pengaruh islamic service quality dan islamic branding

193
PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia) Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : Najwa Fithrati (1113081000121 ) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC

BRANDING TERHADAP KEPUASAN NASABAH

(Studi Kasus pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia)

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Najwa Fithrati

(1113081000121)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGARUH ISLAMICSERVICE QUALITY DAN ISLAMICBRANDING

TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA NASABAH

BANK MUAMALAT INDONESIA)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat – syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Najwa Fithrati

NIM: 1113081000121

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr.Muniaty Aisyah, ST.,MM

NIP. 19780307 201101 2 003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 09 Agustus 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Mahasiswa :

1. Nama : Najwa Fithrati

2. NIM : 1113081000121

3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Pengaruh Islamicservice quality dan IslamicBranding

terhadap Kepuasan Nasabah (Study Kasus pada Nasabah

Bank Muamalat Indoensia)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melaksanakan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09Agustus 2016.

1. Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM. ( )

NIP.197710212014112001 Penguji I

2. Aini Masruroh, M.Si ( )

Penguji II

Page 4: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 24Januari 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama :Najwa Fithrati

2. NIM : 1113081000121

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Islamic Service Quality dan Islamic Branding

Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus pada Nasabah

Bank Muamalat Indonesia)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutanselama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakanlulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syartat untuk

memperoleh gelar Sarjanaekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24Januari 2016

1. Ir. Ela Patriana, MM (_____________________)

NIP. 19690528 200801 2 010 Ketua

2. Dr. Muniaty Aisyah, MM (_____________________)

NIP. 19780307 2012 101 2 003 Pembimbing I

3. Ade Suherlan, SE., MM.,MBA (_____________________)

NIP. 19800525 200912 1 001 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Najwa Fithrati

No. induk Mahasiswa : 1113081000121

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mempu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya.

Jakarta, 13 Januari 2017

Yang menyatakan

( Najwa Fithrati )

Page 6: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

INDENTITAS DIRI

Nama : Najwa Fithrati

TTL : Jakarta, 30 September 1994.

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam.

Alamat : Jl. Ulujami Raya No. 86 Pesanggrahan

Jakarta Selatan

Telpon : 0896 8035 1809

Email : [email protected]

Pendidikan

1999-2000 : TK Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan

2000-2006 : SDI Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan

2006-2009 : MTs Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan

2009-2012 : MA Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan

Pengalaman Organisasi

Panitia Perkemahan Khutbatul Arsy (2010-2011).

Panitia Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (2011-2012).

Sekertaris Bagian Keamanan Organisasi Santri Darunnajah Ulujami (2011-

2012).

Panitia Futsal Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah (2013).

Panitia Rendezvouz Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah (2014).

Anggota Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah

(2015).

Page 7: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

vii

THE INFLUENCE OF ISLAMICSERVICE QUALITY AND ISLAMICBRANDING ON

CUSTOMER SATISFACTION

(Case Study on Customer of Bank Muamalat Indonesia)

ABSTRACT

This research has the purpose to analyze the influence of islamicservice quality and

islamicBranding toward customer satisfaction simultaneously in Bank Muamalat

Indonesia, to determine the effect of islamicservice quality and islamicBranding on

customer satisfaction partially in Bank Muamalat Indonesia. The sample use in this

research are 100 respondents from Bank Muamalat Indonesia customer. The analysis

method using multiple linear regression analysis. The obtained data are primary data

that are the result respondents answer to the questionnaire distributed. The result of

this research show that there is a simultaneous effect on the variable of

islamicservice quality and islamicBranding toward customer satisfaction. the result

of the research is also show that are partially, islamicservice quality and

islamicBranding have a significant influence on customer satisfaction. The coefficient

of determination (R Square) shows that customer satisfaction can be explained by

Islamicservice quality, and IslamicBranding amounted to 47,8%, while the remaining

52,2% is influenced by other variables that are unknown in this study.

Keywords: Islamicservice quality, IslamicBranding, Customer Satisfaction

Page 8: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

viii

PENGARUH ISLAMICSERVICE QUALITY DAN ISLAMICBRANDING

TERHADAP KEPUASAN NASABAH

(Study Kasus Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh islamicservice quality

dan islamicBranding secara simultan terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat

Indonesia, untuk mengetahui pengaruh islamicservice quality dan islamicBranding

secara parsial terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat Indonesia. Sample yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dari nasabah Bank Muamalat

Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda.

Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban

responden atas kuesioner yang disebarkan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

terdapat pengaruh secara simultan padavariabel islamicservice quality dan

islamicBrandingterhadap Kepuasan nasabah. Hasil penelitian ini juga menunjukan

bahwa secara parsial, islamicservice quality dan islamicBrandingberpengaruh

signifikan terhadap kepuasan nasabah. Adapun nilai koefisien determinasi (R Square)

menunjukkan bahwa kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh Islamicservice quality,

dan IslamicBrandingsebesar 47,8%, sedangkan sisanya 52,2% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diketahui dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Islamicservice quality, IslamicBranding, Kepuasan Nasabah

Page 9: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

kerena berkat Rahmat dan Karunia-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar

Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat

manusia kepada jalan kebenaran. Juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya,

semoga kita semua diberi syafaat di hari akhir nanti.

Atas kehendak Allah SWT dan kerja keras akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Islamicservice quality dan

IslamicBranding Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada Nasabah

Bank Muamalat Indonesia)”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-

syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada :

1. Kedua orangtua, Ayahanda H. Sulaiman Effendi S.Ag dan Ibunda Hj. Dra.

Lilis Holisoh S.Pd yang telah membesarkanku. Dan juga kepada kedua kakak

Perempuan penulis Salwa dan Radhita serta Adik penulis Fika yang

senantiasa selalu memberi semangat, dan doa disetiap harinya. Kalian juga

telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat

Page 10: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

x

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah membalas semua

kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini. Aamiin Ya

Rabbal’alamin.

2. Bapak Dr. Arief Mufrani, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr.Muniaty Aisyah ST,MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan baik waktu, saran maupun ilmu yang bermanfaat kepada

penulis selama proses penulisan skripsi ini.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku Ketua jurusan Manajemen yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis dan atas bantuannya

selama ini.

5. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Rahmatullah, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan masukan terkait dengan perkuliahan sehingga penulis

dapat menyeleseikan perkuliahan dengan baik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mencurahkan dan

mengamalkan ilmu yang tak ternilai hingga penulis mampu menyelesaikan

studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Staf Akademik, Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu penulis

dalam mengurus berbagai kebutuhan administrasi dan lain-lain.

Page 11: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xi

9. Seluruh teman-teman Mahasiswa CCIT angkatan 2012 dan Manajemen

Informasi Perbankan Syariah angkatan 2013.

10. Untuk sahabat tercinta Ella, Angel, Bela, Dwi, Dedeh, Soneta, Mery, Nisa dan

Azka yang selalu ada dalam suka dan duka serta telah banyak berperan dalam

mendukung dan membantu proses penyelesaian skripsi ini hingga selesai.

11. Untuk teman-teman seperjuangan Irfan, Teteh, Niswah, Citra, Dika, Icha, Tia,

Adit, Razi, Tedy, Indra dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang telah membantu serta selalu mendukung dan memberikan

semangat dalam pengerjaan skripsi ini hingga selesai.

12. Semua Pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala doa dan

bantuan selama proses penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik lagi.

Wassalammu’laikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Januari 2017

Najwa Fithrati

Page 12: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 19

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 20

BAB II ......................................................................................................................... 22

A. Landasan Teori ............................................................................................. 22

1. Perilaku Konsumen ...................................................................................... 22

2. Kepuasan Nasabah ....................................................................................... 26

3. Service quality .............................................................................................. 33

4. Islamicservice quality ................................................................................... 34

6. IslamicBranding ........................................................................................... 44

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 55

C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 59

D. Hipotesis ....................................................................................................... 62

BAB III ....................................................................................................................... 64

METODE PENELITIAN ............................................................................................ 64

Page 13: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xiii

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 64

B. Metode Pengambilan Sampel ....................................................................... 65

C. Sumber dan TeknikPengumpulan Data ........................................................ 68

1. Sumber .......................................................................................................... 68

2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 68

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 69

1. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 70

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 72

3. Uji Regresi Linear Berganda ........................................................................ 75

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 76

5. Uji Koefisiensi Determinasi (R2) ................................................................. 76

E. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 77

1. Variabel Bebas / Eksogen (X) .................................................................. 78

2. Variabel Terikat / Endogen (Y) ................................................................ 78

BAB IV ....................................................................................................................... 87

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 87

1. Profil Bank Muamalat Indonesia .............................................................. 87

2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia ..................................................... 90

3. Manajemen Bank Muamalat Indonesia ........................................................ 90

B. Deskripsi Responden\ ................................................................................... 91

1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ........................................ 92

2. Karakteristik Responden Menurut Usia ....................................................... 92

3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir .............................. 93

Page 14: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xiv

4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ............................................... 94

5. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukuan Rekening ................ 94

6. Karakteristik Responden Menurut Tempat Pembukuan Rekening .............. 95

C. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 96

1. Uji Validitas ................................................................................................. 96

2. Uji Reliabilitas .............................................................................................. 100

D. Statistik Deskriptif ...................................................................................... 102

1. Islamicservice quality(X1) ......................................................................... 102

2. IslamicBranding(X2) .................................................................................. 122

3. Kepuasan Nasabah (Y) ............................................................................... 126

E. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 129

1. Uji Normalitas ............................................................................................ 129

2. Uji Multikolonieritas .................................................................................. 132

3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 134

F. Uji Regresi Linier Berganda .......................................................................... 135

G. Uji Hipotesis ............................................................................................... 137

1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .......................................................... 137

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................................... 142

H. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................ 144

BAB V ....................................................................................................................... 146

A. Kesimpulan ................................................................................................. 146

B. Saran ........................................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 151

Page 15: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xv

Lampiran 1 : (Kuesioner Penelitian) ......................................................................... 155

Lampiran 2 : (Tabel Jawaban Responden) .......................................................... 160

Lampiran 3 : (Hasil Uji Kualitas Data) ............................................................... 164

Lampiran 4 : (Hasil Uji Asumsi Klasik) ................................................................... 169

Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda...................................................... 172

Lampiran 6 : (Hasil Uji Hipotesis) ............................................................................ 173

Lampiran 7 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 174

Page 16: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jaringan Kantor Individual Bank Umum Syariah – SPS Juli 2016 ........... 12

Tabel 1. 2Service quality Award Category:Sharia Banking ....................................... 13

Tabel 1. 3Service quality Award Category:Sharia Banking ....................................... 13

Tabel 1. 4Service quality Award Category:Sharia Banking ....................................... 14

Tabel 1. 5Top Brand Award tiga tahun terakhir kategori Tabungan Syariah ............. 15

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 55

Tabel 3. 1 Metode Pembobotan Skala Likert .............................................................. 69

Tabel 3. 2Operasional Variabel Eksogen .................................................................... 79

Tabel 3. 3Operasional Variabel Endogen ................................................................... 85

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 92

Tabel 4. 2Usia Responden........................................................................................... 92

Tabel 4. 3Pendidikan Terakhir Responden ................................................................. 93

Tabel 4. 4Pekerjaan Responden .................................................................................. 94

Tabel 4. 5Tahun Pembukuan Rekening Responden ................................................... 94

Tabel 4. 6Tempat Pembukuan Rekening Responden ................................................. 95

Tabel 4. 7Hasil Uji Validitas Islamicservice quality .................................................. 97

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas IslamicBranding .......................................................... 99

Tabel 4. 9Hasil Uji Validitas Kepuasan ...................................................................... 99

Tabel 4. 10Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bebas ..................................................... 101

Tabel 4. 11 Hasil Uji ReliabilitasVariabel Terikat.................................................... 101

Tabel 4. 12BMI berjalan sesuai prinsip dan hukum islam ........................................ 102

Tabel 4. 13BMI menjamin tidak ada bunga yang dibayarkan atau dipungut ........... 103

Tabel 4. 14Ketentuan layanan produk BMI secara Islami ........................................ 103

Tabel 4. 15Produk perbankan BMI bebas dari bunga ............................................... 104

Tabel 4. 16BMI menerapkan ketentuan bagi hasil.................................................... 105

Tabel 4. 17Karyawan BMI yang sopan dan bersahabat ............................................ 105

Tabel 4. 18BMI menyediakan konsultasi keuangan ................................................. 106

Page 17: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xvii

Tabel 4. 19Interior kantor dan ruang tunggu BMI yang nyaman ............................. 106

Tabel 4. 20BMI memiliki jaringan yang luas dan mudah diakses ............................ 107

Tabel 4. 21Tim manajemen BMI yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas

................................................................................................................................... 108

Tabel 4. 22BMI memberikan waktu layanan yang cepat .......................................... 108

Tabel 4. 23BMI menyediakan produk dan layanan yang luas .................................. 109

Tabel 4. 24BMI memberikan keamanan dalam bertransaksi yang terjamin ............. 109

Tabel 4. 25BMI menyediakan waktu (jam) layanan yang optimal ........................... 110

Tabel 4. 26BMI menyediakan fasilitas jaringan ATM yang luas ............................. 111

Tabel 4. 27Tampilan kantor dan fasilitas fisik BMI yang menarik .......................... 111

Tabel 4. 28Pelayanan transaksi BMI yang cepat dan efisien .................................... 112

Tabel 4. 29Jam operasional BMI yang tepat dan jelas.............................................. 112

Tabel 4. 30Sekat-sekat pada loket BMI memudahkan untuk mengantri .................. 113

Tabel 4. 31Lokasi BMI strategis dan mudah dijangkau ........................................... 114

Tabel 4. 32Nama, reputasi dan citra BMI mudah dikenali ....................................... 114

Tabel 4. 33Aset dan modal yang dimiliki BMI sesuai dengan harapan nasabah ...... 115

Tabel 4. 34Area parkir BMI yang memadai ............................................................. 116

Tabel 4. 35Kerahasiaan data nasabah BMI terjamin sehingga nasabah merasa aman

................................................................................................................................... 116

Tabel 4. 36Manajemen BMI dapat dipercaya dan meyakinkan ................................ 117

Tabel 4. 37Produk dan layanan BMI yang menguntunngkan ................................... 117

Tabel 4. 38Tarif layanan BMI relatif rendah ............................................................ 118

Tabel 4. 39Layanan konsultasi keuangan BMI tersedia setiap saat ketika nasabah

membutuhkan ............................................................................................................ 119

Tabel 4. 40Karyawan BMI tanggap menangani nasabah yang kesulitan ................. 119

Tabel 4. 41Layanan islami karyawan BMI terjamin ................................................. 120

Tabel 4. 42Jangka waktu pembiayaan BMI yang menguntungkan .......................... 121

Tabel 4. 43Kemampuan karyawan BMI melayani nasabah dengan cepat................ 121

Tabel 4. 44BMI mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup ........................... 122

Page 18: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xviii

Tabel 4. 45Merek BMI menjunjung tinggi nilai-nilai syariah dalam operasionalnya

................................................................................................................................... 123

Tabel 4. 46Terdapat logo halal atau logo islami dalam merek BMI ......................... 123

Tabel 4. 47Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi merek BMI......... 124

Tabel 4. 48Merek BMI berasal dari negara muslim ................................................. 125

Tabel 4. 49Target pasar BMI adalah nasabah muslim .............................................. 125

Tabel 4. 50Saya merasa puas dengan produk dan jasa yang disediakan oleh Bank

Muamalat................................................................................................................... 126

Tabel 4. 51Saya merasa lebih puas menggunakan produk dan jasa BMI dibandingkan

dengan menggunakan produk dan jasa Bank Syariah lain ........................................ 127

Tabel 4. 52Kinerja yang diberikan oleh BMI sesuai dengan harapan Saya.............. 127

Tabel 4. 53Saya akan menggunakan jasa Bank Muamalat kembali dikemudian hari

................................................................................................................................... 128

Tabel 4. 54Saya akan merekomendasikan kepada teman dan keluarga untuk

menggunakan jasa BMI............................................................................................. 129

Tabel 4. 55Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ................................................ 132

Tabel 4. 56Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 133

Tabel 4. 57Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 135

Tabel 4. 58Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ....................................................... 138

Tabel 4. 59Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................. 143

Tabel 4. 60Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 145

Page 19: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Satistik Perbankan Syariah Tahun 2015................................................... 3

Gambar 1. 2 Presentase Market Share BMI 2010-2013 ............................................. 11

Gambar 1. 3Index Shari'ah Compliance ..................................................................... 17

Gambar 1. 4 Jumlah Aset BMI, BSM, BRIS, BNIS dan BCAS Tahun 2011-2015 ... 18

Gambar 2. 1 Model Perilaku Konsumen ..................................................................... 24

Gambar 2. 2Kerangka Berfikir .................................................................................... 61

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik) ................................................ 131

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 134

Page 20: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi Islam saat ini di Indonesia mengalami

pertumbuhan yang signifikan. Bisa dilihat sejak terbentuknya perbankan

syariah pada tahun 1992, adanya pertumbuhan perbankan syariah akan

tumbuh semakin pesat, meski hal tersebut masih kalah jika dibandingkan

dengan perbankan konvensional. Perbankan, baik konvensional maupun

syariah memiliki peranan yang penting dalam perkembangan suatu negara.

Sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008

tentang perbankan syariah, yang dalam lalu lintas kegiatannya memberikan

jasa terhadap lalu lintas pembayaran.

Pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ditandai dengan

meningkatnya jaringan kantor perbankan syariah dalam beberapa tahun

terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

dalam Statistik Perbankan Syariah tahun 2015, tercatat bahwa jumlah BUS

(Bank Umum Syariah) saat ini memperlihatkan peningkatan yang signifikan

hingga 100% selama periode 2009-2015. Pada tahun 2009, di Indonesia hanya

terdapat 6 BUS sedangkan pada tahun 2015 telah mengalami peningkatan

hingga 12 BUS kemudian diikuti dengan pertumbuhan UUS (Unit Usaha

Page 21: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

2

Syariah) dan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) yang juga cukup

signifikan (www.ojk.go.id, 2015).

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di

Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi.

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi

2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan

citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal,

pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih

beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang

memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank(www.ojk.go.id,

2015).

Pada tahun 2015, pertumbuhan bisnis Bank Syariah masih sangat

dipengaruhi oleh tekanan ekonomi globalyang mendera cukup kuat bagi

perekonomian Indonesia.Pertumbuhan aset Industri Perbankan tercatat

sebesar9,30% (yoy). Sejalan dengan pertumbuhan bisnis diindustri perbankan,

industri perbankan syariah pun masihjuga mengalami tekanan terkait dengan

rendahnyapertumbuhan pembiayaan dan juga kualitas aset.Pertumbuhan aset

industri perbankan syariah (BUS danUUS) meningkat sebesar 8,13% di tahun

2015, atau naikRp16,04 triliun menjadi Rp213,4 triliun pada Desember2015

dari periode tahun sebelumnya yang tercatat Rp197,4triliun (www.bi.go.id,

2015)

Page 22: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

3

Gambar 1. 1 Satistik Perbankan Syariah Tahun 2015

.

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK 2015

Praktik IslamicBrandingtelah mendapatkan perhatian yang cukup luas

di kalangan akademisi dan praktisi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa

ahli mengemukakan bahwa konsep IslamicBrandingsemakin diminati oleh

para produsen. Hal ini mengingat populasi muslim di dunia yang semakin

bertambah. Data dari CIA (2009) menyebutkan bahwa pasar muslim

mencakup 21,01 persen atau sekitar 1,43 miliar dari seluruh penduduk dunia

dan muslim merupakan mayoritas di lebih dari 50 negara di Asia, Afrika dan

Eropa. Data ini didukung dengan fakta bahwa pasar muslim akan tumbuh

sampai US$ 30 triliun pada tahun 2050 (Baker, 2010).

Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar

potensial bagi para produsen. Para produsen sadar bahwa konsumen muslim

merupakan sasaran empuk bagi pemasaran produk mereka. Salah satu strategi

Page 23: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

4

yang mereka terapkan adalah IslamicBrandingyaitu menggunakan identitas

Islam (dengan kata Islam, Syariah, nama-nama Islam, label halal) dalam

pemasaran produk mereka.Pada akhirnya di Indonesia hal-hal yang

menggunakan nama atau label “syariah” semakin banyak bermunculan dan

menjadi trend dikalangan masyarakat dalam berbagai bidang, seperti usaha di

bidang produk, jasa, hiburan dan khususnya bidang perbankan. Perbankan

syariah yang belakangan ini menjadi trend dikalangan perekonomian

masyarakat Indonesia. Peluang tersebut telah diperkuat dengan adanya Fatwa

MUI pada bulan Januari tahun 2004 tentang haramnya bunga bank. Hal ini

yang kemudian menarik minat masyarakat untuk memilih Bank Syariah karna

konsep yang diterapkan adalah bagi hasil dan bukan bunga seperti yang

diterapkan di Bank Konvensional yang apabila dalam jangka panjang maka

akan mengakibatkan ketidakadilan bagi rakyat kecil karena menyebabkan

penumpukan kekayaan bagi segelintir orang yang memiliki kapital besar.

Selain karna aspek keadilan adanya Perbankan berbasis syariah juga

menjauhkan masyarakat dari perbuatan riba dan menciptakan kemaslahatan

baik didunia dan juga di akhirat.

Muhammad Nasrullah (2015) didalam penelitiannya menyatakan

bahwa IslamicBrandingberpengaruh signifikan terhadapkeputusan konsumen

untuk membeli sebuah produk. Hasil ini sama dengan penelitianyang

dilakukan oleh Baker (2010), Jumani dan Shiddique (2012) yang

menyatakanbahwa persepsi seorang muslim terhadap sebuah merk yang

Page 24: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

5

bercirikan Islam sangatberpengaruh pada keputusan mereka untuk membeli

produk tersebut. Bahkan, Baker(2010) menyatakan bahwa masyarakat sangat

sensitif terhadap apa yang dilakukan oleh produsen terhadap kaum muslim.

Sebagai contoh, ketika Amerika dan Israelmenyerang Palestina, maka

konsumen muslim akan serta merta memboikot produkproduk yang berasal

dari negara tersebut sebagai protes terhadap kebijakan Amerika dan Israel

yang menyerang saudara-saudara muslim.

Namun, tingginya populasi ummat Muslim di Indonesia saat ini tidak

serta merta menjadikan bank syariah sebagai pemenang pasar, hal ini

didukung dengan data yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

yang menunjukkan bahwa sampai saat ini market share bank syariah di

Indonesia masih berkisar di angka 5% dari total aset bank secara nasional.

Bahkan jumlah nasabah bank syariah saat ini masih berada di bawah 10 juta

orang (www.ojk.go.id, 2015).Dari data diatas maka dapat dilihat bahwa Bank

Syariah memiliki potensi pasar yang besar namun pemanfaatannya belum

dilakukan secara optimal sehingga keberadaan perbankan syariah sendiri

masih belum bisa mengalahkan perbankan konvensional yang telah hadir

terlebih dahulu.Padahal bank syariah sendiri adalah bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan tata caranya mengacu kepada

ketentuan Al-Qur’an dan Hadist (Antonio dan Perwataatmadja, 1992:1).

IslamicBranding atau Identitas Islam yang terdapat pada bank syariah

pada kenyataannya belum mampu memberikan kepuasan secara optimal

Page 25: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

6

dibenak nasabah. Persaingan yang ketat baik antar bank syariah maupun

dengan bank konvensional meningkatkan standar nasabah terhadap jasa

perbankan. Sehingga pendekatan menggunakan sentimen syariah menjadi

tidak lagi efektif. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan sistem

konvensional dan memiliki imagebahwa pelayanan bank konvensional lebih

baik dari bank syariah menjadi tantangan bagi bank syariah untuk menemukan

strategi yang lebih tepat dalam mempertahankan nasabah dan meningkatkan

pangsa pasar (Suryani:2014). Maka dari itu untuk dapat meraih pangsa pasar

yang lebih besarbank syariah juga perlu meningkatkan kualitas pelayanan

yang diberikan kepada nasabah. Kualitas dan kepuasan pelanggan sangat

berkaitan, kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk

menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka

panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama

harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan

tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan

memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan

menghindari pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan

(Tjiptono,2005).

Pelayanan yang diberikan oleh bank syariah terhadap masyarakat

harus terus ditingkatkan karena hakikat dari bisnis perbankan adalah bisnis

jasa yang berdasarkan pada asas kepercayaan sehingga masalah kualitas

pelayanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha.

Page 26: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

7

Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap

tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan

yang diharapkan (expected service)(Phillip Kotler, 2002)

Kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah,

rasa puas dapat diukur melalui tingkat menyenangkan atau tidaknya pelayanan

tersebut setelah di berikan kepada orang lain. Karena menurut Malayu S.p

Hasibuan (2001), pelayanan yang baik dan benar adalah jika pelayanan

diberikan secara cepat, tepat, adil, ramah dan menyenangkan bagi orang yang

dilayani.Harianto dan Subagio (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas layanan terhadap

kepuasan serta terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap

loyalitas. Pada penelitian lainnya, Elsandra dan Efriyuzal (2013) juga

menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas layanan

terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

Oleh karena itu selain peran IslamicBranding upaya yang dilakukan

oleh perusahaan khususnya dibidang jasa perbankan, Bank Muamalat

Indonesia perlu meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah agar dapat

terus bersaing dengan bank kompetitor lainnya.Bank Muamalat merupakan

Bank Syariah pertama yang berdiri di Indonesia. PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991,

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia,

dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.

Page 27: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

8

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat

juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian

saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta

pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian

tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa

Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah

pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk

yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan

macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp

105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari

sepertiga modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic

Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada

Page 28: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

9

RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang

saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan

2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan

bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil

membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap

Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi

pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta

nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan

BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos

Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet.

BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka

cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan

aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan

Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat

diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat

memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang

dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant berlogo

visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen

untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap

syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok

Page 29: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

10

nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa,

lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70

award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir

(www.bankmuamalat.co.id, 2016).

Melihat posisi di kancah industri perbankan syariah, Bank

Muamalat Indonesia memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan

kompetitor lainnya. Di akhir tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia masih

memiliki market share yang cukup dominan di industri perbankan syariah.

Selain itu Bank Muamalat Indonesia juga memiliki Branding yang cukup baik

serta didukung oleh jaringan distribusi yang cukup luas di Indonesia. Namun,

masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang masih perlu

ditanggulangi. Beberapa kelemahan tersebut diantaranya adalah dalam hal

proses dan product delivery, kualitas aset dan komposisi DPK. Untuk semakin

memperkuat posisi Bank Muamalat Indonesia dalam industri perbankan

syariah, diperlukan upaya untuk memperkuat keunggulan yang dimiliki.

Selain itu juga, kelemahan-kelamahan yang ada perlu diperbaiki dan

ditanggulangi. (Annual Report Bank Muamalat 2015)

Page 30: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

11

Gambar 1. 2 Presentase Market Share BMI 2010-2013

Sumber : http/www.ekonomi.inilah.com dan infobanknews.com

Dari grafik diatas dapat dilihat pangsa pasar Bank Muamalat dari

tahun 2010 sampai tahun 2013. Pada tahun 2010 BMI memiliki presentase

market share sebesar 12.95%, kemudian ditahun berikutnya 2011 presentase

meningkat menjadi 22.33%, peningkatan juga terjadi ditahun berikutnya yaitu

pada 2012 sebesar 23% dan ditahun 2013 sebesar 24%.

013%

022% 23% 24%

000%

005%

010%

015%

020%

025%

030%

2010 2011 2012 2013

Presentase Market Share BMI 2010-2013

2010 2011 2012 2013

Page 31: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

12

Tabel 1. 1 Jaringan Kantor Individual Bank Umum Syariah – SPS Juli 2016

Bank Umum Syariah KPO/KC KCP/UPS KK

Bank Muamalat 83 224 88

Bank Victoria Syariah 9 5 0

Bank BRI Syariah 53 204 12

BJB Syariah 9 56 1

Bank BNI Syariah 68 167 18

Bank Syariah Mandiri 136 438 55

Bank Mega Syariah 35 46 0

Bank Panin Syariah 14 5 1

Bank Syariah Bukopin 12 7 4

BCA Syariah 10 6 3

Maybank Syariah 1 0 0

BTPN Syariah 26 3 0

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id)

Tabel diatas menunjukan jaringan kantor indivual Bank Umum

Syariah berdasarkan Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

bulan Juli 2016. Dapat dilihat bahwa jumlah jaringan kantor pusat operasional

(KPO) atau kantor cabang (KC) yang dimiliki oleh Bank Muamalat terdapat

83 kantor yaitu lebih sedikit dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri yang

berjumlah 136 kantor, begitu juga dengan jaringan kantor cabang pembantu

(KCP) atau unit pelayanan syariah (UPS) yang dimiliki oleh Bank Muamalat

sejumlah 224 kantor jauh dibawah kompetitornya yaitu Bank Syariah Mandiri

yang memiliki sejumlah 438 kantor. Namun Bank Muamalat memiliki

jaringan kantor kas yang jumlahnya lebih luas yaitu berjumlah 88kantor

Page 32: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

13

dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri yang berjumlah 55 kantor dan

kompetitor lainnya.

Tabel 1. 2Service quality Award Category:Sharia Banking

Sumber: Indonesia Service qualityTahun 2014

Pada tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 Bank

Muamalat berada diposisi ketiga dibawah kedua kompetirornya yaitu Bank

Syariah Mandiri dan Bank BRI Syariah dengan SQIndex sebesar 3.9667.

Tabel 1. 3Service quality Award Category:Sharia Banking

Sumber: Indonesia Service qualityTahun 2015

Pada tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 Bank

Muamalat masih berada diposisi ketiga dibawah kedua kompetirornya yaitu

Page 33: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

14

Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri dengan peningkatan SQIndex

sebesar 4.0332.

Tabel 1. 4Service quality Award Category:Sharia Banking

Sumber: Indonesia Service qualityTahun 2016

Pada tabel 1.4 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 Bank

Muamalat masih tetap berada diposisi ketiga dibawah kedua kompetirornya

yaitu Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri dengan namun mengalami

penurunan SQIndex sebesar 4.0074.Dari ketiga tabel Service quality Award

diatas maka dapat dilihat bahwa Bank Muamalat berada diposisi ketiga

selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.

Hal ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank

Muamalat Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi untuk dapat menduduki

posisi yang lebih baik.

Page 34: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

15

Tabel 1. 5Top Brand Award tiga tahun terakhir kategori Tabungan Syariah

2014 2015 2016

NO Merek TBI TOP Merek TBI TOP Merek TBI TOP

1.

Bank

Syariah

Mandiri

32,9% TOP BRI

Syariah 28,5% TOP

Bank

Syariah

Mandiri

31,5% TOP

2. BRI

Syariah 21,6% TOP

Bank

Syariah

Mandiri

27,4% TOP BRI

Syariah 26,4% TOP

3. Bank

Muamalat 15,8% TOP

BNI

Syariah 13,5% TOP

BNI

Syariah 15,9% TOP

4. BNI

Syariah 13,9%

Bank

Muamalat 10,8%

Bank

Muamalat 10,1%

5. Bank Jabar

Syariah 3,2%

BCA

Syariah 9,5%

BCA

Syariah 3,2%

6. BCA

Syariah 3,2%

7. Mega

Syariah 2,4%

Sumber : Top Brand Award 2014,2015, 2016

Tabel diatas merupakan nominasi Top Brand Award selama tiga tahun

terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dari data diatas

dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 Bank Muamalat menduduki posisi TOP

ketiga dengan TBI sebesar 15,8% dibawah kedua kopetitornya yaitu Bank

Syariah Mandiri dan Bank Bri Syariah. Pada tahun berikutnya 2015 posisi

Bank Muamalat turun ke peringkat keempat dengan TBI sebesar 10,8%

Page 35: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

16

dimana posisi sebelumnya digantikan oleh Bank BNI Syariah dengan TBI

sebesar 13,5%. Pada tahun terakhir yaitu 2016 Bank Muamalat menetap

diposisi keempat namun TBI berkurang dari 10,8% ditahun sebelumnya

menjadi 10,1% ditahun ini, ketiga kompetitor yang berada diatasnya masih

sama dengan tahun sebelumnya yaitu Bank Syariah Mandiri diposisi pertama,

BRI Syariah diposisi kedua kemudian BNI Syariah diposisi ketiga. Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat mengalami penurunan

selama tiga tahun terakhir dalam kategori Tabungan Syariah versi Top Brand

Award.

Meilani, Andraeny dan Rahmayati dalam penelitiannya mengatakan

Bank syariah dianggap sebagai lembaga bisnis syariah. Dengan demikian,

operasi semua lembaga bisnis syariah harus mengikuti kode etik Islam.

Hameed et al. (2004) menyatakan bahwa tujuan pendirian bank syariah adalah

untuk mencapai falaah. Tujuan ini berbeda dari bank konvensional yaitu

memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham. Maka dari itu untuk

mencapai tujuan tersebut Bank Syariah harus memiliki nilai kepatuhan

syariah dimana nilai tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi

oleh lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah (Ilhami, 2009). Dalam kaitan dengan masalah kepatuhan syariah, bank

syariah harus mengungkapkan tujuan,visi dan misi. Tujuan, visi dan misi bank

syariah harus sejalan dengan tujuan pendirian bank syariah, yaitu mencapai

falaah (kesuksesan dunia dan akherat). Selain itu, bank syariah harus

Page 36: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

17

mengungkapkan semua kegiatan utamanya dengan harus mematuhi prinsip-

prinsip syariah (Maqashid syariah dan fiqh Islam).

Gambar 1. 3Index Shari'ah Compliance

Sumber : Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper (Data

diolah) Grafik diatas menunjukan tingkat kepatuhan syariah 11 BUS periode

2011-2014. Tingkat kepatuhan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa

kegiatan Bank tidak melanggar ketentuan syariah. dapat dilihat bahwa Bank

Muamalat Indonesia memiliki tingkat kepatuhan sebesar 13,25 dimana angkat

tersebut sama dengan Bank Panin Syariah dan merupakan angka terendah

bila dibandingkan dengan angka Index Shari’ah Compliance lainnya. Hal ini

menunjukan bahwa BMI masih belum sepenuhnya menerapkan kepatuhan

syariah dalam menjalankan operasionalnya karena memiliki tingkat kepatuhan

syariah yang rendah.

15

13,25

15 15 15

14,25

13,25 13,5

14,25

14,8

14,25

12

12,5

13

13,5

14

14,5

15

15,5

BSM BMI BNIS BRIS BMS BJBS BPS BSB BVS BCAS MBS

Index Shari'ah Compliance

Page 37: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

18

Gambar 1. 4 Jumlah Aset BMI, BSM, BRIS, BNIS dan BCAS Tahun 2011-2015

Sumber : General Report BMI, BSM, BRIS, BNIS dan BCAS (Data Diolah)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan aset secara

berangsur dari tahun 2011 sampai tahun 2014, namun terjadi penurunan yang

signifikan pada aset Bank Muamalat dari tahun 2014 sebesar 62.442 miliar

rupiah ke tahun 2015 sebesar 57.172 miliar rupiah. Hal ini berbanding terbalik

dengan yang terjadi pada kompititornya yaitu Bank Syariah Mandiri yang

justru mengalami peningkatan aset dari tahun 2014 sebesar 66.956 miliar

rupiah ke tahun 2015 sebesar 70.370 miliar rupiah. Sedangkan untuk

kompetitor lainnya yaitu BRI Syariah, BNI Syariah dan BCA Syariah masih

memiliki Jumlah Aset dibawah Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2011

sampai tahun 2015.

32,267

44,261

53,738

62,442 57,172

48,672 54,229

63,965 66,956

30,37

11,201 14,089

17,401 20,343

24,23

8,467 10,645 14,708

19,492 23,018

1,217 1,602 2,041 2,994 4,349

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2011 2012 2013 2014 2015

BMI BSM BRIS BNIS BCAS

Page 38: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

19

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Bank Muamalat

merupakan Bank Syariah Pertama di Indonesia yang masih mempertahankan

eksistensinya dalam dunia perbankan hingga saat ini, namun terdapat

beberapa kendala yang harus ditanggulangi oleh Bank Muamalat Indonesia

hal tersebut tidak luput dari peran sebuah nama atau brand Syariah dan

kualitas pelayananyang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia kepada

nasabahnya, yang bertujuan agar nasabahmerasakan kepuasan atas jasa yang

ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia. Oleh karna itu penulis tertarik

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh IslamicBranding dan

Islamicservice qualitypada sebuah bank dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan Nasabah dituangkan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC

BRANDING TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS

PADA BANK MUAMALAT INDONESIA)”

B. Rumusan Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah serta

dampaknya pada loyalitas di suatu bank syariah dalam hal ini penulis hanya

merumuskan fokus penelitian ditinjau dari segi IslamicBranding dan

Islamicservice qualitysaja. Berikut merupakan rumusan masalah yang dirinci

oleh penulis dalam bentuk pertanyaan :

Page 39: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

20

1. Apakah Islamic Service Quality berpengaruh langsung terhadap

kepuasan Nasabah?

2. Apakah Islamic Branding berpengaruh langsung terhadap kepuasan

Nasabah?

3. Apakah Islamic Service Quality dan Islamic Branding mempengaruhi

kepuasan Nasabah nasabah secara simultan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka penelitian ini bertujuan untuk :

a. Untuk menjelaskan hubungan IslamicBranding secara langsung

terhadap kepuasan nasabah.

b. Untuk menjelaskan hubungan Islamicservice quality secara langsung

terhadap kepuasan nasabah.

c. Untuk menjelaskan adakah pengaruh secara simultanantara

IslamicBranding dan Islamicservice qualityterhadap kepuasan Nasabah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Bagi penulis untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai

manajemen pemasaran dari segi IslamicBranding, Islamicservice quality

Page 40: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

21

dan pengaruhnya kepada masyarakat sebagai pengembangan ilmu yang

telah diperoleh dari bangku kuliah. Penelitian ini merupakan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam Program Studi Manajemen

Informasi Perbankan Syariah di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

b. Manfaat Praktis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam rangka

memperkaya ilmu pemasaran sekaligus sebagai sumber informasi bagi

masyarakat, nasabah Bank Syariah dan para pemegang perusahaan

khususnya dalam penggunaan IslamicBranding dibidang pemasaran ini juga

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemasaran di lingkungan Bank

Syariah.

Page 41: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pada bagian ini akan dikemukakan konsep dasar yang digunakan

sebagai dasar operasional dalam penelitian ini, Teori menyediakan konsep-

konsep yang relefan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan, dan

mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan serta membimbing kita

dapat memberikan makna terhadap data.

1. Perilaku Konsumen

Menurut Swasta & Handoko (2000:10), berpendapat Perilaku

konsumen(consumen behavior) dapat di definisikan sebagai kegiatan-

kegiatan individu yangsecara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang – barangdan jasa-jasa termasuk di dalamnya

proses pengambilan keputusan pada persiapandan penentuan kegiatan –

kegiatan tersebut.Menurut Machfoedz (2005:37)Perilaku konsumen

adalah tindakanyang dilakukan orang dalam pembelian dan pemanfaatan

suatu produk. Sedangkan Perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller

(2012:52) menjelaskanbahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitufaktor budaya, faktor sosial, faktor

kepribadian, dan faktor psikologis.

Page 42: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

23

Faktor budaya terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial

sangat penting bagi perilaku pembelian konsumen. Budaya merupakan

penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Untuk membedakan

bagaimana faktor budaya pada orang dewasa dan anak-anak. Anak-anak

yang pertumbuhannya masih berkembang mendapatkan seperangkat

nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-

lembaga penting lainnya misalnya sekolah dan lain sebagainya.

Faktor sosial merupakan faktor kedua yang mempengaruhi

perilaku konsumen, yang termasuk dalam faktor sosial antara lain

kelompok acuan (semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung

atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut),

keluarga, peran serta, dan status sosial.

Faktor pribadi merupakan faktor selanjutnya yang

mempengaruhi perilaku konsumen. Komponen karakteristik pribadi

antara lain : usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup

konsumen.

Page 43: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

24

Gambar 2. 1 Model Perilaku Konsumen

Sumber: Artikel Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Dengan demikian bahwa perilaku konsumen memiliki peranan

yang sangat penting dalam menentukan keputusan pembelian sebuah

produk. Dalam gambar tersebut bahwa keputusan pembelian dibangun

oleh sebuah proses keputusan pembelian yang ditunjang oleh dua

faktor yaitu psikologi konsumen dan karakteristik konsumen.

Menurut Kotler & Keller (2012) bahwa dalam melakukan riset

tentang kepribadian konsumen dan mengidentifikasi lima ciri bawaan

antara lain :

1. Tulus (rendah hati, jujur, sehat, moral, dan ceria)

2. Gembira (berani, bersemangat, imaginatif, dan mutakhir)

3. Kompeten (andal, pintar, dan berhasil)

4. Canggih (kelas atas dan sangat menarik)

5. Kasar (orang lapangan dan keras)

Page 44: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

25

Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu

sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen.

Nilai inti jauh lebih dalam dibandingkan dengan perilaku dan sikap,

dan pada dasarnya menentukan pilihan dan keinginan orang dalam

jangka panjang.

Didalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti

sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi

terhadap konsumsi yang telah dilakukannya, inilah yang disebut

sebagai evaluasi alternatif pascapembelian atau pascakonsumsi. Proses

ini bisa juga disebut sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua.

Hasil dari proses evaluasi pascakonsumsi adalah konsumen puas atau

tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah

dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa,

konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap

produk atau jasa yang dikonsumsinya.kepuasan akan mendorong

konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut.

Sebaliknya, perasaan yang tidak puas akan menyebabkan konsumen

kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi pada

produk tersebut (Sumarwan, 2011:386-387).

Page 45: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

26

2. Kepuasan Nasabah

a. Pengetian Kepuasan Nasabah

Kepuasan konsumen dalam dunia pemasaran merupakan

konsep sentral dalam teori maupun prakteknya. Kepuasan konsumen

merupakan salah satu indikator laba terbaik di masa depan,maka dari

itu perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk yang bisa

memenuhi ekspektasi atau harapan pelanggan.

Shciffman dan Kanuk (2010:29) mengatakan bahwa

kepuasanpelanggan adalah persepsi individu pelanggan mengenai

kinerja dari suatuproduk atau jasa dan hubungannya dengan ekspektasi

mereka. Penelitianmenunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan

memiliki hubungandengan perilaku konsumen dan mengidentifikasi

beberapa tipe konsumen.

Di sisi positif, konsumen yang merasa sangat puas atau yang

biasa disebutloyalist, mereka akan mempertahankan pembelian,

mereka akanmendapatkan pengalaman yang melebihi ekspektasinya

dan mereka akanmemberikan rekomendasi yang sangat positif tentang

perusahaan kepadaorang lain. Namun di sisi negatifnya, konsumen

yang merasa biasa saja ataubahkan tidak puas akan berhenti

melakukan bisnis dengan perusahaan, lebihjauh lagi mereka akan

memberikan rekomendasi yang buruk tentangperusahaan kepada orang

lain.

Page 46: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

27

Sementara Kotler dan Keller (2009:14) mengatakan hal serupa

bahwa kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja

produkanggapannya, (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi.

Kepuasankonsumen akan tercapai jika persepsi fundamental

konsumen terhadapkinerja produk (persepsi konsumen tentang kinerja

produk yang riil) samadengan kinerja produk yang diharapkan

(Sangadji dan Sopiah, 2013:33).

Rivai (2012:15) mendukung pandangan tersebut,

menurutnyakepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau

kecewa pelangganyang berasal dari perbandigan antara kinerja produk

dengan harapannya.Jika kinerja produk sesuai dengan harapan,

pelanggan tentu akan merasapuas. Sebaliknya, jika kinerja produk

tidak sesuai dengan harapan,pelanggan akan merasa kecewa. Namun,

menurutnya kepuasan pelanggandalam konsep pemasaran islami tidak

hanya muncul jika kinerja produksesuai dengan harapan pelanggan

secara material, tetapi juga jika kinerjaproduk sesuai dengan harapan

pelanggan secara spiritual. Artinya, produkyang memperhatikan

ketentuan-ketentuan syariat Islam akan memberikankepuasan

tersendiri kepada pelanggan, khususnya yang beraga Islam.

Konsumen yang merasa puas pada produk/jasa yang dibeli

dandigunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk yang

ditawarkan(Zeithaml dan Bitner dalam Sangadji dan Sopiah,

Page 47: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

28

2013:180). Hal initentunya akan membangun kesetiaan atau rasa loyal

dari konsumen.Tantangan bisnis dewasa ini bukan lagi hanya sebatas

menghasilkankepuasan pelanggan melainkan menghasilkan pelanggan

yang setia atauloyal. Perusahaan yang berhasil memberikan nilai dan

kepuasan pelangganyang tinggi akan menghasilkan pembelian

berulang dan profitabilitas perusahaan yang tinggi pula (Rivai,

2012:57). Apabila perusahaan dapat mempertahankan kepuasan

pelanggan dari waktu ke waktu maka akan terbentuk hubungan yang

baik antara perusahaan dengan pelanggan. Hal ini tentunya akan

meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang

(Wahjono, 2013:17).

Menurut Kotler dan Keller (2009:140), salah satu kunci

untukmempertahankan pelanggan adalah dengan kepuasan pelanggan.

Pelangganyang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang

lebih lama, membelilagi ketika perusahaan memperkenalkan produk

baru dan memperbaruiproduk lama, membicarakan hal-hal baik

tentang perusahaan dan produknyakepada orang lain, tidak terlalu

memperhatikan merek pesaing dan tidakterlalu sensitif terhadap harga,

menawarkan ide produk atau jasa kepadaperusahaan, dan biaya

pelayanannya lebih murah dibandingkan pelangganbaru karena

transaksi dapat menjadi hal rutin. Artinya, kepuasan ataukesenangan

Page 48: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

29

yang tinggi menciptakan ikatan emosional dengan perusahaan,bukan

hanya menciptakan preferensi rasional.

Dalam perspektif Islam, kepuasan sering kali dikaitkan

dengankerelaan atau perasaan ridho atas sesuatu yang diterima atau

dirasakan. Halini selaras dengan firman Allah SWT dalam surah An-

nisa ayat 29 berikut: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan hartasesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yangberlaku dengan suka sama suka di antara

kamu. Dan janganlah kamumembunuh dirimu, sesungguhnya Allah

Maha Penyayang kepadamu”. (QS.An-Nisaa’: 29).

Berdasarkan dalil tersebut, dapat diidentifikasi bahwa

untukmenciptakan kepuasan pelanggan dalam perspektif Islam,

diperlukanadanya keadilan dan kejujuran serta mendasarkan aktivitas

perniagaan atasdasar suka sama suka atau saling ridho sehingga tidak

ada pihak yangmerasa dirugikan oleh pihak lainnya.

b. Dimensi Kepuasan Nasabah

Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan

utamapemasaran. Ketika pelanggan merasa terpenuhi harapannya dan

merasapuas akan pelayanan yang didapatkan pada saat proses

transaksi dan jugapuas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan,

besar kemungkinanmereka akan kembali lagi dan melakukan

pembelian-pembelian yang laindan juga akan merekomendasikan

Page 49: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

30

pada teman-teman dan keluarganyatentang perusahaan tersebut dan

produk-produknya (Wahjono, 2013:17).

Menurut Giese & Conte (dalam Evawati,2012) secara umum

kepuasan konsumen tetap mengarah pada tiga komponen utama, yaitu:

1. Respon. Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan

juga kognitif. Intensitas responnya mulai dari sangat puas dan

menyukai produk sampai sikap yang apatis terhadap produk

tertentu.

2. Fokus. Fokus pada performasi obyek disesuaikan pada

beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung

berhubungan dengan produk, konsumsi, keputusan

berbelanja,penjual dan toko.

3. Waktu respon. Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain :

setelah konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa,

berdarkan pengalaman akumulatif. Durasi kpuasan mengarah

kepada berapa lama respon kepuasan itu berakhir.

Menurut Tjiptono (2014:368-369) terdapat enam konsep inti

mengenai objek pengukuran kepuasan pelanggan, antara lain:

1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (overall Customer

satisfaction)

Ada dua bagian dalam proses pengukurannya. Pertama,

mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau

Page 50: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

31

jasa perusahaan bersangkutan. Kedua, menilai dan

membandingkannya dengan tingkat kepuasan pelanggan secara

keseluruhan terhadap produk atau jasa pesaing.

2. Dimensi kepuasan pelanggan

Proses semacam ini terdiri atas empat langkah. Pertama,

mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan.

Kedua, meminta pelanggan menilai produk dan/atau jasa

perusahaan berdasarkan item-item spesifik, seperti kecepatan

layanan, fasilitas layanan, atau keramahann staf layanan

pelanggan. Ketiga, meminta pelangganmenilai produk atau jasa

pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Keempat,

meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi

yang yang menurut mereka paling penting dalam menilai

kepuasan pelanggan.

3. Kesesuaian harapan (Conformance of Expectation)

Dalam konsep ini, kepuasan disimpulkan berdasarkan

kesesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja actual

produk perusahaan pada sejumlah atribut penting.

4. Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intent)

Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan

menanyakan apakah pelanggan akan berbelanja atau

menggunakan jasa perusahaan lagi.

Page 51: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

32

5. Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness to Recommend)

Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relative lama

atau bahkan hanya terjadi satu kali pembelian, kesediaan

pelanggan untuk merekomendasikan kepada teman atau

keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk

ditindaklanjuti.

6. Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Dissatisfaction)

Beberapa aspek yang sering digunakan untuk mengetahui

ketidakpuasan pelanggan, meliputi complain, retur atau

pengembalian produk, biaya garansi, product recall (penarikan

kembali produk dari pasar), gethok tular negative, dan

defections (konsumen yang beralih ke pesaing)

Menurut lupiyoadi (2001:158) dalam Amanah (2010). Ada

lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam

menentukan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen, yaitu :

1. Kualitas Produk. Pelanggan akan merasa puas bila hasil

evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka

gunakan berkualitas.

2. Kualitas Pelayanan. Pelanggan akan merasa puas bila mereka

mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang

diharapkannya.

Page 52: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

33

3. Emosional. Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan

keyakinan bahwa orang lain kagum kepadanya bila dia

memakai produk dengan merek tertentu.

4. Harga. Produk dengan kualitas sama tapi menetapkan harga

yang relatif murah akan memberi nilai yang tinggi kepada

pelanggannya.

5. Biaya dan kemudahan. Pelanggan yang tidak perlu

mengeluarkan biaya tambahan atau membuang waktu untuk

mendapatkan suatu produk, cenderung puas terhadap produk.

3. Service quality

Mardikawati dan Farida (2013) dalam penelitiannya menyatakan

aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja

merupakan bagian utama srategi perusahaan dalam rangka meraih

keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar atupun

strategi untuk terus tumbuh. Menurut Kotler (2002) definisi pelayanan

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau

tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku

produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler (2002) juga

mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan

Page 53: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

34

sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf

tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang

yang lebih sering.

Pada prinsipnya konsep pelayanan memiliki berbagai macam

definisi yangberbeda menurut penjelasan para ahli, namun pada intinya

tetap merujuk padakonsepsi dasar yang sama.Kualitas berfokus pada

manfaat yang diciptakan bagi pelanggan, dan produktivitas mengacu pada

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dimana kualitas pelayanan

sangat mempengaruhi dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan

perusahaan, dengan memberikan pengalaman yang berkualitas secara

lebih efisien agar dapat meningkatkan keuntungan jangka panjang

perusahaan (Loverlock., dkk, 2011:151).

4. Islamicservice quality

a. Hubungan antara Islamicservice quality dengan Kepuasan Nasabah

Pelayanan nasabah dalam dunia jasa menjadi sesuatu hal yang

vital. Hal ini mengingat sifat jasa yang salah satunya adalah tidak

berwujud (inTangible) memerlukan umpan balik (feed back) untuk

menilai kualitas layanannya. Kualitas jasa yang merupakan ciri

pembentuk kepuasan pelanggan biasanya didapatkan dari pendapat

pelanggan. Oleh karena itu pelayanan nasabah menjadi penting karena

juga dapat menampung berbagai pendapat pelanggan mulai dari

kepuasan sampai ketidakpuasan (Wahjono, 2010:178). Maka dari itu

Page 54: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

35

setiap perusahaan jasa diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas

pelayanannya kepada pelanggan agar dapat menciptakan kepuasan

dibenak para pelanggan. Dalam perbankan syariah pihak Bank harus

memberikan pelayanan berlandaskan hukum dan prinsip yang sesuai

dengan syariah sehingga dapat memberikan kepuasan nasabah yang

mayoritas merupakan beragama Islam.

b. Pengertian Islamicservice quality

Sangadji dan Sopiah (2013: 93) mengatakan bahwa jasa

memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan personal (personal

service) sampai jasasebagai suatu produk. Wahjono (2013:11)

menambahkan bahwa jasa adalahsetiap tindakan atau kinerja yang

ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lainyang secara prinsip tidak

berwujud dan tidak menyebabkan perpindahankepemilikan, produksi

jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produkfisik.Menurut

Wahjono (2013:14-15), produk yang dihasilkan di bidangjasa

sangatlah berbeda dengan produk dalam bentuk fisik. Perbedaan

antaraproduk dan jasa menyebabkan strategi pemasaran yang

digunakan jugaberbeda.

Pemasaran jasa akan menghadapi tantangan yang

berhubungandengan pemahaman mengenai keinginan dan harapan

konsumen terhadapjasa yang ditawarkan, menawarkan jasa yang

tidak nyata menjadi nyata, danmemenuhi janji kepada pelanggan.

Page 55: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

36

Pemasaran harus dikelola secaraprofesional sehingga kebutuhan dan

keinginan pelanggan akan segeraterpenuhi dan terpuaskan.Demikian

halnya, sebagian besar produk dan proses pelayananperbankan

dialami dan dikonsumsi ketika pelayanan berlangsung. Produkproduk

dan jasa perbankan yang ditawarkan oleh berbagai bank bisa

jadisama, tetapi perbedaan dapat ditunjukkan melalui cara yang

diterapkan olehbank dalam melayani nasabah (Wahjono, 2013:178).

Kualitas pelayanandapat bertindak sebagai ukuran seberapa baik

tingkat layanan yangdiberikan mampu sesuai dengan harapan

pelanggan (Tjiptono dan Chandradalam Guspul dan Ahmad, 2014).

Kualitas pelayanan sendiri dapat didefinisikan sebagai

seberapa jauhperbedaan antara kenyataan dan harapan para

pelanggan atas layanan yangmereka terima. Kualitas pelayanan dapat

diketahui dengan caramembandingkan persepsi para pelanggan atas

layanan yang benar-benarmereka terima (Guspul dan Ahmad,

2014).Othman dan Owen (2002) mengungkapkan beberapa alasan

untukmenyatakan bahwa Islamic banks atau Bank Syariah perlu

mengadopsikonsep SQ (Service quality), diantaranya:

1. Produk dan jasa yang diberikan oleh Islamic bank diharapkan

memilikikualitas yang baik bagi nasabah karena konsep yang

dibawa adalahsesuai dengan ajaran Islam.

Page 56: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

37

2. Mengadopsi konsep kualitas pelayanan menjadi sangat penting

bagiIslamic bank karena terdapat hubungan dengan biaya

(Crosby, 1979dalam Othman dan Owen, 2002), keuntungan

(Rust and Zahorik, 1993dalam Othman dan Owen, 2002),

kepuasan nasabah (Boulding et al,1993 dalam Othman dan

Owen, 2002), perpindahan nasabah(Reichheld and Sasser, 1990

dalam Othman dan Owen, 2002), sertaword of mouth yang

positif.

3. Pengukuran dan evaluasi terhadap kualitas layanan pada Islamic

bankmenjadi sangat penting karena dinamika perkembangan

lingkunganperbankan begitu cepat. Perbankan akan terintegrasi

secara globaldimana terdapat persaingan yang begitu tinggi

sehingga perbankankhususnya Islamic bank harus mengetahui

apa, kapan, dimana, dan bagaimana mereka akan memberikan

produk dan jasa yang diharapkanoleh nasabah.

4. Kualitas pelayanan sebagai konsekuensi yang perlu diperhatikan

olehIslamic bank seiring meningkatnya persaingan dengan

perbankan konvensional sehingga Islamic bank memerlukan

kualitas layananyang berbeda dan mampu menunjukkan ciri khas

dari sebuah Islamic bank demi meningkatkan market share dan

keuntungan mereka.

Page 57: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

38

Rasullah SAW. sukses dalam berdakwah dan berdagang

dengan berbekal SIFAT ( Shiddiq, Istiqamah, Fathonah, Amanah,

dan Tabligh). Objek dakwah dan pembelinya sama-sama merasakan

kepuasan dan kebahagiaan berinteraksi dengan rasul. Beliau

memberikan jaminan barang yang dititipkan kepada beliau sehingga

beliau dikenal dengan sebutan al-amin. Beliau juga pribadi yang

empatik dan memiliki kepedulian yag tinggi kepada sesama. Hal ini

sesuai dengan dalil Al-Quran (QS Ali Imran : 159) yang berbunyi : “

maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhan diri dari sekelilingmu. Karena itu

maafkanlah mereka; mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

Allah sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal

kepadanya ”

Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik

berupa barang/jasa hendaknya memberikan yang berkualitas, jangan

memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada orang lain.

Seperti dijelaskan dalam Al-Quran (QS Al-Baqarah : 267) yang

artinya: “ hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan

Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari

Page 58: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

39

apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu

memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal

kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan memicingkan mata

terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji ”.

c. Dimensi Islamicservice quality

Dalam penelitian yang dilakukan olehOthman dan Owen

(2002) membuktikan pentingnya bank Islam untukmengadopsi

kualitas pelayanan. Dari hasil penelitiannya, Othman danOwen

(2002) mengusulkan pengembangan model dalam mengukur

kualitaspelayanan bank Syariah yang dikenal dengan model

CARTER(Compliance, Assurance, Reliability, Tangibles, Emphaty,

danResponsiveness).

Cahyani (2016) dalam penelitiannyamemaparkan indikator-

indikator yang membentuk dimensi-dimensikualitas pelayanan

dengan model dijabarkan lebih lanjut oleh Othman and Owen (2001)

sebagi berikut:

1) D1: Compliance (1-5): kemampuan untuk memenuhi hukum

Islam dan beroperasi dibawah prinsip-prinsip syariah.

a) Menjalankan prinsip dan hukum Islam.

b) Tidak ada pembayaran bunga baik untuk tabungan

maupun pinjaman.

Page 59: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

40

c) Menerapkan ketentuan layanan produk secara Islami.

d) Kesempatan mendapatkan pinjaman bebas bunga.

e) Menerapkan ketentuan pembagian keuntungan investasi.

2) D2: Assurance (6-10): pengetahuan dan kesopanan karyawan

(baik verbal dan tulisan) dan kemampuan mereka memberikan

rasa aman dan percaya kepada pelanggan.

a) Karyawan yang sopan dan bersahabat.

b) Menyediakan saran-saran/nasehat-nasehat keuangan.

c) Interior kantor dan ruang tunggu yang nyaman.

d) Bank Syariah menyediakan akses informasi rekening

e) Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki

pengetahuan luas.

3) D3: Reliability (11-15): kemampuan untuk memiliki performa

layanan yang dijanjikan, dapat diandalkan dan akurat.

a) Pemberian layanan yang menyenangkan (waktu layanan

yang cepat).

b) Penyediaan produk dan layanan yang luas.

c) Keamanan dalam bertransaksi yang terjamin.

d) Waktu (jam) layanan yang optimal.

e) Pengintegrasian penggunaan nilai tambah layanan

(Ketersediaan ATM)

Page 60: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

41

4) D4: Tangible (16-20): aspek yang terlihat secara fisik misal

peralatan, personel, dan bahan-bahan komunikasi.

a) Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik.

b) Transaksi yang cepat dan efisien.

c) Jam operasi yang jelasd. Menyediakan sekat-sekat atau

pembatas loket yang jelas.

d) Menyediakan layanan penarikan kas dengan hak

istimewa.

5) D5: Emphaty (21-28): kemampuan karyawan untuk peduli dan

memberikan perhatian secara personal kepada pelanggan.

a) Lokasi yang mudah dijangkau.

b) Nama, reputasi dan citra yang mudah dikenali.

c) Bank memiliki aset dan modal yang besar.

d) Penyediaan area parkir yang memadai.

e) Kerahasiaan data nasabah yang terjamin.

f) Manajemen yang meyakinkan.

g) Penyediaan produk dan layanan yang menguntungkan.

h) Penetapan tarif layanan yang rendah.

6) D6: Responsiveness (29-34): keinginan untuk membantu

pelanggan dan memberikan layanan yang cepat.

a) Penyediaan ketentuan konsultasi keuangan.

b) Karyawan bersedia membantu konsumen.

Page 61: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

42

c) Cara karyawan dalam melayani konsumen secara Islami.

d) Menyediakan pinjaman dengan jangka waktu pelunasan

yang menguntungkan.

e) Layanan yang cepat dan efisien.

f) Mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup.

Menurut Lupiyoadi (2001:11) dalam Lubis (2013) perusahaan

bergerak dalam bidang jasa mencoba untuk memperlihatkan image-

nya, karena dengan imageyang bagus maka memberi nilai tambah

bagi perusahaan dan juga membuat para konsumen senang dan betah

bila kondisi tempat perusahaan itu memberikan suasana yang

nyaman. Maka perusahaan harus memberikan layanan yang terbaik

kepada para pelanggan agar dapat menciptakan citra merek yang baik

dibenak pelanggan.

5. Branding

Menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek

adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki

daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau

jasa” (Tjiptono, 2011:3).

Brand atau merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau

kombinasi atas semuanya yang mampu mengidentifikasi serta

mendiferensiasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual produk

Page 62: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

43

atau jasa pesaingnya (M. Nur Rianto Al-Arif, 2010). Merek yang kuat

ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek

yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan

konsumen terhadap merek yang tinggi.

Menurut James C. Anderson dan James A. Narus, brand

memfasilitasi identifikasi produk, jasa dan bisnis serta

mendiferensiasikannya dari persaingan. Brand merupakan alat efektif dan

memaksa untuk menkomunikasikan manfaat dan nilai suatu produk atau

jasa (Dan Morison, 2001). Brand merupakan jaminan kualitas, asal usul,

dan performa, yang dengan demikian meningkatkan nilai yang dirasakan

customer dan mengurangi risiko dan kompleksitas dalam keputusan

pembelian (Tom Blackket, 1998)

Brand adalah alat bantu efektif dan memaksa untuk difensiasi

penawaran dari pesaing. Brand membantu bisnis mengatasi perkembangan

cepat produk dan jasa serupa. Ketika produk atau jasa dapat ditiru dengan

mudah, maka tidak dengan brand. Kadangkala brand dapat menjadi

pembeda satu-satunya dalam lingkungan yang sangat kompleks. Brand

adalah satu hal yang dapat menerobos kekacauan dan membuat

perusahaan dikenal dan didengar oleh customer prospektif. Makin

tingginya resiko terlibat dalam dunia dunia yang makin kompleks

sekarang ini dapat diatasi dengan membangun brand yang kuat dan dapat

dipercaya. Brand mengurangi risiko karena brand membawa gambaran

Page 63: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

44

tertentu tentang produk, jasa atau perusahaan. Tentu saja ini hanya berlaku

jika perusahaan berhasil menyampaikan janji brandnya terus menerus.

Menurut Scott Bedburry dalam bukunya yang berjudul A New

Brand World merumuskan Branding sebagai berikut : “ Branding itu

tentang membawa sesuatu yang biasa dan meningkatkannya dengan cara-

cara yang membuatnya menjadi lebih berharga dan bernilai.

Selain memiliki arti seperti yang dijelaskan sebelumnya, menurut

Kotler dan Waldemar (2006) brand juga memiliki arti sebagai berikut:

a) Brand adalah janji.

b) Brand sepenuhnya adalah persepsi masyarakat mengenai suatu

produk, jasa atau bisnis.

c) Brand memiliki posisi istimewa di benak pelanggan berdasarkan

pengalaman masa lalu, pergaulan dan ekspetasi masa depan.

d) Brand adalah jalan pintas atribut, manfaat, keyakinan, dan nilai

yang membedakan, mengurangi kompleksitas, dan

menyederhanakan proses pengambilan keputusan.

6. IslamicBranding

a. Hubungan antara variabel IslamicBranding dengan Kepuasan Nasabah

Dalam ancangan product-plus yang dikenal pula dengan istilah

additive approach, produk dan merek dipandang sebagai dua hal yang

terpisah dimana merek adalah tanda yang ditambahkan pada produk.

Merek dipandang sebagai bagian dari produk, sehingga Branding

Page 64: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

45

dianggap sebagai aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi produk.

Sementara dalam holistic view atau inclusive approach, merek

diartikan sebagai janji berupa serangkaian atribut rasional dan

emosional yang dibeli konsumen dan memberikan kepuasan pelanggan

(Tjiptono,2011:24;39). Maka dari itu strategi Branding merupakan

salah satu hal penting dalam perusahaan dalam menciptakan kepuasan

bagi para konsumen, dalam hal ini yaitu Branding islam dimana

perusahaan yang memiliki label islam harus dapat menerapkan

kepatuhan syariah dalam Branding sehingga dapat menciptakan

kepuasan disisi emosional konsumen terutama konsumen muslim.

b. Pengertian IslamicBranding

Merek agama Islam, atau merek Halal, disusun sesuai dengan

Prinsip Islam yang memandu apa yang diizinkan bukan hanya dalam

industri makanan tetapi juga dalam kosmetik, farmasi, logistik,

pakaian, keuangan, perhotelan dan perbankan (Minkus-McKenna

2007), sehingga memperluas payung agama jauh lebih luas daripada

produk halal atau etnis, yang utama yang terkait dengan industri

makanan(Baker, 2014:138).

Brand sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara

konsisten memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu kepada

pembeli. Brand – brand terbaik memberikan jaminan mutu. Tetapi

Page 65: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

46

brand lebih dari sekedar symbol. Brand dapat memiliki enam tingkat

pengertian (Philip Kotler : 2000) :

a) Atribut : brand mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Bank

Muamalat Indonesia menyatakan transaksi yang syariah, Produk

yang dibuat dengan baik, terancang baik, bebas dari riba, mitra

bisnis yang terpercaya dan lain-lain. Perusahaan dapat

menggunakan satu atau lebih atribut-atribut ini untuk

mengiklankan, “Pertama Murni Syariah” seperti slogan Bank

Muammalat Indonesia, hal ini berfungsi sebagai dasar untuk

meletakkan posisi bagi memproyeksikan atribut lainnya. Agar

masyarakat ter-influence melalui slogan tersebut dan akhirnya

menggunakan jasanya.

b) Manfaat : brand tidak saja serangkaian atribut. Pelanggan tidak

membeli atribut, mereka membeli manfaat. Atribut diperlukan

untuk dikembangkan menjadi manfaat fungsional dan atau

emosional. Atribut “tahan lama” dapat dikembangkan menjadi

manfaat fungsional.

c) Nilai : brand juga menyatakan nilai produsen. Suatu Bank Syariah

menyatakan kinerja tinggi, bebas riba, jaminan keamanan, dan

lain-lain. Pemasar brand harus dapat mengetahui kelompok

konsumen yang mencari nilai-nilai ini.

Page 66: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

47

d) Budaya : brand juga mewakili budaya tertentu. Bank Syariah

mewakili busaya ajara Islam yang berprinsip keadilan yang bukan

hanya berorientasi kemaslahatan didunia, tetapi juga diakhirat.

e) Kepribadian :brand juga mencerminkan kepribadian tertentu.

Brand juga merupakan cerminandari orang, binatang, atau suatu

obyek.

f) Pemakai : brand menunjukan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk atau jasa tertentu. Seperti Bank Syariah,

banyak masyarakat pasti menganggap bahwa Bank tersebut

konsumennya hanya yang beragama Islam saja. Tetapi tidak

demikian, dengan nilai keislaman yang universal, sehingga

nasabah Bank Syariah bukan saja yang beragama Islam saja. Hal

tersebut adalah contoh bahwa brand mampu menunjukan pemakai

atas suatu produk atau jasa.

Dengan enam tingkat pengertian dari brand, maka pemasar

harus menentukan pada tingkat mana akan ditetapkan identitas brand.

Merupakan suatu kesalahan untuk mempromosikan hanya atribut

brand saja.

Menurut Aaker, brand memiliki lima kategori (Husein Umar : 2000) :

a) Brand Loyalty (Loyatitas Merek)

b) Brand Awareness (kesadaran akan merek)

c) Brand Quality (Kualitas yang dirasakan)

Page 67: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

48

d) Brand Associations (asosiasi merek sebagai tambahan terhadap

kesan kualitas)

e) Other Proprietary Brand Assets ( seperti paten, merek dagang,

channel, relationships, dan lain-lain.

Kelima kategori inilah yang harus dijalankan dan didapatkan

dari para konsumennya oleh setiap perusahaan secara berurutan dari

urutan pertama sampai kelima, jika ingin mencapai hasil yang

maksimal. Penggunaan sebuah label atau merek atau brandakan

membuat usahanya mampu bersaing di pasar.

c. Ketentuan Branding dalam Islam

Temporal (2011) menyebutkan bahwa "Islam dapat dianggap

sebagai merek tersendiri, dengan citra yang unik. Sebagai Branding,

islam mengakomodasi segmen besar konsumen Muslim, yang

memiliki nilai-nilai bersama, kebutuhan yang sama dan keinginan

seluruh dunia. (Temporal, 2011) Bagi umat muslim, merek 'Islam'

merupakan cara hidup, 'Halal' adalah global Islamic brand untuk

makanan, sama halnya dengan kata Ramadhan, Haji, Jihad, Zakat, dll.

Semua kata yang akrab dengan nilai dan pengalaman mereka sendiri.

Dalam Islam nama adalah sebuah do’a dan harapan dan kita

dianjurkan untuk memberi nama yang baik kepada anak-anak

kita.Dalam konsep Islam minimal ada 3 hal yang harus diperhatikan

dalam memberi nama (perusahaan) (Tony C.S, 2013) :

Page 68: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

49

a) Nama tersebut mengandung arti pujian seperti;Ahmad atau

Muhammad

b) Mengandung arti do’a dan harapan seperti;Aflah atau Sholih.

c) Mengandung arti semangat atau menimbulkan semangat bila

mendengarnya seperti;Saefullah atau Asadullah.

Tentu tidak etis bila orang tua memberi nama anaknya dengan

nama yang berkonotasi negatif semisal : jahannam, tengik, jongos dan

lain sebagainya. Mendengarnya saja tidak enak apalagi menyandang

nama tersebut. Kata Muamalat dalam Bank Muamalat sendiri berasal

dari bahasa Arab yang artinya saling bertindak, saling berbuat, dan

saling mengamalkan.

Dalam hal konsep Branding dalam agama Islam, label syariah

sudah mengandung ketiga ketentuan diatas. Menurut Dar Al Fikr

Syariah artinya jalan ke sumber air atau jalan terang yang harus dilalui

atau jalan yang harus diikuti oleh orang-orang beriman. Dari

pengertian tersebut mengandung doa dan harapan segala sesuatu yang

dilakukan hanya untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Kemudian

dengan menjalankan segala ketentuan Allah maka akan mendapatkan

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Kategori jasa antara lain meliputi keuangan, perhotelan dan

logistik. Dari jumlah tersebut, jasa keuangan halal yang paling

dikembangkan dengan bank syariah mengendalikan uang dalam

Page 69: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

50

jumlah besar dan tumbuh pada tingkat tahunan hampir 15%. Bank

yang beroperasi sesuai dengan hukum syariah lakukan dengan baik

selama krisis global karena mereka cenderung lebih konservatif. Di

perhotelan, hotel bentuk Islam semakin berjalan, seperti Dubai Villa

Rotana, yang menawarkan tempat lebih tenang dan lebih ramah

keluarga untuk tinggal (Anonim dalam Baker, 2011:148)

Baker (2011:142-143) dalam dalam bukunya menyatakan

IslamicBranding dapat didefinisikan dalam tiga cara yang berbeda, di

semua deskripsi 'Islam' yang digunakan: Islamic brands by

Compliance (religion), by origin danby customer.

1. Islamic brands by Compliance: Merek Islam yang mendasarkan

merek mereka secara ketat untuk menjadi kepatuhan syariah saat

ini terkonsentrasi di sektor keuangan dan makanan dan untuk

tingkat yang lebih rendah di sektor tumbuh logistik halal. Merek

ini dimaksudkan untuk menarik khususkonsumen muslim.

Fatema (2013) dalam penelitiannya mengatakan bahwa Islamic

brand yang memenuhi ketentuan syariah menjadi merek

tersendiri. Hal ini memberikan peluang bagi penjual muslim

untuk mempromosikan produknya dan menjunjung tinggi nilai-

nilai syariah.Bagian utama lain yang mengidentifikasi merek

adalah Logo. Bagi Islamic Brand "Logo Halal" merupakan hal

yang sangat penting, Logo Halal merupakan otorisasi yang

Page 70: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

51

mandiri dan dapat diandalkan untuk mendukung klaim kehalalan

produk.Selain dengan adanya logo Halal, attribut kepatuhan

syariah yang dapat meningkatkan Islamic brand adalah

keberadaan dewan pengawas syariah (DPS) . Kewajiban atas

keberadaan DPS itu sendiri, khususnya pada institusi keuangan

Islam telah diatur oleh Accounting andAuditing Organization for

Islamic Financial Institutions (AAOIFI) dalam Governance

Standardfor Islamic Financial Institutions (GSIFI).

2. Islamic brands by Origin: Ini adalah merek yang memperoleh

deskripsi 'islami’ terutama karena mereka berasal dari negara-

negara Islam. Contohnya termasuk maskapai penerbangan

seperti emirates airlines, telekomunikasi seperti Etisalat Emirat

dan Orascom Egyptian, dan industri seperti Saudi SABIC.

Perusahaan-perusahaan ini tidak mempromosikan diri mereka

sebagai Syariah karena beberapa dari mereka adalah jelas non-

compliant; UEA Emirates dan Etihad Airlines keduanya

melayani alkohol untuk pelanggan mereka, yang jelas

bertentangan dengan ajaran islam. Telekomunikasi juga tidak

mempromosikan diri mereka sebagai Syariah Compliant karena

mereka tidak religius dalam karakter; mereka menerapkan

metode promosi dari telekomunikasi multinasional lainnya.

Page 71: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

52

3. Islamic brands by Customer : Jenis merek Islam yang

menggambarkan merek yang berasal dari negara-negara non

Islam belum secara khusus dirancang untuk menargetkan

konsumen muslim. Meskipun merek ini biasanya dimiliki oleh

non-muslim mereka digambarkan sebagai Islam karena target

pelanggan mereka, yaitu, muslim. Mereka termasuk merek halal

dari perusahaan multinasional seperti Nestle, Unilever, L'Oreal,

McDonalds, KFC, dan banyak lainnya. MNC ini

menginvestasikan dana besar dalam budidaya Pasar Islam

sebagian besar. Sebagai hasil dari upaya mereka, mereka

sekarang mendominasi 90% dari makanan, kosmetik dan

kesehatan di pasar Islam.

Dalam islam, konsep Branding telah diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW, beliau bukan seorang pemilik perusahaan yang

memiliki brand terkenal. Akan tetapi beliau memiliki

personalBranding yang sangat kuat. Dengan bermodalkan

kepercayaan, sikap jujur dan integrasinya, Nabi Muhammad banyak

dipercaya oleh para pengusaha termasuk Siti Khadijah untuk

menjalankan usahanya (Thorik Gunara dan Utus Hardiono S : 2007).

Temporal (2011) menyebutkan Sebuah studi dari nilai-nilai

Islam menunjukkan kepada kita bahwa mereka dapat ditarik dari

berbagai sumber, termasuk:

Page 72: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

53

• Al-Quran

• Praktek-praktek nabi Muhammad

• Praktek nabi lainnya, seperti yusuf, Ibrahim, ismail dan idris

misalnya

• 99 nama Allah

Mereka dapat dilihat pada kata-kata Arab dan artinya, seperti:

• Shiddiq = benar dan jujur

• Amanah = dipercaya, bertanggung jawab, dan masuk akal

• fathanah = cerdas dan bijaksana

• Tabligh = komunikatif

Nilai-nilai Islam generik lainnya dengan daya tarik universal dan

emosional yang tidak eksklusif untuk muslim, dan dapat digunakan untuk

menarik seluruh pasar. Mereka termasuk:

• Kemurnian dan kebajikan

• Kejujuran dan konsistensi

• Keadilan dan kebaikan

Sebuah daftar yang berisi di atas dan lebih akan memberikan

calon merek Islam berbagai nilai-nilai yang kuat untuk menggunakan

yang tidak hanya berasal dari islam itu sendiri, tetapi juga menarik bagi

semua khalayak global. Berikut adalah ringkasan dari beberapa nilai-nilai

Islam yang paling menonjol:

Page 73: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

54

Murni Benar Cerdas

Sehat Sederhana Bijaksana

Jujur Perhatian Komunikatif

Konsisten Terpercaya Hormat

Adil Bertanggung jawab Damai

Baik Masuk akal Asli

Daftar diatas terdiri dari kata- kata yang dapat disetujui oleh

semua orang. Kesempatan untuk membangun kepribadian merek terbuka

untuk merek islam. Apa yang lebih, ketika membangun merek dengan

daya tarik emosional dan budaya merek yang menginspirasi karyawan,

termasuk hal nilai merek dan karakteristik kepribadian menjamin

kesempatan yang sangat bagus untuk sukses.

Hal ini tidak mengejutkan, kemudian, bahwa beberapa merek

Islam melakukan hal itu dan menjadi terkenal karena "nilai" proposisi

yang kuat. Misalnya, Al Rajhi Bank, dari Arab Saudi, telah membangun

brand yang kuat pada tiga nilai-nilai kebenaran, menghormati dan

menghargai.

Page 74: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

55

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Ambardi

Juniawan

Kualitas

Pelayanan

Islami dan

Kepuasan

Nasabah pada

Bank Umum

Syariah di

Jakarta

Kualitas

Layanan Islam

Tidak adanya

variabelIslam

icBranding

.

Dimensi kualitas

pelayanan yang

berpengaruh secara

positif siginifikan

terhadap kepuasan

nasabah pada bank

syariah adalah

Assurance,

Reliability, Tangible

dan Emphaty.

Sedangkan dimensi

kualitas pelayanan

yang tidak memiliki

pengaruh positif

secara signifikan

terhadap kepuasan

nasabah dalam

melakukan simpanan

pada

bank syariah adalah

Compliance dan

Responsiveness

2 Brilyant

Rahmat

Sukhmono

Pengaruh

Label

“Syariah”

pada

Lembaga

Perbankan

Terhadap

Jumah

Nasabah BNI

Syariah

Variabel lebel

Syariah

Tidak adanya

variabel

kualitas

pelayanan

dan variabel

kepuasan.

Terdapat

variabel

jumlah

nasabah.

Terdapat pengaruh

yang signifikan antara

lebel Syariah terhadap

Jumah Nasabah BNI

Syariah.

Page 75: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

56

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

cabang

Jakarta

Selatan

3 Muhamma

d

Nasrullah

IslamicBrand

ing,

Religiusitas

dan

Keputusan

KonsumenTe

rhadap

Produk

Variabel

IslamicBrandi

ng

Tidak ada

Variabel

Kualitas

Pelayanan

dan Variabel

Kepuasan.

Terdapat

variabel

religiusitan

dan variabel

keputusan.

1. IslamicBrandingbe

rpengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

konsumen untuk

membeli sebuah

produk.

2. Religiusitas

sebagai variabel

moderating

memperlemah

hubungan antara

variabel Islamic

Branding dengan

keputusan

konsumen.

4 Yuswari

Nur

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan

Terhadap

Kepuasan

Nasabah

pada Bank

Muamalat

cabang

Makassar

(Menggunaka

n Indikator

Fast)

Variabel

Kualitas

Pelayanan dan

Variabel

Kepuasan

Nasabah

Tidak ada

variabel

IslamicBrand

ing

1. Terdapat pengaruh

yang signifikan

antara Kualitas

pelayanan yaitu

Friendly,

Accessible, Secure

dan To your need

(FAST) secara

bersama – sama

terhadap kepuasan

nasabah.

2. Variabel

Friendly

mempunyai

Page 76: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

57

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

pengaruh yang

paling dominan

terhadap

kepuasan nasabah.

5 Basrah

Saidani

dan

Samsul

Arifin

Pengaruh

Kualitas

Produk dan

Kualitas

Layanan

Terhadap

kepuasan

konsumen

dan minat

beli pada

Ranch

Market

Variabel

Kualitas

Layanan dan

Variabel

Kepuasan

Tidak ada

variabel

IslamicBrand

ing

1. Terdapat pengaruh

langsung positif

antara variabel

kualitas produk

dan kualitas

layanan terhadap

kepuasan

konsumen.

2. Terdapat pengaruh

langsung positif

antara variabel

kualitas produk,

kualitas layanan

dan kepuasan

konsumen

terhadap minat

beli ulang.

3. Terdapat pengaruh

tidak langsung

positif antara

variabel kualitas

produk dan

kualitas layanan

terhadap minat

beli ulang

konsumen.

Page 77: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

58

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6 Suryani Analisis

Faktor

Kualitas

Pelayanan Di

Bank Syariah

Variabel

Kualitas

Pelayanan

Tidak ada

Variabel

Kualitas

Pelayanan

dan Variabel

Kepuasan.

1. Faktor yang paling

mampu

menjelaskan

kualitas pelayanan

adalah faktor

keandalan

komunikasi.

Faktor ini terdiri

dari (1) Tidak

adanya kesalahan

dalam

transaksi; (3)

Perhatian terhadap

masalah antrian;

(3) Kemampuan

karyawan

memberi

penjelasan

mengenai produk

yang ditawarkan;

dan (4)

Kemampuan

karyawan

melakukan

koreksi dengan

cepat pada waktu

terjadi kekeliruan.

2. Faktor

kedua adalah

inovasi produk

terdiri dari: (1)

Karyawan

memberi ucapan

selamat

datang atau

Page 78: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

59

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

sambutan lain

ketika pelanggan

datang–pulang;

(2) Karyawan

mendengarkan

dengan baik setiap

keluhan yang

disampaikan oleh

nasabah; (3)

Produk dan jasa

yang diberikan

bank syariah

sangat menarik

dan inovatif; dan

(4) Jenis produk

dan jasa bank

syariah sangat

beragam.

3. Faktor ketiga

adalah aspek

fisik terdiri dari:

(1) Kebersihan

ruangan; dan (2)

Penampilan fisik

dan kerapian

karyawan.

C. Kerangka Berfikir

Persaingan dalam tubuh perbankan saat ini sudah sangat ketat dan era

pasar bebas sudah tidak dapat ditunda lagi maka perencanaan yang matang

dan professional menjadi suatu hal yang mutlak perlu dilakukan oleh

Page 79: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

60

perbankan Indonesia disebabkan keberhasilan system perbankan di masa

depan akan banyak tergantung pada kemampuan bank-bank dalam

mempertahankan nasabahnya. Hal ini didukung dengan bagaimana perbankan

syariah memberikan kepuasan kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan nasabah.

Oleh karna itu bank Muamalat Indonesia sebagai lembaga keuangan

perlu mempertahankan nilai islam yang telah tercantum pada brand

Muammalat dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

nasabah agar dapat memberikan kepuasan dibenak nasabah. Berikut ini

merupakan skema kerangka pemikiran dari “ Pengaruh Islamic Service

Quality dan Islamic Branding terhadap Kepuasan Nasabah “ :

Page 80: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

61

Islamic Service Quality

(X1)

IslamicBranding (X2)

Kepuasan Nasabah (Y)

Uji Asumsi Klasik

3. Uji Normalitas

4. Uji Multikolonieritas

5. Uji Heteroskedastisitas

6.

Uji Hipotesis

7. Uji t

8. Uji F

Gambar 2. 2Kerangka Berfikir

Analisis Regresi Linear Berganda

Koefisien Determinasi (RSquare)

Kesimpulan dan Saran

Uji Kuallitas Data

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Page 81: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

62

Skema kerangka pemikiran diatas menjelaskanbahwa terdapat dua

variabel bebas (x) dan satu variabel terikat (y). Variabel bebas terdiri dari

variabel IslamicBranding yang disimbolkan dengan X1 dan variabel

Islamicservice quality yang disimbolkan dengan X2. Kedua variabel bebas ini

dihubungkan dengan satu variabel terikat yaitu Kepuasan Nasabah yang

disimbolkan dengan Y. Ketiga variabel yang telah disebutkan diatas kemudian

dilakukan Uji Kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reabilitas setelah

uji kualitas data kemudian dapat dilanjutkan dengan uji Asumsi Klasik yang

terdiri dari Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskeditas dan Uji Normalitas.

Setelah dilakukan uji asumsi klasik kemudian dilakukan analisis regresi linear

berganda yang dilanjutkan dengan Uji Hipotesis yaitu Uji F dan Uji T.

Kemudian dilanjutkan dengan Koefisien Determinasi (RSquare), setelah

semua tahap pengujian selesai maka dapat dilanjutkan dengan tahap terakhir

yaitu Kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran.

D. Hipotesis

Sugiyono (2014:64) mengatakan bahwa, hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu

rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan.Menurut Sekaran (2005) dalam Juliansyah (2011:79),Hipotesis

adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih

variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat di uji. Hipotesis

Page 82: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

63

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hopotesis Pertama

H0 : Tidak terdapat hubungan langsung antara IslamicBranding dengan

Kepuasan nasabah.

H1 : Terdapat hubungan langsung antara IslamicBranding dengan

Kepuasan nasabah.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Tidak terdapat hubungan langsung antara Islamicservice quality

dengan KepuasanNasabah.

H1 : Terdapat hubungan langsung antara Islamicservice quality dengan

KepuasanNasabah.

3. Hipotesis Ketiga

H0: Tidak terdapat hubungan atara IslamicBranding dan Islamicservice

qualitydengan Kepuasan Nasabah.

H1: Terdapat hubungan atara IslamicBranding dan Islamicservice

quality dengan Kepuasan Nasabah.

Page 83: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul

penelitian dimana terdapat dua jenis variable yaitu variabel bebas

(independen) dan satu variabel terikat (dependen). Variable bebasnya adalah

IslamicBrandingdan Islamic banking Service quality, dan variabel terikatnya

adalah kepuasan nasabahdengan studi kasus pada Bank Muammalat

Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan kepada nasabah Bank

Muamalat yang telah memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia.

Lokasi penelitian terletak pada kantor-kantor Bank Muamalat

Indonesia yang beroperasi di Kantor Wilayah Jakarta Selatan. Pemilihan Kan

Wilayah Jakarta Selatan dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kantor

Wilayah Jakarta Selatan merupakan salah satu kantor wilayah BMI yang

memiliki jaringan kantor yang cukup luas di Indonesia. Selain itu, Kanwil

Jakarta Selatan merupakan kantor wilayah yang letak geografisnya lebih

terjangkau oleh peneliti bila dibandingkan dengan kanwil yang lainnya.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang

akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

diantaranya yaitu hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari

Page 84: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

65

IslamicBranding(X1) dan islamicservice quality(X2) dengan variabel terikat

yaitu kepuasan nasabah (Y).

B. Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015:135). Menurut Flick (2011:251) Populasi

adalah agregat dari semua kemungkinan objek penelitian dimana suatu

pernyataan ditujukan (misalnya perawat). Sedangkan menurut Noor

(2011:147) dalam sebuah penelitian, populasidigunakan untuk

menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayahyang menjadi

sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek

penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang Bank

Muamalat yang melakukan pembukaan rekening di kantor-kantor Bank

Muamalat yang terletak di Kanwil Bank Muamalat Jakarta Selatan serta

telah menjadi nasabah Bank Muamalat setidaknya satu tahun saat

penelitian dilakukan.

Page 85: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

66

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:81).Adapun teknik pengembilan

sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang merupakan

nasabah Bank Muamalat Kantor Wilayah Jakarta Selatan.

Pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan

(2007 : 50) apabila populasi berukuran besar Teknik pengambilan sampel

yang digunakan oleh penulis adalah metodepurposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2015:144). Pertimbangan pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah responden merupakan nasabah Bank Muamalat yang

telah melakukan pembukaan rekening Bank Muamalat setidaknya satu

tahun saat penelitian dilakukan di kantor Bank Muamalat yang beroperasi

dikantor wilayah Jakarta Selatan jumlahnya tidak diketahui, maka dapat

menggunakan rumus sebagai berikut :

n =

n = 96,04 => 97 dibulatkan menjadi 100

Page 86: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

67

Dimana :

n = Besarnya sampel

Zα= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel. 1,96

dengan tingkat kepercayaan 95 %.

σ=Standar deviasi Populasi

e= Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi

Contoh perhitungan:

n =(

)

2 = (

)

2 = 96,04

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%

bahwa random berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi

rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Untuk memudahkan penelitian

jumlah sampel ditetapkan sebanyak 100 orang dari semua nasabah Bank

Muamalat yang melakukan pembukaan rekening di kantor Bank

Muamalat yang terletak di kantor wilayah Jakarta Selatan. Pada jumlah

tersebut dianggap sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas

minimal sampel yang ditentukan.

Page 87: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

68

C. Sumber dan TeknikPengumpulan Data

1. Sumber

Sumber penelitian ini pada dasarnya ada dua. Pertama adalah data

sekunder, Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen tertulis dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku-buku,

jurnal-jurnal dan internet untuk mendukung penelitian ini (Anshari, 2007).

Untuk data sekunder,peneliti mengumpulkannya dengan studi

kepustakaan, literatur padaberbagai perpustakaan di dalam dan di luar

kampus maupun padainternet dan website Bank Muamalat.

Yang Kedua, jenis data yang dibutuhkan untuk penelitian ini

adalah jenis data primerData primer adalah data yang diperoleh langsung

dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi

untuk data yang dicari (Wiyono, 2011:131).

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:142).

Kuesioner dalam penelitian ini disebarseluruhnya secara online

kepada 100 responden nasabah baik laki-laki maupun perempuan yang

Page 88: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

69

sudah menjadi nasabah Bank Muamalat kantor wilayah Jakarta Selatan.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

pilihan ganda yang dimana setiap item soal disediakan 5 (lima) pilihan

jawaban. Dalam penelitian ini jawaban yang di berikan oleh responden

kemudian di beri skor dengan menggunakan skala Likert dalam bentuk

checklist.

Tabel 3. 1 Metode Pembobotan Skala Likert

Sumber : Sugiyono, 2010:133

D. Metode Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

penelitian kuantitatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak

awal hingga pembuatan desain penelitiannya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan

Pernyataan Skor/Nilai

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

N = Netral 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

Page 89: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

70

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

2012:7).

Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari pengumpulan

data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2007. Selain digunakan

untuk mengelola data, Microsoft Excel 2007 juga digunakan untuk mengelola

data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan kedalam file

Microsoft Excel 2007, data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan

software SPSS 20.0 dan diinterpretasikan. Alat analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini diantaranya adalah :

1. Uji Kualitas Data

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang

valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil

penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. kalau dalam obyek berwarna merah, sedangkan data yang

terkumpul memberikan data berwarna putih maka hasil penelitian

tidak valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam obyek

Page 90: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

71

kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna

merah (Sugiyono, 2010:172-173).

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan

yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas

terlebih dahulu dengan menggunakan tryout terhadap 30 orang

responden.

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam

penelitian ini dilihat melalui pearson correlation.Signifikansi

pearson correlation yang dipakai adalah 0,05. Apabila nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

valid (Ghozali, 2005).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang

sama. Makin kecil kesalahan pengukuran, maka makin reliabel

alat pengukur dan sebaliknya. Besar kecilnya kesalahan

pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi

antara hasil pengukuran pertama dan kedua (Husein Umar,

Page 91: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

72

2010:195). Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten

satu atau seperangkat pengukuran mengukur suatu konsep yang

diukur. Reliabilitas instrument dilihat dari Cronbach Alpha.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha> 0,7. (Imam Ghozali, 2011:48).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel bebas (independent), variabel terikat

(dependent), atau keduanya memiliki distribusi normal ataukah

tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau

uji. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak,

dilakukan dengan cara melihat Normal Probability Plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal

dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Page 92: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

73

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola

distibusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak

menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016:154-156).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas (independent). Jika variabel

bebas (independent) saling berkorelasi, maka variabel-variabel

ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas

(independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

(independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau

Page 93: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

74

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

a) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-

variabel bebas (independent) banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel terikat (dependent).

i. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas

(independent). Jika antar variabel bebas (independent)

ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0.90), maka hal inimerupakan indikasi adanya

multikolonieritas.

ii. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai

tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel

bebas (independent) manakah yang dijelaskan oleh

variabel bebas (independent) lainnya (Ghozali,

2016:103).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji

heteroskedastisitas dapat dilihat menggunakan grafik plot antara

Page 94: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

75

nilai prediksi variabel terikat dengan residu, jika grafik plot

menunjukan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar

kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika grafik plot tidak

membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

3. Uji Regresi Linear Berganda

Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan

variable terikat (dependent). Metode ini juga bisa digunakan sebagai

ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu

variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun

sebaliknya. Rumus regresi Linier Berganda (Umar, 2010:307):

Dimana :

a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Kepuasan Nasabah

X1 = IslamicBranding

X2 = Islamicservice quality

b1,2 = Koefisien Regresi

Page 95: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

76

e = error

4. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan menunjukan seberapa jauh pengaruh

satuvariabel penjelasan/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Apabila nilai t hitung > t

tabel dengan serta tingkat signifikannya (p-value) < 5%, maka hal ini

menunjukan H0 ditolak dan Ha diterima. (Imam Ghozali, 2011:98).

b. Uji f (Simultan)

Untuk mengatahui makna nilai F-test tersebut akan dilakukan

dengan membandingkan tingkat signifikan (sig.F) dengan tingkat

signifikan (α = 5 %). Apabilah sig.F ≤ 0.05 atau F hitung > F

table,maka hipotesis nol ditolak artinya variabel independent secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

(Atin Yulaifah, 2011:68).

5. Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel tergantungya. Semakin tinggi

koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungya.

(Suliyanto,2011:55).

Page 96: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

77

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2009: 87).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bi terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai

Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2009: 87).

E. Definisi Operasional Variabel

Menurut Cholid Narbuko, bahwa yang dimaksud dengan variable

penelitian adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian.Variabel

adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu

Page 97: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

78

(kualitatif). Sedangkan variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi, kemudian ditarik kesimpulan (Noor, 2011:47-48).

Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan

menjadibeberapa jenis, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Seluruh

variabeldalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-

indikatortertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala

pengukuranLikert. Berikut ini adalah operasional variabel yang akan diteliti,

yaitu:

1. Variabel Bebas / Eksogen (X)

Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab munculnya

variable terikat. Adapun variable bebas yaitu IslamicBranding(x1)dan

Islamicservice quality(x2) pada Bank Muammalat Indonesia.

2. Variabel Terikat / Endogen (Y)

Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi atau variable yang

menjadi akibat adanya variable bebas. Adapun variable terikat dalam

penelitian ini yaitu kepuasan nasabah Bank Muammalat Indonesia.

Page 98: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

79

Tabel 3. 2Operasional Variabel Eksogen

Variabel Dimensi Indikator Skala Butir

Pernyataan

Islamicservice

quality(X1)

Othman dan

Owen (2001)

dalam Cahyani

(2016)

1. Compliance

(Kepatuhan)

1. Menjalankan

prinsip dan

hukum Islam.

2. Tidak ada

pembayaran

bunga baik

untuk tabungan

maupun

pinjaman.

3. Menerapkan

ketentuan

layanan produk

secara Islami.

4. Kesempatan

mendapatkan

pinjaman bebas

bunga.

5. Menerapkan

ketentuan

pembagian

keuntungan

investasi

Likert

2. Assurance

(Jaminan)

6. Karyawan yang

sopan dan

bersahabat.

Page 99: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

80

7. Menyediakan

saran-

saran/nasehat-

nasehat

keuangan.

8. Interior kantor

dan ruang

tunggu yang

nyaman.

9. Bank Syariah

menyediakan

akses informasi

rekening.

10. Tim

manajemen

yang

berpengalaman

dan memiliki

pengetahuan

luas.

3. Reliability

(Keandalan)

11. Pemberian

waktu layanan

yang cepat.

12. Penyediaan

produk dan

layanan yang

luas.

13. Keamanan

Page 100: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

81

dalam

bertransaksi

yang terjamin.

14. Waktu (jam)

layanan yang

optimal.

15.

Pengintegrasian

penggunaan

nilai tambah

layanan

(Ketersediaan

ATM).

4. Tangibles

(Bentuk Fisik)

16. Tampilan

kantor dan

fasilitas fisik

yang menarik.

17. Transaksi yang

cepat dan

efisien.

18. Jam operasi

yang jelas.

19. Menyediakan

sekat-sekat atau

pembatas loket

yang jelas.

5. Empathy

(Empati)

20. Lokasi yang

mudah

Page 101: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

82

dijangkau.

21. Nama, reputasi

dan citra yang

mudah dikenali.

22. Bank memiliki

aset dan modal

yang besar.

23. Penyediaan

area parkir yang

memadai.

24. Kerahasiaan

data nasabah

yang terjamin.

25. Manajemen

yang

meyakinkan.

26. Penyediaan

produk dan

layanan yang

menguntungkan

.

27. Penetapan tarif

layanan yang

rendah.

Page 102: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

83

6. Responsiveness

(Daya tanggap)

28. Penyediaan

ketentuan

konsultasi

keuangan.

29. Karyawan

bersedia

membantu

konsumen.

30. Cara karyawan

dalam melayani

konsumen

secara Islami.

31. Menyediakan

pinjaman

dengan jangka

waktu

pelunasan yang

menguntungkan

.

32. Layanan yang

cepat dan

efisien.

33. Mempunyai

cabang yang

tersedia dengan

cukup.

IslamicBranding a. Islamic 1. Menjunjung

tinggi nilai-nilai

Likert

Page 103: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

84

(X2) Baker

(2011:142-143)

dan Fatema

(2013)

Brand By

Compliance

syariah.

2. Terdapat Logo

Halal yang

menjamin

kehalalan

Produk

3. Keberadaan

Dewan

Pengawas

Syariah

b. Islamic Brand

By Origin

4. Berasal dari

negara-negara

Muslim

c. Islamic Brand

By Customer

5. Target pasar

adalah

pelanggan

Muslim

Page 104: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

85

Tabel 3. 3Operasional Variabel Endogen

Variabel Dimensi Indikator Skala Butir

Pernyataan

Kepuasan

Nasabah (Y)

Tjiptono

(2014:368-

369)

1. Kepuasan

Pelanggan

Keseluruhan

1. Mengukur tingkat

kepuasan

pelanggan

terhadap produk

atau jasa

perusahaan

bersangkutan.

2. Menilai dan

membandingkann

ya dengan tingkat

kepuasan

pelanggan secara

keseluruhan

terhadap produk

atau jasa pesaing

Likert

2. Kesesuaian

Harapan

3. Kesesuaian antara

harapan pelanggan

dengan kinerja

actual produk

perusahaan pada

sejumlah atribut

penting

Page 105: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

86

3. Minat

pembelian ulang

4. Menanyakan

apakah pelanggan

akan berbelanja

atau menggunakan

jasa perusahaan

lagi

4. Kesediaan

untuk

merekomendasi

5. kesediaan

pelanggan untuk

merekomendasikan

kepada teman atau

keluarganya

Page 106: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

87

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27

Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha

Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,

terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada

saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan

komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp

106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah

Page 107: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

88

pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk

yang terus dikembangkan

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan

macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp

105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari

sepertiga modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic

Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada

RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang

saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan

2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan

bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil

membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap

Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi

pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta

nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan

Page 108: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

89

BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos

Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet.

BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka

cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan

aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan

Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat

diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat

memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang

dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant berlogo

visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen

untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap

syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok

nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa,

lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70

award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.

Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic bank in Indonesia

2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic

Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta

sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South

East Asia (Hong Kong) (Bank Muamalat Indonesia, 2016).

Page 109: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

90

2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia

Visi : “The Best Islamic bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong

Regional Presence”

Misi : “Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan

berkesinambungan dengan penekanan pada semangat

kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan

sumber daya manusia yang islami dan professional serta orientasi

investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh

pemangku kepentingan”

3. Manajemen Bank Muamalat Indonesia

a. Dewan Pengawas Syariah

Ketua DPS : KH. Ma‘ruf Amin

Anggota DPS : Sholahudin Al-Aiyub

Anggota DPS : Oni Sahroni

b. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Anwar Nasution

Komisaris : Saleh Ahmed Al-Ateeqi

Komisaris : Ayuoob Akbar Qadri

Komisaris Independen : Iggi H. Achsien

Komisaris Independen : Djaja M Tambunan

Page 110: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

91

c. Direksi

Direktur Utama : Endy PR Abdurrahman

Direktur Bisnis Ritel : Purnomo B. Soetadi

Direktur Keuangan : Hery Syafril

Direktur Bisnis Korporasi : Indra Sugiarto

Direktur Operasi : Masa P. Lingga

Direktur Human Capital : Awaldi

Direktur Kepatuhan : Andri Donny

d. Komite Audit

Komisaris :Saleh Ahmed Al-Ateeqi

Presiden Komisaris : DR Anwar Nasution

B. Deskripsi Responden\

Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan

dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi

penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dantahun

pembukuaan rekening yang digunakan responden.

Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang melakukan pembukuan

rekening Bank Muamalat Indonesia Kanwil Jakarta Selatan. Adapun uraian

gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 111: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

92

1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Laki-Laki 53 53

Perempuan 47 47

Total 100 100

Sumber: Hasil pengelolaan data primer

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 53 responden atau 53%

adalah berjenis kelamin Laki-laki, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 47 responden

atau 47% adalah berjenis kelamin Perempuan.

2. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel 4. 2Usia Responden

Usia

Keterangan Jumlah Presentase (%)

< 18 2 2

18 –< 25 56 56

25 – 30 22 22

> 30 20 20

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengelolaan data primer

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 2 responden atau 2%

adalah berusia kurang dari 18 tahun, sebanyak 56 responden atau 56% adalah

berusia 18 sampai dengan 24 tahun, 22 responden atau 22% berusia 25 sampai

Page 112: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

93

dengan 30 tahun, dan sebanyak 20 responden atau 20% berusia lebih dari 30

tahun.

3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 4. 3Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah

Presentase

(%)

SD/SMP/SMA 29 29

Akademi (D1/D2/D3) 21 21

S1 44 44

S2/S3 6 6

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengelolaan data primer

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 29 responden atau 29%

memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA, sebanyak 21 responden atau 21%

memiliki pendidikan terakhir Akademi (D1/D2/D3), sebanyak 44 responden atau

44% memiliki pendidikan terakhir S1, dan sebanyak 6 responden atau 6%

memiliki pendidikan terakhir S2/S3.

Page 113: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

94

4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

Tabel 4. 4Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Keterangan Jumlah Presentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 41 41

Pegawai Negri Sipil 14 14

Pegawai Swasta 24 24

Wiraswasta 11 11

Ibu Rumah Tangga 6 6

Lainnya 4 4

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengelolaan data primer

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 41 responden atau

41% bekerja sebagai Pelajar/Mahasiswa, sebanyak 14 responden atau 14%

bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil, sebanyak 24 responden atau 24% bekerja

sebagai Pegawai Swasta, sebanyak 11 responden atau 11% bekerja sebagai

Wiraswasta dan yang bekerja lainnya sebanyak 4 responden atau 4%.

5. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukuan Rekening

Tabel 4. 5Tahun Pembukuan Rekening Responden

Tahun Pembukaan Rekening

Keterangan Jumlah Presentase (%)

2015 16 16

2014 22 22

2013 19 19

2012 6 6

< 2012 37 37

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengelolaan data primer

Page 114: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

95

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 16 responden atau

16% melakukan pembukuan rekening pada tahun 2015, sebanyak 22

responden atau 22% melakukan pembukuan rekening pada tahun 2014,

sebanyak 19 responden atau 19% melakukan pembukuan rekening pada tahun

2013, sebanyak 6 responden atau 6% melakukan pembukuan pada tahun

2012, dan sisanya yaitu sebanyak 37 responden atau 37% melakukan

pembukuan rekening kurang dari tahun 2012.

6. Karakteristik Responden Menurut Tempat Pembukuan Rekening

Tabel 4. 6Tempat Pembukuan Rekening Responden

Tempat Pembukaan Rekening

Keterangan Jumlah Presentase (%)

KC Fatmawati 17 17

KCP Cipulir 13 13

KK Al-Azhar 0 0

KK Bintaro 13 13

KK Kemang 12 12

KK Mampang 0 0

KK Mayestik 5 5

KK Pasar Tebet 1 1

KK Pondok Indah 13 13

KK Rahman 0 0

KK Darunnajah 26 26

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengelolaan data primer

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang

mengisi kuesioner, dari 100 responden ternyata sebanyak 17 responden atau

Page 115: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

96

17% melakukan pembukuan rekening di KC Fatmawati, sebanyak 13

responden atau 13% melakukan pembukuan rekening di KK Cipulir, sebanyak

0 responden atau 0% melakukan pembukuan rekening di KK Al-Azhar,

sebanyak 13 responden atau 13% melakukan pembukuan rekening di KK

Bintaro, sebanyak 12 responden atau 12% melakukan pembukuan rekening di

KK Kemang, sebanyak 0 responden atau 0% melakukan pembukuan rekening

di KK Mampang, sebanyak 5 responden atau 5% melakukan pembukuan

rekening di KK Mayestik, sebanyak 1 responden atau1% melakukan

pembukuan rekening di KK Pasar Tebet, sebanyak 13 responden atau 13%

melakukan pembukuan rekening di KK Pondok Indah, sebanyak 0 responden

atau 0% melakukan pembukuan rekening di KK Rahman, dan sisanya

sebanyak 26 responden atau 26% melakukan pembukuan rekening di KK

Darunnajah,

C. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan penyebaran

kuesioner kepada responden yang menjadi nasabah Bank Muamalat

Indonesia Kanwil Jakarta Selatan. Sebelum kuesioner disebarkan kepada

100 responden, peneliti terlebih dahulu melakukan try out kepada 30

responden dengan memberikan 43 butir pertanyaan yang dibagi menjadi 3

Page 116: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

97

variabel yaitu islamicservice quality, islamicBranding dan kepuasan

nasabah untuk menguji valid dan reliabelnya seluruh pernyataan tersebut.

a. Variabel Islamicservice quality

Tabel 4. 7Hasil Uji Validitas Islamicservice quality

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

ISQ1 0,530 0,003 Valid

ISQ2 0,407 0,025 Valid

ISQ3 0,530 0,003 Valid

ISQ4 0,751 0,000 Valid

ISQ5 0,436 0,016 Valid

ISQ6 0,606 0,000 Valid

ISQ7 0,751 0,000 Valid

ISQ8 0,497 0,005 Valid

ISQ9 0,661 0,000 Valid

ISQ10 0,523 0,003 Valid

ISQ11 0,624 0,000 Valid

ISQ12 0,436 0,016 Valid

ISQ13 0,681 0,000 Valid

ISQ14 0,669 0,000 Valid

ISQ15 0,681 0,000 Valid

ISQ16 0,430 0,018 Valid

ISQ17 0,530 0,003 Valid

ISQ18 0,754 0,000 Valid

ISQ19 0,751 0,000 Valid

ISQ20 0,669 0,000 Valid

Page 117: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

98

ISQ21 0,475 0,008 Valid

ISQ22 0,765 0,000 Valid

ISQ23 0,530 0,003 Valid

ISQ24 0,751 0,000 Valid

ISQ25 0,492 0,006 Valid

ISQ26 0,475 0,008 Valid

ISQ27 0,608 0,000 Valid

ISQ28 0,474 0,008 Valid

ISQ29 0,443 0,014 Valid

ISQ30 0,751 0,000 Valid

ISQ31 0,518 0,003 Valid

ISQ32 0,751 0,000 Valid

ISQ33 0,441 0,015 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel

Islamicservice qualitymemiliki nilai signifikansi < 0,05 dan nilai

pearson correlation lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Peneliti

mendapatkan nilai rtabel 0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi

30 – 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai rtabel.sehingga

dapatdisimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid.

Page 118: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

99

b. Variabel IslamicBranding

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas IslamicBranding

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

IB1 0,818 0,000 Valid

IB2 0,584 0,001 Valid

IB3 0,542 0,002 Valid

IB4 0,859 0,000 Valid

IB5 0,692 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa variabel

IslamicBrandingmemiliki nilai signifikansi < 0,05 dan rhitung lebih

besar dari rtabel yaitu 0,361. Sehingga dapatdisimpulkan butir dari

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

c. Variabel Kepuasan

Tabel 4. 9Hasil Uji Validitas Kepuasan

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig (2-

Tailed) Keterangan

STSF1 0,597 0,000 Valid

STSF2 0,814 0,000 Valid

STSF3 0,786 0,000 Valid

STSF4 0,789 0,000 Valid

STSF5 0,669 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 119: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel Kepuasan

memiliki nilai signifikansi < 0,05 dan rhitung lebih besar dari rtabel yaitu

0,361. Sehingga dapatdisimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatukuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatukuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadappernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 22.0

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan ujistatistik

Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakanreliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70 (Nunnally, 1994dalam Ghozali,

2016:47-48). Perhitungan koefisien Cronbach‟s Alphadilakukan dengan

menggunakan software SPSS versi 22.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel Islamicservice

quality, IslamicBranding, danKepuasan Nasabah dengan 30 sempel

responden.

Page 120: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

101

a. Variabel Islamicservice quality dan IslamicBranding

Tabel 4. 10Hasil Uji Reliabilitas Variabel Bebas

Variabel Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

IslamicService quality .750 34 Reliabel

IslamicBranding .776 6 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabelIslamicservice

quality menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,750. Dan variabel

IslamicBranding menunjukan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar

0,776.Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner

inireliabelkarena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

b. Variabel Kepuasan Nasabah

Tabel 4. 11 Hasil Uji ReliabilitasVariabel Terikat

Variabel Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Kepuasan .789 6 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel

Kepuasanmenunjukkan nilai Cronbach‟s Alphasebesar 0,789.

Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner

inireliabel karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

Page 121: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

102

D. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas

hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator

pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Islamicservice quality(X1)

Dalam penelitian Islamicservice quality(X1) ini digunakan 33 butir

pertanyaan untuk mengukur Islamicservice quality, yaitu:

a. Compliance(Kepatuhan)

Tabel 4. 12BMI berjalan sesuai prinsip dan hukum islam

ISQ1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 11 11.0 11.0 11.0

Setuju 68 68.0 68.0 79.0

Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 11 responden menyatakan

Ragu-ragu, 68 responden menyatakan setuju, dan 21 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

80%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta

Selatanberjalan sesuai prinsip dan hukum Islam.

Page 122: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

103

Tabel 4. 13BMI menjamin tidak ada bunga yang dibayarkan atau

dipungut

ISQ2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 22 22.0 22.0 22.0

Setuju 54 54.0 54.0 76.0

Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 22 responden menyatakan

Ragu-ragu, 54 responden menyatakan setuju, dan 24 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

menjamin tidak ada bunga yang dibayarkan atau dipungut.

Tabel 4. 14Ketentuan layanan produk BMI secara Islami

ISQ3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 20 20.0 20.0 22.0

Setuju 56 56.0 56.0 78.0

Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyarakan Tidak

Setuju 20 responden menyatakan Ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju,

Page 123: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

104

dan 22 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor

Wilayah Jakarta Selatan memiliki ketentuan layanan produk secara Islami.

Tabel 4. 15Produk perbankan BMI bebas dari bunga

ISQ4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 26 26.0 26.0 27.0

Setuju 52 52.0 52.0 79.0

Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju 26 responden menyatakan Ragu-ragu, 52 responden menyatakan

setuju, dan 21 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang

menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki produk

tabungan bebas dari bunga.

Page 124: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

105

Tabel 4. 16BMI menerapkan ketentuan bagi hasil

ISQ5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 18 18.0 18.0 18.0

Setuju 58 58.0 58.0 76.0

Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 18 responden menyatakan

Ragu-ragu, 58 responden menyatakan setuju, dan 24 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

80%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

menerapkan ketentuan bagi hasil.

b. Assurance (Jaminan)

Tabel 4. 17Karyawan BMI yang sopan dan bersahabat

ISQ6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 17 17.0 17.0 18.0

Setuju 62 62.0 62.0 80.0

Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 17 responden menyatakan Ragu-ragu, 62 responden

menyatakan setuju, dan 20 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

Page 125: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

106

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti

Karyawan Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan sopan

dan bersahabat.

Tabel 4. 18BMI menyediakan konsultasi keuangan

ISQ7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 27 27.0 27.0 27.0

Setuju 63 63.0 63.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 27 responden menyatakan

Ragu-ragu, 63 responden menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

menyediakan konsultasi keuangan.

Tabel 4. 19Interior kantor dan ruang tunggu BMI yang nyaman

ISQ8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 20 20.0 20.0 21.0

Setuju 57 57.0 57.0 78.0

Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 126: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

107

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Ragu-ragu, 57 responden

menyatakan setuju, dan 22 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki Interior

kantor dan ruang tunggu yang nyaman.

Tabel 4. 20BMI memiliki jaringan yang luas dan mudah diakses

ISQ9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0

Ragu-ragu 25 25.0 25.0 37.0

Setuju 52 52.0 52.0 89.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 12 responden menyatakan

Tidak Setuju, 25 responden menyatakan Ragu-ragu, 52 responden

menyatakan setuju, dan 11 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 60%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki jaringan

yang luas dan mudah diakses.

Page 127: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

108

Tabel 4. 21Tim manajemen BMI yang berpengalaman dan memiliki

pengetahuan luas

ISQ10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 34 34.0 34.0 34.0

Setuju 59 59.0 59.0 93.0

Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 34 responden menyatakan Ragu-

ragu, 59 responden menyatakan setuju, dan 7 responden menyatakan sangat

setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 60%. Ini

berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki

Tim Manajemen yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas.

c. Reliability (Keandalan)

Tabel 4. 22BMI memberikan waktu layanan yang cepat

ISQ11

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 27 27.0 27.0 27.0

Setuju 66 66.0 66.0 93.0

Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 27 responden menyatakan

Ragu-ragu, 66 responden menyatakan setuju, dan 7 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

Page 128: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

109

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memberikan waktu layanan yang cepat.

Tabel 4. 23BMI menyediakan produk dan layanan yang luas

ISQ12

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 30 30.0 30.0 30.0

Setuju 60 60.0 60.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 30 responden menyatakan

Ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju ada 70%.

Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

menyediakan produk dan layanan yang luas.

Tabel 4. 24BMI memberikan keamanan dalam bertransaksi yang terjamin

ISQ13

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 28 28.0 28.0 28.0

Setuju 62 62.0 62.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 28 responden menyatakan

Ragu-ragu, 62 responden menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

Page 129: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

110

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memberikan keamanan dalam bertransaksi yang terjamin.

Tabel 4. 25BMI menyediakan waktu (jam) layanan yang optimal

ISQ14

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 41 41.0 41.0 42.0

Setuju 54 54.0 54.0 96.0

Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

tidak setuju 41 responden menyatakan Ragu-ragu, 54 responden menyatakan

setuju, dan 4 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang

menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 50%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan menyediakan waktu

(jam) layanan yang optimal.

Page 130: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

111

Tabel 4. 26BMI menyediakan fasilitas jaringan ATM yang luas

ISQ15

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 10 10.0 10.0 10.0

Ragu-ragu 36 36.0 36.0 46.0

Setuju 54 54.0 54.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 10 responden menyatakan tidak

setuju, 36 responden menyatakan Ragu-ragu, dan 54 responden menyatakan

setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 50%. Ini

berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan menyediakan

faasilitas jaringan ATM yang luas

d. Tangibles (Bentuk Fisik)

Tabel 4. 27Tampilan kantor dan fasilitas fisik BMI yang menarik

ISQ16

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Ragu-ragu 21 21.0 21.0 24.0

Setuju 59 59.0 59.0 83.0

Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan

Tidak Setuju, 21 responden menyatakan Ragu-ragu, 59 responden

Page 131: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

112

menyatakan setuju, dan 17 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki tampilan

kantor dan fasilitas fisik yang menarik.

Tabel 4. 28Pelayanan transaksi BMI yang cepat dan efisien

ISQ17

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 38 38.0 38.0 38.0

Setuju 52 52.0 52.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 38 responden menyatakan

Ragu-ragu, 52 responden menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

60%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki pelayanan transaksi yang cepat dan efisien.

Tabel 4. 29Jam operasional BMI yang tepat dan jelas

ISQ18

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 36 36.0 36.0 36.0

Setuju 53 53.0 53.0 89.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 132: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

113

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 36 responden menyatakan

Ragu-ragu, 53 responden menyatakan setuju, dan 11 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

60%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki jam operasional yang tepat dan jelas.

Tabel 4. 30Sekat-sekat pada loket BMI memudahkan untuk mengantri

ISQ19

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 39 39.0 39.0 41.0

Setuju 50 50.0 50.0 91.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan Tidak

Setuju, 39 responden menyatakan Ragu-ragu, 50 responden menyatakan setuju,

dan 9 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju lebih dari 50%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor

Wilayah Jakarta Selatan memiliki sekat-sekat pada loket yang memudahkan untuk

mengantri.

Page 133: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

114

e. Empathy (Empati)

Tabel 4. 31Lokasi BMI strategis dan mudah dijangkau

ISQ20

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0

Ragu-ragu 28 28.0 28.0 40.0

Setuju 48 48.0 48.0 88.0

Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 12 responden menyatakan

Tidak Setuju, 28 responden menyatakan Ragu-ragu, 48 responden

menyatakan setuju, dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 60%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki lokasi yang

strategis dan mudah dijangkau.

Tabel 4. 32Nama, reputasi dan citra BMI mudah dikenali

ISQ21

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 13 13.0 13.0 13.0

Setuju 60 60.0 60.0 73.0

Sangat Setuju 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 134: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

115

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 13 responden menyatakan

Ragu-ragu, 60 responden menyatakan setuju, dan 27 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

80%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki nama, reputasi dan citra yang mudah dikenali.

Tabel 4. 33Aset dan modal yang dimiliki BMI sesuai dengan harapan nasabah

ISQ22

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 26 26.0 26.0 26.0

Setuju 65 65.0 65.0 91.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 26 responden menyatakan

Ragu-ragu, 65 responden menyatakan setuju, dan 9 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki aset dan modal yang sesuai dengan harapan Nasabah.

Page 135: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

116

Tabel 4. 34Area parkir BMI yang memadai

ISQ23

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 7 7.0 7.0 7.0

Ragu-ragu 25 25.0 25.0 32.0

Setuju 53 53.0 53.0 85.0

Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 7 responden menyatakan

Tidak Setuju, 25 responden menyatakan Ragu-ragu, 53 responden

menyatakan setuju, dan 15 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 60%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki area parkir

yang memadai.

Tabel 4. 35Kerahasiaan data nasabah BMI terjamin sehingga nasabah merasa

aman

ISQ24

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 23 23.0 23.0 23.0

Setuju 64 64.0 64.0 87.0

Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 23 responden menyatakan

Ragu-ragu, 64 responden menyatakan setuju, dan 13 responden menyatakan

Page 136: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

117

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

menjamin kerahasiaan Nasabah sehingga Nasabah merasa aman.

Tabel 4. 36Manajemen BMI dapat dipercaya dan meyakinkan

ISQ25

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 22 22.0 22.0 22.0

Setuju 71 71.0 71.0 93.0

Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 22 responden menyatakan

Ragu-ragu, 71 responden menyatakan setuju, dan 7 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki manajemen yang dapat dipercaya dan meyakinkan.

Tabel 4. 37Produk dan layanan BMI yang menguntunngkan

ISQ26

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 26 26.0 26.0 28.0

Setuju 62 62.0 62.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 137: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

118

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 26 responden menyatakan Ragu-ragu, 62 responden

menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki produk dan

layanan yang menguntungkan.

Tabel 4. 38Tarif layanan BMI relatif rendah

ISQ27

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0

Ragu-ragu 32 32.0 32.0 37.0

Setuju 57 57.0 57.0 94.0

Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan Tidak

Setuju, 32 responden menyatakan Ragu-ragu, 57 responden menyatakan setuju,

dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju

dan sangat setuju lebih dari 60%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor

Wilayah Jakarta Selatan memiliki tariff layanan yang relatif rendah.

Page 138: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

119

f. Responsiveness (Daya tanggap)

Tabel 4. 39Layanan konsultasi keuangan BMI tersedia setiap saat ketika

nasabah membutuhkan

ISQ28

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 18 18.0 18.0 20.0

Setuju 74 74.0 74.0 94.0

Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 18 responden menyatakan Ragu-ragu, 74 responden

menyatakan setuju, dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan menyediakan layanan

konsultasi keuangan setiap saat ketika nasabah membutuhkan.

Tabel 4. 40Karyawan BMI tanggap menangani nasabah yang kesulitan

ISQ29

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 16 16.0 16.0 17.0

Setuju 75 75.0 75.0 92.0

Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 139: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

120

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 16 responden menyatakan Ragu-ragu, 75 responden

menyatakan setuju, dan 8 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti Bank

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki karyawan

yang tanggap dalam menangani nasabah yang kesulitan.

Tabel 4. 41Layanan islami karyawan BMI terjamin

ISQ30

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 21 21.0 21.0 21.0

Setuju 65 65.0 65.0 86.0

Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 21 responden menyatakan

Ragu-ragu, 65 responden menyatakan setuju, dan 14 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki layanan islami karyawan yang terjamin.

Page 140: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

121

Tabel 4. 42Jangka waktu pembiayaan BMI yang menguntungkan

ISQ31

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 25 25.0 25.0 25.0

Setuju 64 64.0 64.0 89.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 25 responden menyatakan

Ragu-ragu, 64 responden menyatakan setuju, dan 11 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat

70%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan

memiliki jangka waktu pembiayaan yang menguntungkan.

Tabel 4. 43Kemampuan karyawan BMI melayani nasabah dengan cepat

ISQ32

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 19 19.0 19.0 20.0

Setuju 73 73.0 73.0 93.0

Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 19 responden menyatakan Ragu-ragu, 73 responden

menyatakan setuju, dan 7responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti Bank

Page 141: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

122

Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan memiliki karyawan

yang mampu melayani nasabah dengan cepat.

Tabel 4. 44BMI mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup

ISQ33

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Tidak Setuju 10 10.0 10.0 11.0

Ragu-ragu 24 24.0 24.0 35.0

Setuju 52 52.0 52.0 87.0

Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Sangat Tidak Setuju, 10 responden menyatakan Tidak Setuju, 24 responden

menyatakan Ragu-ragu, 52 responden menyatakan setuju, dan 13 responden

menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat

setuju terdapat 60%. Ini berarti Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah

Jakarta Selatan mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup.

2. IslamicBranding(X2)

Dalam penelitian IslamicBranding(X2) ini digunakan 5 butir pertanyaan

untuk mengukur IslamicBranding, yaitu:

Page 142: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

123

a. Islamic Brand by Compliance (Kepatuhan)

Tabel 4. 45Merek BMI menjunjung tinggi nilai-nilai syariah dalam

operasionalnya

IB1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 12 12.0 12.0 13.0

Setuju 62 62.0 62.0 75.0

Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 12 responden menyatakan Ragu-ragu, 62 responden

menyatakan setuju, dan 25 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti Merek

Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan menjunjung

tinggi nilai-nilai syariah dalam operasionalnya.

Tabel 4. 46Terdapat logo halal atau logo islami dalam merek BMI

IB2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 15 15.0 15.0 17.0

Setuju 49 49.0 49.0 66.0

Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 143: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

124

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 15 responden menyatakan Ragu-ragu, 49 responden

menyatakan setuju, dan 34 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti terdapat

logo halal atau logo islami dalam merek Bank Muamalat Indonesia di Kantor

Wilayah Jakarta Selatan.

Tabel 4. 47Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi merek BMI

IB3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 19 19.0 19.0 19.0

Setuju 47 47.0 47.0 66.0

Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 19 responden menyatakan

Ragu-ragu, 47 responden menyatakan setuju, dan 34 responden menyatakan

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat

80%. Ini berarti Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi merek

Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan.

Page 144: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

125

b. Islamic Brand by Origin (Asal)

Tabel 4. 48Merek BMI berasal dari negara muslim

IB4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 12 12.0 12.0 14.0

Setuju 61 61.0 61.0 75.0

Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 12 responden menyatakan Ragu-ragu, 61 responden

menyatakan setuju, dan 25 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. merek Bank

Muamalat Indonesia berasal dari negara muslim.

c. Islamic Brand by Customer (Pelanggan)

Tabel 4. 49Target pasar BMI adalah nasabah muslim

IB5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 14 14.0 14.0 14.0

Setuju 54 54.0 54.0 68.0

Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 14 responden menyatakan

Ragu-ragu, 54 responden menyatakan setuju, dan 32 responden menyatakan

Page 145: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

126

sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat

80%. Ini berarti target pasar Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah

Jakarta Selatan adalah nasabah Muslim.

3. Kepuasan Nasabah (Y)

Dalam penelitian Kepuasan Nasabah(Y) ini digunakan 5 butir pertanyaan

untuk mengukur Kepuasan Nasabah, yaitu:

Tabel 4. 50Saya merasa puas dengan produk dan jasa yang disediakan oleh

Bank Muamalat

STSF1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 12 12.0 12.0 13.0

Setuju 77 77.0 77.0 90.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 12 responden menyatakan Ragu-ragu, 77 responden

menyatakan setuju, dan 10 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 80%. Ini berarti nasabah

merasa puas dengan produk dan jasa yang disediakan oleh Bank Muamalat

Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan.

Page 146: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

127

Tabel 4. 51Saya merasa lebih puas menggunakan produk dan jasa BMI

dibandingkan dengan menggunakan produk dan jasa Bank Syariah lain

STSF2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Ragu-ragu 21 21.0 21.0 24.0

Setuju 62 62.0 62.0 86.0

Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan

Tidak Setuju, 21 responden menyatakan Ragu-ragu, 62 responden

menyatakan setuju, dan 14 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 70%. Ini berarti nasabah

merasa lebih puas menggunakan produk dan jasa Bank Muamalat Indonesia di

Kantor Wilayah Jakarta Selatan dibandingkan dengan menggunakan produk

dan jasa Bank Syariah lain.

Tabel 4. 52Kinerja yang diberikan oleh BMI sesuai dengan harapan Saya

STSF3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0

Ragu-ragu 27 27.0 27.0 29.0

Setuju 59 59.0 59.0 88.0

Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 147: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

128

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan

Tidak Setuju, 27 responden menyatakan Ragu-ragu, 59 responden

menyatakan setuju, dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 70%. Ini berarti kinerja

yang diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta

Selatansesuai dengan harapan nasabah.

Tabel 4. 53Saya akan menggunakan jasa Bank Muamalat kembali dikemudian

hari

STSF4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0

Ragu-ragu 25 25.0 25.0 26.0

Setuju 61 61.0 61.0 87.0

Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan

Tidak Setuju, 25 responden menyatakan Ragu-ragu, 61 responden

menyatakan setuju, dan 13 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 70%. Ini berarti nasabah

akan menggunakan jasa Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta

Selatan kembali dikemudian hari.

Page 148: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

129

Tabel 4. 54Saya akan merekomendasikan kepada teman dan keluarga untuk

menggunakan jasa BMI

STSF5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0

Ragu-ragu 30 30.0 30.0 33.0

Setuju 55 55.0 55.0 88.0

Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan

Tidak Setuju, 30 responden menyatakan Ragu-ragu, 55 responden

menyatakan setuju, dan 12 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat

yang menyatakan setuju dan sangat setuju terdapat 60%. Ini berarti nasabah

akan merekomendasikan kepada teman dan keluarga untuk menggunakan jasa

Bank Muamalat Indonesia di Kantor Wilayah Jakarta Selatan.

E. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

Page 149: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

130

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2016:154).

a. Analisis Grafik

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. jika

distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2016:154-156).

Page 150: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

131

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan data hasil analisis grafik normalitas pada gambar

diatas menunjukan bahwa semua data yang ada berdistribusi normal,

karena terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal.

b. Analisis Statistik

Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji

statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov

Page 151: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

132

(K-S) pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian

Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05berarti data normal, jika tidak

maka data tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2016:158-159).

Tabel 4. 55Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.76613215

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .065

Negative -.065

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel diatas menunjukan nilai

signifikan sebesar 0.200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi

normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas

Page 152: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

133

(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas

(independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas(independent)

sama dengan nol. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

Variante Inflation Faktor (VIF), Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF yang tinggi. Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukan adanya

multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10. atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

(Ghozali, 103-104).

Tabel 4. 56Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Islamicservice quality

.743 1.345

IslamicBranding .743 1.345

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan hasil Tabel 4.35 di atas bahwa perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel yaitu < dari 10 dan

tolerance > 0,1. Untuk perhitungan nilai VIF pada variabel teknologi

informasi dan akuntabilitas pelayanan yaitu sebesar 1,345. Hal ini

menunjukan bahwa tidak ada satu variabel pun yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antara

Page 153: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

134

variabel independen dalam model regresi. Hasil perhitungan juga menunjukan

nilai tolerance masing-masing variabel < 1 yaitu 0,743 yang berarti bahwa

tidak terdapat multikolinieritas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat menggunakan

grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residu, jika grafik plot

menunjukan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas,

tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 154: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

135

Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan nasabah

berdasarkan variabel bebas yaitu Islamicservice quality dan IslamicBranding.

F. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda, selain mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen. variabel dependen diasumsikan

random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. variabel

indepnden/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap dimana variabel yang

digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Perhitungan statistik dalam

analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 22 (Ghozali, 2016:94).

Tabel 4. 57Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.451 2.323 -1.055 .294

Islamicservice quality

.141 .021 .572 6.720 .000

IslamicBranding .187 .082 .195 2.287 .024

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Page 155: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

136

Berdasarkan Tabel diatas hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi,

maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -2,451 + 0,141 X1 + 0,187 X2+2.323

dimana :

a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Kepuasan Nasabah

X1 = IslamicBranding

X2 = Islamicservice quality

b1,2 = Koefisien Regresi

e = error

Interpretasi persamaan regresi sebagai berikut:

1. Nilai konstanta negatif (-2,451) tidak menjadi masalah sepanjang X1

dan X2 tidak mungkin sama dengan 0 karena tidak mungkin

dilakukan. Skala likert yang digunakan untuk kuesioner tidak

memasukkan angka nol, tetapi range 1 – 5, sehingga variabel X1 tidak

Page 156: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

137

mungkin sama dengan 0. Maka dari itu nilai kontanta negatif tersebut

dapat diabaikan.

2. Nilai koefisien regresi semua variabel penelitian positif. Hal ini dapat

diartikan bahwa apabila islamicservice quality meningkat maka akan

meningkatkan kepuasan nasabah. Dan semakin

meningkatnyaislamicBranding juga akan meningkatkan kepuasan

nasabah.

G. Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Digunakan untuk mengetahuin seberapa jauh pengaruh suatu

variabel-variabel independentTeknologi Informasi (X1), dan Akuntabilitas

Pelayanan (X2), secara parsial terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas

Nasabah (Y).

1. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: Apabila angka

probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Page 157: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

138

Tabel 4. 58Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.451 2.323 -1.055 .294

Islamicservice

quality .141 .021 .572 6.720 .000

IslamicBranding .187 .082 .195 2.287 .024

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial (individual)

terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

1. Variabel Islamicservice quality (X1)

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0:β = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel Islamicservice quality terhadap kepuasan nasabah

Ha:β ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel teknologi informasi terhadap loyalitas nasabah.

Pada Tabel 4.58 di atas, hasil uji t variabel Islamicservice

quality(X1) terhadap Kepuasan Nasabah (Y) menunjukan bahwa

thitung6,720, sedangkan ttabel bisa dihitung a = 0,05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel , nilai a dibagi dua menjadi

0,025 serta df= n-2, dimana df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel

Page 158: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

139

sebesar 1,984. sehingga hasil yang di dapat thitung>ttabel dimana

6,720> 1,984 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel islamicservice quality terhadap kepuasan nasabah yang

berarti Ha diterima dan H0 ditolak, artinya secara parsial terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel islamicservice

qualityterhadap kepuasan nasabah.

Jadi hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel

Islamic Sevice Quality berpengaruh terhadap kepuasan nasabah

BMI Kanwil Jakarta Selatan. Hal ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Ambardi Juniawan pada tahun

2014 yang berjudul “Kualitas Pelayanan Islami dan Kepuasan

Nasabah pada Bank Umum Syariah di Jakarta”, yang menunjukan

bahwa Kualitas Pelayanan Islam berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan nasabah.

Dibyantoro, Alhushori dan Rini Gustriani dalam

penelitiannya pada 2012 menyatakan pengaruh variabel bukti fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati/perhatian terhadap

kepuasan nasabah sebesar 52,24%, sedangkan sebesar 47,76%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Hasil uji regresi

menunjukkan bahwa variabel empati/perhatian (Emphaty)

merupakan variabel yang paling dominan dan variabel yang paling

Page 159: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

140

banyak mempengaruhi kepuasan nasabah. Dari hasil diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas pelayanan dapat

mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah terutama kualitas

pelayanan islam pada nasabah Bank Syariah.

2. Variabel IslamicBranding (X2)

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0:β = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel akuntabilitas pelayanan terhadap loyalitas

nasabah

Ha:β ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel akuntabilitas pelayanan terhadap loyalitas

nasabah.

Pada Tabel4.58 di atas, hasil uji t variabel

IslamicBranding (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y)

menunjukan bahwa thitung2,287, sedangkan ttabel bisa dihitung a =

0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel ,

nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df= n-2, dimana df = 100-

2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. sehingga hasil yang

di dapat thitung>ttabel dimana 2,287> 1,984 dengannilai

signifikansi 0,024< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

Page 160: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

141

IslamicBranding terhadap kepuasan nasabah yang berarti Ha

diterima dan H0 ditolak, artinya secara parsial terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel IslamicBranding terhadap

kepuasan nasabah.

Jadi hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel

islamicBranding berpengaruh terhadap kepuasan nasabah BMI

Kanwil Jakarta Selatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Brilyant Rahmat pada tahun 2011 yang berjudul

“Pengaruh Label “Syariah” pada Lembaga Perbankan Terhadap

Jumah Nasabah BNI Syariah cabang Jakarta Selatan”,

menyatakan bahwa respon nasabah terhadap label “syariah”

positif dan signifikan, artinya nasabah dalam memilih lembaga

keuangan, terlebih dahulu merespon label “syariah”, dan sebagai

respon awal yaitu sebagai pembeda dengan Bank Konvensional.

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa label syariah atau

IslamicBranding pada suatu lembaga keuangan dapat

mempengaruhi jumlah nasabah dan tingkat kepuasan nasabah.

Dari hasil analisis diatas maka dapat dilihat bahwa

variabel islamicservice quality memiliki nilai thitung 6,720 dan

variabel islamicBranding memiliki nilai thitung 2,287. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel islamicservice quality memiliki

Page 161: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

142

pengaruh yang lebih dominan terhadap kepuasan nasabah

dibandingkan dengan variabel islamicBranding.

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama/simultan terhadap variabel

dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara

nilai fhitung dengan ftabel dengan menggunakan tingkat

signifikan sebesar 5%. Jika nilai fhitung > dari ftabel maka

secara bersama-sama seluruh variabel independen

mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga

dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih

kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikan = 5%), maka

variabel independen secara besama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih

besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,

2016:96). Berikut hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam

penelitian ini:

Page 162: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

143

Tabel 4. 59Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 282.437 2 141.218 44.359 .000b

Residual 308.803 97 3.184

Total 591.240 99

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

b. Predictors: (Constant), IB, ISQ

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Pada Tabel 4.59 di atas, nilai F hitung yang diperoleh

adalah 44,359, sedangkan ftabel dalam penelitian ini dimana

df1 = k – 1, dan df2 = n – k, dimana dalam penelitian ini

jumlah variabel independen 2 dan variabel dependen 1 serta

jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100, sehingga df1 = 3 –

1 = 2 dan df2 = 100 – 3 = 97, jadi, dapat dilihat ftabel pada

penelitian ini 3,09, sehingga dapat disimpulkan 44,359 > 3,09

dan probabilitas dengan tingkat signifikansi 0,000, dimana

tingkat signifikansi < 0,05. Dikaitkan dengan hipotesis yang

diajukan, yaitu:

H0:β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

simultan antara variabel islamicservice quality dan

variabel islamicBranding terhadap kepuasan nasabah

Page 163: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

144

Ha : β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan

secara simultan antara variabel islamicservice quality dan

variabel islamicBranding terhadap kepuasan nasabah.

Dari hasil pengujian di atas, karena tingkat

signifikansi < α maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima

dan H0 ditolak. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

variabel Islamicservice quality dan IslamicBranding secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

variabel kepuasan nasabah.

H. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel bebas (independent) dalam menjelaskan

variasi variabel terikat (dependent) amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel bebas (independent) memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (dependent)

(Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Page 164: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

145

Tabel 4. 60Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .691a .478 .467 1.784

a. Predictors: (Constant), IB, ISQ

b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016

Dari tabel koefisien determinasi (R²) diatas menunjukkan

besarnya RSquare adalah 0,478. Hal ini menunjukan bahwa variabel

independen Islamicservice quality dan IslamicBranding hanya dapat

menjelaskan sebesar 47,78% terhadap variabel dependen kepuasan

nasabah sedangkan sisanya yaitu 52,2% (100% - 47,8%) dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 165: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

146

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh

islamicservice quality, IslamicBranding, dan kepuasan nasabahstudi kasus

pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Wilayah Jakarta Selatan, dengan

metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel Islamicservice quality mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

nasabah BMI kanwil Jakarta Selatan secara parsial

2. Variabel IslamicBranding mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

nasabah BMI kanwil Jakarta Selatan secara parsial

3. Variabel Islamicservice quality dan IslamicBranding mempunyai

pengaruh terhadap kepuasan nasabah BMI kanwil Jakarta Selatan secara

simultan.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis diatas terhadap kedua variabel independen

yaitu Islamicservice quality dan IslamicBranding terhadap satu variabel

dependen yaitu kepuasan nasabah, maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut

Page 166: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

147

1. Bagi Bank BMI Kanwil Jakarta Selatan

Variabel yang paling dominan dan besar pengaruhnya terhadap

kepuasan nasabah adalah Islamicservice quality. Oleh karena itu BMI

hendaknya lebih meningkatkan kualitas pelayanan islami kepada nasabah

untuk meningkatkan kepuasan dibenak nasabah. Terutama dalam

menyediakan waktu layanan agar lebih optimal misalnya memulai jam

operasional mulai pukul 07.30 pagi karena banyak nasabah pada jam

tersebut yang sudah membutuhkan layanan bank, kemudian untuk jam

istirahat disarankan agar karyawan istirahat secara bergilir yang masing-

masing memiliki waktu 1 jam dari jam 12 sampai jam 2 siang

dikarenakan banyak nasabah yang membutuhkan pelayanan bank pada

jam tersebut sehingga nasabah tidak menunggu terlalu lama untuk

mendapatkan pelayanan bank. Bank Muamalat juga sebaiknya lebih

memperluas jaringan ATM dan menyediakan loket-loket yang lebih

memudahkan nasabah untuk mengantri. Karna pada statistik deskriptif

ketiga pernyataan tersebut merupakan yang paling banyak jumlah

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu

yang menyatakan setuju dan sangat setuju kurang darii 60%. Untuk

penyediaan waktu layanan yang optimal hanya sebesar 58% responden

yang menyatakan setuju dan sangat setuju. Untuk penyediaan jaringan

ATM yang luas hanya terdapat 54% responden yang menyatakan setuju

dan sangat setuju dan terdapat 59% responden menyatakan setuju dan

Page 167: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

148

sangat setuju pada penyataan BMI menyediakan loket-loket yang

memudahkan untuk mengantri. Ini berarti BMI harus lebih meningkatkan

lagi kualitas pelayanan islam terutama pada ketiga hal yang telah

diterangkan diatas.

Walaupun variabel IslamicBranding tidak memiliki pengaruh

sebesar variabel Islamicservice quality, namun sebaiknya Bank Muamalat

Indonesia tetap memperhatikan dan meningkatkan kualitas Branding

islam. Yang pertama pada logo halal atau logo islami pada BMI dapat

dilihat pada statistik deskriptif pada pernyataan tersebut hanya 83%

responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju dan sisanya

menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu sebesar 17%, hal ini berarti masih

terdapat nasabah yang belum mempercayai atau belum puas pada merek

atau lebel islam yang tercantum pada Bank Muamalat Indonesia. Maka

dari itu diharapkan BMI untuk kedepannya dapat menerapkan logo halal

atau logo islami yang lebih menonjol untuk meningkatkan kepercayaan

dan kepuasan dibenak nasabah.

Kemudian BMI juga diharapkan untuk lebih memanfaatkan

tokoh-tokoh seperti ketua dan anggota DPS yaitu KH. Ma’ruf Amin,

Sholahudin Al-Aiyub dan Oni Sahroni, ketiga tokoh tersebut merupakan

tokoh-tokoh penting dalam masyarakat. KH. Ma’ruf Amin selain

menjabat sebagai ketua DPS Bank Muamalat Indonesia, beliau juga

menjabat sebagai Dewan Penasihat BPNU, Ketua BPH Dewan Syariah

Page 168: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

149

Nasional dan juga Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia. Sholahudin Al-

Aiyub selain menjabat sebagai anggota DPS Bank Muamalat Indonesia,

saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang

Fatwa dan Bidang Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Wakil

Sekretaris Bidang Fatwa dan Organisasi DSN-MUI, Katib Syuriah

Bidang Bahtsul Masail PBNU, Tenaga Ahli Konsultan Fikih LPPOM-

MUI dan sebagai Kontributor Penulis Rubrik Halal dan Keuangan

Syariah Majalah Ummi. Selanjutnya adalah Oni Sahroni yang juga

merupakan anggota DPS Bank Muamalat Indoensia saat ini beliau juga

aktif sebagai anggota BPH Dewan Syariah Nasional (DSN), anggota

ISRA (The International Shariah Research Academy for Islamic Finance)

Council of Scholars Malaysia, dosen Fikih Ekonomi di Universitas

Indonesia dan Syariah Economic & Banking Institute (SEBI) dan sebagai

Direktur Pusat Studi Islam Wasathiyah, Depok. Ketiga tokoh yang

disebutkan diatas merupakan tokoh penting yang berpengaruh terhadap

masyarakat maka dari itu Bank Muamalat Indonesia disarankan agar lebih

memperkenalkan atau mempublikasikan kepada nasabah sehingga

nasabah merasa lebih yakin dan puas terhadap Branding islam yang

dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia. Hal ini dikarenakan pada

statistik deskriptif bahwa pada pernyataan “ Terdapat DPS yang

mengawasi merek BMI” nasabah yang menyatakan setuju dan sangat

setuju hanya sebanyak 81% dimana presentase tersebut merupakan yang

Page 169: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

150

paling rendah dibandingkan dengan pernyataan islamic brandding

lainnya.

2. Bagi Akademisi

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih dalam

mengenai Islamic service qualitu, IslamicBranding dan kepuasan nasabah

dengan menggunakan variabel-variabel lain sebagai bahan perbandingan

untuk menambah referensi ilmu pengetahuan. Dan mengembangkan

penelitian dengan teori yang baru, metode, alat uji dan objek penelitian

yang berbeda. Sehingga dapat menambah wawasan untuk penelitian

selanjutnya agar lebih baik lagi.

Page 170: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

151

DAFTAR PUSTAKA

Amanah, Dita. 2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap kepuasan

Konsumen pada Majestyk Bakery & Cake Shop. Vol 2, No 1.

Anderson, James C. dan James A. Narus, Business Market Management :

Understanding, Creating, and Delivering Value (New Jersey: Pearson

Prentice hall, 2004) h.36

Antonio, M. Syafi’I dan Perwataatmadja, Karnaen A. “Apa & Bagaimana Bank

Islam”. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, Cetakan Pertama, 1992.

Baker, Ahmad. 2010. On Islamic branding: Brands as Good Deeds. On Journal of

Islamic Marketing. Vol 1. No. 2. Pp: 101-106

Blackket, Tom Trademarks ( Bakingstoke Macmillan Press, 1998)

Cahyani, Dwi Putri. 2016. Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Layanan

Perbankan Syariah di Yogyakarta. Vol 6, No 2.

Dar al Fikr, Dairah Al Ma’arif al Islamiyah (Beirut vol III) h. 242

Davis, S.M., “ The Power og the Brand ” Strategy & Leadership (28 April 2000,

Vol.28, No.4) h.4-9

Elsandra, Yesi dan Efriyuzal. “Pengaruh Atribut Produk, Komitmen Agama,

Kualitas Pelayanan, Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah

Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal Ekonomi STIE Haji

Agus Salim Bukittinggi, Vol. XIV, No. 2, September 2013.

Fatema, Mohsina. “Shari’a Compliance in Building Indentified Islamic Brands”.

EJBM-Special Issue : Islamic Management and Business, Vol.5 No.11 2013.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”,

Cetakan VIII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.

Page 171: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

152

Gujarati, D. 2006. Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain. Jakarta:

Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.p, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)

hlm.21

Harianto, David dan Subagio, Hartono. “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan,

Brand Image, Dan Atmosfer Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan

Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening Konsumen Kedai

Deja- Vu Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 1 No. 1, 2013.

Jumani and Siddiqui. 2012. Bases of Islamic branding In Pakistan: Perception or

Believes. OnInterdisclipinary Journal of Contemporary research in Business.

Vol. 3. No. 9.

Komaryatin, Nurul. “Pengembangan Faktor Produksi untuk meningkatkan

Pendapatan Petani Garam”(Prosiding Seminar & Konferensi Nasional

Manajemen Bisnis, 26 Mei 2012)

Kotler, Philip dan kevin Lane Keller. (2009). Edisi 13. Jilid II. Manajemen

Pemasaran. Jakarta:Erlangga.

Kotler, Philip dan Waldemar Proertsch, B2B Brand Management (Jakarta: PT.

Bhuana Ilmu Populer 2006) h.3

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. 2002. Jakarta: Indeks h.20

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Prenhallindo, 2000) h.460

Lubis, Rfika Zahara, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek

pada Poliklikik Rs. Haji Medan. Vol 1 No 1 2013.

Mardikawati dan Farida, Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan terhadap

Loyalitas Pelanggan, melalui Kepuasan Pelanggan pada Pelanggan Bus

Efisiensi. Vol 2, No1 Maret 2013.

Meilani, Andraeny dan Rahmayati. Analisis Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia

Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Indice. Seinar Nasional dan The

3r Call for Syariah Paper. ISSN 2460-0784

Morrison, Dan “The Six Biggest Pitfalls in B2B Branding“, Business2Business

Marketer 2001 h.1

Page 172: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

153

Nasrullah, Muhammad. 2015. Islamic branding, Religiusitas dan Keputusan

Konsumen terhadap Produk. Vol 13, No 2.

Rahmat, Brilyan Sukhmono. “ Pengaruh Label Syariah Pada Lembaga Perbankan

terhadap Jumlah Nasabah Bni Syariah cabang Jakarta Selatan” Skripsi 2011.

Suryani, 2014. Factor Analysis on Services Quality in Islamic bank (Study at

PT Bank Muamalat Indonesia. Vol. VI No. 2.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, Service, Quality & Satisfaction, Ed.II

(Yogyakarta : Andi, 2005).

Tjiptono, Fandy, Seri Manajemen Merek 01, Manajemen dan Strategi

Merek(Yogyakarta : Andi, 2011) h24;29.

Thorik Gunara dan Utus Hardiono S, Marketing Muhammad saw (Bandung :

Madania Prima, 2007) h.79

Umar, Husein, “Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen” (Jakarta:PT Gramedia

Pustaka Utama, 2000) h.424-425

Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2010.

Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: graha ilmu,

2010)

Sumber Internet

Bank Muamalat Indonesia. www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat, 2016.

Diakses pada 11 September 2016 pukul 19.00

Bank Muamalat Indonesia. www.bankmuamalat.co.id/tentang/penghargaan,

2016.Diakses pada 11 September 2016 pukul 20.30

Hedwig’s Site. “Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen”,

http://hedwigsite.blogspot.co.id/2013/10/proses-pengambilan-keputusan-

oleh.html diakses pada 20 November 2016 pukul 07.50

Indonesia Service Quality,http://www.servicequalityaward.com/, 2014-2016. Diakses

pada 3 November 2016 pukul 17.00.

Otoritas Jasa Keuangan. “Statistik Perbankan Syariah – Islamic banking Statistic

tahun 2016”, www.ojk.go.id, 2016.

Page 173: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

154

Otoritas Jasa Keuangan. “Statistik Perbankan Syariah – Islamic banking Statistic

tahun 2015”, www.ojk.go.id, 2015.

Tonny C.S “Trik Membuat merek yang menjual” artikel diakses pada 12 april 2016

dari http://myhellorainbow.blogspot.co.id

Top Brand Award diunggah pada tanggal 10 Oktober 2016 pukul

23:19http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-

result/top_brand_index_2016_fase_1

Page 174: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

155

Lampiran 1 : (Kuesioner Penelitian)

Assalamu’alaikum wr. Wb

Responden yang terhormat,

Terimakasihataswaktu yang telah Andaberikanuntukmenjawabkuesionerini.

KuesionerpenelitianinibertujuanuntukmengetahuibagaimanapengaruhislamicBrandin

gdanislamicservice quality terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat Indonesia.

Nama : Najwa Fithrati

NIM : 1113081000121

Merupakan mahasiswi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan

penelitian untuk untuk penulisan skripsi yang

berjudul“PengaruhIslamicBrandingdan Islamicservice quality Terhadap

Kepuasan Nasabah Bank Syariah” (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Muamalat

Indonesia). Oleh karena itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/iuntuk

menjadi respondendengan mengisi lembar kuesioner ini.Mengingat pentingnya data

ini, saya sangat mengharapkan agar kuesioner penelitian ini diisi dengan lengkap

sesuaikondisiyang sebenarnya. Tidak ada Jawaban benar ataupun salah dalam

pengisian kuesioner ini. Jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/i hanya digunakan untuk

penelitian ini, dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan hati-hati. Atas kesediaan

dan partisipasi dari Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Hormat Saya,

Najwa Fithrati

Page 175: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

156

Bagian I : Profil Responden

Petunjuk Pengisian :Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang ada:

1. Nama (boleh tidak diisi) :……………………………………………

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Usia Anda saat ini : < 18 tahun 25 - 30 tahun

18 - < 25 tahun > 30 tahun

4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini :

SD/SMP/SMA S1

Akademi (D1/D2/D3) S2/S3

5. Pekerjaan saat ini : Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta

Pegawai Negeri Sipil Ibu Rumah Tangga

Pegawai Swasta Lainnya

6. Tempat pembukuan rekening : KC Fatmawati KK Mayestik

KCP Cipulir KK Pasar Tebet

KK Al-Azhar KK Pondok Indah

KK Bintaro KK Rahman

KK Kemang KK Darunnajah

KK Mampang

7. Membuka Rekening BMI sejak (tahun) :…………………………….

8. Tanggal pengisian (tanggal/bulan/tahun): ……………………………

Bagian II: Pernyataan-pernyataan

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list(√)atau tanda silang (X) pada salah satu

jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Anda. Kriteria Penilaian:

Sangat Tidak Setuju

(STS)

Tidak Setuju

(TS)

Netral

(N)

Setuju

(S)

Sangat Setuju

(SS)

Page 176: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

157

No. Pertanyaan STS TS N S SS

A. Islamicservice quality(X1)

Compliance(Kepatuhan)

1. BMI berjalan sesuai prinsip dan hukum islam

2. BMI menjamin tidak ada bunga yang dibayarkan atau dipungut

3. Ketentuan layanan produk BMI secara Islami.

4. Produk perbankan BMI bebas dari bunga.

5. BMI menerapkan ketentuan bagi hasil.

Assurance (Jaminan)

6. Karyawan BMI yang sopan dan bersahabat.

7. BMI menyediakan konsultasi keuangan.

8. Interior kantor dan ruang tunggu BMI yang nyaman.

9. BMI memiliki jaringan yang luas dan mudah diakses.

10. Tim manajemen BMI yang berpengalaman dan memiliki

pengetahuan luas.

Reliability (Keandalan)

11. BMI memberikan waktu layanan yang cepat.

12. BMI menyediakan produk dan layanan yang luas.

13. BMI memberikan keamanan dalam bertransaksi yang terjamin.

14. BMI menyediakan waktu (jam) layanan yang optimal.

15. BMI menyediakan fasilitas jaringan ATM yang luas.

Tangibles (Bentuk Fisik)

Page 177: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

158

16. Tampilan kantor dan fasilitas fisik BMI yang menarik.

17. Pelayanan transaksi BMI yang cepat dan efisien.

18. Jam operasional BMI yang tepat dan jelas.

19. Sekat-sekat pada loket BMI memudahkan untuk mengantri.

Empathy (Empati)

20. Lokasi BMI strategis dan mudah dijangkau.

21. Nama, reputasi dan citra BMI mudahdikenali.

22. Aset dan modal yang dimiliki BMI sesuai dengan harapan nasabah.

23. Area parkir BMI yang memadai.

24. Kerahasiaan data nasabah BMI terjamin sehingga nasabah merasa

aman.

25. Manajemen BMI dapat dipercaya dan meyakinkan.

26. Produk dan layanan BMI yang menguntunngkan.

27. Tarif layanan BMI relatif rendah.

Responsiveness (Daya tanggap)

28. Layanan konsultasi keuangan BMI tersedia setiap saat ketika

nasabah membutuhkan.

29. Karyawan BMI tanggap menangani nasabah yang kesulitan.

30. Layanan islami karyawan BMI terjamin.

31. Jangka waktu pembiayaan BMI yang menguntungkan.

32. Kemampuan karyawan BMI melayani nasabah dengan cepat.

33. BMI mempunyai cabang yang tersedia dengan cukup

B. IslamicBranding(X2)

Page 178: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

159

Islamic Brand by Compliance (Kepatuhan)

1. Merek BMI menjunjung tinggi nilai-nilai syariah dalam

operasionalnya

2. Terdapat logo halal atau logo islami dalam merek BMI.

3. Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi merek BMI.

Islamic Brand by Origin (Asal)

4. Merek BMI berasal dari negara muslim.

Islamic Brand by Customer (Pelanggan)

5. Target pasar BMI adalah nasabah muslim

C. Kepuasan Nasabah (Y)

1. Saya merasa puas dengan produk dan jasa yang disediakan oleh

Bank Muamalat.

2. Saya merasa lebih puas menggunakan produk dan jasa BMI

dibandingkan dengan menggunakan produk dan jasa Bank Syariah

lain.

3. Kinerja yang diberikan oleh BMI sesuai dengan harapan Saya.

4. Saya akan menggunakan jasa Bank Muamalat kembali dan

seterusnya.

5. Saya akan merekomendasikan kepada teman dan keluarga untuk

menggunakan jasa BMI.

Page 179: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

160

Lampiran 2 : (Tabel Jawaban Responden)

A. Variabel Islamicservice quality

Page 180: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

161

Page 181: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

162

B. Variabel Religiusitas

Page 182: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

163

C. Variabel Kepuasan

Page 183: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

164

Lampiran 3 : (Hasil Uji Kualitas Data)

A. Uji Validitas Data

1. VariabelIslamicservice quality

Page 184: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

165

2. Variabel IslamicBranding

3. Variabel Kepuasan

Page 185: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

166

B. Uji Reabilitas Data

1. Variabel Islamicservice quality

Page 186: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

167

2. Variabel IslamicBranding

Page 187: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

168

3. Variabel Kepuasan

Page 188: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

169

Lampiran 4 : (Hasil Uji Asumsi Klasik)

a. Hasil Uji Normalitas

1. Hasil Analisis Grafik Normal Probability Plot dan Histogram

Page 189: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

170

2. Hasil Analisis Statistik (Uji Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.76613215

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .065

Negative -.065

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 190: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

171

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.451 2.323 -1.055 .294

ISQ .141 .021 .572 6.720 .000 .743 1.345

IB .187 .082 .195 2.287 .024 .743 1.345

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 191: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

172

Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.451 2.323 -1.055 .294

Islamicservice quality

.141 .021 .572 6.720 .000

IslamicBranding .187 .082 .195 2.287 .024

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

Page 192: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

173

Lampiran 6 : (Hasil Uji Hipotesis)

1. Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.451 2.323 -1.055 .294

Islamicservice

quality .141 .021 .572 6.720 .000

IslamicBranding .187 .082 .195 2.287 .024

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

2. Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 282.437 2 141.218 44.359 .000b

Residual 308.803 97 3.184

Total 591.240 99

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah

b. Predictors: (Constant), IB, ISQ

Page 193: PENGARUH ISLAMIC SERVICE QUALITY DAN ISLAMIC BRANDING

174

Lampiran 7 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .691a .478 .467 1.784

a. Predictors: (Constant), IB, ISQ

b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah