pengaruh ekonomi dalam pemiliha kb

45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa pertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama dinegara berkembang sebesar 99%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran didunia tinggi tiap tahunnya. WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi, maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa pertahun (Manuaba, 2002). Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang semakin pesat dengan laju pertumbuhan yang tinggi. Untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk, pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana (KB). Program KB ini merupakan bagian integral dari perubahan Nasional yang bertujuan melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program KB saat ini sudah merupakan suatu keharusan dalam upaya menaggulangi pertumbuhan penduduk dunia umumnya dan Indonesia pada khususnya. Berhasil tidaknya kita melaksanakan program KB ini akan menentukan berhasil tidaknya dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia (Everett, 2008). Pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang cepat ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah mencanangkan program KB yang dimulai sejak 1970. KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, mendapatkan kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya

Upload: sakura-di-musim-semi

Post on 27-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

  • BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwapertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama dinegara berkembangsebesar 99%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran didunia tinggitiap tahunnya. WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi, makakematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar5.600.000 jiwa pertahun (Manuaba, 2002).

    Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negarabaik negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihatdari pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang semakin pesat dengan laju pertumbuhanyang tinggi. Untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk, pemerintah Indonesiamenerapkan program Keluarga Berencana (KB). Program KB ini merupakan bagianintegral dari perubahan Nasional yang bertujuan melembagakan norma keluarga kecilbahagia dan sejahtera. Program KB saat ini sudah merupakan suatu keharusan dalamupaya menaggulangi pertumbuhan penduduk dunia umumnya dan Indonesia padakhususnya. Berhasil tidaknya kita melaksanakan program KB ini akan menentukanberhasil tidaknya dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia (Everett, 2008).

    Pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi laju pertumbuhan pendudukyang cepat ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah mencanangkan program KByang dimulai sejak 1970. KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangansuami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, mendapatkan kelahiran yangtidak diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, serta menentukan jumlah anakdalam keluarga. Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunannasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan danjuga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerusyang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil danmakmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya

  • dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB). Program KB nasional bertujuanganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluargakecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhanpenduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitutercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang. Gerakan KB tahap kedua sekarangini sedang berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KBdisemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan paraakseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yangdigunakannya (Hartanto, 2002).

    Program pelayanan KB merupakan salah satu pilihan yang biasa dilakukanmenyaringkan kehamilan. Dengan demikian, anak bisa mendapat perhatian penuh dariorang tuanya dimasa. Saat ini banyak alternatif kontrasepsi yang bisa dilakukan sesuaidengan kebutuhan. Ada beberapa kontrasepsi yang biasa digunakan masyarakat,diantaranya kondom, pil, suntik, hingga bentuk vasektomi dan tubektomi ( Hidayati, 2009 ).

    Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit. Tidak hanyakarena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode metodetersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB,kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor, termasuk statuskesehatan mereka, faktor ekonomi, efek samping potensial suatu metode, konsekuensiterhadap kehamilan yang tidak diinginkan, kerjasama pasangan, dan norma budayamengenai kemampuan mempunyai anak (Pardede, 2002).

    Menurut data yang ada di Desa Pujotirto, Dusun Kalipuru menyatakan bahwaDesa Pujotirto memiliki jumlah pasangan usia subur sebesar 520 jiwa dan peserta KBaktif pada 2011 mencapai 361 jiwa dengan rincian yang dipakai responden terbanyakadalah jenis suntik (59,02%), dan terbanyak berikutnya adalah Pil (19,03%),implan/susuk (15,25%), kondom (3,10%), IUD (2,60%), dan lainnya sebesar (1,00%).Dalam memilih alat kontrasepsi, sebaiknya mengetahui keuntungan dan kerugian yangmungkin terjadi. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murahdan efek sampingnya minimal (Prawiroharjo, 2005).

  • Akan tetapi karena keadaan masyarakat berbeda-beda baik di tinjau darikedudukan sosial maupun status ekonominya, maka didalam hal ini keuletan dankepandaian para petugas Keluarga Berencana dalam memotivasi kepada masyarakatadalah sangatlah diperlukan. Untuk menunjang keberhasilan program KeluargaBerencana itu sangatlah ditentukan oleh kegiatan-kegiatan pokok yang dilaksanakan olehpara petugas-petugas BKKBN dan PLKB serta instansi pemerintahan serta swastalainnya dan ibu-ibu atau pasangan usia subur yang melaksanakan program ini. Keluargamerupakan sasaran yang utama dalam usahanya untuk mengendalikan tingkat kelahiran,dan apabila sampai keluarga-keluarga ini gagal digalam mengendalikan serta mengatasikelahirannya maka sudah tentu akan terjadi suatu peledakan penduduk yang tidakterkendalikan, sedangkan Negara Indonesia sendiri pada masa sekarang ini masihmenghadapi pertambahan penduduk yang cukup tinggi (Soewardjono, 2003).

    Berbagai jenis jenis KB yang sudah diterapkan dalam program untuk mengatasikepadatan jumlah penduduk, dan berbagai macam tingkat ekonomi yang berbeda-bedadalam masyarakat, tentu masyarakat harus bisa mengatur kebutuhan keluarganya dalammemenuhi kebutuhan yang semakin tinggi dan meningkat. Keberhasilan dari gerakan KBsangat ditentukan oleh berbagai faktor yang ada, baik dari dalam keluarga maupun dariluar keluarga. Pendidikan dan tingkat kemampuan ekonomi keluarga adalah antara sekianbanyak faktor yang muncul dari dalam. Sedangkan komunikasi dan budaya, merupakanfaktor yang datang dari luar peserta KB, yang mempunyai kemungkinan dalammempengaruhi mereka untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Hal ini pulayang akan mempengaruhi para peserta dalam menentukan alat konstrasepsi yang menurutmereka dianggap paling baik dan aman. Satu-satunya jalan untuk dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat suatu negara adalah melakukan pembangunan dan persamaandengan pelaksanaan gerakan keluarga berencana, karena pembangunan dan programkeluarga berencana merupakan satu sisi mata uang. Upaya paling penting adalah dapatmenekankan penerimaan

    zero populations growth (pertumbuhan penduduk nol) denganorientasi dua anak saja (Manuaba, 2002).

    Tingkat ekonomi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kesehatandimana dengan alasan tidak mempunyai biaya (penghasilan rendah) masyarakat yanglebih memilih pengobatan tradisional dengan biaya relatif murah. Bagi masyarakat yang

  • mempunyai penghasilan tinggi biaya kesehatan berapapun besarnya sering kali tidakmenjadi persoalan, tetapi tidak demikian halnya bagi masyarakat yang tidak mampu.Status ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal diantara pekerjaan penghasilandan pendidikan (Ahmadi, 1997).

    Tingginya angka kemiskinan dapat mengurangi prestasi pemerintah dalamkegiatan pembangunan, karena sasaran dari pembangunan adalah memperbaiki kondisiekonomi suatu kelompok menjadi lebih baik. Kegiatan pembangunan yang tidakmengubah kemiskinan akan menyisakan sosial dan politik. Stabilitas negara terganggudan biasanya stimulan akan berbalik mengganggu kinerja perekonomian yang sedangdibangun. Karena itu, masalah kemiskinan telah menjadi agenda bersama setiap negarayang tergabung dalam membangun komitmen yang bertujuan untuk pembangunan.

    Jumlah penduduk di Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung, KabupatenKebumen tahun 2012 sebesar 4873 jiwa, laki-laki 2497 jiwa dan perempuan 2371 jiwa.Dengan mata pencaharian/pekerjaan: pertanian (petani sendiri 31 jiwa, buruh tani 102jiwa), buruh 202 jiwa, jasa 113 jiwa, dagang 159 jiwa, Pegawai Negri Sipil/PNS 16 jiwa,ABRI/POLRI 2 jiwa, swasta 229 jiwa, wiraswata 72 jiwa, dan lainnya 127 jiwa. Denganrata-rata penduduk Desa pujotirto mempunyai pekerjaan sebagai buruh, atau pekerjaanyang tidak menetap. Dari hasil pendapatan yang diperoleh buruh tersebut rata-rata sekitarRp.15.000,00 Rp. 25.000,00 perhari, karena mempunyai pendapatan yang tidakmenetap dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan primer ataupunkebutuhan sekunder, termasuk kebutuhan dalam memenuhi program Keluarga Berencana(KB).

    Alat kontrasepsi sangat berguna dalam program KB namun perlu diketahui bahwatidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadiharus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi(PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KBmemilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia, sesuaidengan kemampuan ekonomi para akseptor KB.

    Dengan melihat permasalahan tersebut, maka di dalam penyusunan skripsi ini,penulis memilih judul yakni tentang: Hubungan Status Ekonomi Dengan Pemilihan jenisProgram Keluarga Berencana ( KB ). Mengingat bahwa program KB merupakan satu

  • sistem yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa. Kenyataansemacam ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber dayamanusia sebagai modal utama pembangunan. Dikaitkan dengan pembangunan ekonomidan kesejahteraan rakyat. Khususnya masyarakat desa, pelaksanaan dapat dipercepatmelalui pengendalian pertumbuhan penduduk secara bijaksana, salah satu alternatifnyaadalah program KB.

    B. Perumusan masalah

    Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut :Adakah pengaruh hubungan status ekonomi dengan pemilihan jenis program KeluargaBerencana.

    C. Tujuan penelitian1. Tujuan umum

    Untuk mengetahui bagaimana hubungan status ekonomi denganpemilihan jenis KB di Desa Pujotirto, Kelurahan Kalipuru, KecamatanKarangsambung, Kabupaten Kebumen.

    2. Tujuan khususa. Untuk mengetahui jenis penggunaan alat kontrasepsi di Desa

    Pujotirto, Kelurahan kalipuru, kecamatan karangsambung, kabupatenKebumen

    b. Untuk mengetahui status ekonomi di Desa pujotirto, Kelurahan Kalipuru,Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen.

    c. Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi dengan pemilihan jenis kontrasepsi.

    D. Manfaat Penelitian1. Manfaat bagi pengembangan ilmu

    a. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dibangkukuliah, dalam masyarakat melalui pembuatan karya ilmiah

  • b. Sebagai bahan masukan bagi usaha penelitian ilmiah yang berkaitan denganmasalah KB

    c. Turut serta menguji teori-teori yang telah ada, terutama yang berkaitan denganjenis program KB dalam Pasangan Usia Subur (PUS) ditinjau dari tingkat ekonomirumah tangga/pendapatan.

    2. Manfaat bagi praktisia. Memberi masukan dan pertimbangan kepada pihak-pihak yang terkait antara lain

    BKKBN, pemerintah, desa, instansi kesehatan dalam melaksanakan programnya.b. Memberi informasi dan menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

    3. Manfaat bagi InstitusiPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalammemperbanyak referensi tentang alat kontrasepsi dan sebagai acuan bagi penelitiselanjutnya.

    4. Bagi Peneliti

    Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan dalampenelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selamakuliah.

    E. Keaslian PenelitianBeberapa laporan penelitian telah dilakukan, yang berhubungan dengan tingkat

    ekonomi rumah tangga terhadap pemilihan jenis program keluarga berencana(KB).Seperti oleh Laksani Indira (2009) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhipemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin. Metode penelitianyang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sampelyang digunakan sebesar 78 responden. Didapat hasil Keluarga miskin cenderungmenggunakan kontrasepsi yang menggunakan MKJP ( Metode Kontrasepsi JangkaPanjang) sebanyak 60 responden(76,9%),dan yang memilih jenis MKJP sebanyak 18responden(23,1%). Faktor-faktor yang signifikan dengan pemilihan jenis kontrasepsiyang digunakan adalah keikutsertaan dalam jamkesmas(p=0,022), dukunganpasangan(p=0,032), faktor umur istri(p=0,109), jumlah anak(p=0,251), tingkat

  • pendidikan akseptor KB(p=0,427), tingkat pengetahuan(p=0,234), dan pengaruhagama(p=0,411) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan jeniskontrasepsi.

    Penelitian yang kedua dilakukan oleh Anissa Rahma Adhiyani (2011), yangberjudul faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB memilih alat kontrasepsi nonIUD pada akseptor KB wanita usia 20-39 tahun di Puskesmas Wonosalam, kabupatenDemak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, sampel yangdigunakan 60 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara padaresponden. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisa Chi Square dan ujiSpearman. Dengan hasil penelitiannya adalah bahwa penerimaan informasi tentangKB(p=0,011), fakor pendidikan (p=0,722), umur, paritas, tingkat ekonomi (p=0,039) dandukungan suami (p=0,812), tidak mempengaruhi hubugan yang signifikan antaraakseptor KB dalam pemilihan alat kontrasepsi non IUD. Penelitian ini tentangHubungan Status Ekonomi Dengan Pemilihan Program KB di Desa Pujotirto,Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen Tahun 2012. Perbedaan penelitian inidengan penelitian sebelumnya adalah lokasi, waktu penelitian, tujuan penelitian, metodepenelitian, jumlah responden dan keadaan responden.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. TINJAUAN PUSTAKA

    1. Status Ekonomi

    a. Pengertian StatusStatus adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial

    Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosial masing-masing. Statusmerupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalamtingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi,peringkat seseorang dalam kelompok masyarakat (Aswinto, 2010).

    b. Pengertian EkonomiIstilah ekonomi itu berasal dari bahasa Yunani,

    oikonomia. Kata tersebutmerupakan turunan daridua kata, yakni oikos dan nomos. Oikos berarti rumahtangga, sedangkan nomos berarti mengatur. Jadi arti asli oikonomia adalahmengatur rumah tangga. Kemudian arti asli tersebut berkembang menjadi artibaru, sejalan dengan perkembangan ekonomi menjadi suatu ilmu. Kini sebagaiilmu, ekonomi berarti pengetahuan yang tersusun menurut cara yang runtut dalamrangka mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini bukanlah dalam arti sempit,melainkan menunjuk pada kelompok sosial yang dapat dianggap sebagai suaturumah tangga. Kelompok sosial ini dapat berwujud perusahaan, kota, bahkanNegara. Berarti dalam pengertiannya yang luas, rumah tangga menunjuk padakesatuan kelompok manusia yang hidup menurut norma dan tata aturan tertentu(Ritonga, 2000).

    Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitasmanusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsibarang (AcePartadiredja, 2002).

    c. Pengertian Status Ekonomi

  • Status ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalammasyarakat, bahwa status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaanseseorang atau suatu masyarakat yang di tinjau dari segi sosial, gambaran iniseperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomikemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatankeluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tuadapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder. Faktor faktor yang mempengaruhi status ekonomi antara lain: pendidikan, pekerjaan,motivasi, minat, kebudayaan, lingkungan (Aswinto, 2010).

    Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakatberdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatanyang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).

    d. Stratifikasi Status EkonomiDi dalam kehidupan masyarakat Indonesia secara sederhana terdapat empat

    macam status sosial yang terdiri dari :1) Petani : mereka yang hidup dari pengusahaan sawah di desa yang suasana

    kehidupan dalam masyarakat ditandai oleh sifat kekeluargaan2) Pegawai : mereka yang menerima gaji dari pemerintah tiap bulan secara

    menentu dan kerjanya juga mnenentu3) Angkatan bersenjata : anggota salah satu ke 4 angkatan, angkatan darat,

    angkatan laut, angkatan udara dan angkatan kepolisian. Mereka menerima gajidari pemerintah secara menentu

    4) Pedagang : mereka yang hidup dari keuntungan yangdiperoleh dari pekerjaanjual beli. Hasilnya tidak menentu kerjanyapun juga kurang menentu.

    Adanya lapisan-lapisan sosial atau kedudukan-kedudukan yang berbeda-beda tingkatannya dalam masyarakat, maka diakui pula adanya anggapan umumbahwa ukuran kemakmuran bagi tiap-tiap golongan atau lapisan dalammasyarakat adalah berbeda(Ahmadi, 1997).

    e. Tingkat Ekonomi1) Adekuat

  • Adekuat menyatakan uang yang dibelanjakan atas dasar suatu permohonanbahwa pembiayaan adalah tanggung jawab kedua orang tua. Keluargamenganggarkan dan mengatur biaya secara ralisitis.

    2) MarginalPada tingkat marginal sering terjadi ketidaksepakatan dan perselisihan

    siapa yang seharusnya mengontrol pendapatan dan pengeluaran3) Miskin

    Keluarga tidak bisa hidup dengan caranya sendiri, pengaturan keuanganyang buruk akan menyebabkan didahulukannya kemewahan. Diataskebutuhan pokok, manajemen keuangan yang sangat buruk dapat atau tidakmembahayakan kesejahteraan anak, tetapi pengeluaran dan kebutuhankeuangan melebihi penghasilan.

    4) Sangat MiskinMenejemen keuangan yang sangat jelek, termasuk pengeluaran saja

    dan berhutang terlalu banyak, serta kurang tersedianya kebutuhan dasar(Friedman, 2004).Friedman (2004) status ekonomi seseorang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:a) Penghasilan tipe kelas atas> Rp 1.000.000,b) Penghasilan tipe kelas menengah = Rp 500.000 Rp 1.000.000c) Penghasilan tipe kelas bawah< Rp 500.000Status ekonomi menurut Saraswati (2009)a) Tipe Kelas Atas (> Rp 2.000.000).b) Tipe Kelas Menengah (Rp 1.000.000 -2.000.000).c) Tipe Kelas Bawah (< Rp 1.000.000).Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas ataugolongan terdiri atas:a) Golongan sangat kaya: Merupakan kelompok kecil dalam masyarakat,

    terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawanb) Golongan kaya : Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat dalam

    masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb.

  • c) Golongan miskin : Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat,kebanyakan dari rakyat biasa.

    f. Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi

    Menurut friedman (2004) faktor yang mempengaruhi status ekonomi seseorangyaitu:1) Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadapperkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makintinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam memperolehpekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh.Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikapseseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.

    2) Pekerjaanpekerjaan akan mempengaruhi status ekonomi karena dengan bekerja

    kebutuhan akan terpenuhi. dengan bekerja orang akan mendapatkanpendapatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan terpenuhikebutuhan hidup. Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat.Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhikebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yangdiinginkan.standar pekerjaan dibagi menjadi :a). Profesional ahli teknik dan ahli jenisb). kepemimpinan dan ketatalaksanaanc). administrasi tata usaha dan sejenisnyad).jasae). petanif). Produksi dan operator alat angkut

    3) Keadaan EkonomiKondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil untuk tidak

    teratur dalam melakukan antenatal care.4) Latar Belakang Budaya

  • Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada didalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanahdasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum. Tanpa disadari,kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagaimasalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karenakebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yangmenjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaanindividu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasikebudayaan dalam pembentukan sikap individual.

    5) PendapatanPendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah

    dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang ataukeluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi akanmempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif karenamereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkandengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah. Pendapatan dikategorikansebagai berikut :a) Pendapatan berupa uang yaitu segala penghasilan yang sifatnya regular

    dan diterima. Sumber berasal dari :1) Gaji atau upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan,dll2) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi

    penjualan dari kerajinan rumah3) hasil investasi yaitu pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.

    b) Pendapatan berupa barang, adalah pendapatan upah dan gaji yangditentukan dalam barang (Soekanto, 2004).

    6) Faktor-faktor Demografia) Penduduk

    Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluarankonsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per orang atau keluargarelatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata pendudukIndonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult

  • tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada pendudukSingapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipatpenduduk Singapura.

    b) komposisKomposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari beberapa

    klasifikasi diantaranya: usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan(rendah, menengah, tinggi) dan wilayah tinggal ( pekotaan atau pedesaan).

    7) Faktor-faktor non ekonomifaktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya

    konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya polakebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin menirukelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat(http://anindyaditakhoirina.wordpress.com).

    g. Tindakan EkonomiTindakan ekonomi adalah suatu tindakan setiap usaha yang dilandasi oleh

    pilihan yang paling baik dan menguntungkan. Tindakan ekonomi terdiri dari 2aspek, yaitu:1). Tindakan ekonomi rasional,adalah setiap usaha yang dilandasi oleh pilihan

    yang paling menguntungkan dan kenyataan demikian.2). Tindakan ekonomi irrasional, adalah setiap usaha yang dilandasi oleh pilihan

    yang paling menguntungkan namun kenyataan tidak demikian ( Kartono,2009).

    h. Motif EkonomiMotif ekonomi adalah alasan atau tujuan seseorang sehingga seseorang

    itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terdiri dari 2 aspek:1). Motif instrinsik adalah suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi

    atas kemauan sendiri.2). Motif ekstrinsik adalah suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi

    atas dorongan orang lain.Beberapa macam motif ekonomi:a). Motif memenuhi kebutuhan

  • b). Motif keuntunganc). Motif penghargaand). Motif kekuasaane). Motif sosial/menolong sesama.

    i. Pelaku EkonomiPelaku ekonomi diantaranya adalah:1) Rumah Tangga

    Menyediakan faktor produksi (tanah, modal, tenaga) untuk ditawarkankepada sektor perusahaan dan memperoleh upah, bunga sewa ataspenggunaan faktor produksi. Pendapatan akan digunakan untuk konsumsibarang dan jasa serta kepentingan penduduk dan perusahaan.

    2) PerusahaanBerfungsi sebagai suatu unit yang menghasilkan barang dan jasa yang

    dibutuhkan oleh masyarakat dengan cara mengakoordinasi faktor produksidari rumah tangga. Tujuan memproduksi bukan untuk memenuhi kebutuhanperusahaan tetapi adalah mencari keuntungan.

    3) PemerintahBerfungsi untuk memperlancar dan mengawasi kegiatan rumah tangga dan

    perusahaan supaya melakukan kegiatan ekonomi dengan cara yang wajar dansaling merugikan.

    4) Luar NegeriMasyarakat luar negeri sangat mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor.

    Kegiatan ekspor dan impor baik dengan atau dari negara luar negeri dapatmenghasilkan devisa sebagai alat pembayaran luar negeri ( Kartono, 2009).

    2. Keluarga Berencana (KB)

  • Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah/menghalangi dankonsepsi yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma.Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsidapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan hormon, alatataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dariusia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakankontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikantingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontrasepsi yangada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanyaprogestogen saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap,IUD dan IUS, serta vasektomi, tubektomi (Saifudin, 2003).a. Pengertian kontrasepsi

    Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah ataumelawan dan Konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dansperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi, kontrasepsi adalah upaya mencegahpertemuan sel telur matang dan sperma untuk mencegah kehamilan. usaha dapatberupa bersifat permanen, dapat juga bersifat sementara. yang bersifat permanendinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria dinamakan vasektomi. Sampaisekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada, kontrasepsi yang ideal harusmemenuhi syarat sebagai berikut :1). dapat dipercaya2). tidak menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatan3). daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan4). tidak menimbulkan gangguan sewaktu coitus5). Tidak memerlukan motivasi secara terus menerus6). mudah pelaksanaannya7). murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan

    masyarakat8). Dapat diterima oleh pengguna pasangan yang bersangkutan

    (Hartanto, 2003).

  • b. Tujuan kontrasepsiPelayanan kontrasepsi mempunyai dua tujuan yaitu:1) Tujuan umum:

    Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitudihayatinya NKKBS. untuk memenuhi pemerintah masyarakatakan pelayananKB dan pelayanan program KB yang berkualitas, menurunkan tingkatkematian ibu bayi dan anak serta menanggulangi masalah kesehatanreproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas

    2) Tujuan khusus:Penurunan angka kelahiran yang bermakna (Sujiyatini, 2009).

    c. Jenis jenis kontrasepsiKontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain aman,

    dapat diandalkan, sederhana (sebisa mungkin tidak perlu dikerjakan oleh dokter),murah, dapat diterima oleh orang banyak, dan dapat dipakai dalam jangkapanjang. Sampai saat ini belum ada metode atau alat kontrasepsi yang benar-benar100% ideal (Handayani, 2010).Jenis jenis kontrasepsi yang tersedia antara lain:1. Metode sederhana

    a. Tanpa alat1).Pantang berkala2). Metode kalender3). Metode suhu badan basal4). Metode lendir serviks5). Metode simpto-termal6). Coitus interruptus

    b. Dengan alat1). Mekanis (barrier)

    a). Kondom priab). Barier intra vaginal antara lain : diafragma, kap serviks, spons, dan

    kondom wanita.2). Kimiawi

  • Spermisid antara lain: vaginal cresm, vaginal foam, vaginal jelly, vaginalsuppositoria, vaginal tablet, dan vaginal soluble film.

    3). Metode moderna). Kontrasepsi hormonal

    1).Pil KB2). AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) / IUD

    (Intra UterineDevices)

    3). Suntikan KB4). Susuk KB5). Kontrasepsi mantap6). Medis Operatif Pria (MOP)7). Medis Operatif Wanita (MOW).

    Berdasarkan lama efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi1) MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam

    kategori ini adalah jenis susuk/implant, IUD, MOP, dan MOW.2) Non MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam

    kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-metode lain selain metodeyang termasuk dalam MKJP.Berikut pembahasan singkat mengenai jenis jenis kontrasepsi tersebut (Saifuddin, 2003).

    a. Kondom priaKondom adalah selubung tipis dari karet, vinil, atau produk alamiah dapat

    berwarna maupun tidak berwarna, biasanya ditambahkan spermisida untukperlindungan tambahan, serta digunakan untuk menutupi penis sesaat sebelumberhubungan. Mekanisme kerja kondom adalah dengan cara menghalangimasuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita. Efektivitaskondom sendiri tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 3-4 kehamilan per 100 wanitaselama tahun pertama. Pemakaian kondom memiliki keuntungan dan kerugian.Keuntungan kondom1). Mencegah kehamilan

  • 2). Memberi perlindungan terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)3). Dapat diandalkan4). Sederhana, ringan, disposable, dan mudah digunakan5). Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi, atau follow-up6). Reversibel7). Pria ikut aktif dalam kegiatan KB8). Efektif segera setelah dipasang9). Tidak mempengaruhi kegiatan laktasi10).Dapat digunakan sebagai pendukung metode kontrasepsi lain11). Tidak mengganggu kesehatan12). Tidak ada efek samping sistemik13).Mudah didapatkan dan tidak perlu resep dokter14). Murah karena digunakan dalam jangka pendekKerugian kondom :1). Efektivitas dipengaruhi kesediaan akseptor mematuhi instruksi yang

    diberikan dan motivasi akseptor2). Efektivitas tidak terlalu tinggi3). Perlu menghentikan aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna

    memasang kondom.4). Dapat mengurangi sensitifitas penis sehingga ereksi sukar dipertahankan.

    b. Pil KBPil KB biasanya megandung

    Estrogen dan Progesteron . Cara kerja pil KBadalah dengan cara menggantikan produksi normal

    Estrogen dan Progesterondan menekan hormon yang dihasilkan ovarium dan relesing factor yangdihasilkan otak sehingga ovulasi dapat dicegah. Efektivitas metode ini secarateoritis mencapai 99% atau 0,1 5 kehamilan per 100 wanita pada pemakaiandi tahun pertama bila digunakan dengan tepat. Tetapi dalam praktek ternyataangka kegagalan pil masih cukup tinggi yaitu mencapai 0,7 - 7%. Keuntungandan kerugian pemakaian pil KB antara lain:Keuntungan pil KB :1) Efektivitasnya tinggi bila diminum secara rutin

  • 2) Nyaman, mudah digunakan, dan tidak mengganggu senggama3) Reversibilitas tinggi4) Efek samping sedikit5) Mudah didapatkan, tidak selalu perlu resep dokter karena pil KB dapat

    diberikan oleh petugas non medis yang terlatih6) Dapat menurunkan resiko penyakit-penyalit lain seperti kanker ovarium,

    kehamilan ektokpik, dan lain-lain7) Relatif murahKerugian pil KB :1). Efektivitas tergantung motivasi akseptor untuk meminum secara rutin

    tiap hari2). Rasa mual, pusing, kencang pada payudara dapat terjadi3). Efektivitas dapat berkurang bila diminum bersama obat tertentu4). Kemungkinan untuk gagal sangat besar karena lupa5). Tidak dapat melindungi dari resiko tertularnya Penyakit Menular

    Seksual.c. Kontrasepsi suntik

    Kontrasepsi suntik yang biasa tersedia adalah Depo -provera yang hanyamengandung

    Progestin dan diberikan tiap 3 bulan. Cara kerja kontrasepsisuntik yaitu dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lerndir serviks, danmenghambat perkembangan siklis endometrium. Efektivitas dari kontrasepsisuntik sangat tinggi mencapai 0,3 kehamilan per 100 wanita selama tahunpertama penggunaan. Angka kegagalan metode ini

  • 6) Mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh Estrogen karena metodeini tidak mengandung

    Estrogen

    7) Relatif murahKerugian kontrasepsi suntik :1) Berat badan naik2) Siklus menstruasi kadang terganggu3) Pemulihan kesuburan kadang-kadang terlambat.

    d. Susuk/ implantKontrasepsi susuk yang sering digunakan adalah Norplant. Susuk adalah

    kontrasepsi sub dermal yang mengandung Levonorgestrel (LNG) sebagaibahan aktifnya. Mekanisme kerja

    Norplant yang pasti belum dapat dipastikantetapi mungkin sama seperti metode lain yang hanya mengandung

    Progestin .

    Norplant memiliki efek mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, danmenghambat perkembangan siklis endometrium. Efektivitas

    Norplant sangattinggi mencapai 0,05 1 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertamapemakaian. Angka kegagalan

    Norplant

  • 7) Lebih efektif secara biaya karena walaupun harganya mahal tetapi masapemakaiannya mencapai 5 tahun.

    Kerugian Norplant :1) Efektivitas dapat berkurang bila digunakan bersama obat- obatan

    tertentu

    2) Merubah siklus haid dan meningkatkan berat badan3) Tergantung pada petugas4) Tidak melindungi dari resiko tertularnya PMS.

    e. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau IUD (Intra Uterine Devices)

    AKDR adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus berbentuk spiralatau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim dengan memakai alatkhusus oleh dokter atau paramedis lain yang terlatih. Mekanisme kerja AKDRbelum diketahui tetapi kemungkinan AKDR menyebabkan perubahan-perubahan seperti munculnya sel-sel radang yang menghancurkan blastokisatu spermatozoa, meningkatkan produksi prostaglandin sehingga implantasiterhambat, serta bertambah cepatnya pergerakan ovum di tuba falopii.Efektivitas IUD mencapai 0,6 0,8 kehamilan per 100 wanita selama tahunpertama penggunaannya. Angka kegagalan IUD 1 3 kehamilan per 100wanita per tahun. Keuntungan dan kerugian pemakaian AKDR antara lain:Keuntungan AKDR:1) Efektivitas tinggi2) Dapat memberikan perlindungan jangka panjang sampai dengan 10 tahun3) Tidak mengganggu hubungan seksual4) Efek samping akibat

    Estrogen dapat dikurangi karena AKDR hanyamengandung

    Progestin5) Tidak ada kemungkinan gagal karena kesalahan akseptor KB6) Reversibel7) Dapat disediakan oleh petugan non medis terlatih8) Akseptor hanya kembali ke klinik bila muncul keluhan

  • 9) MurahKerugian AKDR :1) Perlunya pemeriksaan pelvis dan penapisan PMS sebelum pemasangan2) Butuh pemerikasaan benang setelah periode menstruasi jika terjadi kram,

    bercak, atau nyeri.3) Akseptor tidak dapat berhenti menggunakan kapanpun ia mau.

    f. Metode Operatif Pria (MOP)

    MOP merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor yang aman,sederhana, dam sangat efektif, memakan waktu operasi relatif singkat dantidak memerlukan anestesi umum. MOP dilakukan dengan cara memotong vasdeferens sehingga sperma tidak dapat mencapai air mani dan air mani yangdikeluarkan tidak mengandung sperma. Efektivitas sangat tinggi mencapai 0,1 0,15 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama pemakaian. Angkakegagalan

  • tidak akan bertemu dengan spermatozoa. Efektivitas MOW sekitar 0,5 kehamilanper 100 wanita selama tahun pertama pemakaian, sedikit lebih rendahdibandingkan MOP. Keuntungan dan kerugian MOW antara lain :Keuntungan MOW:1) Sangat efektif2) Segera efektif3) Permanen4) Tidak mengganggu senggama5) Baik untuk klien yang bila mengalami kehamilan akan membahyakan jiwanya6) Pembedahan sederhana dan hanya perlu anestesi lokal7) Tidak ada efek samping jangka panjang8) Tidak ada gangguan seksualKerugian MOW:1) Permanen2) Nyeri setelah prosedur serta komplikasi lain akibat pembedahan dan anestesi3) Hanya dapat dilakukan oleh dokter yang terlatih4) Tidak memberi perlindungan terhadap PMS5) Meningkatkan resiko kehamilan ektokpik (Saifudin, 2003).

    d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsiFaktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memilih jenis kontrasepsiyang digunakan antara lain:1) Faktor pasangan

    a). Umurb). Gaya Hidupc). Frekuensi senggamad). Jumlah keluarga yang diinginkan

  • e). Pengalaman dengan metode kontrasepsi yang laluf). Sikap kewanitaan dan kepriaan

    2) Faktor kesehatana). Status kesehatanb). Riwayat haidc). Riwayat keluargad). Pemeriksaan fisik

    3) Faktor metode kontrasepsia). Efektivitasb). Efek samping

    4) Faktor ekonomia). Biayab). pendapatan dan pekerjaanc). jarak (Wiknjosastro, 2006).

    3. Hubungan Status Ekonomi Terhadap Penggunaan Pemilihan Jenis KBTingkat ekonomi mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi. Hal ini disebabkan

    karena untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang diperlukan akseptor harusmenyediakan dana yang diperlukan. bahwa sebagian besar masyarakat menggunakanpertimbangan ekonomi dalam pemilihan alat KB, sehingga sebagian besar memilihalat kontrasepsi yang murah sebagai metode kontrasepsi yang diapakai meskipunsebelumnya sudah dijelaskan efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaiannya,akan tetapi karena murah dan mudah diperoleh sehingga menjadi pilihan utama.Tinggi rendahnya status sosial dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akanmempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB

    di Indonesia. Kemajuanprogram KB

    tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan eratdengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan.

    Tinggi rendahnya status ekonomi penduduk di Indonesia akan mempengaruhiperkembangan dan kemajuan program KB tidak dapat lepas dari tingkat ekonomimasyarakat karena berkaitan dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsiyang akan digunakan ( Handayani, 2010 ).

  • Tabel 2.1 Perbandingan Jenis Kontrasepsi

    Jenis KontrasepsiKegagalanteoritis per100 wanita

    Kegagalandalam praktekper 100 wanita

    EfektifitasBiaya

    Kondom 3-4% 10-20%Rp. 3.000/stripTergantungfrekuensisenggama

    Pil KB 0,15% 0,7-7% Rp. 2000/striptiap 1 bulan

    Suntik 0,3% 3-5%

    Rp.20.000/suntiktiap 3 bulan(tergantungjenisnya)

    Implant 0,051% Belum ada Rp.300.000-Rp.600.000 /

  • pemilihan jenis KB1.kondom pria

    2. Pil KB

    3. Suntik KB

    4. Susuk

    5. IUD

    6. MOP

    7. MOW

    pasang(tergantung

    jenisnya dantempatpemasangan)

    AKDR / IUD 0,60,8% 1-3%

    Rp. 500.000 -900.000,Tergantungtempatpemasangan

    MOP 0,10,15% 0,2 0,6%

    Rp.750.000-1.200.000(sudah biayadokter) danTergantung RStempat rujukan

    MOW 0,5% 0,1 - 0,5%

    Rp.750.000-1.200.000(sudah biayadokter) danTergantun RStempat rujukan

    Sumber: Data dengan petugas Bidan Desa di Pujotirto.

    B. Kerangka Teori

    pelaku ekonomi

    1.Rumah tangga

    2. Perusahaan

    3 Pemerintah

    4. Luar Negri

    Faktor yangmempengaruhiekonomi

    1.pendapatan

    2. pendidikan

    3. sosial budaya

    4. demografi

    5. pekerjaan

    Status ekonomi

    1.Kelas bawah

    2. Kelas menengah

    3. Kelas atas

    faktor yangmempengaruhipemilihan jenis KB1. faktor pasangan

  • faktor yang mempengaruhipemilihan jenis KB1. faktor pasangan

    2. faktor kesehatan

    4. efek samping

    faktor metodekontrasepsi

    1. Efektifitas

    2. Efek samping

    Faktor ekonomi

    1. Biaya2. Pendapatan / pekerjaan3. jarak

    Bagan 1 Kerangka teorisumber : Kartono (2006) ; Saraswati (2009) ; Handayani (2010)

    C. Kerangka Konsep penelitian

    Variabel bebas

    Status ekonomi

    1. kelas atas

    2. kelas menengah

    3. kelas bawah

    Variabel terikat

    1. Kontrasepsi denganMKJP (Metode KontrasepsiJangka Panjang)a. susuk / Implan

    b. IUD

    c. MOP

    d. MOW

    2. Kontrasepsi dengan NonMKJP

    a. kondom

    b. Pil

    c. Suntik

  • 3. biaya / ekonomi

    Variabel pengganggu

    D. HipotesisHa: Ada hubungan antara status ekonomi dengan pemilihan jenis KB di

    Desa PujotirtoKecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Metode PenelitianMetode penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dari penelitian matang

    tentang hal-hal yang dilakukan sebagai landasan berpijak serta dapat pula dijadikan dasarpenelitian baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian(Arikunto, 2006).

    Penelitian ini bersifat deskriptif karena menjelaskan fenomena yang sedang terjadi diarea penelitian dan bersifat korelasi untuk menemukan ada tidaknya hubungan antaravariabel yang satu dengan yang lain, dan apabila ada seberapa erat hubungannya antaravariabel-variabel itu. Pendekatan variabel ini adalah cross sectional dengan tujuan untukmengukur dan mengumpulkan variabel dalam waktu yang sama.

    B. Populasi dan Sampel1. Populasi Penelitian

  • Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapijuga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyekatau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimilikioleh obyek itu (Sugiyono, 2010). Dengan kata lain, populasi adalah keseluruhan subjekpenelitian (Arikunto, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan ibu yangmenjadi akseptor KB di Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung KabupatenKebumen yang berjumlah 361 akseptor KB.

    2. Sampel PenelitianSampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

    (Sugiyono,2010). Dengan kata lain, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yangditeliti (Arikunto,2006).Tehnik sampling yang digunakan adalah

    purposive sampling. Purposive sampling adalahdengan cara menganbil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapididasarkan atas adanya tujuan tertentu. Tehnik ini biasanya dilakukan oleh penuliskarena beberapa pertimbangan karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehinggatidak mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2006).

    Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel (Nursalam,2001). Besar sampel yang digunakan apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semuasehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi bila jumlahnya besar,dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, dalam penelitian ini besar sampeladalah 20% dari populasi yang berjumlah 361 orang yang ada di Desa PujotirtoKecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen yaitu 72,2 kemudian dibulatkanmenjadi 72 responden. Pengambilan responden ini tergantung setidak-tidaknya darikriteria sampel sebagai berikut:1) Dengan kriteria inklusi dibawah ini:

    Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi

    target terjangkau yang akan diteliti.

  • Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:a) Ibu yang menjadi akseptor KBb) Bersedia menjadi respondenc) Bisa baca tulisd) Bertempat tinggal di Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung Kabupaten

    Kebumen.2) Kriteria eksklusi:

    Kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi karakteristik umumpenelitian dari suatu penelitian target terjangkau yang akan diteliti tetapi harusdikeluarkan dari studi karena berbagai sebab antara lain:a) Ibu yang tidak berada di tempat saat dilakukan penelitianb) Ibu yang menggunakan jenis Kb yang drop out karena mengalami efek samping

    KB.

    C. Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarikkesimpulannya (Sugiyono, 2010).1. Variabel Bebas

    Menurut Sugiyono (2010), Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebabperubahannya atau timbulnya variabel terikat, atau dengan kata lain merupakan variabelyang mempengaruhi. Dalam hal ini variabel bebas adalah status ekonomi.

    2. Variabel TerikatMenurut Sugiyono (2010), Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

    variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabelterikatnya adalah pemilihan jenis kontrasepsi.

    3. Variabel PenggangguMenurut Ummah (2007), variabel pengganggu adalah variabel yang secara teoritis

    mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak apat dilihat, diukurdan dimanipulasi. Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel

  • bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti. Dalam penelitian iniadalah faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis KB.

    D. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat penelitian

    Tempat yang akan dilakukan penelitian adalah di Desa Pujotirto KecamatanKarangsambung Kabupaten Kebumen.

    2. Waktu PenelitianWaktu penelitian yang dilakukan peneliti adalah dimulai dari penyusunan

    proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian, yaitu dari bulan April 2012sampai dengan bulan Januari 2013.

    E. Definisi OperasionalDefinisi Operasional dalam variabel penelitian ini, dapat dikemukakan sebagai berikut:

    No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala1 Status Ordi

    Ekonomi nal

  • 2 Pemilihan jenisKB

    Seseorangdalam memilihjenis KB yangdigunakandalam upayapencegahankehamilanyang dianggap sesuaidengankeadaan daripemakai.

    Diperoleh dengancara mengisikuesioner II, yangterdiri dari 2 itempertanyaan.

    Nominal

  • F. Teknik Pengumpulan DataData primer

    Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuisioner.Kuisioner

    Menurut Arikunto (2006), kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yangdigunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentangpribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui. Kuisioner dalam penelitian ini penulismenggunakan metode angket. Metode angket ini dilakukan dengan mengedarkan suatudaftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlahsubyek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban serta sebagainya yangdigunakan untuk membadingkan data yang diperoleh. Dalam kuisioner yang digunakanadalah angket langsung tertutup (multiple choice) yang berupa pertanyaan dimanaresponden harus memilih jawaban yang tersedia.

    G. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

    mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnyalebih baik, dalam arti lebihcepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di olah ( Arikunto, 2002).Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Dalampenelitian ini kuesioner yang digunakan ada 2 jenis yaitu:

  • 1). Kuesioner 1 untuk mengukur status ekonomi responden, berbentuk pertanyaanmultiple choice yang berjumlah 3 item pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti.Untuk penghasilan dengan kategori rendah yaitu dengan penghasilan > Rp. 1000.000diberi kode 1, dengan kategori menengah antara Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000diberi kode 2, Dan kategori tinggi > Rp 2.000.000 dengan kode 3.

    2). Kuesioner II untuk mengetahui pemilihan jenis KB yang digunakan pesponden,berbentuk multipel choice yang terdiri dari 2 item pertanyaan. Untuk pemakaian jenisKB dengan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang terdiri dari susuk atauimplan, IUD, MOP, MOW diberi kode 1, dan untuk pemakaian jenis KB dengan nonMKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang terdiri dari kondom, pil, suntik diberikode 2.

    H. Teknik Analisa DataTehnik Analisa Data dalam penelitian ini dari beberapa tahap yaitu:1. Pengolahan Data

    a) Pengumpulan DataData yang di kumpulkan dari pengisian kuisioner yang telah di sebarkan kepada

    responden.b) Editing Data

    Yaitu memeriksa data yang telah terkumpul tentang kelengkapan isian, sehinggabila ternyata ada yang belum lengkap bisa di ulang kesumber yang bersangkutan.

    c) Coding DataYaitu pemberian kode-kode tertentu pada masing-masing jawaban menurut

    macamnya untuk memudahkan dalam tahap pengolahan data.

    d) Tabulasi DataYaitu mengelompokkan data kedalam tabel yang dibuat sesuai dengan maksud

    dan tujuan penelitian.2. Analisis Data

    a) Analisis Univariat

  • X2

    = ^

    (fo fh)

    fh

    Analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian padaumumnya pada analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase tiapvariabel. Adapun analisis univariat bertujuan untuk melihat kelayakan data ataumenjelaskan gambaran atau deskriptif dari variabel penelitian (Arikunto, 2006).

    Analisa univariat pada penelitian ini yang disajikan untuk mendiskripsikansemua variabel sebagai bahan informasi dengan menggunakan tabel distribusifrekuensi untuk mengetahui gambaran umur responden, jumlah anak responden,status ekonomi responden dan gambaran jenis KB terhadap responden di DesaPujotirto Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen.

    b) Analisis BivariatAnalisa Bivariat ini menggunakan uji Chi Kuadrat atau

    Chi Square (X2) melaluiprogram SPSS for windows untuk mengetahui dan memperjelas hubungan antaravariabel dengan rumus sebagai berikut :

    keterangan :X2 : Harga Chi Kuadrat yang dicariFo : Frekuansi yang ada (frekuensi obsevasi )Fh : Frekuensi yang diharapkan dengan teoriHo: ditrima apabila

    X2 hitung > X2 tabel

    Ha: ditolak apabila X

    2 hitung < X2

    tabelAnalisa bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan status ekonomidengan pemilihan jenis KB.

    I. Validasi dan Reliabilitas Instrumen.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner yang disusun

    peneliti sendiri berdasarkan teori yang ada sehingga harus diuji validitas dan ujireliabilitasnya.1. Validitas

  • Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan ataukesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitastinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Dimana Uji Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pengujian validitasisi (content validity) (Arikunto, 2006). Uji Validitas pada penelitian ini adalah di DesaKaligowong, kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo sebanyak 20 responden.Ada beberapa pengujian validitas instrumena. Pengujian Validitas kontruk (Contruct Validity)

    Untuk menguji Validitas ini dapat digunakan pendapat dari para ahli, dalam halini setelah pendapat dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur denganberlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahlidiminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.

    b. Pengujian validitas eksternalInstrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara

    kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.untuk instrumen yang berbentuk test., maka pengujian validitas isi dapat dilakukandengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan.untuk instrumen yang aka mengukur efektivitas pelaksanaan program, makapengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumendengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan.

    c. Validitas IsiPada penelitian ini menggunakan Validitas isi, secara teknis pengujian validitas

    kontruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen.Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai tolak ukurdan nomor butir (item) pertanyaan atau pertanyaan yang telak dijabarkan dariindikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukandengan mudah dan sistematis. Pada setiap instrumen baik test maupun nontestterdapat butir-butir (item) pertanyan atau pernyataan. untuk menguji validitas butir-butir pertanyaan lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, makaselanjutnya diujicobakan ( Sugiyono, 2010).

    2. Reliabilitas

  • Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasilpengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadapgejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007).Pengujian Reabilitas Instrumen menurut Sugiyono (2010) yaitu:a). Test-Retestb). Ekuivalenc). Internal Consistencyd). Gabungan

    Uji realibilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan gabungan, Pengujianreliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen itubeberapa kali, ke responden yang sama, jadi cara ini merupakan gabungan pertamadan kedua.

    J. Mekanisme PenelitianLangkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. Memilih masalah.

    Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang status ekonomi denganpemilihan jenis KB di Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen.

    2. Studi pendahuluan.Studi pendahuluan dilakukan di Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung,

    Kabupaten Kebumen.3. Merumuskan masalah.

    Menentukan sejauhmana penelitian akan dilakukan tentang status ekonomi denganpemilihan jenis KB. Sehingga penelitian akan berjalan dengan sistematis dan tidakterlalu melenceng dari masalah yang sedang diteliti.

    4. Merumuskan HipotesisHipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara status ekonomi dengan

    pemilihan jenis KB diwilayah Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung KabupatenKebumen.

    5. Menentukan pendekatan atau metodelogi penelitian

  • Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional .

    6. Menentukan Variabel dan Sumber Data.Variabel dalam penelitiaan ini adalah status ekonomi dan pemilihan jenis KB.

    Sedang sumber datanya di peroleh dari ibu yang menggunakan akseptor KB di DesaPujotirto Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen.

    7. Menentukan dan menyusun instrumen.Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang

    diberikan kepada responden.8. Mengumpulakan data.

    Mengumpulkan data dari responden yangtelah diberikan kuesioner.

    9. Analisis data.Mengedit data, memberi kode agar data tidak tertukar dan mengelompokkan data

    yang sesuai.10. Menarik kesimpulan.

    Menarik kesimpulan dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan.11. Menulis laporan.

    Menyusun laporan hasil penelitian sesuai dengan format yang telah ditentukan.

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27Page 28Page 29Page 30Page 31Page 32Page 33Page 34Page 35Page 36Page 37Page 38Page 39Page 40Page 41Page 42Page 43Page 44Page 45