penerapan strategi pembelajaran inkuiri (spi) untuk

153
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 3 DOMPU SKRIPSI Oleh Uswatun Hasanah NIM 10539 1228 14 UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JANUARI 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

i

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 3

DOMPU

SKRIPSI

Oleh

Uswatun Hasanah

NIM 10539 1228 14

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JANUARI 2020

Page 2: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

ii

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 3

DOMPU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Uswatun Hasanah

NIM 10539 1228 14

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JANUARI 2020

Page 3: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

ii

Page 4: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

iii

Page 5: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

iv

Page 6: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

v

Page 7: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga, sesungguhnya para malaikat menaungkan sayap-sayapnya

kepada orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang diperbuat”

(Rasulullah saw).

“Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan”.

Usaha sering lebih penting dari pada hasilnya”.

“Belajar tenang, karena saya pernah menyesal terburu-buru”.

“Belajar berhenti marah, karena saya sering melihat penyesalan karena marah”.

“Belajara ikhlas, karena saya tau Allah maha adil”

“Belajar memulai lagi, karna hidup terus berjalan”

“Karya ini, aku persembahkan untuk Mama, Bapak, kakak-kakak serta keluaga

besar yang tak pernah lelah senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa

depanku, dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan serta senantiasa menjadi

motivator dan alasan untukku tersenyum”.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

vii

ABSTRAK

Uswatun Hasanah, 2020. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu. Skripsi

Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abd. Samad, dan Pembimbing II

Rahmini Hustim.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan

hasil belajar peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan

strategi pembelajaran inkuiri (SPI).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X MIA SMA 3 Dompu

setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).

Jenis Penelitian ini adalah Pra-Eksperimen dengan One Group Pretest-

Posttest. Jumlah peserta didik sebanyak 22 peserta didik yang terdiri dari 1 kelas

yang dipilih secara Sample Purposive yang didasarkan dengan pertimbangan

tertentu yang dipilih oleh peneliti yang digunakan adalah peserta didik kelas X

MIA 1, yang memiliki nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik adalah

kategori rendah. Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

dan tahap akhir. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar

fisika.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar fisika peserta didik

sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh skor rata-rata

sebesar 12,09. Sementara, pada hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan

strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh skor rata-rata 21,86. Peningkatan

hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIA SMA 3 Negeri Dompu setelah

diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh sebesar 0,74 dan berada

pada kategori tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan hasil

belajar fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu yang di ajar

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) mengalami peningkatan.

Adapun saran agar penerapan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terlaksana

dengan optimal perlu melakukan pengelolaan waktu secara tepat sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Hasil Belajar.

Page 9: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya

milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan

Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Fisika Kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa,

juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam

mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga

hari akhir. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa

adanya uluran tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang

Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung

maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur

kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi

ini. Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua

orang tuaku tercinta, Ayahandaku Rifaid dan Ibundaku Ante atas segala jerih

Page 10: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

ix

pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan penulis dalam

setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi (S1) penulis.

Juga terima kasih buat kakak-kakakku Diana, Nur, Rahma, Sri, Rauda, dan Bahar

beserta keluarga besar ku atas semangat, dukungan, perhatian, kebersamaan dan

do’anya untuk penulis. Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi

ini, penulis mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan

setulusnya kepada bapak Drs. H. Abd. Samad. M.Si selaku pembimbing I dan

Ibunda Dra. Hj. Rahmini Hustim, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu

bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide,

arahan, saran dan bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis,

serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini

maupun selama menempuh proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan

perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang

telah dicurahkan kepada penulis selama ini. Pada kesempatan ini dengan

kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada

Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayahanda dan Ibunda Dosen

Page 11: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

x

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar atas

segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis. Pengorbanan dan

jasa-jasamu selama ini tidak akan pernah penulis lupakan untuk selamanya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada:

Ibu Kepala SMA Negeri 3 Dompu telah menerima dan memberi kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak dan Ibu guru fisika sekaligus

guru pamong SMA Negeri 3 Dompu yang selalu memberikan arahan selama

melakukan kegiatan penelitian dan semua IMPEDANSI A 2014 yang telah

menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta

membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga

semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan

kita. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2014 program studi Pendidikan Fisika,

yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas

sumbangsi dan motivasinya selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut

untuk selamanya. Adik-adik seluruh peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 3

Dompu atas perhatian dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian ini, terima

kasih atas motivasi dukungan dan doanya. Seluruh pihak yang tak sempat penulis

sebutkan namanya satu persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas

segala bantuannya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a

Page 12: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xi

penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu

khususnya di bidang pendidikan fisika.

Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 13: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................ 7

A. Kajian Pustaka ....................................................................... 7

1. Hakekat Pembelajaran Fisika .......................................... 7

2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ................................. 8

3. Pengertian Hasil Belajar ................................................ 13

B. Kerangka Pikir ................................................................... 15

Page 14: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xiii

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 17

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................ 17

a. Jenis Penelitian ............................................................. 17

b. Lokasi Penelitian .......................................................... 17

B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 17

a. Populasi Penelitian ....................................................... 17

b. Sampel Penelitian ......................................................... 17

C. Variabel dan Desain Penelitian .......................................... 17

1. Variabel Penelitian ....................................................... 17

2. Desain Penelitian .......................................................... 18

D. Definisi Operasional Variabel ............................................ 18

E. Pengembangan Instrumen .................................................. 18

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 20

G. Teknik Analisis Data .......................................................... 20

1. Analisis Deskriptif ...................................................... 20

2. Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ................................. 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 23

A. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............................. 23

B. Hasil Penelitian .................................................................. 24

1. Hasil Analisis Deskriptif .............................................. 24

2. Hasil Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ....................... 26

C. Pembahasan ....................................................................... 27

BAB V PENUTUP ................................................................................... 29

A. Kesimpulan ........................................................................ 29

B. Saran .................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Acuan Skor Ideal Hasil Belajar Fisika ......................................................... 21

3.2 Interpretasi ց Peningkatan Hasil Belajar Fisika .......................................... 22

4.1 Hasil Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................ 23

4.2 Statistik Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu ....................................................... 24

4.3 Distribusi Interval Skor, Persentase dan Kategori Tes Hasil Belajar

Fisika peserta didik Pada Pretest dan Posttest ............................................ 25

4.4 Distribusi Perolehan Gain Ternomalisasi Peserta Didik ............................. 27

Page 16: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Alur Kerangka Pikir ..................................................................................... 16

4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Persentasi Skor Hasil

Belajar Fisika peserta didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu

pada pretest ................................................................................................. 26

Page 17: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

Lampiran A ...................................................................................................... 31

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 32

A.2 Bahan Ajar ................................................................................................. 43

A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 57

Lampiran B ....................................................................................................... 64

B.1 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ......................................................................... 65

B.2 Instrumen Penelitian yang Valid ............................................................... 80

Lampran C ........................................................................................................ 87

C.1 Skor dan Nilai Pretest dan Posttest ............................................................ 88

Lampiran D ...................................................................................................... 89

D.1 Validitas Item ............................................................................................ 90

D.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 99

D.3 Analisis Deskriptif .................................................................................. 102

D.4 Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ............................................................ 105

Lampiran E .................................................................................................... 107

E.1 Daftar Hadir Peserta Didik ...................................................................... 108

E.2 Dokumentasi ............................................................................................ 109

Lampran F (Hasil Validasi Instrumen Oleh Validator ................................... 111

Page 18: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan di Indonesia dewasa ini masih dalam kategori rendah,

penyebabnya adalah karena rendahnya kualitas pendidikan. Pembelajaran

merupakan inti dari penerapan, untuk pemecahan masalah maka kualitas

pendidikan harus difokuskan pada kualitas pembelajaran.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang memerlukan dorongan

yang kuat bagi peserta didik dalam memahami materi pemahaman konsep

fisika yang diberikan, namun sampai saat ini masih ada sebagian peserta didik

menganggap bahwa fisika itu sulit bagi mereka.

Sebagian besar pembelajaran pada tiap sekolah di Indonesia masih

menampakkan ciri-ciri sistem belajar konvesional (ceramah). Setiap aspek dari

proses pembelajaran itu dinilai mengandung banyak kelemahan, bahkan

secara agregat menjadi kontrak produktif terhadap pengembangan diri dan

kompetensi peserta didik. Walaupun demikian, paradigma baru pendidikan

yang menyusun kurikulum berbasis kompetensi berupaya melakukan

perubahan sistem pembelajaran konvesional.

Berbagai inovasi program pendidikan telah dilaksanakan, diantaranya

perubahan kurikulum, pengadaan buku ajar dan pengadaan pelatihan bagi

tenaga-tenaga pendidik. Semua itu diadakan karena mengingat begitu penting

peranan pendidikan dalam pembangunan, dalam hal ini sebagai wadah untuk

Page 19: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

2

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, dalam memenuhi

pendidikan yang berkualitas maka guru hendaklah memiliki peran yang bisa

mewujudkan pendidikan yang diharapkan. Salah satu cara yang mesti ditempuh

oleh guru adalah menerapkan inovasi akan metode-metode, pendekatan atau

teknik pembelajaran untuk mampu mewujudkan pembelajaran yang menarik,

sehingga dengan memotivasi akan meningkatkan hasil belajarnya peserta didik

dari sebelumnya. Dengan memenuhi hal tersebut, maka untuk mencapai

pendidikan yang berkualitas dapat terwujud.

Melalui strategi pembelajaran inkuiri (SPI) untuk memecahkan masalah

yang dihadapi peserta didik, sehingga memotivasi dan hasil belajarnya

meningkat dalam belajar fisika. Melalui strategi ini peserta didik memperoleh

pengetahuan dari guru yang sudah diolah sedemikian rupa, memberikan

pelatihan dan menjawab latihan soal yang taraf kesukarannya jauh dari

pemahaman peserta didik terhadap pokok bahasan yang sudah disampaikan.

Oleh karena itu, membuat peserta didik merasa kesulitan dalam memahami dan

memecahkan soal yang diberikan. Selain itu dalam pendekatan pembelajaran

yang digunakan jarang menyisipkan hal-hal yang menarik perhatian dan minat

peserta didik dalam mata pelajaran fisika. Dengan proses pembelajaran yang

seperti itu peserta didik memungkinkan memperoleh nilai yang selalu dibawah

standar kompetensi baik nilai ulangan harian maupun nilai rapor dalam mata

pelajaran fisika.

Pada dasarnya fisika juga memerlukan suatu tindakan berupa praktikum,

dengan adanya praktikum maka proses belajar fisikapun tidak akan membuat

Page 20: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

3

peserta didik bosan atau jenuh dengan pelajaran fisika yang biasanya hanya

menghafal rumus dan mengerjakan soal latihan. Strategi pembelajaran inkuiri

(SPI) ini dapat menitik beratkan kepada hasil belajar peserta didik melalui

praktikum. Oleh karena itu peserta didik tidak hanya membaca dan mendengar

cerita guru namun peserta didik bisa langsung mencoba sendiri dengan

melakukan eksperimen dengan alat yang berkaitan dengan pokok bahasan yang

sudah dipahami sebelumnya.

Pembelajaran fisika masih berpusat pada guru, sehingga peserta didik

kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurang termotivasi dalam belajar

fisika, dan peserta didik kurang paham konsep fisika. Berdasarkan hasil

wawancara pada kelas X MIA 1 dari 22 orang peserta didik hamper seluruhnya

mengatakan pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami

dan terlalu banyak rumus. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan proses

belajar mengajar pada umumnya guru langsung mulai memaparkan materi

kemudian memberi contoh soal dan selanjutnya mengevaluasi peserta didik

dengan cara memberi latihan soal.

Dengan demikian, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul

“Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) untuk meningkatkan hasil

belajar fisika kelas X SMA Negeri 3 Dompu”. Untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik, maka dibutuhkan strategi pembelajaran penyampaian

informasi yang tidak membuat peserta didik bosan untuk belajar, yakni melalui

strategi pembelajaran inkuiri (SPI).

Page 21: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini:

1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIA SMA Negeri 3

Dompu sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?

2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIA SMA Negeri 3

Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?

3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik Kelas X MIA SMA

Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:

1. Untuk mendeskripsikan besarnya hasil belajar peserta didik Kelas X MIA

SMA Negeri 3 Dompu sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).

2. Untuk mendeskripsikan besarnya hasil belajar peserta didik Kelas X MIA

SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).

3. Untuk mendeskripsikan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik Kelas

X MIA SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri

(SPI).

Page 22: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran

terhadap upaya peningkatan hasil belajar peserta didik itu sendiri.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi peserta didik

Proses belajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dapat

melatih peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan

mengembangkan kemampuan belajar mandiri peserta didik.

2. Bagi peneliti

a. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam melakukan penelitian

terhadap pembelajaran fisika di sekolah.

b. Menambah pengalaman dalam melaksanakan tugas pembelajaran di

sekolah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengajar serta

mengembangkan pembelajaran.

3. Bagi pendidik

Sebagai bahan referensi atau masukan tentang strategi

pembelajaran inkuiri (SPI) yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam

mengajar sebagai upaya peningkatan hasil belajar peserta didik.

Page 23: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

6

4. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam rangka perbaikan dan pengembangan proses pembelajaran di

sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik serta tercapainya

ketuntasan belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika.

Page 24: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Hakekat Pembelajaran Fisika

a. Belajar

Menurut Budiningsih (2015:51) Belajar adalah perubahan,

persepsi, dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang

dapat diamati dan diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang

telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam

bentuk struktur kognitif yang dimilikinya.

Menurut Aprida Pane, dkk (2017:335) belajar merupakan aktivitas

yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini

menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang

memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya.

Menurut Nidawati (2013:14) belajar merupakan suatu perubahan

tingkah laku dalam menuju tingkah laku yang lebih baik, dimana

perubahan tersebut terjadi melalui latihan atau pengalaman. Perubahan

yang menyangkut pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan,

kecakapan, atau sikap.

Dari uraian pendapat dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan

suatu perubahan tingkah laku dalam menuju tingkah laku yang lebih

baik, dimana perubahan tersebut bukan hanya diamati dan dapat diukur

dari tingkah laku saja, juga dapat dikatakan bahwa setiap orang telah

memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk

Page 25: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

8

struktur kognitif yang dimilikinya tanpa disadari atau disengaja. Aktivitas

ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental

yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya.

b. Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2016:129) pembelajaran adalah proses

penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir

informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik,

maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus

dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Menurut Aprida Pane, dkk (2017:339) pembelajaran adalah usaha

sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya

(mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan

maksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dari uraian pendapat dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau merangsang

seseorang baik itu usaha sadar dari interaksi seorang guru kepada peserta

didiknya, sehingga peserta didik dapat belajar lebih baik lagi dan tujuan

pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan

efisien.

2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) : Majid (2013 : 221)

Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) menekankan kepada proses

mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara

langsung. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari dan

menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai

fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar.

Page 26: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

9

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan

melalui Tanya jawab antara guru dan peserta didik.

b. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Menurut Majid (2013:222) Terdapat beberapa ciri-ciri strategi

pembelajaran inkuiri (SPI), diantaranya sebagai berikut :

1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara

maksimal untuk mencari dan menemukan. Dimana peserta didik

tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran, namun juga

mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran

itu sendiri.

2. Seluruh aktivitas peserta didik diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-

belief).

3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan

kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian

dari proses mental.

Dalam strategi pembelajaran inkuiri peserta didik selain

dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga bagaimana

mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Peserta didik

yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan

Page 27: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

10

kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, peserta didik akan

dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala mereka

bisa menguasai materi pelajaran yang sedang dihadapi.

c. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Menurut Sanjaya (2016:198) prinsip-prinsip penggunaan strategi

pembelajaran inkuiri (SPI), sebagai berikut :

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan

kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini

selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses

belajar.

2. Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,

baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik

dengan guru, bahkan interaksi peserta didik dengan lingkungan.

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru

bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan itu

sendiri.

3. Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI

adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan peserta didik

untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan

sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru

untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.

4. Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi

belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses

mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak

kanan, baik otak reptile, otak limbic, maupun otak neokortek.

Page 28: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

11

Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak

secara maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang

menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus

dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang

untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukannya.

d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Menurut Majid (2013:224) secara umum proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Orientasi

Langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang

responsive. Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar peserta

didik siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang

mengajak peserta didik untuk berpikir memecahkan masalah.

2. Merumuskan Masalah

Langkah melibatkan peserta didik pada suatu persoalan yang

mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan untuk menantang

peserta didik berpikir memecahkan teka-teki tersebut karena masalah

pasti ada jawabannya sehingga peserta didik didorong untuk mencari

jawaban yang tepat.

3. Merumuskan Hipotesis

Jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji

kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis buka sembarang perkiraan

Page 29: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

12

tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga

hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang ajukan. Dalam strategi

pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental

yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.

5. Menguji Hipotesis

Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai

data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat

keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan

hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan

gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena

banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang

dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan.

e. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

1. Keunggulan

a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara

seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap

lebih bermakna.

b. SPI dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar

sesuai dengan gaya belajar mereka.

Page 30: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

13

c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap

belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman.

d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-

rata artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan belajar

bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam

belajar.

2. Kelemahan

a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit

mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.

b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya

dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

peserta didik menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit

diimplementasikan oleh setiap guru.

Page 31: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

14

3. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah proses perubahan pada diri baik dalam tingkah laku,

sikap, akademik, sosial dan aspek yang ada didalamnya. Oleh adanya

belajar seseorang akan mendapatkan hasil. Hasil belajar yang diperoleh

tergantung pada kemampuan seseorang tersebut akan jauh lebih baik atau

tidak berubah sama sekali.

Menurut Budiningsih (2015:20) belajar adalah bentuk perubahan

yang dialami peserta didik dalam kemampuannya untuk bertingkah laku

dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

Menurut Magfirah (2017:11) belajar adalah kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan

kata lain bahwa hasil belajar adalah keberhasilan yang didapatkan oleh

peserta didik setelah melalui proses pembelajaran yang didalamnya telah

melatih pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik sehingga

melalui proses tersebut mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari

sebelumnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan

suatu tahapan yang dialami oleh seorang guru dan peserta didik dilakukan

dari awal pembelajaran, dimana guru berperan memberikan materi dan

mengamati peserta didik didalam pembelajaran tersebut, sehingga guru

mendapatkan nilai disetiap pertemuan terhadap peserta didik dan

mengetahui dan mengikuti perubahan-perubahan dan perkembangan-

perkembangan yang dilihatkan oleh peserta didik. Selanjutnya peserta

didik mengikuti proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

pengetahuannya, rasa keingintahuannya bahkan sikap berani menunjukkan

Page 32: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

15

potensi yang dimilikinya kepada guru, sehingga peserta didik mengalami

suatu peningkatan disetiap proses belajar berlangsung.

Hasil belajar adalah tahapan akhir yang dialami oleh peserta didik

dalam suatu kegiatan belajar dimana peserta didik mengalami terlebih

dahulu berbagai tahapan-tahapan belajar secara sistematis perubahan

dalam belajar pada setiap peserta didik, tidak hanya dalam bidang

pengetahuannya, namun juga dalam segi aspek lainnya. Seperti sikap,

tanggung jawab, percaya diri, agamis dan berperilaku baik itupun menjadi

penilaian sebagai hasil akhir kegiatan belajar dan pembelajaran untuk

melanjutkan proses belajar ketahap selanjutnya.

B. Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran, peran utama guru adalah pengelola

pengajaran, pemilihan model, pendekatan, strategi maupun metode

pembelajaran yang sesuai, akan membuat peserta didik lebih berhasil dalam

mencapai tujuan belajarnya, khususnya dalam mata pelajaran fisika. Masalah

yang dihadapi peserta didik adalah sulit untuk memahami fisika karena ada

beberapa materi sulit untuk melihat gejala fisika yang dipelajari, akibatnya

hanya sebagian kecil peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara

terfokus.

Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah salah satu alternatif untuk

mengatasi masalah seperti yang dikemukakan diatas, karena peserta didik

diberi kesempatan mengamati, menganalisis, serta memprediksi gejala-gejala

dalam fisika.

Page 33: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

16

Dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) maka peserta

didik lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mampu mengaitkan materi

pembelajaran dengan kehidupan nyata, disamping itu, peserta didik mampu

mengembangkan keterampilan mereka dan bertukar pikiran dengan teman

kelasnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar, khususnya mata pelajaran fisika karena peserta

didik berperan aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru (pendidik)

bukan hanya sekedar pemberi informasi, tapi memberi bimbingan/arahan bagi

peserta didik untuk menyimpulkan informasi yang diberikan.

Gambar 2.1 Alur Kerangka Pikir

Orientasi

PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)

Merumuskan

Masalah

HASIL BELAJAR

Merumuskan

Hipotesis

Mengumpulkan

Data

Menguji

Hipotesis

Merumuskan

Kesimpulan

Page 34: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental Designs (Pra

Eksperimen).

b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMAN 3 Dompu.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIA

SMA Negeri 3 Dompu Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 90 orang

terdiri dari 4 kelas.

b. Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian ini akan dipilih satu kelas yang ditentukan

dengan cara Sample Purposive dengan pertimbangan bahan populasi

adalah homogen, sehingga terpilih kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu

sebagai sampel penelitian.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ada 2 yaitu: variabel

bebas yakni strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan variabel terikat yakni

hasil belajar fisika peserta didik.

Page 35: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

18

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One Group pretest-posttest

Design adalah sebagai berikut:

O1 X O2

Sugiyono (2018:74)

dengan:

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X = Pemberian Perlakuan (Strategi Pembelajaran Inkuiri)

D. Definisi Operasional Variabel

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah pembelajaran yang lebih

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari

dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

2. Hasil Belajar Fisika adalah skor yang di peroleh melalui tes hasil belajar

fisika peserta didik yang mencakup ranah kognitif pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan analisis (C4).

E. Pengembangan Instrumen

Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes hasil belajar fisika peserta

didik yang terdiri 5 kemungkinan jawaban (a, b, c, d dan e).

Tes hasil belajar fisika sebelumnya diuji cobakan pada kelas bukan sampel

untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

a. Untuk uji validitas sebagai item tes dengan menggunakan rumus :

Page 36: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

19

(Sudijono, 2014:258)

dengan :

= Koefisien korelasi biserial

= Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban

benar.

= Rerata skor total

= Standar deviasi dari skor total

P = Proporsi peserta tes yang jawaban benar pada soal (tingkat

kesukaran)

Q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1-p)

b. Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus : *

+ *

+

(Sugiyono:2016:186)

dengan :

= Realiabilitas instrument

K = Jumlah butir pertanyaan

= Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

= 1 -

= Varians total

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes

hasil belajar peserta didik. Data hasil belajar peserta didik dikumpulkan

Page 37: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

20

melalui pemberian tes, yakni pretest diberikan sebelum proses pembelajaran

berlangsung dan posttest diberikan setelah treatment (strategi pembelajaran

inkuiri)

G. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis interferensial.

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran umum data yang diperoleh yaitu nilai-nilai hasil belajar

fisika peserta didik terhadap pembelajaran fisika dengan menggunakan

penerapan strategi pembelajaran inkuiri (SPI). Pengolahan datanya dengan

cara membuat tabel distribusi frekuensi, mencari skor rata-rata dan standar

deviasi untuk mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian.

a. Menentukan skor rata-rata peserta didik dengan menggunakan rumus :

dengan :

= Rata-rata

= Frekuensi yang sesuai tanda kelas

= Tanda kelas interval

b. Menentukan standar deviasi dengan menggunakan rumus :

√ ∑

Page 38: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

21

dengan :

S = Standar deviasi (simpangan baku)

n = Banyaknya data

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas

xi = Tanda kelas interval

Muliani Lestari (2019:23)

Tabel 3.1 Acuan Skor Ideal Hasil Belajar Fisika

Interval Skor Kategorisasi

0 - 20 Sangat rendah

21 - 40 Rendah

41 - 60 Sedang

61 - 80 Tinggi

81 - 100 Sangat tinggi

(Riduwan, 2012 : 20)

2. Analisis Ujin N-Gain

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan

kategori peningkatan hasil belajar fisika peserta didik setelah pembelajaran

dilakukan oleh guru dengan rumus N-gain.

g = ( ) ( )

( )

dimana :

g : Gain

: Skor terakhir

: Skor terakhir

: Skor ideal dari tes awal dan akhir

Page 39: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

22

Tabel 3.2 Interpretasi ց Peningkatan Hasil Belajar Fisika

Nilai gain ternomalisasi ց Kriteria

{ց}˂ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ {ց} ≤ 0,70 Sedang

{ց} > 0,30 Rendah

Riduwan, (2015:225)

Page 40: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), buku ajar peserta didik, lembar kerja peserta didik

(LKPD), dan instrumen tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh dua orang

validator, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Gregory.

Tabel 4.1 Hasil analisis validasi perangkat pembelajaran.

o Perangkat Pembelajaran R Keterangan

1 Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

1 Layak Digunakan

2 Buku Peserta Didik 1 Layak Digunakan

3 Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD)

1 Layak Digunakan

4 Tes Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik

1 Layak Digunakan

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji Gregory (R ≥ 0,75)

dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik

(LKPD), dan tes hasil belajara fisika peserta didik layak digunakan dalam

penelitian karena hasil analisis yang diperoleh melebihi syarat uji Gregory.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

24

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan

untuk memperoleh data melalui pemberian tes sebelum dan setelah dilakukan

suatu perlakuan pada kelas penelitian. Variabel yang diteliti adalah hasil

belajar fisika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri (SPI), dengan materi

kinematika gerak lurus pada peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 3 Dompu

tahun ajaran 2019/2020 sebagai sampel penelitian.

1. Hasil Analisis Deskriptif

Adapun gambaran hasil tes hasil belajar fisika siswa sebelum diajar

dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan setelah diajar

dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).

Statistik skor hasil belajar fisika peserta didik sebelum dan setelah

diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) pada peserta didik kelas X

MIA 1 SMAN 3 Dompu dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2: Statistik Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta

Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu.

Statistik Skor statistic

Pretest Posttest

Ukuran sampel 22 22

Skor tertinggi 21 26

Skor terendah 7 18

Skor ideal 30 30

Rentang skor 14 8

Skor rata-rata 12,1 21,8

Standar deviasi 4,58 4,31

Page 42: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

25

Tabel 4.3 Distribusi Interval Skor, Persentase dan Kategori Tes Hasil Belajar

Fisika peserta didik Pada Pretest dan Posttest

Skor Pretest Posttest Kategori

frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi

0 - 6 0 0 0 0 Sanga Rendah

7 - 12 3 9,09 0 0 Rendah

13 - 18 5 22,73 0 0 Sedang

19 - 24 4 18,18 16 72,73 Tinggi

25 - 30 0 0 6 7,27 Sangat

Tinggi

Jumlah 22 100 22 100

Dari tabel 4.3 dapat terlihat bahwa tes hasil belajar fisika peserta didik

sebelum diajar dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terdapat 4

peserta didik atau (18,18%) berada dalam kategori tinggi, 5 peserta didik atau

(22,73%) dalam kategori sedang, 13 orang peserta didik atau (59,09%) dalam

kategori rendah dan tidak terdapat peserta didik yang memenuhi kategori sangat

tinggi dan sangat rendah. Sedangkan tes hasil belajar fisika peserta didik setelah

diajar dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terdapat 6 orang

peserta didik atau (27,27%) dalam kategori sangat tinggi, 16 orang peserta didik

atau (72,73%) dalam kategori tinggi tidak ada peserta didik yang memenuhi

kategori sedang, rendah dan sangat rendah. Jadi frekuensi yang lebih banyak pada

pretest berada pada interval 7-12 dengan kategori rendah sedangkan pada posttest

frekuensi yang lebih banyak berada pada interval skor 19-24 dengan kategori

tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada diagram berikut ini :

Page 43: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

26

Gambar 4.1 Diagram Kategori dan Frekuensi dengan Tes Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik saat Pretest dan Posttest

2. Hasil Analisis Inferensial (Uji N-Gain)

Berikut ini dikemukakan hasil uji N-gain pencapaian hasil belajar

fisika secara umum peserta didik SMA Negeri 3 Dompu, kelas X MIA 1

SMA Negeri 3 Dompu dan Frekuensi rata-rata N-Gain berdasarkan kriteria

indeks gain pada kelas X MIA 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar fisika peserta didik berada pada kategori rendah, sedang, dan tinggi

maka dianalisis dengan menggunakan uji N-Gain. Untuk melihat kategori

peningkatan hasil tes hasil belajar peserta didik rata-rata gain

ternormalisasi (N-Gain), berikut disajikan distribusi dan perolehan rata-

rata N-Gain berdasarkan kriteria indeks gain.

𝑔 =

= 0,74

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

24-27 18-23 12--17 6--11 0--5

Series1

Series2

Pretest

Posttes

t

Fre

kuen

si

Page 44: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

27

Tabel 4.4 Distribusi Perolehan Gain Ternomalisasi Peserta Didik

Kriteria Indeks Gain Indeks Gain

Tinggi g>0,70

0,74 Sedang 0,70≥g≥0,30

Rendah g<0,30

Jumlah

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa peserta kelas X MIA SMA Negeri 3

Dompu tahun ajaran 2019/2020 sebelum dan setelah menerapkan strategi

pembelajaran inkuiri (SPI) memperoleh gain ternormalisasi sebesar 0,74 yang

merupakan kategori tinggi.

B. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan

analisis deskriptif dan inferensial, maka hasil yang diperoleh pada analisis

deskriptif menunjukkan bahwa pretest hasil belajar fisika peserta didik SMA

Negeri 3 Dompu pada kelas X MIA 1 yaitu rata-rata skor peserta didik adalah

12,09 dan standar deviasi yaitu 4,58 sedangkan hasil yang diperoleh pada

analisis deskriptif menunjukkan bahwa posttest hasil belajar fisika peserta

didik SMA Negeri 3 Dompu pada kelas X MIA 1 yaitu rata-rata skor peserta

didik adalah 21,86 dan standar deviasi yaitu 4,31

Hasil analisis skor yang diperoleh peserta didik dapat dilakukan

pengkategorisasian skor ideal menggunakan skala lima yang diperoleh bahwa

kategorisasi skor pretest hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIA 1

berada pada kategori sedang, sedangkan kategorisasi skor posttest hasil belajar

fisika peserta didik kelas X MIA 1 berada pada kategori tinggi.

Page 45: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

28

Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik

pada kelas X MIA 1 setelah diberikan perlakuan lebih tinggi dibanding hasil

belajar fisika peserta didik sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian

dapat dikemukakan bahwa ada kecenderungan memperoleh skor dengan

kategorisasi tinggi dikarenakan strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) yang

digunakan pada kelas X MIA 1.

Dalam proses pembelajaran, penelitian dilaksanakan dengan

menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dimana peserta didik di

tekankan untuk mencari dan menemukan materi pelajaran, sedangkan guru

berperan sebagai pembimbing peserta didik untuk belajar. Dalam rangkaian

kegiatan peserta didik di tuntut pada proses berpikir kritis dan analitis untuk

mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan dalam lembar kerja tersebut yang merupakan perangkat

pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, penelitian ini berorientasi

pada penelitian kelompok dan didalam kelompok tersebut memegang peranan

penting yang berbeda-beda.

Faktor kesulitan belajar yang dapat mempengaruhi skor hasil belajar

peserta didik diantaranya faktor internal dimana keadaan yang muncul dari

dalam diri peserta didik sendiri atau ketidak mampuan peserta didik dalam

ranah kognitif, setiap peserta didik berbeda dalam kemampuan mental yang

mendasari mereka memperoses dan menggunakan informasi dan perbedaan

tersebut mempengaruhi hasil belajar.

Page 46: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

29

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu

sebelum diajar dengan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) berada pada

kategori rendah dengan skor rata-rata 12,09.

2. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu

setelah diajar dengan menggunakan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 21,86.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA

Negeri 3 Dompu setelah diajar dengan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

berada pada kategori tinggi (0,74).

B. Saran

1. Adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan maka disarankan kepada

guru Fisika hendaknya dapat menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri

(SPI) yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang

lebih baik untuk yang akan datang.

2. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dibidang pendidikan

khususnya pada pembelajaran Fisika apabila ingin melakukan penelitian

dengan judul yang sama agar penelitian lebih disempurnakan lagi dengan

sampel yang berbeda.

Page 47: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

30

DAFTAR PUSTAKA

Aprida Pane, Muhammad Darwis Dasopang. 2017. Belajar dan Pembelajaran.

[email protected].@gma

il.Com.Web:jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F.

Budiningsih, C.A. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Magfirah, Fitri. 2017. Penerapan Pendekatan Keterampilan Dasar Proses Sains

Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 14

Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar. Kota Makassar.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Muliani Lestari. 2019. Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dengan

Memberikan Kuis Pada Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Fisika Peserta Didik Kelas X IPA Pada MAN 1 Polewali Mandar. Kota

Makassar. Univeristas Muhammadiyah Makassar.

Nidawati. 2013. Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Agama. Jurnal Pionir,

Volume 1, Nomor 1, Juli-Desember 2013.

Sanjaya,Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana prenada media.

Sudijono. Anas. 2014. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2016. Model penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Riduwan. 2012. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung.

Alfabeta

Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta

Page 48: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

31

LAMPIRAN A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

A.2 Bahan Ajar (Kinematikan Gerak Lurus)

A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Page 49: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

32

A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Dompu

Kelas / Semester : X/1

Mata Pelajaran : Fisika

Topik : Kinematika Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 3 (Pertemuan (9 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun)

responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi diatas berbagai permasalahan dalam interaksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

Page 50: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

33

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Materi

Pembelajaran

Kompetensi

Dasar

Indikator

Gerak lurus 1.1 Menganalisis besaran-

besaran fisis pada gerak

lurus dengan kecepatan

konstan dan gerak lurus

denganpercepatan konstan

1.Membedakanpengertian

perpindahan dan jarak

2.Membedakanpengertian

Kelajuan dan kecepatan

3.Merumuskanpersamaan

Kelajuan dan kecepatan rata-

rata.

4.Merumuskanpersamaan

Kelajuandankecepatan sesaat

5.Menganalisisgeraklurus

beraturan.

6.Merumuskanpercepatandan

besar percepatan.

7.Menganalisisgeraklurus berubah

beraturan

8. Mengamati gerak jatuh

bebas dan gerak vertikal.

2.1 Menyajikan data dan

grafik hasil percobaan

untuk menyelidiki

sifat gerak benda yang

bergerak lurus dengan

kecepatan konstan dan

gerak lurus dengan

percepatan konstan,

1. Mengemukakan hasil

percobaan menentukan jarak

dan perpindahan

2. Mengemukakan hasil

percobaan gerak lurus

beraturan (GLB).

3. Mengemukakan hasil

percobaan gerak jatuh

bebas.

Page 51: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

34

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah diberikan peragaan sederhana mengenai gerak diharapkan peserta

didik mampu menjelaskan konsep dasar gerak dengan benar.

2. Setelah diberikan contoh dari jarak dan perpindahan melalui peragaan dan

gambar di papan tulis peserta didik mampu membedakan antara jarak den

gan perpindahan dengan benar.

3. Dengan melalui diskusi kelompok peserta didik mampu membedakan

antara kecepatan sesaat dengan kecepatan rata-rata dan percepatan sesaat

dengan percepatan rata-rata dengan benar.

4. Dengan melalui diskusi kelompok peserta didik akan mampu membedakan

gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan

konstan dengan benar.

5. Setalah mampu membedakan GLB dan GLBB peserta didik mampu

menguraikan besaran-besaran fisika pada gerak lurus beraturan dengan

benar.

6. Setelah melakukan praktikum peserta didik dapat menggambarkan grafik

antara GLB dan GLBB dengan benar.

7. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik mampu menganalisis

besaran-besaran fisika dalam gerak jatuh bebas dengan benar.

8. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik mampu menganalisis

besaran-besaran fisika dalam vertikal ke atas dan ke bawah dengan benar.

9. Dengan mengerjakan soal dengan membuka buku peserta didik mampu

menghitung besarnya jarak, kecepatan dan percepatan pada gerak suatu

benda dengan benar.

D. Materi Pelajaran

1. Jarak dan perpindahan

2. Kecepatan dan kelajuan

3. Percepatan

4. Gerak lurus beraturan (GLB)

5. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

6. Grak jatuh bebas

Page 52: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

35

7. Gerak vertical

E. Strategi Pembelajaran

Strategi : Inkuiri (SPI)

Metode : ceramah, demonstrasi, diskusi, eksperimen dan penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam

2. Guru mengajak peserta didik

berdoa bersama

3. Guru menanyakan kabar dan

melakukan komunikasi tentang

kehadiran peserta didik

Orientasi

1. Guru memberikan gambaran

tentang pentingnya memahami materi jarak

dan perpindahan, kelajuan dan kecepatan,

serta percepatan dalam kehidupan.

2. Guru menyampiakan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

3. Guru melakukan sebuah

demonstrasi tentang jarak dan

perpindahan, kelajuan dan

kecepatan, serta percepatan.

25 Menit

Page 53: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

36

Inti

Merumuskan Masalah

1. Guru memancing peserta didik

untuk bertanya tentang

demonstrasi yang dilakukan oleh guru

2. Guru membimbing peserta didik

untuk merumuskan masalah yang

akan dipecahkan bersama tentang

jarak dan perpindahan, kelajuan,

kecepatan, dan percepatan.

90 Menit

Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang

Beranggotakan 5-6 orang.

Merumuskan Hipotesis

1. Peserta didik dibimbing untuk Membuat

suatu hipotesis atau Jawaban sementara

tentang masalah yang telah disaksikan.

Mengumpulkan Data

1. Mengumpulkan informasi tentang

Materi jarak dan perpindahan,

Kelajuan dan kecepatan, serta

Percepatan yang diperoleh peserta didik

melalui eksperimen kemudian

mengerjakan LKPD 1

2. Guru membimbing peserta didik

Untuk mengidentifikasi masalah,

Hipotesis, mengumpulkan data,

membuktikan hipotesis, dan Menarik

kesimpulan.

Menguji Hipotesis

1. Membandingkan antara hipotesis yang

telah di buat sebelumnya dengan hasil

eksperimen

Page 54: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

37

2. Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi dan evaluasi terhadap

penyelidikan yang peserta didik lakukan.

3. Peserta didik mengumpulkan hasil

identifikasi masalah yang telah

didiskusikankemudian mempresentasikan

hasilnya.

Penutup

Penarikan Kesimpulan

1. Guru meminta peserta didik

menyimpulkan tentang jarak dan

perpindahan, kelajuan dan

kecepatan, serta percepatan

2. Guru menyampaikan arahan untuk

pertemuan selanjutnya

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk tetap

belajar dan meningkatkan

sikap yang baik dirumah.

4. Guru meminta salah seorang peserta didik

untuk menutup pertemuan dengan doa.

10 Menit

Total Waktu 135 Menit

Pertemuan II

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam

2. Guru mengajak peserta didik berdoa

bersama

3. Guru menanyakan kabar dan melakukan

komunikasi tentang kehadiran peserta

didik

25 Menit

Page 55: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

38

Orientasi

1. Guru memberikan gambaran tentang

pentingnya memahami materi GLB dan

GLBB

2. Guru menyampiakan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

3. Guru melakukan sebuah demonst rasi

tentang GLB dan GLBB

Inti

Merumuskan Masalah

1. Guru memancing peserta didik

untuk bertanya tentang demonstrasi

yang dilakukan oleh guru

3. Guru membimbing peserta didik

untuk merumuskan masalah yang

akan dipecahkan bersama tentang GLB

dan GLBB

90 Menit

Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang

Beranggotakan 5-6 orang.

Merumuskan Hipotesis

1. Peserta didik dibimbing untuk

Membuat suatu hipotesis atau Jawaban

sementara tentang masalah yang telah

disaksikan.

Mengumpulkan Data

1. Mengumpulkan informasi tentang

Materi GLB dan GLBB yang diperoleh

peserta didik melalui eksperimen

kemudian mengerjakan LKPD 2

2. Guru membimbing peserta didik

untuk mengidentifikasi masalah,

hipotesis, mengumpulkan data,

membuktikan huipotesis, dan Menarik

kesimpulan.

Page 56: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

39

Menguji Hipotesis

1. Membandingkan antara hipotesis

yang telah di buat sebelumnya dengan

hasil eksperimen

4. Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi dan evaluasi

terhadap penyelidikan yang peserta didik

lakukan.

5. Peserta didik mengumpulkan

hasil identifikasi masalah yang telah

didiskusikankemudianmempresentasikan

hasilnya.

Penutup

Penarikan Kesimpulan

1. Guru meminta peserta didik

menyimpulkan tentang GLB dan GLBB

2. Guru menyampaikan arahan untuk

pertemuan selanjutnya

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk tetap

belajar dan meningkatkan sikap yang

baik dirumah.

4. Guru meminta salah seorang peserta

didik untuk menutup pertemuan dengan

doa.

10 Menit

Total Waktu 135 Menit

Pertemuan III

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam

2. Guru mengajak peserta didik berdoa

bersama

3. Guru menanyakan kabar dan

25 Menit

Page 57: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

40

melakukan komunikasi tentang

kehadiran peserta didik

Orientasi

1. Guru memberikan gambaran

tentang pentingnya memahami materi

gerak jatuh bebas dan vertikal.

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

3. Guru melakukan sebuah demonst

rasi tentang gerak jatuh bebas dan

gerak vertical

Inti

Merumuskan Masalah

1. Guru memancing peserta didik untuk

bertanya tentang demonstrasi yang

dilakukan oleh guru

2. Guru membimbing peserta didik

untuk merumuskan masalah yang

akan dipecahkan bersama tentang

gerak jatuh bebas dan gerak vertical

90 Menit

Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang

Beranggotakan 5-6 orang.

Merumuskan Hipotesis

1. Peserta didik dibimbing untuk

Membuat suatu hipotesis atau

Jawaban sementara tentang masalah

yang telah disaksikan.

Mengumpulkan Data

1. Mengumpulkan informasi tentang

Materi gerak jatuh bebas dan gerak

vertikal yang diperoleh peserta didik

melalui eksperimen kemudian

Page 58: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

41

mengerjakan LKPD 3

2. Guru membimbing peserta didik

untuk mengidentifikasi masalah,

hipotesis, mengumpulkan data,

membuktikan hipotesis, dan Menarik

kesimpulan.

Menguji Hipotesis

1. Membandingkan antara hipotesis

yang telah di buat sebelumnya

dengan hasil eksperimen

2. Guru membantu peserta didik

untuk melakukan refleksi dan

evaluasi terhadap penyelidikan

yang peserta didik lakukan.

3. Peserta didik mengumpulkan

hasil identifikasi masalah yang

telah didiskusikan kemudian

mempresentasikan hasilnya.

Penutup

Penarikan Kesimpulan

1. Guru meminta peserta didik

menyimpulkan tentang gerak jatuh

bebas dan gerak vertikal

2. Guru menyampaikan arahan

untuk pertemuan selanjutnya

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk

tetap belajar dan meningkatkan

sikap yang baik dirumah.

10 Menit

Page 59: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

42

4. Guru meminta salah seorang peserta

didik untuk menutup pertemuan

dengan doa.

Total Waktu 135 Menit

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. Papan tulis

b. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

c. komputer dan proyektor LCD (jika tersedia)

d. Alat peraga sederhana yang disiapkan oleh guru demonstrasi

2. Sumber belajar

a. Buku Pelajaran Fisika SMA

b. Berbagai sumber informasi dari internet

H. Penilai Hasil Belajar

Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut :

Aspek penilaian Teknik penilaian Bentuk instrument

pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda

Makassar, 2019

Mahasiswa Peneliti

Uswatun Hasanah

Page 60: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

43

A.2 BAHAN AJAR

KINEMATIKA GERAK LURUS

Pada kehidupan sehari-hari anda pasti pernah melihat orang yang

berjalan, mobil yang melaju, mangga yang jatuh dari pohonnya, dan lain

sebagainya. Semua itu Anda katakan sebagai contoh gerak. Lantas, apa yang

dimaksud dengan Gerak ?

Di SMP Anda telah mempelajari bahwa benda dikatakan bergerak

apabila kedudukannya senatiasa berubah terhadap suatu acuan tertentu.

Misalnya, Anda dikaitkan bergerak apabila yang dijadikan titik acuan adalah

rumah, hal ini karena kedudukan Anda terhadap rumah senantiasa akan

berubah.

Namun, jika yang dijadikan titik acuan adalah mobil, maka Anda

dikatakan tidak bergerak, karena kedudukan Anda dengan mobil tetap.

Pada bab ini anda akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika

merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan

penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari gerak suatu

benda dengan memperhatikan penyebabnya disebut dinamika. Dinamika akan

Anda pelajari pada saat Anda mempelajari hukum-hukum Newton.

Page 61: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

44

KINEMATIKA GERAK LURUS

A. GERAK dan GERAK LURUS

Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita berdiri di pinggir jalan,

kemudian ada mobil yang melintas di depan kita maka dapat dikatakan mobil

tersebut bergerak terhadap kita. Mobil diam jika dilihat oleh orang yang

berada di dalam mobil tetapi jika dilihat oleh orang yang ada dipinggir jalan

tersebut maka mobil tersebut bergerak. Oleh karena itu mobil bergerak atau

diam adalah relatif. Benda disebut bergerak jika kedudukan benda itu

mengalami perubahan terhadap acuannya. Suatu benda yang bergerak pada

lintasan lurus merupakan benda yang bergerak lurus atau benda dikatakan

bergerak lurus jika lintasan berupa garis lurus.

B. JARAK dan PERPINDAHAN

Ingatlah ketika anda pergi ke sekolah melewati jalan yang biasa anda

lewati. Tahukah Anda, berapa jauhkah jarak yang telah anda tempuh dari

rumah hingga kesekolah ? Berapakah perpindahan Anda ? ke mana arahnya ?

Mungkin jawaban akan berbeda-beda antara anda dan teman anda. Akan

tetapi, tahukah Anda maksud dari jarak dan perpindahan tersebut ?

Jarak dan perpindahan adalah besaran fisika yang saling berhubungan

dan keduanya memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang

berbeda. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan

besaran vector. Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan seseungguhnya

yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak. Perpindahan didefinisikan

sebagai perubahan kedudukan suatu benda.

C. KECEPATAN dan KELAJUAN

Ketika Anda mengendarai sebuah mobil, pernahkan Anda

memperhatikan jarum penunjuk pada speedometer ? Menunjukkan nilai apakah

yang tertera pada speedometer tersebut ? apakah kecepatan atau kelajuan ? Dua

besaran turunan ini sama jika dipandang dari segi satuan dan dimensi, tetapi

arti secara fisisnya berbeda. Tahukah Anda dimana letak perbedaan fisisnya ?

kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran

vektor. Nilai yang terbaca pada speedometer adalah nilai kelajuan sebuah

mobil karena yang terbaca hanya nilainya, sedangkan arahnya tidak

ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.

Kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh suatu benda

persatuan waktu. Konsep kecepatan serupa dengan konsep kelajuan, tetapi

berbeda karena kecepatan mencakup arah gerakan. Kecepatan didefinisikan

sebagai perpindahan persatuan waktu yang diperlukan benda tersebut untuk

berpindah.

Page 62: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

45

v

…..(1.1)

dengan :

v = kecepatan (m/s)

Δx = perubahan posisi/perpindahan (m)\

Δt = selang waktu (s)

Grafik hubungan antara posisi dengan waktu tempuh t pada GLB diberikan

dalam gambar 1.1

t (s)

Gambar 1.1

Hubungan posisi (x) dengan waktu (t) Hubungan antara kecepatan dengan

waktu untuk benda bergerak lurus beraturan seperti pada gambar dibawah ini :

V (m/s)

t (s)

Gambar 1.2 Hubungan v dengan t

1. Kecepatan Rata-rata

Suatu benda yang bergerak dalam selang waktu tertentu dan dalam

geraknya tidak pernah berhenti meskipun sesaat, biasanya benda tersebut

tidak selalu bergerak dengan kelajuan tetap. Bagaimana Anda dapat

mengetahui kelajuan suatu benda yang tidak selalu tetap tersebut ?

perhatikan gambar 1.3 :

B 20 km C

5 cm (Sekolah) 5 km

A D

Gambar 1.3 Kecepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat

Mifta berangkat kesekolah dari rumahnya (titik A) yang berjarak 20 km

dengan menggunakan sepeda motor. Saat melewati jalan lurus, Mifta

meningkatkan kelajuan sepeda motornya sampai kelajuan tertentu dan

Page 63: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

46

mempertahankannya. Ketika melewati tikungan (titik B dan C), Mifta

mengurangi kelajuan sepeda motornya dan kemudian meningkatkannya

kembali. Menjelang tiba di sekolah (titik D). Mifta memperlambat

kelajuannya sampai berhenti.

Pada perjalanan dari rumah ke sekolah, kelajuan Mifta pasti tidak selalu

tetap. Saat di jalan yang lurus kelajuannya besar dan saat ditikungan

kelajuannya berkurang. Berdasarkan ilustrasi tersebut, kelajuan rata-rata

didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh dengan

waktu untuk menempuhnya.

v =

… (1.3 )

Bagaimana dengan kecepatan rata-rata Mifta ? kecepatan rata-rata

adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya. Secara

matematis dapat ditulis sebagai berikut :

v =

… (1.4)

keterangan :

v = kecepatan rata-rata (m/s)

= posisi awal (m)

= posisi akhir (m)

= waktu awal (s)

= waktu akhir (s)

Page 64: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

47

2. Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat

2. Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat

Jika kita mengendarai sepeda motor ke sekolah yang jaraknya 10 km

dalam waktu 15 menit, maka kecepatan rata-rata kita mengendarai sepeda

motor adalah 10 km/0,25 jam = 40 km/jam. Kecepatan kita selama dalam

perjalanan ini kadang 60 km/jam tetapi pada saat yang lain kecepatan kita

hanya 20 km/jam bahkan jika lampu pengatur lalu lintas menyala merah kita

berhenti (artinya kecepatan kita adalah nol). Jadi kecepatan kita saat

mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi pada

saat mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi

pada saat itu disebut kecepatan sesaat, dan besar kecepatan sesaat ini sama

dengan laju sesaat.

Ketika sebuah mobil bergerak dengan kelajuan tertentu, Anda dapat

melihat besarnya kelajuan mobil tersebut pada speedometer. Kelajuan

sebuah mobil dalam kenyataannya tidak ada yang konstan, melainkan

berubah-ubah. Akan tetapi, Anda menentukan kelajuan sesaat merupakan

besaran skala, sedangkan kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Oleh,

karena itu kelajuan sesaat disebut juga sebagai nilai dari kecepatan sesaat.

Kelajuan atau kecepatan sesaat.

Contoh 1.1

Berdasarkan gambar 1.3 dan ilustrasi pada uraian diatas, tentukan kelajuan

rata-rata Mifta ?

Jawab :

Diketahui : 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 = 5 km

𝐵𝐶 = 20 km

t = 1 jam

karena pada gambar jarak yang ditempuh Mifta selama 1 jam adalah 20 km,

jadi 𝑥 = 0 km dan 𝑥 = 20 km

a. Kelajuan rata-rata Mifta

v = 𝑠

𝑡 =

𝐴𝐵 +𝐵𝐶+ 𝐶𝐷

𝑗𝑎𝑚 =

+ 0+

= 30 km/jam

b. Kecepatan rata-rata Mifta

v = 𝑥 − 𝑥1

𝑡 −𝑡1 =

0 0

0 = 20 km/jam =

0.000 m

3 00 s = 5,56 m/s

Page 65: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

48

berlaku untuk mendekati nilai nol. Umunya, konsep kelajuan dan

kecepatan sesaat digunakan pada kejadian yang membutuhkan waktu yang

sangat pendek. Misalnya, kelajuan yang tertera pada speedometer.

Kecepatan sesaat secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

v =

=

….. (1.5)

D. PERCEPATAN

Kalau kita mengendarai sepeda motor pada saat awal, mesin motor

dihidupkan tetapi sepeda motor masih belum bergerak. Pada saat sepeda motor

mulai bergerak maka kecepatannya makin lam makin besar. Hal ini berarti

telah terjadi perubahan kecepatan. Pada saat sepeda motor diam kecepatan nol,

baru kemudian kecepatan sepeda motor tersebut makin lama makin cepat.

Sepeda motor tersebut mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu

tertentu dengan kata lain, sepeda motor tersebut mengalami percepatan adalah

besaran vektor dan definisikan sebagai perubahan kecepatan dalam selang

waktu tertentu. Ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

α =

….(1.6)

a. Percepatan rata-rata

Percepatan dalam kehidupan sehari-hari, sulit menemukan benda atau

materi yang bergerak dengan kecepatan yang konstan. Sebuah benda yang

bergerak cenderung di percepat atau diperlambat gerakannya. Proses

mempercepat dan memperlambat ini adalah suatu gerakan perubahan

kecepatan dalam selang waktu tertentu atau disebut sebagai percepatan.

Percepatan merupakan besaran vektor, sedangkan nilainya adalah perlajuan

yang merupakan besaran scalar. Secara matematis, percepatan dan perlajuan

dapat dituliskan sebagai berikut :

….(1.7)

Keterangan :

Δv = perubahan kecepatan (m/s)

Δt = selang waktu (s)

= kecepatan awal benda (m/s)

= kecepatan akhir benda (m/s)

Page 66: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

49

b. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepata

b. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan pada saat

selang waktu yang singkat. Seperti halnya kecepatan sesaat, percepatan sesaat

terjadi dalam kejadiaan yang memiliki selang waktu yang sangat pendekatan

mendekati nol.

E. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

1. Pengertian Gerak Lurus Beraturan

Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dijumpai benda yang bergerak

beraturan, karena pada umumnya gerak dari sebuah benda diawali dengan

percepatan dan diakhiri dengan perlambatan. Hal ini terjadi karena ada

hambatan-hambatan sebagai contoh, hambatan yang terjadi dijalan raya,

disebabkan kendaraan yang tidak seimbang dengan luas jalan. Fenomena

tersebut beraturan merupakan contoh pendekatan gerak lurus beraturan

dapat diungkapkan, misalnya gerak kereta api dilintasan yang lurus.

Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa gerak lurus beraturan (GLB)

adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan

setiap saat tetap.

Hubungan antara nilai perpindahan (s) dan nilai kecepatan v

dinyatakan dengan persamaan.

s = v. t …. (1.9)

Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan.

Contoh 1.2

Kecepatan gerak sebuah mobil berubah dari 10 m/s menjadi 16 m/s dalam

selang waktu 3 sekon. Berapakah percepatan rata-rata mobil dalam selang

waktu tersebut ?

Penyelesaian :

Diketahui : 𝑣 = 10 m/s

𝑣 = 16 m/s

Δt = 3 s

Ditanya : α = … ?

Jawab ∶ α = 𝛥𝑣

𝛥𝑡 =

𝑣 𝑣1

𝛥𝑡

0

3 = 2 𝑚 𝑠

Page 67: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

50

(s)

Gambar 1.4 Grafik kecepatan terhadap waktu

Jika pada gerak lurus berubah beraturan dibuatkan grafik hubungan

kecepatan terhadap waktu (v - t) maka jarak tempuh benda dapat dinyatakan

sebagai luas bawah grafik kecepatan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.4

F. Gerak Lurus Berubah Beraturan

1. Definisi dan Perumusan GLBB

a. Sifat-sifat gerak GLBB

Dalam kehidupan sehar-hari banyak dijumpai beberapa contoh

gerak lurus berubah beraturan, salah satu contohnya dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 1.5 contoh GLBB

Roller coaster merupakan salah satu contoh dari GLBB. Selama

bergerak keatas maka roller coaster mengalami perlambatan secara

beraturan menurut selang waktu tertentu, sehingga pada titik tertinggi

besar kecepatannya menjadi nol.

Jadi gerak lurus berubaha beraturan adalah gerak dengan lintasan

lurus dan percepatan tetap contoh lainnya adalah gerak pesawat saat akan

take of maupun saat landing.

Page 68: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

51

Dari contoh pengertian diatas dapatkah kalian menjelaskan sifat-

sifat gerak GLBB ? kalian pasti mengingat lintasannya yaitu harus lurus.

Kemudian kecepatannya berubah secara beraturan, berarti pada gerak ini

memiliki percepatan.

b. Kecepatan sesaat

Bagaimana hubungan percepatan benda α dengan kecepatan

sesaat benda v ? Tentu kalian sudah mengerti bahwa hubungan ini dapat

dirumuskan secara matematis. Melalui grafik α-t, perubahan kecepatan

benda dapat menyatakan luas kurva, jika kecepatan awal benda 0 maka

kecepatan benda saat t memenuhi:

v = 0+ Δv

v = 0 { daerah terasir bagaian c)

v = 0 + αt

Jadi hubungan v dan α gerak GLBB memenuhi persamaan berikut :

v = 0 + αt

Keterangan :

v = kecepatan sesaat (m/s)

0 = kecepatan awal (m/s)

α = percepatan (m )

t = selang waktu (s)

Contoh 1. 4 :

Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/ .

Berapakah kecepatan mobil setelah bergerak selama 6 sekon ?

penyelesain:

D:ik 0 = 0

α = 8 m/

t = 6 s

NOTE

GLBB dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. GLBB dipercepat dengan tanda positif

b. GLBB diperlambat dengan tanda negatif, di sebut

perlambatan.

Page 69: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

52

Dit : = 0 + αt = 0 + 8 m/ . 6 s = 48 m/s.

c. Jarak tempuh

Grafik kecepatan dan persamaannya telah kalian pelajaran di sub bab ini.

Tentu kalian bisa mengembangkannya untuk menentukannya hubungan jarak

tempuh benda dengan kecepatan dan percepatan pada gerak GLBB. Jika

diketahui grafik v-t maka jarak tempuh benda dapat ditentukan dari luas yang

dibatasi oleh kurvanya. Coba kalian ingat kembali persamaan1.11. Jika benda

awal di titik acuan maka jarak benda setelah t detik memenuhi :

s =

( jumlah sisi sejajar). Tinggi

s =

( 0 + v) t

subtitusikan nilai v dari persamaan dapat diperoleh :

s =

( 0 + 0 ) t

= 0 +

Jadi jarak tempuh benda pada saat t detik memenuhi persamaan berikut :

s = 0 +

….(1.12)

Keterangan :

s = jarak tempuh (m)

0 = kecepatan awal (m/s)

= percepatan (m )

t = selang waktu (s)

Dari persamaan ini dapat ditentukan waktu t memenuhi persamaan berikut.

t =

…. (1.13)

Nilai t ini dapat kalian subtitusikan pada persamaan (1.12). Perhatikan

subtitusikan berikut :

s = 0 +

s = 0

) +

(

s =

+

+

s =

-

2 s = 0

Page 70: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

53

Dari persamaan diatas diperoleh hubungan S, v dan pada gerak GLBB

seperti persamaan dibawah.

0 + 2 s

…. (1.14)

Contoh 1.5 :

Sebuah truk bergerak dari keadaan diam, kemudian direm sehingga

kelajuannya berkurang secara beraturan dari 54 km/jam menjadi sepanjang

lintasan 50 m.

a. Hitunglah percepatan truk

b. Berapa jauh truk bergerak sampai berhenti sejak pengereman

Jawab :

Dik : = 18 km/jam = 5 m/s

0 = 54 km/jam = 15 m/s

s = 50 m

Dit : a dan s

Penyelesaian :

2 s = - 0

=

a. =

0

=

00

= 00

00

= - 2m/

2 s = - 0

s =

b. = 0

s =

→ s = 56,25 m

Page 71: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

54

G. Gerak Vertikal

Gerak vertikal dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Gerak Vertikal Ke atas

Gerak vertikal keatas adalah gerak yang termasuk dalam gerak lurus

berubah beraturan dan mempunyai kecepatan awal. Banyak contoh dalam

kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan gerak ini. Misalnya,

melemparkan bola kasti kearah atas ataupun memerhatikan gerakan air

mancur taman.

Gerak tersebut mempunyai kecepatan awal gerak, karena dipengaruhi

oleh medan gravitasi bumi (percepatan gravitasi bumi) maka terlihat bahwa

kecepatan tersebut semakin lama semakin berkurang. Benda yang

dilemparkan keatas, seolah-olah berhenti pada titik maksimumnya. Sebelum

kembali bergerak ke bawah. Pada titik tertinggi tersebut bendanya berhenti

(diam sejenak) karena benda diam sejenak maka kecepatannya menjadi 0

atau = 0

Persamaan-persamaan untuk gerak vertikal keatas adalah :

h = ( +

h = 0t -

ɡ ….(1.17)

Keterangan :

v = kecepatan sesaat (m/s)

0 = kecepatan awal (m/s)

t = selang waktu (s)

ɡ = percepatan gravitasi (m )

h = ketinggian suatu benda (m)

2. Gerak vertikal ke Bawah ( ҂ 0)

Gerak vertikal kebawah hampir sama dengan gerak vertikal keatas.

Perbedaannya yaitu pada gerak vertikal ke bawah, benda hanya bergerak

pada satu arah. Jadi setelah diberi kecepatan awal dari ketinggian tertentu,

benda tersebut bergerak dengan arah ke bawah menuju permukaan bumi.

Pada gerak vertikal ke atas, setelah diberi kecepatan awal, benda

bergerak ke atas sampai mencapai ketinggian maksimum. Setelah itu benda

bergerak kembali ke permukaan bumi. Dinamakan gerak vertikal ke atas

karena benda bergerak dengan arah ke atas alias menjauhi permukaan bumi.

Persoalannya, benda tersebut tidak mungkin tetap berada diudara karena

gravitasi bumi akan menariknya kembali. Dengan demikian, pada kasus

gerak vertikal ke atas, kita tidak hanya menganalisis gerakan ke atas, tetapi

Page 72: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

55

juga ketika benda bergerak kembali ke permukaan bumi ini yang membuat

gerak vertikal ke atas sedikit berbeda.

Gerak vertikal ke bawah adalah gerak lurus berubah beraturan yang

mempunyai kecepatan awal. Contonhya dalam kehidupan sehar-hari

misalnya, melemparkan sebuah benda dari gedung bertingkat. Benda akan

memiliki kecepatan awal dari hasil lemparan tersebut. Persamaan gerak

vertikal kebawaha :

h = ( +

atau h = h = 0t -

ɡ …. (1.18)

Keterangan :

v = kecepatan sesaat (m/s)

0 = kecepatan awal (m/s

t = selang waktu (s)

ɡ = percepatan gravitasi

h = ketinggian suatu benda (m)

3. Gerak Jatuh Bebas ( = 0)

Ketika buah kelapa tua jatuh dari pohonnya dari tangkainya dapatlah

kita anggap kelapa mengalami gerak jatuh bebas. Kelapa jatuh bebas karena

ia lepas dari tangkainya dari keadaan diam ( 0 = 0) dan ditarik kebawah

oleh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada kelapa. Jika selama jatuhnya

hambatan udara diabaikan, selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa

mengalami percepatan tetap, disebut percepatan garvitasi ɡ.

Gerak jatuh bebas didefinisikan sebagai gerak jatuh benda dengan

sendirinya mulai dari keadaan diam ( 0 = 0) dan selama bergerak jatuhnya

hambatan udara diabaikan, sehingga benda hanya mengalami percepatan ke

bawah yang tetap, yaitu percepatan gravitasi. Karena dalam gerak jatuh

bebas, percepatan benda tetap, maka gerak jatuh bebas termasuk suatu

GLBB.

Di bumi percepatan gravitasi bernilai kira-kira 9,80 m/ .

Sesungguhnya, nilai ɡ dipermukaan bumi berkisar 9,832 m/ . (paling kecil)

disekitar kutub. Mengapa percepatan gravitasi dikutub lebih besar dari pada

di khatulistiwa. Untuk mempermudah perhitungan dalam soal ɡ sering

dibulatkan menjadi ɡ = 10 m/ . Karena itu jika tidak dituliskan tetapi

diperlukan dalam soal maka ɡ yang diambil adalah 10 m/ . Persamaan-

persamaan untuk gerak jatuh bebas yaitu :

h =

…. (1.19)

= 2 …. (1.20)

Contoh 1.6 :

Page 73: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

56

1. Sebuah bola dilempar keatas dan mencapai titik tertinggi 10 meter berapa

kecepatan awalnya ? ɡ = 10 m/

= 0 - 2ɡh

0 = 0 – 2 (10 m/ ) (10 m)

0 = 200

0 = 14,14 m/s

2. Misalnya anda memanjat pohon mangga untuk memetik buah mangga.

Setelah dipetik, buah mangga anda lempar ke bawah dari ketinggian 10

meter, dengan kecepatan awal 5 m/s. berapa kecepatan buah mangga

ketika menyetuh tanah ? g = 10 m/ .

Karena diketahui h, vo dan g, maka kita menggunakan persamaan.

= 0 + 2ɡh

= ( 5 m/ + 2 (10 m/ ) (10 m)

= 25 + 200

= 15 m/s

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Satya Palupi, Karyono, Suharyanto. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas

X. Jakarta : Rineka Cipta.

Dewanto Harjuno Wibowo, Nurul Fitrianingrum, Widha Sunarno. 2013. Analisis

Miskonsepsi Gerak Melingkar pada Buku Sekolah elekrtonik (BSE)

Fisika SMA kelas X Semester 1. Jurnal Pendidikan Fisika. Surakarta.

Universitas Sebelas Maret. Vol 1.

Page 74: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

57

A.3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 1)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Hari/Tanggal :

Alokasi Waktu :

Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan

konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan

(tetap) berikut makna fisisnya.

4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat

gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan

gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan percobaan/eksperimen peserta didik diharapkan :

a. Mampu menentukan besar jarak dan perpindahan

b. Mampu menentukan besar kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata

dari suatu gerak benda.

NAMA KELOMPOK

:

1.

2.

3.

4.

Page 75: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

58

A. Alat dan Bahan

1. Mistar/Meteran

2. Stopwatch

3. Penanda posisi

4. Kertas grafik

B. Prosedur Kerja

1. Ukurlah lebar suatu ruangan buat garis lurus pada lebar ruangan yang

anda telah ukur.

2. Membuat 3 titik yaitu O,P,Q

3. Menyiapkan 3 orang teman sebagai objek yang akan bergerak dengan

kecepatan yang berbeda.

4. Orang pertama berjalan dari suatu tepi ruangan (O) ke tengah ruangan

(P), kemudian terus kembali ke tepi yang lain (Q) dan kembali ke

tengah ruangan (P) seperti pada gambar dibawah ini.

5. Catat wakrtu yang dibutuhkan orang pertama untuk berjalan dari O ke

P, dari O ke P ke Q, dan dari O ke P ke Q ke P

6. Ulangi kegiatan 5 dan 6 dengan orang yang berbeda sebanyak 2 orang

C. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan 1.1 hasil pengukuran jarak, perpindahan dan

waktu tempuh.

N

o

Lintasan Jarak (m) Perpindahan

(m)

Waktu

Tempuh (s)

1.

Orang pertama

(berjalan lambat)

O ke P O ke P ke Q

O ke P ke Q ke P

Orang kedua

(berjalan sedang)

O P Q

Page 76: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

59

2

.

O ke P O ke P ke Q

O ke P ke Q ke P

3

.

Orang ketiga

(berjalan cepat)

O ke P O ke P ke Q

O ke P ke Q ke P

D. Analisis

1. Tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata perjalanan orang I,

II, dan III.

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

2. Gambar grafik hubungan posisi terhadap waktu dari perjalanan orang I,

II, dan III.

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

E. Kesimpulan

…….......................................................................................................

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Page 77: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

60

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 2)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Hari/Tanggal :

Alokasi Waktu :

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan

konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)

berikut makna fisisnya.

4.5 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat

gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan

gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan percobaan/eksperimen peserta didik diharapkan dapat

mengetahui gerak lurus beraturan pada mobil-mobilan.

A. Alat dan Bahan

1. Mobil-mobilan

2. Stopwatch

3. Papan halus/lantai kelas

4. Mistar/meteran

5. Penanda posisi/spidol

NAMA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 78: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

61

B. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengukur lantai sampai 120 cm. Kemudian memberi tanda berupa

3. garis pada jarak 30 cm, 60 cm, 90 cm, dan 120 cm

4. Menghidupkan tombol “ON” pada mobil-mobilan, kemudian

meletakkan monil-mobilan pada garis 0 (start). Setelah itu, memencet

stopwatch pada HP setiap melintasi garis 30 cm, 60 cm, 90 cm, dan 120

cm.

5. Mencatat penunjukan waktu pada stopwatch ke dalam tabel

pengamatan.

C. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan

No Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan (m/s)

1

.

2

.

3

.

4

.

D. Analisis

……………………………………………………………………

.…………………………………………………………………….

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

E. Gambar Grafik Hubungan Antara Jarak (s) dan Waktu (s)

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

F. Kesimpulan

..........................................................................................................

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 79: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

62

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 3)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Hari/Tanggal :

Alokasi Waktu :

Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan

konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)

berikut makna fisisnya.

4.6 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat

gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan

gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.

Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu

menyelidiki hubungan antara tinggi suatu benda dengan waktu pada gerak

jatuh bebas pada gerak jatuh bebas.

A. Alat dan Bahan

1. Kelereng

2. Meteran

3. Stopwatch

NAMA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

6

Page 80: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

63

B. Posedur Kerja

1. Menentukan ketinggian untuk dilalui benda jatuh bebas 30 cm, 60 cm,

90 cm, 120 cm, dan 150 cm.

2. Menjatuhkan kelereng sambil menekan stopwatch tersebut dari

ketinggian yang berbeda-beda 30 cm, 60 cm, 90 cm, 120 cm, dan 150

cm.

3. Mencatat hasil penunjukan stopwatch

C. Hasil Pengamatan

Catatan percepatan gravitasi 9,8 m/ atau 10 m/

Tabel Pengamatan

No Beban Tinggi

(m)

Waktu (s) Kecepatan Akhir

(m/ )

1

.

2

.

3

.

4

.

5

.

D. Analisis

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

E. Kesimpulan

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 81: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

64

LAMPIRAN B

B.1 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

B.2 INSTRUMEN PENELITIAN YANG VALID

Page 82: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

65

B.1 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

Kompetensi Dasar Soal

Kunci

Jawaban

Aspek Pemahaman Konsep

Fisika

C

1

C

2

C

3

C

4

3.4Menganalisis besaran

besaran fisika pada gerak

dengan kecepatan dan

percepatan konstan.

4.4Menyajikan data dan

grafik hasil percobaan

untuk menyelidiki sifat

gerak benda yang

bergerak lurus dengan

kecepatan konstan dan

gerak lurus dengan

1. Panjang seluruh lintasan yang ditempuh

disebut sebagai …

a. Jarak

b. Gerak

c. Perpindahan

d. Arah

e. Posisi

2. Alat yang digunakan untuk mengukur

kelajuan benda disebut …

a. Voltmeter

b. Hydrometer

c. Speedometer

d. Amperemeter

e. Thermometer

A

C

Page 83: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

66

percepatan konstan. 3. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai

jarak dan perpindahan …

a. Jarak merupakan besaran skalar,

perpindahan merupakan besaran vektor

b. Jarak merupakan besaran vektor,

perpindahan meruapakan besaran skalar

c. Jarak dan perpindahan merupakan besaran

vektor

d. Jarak dan perpindahan merupakan besaran

skalar

e. Jarak dan perpindahan memiliki arah dan

nilai

A √

4.Jika suatu benda bergerak, maka …

a. Kedudukan benda dan titik acuan tidak

berubah

b. Kedudukan benda tetap terhadap titik acuan

c. Kedudukan benda dan titik acuan

d. Kedudukan benda berubah terhadap titik

acuan

e. Kedudukan benda dan titik acuan berubah

D √

Page 84: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

67

5. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai

kecepatan dan kelajuan adalah

a. Kecepatan merupakan besaran skalar,

kelajuan merupakan besaran vektor

b. Kecepatan merupakan besaran vektor,

kelajuan merupakan besaran skalar

c. Kelajuan dan kecepatan merupakan

besaran vektor

d. Kelajuan dan kecepatan merupakan bsaran

skalar

e. Kelajuan dan kecepatan memiliki arah dan

nilai

B √

6. Pertanyaan yang benar mengenai gerak lurus

beraturan adalah …

a. Kecepatannya semakin bertambah

b. Percepatannya konstan

c. Kecepatannya tetap

d. Percepatannya semakin bertambah

e. Percepatannya tetap

7. Benda yang bergerak jatuh bebas memiliki …

(1) Kecepatan awal nol

(2) Percepatan tetap

(3) Geraknya dipercepat beraturan

(4) Kecepatannya tergantung pada masa

benda Yang benar adalah pernyataan …

C

D

Page 85: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

68

a. 4 saja

b. 2 dan 4

c. 1 dan 3

d. 1, 2, dan 3

e. Semuanya benar

8. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut :

(1) Bola dilempar vertikal keatas

(2) Bola bergerak menuruni bidang miring

(3) Bola digelindingkan diatas permukaan

tanah yang datar

(4) Bola diajtuhkan dari atas menara

Contoh gerak lurus berubah beraturan yang

dipercepat adalah …

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1 dan 4

9. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus

terhadap waktu (t) seperti diperlihatkan pada

grafik v-t, jarak yang ditempuh benda dalam

waktu 10 s adalah …

D

Page 86: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

69

a. 10 m

b. 20 m

c. 30 m

d. 40 m

e. 50 m

10. Perhatikan ciri-ciri gerak berikut !

(1) Lintasan gerak berupa garis lurus

(2) Percepatan geraknya nol

(3) Percepatan geraknya stabil

(4) Kecepatan gerak konstan

Pertanyaan yang merupakan ciri-ciri GLB

ditunjukkan oleh nomor …

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 4

c. 2, 3, dan 4

d. 1. 2, dan 4

e. 1, 2, 3, dan 4

E

Page 87: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

70

11. Jika v adalah kecepatan, s adalah jarak yang

ditempuh dan t adalah waktu tempuh, maka

hubungan antara ketiga besaran dapat

dirumuskan …

a. v =

b. v =

c. s =

d. s =

e. t =

12. Perubahan kedudukan benda yang hanya

ditentukan nilainya tersebut …

a. Jarak

b. Kelajuan

c. Kecepatan

d. Perpindahan

e. Kelajuan

D

Page 88: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

71

13. Pernyataan berikut ini menggambarkan

definisi gerak secara lengkap menurut fisika,

kecuali …

a. Dian berlari karena dikejar anjing

b. Bus itu baru saja meninggalkan stasiun

c. Para pelari mulai dari garis start

d. Kami berjalan meninggalkan kantin

e. Tuti berjalan kaki dari rumah kesekolah

14. Berikut ini yang termasuk GLBB dipercepat

adalah …

a. Batu yang dilempar vertikal keatas

b. Bola yang menggelinding turun pada

bidang miring licin

c. Mobil yang sedang direm hingga

berhenti

d. Mobil yang sedang berputar

e. Semua benar

A

B

15. Tabel dibawah ini merupakan tabel sebuah

kereta dengan t menyatakan waktu dalam

sekon dan v menyatakan kecepatan dalam

m/s …

C √

Page 89: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

72

T 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

v 0 2 4 6 8

4 0 4 -4

Perpindahan kereta selama 10 sekon adalah

a. 24 m

b. 30 m

c. 32 m

d. 38 m

e. 40 m

16. Benda jatuh bebas adalah benda yang

memiliki :

(1) Kecepatan awal nol

(2) Percepatan sama dengan percepatan

gravitasi

(3) Arah percepatan kepusat bumi

(4) Waktu tempuh yang kecil saat

ketinggiannya besar.

Pernyataan diatas yang benar adalah

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

D √

Page 90: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

73

c. 1, 3, dan 4

d. 2, 3, dan 4

e. 2 dan 4

17. Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke

atas dengan kecepatan awal ( 0) 20 m/s.

ketinggian maksimum bola adalah (g) 10

m/ …

a. 10 m

b. 20 m

c. 40 m

d. 80 m

e. 100 m

B

18. Pada waktu bersamaan dua bola dilempar

Ke atas, masing-masing dengan kelajuan

= 10 m/s (Bola A) dan = 20 m/s (Bola

B). jarak antara kedua bola pada saat bola A

mencapai titik tertinggi adalah …

a. 30 m

b. 25 m

c. 20 m

d. 10 m

e. 15 m

D √

19. Benda A dan B ditembakan vertikal ke atas

secara bersamaan dengan kecepatan masing- D √

Page 91: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

74

masing 20 m/s dan 30 m/s, maka

perbandingan tinggi maksimum benda A dan

B adalah …

a. 2 : 3

b. 3 : 2

c. 1 : 1

d. 4 : 9

e. 9 : 4

20. Terdapat dua buah bola yang berjarak 100

m. Bola pertama bergerak jatuh bebas dan

pada saat bersamaan bola kedua

dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal

40 m/s. jarak kedua bola setelah 2 sekon

adalah …

a. 10 m

b. 20 m

c. 40 m

d. 60 m

e. 80 m

B √

21. Perhatikan grafik berikut ini !

v (m/s)

25

t(s)

0 2 4 6 8 10

D

Page 92: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

75

Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s

adalah …

a. 25 m

b. 50 m

c. 100 m

d. 250 m

e. 500 m

22. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6

km, bergerak berlawanan arah. Kecepatan

setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk

kereta api A dan 40 km/jam untuk kereta

api B. kapan dan dimanakah kedua kereta

api tersebut berpapasan ?

a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A

b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta B

c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A

d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B

e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A

C √

23. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60

km/jam. Satu jam kemudian mobil B mulai

berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam

E

Page 93: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

76

mengikuti mobil A. Selang berapa lama

mobil B akan mendahului mobil A …

a. 30 menit

b. 45 menit

c. 60 menit

d. 90 menit

e. 120 menit

24. Sebuah benda bergerak lurus beraturan

dalam waktu 10 sekon dan menempuh jarak

80 meter, kecepatan benda tersebut adalah

a. 4 m/s

b. 6 m/s

c. 8 m/s

d. 10 m/s

e. 12 m/s

C

25. Waktu yang diperlukan sebuah mobil yang

bergerak dengan percepatan 2 m/ , untuk

menjadi 30 m/s adalah …

a. 10 s

b. 20 s

c. 30 s

E √

Page 94: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

77

d. 40 s

e. 50 s

26. Perhatikan grafik gerak suatu benda berikut

ini !

v (m/s)

12

4

Besar percepatan benda adalah …

a. 0, 4 m/

b. 0, 8 m/

c. 1, 2 m/

d. 1, 6 m/

e. 2, 4 m/

A √

27. Dua buah benda A dan B bergerak dengan

grafik seperti berikut !

v (m/s)

20 A

B

t (s)

D √

Page 95: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

78

10

Jika keduanya bergerak lurus dari titik yang

sama maka kedua benda tersebut akan

bertemu setelah …

a. 5 s

b. 10 s

c. 15 s

d. 20 s

e. 25 s

28. Budi berjalan ke barat sejauh 50 meter lalu

berbalik ke arah timur sejauh 10 meter.

Jarak dan perpindahan yang ditempuh budi

adalah …

a. 60 m dan 40 m

b. 60 m dan 60 m

c. 40 m dan 40 m

d. 50 m dan 10 m

e. 10 m dan 50 m

E √

29. Nyatakan vektor berikut dalam persamaan

vektor satuan

Page 96: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

79

a. 5 i + 2 j

b. 2 i + 2 j

c. 3 i + 2 j

d. 2 i + 5 j

e. 5 i + 3 j

30. Sebuah materi bergerak pada bidang datar

dengan lintasan sembarang dari titik A (3,5)

ke titik B (5,1), tentukan besarnya

Perpindahan …

a. √

b. √

c. √

d. √

e. √

E

D

Page 97: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

80

B.2 INSTRUMEN PENELITIAN YANG VALID

Sekolah : SMA Negeri 3 Dompu

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Materi : Kinematika Gerak Lurus dan Analisis Vektor pada Gerak

Waktu : 135 Menit

1. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan benda disebut …

a. Voltmeter

b. Hydrometer

c. Speedometer

d. Amperemeter

e. Thermometer

2. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai jarak dan perpindahan …

a. Jarak merupakan besaran skalar, perpindahan merupakan besaran vector

b. Jarak merupakan besaran vektor, perpindahan meruapakan besaran scalar

c. Jarak dan perpindahan merupakan besaran vector

d. Jarak dan perpindahan merupakan besaran skalar

e. Jarak dan perpindahan memiliki arah dan nilai

3. Jika suatu benda bergerak, maka …

a. Kedudukan benda dan titik acuan tidak berubah

b. Kedudukan benda tetap terhadap titik acuan

c. Kedudukan benda dan titik acuan

d. Kedudukan benda berubah terhadap titik acuan

e. Kedudukan benda dan titik acuan berubah

4. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai kecepatan dan kelajuan adalah …

a. Kecepatan merupakan besaran skalar, kelajuan merupakan besaran vector

b. Kecepatan merupakan besaran vektor, kelajuan merupakan besaran scalar

c. Kelajuan dan kecepatan merupakan besaran vector

d. Kelajuan dan kecepatan merupakan bsaran scalar

e. Kelajuan dan kecepatan memiliki arah dan nilai

5. Pertanyaan yang benar mengenai gerak lurus beraturan adalah …

a. Kecepatannya semakin bertambah

b. Percepatannya konstan

c. Kecepatannya tetap

d. Percepatannya semakin bertambah

e. Percepatannya tetap

Page 98: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

81

6. Benda yang bergerak jatuh bebas memiliki …

(1) Kecepatan awal nol

(2) Percepatan tetap

(3) Geraknya dipercepat beraturan

(4) Kecepatannya tergantung pada masa benda Yang benar adalah pernyataan

a. 4 saja

b. 2 dan 4

c. 1 dan 3

d. 1, 2, dan 3

e. Semuanya benar

7. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut :

(1) Bola dilempar vertikal keatas

(2) Bola bergerak menuruni bidang miring

(3) Bola digelindingkan diatas permukaan tanah yang datar

(4) Bola diajtuhkan dari atas menara Contoh gerak lurus berubah beraturan yang

dipercepat adalah …

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1 dan 4

8. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus terhadap waktu (t) seperti

diperlihatkan pada grafik v-t, jarak yang ditempuh benda dalam waktu 10 s

adalah …

a. 10 m

b. 20 m

c. 30 m

d. 40 m

e. 50 m

Page 99: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

82

9. Jika v adalah kecepatan, s adalah jarak yang ditempuh dan t adalah waktu

tempuh, maka hubungan antara ketiga besaran dapat dirumuskan …

a. v =

b. v =

c. s =

d. s =

e. t =

10. Perubahan kedudukan benda yang hanya ditentukan nilainya tersebut …

a. Jarak

b. Kelajuan

c. Kecepatan\

d. Perpindahan

e. Kelajuan

11. Pernyataan berikut ini menggambarkan definisi gerak secara lengkap menurut

fisika, kecuali …

a. Dian, berlari karena dikejar anjing

b. Bus itu baru saja meninggalkan stasiun

c. Para petani mulai dari garis start

d. Kami berjalan meninggalkan kantin

e. Tuti berjalan kaki dari rumah kesekolah

12. Berikut ini yang termasuk GLBB dipercepat adalah …

a. Batu yang dilempar vertikal keatas

b. Bola yang menggelinding turun pada bidang miring licin

c. Mobil yang sedang direm hingga berhenti

d. Mobil yang sedang berputar

e. Semua benar

13. Tabel dibawah ini merupakan tabel sebuah kereta dengan t menyatakan waktu

dalam sekon dan v menyatakan kecepatan dalam m/s …

T 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V 0 2 4 6 8

4 0 4 -4

Perpindahan kereta selama 10 sekon adalah …

a. 24 m

b. 30 m

c. 32 m

d. 38 m

e. 40 m

Page 100: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

83

14. Benda jatuh bebas adalah benda yang

memiliki :

(1) Kecepatan awal nol

(2) Percepatan sama dengan percepatan gravitasi

(3) Arah percepatan kepusat bumi

(4) Waktu tempuh yang kecil saat ketinggiannya besar.

Pernyataan diatas yang benar adalah

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 1, 3, dan 4

d. 2, 3, dan 4

e. 2 dan 4

15. Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke atas dengan kecepatan awal ( 0)

20 m/s. ketinggian maksimum bola adalah (g) 10 m/ …

a. 10 m

b. 20 m

c. 40 m

d. 80 m

e. 100 m

16. Pada waktu bersamaan dua bola dilempar

Ke atas, masing-masing dengan kelajuan = 10 m/s (Bola A) dan = 20

m/s (Bola B). jarak antara kedua bola pada saat bola A mencapai titik tertinggi

adalah …

a. 30 m

b. 25 m

c. 20 m

d. 10 m

e. 15 m

17. Benda A dan B ditembakan vertikal ke atas secara bersamaan dengan

kecepatan masing-masing 20 m/s dan 30 m/s, maka perbandingan tinggi

maksimum benda A dan B adalah …

a. 2 : 3

b. 3 : 2

c. 1 : 1

d. 4 : 9

e. 9 : 4

Page 101: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

84

18. Terdapat dua buah bola yang berjarak 100 m. Bola pertama bergerak jatuh

bebas dan pada saat bersamaan bola kedua dilemparkan ke atas dengan

kecepatan awal 40 m/s. jarak kedua bola setelah 2 sekon adalah …

a. 10 m

b. 20 m

c. 40 m

d. 60 m

e. 80 m

19. Perhatikan grafik berikut ini !

v (m/s)

25

t (s)

0 2 4 6 8 10

Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s adalah …

a. 25 m

b. 50 m

c. 100 m

d. 250 m

e. 500 m

20. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.

Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40

km/jam untuk kereta api B. kapan dan dimanakah kedua kereta api tersebut

berpapasan ?

a. 2, 6 menit, 2,4 km dari kereta A

b. 2,6 menit , 2,4 km dari kereta B

c. 3, 6 menit, 3,6 km dari kereta A

d. 3, 6 menit, 3,6 km dari kereta B

e. 3, 6 menit, 2,4 km dari kereta A

21. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian mobil

B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A.

Selang berapa lama mobil B akan mendahului mobil A …

a. 30 menit

b. 45 menit

c. 60 menit

d. 90 menit

e. 120 menit

Page 102: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

85

22. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh

jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah …

a. 4 m/s

b. 6 m/s

c. 8 m/s

d. 10 m/s

e. 12 m/s

23. Dua buah benda A dan B bergerak dengan grafik seperti berikut !

v (m/s)

20 A

B

t (s)

10

Jika keduanya bergerak lurus dari titik yang sama maka kedua benda tersebut

akan bertemu setelah …

a. 5 s

b. 10 s

c. 15 s

d. 20 s

e. 25 s

24. Nyatakan vektor berikut dalam persamaan vektor satuan

a. 5 i + 2 j

b. 2 i + 2 j

c. 3 i + 2 j\

d. 2 i + 5 j

e. 5 i + 3 j

25. Sebuah materi bergerak pada bidang datar dengan lintasan sembarang dari

titik A (3,5) ke titik B (5,1), tentukan besarnya

Perpindahan …

a. √

b. √

c. √

d. √

e. √

Page 103: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

86

KUNCI JAWABAN

1. C 11. A 21. E

2. A 12. B 22. C

3. D 13. C 23. E

4. B 14. D 24. A

5. C 15. B 25. D

6. D 16. D

7. D 17. D

8. E 18. B

9. A 19. D

10. D 20. C

Page 104: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

87

LAMPIRAN C

C.1 SKOR DAN NILAI PRETEST DAN

POSTTEST

Page 105: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

88

C.1 SKOR DAN NILAI PRETEST DAN POSTTEST

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor yang

diperoleh dikonversi dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus :

N =

Tabel 1.Skor dan nilai peserta didik pada pretest dan posttest

NO NAMA FRE TEST POST TEST

Skor Nilai Skor Nilai

1 Ade irawan 10 33 20 67

2 Ajarun 9 30 22 73

3 Darman 9 30 21 70

4 Hairunisa 13 43 23 77

5 Icha Puspita Ayu 9 30 20 67

6 Imansyah Putra 18 60 25 87

7 Ikbar 8 27 19 63

8 Jainab 8 27 18 60

9 Lilis Iryani 10 33 21 70

10 Lasti Komalasari 9 30 20 67

11 M. Agus 14 47 25 83

12 M. Abin 10 33 22 73

13 Muhamad Fitra 7 23 20 67

14 Nila Rosa 15 50 24 80

15 Nurwahdaniah 17 57 21 70

16 Rira 7 23 19 63

17 Sakinah 21 70 25 87

18 Sirozul Nurul Huda 12 40 25 83

19 Triyati Puspitasari 12 40 25 87

20 WindaNuru Khotimah 10 33 23 77

21 Saifulah 7 23 19 63

22 Roni Suryadin 7 23 20 67

Page 106: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

89

LAMPIRAN D

D.1 VALIDITAS ITEM

D.2 ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

D.3 ANALISIS DESKRIPTIF

D.4 ANALISIS INFERENSIAL (UJI N-GAIN)

Page 107: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

90

D. 1 VALIDITAS ITEM

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

A1 1 0 1 1 0 0 0

A2 0 1 1 0 1 1 0

A3 0 1 0 0 1 1 1

A4 0 1 0 0 0 0 1

A5 1 0 0 0 0 0 1

A6 0 0 0 1 0 0 1

A7 0 0 1 1 1 0 0

A8 0 0 1 1 1 1 1

A9 0 0 1 1 1 1 0

A10

0

0

0

0

1

1

0

0

1

1

1

1

0

0

A10 0 0 1 0 1 1 0

A12 0 0 0 1 0 0 1

A13 0 1 1 1 0 1 1

A14 0 1 1 1 1 1 1

A15 0 1 1 1 1 1 1

A16 1 1 0 1 1 1 0

A17 0 1 1 0 1 0 0

A18 0 1 1 1 1 1 0

A19 0 1 1 1 1 1 1

A20 0 1 0 1 0 0 1

A21 1 0 0 1 0 0 1

A22 0 0 0 0 0 0 0

A23 0 0 0 1 0 0 0

Page 108: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

91

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

A24 0 1 0 0 0 0 0

A25 0 1 1 1 1 1 1

A26 0 1 1 1 1 1 1

A27 0 1 0 0 0 0 1

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 0 0 0 1 0

A30 1 1 1 1 1 1 1

5 16 16 19 16 16 16

Validitas

P 0,167 0,533 0,533 0,633 0,533 0,533 0,533

Q 0,833 0,467 0,467 0,367 0,467 0,467 0,467

Mp 18,000 18,688 18,750 17,684 18,250 18,125 18,563

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915

pbi 0,151 0,486 0,497 0,374 0,407 0,384 0,463

Status Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Reliabilitas

N 30

30 30 30 30 30 30

Variansi 24,764

24.764

24.764

24.764

24.764

24.764

24.764

p*q 0.116 0.249 0.249 0.249 0.249 0.246 0.249

KR-20 0.829

Page 109: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

92

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

8 9 10 11 12 13 14

A1 1 1 1 1 0 1 0

A2 1 1 1 0 1 1 1

A3 1 0 1 0 1 0 1

A4 1 0 1 1 1 0 1

A5 0 0 1 1 1 1 1

A6 0 1 0 1 1 1 1

A7 0 1 0 1 1 1 0

A8 0 1 0 0 0 0 0

A9 0 1 0 0 0 0 0

A10 1 0 1 0 0 0 0

A11 1 0 1 1 0 1 0

A12 0 0 1 1 0 1 1

A13 0 1 1 1 1 1 1

A14 1 1 1 0 1 1 1

A15 1 1 1 0 1 0 1

A16 1 0 0 0 1 0 1

A17 1 0 0 1 0 1 0

A18 1 1 0 1 1 1 0

A19 0 1 0 1 0 1 0

A20 0 0 0 0 1 1 0

A21 0 0 0 0 1 0 1

A22 1 0 1 0 1 0 1

A23 1 1 1 0 1 1 1

A24 0 1 1 1 1 1 1

A25 1 1 0 1 1 1 1

A26 1 1 0 1 1 1 1

A27 0 0 0 0 0 0 0

Page 110: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

93

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

8 9 10 11 12 13 14

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 0 0 0 0 0

A30 1 1 0 1 1 0 1

16 16 14 15 19 17 17

Validitas

P 0,533 0,533 0,467 0,500 0,633 0,567 0,567

Q 0,467 0,467 0,533 0,500 0,367 0,433 0,433

Mp 18,250 18,438 17,429 19,267 18,000 18,471 18,235

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915

pbi 0.407 0.441 0.226 0.552 0.444 0.478 0.432

Status Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.249 0.249 0.246 0.250 0.232 0.246 0.249

KR-20 0.829

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

15 16 17 18 19 20 21

A1 1 1 0 1 1 0 1

A2 1 1 1 0 1 0 1

A3 0 1 1 0 1 0 1

A4 0 1 1 0 1 1 1

A5 0 1 1 1 1 1 1

A6 0 0 1 1 0 1 0

Page 111: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

94

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

15 16 17 18 19 20 21

A7 1 0 0 1 0 1 0

A8 1 0 0 1 0 0 0

A9 1 1 0 1 0 0 0

A10 1 1 0 0 0 0 1

A11 1 1 0 0 0 1 1

A12 1 0 0 1 0 1 1

A13 1 0 0 1 1 1 1

A14 1 0 1 0 1 1 1

A15 0 1 1 1 1 1 0

A16 0 0 1 1 0 0 0

A17 1 1 1 1 0 0 1

A18 1 1 1 1 1 0 1

A19 1 1 1 1 1 1 1

A20 0 0 0 1 1 1 1

A21 0 1 0 0 1 1 0

A22 0 0 0 0 0 1 0

A23 1 1 1 0 0 0 1

A24 1 1 1 0 0 0 1

A25 1 1 1 1 0 1 1

A26 1 1 0 1 1 1 0

A27 0 0 0 0 1 0 0

A28 0 0 0 0 0 0 1

A29 0 0 0 0 1 0 0

A30 1 1 1 1 1 1 1

18 18 15 17 16 16 19

Validitas

P 0,600 0,600 0,500 0,567 0,533 0,533 0,633

Page 112: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

95

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

15 16 17 18 19 20 21

Q 0,400 0,40 0,500 0,433 0,467 0,467 0,367

Mp 18,000 18,28 18,933 18,000 18,125 18,750 17,947

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915

p 0.414 0.472 0.496 0.387 0.384 0.497 0.433

Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.240 0.232 0.249 0.246 0.249 0.249 0.232

KR-20 0.829

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

22 23 24 25 26 27 28

A1 1 0 1 0 0 0 1

A2 1 0 1 1 0 1 1

A3 1 0 1 1 0 1 1

A4 1 0 1 1 0 1 1

A5 1 1 1 1 1 1 1

A6 1 1 1 1 1 1 1

A7 1 1 0 0 1 0 1

A8 1 1 0 1 0 0 1

A9 0 1 0 1 0 0 0

A10 0 1 1 1 0 0 1

A11 1 1 1 0 0 1 1

A12 1 1 1 0 1 1 0

Page 113: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

96

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

22 23 24 25 26 27 28

A13 1 1 1 0 1 1 0

A14 1 0 1 0 1 0 0

A15 0 0 0 1 0 0 0

A16 0 0 0 0 0 0 1

A17 1 0 0 1 0 1 1

A18 0 1 1 0 0 1 1

A19 0 1 1 0 1 1 0

A20 1 1 1 0 1 0 0

A21 1 1 0 0 1 0 0

A22 1 0 0 0 1 0 0

A23 0 0 0 0 0 1 0

A24 0 0 0 1 0 1 1

A25 1 1 1 1 0 1 0

A26 1 1 0 0 1 0 0

A27 0 0 1 1 0 0 1

A28 0 0 0 0 0 0 0

A29 0 0 1 0 1 1 0

A30 1 1 1 1 1 1 0

19 16 18 14 13 16 14

Validitas

P 0,633 0,533 0,600 0,467 0,433 0,533 0,467

Q 0,367 0,467 0,400 0,533 0,567 0,467 0,533

Mp 18,158 18,063 18,222 17,143 17,154 18,438 16,286

Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000

St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915

pbi 0.479 0.373 0.460 0.181 0.171 0.441 0.045

Status Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop

Page 114: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

97

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

22 23 24 25 26 27 28

Reliabilitas

N 30 30 30 30 30 30 30

Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764

p*q 0.232 0.249 0.222 0.240 0.240 0.249 0.222

KR-20 0.829

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

29 30

A1 1 0

A2 1 1

A3 1 1

A4 1 1

A5 0 1

A6 0 1

A7 0 0

A8 0 0

A9 0 0

A10 1 1

A11 1 1

A12 1 1

A13 1 0

A14 1 0

A15 1 1

A16 0 1

A17 0 0

A18 0 0

Page 115: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

98

RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL

29 30

A19 0 1

A20 1 1

A21 1 1

A22 0 1

A23 1 0

A24 0 0

A25 1 1

A26 1 1

A27 1 0

A28 0 0

A29 0 0

A30 1 1

17 16

Validitas

P 0,567 0,533

Q 0,433 0,467

Mp 18,294 18,313

Mt 16,000 16,000

St 24.764 24.764

pbi 0.444 0.418

Status Valid Valid

Reliabilitas

N 30 30

Variansi 24.764 24.764

p*q 0.246 0.246

KR-20 0,829

Page 116: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

99

D.2. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Semua item yang telah disusun diuji validitasnya, diperoleh bahwa

dari 30 item soal yang divalidasi terdapat 25 item soal yang valid dan yang

drop sebanyak 5 item. Adapun jumlah anggota yang digunakan untuk uji

coba sebanyak 22 peserta didik.Validitasi instrumen dianalisis

menggunakan persamaan koefisien korelasi biseral dengan rumus sebagai

berikut:

dengan :

= Koefesien korelasi biserial

= Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban

benar.

= Rerata skor total

= Standar deviasi dari skor total

P = Proporsi peserta tes yang jawaban benar pada soal (tingkat

kesukaran)

Q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1-p)

Dengan kriteria jika tabel maka item dinyatakan valid dan

jika tabel maka item dinyatakan drop. Dengan tabel = 0,361. Untuk

lebih jelasnya, perhitungan validitas item instrumen dipaparkan pada tabel

dibawah ini.

Page 117: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

100

1. Untuk validasi soal no 1 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar

𝑔

𝑔

b. Mean dari skor total

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar

p =

30

q = 1 – p = 1 – 0,167 = 0,833

0,338 . 0,447

0,151

Karena yang diperoleh dalam perhitungan . ternyata lebih kecil dari

(0,361), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item nomor 1 tersebut

drop.

2. Untuk validasi soal no 3 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar

𝑔

𝑔

300

b. Mean dariskor total

Page 118: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

101

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar

p =

30

q = 1 – p = 1 – 0,533 = 0,467

0,465 . 1,068

Karena yang diperoleh dalam perhitungan ternyata lebih

besar dari (0,361), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item

nomor 3 tersebut valid.

B.2.UJI REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

(

) (

)

𝚺pq = 6,008

n = 30

Jumlah skor peserta didik (∑ ) = 480

Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑ ) =

a. Mencari varians

∑ ∑

Page 119: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

102

b. Mencari realibilitas (r)

(

)(

)

(

)(

)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,871 dan

berada pada rentang 0,800–1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tes hasil

belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas sanga tinggi.

Tabel. Kriteria Reliabilitas

Rentang Kategori

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat rendah

D.3 ANALISIS DESKRIPTIF

1) Skor dan ketuntasan Pretest Peserta Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3

Dompu

No Nama Skor

1 Ade irawan 10

2 Ajarun 9

3 Darman 9

4 Hairunisa 13

5 Icha Puspita Ayu 9

6 Imansyah Putra 18

7 Ikbar 8

8 Jainab 8

9 Lilis Iryani 10

10 Lasti Komalasari 9

11 M. Agus 14

12 M. Abin 10

13 Muhamad Fitra 7

14 Nila Rosa 15

15 Nurwahdaniah 17

16 Rira 7

Page 120: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

103

17 Sakinah 21

18 Sirozul Nurul Huda 21

19 Triyati Puspitasari 21

20 Winda Nuru Khotimah 17

21 Saifulah 7

22 Roni Suryadin 7

a. Skor tertinggi = 21

b. Skor terendah = 7

c. Rentang Skor (R) = Skor tertinggi – Skor terendah (21-7 = 14)

d. Banyaknya Data (n) = 22

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,429 5 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i) =

=

= 2, 578 3 (dibulatkan)

Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Peserta Didik

Interval Skor fi xi xi2 fi.xi fi.xi

2

7 - 9 10 8 64 80 640

10 - 12 3 11 121 33 363

13 - 15 3 14 196 42 588

16 - 18 3 17 289 51 867

19 - 21 3 20 400 60 1200

Jumlah 22 70 1070 266 3658

g. Skor rata-rata ( ) = ∑ .

∑ =

= 12,09

h. Standar Deviasi = √ ∑ . ∑ .

= √ .

= √ 0 0

= √ 0

Page 121: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

104

2. Skor dan ketuntasan Posttest Peserta Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3

Dompu

No Nama Skor

1 Ade irawan 20

2 Ajarun 22

3 Darman 21

4 Hairunisa 23

5 Icha Puspita Ayu 20

6 Imansyah Putra 26

7 Ikbar 19

8 Jainab 18

9 Lilis Iryani 21

10 Lasti Komalasari 20

11 M. Agus 25

12 M. Abin 22

13 Muhamad Fitra 20

14 Nila Rosa 24

15 Nurwahdaniah 21

16 Rira 19

17 Sakinah 26

18 Sirozul Nurul Huda 25

19 Triyati Puspitasari 26

20 WindaNuru Khotimah 23

21 Saifulah 19

22 Roni Suryadin 20

a. Skor tertinggi = 26

b. Skor terendah = 18

c. Rentang Skor (R) = skor tertinggi – skor terendah (26-18= 8)

d. Banyaknya Data (n) = 22

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,43 5 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i) =

=

= 1,5 2 (dibulatkan)

Page 122: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

105

Tabel 1.Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Peserta Didik Kelas

Eksperimen

Interval Skor Tepi Kelas fi xi xi2 fi.xi fi.xi

2

Bawah Atas

18 - 19 17,5 19,5 4 18,5 342,25 74 1,369

20 - 21 19,5 21,5 8 20,5 420,25 164 3,362

22 - 23 21,5 23,5 4 22,5 506,25 90 2,025

24 - 25 23,5 25,5 3 24,5 600,25 73,5 1800,75

26 - 27 25,5 27,5 3 26,5 702,25 79,5 2106,75

Jumlah 22 481 3914,256

a. Skor rata-rata ( ) = ∑ .

∑ =

= 21,86

b. Standar Deviasi = √ ∑ . ∑ .

= √ 3

= √ 3 3 3

= √

√ 4,31

D.4 ANALISIS INFERENSIAL (UJI N-GAIN)

Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu

Rosponden Spre Spost N-Gain Kategori

Ade irawan 10 20 0.77 Sedang

Ajarun 9 22 1,01 Tinggi

Darman 9 21 0.98 Tinggi

Hairunisa 13 23 0.77 Tinggi

Icha Puspita Ayu 9 20 0,85 Sedang

Imansyah Putra 18 25 0,54 Tinggi

Ikbar 8 19 0.85 Sedang

Jainab 8 18 0.77 Sedang

Lilis Iryani 10 21 0.85 Tinggi

Lasti Komalasari 9 20 0.85 Sedang

M. Agus 14 25 0,85 Tinggi

M. Abin 10 22 0.93 Tinggi

Muhamad Fitra 7 20 1,01 Tinggi

Nila Rosa 15 24 0,69 Tinggi

Page 123: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

106

Nurwahdaniah 17 21 0,31 Sedang

Rira 7 19 0,93 Sedang

Sakinah 21 25 0,31 Tinggi

Sirozul Nurul Huda 21 25 0,31 Tinggi

Triyati Puspitasari 21 25 0,31 Tinggi

WindaNuru Khotimah 17 23 0,46 Tinggi

Saifulah 7 19 0,93 Sedang

Roni Suryadin 7 20 1,01 Tinggi

Jumlah 267 477 16,29

Rata-rata 12,14 21,68 0.74 Tinggi

Tabel Kategori Tingkat N-Gain

Kriteria Indeks

Gain

Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi g>0,70 14 64

Sedang 0,70≥g≥0,30 8 36

Rendah g<0,30 0 0

Jumlah 22 100

𝑔 =

= 0,74

Terlihat juga bahwa peserta didik kelas X MIA 1 memiliki skor rata-rata

gain ternormalisasi sebesar 0,74 yang merupakan kategori tinggi berdasarkan hal

tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar fisika peserta didik

setelah diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) berada pada kategori

“Tinggi” berdasarkan kriteria N-Gain.

Page 124: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

107

LAMPIRAN E

E.1 Daftar Hadir Peserta Didik

E.2 Dokumentasi

Page 125: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

108

E.1 Daftar Hadir Peserta Didik

No Nama Peserta Didik Kehadiran

1 Ade Irawan √ √ √ √ √ √ √ √

2 Ajarun √ a √ √ √ √ √ √

3 Darman √ a √ √ √ √ √ √

4 Hairunisa √ √ √ √ √ √ √ √

5 Icha Puspita Ayu √ √ √ √ √ √ √ √

6 Imansyah Putra √ √ √ √ √ √ √ √

7 Ikbar √ √ √ √ √ √ √ √

8 Jainab √ √ √ √ √ √ √ √

9 Lilis Suryani √ √ √ √ √ √ √ √

10 Lasti Komalasari √ √ √ √ √ √ √ √

11 M. Agus √ s √ √ √ √ √ √

12 M. Abin √ √ √ √ √ √ √ √

13 Muhamad Fitra √ √ √ √ √ √ √ √

14 Nila Rosa √ √ √ √ √ √ √ √

15 Nurwahdaniah √ √ √ √ √ √ √ √

16 Rira √ √ √ √ √ √ √ √

17 Sakinah √ √ √ √ √ √ √ √

18 Sirozul Nurul Huda √ √ √ √ √ √ √ √

19 Triyati Puspitasari √ √ √ √ √ √ √ √

20 Winda Nuru Khotimah √ √ √ √ √ √ √ √

21 Saifulah √ √ √ √ √ √ √ √

22 Roni Suryadin √ √ √ √ √ √ √ √

Page 126: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

109

E.2 DOKUMENTASI

Gambar 1. Tes Soal Pretest dan Posttets

Gambar 2. Mengajar

Gambar 3. Peserta Didik Melakukan Pengamatan atau Percobaan

Page 127: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

110

Gambar 4. Tes Hasil Belajar

Foto Bersama Peserta Didik SMA Negeri 3 Dompu

Page 128: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

111

LAMPIRAN F

HASIL VALIDASI INSTRUMEN OLEH VALIDATOR

Page 129: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

112

Page 130: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

113

Page 131: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

114

Page 132: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

115

Page 133: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

116

Page 134: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

117

Page 135: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

118

Page 136: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

119

Page 137: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

120

Page 138: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

121

Page 139: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

122

Page 140: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

123

Page 141: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

124

Page 142: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

125

Page 143: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

126

Page 144: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

127

Page 145: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

128

Page 146: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

129

Page 147: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

130

Page 148: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

131

Page 149: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

132

Page 150: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

133

Page 151: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

134

Page 152: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

135

Page 153: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK

RIWAYAT HIDUP

USWATUN HASANAH, lahir di Dompu 24 Juni 1995, buah

cinta pasangan dari Rifaid dengan Ante.

Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2002 di SD Negeri

26 Dompu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu dan tamat

sekolah dasar penulis melanjutkan.

Studinya di SMP Negeri 2 Dompu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu

pada tahun 2008 tamat tahun 2011. Pada tahun 2011 pula penulis masuk di SMA

Negeri 2 Dompu dan selesai 2014. Kemudian di tahun yang sama pula 2014

penulis melanjutkan studinya di Universitas Muhammmadiyah Makassar dengan

mengambil program Studi Pendidikan Fisika.