pengaruh bmn thd pengamanan aset daerah

Upload: momon-dompu

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    1/10

    PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP

    PENGAMANAN ASET DAERAH

    (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)

    Oleh:IRA WATY ABAS

    NIM: 921409044JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    ABSTRAK

    Ira Waty Abas, 921 409 044. 2013. Pengaruh Pengelolaan BarangMilik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah (Studi Kasus PadaPemerintah Kabupaten Gorontalo) . Skripsi Program Studi S1Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Sahmin

    Noholo, SE, MM dan Ibu Hj. Valentina Monoarfa SE, MM.

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Pengelolaan BarangMilik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada PemerintahKabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan caramengirimkan kuesioner kepada pegawai bendahara barang dan kepala

    bagian diatas bendahara barang. Jumlah sampel dari penelitian iniadalah sebanyak 40 Responden yang tersebar di 20 SKPD. Penelitianini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen)adalah pengelolaan barang milik daerah (X) dan variabel terikatnya(dependen) adalah pengamanan aset daerah (Y). Data yang dianalisisdengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengelolaan barang milik daerah terhadap

    pengamanan aset berpengaruh positif dan signifikan dengan nilaikoefisien determinasi sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabellain terhadap pengamanan aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat

    bahwa meskipun pengelolaan barang milik daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengamanan asetdaerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan katalain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di KabupatenGorontalo lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen

    pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.

    Kata Kunci: Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pengamanan Aset Daerah.

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    2/10

    PENDAHULUAN

    Sejak diberlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1991 yang

    disempurnakan dengan Undang-Undang 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan

    Daerah, Pemerintah Daerah mengalami perubahan fundamental dalam hubungan

    tata pemerintahan sekaligus membawa perubahan penting dalam pengelolaan

    keuangan daerah.

    Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung

    terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan besar dalam upaya

    mewujudkan Good Governance.

    Sejalan dengan upaya perwujudan otonomi daerah dan Good Governance ,

    maka harus memperhatikan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.

    Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungawaban pemerintah daerah yang

    berhasil maupun yang mengalami kegagalan dalam menjalankan tugasnya. Dalam

    konteks birokrasi pemerintah, akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban

    suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

    kegagalan pelaksanaan misi instansi bersangkutan. Manajemen suatu organisasi

    apapun dikatakan akuntabel apabila dalam pelaksanaan kegiatannya telah

    menentukan tujuan (Goal) yang tepat, mengembangkan standar yang dibutuhkan

    untuk mencapai tujuan, menerapkan pemakaian standar serta mengembangkan

    standar organisasi dan operasi searah efektif dan efisien (Darise. 2009. Hal:19).

    Manajemen pemerintahan yang efektif sangat dibutuhkan agar berbagai

    urusan pemerintahan dilimpahkan kewenangannya kepada daerah dan dapat

    terselenggara secara maksimal serta dapat dipertanggungjawabkan secara baik

    kepada publik. Salah satu contohnya adalah terjadinya pelimpahan kewenangan

    dalam hal pengelolaan aset negara (pemerintah) yang semulanya banyak ditangani

    oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Dengan pelimpahan kewenangan

    tersebut pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam

    pengelolaan aset negara

    Aset tetap atau barang milik daerah merupakan salah satu faktor yang

    paling strategis dalam pengelolaan keuangan daerah. Pada umumnya, nilai aset

    tetap daerah merupakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan akun lain

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    3/10

    pada laporan keuangan. Keberadaan aset tetap sangat mempengaruhi kelancaran

    roda pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, sistem pengendalian intern

    atas manajemen/pengelolaan aset tetap daerah harus handal untuk mencegah

    penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah (BPK RI, 2010).

    Aset tetap/barang milik daerah memiliki fungsi yang sangat penting dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaan barang

    milik daerah bukan hal yang mudah sering kali terdapat berbagai persoalan aset

    daerah. Hal ini terbukti dari masih banyaknya pengecualian kewajaran atas nilai

    aset pemerintah daerah dalam opini BPK-RI atas laporan keuangan pemerintah

    daerah. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mengalami

    kesulitan dalam pengelolaan aset sehingga laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari

    BPK menemukan adanya kelemahan dalam pengelolaan aset.

    Pengelolaan aset Pemerintah Daerah perlu memiliki sistem manajemen

    yang efektif dan handal sebagai alat untuk melakukan perencanaan,

    pelaksanaan/pengelolaan, dan sistem pengawasannya. Adanya perencanaan,

    pelaksanaan dan sistem pengawasan diperlukan untuk menghindari penyimpangan

    dari peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pengelolaan barang milik daerah

    dan mengarahkan agar pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan

    rencana yang telah ditetapkan.

    Di dalam laporan keuangan (neraca) berkaitan dengan pos-pos persediaan,

    aset tetap, maupun aset lainnya. Oleh karena itu Pemerintah wajib melakukan

    pengamanan terhadap barang milik daerah. Pengamanan tersebut meliputi

    pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Dalam

    rangka pengamanan dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan

    pengendalian atas barang milik daerah. Selain berfungsi sebagai alat kontrol,

    sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen

    pemerintah di dalam perencanaan pengadaan, pemeliharaan, maupun

    penghapusan.

    Berdasarkan data di atas, pengelolaan barang milik daerah merupakan

    suatu yang harus dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran

    tentang kekayaan daerah, adanya kejelasan status kepemilikan, pengamanan

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    4/10

    barang daerah, peningkatan PAD daerah dengan pemanfaatan aset daerah yang

    ada, serta dapat digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan.

    Dengan beberapa fakta yang terjadi maka sangatlah tepat jika pemerintah

    mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa regulasi yang salah satu

    diantaranya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007

    (Permendagri no.17 tahun 2007) sehingga diharapkan dapat memperbaiki/

    menyempurnakan administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) yang

    ada saat ini. Dimana regulasi seperti ini diharapkan juga akan berpengaruh

    terhadap pengamanan aset daerah yang nantinya berdampak pula terhadap mata

    anggaran untuk penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU)

    dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih layak untuk

    dipergunakan oleh masyarakat sebagai efek dari pengelolaan yang baik yang

    masih merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah. Hal ini bertujuan

    untuk mengetahui dan menguji besar pengaruh pengelolaan barang milik daerah

    terhadap pengamanan asset daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

    Dalam pengelolaan barang milik daerah, pemerintah harus mengelolahnya

    sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan aset daerah

    diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

    Barang Milik Daerah, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik

    Daerah.

    Menurut Permendagri No. 17 tahun 2007, Pengelolaan barang milik

    daerah adalah suatu rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap daerah yang

    meliputi: Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; Pengadaan; Penerimaan,

    penyimpanan dan penyaluran; Penggunaan; Penatausahaan; Pemafaatan;

    Pengamanan dan pemeliharaan; Penilaian; Penghapusan; Pemindahtanganan;

    Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian; Pembiayaan; dan Tuntutan ganti

    rugi. Sedangkan barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau

    diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah atau perolehan lain

    yang sah .

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    5/10

    Penatausahaan barang milik daerah meliputi pembukuan, inventarisasi dan

    pelaporan barang milik daerah (Nurlan Darise, 2010; 250). Inventarisasi adalah

    kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan

    barang memilik daerah. Pembukuan/Pencatatan merupakan proses pencatatan

    barang milik daerah kedalam daftar barang pengguna dan kedalam kartu

    inventaris barang serta dalam daftar barang milik daerah. Pelaporan merupakan

    proses penyusunan laporan barang setiap semester dan setiap tahun setelah

    dilakukan inventarisasi dan pembukuan.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan pada 20 SKPD yang berada pada pemerintah

    kabupaten gorontalo, dengan waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April

    sampai dengan bulan Juni 2013.

    Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

    penelitian kuantitatif, yakni menganalisis dan untuk mengetahui adanya pengaruh

    atara variabel X (Pengelolaan Barang Milik Daerah) dengan variabel Y

    (Pengamanan Aset Daerah) di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

    Gorontalo. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah metode survei

    Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi

    dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jenis

    penelitian ini adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan

    untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terbukti terdapat

    pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap pengamanan aset daerah yang

    dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Hal ini dapat dilihat dari hasil

    pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung untuk variabel pengelolaan barang milik

    daerah adalah sebesar 3,469. Sedangkan nilai t tabe l pada tingkat signfikansi 5%

    dan derajat bebas 38 sebesar 2,024. Jika dibandingkan dengan nilai t hitung yang

    diperoleh maka nilai t hitung yang diperoleh masih jauh lebih besar dari nilai t tabel

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    6/10

    sehingga dapat dikatakan Terdapat pengaruh dari pengelolaan barang milik daerah

    terhadap pengamanan aset pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo . Sedangkan

    pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap upaya pengamanan aset

    adalah sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabel lain terhadap pengamanan

    aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat bahwa meskipun pengelolaan barang

    milik daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

    pengamanan aset daerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan

    kata lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo

    lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang

    telah dilakukan selama ini.

    Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mizan (2008) dengan judul yang

    sama pengaruh pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten Deli Sendang

    terhadap pengamanan aset daerah berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini

    dapat dikatakan berpengaruh positif karena dengan meningkatkan Pengelolaan

    barang Milik daerah maka akan meningkatkan keberhasilan Pengamanan Aset

    Daerah. Yang mana apabila pengelolaan terhadap barang milik daerah dilakukan

    dengan baik maka dalam menyiapkan data-data yang diperlukan untuk menyusun

    laporan keuangan akan menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya daftar

    inventarisasi barang milik daerah beserta daftar pelaporan setiap penggunaannya.

    Berdasarkan dari penelitian sebelumnya peningkatkan inventarisasi dan

    pelaporan dan pembukuan bertujuan untuk mendapatkan sistem informasi yang

    akurat dalam pengelolaan barang milik daerahnya maka ini akan membantu

    konsultan untuk menyusun laporan keuangan, serta ini akan membawa dampak

    pula kepada kualitas laporan keuangan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.

    Dengan meningkatnya sistem inventarisasi dan pelaporan terhadap barang milik

    daerah, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi

    lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar benar-benar menggambarkan

    jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari tindakan pengamanan yang efisien

    dan efektif di lingkungan aktivitas pemerintahan.

    Dalam kaitannya dengan pengamanan aset daerah, hasil analisis

    menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari pengelolaan barang milik daerah

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    7/10

    terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil analisis secara statistika baik

    secara keseluruhan maupun parsial menunjukkan pengaruh yang signfikan dari

    pengelolaan aset yang telah dilakukan oleh SKPD di lingkup Kabupaten

    Gorontalo terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil ini membuktikan bahwa

    jika manajemen pengelolaan aset daerah dapat ditingkatkan maka peluang akan

    terjadinya penyalahgunaan aset daerah untuk hal-hal yang tidak sesuai dapat lebih

    mudah dihindari.

    Hal hal yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten gorontalo yang

    berkaitan dengan pengamanan aset daerah yaitu dengan dilakukannya inventaris

    aset, dimana secara keseluruhan barang milik daerah diperiksa dengan teliti dan

    dicatat dalam kartu KIR serta melengkapi bukti-bukti kepemilikan atas aset yang

    bermasalah.

    Salah satu upaya lain dalam pengamanan aset daerah yaitu diadakannya

    pertemuan setiap bulannya untuk setiap pengurus barang setiap SKPD pada

    pemerintah kabupaten gorontalo. Pertemuan tersebut diadakan untuk

    merekonsiliasi atau menyampaikan hal-hal dalam pengelolaan barang milik

    daerah.

    SIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

    pengelolaan barang milik daerah berpengaruh secara signifikan terhadap

    pengamanan aset daerah di Pemda Kabupaten Gorontalo. Hal ini diperoleh dari

    hasil uji t dengan nilai t sebesar 3,469 dengan tingkat signifikan 5% dan derajat

    bebas 38 sebesar 2,024. Jadi semakin baik Pengelolaan barang milik daerah maka

    pengamanan aset juga akan semakin baik pula. Nilai koefisien determinasi atau R

    square diperoleh sebesar 0,241. Nilai R 2 sebesar 0,241 atau 24,1% berarti

    pengelolaan barang milik daerah baik dapat mengamankan aset daerah namun

    besar pengaruhnya masih relatif rendah dan sisanya 75,9% dipengaruhi oleh

    variabel/ faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan kata

    lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo lebih

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    8/10

    banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang telah

    dilakukan selama ini.

    SARAN

    Pengamanan aset atas pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten

    Gorontalo sudah baik terutama pada indikator yang mempunyai pengaruh,

    memberikan alasan logis dalam penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang

    Unit (RTBU) dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih

    layak untuk dipergunakan oleh masyarakat. Namum ada beberapa indikator yang

    perlu diperhatikan terutama indikator tentang inventarisasi dan pelaporan dimana

    penilaian responden relatif sama. Skor pencapaian untuk keduanya berkisar di

    76% menunjukkan penilaian responden terhadap mekanisme inventarisasi barang

    milik daerah serta mekanisme pelaporan hasil inventarisasi dan pembukuan sudah

    cukup baik. berdasarkan hasil persentase tersebut, tentu ini menjadi fokus

    perhatian bagi pihak SKPD untuk dapat meningkatkan lagi pengelolaan barang

    milik daerah khususnya pada kedua indikator tersebut. Disarankan kepada pihak

    yang terkait dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan pengamanan aset

    daerah sehingga pengelolaan barang milik daerah yang telah terlaksana dengan

    baik oleh setiap SKPD dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang, untuk

    meningkatlkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

    Mengingat hasil penelitian bahwa pengelolaan barang milik daerah

    mempunyai pengaruh terhadap pengamanan aset daerah maka perlu adanya

    peningkatan yang lebih dalam inventarisasi, pembukuan dan pelaporan untuk

    meningkatkan informasi antar bagian yang ada pada setiap SKPD. Hal ini sangat

    penting karena akan memberikan dampak baik untuk keberhasilan pengamanan

    aset daerah. Dan dengan meningkatnya sistem inventarisasi, pembukuan dan

    pelaporan terhadap BMD tersebut, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang

    dihasilkan akan menjadi lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar

    benar-benar menggambarkan jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari

    tindakan pengamanan yang efisien dan efektif di lingkungan aktivitas Pemerintah

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    9/10

    Kabupaten Gorontalo. Untuk lebih memperkuat hasil analisis diharapkan agar

    peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah sampel yang diteliti.

    DAFTAR PUSTAKA

    Andriany, Ayu. 2009. Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah terhadap

    Pengamanan Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Medan. Skripsi,

    Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,

    Medan.

    Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia , Perwakilan BPK-RI . 2012.

    Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

    Gorontalo Tahun Anggaran 2011 .

    Barata, Atep Adya dan Bambang Trihartanto. 2005. Perbedaharaan dan

    Pemeriksaan Keuangan Negara/Daerah . Jakarta: PT. Alex Media

    Komputindo.

    Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan Keuangan Daerah . Jakarta: PT. Indeks

    Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi

    Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

    ___________. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3 . Jakarta: Salemba

    Empat

    Kamus Bahas indonesia 2007

    Mardalis, 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal . Cetakan

    Kedelapan, Bumi Aksara, Jakarta.

    Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua .

    Yogyakarta: Andi

    Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Edisi 3 . Jakarta: Salemba Empat

    Putra, Ardiansyah. 2012. Analisis Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan, ,

    Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan

    Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Soralangun . Tesis, Sekolah

    Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

    Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007

    Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

  • 8/16/2019 Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

    10/10

    _______________. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang

    Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006

    Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

    _______________. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang

    Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

    Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian . Yogyakarta: CV.

    Andi Offset.

    Simamora, Fitryani Mr. 2011. Pengaruh Penatausahaan dan penertiban barang

    milik daerah terhadap barang milik daerah pada pemerintahan kabupaten

    langkat. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

    Sumatera Utara, Medan.

    Siregar, Mizan Ahmad, 2008. “Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah

    Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada Kabupaten Deli Serdang” ,

    Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

    Utara, Medan.

    Sugiono, 2006. Metode Penelitian Bisnis , Cetakan Kedelapan. Bandung: CV.

    Alfabet

    Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis . Edisi

    Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.