pengaruh keahlian, kecermatan profesional, dan...

21
PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS AUDITOR (Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) DENI OKTA ALFISYAHRI ( 100462201208 ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2017 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Total sampling. Sampel dipilih secara total sebanyak 47 auditor/pemeriksa dan analisis ini didasarkan pada data penelitiannya melalui kuesioner. Metode analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis (uji parsial, uji simultan dan koefisien determinasi). Hasil penelitian ini menunjukan Keahlian mempunyai nilai signifikansi 0.045 < 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.067 > 2.016, Kecermatan Profesional mempunyai nilai signifikansi 0,016 < 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.505 > 2.016 dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan nilai t-hitung 4.250 > 2.016. Hasil ini menjelaskan bahwa variabel Keahlian, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Auditor. Secara bersama-sama (simultan) semua variabel independen berpengaruh terhadap kualitas auditor yang ditunjukan dengan nilai 22.357 lebih besar dari F tabel 3.21 dan nilai signifikan 0.000 jauh lebih kecil dari nilai signifikan 0.05. Kata kunci : Keahlian, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik, Kualitas auditor.

Upload: truongmien

Post on 14-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL,

DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP

KUALITAS AUDITOR (Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan

Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan)

DENI OKTA ALFISYAHRI

( 100462201208 )

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keahlian, Kecermatan

Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap Kualitas Auditor pada

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Total

sampling. Sampel dipilih secara total sebanyak 47 auditor/pemeriksa dan analisis

ini didasarkan pada data penelitiannya melalui kuesioner. Metode analisa data

yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear

berganda dan uji hipotesis (uji parsial, uji simultan dan koefisien determinasi).

Hasil penelitian ini menunjukan Keahlian mempunyai nilai signifikansi

0.045 < 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.067 > 2.016, Kecermatan Profesional

mempunyai nilai signifikansi 0,016 < 0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.505 > 2.016

dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05,

sedangkan nilai t-hitung 4.250 > 2.016. Hasil ini menjelaskan bahwa variabel

Keahlian, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Auditor. Secara bersama-sama

(simultan) semua variabel independen berpengaruh terhadap kualitas auditor yang

ditunjukan dengan nilai 22.357 lebih besar dari F tabel 3.21 dan nilai signifikan

0.000 jauh lebih kecil dari nilai signifikan 0.05.

Kata kunci : Keahlian, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik,

Kualitas auditor.

Page 2: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang

berkualitas sesuai mandat audit masing-masing APIP dan standar audit APIP,

diperlukan sistem standar mutu audit.Undang-undang Republik Indonesia Nomor

28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas

Korupsi,Kolusi dan Nepotisme.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem

pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian intern dilaksanakan

oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), yaitu Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi,

dan Inspektorat Kota.

Inspektorat merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan

pemerintahan daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten, atau kota,

memainkan peran yang sangat penting dan signifikan untuk kemajuan dan

keberhasilan pemerintah daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintahan

daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah dan mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan

masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan

akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis.

Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh APIP dan auditor selaku badan

pengawas dan mengaudit laporan keuangan klien di pemerintahan agar berlaku

sesuai keahlian, kecermatan kode etik yang dimiliki dan pedoman yang ada.

Penelitian ini juga ingin mengungkapkan seberapa pengaruhnya Keahlian,

Page 3: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap kualitas auditor

pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten

Bintan. Dan juga sebagai evaluasi kinerja dan bahan pertimbangan dalam

pelayanan yang ada di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang

dan Kabupaten Bintan.

Lubis (2009) dalam penelitian ini mempunyai judul yaitu Pengaruh

Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada Kode Etik

Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Sumatera Utara. Dimana dalam

penelitian ini menghasilkan pernyataan bahwa secara simultan keahlian,

independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik secara

bersama berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Secara parsial keahlian,

independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik masing-

masing berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor. Syafitri (2014)

penelitian dengan judul Pengaruh Keahlian, Independensi, Pengalaman Audit, dan

Etika Terhadap kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Keahlian, Indepedensi, Etika tidak

berpengaruh terhadap Kualitas Auditor di Inspektorat Provinsi kepulauan Riau,

dan dari Pengalaman Audit berpengaruh terhadap Kualitas Auditor di inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau.

Karena adanya perbedaan dari tinjauan dari penelitian terdahulu, maka

penulis tertarik untuk membahas dengan variable-variabel sebelumnya dan

mengambil objek penelitian pada auditor/pemeriksa di Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan dengan mengambil

Page 4: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

judul yaitu Pengaruh Keahlian, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada

Kode EtikTerhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Kepulauan

Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

RUMUSAN MASALAH

Dalam uraian yang berpedoman pada latar belakang diatas maka penelitian

ingin mengetahui apakah :

1. Apakah Keahlian berpengaruh terhadap kualitas auditor?

2. Apakah Kecermatan Profesional berpengaruh terhadap kualitas auditor?

3. Apakah Kepatuhan Pada Kode Etik berpengaruh terhadap kualitas auditor?

4. Apakah Keahlian, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik

berpengaruh terhadap kualitas auditor?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dalam menguji

pengaruh Keahlian, Kecermatan Profesional, Kepatuhan Pada Kode Etik terhadap

kualitas auditor pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau/Inspektorat Kota

Tanjungpinang/Inspektorat Kabupaten Bintan.

MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat penelitian ini untuk peneliti menambah pengetahuan dan sebagai

informasi untuk peneliti, serta pengembangan dalam ilmu pengetahuan

dalam pengaruh kualitas auditor dengan beberapa macam pengaruh.

Page 5: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

2. Bahan pertimbangan serta untuk mahasiswa akuntansi dalam penelitian

selanjutnya untuk bahan referensi.

3. Sebagai bahan masukan untuk pihak fakultas ekonomi jurusan akuntansi

dalam upaya meningkatkan kualitas bukan kuantitas.

4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada para Auditor, sehingga

pihak lembaga pemerintahan dapat melakukan pelatihan pendidikan secara

berkelanjutan guna meningkatkan kompetensi Auditor.

5. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang

pengawasan daerah.

6. Penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat

menambah pebendaharaan kepustakaan.

KAJIAN PUSTAKA

Tipe Auditor

Menurut Akbar (2013:123) Auditor adalah seseorang yang memiliki

kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan

suatu perusahaan atau organisasi.

Kualitas Auditor

Kualitas auditor menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 adalah auditor

yang melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kertas

kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian

efektifitas tindak lanjut audit, serta konsistensi laporan audit. Berdasarkan

Page 6: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 menyatakan auditor harus

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi lainnya yang diperlukan

untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

Keahlian

Lastanti dalam Najib (2013) mengartikan “keahlian atau kompetensi

sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang

luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit”. Sehingga dapat diartikan bahwa

kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman

yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan

seksama.

Auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Pimpinan

APIP harus yakin bahwa latar belakang pendidikan dan kompetensi teknis auditor

memadai untuk pekerjaan audit yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu,

pimpinan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) wajib menciptakan

kriteria yang memadai tentang pendidikan dan pengalaman dalam mengisi posisi

auditor di lingkungan APIP dalam PER/05/M.PAN/03/2008.

Kecermatan Profesional

Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan

seksama (due professionalcare) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap

penugasan. Due professional care dapat diterapkan dalam pertimbangan

profesional (professionaljudgement), meskipun dapat saja terjadi penarikan

Page 7: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

kesimpulan yang tidak tepat ketika audit sudah dilakukan dengan seksama menurut

Lubis (2009).

Kepatuhan Pada Kode Etik

Pada Per/05/M.Pan/03/2008 Auditor harus mematuhi Kode Etik yang

ditetapkan. Pelaksanaan audit harus mengacu kepada standar audit sehingga audit

dapat menjalankan tugas nya secara baik dan professional, kode etik yang dibuat

harus mengatur hubungan auditor, diantaranya: (1) auditor dengan rekan

sekerjanya, (2) auditor dengan atasannya, (3) auditor dengan objek pemeriksanya,

(4) auditor dengan masyarakat.

HIPOTESIS

a. H1 = Diduga Keahlian berpengaruh terhadap kualitas auditor

b. H2 = Diduga Kecermatan Profesional berpengaruh terhadap kualitas

auditor

c. H3 = Diduga Kepatuhan Pada Kode Etik berpengaruh terhadap kualitas

auditor

d. H4 = Diduga Keahlian, Kecermatan Profesional dan Kepatuhan Pada

Kode Etik berpengaruh terhadap kualitas auditor

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini memakai objek penelitian yaitu pejabat yang

berwenang melaksanakan tugas pengawasan pada instansi pemerintah atas nama

Auditor pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan

Kabupaten Bintan.

Page 8: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Menurut Sugiyono (2010:55), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah para Auditor/pemeriksa di Inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan yang

berjumlah 47 Auditor/pemeriksa.

Menurut Sugiyono (2010:56), “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Namun dalam jenis penelitian

ini adalah Sensus. Menurut Erlina dan Mulyani dalam Ashari (2011) jika peneliti

menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut

Sensus. Sensus digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat

heterogen. Metode yang digunakan adalah metode survey, menurut Ghozali dan

Ikhsan dalam Ashari (2011) yaitu merupakan pengumpulan data primer yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli.

Adapun jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang

telah diolah dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada Auditor/pemeriksa di

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji Validitas ini digunakan agar mengetahui seberapa valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

Page 9: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

signifikansi 5 % dari degre of fredom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel.

Tabel Pengujian Validitas

Pertanyaan r-hitung r-tabel Status

Keahlian (X1)

Pertanyaan 1 0,559 0.2876 Valid

Pertanyaan 2 0,427 0.2876 Valid

Pertanyaan 3 0,588 0.2876 Valid

Pertanyaan 4 0,562 0.2876 Valid

Pertanyaan 5 0,417 0.2876 Valid

Pertanyaan 6 0,556 0.2876 Valid

Pertanyaan 7 0,346 0.2876 Valid

Kecermatan Profesional (X2)

Pertanyaan 1 0,422 0.2876 Valid

Pertanyaan 2 0,378 0.2876 Valid

Pertanyaan 3 0,444 0.2876 Valid

Kepatuhan pada kode etik (X3)

Pertanyaan 1 0,517 0.2876 Valid

Pertanyaan 2 0,368 0.2876 Valid

Pertanyaan 3 0,512 0.2876 Valid

Pertanyaan 4 0,458 0.2876 Valid

Kualitas auditor (Y)

Pertanyaan 1 0,694 0.2876 Valid

Pertanyaan 2 0,514 0.2876 Valid

Pertanyaan 3 0,450 0.2876 Valid

Pertanyaan 4 0,416 0.2876 Valid

Pertanyaan 5 0,579 0.2876 Valid

Uji Reliabilitas

Menurut Sunyoto (2011:67) Uji Reliabilitas merupakan alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel dan handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu

variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Suatu

Page 10: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0.60.

Tabel Pengujian Realiabilitas

Variabel Alpha

Hitung

Cronbach’s

Alpha Kesimpulan

Keahlian (X1) 0.770 0,60 Reliabel

Kecermatan Profesional (X2) 0.604 0,60 Reliabel

Kepatuhan Pada Koe Etik (X3) 0.673 0,60 Reliabel

Kualitas Auditor (Y) 0.760 0,60 Reliabel

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154) Uji Normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat

dilakukan dengan melihat grafik histogram dengan ketentuan bahwa data normal

berbentuk lonceng.

Page 11: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Karena terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.

Untuk memastikan data benar-benar berdistribusi normal maka dilakukan

uji statistik Kolmogorov smirnov dengan melihat nilai signifikansi. Dimana jika

signfikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 47

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 1.55453108

Most Extreme Differences

Absolute .101

Positive .070

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .693

Asymp. Sig. (2-tailed) .722

Page 12: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Uji Multikolinearitas

Ghozali (2016:103) mengemukakan bahwa pengujian multikolinieritas

dapat dilakukan dengan melihat varians Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerans.

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk variabel Keahlian (X1)

dengan nilai Tolerance 0.764 > 0,10 dengan VIF 1.309< 10. Variabel Kecermatan

Profesional (X2) mempunyai nilai Tolerance 0.606 > 0,10 dengan VIF 1.649< 10,

dan varibel Kepatuhan Pada Kode Etik (X3) dengan nilai Tolerance 0.606 > 0,10

dengan VIF 1.650< 10 Maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak

ditemukan adanya masalah multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Pendekatan Grafik

Wijaya (2012:130) menjelaskan bahwa salah satu cara untuk melihat

adanya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Keahlian .764 1.309

Kecermatan Profesional .606 1.649

Kepatuhan Pada Kode Etik .606 1.650

Page 13: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Uji Glesjer (Glesjer test)

terlihat nilai signifikansi untuk variabel Keahlian (X1) sebesar 0.199 >

0.05 ,variabel Kecermatan Profesional (X2) 0,930 > 0.05, dan Kepatuhan Pada

Kode Etik (X3) 0.796 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak

adanya masalah heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel

dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel Keahlian (

X1),variabel Kecermatan Profesional (X2), variabel Kepatuhan Pada Kode Etik

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.749 1.451 1.895 .065

Keahlian -.062 .048 -.222 -1.305 .199

Kecermatan Profesional -.010 .110 -.017 -.088 .930

Kepatuhan Pada Kode Etik .023 .089 .050 .261 .796

Page 14: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

dimana dari sampel yang diperoleh, digunakan analisis regresi linier berganda

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y= α + β 0 + β 1 X1 + β 2X2 +β 3 X3 +ε

Uji t

Menurut Ghozali (2016:171) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel independen. Langkah-langkah dalam pengambilan

keputusan untuk uji t adalah :

- jika thitung< ttabel, atau -thitung> -ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α =

5%,

- jika thitung> ttabel, atau -thitung< -ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α =

5%.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.175 2.415 .900 .373

Keahlian .164 .080 .225 2.067 .045

Kecermatan Profesional .461 .184 .307 2.505 .016

Kepatuhan Pada Kode Etik .503 .149 .414 3.384 .002

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.175 2.415 .900 .373

Keahlian .164 .080 .225 2.067 .045

Kecermatan Profesional .461 .184 .307 2.505 .016

Kepatuhan Pada Kode Etik .503 .149 .414 3.384 .002

Page 15: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Dengan nilai n: 47, α: 5% : 2 = 2,5% k= 3, (uji 2 sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 47-3-1= 43. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai

ttabel = 2.01669 . Maka :

a. Variabel Keahlian mempunyai nilai signifikansi 0.045 < 0.05, sedangkan

nilai t-hitung 2.067 > 2.016 (t-tabel α = 0.05, df. Keahlian berpengaruh

signifikan terhadap Kualitas Auditor.

b. Variabel Kecermatan Profesional mempunyai nilai signifikansi 0,016 <

0.05, sedangkan nilai t-hitung 2.505 > 2.016. Kecermatan Profesional

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Auditor.

c. Variabel Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 <

0.05, sedangkan nilai t-hitung 4.250 > 2.016. Kepatuhan Pada Kode Etik

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan Kualitas Auditor.

Uji F

Uji Fmenurut Ghozali (2016:171) digunakan untuk menguji pengaruh

antara variabel independenterhadap variabel dependen secara simultan yaitu

dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, dengan level of confidence

95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k), (k-1) Uji ini dilakukan dengan

membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:

- jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%,

- jika Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α.= 5%.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 173.391 3 57.797 22.357 .000b

Residual 111.162 43 2.585

Total 284.553 46

Page 16: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

diketahui nilai Fhitung sebesar 22.357 dengan tingkat signifikansi 0.000.

Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-

k).(k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 47, dan jumlah variabel penelitian (k)

berjumlah 3. Jadi df = (47-3), (3-1) dengan (α = 5%) adalah 3.21. Jadi Fhitung>

Ftabel ( 22.357 > 3.21 ) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Kualitas Auditor (Y).

Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2016:171) Koefisien Determinasi (R2) yaitu untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dipenden.

Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel–variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .781a .609 .582 1.608

besarnya Koefisien Determinasi dapat menjelaskan variabel dependen

apabila (R2)> 50%. Dalam penelitian ini besarnya koefisien determinasi (R

2)

sebesar 0,609 (60,90%)> 50%. Sehingga dapat dikatakan bahwa 60,90% variasi

variabel terikat yaitu Kualitas Auditor (Y) pada model dapat diterangkan oleh

variabel bebas yaitu variabel Keahlian (X1), Kecermatan Profesional (X2) dan

Kepatuhan Pada Kode Etik (X3) sedangkan sisanya 30,10% dipengaruhi oleh

Page 17: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

variabel lain diluar model. Demikian juga jika dilihat dari nilai AdjustedR2

yang

bernilai 0,582 yang artinya nilai R2 yang disesuaikanterhadap variabel bebas yang

berarti 58,20% variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikatnya sedangkan

sisa 41,80% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan oleh penulis dan

disebarkan kepada para Auditor/pemeriksa di Inspektorat Provinsi Kepulauan

Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Serta hasil dari analisis dan uji

hipotesis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan

saran yang bermanfaat bagi pihak Inspektorat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara simultan Keahlian, Kecermatan Profesional, dan Kepatuhan Pada

Kode Etik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Auditor.

2. Secara parsial keahlian berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor.

3. Secara parsial Kecermatan Profesionalberpengaruh signifikan terhadap

kualitas auditor.

4. Secara parsial Kepatuhan Pada Kode Etikberpengaruh signifikan terhadap

kualitas auditor.

Page 18: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuesioner, sehingga

masih ada kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti

jawaban yang tidak cermat, tidak serius dan responden yang menjawab

asal-asalan dan tidak jujur, serta pertanyaan yang kurang lengkap atau

kurang dipahami oleh responden.

2. Variabel yang digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Kualitas

Auditor pada penelitian ini, hanya sebatas Keahlian, Kecermatan

Profesional, dan Kepatuhan Pada Kode Etik. Berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), sehingga masih banyak faktor

lain yang dapat mempengaruhi Kualitas Auditor.

Saran

1. Dalam penelitian ini agar adanya masukan untuk pihak instansi Inspektorat

Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan

dalam penelitian ini. Dan dapat menambah Kualitas Auditor dalam

penanganan pengawasan.

2. Penelitian ini juga bisa dilanjutkan dengan menambahkan variabel-

variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas auditor yang sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.

Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

Page 19: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah luas populasi dan sampel

disetiap kabupaten/kota yang berada di Provinsi Kepulauan Riau.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A. (2013). Pengaruh Pengalaman, Independensi, dan Due rofesional

Care AuditorTerhadap Kualitas AuditLaporan Keuangan Pemerintah

(studi empiris pada BPK-RI) Perwakilan Provinsi Kepri). Padang:

Universitas Negeri Padang (skripsi).

Akbar, Bahrullah. 2013. Akuntansi Sektor Publik konsep & teori. Jakarta Timur.

CV. BUMI METRO RAYA

Ananda, Rahmatika. (2014). Pengaruh Skeptisme Profesional, Kepatuhan pada

Kode Etik dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris

pada BPKP perwakilan Sumatera Utara). Padang : Universitas Negeri

Padang.

Ashari, R. (2011). Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas

Auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Makassar: Universitas

Hasanuddin (skripsi).

Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia. 2007. Peraturan Badan

Pemriksaan Keuangan Republik Indonesia No. 01 Tahun 2007 Tentang

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Febriansyah, Erwin. (2013). Pengaruh keahlian, independensi, kecermatan

profesional, dengan etika sebagai variabel moderasi terhadap kualitas

Page 20: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

auditor pada Inspektorat Provinsi Bengkulu. Riau : Sekolah Pasca

Sarjana Universitas Riau (Tesis).

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Edisi

Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Edisi

Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Lubis, H. (2009). Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional dan

Kepatuhan pada Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat

Provinsi Sumatera Utara.Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara (Tesis).

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Najib, Ayu Dewi Riharna. (2013).Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika

terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor Pemerintah di BPKP

Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) Makassar: Universitas

Hassanudin

Peraturan Daerah Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 5 Tahun

2011 Tentang “Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan

Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain Provinsi Kepulauan Riau”.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tentang “Norma

Pengawasandan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah”.

Page 21: PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL, DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · dan Kepatuhan Pada Kode Etik mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.05, sedangkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

Per/04/M.Pan/03/2008. Tentang “Kode EtikAparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)”.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

Per/05/M.Pan/03/2008. Tentang “Standart Audit Aparat Pengawas

Intern Pemerintah (APIP)”.

Susanti, Novi Erma. (2015). Pengaruh keahlian, independensi, dan etika auditor

terhadap kualitas auditor pada Inspektorat provinsi Kepulauan Riau dan

Inspektorat kota Tanjungpinang. Tanjungpinang : Universitas Maritim

Raja Ali Haji (skripsi).

Sunyoto,Danang. 2011.Analisis regresi dan uji hipotesis. yogyakarta: PT. BUKU

SERU

Syafitri, Wiwit. (2014). Pengaruh Keahlian, Independensi, Pengalaman Audit,

dan Etika Terhadap kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi

Kepulauan Riau. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji

(skripsi).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.

Wijaya, Toni. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19 untuk Olah dan Interpretasi.

Yogyakarta. Cahaya Atma