pengaruh intervensi rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia

99
PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh JHON EDISON PURBA 077033015/IKM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 S E K O L A H P A S C A S A R J A N A pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now! Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

Upload: michelle-lolombulan

Post on 31-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Intervensi

TRANSCRIPT

i

PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

JHON EDISON PURBA 077033015/IKM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

S

EK O L A

H

PASCASAR J

ANA

id1959527 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

ii

PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

JHON EDISON PURBA 077033015/IKM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2009

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iii

Judul Tesis : PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISA-SI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Jhon Edison Purba Nomor Pokok : 077033015 Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM) Ketua

(dr. Donald F. Sitompul, Sp.KJ) Anggota

Ketua Program Studi,

(Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM)

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc) Tanggal lulus: 2Juli 2009

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iv

Telah diuji pada

Tanggal 02 Juli 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM

Anggota : 1. dr. Donald F. Sitompul, Sp.KJ

2. dr. Halinda Sari Lubis, MKKK

3. Feri Novliadi, P.Si, M.Si

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

v

SURAT PERNYATAAN

PENGARUH INTERVENSI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, 02 Juli 2009

JHON EDISON PURBA 077033015/IKM

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vi

ABSTRAK

Ketidakmampuan bersosialisasi merupakan ketidakmampuan seorang untuk melakukan hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang di sekitarnya yang terjadi pada penderita skizofrenia sebagai akibat tingkah laku simptomatik yang dialami penderita. Perbedaan intervensi berimplikasi terhadap baik buruknya ketidak mampuan bersosialiasasi penderita, yaitu melalui pemberian kegiatan rehabilitasi.

Penelitian ini adalah penelitian survei observasional dengan pendekatan causal comparative studies untuk mengetahui perbedaan ketidakmampuan bersosiliasi pada penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan yang berjumlah 432 penderita dan sampel yang digunakan sebanyak 80 penderita, terdiri dari 40 penderita yang diberi intervensi rehabilitasi dan 40 penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi dengan kreteria (1) penderita skizofrenia rawat inap, (2) jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan (3) usia antara 20 � 35 tahun. Analisis data dilakukan dengan uji pair t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar adalah laki-laki (61,25%), usia antara 30 � 35 tahun (63,5%), tingkat pendidikan SLTP � SLTA (72,5%), tidak kawin (55,0%) dan tidak bekerja (65%). Hasil analisis menunjukkan bahwa t = 38,914 dengan probabilitas 0,025 (p < 0,05). Skor rata-rata (mean) penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi adalah 95,525 > 66 (skor rata-rata/mean hipotetik). Sedangkan skor rata-rata (mean) penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi adalah 60,75 < 66 (skor rata-rata/mean hipotetik). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi dengan penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi, di mana penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.

Disarankan perlu ditingkatkan pemberdayaan unit rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam upaya mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia sebagai akibat simptom-simpton negatif yang dialami penderita skizofrenia. Kata Kunci: Ketidakmampuan Bersosialisasi, Intervensi Rehabilitasi, dan Skizofrenia.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vii

ABSTRACT

The disability of socializing is a person inability to perform in a healthy social relationships with people around him that occur in people with schizophrenia as a result of the symptomatic behavior on the patient. The difference in intervention treatment is implicating to whether good or poor the patient�s socialization disability, which through the rehabilitation treatment.

This study is a observasional survey research with causal comparative studies to know the difference socialization disability between schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment and patient with no rehabilitation interventions treatment in North Sumatra Mental Hospital in Medan. Population in this research is that people with schizophrenia hospital stay treatment in North Sumatra Mental Hospital in Medan with amount 432 patients and the samples are 80 patients, consisting of 40 patients who were given the rehabilitation intervention and 40 patients who had not been given to the rehabilitation intervention with the criteria (1) Hospital stayed schizophrenia patients, (2) sex, men and women, and (3) age between 20-35 years. Data analysis is done with the pair t test.

Results of research shows that schizophrenia patient North Sumatra Mental Hospital in Medan are mostly male (61.25%), age between 30-35 years (63.5%), junior secondary education level - high school (72,5%), not married (55.0%) and does not have (65%). Analysis results show that t = 38.914 with a probability 0.025 (p <0.05). The average score (mean) schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment is 95.525> 66 (average score/hipothetic mean). While the average score (mean) schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment is 60.75 <66 (average score/hipothetic mean). This means that there is a significant difference in socialization disability between schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment and schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment, where people with schizophrenia patient with rehabilitation interventions treatment have a better ability to socialize better than schizophrenia patient with no rehabilitation interventions treatment.

It is suggested that there should be the empowerment of the rehabilitation unit at North Sumatra Mental Hospital in Medan to overcome the socializing disability on schizophrenia patient which been caused by negative symptomps that happened before.

Keywords: Socializing Disability, Rehabilitation Interventions, and Schizophrenia.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul

�Pengaruh Intervensi Rehabilitasi terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi pada

Penderita Skizofrenia yang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera

Utara�.

Penyelesaian tesis ini selain atas upaya penulis sendiri juga tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih

yang tulus kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

(SPs) Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus juga selaku

pembimbing penulisan tesis.

4. Ibu dr. Halinda Sari Lubis, MKKK, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Dosen

Pembanding tesis.

5. Bapak dr. Donald F. Sitompul, SpKJ, selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Sumatera Utara, sekaligus sebagai Pembimbing dalam penulisan dan

penyusunan tesis.

6. Bapak Ferry Novliadi, S.Psi., M.Psi, selaku Dosen Pembanding tesis.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Konsentrasi Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku Angkatan Tahun 2007

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iv

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang senantiasa membantu

penyelesaian tesis ini.

8. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda,

Isteri tercinta; Sri Rusmiyati dan anak-anakku; Jefri Greiva Maudung Purba dan

Tari Dwi Astuti Purba.

Akhirnya penulis berharap tesis ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

Penulis

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

v

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Jhon Edison Purba

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 21 Maret 1964

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Status : Menikah

Alamat Rumah : Kompleks RS. Jiwa Daerah Provsu

Alamat Kantor : RS. Jiwa Daerah Provsu

Jl. Let. Jend. Jamin Ginting S Km.10 Medan

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1976 : SD Negeri Patumbak Kampung

2. Tahun 1979 : SMP Methodist Tamrin

3. Tahun 1982 : SMA Methodist Tamrin

4. Tahun 1985 : SPK Rumkit DAM Siantar

5. Tahun 1999 : AKPER Depkes Bogor

6. Tahun 2005 : S1 Keperawatan Fak. Keperawatan USU Medan

7. Tahun 2009 : Sekolah Pascasarjana USU Medan

Riwayat Pekerjaan

1. Tahun 1989 : Pengangkatan PNS

2. Tahun 2006 : Petugas CMHN

3. Tahun 2005- sekarang : Ka.Sub.Bid Keperawatan III RS. Jiwa Provsu

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vi

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ............................................................................................................. i ABSTRACT............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL.................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... x BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2. Permasalahan ............................................................................... 7 1.3. Hipotesis ...................................................................................... 7 1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8 1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 9 2.1. Skizofrenia ................................................................................... 9 2.1.1. Etiologi Skizofrenia.����������................. 11 2.1.2. Kriteria Diagnostik Skizofrenia�������............ 14 2.1.3. Tipe-tipe Skizofrenia...........................������..... 16 2.1.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis�������....... 19 2.1.5. Prognosis .........................�����������.... 20 2.2.. Ketidakmampuan Bersosialisasi .�����������..... 22 2.2.1. Gambaran Umum Individu yang Mengalami Ketidak mampuan Bersosialisasi ........���������...... 24 2.2.2. Ciri Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi ........�������������....... 25 2.2.3. Aspek-aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi ���.... 26

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Ketidak mampuan Bersosialisasi pada Pasien Skizofrenia ��... 30

2.3. Rehabilitasi �������������������...... 31 2.3.1. Falsafah dan Motivasi Upaya Rehabilitasi.����...... 32 2.3.2. Aspek-aspek Rehabilitasi.......................�����...... 34 2.3.3. Maksud dan Tujuan Dasar Rehabilitasi............................ 35 2.3.4. Tahap-tahap Rehabilitasi.................................................. 36 2.3.5. Arus Pasien dalam Unit Rehabilitasi ............................... 40

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vii

2.4. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia............................................ 42

2.5. Kerangka Konsep Penelitian........................................................ 48 BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................... 49 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................... 49 3.2.. Lokasi Penelitian........................................................................... 49 3.3.. Waktu Penelitian........................................................................... 50 3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................ 50 3.5. Metode Pengumpulan Data........................................................... 52 3.6. Variabel dan Definisi Operasional................................................ 59 3.7. Metode Analisis Data.................................................................... 60 BAB 4. HASIL PENELITIAN............................................................................ 62

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................. 62 4.2. Karakteristik Responden................................................................ 63 4.3. Analisa Univariat........................................................................... 67 4.4. Analisa Bivariat............................................................................. 69 BAB 5. PEMBAHASAN..................................................................................... 73 5.1. Karakteristik Penderita Skizofrenia............................................... 73 5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat Inap di RSJD Provinsi Sumatera Utara................... 74 5.3. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 79 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 80 6.1. Kesimpulan..................................................................................... 80 6.2. Saran............................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 82

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1. Distribusi Penderita yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ����������.......... 51 3.2. Distribusi Alat Ukur Ketidakmampuan Bersosialisasi.......................... 53 3.3. Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas Alat Ukur ������........... 57 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Diberi Intervensi Rehabilitasi �������������........... 64 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ..����������................................ 65 4.3. Distribusi Perolehan Skor Rata-rata Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia Berdasar Aspek-aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi ��������������������........ 67 4.4. Kriteria Penilaian Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia Berdasar Kuesioner Ketidakmampuan Bersosialisasi........ 68 4.5. Perbedaan Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi Intervensi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ��. 70 4.6. Distribusi Skor Equal Varians Penderita Skizofrenia yang

Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi ������............ 71

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

62

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Landasan Teori dan Konsep Penelitian ���������... 47 2.2. Kerangka Konsep Penelitian �������������... 48 3.1. Desain Penelitian ������������������. 49 3.2. Rumus Product Moment Karl Pearson ���������� 54 3.3. Rumus Part Whole �����������������.. 55 3.4. Rumus Analisis Varians Hoyt ������������..... 56 3.5. Rumus Pair t � test ...................................................................... 60

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

63

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Hasil Studi Pendahuluan Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara����������������. 85

2. Kuesioner Ketidakmampuan Bersosialisasi.................................... 86

3. Data Penelitian................................................................................ 95

4. Analisa Data Penelitian................................................................... 97

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

64

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak permasalahan sosial yang

muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial budaya

serta krisis ekonomi yang tidak kunjung usai. Hal ini akan semakin memicu atau

meningkatkan berbagai gangguan kejiwaan di masyarakat, dari gangguan jiwa yang

ringan hingga gangguan jiwa yang tergolong berat (Balitbang Depkes, 2001). Dengan

demikian, jelaslah bahwa jumlah penderita gangguan jiwa berat diperkirakan akan

semakin meningkat di negara-negara yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Di Indonesia diperkirakan terdapat 2 � 3 orang per 1000 orang menderita

gangguan jiwa berat (Maramis, 1994). Hasil Survey Kesehatan Mental Rumah

Tangga (SMART) tahun 1995 yang dilakukan di 11 kota di Indonesia menemukan

bahwa 185 orang per 1000 penduduk dewasa menunjukkan adanya gejala gangguan

kesehatan jiwa. Hal ini berarti bahwa dalam setiap rumah tangga di Indonesia paling

tidak terdapat 1 orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dan membutuhkan

pelayanan kesehatan.

Gangguan kejiwaan merupakan salah satu dari 4 masalah kesehatan utama

di negara-negara maju. Keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit

degeneratif, kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan (Mardjono, 1992). Salah satu

bentuk gangguan kejiwaan yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi adalah

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

65

skizofrenia, di mana hingga saat ini penanganannya belum memuaskan. Hal ini

terutama terjadi di negara-negara yang sedang berkembang karena ketidaktahuan

keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa ini (Hawari, 2003).

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan berat dan menunjukkan

adanya disorganisasi (kemunduran) fungsi kepribadian, sehingga menyebabkan

disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994). Gangguan jiwa jenis ini dapat terjadi

mulai sekitar masa remaja dan kebanyakan penderitanya adalah berjenis kelamin laki-

laki dan menjadi sakit pada usia antara 15 � 35 tahun, sedangkan pada perempuan

kebanyakan penampakan gejala antara usia 25 � 35 tahun (Kaplan, dkk, 1991).

Gangguan kejiwaan skizofrenia ini sering menyebabkan kegagalan individu dalam

mencapai berbagai keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan menyebabkan

penderita menjadi beban keluarga dan masyarakat (Candra, 2004).

Prabandari, dkk (2003) menyebutkan bahwa prevalensi skizofrenia

di Indonesia diperkirakan 1 permil, meski angka yang pasti belum diketahui karena

penelitian prevalensi skizofrenia secara khusus belum dilakukan di Indonesia.

Berdasarkan data rekam medik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

tahun 2008, diketahui bahwa dari 458 penderita yang dirawat inap yang menderita

skizofrenia berjumlah 442 orang (94,47%) dengan berbagai tipe. Penderita

skizofrenia yang dirawat inap terbanyak berasal dari kota Medan, yaitu 188 (41,04%)

dan sisanya berasal dari berbagai kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.

Mengingat bahwa skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat,

maka penderita sering memperlihatkan berbagai gejala psikopatologis secara nyata

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

66

yang membuat mereka terlihat berbeda dalam penampilan, cara berbicara dan tingkah

lakunya, sehingga keluarga dan masyarakat sering menolak keberadaan mereka.

Terjadinya pemisahan secara sosial terhadap individu yang mengalami gangguan

skizorenia membuat kehidupan sosial mereka menjadi mundur dan semakin tidak

terampil secara sosial atau penderita akan mengalami ketidakmampuan bersosialisasi

(sosial disabilitas). Ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia

tergantung dari tingkat keparahan simptom psikologis yang dialami penderita,

di mana semakin dominan tingkah laku simptomatologik menguasai seluruh tingkah

lakunya, semakin buruk juga ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami oleh

penderita.

Kontjoro (1989) menyatakan ketidakmampuan bersosialisasi merupakan

ketidakmampuan seseorang untuk bersikap dan bertingkah laku yang dapat diterima

oleh lingkungan sosialnya. Individu yang dalam kehidupannya menuruti kemauannya

sendiri, tanpa mengindahkan norma-norma sosial yang berlaku, mengganggu

lingkungan dan tidak terampil secara sosial dianggap mengalami gangguan kejiwaan

atau perilakunya menyimpang dan hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya.

Semakin berat gangguannya, maka semakin keras pula usaha masyarakat untuk

mengusir, menolak atau mengisolasi dengan alasan ketertiban, keamanan dan

ketenteraman, sehingga kondisi ini menuntut suatu penanganan yang serius dari

berbagai disiplin ilmu.

Berbagai upaya perbaikan terhadap tingkah laku simptomatik yang dialami

penderita telah dilakukan di rumah sakit jiwa, diantaranya dengan menggunakan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

67

obat-obatan psikofarmaka modern yang umumnya berhasil mempercepat hilangnya

atau kurangnya gejala-gejala psikiatrik. Namun pengobatan secara medik saja tanpa

ditindaklanjuti oleh usaha rehabilitasi akan membuat penderita akan mengalami

kekambuhan, melembaga (institusionalisasi) bahkan terjadi kronisitas (penderita

menahun yang akan memenuhi rumah sakit jiwa) sehingga menyebabkan semakin

bertambah buruknya ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami para penderita.

Dengan semakin banyaknya penderita skizofrenia yang mengalami ketidak

mampuan bersosialisasi, Direktorat Kesehatan Jiwa (1985) menyarankan agar tim

rehabilitasi yang bekerja di rumah sakit jiwa dapat mempersiapkan pasien secara

total, baik organik, biologik, psikik, sosiokultural dan vokasional, sehingga penderita

secara fisik, mental dan sosial dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat,

dapat hidup secara mandiri dan berguna dalam masyarakat. Upaya-upya untuk

mempersiapkan penderita secara total, dikenal dengan upaya rehabilitasi.

Rahabilitasi adalah suatu proses yang kompleks meliputi berbagai disiplin

ilmu dan merupakan gabungan dari usaha medik, sosial, edukasional dan vokasional

yang terpadu untuk mempersiapkan, menyalurkan/menempatkan dan membina

seseorang agar dapat mencapai kambali taraf kemampuan fungsional setinggi

mungkin (Dit. Keswa, 1982). Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita

Cacat, menyebutkan bahwa rehabilitasi adalah suatu proses refungsionalisasi dan

pengembangan untuk memungkinkan penderita cacat mampu melaksanakan fungsi

sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat dengan tujuan mengembalikan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

68

individu menjadi warga yang produktif, memiliki peranan dan dapat berinteraksi

dengan masyarakat di lingkungannya.

Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa rehabilitasi merupakan

kegiatan ekstramural dari pengobatan penderita sehingga selalu diorentasikan pada

pengobatan-pengobatan secara medis semata. Kadangkala penderita hanya diberikan

pengobatan medis tanpa memperhatikan masalah-masalah pekerjaan dan sosial

pasien. Atas dasar anggapan tersebut dan mungkin pula kurang pengertian tentang

pentingnya upaya rehabilitasi, maka ada kecenderungan pelayanannya dipisahkan

dari pengobatan atau bahkan dilakukan sekedarnya tanpa menyadari tujuannya atau

upaya rehabilitasi sama sekali tidak dilaksanakan.

Sebagian besar penderita skizofrenia yang berobat ke rumah sakit jiwa tidak

dapat segera dipulangkan dan tidak secara cepat memperoleh kondisi sebaik semula.

Penderita jenis ini merupakan bagian terbanyak yang dirawat di rumah sakit jiwa dan

mereka ini yang sebaiknya segera memperoleh pelayanan rehabilitasi. Jika penderita

tersebut tidak mendapatkan rehabilitasi akan membuat mereka tidak dapat mencapai

keterampilan sosial yang lebih baik. Kuntjoro (1989) menjelaskan bahwa jika dalam

penanggulangan penderita skizofrenia hanya ditujukan kepada gangguan klinisnya

tanpa menangani tingkah laku sosial, okupasional dan tingkah laku lainnya, berarti

pasien hanya memperoleh penyembuhan sementara, sehingga mereka akan

mengalami kekambuhan secara berulang dan akhirnya dianggap mundur (regresi).

Dari hasil penelitian aspek keluarga dan kekambuhan pada penderita

skizofrenia yang dilakukan Leff, dkk (1990) untuk mengevaluasi manfaat intervensi

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

69

psikososial pada keluarga penderita skizofrenia yang dikombinasikan dengan

pemberian neuroleptik, sebagian besar memperlihatkan hasil yang bermakna dalam

menurunkan angka kekambuhan. Oleh karenanya dianggap perlu untuk memasukkan

suatu program psikososial berupa rehabilitasi pada keluarga dalam pengobatan

skizofrenia yang sifatnya multidimensional dan interaksional.

Penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa (1985) mengenai

keadaan hubungan sosial penderita cacat psikososial memperkuat hasil penelitian

di atas. Penelitian tersebut membuktikan bahwa dari 1222 penderita rehabilitasi yang

dirawat di rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia, persentasi tinggi yaitu 29,21%

(fungsi sosialnya baik), 59,98% (sedang) dan 8,35% (kurang). Martono (1990)

menemukan bahwa ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang

dipulangkan setelah menjalani proses rehabilitasi dalam taraf yang baik karena

sebelum dipulangkan mereka telah mendapat pendidikan rehabilitasi terlebih dahulu.

Namun berdasarkan pengamatan faktual yang penulis lakukan didapati bahwa

kegiatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara belum

berjalan sebagaimana mestinya, sehingga masih banyak penderita skizofrenia yang

dirawat inap mengalami ketidakmampuan bersosialisasi pada tingkat yang buruk. Hal

ini terbukti dari hasil survey awal yang penulis lakukan pada tanggal 2 Maret 2009

terhadap 10 penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Sumatera Utara, di mana penderita berada pada skor rata-rata 2.527 yang

berarti bahwa penderita skizofrenia yang dirawat inap tanpa mengikuti kegiatan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

70

rehabilitasi akan mengalami ketidakmampuan bersosialisasi (sosial disabilitas) pada

tingkat yang buruk.

Mengingat demikian pentingnya upaya rehabilitasi terhadap pemulihan

penderita skizofrenia, maka penelitian tentang pengaruh intervensi rehabilitasi dalam

mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi menjadi penting dilakukan, mengingat

konsekuensi terjadinya ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap

kehidupan penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa

permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh intervensi rehabilitasi

terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah

Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.

1.3. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah intervensi rehabilitasi

berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi pada

penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

71

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intervensi

rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang

dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi rumah

sakit jiwa tentang pentingnya upaya rehabilitasi terhadap kesembuhan penderita

skizofrenia yang dirawat inap. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi

sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan jiwa masyarakat, khususnya

bidang promosi kesehatan dalam merancang metode promosi kesehatan dalam bentuk

rehabilitasi dalam mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

72

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Skizofrenia

Menurut Morel (dalam Coleman, dkk, 1980) menggunakan istilah demence

precoce atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang

sesuai dengan pengertian skozofrenia sekarang. Hal tersebut dilaporkan dalam bentuk

kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran/

keruntuhan fungsi intelek yang gawat sekali. Berikutnya Kraeplin (dalam Coleman,

dkk, 1980) mensistematiskan istilah tersebut menjadi dementia praecox yang

merupakan kamerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muda (praecox)

yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian.

Kraeplin percaya bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang aneh pada penderita

skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu penyakit. Pada akhirnya

Eugen Bleuler (dalam Coleman, dkk, 1980) memperkenalkan istilah skizofrenia atau

�jiwa yang terbelah�, sebab gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses

berpikir, rusaknya koherensi antara pikiran dan perasaan, serta berorientasi diri

kedalam dan menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan antara intelek dan

emosi.

Sesuai dengan perkembangannya pengertian skozofrenia semakin meluas,

seperti yang diberikan oleh Kaplan dan Sadock (1994) bahwa skozofrenia adalah

sebagai suatu gangguan dengan etiologi tidak diketahui yang ditandai oleh gejala

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

73

psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan menyangkut gangguan dalam

perasaan, berpikir dan berperilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase

prodromal, fase aktif dengan delusi, halusinasi atau keduanya dan suatu fase residual

dimana gangguan itu mungkin dalam keadaan remisi.

Halgin dan Whitbourne (1995) menyatakan skizofrenia merupakan gangguan

akibat suatu rangkaian simptom seperti gangguan dalam isi pikiran, bentuk pikiran,

persepsi, afeksi, kepekaan diri, motivasi, tingkah laku dan fungsi interpersonal.

Selanjutnya Freud (dalam Roan, 1979) mengatakan bahwa skozofrenia adalah suatu

peristiwa regresi atau penarikan diri yang narsistik akibat kelemahan struktur ego

karena faktor psikogen atau somatik. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh

Cameron dan Rychlak (1985) yaitu gangguan skizofrenia adalah usaha regresi untuk

melarikan tension dan kecemasan dengan cara mengabaikan hubungan realitas objek

interpersonal dan membentuk delusi dan halusinasi.

Defenisi yang lebih rinci mengenai skizofrenia bersumber dari Pedoman

Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Indonesia (PPDGJ-III) yang

mengemukakan bahwa gangguan skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik

dengan gangguan dasar pada kepribadian, terjadi distorsi khas proses pikir, kadang-

kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari

luar dirinya, paham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, efek abnormal

yang tidak terpadu dengan situasi nyata/sebenarnya dan autisme.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

74

2.1.1. Etiologi Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan yang tidak ditimbulkan oleh satu faktor

saja, setiap subtipe mempunyai sebab-sebab sendiri. Davidoff (1991) mengulas

beberapa penemuan yang menonjol mengenai penyebab gangguan skizofrenia.

a. Keterlibatan faktor keturunan

Secara umum dapat dikatakan semakin dekat hubungan genetiknya dengan

pasien, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menderita gangguan

tersebut. Hal ini sering disebut concordant, yaitu anak kembar dari satu telur

mempunyai kemungkinan tiga sampai enam kali lebih besar untuk sama-sama

menderita gangguan skizofrenia dibandingkan dengan anak kembar dari dua telur.

b. Faktor lingkungan

Beberapa penelitian menyatakan bahwa ibu yang terlalu melindungi,

hubungan perkawinan orang tua yang kurang sehat, kesalahan dalam pola komunikasi

diantara anggota keluarga dapat menimbulkan skizofrenia.

Skizofrenia tidak diduga sebagai suatu penyakit tunggal tetapi sebagai

sekelompok penyakit dengan ciri-ciri klinik umum. Banyak teori penting telah

diajukan mengenai etiologi dan ekspresi gangguan ini, salah satunya yang

diungkapkan oleh Residen Bagian Psikiatri UCLA (1997), yaitu:

c. Teori biologik dan genetik

Penelitian keluarga (termasuk penelitian kembar dan adopsi) sangat

mendukung teori bahwa faktor genetik peran penting dalam transmisi

skizofrenia atau paling tidak memberi suatu sifat kerawanan dan juga dapat

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

75

menjadi penyebab peningkatan insidens dari sindrom mirip-mirip skizofrenia

(gangguan kepribadian skizoafektif, skizotipik dan lainnya) yang terjadi

dalam keluarga.

d. Hipotesis neurotransmitter

Penelitian terakhir memperlihatkan adanya kelebihan reseptor dopaminergik

dalam susunan syaraf pusat (SSP) penderita skizofrenik. Pada hakekatnya neuroleptik

diduga efektif karena kemampuannya memblokir reseptor dopaminergik. Penelitian

mengenai skizofrenik yang tidak di obati juga mengungkapkan suatu kelebihan dari

reseptor dopaminergik yang secara langsung berlawanan dengan teori bahwa temuan

ini berhubungan dengan pemberian neuroleptik.

e. Pencetus psikososial

Stressor sosiolingkungan sering menyebabkan timbulnya serangan awal dan

kekambuhan skizofrenia serta dapat diduga sebagai suatu terobosan kekuatan

protektif dengan tetap mempertahankan kerawanan secara psiko biologik dalam

pengendalian. Tiga tindakan emosi yang dinyatakan (EE) di lingkungan rumah:

komentar kritis, permusuhan dan keterlibatan emosional yang berlebihan terbukti

menyebabkan peningkatan angka kekambuhan skizofrenia.

Etiologi atau penyebab skizofrenia yang lebih rinci dijelaskan oleh Kaplan

dan Sadock (1997) sebagai berikut:

a. Model diatesis-stress

Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan

lingkungan adalah model diatesis-stress. Model ini merumuskan bahwa

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

76

seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika

dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress akan

memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia.

b. Faktor biologis

Semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofiologis

untuk daerah tertentu di otak termasuk sistem limbik, korteks frontalis dan

ganglia basalis. Ketiga daerah tersebut saling berhubungan sehingga disfungsi

pada salah satu daerah tersebut mungkin melibatkan patologi primer di daerah

lainnya sehingga menjadi suatu tempat potensial untuk patologi primer pasien

skizofrenik.

c. Genetika

Penelitian klasik awal tentang genetika dari skizofrenia dilakukan di tahun

1930-an yang menemukan bahwa seseorang kemungkinan menderita skizofrenia jika

anggota keluarga lainnya juga menderita skizofrenia adalah berhubungan dengan

dekatnya hubungan persaudaraan tersebut.

d. Faktor psikososial

Klinisi harus mempertimbangkan faktor psikologis yang dapat

mempengaruhi skizofrenia karena para ahli telah membuktikan bahwa terapi

obat saja tidak cukup untuk mendapatkan perbaikan klinis yang maksimal.

Secara historis telah diperdebatkan bahwa suatu faktor psikososial secara

langsung dan secara kausatif berhubungan dengan perkembangan skizofrenia.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

77

2.1.2. Kriteria Diagnostik Skizofrenia

Kriteria diagnostik skizofrenia yang dikemukakan oleh Halgin dan

Whithbourne (1995) adalah sebagai berikut:

a. Gangguan pada isi pikiran

Delusi atau kepercayaan salah yang mendalam merupakan gangguan

pikiran yang paling umum dan sering dihubungkan dengan skizofrenia.

Delusi ini mencakup delusi rujukan, penyiksaan, kebesaran, cinta, kesalahan

diri, kontrol, nihil atau dosa dan pengkhianatan. Delusi lain berkenan dengan

kepercayaan irasional mengenai suatu proses berpikir, seperti percaya bahwa

pikiran bisa disiarkan, dimasuki yang lain atau hilang dari alam pikirannya

karena paksaan dari orang lain atau objek dari luar. Delusi somatik meliputi

kepercayaan yang salah dan aneh tentang kerja tubuh, misalnya pasien

skizofrenia menganggap bahwa otaknya sudah dimakan rayap.

b. Gangguan pada bentuk pikiran, bahasa dan komunikasi

Proses berpikir dari pasien skizofrenia dapat menjadi tidak

terorganisasi dan tidak berfungsi, kemampuan berpikir mereka menjadi

kehilangan kohesivitas dan logika, cara mereka mengekspresikan ide dalam

pikiran dan bahasa dapat menjadi tidak dapat dimengerti, akan sangat

membingungkan jika kita berkomunikasi dengan penderita gangguan pikiran.

Contoh umum gangguan berpikir adalah inkoheren, kehilangan asosiasi,

neologisme, blocking dan pemakaian kata-kata yang salah.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

78

c. Gangguan persepsi halusinasi

Halusinasi adalah salah satu simpton skizofrenia yang merupakan

kesalahan dalam persepsi yang melibatkan kelima alat indera kita, walaupun

halusinasi tidak begitu terikat pada stimulus yang di luar tetapi kelihatan

begitu nyata bagi pasien skizofrenia. Halusinasi tidak berada dalam kontrol

individu, tetapi terjadi begitu spontan walaupun individu mencoba untuk

menghalanginya.

d. Gangguan afeksi (perasaan)

Pasien skizofrenia selalu mengekspresikan emosinya secara abnormal

dibandingkan dengan orang lain. Secara umum, perasaan itu konsisten dengan

keadaan emosi, tetapi reaksi yang ditampilkan tidak sesuai dengan

perasaannya.

e. Gangguan psikomotor

Pasien skizofrenia kadang akan berjalan dengan aneh dan cara yang

berantakan, memakai pakaian aneh atau membuat mimik yang aneh atau

pasien skizofrenia akan memperlihatkan gangguan katatonik stupor (suatu

keadaan di mana pasien tidak lagi merespon stimulus dari luar, mungkin tidak

mengetahui bahwa ada orang di sekitarnya), katatonik rigid (mempertahankan

suatu posisi tubuh atau tidak mengadakan gerakan) dan katatonik gerakan

(selalu mengulang suatu gerakan tubuh).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

79

f. Gangguan kemampuan hubungan interpesonal

Pasien skizofrenia mengalami kesulitan dalam mengadakan hubungan dengan

orang lain karena ketidakmampuan mengontrol keadaan emosi dan karena keanehan

dari pikiran dan tingkah laku mereka. Akhirnya orang lain menjauhi mereka dan

bagian terpenting kesempatan dari hubungan dengan realita menjadi hilang. Ada juga

pasien skizofrenia yang mengadakan isolasi dengan sendirinya. Isolasi sosial akan

selalu menyebabkan kerusakan dalam hubungan sosial, setelah sekian lama mereka

akan ditolak dan diperlakukan jauh kedalam alam fantasi dan delusi.

g. Gangguan kepekaan diri

Pasien skizofrenia selalu bingung akan identitas keberadaan mereka dan

mereka tidak begitu pasti akan keberadaan diri mereka yang benar atau tidak dan

selalu bertanya-tanya keberadaan dirinya yang pasti.

h. Gangguan motivasi

Pasien skizofrenia mungkin akan mendapatkan bahwa dirinya tidak

termotivasi yang dikarenakan kekurangan dorongan atau interest (keinginan)

dalam mengikuti suatu kejadian tingkah laku atau karena adanya ambivalensi

dalam suatu pemilihan.

2.1.3. Tipe-tipe Skizofrenia

Tipe skizofrenia menurut ICD-X dan PPDGJ III meliputi:

a. Skizofrenia Paranoid (F2.0)

Skizofrenia jenis ini yang paling sering dijumpai di negara manapun.

Gambaran klinis didominasi oleh waham yang secara relatif stabil, sering kali bersifat

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

80

paranoid diserta oleh halusinasi, terutama halusinasi pendengaran. Gangguan-

gangguan afektif, dorongan kehendak (volition) dan pembicaraan serta gejala-gejala

katatonik tidak menonjol.

b. Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)

Suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan afektif yang jelas dan secara

umum juga dijumpai waham dan halusinasi yang bersifat mengambang serta terputus-

putus (flagmentar), perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat

diramalkan serta umumnya mannerisme. Suasana perasaan (mood) pasien dangkal

dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau

perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap

yang angkuh dan agung (lofty manner). Proses pikir mengalami disorganisasi dan

pembicaraan tak menentu serta inkoheren. Ada kecenderungan tetap menyendiri

(solitary) dan perilaku tampak hampa tujuan dan hampa perasaan.

c. Skizofrenia Katatonik (F20.2)

Gangguan psikomotor yang menonjol merupakan gambaran yang

penting dan dominan serta dapat bervariasi antara kondisi ekstrim seperti

hiperkinesis dan stupor atau antara sifat penurut yang otomatis dan

negativisme. Sikap dan posisi tubuh yang dipaksakan dapat dipertahankan

untuk jangka waktu yang lama. Episode kegelisahan disertai kekerasan

(violent) mungkin merupakan gambaran keadaan ini yang menyolok.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

81

d. Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)

Kondisi-kondisi yang memenuhi kriteria diagnostik umum untuk

skizofrenia tetapi tidak sesuai dengan subtipe paranoid, hebefrenik dan

katatonik atau memperlihatkan gejala lebih dari satu sub tipe tanpa gambaran

predominasi yang jelas untuk suatu kelompok diagnosis yang khas.

e. Depresi Pasca-Skizofrenik (F20.4)

Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama dan timbul sesudah

suatu serangan penyakit skizofrenia. Beberapa gejala skizofrenik harus tetap ada

tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya. Gangguan depresif ini disertai

oleh suatu peningkatan resiko bunuh diri.

f. Skizofrenia Residual (F20.5)

Suatu stadium kronis dalam perkembangan gangguan skizofrenia,

di mana telah terjadi progresi yang jelas dari stadium awal (terdiri dari satu

atau lebih episode dengan gejala psikotik yang memenuhi kriteria umum

untuk skizofrenia) ke stadium lebih lanjut yang ditandai secara khas oleh

gejala-gejala negatif jangka panjang walaupun belum tentu ireversibel.

g. Skizofrenia Simpleks (F20.6)

Suatu kelainan yang tidak lazim ada perkembangan yang bersifat

perlahan tetapi progresif mengenai keanehan tingkah laku, ketidakmampuan

untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan penurunan kinerja secara

menyeluruh, tidak terdapat waham dan halusinasi. Ciri-ciri negatif yang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

82

menonjol adalah afek yang menumpul, hilangnya dorongan kehendak dan

bertambahnya kemunduran sosial.

h. Skizofrenia lainnya (F20.8)

Termasuk skizofrenia senestopatik, gangguan skizofreniform yang Tak

Tergolongkan. Tidak termasuk gangguan skizofrenia akut, skizofrenia siklik,

skizofrenia laten.

i. Skizofrenia YTT (F20.9)

Tipe-tipe skizofrenia yang tak tergolongkan

2.1.4. Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Perjalanan penyakit skizofrenia yang dijelaskan oleh Kaplan dan Sadock

(1997) bahwa suatu pola gejala premorbid mungkin merupakan tanda pertama dari

penyakit, walaupun gejala biasanya dikenali secara retrospektif. Secara karakteristik,

gejala dimulai pada masa remaja diikuti dengan perkembangan gejala prodromal

dalam beberapa hari sampai beberapa tahun. Onset gejala yang mengganggu terlihat

disesuaikan oleh suatu perubahan sosial atau lingkungan seperti pindah sekolah,

pengalaman dengan kematian sanak saudara. Sindroma prodromal (fase awal

penyakit) dapat berlangsung selama satu tahun atau lebih sebelum onset gejala

psikotik yang jelas.

Setelah episode psikotik yang pertama, pasien memiliki periode

pemulihan yang bertahap yang dapat diikuti oleh lamanya periode fungsi

yang relatif normal, tetapi relaps biasanya terjadi jika pola umum dari

penyakit yang ditemukan dalam lima tahun pertama setelah diagnosis

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

83

biasanya memperkirakan perjalanan yang diikuti pasien. Masing-masing

relaps psikosis diikuti oleh pemburukan lebih lanjut pada fungsi dasar pasien.

Perjalanan klasik skizofrenia adalah satu eksaserbasi dan remisi. Perbedaan

utama antara skizofrenia dan gangguan mood adalah pasien skizofrenia gagal

untuk kembali ke fungsi dasar setelah masing-masing relaps. Seringkali suatu

depresi pasca psikotik yang dapat diobservasi secara klinis mengikuti suatu

episode psikotik dan kerentanan pasien skizofrenik terhadap stress biasanya

selama hidup.

Gejala positif cenderung menjadi parah dengan berjalannya waktu,

tetapi gejala negatif yang menimbulkan ketidakmampuan secara sosial atau

gejala defisit dapat meningkat keparahannya. Walaupun kira-kira sepertiga

dari semua pasien skizofrenik mempunyai eksistensi sosial yang marginal

atau terintegrasi, sebagian besar memiliki kehidupan yang ditandai oleh tidak

adanya tujuan, inaktivitas, perawatan di rumah sakit yang sering dan tinggal

di lingkungan perkotaan, tunawisma dan kemiskinan.

2.1.5. Prognosis

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa lebih dari periode 5 sampai 10

tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit karena skizofrenia,

hanya kira-kira 10% sampai 20% pasien dapat digambarkan memiliki hasil yang baik,

lebih dari 50% pasien dapat digambarkan memiliki hasil yang buruk dengan

perawatan di rumah sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood

berat dan usaha bunuh diri. Rentang angka pemulihan yang dilaporkan di dalam

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

84

literatur adalah 10% sampai 60% dan perkiraan yang beralasan adalah bahwa 20%

sampai 30% dari semua pasien skizofrenia mampu menjalani kehidupan yang agak

normal. Kira-kira 20% sampai 30% dari pasien terus mengalami gejala yang sedang

dan 40% sampai 60% dari pasien terus terganggu secara bermakna oleh gangguannya

selama seumur hidupnya (Kaplan dan Sadock, 1997).

Gambaran yang menunjukkan prognosis baik dan buruk dalam skizofrenia

(Kaplan dan Sadock, 1997) digambarkan di bawah ini.

a. Skizofrenia prognosis baik

Berkaitan dengan onset lambat, faktor pencetus yang jelas, onset akut, riwayat

sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baik, gejala gangguan mood (terutama

gangguan depresif), menikah, riwayat keluarga gangguan mood, sistem pendukung

yang baik dan gejala positif.

b. Skizofrenia prognosis buruk

Berkaitan dengan onset muda, tidak ada faktor pencetus, onset tidak jelas,

riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang buruk, perilaku menarik diri,

austistik, tidak menikah, bercerai, atau janda/duda, riwayat keluarga skizofrenia,

sistem pendukung yang buruk, gejala negatif, tanda dan gejala neurologist, riwayat

trauma prenatal, tidak ada remisi dalam tiga tahun, sering relaps dan riwayat

penyerangan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

85

2.2. Ketidakmampuan Bersosialisasi

Menurut World Health Organization (WHO, 1989) ketidakmampuan

bersosialisasi (social disability) adalah ketidakmampuan individu dalam melakukan

hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Karena

ketidakmampuan mereka untuk bersosialisasi, beberapa individu memiliki masalah

untuk menjalani hidup bersama dengan individu normal. Mereka sulit untuk

melakukan semua aktivitas seperti yang dilakukan oleh individu normal yang ada

di sekitarnya.

Kuntjoro (1989) menjelaskan bahwa kemunduran sosial atau ketidak

mampuan bersosialisasi adalah ketidakmampuan individu untuk bersikap dan

bertingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Individu yang dalam

kehidupannya menuruti kemauan sendiri tanpa mengidentifikasikan norma sosial dan

mengganggu lingkungan dianggap tidak terampil secara sosial atau disebut

mengalami ketidakmampuan bersosialisasi atau kemunduran sosial. Individu hidup

dalam dunianya sendiri (autistik) yang tidak dapat dimengerti dan tidak dapat

diterima oleh orang lain. Hal ini berarti pula individu tidak mengindahkan tuntutan

lingkungan sosialnya atau tidak mampu menyesuaikan diri yang selanjutnya oleh

WHO (1980) disebut sebagai cacat psikososial (psychosocial disability).

Pengertian yang lebih rinci mengenai ketidakmampuan bersosialisasi

diungkapkan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa (1996), yaitu suatu keadaan di mana

individu bertingkah laku yang tidak lazim, kacau atau secara sosial tidak dapat

diterima atau tidak pantas muncul. Tingkah laku yang tidak lazim adalah tingkah laku

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

86

yang diperlihatkan oleh pasien yang sifatnya tidak biasa, aneh dan kadang-kadang

tidak dapat diterima oleh masyarakat. Namun perlu diperhatikan pula bahwa gaya

hidup individu berbeda dari gaya hidup orang lain, terutama jika ia berasal dari suku

atau masyarakat kebudayaan tertentu.

Di Indonesia istilah cacat mempunyai arti dari ketiga keadaan berikut:

�impairment, disabilities dan handicap�, karena sangat luasnya pengertian istilah-

istilah tersebut, maka Forum Asean merekomendasikan penggunaan definisi-definisi

yang ditetapkan oleh WHO (1989) dengan maksud untuk memudahkan kepentingan

komunikasi. Istilah-istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:

a. Impairment

Impairment adalah hilangnya atau adanya kelainan (abnormalitas) dari pada

struktur atau fungsi yang bersifat psikologik, fisiologik atau anatomik. Cacat dapat

bersifat sementara (temporer) ataupun menetap (permanen). Termasuk di sini apa saja

yang biasa disebut dengan anomali defect yang terjadi pada anggota gerak, organ,

jaringan atau struktur tubuh, termasuk sistem fungsi mental. Kondisi cacat merupakan

eksteriorasi keadaan patologik yang prinsipnya mencerminkan gangguan kesehatan

yang terjadi pada tingkat organ.

b. Disabilities (disability)

Disability merupakan keterbatasan atau kurangnya kemampuan (akibat dari

adanya cacat) untuk melakukan kegiatan dalam batas-batas dan cara yang dianggap

normal bagi manusia. Kondisi ini dapat bersifat sementara, menetap dan membaik

atau memburuk. Dapat timbul sebagai akibat langsung adanya cacat atau secara tak

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

87

langsung sebagai reaksi individu, khususnya secara psikologik pada cacat fisik dan

sensorik.

c. Handicap

Handicap adalah kemunduran pada seseorang akibat adanya cacat atau

disabilitas yang membatasi atau mencegahnya untuk dapat berperan normal bagi

individu (sesuai umur, sex dan faktor sosial budaya). Kondisi ini ditandai dengan

adanya ketidaksesuaian antara prestasi seseorang atau statusnya dengan harapannya

atau kelompoknya. Handicap merupakan sosialisasi dari pada cacat dan disabilitas

dan mencerminkan konsekwensi bagi individu dalam budaya, sosial, ekonomi dan

lingkungannya yang berpangkal pada adanya cacat dan disabilitas.

2.2.1. Gambaran Umum Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi

Individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi digambarkan oleh

WHO (1989), bahwa angka rata-rata kematian diantara individu yang mengalami

ketidakmampuan bersosialisasi lebih banyak dibanding individu yang normal.

Seringkali kekurangan perhatian dalam sosialisasi tentang faktor lingkungan dapat

menyebabkan dan menggandakan ketidakmampuan bersosialisasi. Individu yang

mengalami ketidakmampuan bersosialisasi tidak memiliki kunci masuk kedalam

kelompok masyarakat dan kesempatan untuk bersama-sama dengan masyarakat lain,

seperti lembaga kesehatan, sekolah dan institusi pendidikan, program pelatihan

keahlian, program pelatihan kerja dan pekerjaan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

88

Di beberapa negara, wanita dewasa yang mengalami ketidakmampuan

bersosialisasi dapat ditolak suami dan diasingkan oleh anak-anaknya, bahkan individu

dewasa yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi hanya mempunyai

pendidikan yang rendah dibandingkan individu dewasa yang normal. Pemisahan

secara sosial terhadap individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi

semakin memperburuk keadaannya. Di kebanyakan lingkungan masyarakat individu

yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi dipisahkan dari individu yang

normal karena kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Sikap negatif dan

perilaku yang mendiskriminasikan individu yang mengalami ketidakmampuan

bersosialisasi dianggap sebagai suatu keharusan.

2.2.2. Ciri Individu yang Mengalami Ketidakmampuan Bersosialisasi

WHO (1989) menetapkan bahwa individu mengalami ketidakmampuan

bersosialisasi jika ia tidak dapat melakukan aktivitas yang biasanya dapat dilakukan

oleh individu normal berupa: tidak dapat makan dan minum sendiri, tidak bisa

menjaga kebersihan diri, tidak mampu memakai pakaian sendiri, tidak mengerti

instruksi yang mudah/simpel, tidak mampu atau merasa sulit dalam mengekspresikan

kebutuhan, pikiran dan perasaannya, tidak mengerti gerakan dan tanda-tanda untuk

komunikasi, tidak mampu menggunakan gerakan-gerakan dan tanda-tanda untuk

komunikasi yang dimengerti oleh individu lain, tidak dapat berkomunikasi dengan

berbicara dan menggunakan bahasa dengan individu lain di sekelilingnya, tidak ikut

bergabung dalam aktivitas keluarga, tidak turut melakukan aktivitas dalam

masyarakat, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mempunyai penghasilan yang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

89

memadai untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, kesulitan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga.

2.2.3. Aspek-Aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi

Menurut Kuntjoro (1989), aktivitas pasien yang mengalami ketidakmampuan

bersosialisasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu (a). Tingkah laku

yang berhubungan dengan kegiatan kebutuhan hidup sehari-hari (activity daily living

= ADL), (b). Tingkah laku sosial dan (c). Tingkah laku okupasional yang dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Activity Daily Living (ADL)

Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-

hari yang meliputi:

1) Bangun tidur, yaitu semua tingkah laku/perbuatan pasien sewaktu bangun

tidur.

2) Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), yaitu semua bentuk

tingkah laku/perbuatan yang berhubungan dengan BAB dan BAK.

3) Waktu mandi, yaitu tingkah laku sewaktu akan mandi, dalam kegiatan mandi

dan sesudah mandi.

4) Ganti pakaian, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan keperluan

berganti pakaian.

5) Makan dan minum, yaitu tingkah laku yang dilakukan pada waktu, sedang

dan setelah makan dan minum.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

90

6) Menjaga kebersihan diri, yaitu perbuatan yang berhubungan dengan

kebutuhan kebersihan diri, baik yang berhubungan dengan kebersihan

pakaian, badan, rambut, kuku dan lain-lain.

7) Menjaga keselamatan diri, yaitu sejauhmana pasien mengerti dan dapat

menjaga keselamatan dirinya sendiri, seperti, tidak menggunakan/menaruh

benda tajam sembarangan, tidak merokok sambil tiduran, memanjat ditempat

yang berbahaya tanpa tujuan yang positif.

8) Pergi tidur, yaitu perbuatan yang mengiringi seorang pasien untuk pergi tidur.

Pada pasien gangguan jiwa tingkah laku pergi tidur ini perlu diperhatikan

karena sering merupakan gejala primer yang muncul pada gangguan jiwa.

Dalam hal ini yang dinilai bukan gejala insomnia (gangguan tidur) tetapi

bagaimana pasien mau mengawali tidurnya.

b. Tingkah laku sosial

Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan kebutuhan sosial pasien

dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi

1) Kontak sosial terhadap teman, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan

hubungan sosial dengan sesama pasien, misalnya menegur kawannya,

berbicara dengan kawannya dan sebagainya.

2) Kontak sosial terhadap petugas, yaitu tingkah laku pasien untuk melakukan

hubungan sosial dengan petugas seperti tegur sapa, menjawab pertanyaan

waktu ditanya, bertanya jika ada kesulitan dan sebagainya.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

91

3) Kontak mata waktu berbicara, yaitu sikap pasien sewaktu berbicara dengan

orang lain seperti memperhatikan dan saling menatap sebagai tanda adanya

kesungguhan dalam berkomunikasi.

4) Bergaul, yaitu tingkat laku yang berhubungan dengan kemampuan bergaul

dengan orang lain secara kelompok (lebih dari dua orang).

5) Mematuhi tata tertib, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan ketertiban

yang harus dipatuhi dalam perawatan rumah sakit.

6) Sopan santun, yaitu tingkah laku yang berhubungan dengan tata krama atau

sopan santun terhadap kawannya dan petugas maupun orang lain.

7) Menjaga kebersihan lingkungan, yaitu tingkah laku pasien yang bersifat

mengendalikan diri untuk tidak mengotori lingkungannya, seperti tidak

meludah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan

sebagainya.

c. Tingkah laku okupasional

Adalah tingkah laku yang berhubungan dengan kegiatan seseorang untuk

melakukan pekerjaan, hobby dan rekreasi sebagai salah satu kebutuhan

kehidupannya yang meliputi:

1) Tertarik pada kegiatan/pekerjaan, yaitu timbulnya rasa tertarik untuk berbuat

sesuatu, baik berupa pekerjaan, hobi dan rekreasi, seperti menyapu, membantu

orang lain, bermain, menonton dan sebagainya.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

92

2) Bersedia melakukan kegiatan/pekerjaan, yaitu bentuk kegiatan yang dilakukan

pasien untuk bekerja, berekreasi, melaksanakan hobi atau melakukan kegiatan

positif lainnya, seperti sembahyang dan membaca.

3) Aktif/rajin melakukan kegiatan atau pekerjaan, yaitu tingkah laku pasien yang

bersedia melakukan kegiatan dengan menunjukkan keaktifan/kerajinannya.

4) Produktif dalam melakukan kegiatan, yaitu adanya hasil perbuatan yang dapat

diamati/observasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.

5) Terampil dalam melakukan kegiatan/pekerjaan, yaitu sejauhmana pasien

memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam melakukan

tindakannya (wajar, tidak kaku, enak dilihat orang sehingga tidak

menimbulkan rasa khawatir bagi petugas/orang lain).

6) Menghargai hasil pekerjaan dan milik pribadi, yaitu tingkah laku pasien untuk

menghargai (punya tenggang rasa) terhadap hasil pekerjaannya sendiri dan

hasil pekerjaan orang lain.

7) Bersedia menerima perintah, larangan dan kritik, yaitu sikap dan perbuatan

pasien terhadap perintah, larangan maupun kritik dari orang lain. Sikap dan

perbuatan tersebut berupa reaksi pasien bila diperintah/disuruh, dilarang/

dikritik, reaksi tersebut dapat lambat, cepat, menolak, tak mengindahkan dan

sebagainya.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

93

2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Pasien Skizofrenia

Birchwood (1987) membuktikan bahwa munculnya gejala-gejala kekambuhan

dan ketidakmampuan adaptasi sosial pada penderita skizofrenia adalah berhubungan

dengan cara dan efektivitas keluarga dalam mengatasi permasalahan, hilangnya

kohesi dalam keluarga, cara mengambil keputusan yang tidak konsisten dan beban

keluarga yang dirasa berlebihan.

Liberman (1989) menambahkan bahwa yang mengakibatkan makin buruknya

ketidakmampuan bersosialisasi diantara penderita skizofrenia adalah jumlah dan

bentuk stressor dalam kehidupan, ketidakmampuan menyelesaikan masalah dan

dukungan sosial yang kurang.

Penelitian Klerman (1971) menggambarkan bahwa timbulnya social

functioning impairment diakibatkan oleh tingkah laku simptomatik yang dialami oleh

penderita skozofrenia tersebut. Weissman dan Bothwell (1976) melanjutkan

penelitian tersebut dan menambahkan bahwa semakin buruk simptomatik

psikiatriknya akan semakin buruk juga social functioning.

Direktorat Kesehatan Jiwa (1997) menyatakan bahwa kadang-kadang pasien

skizofrenia tidak dapat diterima dengan baik oleh lingkungan keluarga dan

masyarakat yang dapat menimbulkan dan memperparah ketidakmampuan

bersosialisasi yang diderita oleh penderita skizofrenia. Hal ini disebabkan oleh

bermacam faktor, diantaranya adalah:

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

94

a. Sebagian masyarakat percaya kecacatan akibat hukuman Tuhan, pengaruh

makhluk halus dan akibat berhubungan dengan penderita skizofrenia,

karenanya keluarga dan masyarakat menempatkan penderita di rumah.

Kondisi ini akan mengakibatkan penderita mempunyai perasaan bahwa

kedudukannya dalam keluarga kurang penting dibandingkan lainnya.

b. Akibat gangguan yang dideritanya beberapa penderita skizofrenia terlihat berbeda

dalam penampilan, cara berbicara dan tingkah lakunya, sehingga keluarga dan

masyarakat sering mempunyai pendapat bahwa penderita skizofrenia berbeda

dengan mereka.

c. Anak-anak atau orang dewasa terkadang tidak memperhatikan apa yang dikatakan

penderita atau menertawakan kesulitan penderita. Mereka memandang penderita

kurang penting dibandingkan masyarakat lain.

d. Keluarga dan masyarakat yang menetawarkan penderita skozofrenia karena

mereka tidak mengerti penderita skizofrenia dan tidak mengetahui mengenai

kecacatan dan penyebabnya.

2.3. Rehabilitasi

Menurut WHO Expert Commite on Medical Rehabilitation rehabilitasi adalah

serangkaian usaha yang terkoordinasi, terdiri dari upaya medis, sosial, eduksional dan

vokasional untuk melatih kembali seseorang (yang handicap) agar dapat mencapai

kemampuan fungsional pada taraf setinggi mungkin (Dit. Keswa, 1997).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

95

Sejalan dengan pendapat di atas, Peraturan Pemerintah R.I No. 36 Tahun 1980

tentang usaha kesejahteraan sosial bagi penderita cacat yang menerangkan bahwa

rehabilitasi merupakan proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk

memungkinkan penderita cacat mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar

dalam kehidupan masyarakat (Dit. Keswa, 1985).

2.3.1. Falsafah dan Motivasi Upaya Rehabilitasi

Sesudah perang dunia II, upaya rehabilitasi berkembang pesat dan mempunyai

dasar falsafah yang lebih kokoh, sejalan dengan berkembangnya faham hak azasi

manusia. Falsafah rehabilitasi berubah �from charity to right�, berarti bahwa

pertolongan dalam upaya rehabilitasi dijalankan berdasarkan pemberian hak azasi

sebagai manusia seutuhnya. Dasar ini kiranya sesuai dengan falsafah Pancasila

sebagai falsafah Negara Republik Indonesia, khususnya dengan sila perikemanusiaan

yang adil dan beradab dan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di samping didasari oleh falsafah kemanusiaan, upaya rehabilitasi juga

didorong atas pertimbangan ekonomi. Melalui upaya rehabilitasi diharapkan

ketergantungan pasien terutama ketergantungan secara ekonomi dapat diperpendek.

Dengan demikian beban keluarga dapat diperingan, karena pasien setelah

memperoleh pelayanan rehabilitasi diarahkan menjadi individu yang berswadaya,

swasembada (mandiri) dan berguna di dalam masyarakat. Di samping itu dengan

adanya rehabilitasi dampak kecacatan yang ada pada diri pasien baik terhadap diri,

keluarga maupun masyarakat dapat diperkecil atau sama sekali dihilangkan.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

96

Atas dasar pengembalian hak azasi yang ada pada diri pasien, pasien

akan mempunyai arti yang lebih positif baik bagi upaya rehabilitasi itu sendiri

maupun bagi rehabilitannya, karena bantuan yang diberikan dalam upaya

rehabilitasi kepada rehabitan dimaksudkan agar mampu mengembalikan

kesadaran, kemauan, potensi, inisiatif dan sebagainya sehingga akhirnya

rehabilitan mampu menolong dirinya sendiri dan dapat mempertahankan hak

azasinya untuk hidup bersama warga masyarakat yang lain.

Menurut Dit. Keswa (1985), untuk memperkuat motivasi para petugas

rehabilitasi pasien mental kiranya perlu diketahui beberapa prinsip yang

memungkinkan bahwa rehabilitasi pasien mental itu dapat dijalankan, antara

lain:

a. Gangguan mental tidak pernah merusak seluruh kepribadian manusia atau

tingkah lakunya. Hal ini berarti bahwa bagaimanapun parahnya penyakit

yang diderita seorang pasien mental selalu masih ada kepribadian dan

tingkah laku yang sehat dalam diri pasien tersebut. Merupakan kewajiban

ahli terapi dan rehabilitasi mental untuk menemukan bidang-bidang

tersebut dan perlu menilai potensi dari bidang-bidang itu untuk lebih

dikembangkan lagi.

b. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan atau dibina kepada jurusan

yang mengandung sejumlah reaksi/respons yang baru. Selanjutnya dapat

diharapkan bahwa pasien mental dapat dilatih untuk memberikan reaksi/

response yang tertentu yang lebih efektif.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

97

c. Tingkah laku manusia selalu mengindahkan ada/tidak adanya faktor-faktor

tertentu (khususnya faktor yang dapat menimbulkan tekanan sosial pada

individu) sehingga dengan demikian reaksi/respons manusia tersebut

sampai taraf tertentu dapat diramalkan, sehingga perlahan-lahan pasien

mental dapat dilatih untuk mentaati peraturan permainan.

d. Sikap dan tekanan sosial dalam kelompok sangat penting dalam

menunjang atau menghambat tingkah laku individu dalam kelompok

sosial tersebut. Menciptakan suasana kebersamaan dalam terapi agar

tercipta rasa tanggung jawab, rasa keadilan dan rasa kemanusiaan.

e. Rehabilitasi adalah proses transisi dan proses kesiapan ke arah

pengembalian pasien mental kemasyarakatan dan oleh sebab itu

masyarakat perlu menghayati pentingnya peranan yang dipegangnya

dalam proses rehabilitasi tersebut.

2.3.2. Aspek-Aspek Rehabilitasi

Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa (1985), aspek-aspek rehabilitasi adalah

sebagai berikut:

a. Medik

Suatu usahya rehabilitasi yang bertujuan untuk mengurangi kecacatan serta

meningkatkan kemampuan yang ada secara medis/psikiatris dengan menggunakan

obat-obatan psikofarmaka.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

98

b. Psikologik dan Sosial

Merupakan suatu usaha rehabilitasi yang bertujuan mempersiapkan individu

agar sejauh mungkin mampu melaksanakan fungsi psikis dan sosialnya secara wajar

dalam masyarakat dengan menggunakan terapi-terapi psikologi dan sosial berupa

psikoterapi individual dan kelompok, terapi keluarga, terapi rekreasi, terapi kesenian,

terapi olah raga dan lain-lain untuk tercapainya penyesuaian diri, harga diri juga

tercapainya pandangan dan sikap yang sehat dari masyarakat terhadap rehabilitan.

c. Reedukasi dan Vokasional

Suatu usaha rehabilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan taraf

pengetahuan individu yang sesuai dengan kemampuan dan ketidak

mampuannya dengan meningkatkan taraf pengetahuan individu sehingga

individu dapat bekerja/berusaha secara produktif dan berguna.

c. Legislatif dan Administratif

Usaha rehabilitasi yang bertujuan kearah terbentuknya peraturan perundang-

undangan yang mengatur usaha rehabilitasi pasien mental.

2.3.3. Maksud dan Tujuan Dasar Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan suatu usaha terpadu untuk mengembalikan

kemampuan individu ketaraf yang akseptabel. Dari pengertian tersebut dapat

dirumuskan maksud dan tujuan rehabilitasi pasien mental untuk mencapai perbaikan

fisik dan mental sebesar-besarnya, penempatan/penyaluran dalam pekerjaan dengan

kapasitas maksimal, penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

99

memuaskan sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang

berswadaya, swasembada (mandiri) dan berguna.

Tujuan rehabilitasi yang digariskan peraturan pemerintah R.I No. 36

tahun 1980 tentang usaha kesejahteraan sosial bagi penderita cacat adalah

untuk mengembalikan dan mengembangkan fungsi fisik, mental dan sosial

sehingga penyandang cacat tersebut bisa berfungsi dalam masyarakat sesuai

dengan kemampuan, bakat, taraf pendidikan dan pengalaman (Dit. Keswa,

1985). Sejalan dengan pendapat tersebut, WHO (1980) merumuskan tujuan

rehabilitasi sebagai penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi daripada

tindakan medik, sosial, pendidikan dan vokasional untuk melatih kembali

individu kearah kemungkinan tertinggi dari tingkatan kemampuan fungsional.

2.3.4. Tahap-tahap Rehabilitasi

Upaya rehabilitasi tersebut menurut Direktorat Kesehatan Jiwa (1985)

merupakan proses yang bertahap untuk mengembalikan individu baik hak dan

fungsinya sebagai warga masyarakat yang mandiri dan berguna. Proses usaha tersebut

diatur melalui tahap kerja sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan serangkaian upaya untuk mempersiapkan

rehabilitan agar selanjutnya dapat disalurkan kedalam masyarakat, melalui kegiatan:

1) Seleksi, evaluasi dan uji kerja (work assesment).

Seleksi dilakukan atas dasar case conference yang dihadiri oleh masing-

masing anggota team profesi, yang mempertimbangkan hasil evaluasinya

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

100

dengan dasar musyawarah menuju suatu kesimpulan untuk membuat suatu

program yang jelas dan terperinci untuk masing-masing rehabilitan. Hasil

seleksi yang berupa program untuk rehabilitan langsung menentukan apakah

seorang rehabilitan dapat mengikuti proses rehabilitasi secara lengkap (yaitu

mengikuti terapi kerja dan latihan kerja atau dipersiapkan ke sheltered

workshop) atau cukup mengikuti terapi kerja saja atau belum dapat diberikan

aktivitas dalam unit rehabilitasi, sehingga sementara ditangguhkan

rehabilitasinya (masih memerlukan pelayanan medik psikiatrik secara

intensif).

2) Terapi kerja (okupasiterapi/occupational therapy)

Atas dasar hasil seleksi, pasien selanjutnya dikirimkan ke Terapi kerja untuk

diberi aktivitas terapi sesuai dengan saran dan program hasil seleksi tersebut.

Kegiatan yang dilakukan umumnya dan seharusnya dalam waktu yang relatif

singkat, sebaiknya tidak lebih dari dua atau tiga minggu untuk setiap pasien.

Tugas pokok petugas terapi kerja adalah membangkitkan aktivitas positif

melalui pekerjaan atau aktivitas lain (diskusi, bermain, relaksasi dan lain-lain)

yang bersifat terapeutik dan mengevaluasi perkembangan tingkah laku pasien

secara teratur dan kontinu (dari hari ke hari), terapis dapat memulihkan/

meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan komunikasi, daya ingat,

kemauan dan sebagainya melalui berbagai kegiatan yang sesuai dengan diri

pasien.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

101

3) Latihan kerja (vocational training).

Rehabilitan yang mengikuti latihan kerja adalah yang telah diseleksi dan

diprogramkan untuk mengikuti latihan kerja agar mereka mereka memiliki

keterampilan kerja sebagai bekal untuk kembali kemasyarakat sebagai warga

yang mandiri dan berguna. Dalam melatih kerja hendaknya tingkat kesukaran

pekerjaan tersebut selalu diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan

rehabilitan.

4) Latihan keterampilan sosial (social skills training).

Sering disebut sebagai terapi keterampilan sosial (social skills therapy), yaitu

teknik latihan dengan menggunakan hadiah ekonomi untuk meningkatkan

kemakmuran sosial, kemampuan memenuhi kebutuhan diri sendiri, latihan

komunikasi interpersonal.

b. Tahap Penempatan/Penyaluran

Setalah rehabilitan dipersiapkan melalui kegiatan seleksi terapi dan latihan

kerja, maka selanjutnya adalah penempatan kedalam masyarakat. Usaha penempatan

ini tidak lain merupakan tujuan akhir upaya rehabilitasi yaitu menyalurkan rehabilitan

ke masyarakat sebagai warga masyarakat yang mandiri dan berguna. Penempatan

dapat dilakukan kedalam keluarga atau masyarakat, ke instansi lain seperti

perusahaan atau panti rehabilitasi serta ditempatkan kedalam sheltered workshop.

Penyaluran keluarga berfungsi untuk mempertahankan kesehatan rehabilitan

dan untuk menjaga hubungan antara rehabilitan dengan keluarga atau masyarakat

sekitarnya. Sheltered workshop dijalankan bagi rehabilitan yang benar-benar tidak

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

102

dapat dipulangkan keluarga/masyarakat. Bengkel kerja terlindung (sheltered

workshop) dilakukan untuk mempekerjakan rehabilitan yang terampil/memiliki

kemampuan kerja akan tetapi karena sesuatu hal mereka tidak dapat hidup bersaing

dalam masyarakat yang bersifat umum.

c. Tahap Pengawasan

Tahap pengawasan terhadap rehabilitan sudah dilakukan sejak mengikuti

persiapan rehabilitasi. Pengawasan ini dimaksudkan agar kondisi kesehatan

rehabilitan selalu terjaga, baik fisik maupun mentalnya. Untuk melakukan

pengawasan terhadap rehabilitan yang belum disalurkan perlu disediakan pelayanan

psikiatrik dalam unit rehabilitasi agar rehabilitan yang dinilai mengalami kemunduran

atau tidak pernah ada kemajuan dapat segera memperoleh terapi serta secara periodik

diperiksa keadaan kesehatannya.

Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu

pengawasan ke dalam dan pengawasan keluar. Pengawasan kedalam bertujuan

memelihara kesehatan fisik dan mental rehabilitan dengan mengadakan pelayanan

medik psikiatrik dan usaha-usaha lain yang bersifat meningkatkan kesehatan fisik dan

mental rehabilitan. Pengawasan keluar ditujukan kepada rehabilitan yang sudah

disalurkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan home visit (kunjungan

rumah), job visit (kunjungan ketempat kerja/tempat penyaluran) dan mengadakan

pelayanan after care (perawatan lanjutan bagi rehabilitan/pasien).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

103

2.3.5. Arus Pasien dalam Unit Rehabilitasi

Arus pasien dalam proses rehabilitasi pasien mental seperti tercantum dalam

Pedoman Rehabilitasi pasien Rumah Sakit Jiwa di Indonesia (Dit. Keswa, 1985)

adalah sebagai berikut:

2.3.5.1. Secara garis besar pelayanan kesehatan jiwa di rumah sakit ada tiga

kegiatan pokok, yaitu prevensi dan promosi, kurasi (pemulihan dan pelayanan)

dan rehabilitasi, serta pengembangan program.

2.3.5.2. Pasien datang dari masyarakat berobat ke rumah sakit jiwa diterima di

unit rawat jalan. Menurut Dorland (1998) pasien yang dirawat jalan adalah

seorang pasien yang datang ke rumah sakit, klinik atau balai pengobatan untuk

mendapat pengobatan, namun tidak menempati ranjang pengobatan. Dengan

demikian pasien skizofrenia yang datang kerumah sakit jiwa untuk mendapatkan

pengobatan tetapi tidak menempati ranjang perawatan. Setelah diterima

selanjutnya diadakan pemeriksaan, assesment dan diagnosis sementara terhadap

pasien, kemudian ditentukan sebagai:

1) Pasien rawat jalan dengan memperoleh terapi medik/terapi yang lain atau

untuk konsultasi psikologik atau langsung dirujuk ke instansi lain.

2) Rawat inap (opname). Pasien rawat inap ialah pasien yang memerlukan

perawatan dalam rumah sakit (Dorland, 1998). Jadi pasien skozofrenia yang

dirawat inap adalah pasien yang didiagnosa mengalami simptom-simptom

skizofrenia dan dipandang perlu untuk dirawat dalam rumah sakit.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

104

3) Untuk pasien rawat inap tersebut selanjutnya diadakan pemeriksaan yang

lebih lengkap untuk menentukan diagnosa yang tetap dan memperoleh terapi

medik secara intensif.

4) Dengan terapi medik intensif akan terjadi perubahan-perubahan/kemajuan

sehingga selanjutnya dapat ditentukan (1) dapat langsung dipulangkan

(sebagai rehabilitasi spontan), (b) tetap memperoleh terapi medik intensif

(bagi yang tidak ada kemajuan) dan (c) direhabilitasi.

5) Bagi pasien yang ditentukan untuk rehabilitasi maka prosesnya sebagai

berikut:

a) Diadakan seleksi dan pengujian kerja (work assessment).

b) Dikirim ke terapi kerja (terapi okupasi-occupational therapy).

c) Diadakan evaluasi selama mengikuti terapi kerja.

d) Atas dasar evaluasi tersebut pasien akan ditentukan sebagai pasien

yang segera dipulangkan (sebagai rehabilitasi spontan) atau diteruskan

ke latihan kerja (vocational training).

6) Diadakan evaluasi selama berada di dalam latihan kerja.

7) Atas dasar evaluasi point f tersebut ditentukan untuk:

a) Disalurkan pulang kekeluarga dengan membawa pulang bekal

keterampilan kerja (rehabilitasi vokasional).

b) Disalurkan keinstansi lain (misalnya ke panti rehabilitasi sosial, ke

tempat kerja di masyarakat dan lain-lain).

c) Ditempat dalam sheltered workshop.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

105

8) Bagi rehabilitan yang sudah disalurkan selanjutnya diadakan pengawasan

dengan:

a) Pelayanan home visit.

b) Pelayanan after carelday care/nigh care.

2.4. Pengaruh Intervensi Rehabilitasi terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia

Menurut Gorfild dan Bergin (1987) ketergangguan perilaku skizofrenia

mencakup tiga jenis tingkah laku, yaitu tingkah laku simptomatik, sosial dan tingkah

laku lainnya termasuk tingkah laku okupasional. Tingkah laku simptomatik adalah

tingkah laku yang berhubungan dengan gejala psikiatri seperti halusinasi, delusi,

autisme, bizar, agitasi dan sebagainya. Tingkah laku sosial adalah tingkah laku yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sosial seperti komunikasi, bergaul,

bersahabat, menolong orang dan lain-lain. Tingkah laku sosial dan lain-lain

dibedakan karena keduanya untuk memenuhi hidup secara sosial.

Akibat adanya tingkah laku simptomatik menyebabkan terhalangnya fungsi

sosial dan tingkah laku lainnya termasuk tingkah laku okupasional pasien dan hal itu

menyebabkan ketidakmampuan bersosialisasi penderita semakin memburuk.

Keparahan ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami penderita skizofrenia

diungkapkan oleh Goldman (1992) yang mengatakan bahwa penderita skizofrenia

berada dalam taraf terendah fungsi sosialnya. Penelitian mengukur fungsi sosial

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

106

tersebut dilakukan oleh Goldman dengan menggunakan Global Assessment of

Functioning (GAF) dalam DSM-IV.

Klerman (1971) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa tingkah

laku simptomatik yang dialami oleh para penderita skizofrenia membuat para

penderita tersebut tidak mempunyai peranan dalam kehidupan sosialnya yang

disebutnya sebagai cacat secara sosial (social role impairment). Penelitian lebih lanjut

yang dilakukan Weissman dan Bothwell (1976) juga mengungkapkan bahwa dengan

perbaikan dari tingkah laku simptomatik dapat meningkatkan peranan sosialnya.

Penderita skizofrenia yang telah mendapat pengobatan selama empat minggu dan

mengalami perubahan dalam tingkah laku simptomatiknya mendapat perbaikan

dalam peranan sosialnya.

Panjangnya waktu perawatan di rumah sakit jiwa juga dapat membuat para

penderita semakin buruk fungsi sosialnya (Gordon, et al, 1985). Untuk itu Gordon

cenderung untuk membuat perawatan dalam periode yang lebih pendek dan segera

memulangkan pasien kedalam masyarakat apabila tingkah laku simptomatiknya telah

berkurang serta menyarankan tetap berobat jalan untuk lebih memperbaiki tingkah

laku simptomatiknya.

Perawatan yang panjang di rumah sakit dapat memperburuk ketidakmampuan

bersosialisasi penderita skizofrenia, tetapi Link dan Dohrenwend (1980)

membuktikan bahwa 20% kasus penderita skizofrenia yang tidak mendapat

perawatan meningkat menjadi 40% banyaknya. Penelitian yang mereka lakukan

selanjutnya mengungkapkan pada kasus-kasus penderita yang tidak mendapat

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

107

perawatan tersebut menunjukkan fungsi sosial yang semakin memburuk dibanding

pasien skizofrenia mendapat perawatan yang memadai. Hasil penelitian mereka

mengungkapkan bahwa simptom-simptom psikiatri telah banyak menyebabkan

meningkatnya kecacatan dalam fungsi sosial (disability in social functioning)

penderita skizofrenia.

Obat-obatan psikofarmaka telah terbukti mampu mengurangi gejala psikiatrik

penderita skizofrenia yang sangat kompleks dan komplit, sehingga penderita tidak

selalu mengalami deteriorasi (pemburukan). Menurut Hartono (1997) 10%-60%

penderita skizofrenia yang langsung dipulangkan setelah gejala psikiatriknya

berkurang dapat hidup dengan agak normal. Kira-kira 20%-30% tetap menderita

gejala-gejala dan 40%-60% mengalami hendaknya berat seumur hidup sesuai data

tersebut diketahui bahwa pembaikan aspek medik saja belum cukup karena

diperlukan perawatan yang terpadu (integrated) yang meliputi aspek medik, sosial,

edukasional dan aspek okupasional untuk mengembalikan fungsi human penderita

skizofrenia agar dapat berintegrasi dengan masyarakat lingkungan sosialnya.

Dari hasil penelitian aspek keluarga dan kekambuhan pada skizofrenia yang

dilakukan Leff, dkk (1990) untuk mengevaluasi manfaat intervensi psikososial pada

penderita skizofrenia yang dikombinasikan dengan pemberian neuroleptik, sebagian

besar memperlihatkan hasil yang bermakna dalam menurunkan angka kekambuhan.

Oleh karenanya dianggap perlu untuk memasukkan suatu intervensi psikososial

berupa rehabilitasi pada pasien skizofrenia dalam pengobatan skizofrenia yang

sifatnya multidimensional dan interaksional. Kombinasi ini dikatakan oleh Martono

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

108

(1990) lebih baik dari pemberian obat saja atau intervensi psikososial saja, pemberian

obat yang rasional dan intervensi yang tepat dapat menurunkan/mencegah

kekambuhan dan meningkatkan kemampuan adaptasi sosial penderita skizofrenia.

Direktorat kesehatan jiwa (1985) mengadakan penelitian tentang keadaan

psikosial rehabilitan mengenai hubungan sosial dan menemukan bahwa dari 1222

penderita yang direhabilitasi di rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia. Persentasi

tinggi yaitu 59,98% segi fungsi sosialnya sedang, 29,21% adalah baik dan 8,35%

adalah kurang. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Gordon (1985) yang mengatakan

bahwa meskipun penderita skizofrenia sulit dalam perawatannya tetapi dari hasil

penelitiannya mengungkapkan bahwa pasien yang dalam klub rehabilitasi sudah

berkurang simptom psikologiknya dan fungsi sosialnya semakin membaik.

Weissman, dkk. (1987); Harry dan Sturt (1981) menemukan bahwa selama ini

fungsi sosial (social functioning) adalah dipengaruhi oleh simptom psikologik yang

dialami penderita mental. Semakin buruk simptom psikologiknya, maka akan

semakin buruk fungsi sosial penderita. Jadi penderita yang simptom psikologiknya

sudah membaik akan mempertinggi fungsi sosialnya. Hal ini mengindikasikan bahwa

penderita skizofrenia yang sudah membaik simptom psikologiknya dan sudah dalam

tahap rehabilitasi maka dapat membuat fungsi sosialnya lebih baik.

Martono (1990) menyatakan bahwa pemulangan/penyaluran penderita

skizofrenia ke keluarga atau masyarakat setelah menjalani program rehabilitasi

bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatannya serta

mencegah kekambuhannya. Pendapat di atas didukung oleh Hartono (1997) yang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

109

menyatakan bahwa penderita skizofrenia yang dipulangkan setelah menjalani

program rehabilitasi 72% dapat melaksanakan kembali fungsinya sebagai anggota

masyarakat yang mandiri dan berguna, sedang sisanya akibat berbagai faktor harus

kembali menjalani perawatan dalam rumah sakit (rawat inap) karena mengalami

kekambuhan.

Dengan memperhatikan berbagai uraian di atas, dapat diketahui bahwa

terdapat perbedaan taraf ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia

yang mendapat intervensi rehabilitasi dengan penderita yang tidak menadapt

intervensi rehabilitasi, di mana ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami oleh

penderita skizofrenia yang mendapat intervensi rehabilitasi lebih ringan dibandingkan

dengan penderita skizofrenia yang tidak mendapat intervensi rehabilitasi. Hal ini

dikarenakan penderita skizofrenia yang mendapat intervensi rehabilitasi sebelum

dipulangkan telah mendapatkan latihan sosial dan pendidikan vokasional, sehingga

penderita memiliki keterampilan sebagaimana yang dimiliki oleh individu normal

sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna

di lingkungan masyarakatnya.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

110

Gangguan Gangguan

Afeksi Psikomotor Gangguan Gangguan Persepsi Interpersonal

Gangguan Gangguan Bahasa dan Skizofrenia Motivasi Komunikasi Gangguan Gangguan Isi Pikiran Kepekaan Diri Tidak Mampu

Aspek Tingkah laku Bersosialisasi Activity Daily Living Tk. Laku Sosial Tk. Laku Vokasional Mampu Bersosialisasi

Intervensi Rehabilitasi

Medik Psikologis & Sosial Reedukatif & Vokasional

Sumber: Halgin & Whiteboyrne, 1985; Birchwood, 1987; Gorfild & Bergin,

1987; Left, dkk, 1990; WHO, 1989; Koentjoro, 1989; Ditkeswa, 1985.

Gambar 2.1. Landasan Teori dan Konsep Penelitian

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

111

2.5. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini menggambarkan bahwa yang akan diteliti

adalah pengaruh intervensi rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialiasi

penderita. Untuk mengetahui ketidakmampuan bersosialiasi dilakukan pengukuran

dengan menggunakan kuesioner Social Disability terhadap penderita skizofrenia yang

mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.

Mampu Bersosialiasi Intervensi Rehabilitasi Tidak Mampu Bersosialiasi Penderita Skizofrenia Mampu Bersosialiasi Tidak Intervensi Rehabilitasi Tidak Mampu Bersosialiasi

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

112

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk causal comparative studies, yaitu

ingin membandingkan dua kejadian atau peristiwa dengan melihat penyebabnya

(Arikunto, 1993). Penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek, yaitu kelompok

penderita yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi dan kelompok penderita yang

tidak diberi intervensi kegiatan rehabilitasi. Desain penelitian ini adalah sebagai

berikut:

X1 Y X2

Gambar 3.1. Desain Penelitian

X1 : Kelompok penderita yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi

X2 : Kelompok penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi

Y : Ketidakmampuan bersosialisasi

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

dengan pertimbangan bahwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera merupakan

pusat pelayanan gangguan jiwa di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kapasitas

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

113

tempat tidur untuk rawat inap 450 buah dengan rata-rata gangguan jiwa yang dirawat

inap antara 400 � 426 penderita (Rekam Medik RSJD Provsu), sehingga kondisi ini

memungkinkan untuk dijadikan lokasi penelitian. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan lahan praktek tenaga kesehatan.

3.3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai sejak pengusulan judul penelitian, penelusuran

daftar pustaka, survei pendahuluan, persiapan proposal penelitian konsultasi dengan

pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan laporan akhir yang dimulai dari

bulan Juli 2008 dan diharapkan selesai pada bulan Juni 2009.

3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Hadi (1986) populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan

untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling

sedikit mempunyai sifat-sifat dari populasi yang ada. Sedangkan sampel adalah

sebagian atau yang mewakili populasi dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan

populasinya. Adapun ciri-ciri dari populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh penderita yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi

Sumatera Utara, jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan berusia antara 20 � 35

tahun karena penderita skizofrenia yang dirawat inap sebagian besar berusia 20 � 30

tahun dan usia tersebut merupakan rentang usia dewasa muda menuntut individu

bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya. Jumlah penderita

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

114

yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah 432

orang, 416 diantaranya didiagnosa sebagai skizofrenia dengan berbagai tipe dan

sisanya adalah penderita psikotik jenis lain. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 3.1. Distribusi Penderita yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

No Diagnosa Jumlah Persentase 1 Gangguan Mental Organik 2 0,46 2 Gangguan Mental Organik dan Perilaku Akibat

Penggunaan Zat Psikoaktif 3 0,69

3 Skizofrenia Paranoid 347 80,32 4 Skizofrenia Hebefrenik 3 0,69 5 Skizofrenia Katatonik 20 4,62 6 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) 26 6,02 7 Skizofrenia Residual 2 0,46 8 Skizofrenia Simpleks 3 0,69 9 Skizofrenia yang Tak Tergolongkan 15 3,47 10 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala

Skizofrenia 4 0,92

11 Gangguan Psikotik Lir Skizofrenia Akut 2 0,46 12 Gangguan Suasana Perasaan (Afektif) 3 0,69 13 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik 2 0,46 Jumlah 432 100

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penderita skizofrenia yang dirawat

inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah 416 orang

(96,29%). Dari jumlah tersebut setelah diidentifikasi lebih lanjut terdapat 312

penderita yang berusia antara 20 � 35 tahun dan yang mengikuti kegiatan rehabilitasi

sebanyak 122 penderita dan sisanya tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.

Berhubung keterbatasan penulis dari segi waktu, dana dan kemampuan, maka

penulis tidak meneliti populasi secara keseluruhan, melainkan hanya melakukan

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

115

penelitian terhadap sebagian populasi, yaitu penelitian sampel. Jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 80 penderita, terdiri dari 40 penderita diberi

intervensi rehabilitasi dan 40 penderita tidak diberi intervensi rehabilitasi.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder.

Data primer diperoleh melalui observasi dan kuesioner Social Disability. Kuesioner

Social Disability dimaksudkan untuk mengetahui ketidakmampuan bersosialisasi

penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan rehabilitasi dan tidak mengikuti

kegiatan rehabilitasi. Berhubung kondisi penderita masih diliputi oleh simptom-

simptom psikologis negatif, sehingga tidak dapat menjawab secara tepat. Untuk

mengetahui keadaan ketidakmampuan bersosialisasi yang sebenarnya, maka angket

akan dijawab oleh orang yang paling tahu keadaan penderita yang sebenarnya, seperti

perawat dalam rumah sakit, orang tua dan saudara-saudara terdekat penderita.

Tipe angket ketidakmampuan bersosialisasi disusun berdasarkan adaptasi dari

angket keterampilan sosial yang dibuat Kuntjoro (1989). Skala dalam angket ini

menggunakan rating scale, terdiri dari 22 butir dan masing-masing butir diberi nilai

1, 2, 3, 4 dan 5, yang penekananya pada responden sendiri yang menempatkan diri

penderita pada salah satu posisi dari skala yang paling sesuai. Masing-masing

responden diminta untuk memilih salah satu dari 5 pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan keadaan penderita yang sebenarnya. Angket ketidakmampuan

bersosialisasi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan penderita skizofrenia

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

116

dalam mengikuti seluruh kegiatan dalam kehidupan sosialnya, seperti merawat diri,

hubungan sosial dan bekerja (melakukan kegiatan yang menunjang hidupnya).

Distribusi alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi yang sudah teruji validitas dan

reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2. Distribusi Alat Ukur Ketidakmampuan Bersosialisasi

No Aspek Pengukuran Nomor Butir Jumlah 1 Activity daily living 1,2,3,4,5,6,7,8 8 2 Tingkah Laku sosial 9,10,11,12,13,14,15 7 3 Tingkah laku okupasional 16,17,18,19,20,21,22 7 Total 22

3.5.1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan

kecermatan suatu instrumen pengukuran (test) dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut

memberikan hasil pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya suatu

pengukuran sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya pengukuran (Azwar,

1992).

Cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui validitas alat ukur

adalah dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh masing-masing butir

dengan skor total. Dalam hal ini koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan

kesesuaian antara fungsi butir dengan fungsi ukur secara keseluruhan, maka dapat

dikatakan alat ukur tersebut mempunyai validitas dan dapat digunakan. Teknik yang

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

117

digunakan adalah teknik product moment dengan angka kasar dari Karl Pearson

(Hadi, 1986). Dengan rumus sebagai berikut:

(ÓX) (ÓY) ÓXY - ------------ N rxy = (ÓX2 - ( ÓX)2) ( ÓY)2 ) N N

Gambar 3.2. Rumus Product Moment Karl Pearson Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi antara variable X (skor subjek pada tiap-tiap butir)

dengan variabel Y (total skor dari keseluruhan butir).

XY = Jumlah dari hasil perkalian antara setiap X dan Y.

X = Jumlah skor keseluruhan subjek dari setiap butir.

Y = Jumlah keseluruhan butir pada subjek.

X2 = Jumlah kuadrat skor X.

Y2 = Jumlah kuadrat skor Y.

N = Jumlah subjek.

Nilai validitas setiap butir (koefisien korelasi Moment Pearson) sebenarnya

masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor

butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total dan hal

ini menyebabkan koefisien korelasi menjadi lebih besar (Hadi, 1986). Formula untuk

membersihkan kekebihan bobot ini dipakai formula part whole. Adapun formula part

whole adalah sebagai berikut:

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

118

rtp.t - SDp rpq = √SDpt

2 + SDp2 � 2rtp.SDp

Gambar 3.3. Rumus Part Whole

Keterangan:

rpq = Koefisien korelasi antara X dan Y setelah korelasi.

rtp = Koefisien korelasi product moment.

SDt = Standart Deviasi.

SDp = Standart deviasi bagian (dalam Azwar, 1996).

3.5.2. Uji Realiabilitas

Menurut Nazir (1989) suatu bagian alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi

atau dapat dipercaya serta stabil dan dapat dihandalkan. Jika alat ukur tersebut

digunakan berkali-kali memberikan hasil yang relatif sama.

Batasan yang sering digunakan berkenaan dengan reliabilitas pada alat adalah

keajegan, sehingga dapat diimplikasikan apabila suatu alat ukur memiliki angka

reliabilitas yang tinggi, bila selanjutnya digunakan untuk mengukur masalah yang

sama walaupun dalam kurun waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama

(Masrun, 1976).

Reliabilitas angket dicari dengan menggunakan teknik analisis varians dari

Hoyt (Arikunto, 1993). Rumus analis varians dari Hoyt adalah sebagai berikut:

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

119

1 - Vs r11 = ----------------- Ve

Gambar 3.4. Rumus Analis Varians Hoyt

Keterangan: R11 = Realibilitas instrument.

I = Bilangan konstanta.

VS = Varians responden.

Ve = Varians sisa.

Adapun alasan digunakan teknik tersebut adalah

1. Teknik ini umumnya menghasilkan koefisien reliabilitas yang tinggi.

2. Dapat digunakan untuk data dikatomi dan data non dikatomi.

3. Konsep dalam rumus tersebut menganggap bahwa setiap butir merupakan suatu

treatment atau perlakuan yang berbeda, sehingga setiap kali dihadapkan pada

suatu butir seakan-akan ia berada pada suatu perlakuan yang berbeda.

Uji coba alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi dilakukan secara bersamaan

dengan data yang dipergunakan untuk analisis data penelitian. Hal ini disebut dengan

tryout terpakai dengan alasan penggunaan tryout terpakai adalah karena keterbatasan

waktu peneliti dan alat ukur ini sebelumnya telah diuji coba oleh Koentjoro (1988).

Hasil analisis dengan komputer program SPSS (Statistical Program for Social

Sciences), menunjukkan bahwa alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi yang terdiri

dari 22 butir dinyatakan valid dengan nilai rbt bergerak dari 0,754 � 0,917 (p < 0,01)

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

120

yang berarti bahwa butir-butir angket ketidakmampuan bersosialisasi valid dan dapat

digunakan untuk mengungkap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia.

Hasil uji realiabilitas menunjukkan bahwa koefisien realiabilitas (rtt) adalah

sebesar 0,982 (p<0,01) yang berarti bahwa alat ukur ketidakmampuan sosial realiabel

atau handal untuk mengungkap ketidakmampuan sosial pada penderita skizofrenia.

Hasil uji validitas dan realiabelitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Realiabilitas Alat Ukur

Butir No. r xy r bt p Status 1 0,822 0,802 0,000 Valid 2 0,799 0,779 0,000 Valid 3 0,845 0,829 0,000 Valid 4 0,868 0,854 0,000 Valid 5 0,840 0,840 0,000 Valid 6 0,791 0,770 0,000 Valid 7 0,857 0,842 0,000 Valid 8 0,777 0,754 0,000 Valid 9 0,843 0,826 0,000 Valid 10 0,845 0,829 0,000 Valid 11 0,842 0,826 0,000 Valid 12 0,826 0,809 0,000 Valid 13 0,812 0,795 0,000 Valid 14 0,837 0,822 0,000 Valid 15 0,907 0,897 0,000 Valid 16 0,861 0,844 0,000 Valid 17 0,904 0,893 0,000 Valid 18 0,901 0,889 0,000 Valid 19 0,884 0,871 0,000 Valid 20 0,926 0,917 0,000 Valid 21 0,857 0,843 0,000 Valid 22 0,867 0,854 0,000 Valid

Nilai Realiabiltas 0,982 Realiabel

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

121

3.5.3. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang dilakukan

meliputi dua tahan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan penelitian ini,

seperti izin penelitian, kuesioner, petugas yang membantu dan mengadakan

koordinasi dengan perawat di ruangan rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Sumatera Utara.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Sebelum dilakukan penelitian dilakukan survei pendahuluan terhadap 10

penderita skizofrenia dengan menggunakan kuesioner Social Disability untuk

mengetahui gambaran ketidakmampuan bersosialisasi penderita.

b. Menginventarisir jumlah penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan dan

tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi. Dari jumlah penderita yang dirawat inap

di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 436 orang,

terdapat sebanyak 120 penderita yang mengikuti kegiatan rehabilitasi dan

sisanya tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi.

c. Setelah ditentukan jumlah sampel penderita yang mengikuti dan tidak

mengikuti kegiatan rehabilitasi, dilakukan pengambilan data sesuai dengan

nama-nama penderita yang terpilih menjadi anggota sampel.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

122

3.6. Variabel dan Definisi Operasional

3.6.1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan

bersosialisasi, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk merawat diri, berhubungan

sosial dan bekerja (melakukan kegiatan yang menunjang hidupnya) atau keterampilan

yang tidak dimiliki individu untuk bersikap dan bertingkah laku seperti yang

diperlihatkan individu normal dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk

mengungkap data Ketidakmampuan bersosialisasi digunakan angket yang mengacu

pada angket keterampilan sosial yang dibuat oleh Kuntjoro (1989). Angket

ketidakmampuan bersosialisasi disusun berdasarkan aspek-aspek ketidakmampuan

bersosialisasi berupa tingkah laku yang berhubungan dengan kegiatan pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari (activity daily living/ADL), tingkah laku sosial dan

tingkah laku okupasional.

3.6.2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kegiatan rehabilitasi adalah

suatu kegiatan yang terkoordinasi yang terdiri dari upaya medis, sosial, edukasional

dan vokasional untuk melatih kembali penderita skizofrenia agar dapat mencapai

kemampuan fungsional pada taraf setinggi mungkin dan memungkinkannya mampu

melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Data

penderita skizofrenia yang mengikuti dan yang tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi

diperoleh melalui dokumentasi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

123

3.7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode analisis statistik, karena statistik dapat

menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian dengan memperhitungkan faktor

kesahihan. Pertimbangan lain menggunakan analisis statistik adalah (1) statistik

bekerja dengan angka, (2) statistik bersifat objektif, (3) statistik bersifat universal,

dalam arti dapat digunakan hampir pada semua penelitian (Hadi, 1986).

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka teknik statistik yang digunakan

untuk menganalisis hasil masing-masing kelompok dengan menggunakan uji statistik

pair t-test dengan taraf signifikansi p = 0,05. Teknik ini digunakan untuk mengetahui

perbedaan social disability antara penderita skizofrenia yang mengikuti kegiatan

rehabilitasi dan penderita skizofrenia yang tidak mengikuti rehabilitasi.

Md t = ------------------- ∑ x2 d ------------- N (N � 1 )

Gambar 3.5. Rumus pair t � test

Keterangan:

t = perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia

yang diintervensi rehabilitasi dan yang tidak diintervensi rehabilitasi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

124

Md = mean (rerata) dari perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi antara

penderita skizofrenia yang diintervensi rehabilitasi dan yang tidak

diintervensi rehabilitasi.

xd = deviasi masing-masing subjek (d � Md).

∑ x2 d = jumlah kuadrat deviasi.

N = jumlah subjek pada sampel.

d.b = ditentukan dengan N � 1.

(Arikunto, 1993).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

125

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu

rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan Let.

Jend. Jamin Ginting Km.10/Jl. Tali Air No. 21 Medan. Rumah Sakit ini memiliki

kapasitas tempat tidur 450 buah yang terdistribusi di 13 bangsal rawat inap dengan

fasilitas pelayanan kelas I, II dan III. Hingga saat dilakukan penelitian penderita yang

dirawat inap sebanyak 432 orang yang terdiri dari penderita pria dan wanita.

Sebagai fungsinya, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

berfungsi sebagai (a) penyelenggara pelayanan medis, (b) penyelenggara pelayanan

penunjang medis dan nonmedis, (c) penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan,

(d) penyelenggara pelayanan rujukan, (e) penyelenggara pendidikan dan pelatihan

tenaga kesehatan, (f) penyelenggara penelitian dan pengembangan, (g) mengelola

administrasi dan keuangan, dan (h) melaksanakan kewenangan seluruh kewenangan

yang sesuai dengan bidang tugasnya.

Organisasi dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi 3 (tiga) kepala

bidang, 1 (satu) kepala bagian, 12 (dua belas) kepala sub bidang/sub bagian, 2 ketua

staf medis fungsional (SMF), dan 5 (lima) kepala instalasi.

Adapun visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah

�Menjadikan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terbaik secara profesional

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

126

untuk kepuasan masyarakat�. Sedangkan misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara adalah:

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik secara terpadu.

2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan jiwa dan

masalah psikososial di masyarakat.

3. Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan dan penelitian

dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa.

4. Meningkatkan upaya profesionalisme dan sumber daya manusia melalui

pengembangan ilmu, filosofi, keterampilan dan etika profesi.

Budaya kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah:

�Profesionalisme, Inovatif dan Manusiawi�. Hal ini berarti bahwa dalam memberikan

pelayanan, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dilandasi oleh unsur-

unsur profesionalisme, senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan baru

dalam memberikan pelayanan dan memandang segi-segi kemanusiaan.

Motto Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah �HORAS�

yang merupakan singkatan dari: Harmonis, Objektif, Rapih, Aman dan Sigap.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah penderita skizofrenia,

meliputi jenis kelamin, pendidikan, umur, status perkawinan dan pekerjaan.

Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini selengkapnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

127

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Diberi Intervensi Rehabilitasi

No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1 Jenis Kelamin

1) Laki-laki 2) Perempuan

23 17

57,5 42,5

Total 40 100 2 Umur

1) 20 � 24 2) 25 � 29 3) 30 � 35

2 7 31

5,0 17,5 77,5

Total 40 100 3 Pendidikan

1) SD 2) SLTP 3) SLTA 4) D.III/PT

7 18 15 -

17,5 45,0 37,5

- Total 40 100 4 Perkawinan

1) Kawin 2) Tidak Kawin 3) Duda/janda

15 24 1

37,5 60,0 2,5

Total 40 100 5 Pekerjaan

1) PNS 2) Swasta 3) Tidak Kerja

-

20 20

-

50,0 50,0

Total 40 100 6 Ruang Rawat

1) Melur 2) Cempaka 3) Kamboja 4) Sorik Merapi 5) Bukit Barisan 6) Mawar 7) Sibual-buali 8) Singgalang

1 3 7 5 8 6 4 6

2,5 7,5 17,5 12,5 20,0 15,0 10,0 15,0

Total 40 100

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

128

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi

No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1 Jenis Kelamin

1) Laki-laki 2) Perempuan

26 14

65,0 35,0

Total 40 100 2 Umur

1) 20 � 24 2) 25 � 29 3) 30 � 35

10 10 20

25,0 25,0 50,0

Total 40 100 3 Pendidikan

1) SD 2) SLTP 3) SLTA 4) D.III/PT

13 11 14 2

32,5 27,5 35,0 5,0

Total 40 100 4 Perkawinan

1) Kawin 2) Tidak Kawin 3) Duda/janda

19 20 1

47,5 50,0 2,5

Total 40 100 5 Pekerjaan

1) PNS 2) Swasta 3) Tidak Kerja

1 7 32

2,5 17,5 80,0

Total 40 100 6 Ruang Rawat

1) Melur 2) Cempaka 3) Pusuk Buhit 4) Sipiso-piso 5) Sinabung 6) Mawar 7) Sibual-buali 8) Bukit Barisan 9) Anggrek 10) Kamboja 11) Sorik Merapi

2 1 5 5 4 5 3 3 3 4 5

5,0 2,5 12,5 12,5 10,0 12,5 7,5 7,5 7,5 10,0 12,5

Total 40 100

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

i

Berdasarkan Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. diketahui bahwa penderita skizofrenia

yang tidak mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Sumatera Utara mayoritas berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak

49 orang (61,25%), dibandingkan perempuan, yaitu sebanyak 31 orang (38,75%).

Berdasarkan usia, mayoritas penderita skizofrenia adalah berusia antara 30-35

tahun, yaitu sebanyak 51 orang (63,75%), dibandingkan usia 25-29 tahun, yaitu

sebanyak 17 orang (21,25%) dan usia 20-24 tahun, yaitu sebanyak 12 orang (15,0%).

Berdasarkan taraf pendidikan, penderita skizofrenia adalah mayoritas

berpendidikan SLTP, yaitu sebanyak 29 orang (36,25%) dan SLTA, yaitu sebanyak

29 orang (36,25%), dibandingkan mereka yang berpendidikan SD, yaitu sebanyak 20

orang (25,0%) dan pendidikan DIII/S.1, yaitu sebanyak 2 orang (2,5%).

Ditinjau dari status perkawinan, ternyata penderita skizofrenia mayoritas tidak

kawin, yaitu sebanyak 44 orang (55,0%), dibandingkan mereka yang kawin, adalah

sebanyak 34 orang (42,5%) dan mereka yang menjanda atau menduda, yaitu

sebanyak 2 orang (2,5%).

Berdasarkan pekerjaan, mayoritas penderita skizofrenia adalah tidak bekerja,

yaitu sebanyak 52 orang (65,0%), dibandingkan mereka yang bekerja sebagai

karyawan swasta, yaitu sebesar 27 orang (33,75%) dan mereka yang bekerja sebagai

Pegawai Negeri Sipil, yaitu 1 orang (1,25%).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

ii

4.3. Analisa Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini adalah menguraikan persentase aspek-

aspek ketidakmampuan sosial untuk mengidentifikasikan ketidakmampuan sosial

antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi dengan yang

tidak diberi intervensi rehabilitasi.

Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi

Distribusi ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang diberi

dan tidak diberi intervensi rehabilitasi diuraikan dari hasil pencapaian skor rata-rata

empirik dibandingkan dengan rata-rata hipotetik dari ketiga aspek ketidakmampuan

bersosialisasi, yaitu aspek activity daily living, tingkah laku sosial dan tingkah laku

okupasional. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3. Distribusi Perolehan Skor rata-rata Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia Berdasar Aspek-aspek Ketidakmampuan Bersosialisasi

Skor rata-rata

No Aspek Ketidakmampuan

Bersosialisasi Intervensi Hipotetik Tidak Intervensi

1 Activity daily living 33,525 24 22,225 2 Tingkah laku sosial 30,6 21 19,3 3 Tingkah laku okupasional 31,4 21 19,225 Total rata-rata 95,525 66 60,75

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iii

Tabel 4.4. Kriteria Penilaian Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia Berdasar Kuesioner Ketidakmampuan Bersosialisasi

Kritreria Skor Ketidakmampuan Bersosialisasi

No Activity Daily Living

Tingkah laku Sosial

Tingkah Laku Okupasional

Kriteria

1 37 > 32 > 32 > Baik Sekali 2 29 � 36 25 � 31 25 � 31 Baik 3 21 � 28 18 � 24 18 � 24 Cukup 4 13 � 20 11 � 17 11 � 17 Kurang 5 12 < 10 < 10 < Kurang Sekali

Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4 di atas, diketahui bahwa penderita skizofrenia

yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan melakukan aktivitas sehari-

hari dalam kategori baik (nilai rata-rata 33,525 berada antara range 29 � 36), tingkah

laku sosial dalam kategori baik (nilai rata-rata 30,6 berada antara range 25 � 31) dan

tingkah akupasional dalam kategori sangat baik (nilai rata-rata 31,4 > 31). Sedangkan

penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan

melakukan aktivitas sehari-hari dalam kategori cukup (nilai rata-rata 22,225 berada

pada range 21 � 28), tingkah laku sosial dalam kategori cukup (nilai rata-rata 19,3

berada pada range 18 � 24) dan tingkah laku okupasional dalam kategori cukup (nilai

rata-rata 19,225 berada antara range 18 � 24).

Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan

melakukan aktivitas hidup sehari-hari, seperti aktivitas yang berkaitan dengan tidur,

bak, bab, mandi, ganti pakaian, makan, minum, menjaga kebersihan diri dan menjaga

keselamatan diri yang lebih baik (33,525 > 24), jika dibandingkan dengan yang tidak

diberi intervensi rehabilitasi (22,225 < 24). Dalam hal tingkah laku sosial, seperti

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

iv

tingkah laku yang berkaitan dengan kontak sosial, bergaul, mematuhi tata tertib,

sopan santun dan menjaga kebersihan lingkungan, penderita skizofrenia yang diberi

intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik (30,6 > 21) jika

dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (19,3 < 21). Dalam hal

tingkah laku okupasional, seperti tingkah laku yang berkaitan dengan ketertarikan,

kebersediaan, keaktifan dan keterampilan dalam melakukan kegiatan, kebersediaan

menerima perintah dan menghargai hasil pekerjaan, penderita skizofrenia yang diberi

intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan yang lebih baik (31,4 > 21) jika

dibandingkan dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (19,225 < 21).

Secara umum penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki

kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, tingkah laku sosial dan tingkah laku

okupasional yang lebih baik (60,75 < 66), dibandingkan penderita skizofrenia yang

tidak diberi intervensi rehabilitasi (95,525 > 66).

4.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk melihat perbedaan

ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi intervensi

rehabilitasi dengan yang tidak diberi intervensi rehabilitasi dengan menggunakan uji

pair-test pada taraf kepercayaan 95% (p=0,05). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

v

Tabel 4.5. Perbedaan Ketidakmampuan Bersosialisasi Penderita Skizofrenia yang Diberi Intervensi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi

Group Statistics

Intervensi N Mean Std. Deviasi Std. Error Mean

Score Rehabilitasi Non Rehabilitasi

40 40

95.500 60.800

3.2660 4.5977

.5164

.7270

Independent Samples Test

Levene�s test for equality of

variances

t-test for Equality of Means 95% Confidence

interval of the difference

F Sig t df Sig (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper Score Equal variances assumed equal variances not assumed

1.803

.183

38.914 38.914

78

70.371

.000

.000

34.7000

34.7000

.8917

.8917

32.9248

32.9217

36.4752

36.4783

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa penderita skizofrenia yang

diberi intervensi (mengikuti kegiatan rehabilitasi) memiliki kemampuan bersosialisasi

lebih baik (skor rata-rata = 95.500) dibandingkan dengan penderita skizofrenia yang

tidak diberi intervensi (tidak mengikuti kegiatan rehabilitasi) (skor rata-rata =

60.800).

Hasil uji pair-test menunjukkan bahwa t hitung untuk skor dengan Equal

varience not assumed (menggunakan separate variance test) adalah 38,914 dengan

probabilitas 0,000. Berhubung probabilitas untuk uji dua sisi, maka 0,000/2 = 0,025

(taraf kepercayaan 95%). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

dalam hal ketidakmampuan bersosialisasi antara penderita skizofrenia yang diberi

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vi

intervensi kegiatan rehabilitasi dan tidak diberi intervensi kegiatan rehabilitasi.

Penderita skizofrenia yang diberi intervensi kegiatan rehabilitasi memiliki

kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan dengan penderita skizofrenia

yang tidak diberikan kegiatan rehabilitasi. Penyebaran skor varians selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6. Distribusi Skor Equal Varians Penderita Skizofrenia yang Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Rehabilitasi

Intervensi Tidak Intervensi Nomor

Subjek Skor Total Rerata (mean) Skor Total Rerata (mean) 1 92 4,18 60 2,72 2 92 4,18 58 2,63 3 90 4,09 61 2,77 4 92 4,18 60 2,72 5 91 4,13 61 2,77 6 92 4,18 66 3,00 7 100 4,54 60 2,72 8 90 4,09 58 2,63 9 95 4,32 61 2,77 10 95 4,32 62 2,82 11 92 4,18 60 2,72 12 92 4,18 59 2,68 13 92 4,18 59 2,68 14 99 4,50 66 3,00 15 93 4,22 66 3,00 16 94 4,27 60 2,72 17 92 4,18 66 3,00 18 93 4,22 66 3,00 19 92 4,18 58 2,63 20 92 4,18 66 3,00 21 95 4,32 55 2,50 22 97 4,41 66 3,00 23 97 4,41 59 2,68 24 98 4,45 63 2,86 25 97 4,41 61 2,77

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

vii

Lanjutan Tabel 4.6

26 96 4,36 60 2,72 27 98 4,45 59 2,68 28 100 4,54 50 2,27 29 97 4,41 60 2,72 30 99 4,50 58 2,63 31 98 4,45 66 3,00 32 98 4,45 49 2,22 33 98 4,45 66 3,00 34 99 4,50 66 3,00 35 99 4,50 66 3,00 36 99 4,50 66 3,00 37 97 4,41 55 2,50 38 97 4,41 66 3,00 39 101 4,59 53 2,40 40 100 4,54 55 2,50 3820 4,34 2432 2,76

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

viii

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Penderita Skizofrenia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 432 penderita skizofrenia yang

dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 120 penderita

diantaranya telah mengikuti kegiatan rehabilitasi dan sisanya belum mengikuti

kegiatan rehabilitasi. Dari jumlah tersebut terpilih 80 penderita sesuai dengan kriteria

inklusi, yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia 20 � 35 tahun dan

didiagnosa sebagai penderita skizofrenia.

Penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara mayoritas adalah laki-laki (61,25%), usia antara 30 � 35 tahun

(63,75%) dan berpendidikan SLTP � SLTA (72,5%). Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan Kaplan, dkk (1997) bahwa usia puncak onset (masa

perjalanan penyakit sejak dari tidak ada gejala sampai ada gejala yang timbul dengan

sangat jelas) skizofrenia berkisar antara 20 sampai 35 tahun, sedangkan onset

skizofrenia sebelum usia 10 tahun atau sesudah 50 tahun jarang terjadi. Selanjutnya

Kaplan, dkk (1997) melalui hasil penelitiannya membuktikan bahwa pria lebih

berpeluang lebih besar untuk terganggu oleh gejala negatif dibandingkan wanita dan

wanita pada umumnya mempunyai fungsi sosial yang lebih baik daripada pria. Pada

umumnya hasil akhir untuk penderita skizofrenia wanita lebih baik daripada hasil

akhir penderita skizofrenia wanita.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

ix

Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa mayoritas penderita skizofrenia

tidak kawin (55,0%) dan tidak bekerja (65,0%). Hal ini dikarenakan adanya stigma

masyarakat bahwa penderita skizofrenia mempunyai kesan menakutkan dan tidak

dapat sembuh secara sempurna. Dengan kondisi penyakitnya, penderita skizofrenia

mengalami berbagai kemunduran dari berbagai aspek psikisnya yang menyebabkan

mereka tidak mampu lagi melakukan dengan baik aktivitas kehidupannya sehari-hari,

melakukan hubungan sosial dengan orang lain dan melakukan tingkah laku yang

berkaitan dengan pekerjaan (okupasional) (Kuntjoro, 1989). Dengan kondisi seperti

ini mereka sulit untuk mendapatkan pasangan hidup maupun pekerjaan, sehingga

mereka lebih banyak yang tidak menikah dan tidak bekerja dibandingkan yang

menikah dan bekerja.

5.2. Pengaruh Intervensi Rehabilitas pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat Inap di RSJD Provinsi Sumatera Utara

Rehabilitasi adalah serangkaian usaha yang terkoordinasi, terdiri dari upaya

medis, sosial, eduksional dan vokasional untuk melatih kembali seseorang yang

memiliki handicap agar dapat mencapai kemampuan fungsional pada taraf setinggi

mungkin. Ketidakmampuan bersosialisasi (social disability) adalah ketidakmampuan

individu dalam melakukan hubungan sosial secara sehat dengan orang-orang

di sekitarnya. Karena ketidakmampuan mereka untuk bersosialisasi, beberapa

individu memiliki masalah untuk menjalani hidup bersama dengan individu normal.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

x

Mereka sulit untuk melakukan semua aktivitas seperti yang dilakukan oleh individu

normal yang ada di sekitarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t adalah sebesar 38,914 dengan p <

0,05. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan ketidakmampuan

bersosialisasi yang signifikan antara penderita skizofrenia yang diberi dan tidak diberi

intervensi rehabilitasi, dimana penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi

memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik daripada penderita skizofrenia

yang tidak diberi intervensi rehabilitasi. Dari skor rata-rata hitung, diperoleh hasil

bahwa penderita yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang

berada dalam kategori baik dalam hal activity daily living (3,525), tingkah laku sosial

(30,6) dan tingkah laku vokasional (31,4). Sedangkan penderita skizofrenia yang

tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki skor rata-rata yang berada dalam kategori

cukup dalam hal activity daily living (22, 225), tingkah laku sosial (19,3) dan tingkah

laku vokasional (19,25). Secara umum bahwa penderita skizofrenia yang diberi

intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan sosial yang lebih baik (95,525 > 66)

dibandingkan penderita yang tidak diberi intervensi rehabilitasi (60, 75 < 66).

Hasil penelitian ini berarti sesuai dengan arah hipotesis yang diajukan, yaitu

intervensi rehabilitasi berpengaruh secara signifikan dalam mengatasi ketidak

mampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan pendapat Supratiknya

(1995) yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita skizofrenia mengalami

kekacauan dalam fungsi sehari-hari, baik dalam pekerjaan, hubungan sosial maupun

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xi

kebiasaan merawat diri (self-care). Namun dengan dilakukannya penanganan secara

intensif, berupa pemberian berbagai latihan atau terapi, seperti terapi kerja, latihan

keterampilan sosial dan sebagainya terhadap penderita skizofrenia, terbukti dapat

meningkatkan kemampuan keterampilan sosial dan menekan keadaan ketidak

mampuan sosialnya. Kegiatan latihan dan terapi seperti tersebut di atas terdapat

dalam unit rehabilitasi rumah sakit jiwa.

Meningkatnya kemampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang diberi

intervensi rehabilitasi, diperkirakan karena mereka menerima aktivitas-aktivas yang

bersifat terapeutik, yaitu aktivitas yang dapat meningkatkan atau memulihkan

kemampuan melalui aktivitas atau pekerjaan seperti berikut:

1. Terapi Kerja

Dalam terapi kerja, penderita diberi keterampilan-keterampilan berupa hendy

craft (pekerjaan tangan, seperti macam-macam anyaman, mengukir barang-

barang seni dan lain-lain), pekerjaan pertukangan, seperti tukang kayu, besi,

membuat batu bata dan lain-lain. Kepada penderita juga diberikan aktivitas

bermain, seperti relaksasi, rekreasi dan olah raga. Selain itu, mereka juga diberi

aktivitas yang berkaitan dengan kehiduoan sehari-hari, seperti menyapu, pel dan

lain-lain.

2. Latihan Kerja

Dalam latihan kerja, penderita dilatih, dididik dan dididik kembali (reedukasi)

melalui kegiatan/pekerjaan pertanian, peternakan, berkebun dan lain-lain agar

mereka memiliki bekal keterampilan untuk hidup kembali di dalam masyarakat.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xii

3. Bengkel Kerja Terlindung (sheltered workshop)

Bengkel kerja terlindung memberikan keterampilan untuk melindungi penderita

dari persaingan, mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik maupun mental

penderita agar mencapai keadaan yang lebih baik, sehingga mereka dapat

menyesuaikan diri di dalam masyarakat, atau setidaknya di dalam lingkungan

kerja tersebut. Di dalam bengkel kerja terlindung, kegiatan berorientasi ekonomi

agar para penderita dapat menghargai pekerjaan tersebut, sehingga mereka merasa

berharga, berguna dan merasa dibutuhkan oleh masyarakat.

4. Latihan Keterampilan Sosial

Latihan keterampilan sosial (social skills training), sering disebut juga dengan

terapi keterampilan sosial (social skills therapy), yaitu teknik latihan dengan

menggunakan reward dan punishment untuk meningkatkan kemampuan sosial,

kemampuan memenuhi kebutuhan diri sendiri, latihan praktis dan komunikasi

interpersonal.

5. Resosialisasi

Dalam resosialisasi, penderita diberi aktivitas rekreasi, olah raga, terapi gerak

(movement therapy), terapi keluarga (family therapy), terapi kelompok (group

therapy) dan sebagainya.

Di samping aktivitas-aktivitas tersebut di atas, di unit rehabilitasi penderita

juga diberi terapi lain, seperti:

1. Terapi medis psikiatris yang bersifat organobiologik (maintenance therapy)

dengan pemberian obat-obat psikofarmaka atau ECT.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xiii

2. Terapi psikologi, berupa bimbingan, konseling, psikoterapi supportif dan lain-lain

3. Terapi sosial, berupa rekreasi, seni, olah raga dan aktivitas kelompok lainnya

4. Terapi fisik berupa fisioterapi dan terapi gerak (bewegings therapy).

Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di unit rehabilitasi, diketahui bahwa

intervensi rehabilitasi dalam masa perawatan di rumah sakit jiwa sangat berperan

dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi penderita skizofrenia dan dapat

menekan ketidakmampuan bersosialisasi mereka sebagai akibat simptom-simptom

psikologis yang diderita. Hal ini sejalan dengan pendapat Left, dkk (1990) yang

menyatakan bahwa intervensi psikososial pada penderita skizofrenia yang

dikombinasikan pemberian neuroleptik, sebahagian besar memperlihatkan hasil yang

bermakna dalam menurunkan angka ketidakmampuan bersosialiasasi.

Pemberian program-program rehabilitasi terhadap penderita skizofrenia dapat

meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan serta keterampilan sosialnya

dan juga dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Program rehabilitasi yang berupa

terapi kerja, latihan kerja dan latihan keterampilan sosial juga dapat meningkatkan

keterampialn sosial dan keterampilan kerja penderita, sehingga selanjutnya

diharapkan mereka telah memiliki bekal keterampilan sosial yang cukup ketika

dipulangkan ke keluarga atau masyarakat (Martono, 1990).

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xiv

5.3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini didasarkan pada beberapa aspek, diantaranya:

1) Desain penelitian

Desain penelitian ini adalah causal comparative studies, yaitu dengan

membandingkan dua kejadian atau peristiwa dengan melihat penyebabnya, sehingga

belum sepenuhnya mampu memperoleh informasi yang akurat terhadap metode

tersebut dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pasien.

2) Kualitas Data dan Informasi

Data dan informasi primer sebagian besar diperoleh dari penderita, sehingga

keakuratannya sulit dipercaya mengingat penderita skizofrenia memiliki simptom-

simptom negatif pada proses pikir, alam perasaan maupun tingkah lakunya.

3) Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 penderita dari populasi

312 penderita, sehingga hasil penelitian belum sepenuhnya mampu menggambarkan

ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia, baik yang diberi intervensi

maupun yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xv

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan ketidakmampuan bersosialisasi secara signifikan antara

penderita skizofrenia yang diberi intervensi dengan yang tidak diberi intervensi

rehabilitasi. Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki

kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia

yang tidak diberi intervensi rehabilitasi.

2. Penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara mayoritas adalah laki-laki, usia antara 30-35 tahun, pendidikan

SLTP-SLTA, tidak menikah dan tidak bekerja.

3. Penderita skizofrenia yang tidak diberi intervensi rehabilitasi memiliki

kemampuan bersosialisasi di bawah rata-rata.

4. Penderita skizofrenia yang diberi intervensi rehabilitasi memiliki kemampuan

bersosialisasi di atas rata-rata.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xvi

6.2. Saran

1. Perlu ditingkatkan peranan unit rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi

Sumatera Utara dalam upaya mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi penderita

skizofrenia sebagai akibat simptom-simpton negatif yang diderita.

2. Mengingat bahwa terapi keluarga merupakan bagian dari kegiatan rehabilitasi,

maka diperlukan kehadiran keluarga secara berkala ke unit rehabilitasi Rumah

Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3. Perlu penelitian lanjutan tentang pengaruh intervensi rehabilitasi terhadap ketidak

mampuan bersosialisasi dengan metode quasi experiment dan dengan jumlah

sampel yang lebih representatif.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara.

Asean Forum on the Rehabilitation of the Psychosocially Disabled Persons. 1981.

Toward a Better Future for the Psychosocially Disabled. Jakarta. Azwar, S. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha. Balitbang Depkes. 2001. Gangguan Jiwa. Http://www Litbang Depkes. Co.id. April

2001. Birchwood, M.J. 1987. Specific and Non Specific Effects of Educational Intervention

with Families Living a Schizophrenic Relative. Cambridge, England: Cambridge University Press.

Candra, L.S. 2004. Schizophrenia Anonymous A Better Future. www.sehat.com. Coleman, J.C., Butcher, J.N., Carson, R.C. 1980. Abnormal Psychology and Modern

Life. Glenfiew, III: Scott, Foresman & Company. Devidoff, L. 1991. Psikologi Suatu Pengantar. Alih Bahasa Oleh Mira Juniati. Edisi

Kedua. Jakarta: Erlangga. Direktorat Kesehatan Jiwa. 1985. Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit

Jiwa di Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.

_________. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa

di Indonesia (PPDGJ III). Edisi Ketiga. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.

_________. 1997. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat. Paket

Pelatihan. Untuk Keluarga Penca Kegiatan Sosial. Cetakan Kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa.

Dorland, S. 1998. Illustrated Medical Dictionary. Twenty Six Edition. Philadelphia:

WB Saunders Company.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xviii

Garfield, S., Bergin, A. 1987. Handbook of Psychotherapy and Behavioral Change an Empirical Analysis. New York: Brisbane, Toronto: John Wiley & Son.

Goldman, H. 1992. Revising Axis V for DSM. A review of measures of Social

Functioning. American Journal Psychiatry. Vol.149:9. September 1992. Gordon, R.E. 1985. Aggravating Stress and Functional Level as Predictors of Length

of Psychiatric Hospitalization. Hospital Community Psychiatry. Vol.36:773-774.

Hadi, S. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM. Halgin, R.P., Whitbourne, S.K. 1995. Abnormal Psychology. The Human Experience

of Psychological Disorder. New York: McGraw Hill Book Co. Hartono, D.P., Hartono, M.S. 1997. Follow Up pada Penderita Skizofrenia Setelah

Pulang 6 Bulan atau Lebih dari Perawatan di RSJP Semarang. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian Psychiatric Quarterly XXX No. 2. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma Wangsa.

Hawari, D. 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Edisi III.

Cetakan I. Jakarta: FK UI. Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 1997. Comprehensive Texbook of Psychiatry. Seventh

Edition. New York: Williams & Wilkins. Klerman, G.L. 1971. Clinical Research in Depression. Arch Gen Psychiatry. Vol.

24:305-309. Kuntjoro, Z.S. 1985. Peran Psikologi dalam Pengembangan Kualitas Manusia

Sebagai Sumber Daya Pembangunan pada PJPT II: Peran Psikologi dalam Bidang Pelayanan Klinis. Lustrum VI. Fakultas Psikologi UGM.

_________. 1989. Perbedaan Pengaruh Pemberian Hadiah Melalui Pendekatan

Instruksi dan Pendekatan Persuasi dalam Terapi Tingkah Laku pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Bogor. Disertasi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia.

Leff, J., Wigg, N.N., Bedi, H., Menon, D.K., Kuipers, L., Korten, A., Ernberg, G.,

Day, R., Sartorius, N., Jablensky, A. 1990. Relatives Expressed Emotion and the Course of Schizophrenia in Chandigarh. A two Year Follow Up of a First Contact Sample. Brit: Journal Psychiatry. Vol. 156: 351 � 356.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009

xix

Liberman, R.P. 1989. A Control Trial of Social Intervention in the Families of Schizophrenia Patients. Arch General Psychiatry. Vol. 141: 121 � 134.

Link, B., Dohrenwend, B.P. 1980. Formulation of Hypotheses About the Ratio of

Untreated Cases in the True Prevalence Studies of Functional Psychiatry Disorder in Adult in the United States. New York: Praegar Publisher.

Maramis, W. 1994. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Erlangga University Press. Mardjono, M. 1992. Empat Masalah Kesehatan Utama dalam Negara Modern dan

Industri. Jakarta: Lippi Bidang Kesehatan. Martono, H. 1990. Pengaruh Keluarga dalam Kekambuhan Skizofrenia dan Intervensi

Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan (Suatu Tinjauan Kepustakaan) Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian Psychiatry Quarterly: XXIII. No. 4. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma Wangsa.

Masrun. 1981. Reliabilitas dan Cara-cara Pendekatannya dalam Metodologi

Penelitian. Lembaga Penelitian Doktor. Yogyakarta: UGM. Nazir, M. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia. Prabandari. 2003. Penanganan Penderita Skizofrenia: Tinjauan Psikologis. Makalah.

Simposium Skizofrenia. Yogyakarta: RSK Puri Nirmala. Juni 2003 Roan, W.M. 1979. Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri). Edisi Pertama. Jakarta: PT.

Gelora Jaya. Weissman, M.M., Bothwell, S. 1976. Assessment of Social Adjustment by Patient

Self-report. Arch Gen Psychiatry. Vol. 33. September 1976: 1111 � 1115. Weissmen, M.M., Prisoff, B.A., Thompson, B.A. 1978. Social Adjustment by Patient

Self-report in a Community Sample and in Psychiatric Out Patients. Journal Nerv Men Dis. Vol. 166: 317 � 326.

WHO. 1980. International Classification of Impairments, Disabilities and

Handicaps. Geneva: England USA. _________. 1989. Training in the Community for People with Disabilities: A

Program for the United Nations Decade or Disabled Persons Carried Out in Cooperation. Geneva: England USA.

pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!

Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

Get yours now!

Jhon Edison Purba : Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap Ketidakmampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Yang Dirawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2009