pengaruh corporate governance, profitabilitas, dan …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/erwin -...

158
II PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Consumer goods industry Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018) SKRIPSI Oleh : ERWIN 20160100064 JURUSAN AKUNTANSI KONSENTRASI PEMERIKSAAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2020

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

II

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,

PROFITABILITAS, DAN UKURAN KAP

TERHADAP AUDIT FEE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Consumer goods industry

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Oleh :

ERWIN

20160100064

JURUSAN AKUNTANSI

KONSENTRASI PEMERIKSAAN AKUNTANSI

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,

PROFITABILITAS, DAN UKURAN KAP

TERHADAP AUDIT FEE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Consumer goods industry

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh :

ERWIN

20160100064

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN

UKURAN KAP TERHADAP AUDIT FEE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods

Industry Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 – 2018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh

Corporate governance, Profitabilitas,dan Ukuran KAP terhadap Audit fee.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang telah diaudit pada

perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2018.

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan

jumlah sampel sebanyak 21 perusahaan selama periode 3 tahun pengamatan

berturut-turut sehingga total sampel sebanyak 63. Data penelitian ini

menggunakan SPSS versi 25 dengan uji statistik deskriptif, uji regresi Linear.

Hasil dari penelitian yang telah diolah menunjukan bahwa nilai signifikan

corporate governance 0,265, nilai signifikan profitabilitas yang diproksikan

menggunkan ROA yaitu 0,615, nilai signifikan Ukuran KAP yaitu 0,046.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Corporate governance, dan Profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Audit fee sedangkan Ukuran KAP

berpengaruh signifikan terhadap Audit fee.

Kata kunci : Corporate governance, Profitabilitas, dan Ukuran KAP, Audit fee.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

II

THE EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITY, AND

KAP SIZE OF AUDIT FEE

(Empirical Study of Consumer Goods Industry Manufacturing Companies

Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016 - 2018)

ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence regarding the effect of Corporate

governance, Profitability, and KAP Size on Audit fees. The population in this

study is the audited financial statements of the Consumer Goods Industry

manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2016-

2018.

Determination of the sample is done by using purposive sampling with a total

sample of 21 companies over a period of 3 consecutive years of observation so

that the total sample is 63. The research data uses SPSS version 25 with

descriptive statistical tests, logistic regression tests.

The results of the research that have been processed show that the significant

value of corporate governance is 0.265, the significant value of profitability

proxied using ROA is 0.615, the significant value of KAP size is 0.046.The results

showed that corporate governance and profitability did not significantly influence

the audit fee variable, while the KAP size significantly affected the audit fee.

Keywords: Corporate governance, Profitability, and KAP Size, Audit fees.

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana pada Universitas Buddhi Dharma, Tangerang.

Skripsi ini mengambil judul “Pengaruh Corporate governance,

Profitabilitas, dan Ukuran KAP Terhadap Audit fee pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Consumer goods industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

Tahun 2016 – 2018.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang senantiasa memberikan bantuan baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam proses penyusunan skripsi ini, diantaranya :

1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M., CPMA selaku Rektor Universitas

Buddhi Dharma Tangerang.

2. Ibu Rr. Dian Anggraeni , S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

(S1) Fakultas Bisnis Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

4. Ibu Lia Dama Yanti, S.E., M.Akt. selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan waktunya untuk membimbing penulis, sehingga

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga untuk

masukan dan saran selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Eso Hernawan, S.E., M.M. dan Bapak Peng Wi, S.E., M.Akt.

serta Bapak Sutandi, S.E., M.Akt. selaku dosen yang telah memberikan

pembelajaran dan saran dalam penyelesaian skripsi dan pengolahan

data.

6. Segenap Dosen dan Staff pengajar Universitas Buddhi Dharma

Tangerang yang telah memberikan ilmu dan membimbing selama

menuntut ilmu di Universitas Buddhi Dharma.

7. Seluruh staff perpustakaan Universitas Buddhi Dharma yang telah

membantu dalam mencari sumber-sumber referensi penelitian.

8. Papa, Mama dan Kakak yang telah memberikan doa, dukungan serta

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan

baik dan tepat waktu.

9. Untuk sahabat-sahabat penulis, yaitu Fedrianto, Ineke Putri, Regine

Verent, Ferdinan Marpaung, Alberto Santos, dan teman-teman lainnya

yang tidak bisa disebutkan satu per satu, selalu memberikan bantuan,

dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

10. Untuk teman satu kantor penulis, dan teman-teman lainnya yang selalu

memberikan penulis motivasi dan semangat dalam menyelesaikan

penelitian ini.

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

DAFTAR ISI

Hal

JU DUL LUAR

JUDUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKIRPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 9

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13

A. Gambaran Umum Teori .................................................................. 13

1. Teori Keagenan (Agency Theory).............................................13

2. Laporan Keuangan................................................................... 14

3. Analisis Laporan Keuangan..................................................... 17

4. Auditing................................................................................... 19

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

5. Corporate Governance............................................................ 32

6. Profitabilitas............................................................................ 39

7. Ukuran KAP............................................................................ 44

8. Audit Fee................................................................................. 47

B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 48

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 52

D. Rumusan Hipotesis ......................................................................... 53

1.Pengaruh Corporate Governance terhadap Audit fee..................53

2.Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit fee.................................54

3.Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit fee..................................55

4. Pengaruh Corporate governance, profitabilitas, dan Ukuran

KAP terhadap Audit fee.............................................................55

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 56

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 56

B. Objek Penelitian ............................................................................. 56

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 57

D. Populasi dan Sample ....................................................................... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 59

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian .............................................. 60

1. Variabel Independen..................................................................60

2. Variabel Dependen.....................................................................63

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 64

1. Pengujian Statistik Deskriptif.................................................64

2. Pengujian Asumsi Klasik...........................................................65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 72

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................................... 72

1. Corporate Governance...............................................................75

2. Profitabilitas..............................................................................78

3. Ukuran KAP............................................................................. 81

4. Audit Fee .................................................................................. 83

B. Analisis Hasil Penelitian ................................................................. 85

1. Analisis Statistik Deskriptif.......................................................85

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

2. Analisis Asumsi Klasik............................................................. 89

a. Uji Multikolonearitas ........................................................... 89

b. Uji Autokolerasi .................................................................. 90

c. Uji Heterokedasitas .............................................................. 91

d. Uji Normalitas ..................................................................... 93

3. Uji Koefisien Determinasi......................................................... 95

4. Uji Analisis Regresi Berganda .................................................96

5. Uji Hipotesis ............................................................................98

a. Uji Signifikansi keseluruhan dari regresi (Uji F)...............98

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)...................99

C. Pembahasan .................................................................................. 101

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 104

A. Kesimpulan ................................................................................... 105

B. Implikasi ....................................................................................... 108

C. Saran ............................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SURAT RISET PENELITIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel II.1 Penelitian Terdahulu............................................................................. 48

Tabel III.1Operasional variable ............................................................................ 64

Tabel IV.1 Proses Pemilihan Sampel .................................................................... 72

Tabel IV.2 Daftar Sampel Emiten ......................................................................... 74

Tabel IV.3 Data Corporate Governance ............................................................... 75

Tabel IV.4 Data profitabilitas ............................................................................... 79

Tabel IV.5 Data Ukuran KAP ............................................................................... 82

Tabel IV.6 Data Audit fee...................................................................................... 84

Tabel IV.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 86

Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 89

Tabel IV.9 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 90

Tabel IV.10 Hasil Uji Heterokedasitas ................................................................. 92

Tabel IV.11 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 94

Tabel IV.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 95

Tabel IV.13 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ................................................ 96

Tabel IV.14 Hasil Uji simultan ( Uji F) ................................................................ 98

Tabel IV.15 Hasil Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 100

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar II.1Model Auditing ................................................................................. 22

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran..........................................................................52

Gambar IV.1 Hasil Uji Heterokedasitas grafik scatterolt......................................91

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

I

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Variabel Audit fee tahun 2016-2018

Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Variabel Corporate Governance

Lampiran 3 : Hasil Perhitungan Variabel Profitabilitas (ROA)

Lampiran 4 : Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Kantor Akuntan Publik

Lampiran 5 : Hasil Uji Olah SPSS Versi 25 For Windows

Lampiran 6 : Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Sampel

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan profesi akuntan publik tidak lepas dari pesatnya

pertumbuhan perusahaan perusahaan dalam segala bidang. Semakin

berkembangnya suatu perusahaan maka akan semakin berkembang profesi

akuntan publik. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan

masyarakat. Profesi akuntan publik memiliki tanggung jawab untuk menilai

keandalan laporan keuangan. Masyarakat menilai bahwa profesi auditor

dihadapkan dapat melakukan penilaian yang bebas, dapat dipercaya, dan tidak

memihak terhadap informasi laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

Permintaan jasa audit muncul karena adanya konflik kepentingan antara

manajemen sebagai agen dan pemegang saham sebagai principal, dan pihak-pihak

lain yang mengadakan kontrak dengan klien. Auditor dalam hal ini merupakan

pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan principal dan agen dalam

mengelola keuangan perusahaan.

Keberadaan auditor independen pada suatu entitas sebagai pendeteksi

kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuangan klien, diharapkan mampu

mengemukakan kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak manajemen dam

menghindarkan principal dari kerugian sebagai pemilik dana sebuah entitas.

Konflik kepentingan sering terjadi antara pemilik perusahaan (stakeholder)

dan manajemen (agent) sebagai pihak yang menyajikan laporan keuangan karena

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

2

tidak ada keyakinan bahwa manajemen akan memberikan informasi yang benar

sehingga diperlukannya audit. (pakpahan, 2016)

Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang penting

bagi stakeholder dalam pengambilan keputusan. Untuk meningkatkan

kepercayaan stakeholder terhadap informasi laporan keuangan, perusahaan go

publik diwajibkan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. Maka dari

itu para pemakai informasi membutuhkan pemeriksaan laporan keuangan (audit)

untuk memberikan pinjaman bahwa laporan keuangan yang disajikan berkualitas

baik, sehingga dengan adanya audit yang dilakukan oleh auditor dapat

meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

tersebut. (pakpahan, 2016)

Ketentuan mengenai akuntan publik di indonesia diatur dalam undang-

undang republik indonesia nomor 5 tahun 2011 mengenai akuntan publik dan

peraturan mentri keuangan nomor 17PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik.

Kantor akuntan publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang

memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha di

bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. (Cristansy &

Ardiat, 2016)

Kode etik akuntan publik tahun 2008 juga menyebutkan bahwa seorang

akuntan publik berhak menerima honorarium untuk kemahiran pengetahuan yang

diberikan kepada pekerjaan profesional. Dalam menetapkan honorarium yang

wajar, maka tanggung jawab yang terlibat, sifat, batasan dan pentingnya pekerjaan

yang dilakukan patut diperhitungkan. Namun seorang auditor dilarang untuk

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

3

menerima keuntungan lain selain pembayaran honorarium yang patut diterima.

Jumlah honorarium merupakan audit fee yang diterima auditor eksternal dari

perusahaan. (Hasan, 2017)

Audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti informasi untuk

menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria

yang telah ditetapkan, audit yang baik haruslah dilakukan oleh orang yang

independen dan kompeten. (pakpahan, 2016)

Audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada

perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan

perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan

biaya tidak langsung. ( Chandra, 2015). Peraturan Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI) hanya menyebutkan besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung pada

risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diperlukan untuk melaksanakan jasa

tersebut, struktur biaya Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bersangkutan dan

pertimbangan profesional lainnya. (Ananda & Triyanto, 2019)

Penentuan dalam penetapan Audit fee diatur dalam surat keputusan

No.KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang kebijakan penentuan Audit fee yang bertujuan

menetapkan standarisasi dalam penetapan besaran imbalan jasa yang wajar sesuai

atas jasa profesional yang telah diberikan. (Yulio, 2016)

Audit fee sendiri masih menjadi perbincangan yang cukup panjang sampai

saat ini. Berawal dari kasus Enron dan Arthur Andersen, peristiwa yang sangat

terkenal didunia akuntansi terkait audit fee, dimana fee yang diberikan Enron

kepada Arthur Andersen atas jasa auditnya. Arthur Andersen mengabaikan fraud

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

4

yang dilakukan oleh Enron dikarenakan Enron adalah salah satu client terbesar

dari Arthur Andersen. Enron berpotensi menjadi client $100 juta pertahun bagi

Arthur Andersen, dan inilah yang menyebabkan Arthur Andersen mengabaikan

fraud yang dilakukan Enron untuk mempertahankan agar Enron tetap menjadi

client Arthur Andersen. (pakpahan, 2016)

Pada tahun 2018 terjadi kasus dalam perusahaan keuangan, dimana auditor

yang telah menerima audit fee yang tinggi namun kinerjanya tidak sesuai dengan

standar yang ditetapkan. Kasus ini terjadi pada Kantor Akuntan Publik (KAP)

Deloitte yang bertugas dalam mengaudit PT Sunprima Nusantara pembiayaan

(SNP Finance) yaitu memberikan opini wajar tanpa pengecualian dalam hasil

audit terhadap laporan keuangan tahunan SNP Finance. Hasil pemeriksaan

otoritas jasa keuangan (OJK) mengidikasikan SNP Finance menyajikan laporan

keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenernya secara

signifikan. Otoritas jasa keuangan menilai Deloitte telah melakukan pelanggaran

berat sehingga melanggar Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor

13/POJK.03/2017 tentang penggunaan jasa akuntan publik dan kantor akuntan

publik. Sebagaimana tertera dalam penjelasan pasal 39 huruf b peraturan otoritas

jasa keuangan nomor 13/POJK.03/2017 bahwa pelanggaran berat yang dimaksud

antara lain melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi, dan atau

memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan (www.tirto.id).

(Ananda & Triyanto, 2019)

Fee yang normal seharusnya ditentukan dengan berdasarkan tata cara yang

berlaku sedangkan fee yang tidak normal ditentukan dengan cara tidak transparan

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

5

dan merupakan kesepakatan antara auditor klien yang tidak sesuai dengan

peraturan dan kontrak yang berlaku. Hal ini berarti dengan adanya tidak normal

fee sikap independen dan kualitas seorang auditor dapat dipertanyakan.

(pakpahan, 2016)

Dalam penerapan corporate governance dewan komisaris merupakan inti

dewan komisaris ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi peerusahaan,

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan

terlaksananya akuntabilitas. Dewan komisaris bersama- sama dengan direksi,

harus menandatangani laporan tahunan perusahaan dengan demikian dewan

komisaris turut bertanggung jawab secara hukum atas laporan keuangan yang

menyesatkan yang menyebabkan kerugian pada pihak manapun. Berdasarkan

tugas tanggung jawab dewan komisaris tersebut maka seharusnya dewan

komisaris memiliki pengetahuan yang cukup terhadap laporan keuangan, sehingga

perusahaan seharusnya memiliki dewan komisaris berlatar belakang pendidikan

akuntansi. Sehingga auditor eksternal menilai risiko audit akan menurun

dikarenakan dewan komisaris dianggap mampu memberikan kualitas laporan

keuangan yang baik.

Penelitian-penelitian tentang corporate governance dan audit fee masih

relatif jarang terutama di negara-negara berkembang . Dalam penelitian

menyebutkan perusahaan yang memliki tata kelola yang baik akan dikenakan

audit fee yang lebih rendah oleh kantor akuntan publik dikarenakan perusahaan

bertatakelola baik cenderung memiliki tingkat kompleksitas yang lebih rendah.

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

6

Maka dari itu perusahaan bertata kelola yang baik cenderung membayar audit fee

yang relatif rendah. (pakpahan, 2016)

Hal lain yang mempengaruhi audit fee, dalam jurnal (Rinanda & Wenny,

2014) Profitabilitas, Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal tertentu.

Profitabilitas adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besaran audit fee

yang diberikan oleh perusahaan kepada seorang auditor atas jasa auditnya.

Profitabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

laba dalam periode tertentu dan menggambarkan tingkat efektifitas manajemen

dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya.

Perusahaan yang memiliki profit yang tinggi akan menyajikan lebih

banyak informasi untuk diperiksa kembali oleh auditor. Biasanya untuk menilai

profitabilitas klien dapat dilihat dari Net Profit, Net Profit to sales, Return On

Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE). Sehingga dalam jurnal (Hasan, 2017)

ditemukan bahwa Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap

besarnya biaya audit.

Pada dasarnya perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi

cenderung akan membayar biaya audit yang lebih tinggi, hal ini disebabkan

karena perusahaan akan membayar biaya audit yang lebih tinggi memerlukan

pengujian validitas dan pengakuan pendapatan dan biaya, oleh karena itu akan

membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan auditnya. Karena itu

akan mengakibatkan peningkatan besar audit fee. (Hasan, 2017)

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

7

Praktik audit dilakukan melalui suatu kantor akuntan publik (KAP).

Ukuran suatu KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas audit. KAP big four

memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan KAP non big four. KAP big

four memiliki lebih banyak sumber daya untuk berinvestasi dalam pelatihan staf,

teknologi, dan fasilitas. Oleh karena itu, KAP big four memiliki kinerja audit yang

baik dan menghasilkan laporan audit yang baik. KAP big four akan membebankan

audit fees yang lebih tinggi kepada klien dari pada KAP non big four. Kantor

akuntan publik yang memiliki nama besar (big 4) dipandang sebagai auditor yang

akan menghasilkan tingkat kualitas audit yang melebihi persyaratan minimal

keprofesionalan dari pada kualitas dari kantor akuntan publik yang tidak memiliki

nama besar. Kantor akuntan publik atau auditor yang berkualitas tinggi akan

membuat sedikit kesalahan dari pada auditor yang berkualitas rendah, sehingga

memiliki audit fee yang tinggi. (Hasan, 2017)

Perusahaan go public cenderung akan memilih KAP dengan kredibilitas

yang tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangannya di mata para

pengguna laporan keuangan. KAP yang lebih besar dianggab lebih mampu

menjalankan tugas audit yang lebih berat dan mampu mempertahankan

independensinya. Hal ini dikarenakan KAP yang lebih besar terbiasa

menyediakan berbagai layanan untuk kliennya dalam jumlah besar. (Cristansy &

Ardiat, 2016)

KAP big four yang berafiliasi dengan auditor indonesia, antara lain :

a. Ernest & Young(EY) yang berafiliasi dengan Purwanto, Sungkoro, dan

Surja.

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

8

b. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan

Sidharta dan Widjaja.

c. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Osman

Bing Satrio dan rekan.

d. Priceweater Cooper (PWC) yang berafiliasi dengan Tanudiredja,

Wibisena, Rintis, dan rekan. (Cristansy & Ardiat, 2016)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis memutuskan untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Governance,

Profitabilitas, Ukuran KAP terhadap Audit fee (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016-2018)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Keteraturan dan tata kelola perusahaan (corporate governance) yang

baik dan kurang baik dari suatu perusahaan memberikan kompleksitas

kegiatan pemeriksaan yang dilakukan KAP maka KAP juga akan

memberikan penawaran yang variatif.

2. Tingginya Tingkat profitabilitas membuat auditor perlu memeriksa

kecocokan antara laporan keuangan dengan dokumen transaksi

perusahaan yang ada sehingga mempengaruhi audit fee yang

dikeluarkan.

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

9

3. Untuk meningkatkan kreadibilitas laporan keuangan perusahaan go

public akan menggunakan KAP yang kreadibilitasnya sudah teruji

seperti KAP big four.

4. Untuk menghindari kecurangan dalam penetapan Audit fee, adanya

peraturan yang mengatur tentang kebijakan standarisasi dalam

menetapkan imbalan jasa Kantor Akuntan Publik.

C. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini

bermaksud menguji pengaruh corporate governance, profitabilitas, dan

ukuran KAP terhadap audit fee.

1. Apakah corporate governance akan berpengaruh terhadap audit fee

yang diterima KAP pada perusahaan manufaktur sektor Consumer

Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 ?

2. Apakah Profitabilitas Klien akan berpengaruh terhadap audit fee yang

diterima oleh KAP pada perusahaan manufaktur sektor Consumer

Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 ?

3. Apakah besaran ukuran KAP akan berpengaruh terhadap audit fee

pada perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 ?

4. Apakah corporate governance, profitabilitas dan Ukuran KAP akan

berpengaruh terhadap audit fee pada perusahaan manufaktur sektor

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

10

consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-

2018 ?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan membuktikan corporate governance yang baik

akan mempengaruhi audit fee yang diterima KAP pada perusahaan

manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018.

2. Untuk menguji dan membuktikan Profitabilitas akan mempengaruhi

audit fee yang diterima KAP pada perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun

2016-2018.

3. Untuk menguji dan membuktikan Ukuran KAP akan mempengaruhi

audit fee yang diterima KAP pada perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun

2016-2018.

4. Untuk Menguji apakah corporate governance, profitabilitas, dan

Ukuran KAP memberikan pengaruh secara simultan terhadap Audit fee

pada perusahaan manufaktur sektor Consumer goods yang terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.

E. Manfaat penelitian

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

11

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1) Bagi Profesi Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktik bagi

auditor dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan

perbedaan audit fee yang dibebankan dan sebagai referensi agar auditor

dapat selalu menjaga profesionalitas serta independensinya saat

melakukan hubungan kerja dengan klien.

2) Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan

wawasan terhadap pengembangan pengauditan khususnya mengenai

audit fee.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai sumber referensi dan informasi untuk

memberikan suatu tambahan dan wawasan mengenai dunia bisnis,

sehingga memungkinkan penelitian selanjutnya dapat memperluas

pengertian mengenai pembahasan audit fee.

A. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun kedalam bab yang teratur yang memiliki

tujuan masing-masing pada bab tersebut. Hal ini ditujukan untuk

mempermudah pemahaman atas isi penelitian ini. Sistematika penelitian ini

dapat sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Page 31: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

12

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan dalam penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas landasan teori-teori yang relevan dan

mendukung penyusunan kerangka teori. Pada bab ini

memuat pembahasan mengenai teori dan dasar hukum

mengenai audit fee, corporate governance, profitabilitas,

ukuran KAP dari hasil penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan perumusan hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan

untuk mendukung penelitian ini, yang meliputi jenis

penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, operasionalisasi variabel penelitian dan

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi data hasil penelitian,

analisis hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan

pembahasan mengenai pengaruh audit fee, corporate

governance, profitabilitas, dan ukuran KAP

BAB V PENUTUP

Page 32: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

13

Bab ini menyajikan secara singkat mengenai hasil yang

telah diperoleh penelitian yang telah dilaksanakan,

menjawab permasalahan penelitian, menyampaikan

keterbatasan penelitian, menjelaskan implikasi penelitian

serta memberikan saran yang mengacu pada kelemahan

yang berguna untuk pemecah masalah atas penelitian-

penelitian yang akan dilakukan berikutnya.

Page 33: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Teori

1. Teori Keagenan

Konsep teori agensi menjelaskan hubungan keagenan antara dua

pihak dimana principal mempekerjakan pihak lain (agent) untuk

melaksanakan jasa atas nama mereka yang melibatkan pendelegasian

wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Masalah keagenan

tersebut dapat diatasi dengan mekanisme pengawasan yang tepat

untuk menyelaraskan kepentingan berbagai pihak.(Huri & Syofyan,

2019)

Pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini adalah auditor

independen. Auditor independent berperan sebagai pihak yang

dianggab mampu menjembatani keinginan pihak prinsipal

(shareholders) dengan pihak manajer (principal) dalam mengelola

keuangan perusahaan. Auditor melakukan fungsi pengawasan

pekerjaan manajer melalui sebuah sarana yaitu laporan tahunan. Setiap

auditor wajib menyampaikan opininya atas laporan keuangan yang

telah di auditnya sesuai dengan standar keprofesionalan, sehingga

perusahaan wajib memberikan fee dengan imbalan wajar atas kegiatan

penugasan jasa auditnya yang semestinya diterima oleh seorang

auditor. (Huri & Syofyan, 2019)

Page 34: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

15

2. Laporan keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut (Darsono & Ashari, 2004,

hal. 15) dalam bukunya yang berjudul pedoman praktis memahami

Laporan Keuangan menyatakan bahwa:

“Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi.

Laporan keuangan memuat informasi tentang pelaksanaan

tanggung jawab manajemen”

Pengertian laporan keuangan menurut dari buku (Hery, 2017, hal.

3) menyatakn bahwa :

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain,

laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang

mebhubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan, yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja perusahaan.”

Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah

sebagai berikut:

a) Laporan laba rugi (Income statment) merupakan laporan yang

sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu

periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini pada akhirnya

memuat informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil

kegiatan oprasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang

Page 35: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

16

merupakan hasil dari pendapatan dan keuntungan dikurangi

dengan beban dan kerugian.

b) Laporan ekuitas (statement of owner’s Equity) adalah sebuah

laporan yang menyajikan iktisar perubahan dalam ekuitas pemilik

suatu perusahaanuntuk satu periode waktu tertentu, laporan ini

sering dinamakan sebagai laporan perubahan modal.

c) Neraca (balance sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis

tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal

tertentu. Tujuan dari laporan ini tidak lain adalah untuk

mengambarkan posisi keuangan perusahaan.

d) Laporan arus kas (Statement of cash flow) adalah sebuah laporan

yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara

terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu muli dari aktivitas

operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas

pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu.

Laporan arus kas menunjukan besarnya kenaikan/ penurunan

bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta

saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

Tujuan keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk

memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor

dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Jenis

keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan sangatlah

Page 36: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

17

beragam, begitu dengan metode pengambilan keputusan yang

mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses

informasi. Pengguna informasi harus dapat memperoleh

pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil oprasional

perusahaan lewat laporan keuangan.

1) Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi

keuangan, hasil, usaha, dan perubahan posisi keuangan

lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan tujuan umum

laporan keuangan adalah :

A. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber

daya ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan tujuan:

1. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

2. Menunjukan posisi keuangan dan investasi

perusahaan

3. Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajibannya

4. Kemampuan sumber daya yang ada untuk

pertumbuhan perusahaan.

B. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber

kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam

mencari laba dengan tujuan :

Page 37: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

18

1. Memberikan gambaran tentang jumlah dividen

yang diharapkan pemegang saham.

2. Menunjukan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban kepada kreditor, supplier,

pengawal, pemerintah, dan kemampuannya.

3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk

digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan

dan pengadilan.

4. Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba jangka panjang.

3. Analisis Laporan keuangan

Pengertian analisis laporan keuangan menurut John. Wild, K.R.

Subrayaman dan Robert F. Halsey dalam buku (Sjahrial & Purba,

2013, hal. 1):

“Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan

bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan

estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis”

Menurut Bernstein 1983 dalam buku(Purba & Sjahrial, 2013, hal.

1) analisis laporan keuangan adalah :

Page 38: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

19

“Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan

teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk

melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang

sangat berguna dalam pengambilan keputusan”.

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa ada teknik tertentu dan

alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan menjadi

informasi yang lebih berguna, mendalam dan lebih tajam sebagai

dasar pengambilan keputusan.

1. Tujuan analisis laporan keuangan

Menurut Bernstein 1983 dalam buku (Sjahrial & Purba, 2013, hal.

2-4) dibagi menjadi 4 sebagai berikut:

a) Penyaringan (Screening)

Analisis dilakukan dengan melihat secara analistis untuk

laporan keuangan dengan tujuan beberapa alternatif analisis

bisnis seperti investasi, merger dan lain-lain. Dalam hal

screening setelah membaca dan memahami analisis keuangan

diharapkan dapat menyaring aktifitas bisnis yang

menggairahkan dimasa depan.

b) Peramalan (Forecasting)

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan

perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.

c) Diagnosa (Diagnosis)

Page 39: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

20

Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya

masalah-masalah dalam manajemen khususnya dibidang

operasi dan keuangan.

d) Penilaian (Evaluation)

Analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen, operasi,

keuangan, dan lain-lain.

4. Auditing

Pengertian Auditing menurut Arens dan Loebbecke (1992) dalam

buku yang berjudul Auditing pemeriksaan akuntansi dengan

pengarang (Sunyoto, 2013, hal. 1)menyatakan bahwa :

“proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan

independen agar dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti

mengenai informasi yang terukur dari suatu entitas (satuan) usahaa

untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari

informasi yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan."

Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2002:5) dalam buku

(Ardianiningsih, 2017) yang berjudul Audit Laporan Keuangan

menyatakan bahwa:

‘‘Pengauditan (auditing) adalah suatu proses sistematis untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

asersi-asersi keguatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan

menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tesebut dengan

kriteria yang telaj ditetapkan sebelumnya, serta penyampaian hasil-

hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”

Menurut Mulyadi dan Kanaka Puradiredja dalam buku (Sunyoto,

2013, hal. 5) menyatakan bahwa :

Page 40: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

21

“auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-

pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan

untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian

hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”

Menurut keduanya, dari definisi diatas memiliki unsur-unsur yaitu;

1. Suatu proses sistematik

Auditing merupakan suatu prosessistematik, yaitu berupa suatu

rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berangka dan

terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan

langkah yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan.

2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

Dalam auditnya, auditor melakukan proses sistematik untuk

memperoleh bukti-bukti yang menjadi dasar pernyataan yang

disajikan oleh badan usaha dalam laporan keuangannya, dan

mengevaluasi secara objektif, tidak memihak, baik kepada

pemberi kerja maupun kepada pihak ketiga atau pemakaiaan

hasil audit.

3. Perntataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi

Maksud dari pernyataan diatas adalah hasil proses akuntansi

yang merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, dan

penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan

uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan yang

disajikan dalam laporan keuangan, yang umumnya terdiri dari

Page 41: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

22

empat laporan keuangan pokok, yaitu neraca, laporan rugi laba,

laporan saldo laba, dan laporan arus kas.

4. Menetapkan tingkat kesesuaian

Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap

hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk

menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria

yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan

kriteria tersebut kemungkinan dapat dikuantifikasian,

kemungkinan pula bersifat kualitatif.

5. Kriteria yang telah ditetapkan

Kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk menilai

pernyataan dapat berupa; peraturan yang ditetapkan oleh suatu

badan legislatif, anggaran atau ukuran prestasi lain yang

ditetapkan oleh manajemen, dan prinsip akuntansi umum.

6. Penyampaian hasil

Penyampaian hasil auditing sering disebut astesi, dimana

penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk

laporan audit. Atestasi dalam bentuk laporan tertulis ini dapat

menaikkan atau menurunkan tingkat kepercayaan pemakaian

informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang

diaudit.

7. Pemakaian yang berkempentingan

Page 42: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

23

Dalam dunia bisnis pemakaian yang berkepentingan terhadap

laporan audit adalah para informasi keuangan seperti pemegang

saham, manajemen, kreditur, calon investor, dan kreditor,

organisasi buruh, dan kantor pelayanan pajak.

Gambar II.1

Model Auditing

Sumber : Dalam Buku Danang Sunyoto Dengan Judul (Auditting Pemeriksaan

Akuntansi ) Tahun 2013

Menurut American A ccounting Association (AAA) dalam buku (Sunyoto,

2013) memberi definisi auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk

PERNYATAAN

(ASSERTIONS)

KRITERIA YANG DITETAPKAN

(ESTABLISHED CRITERIA)

UKURAN TINGKAT KESESUAIAAN

(DEGREE OF CORESPONDENCE)

PENYAMPAIAN HASIL

(COMMUNICATE THE

RESULTS)

Page 43: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

24

mendapatkan dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang berkaitan dengan

pernyataan-pernyataan tentang tindakan-tindakan ekonomi, untuk menentukan

kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan, dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

A. Macam-macam Auditing

Auditing dapat dibedakan berdasarkan kelompoknya yaitu menurut

pelaksanaannya, objeknnya, waktu pelaksanaannya, serta tujuan audit.

(Sunyoto, 2013)

1) Menurut pelaksanaanya

Dari pelaksanannya, auditing dibagi menjadi tiga macam, yaitu

internal audit, ekternal audit dan govermental audit.

a) Internal audit

Pengertian internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang

independen yang diterapkan dalam suatu organisasi yang

berfungsi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi

sebagai jasa yang diberikan kepada organisasi tersebut. Internal

audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh karyawan

perusahaan yang bersangkutan yang disebut akunntan intern

Page 44: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

25

yang biasanya tidak terlibat dalam kegiatan pencatatan

akuntansi dan kegiatan operasi perusahaan.

b) Eksternal audit

Pengertian eksternal audit adalah merupakan pemeriksaan yang

dilakukan oleh pihak luar yang bukan merupakan karyawan

perusahaan, yang berkedudukan bebas tidak memihak baik

terhadap kliennya maupun terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan dengan kliennya. Jasa audit eksternal ini

biasanya dilakukan oleh suatu spesialisasi profesi yaitu akuntan

publik yang telah diakui oleh departemen keuangan republik

indonesia untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

c) Govermental audit

Pada departemen keuangan terdapat instansi yang bertugas

sebagai pemeriksa pengelolaan keuangan instansi pemerintahan

dan perusahaan-perusahaan negara, yaitu badan pengawas

keuangan dan pembangunan (BPKP) yang bertindak sebagai

akuntan intern pemerintah, sedangkan badan pemeriksa

keuangan (BAPEKA) sebagai akuntan ekstern pemerintah dan

bertanggung jawab kepada DPR.

2) Menurut Objek

Ditinjau dari objek yang diaudit, maka auditing dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu audit laporan keuangan (financial statement

Page 45: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

26

sudit), audit oprasional (management audit), dan audit

kepatuhan(compliance audit).

a) Audit laporan keuangan (financial statement audit)

Audit ini dilakukan untuk memberikan pendapat apakah

laporan keuangan secara keseluruhan yaitu informasi-informasi

kuantitatif yang diaudit telah disusun sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan. Objek audit ini adalah laporan keuangan,

yang pada umumnya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan

perubahan posisi keuangan, dan laporan aliran kas. Adapun

tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk

memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan yang di auditnya.

Alasan perlunya pngauduitan atas laporan keuangan, yaitu:

a) Conflict of interest atau konflik kepentingan antara

penyusun dan pemakaian laporan keuangan.

b) Consequence atau konsekuensi dari keharusan bahwa

laporan keuangan merupakan sumber penting atau bahkan

merupakan satu-satunya informasi yang digunakan oleh

pemakainya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,

misalnya investasi, pemberian pinjaman.

c) Complexity atau komplekan data keuangan.

Page 46: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

27

d) Para pemakai laporan keuangan biasanya tidak dapat

mengaudit sendiri catatan-catatan akuntansi yang menjadi

dasar penyusunan laporan keuangan tersebut.

b) Audit operasional (management audit)

Audit kerja adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau

mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu

perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai

efisiensi dan efektivitasnya. Efisiensi adalah perbandingan

antara masukan dengan keluaran, sedangkan efektivitas adalah

perbandingan antara keluaran dengan sasaran atau target yang

sudah ditetapkan. Dengan demikian tolak ukur dalam audit

oprasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau

kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

c) Audit kepatuhan (compliance audit)

Audit ini mempunyai tujuan untuk menentukan apakah

perusahaan atau klien mengikuti prosedur-prosedur khusus atau

peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang

berwenang. Pemeriksaan ketaatan/kepatuhan pada perusahaan

swasta dapat meliputi penentuan apakah karyawan bagian

akuntansi, review tarif upah dibandingkan dengan aturan upah

minimum, review kontrak dengan bankers atau kreditor lainnya

Page 47: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

28

untuk memastikan bahwa bentuk dan isi dari kontrak tersebut

sudah sesuai ketentuan-ketentuan formal yang berlaku.

3) Menurut waktu pelaksanaan serta tujuan audit

Audit ditinjau dari waktu pelaksanaan serta tujuan audit dibedakan

menjadi dua macam, yaitu audit terus-menerus (continous audit),

dan audit periodik (periodical audit).

a) Audit terus menerus (continous audit)

Dalam audit terus menerus, auditor mengunjungi beberapa kali

dalam satu periode akuntansi dan setiap kali melakukan kunjungan

mengadakan audit sejak kunjungan sebelumnya. Dalam auditing

jenis ini klien harus diberi laporan mengenai kemajuan

pekerjaannya dan hal-hal yang memerlukan koreksi atau hal-hal

yang harus diperhatikan klien. Laporan ini tidak sama dengan

laporan auditor yang formal, biasanya tanpa pendapat auditor.

Auditor terus-menerus memberikan beberapa keuntungan, baik

bagi auditor maupun bagi kliennta Munawir 1996 dalam buku

(Sunyoto, 2013) yaitu :

a) Pekerjaan pelaksanaan pemeriksaan disebar lebih merata

keseluruhan waktu dalam tahun yang bersangkutan.

b) Memungkinkan adanya pembagian tugas diantara para

pelaksana pemeriksaan sehingga pemeriksaan dan laporan

tahunan dapat diselesaikan lebih awal.

Page 48: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

29

c) Klien didorong untuk memelihara akuntansinya dengan data

yang uptodate.

d) Kesalahan dapat dilokalisir dan koreksinya dapat dilakukan

dengan segera.

e) Kecurangan akan dapat diketahui dan dicegah secepatnya.

f) Bila perlu akuntan masih mempunyai waktu untuk melakukan

pemeriksaan khusus yang lebih insentif.

g) Klien memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan dan

hasil operasinya setiap saat.

h) Aktiva, utang, pendapatan, dan biaya dapat direkonsiliasi,

dikonfirmasi, dan diuji lebih sering dan pada waktu perusahaan

sedang tidak sibuk.

b) Audit periodik (periodical audit)

Jika pelaksanaan audit dilakukan secara periodik, misalnya semester,

tahunan, kuartal, maka audit ini disebut audit periodik. Dalam hal ini

laporan auditor yang formal hanya dibuat pada akhir tahun

akuntansi.

B. Perbedaan auditing dan akuntansi

Menurut Arens dan Loebbecke 1992, banyak pemakaiaan

keuangan maupun kaum awam mengacaukan auditing dengan

akuntansi. Keadaan ini disebabkan karena pada umumnya auditing

selalu berkaitan dengan informasi akuntansi, demikian pula pelakunya

sering memiliki keahlian dalam bidang akuntansi. Terlebih lagi karena

Page 49: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

30

gelar yang diberikan kepada para pelaksana audit adalah akuntan

publik terdapat. Pengertian akuntansi adalah proses pencatatan,

pengelompokan dan pengiktisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dalam

bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan untuk menyediakan

informasi keuangan yang diperlukan didalam pengambilan keputusan.

C. Profesi dan jasa profesi akuntan publik

1. Profesi akuntan publik

Menurut Mulyadi dan Kanaka 1998, dalam buku (Sunyoto, 2013)

perkembangan profesi akuntansi publik pernah mendapat dorongan

dari pemerintah dalam tahun 1979 sampai dengan 1983 dengan

dikeluarkannya keputusan Mentri Keuangan Nomor

108/KMK07/1979 tentang penggunaan laporan pemeriksaan

akuntan publik untuk memperoleh keringanan dalam penentuan

pajak perseroan. Dalam peraturan ini instansi pajak menetapkan

pajak pendapatan atau pajak perseroan atas dasar laporan keuangan

yang telah di audit oleh akuntan publik. Keputusan mentri

keuangan tersebut menjadi tidak berlaku pada awal tahun 1984

dengan berlakunya undang-undang pajak penghasilan tahun 1984.

Pada awal tahun 1992 kembali profesi akuntan publik diberi

kepercayaan dari pemerintah (dalam hal ini direktorat jendral

pajak) untuk melakukan verifikasi pembayaran pajak pertambahan

nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang

dilakukan oleh para pengusaha kena pajak (PKP).

Page 50: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

31

2. Jasa profesi akuntan publik

Profesi akuntan publik menghasilkan dua jasa bagi masyarakat, yaitu

jasa atestasi dan jasa nonatestasi Mulyadi dan Kanaka 1998 dalam

buku (Sunyoto, 2013).

A. Jasa Atestasi

Jasa astestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan

orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu

entitas sesuai dalam semua hal yang signifikan, dengan kriteria

yang telah ditetapkan. Sedangkan Asersi adalah pernyataan yang

dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk

digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan

historis, asersi merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Jasa

atestasi profesi akuntan publik dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu

auditing, pemeriksaan, review, dan proedur yang disepakati.

a) Auditing

Jasa auditing mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang

mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi

asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Akuntansi

publik yang memberikan jasa auditing disebut auditor. Atas

dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan

historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat

mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara

Page 51: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

32

wajar dalam semua hal material, posisi keuangan dan hasil

usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

b) Pemeriksaan

Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan

oleh profesi akuntan publik yang berupa pernyataan suatu

pendapat tentang kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain

dengan kriteria yang telah ditetapkan, misalnya jasa

pemeriksaan profesi akuntan publik adalah pemeriksaan

terhadap informasi keuangan prospektif dan pemeriksaan

untuk menentukan kesesuaian pengendalian intern suatu entitas

dengan kriteria yang ditetapkan oleh instansi pemerintah atau

badan pengatur.

c) Review

Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan

prosedur analitis terhadap informasi keuangan suatu entitas

dengan tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atau asersi

yang terkandung dalam informasi keuangan tersebut.

Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya dibandingkan

dengan keyakinan positif yang diberikan oleh akuntan publik

dalam jasa auditing dan jasa pemeriksaan, karena lingkup

prosedur yang digunakan oleh akuntan publik dalam

pengumpulan bukti lebih sempit dalam jasa review

Page 52: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

33

dibandingkan dengan yang digunakan dalam jasa auditing atau

jasa pemeriksaan.

d) Prosedur yang disepakati

Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh

akuntan publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara

klien dengan akuntan publik. Lingkup pekerjaannya yang

dilaksanakan oleh akuntan publik dalam menghasilkan jasa

atestasi dengan prosedur yang disepakati lebih sempit

dibandingkan dengan auditing dan pemeriksaan, misalnya

klien dan akuntan publik dapat bersepakat bahwa prosedur

tertentu akan ditetapkan terhadap unsur atau akun tertentu

dalam suatu laporan keuangan, bukan terhadap semua unsur

laporan keuangan. Untuk tipe jasa ini akuntan publik dapat

menerbitkan suatu ringkasan temuan atau suatu keyakinan

negatif seperti yang dihasilkan dalam jasa review.

B. Jasa nonatestasi

Jasa nonatestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik

yang didalammnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan

negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa

nonatestasi yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa

komplikasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen. Dalam jasa

komplikasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi

kliennya misalnya pencatatan (baik dengan manual maupun

Page 53: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

34

komputer) transaksi akuntansi bagi kliennya sampai dengan

penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan

yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian

surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT), pajak penghasilan,

perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam

menghadapi masalah perpajakan. (Sunyoto, 2013)

5. Variabel bebas (independent variable)

A. Corporate governance

Dalam era informasi, masalah trasnparansi dan

akuntabilitas sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar

lagi. Salah satu prinsip good corporate governance (GCG) yang

saat ini menjadi perhatian publik adalah masalah keterbukaan dan

pengungkapan. Dalam perusahaan, para pemegang saham dan

stakeholders lainnya berhak untuk mendapatkan informasi yang

relevan secara tepat waktu, akurat, seimbang, dan kontinu. Oleh

karena itu, informasi ini (baik informasi finansial maupun non

finansial) haruslah disiapkan, diaudit, dan diungkapkan sesuai

dengan standar akuntansi yang lazim dan standar audit yang

bermutu tinggi. Penegakan prinsip GCG dalam rangka

memberikan akses informasi kepada publik (sesuai dengan

koridor keterbukaan dan transparansi informasi) menurut kualitas

manajemen perusahaan dan tenaga penunjang yang lebih

profesional. Auditor internal, selaku tenaga penunjang

Page 54: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

35

perusahaan, diantaranya harus dapat menjamin terselenggaranya

penyebaran informasi secara efisien dan efektif, untuk

memberikan akses yang wajar kepada para pemakai informasi.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate

governance yang baik akan mempunyai akses yang lebih baik

terhadap sumber dana internasional dibandingkan dengan mereka

yang tidak mempunyai corporate governance yang baik. Suatu

riset McKinsey & Co dalam buku (Hery, 2013) terhadap beberapa

investor asal Amerika serikat menunjukan bahwa 2/3 investor

bersedia membayar lebih kepada perusahaan yang terkelola

dengan baik.

Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh auditor sebagai

pihak independen tersebut memerluka biaya dalam bentuk biaya

audit. Sehingga akan mempengaruhi penentuan audit fee yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam rangka untuk meningkatkan

assurance pada laporan keuangan, maka sangat dibutuhkan

pengujian laporan keuangan oleh auditor eksternal yang

independen atas kedua belah pihak. (Yusuf, 2016)

Keberadaan komisaris independen, kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial dalam mengawasi

kegiatan corporate governance.

a) Total dewan komisaris yang semakin tinggi akan

mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecurangan dalam

Page 55: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

36

laporan keuangan secara signifikan. Variabel ini menunjukan

berapa presentasi keberadaan komisaris independen pada

perusahaan. Keberadaan komisaris independen pada

perusahaan. Keberadaan komisaris independen ( BoardInd)

dapat dilihat pada laporan keuangan yang dikeluarkan

perusahaan dengan rumus sebagai berikut.

GCG = total komisaris independen x 100%

Total dewan komisaris

(Yusuf, 2016)

b) Kepemilikan institusional

Didapat dari jumlah total saham dibagi dengan total jumlah

saham perusahaan yang beredar. Pemisahan para pemilik

saham ini dari manajemen perusahaan menyebabkan peran

penting dan pemilik ini untuk mengendalikan dan

memantau pengelolaan perusahaan menjadi lebih menonjol.

Semakin tinggi kepemilikan saham shareholder terhadap

perusahaan tersebut, maka shareholders akan cenderung

untuk lebih memperhatikan aktivitas perusahaan.

IO = Total Kepemilikan saham institusional

Total Seluruh Saham Beredar

(Yusuf, 2016)

c) Kepemilikan Manajerial

Page 56: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

37

Kepemilikan manajerial merupakan faktor yang sangat

penting untuk mengurangi konflik keagenan. Dalam jurnal

(Yusuf, 2016) menemukan pengaruh positif dignifikan

antara kepemilikan manajerial dengan audit fee dimana

semakin tinggi kepemilikan manajerial perusahaan maka

akan semakin tinggi audit fee yang dibayarkan untuk

perusahaan yang mempunyai kepemilikan manajerial yang

tinggi, manajer cenderung untuk meminta cakupan audit

yang luas serta berkualitas tinggi dan memberikan sinyal

positif pada tuntutan membuat laporan keuangan yang lebih

valid. Hal ini menyebabkan biaya yang dibayarkan kepada

auditor independent semakin tinggi.

Mo = Total Kpemilikan Manajerial

Total Seluruh saham beredar

(Yusuf, 2016)

Hubungan yang harmonis antara pemilik dana

(principal) guna atau pengelola dana (management agent)

yang berlandaskan kepercayaan yang tumbuh dari adanya

praktik GCG akan menjamin kemudahaan aksess dana,

penunjang investasi dan kegiatan usaha bagi perusahaan,

dan penunjang pembangunan serta pertumbuhan ekonomi

bagi suatu negara. Sejalan dengan hal itu, bBank dunia

menyatakan bahwa bagi perekonomia dunia, tata kelola

Page 57: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

38

perusahaan yang tepat sama pentingnya dengan tata kelola

negara yang tepat. Bang dunia juga menyadari bahwa

corporate governance yang kuat akan menghasilkan

kemajuan sosial yang baik. Setidaknya ada lima manfaat

yang dapat diperoleh perusahaan yang menerapkan good

corporate governance, yaitu sebagai berikut :

a. GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong

pemanfaatan sumber daya perusahaan ke arah yang lebih

efektif dan efisien, yang pada gilirannya akan turut

membantu terciptanya pertumbuhan atau perkembangan

ekonomi nasional.

b. GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian

nasional dalam hal menarik modal investor dengan biaya

yang lebih rendah melalui perbaikan kepercayaan investor

dan kreditor domestik maupun internasional.

c. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan atau

menjamin bahwa perusahaan telah pada ketentuan, hukum,

dan peraturan.

d. Membantu manajemen dan corporate board dalam

pemantauan perngunaan aset perusahaan.

e. Mengurangi korupsi.

Corporate governance menurut bank dunia merefleksikan

hubungan antara pemain-pemain kunci didalam perusahan dengan

Page 58: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

39

external forces seperti kebijakan, peraturan, dan pasar, yang

bersama-sama mengatur dan mengendalikan perilaku dan kinerja

perusahaan. (Hery, 2013)

Ada lima kriteria GCG menurut versi the organization for

economic Coperation dan development (OECD), yaitu sebagai

berikut :

a) The rights of shareholders, hak para pemegang saham terdiri

dari hak waktu menerima infirmasi yang relevan mengenai

perusahaan pada waktu yang tepat, mempunyai peluang untuk

ikut berpartisipasi dalam setiap pengambilan peputusan

termasuk hak dalam hal pembagian keuntungan atau laba

perusahaan. Pengendalian terhadap perusahaan haruslah

dilakukan secara efisient dan setransparan mungkin.

b) The equitable treatment of shareholders, adanya perlakuan

yang adil kepada seluruh pemegang saham, khususnya bagi

para pemegang saham minoritas atau asing, yang terdiri dari

hak atas pengungkapan yang lengkap mengenai segala

informasi perusahaan yang material. Seluruh pemegang saham

dengan kelas saham yang sama harus diperlakukan secara adil.

Anggota corporate board dan manajer diharuskan

mengungkapkan segala kepentingannya yang material atas

setiap transaksi perusahaan yang telah terjadi.

Page 59: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

40

c) The role of stakeholders in corporate governance, peran pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan haruslah

diakui melaluipenetapan secara hukum. Kerangka kerja GCG

harus dapat mendorong kerja sama yang aktif antara pihak

perusahaan dengan stakeholders demi menciptakan pekerjaan,

kemakmuran, dan perusahaan yang sehat secara finansial.

d) Disclosure and transparancy, adanya pengungkapan dan

transparansi yang akurat dan tepat waktu atas segala hal yang

material terhadap kinerja perusahaan, kepemilikan dddan tata

kelola perusahaan, serta masalah lain yang berkaitan dengan

karyawan dan stakehoders. Lapran keuangan haruslah diaudit

oleh pihak yang indeppenden dan disajikan berdasarkan standar

kualitas tertinggi.

e) The responsibilities of the board kerangka kerja GCG harus

menjamin adanya arahan, bimbingan, dan pengaturan yang

strategis atas jalannya oprasional maupun financial perusahaan,

pemantauan dan pengawasan yang efektif oleh corporate

board, dan aanya pertanggung jawabnya corporate board

kepada perusahaan yang pemegang saham.

B. Profitabilitas

(Hasibuan, Rambe, & Fatahurrazak, 2014) menyatakan bahwa

tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting

Page 60: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

41

adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal,

disamping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang

maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat

berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta

meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.

Profitabilitas dalam buku (Hery, 2017) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Perusahaan

adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan

menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk

(barang/jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari

sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan profit,

baik profit jangka pendek maupun profit jangka panjang.

Manajemen dituntut untuk meningkatkan kesejahteraan

karyawan. Ini semua hanya dapat terjadi apabila perusahaan

memperoleh laba dalam aktivitas bisnisnya.

Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas.

Disamping untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio ini juga

bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam

menjalankan perusahaan. Pengukuran rasio profitabilitas dapat

dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen

yang ada didalam laporan laba rugi dan/atau neraca.

Page 61: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

42

Pengukurannya dapat dilakukan untuk beberapa periode.

Tujuannya adalah untuk memonitor dan mengevaluasi tingkat

perkembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu.

a. Tujuan dan Manfaat Rasio profitabilitas

1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dari setiap total aset.

5) Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dari setiap total ekuitas.

6) Untuk mengukur margin laba kotor atas penjualan

bersih.

7) Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan

bersih.

8) Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan

bersih.

b. Jenis – jenis rasio Profitabilitas

1) Hasil Pengembalian atas aset (Return on asset)

Page 62: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

43

Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang

menunjukan seberapa besar kontribusi aset dalam

menciptakan laba bersih. Rasio ini dihitung dengan

membagi laba bersih terhadap total aset. Semakin tinggi

pengembalian atas aset maka semakin tinggi juga laba

bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertanam dari setiap aset.

Sumber : (Hery, 2017)

2) Hasil pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang

menunjukan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam

menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini

digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertanam dalam totsl ekuitas. Rasio ini dihitung dengan

membagi laba bersih terhadap ekuitas. Semakin tinggi

hasil pengembalian ekuitas berarti semakin tinggi pula

jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap

rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas.

Hasil pengembalian atas Ekuitas = Laba bersih

Total Ekuitas

Hasil Pengembalian atas aset = Laba bersih

Total aset

Page 63: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

44

Sumber : (Hery, 2017)

3) Marjin Laba kotor (Gross profit margin)

Marjin laba kotor merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan

bersih.rasio ini dihitung dengan membagi laba kotor

terhadap penjualan bersih. Semakin tinggi marjin laba

kotor berarti semakin tinggi pula laba kotor yang

dihasilkan dari penjualan bersih.

Marjin laba kotor = Laba kotor

Penjualan bersih

Sumber : (Hery, 2017)

4) Marjin laba operasional (operating profit margin)

Marjin laba operasional merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur besarnya persentase laba operasional

atas penjualan bersih. Laba operasional sendiri dihitung

sebagai hasil pengurangan antara laba kotor dengan

beban operasional. Beban operasional disini terdiri atas

beban penjualan maupun beban umum dan administrasi.

Semakin tinggi marjin laba operasional berarti semakin

tinggi pula laba operasional yang dihasilkan dari

penjualan bersih.

Marjin laba operasional = laba operasional

Penjualan bersih

Page 64: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

45

Sumber : (Hery, 2017)

5) Marjin laba bersih (Net Profit margin)

Marjin laba bersih merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas

penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai

hasil pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan

dengan beban pajak penghasilan. Semakin tinggi marjin

laba bersih berarti semakin tinggi pula laba bersih yang

dihasilkan dari penjualan bersih.

Marjin laba bersih = laba bersih

Penjualan bersih

Sumber : (Hery, 2017)

C. Ukuran KAP

Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011

mengenai akuntan publik dan peraturan mentri keuangan nomor

17PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Kantor akuntan

publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang

memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam

praktek akuntan publik. (Cristansy & Ardiat, 2016)

Praktik audit dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik

(KAP). Ukran suatu KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas

Page 65: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

46

audit. KAP big four memiliki lebih banyak sumber daya untuk

berinvestasi dalam pelatihan staf, teknologi, dan fasilitas. Oleh

karena itu, KAP big four memiliki kinerja audit yang baik dan

menghasilkan laporan audit yang baik. KAP big four akan

membebankan audit fees yang lebih tinggi kepada klien dari pada

KAP non big four. Kantor akuntan publik berpengaruh positif

terhadap fee audit eksternal kantor akuntan publik yang memiliki

nama besar big four dipandang sebagai auditor yang akan

menghasilkan kualitas audit yang melebihi persyaratan minimal

keprofesionalan dari pada kualitas dari kantor akuntan publik

yang tidak memiliki nama besar. Kantor akuntan publik atau

auditor yang berkualitas tinggi akan membuat sedikit kesalahan

daripada auditor yang berkualitas rendah, sehingga memiliki fee

audit yang lebih tinggi. (Hasan, 2017)

Ada empat kategori ukuran digunakan untuk mengambarkan

kantor akuntan publik (KAP) antara lain :

a) Kantor internasional empat besar. Keempat KAP

terbesar di Amerika Serikat disebut kantor akuntan

publik “Big four”. Kantor big four mengaudit hampir

semua perusahaan besar baik di Amerika Serikat

maupun dunia serta banyak juga perusahaan yang lebih

kecil juga.

Page 66: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

47

b) Kantor nasional memiliki cabang disebagian kota

besar. Kantor nasional memberikan jasa yang sama

seperti kantor big four dan bersaing secara langsung

dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap kantor

nasional berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain

dan karenanya mempunyai kemampuan bertaraf

internasional.

c) Kantor regional dan kantor lokal yang besar. Terdapat

kurang dari 200 KAP memiliki staf profesional lebih

dari 50 orang. Sebagian hanya memiliki satu kantor

dan terutama melayani klien-klien dalam jangka yang

tidak begitu jauh. KAP yang lainnya memiliki

beberapa cabang di satu negara bagian atau wilayah

dan melayani klien dalam radius yang lebih jauh.

d) Kantor lokal kecil. Lebih dari 96 persen dari semua

KAP mempunyai kurang dari 25 KAP tenaga

profesional pada kantor yang hanya memiliki satu

cabang, dan entitas nirlaba , meskipun beberapa

memiliki satu atau dua klien dengan kepemilikan

publik. Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan

audit dan terutama memberikan jasa akuntansi serta

perpajakan bagi klien-kliennya. (Cristansy & Ardiat,

2016)

Page 67: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

48

KAP big four yang berafiliasi dengan auditor indonesia, antara lain :

a. Ernest & Young(EY) yang berafiliasi dengan Purwanto, Sungkoro,

dan Surja.

b. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi

dengan Sidharta dan Widjaja.

c. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan

Osman Bing Satrio dan rekan.

d. Pricewaterhouse Coopers (PWC) yang berafiliasi dengan

Tanudiredja, Wibisena, Rintis, dan rekan. (Cristansy & Ardiat, 2016)

6. Audit fee

Audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik

kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan oleh KAP

berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri

dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. ( Chandra, 2015)

Audit fee adalah biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan

kepada auditor eksternal terkait pekerjaan audit. Peraturan Ikatan

Akuntansi Indonesia (IAI) hanya menyebutkan besarnya fee anggota

dapat bervariasi tergantung pada risiko penugasan, kompleksitas jasa

yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya

Page 68: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

49

Kantor Akuntan Publik (K AP) yang bersangkutan dan pertimbangan

profesional lainnya. (Ananda & Triyanto, 2019)

Data Audit fee diwakilan oleh akun profesional fee yang didapat

melalui pengamatan atas informasi keuangan tahunan perusahaan yang

bersangkutan, lebih tepatnya pada biaya administrasi dan tertuang

secara terperinci pada catatan atas laporan keuangan. Data audit fee

yang dicantumkan pada laporan tahunan perusahaan go public masih

tergolong sedikit akibat data audit fee yang diungkapkan hanya sebatas

volutary disclosures.audit fee sebagai variabel Dependen diukur dengan

Logaritma Natural, yang kemudian dilambangkan LNFEE. (Yusuf,

2016)

B. Hasil penelitian terdahulu

Hasil Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian guna untuk memperbanyak atau menambah teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengambil

beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperbanyak atau menambah

bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu

berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis :

Tabel II.2

Hasil Penelitian Terdahulu

Page 69: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

50

NO NAMA

(TAHUN)

JUDUL VARIABEL HASIL

1 Marcella

Octavia

Chandra

2015

Pengaruh Good

corporate

governance,

Karakteristik

Perusahaan dan

Ukuran KAP

Terhadap Fee

Audit Eksternal.

Variabel

Independen:

Pengaruh Good

corporate

governance,

Karakteristik

Perusahaan dan

Ukuran KAP

Variabel

Dependen: Fee

Audit Eksternal.

menemukan

bahwa ukuran

perusahaan,

kompleksitas,

dan audit report

lag berpengaruh

secara signifikan

terhadap fee

audit eksternal.

Namun, jenis

industri dan

independensi

komite audit

tidak

berpengaruh

terhadap fee

audit.

2 Rahmat Haryo

Wibowo

2012

Pengaruh

Struktur

Governance dan

Inisitas Terhadap

Fee Audit ( Studi

Pada perusahaan

yang listing di

indeks kompas

100)

Variabel

Independen :

Pengaruh

Struktur

Governance dan

Inisitas

Variabel

Dependen : Fee

Audit ( Studi

Pada perusahaan

yang listing di

indeks kompas

100)

pengaruh positif

yang signifikan

antara

independensi

keahlian komite

audit terhadap

fee audit, namun

tidak terdapat

pengaruh yang

signifikan antara

frekuensi

pertemuan

komite audit

terhadap fee

audit.

3 Gandhi Prayugi

2015

Pengaruh

Kepemilikan

Perusahaan,

Corporate

Governance, dan

Earnings

Management

Terhadap Tipe

Auditor dan

Audit Fees

Variabel

Independen :

Pengaruh

Kepemilikan

Perusahaan,

Corporate

Governance, dan

Earnings

Management

Variabel

Dependen : Tipe

Auditor dan

adanya

hubungan positif

yang signifikan

antara good

corporate

governance

dengan fee audit

karena adanya

riset CGPI yang

dilakukan

olehThe

Indonesian

Page 70: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

51

Audit Fees Institute for

Corporate

Governance

(IICG).

4 Willy

Suryajaya

Yulio

2016

Pengaruh

Konvergensi

IFRS, Komite

Audit, dan

Kompleksitas

Perusahaan

Terhadap Fee

Audit

Variabel

Independen :

Pengaruh

Konvergensi

IFRS, Komite

Audit, dan

Kompleksitas

Perusahaan

Variabel

Dependen : Fee

Audit

semakin besar

komite audit

perusahaan maka

cenderung untuk

meningkatkan

kualitas

pelaporan

keuangannya

sehinggaakan

mempengaruhi

fee audit secara

positif dan

signifikan.

5 Jesslyn

Cristansy &

Aloysia Yanti

Ardiati

2016

Pengaruh

Kompleksitas

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan, dan

Ukuran KAP

Terhadap Fee

Audit Pada

Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Tahun 2012-2016

VARIABEL

INDEPENDENT

: Pengaruh

Kompleksitas

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan, dan

Variabel

Dependen : Fee

Audit

menunjukkan

hasil bahwa

ukuran

perusahaan dan

ukuran KAP

berpengaruh

positif terhadap

fee audit,

6 Erlina Dyah

Hapsari, Herry

Laksito

2013

Pengaruh Fungsi

Audit Internal

Terhadap Fee

Auditor Eksternal

Variabel

Independen :

Pengaruh Fungsi

Audit Internal

Variabel

Dependen:

Terhadap Fee

Auditor Eksternal

Fungsi audit

internal

berpengaruh

positif terhadap

fee auditor

eksternalnya

Page 71: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

52

7 Mudrika

Alamsyah

Hasan

2017

Pengaruh

Kompleksitas

Audit,

Profitabilitas

Klien, Ukuran

Perusahaan dan

Ukuran Kantor

Akuntan Publik

Terhadap Audit

Fee

Variabel

Independen :

Pengaruh

Kompleksitas

Audit,

Profitabilitas

Klien, Ukuran

Perusahaan dan

Ukuran Kantor

Akuntan Publik

Variabel

Dependen : Audit

Fee

Pada dasarnya

perusahaan

dengan tingkat

keuntungan yang

tinggi

cenderung akan

membayar biaya

audit yang lebih

tinggi, hal ini

disebabkan

karena

perusahaan

dengan tingkat

laba yang tinggi

memerlukan

pengujian

validitas dan

pengakuan

pendapatan dan

biaya, oleh

karena itu akan

membutuhkan

waktu yang

lebih lama dalam

pelaksanaan

auditnya.

8 Pebrina

Hasibuan,

Prima Aprilyani

Rambe &

Fatahurrazak

2014

Pengaruh Dewan

Komisaris,

Komite Audit,

dan Profitabilitas

Terhadap Fee

Audit Eksternal

Variabel

Independen:

Pengaruh Dewan

Komisaris,

Komite Audit,

dan Profitabilitas

Variabel

Dependen :

Terhadap Fee

Audit Eksternal

perusahaan

dengan tingkat

keuntungan yang

tinggi cenderug

akan membayar

biaya audit yang

lebih tinggi pula,

hal ini

disebabkan

karena

perusahaan

dengan tingkat

laba yang tinggi

memerlukan

pengujian

validitas dan

pengakuan

pendapatan dan

biaya, oleh

karena itu akan

Page 72: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

53

membutuhkan

waktu yang lebih

lama dalam

pelaksanaan

auditnya.

Dalam penelitian ini yang membedakan dengan penelitian terdahulu

adalah adanya perbedaan sektor perusahaan yang digunakan karena terlebih

banyak menggunakan perusahaan manufaktur tanpa menggunakan sektor yang

ada dan dalam penelitian saya menggunakan perusahaan sektor Consumer goods

dengan tantangan tidak semua perusahaan mengalami laba dalam setiap periode

tahun berjalan. Yang berikutnya adalah hasil uji yang telah dihasilkan dengan

berbedanya sektor yang digunakan sehingga mempengaruhi hasil olah data yang

ada karena dalam penelitian terdahulu terdapat Profitabilitas mengalami pengaruh

positif terhadap Audit fee dedangkan dalam penelitian saya tidak mengalami

pengaruh. (Rinanda & Wenny, 2014)

C. Kerangka pemikiran

Kerangka penelitian dalam penelitian ini adalah tentang analisis pengaruh

corporate governance, profitabilitas, dan ukuran KAP terhadap audit fee.

Gambar II.2 menyajikan kerangka pemikiran untuk pengembangan

hipotesis pada penelitian ini.

Page 73: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

54

Gambar II.2

Kerangka Pemikiran

Corporate Governance (X1) H1

Profitabilitas (X2) H2 Audit Fee (Y)

Ukuran KAP (X3) H3

H4

Sumber : Data di olah untuk penelitian 2019

Keterangan :

Variabel independen

X1 : Corporate Governance

X2 : Profitabilitas

X3 : Ukuran KAP

Variabel dependen

Y : Audit Fee

D. Perumusan Hipotesa

1. Pengaruh Corporate governance terhadap audit fee

Banyaknya perusahaan wajib audittidak sebanding dengan jumlah

akuntan publik yang ada memicu terjadinya persaingan audit fee.

Page 74: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

55

Perusahaan tidak hanya mempertimbangkan besar kecilnya nama auditor,

namun juga total fee yang dibayarkan. Dimana pemilihan KAP dilakukan

oleh para pemegang usaha, dengan melihan fee yang dikeluarkan. Dalam

memilih KAP sangat perlu melihat fee yang dikeluarkan karena hal ini

bersangkutan dengan tingkat profitabilitas perusahaan dimana laba yang

dihasilkan perusahaan dijadikan tolak ukur kinerja perusahaan. Hal ini

menimbulkasn adanya praktik manajemen laba, manajemen laba bukanlah

praktik manipulasi laba, melainkan memilih metode akuntansi lain untuk

mengatur laba. Mana jemen laba muncul karena adanya msalah keagenan

antara para pemegang saham (principal) dengan pihak manajemen (agent)

yaitu tidak sejalannya kepentingan antara kedua belah pihak. Untuk

menselaraskan perbedaan ini diperlukan sistem tata kelola perusahaan yng

baik, yaitu Good corporate governance. GCG adalah sebuah sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan yang bertujuan untuk

meminimalisir masalah keagenan dan kemudian menjadi nilai tambah

perusahaan yang menerapkannya di mata investor. (Prayugi, 2015)

Menurut Egon Zehnder 2007 dalam jurnal (Prayugi, 2015), inti dari

corporate governance dalam menjamin pelaksanaan strategi perusahaan,

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, dan mewajibkan

adanya akuntabilitas adalah tugas dari dewan komisaris. Dewan komisaris

yang independen akan melakukan pengawasan yang lebih unggul sehingga

reliabilitas dan validitas pelaporan keuangan yang lebih baik dapat dicapai.

Hasil penelitian didalam jurnal (Prayugi, 2015)menunjukan adanya

Page 75: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

56

hubungan positif yang signifikan antara good corporate governance

dengan audit fee karena adanya riset CGPI yang dilakukan oleh the

indonesian institute for corporate governance (IICG).

H1 : Corporate governance berpengaruh positif terhadap audit fee

2. Pengaruh profitabilitas terhadap audit fee

Pada dasarnya perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi

cenderung akan membayar biaya audit yang lebih tinggi, hal ini disebabkan

karena prusahaan dengan tingkat laba yang tinggi memerlukan pengujian

validitas dan pengakuan pendapatan dan biaya, oleh karena itu

membutuhkan waktu yang lebih lama dengan pelaksanaan auditnya. Karena

itu mengakibatkan peningkatan audit fee. (Hasibuan, Rambe, &

Fatahurrazak, 2014)

H2 : Profitabilitas berpengaruh Positif terhadap audit fee

3. Pengaruh Ukuran KAP terhadap audit fee

Praktik audit dilakukan melalui suatu kantor akuntan publik (KAP). Ukuran

KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas audit. KAP big four dianggab

memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP non big four.

KAP big four memiliki lebih banyak sumber daya untuk berinvestasi dalam

pelatihan staf, teknologi, dan fasilitas. Oleh karena itu KAP big four

memiliki kinaerja audit yang baik dan menghasilkan laporan audit yang baik

pula. Sehingga menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh positif

terhadap audit fee. ( Chandra, 2015)

H3 : Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap audit fee

Page 76: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

57

4. Pengaruh Corporate governance, Profitabilitas, dan Ukuran KAP

terhadap Audit fee

Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya ketiga variabel independen

tersebut diduga berpengaruh terhadap audit fee. Maka data diduga juga

bahwa jika variabel tersebut diUji secara bersama-sama terhadap variabel

dependen maka hasilnya akan berpengaruh. Maka dapat disimpulkan bahwa

corporate governance, profitabilitas, dan ukuran KAP berpengaruh secara

simultan terhadap audit fee.

H4 : Corporate governance, profitabilitas, dan Ukuran KAP

berpengaruh secara simultan terhadap Audit fee

Page 77: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

58

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan

melakukan uji hipotesis. Data sekunder adalah data yang digunakan peneliti

untuk melihat laporan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data

penelitian ini diperoleh dari Laporan Tahunan (Annual Report) perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama setahun 2016-2018 yang

meliputi laporan keuangan perusahaan dan laporan auditor independen.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dalam

penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran dan tujuan dalam

mendapatkan suatu solusi atau solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut

(Sugiyono, 2017, hal. 3) mengatakan bahwa :

“Objek penelitian adalah suatu data yang diperoleh secara empiris

(teramati) yang mempunyai kriteria yaitu valid, reliable & objektif”

Objek penelitian yang menjadi sasaran penulis dalam penelitian ini

yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016 sampai dengan

tahun 2018. Data yang diperoleh berdasarkan situs resmi Bursa Efek

Indonesia di www.idx.co.id.

Page 78: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

59

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan data sekunder. Data adalah sekumpulan fakta-fakta mengenai simbol,

angka maupun kata-kata yang didapatkan melalui proses pengamatan yang

disusun menjadi sebuah informasi. Data kuantitatif adalah data yang disajikan

dalam bentuk angka, sedangkan data sekunder adalah data penelitian yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara seperti buku-buku,

jurnal dan referensi-referensi lainnya yang berhubungan dengan penelitian

ini.

Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber sekunder. Menurut

(Sugiyono, 2017) mengatakan bahwa :

“Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,

dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data pada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumen.”

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa laporan

tahunan (Annual Report) perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods

pada periode 2016-2018.

D. Populasi dan Sample

1. Populasi

Menurut (Agung, 2012) dalam buku yang berjudul Metodologi

Penelitian bisnis menjelaskan bahwa :

“Populasi bukan hanya orang, tetapi objek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan jumlah yang ada pada obyek/subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek/obyek itu.”

Page 79: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

60

Sedangkan menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D, 2017) menjelaskan dalam bukunya bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2016 hingga tahun 2018.

2. Sampel

Menurut (Agung, 2012) dalam bukunya yang berjudul metodologi

penelitian Bisnis :

“Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-

cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan

lengkap yang dianggap bisa mewakili polulasi.”

Sedangkan menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, 2017, hal. 81) dalam bukunya menyatakan bahwa :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut”

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2016 hingga tahun 2018. Teknik pengambilan sampel adalah

dengan mengunakan metode purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan

penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah

Page 80: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

61

orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu

daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.

Sampel ini cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-

penelitian yang tidak menggunakan generalisasi. (Sugiyono, Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2017) kriteria-kriteria

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018.

2) Perusahaan konsisten yang menerbitkan laporan keuangan yang telah

diaudit berturut-turut periode 2016-2018.

3) Perusahaan yang mencantumkan akun professional fees dalam

laporan keuangan sebagai dasar perhitungan audit fee dalam periode

2016-2018.

4) Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2016-

2018.

E. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah dengan cara dokumentasi.teknik dokumentasi adalah dalam

mengumpulkan data yang dilaporkan dari dokumen-dokumen, kearsipan, data

gambar atau foto dan sebagainya. Data yang dikumpulkan berupa arsip laporan

keuangan perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Selain teknik

dokumentasi, penulis juga menggunakan teknik studi kepustakaan. Studi

Page 81: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

62

kepustakaan merupakan teknik yang penulis lakukan untuk mencari informasi

yang relevan dengan masalah yang menjadi objek penelitian yang diperoleh

dari karya ilmiah, buku-buku maupun jurnal-jurnal dan peneliti sebelumnya.

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Asudit fee

sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate

Governance, Profitabilitas, dan Ukuran KAP.

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu :

a) Corporate Governance

Corporate Governance adalah tata kelola perusahaan yang

ada dalam suatu perusahaan yang dapat menentukan berjalannya

suatu perusahaan secara terorganisir atau tidak. Penegakan prinsip

GCG dalam rangka memberikan akses informasi kepada publik

(sesuai dengan koridor keterbukaan dan transparansi informasi)

menurut kualitas manajemen perusahaan dan tenaga penunjang

yang lebih profesional. Auditor internal, selaku tenaga penunjang

perusahaan, diantaranya harus dapat menjamin terselenggaranya

penyebaran informasi secara efisien dan efektif, untuk

memberikan akses yang wajar kepada para pemakai informasi.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate

governance yang baik akan mempunyai akses yang lebih baik

Page 82: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

63

terhadap sumber dana internasional dibandingkan dengan mereka

yang tidak mempunyai corporate governance yang baik. Suatu

riset McKinsey & Co dalam buku (Hery, 2013) terhadap beberapa

investor asal Amerika serikat menunjukan bahwa 2/3 investor

bersedia membayar lebih kepada perusahaan yang terkelola

dengan baik.

Dalam penerapan corporate governance dewan komisaris

merupakan inti dewan komisaris ditugaskan untuk menjamin

pelaksanaan strategi peerusahaan, mengawasi manajemen dalam

mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya

akuntabilitas. Dalam penelitian ini Corporate Governance di

ukur dengan berdasarkan dewan komisaris yang ada sebagai

pengawas dalam berjalannya Corporate governance didalam

suatu perusahaan. Total dewan komisaris yang semakin tinggi

akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecurangan dalam

laporan keuangan secara signifikan.

GCG = total komisaris independen x 100%

Total dewan komisaris

Sumber : (Yusuf, 2016)

b) Profitabilitas

Profitabilitas dalam buku (Hery, 2017) merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Perusahaan

Page 83: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

64

adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan

menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk

(barang/jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari

sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan profit,

baik profit jangka pendek maupun profit jangka panjang.

Manajemen dituntut untuk meningkatkan kesejahteraan

karyawan. Ini semua hanya dapat terjadi apabila perusahaan

memperoleh laba dalam aktivitas bisnisnya. Dalam penelitian ini

profitabilitas diukur dengan rasio ROA (Return On Asset) yang

dirumuskan sebagai berikut :

Hasil Pengembalian atas aset = Laba bersih

Total aset

Sumber : (Hery, 2017)

c) Ukuran KAP

Praktik audit dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan

Publik (KAP). Ukran suatu KAP biasanya dikaitkan dengan

kualitas audit. KAP big four memiliki lebih banyak sumber daya

untuk berinvestasi dalam pelatihan staf, teknologi, dan fasilitas.

Oleh karena itu, KAP big four memiliki kinerja audit yang baik

dan menghasilkan laporan audit yang baik bila. KAP big four

akan membebankan audit fees yang lebih tinggi kepada klien

dari pada KAP non big four. Peneliti menggunakan variabel

Page 84: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

65

Dummy dalam mengukur variabel Ukuran KAP, dimana bila

perusahaan menggunakan jasa auditor dari KAP Big four maka

akan diberikan kode 1 dan bila perusahaan tidak menggunakan

jasa auditor non big four maka akan diberi kode 0.

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini Audit fee merupakan variabel

dependen variabel audit fee diukur berdasarkan professional fee

yang dianggarkan oleh perusahaan. Data Audit fee diwakilan

oleh akun profesional fee yang didapat melalui pengamatan atas

informasi keuangan tahunan perusahaan yang bersangkutan,

lebih tepatnya pada biaya administrasi dan tertuang secara

terperinci pada catatan atas laporan keuangan. Data audit fee

yang dicantumkan pada laporan tahunan perusahaan go public

masih tergolong sedikit akibat data audit fee yang diungkapkan

hanya sebatas volutary disclosures. audit fee sebagai variabel

Dependen diukur dengan Logaritma Natural, yang kemudian

dilambangkan LNFEE. (Yusuf, 2016)

Page 85: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

66

Tabel III.1

Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel

yang Diukur

Indikator Skala Sumber

Data

Corporate

governance

Boardind = Komisaris independen x 100

Total Dewan komisaris

Sumber : (Yusuf, 2016)

Rasio Sekunder

Profitabilitas ROA = Laba bersih

Total Aset

Sumber : (Hery, 2017)

Rasio

Sekunder

Ukuran KAP Variabel dummy. Jika laporan keuangan

perusahaan di audit oleh KAP yang

termasuk Big Four maka akan diberi nilai

1, maka KAP yang berkategori non big

four maka diberi 0

Nominal Sekunder

Audit fee LNFEE (Logaritma natural : Profesional

fee)

Sumber : (Yusuf, 2016)

Skala Sekunder

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data di arahkan untuk menjawab rumusan masalah

atau hipotesis yang telah di rumuskan dalam penelitian ini, penelitian ini

menggunakan jenis data yang bersifat kuantitatif dan sumber data yang

digunakan merupakan data sekunder. Adapun teknik analisis data yang di

gunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu

data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard

deviation), dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk

memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.

Page 86: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

67

Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.

Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat

gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan

memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

b. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya

gejala korelasi yang kuat diantara variabel bebasnya. Pengujian ini

menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat

besarnya korelasi antara variabel independent. Uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelesi diantara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25,

2018).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear dan korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

Page 87: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

68

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problrm

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah

ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya.

Uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu (first order autocorelation) dan mensyaratkan adanya

intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel

lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji

adalah :

HO : tidak ada autokorelasi (r = 0)

HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)

c. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedasitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homokesdatisitas atau tidak

terjadi Hemokedastisitas. Kebanyakan data crossection

mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini

Page 88: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

69

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang

dan besar). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedasitas, Melihat grafik Plot antara nilai prediksi

variabel terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengansumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi

ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sample kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

Page 89: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

70

variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time

series) biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi.

(Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

25, 2018)

d. Analisis Regresi Berganda

Untuk analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan model regresi berganda. Menurut (Sugiyono, 2014, hal.

277) dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian Kualitatif,

Kuantitatif, dan Kombinasi, Menyatakan bahwa :

“Analisis Regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya)”

Analisis regresi linear berganda digunakan peneliti, bila

peneliti bermaksud untuk mengetahui sejauh mana pengaruh “corporate

governance, profitabilitas, ukuran KAP terhadap audit fee eksternal.

Bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini adalah sebagai

berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Page 90: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

71

Keterangan:

Y : Audit fee

X1 : Coporate governance

X2 : Profitabilitas

X3 : Ukuran KAP

α : Konstanta Intersep

β1 : Koefisien regresi variabel corporate governance

β2 : Koefisien regresi variabel profitabilitas

β3 : Koefisien regresi variabel ukuran KAP

e : Tingkat kesalahan (error term)

e. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

dalam pengujian hipotesis maka peneliti melakukan uji F dan uji T

adalah sebagai berikut :

1) Uji Signifikansi keseluruhan dari regresi sample (uji statistik f)

Page 91: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

72

Menurut (Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program

IBM SPSS 25 edisi 9, 2018, hal. 98) tidak seperti uji t yang

menguji signifikan koefisien parsial regresi secara individu dengan

uji hipotesis terpisah bahwa setiap koefisien regresi sama dengan 0.

Uji F menguji joint hipotesa bahwa b1, b2, dan b3 secara bersama-

sama sama dengan 0, atau :

HO : b1 = b2 = ..... = bk = 0

HA : b1 ≠ b2 ≠ ..... = bk ≠ 0

Uji hipotesis seperti ini di namakan uji signifikansi secara

keseluruhan terhadap garis regresi yang di observasi mauoun

estimasi, apakah Y berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3.

Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar

5% atau 0,05. Berikut ini terdapat dua (2) kemungkinan dalam

hipotesis yaitu :

1) Nilai signikansi > 0,05, artinya variabel independen tidak dapat

menjelaskan variabel dependen dapat mengetahui secara

bersama-sama. Dengan kata lain Ha ditolak.

2) Nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel independen dapat

memperjelas variabel dependen dan mengetahui pengaruhnya

secara berama-sama. Dengan kata lain Ha diterima.

2) Uji signifikan parameter individual (uji statistik t)

Menurut (Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

IBM SPSS 25, 2018, hal. 98)

Page 92: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

73

“Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secaara

individual dalam menerangkan variasi variabeel dependen.”

Berikut ini terdapat dua (2) kemungkinan dalam hipotesis, yaitu :

1) Nilai signifikansi > 0,05 , artinya variabel independen tidak

dapat pengaruh secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Dengan kata lain Ha tidak diterima.

2) Nilai signifikansi < 0,05 , artinya variabel dependen terdapat

berpengaruh secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Dengan kata lain Ha diterima.

Page 93: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

74

Page 94: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar

pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahan manufaktur sektor Makanan dan Minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018. Peneliti

telah menentukan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu

proses pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria dan sistematika

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Penentuan sampel dengan

menggunakan teknik purposive sampling pada penelitian ini akan

digambarkan pada tabel berikut ini.

Tabel IV.1

Proses Pemilihan Sampel

Sumber :data diolah, 2019

No Kriteria Data 1 Perusahaan manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

52

2 Perusahaan manufaktur sektor industri Consumer Goods yang

tidak mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan

secara berturut-turut sejak tahun 2016-2018.

(7)

3 Perusahaan yang tidak mencantumkan akun professional fees

dalam laporan keuangan periode 2016-2018.

(13)

4 Perusahaan yang mengalami Rugi dalam periode 2016-2018. (11)

Total perusahaan sampel 21

Periode penelitian 3 tahun

Jumlah Sampel 63

Page 95: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

76

Proses pemilihan sample di jelaskan sebagai berikut :

1. Perusahaan sektor Consumer goods industry yang tidak

mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan secara berturut-

turut sejak tahun 2016-2018 yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA),

PT. Wahana Interfood Nusantara (COCO), PT. Sentra Food Indonesia

(FOOD), PT. Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD), PT. Conttonindo

Ariesta (KPAS), PT. Pratama Abadi Nusantara Industri (PANI), PT.

Pharpos Tbk (PEHA).

2. Perusahaan sektor Consumer goods industry yang tidak mencantumkan

akun Professional fee dalam laporan keuangan dalam periode tahun

2016-2018 yaitu PT. Akasha Wira Internasional Tbk (ADES), PT.

Akhasa Wira Internasional (ALTO), PT. Budi Starch & Sweetener

(BUDI), PT. Campina Ice Cream industry (CAMP), PT. Wilmar Cahaya

Indonesia (CEKA), PT. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT.

Indofarma (INAF), PT. Indofood Sukses Makmur (INDF), PT. Merck

Tbk (MERK), PT. Mandom Indonesia (TCID), PT. Tempo Scan Pasifik

(TSPC), PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk (ULTJ),

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

3. Perusahaan sektor Consumer goods industry yang mengalami kerugian

dalam laporan keuangan dalam periode tahun 2016-2018 yaitu PT Tri

Bayan Tirta Tbk (ALTO), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK),

PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT. Kedaung Indah Can (KICI), PT.

Langgeng Makmur Industri (LMPI), PT. Martina Berto Tbk (MBTO, PT.

Page 96: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

77

Magna Investama Mandiri (MGNA), PT. Mustika Ratu Tbk (MRAT),

PT. Prima Cakrawala Abadi (PCAR), PT. Prasidha Aneka Niaga

(PSDN), PT. Bentoel Internasional Investama (RMBA).

Berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan, maka diperoleh 17 sampel

perusahaan sektor Consumer goods industry periode 2016-2018, maka total

sampel dalam penilitian ini berjumlah 51 sampel. Berikut daftar perusahaan

sampel sektor industri dasar dan kimia tahun 2016-2018.

Tabel IV.2

Daftar Sampel Emiten

1 CINT PT CHITOSE INTERNASIONAL Tbk

2 CLEO PT SARIGUNA PRIMATIRTA Tbk

3 DLTA PT DELTA DJAKARTA Tbk

4 DVLA PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk

5 GGRM PT GUDANG GARAM Tbk

6 HSMP

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA

Tbk

7 HOKI PT BUYUNG POETRA SEMBADA Tbk

8 HRTA PT HARTADINATA ABADI Tbk

9 KAEF PT KIMIA FARMA

10 KINO PT KINO INDONESIA Tbk

11 KLBF PT KALBE FARMA Tbk

12 MLBI PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk

13 MYOR PT MAYORA INDAH Tbk

14 PYFA PT PYRIDAM FARMA Tbk

15 ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

16 SIDO

PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI

SIDOMUNCULTbk

17 SKBM PT SEKAR BUMI Tbk

18 STTP PT SIANTAR TOP Tbk

19 TBLA PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk

20 WIIM PT WISMILAK INTI MAKMUR TbK

21 WOOD PT INTEGRA INDOCABINET Tbk

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Page 97: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

78

1. Corporate Governance

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan pada tahun

2016-2018, dapat diketahui tugas dan tanggung jawab dari Dewan

komisaris sebagai pemegang tanggung jawab untuk mengawasi dan

memantau keberlangsungan kegiatan tatakelola perusahaan agar dapat

berjalan untuk mencapai tujuan.

Data tersebut di proksikan sebagai Corporate Governance dan di

ukur dengan skala Rasio, sebagai berikut :

Tabel IV.3

Data Corporate Governance

No Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 CINT 0,5 0,5 0,5

2 CLEO 0 0,333333 0,333333

3 DLTA 0,4 0,4 0,4

4 DVLA 0,5 0,5 0,5

5 GGRM 0,5 0,5 0,5

6 HMSP 0,4 0,4 0,333333

7 HOKI 0,333333 0,333333 0,333333

8 HRTA 0 0 0

9 KAEF 0,4 0,4 0,4

10 KINO 0,5 0,5 0,5

11 KLBF 0,428571 0,428571 0,333333

12 MLBI 0,571429 0,5 0,5

13 MYOR 0,4 0,4 0,4

14 PYFA 0,5 0,25 0,25

15 ROTI 0,333333 0,333333 0,333333

16 SIDO 0,333333 0,333333 0,4

17 SKBM 0,333333 0,333333 0,333333

18 STTP 0 0 0

19 TBLA 0,333333 0,333333 0,333333

Page 98: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

79

20 WIIM 0,333333 0,333333 0,333333

21 WOOD 0,5 0,5 0,5

Sumber : Data sekunder yang telah diolah

Berdasarkan data perhitungan corporate governance pada tabel

IV.3 diatas dapat diketahui perusahaan yang mengalami perubahan

struktur komisaris selama tahun 2016-2018 adalah

a. PT Chitose Internasional Tbk (CINT), PT Delta Djakarta Tbk

(DLTA), PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), PT Gudang

Garam Tbk (GGRM), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT

Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Kimia Farma (KAEF), PT Kino

Indonesia Tbk (KINO), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Nippon

Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT

Siantar Top Tbk (STTP), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT

Wismilak Inti Makmur TbK (WIIM), PT Integra Indocabinet Tbk

(WOOD), Dengan stabilnya hasil perhitungan perusahaan yang

disebutkan di atas menjelaskan bahwa tidak adanya perubahan yang

signifikan terhadap struktur dewan komisaris yang ada sehingga

hasil pengolahan data dari tahun 2016-2018 meliliki hasil yang

sama.

Perusahaan yang mengalami perubahan dalam struktur Dewan

komisaris dalam periode tahun 2016-2018

a. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), pada periode tahun 2016

belum ditentukannya dewan komisaris independen yang ada

Page 99: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

80

sehingga hasil dari pengilahan data senilai 0 dan didukung oleh dua

dewan komisaris yang ada. Dan pada periode tahun 2017-2018

terjadi penambahan dewan komisaris yang salah satunya menjabat

sebagai dewan komisaris independen dan didukung oleh 2 dewan

komisaris lainnya sehingga hasil pengolahan datanya senilai 0,333.

b. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), terjadi perbedaan

hasil pengolahan data pada periode tahun 2018 yang dikarenakan

pengunduran diri salah satu pegawai yang ada sebagai dewan

komisaris sehingga hasil pengolahan data senilai 0,333 yang

awalnya pada periode 2016-2017 senilai 0,4.

c. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dalam pengolahan data pada periode

2018 terjadi perbedaan hasil dengan nilai 0,333 karena

berkurangnya dewan komisaris independen sebelumnya hasil

pengolahan data dengan nilai 0,428571.

d. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), disebabkan terjadinya

perubahan struktur dewan komisaris dengan berkurangnya seorang

dewan komisaris dan dewan komisaris independen pada tahun 2016

dengan nilai 0,571429 menjadi 0,5 pada tahun 2017-2018 dengan

dewan komisaris yang ada.

e. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), disebabkan terjadinya perubahan

struktur dewan komisaris independen pada periode 2016 dengan

nilai 0,5 menjadi 0,25 pada tahun 2017-2018.

Page 100: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

81

f. PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk (SIDO),

disebabkan terjadinya penambahan dewan komisaris baik

independen dan dewan komisaris yang ada sehingga meningkatkan

nilai dalam pengolahan data menjadi 0,4 pada tahun 2018 yang

sebelumnya dengan nilai 0,333 pada tahun 2016-2017.

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba penghasilan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan

perusahaan dalam periode berjalan. Profitabilitas merupakan kinerja

manajemen dalam mengolah kekayaan perusahaan. (Hasibuan, Rambe,

& Fatahurrazak, 2014) menyatakan bahwa tujuan akhir yang ingin

dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau

keuntungan yang maksimal, disamping hal-hal lainnya. Dengan

memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,

perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan,

serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.

Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan pada periode 2016-

2018, perusahaan yang mengalami laba selama 3 tahun berturut-turut

yang akan menjadi sumber pengolahan data dalam penelitian ini,

dikarenakan laba yang diperoleh perusahaan diukur dengan jumlah total

asset perusahaan. Profiabilitas menggunakan skala rasio dengan proksi

ROA (return on asset) berikut hasil pengolahan data.

Page 101: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

82

Tabel IV.4

Data Profitabilitas

No

Kode

Perusahaan 2016 2017 2018

1 CINT 0,051633906 0,062211 0,027584

2 CLEO 0,084748046 0,075915 0,075859

3 DLTA 0,212481199 0,208654 0,22194

4 DVLA 0,131028132 0,098879 0,119235

5 GGRM 0,105996963 0,116168 0,112784

6 HMSP 0,300229271 0,2937 0,290509

7 HOKI 0,118359506 0,083132 0,118858

8 HRTA 0,160187519 0,077762 0,080281

9 KAEF 0,058903912 0,054413 0,042471

10 KINO 0,055140739 0,033882 0,04179

11 KLBF 0,154399285 0,147642 0,137619

12 MLBI 0,431697844 0,526704 0,423882

13 MYOR 0,107462529 0,109344 0,100072

14 PYFA 0,030804686 0,044668 0,04516

15 ROTI 0,095825953 0,029688 0,028943

16 SIDO 0,160839051 0,16902 0,198898

17 SKBM 0,02250816 0,015946 0,009007

18 STTP 0,074523439 0,092222 0,096948

19 TBLA 0,049299014 0,068042 0,04678

20 WIIM 0,078522183 0,033115 0,040733

21 WOOD 0,045777736 0,044609 0,052743

Sumber : Data yang telah di olah

Berdasarkan data hasil perhitungan ROA pada tabel IV.4 diatas

diketahui bahwa :

1. Tahun 2016

Page 102: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

83

a) Nilai ROA tertinggi 0,431697844 (43,16 %) dimiliki oleh PT

Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

b) Nilai ROA terendah 0,02250816 (2,25 %) dimiliki oleh PT

Sekar Bumi Tbk (SKBM).

2. Tahun 2017

a) Nilai ROA tertinggi 0,526704 (52,67 %) dimiliki oleh PT

Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

b) Nilai ROA terendah 0,029688 (2,96 %) dimiliki oleh PT

Nippon Indosari Corpindo Tbk

3. Tahun 2018

a) Nilai ROA tertinggi 0,423882 (42,38 %) PT Multi Bintang

Indosesia Tbk

b) Nilai ROA terendah 0,009007 (0,90 %) dimiliki oleh PT

Sekar Bumi Tbk (SKBM).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa

perusahaan yang memiliki nilai ROA tertinggi selama periode 2016-

2018 adalah PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (MLBI) pada

tahun 2017 sebesar 0,526704 (52,67 %). Semakin tinggi laba yang

dihasilkan membuktikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba dengan model aset yang dimilikinya. Sedangkan perusahaan yang

memiliki ROA terendah adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk

sebesar 0,009007 (0,90 %). Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan

tersebut belum mampu memaksimalkan pendapatan laba dengan aset

Page 103: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

84

yang dimilikinya. Sehingga mendapat kerugian pada perusahaan

tersebut.

3. Ukuran KAP

Dalam pengelompokannya KAP di bagi menjadi 2 bagian yaitu

KAP big four dan KAP non Big four. KAP Big four adalah kelompok

empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar,

menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun

perrusahaan tertutup. Sedangkan non Big four adalah akuntan yang

tidak termasuk dalam Big four. Yang membedakan KAP Big four dan

non Big four adalah kualitas, kinerja dan sumber daya yang ada.

Ukuran suatu KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas audit. KAP big

four memiliki lebih banyak sumber daya untuk berinvestasi dalam

pelatihan staf, teknologi, dan fasilitas. Oleh karena itu, KAP big four

memiliki kinerja audit yang baik dan menghasilkan laporan audit yang

baik. KAP big four akan membebankan audit fees yang lebih tinggi

kepada klien dari pada KAP non big four.

Dalam penelitian ini, variabel ukuran KAP di ukur menggunakan

skala dummy dengan tujuan membedakan KAP Big four dan KAP non

Big four dengan cara memberikan kode 1 untuk perusahaan yang

menggunakan KAP Big four sedangkan kode 0 untuk perusahaan yang

tidak menggunakan KAP Big four. Hasil analisis penelitian terhadap

Ukuran KAP yang dapat dijadikan sampel untuk pengolahan data

penelitian akan dilampirkan pada tabel berikut ini :

Page 104: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

85

Tabel IV.5

Data Ukuran KAP

No Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 CINT 0 0 0

2 CLEO 0 0 0

3 DLTA 1 1 1

4 DVLA 1 1 1

5 GGRM 1 1 1

6 HMSP 1 1 1

7 HOKI 0 0 0

8 HRTA 0 0 0

9 KAEF 0 0 0

10 KINO 0 0 0

11 KLBF 1 1 1

12 MLBI 1 1 1

13 MYOR 0 0 0

14 PYFA 0 0 0

15 ROTI 1 1 1

16 SIDO 1 1 1

17 SKBM 0 0 0

18 STTP 0 0 0

19 TBLA 0 0 0

20 WIIM 0 0 0

21 WOOD 0 0 0

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan hasil data perhitungan pada Tabel IV.5 diketahui

bahwa banya perusahaan yang menggunakaan jasa Akuntan Publik

(KAP) non Big four dibandingkan dengan perusahaan yang

menggunakan jasa Akuntan Publik (KAP) Big four. Sebanyak 21

sampel yang menggunakan jasa Akuntan Publik (KAP) Big four yang

Page 105: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

86

terdiri dari 8 perusahaan yang menggunakan (KAP) Big four yang

terdiri dari PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), PT Darya-Varia

Laboratoria Tbk (DVLA), ), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk

(KLBF), PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), PT Nippon

Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Industri Jamu dan Farmasi

Sidomuncul Tbk (SIDO). Sedangkan sisanya 13 sampel perusahaan

menggunakan jasa Akuntan Publik (KAP) non Big four.

4. Audit fee

Audit fee adalah biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan

kepada auditor eksternal terkait pekerjaan audit . Tidak ada aturan yang

mengatur besarnya audit fee yang harus diterima oleh auditor dari klien

atas jasa audit yang diberikan. Peraturan Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI) hanya menyebutkan besarnya fee anggota dapat bervariasi

tergantung pada risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diperlukan

untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.

(Ananda & Triyanto, 2019) Data Audit fee diwakilan oleh akun

profesional fee yang didapat melalui pengamatan atas informasi

keuangan tahunan perusahaan yang bersangkutan, lebih tepatnya pada

biaya administrasi dan tertuang secara terperinci pada catatan atas

laporan keuangan.

Page 106: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

87

Tabel IV.6

Data Audit fee

No Kode Perusahaan 2016 2017 2018

1 CINT 19,21931 20,9063 20,14817

2 CLEO 21,72646 22,20486 22,1368

3 DLTA 20,54731 19,85577 20,02812

4 DVLA 22,67371 22,75154 21,07425

5 GGRM 25,2492 25,22769 25,22769

6 HMSP 25,55983 25,42157 25,51404

7 HOKI 20,50978 21,15483 21,89924

8 HRTA 21,20529 20,77773 21,58002

9 KAEF 23,18344 23,74981 24,46836

10 KINO 22,88318 22,90432 22,97554

11 KLBF 25,21516 24,97042 24,81564

12 MLBI 23,94102 24,04419 24,36793

13 MYOR 22,98827 22,87237 22,36019

14 PYFA 20,23411 20,32026 20,23436

15 ROTI 23,68273 23,82817 24,3226

16 SIDO 20,70204 20,61791 21,0009

17 SKBM 21,12747 21,62066 21,63317

18 STTP 21,73368 21,67936 21,51774

19 TBLA 22,70509 22,61803 22,83214

20 WIIM 23,11957 23,2765 23,29971

21 WOOD 21,88562 21,99311 22,48275

Sumber : data yang telah diolah

Berdasarkan hasil olah data pada tabel IV.6 Audit fee dapat

diketahui bahwa :

1. Tahun 2016

a) Nilai tertinggi dari perhitungan LNFEE 25,55983 dimiliki

oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. (HMSP)

Page 107: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

88

b) Nilai terendah dari perhitungan LNFEE 19,21931 dimiliki oleh

PT. Chitose Internasional (CINT).

2. Tahun 2017

a) Nilai tertinggi dari perhitungan LNFEE 25,42157 dimiliki oleh

PT Hanjaya Mandala Sampoerna. (HMSP)

b) Nilai terendah dari perhitungan LNFEE 19,88577 dimiliki

oleh PT. Delta Djakarta. (DLTA)

3. Tahun 2018

a) Nilai tertinggi dari perhitungan LNFEE 25,51408 dimiliki

oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. (HMSP)

b) Nilai terendah dari perhitungan LNFEE 20,02812 dimiliki

oleh PT. Delta Djakarta (DLTA).

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang akan dianalisis adalah gambaran perusahaan yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini dan dianalisis dengan statistik

deskriptif untuk dapat memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean),

dan standar deviasi setiap variabel yang digunakan. Nilai minimum

menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan

dan analisis data yang telah dilakukan pada perusahaan sampel. Nilai

maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil

Page 108: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

89

pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada perusahaan sampel,

sedangkan rata-rata (mean) menunjukkan rata-rata dari masing-masing

variabel.

Analisis Deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik

sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam

penelitian. Dalam penelitian ini statistik deskriptif akan

menggambarkan deskripsi variabel dependen, yaitu Audit fee dan

deksripsi variabel independen yaitu, Corporate governance,

Profitabilitas, dan Ukuran KAP. Berikut ini adalah gambaran dari

statistik deskriptif dari masing-masing variabel terhadap perusahaan

secara keseluruhan :

Tabel IV.7

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GCG 63 ,00 ,57 ,3608 ,14878

ROA 63 ,01 ,53 ,1147 ,10335

KAP 63 ,00 1,00 ,3810 ,48952

AF 63 19,22 25,56 22,4890 1,66529

Valid N

(listwise)

63

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Dari tabel hasil uji statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa N

merupakan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 63. Nilai

Page 109: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

90

minimum merupakan nilai terendah dalam masing-masing variabel

yang diteliti. Nilai maksimum merupakan nilai tertinggi dalam masing-

masing variabel yang diteliti. Nilai mean merupakan nilai rata-rata

untuk setiap variabel yaitu Corporate governance, Profitabilitas,

Ukuran KAP, dan Audit fee.

Hasil dari uji statistik deskriptif untuk variable independen

Corporate governance yang diukur dengan rasio memiliki nilai

minimum sebesar 0.00 dari 63 sampel, nilai Corporate governance

terendah ini dimiliki oleh PT. Hartadinata Abadi (HRTA), PT. Siantar

Top Tbk (STTP) pada tahun 2016 - 2018. Nilai maksimum sebesar 0,57

yang dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) pada tahun

2016. Nilai rata – rata (mean) untuk Corporate governance seluruh

sampel penelitian adalah 0,3608 maka dapat dikatakan bahwa

perusahaan sektor Consumer goods yang terdaftar di BEI tahun 2016-

2018 mampu memperoleh perubahan struktur dewan komisaris setiap

periode berjalan sebesar 36,08% dari total dewan komisaris yang ada

dalam perusahaan.

Hasil dari uji statistik deskriptif untuk variabel Profitabilitas yang

diukur dengan ROA (return on asset) memiliki nilai minimum sebesar

0,01 dari 63 sampel, nilai Profitabilitas terendah ini dimiliki oleh PT.

Sekar Bumi Tbk (SKBM) pada tahun 2017. Nilai maksimum sebesar

0,53 yang dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) pada tahun

2017. Nilai rata – rata (mean) untuk Profitabilitas seluruh sampel

Page 110: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

91

penelitian adalah 0,1147 maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan

sektor Consumer goods yang tberdaftar di BEI tahun 2016 – 2018

terdapat pertumbuhan laba setiap periode berjalan sebesar 11,47% dari

total laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Variabel ukuran kantor akuntan pubik (KAP) memiliki nilai

minimum sebesar 0 yang menunjukkan bahwa perusahaan

menggunakan KAP non big four dan nilai maksimum sebesar 1 yang

menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan KAP big four. Hal ini

dikarenakan variabel Ukuran KAP menggunakan variabel dummy

dengan kategori anailisis 0 dan 1. Nilai rata – rata (mean) adalah

sebesar 0,3810 atau setara dengan 38,10%. Hasil tersebut menunjukan

bahwa sampel yang menggunakan KAP Big four hanya sebesar 38,10%

dari total 63 sampel yang ada. Dengan kata lain banyak perusahaan

yang menggunakan KAP non Big four dibandingkan dengan yang

menggunakan KAP Big four. Terdapat 39 sampel yang menggunkan

KAP non Big four, dan 24 sampel menggunakan KAP Big four.

Variabel Audit fee diukur menggunakan Logaritma Natural

dengan rumus LNFEE, Audit fee diwakilkan oleh akun Professional fee

dalam laporan keuangan. Dalam 63 sampel yang dikumpulkan, Nilai

rata-rata untuk variabel Audit fee 22,4890 yang mempunyai nilai

minimum 19,22 yang dimiliki oleh PT Chitose Internasional (CINT)

sebesar Rp. 11.563.891 pada tahun 2016. Nilai Maksimum dalam

Page 111: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

92

variabel Audit fee 26,56 yang dimiliki oleh PT. Hanjaya Mandala

sampoerna (HMSP) pada tahun 2016 sebesar Rp. 4.930.979.588.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolinearitas,

maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel

independen.

Tabel IV.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 25

Pada tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa masing – masing

variabel mempunyai nilai tolerance di atas 0.10 dan nilai VIF

Page 112: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

93

(Variance Inflation Factor) dibawah 10. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat masalah

multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t (sebelumnya). Autokorelasi ini

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang

berkaitan satu sama lainnya. Hasil uji autokorelasi run test dapat

dilihat pada tabel IV.9 sebagai berikut :

Tabel IV.9

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,438a ,191 ,150 1,53504 ,728

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

a. Predictors: (Constant), KAP, GCG, ROA

b. Dependent Variable: AF

Page 113: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

94

Pada tabel IV.9 diatas hasil uji autokorelasi dengan Nilai DW

sebesar 0,728 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai signifikansi

5%, jumlah sampel 63 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3)

dengan batas dL 1,6581 dan Du 1,4943 karena DW tidak terletak

antara dU dan dL maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa

menolak Ho (gagal tolak HO) yang artinya tidak ada autokorelasi atau

tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada data yang

diuji.

c. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain. Hasil uji normalitas berdasarkan grafik scatterplot

dapat dilihat pada gambar IV.1 sebagai berikut :

Gambar IV.1

Hasil Uji Heterokedasitas grafik scatterolt

Page 114: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

95

Pada gambar IV.1 diatas, dapat dilihat pola titik-titik yang tidak

jelas dan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, hasil

pengujian maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedasitas karena

tidak mempunyai pola yang pasti dan titik-titik pun menyebar, sehingga

dalam hasil uji tidak menemukan terbentuknya sebuah pola dengan kata

lain titik – titik yang ada menyebar.

Tabel IV.10

Data Hasil Uji Heterokedasitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

Page 115: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

96

B

Std.

Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Dalam pengujian heterokedasitas di atas dapat menjadi dasar

pengambilan keputusan berguna sebagai pedoman atau acuan dalam

menentukan sebuah kesimpulan atau keputusan atas hasil analisis yang

telah dilakukan. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka

kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heterokedasitas dalam model

regresi. Sebaliknya, jika nilai Signifikansi (Sig.) lebih keil dari 0,05 maka

kesimpulannya adalah terjadi gejala heterokedasitas dalam model regresi.

Dapat dilihat dari tabel IV.10 bahwa hasil signifikansi yang terjadi untuk

variabel Corporate governance memiliki nilai 0,265 sehingga dapat

disimpulkan belum mengalami gejala heterokedasitas atau tidak

signifikansi, variabel Profitabilitas yang diukur dengan rumus (ROA)

memiliki nilai 0,615 sehingga dapat disimpulkan tidak mengalami gejala

heterokedasitas atau tidak signifikansi, variabel ukuran KAP memiliki

nilai 0,046 sesuai dengan ketentuan yang ada dalam uji heterokedasitas

bahwa variabel yang memiliki hasil uji heterokedasitas memiliki nilai

dibawah 0,05 maka variabel ukuran KAP terjadi gejala heterokedasitas

dan signifikansi.

Page 116: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

97

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen

terhadap variabel dependen. Data – data pada umumnya mengikuti

asumsi distribusi normal. Namun, memungkinkan suatu data tidak

mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data

yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan. Berdasarkan grafik normal probability plot dapat dilihat

pada gambar IV.2 sebagai berikut :

Gambar IV.2

Hasil Uji Normalitas Grafik Normal Probability Plot

Berdasarkan gambar IV-2 diatas, terlihat titik – titik menyebar

disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal hal ini

menunjukan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi normalitas

karena data terdistribusi normal sehingga data baik digunakan dalam

model regresi.

Tabel IV.11

Page 117: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

98

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 63

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,49744379

Most Extreme Differences Absolute ,111

Positive ,066

Negative -,111

Test Statistic ,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,053c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : pengolahan data SPSS 25

Pada tabel IV.11 diatas, hasil uji normalitas dengan Kolmogorov

Smirnov menyatakan bahwa nilai signifikansi yang dapat dilihat pada

Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,053 > 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh independen yaitu Corporate governance,

Page 118: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

99

Profitabilitas, dan Ukuran KAP secara serentak terhadap variabel

dependen yaitu Audit fee

Tabel IV.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,438a ,191 ,150 1,53504

a. Predictors: (Constant), KAP, GCG, ROA

b. Dependent Variable: AF

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Dari tabel IV.12 diatas, diketahui bahwa nilai R2yang menunjukan

seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel

independen dan variabel dependen. Nilai R2yang diperoleh adalah 0,191

atau 19,1% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel independen yaitu

corporate governance, profitabilitas dan Ukuran KAP memiliki

pengaruh kontribusi sebesar 19,1% terhadap variabel dependen yaitu

audit fee dan 80,9% lainnya dipengaruhi oleh variabel – variabel lain

diluar penelitian.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil output SPSS uji regresi berganda untuk perhitungan regresi

linear dapat dilihat pada hasil output coefficients. Berikut ini data hasil

analisis regresi berganda variabel independen yaitu corporate

Page 119: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

100

governance, profitabilitas, dan ukuran KAP dengan variabel dependen

audit fee dapat dilihat pada tabel IV.13

Tabel IV.13

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearit

y Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

a. Dependent Variable: AF

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Berdasarkan hasil penelitian analisis linear berganda yang telah

dilakukan maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Aufee = 21,371 + 1,563 GCG + 1,222 ROA + 1,087 Size + e

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

1. Konstanta (a)

Jika semua variabel bebas memiliki nilai (0) , maka nilai variabel

terikat sebesar 4,173

2. Corporate governance terhadap audit fee

Page 120: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

101

Nilai koefisien corporate governance untuk variabel X1 sebesar

1,563 ini menunjukan bahwa corporate governance memiliki

hubungan yang bagus dengan audit fee. Hal ini mengandung arti

bahwa, setiap bertambahnya atau kenaikan variabel corporate

governance maka variabel audit fee akan mengikuti kenaikan

senilai 1,563 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari

model regresi adalah tetap.

3. Profitabilitas terhadap audit fee

Nilai koefisien Profitabilitas untuk variabel X2 sebesar 1,222 ini

menunjukan bahwa setiap kenaikan profitabilitas atau laba

perusahaan maka variabel audit fee akan mengikuti kenaikan

senilai 1,222 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari

model regresi adalah tetap.

4. Ukuran Kap Terhadap audit fee

Nilai koefisien Ukuran KAP untuk variabel X3 sebesar 1,087 ini

menunjukan bahwa ukuran KAP setiap perubahan dan pergantian

KAP maka variabel audit fee akan mengikuti kenaikan senilai

1,087 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model

regresi adalah tetap.

5. Pengujian Hipotesi s

1. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Page 121: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

102

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara

bersama-sama atau simultan variabel independen terhadap variabel

dependen atau terikat. Kriteria yang digunakan adalah jika nilai

probabilitas signifikan > 0,05 maka Ha ditolak sedangkan

sebaliknya jika nilai probabilitas signifikan < 0,05 maka Ha

diterima.

Tabel IV.14

Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 32,912 3 10,971 4,656 ,005b

Residual 139,025 59 2,356

Total 171,937 62

a. Dependent Variable: AF

b. Predictors: (Constant), KAP, GCG, ROA

Sumber : pengolahan data SPSS 25

Berdasarkan tabel IV.14 diatas diketahui hasil uji hipotesis

(uji F) menyatakan bahwa, nilai signifikan sebesar 0,05 sama

dengan probabilitas (p-value) 0,05 (0,05 < 0,05) ini berarti bahwa

semua variabel independen yaitu corporate governance,

profitabilitas dan ukuran KAP mempunyai pengaruh secara secara

Page 122: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

103

signifikan secara Bersama-sama (Simultan) terhadap audit fee.

Dengan demikian variabel independen yaitu corporate governance,

profitabilitas, dan Ukuran KAP baik digunakan dalam model

penelitian ini karena berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu

audit fee. Berdasarkan perumusan hipotesa keempat, maka dapat

disimpulkan bahwa Ha4 diterima dan Ho4 ditolak.

2. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-

masing variabel independen secara individu (parsial) terhadap

variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikan 0,05 jika

nilai probability t < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai

probability t > 0,05 Ha ditolak.

Tabel IV.15

Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

Page 123: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

104

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Berdasarkan tabel IV.15 diatas dapat diketahui hasil uji

hipotesis (uji t) menyatakan bahwa :

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Variabel corporate governance memiliki nilai tidak signifikan

sebesar 0,265 > 0,05 berarti corporate governance tidak

berpengaruh signifikan terhadap audit fee. Hipotesis pertama

pada penelitian ini terbukti bahwa Ha1 ditolak dan Ho1 diterima.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Variabel profitabilitas memiliki nilai tidak signifikan sebesar

0,615 > 0,05 berarti profitabilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap audit fee. Hipotesis kedua pada penelitian ini terbukti

bahwa H2 ditolak dan H02 diterima.

c. Pengujian Hipotesis ketiga

Pengujian hipotesis ketiga memiliki nilai signifikan sebesar

0,046 < 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa Ukuran KAP

berpengaruh signifikan terhadap audit fee. Hipotesis ketiga

pada penelitian ini terbukti bahwa Ha3 diterima dan HO3

ditolak.

Page 124: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

105

C. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan 3 hipotesis untuk mengetahui

pengaruh corporate governance, profitabilitas, dan Ukuran KAP terhadap

audit fee eksternal, terhadap perusahaan sektor consumer goods yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Corporate governance tidak berpengaruh terhadap Audit fee

Corporate governance menunjukan nilai koefisien regresi positif

sebesar 1,563 dengan tingkat signifikan 0,265 dimana lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi α = 0,05

menunjukan bahwa coporate governance tidak berpengaruh terhadap

Audit fee maka hasil penelitian ini tidak mendukung hasil hipotesis

pertama dari penelitian ini.

Dalam corporate governance diperlukannya dewan komisaris yang

memiliki tanggung jawab utama untuk mengawasi proses pelaporan

laporan keuangan perusahaan. Mereka juga harus menilai kualitas tata

kelola organisasi dan memastikan bahwa organisasi memiliki kinerja

yang baik. Hal ini menunjukan bahwa jumlah dewan komisaris yang

ada dalam suatu perusahaan (independen, dewan komisaris) tidak

mempengaruhi positif audit fee. Hasil penelitian ini tidak mendukung

hasil penelitian ( Chandra, 2015, hal. 176) bahwa corporate

governance berpengaruh terhadap audit fee dan hasil ini mendukung

penelitian terdahulu yang diteliti oleh (Sukaningsih & Tenaya, 2016,

Page 125: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

106

hal. 2179) (Wibowo & Rohman, 2013, hal. 9) corporate governance

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit fee eksternal.

2. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit fee

Profitabilitas menunjukan nilai koefisien regresi positif sebesar

1,222 dengan nilai signifikan 0,615 dimana lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi α = 0,05 menunjukan

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit fee maka hasil

penelitian ini tidak mendukung hipotesa kedua dari penelitian ini.

Terdapat pengaruh antara profitabilitas dengan audit fee dimana

semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka semakin

banyaknya bukti transaksi yang harus diperiksa dan di konfirmasi

keasliannya oleh pihak auditor. Hal ini mendukung hasil penelitian

(Hasan A. M., 2017) profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap audit fee. Dan hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian terdahulu seperti (ARDIANINGSIH,

2013, hal. 26) (Hasibuan, Rambe, & Fatahurrazak, 2014, hal. 28)

profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit fee

eksternal.

3. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit fee

Ukuran KAP menunjukan nilai koefisien regresi positif sebesar

1,087 dengan nilai signifikan 0,046 dimana lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 0,05. Dengan nilai signifikansi α = 0,05 menunjukan

Page 126: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

107

bahwa Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit fee maka hasil

penelitian ini mendukung hipotesa ketiga dari penelitian ini.

Dari hasil penelitian ini sebagian besar sampel yang di olah

menggunakan jasa KAP non Big four dibandingkan KAP Big four.

Sehingga berpengaruh terhadap audt fee yang dibayarkan oleh

perusahaan. Hasil penelitian ini didukung dalam penelitian (Cristansy

& Ardiat, 2016, hal. 205) ( Chandra, 2015, hal. 187)

4. Corporate governance, Profitabilitas, dan Ukuran KAP

berpengaruh terhadap Audit fee

hasil uji hipotesis (uji F) menyatakan bahwa, nilai signifikan

sebesar 0,05 sama dengan probabilitas (p-value) 0,05 (0,05 < 0,05) ini

berarti bahwa semua variabel independen yaitu corporate governance,

profitabilitas dan ukuran KAP mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap audit fee. Dengan demikian variabel independen yaitu

corporate governance, profitabilitas, dan Ukuran KAP baik

digunakan dalam model penelitian ini karena berpengaruh terhadap

variabel dependen yaitu audit fee.

Page 127: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

108

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris

mengenai Corporate governance, Profitabilitas, dan Ukuran KAP

terhadap Audit fee pada perusahaan manufaktur sektor Consumer goods

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Data

sampel yang digunakan 63 sampel selama 3 tahun. Penelitian ini

menggunakan alat uji regresi logistik menggunakan software SPSS versi

25 for windows.

Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB

IV, maka dapat simpulkan sebagai berikut :

1. Variabel corporate governance yang diproksikan dengan rasio dewan

komisaris, tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit fee pada

perusahaan sektor consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016-2018. Hal ini ditujukan dengan koefisien regresi positif

sebesar 1,563 dengan tingkat signifikan 0,265 lebih besar dari 0,05

sehingga H1 ditolak.

2. Variabel Profitabilitas yang diprosksikan dengan return on assets

(ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit fee pada

perusahaan sektor consumer goods industry yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2016-2018. Hal ini ditunjukan dengan nilai

Page 128: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

109

koefisien regresi sebesar 1,222 dengan nilai signifikan 0,615 lebih

besar dari 0,05 yang artinya H2 ditolak.

3. Variabel ukuran kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh

signifikan terhadap Audit fee pada perusahaan sektor consumer

goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-

2018. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien regresi positif

sebesar 1,087 dengan nilai signifikan 0,046 lebih kecil dari 0,05

yang artinya H3 diterima

4. hasil uji hipotesis (uji F) menyatakan bahwa, nilai signifikan

sebesar 0,05 sama dengan probabilitas (p-value) 0,05 (0,05 < 0,05)

ini berarti bahwa semua variabel independen yaitu corporate

governance, profitabilitas dan ukuran KAP mempunyai pengaruh

secara Parsial terhadap audit fee. Dengan demikian variabel

independen yaitu corporate governance, profitabilitas, dan Ukuran

KAP baik digunakan dalam model penelitian ini karena

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu audit fee.

B. Implikasi

Implikasi penelitian adalah sebuah metode membandingkan suatu

penelitian yang lalu dengan penelitian yang terbaru. Ada tiga jenis

implikasi yang banyak digunakan untuk kebutuhan penelitian diantaranya :

1. Implikasi Teoritis

a. Corporate governance tidak berpengaruh terhadap audit fee, hasil

ini juga di dukung oleh penelitian (Sari and Wahyuni 2014, 78)

Page 129: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

110

dan (Gusti and Yudowati 2018, 3470) corporate governance tidak

berpengaruh signifikan terhadap Audit fee.

b. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit fee¸hasil ini juga

didukukung oleh penelitian terdahulu seperti (ARDIANINGSIH,

2013, hal. 26) (Hasibuan, Rambe, & Fatahurrazak, 2014, hal. 28)

dan profitabilitasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Audit fee.

c. Ukuran KAP berpengaruh terhadap Audit fee, hasil ini juga di

dukung oleh penelitian terdahulu seperti (Cristansy & Ardiat,

2016, hal. 205) ( Chandra, 2015, hal. 187) dan Ukuran KAP

berpengaruh secara signifikan terhadap Audit fee.

2. Implikasi Manajerial

Penelitian ini memberikan manfaat bagi pihak perusahaan

terkait yang memiliki corporate governance yang berpengaruh

terhadap profitabilitas. Dan pemilihan Kantok akuntan publik baik

yang Big four dan non Big four oleh perusahaan akan

mempengaruhi Audit fee utuk perusahaan. Manfaat bagi

perusahaan sejenis ini dapat digunakan sebagai pembanding

sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya agar dapat

dilakukan perbaikan dalam penelitian selanjutnya.

3. Implikasi Metodologi

Dalam menerapkan metode penelitian yang akan digunakan

harus memahami metode apa yang akan digunakan pada variabel

Page 130: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

111

Audit fee. Dan agar data yang digunakan untuk mendapatkan hasil

penelitian yang baik. Sehingga peneliti memilih jenis penelitian

kuantitatif dengan alat uji statistik deskriptif, uji Asumsi klasik, uji

koefisien determinasi, analisis regresi berganda, pengujian

hipotesis. Dengan menggunakan data berupa angka yang telah

diolah berasal dari laporan auditor independen, dan laporan

keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur sektor consumer

goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-

2018 dengan menggunakan SPSS versi 25 for Windows.

C. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian

selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi penelitain selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya menambah atau menggunakan variabel

independen lainnya seperti solvabilitas, komite audit, ukuran

perusahaan, likuiditas dan sebagainya sehingga dapat diperoleh

informasi yang lebih jelas mengenai hal-hal yang berpengaruh

terhapap Audit fee.

b. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menambah jumlah

sampel penelitian dan menggunakan perusahaan sektor atau sub

sector lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

sehingga diperoleh hasil penelitian lainnya.

Page 131: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

112

2. Perusahaan yang akan menggunakan jasa KAP

Bagi para perusahaan yang akan menggunakan jasa audit

menggunakan KAP Big four dan non Big four agar dapat

menyesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan yang ada.

3. Auditor

Auditor harus lebih cermat dan teliti dalam mengaudit laporan

keuangan karena Audit fee yang diterima oleh auditor sesuai dengan

kualitas dan hasil dari laporan keuangan hasil pekerjaan seorang

auditor.

Page 132: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

113

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. P. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis . Denpasar: Tim Ub Press.

Ananda, S. S., & Triyanto, D. N. (2019). Pengaruh Fungsi Audit Internal, Risiko

Perusahaan, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Fee Audit. Journal

Accounting And Finance, 36-37

Ardianingsih, A. (2013). Hubungan Komite Audit Dan Kompleksitas Usaha

Dengan Audit Fee. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02.

September 2013, 26.

Ardianiningsih, A. (2017). Audit Laporan Keuangan. Pekalongan: Bumi Aksara.

Chandra, M. O. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance, Karakteristik

Perusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Fee Audit Eksternal. Jurnal

Akuntansi Bisnis, Vol. Xiii No. 26 Maret 2015, 174-175.

Cristansy, J., & Ardiat, A. Y. (2016). Pengaruh Kompleksitas Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Ukuran Kap Terhadap Fee Audit. Modus Vol. 30 (2): 198-211

Issn 0852-1875 / Issn (Online) 2549-3787, 198-211.

Darsono, & Ashari. (2004). Laporan Keuangan. Semarang: Andi.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25

Edisi 9. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gusti, Q. R., & Yudowati, S. P. (2018). Pengaruh Leverage, Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern. E-Proceeding Of Management :

Vol.5, No.3, 3463-3472.

Hapsari, E. D., & Laksito, H. (2013). Pengaruh Fungsi Audit Internal Terhadap

Fee Auditor Eksternal. Diponegoro Journal Of Accounting, 3.

Hasan, A. M. (2017). Pengaruh Kompleksitas Audit, Profitabilitas Klien, Ukuran

Perusahaan Dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Fee.

Pekbis Jurnal, Vol.9, No.3, November 2017: 214-230, 217.

Hasibuan, P., Rambe, A. P., & Fatahurrazak. (2014). Pengaruh Dewan Komisaris,

Komite Audit Dan Profitabilitas Terhadap Audit Fee Eksternal. Fakultas

Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Page 133: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

114

Hery. (2013). Setiap Auditor Harus Baca Buku Ini. Jakarta: Pt Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Huri, S., & Syofyan, E. (2019). Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan,

Komplesitas Perusahaan Dan Profitabilitas Klien Terhadap Audit Fee.

Jurnal Eksplorasi Akuntansi Vol.1 No.3 Seri B , 1098-1101.

Pakpahan, J. H. (2016). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Audit Fee.

Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved From Repository:

Repository.Upi.Edu/29741/

Prayugi, G. (2015). Pengaruh Kepemilikan Perusahaan Corporate Governance

Dan Earnings Management Terhadap Tipe Auditor Dan Audit Fees. Jurnal

Akuntansi Indonesia Vol 4 No.2 Juli 2015, 111-112.

Purba, D., & Sjahrial, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Rinanda, P., & Wenny, D. C. (2014). Pengaruh Komite Audit, Dewan Komisaris

Dan Profitabilitas Terhadap Audit Fee. Jurnal Akuntansi Stie Multi Data

Palembang , 2.

Sari, D. R., & Wahyuni, S. (2014). Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan

Perusahaan, Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going

Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdafatar Di Bei. 69-80.

Sjahrial, D., & Purba, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Sugiyono. (2014). Metode Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi. Bandung:

Alfabeta .

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Dan Pengembangan (Research And

Development / R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukaningsih, N. K., & Tenaya, A. I. (2016). Pengaruh Komposisi Dewan

Komisaris, Karakteristik Komite Audit, Dan Manajemen Laba Terhadap

Dee Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2179.

Sunyoto, D. (2013). Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Yogyakarta: Caps (Center

Of Academic Publishing Service).

Page 134: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

115

Wibowo, R., & Rohman, A. (2013). Pengaruh Governance Structure Dan Fungsi

Internal Control Terhadap Fee Audit Eksternal Pada Perusahaan Publik Di

Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor 1, Tahun

2013, Halaman 1-13., 9.

Yulio, W. S. (2016). Pengaruh Konvergensi Ifrs, Komite Audit, Dan

Kompleksitas Perusahaan Terhadap Fee Audit. Jurnal Akuntansi Bisnis,

Vol. Xv No. 29 September 2016, 77-78.

Yusuf, A. M. (2016). Pengaruh Struktur Corporate Governance Dan Struktur

Kepemilikan Terhadap Audit Fee. Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan,

Bantul, D.I Yogyakarta, 4-5.

Page 135: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 136: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

LAMPIRAN

Lampiran 1

Perhitungan Audit fee berdasarkan laporan keuangan perusahaan

sampel yang ada di Bursa Efek Indonesia yang termasuk Kriteria 63

sampel.

No PERUSAHAAN TAHUN PROFESIONAL FEES AUDIT FEE

1 CINT 2016 Rp 222.250.000 19,21931

2017 Rp 1.200.850.000 20,9063

2018 Rp 562.650.000 20,14817

2 CLEO 2016 Rp 2.726.973.550 21,72646

2017 Rp 4.399.950.222 22,20486

2018 Rp 4.110.467.459 22,1368

3 DLTA 2016 Rp 838.655.000 20,54731

2017 Rp 420.000.000 19,85577

2018 Rp 499.000.000 20,02812

4 DVLA 2016 Rp 7.031.790.000 22,67371

2017 Rp 7.600.970.000 22,75154

2018 Rp 1.420.461.000 21,07425

5 GGRM 2016 Rp 92.382.000.000 25,2492

2017 Rp 90.416.000.000 25,22769

2018 Rp 90.416.000.000 25,22769

6 HMSP 2016 Rp 126.035.000.000 25,55983

2017 Rp 109.761.000.000 25,42157

2018 Rp 120.394.000.000 25,51404

7 HOKI 2016 Rp 807.762.063 20,50978

2017 Rp 1.539.656.609 21,15483

2018 Rp 3.241.288.365 21,89924

8 HRTA 2016 Rp 1.619.346.590 21,20529

2017 Rp 1.055.972.431 20,77773

2018 Rp 2.355.495.738 21,58002

9 KAEF 2016 Rp 11.706.837.224 23,18344

2017 Rp 20.625.852.383 23,74981

2018 Rp 42.313.011.958 24,46836

10 KINO 2016 Rp 8.670.377.215 22,88318

2017 Rp 8.855.599.224 22,90432

2018 Rp 9.509.330.496 22,97554

Page 137: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

11 KLBF 2016 Rp 89.290.612.200 25,21516

2017 Rp 69.906.481.814 24,97042

2018 Rp 59.881.951.311 24,81564

12 MLBI 2016 Rp 24.972.000.000 23,94102

2017 Rp 27.686.000.000 24,04419

2018 Rp 38.270.000.000 24,36793

13 MYOR 2016 Rp 9.631.170.654 22,98827

2017 Rp 8.577.181.253 22,87237

2018 Rp 5.139.312.146 22,36019

14 PYFA 2016 Rp 613.144.832 20,23411

2017 Rp 668.307.691 20,32026

2018 Rp 613.298.470 20,23436

15 ROTI 2016 Rp 19.287.715.954 23,68273

2017 Rp 22.307.176.386 23,82817

2018 Rp 36.573.711.401 24,3226

16 SIDO 2016 Rp 979.000.000 20,70204

2017 Rp 900.000.000 20,61791

2018 Rp 1.320.000.000 21,0009

17 SKBM 2016 Rp 1.498.108.184 21,12747

2017 Rp 2.453.203.473 21,62066

2018 Rp 2.484.086.483 21,63317

18 STTP 2016 Rp 2.746.739.492 21,73368

2017 Rp 2.601.503.928 21,67936

2018 Rp 2.213.283.216 21,51774

19 TBLA 2016 Rp 7.256.000.000 22,70509

2017 Rp 6.651.000.000 22,61803

2018 Rp 8.239.000.000 22,83214

20 WIIM 2016 Rp 10.982.548.072 23,11957

2017 Rp 12.848.631.104 23,2765

2018 Rp 13.150.320.917 23,29971

21 WOOD 2016 Rp 3.197.453.249 21,88562

2017 Rp 3.560.281.094 21,99311

2018 Rp 5.809.441.442 22,48275

Page 138: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Lampiran 2

Perhitungan Corporate Governance berdasarkan dewan komisaris

yang ada.

NO PERUSAHAAN TAHUN DEWAN

KOMISARIS INDEPENDENT

TOTAL DEWAN

KOMISARIS

CORPORATE GOVERNANCE

1 CINT 2016 1 2 0,5

2017 1 2 0,5

2018 1 2 0,5

2 CLEO 2016 0 2 0

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

3 DLTA 2016 2 5 0,4

2017 2 5 0,4

2018 2 5 0,4

4 DVLA 2016 4 8 0,5

2017 4 8 0,5

2018 4 8 0,5

5 GGRM 2016 2 4 0,5

2017 2 4 0,5

2018 2 4 0,5

6 HMSP 2016 2 5 0,4

2017 2 5 0,4

2018 2 6 0,333333

7 HOKI 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

8 HRTA 2016 0 1 0

2017 0 2 0

2018 0 2 0

9 KAEF 2016 2 5 0,4

2017 2 5 0,4

2018 2 5 0,4

10 KINO 2016 2 4 0,5

2017 2 4 0,5

2018 2 4 0,5

11 KLBF 2016 3 7 0,428571

2017 3 7 0,428571

2018 2 6 0,333333

Page 139: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

12 MLBI 2016 4 7 0,571429

2017 3 6 0,5

2018 3 6 0,5

13 MYOR 2016 2 5 0,4

2017 2 5 0,4

2018 2 5 0,4

14 PYFA 2016 2 4 0,5

2017 1 4 0,25

2018 1 4 0,25

15 ROTI 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

16 SIDO 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 2 5 0,4

17 SKBM 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

18 STTP 2016 0 2 0

2017 0 2 0

2018 0 2 0

19 TBLA 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

20 WIIM 2016 1 3 0,333333

2017 1 3 0,333333

2018 1 3 0,333333

21 WOOD 2016 2 4 0,5

2017 2 4 0,5

2018 2 4 0,5

Page 140: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Lampiran 3

Hasil perhitungan data Profitabilitas yang termasuk kriteria dalam

penelitian dengan 63 sampel.

NO PERUSAHAAN TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET ROA

1 CINT 2016 Rp 20.619.309.858 Rp 399.336.626.636 0,051634

2017 Rp 29.648.261.092 Rp 476.577.841.605 0,062211

2018 Rp 13.554.152.161 Rp 491.382.035.136 0,027584

2 CLEO 2016 Rp 39.262.802.985 Rp 463.288.593.970 0,084748

2017 Rp 50.173.730.829 Rp 660.917.775.322 0,075915

2018 Rp 63.261.752.474 Rp 833.933.861.594 0,075859

3 DLTA 2016 Rp 254.509.268 Rp 1.197.796.650 0,212481

2017 Rp 279.772.635 Rp 1.340.842.765 0,208654

2018 Rp 338.129.985 Rp 1.523.517.170 0,22194

4 DVLA 2016 Rp 200.651.968.000 Rp 1.531.365.558.000 0,131028

2017 Rp 162.249.293.000 Rp 1.640.886.147.000 0,098879

2018 Rp 200.651.968.000 Rp 1.682.821.739.000 0,119235

5 GGRM 2016 Rp 6.672.682.000.000 Rp 62.951.634.000.000 0,105997

2017 Rp 7.755.347.000.000 Rp 66.759.930.000.000 0,116168

2018 Rp 7.793.068.000.000 Rp 69.097.219.000.000 0,112784

6 HMSP 2016 Rp 12.762.229.000.000 Rp 42.508.277.000.000 0,300229

2017 Rp 12.670.534.000.000 Rp 43.141.063.000.000 0,2937

2018 Rp 13.538.418.000.000 Rp 46.602.420.000.000 0,290509

7 HOKI 2016 Rp 43.822.031.348 Rp 370.245.134.305 0,11836

2017 Rp 47.964.112.940 Rp 576.963.542.579 0,083132

2018 Rp 90.195.136.265 Rp 758.846.556.031 0,118858

8 HRTA 2016 Rp 171.577.952.719 Rp 1.071.106.873.223 0,160188

2017 Rp 110.301.225.571 Rp 1.418.447.324.330 0,077762

2018 Rp 123.393.863.438 Rp 1.537.031.552.479 0,080281

9 KAEF 2016 Rp 271.697.947.663 Rp 4.612.562.000.000 0,058904

2017 Rp 331.707.917.461 Rp 6.096.149.000.000 0,054413

2018 Rp 401.792.808.948 Rp 9.460.427.000.000 0,042471

10 KINO 2016 Rp 181.110.000.000 Rp 3.284.504.424.358 0,055141

2017 Rp 109.696.001.798 Rp 3.237.595.219.274 0,033882

2018 Rp 150.116.045.042 Rp 3.592.164.205.408 0,04179

11 KLBF 2016 Rp 2.350.884.933.551 Rp 15.226.009.210.657 0,154399

2017 Rp 2.453.251.410.604 Rp 16.616.239.416.335 0,147642

2018 Rp 2.497.261.964.757 Rp 18.146.206.000.000 0,137619

12 MLBI 2016 Rp 982.129.000.000 Rp 2.275.038.000.000 0,431698

2017 Rp 1.322.067.000.000 Rp 2.510.078.000.000 0,526704

Page 141: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

2018 Rp 1.224.807.000.000 Rp 2.889.501.000.000 0,423882

13 MYOR 2016 Rp 1.388.676.127.665 Rp 12.922.421.859.142 0,107463

2017 Rp 1.630.953.830.893 Rp 14.915.849.800.251 0,109344

2018 Rp 1.760.434.280.304 Rp 17.591.706.426.634 0,100072

14 PYFA 2016 Rp 5.146.317.041 Rp 167.062.795.608 0,030805

2017 Rp 7.127.402.168 Rp 159.563.931.041 0,044668

2018 Rp 8.447.447.988 Rp 187.057.163.854 0,04516

15 ROTI 2016 Rp 279.777.368.831 Rp 2.919.640.858.718 0,095826

2017 Rp 135.364.021.139 Rp 4.559.573.709.411 0,029688

2018 Rp 127.171.436.363 Rp 4.393.810.380.883 0,028943

16 SIDO 2016 Rp 480.525.000.000 Rp 2.987.614.000.000 0,160839

2017 Rp 533.799.000.000 Rp 3.158.198.000.000 0,16902

2018 Rp 663.849.000.000 Rp 3.337.628.000.000 0,198898

17 SKBM 2016 Rp 22.545.456.050 Rp 1.001.657.012.004 0,022508

2017 Rp 25.880.464.791 Rp 1.623.027.475.045 0,015946

2018 Rp 15.954.632.472 Rp 1.771.365.972.009 0,009007

18 STTP 2016 Rp 174.176.717.866 Rp 2.337.207.195.055 0,074523

2017 Rp 216.024.079.834 Rp 2.342.432.443.196 0,092222

2018 Rp 255.088.886.019 Rp 2.631.189.810.030 0,096948

19 TBLA 2016 Rp 621.011.000.000 Rp 12.596.824.000.000 0,049299

2017 Rp 954.257.000.000 Rp 14.024.486.000.000 0,068042

2018 Rp 764.380.000.000 Rp 16.339.916.000.000 0,04678

20 WIIM 2016 Rp 106.290.306.868 Rp 1.353.634.132.275 0,078522

2017 Rp 40.589.790.851 Rp 1.225.712.093.041 0,033115

2018 Rp 51.142.850.919 Rp 1.255.573.914.558 0,040733

21 WOOD 2016 Rp 141.081.224.018 Rp 3.081.874.210.495 0,045778

2017 Rp 171.431.807.795 Rp 3.843.002.133.341 0,044609

2018 Rp 242.010.106.249 Rp 4.588.497.407.410 0,052743

Page 142: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Lampiran 4

Berikut adalah data ukuran KAP yang digunakan oleh perusahahaan

sampel yang di klasifikasikan dengan KAP Big four dan non Big four.

1 CINT 2016 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

2017 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

2018 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

2 CLEO 2016 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

2017 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

2018 Termihardja, Pradhono & Chandra 0

3 DLTA 2016 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

2017 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

2018 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

4 DVLA 2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

2018 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

5 GGRM 2016 Sidharta Widjaja & Rekan (KPMG) 1

2017 Sidharta Widjaja & Rekan (KPMG) 1

2018 Sidharta Widjaja & Rekan (KPMG) 1

6 HMSP 2016 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC) 1

2017 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC) 1

2018 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PWC) 1

7 HOKI 2016 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2017 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2018 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

8 HRTA 2016 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

2017 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

2018 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

9 KAEF 2016 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 0

2017 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 0

2018 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 0

10 KINO 2016 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2017 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2018 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

11 KLBF 2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

2018 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) 1

12 MLBI 2016 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

2017 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

2018 Satrio Bing Eny & Rekan (Deloitte) 1

Page 143: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

13 MYOR 2016 Mirawati Sensi Idris (Moore Stephens) 0

2017 Mirawati Sensi Idris (Moore Stephens) 0

2018 Mirawati Sensi Idris (Moore Stephens) 0

14 PYFA 2016 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

2017 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

2018 TANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG & REKAN 0

15 ROTI 2016 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

2017 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

2018 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

16 SIDO 2016 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

2017 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

2018 Purwantono, Sungkoro dan Surya (EY) 1

17 SKBM 2016 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

2017 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

2018 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

18 STTP 2016 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

2017 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

2018 PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN 0

19 TBLA 2016 MOORE STEHENS 0

2017 MOORE STEHENS 0

2018 MOORE STEHENS 0

20 WIIM 2016 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2017 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

2018 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 0

21 WOOD 2016 TERAMIHARDJA, PRADHONO & CHANDRA 0

2017 TERAMIHARDJA, PRADHONO & CHANDRA 0

2018 TERAMIHARDJA, PRADHONO & CHANDRA 0

Page 144: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Lampiran 5

Hasil Uji SPSS Versi 25 For Windowns

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GCG 63 ,00 ,57 ,3608 ,14878

ROA 63 ,01 ,53 ,1147 ,10335

KAP 63 ,00 1,00 ,3810 ,48952

AF 63 19,22 25,56 22,4890 1,66529

Valid N (listwise) 63

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Page 145: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,438a ,191 ,150 1,53504 ,728

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Hasil Uji Heterokedasitas grafik scatterolt

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Page 146: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Data Hasil Uji Heterokedasitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Hasil Uji Normalitas Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Page 147: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 63

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,49744379

Most Extreme Differences Absolute ,111

Positive ,066

Negative -,111

Test Statistic ,111

Asymp. Sig. (2-tailed) ,053c

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,438a ,191 ,150 1,53504

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Page 148: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearit

y Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265 ,888

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615 ,608

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046 ,560

a. Dependent Variable: AF

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 32,912 3 10,971 4,656 ,005b

Residual 139,025 59 2,356

Total 171,937 62

a. Dependent Variable: AF

Page 149: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan

b. Predictors: (Constant), KAP, GCG, ROA

Sumber : pengolahan data SPSS 25

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21,371 ,538 39,716 ,000

GCG 1,563 1,390 ,140 1,124 ,265

ROA 1,222 2,420 ,076 ,505 ,615

KAP 1,087 ,532 ,320 2,043 ,046

Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t)

Sumber : Pengolahan data SPSS 25

Lampiran 6

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Sampel

Page 150: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 151: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 152: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 153: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 154: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 155: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 156: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 157: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
Page 158: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, DAN …repositori.buddhidharma.ac.id/683/1/Erwin - 20160100064.pdf · 2020. 8. 28. · perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan