pengaruh bmn thd pengamanan aset daerah
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
1/10
PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP
PENGAMANAN ASET DAERAH
(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)
Oleh:IRA WATY ABAS
NIM: 921409044JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ABSTRAK
Ira Waty Abas, 921 409 044. 2013. Pengaruh Pengelolaan BarangMilik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah (Studi Kasus PadaPemerintah Kabupaten Gorontalo) . Skripsi Program Studi S1Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Sahmin
Noholo, SE, MM dan Ibu Hj. Valentina Monoarfa SE, MM.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Pengelolaan BarangMilik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada PemerintahKabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan caramengirimkan kuesioner kepada pegawai bendahara barang dan kepala
bagian diatas bendahara barang. Jumlah sampel dari penelitian iniadalah sebanyak 40 Responden yang tersebar di 20 SKPD. Penelitianini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen)adalah pengelolaan barang milik daerah (X) dan variabel terikatnya(dependen) adalah pengamanan aset daerah (Y). Data yang dianalisisdengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengelolaan barang milik daerah terhadap
pengamanan aset berpengaruh positif dan signifikan dengan nilaikoefisien determinasi sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabellain terhadap pengamanan aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat
bahwa meskipun pengelolaan barang milik daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengamanan asetdaerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan katalain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di KabupatenGorontalo lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen
pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.
Kata Kunci: Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pengamanan Aset Daerah.
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
2/10
PENDAHULUAN
Sejak diberlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1991 yang
disempurnakan dengan Undang-Undang 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah mengalami perubahan fundamental dalam hubungan
tata pemerintahan sekaligus membawa perubahan penting dalam pengelolaan
keuangan daerah.
Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung
terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan besar dalam upaya
mewujudkan Good Governance.
Sejalan dengan upaya perwujudan otonomi daerah dan Good Governance ,
maka harus memperhatikan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungawaban pemerintah daerah yang
berhasil maupun yang mengalami kegagalan dalam menjalankan tugasnya. Dalam
konteks birokrasi pemerintah, akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi instansi bersangkutan. Manajemen suatu organisasi
apapun dikatakan akuntabel apabila dalam pelaksanaan kegiatannya telah
menentukan tujuan (Goal) yang tepat, mengembangkan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan, menerapkan pemakaian standar serta mengembangkan
standar organisasi dan operasi searah efektif dan efisien (Darise. 2009. Hal:19).
Manajemen pemerintahan yang efektif sangat dibutuhkan agar berbagai
urusan pemerintahan dilimpahkan kewenangannya kepada daerah dan dapat
terselenggara secara maksimal serta dapat dipertanggungjawabkan secara baik
kepada publik. Salah satu contohnya adalah terjadinya pelimpahan kewenangan
dalam hal pengelolaan aset negara (pemerintah) yang semulanya banyak ditangani
oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Dengan pelimpahan kewenangan
tersebut pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam
pengelolaan aset negara
Aset tetap atau barang milik daerah merupakan salah satu faktor yang
paling strategis dalam pengelolaan keuangan daerah. Pada umumnya, nilai aset
tetap daerah merupakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan akun lain
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
3/10
pada laporan keuangan. Keberadaan aset tetap sangat mempengaruhi kelancaran
roda pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, sistem pengendalian intern
atas manajemen/pengelolaan aset tetap daerah harus handal untuk mencegah
penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah (BPK RI, 2010).
Aset tetap/barang milik daerah memiliki fungsi yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaan barang
milik daerah bukan hal yang mudah sering kali terdapat berbagai persoalan aset
daerah. Hal ini terbukti dari masih banyaknya pengecualian kewajaran atas nilai
aset pemerintah daerah dalam opini BPK-RI atas laporan keuangan pemerintah
daerah. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mengalami
kesulitan dalam pengelolaan aset sehingga laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari
BPK menemukan adanya kelemahan dalam pengelolaan aset.
Pengelolaan aset Pemerintah Daerah perlu memiliki sistem manajemen
yang efektif dan handal sebagai alat untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan/pengelolaan, dan sistem pengawasannya. Adanya perencanaan,
pelaksanaan dan sistem pengawasan diperlukan untuk menghindari penyimpangan
dari peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pengelolaan barang milik daerah
dan mengarahkan agar pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Di dalam laporan keuangan (neraca) berkaitan dengan pos-pos persediaan,
aset tetap, maupun aset lainnya. Oleh karena itu Pemerintah wajib melakukan
pengamanan terhadap barang milik daerah. Pengamanan tersebut meliputi
pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Dalam
rangka pengamanan dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan
pengendalian atas barang milik daerah. Selain berfungsi sebagai alat kontrol,
sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen
pemerintah di dalam perencanaan pengadaan, pemeliharaan, maupun
penghapusan.
Berdasarkan data di atas, pengelolaan barang milik daerah merupakan
suatu yang harus dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran
tentang kekayaan daerah, adanya kejelasan status kepemilikan, pengamanan
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
4/10
barang daerah, peningkatan PAD daerah dengan pemanfaatan aset daerah yang
ada, serta dapat digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan.
Dengan beberapa fakta yang terjadi maka sangatlah tepat jika pemerintah
mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa regulasi yang salah satu
diantaranya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007
(Permendagri no.17 tahun 2007) sehingga diharapkan dapat memperbaiki/
menyempurnakan administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) yang
ada saat ini. Dimana regulasi seperti ini diharapkan juga akan berpengaruh
terhadap pengamanan aset daerah yang nantinya berdampak pula terhadap mata
anggaran untuk penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU)
dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih layak untuk
dipergunakan oleh masyarakat sebagai efek dari pengelolaan yang baik yang
masih merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui dan menguji besar pengaruh pengelolaan barang milik daerah
terhadap pengamanan asset daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Dalam pengelolaan barang milik daerah, pemerintah harus mengelolahnya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan aset daerah
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah.
Menurut Permendagri No. 17 tahun 2007, Pengelolaan barang milik
daerah adalah suatu rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap daerah yang
meliputi: Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; Pengadaan; Penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran; Penggunaan; Penatausahaan; Pemafaatan;
Pengamanan dan pemeliharaan; Penilaian; Penghapusan; Pemindahtanganan;
Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian; Pembiayaan; dan Tuntutan ganti
rugi. Sedangkan barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah atau perolehan lain
yang sah .
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
5/10
Penatausahaan barang milik daerah meliputi pembukuan, inventarisasi dan
pelaporan barang milik daerah (Nurlan Darise, 2010; 250). Inventarisasi adalah
kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan
barang memilik daerah. Pembukuan/Pencatatan merupakan proses pencatatan
barang milik daerah kedalam daftar barang pengguna dan kedalam kartu
inventaris barang serta dalam daftar barang milik daerah. Pelaporan merupakan
proses penyusunan laporan barang setiap semester dan setiap tahun setelah
dilakukan inventarisasi dan pembukuan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada 20 SKPD yang berada pada pemerintah
kabupaten gorontalo, dengan waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April
sampai dengan bulan Juni 2013.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian kuantitatif, yakni menganalisis dan untuk mengetahui adanya pengaruh
atara variabel X (Pengelolaan Barang Milik Daerah) dengan variabel Y
(Pengamanan Aset Daerah) di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Gorontalo. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah metode survei
Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi
dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jenis
penelitian ini adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terbukti terdapat
pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap pengamanan aset daerah yang
dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung untuk variabel pengelolaan barang milik
daerah adalah sebesar 3,469. Sedangkan nilai t tabe l pada tingkat signfikansi 5%
dan derajat bebas 38 sebesar 2,024. Jika dibandingkan dengan nilai t hitung yang
diperoleh maka nilai t hitung yang diperoleh masih jauh lebih besar dari nilai t tabel
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
6/10
sehingga dapat dikatakan Terdapat pengaruh dari pengelolaan barang milik daerah
terhadap pengamanan aset pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo . Sedangkan
pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap upaya pengamanan aset
adalah sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabel lain terhadap pengamanan
aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat bahwa meskipun pengelolaan barang
milik daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pengamanan aset daerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan
kata lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo
lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang
telah dilakukan selama ini.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mizan (2008) dengan judul yang
sama pengaruh pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten Deli Sendang
terhadap pengamanan aset daerah berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini
dapat dikatakan berpengaruh positif karena dengan meningkatkan Pengelolaan
barang Milik daerah maka akan meningkatkan keberhasilan Pengamanan Aset
Daerah. Yang mana apabila pengelolaan terhadap barang milik daerah dilakukan
dengan baik maka dalam menyiapkan data-data yang diperlukan untuk menyusun
laporan keuangan akan menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya daftar
inventarisasi barang milik daerah beserta daftar pelaporan setiap penggunaannya.
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya peningkatkan inventarisasi dan
pelaporan dan pembukuan bertujuan untuk mendapatkan sistem informasi yang
akurat dalam pengelolaan barang milik daerahnya maka ini akan membantu
konsultan untuk menyusun laporan keuangan, serta ini akan membawa dampak
pula kepada kualitas laporan keuangan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.
Dengan meningkatnya sistem inventarisasi dan pelaporan terhadap barang milik
daerah, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi
lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar benar-benar menggambarkan
jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari tindakan pengamanan yang efisien
dan efektif di lingkungan aktivitas pemerintahan.
Dalam kaitannya dengan pengamanan aset daerah, hasil analisis
menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari pengelolaan barang milik daerah
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
7/10
terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil analisis secara statistika baik
secara keseluruhan maupun parsial menunjukkan pengaruh yang signfikan dari
pengelolaan aset yang telah dilakukan oleh SKPD di lingkup Kabupaten
Gorontalo terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil ini membuktikan bahwa
jika manajemen pengelolaan aset daerah dapat ditingkatkan maka peluang akan
terjadinya penyalahgunaan aset daerah untuk hal-hal yang tidak sesuai dapat lebih
mudah dihindari.
Hal hal yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten gorontalo yang
berkaitan dengan pengamanan aset daerah yaitu dengan dilakukannya inventaris
aset, dimana secara keseluruhan barang milik daerah diperiksa dengan teliti dan
dicatat dalam kartu KIR serta melengkapi bukti-bukti kepemilikan atas aset yang
bermasalah.
Salah satu upaya lain dalam pengamanan aset daerah yaitu diadakannya
pertemuan setiap bulannya untuk setiap pengurus barang setiap SKPD pada
pemerintah kabupaten gorontalo. Pertemuan tersebut diadakan untuk
merekonsiliasi atau menyampaikan hal-hal dalam pengelolaan barang milik
daerah.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
pengelolaan barang milik daerah berpengaruh secara signifikan terhadap
pengamanan aset daerah di Pemda Kabupaten Gorontalo. Hal ini diperoleh dari
hasil uji t dengan nilai t sebesar 3,469 dengan tingkat signifikan 5% dan derajat
bebas 38 sebesar 2,024. Jadi semakin baik Pengelolaan barang milik daerah maka
pengamanan aset juga akan semakin baik pula. Nilai koefisien determinasi atau R
square diperoleh sebesar 0,241. Nilai R 2 sebesar 0,241 atau 24,1% berarti
pengelolaan barang milik daerah baik dapat mengamankan aset daerah namun
besar pengaruhnya masih relatif rendah dan sisanya 75,9% dipengaruhi oleh
variabel/ faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan kata
lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo lebih
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
8/10
banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang telah
dilakukan selama ini.
SARAN
Pengamanan aset atas pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten
Gorontalo sudah baik terutama pada indikator yang mempunyai pengaruh,
memberikan alasan logis dalam penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang
Unit (RTBU) dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih
layak untuk dipergunakan oleh masyarakat. Namum ada beberapa indikator yang
perlu diperhatikan terutama indikator tentang inventarisasi dan pelaporan dimana
penilaian responden relatif sama. Skor pencapaian untuk keduanya berkisar di
76% menunjukkan penilaian responden terhadap mekanisme inventarisasi barang
milik daerah serta mekanisme pelaporan hasil inventarisasi dan pembukuan sudah
cukup baik. berdasarkan hasil persentase tersebut, tentu ini menjadi fokus
perhatian bagi pihak SKPD untuk dapat meningkatkan lagi pengelolaan barang
milik daerah khususnya pada kedua indikator tersebut. Disarankan kepada pihak
yang terkait dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan pengamanan aset
daerah sehingga pengelolaan barang milik daerah yang telah terlaksana dengan
baik oleh setiap SKPD dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang, untuk
meningkatlkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
Mengingat hasil penelitian bahwa pengelolaan barang milik daerah
mempunyai pengaruh terhadap pengamanan aset daerah maka perlu adanya
peningkatan yang lebih dalam inventarisasi, pembukuan dan pelaporan untuk
meningkatkan informasi antar bagian yang ada pada setiap SKPD. Hal ini sangat
penting karena akan memberikan dampak baik untuk keberhasilan pengamanan
aset daerah. Dan dengan meningkatnya sistem inventarisasi, pembukuan dan
pelaporan terhadap BMD tersebut, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan akan menjadi lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar
benar-benar menggambarkan jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari
tindakan pengamanan yang efisien dan efektif di lingkungan aktivitas Pemerintah
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
9/10
Kabupaten Gorontalo. Untuk lebih memperkuat hasil analisis diharapkan agar
peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah sampel yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Andriany, Ayu. 2009. Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah terhadap
Pengamanan Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Medan. Skripsi,
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia , Perwakilan BPK-RI . 2012.
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Gorontalo Tahun Anggaran 2011 .
Barata, Atep Adya dan Bambang Trihartanto. 2005. Perbedaharaan dan
Pemeriksaan Keuangan Negara/Daerah . Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo.
Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan Keuangan Daerah . Jakarta: PT. Indeks
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Revisi, Salemba Empat. Jakarta.
___________. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3 . Jakarta: Salemba
Empat
Kamus Bahas indonesia 2007
Mardalis, 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal . Cetakan
Kedelapan, Bumi Aksara, Jakarta.
Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua .
Yogyakarta: Andi
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Edisi 3 . Jakarta: Salemba Empat
Putra, Ardiansyah. 2012. Analisis Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan, ,
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan
Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Soralangun . Tesis, Sekolah
Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007
Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
-
8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah
10/10
_______________. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
_______________. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian . Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Simamora, Fitryani Mr. 2011. Pengaruh Penatausahaan dan penertiban barang
milik daerah terhadap barang milik daerah pada pemerintahan kabupaten
langkat. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Siregar, Mizan Ahmad, 2008. “Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah
Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada Kabupaten Deli Serdang” ,
Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Sugiono, 2006. Metode Penelitian Bisnis , Cetakan Kedelapan. Bandung: CV.
Alfabet
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis . Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.