinggi

Page 159: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

138

berada pada presentase 59,5%. Sehingga di antara latar belakang pendidikan ibu

responden, ibu dengan latar pendidikan diploma memiliki perilaku politik paling

tinggi dibandingkan ibu dengan latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,771 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi perilaku politik jika

dilihat dari pendidikan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan yang dimiliki ibu,

tidak mempengaruhi perilaku politik responden.

E.23 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendapatan Ayah

Tabel IV.E.23 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendapatan Ayah

Pendapatan

Ayah

Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 23

(35,9%)

41

(64%) 64

(100%)

0,363

Rp 2,5- Rp 5 jt 56

(37,6%)

93

(62,4%) 149

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 38

(38%)

62

(62%) 100

(100%)

>Rp 10 jt 20

(35,1%)

37

(64,9%) 94

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan pendapatan kurang

dari Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 35,9%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 64%. Selanjutnya, dengan ayah yang

memiliki pendapatan Rp 2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

Page 160: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

139

presentase 37,6%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 62,4%. Kemudian

ayah dengan pendapatan Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 38%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 62%. Sedangkan

ayah dengan pendapatan lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 35,1%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 64,9%. Sehingga

di antara pendapatan yang dimiliki ayah responden, ayah dengan pendapatan > Rp

10jt memiliki perilaku politik paling tinggi di bandingkan ayah dengan pendapatan

lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,363 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi perilaku politik jika

dilihat dari pendidikan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan yang dimiliki ibu,

tidak mempengaruhi perilaku politik responden.

Page 161: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

140

E.24 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendapatan Ibu

Tabel IV.E.24 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Pendapatan Ibu

Pendapatan

Ibu

Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

< Rp2,5 jt 85

(36,6%)

147

(63,3%) 232

(100%)

0,950

Rp 2,5- Rp 5 jt 34

(38,2%)

55

(61,8%) 89

(100%)

Rp 5- Rp 10 jt 13

(35,1%)

24

(64,9%) 37

(100%)

>Rp 10 jt 5

(41,7%)

7

(58,3%) 12

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat, ayah dengan pendapatan kurang

dari Rp 2,5jt untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 36,6%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 63,3%. Selanjutnya, dengan ayah yang

memiliki pendapatan Rp 2,5 – Rp 5 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 38,2%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 61,8%. Kemudian

ayah dengan pendapatan Rp 5 – Rp 10 jt untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 35,1%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 64,9%.

Sedangkan ayah dengan pendapatan lebih dari Rp 10jt untuk kategorisasi rendah

berada pada presentase 41,7%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase

64,9%. Sehingga di antara pendapatan yang dimiliki ayah responden, ayah dengan

Page 162: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

141

pendapatan Rp 5 – Rp 10jt memiliki perilaku politik paling tinggi di bandingkan ayah

dengan pendapatan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,363 di mana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan terkait persepsi perilaku politik jika

dilihat dari pendidikan ibu. Sehingga tinggi rendahnya pendidikan yang dimiliki ibu,

tidak mempengaruhi perilaku politik responden.

E.25 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Asal Sekolah Responden

Tabel IV.E.25 Cross Tabulation Perilaku Politik Terhadap Asal Sekolah

Responden

Asal Sekolah Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

SMA 103

(34,9%)

192

(65,1%) 295

(100%)

0,253

MA 26

(49%)

27

(50,9%) 53

(100%)

SMK 8

(36,3%)

14

(63,6%) 22

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas dapat dilihat pada asal sekolah responden yang

berasal dari SMA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 34,9%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 65,1%. Selanjutnya responden yang

berasal dari MA untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 49%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 50,9%. Sedangkan responden yang berasal

Page 163: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

142

dari SMK untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 36,3%, lalu untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 63,6%. Sehingga di antara latar belakang

pendidikan responden, responden dengan latar pendidikan SMA perilaku politik

paling tinggi dibandingkan responden yang berasal dari latar pendidikan lainnya.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,253 dimana nilainya > 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan terkait persepsi perilaku politik jika

dilihat dari asal sekolah responden. Sehingga dari sekolah manapun responden

berasal, tidak memiliki persepsi perilaku politik yang berbeda.

E.26 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel Latar

Belakang Keluarga

Tabel IV.E.26 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel

Latar Belakang Keluarga

Latar

Belakang

Keluarga

Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

Sangat Rendah 36

(100%)

0

(0%) 36

(100%)

0,000

Rendah 75

(61,5%)

47

(38,5%) 122

(100%)

Tinggi 26

(14,7%)

151

(85,3% 177

(100%)

Sangat Tinggi 0

(0%)

35

(100%) 35

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Page 164: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

143

Berdasarkan crosstab di atas, dapat dilihat tingkatan sangat rendah pada

variabel latar belakang keluarga terhadap perilaku politik untuk kategorisasi rendah

berada pada presentase 100%, lalu untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase

0%. Kemudian pada tingkatan rendah untuk kategorisasi rendah berada pada

presentase 61,5%, lalu untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 38,5%.

Selanjutnya pada tingkatan tinggi untuk kategorisasi rendah berada pada presentase

14,7%, untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 85,3%. Lalu pada tingkatan

sangat tinggi untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 0%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 100%.

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,000 dimana nilainya < 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan terkait variabel perilaku politik jika dilihat

dari variabel latar belakang keluarga.

Page 165: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

144

E.27 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel

Sosialisasi Politik

Tabel IV.E .27 Cross Tabulation Variabel Perilaku Politik Terhadap Variabel

Sosialisasi Politik

Sosialisasi

Politik

Perilaku Politik Total P-Value

Rendah Tinggi

Sangat Rendah 17

(100%)

0

(0%) 17

(100%)

0,000

Rendah 94

(78,3%)

26

(21,6%) 120

(100%)

Tinggi 25

(15,2%)

140

(84,9%) 165

(100%)

Sangat Tinggi 1

(1,5%)

67

(98,5%) 68

(100%)

Total 137

(37%)

233

(63%)

370

(100%)

Berdasarkan crosstab di atas, dapat dilihat tingkatan sangat rendah pada

variabel sosialisasi politik terhadap perilaku politik untuk kategorisasi rendah berada

pada presentase 100%, lalu untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 0%.

Kemudian pada tingkatan rendah untuk kategorisasi rendah berada pada presentase

78,3%, lalu untuk kategorisasi tinggi berada pada presentase 21,6%. Selanjutnya pada

tingkatan tinggi untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 15,2%, untuk

kategorisasi tinggi berada pada presentase 84,9%. Lalu pada tingkatan sangat tinggi

untuk kategorisasi rendah berada pada presentase 1,5%, untuk kategorisasi tinggi

berada pada presentase 98,5%.

Page 166: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

145

Jadi, berdasarkan nilai P-Value sebesar 0,000 dimana nilainya < 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan terkait variabel perilaku politik jika dilihat

dari variabel sosialisasi politik.

F. Hasil Estimasi Parameter dan Path Diagram

Di bawah ini merupakan path diagram Structural Equation Models (SEM)

beserta parameter hasil estimasi dengan metode penaksiran Partial Least Square

yang menggambarkan hubungan antara indikator dengan variabel latennya, serta

pengaruh variabel laten eksogen Latar Belakang Keluarga dan Sosialisasi Politik

terhadap variabel laten endogen perilaku politik.

Berikut ini merupakan gambaran path diagram dari hasil estimasi parameter

yang belum valid:

Gambar IV.F.1. Path Diagram Hasil Estimasi Parameter

Page 167: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

146

Gambar IV.F.2. Path Diagram Hasil Estimasi Parameter

G. Evaluasi Kesesuaian Outer Model

Evaluasi outer model dilakukan untuk melihat apakah variabel observasi

sudah dengan tepat konstuknya. Pengujian model pengukuran meliputi uji validitas

dan uji reliabilitas. Untuk menguji validitas, dilakukan dengan menggunakan uji

Convergen Validity dengan melihat nilai loading factor dan statistik hitung t. Berikut

ini adalah tabel yang menunjukkan nilai muatan faktor standar (standardized loading

factor) dan statistik hitung t untuk model pengukuran tingkat pertama untuk setiap

variabel laten.

Page 168: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

147

Tabel IV.G.1 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Latar Belakang

Keluarga

(Dimensi Status Sosial Ekonomi)

Dimensi

Status Sosial

Loading Factor t hitung Keterangan

XLB 1 0,691 11,810 Valid

XLB 2 0,709 14,319 Valid

XLB3 0,563 5,213 Valid

XLB 4 0,397 2,862 Valid

XLB 5 0,750 14,852 Valid

XLB 6 0,739 14,391 Valid

XLB 7 0,684 9,841 Valid

Untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model, ketujuh

indikator yang berada pada dimensi status sosial ekonomi semuanya dinyatakan

valid. Karena nilai standardized loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t hitung >

1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketujuh indikator di atas dapat mengukur

variabel laten latar belakang keluarga dengan baik.

Tabel IV.G.2 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Sosialisasi Politik

(Dimensi Komunikasi)

Dimensi

Komunikasi

Loading Factor t hitung Keterangan

XSP 8 0,840 20,727 Valid

XSP 9 0,872 30,183 Valid

XSP 10 0,860 27,273 Valid

XSP 11 0,799 15,369 Valid

Page 169: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

148

Kemudian untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model

keempat indikator yang berada pada variabel sosialisasi politik semuanya dinyatakan

valid. Karena nilai standardized loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t hitung >

1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketujuh indikator di atas dapat mengukur

variabel laten latar belakang keluarga dengan baik.

Tabel IV.G.3 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Sosiologis)

Dimensi

Pendekatan

Sosiologis

Loading Factor

t hitung

Keterangan

YPS 1 0,383 0,831 Tidak Valid

YPS 2 0,677 2,176 Valid

YPS 3 0,600 1,486 Tidak Valid

YPS 4 0,755 1,905 Tidak Valid

YPS 5 0,708 3,637 Valid

YPS 6 0,505 1,415 Tidak Valid

Untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model, dari enam

indikator yang berada dalam dimensi pendekatan sosiologis terdapat empat indikator

yang dinyatakan tidak valid dan dua lainnya dinyatakan valid. Karena nilai

standardized loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t hitung > 1,96). Sehingga dapat di

simpulan bahwa, dari keenam indikator di atas hanya dua indikator yang dapat

mengukur variabel laten Perilaku politik dengan baik.

Page 170: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

149

Tabel IV.G.4 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Psikologis)

Dimensi

Pendekatan

Psikologis

Loading Factor

t hhitung

Keterangan

YPP 7 0,586 3,362 Valid

YPP 8 0,438 1,596 Tidak Valid

YPP 9 0,648 3,615 Valid

YPP 10 0,327 1,232 Tidak Valid

YPP 11 0,653 3,678 Valid

YPP 12 0,597 3,590 Valid

Untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model, dari enam

indikator yang berada dalam dimensi pendekatan psikologis terdapat dua indikator

yang dinyatakan tidak valid dan empat lainnya dinyatakan valid. Karena nilai

standardized loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t hitung > 1,96). Sehingga dapat di

simpulan bahwa, dari keenam indikator di atas hanya empat indikator yang dapat

mengukur variabel laten Perilaku politik dengan baik.

Tabel IV.G.5 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Pendekatan Pilihan Rasional)

Dimensi

Pendekatan

Pilihan Rasional

Loading Factor

t hitung

Keterangan

YPR 13 0,664 3,497 Valid

YPR 14 0,795 3,015 Valid

YPR 15 0,885 3,195 Valid

YPR 16 0,615 2,779 Valid

Page 171: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

150

Untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model, keempat

indikator yang berada di dalam dimensi pendekatan pilihan rasioal semuanya

dinyatakan valid. Karena nilai standardized loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t

hitung > 1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat indikator di atas dapat

mengukur variabel laten perilaku politik dengan baik.

Tabel IV.G.6 Pengujian Validitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

(Dimensi Partisipasi Politik)

Dimensi

Partisipasi Politik

Loading Factor t hitung Keterangan

YPO 17 0,680 2,182 Valid

YPO 18 0,408 1,213 Tidak Valid

YPO 19 0,645 2,030 Valid

YPO 20 0,739 2,858 Valid

YPO 21 0,481 1,775 Tidak Valid

Untuk pengujian validitas dengan model pengukuran outer model, dari lima

ndikator yang berada dalam dimensi partisipasi politik terdapat dua indikator yang

dinyatakan tidak valid dan tiga ainnya dinyatakan valid. Karena nilai standardized

loading factor > 0,05 dan nilai kritis (t hitung > 1,96). Sehingga dapat di simpulan

bahwa, dari kelima indikator di atas hanya tiga indikator yang dapat mengukur

variabel laten Perilaku politik dengan baik.

Page 172: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

151

H. Hasil Estimasi Parameter dan Path Diagram Valid

Di bawah ini adalah bentuk path diagram structural equation model (SEM)

beserta hasil estimasi parameter yang sudah valid.

Gambar IV.H.3. Path Diagram Valid Hasil Estimasi Parameter

Page 173: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

152

Gambar IV.H.4. Path Diagram Valid Hasil Estimasi Paramete

I. Hasil Evaluasi Kesesuaian Outer Model

Setelah melakukan evaluasi kesesuaian outer model dengan menggunakan uji

convergen validity dengan melihat nilai loading factor dan nilai statistik hitung t.

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil dari nilai standardized loading

factor dan statistik hitung t untuk setiap variabel laten yang sudah valid.

Page 174: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

153

Tabel IV.I.1 Hasil Validitas Outer Model

Dimensi Loading

Factor

t hitung Keterangan

Status Sosial Ekonomi

XLB1 0,691 11,281 Valid

XLB2 0,709 12,309 Valid

XLB3 0,563 5,721 Valid

XLB4 0,397 2,926 Valid

XLB5 0,750 15,194 Valid

XLB6 0,739 14,315 Valid

XLB7 0,684 9,203 Valid

Komunikasi

XSP8 0,840 21,949 Valid

XSP9 0,872 28,394 Valid

XSP10 0,860 29,089 Valid

XSP11 0,799 16,825 Valid

Pendekatan Sosiologis

YPS2 0,690 3,358 Valid

YPS5 0,875 10,745 Valid

Pendekatan Psikologis

YPP7 0,575 4,540 Valid

YPP9 0,712 7,696 Valid

YPP11 0,671 6,048 Valid

YPP12 0,610 4,875 Valid

Pendekataan Pilihan

Rasional

YPR13 0,659 7,892 Valid

YPR14 0,797 14,674 Valid

YPR15 0,887 35,924 Valid

YPR16 0,617 5,333 Valid

Partisipasi Politik

YPO17 0,742 4,371 Valid

YPO19 0,739 3,721 Valid

YPO20 0,804 7,001 Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh muatan faktor standar

(Standardized loading factor) pada model pengukuran outer model mempunyai

Page 175: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

154

validitas yang baik. Hal ini berdasarkan kriteria validitas (t hitung > 1,96) dan nilai

standardized loading factor > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-

variabel observasi (indikator) pada model pengukuran outer model dapat mengukur

masing-masing variabel laten Latar Belakang Keluarga, Sosialisasi Politik dan

Perilaku Politik dengan baik.

Tabel IV.I.2 Pengujian Reliabilitas Outer Model Variabel Latar Belakang

Keluarga

Dimensi Composite

Reliability (CR)

Discriminant

Validity (AVE)

Keterangan

Status Sosial

Ekonomi

0,831 0,4330 Tidak Baik

Berdasarkan pengujian reliabilitas outer model di atas, nilai Construct

Reliability dari variabel latar belakang keluarga melebihi batas ambangnya yaitu 0,7

sedangkan nilai Variance Extracted berada di bawah ambang batasnya yaitu 0,5. Hal

ini mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada pengukuran tingkat pertama

untuk konstruk latar belakang keluarga ini adalah rendah. sehingga dapat dikatakan

bahwa indikator pada konstruk latar belakang keluarga tidak cukup konsisten untuk

mengukur konstruknya.

Tabel IV.I.3 Pengujian Reliabilitas Outer Model Variabel Sosialisasi Politik

Dimensi Composite

Reliability (CR)

Discriminant

Validity (AVE)

Keterangan

Komunikasi 0,9077 0,7111 Baik (fit)

Page 176: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

155

Berdasarkan pengujian reliabilitas outer model di atas, semua ini nilai

Construct Reliability dari variabel laten sosialisasi politik melebihi batas ambangnya

yaitu 0,7 dan nilai Variance Extracted melebihi ambang batas, yaitu 0,5. Hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada pengukuran tingkat pertama pada

konstruk sosialisasi politik adalah tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator-

indikator pada setiap konstruk cukup konsisten untuk mengukur konstruknya.

Tabel IV.I.4 Pengujian Reliabilitas Outer Model Variabel Perilaku Politik

Dimensi Composite

Reliability (CR)

Discriminant

Validity (AVE)

Keterangan

Pendekatan Sosiologis 0,7640 0,6214 Baik (fit)

Pendekatan Psikologis 0,7381 0,4150 Tidak Baik

Pendekatan Pilihan

Rasional

0,8323 0,5588 Baik (fit)

Partisipasi Politik 0,8061 0,5812 Baik (fit)

Berdasarkan pengujian reliabilitas outer model di atas, empat nilai Construct

Reliability dari variabel laten perilaku politik melebihi batas ambangnya yaitu 0,7

sedangkan untuk nilai Variance Extracted hanya terdapat tiga nilai melebihi ambang

batas, yaitu 0,5 dan satu nilai berada di bawah ambang batas. Hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada pengukuran tingkat pertama pada

konstruk sosialisasi politik adalah belum cukup tinggi. Sehingga dapat dikatakan

bahwa indikator-indikator pada setiap konstruk tidak cukup konsisten untuk

mengukur konstruknya.

Page 177: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

156

J. Analisis Outer Model Pada Variabel Latar Belakang Keluarga

Outer model diartikan sebagai model pengukuran antara variabel laten

eksogen latar belakang keluarga dengan masing-masing indikatornya. Hasil estimasi

parameter standardized loading factor (nilai bobot) untuk model pengukuran latar

belakang keluarga dari tujuh indikator dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.J.1 Nilai Standardized Loading Indikator Terhadap Laten Latar

Belakang Keluarga

Dimensi Item Indikator Loading

Factor

Status Sosial

Ekonomi

(X1)

XLB 1 Keluarga aktif dalam kegiatan

masyarkat

0,691

XLB 2 Keluarga memiliki pengaruh di

masyarakat

0,709

XLB 3 Keluarga berkecukupan secara ekonomi 0,563

XLB 4 Keluarga berpendidikan tinggi 0,397

XLB 5 Keluarga penganut agama yang taat 0,750

XLB 6 Keluarga melaksanakan ibadah tepat

waktu

0,739

XLB 7 Keluarga menerapkan agama dalam

keseharian

0,684

Pada tabel di atas diperoleh informasi yang berkaitan dengan nilai bobot yang

diberikan oleh tujuh indikator terhadap variabel laten latar belakang keluarga, terlihat

ketujuh indikator memiliki nilai loading yang besar (di atas 0,05). Hal ini

mengindikasikan bahwa ketujuh indikator memberikan kontribusi yang baik dan

valid dalam mengukur variabel laten latar belakang keluarga.

Page 178: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

157

Untuk variabel laten latar belakang keluarga terdapat indikator yang

berkontribusi paling besar adalah indikator XLB5 (keluarga penganut agama yang

taat) yaitu sebesar 0,750, sedangkan indikator yang memberikan kontribusi terkecil

dalam mengukur variabel latar belakang keluarga adalah XLB4 (keluarga

berpendidikan tinggi) yaitu sebesar 0,397.

Jika diakumulasikan, total kontribusi yang diberikan oleh tujuh indikator

dalam mengukur variabel latar belakang keluarga yaitu sebesar nilai AVE. Dari

perhitungan sebelumnya untuk variabel laten latar belakang keluarga diperoleh nilai

0,4330. Hal ini menunjukkan bahwa ketujuh indikator yang mengukul variabel latar

belakang keluarga dapat menjelaskan variabel tersebut sebesar 43,30%.

K. Analisis Outer Model Pada Variabel Sosialisasi Politik

Outer model diartikan sebagai model pengukuran antara variabel laten

eksogen sosialisasi politik dengan masing-masing indikatornya. Hasil estimasi

parameter standardized loading factor (nilai bobot) untuk model pengukuran

sosialisasi politik dari empat indikator dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 179: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

158

Tabel IV.K.1 Nilai Standardized Loading Indikator Terhadap Laten Sosialisasi

Politik

Dimensi Item Indikator Loading

Factor

Komunikasi

(X2)

XSP 8 Sarana pendidikan politik 0,840

XSP 9 Sumber informasi politik pertama 0,872

XSP 10 Pembentuk karakter berpolitik 0,860

XSP 11 Tempat berdiskusi masalah politik 0,799

Pada tabel di atas diperoleh informasi yang berkaitan dengan nilai bobot yang

diberikan oleh tujuh indikator terhadap variabel laten sosialisasi politik, terlihat

keempat indikator memiliki nilai loading yang besar (di atas 0,05). Hal ini

mengindikasikan bahwa keempat indnikator memberikan kontribusi yang baik dan

valid dalam mengukur variabel laten sosialisasi politik.

Untuk variabel laten sosialisasi politik terdapat indikator yang berkontribusi

paling besar adalah indikator XSP9 (Sumber informasi politik pertama) yaitu sebesar

0,872, sedangkan indikator yang memberikan kontribusi terkecil dalam mengukur

variabel sosialisasi politik adalah XSP11 (Tempat berdiskusi masalah politik) yaitu

sebesar 0,799.

Jika diakumulasikan, total kontribusi yang diberikan oleh tujuh indikator

dalam mengukur variabel sosialisasi politik yaitu sebesar nilai AVE. Dari perhitungan

sebelumnya untuk variabel laten sosialisasi politik diperoleh nilai 0,7111. Hal ini

Page 180: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

159

menunjukkan bahwa kempat indikator yang mengukul variabel sosialisasi politik

dapat menjelaskan variabel tersebut sebesar 71,11 %.

L. Analisis Outer Pada Variabel Perilaku Politik

Outer model diartikan sebagai model pengukuran antara variabel laten

eksogen perilaku politik dengan masing-masing indikatornya. Hasil estimasi

parameter standardized loading factor (nilai bobot) untuk model pengukuran perilaku

politik dari 13 indikator dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.L.1 Nilai Standardized Loading IndikatTable 1or Terhadap Laten

Perilaku Politik

Dimensi Item Indikator Loading

Factor

Pendekatan

Sosiologis

YPS 2 Faktor agama 0,690

YPS 5 Faktor pendidikan 0,875

Pendekatan

Psikologi

YPP 7 Isu yang berkembang dalam

masyarakat

0,575

YPP 9 Karakter calon kandidat 0,712

YPP 11 Ideologi partai 0,671

YPP 12 Mengenal calon kandidat 0,610

Pendekatan Pilihan

Rasional

YPR 13 Kinerja partai 0,659

YPR 14 Hasil nyata kinerja calon kandidat 0,797

YPR 15 Kebijakan partai / calon kandidat 0,887

YPR 16 Perubahan kehidupan 0,617

Partisipasi Politik

YPO 17 Mengikuti kampanye 0,742

YPO 19 Menjadi panitia pemilu 0,739

YPO 20 Memiliki calon kandidat unggulan 0,804

Page 181: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

160

Pada tabel di atas diperoleh informasi yang berkaitan dengan nilai bobot yang

diberikan oleh 13 indikator terhadap variabel laten perilaku politik, terlihat keempat

indikator memiliki nilai loading yang besar (di atas 0,05). Hal ini mengindikasikan

bahwa keempat indikator memberikan kontribusi yang baik dan valid dalam

mengukur variabel laten perilaku politik.

Untuk variabel laten perilaku politik terdapat indikator yang berkontribusi

paling besar adalah indikator YPR15 (kebijakan partai / calon kandidat) yaitu sebesar

0,887, sedangkan indikator yang memberikan kontribusi terkecil dalam mengukur

variabel latar belakang keluarga adalah YPP7 (isu yang berkembang dalam

masyarakat) yaitu sebesar 0,575.

Jika diakumulasikan, total kontribusi yang diberikan oleh 13 indikator dalam

mengukur variabel perilaku politik yaitu sebesar nilai AVE. Dari perhitungan

sebelumnya untuk variabel laten perilaku politik diperoleh nilai 0,2529. Hal ini

menunjukkan bahwa 13 indikator yang mengukur variabel perilaku politik dapat

menjelaskan variabel tersebut sebesar 25,29 %.

M. Evaluasi Kesesuaian Inner Model

Setelah melakukan evaluasi outer model (model pengukuran), langkah

selajutnya adalah melakukan evaluasi inner model (model struktural). Dari model

yang diajukan di mana terdapat dua variabel laten eksogen yaitu latar belakang

Page 182: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

161

keluarga dan sosialisasi politik yang dapat memberikan memberikan dampak pada

perilaku politik mahasiswa.

Evaluasi kesesuaian inner model atau kesleuruhan model dapat diukur dengan

menggunakan Q-Square predictive relevance. Berikut akan ditampilkan nilai R-

Square dari masing-masing dimensi:

Tabel IV.M.1 Pengujian Inner Model

Variabel Laten Endogen R-Square (R²)

Perilaku Politik 0,2035

Maka Nilai Q-Square adalah:

Q² = 1 – (1 - R²)

Q² = 1 – (1 – 0,2035)

Q² = 0,2035

Dari hasil di atas diperoleh nilai Q² lebih besar dari pada nol (0) yaitu sebesar

0,2035. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecocokan inner model /

keseluruha model adalah baik dan memiliki predictive relevance.

N. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menyelidiki pengaruh antara

pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen, sehingga dapat

Page 183: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

162

diketahui sejauh mana variabel laten eksogen mempengaruhi variabel laten endogen.

Berikut merupakan rekapitulasi pengujian hipotesis hasil pengolahan data:

Tabel IV.N.1 Ringkasan dan Pengujian Koefisien Jalur

No. Hipotesis

Penelitian

Hipotesis Loading

Factor

t

hitung

Keputusan Kesimpulan

1. Pengaruh Latar

Belakang

Keluarga

terhadap

Perilaku Politik

Ho : X1

= 0

H1 : X1

< 0

X1=0,254

2,742

Ho Ditolak

Memiliki

pengaruh

secara

signifikan

2. Pengaruh

Sosialisasi

Politik

Terhadap

Perilaku Politik

Ho : X2

= 0

H1 : X2

< 0

X2=0,284

2,851

Ho Ditolak

Memiliki

pengaruh

secara

signifikan

Berdasarkan tabel pengolahan data di atas diperoleh kesimpulan bahwa kedua

variabel eksogen yaitu latar belakang keluarga dan sosialisasi politik memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel endogen yaitu perilaku politik. hal ini

terlihat dari hasil t hitung dari kedua variabel eksogen yaitu X1= 2,742 dan X2=

2,851 yang lebih besar dari t tabel (1,96) sehingga Ho ditolak dan memberiikan

kesimpulan bahwa variabel laten eksogen memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perubahan variabel endogen.

Pada variabel latar belakang keluarga memiliki nilai loading factor sebesar

0,254 kemudian tanda positif pada nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubugan yang saling berkaitan antara latar belakang keluarga dengan perilaku politik.

Page 184: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

163

Artinya semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga mahasiswa maka semakin

tinggi juga tingkat perilaku politiknya. Begitu juga pada variabel sosialisasi politik

yang memiliki nilai loading factor 0,284 tanda positif pada nilai tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara sosialisasi politi

dengan perilaku politik. artinya semakin tinggi tingkat komunikasi keluarga dengan

mahasiswa, maka semkin tinggi juga tingkat perilaku politiknya.

Dari kedua nilai loading factor tersebut dapat terlihat bahwa bobot antara

variabel latar belakang keluarga dengan variabel sosialisasi politik, lebih tinggi nilai

yang dimiliki oleh variabel Sosialisasi Politik. Hal ini berarti variabel sosialisasi

politik memiliki peranan yang lebih besar dibandingkan dengan variabel latar

belakang keluarga, dalam mengukur perilaku politik mahasiswa.

O. Analisis Inner Model Pada Variabel Perilaku Politik

Dalam menganalisis model struktural (inner model), akan dilakukan

perhitungan pengaruh langsungdan tidak langsung yang diberikan oleh variabel

eksogen latar belakang keluarga dan sosialisasi politik terhadap variabel endogen

perilaku politik mahasiswa. berikut ini adalah diagram jalur yang diperoleh dari hasil

pengolahan data:

Page 185: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

164

Gambar IV.O.5. Diagram Jalur Model Struktural (Inner Model)

0,203

0,254

0,4074

0,284

Di bawah ini adalah perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung dari

setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Tabel IV.O.1 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Latar

Belakang Keluarga (X1) Terhadap Perilaku Politik (Y)

Pengaruh Latar Belakang Keluarga (X1) Terhadap Perilaku Sosial (Y)

Variabel Perhitungan Bobot %

Langsung Latar

Belakang

Keluarga

(X1)

(0,254)*(0,254)

0,0645

6,45 %

Tidak

Langsung

Melalui

Sosialisasi

Politik

(X2)

(0,254)(0,4074)(0,284)

0,0293

2,93 %

Total Pengaruh Latar Belakang Keluarga (X1)

Terhadap Perilaku Sosial (Y)

0,0938 9,38 %

Perilaku

Politik

(Y)

Sosialisasi

Politik

(X2)

Latar

Belakang

Keluarga

(X1)

Page 186: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

165

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung variabel latar

belakang keluarga (X1) terhadap perilaku politik (Y) adalah sebesar 0,0645 atau 6,45

%, sedangkan pengaruh tidak langsung pengaruh latar belakang keluarga (X1)

terhadap perilaku politik (Y) melalui sosialisasi politik (X2) adalah sebesar 0,0293

atau 2,93 %. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel latar belakang keluarga

(X1) terhadap perilaku politik (Y) adalah 0,0938 atau 9,38 %.

Tabel IV.O.2 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Sosialisasi

Politik (X2) Terhadap Perilaku Politik (Y)

Pengaruh Sosialisasi Politik (X2) Terhadap Perilaku Sosial (Y)

Variabel Perhitungan Bobot %

Langsung Sosialisasi

Politik

(X2)

(0,284)*(0,284)

0,0806

8,06 %

Tidak

Langsung

Melalui

Latar

Belakang

Keluarga

(X1)

(0,284)(0,4074)(0,254)

0,0293

2,93 %

Total Pengaruh Sosialisasi Politik (X1) Terhadap

Perilaku Politik (Y)

0,1099 10,99 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh langsung variabel

sosialisasi politik (X2) terhadap perilaku politik (Y) adalah sebesar 0,0806 atau 8,06

%, sedangkan pengaruh tidak langsung pengaruh sosialisasi politik (X2) terhadap

perilaku politik (Y) melalui latar belakang keluarga (X1) adalah sebesar 0,0293 atau

2,93 %. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel sosialisasi politik (X2)

terhadap perilaku politik melalui latar belakang keluarga (X1) adalah 0,1099 atau

Page 187: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

166

10,99 %. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel sosialisasi politik (X2)

terhadap perilaku politik (Y) adalah 0,1099 atau 10,99 %.

Tabel IV.O.3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Latar

Belakang Keluarga (X1) dan Sosialisasi Politik (X2) Terhadap Perilaku

Politik(Y)

No. Variabel Pengaruh Bobot Presentase Total %

1. Latar Belakang

Keluarga

Langsung 0,0645 6,45 %

9,38 % Tidak

Langsung

0,0293 2,93 %

2. Sosialisasi Politik Langsung 0,0806 8,06 %

10,99 % Tidak

Langsung

0,0293 2,93 %

Total Pengaruh Terhadap Y 0,2037 20,37 %

Dari hasil perhitungan diperoleh total yang diterima oleh variabel perilaku

politik (Y) adalah sebesar 0,2037 atau 20,37%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model yang didapatkan di mana variabel eksogen yaitu latar belakang

keluarga (X1) dan sosialisasi politik (X2) memiliki pengaruh terhadap perubahan

variabel perilaku politik (Y) sebesar 20,37%, dengan rincian variabel latar belakang

keluarga memberikan kontribusi sebesar 9,38 % dan variabel sosialisasi politik

memberikan kontribusi sebesar 10,99%. Sedangkan sisanya (100% - 20,93% =

79,07%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh

terhadap perubahan variabel perilaku politik mahasiswa.

Page 188: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

167

P. Analisis Data

Sebelum peneliti menjabarkan hasil dari analisis pemodelan structural

equation models (SEM) dengan partial least square (PLS), terlebih dahulu peneliti

akan memaparkan hasil dari uji tabulasi silang (cross tabulation) di mana didapatkan

hasil sebagai berikut:

Untuk variabel latar belakang keluarga terhadap Fakultas, tidak ada perbedaan

terkait persepsi status sosial ekonomi keluarga jika dilihat dari Fakultas yang dipilih

oleh responden. Sehingga antara satu Fakultas dan Fakultas lainnya tidak memiliki

perbedaan persepsi mengenai status sosial ekonomi keluarga.

Kemudian untuk variabel latar belakang keluarga terhadap jenis kelamin,

tidak ada perbedaan terkait persepsi status sosial ekonomi keluarga jika dilihat dari

jenis kelamin responden. Sehingga antara responden laki-laki ataupun perempuan

memiliki persepsi yang sama mengenai status sosial ekonomi keluarga.

Selanjutnya untuk variabel latar belakang keluarga terhadap pendidikan ayah,

tidak ada hubungan terkait persepsi status sosial ekonomi keluarga jika dilihat dari

pendidikan ayah. Sehingga tinggi atau rendahnya pendidikan ayah, tidak

mempengaruhi status sosial ekonomi keluarga. Sedangkan untuk variabel latar

belakang keluarga terhadap pendidikan ibu, juga tidak ada hubungan terkait persepsi

status sosial ekonomi keluarga. sehingga tinggi atau pun rendahnya pendidikan ibu,

tidak mempengaruhi status sosial ekonomi keluarga.

Page 189: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

168

Kemudian untuk variabel latar belakang keluarga terhadap pendapatan ayah,

tidak ada hubungan terkait persepsi status sosial ekonomi keluarga jika dilihat dari

pendapatan yang diperoleh ayah. Sehingga tinggi atau rendahnya pendapatan yang

diterima ayah, tidak mempengaruhi status sosial ekonomi keluarga. Sedangkan untuk

variabel latar belakang keluarga terhadap pendapatan ibu, tidak ada hubungan terkait

persepsi status sosial ekonomi keluarga jika di lihat dari pendapatan ibu. Sehingga

tinggi-rendahnya pendapatan yang diperoleh ibu tidak mempengaruhi status sosial

ekonomi keluarga.

Lalu untuk variabel latar belakang keluarga terhadap asal sekolah responden,

tidak ada perbedaan terkait persepsi status sosial ekonomi keluarga jika dilihat dari

asal sekolah responden. Sehingga dari sekolah manapun responden berasal, mereka

memiliki persepsi yang sama mengenai komunikasi dalam politik.

Kemudian untuk variabel sosialisasi politik terhadap Fakultas, tidak ada

perbedaan terkait persepsi komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari Fakultas-

Fakultas. Sehingga antara satu Fakultas dan Fakultas lainnya memiliki persepsi yang

sama mengenai komunikasi dalam keluarga.

Selanjutnya untuk variabel sosialisasi politik terhadap jenis kelamin, tidak ada

perbedaan terkait persepsi komunikasi dalam keluarga jika di lihat dari jenis kelamin.

Sehingga baik laki-laki atau perempuan, memiliki persepsi yang sama mengenai

komunikasi dalam keluarga.

Page 190: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

169

Lalu untuk variabel sosialisasi politik terhadap pendidikan ayah, tidak ada

hubungan terkait persepsi komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari pendidikan

yang dimiliki ayah. Sehingga tinggi-rendahnya pendidikan yang dimiliki ayah, tidak

mempengaruhi komunikasi dalam keluarga. sedangkan untuk variabel sosialisasi

politik terhadap pendidikan ibu, tidak ada hubungan terkait persepsi komunikasi

dalam keluarga jika dilihat dari latar pendidikan ibu. Sehingga tinggi-rendahnya

pedidikan yang dimiliki ayah, tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga.

Kemudian untuk variabel sosialisasi politik terhadap pendapatan ayah, tidak

ada ubungan terkait persepsi komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari pendapatan

yang diperoleh ayah. Sehingga tinggi-rendahnya pendapatan yang diterima ayah,

tidak mempengaruhi komunikasi dalam keluarga. sedangkan untuk variabel

sosialisasi politik terhadap pendapatan ibu, tidak ada hubungan terkait persepsi

komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari pendapatan yang diperoleh ibu. Sehingga

tinggi-rendahnya pendapatan yang diterima ibu, tidak mempengaruhi komunikasi

dalam keluarga.

Sedangkan untuk variabel sosialisasi politik terhadap asal sekolah responden,

tidak ada perbedaan terkait persepsi komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari asal

sekolah responden. Sehingga dari manapun responden berasal, mereka memiliki

persepsi yang sama mengenai komunikasi dalam keluarga.

Page 191: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

170

Selanjutnya untuk variabel perilaku politik terhadap Fakultas, tidak ada

perbedaan terkait persepsi perilaku politik jika dilihat dari Fakultas-Fakultas.

Sehingga setiap Fakultas memiliki persepsi yang sama mengenai perilaku politik.

Kemudian untuk variabel perilaku politik terhadap jenis kelamin, tidak ada

perbedaan terkait persepsi perilaku politik jika dilihat dari jenis kelamin. Sehingga

antara laki-laki dan perempuan memiliki persepsi perilaku politik yang sama.

Lalu untuk variabel perilaku politik terhadap pendidikan ayah, tidak ada

hubungan terkait persepsi perilaku politik jika dilihat dari latar pendidikan yang

dimiliki ayah. Sehingga tinggi atau rendahnya pendidikan yang dimiliki ayah, tidak

mempengaruhi persepsi perilaku politik responden. Begitu juga dengan variabel

perilaku politik terhadap pendidikan ibu, tidak ada hubungan yang terkait persepsi

perilaku politik jika dilihat dari latar pendidikan yang dimiliki ibu. Sehingga tinggi

atau rendahnya pendidikan yang dimiliki ibu, tidak mempengaruhi persepsi perilaku

politik responden.

Selanjutnya untuk variabel perilaku politik terhadap pendapatan ayah, tidak

ada hubungan yang terkait persepsi perilaku politik jika dilihat dari pendapatan yang

diperoleh ayah. Sehingga tinggi-rendahnya pendapatan yang di dapat ayah, tidak

mempengaruhi persepsi perilaku politik responden. Sedangkan untuk variabel

perilaku politik terhadap pendapatan ibu, tidak ada hubungan yang terkait persepsi

perilaku politik jika dilihat dari pendapatan yang diterima ibu. Sehingga tinggi-

Page 192: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

171

rendahnya pendapatan yang diperoleh ibu, tidak mempengaruhi persepsi perilaku

politik responden.

Kemudian untuk variabel perilaku politik terhadap asal sekolah responden,

tidak ada perbedaan terkait persepsi perilaku politik jika dilihat dari Asal sekolah

responden. Sehingga dari sekolah manapun responden berasal, mereka memiliki

persepsi yang sama mengenai persepsi perilaku politik.

Lalu untuk hasil crosstab antara variabel perilaku politik terhadap variabel

latar belakang keluarga, terdapat hubungan terkait variabel perilaku politik jika dilihat

dari variabel latar belakang keluarga. begitu juga antara variabel perilaku politik

terhadap variabel soisalisasi politik, dimana terdapat hubungan terkait variabel

perilaku politik jika dilihat dari variabel sosialisasi politik.

Selanjutnya, untuk hasil kolerasi antara variabel latar belakang keluarga (X1)

dan variabel perilaku politik (Y) adalah sebesar 0,254. Artinya semakin tinggi status

sosial ekonomi keluarga, maka semakin tinggi juga tingkat perilaku politiknya.

Begitu juga dengan korelasi antara variabel sosialisasi politik (X2) dan variabel

perilaku politik (Y) juga sebesar 0,284. Artinya semakin tinggi komunikasi yang

terjadi dalam keluarga, maka semakin tinggi juga tingkat perilaku politiknya.

Kemudian untuk nilai (t hitung) variabel latar belakang keluarga (X1) adalah sebesar

2,742 dan untuk variabel sosialisasi politik (X2) adalah sebesar 2,851 yang di mana

hasil keduanya > 1,96. Sehingga dapat disimpulkan bahwa X1 dan X2 memiliki

Page 193: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

172

pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku politik (Y). Lalu dari hasil

perhitungan total yang diterima variabel perilaku politik (Y) adalah sebesar 0,2037

atau 20,37%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur

yang didapatkan di mana variabel eksogen yaitu latar belakang keluarga (X1) dan

sosialisasi politik (X2) memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel perilaku

politik (Y) sebesar 20,37%, dengan rincian variabel latar belakang keluarga 9,38%

dan variabel sosialisasi politik sebesar 10,99%. Sedangkan sisanya 79,07% adalah

kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan

variabel perilaku politik mahasiswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Indar

Melani Mahaiswi Universitas Hasanuddin Makassar Jurusan Ilmu Politik

Pemerintahan, “Perilaku Pemilih Pemula Di Kecamatan Duampanua Pada

Pemilukada Kabupaten Pinrang Tahun 2013.”1 Dalam penelitian ini dikatakan bahwa

faktor terbesar yang mempengaruhi pemilih pemula dalam memilih adalah keluarga

dan orang tua, karena bagi mereka keluarga terutama orang tua merupakan sosok

yang paling dapat dipercaya. Sehingga menjadikan para pemilih pemula memiliki

prefensi pilihan politik yang sama dengan keluarga dan orang tuanya.

Lalu yang kedua hasil dari penelitian ini pun sesuai dengan penelitian yang

sebelumnya telah dilakukan oleh Iim Soimah selaku mahasiswi Universitas Negeri

1 Indar Melani, “Perilaku Pemilih Pemula Di Kecamatan Duampanua Pada Pemilukada

Kabupaten Pinrang Tahun 2013.” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hassanuddin Makassar, 2014),h. 93.

Page 194: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

173

Semarang Jurusan Ilmu Politik dan Kewarganegaraan, “Peran Keluarga Sebagai

Agen Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan

Gubernur Jawa Barat Di Kabupaten Indramayu.”2 Dalam penelitian ini dikatakan

bahwa, sebagai bagian dari agen sosialisasi politik. keluarga memiliki peran yang

besar dalam memberikan informasi, pengetahuan, kesadaran serta motivasi kepada

pemilih pemula, sehingga hal tersebut menjadikan keluarga sebagai faktor yang

paling mempengaruhi orientasi politik dan tentunya perilaku dari pemilih pemula itu

sendiri.

Kemudian yang ketiga hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang

ditulis oleh Dewi Angriani mengenai Politik Kekerabatan. Dikatakannya bahwa

keluarga dan politik dalam kebudaayaan universal dikelompokkan dalam organisasi

sosial, sehingga antara keluarga dan politik memiliki relasi yang cukup untuk saling

mempengaruhi.3

2 Iim Soimah, “Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik

Pemilih Pemula Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat Di Kecamatan Indramayu.” (Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang, 2013), h. 76. 3 Dewi Anggriani, “Politik Kekerabatan,” [artikel online]; tersedia di

http://www.portalgaruda.org; Internet; diunduh Pada 11 Desember 2017 pukul: 22.51 WIB.

Page 195: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

174

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukaan terhadap mahasiswa Fakultas

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka dapat disimpulkan sebagai bahwa:

Secara parsial, ada perbedaan persepsi mengenai status sosial ekonomi dalam

variabel latar belakang keluarga jika di lihat dari Fakultas-Fakultas. Sehingga setiap

Fakultas memiliki persepsi mengenai status sosial ekonomi yang berbeda-beda.

Kemudian untuk variabel sosialisasi politik, tidak ditemukan perbedan persepsi

maupun hubungan yang mempengaruhi tingkat komunikasi dalam keluarga.

Sedangkan untuk variabel perilaku politik, ada perbedaan persepsi mengenai perilaku

politik jika di lihat dari asal sekolah responden. Sehingga setiap responden memiliki

persepsi perilaku politik yang berbeda-beda, sesuai dengan asal sekolahnya.

Selain itu analisis antara variabel latar belakang keluarga dengan variabel

perilaku politik, menunjukkan bahwa keduanya memiliki kolerasi yang tinggi dan

arah hubungan yang positif. Begitu juga antara variabel sosialisasi politik dengan

variabel perilaku politik, keduanya menunjukkan kolerasi yang tinggi dan arah

hubungan yang positif. Sementara itu untuk hasil perhitungan total yang diterima

variabel perilaku politik (Y) adalah sebesar 0,2037 atau 20,37%. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan di

Page 196: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

175

mana variabel eksogen yaitu latar belakang keluarga (X1) dan sosialisasi politik (X2)

memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel perilaku politik (Y) sebesar 20,37%,

dengan rincian variabel latar belakang keluarga 9,38% dan variabel sosialisasi politik

sebesar 10,99%. Sedangkan sisanya 79,07% adalah kemungkinan terdapat aspek-

aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel perilaku politik

mahasiswa.

B. Saran

Berdasarkan hasl penelitian yang dilakukan, peneliti mencoba memberikan

saran-saran untuk diperhatikan bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun saran-saran

yang peneliti berikan adalah:

1. Masih kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh keluarga khususnya orang tua,

dalam memberikan pendidikan politik sejak dini kepada individu. Sehingga

menyebabkan kesadaran politik yang dimiliki individu ketika beranjak dewasa

menjadi rendah, dan juga perilaku politik mereka akan lebih terpengaruhi oleh

pihak lain selain keluarga. Oleh sebab itu seringkali kita temui dalam sebuah

keluarga, setiap anggota memiliki pilihan politik yang berbeda. Karenanya

pendidikan politik sejak dini dalam keluarga menjadi satu tindakan penting,

agar kedepannya setiap individu memiliki kesadaran politik dan dapat

berpartisipasi dalam politik secara aktif.

Page 197: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxii

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Almond, A. Gabriel, dan Sidney Verba. Budaya Politik. Jakarta: Bina Aksara, 1984.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta, 1998.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012.

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2008.

Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Hartyanto. Sistem Politik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty. 1982.

Husein, Umar. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Haviland, Willliam A. Antropologi Jilid I. Jakarta: Erlangga, 1999.

Kantaprawira, Rusadi. Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar. Bandung:

Sinar Baru Algensindo, 2006.

Maran, Rafael Raga. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Mujani, Saiful, R. Willian Hiddle, dan Kuskrido Ambardi. Kuasa Rakyat: Analisa

Tentang Pemilihan Dalam Legislatif dan Presiden Indonsia Pasca Orde Baru.

Jakarta: Mizan Media Utama, 2012.

Mutz, Diana C. The oxford Hand Books Of Political Behavior. New York: Oxford

University Press, 2007.

Plano, Jack C, Robert E. Ring, dan Helena S Robin. Kamus Analisa Politik. Jakarta:

Rajawali Press, 1985.

Sastroatmodjo, Sudjiono. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Press, 1995.

Sembiring, R.K. Analisis Regresi. Bandung: ITB, 1995.

Singarimbun, Masri, dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES,

2011.

Page 198: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxiii

Siregar, Syofian. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kunatitatif. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Grafindo, 2006.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia, 1992.

JURNAL:

Agustino, Leo, dan Mohammad Agus Yusoff. “Pemilihan Umum dan Perilaku

Pemilih: Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia.” Jurnal Kajian

Politik Dan Masalah Pembangunan Vol-5, 2009.

Aminudin, Suryana. “Perilaku Politik di Indonesia.” Jurnal Aspirasi Vol-1, Februari

2011.

Etikan, Ilker, Abubakar Musa, dan Rukayya Sanusi Alkassim. “Comparasion of

Convience Samplinig and Purposive Sampling.” American Journal Of

Theoritical And Applied Statistics Vol-5, Desember 2015.

Indrawati, Endang Sri. “Status Sosial Ekonomi Dan Intensitas Komunikasi Keluarga

Pada Ibu Rumah Tangga di Panggung Kidul Semarang Utara.” Jurnal

Psikologi Universitas Diponegoro Vol-14, April 2015.

Tyas, Fitri Sulistianing, dan Hermanto. “Peran Orang Tua Dalam Menanamkan

Kesadaran Politik Pada Anaknya Sebagai Pemilih Pemula Di Kelurahan

Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya.” Jurnal Kajian Moral Dan

Kewarganegaraan Vol-1, 2004.

Yustiningrum, RR Emilia, dan Wawan Ichwanuddin. “Partisipasi Politik dan Perilaku

Memilih Pada Pemilu 2014.” Jurnal Penelitian Politik, 25 Juni 2015.

Wahyu, Hasbi. “Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama Dan Utama.” Jurnal

Ilmiah Didaktika, Februari 2002.

Page 199: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxiv

KARYA ILMIAH

Kasyidi, Muhammad Fariz. Pendidikan Keluarga Berbasis Tauhid. Skripsi S1

Fakultas Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta,

2013.

Kristensen, Niels Norgaard. Party Choice and Family Influence in The Age of

Modernity: Students’ Reflection on Sources of Politican Influence on Their

Party Choice as First Time Voters in a Norwegian Election. Papper, Alborg

University Denmark, 2016.

Ma’arif, Syamsul. Konsep Al-Qur’an Tentang Keluarga Bahagia. Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010.

Marpaung, Fernando. Pengaruh pendidikan Terhadap Partisipasi Politik dalam

Pemilihan Walikota Studi Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjung Pinang

Timur RT 004/ RW 003 Tanjung Pinang. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Haji Tanjung Pinang, 2016.

Melani, Indar. Perilaku Pemilih Pemula di Kecamatan Duampanua Pada

Pemilukada Kabupaten Pinrang Tahun 2013. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Hassanudin Makassar, 2014.

Oktaviani, Disya. Pengaruh Orientasi Politik Terhadap Partisipasi Politik Studi

Terhadap Kecenderungan Pemilih Atas Joko Widodo – Jusuf Kalla di TPS 71

Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulan, Kota Tangerang Selatan.

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Rubyanti, Rika. Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena

Masuknya Artis dalam Politik) Studi Kasus: Mahasiswa Departemen Ilmu

Politik. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara, 2009.

Shoimah, Iim. Peran Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi

Politik Pemilih Pemula dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat di Kabupaten

Indramayu. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang,

2013.

Page 200: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxv

Yulianto, Yayan. Hubungan Antara Jenjang Pendidikan Orang Tua dan Motivasi

Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri

1 Surakarta T.A 2010/2011. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Solo, 2011.

Zidni, Muhammad Ferdiansyah. Perilaku Pemilih (Dinamika Pilihan Rasional dalam

Kemenangan Jokowi-Basuki Pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta.

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

INTERNET

Azmi, Khairul. Perilaku Memilih Pemilih Pemula Msyarakat Kendal Pada Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Artikel Online, tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/111809-ID-Perilaku-Pemilih-

Pemula-Masyarakat.Pdf; Internet; diunduh 17 Maret 2017 Pukul: 11.48 WIB.

Anggriani, Dewi. Politik Kekerabatan. Artikel Online, tersedia di

https://www.portalgaruda.org; Internet; diunduh pada 11 Desember 2017

Pukul: 22.51 WIB.

Budiaji, Weksi. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu

Pertanian dan Perikanan, Desember 2013 [Jurnal Online]; tersedia di

https://www.Budiaji.info/publications/skalalikert.pdf; Internet diunduh Pada

28 Maret 28 Maret Pukul: 15.18 WIB.

Burhanuddin, Afid. Populasi dan Sampel. Artikel Online, tersedia di

https://afidburhanuddin.files.wordpress.com; Internet diunduh pada 28 Maret

2017 Pukul: 14.23 WIB.

Kuntjojo. Metodologi Penelitian. Diktat Online, tersedia di

https://ebukunt.files.wordpress.com; Internet; diunduh pada 22 Maret 2017

Pukul: 12.07 WIB.

Kustituanto, Bambang, dan Rudy Badrudin. Diktat Statistika Deskriptif [Buku

Online] (Jakarta: Penerbit Gunadarma, 1994, diunduh pada 17 Januari 2018);

tersedia di https://ketinggalan.files.wordpress.com; Internet pada pukul: 15.39

WIB.

Page 201: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

xxvi

Kuswandi, AOS, dan Ali Syaefa. Hubungan Sosialisasi Politik dan Budaya Politik

Politik Pelaku UKM di Kecamatan Mustika Jaya Kota Bekasi. Artikel Online,

tersedia di https://repository.unikom.ac.id/30667/1/pa-aos-ali.pdf; Internet;

diunduh pada 19 Februari Pukul: 16.40 WIB.

Matondang, Zulkifli. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED Vol-6, Juni 2009 [Jurnal Online]; tersedia di

https://digilib.unimed.ac.id; Internet; diunduh pada 19 Juli 2017 Pukul: 19.44

WIB.

Pantow, Roland. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Partisipasi

Politik Pemilih Pemula Pada Pemilu Legislatif 2014, Suatu Studi di Desa

Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Artikel Online, tersedia

di https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article; Internet; diunduh

pada 6 Februari 2018 Pukul: 12.51 WIB.

Prajitno, Subagio Budi. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Artikel Online, tersedia di

https://www.komunikasi.uinsgd.ac.id; Internet diunduh pada 22 Desember

2016 Pukul: 17.41 WIB.

Puspitawati, Herien. Konsep dan Teori Keluarga. Karya Ilmiah Online, tersedia di

https://ikk.fema.IPB.ac.id/v2/images/karyailmiah/teori.pdf; Internet; diakses

pada 15 Maret 2017 Pukul: 10.45 WIB.

Sunarti, Euis. Fungsi dan Peran Keluarga. Artikel Online, tersedia di

https://euissunarti.staff.IPB.ac.id; Internet diunduh pada 15 Maret 2017

Pukul: 13.00 WIB.

Supardan, Dadan. Sejarah dan Prospek Demokrasi. Sosio Didaktita: Social Science

Journal Vol-2, 2015 [Jurnal Online]; tersedia di https://journal.uinjkt.ac.id;

Internet; diunduh pada 20 Februari 2010 Pukul: 13.15 WIB.

Tim Redaksi Berita UIN. online, diakses pada tanggal 21 maret 2018 dari

http://www.uinjkt.ac.id.

Page 202: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

DATA RESPONDEN

Petunjuk Pengisian :

**Pilihlah pilihan yang sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda

silang (X) pada pilihan yang tersedia**

Jenis Kelamin : a. Laki – Laki b. Perempuan

FAKULTAS

a) FEB

b) FISIP

c) FST

d) FKIK

e) FPSI

Pendidikan Orang

Tua

Ayah

a) SD

b) SMP

c) SMA/Sederajat

d) Diploma

e) Sarjana S1 / S2

Ibu

a) SD

b) SMP

c) SMA / Sederajat

d) Diploma

e) Sarjana S1 / S2

Pekerjaan Orang Tua

Ayah

a) Belum / Tidak Bekerja

b) Karyawan Swasta

c) PNS / TNI / POLRI

d) Guru

e) Wiraswasta

f) Pensiunan

Ibu

a) Ibu Rumah Tangga

b) Karyawan Swasta

c) PNS / TNI / POLRI

d) Guru

e) Wiraswasta

f) Pensiunan

Page 203: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Pendapatan Orang

Tua

Ayah

a) Di bawah Rp 2,5 jt

b) Rp 2,5 jt – Rp 5 jt

c) Rp 5 jt – Rp 10 jt

d) Di atas Rp 10 jt

Ibu

a) Di bawah Rp 2,5 jt

b) Rp 2,5 jt – Rp 5 jt

c) Rp5 jt – Rp 10 jt

d) Di atas Rp 10 jt

Pendidikan Terakhir Responden

a) SMA

b) MA

c) SMK

SUKU ASAL RESPONDEN

a) Sunda

b) Jawa

c) Batak

d) Betawi

e) Madura

f) Bali

g) Minang

h) Lain-lain

Judul Skripsi :

PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT

DARI LATAR BELAKANG KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK

DALAM KELUARGA (Studi Kepada Mahasiswa Fakultas Umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.

Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan cara

memberikan tanda ceklis (√ ) pada jawaban yang tersedia.

Berikut adalah pilihan jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

Page 204: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

STS : Sangat Tidak Setuju

Kuesioner ini berisi tiga puluh dua (32) pertanyaan, tolong jawab pertanyaan

dengan sebenar-benarnya dan jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan.

Terimakasih.

DAFTAR PERNYATAAN

Variabel Latar Belakang Keluarga

a. Status Sosial Ekonomi

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Keluarga saya aktif dalam kegiatan

masyarakat

2. Keluarga saya termasuk keluarga

yang berpengaruh di masyarakat

3. Keluarga saya merupakan keluarga

yang berkecukupan secara ekonomi

4. Keluarga saya merupakan keluarga

dengan latar pendidikan tinggi

5. Keluarga saya merupakan penganut

agama yang taat

6. Keluarga saya selalu melaksanakan

ibadah tepat waktu

7. Keluarga saya selalu menerapkan

ajaran agama dalam kehidupan

seharii-hari

Page 205: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

DAFTAR PERNYATAAN

Variabel Sosialisasi Politik

a. Keluarga

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Keluarga merupakann sarana

pendidikan pilitik pertama saya

2. Keluarga merupakan sumber

informasi politik pertama saya

3. Keluarga memiliki peran dalam

membentuk karakter berpolitik saya

4. Keluarga merupakan tempat

berdiskusi paling baik dalam

membicarakan politik

Page 206: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

DAFTAR PERNYATAAN

Variabel Perilaku Politik

a. Pendekatan Sosiologis

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya memilih kare faktor suku calon

kandidat

2. Saya memilih karena faktor agama

yang dianut calon kandidat

3. Saya memilih karena faktor latar

belakang ekonomi calon kandidat

4. Saya memilih karena faktor pekerjaan

yang dimiliki calon kandidat

5. Saya memilih karena faktor latar

belakang pendidikan yang dimiliki

calon kandidat

6. Saya memilih karena faktor latar

belakang pendidikan yang dimiliki

calon kandidat

7. Saya memilih karena faktor jenis

kelamin calon kandidat

Page 207: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

b. Pendekatan Psikologis

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya memilih karena adanya isu yang

berkembang mengenai citra baik dari

calon kandidat

2. Saya memilih karena orang tua saya

merupakan partisipan dari partai

pengusung calon kandidat

3. Saya memilih karena menyukai

karakter calon kandidat

4. Saya memilih karena popularitas yang

dimiliki oleh calon kandidat

5. Saya memilih karena ideology dari

partai pengusung calon kandidat,

sesuai dengan pemahaman yang saya

anut

6. Saya memilih karena saya mengenal

calon kandidat

c. Pendekatan Pilihan Rasional

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya memilih karena kinerja partai

asal calon kandidat

2. Saya memilih karena melihat hasil

nyata dari kinerja calon kandidat

yang memberikan kesejahteraan bagi

masyarakat

3. Saya memilih karena kebijakan yang

dibuat partai / calon kandidat dirasa

dapat memberikan keuntungan, baik

secara pribadi maupun kepada

masyarakat umum

4. Saya memilih karena merasa

kehidupan saya sudah berubah

menjadi lebih baik dari sebelumnya

Page 208: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

d. Pendekatan Partisipasi Politik

NO.

Pernyataan

Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya selalu ikut serta dalam kegiatan

kampanye

2. Saya ikut menyumbang dana untuk

kegiatan kampanye

3. Saya ikut andil menjadi panitia

pelaksana dalam kegiatan pemilu

4. Saya memiliki calon kandidat yang

diunggulkan

5. Saya menggunakan hak pilih saya

sebagai salah satu bentuk tanggung

jawab sebagai warga negara Indonesia

Page 209: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

CROSS TABULATION

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Fakultas

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 22.549a 12 .032

Likelihood Ratio 20.456 12 .059

Linear-by-Linear Association 4.962 1 .026

N of Valid Cases 370

a. 4 cells (20.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 3.22.

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap Jenis

Kelamin

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .916a 3 .822

Likelihood Ratio .908 3 .823

Linear-by-Linear Association .673 1 .412

N of Valid Cases 370

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 14.57.

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 5.799a 12 .926

Likelihood Ratio 5.923 12 .920

Linear-by-Linear Association .572 1 .450

N of Valid Cases 370

a. 7 cells (35.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.42.

Page 210: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendidikan Ibu

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 12.045a 12 .442

Likelihood Ratio 11.435 12 .492

Linear-by-Linear Association .542 1 .462

N of Valid Cases 370

a. 6 cells (30.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.08.

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendapatan Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 3.529a 9 .940

Likelihood Ratio 3.697 9 .930

Linear-by-Linear Association .343 1 .558

N of Valid Cases 370

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 5.39.

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap

Pendapatan Ibu

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 8.865a 9 .450

Likelihood Ratio 8.904 9 .446

Linear-by-Linear Association .732 1 .392

N of Valid Cases 370

a. 5 cells (31.2%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.14.

Page 211: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Latar Belakang Keluarga Terhadap Asal

Sekolah Responden

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4.959a 6 .549

Likelihood Ratio 4.596 6 .597

Linear-by-Linear Association .388 1 .533

N of Valid Cases 370

a. 2 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.08.

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Fakultas

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 12.509a 12 .406

Likelihood Ratio 12.484 12 .408

Linear-by-Linear Association .179 1 .672

N of Valid Cases 370

a. 4 cells (20.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.56.

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Jenis

Kelamin

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 2.790a 3 .425

Likelihood Ratio 2.754 3 .431

Linear-by-Linear Association .308 1 .579

N of Valid Cases 370

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 7.08.

Page 212: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendidikan

Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 15.938a 12 .194

Likelihood Ratio 16.143 12 .185

Linear-by-Linear Association .630 1 .427

N of Valid Cases 370

a. 6 cells (30.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .69.

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendidikan

Ibu

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 13.890a 12 .308

Likelihood Ratio 13.675 12 .322

Linear-by-Linear Association .674 1 .412

N of Valid Cases 370

a. 5 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.01.

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendapatan

Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9.127a 9 .426

Likelihood Ratio 9.328 9 .408

Linear-by-Linear Association .000 1 .993

N of Valid Cases 370

a. 3 cells (18.8%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.62.

Page 213: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Pendapatan

Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 8.180a 9 .516

Likelihood Ratio 7.956 9 .539

Linear-by-Linear Association .563 1 .453

N of Valid Cases 370

a. 5 cells (31.2%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .55.

Chi-Square Tests Variabel Sosialisasi Politik Terhadap Asal

Sekolah Responden

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6.225a 6 .399

Likelihood Ratio 5.697 6 .458

Linear-by-Linear Association 2.449 1 .118

N of Valid Cases 370

a. 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.01.

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Fakultas

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 19.503a 12 .077

Likelihood Ratio 17.742 12 .124

Linear-by-Linear Association 3.512 1 .061

N of Valid Cases 370

a. 5 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.47.

Page 214: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Jenis Kelamin

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4.475a 3 .214

Likelihood Ratio 4.429 3 .219

Linear-by-Linear Association .031 1 .861

N of Valid Cases 370

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 6.66.

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Pendidikan

Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 21.432a 12 .044

Likelihood Ratio 22.972 12 .028

Linear-by-Linear Association .300 1 .584

N of Valid Cases 370

a. 7 cells (35.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .65.

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Pendidikan Ibu

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6.548a 12 .886

Likelihood Ratio 6.595 12 .883

Linear-by-Linear Association .085 1 .771

N of Valid Cases 370

a. 6 cells (30.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .95.

Page 215: PENGARUH KELUARGA TERHADAP PERILAKU POLITIK DILIHAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43597/1/SYIFA IZZATI... · yang digunakan adalah structural equation models

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Pendapatan

Ayah

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4.289a 9 .891

Likelihood Ratio 4.123 9 .903

Linear-by-Linear Association .828 1 .363

N of Valid Cases 370

a. 3 cells (18.8%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.46.

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Pendapatan

Ibu

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 9.360a 9 .405

Likelihood Ratio 7.228 9 .613

Linear-by-Linear Association .004 1 .950

N of Valid Cases 370

a. 6 cells (37.5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .52.

Chi-Square Tests Variabel Perilaku Politik Terhadap Asal Sekolah

Responden

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4.684a 6 .585

Likelihood Ratio 4.489 6 .611

Linear-by-Linear Association 1.306 1 .253

N of Valid Cases 370

a. 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .95.