penerapan sembilan elemen jurnalisme bill kovach … · ushuluddin yang tidak dapat penulis...

137
PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH DAN TOM ROSENTIEL PADA JURNALIS KRAKATAU RADIO 93,7 FM PANDEGLANG BANTEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh: Kiki Ulfah NIM: 1110051100005 JURUSAN KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016M/1437H

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH DAN TOM

ROSENTIEL PADA JURNALIS KRAKATAU RADIO 93,7 FM PANDEGLANG

BANTEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh:

Kiki Ulfah

NIM: 1110051100005

JURUSAN KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016M/1437H

Page 2: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Suarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 18 September 2016

Kiki Ulfah

Page 3: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan
Page 4: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan
Page 5: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

i

ABSTRAK

Kiki Ulfah

Penerapan Sembilan Elemen Jurnalisme oleh Jurnalis Krakatau Radio

Pembangunan nasional bergantung pada pembangunan daerah di segala bidang, termasuk pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pandeglang merupakan salah satu daerah tertinggal. Sebab itu di daerah ini diperlukan pembangunan SDM tadi, termasuk di bidang informasi. Krakatau Radio sebagai salah satu radio yang mampu menjangkau hampir seluruh pelosok Pandeglang, idealnya diharapkan mampu menjalankan perannya yang krusial sebagai media massa, yaitu menjadi tenaga penggerak penyebar informasi yang cepat dan akurat. Semakin masyarakat mendapat informasi yang akurat, lengkap dan komprehensif, semakin terdidik pula mereka dalam bidang informasi.

Untuk mencegah distorsi informasi, jurnalis harus mematuhi kode etik jurnalistik. Ada banyak kode etik yang berguna bagi pekerja media, salah satunya pedoman etik yang dirumuskan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Keduanya menyajikan sembilan elemen jurnalisme..

Berdasarkan latar belakang di atas, timbul pertanyaan sejauhmana prinsip sembilan elemen jurnalisme diterapkan jurnalis Krakatau Radio? Bagaimana kebijakan redaksi Krakatau Radio terkait penerapan sembilan elemen jurnalisme?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian etnometodologi dan penjabaran yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan bersifat interaktif dengan mengamati langsung proses kerja jurnalistik kru Krakatau Radio. Wawancara mendalam dan studi dokumen dilakukan untuk memperkuat analisis data.

Dari hasil analisis, didapatkan fakta bahwa tidak semua elemen dijalankan sesuai dengan konsep yang dimaksud Kovach. Dari Sembilan elemen, hanya lima konsep yang penerapannya sesuai dengan teori, masing-masing: elemen tunduk pada kebenaran, verifikasi, menyediakan forum publik, memberitakan secara komprehensif dan menggunakan nurani. Sedangkan empat konsep lainnya, -- loyalitas pada warga, independensi, watchdog dan elemen membuat berita menjadi menarik -- bukan berarti tidak dipahami dan diterapkan oleh jurnalis Krakatau Radio, melainkan konsep yang dipahami oleh jurnalis Krakatau Radio dan Kovach berbeda. Dengan demikian, apa yang diharapkan Kovach dalam teorinya menjadi tidak tercapai oleh Krakatau Radio.

Kata kunci: Sembilan elemen jurnalisme Kovach, Penerapan teori jurnalistik, daerah tertinggal, peran media massa, Krakatau Radio.

Page 6: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, yang telah memberikan karunia, serta kebahagiaan yang diberikan pada

penulis, hingga membuat penulis yakin bahwa Ia hanya menciptakan orang baik di

kehidupan penulis. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah pada Rasulullah

Muhammad Saw. yang darinya kita belajar untuk menjadi manusia bermartabat dan

bermanfaat.

Dalam menyelesaikan tugas ilmiah ini penulis mengakui banyak kendala yang

justru bersumber dari diri penulis sendiri. Namun, dukungan yang selalu mengalir

berhasil membangunkan semangat yang sering layu. Sebab itu penulis dalam

kesempatan ini ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak

yang telah berperan positif dalam kehidupan penulis. Secara khusus ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada orangtua yang sangat luar biasa, Lilis Tsalisa

dan Karmin Lesmana, yang sangat menghargai pendidikan meski mereka tidak

sempat merasakannya, penulis persembahkan karya ilmiah ini untuk mereka. Semoga

Allah mengganti lelah mereka dengan firdaus-Nya. Selanjutnya penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

Page 7: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

iii

1. Prof. Dr, Dede Rosyada, M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

beserta jajarannya.

2. Dr. Arief Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

beserta jajarannya.

3. Kholis Ridho, M.Si., Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, dan Drs. Hj.

Musyfirah Laily, Sekertaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik.

4. Ade Rina Farida M.Si., Dosen Pembimbing Akademik mahasiswa Jurnalistik

A angkatan 2010. Beserta seluruh dosen yang telah memberikan ilmu selama

perkuliahan pada penulis.

5. Drs. Helmi Hidayat, MA., terimakasih sudah bersedia meluangkan waktu

untuk membimbing dengan sabar di tengah kesibukan yang luar biasa.

Terimakasih sudah menjadi sumber ilmu baru bagi penulis. Semoga Allah

membalas dengan pahala.

6. Keluarga besar Krakatau Radio atas segala bantuan yang diberikan, Nyimas

Dian Gayatri, A. Sonhaji Arrafat, Illa Nurlailla, khususnya kepada Ula Ifham,

hatur nuhun, Aa, karena tidak pernah sedikitpun menunjukkan rasa bosan dan

terbebani diikuti kemanapun selama proses penelitian.

7. Keluarga besar Hj. Ja’iyah, Nenek dari Ibu dan Abah Sabid Alm. Kakek dari

Ayah dan keluarga besar Bandung, terimaksih atas dukungan dan kepercayaan

yang diberikan. Juga untuk keenam adik penulis, Irma Fahmi, Naefis

Maulana, Alma Almeria, Ikmal Fadhli, Farhat Pasha Lesmana dan Fadhel

Page 8: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

iv

Aulia Lesmana, ayo kita wujudkan cita-cita Mama dan Bapak untuk jadi

orang terdidik dan bermanfaat!

8. Sahabat seperjuangan yang selalu memahami penulis: Dini Halimah, Intan

Nuraini, Atin Kurniatin, Nurhasanah, Jojon suhendar, Sintia Aulia, Sadam

Husein dan kawan ‘Beach Vacation’ yang selalu membuat penulis merasa

dicintai: Tria Malida, Kurtubi Nafis, Anggi Afra, Tyara Sy, Raisa Rahmi, Lia

Fitriani dan Pradita Puteri.

9. Teman diskusi yang selalu sabar menanggapi meski penulis lebih banyak

marah dalam menyanggah dibanding memberi masukan: Basudewa, Ika

Fandini, Wishnugroho, Jean Pierre dan semua yang telah menyumbangkan

keilmuan pada penulis. Merci pour notre precieuse discussion. On garde

contact!!

10. Kawan selama kuliah, Budi Rahman S., Astari Puteri, Sayyid Mu’arif,

Ruliyan Akbar, Fajar F, Valen, Makhruzi R, Rizki Solehuddin dan seluruh

kawan Konsentrasi Jurnalistik 2010, Pecinta Alam Arkadia dan PIUSH

Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan banyak

hal kepada penulis. Teater Tempo Doeloe Kota Tua, Backpacker Jakarta,

Banten Creative Community, Front Revolusioner Bantenica, Kahfi Motivator

School dan secara khusus untuk Himpunan Mahasiswa Banten (HMB)

Jakarta, terimakasih banyak. Berpisah kita bejuang, bertemu kita berhimpun!

Page 9: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

v

12. Terakhir, namun bukan berarti tidak penting, kepada guru, ustadz dan

ustadzah dalam kehidupan penulis, penulis ucapkan terimakasih.

Akhir kata, penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik yang

membangun dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, 17 September 2016

Kiki Ulfah

Page 10: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8

1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8 2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

a. Manfaat Akademis ..................................................................... 9 b.Manfaat Praktis .......................................................................... 9

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 9 E. Metode Penelitian ............................................................................. 10

1. Metodologi Penelitian .................................................................. 10 2. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 11 3. Sumber Data ................................................................................ 11 4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 12 5. Waktu Penelitian .......................................................................... 13 6. Analisis Data ................................................................................ 14

F. Pedoman Sistematika Penulisan ........................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Teori Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel ......................................................................................... 16 1. Tentang Bill Kovach dan Tom Rosenstiel ..................................... 16 2. Konsep Teori Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach .............. 19

B. Tinjauan Tentang Radio.................................................................... 60

Page 11: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

vii

1. Radio Sebagai Media Massa ......................................................... 60 2. Karakteristik Radio dan Perkembangan Teknologi Media

Massa ........................................................................................... 62

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Profil Krakatau Radio 93.7 Fm ...................................... 66 B. Segmentasi Pendengar Krakatau Radio 93.7 Fm ............................... 67 C. Visi dan Misi Krakatau Radio 93.7 Fm ............................................. 68 D. Produksi dan Distribusi Radio 93.7 Fm ............................................ 68

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Tunduk pada Kebenaran ................................................................... 72 B. Loyalitas pada Warga ....................................................................... 75 C. Disiplin dalam Masalah Verifikasi .................................................... 83 D. Independensi .................................................................................... 90 E. Menjadi Pemantau Kekuasaan .......................................................... 98 F. Menyediakan Forum Publik untuk Kritik, Komentar Maupun

Dukungan Bagi Warga .................................................................... 101 G. Berupaya Membuat Hal Penting Menjadi Menarik dan Relevan ...... 104 H. Menjaga Berita agar Komprehensif dan Proporsional ...................... 107 I. Keharusan Bagi Seorang Jurnalis Menggunakan Nurani .................. 112

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 116 B. Saran ............................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 120

LAMPIRAN .................................................................................................................. 125

Page 12: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

viii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Table 2.1 Daftar Pertanyaan Tentang Akurasi ................................................................. 35

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Krakatau Radio................................................................. 68

Tabel 4.1 Menyampaikan Kebenaran .............................................................................. 74

Tabel 4.2 Inovasi Berita Mengandung Promosi ............................................................... 77

Tabel 4.3 Hadiah Diterima Jurnalis Krakatau Radio Setelah Menyiarkan Berita .............. 94

Tabel 4.4 Hadiah Diterima Jurnalis Krakatau Radio Sebelum Berita Dibuat dan

Disiarkan .............................................................................................. 95

Gambar 4.5 Program Paket Acara Berita Mumuluk ........................................................ 101

Page 13: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar

mengatakan, lebih dari 100 kabupaten masih berstatus tertinggal dan sebagian besar

ketertinggalan berada di luar Pulau Jawa. 1 Umumnya ketertinggalan disebabkan

karena kondisi geografis, seperti letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan,

pegunungan, atau pulau-pulau terpencil. Daerah tertinggal adalah daerah yang relatif

kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional, meliputi aspek

ekonomi, sosial, budaya aksesibilitas dan keamanan.2

Kabupaten Pandeglang, Banten, adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten

yang tertinggal. Dalam skala provinsi saja, kabupaten Pandeglang menduduki

peringkat terbawah dalam Indeks Pembangunan Kesehatan (IPK) dan Indeks

Pembangunan Manusianya (IPM) dibanding dengan kabupaten lain di

Banten, 3 terbukti jumlah buta huruf di Pandeglang relatif masih tinggi, yakni

mencapai 5,68 persen,4 padahal jaraknya dengan Ibu Kota hanya berjarak 108 Km

1Rachmat Hidayat, “Pandeglang Harus Segera Lepas Predikat Kabupaten Tertinggal”,

Tribunnews.com, 28 Februari 2015. 2Bappenas.go.id/sub-direktorat-daerah-tertinggal 3BPS, Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2011, h. 88 4Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang (BPS), Indikator Kesejahteraan Rakyat

Pandeglang 2011 (Pandeglang: BPS, 2011), h. 44

Page 14: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

2

dan dapat ditempuh relatif sebentar, dengan waktu 2 jam 4 menit saja.5 Pandeglang

berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di Timur, serta

Samudra Indonesia di barat dan selatan.

Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan kesejahteraan, salah satunya

pengetahuan dan informasi yang tidak merata diterima masyarakat. Hal ini dibuktikan

dengan salah satu penelitian yang dilakukan pada 1964 sampai 1967 oleh Roy dan

kawan-kawan yang kemudian dianalisis kembali oleh Galloway pada 1974bahwa

akses informasi dan pengetahuanlah yang menyebabkan ketimpangan terjadi di

negara berkembang.6

Ketertinggalan dan tidak meratanya kesejahteraan memang seolah menjadi

masalah pelik bagi setiap negara berkembang, terlebih karena pembangunan nasioal

bergantung pada pembangunan daerahnya, jika kesejahteraan di daerah masih jauh

dari kemajuandan ketimpangan masih terjadi,maka pembangunan nasional belum

menunjukkan kemajuan pembangunan.7Untuk sampai kepada meratanya masyarakat

yang sejahtera tanpa ketimpangan memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan

usaha yang tidak mudah dari berbagai elemen, seperti pemerintah dan media sebagai

penyebar informasi dan pengetahuan.

5Jaraktempuh.com 6Everett M. Rogers, Communication and Development: Critical Perspectives (California:

Sage Publications, Inc, 1976), h.90-97. 7Michael Todaro, Pembangunan Ekonomi di dunia Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 1998), h.121

Page 15: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

3

Maka dari itu penyebaran informasi dan pengetahuan yang cepat dan tepat diperlukan

dalam upaya mengentaskan ketimpangan dan ketertinggalan karena media massa

adalah lumbung informasi dan pengetahuan yang mampu bekerja secara luas dan

holistik secara simultan, perannya memungkinkan komunikasi antarmasyarakat

berlangsung dalam jarak jauh. Media massa juga menjadi sarana yang cepat untuk

menyebarkan infomasi dan berita walaupun proses komunikasi antar komunikator

dan komunikan berjarak.8

Kedudukan media adalah sebagai pemberi penerangan dengan keseimbangannya

menciptakan lalu lintas informasi sehingga terjalin jaring-jaring penghubung

antarmanusia. Dalam hal ini media menjadi tenaga penggerak perkembangan dunia

yang tiada hentinya, tenaga yang sekaligus memberikan kehidupan dan pertolongan

pada pergaulan hidup umat manusia berupa informasi.9

Dari informasi-informasi yang diperoleh, kehidupan kita senantiasa ditata dan

diatur oleh informasi tersebut. Informasi ini menjadi landasan dan pertimbangan

masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pemilihan alternatif dalam menjalani

kehidupan. Sedikit atau banyak informasi yang diserap akan memengaruhi perilaku

dan tindakan masyarakat. Semakin masyarakat mendapat informasi yang akurat,

lengkap dan komprehensif, semakin tepat pula pilihan keputusan dan tindakan yang

diambil atas suatu persoalan tertentu. Melalui media, misalnya, petani bisa

8Onong Uchjana Effendi, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Erlangga, 1987) 9Rochady S, Surat Kabar, (Bandung: Alumni 1970), h.7

Page 16: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

4

mengetahui harga komoditas di pasar sehingga memiliki posisi tawar di hadapan para

tengkulak. Lewat media pula masyarakat mampu mengungkapkan aspirasi mereka

kepada pemerintah. Di sisi lain, pemerintah bisa merumuskan sebuah kebijakan yang

tepat untuk daerah tertentu setelah mendapatkan informasi dari media. Singkatnya,

media sebagai penyampai pesan dapat menjadi jembatan penghubung di antara

berbagai pihak yang saling terkait, sehingga dapat menciptakan hubungan sinergis

yang mampu mendorong agenda pembangunan di daerah tertinggal.

Sebagai pilar keempat, media massa mempunyai beberapa peranan antara lain; to

inform, menyiarkan informasi. Merupakan fungsi utama media massa. Kedua, to

educate, fungsi mendidik. Media menyajikan pesan-pesan atau tulisan yang

mengandung pengetahuan. Ketiga, to entertain, fungsi menghibur. Biasanya media

menyajikan program-program atau rubrik yang menghibur, bertujuan untuk

mengimbangi berita-berita atau pesan yang berat (hard news) yang menguras

perhatian dan pikiran pembaca. Dan yang keempat adalah to influence, fungsi

mempengaruhi.10

Kesemua fungsi media tersebut dapat diterapkan dalam pembangunan dan

pengentasan ketimpangan, terlebih media dapat melakuan kontrol sosial (social

control) secara bebas dan bertanggung jawab. Ia dapat memengaruhi proses

pembentukan etika sosial, mekanisme interaksi dan bahkan proses pengambilan

10Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Ciputat, PT Logos

Wacana Ilmu Bukit Pamulang Indah, 1999), h.73

Page 17: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

5

keputusan pada lembaga-lembaga pemegang kebijakan formal.11 Ini terjadi karena

media memegang peranan penting dalam kehidupan, baik sosial, buadaya, politik dan

ekonomi.12

Persoalannya adalah sejauhmana media mampu memberikan informasi yang

benar dan akurat, tanpa ditunggangi oleh kepentingan yang dapat mendistorsi

informasi dan pengetahuan tersebut. Sebagai sebuah mekanisme kontrol, tidak bisa

tidak, media harus bersikap independen, berlaku jujur dan sejumlah kewajiban lain

yang mengharuskan media serta proses jurnalismenya berjalan dan mampu

memertahankan peran yang krusial. Untuk mencegah terjadinya distorsi itu, wartawan

sebagai pencari berita sebenarnya sudah dibekali oleh kode etik jurnalistik. Namun,

kode etik jurnalistik bukan satu-satunya pedoman etik bagi pekerja media dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Berkata benar, melakukan verifikasi dan sejumlah etika lain guna mencegah

distorsi informasi dalam proses penyebarannya juga dijelaskan dalam al-Quran,

seperti pada Q.S al-Ahzab [33]: 70 dan Q.S. Hujurat [49]: 6. Al-Quran juga

menerangkan bagaimana seharusnya kebenaran disampaikan, yaitu dengan tidak

mencampuradukkan fakta dengan kebohongan, dalam QS Al-Baqarah [2]: 42 Allah

berfirman:

11Ibid., h. 84-85 12Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

Page 18: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

6

ولا تلبسوا ٱلحق بٱلبـطل وتكتموا ٱلحق وأنتم تعلمون

Artinya: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahui”. (QS Al-Baqarah [2]: 42).

Kemudian, dalam QS Al-Maidah [5]: 8 etika lain pun disebutkan, ayat ini

menjadi landasan bagi jurnalis untuk berlaku adil, objektif dan berimbang dalam

setiap kerja jurnalistik mereka. Allah berfirman:

م شنـان قوم على ألا تعدلوا ٱلذین ءامنوا كونوا قوٲمین للھ شہداء بٱلقسطیـأیہا ٱعدلوا ھو أقرب ولا یجرمن

إن ٱللھ خبیر بما تعملون وٱتقوا ٱللھ للتقوى

Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan [kebenaran] karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Maidah [5]: 8).

Apa yang termaktub dalam al-Quran hendaknya menjadi landasan khususnya

bagi jurnalis yang beriman kepada Allah untuk senantiasa berlaku sesuai etika dalam

kerja jurnalistiknya demi mencapai kemaslahatan. Selain itu, ada banyak pedoman

lain yang juga bisa berguna bagi pekerja media. Salah satunya adalah pedoman etik

yang dirumuskan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Dalam bukunya yang

berjudul Sembilan Elemen Jurnalisme, Kovach dan Rosenstiel merumuskan sembilan

elemen yang harus dimiliki oleh pekerja media. Sembilan elemen ini dimaksudkan

oleh Kovach dan Rosenstiel sebagai pedoman yang seharusnya diketahui wartawan

Page 19: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

7

dan yang diharapkan publik, masing-masing: 1) tunduk pada kebenaran; 2) loyal pada

warga; 3) disiplin dalam masalah verifikasi; 4) Independensi; 5) menjadi pemantau

kekuasaan; 6) menyediakan forum kritik maupun komentar bagi warga; 7) berupaya

membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan; 8) menjaga berita agar

komprehensif dan proporsional; dan 9) wajib menggunakan nurani. 13 Kesembilan

elemen tersebut adalah kewajiban yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh setiap

jurnalis dan media massa dalam setiap proses jurnalismenya. Prinsip-prinsip tersebut

memungkinkan para jurnalis bergerak dalam koridor ideal untuk mewujudkan tujuan

mendukung masyarakat berkembang ke arah kemajuan.

Pandeglang adalah kabupaten yang minim media lokal. Media lokal yang paling

akrab dengan masyarakat pandeglang adalah radio. Namun demikian, buta huruf yang

memang merupakan masalah yang dimiliki oleh penduduk pelosok tidak menjadi

kendala bagi khalayak pendengar radio untuk mengetahui berita dan informasi yang

mereka butuhkan.14

Ada 47 stasiun radio yang mengudara di Banten, namun hanya beberapa radio

yag mampu menjangkau wilayah Kabupaten Pandeglang.15 Sedangkan di kabupaten

sendiri, stasiun radio yang mampu menjangkau hampir seluruh pelosok Pandeglang

hanya ada beberapa saja, salah satunya Krakatau Radio,berada di kecamatan yang

13Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,(New York: Crown Publishers,

2001) 14Helena Olii dan Lala Hozillah, Reportasi Radio & Televisi, Edisi 2 (Jakarta: Permata Puri Media, 2013), h.6 pada 2010

15Data Aplikasi Android, Erdioo, diunduh pada 20 Agustus 2015

Page 20: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

8

paling padat sebaran penduduknya yakni kota Labuan sebanyak 3.439 jiwa/Km2

dengan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Pandeglang 419 jiwa/Km2.16 Radio

ini mengudara pada frekuensi 93,7 Fm.

Dengan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui secara

mendalam bagaimana Krakatau Radio menerapkan prinsip sembilan elemen

jurnalisme dalam semua jenis pemberitaannya, ini penting agar masyarakat buta huruf

tidak mengalami distorsi informasi. Untuk itu penelitian ini tertuang dalam judul

“Penerapan Prinsip Sembilan Elemen Jurnalisme pada Jurnalis Krakatau

Radio 93. 7 FM Banten”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Peneliti membatasi penelitian ini pada cara kerja jurnalis Krakatau Radio dalam

menerapkan sembilan elemen jurnalisme Bill Kovach. Berdasarkan hal ini peneliti

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Sejauhmana prinsip sembilan elemen jurnalisme diterapkan jurnalis Krakatau

Radio 93. 7 FM Banten.

2. Bagaimana kebijakan redaksi Krakatau Radio 93.7 FM terkait penerapan

sembilan elemen jurnalisme?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

16Pandeglang Dalam Angka, Bappeda Kabupaten Pandeglang, 2011.

Page 21: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

9

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

a). Sejauhmana prinsip sembilan elemen jurnalisme diterapkan jurnalis

Krakatau Radio 93. 7 FM Banten dan;

b). Bagaimana kebijakan redaksi Krakatau Radio 93.7 FM terkait penerapan

sembilan elemen jurnalisme.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

kajian studi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang jurnalistik tentang

prinsip sembilan elemen jurnalisme Bill Kovach pada jurnalis radio.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi industri media

penyiaran khususnya radio untuk:

1) Menjadikan penelitian ini sebagai sebuah pertimbangan dan masukan

berupa prinsip-prinsip yang seharusnya dimiliki oleh jurnalis Krakatau Radio

2) Dapat menjalankan fungsi media yang keempat yakni mencerdaskan

bangsa.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang penerapan sembilan elemen jurnalisme Bill Kovach dan

Tom Rosentiel pernah dilakukan oleh Rizqi Syafruddin mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang pada 2009 dengan judul Tingkat Kesesuaian Berita

Page 22: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

10

Liputan 6 SCTV dengan Prinsip Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel

(Analisis Isi Pemberitaan Pemilu Tanggal 18-24 Maret 2009).

Perbedaan studi peneliti dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek

dan subjek penelitian, jenis media dan metodologi penelitian yang digunakan.

Rizqi Syafruddin menggunakan analisis isi dengan metode deskriptif kuantitatif

untuk menghitung tingkat kesesuaian pemberitaan pemilu pada Liputan 6 SCTV,

sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

penelitian etnometodologi dan penjabaran yang bersifat deskriptif

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-

dalamnya.17

Peneliti mengamati dan menggali penerapan sembilan elemen jurnalisme

yang dilakukan oleh jurnalis Krakatau Radio dengan pendekatan kualitatif

menggunakan metode etnometodologi dan penjabarannya bersifat deskriptif.

Etnometodologi adalah metode yang digunakan untuk mengungkap

bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata

17Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Group,

2009), h.56.

Page 23: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

11

hidup yang mereka jalani,18 dalam hal ini masyarakat yang dimaksud adalah

jurnalis Krakatau Radio. Etnometodologi memiliki argumen bahwa ungkapan

sehari-hari, percakapan sehari-hari di tengah masyarakat dapat dijadikan

indikasi bagaimana kerangka berpikir beserta asumsi-asumsi mereka di dalam

memahami, menafsirkan dan menyikapi berbagai hal yang dihadapi.19

Metode ini merupakan pengamatan langsung yang bersifat interaktif

kemudian memaparkan temuan berupa data yang telah didapat dengan tujuan

mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.20

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah jurnalis Krakatau Radio. Pemilihan jurnalis

Krakatau Radio dikarenakan sembilan elemen jurnalisme sepenuhnya

berhubungan erat dengan kerja jurnalis radio berita itu sendiri. Sedangkan

objek penelitiannya adalah berita-berita yang disiarkan oleh Krakatau Radio.

3. Sumber Data

Sumber data penelitian dapat diperoleh dari subjek yang diteliti. Sumber

data dari penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data-data yang diperoleh dari sumber utama yakni

juranlis Krakatau Radio

18 Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology in Communication

Konsep, Panduan dan Aplikasi (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2013), h. 146 19 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu

Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009) Edisi I, Cet. Ke-3, h. 44. 20S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tasili, 1989), h.9

Page 24: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

12

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari naskah siaran, website

resmi dan facebook Krakatau Radio (yang juga menjadi alat penyebar

luasan berita dan informasi oleh Krakatau Radio) juga literatur yang

berhubungan dengan penelitian guna memperoleh teori-teori maupun

pemahaman yang dapat mendukung penelitian mengenai sembilan

elemen jurnalisme Bill Kovach.

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini, yaitu analisis skrip berita pada objek, observasi dan wawancara terhadap

subjek.

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung, tanpa mediator atau

suatu obyek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakaukan oleh

subyek penelitian, subyek penelitian di sini adalah jurnalis Krakatau Radio.

Peneliti menggunakan teknik observasi partisipatoris atau partisipan

artinya observer (peneliti) sebagai partisipan, orang luar yang netral yang

mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam kelompok dan berpartisipasi

dalam kegiatan dan pola hidup kelompok sambil melakukan pengamatan.

b. Wawancara

Page 25: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

13

Wawancara adalah bentuk komunikasi anatara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.21

Penulis melakukan dua pendekatan wawancara dalam tahap pengumpulan

data. Pertama, wawancara informal berdasarkan pertanyaan spontan penulis

yang berkembang selama observasi dalam interaksi ilmiah. Pendekatan

kedua, yakni wawancara terbuka secara tatap muka dan mendalam (indepth

interview).

c. Dokumentasi

Doumentasi adalah teknik pengumpulan data oleh penulis dengan

melakukan studi pustaka melalui naskah siaran berita, laman website dan

facebook guna memperoleh teori-teori maupun pemahaman yang dapat

mendukung penelitian mengenai sembilan elemen jurnalisme Bill Kovach.

5. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan observasi partisipatif dengan mengikuti kegiatan jurnalis

Krakatau Radio sebanyak dua kali. Observasi pertama dilakukan oleh peneliti

dari tanggal 12 Oktober s/d 19 Desember 2015. Dengan berbagai pertimbangan

termasuk observasi yang penulis rasa belum cukup, maka penulis memutuskan

untuk melakukan observasi kembali pada 18 hingga 28 Juli 2016 dengan

observasi yang lebih intensif dari sebelumnya. Sehingga dapat dihitung waktu

21Deddy Mulyana, Teori Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 200 8), h.34.

Page 26: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

14

penelitian dan observasi peneliti terhadap kerja jurnalis Krakatau Radio sebanyak

20 hari.

6. Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis deduktif, data

yang diperoleh dari hasil wawancara akan dideskripsikan secara konkret dengan

didukung oleh data-data yang didapat selama penelitian dan menggambarkan

hasil penelitian dari hasil pengamatan kemudian menganalisisnya dengan teori

Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosentiel.

F. Pedoman dan Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu pada Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah yang berlaku di UIN Syarif hidayatullah Jakarta yang diterbitkan

oleh CeQDA tahun 2007.

Sedangkan untuk mempermudah memahami pembahasan pada penelitian ini,

sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab, pada masing-masing bab terdiri

atas sub bab.

BAB I PENDAHULUAN yang mengabstraksi keseluruhan bahasan. Bab ini

memuat: latar belakang masalah, batsan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan

BAB II KAJIAN TEORI pada bab ini pembahasan mengenai kajian teoritis dan

konseptual Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Rossential.

Page 27: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

15

BAB III PROFIL KRAKATAU RADIO 97.3 FM, meliputi sejarah berdirinya,

struktur organisasi dan program serta segmentasi pendengar Krakatau

Radio.

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS adalah penyajian data-data yang

diperoleh dari subjek dan objek penelitian mengenai penerapan sembilan

elemen jurnalisme Bill Kovach.

BAB V PENUTUP adalah bagian yang berusaha menarik kesimpulan dari seluruh

masalah yang telah dibahas pada penulisan skripsi ini, selain juga

disampaikan saran-saran yang diperlukan.

Page 28: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

16

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Teori Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel

1. Tentang Bill Kovach dan Tom Rosenstiel

Teori Sembilan Elemen Jurnalisme ditulis dan dirumuskan oleh Bill

Kovach dan koleganya Tom Rosenstiel pada April 2005 dengan judul The

Element of Journalism: What Newspeople ShouldKnow and the Public

Should Expect, yang kemudian terbit di Indonesia dengan Judul Sembilan

Elemen Jurnalisme. Buku dengan tebal 205 halaman dalam versi aslinya ini,

menurut Neil Rudenstine, Rektor Harvard University, Amerika Serikat (AS),

merupakan karya hebat yang secara luar biasa menggambarkan problem,

risiko dan tantangan hingga solusi dan nilai-nilai jurnalisme yang bisa

dipahami dan dipraktikkan untuk menanggapi kesulitan yang dialami

jurnalisme saat ini. Elemen jurnalisme layak menjadi bacaan wajib setiap

institusi dan siapa pun yang terlibat dalam jurnalisme.1

Kovach adalah salah satu wartawan AS yang reputasinya menembus

banyak batas negara. Hal itu terbukti dari banyaknya mahasiswa, wartawan,

pemilik media dan reporter di Indonesia yang menyatakan kekaguman

1 Andreas Harsono, Agama saya Jurnalistik, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 19.

Page 29: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

17

padanya.2 Ia memulai karirnya pada 1959 di harian Johnson City Press-

Chronicle. Sejak tahun 1960-1967 ia menjadi reporter surat kabar Nashville

Tennesseean. Di surat kabar ini, Kovach banyak meliput soal gerakan

persamaan hak orang kulit hitam di Amerika, politik wilayah Selatan, dan

kemiskinan di daerah pegunungan Appalachian. Menurutnya generasi

sebelum dirinya menganggap berita orang kulit hitam tak perlu diliput,

generasinyalah yang mengubah keadaan itu.3

Kovach lahir dari keluarga Amerika keturunan Albania pada 1932 di

Tennessee. Ayahnya seorang Muslim asal Albania. Ibunya seorang Katolik

Ortodox juga imigran dari Albania. Di AS mereka mengganti nama marga

dari “Kovachi” menjadi “Kovach” agar terasa nuansa Inggris.4

Koleganya, Tom Rosenstiel, adalah mantan kritikus media harian Los

Angeles Times dan kepala koresponden mingguan Newsweek. Saat ini ia

menjabat sebagai direktur Project for Excellence in Journalism. Rosenstiel

tinggal di Washington DC.5

Buku ini terlahir dari kegelisahan 25 wartawan yang berkumpul di

Harvard Faculty Club, Cambridge, AS, Juni 1997. Mereka terdiri atas

2http://www.andreasharsono.net/2004/01/independensi-bill-kovach.html diakses Selasa,

29September 2015 pukul 22.00.

3http://www.cimethics.org/newsletter/feb2012/bill-kovach-interview.htm diakses selasa, 29 September 2015 pukul 22:40

4http://www.andreasharsono.net/2004/01/independensi-bill-kovach.html diakses Selasa, 29September 2015 pukul 22.00.

5Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism. (halaman Tentang Penulis)

Page 30: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

18

redaktur surat kabar papan atas dan orang-orang yang namanya cukup

berpengaruh di televisi dan radio, beberapa pengajar jurnalis dan penulis

menonjol yang dimiliki oleh AS. Mereka merasakan ada yang salah dengan

profesi mereka. Para wartawan ini gelisah akan hasil kerja kebanyakan rekan

mereka yang mereka anggap sebagai jurnalisme. Mereka khawatir, alih-alih

kewajiban mereka melayani kepentingan publik, justru mereka merusaknya.6

Ketakutan mereka terbukti, masyarakat AS kian tak percaya akan kerja

wartawan, bahkan membencinya. Keadaan ini makin memburuk pada 1999,

ketika semakin menurunnya kepercayaan masyarakat. Hanya 21 persen warga

AS yang percaya bahwa pers peduli akan nasib mereka, menurun dari 41

persen pada 1985.7

Para jurnalis yang gelisah ini pun membentuk sebuah grup dan

mempunyai sebuah rencana, yakni menyatukan masyarakat dan wartawan

dalam sebuah pengajian bagaimana sebenarnya jurnalisme seharusnya

bekerja. Lalu mereka menyiapkan dua pertanyaan bagi pihak media. Pertama,

apakah produk jurnalis dengan komunikasi yang lain itu sama? Apa

perbedaannya? Kedua, prinsip apa saja dari konsep yang sudah ada di AS

yang harus dihapus dan ditambah jika ada?8

6Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 3. 7Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism.h.3. 8Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism.h.4.

Page 31: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

19

Setelah dua tahun berselang, para wartawan ini menamai grup mereka

dengan Committee of Concerned Journalist. Komite inilah yang kemudian

mengatur dan menguji secara sistematis dan komprehensif tentang aturan-

aturan dan prinsip wajib yang dipegang oleh jurnalis yang kemudian tertuang

dalam sebuah buku yang tidak hanya memuat argumen-argumen semata,tapi

juga pengujian yang sistematis dan komprehensif untuk melahirkan sebuah

teori dan budaya jurnalisme. Selama tiga tahun, sedikitnya 3000 orang

menghadiri 21 fora dan dibutuhkan 103,5 jam untuk mewawancarai 300

wartawan untuk mempelajari sejarah jurnalisme dan nilai-nilainya. Mereka

menyimak apa saja yang disampaikan anggota masyarakat dan wartawan.

Buku ini adalah hasil dari penelitian yang bersifat empiris dan pembacaan

terhadap sejarah profesi kewartawanan ketika berkembang di AS.9

2. Konsep Teori Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom

Rosentiel

a. Tunduk Pada Kebenaran

Bill Kovach dan tim mengatakan bahwa kewajiban pertama jurnalis

adalah tunduk pada kebenaran. Bagi mereka kebenaran adalah prinsip yang

paling utama dan paling membingungkan. “Apa arti dari kebenaran?”, kata

mereka. Bagaimana seseorang atau sesuatu dikatakan benar? Seperti apa

bentuk kebenaran? Lalu untuk apa dan siapa kebenaran tersebut? Inipun

9Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,(New York: Crown Publishers,

2001), h. 4-5.

Page 32: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

20

menjadi perdebatan yang menyita waktu pemikir-pemikir dunia. Apa yang

dikatakan Kovach sebenarnya banyak dibahas dalam Epistemologi sebagai

cabang filsafat, mengawali dengan mengajukan pertanyaan mendasar:

Bagaimana kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa apa yang kita lakukan

adalah benar?10

Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary, truth atau kebenaran

adalah “the true facts about something, rather than things that have been

invented or guessed; quality or state of being based on fact; fact that is

generally accepted as true”.11 Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), kebenaran berasal dari kata benar yang diberi awalan dan

imbuhan (ke-an), benar berarti: cocok dengan keadaan sesungguhnya, betul,

tidak salah, tidak bohong, sejati.12 Ensiklopedia bebas Wikipedia memberikan

definisi kebenaran sebagai suatu persesuaian antara pengetahuan dan obyek,

bisa juga diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai

dengan (atau tidak ditolak oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. 13

Kebenaran dapat menciptakan rasa aman yang tumbuh dari kesadaran

dan kebenaran inilah yang menjadi sebuah intisari dari berita. Pada sebuah

survey yang dilakukan oleh Pew Research Center for the People and the

10 Justin Sudarminta, Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan, (Kanisius,

Yogyakarta: Kanisius 2002) 11Oxford Learner’s Pocket Dictionary 12Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005) 13https://wikipedia.org

Page 33: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

21

Press dan Commitee of Concerned Journalist ditemukan jawaban bahwa

seluruh wartawan yang diwawancarai menjawab bahwa kebenaranlah yang

menjadi nilai tertinggi dalam proses kerja mereka. Kejujuran merupakan

hasrat mendasar dalam setiap manusia.14

Kebenaran memang menjadi perhatian serius kaum jurnalis. Menurut

mantan Ketua Dewan Pers Atmakusumah Astraatmadja, kebenaran dalam

jurnalisme lebih bersifat early warning system (sistem peringatan dini), yaitu

pada umumnya, kebenaran bagi pers dicapai dengan memenuhi prinsip dasar

peliputan seperti akurat dan berimbang. Bukti kebenarannya, misalnya,

terlihat dalam bentuk dokumen dan wawancara.15 Dalam konteks inilah

mengapa Kovach menegaskan bahwa berita adalah materi yang digunakan

oleh masyarakat untuk mempelajari dan berpikir tentang hal di luar diri

mereka, sehingga kualitas terpenting berita adalah usable and reliable.16

Pendek kata, seperti dikatakan Luwi Ishwara, bagi wartawan memberitakan

fakta tanpa melenceng adalah sebuah kebenaran, akurasi berita dan

transparansi narasumber serta metode-metode yang benar akan mampu

menggiring masyarakat kepada penilaian mereka tentang informasi yang

disajikan oleh wartawan.17

14Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,(New York: Crown Publishers,

2001). 15Samsuri, “Memaknai Pencarian, Merayakan Keberagaman,” Lampung Post, 6 Mei 2004. 16Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h. 38-39 17Luwi Ishwara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas (PBK),

2010), h. 10.

Page 34: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

22

Kovach menjelaskan, untuk memahami sebuah kebenaran dalam proses

jurnalisme adalah dengan memahami kebenaran sebagai sebuah proses, yakni

perjalanan berkelanjutan menuju suatu pemahaman. Sebagai contoh, pada

satu peristiwa yag baru akan dijadikan sebuah berita, wartawan memulainya

dengan melaporkan sesuatu yang sederhana. Sebuah kecelakaan lalu lintas,

misalnya, akan dicatat waktu dan tempat kecelakaan, kerusakan yang

ditimbulkan, jenis kendaraan, kondisi cuaca dan hal lain yang terlihat dari

fisik luar sebuah kasus dan semua fakta ini dapat dicatat dan diperiksa

kebenarannya. Begitu mereka memverifikasi fakta-fakta, para wartawan akan

menyampaikan laporan yang jujur dan valid untuk saat itu dan dapat

dijadikan subjek untuk reportase lebih lanjut. Kovach kemudian mengutip

Bernstein yang mengatakan bahwa verifikasi atas fakta-fakta itu merupakan

“the best obtainable version of the truth” (versi terbaik dari kebenaran yang

bisa didapatkan).18

Bagi Kovach, sekalipun kebenaran adalah sesuatu yang rumit dan

membingungkan, namun bukan berarti wartawan tidak dapat

menjalankannya. Ungkapan Kovach menarik untuk dikutip.

"The truth is a complicated and sometimes contradictory phenomenon, but if it seen as a process over time, journalism can get at it. First by stripping information of any attached misinformation, disinformation, or self-promoting bias and then by letting the community react, in the sorting-out process that ensues. As always, the search for truth becomes a conversation. This definition helps reconcile the way we use the

18Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h. 35

Page 35: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

23

words true and false every day with the way deconstruct those words in the petri dish of a philosophical debate. This definition comes closer to journalists' intuitive understanding of what they do than the crude metaphors of mirors and reflection that are commonly handed out."19

Bagaimanapun, menurut Kovach, kebenaran adalah sebuah tujuan,

sekalipun rumitnya sangat luar biasa, namun seperti halnya proses belajar,

sama halnya dengan stalagmit yang tumbuh di dalam sebuah gua, ia tumbuh

setetes demi setetes dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Berita

pertama disusul dengan berita-berita selanjutnya yang membuatnya semakin

lengkap dan menjadikan sebuah pemahaman kepada masyarakat tentang

kebenaran yang terjadi.20 Karena itu, Walter Lippman, seorang jurnalis AS

yang juga penulis buku Publik Opinion, membedakan berita dan kebanaran

sebagai dua hal yang mempunyai fungsi yang berbeda. Fungsi berita adalah

menandai sebuah peristiwa, sedangkan fungsi kebenaran menerangi fakta-

fakta tersembunyi, menghubungkannya satu sama lain, dan membuat sebuah

gambaran realitas yang dari sanalah orang dapat bertindak.21

b. Loyalitas Pada Warga

Dalam bisnis media ada sebuah segitiga, media, pengiklan dan warga.

Secara tegas Kovach menyebutkan bahwa di antara ketiganya, kedudukan

19Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h. 36 20Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 36-37 21Cassandra Tate, “What Do Ombudsmen Do”, Colubia Journalism Review, Mei/Juni 1984,

h.37.

Page 36: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

24

wargalah yang lebih diutamakan dibanding yang lainnya.22 Hubungan ini

disebut oleh McQuail sebagai Triangulasi Media, yakni hubungan antara

negara, pasar dan warga, yang masing-masing mempunyai kepentingan yang

berbeda-beda.23

Untuk memahami mengapa jurnalis harus menyerahkan kesetiaannya

pada masyarakat atau warga ada baiknya Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, khususnya poin ‘b’ dirujuk. Dalam

poin itu disebutkan bahwa spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya

terbatas dan merupakan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilindungi

oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Singkatnya, seperti air,

tanah dan udara spektrum frekuensi juga merupakan sumber daya alam yang

penggunaannya harus berlangsung adil dan bermanfaat bagi publik. Publik

berhak menggunakan, menikmati dan mendapatkan manfaat dari frekuensi,

baik frekuensi yang dikelola oleh komunitasnya sendiri maupun yang

dikelola perusahaan dan bersifat komersil.24

Dalam konteks ini, sistem komunikasi massa memang menjadi bagian

dari industri, kepentingan ekonomi tidak dapat dielakkan, begitu pula

kepetingan pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang mungkin

22Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 54 23Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h.245. 24Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentag Penyiaran.

Page 37: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

25

memengaruhi kerja media seperti isi media (media content), informasi yang

disajikan dan makna-makna yang ditawarkan oleh media, namun, semua

kepentingan-kepentingan di atas harus dikalahkan oleh kepentingan publik

atau warga. Inilah yang dimaknai sebagai independensi media, yang dengan

prinsip tersebut diharapkan media tidak menjadi ajang komersialisme, alat

politik atau penyajian-penyajian kebenaran yang bias oleh media demi

kepentingan-kepentingan tertentu.25

Berbeda dengan kebanyakan bisnis, yang menjadikan konsumen sebagai

objek, dalam bisnis media, pemirsa, pendengar atau pembaca bukanlah

pelanggan (customer). Kebanyakan media, termasuk televisi, radio dan

internet memberikan berita secara gratis. Orang tidak membayar untuk

menonton televisi, membaca internet, atau mendengarkan radio, bahkan

dalam bisnis suratkabar pun, pembaca hanya membayar sebagian kecil dari

ongkos produksi. Jelas bahwa dalam elemen ini, loyalitas kepada publik

bukan berarti media memosisikan masyarakat sebagai pelanggan, sebab apa

yang diinginkan masyarakat tidak lantas menjadi berita. Wartawan tidak

menjajakan produk kepada audiens.26

Kata pelanggan bukanlah kata yang akurat untuk menggambarkan

loyalitas karena media bukanlah barang atau jasa yang dapat dibeli. Hal ini

ditekankan Kovach karena ia prihatin oleh banyaknya media AS yang

25Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 54 26Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 54-55

Page 38: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

26

mengaitkan besarnya bonus atau pendapatan redaktur mereka dengan

besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan bersangkutan. Sebuah survei

menemukan, 71 persen redaktur media di AS menerapkan sebuah gaya

manajemen yang biasa disebut management by objections. Model ini

ditemukan oleh guru manajemen Peter F. Drucker. Idenya sederhana, para

manajer diminta menentukan target sekaligus imbalan bila mereka berhasil

mencapainya. Manajemen model ini, menurut Kovach dan Rosenstiel, bisa

mengaburkan tanggungjawab sosial para redaktur. Mengkaitkan pendapatan

seorang redaktur dengan penjualan iklan atau keuntungan perusahaan sangat

mungkin untuk mengingkari prinsip loyalitas redaktur terhadap masyarakat.

Loyalitas mereka bisa bergeser pada peningkatan keuntungan perusahaan

karena dari sana pula mereka mendapatkan bonus.27

Karena itu suatu komisi yang dibentuk oleh masyarakat profesional

jurnalis di AS tahun 1947, yakni komisi yang dipimpin oleh Robert M.

Hutchins, yang kemudian dikenal sebagai Komisi Hutchin, merumuskan lima

tanggung jawab media terhadap masyarakat, masing-masing:28

1. Media harus menyajikan pemberitaan yang benar, komprehensif dan

cerdas. Dalam masyarakat modern, isi media merupakan sumber

27Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h. 71-75. 28William L. River dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: Kencana, 2003),

h.81-100

Page 39: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

27

informasi dominan sehingga media dituntut untuk menyajikan berita

dengan benar dan jelas.

2. Media massa harus berperan sebagai forum pertukaran pendapat, gagasan,

komentar dan kritik. Artinya media harus berfungsi sebagai penyebar

gagasan, yakni menyodorkan suau masalah kepada khalayak untuk

dibahas bersama, karena dengan kepemilikan media di tangan segelintir

orang akan membuat wahana ekspresi publik menjadi sempit.

3. Media massa harus menyajikan gambaran khas dari setiap kelompok

masyarakat, memahami kondisi semua kelompok masyarakat secara

akurat, tanpa terjebak dalam stereotip.

4. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai

masyarakat. Tanpa harus mendramatisasi pemberitaan, media harus

mengaitkan suatu peristiwa dengan hakikat makna keberadaan

masyarakat dan hal-hal yang harus diraih. Hal ini karena media massa

adalah instrumen pendidik masyarakat sehingga media harus memikul

tanggung jawab sebagai pendidik dalam memaparkan segala sesuatu

dengan mengaitkannya ke tujuan dasar masyarakat.

5. Media harus membuka akses penuh ke berbagai sumber informasi. Hal ini

merupakan tuntutan agar media massa lebih berupaya mendapatkan akses

kepada data dan informasi. Karena itu “hak untuk tahu” (right to know)

dan kebebasan informasi tidak saja penting bagi masyarakat, tetapi juga

Page 40: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

28

menjadi penting bagi media massa yang menyajikannya. Kepentingan

terhadap informasi bukan hak perseorangan, tetapi banyak orang yang

memiliki kepentingan dengan keberadaan media untuk menyiarkan

informasi tersebut.

Menurut Kovach, bagaimanapun pendekatan yang diambil organisasi

media, masalah loyalitas pers kepada warga sangatlah penting dan jangan

sampai diabaikan ataupun disalahpahami. Jika ini tidak dilakukan,

ketidakpercayaan publik kepada pers semakin besar; warga tidak berharap

kesempurnaan wartawan, setiap kata tereja dengan benar misalnya,

masalahnya ada pada hal yang lebih mendasar. Masyarakat melihat

sensasionalisme, eksploitasi dan lebih parah lagi seperti berbahagia di

atas penderitaan orang lain adalah hal yag sedang dilakukan para

wartawan saat ini.29

Agar masyarakat kembali memercayai bahwa apa yang dilakukan

wartawan memang benar-benar demi kepentingan mereka, Kovach

menawarkan lima gagasan kunci dalam prinsip loyalitas terhadap warga

bagi media dan jurnalisnya. Kelima prinsip itu masing-masing:30

1. The owner must be commited to citizens first

Menurut Kovach, prinsip pertama untuk mengembalikan kepercayaan

publik terhadap jurnalis adalah dengan cara pemilik media harus

29Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.52-57 30Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 57-60

Page 41: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

29

mendahulukan komitmennya untuk warga. Prinsip ini merupakan

jalan agar jurnalisme berjalan dalam kondisi terbaiknya, perusahaan

benar-benar bekerja dengan menerapkan nilai-nilai jurnalisme sebagai

prioritas utama.

2. Hire business managers who also put citizens first

Mempekerjakan manajer yang juga mempunyai komitmen tinggi

terhadap warga adalah jalan selanjutnya yang ditawarkan oleh

Kovach. Sekalipun menjajakan iklan atau membangun sirkulasi

adalah pekerjaan yang berbeda dari menghasilkan tulisan, namun

komitmen dan pemahaman harus mengalir di semua bagian

organisasi, termasuk bagian bisnis.

3. Journalists have final say over news

Kovach berpendapat bahwa kata akhir dalam sebuah berita ada di

tangan jurnalis. Apa yang dia maksud adalah jurnalis mempunyai

kewajiban untuk berbicara dan memberikan keputusan ketika

medianya melakukan hal yang melenceng dari idealisme mereka

sebagai organisasi berita.

4. Set and communicate clear standards internally

Prinsip keempat menurut Kovach adalah menetapkan dan

mengomunikasikan standar yang jelas secara internal. Menetapkan

Page 42: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

30

standar yang jelas dalam setiap lini perlu untuk memastikan mereka

mengerti dan menghormati peran masing-masing.

5. Communicate clear standards to the public

Demi mendukung prinsip-prinsip sebelumnya, prinsip kelima menurut

Kovach adalah mengomunikasikan standar yang jelas kepada publik.

Menjelaskan pada publik standar yang dimiliki oleh media merupakan

upaya memberi pemahaman kepada publik bagaimana organisasi

mereka bekerja.

Pada akhirnya Kovach mengatakan, dua prinsip tersebut yakni

menjunjung kebenaran dan loyalitas kepada warga hanyalah merupakan dua

langkah awal. Elemen selanjutnya adalah metode yang dipakai agar wartawan

dapat memenuhi proses jurnalismenya.

c. Disiplin Dalam Masalah Verifikasi

Elemen selanjutnya adalah dispilin dalam verifikasi. Berikut adalah

contoh yang diambil oleh Kovach untuk menjelaskan elemen ketiga dari

kesembilan teorinya, sebuah metodologi kebenaran yang ditulis oleh

wartawan Yunani, Thucydides, lima abad sebelum Masehi, dalam pengantar

laporan Perang Pelopponesia.31

31Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h. 61

Page 43: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

31

With regrad to my factual reporting of events ... I have made it a principle not to write down the first story that came my way, and not even to be guided by my own general impressions; either I was present myself at the events which I have described or else thoroughness as possible. Not that even so the truth was easy to discover: different eyewitnesses gave different accounts of the same events, speaking out of partiality for one side or the other, or else from imperfect memories.32

Kovach menerangkan bahwa langkah yang diambil Thucydides dengan

menyampaikan metode pembuatan laporannya terlebih dahulu merupakan

sebuah usaha yang seharusnya dilakukan juga oleh seorang yang menamai

dirinya sebagai jurnalis. Langkah tersebut diambil sebab ia ingin meyakinkan

pembacanya bahwa ia dapat dipercaya dan laporannya adalah laporan yang

independen serta dapat diandalkan karena ia mengecek ulang fakta yang ia

temukan. Ia memverifikasi karena memori, perspektif, dan politik telah

mengaburkan daya ingatnya.33

Verifikasi adalah proses menyaring isu, desas-desus,prasangka yang

keliru, kebohongan dan semacamnya. Karena wartawan adalah pencari dan

penyaji kebenaran, verifikasi merupakan bentuk dari tanggung jawab

wartawan. M. Djenar Amar dalam bukunya yang berjudul Hukum

Komunikasi Jurnalistik merumuskan Sebelas Pegangan bagi Wartawan yang

salah satu poinnya menyebutkan bahwa check dan re-check merupakan

konsep yang perlu diperhatikan untuk menghindari kasus yang menimpa atau

32Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h. 61 33Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h. 61-62

Page 44: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

32

yang dibuat oleh wartawan, bahkan hal-hal fatal seperti pelanggaran kode etik

dan perkara delik pers, karena pada hakikatnya verifikasi merupakan jaminan

akurasi bagi jurnalis.34

Jurnalisme menyampaikan berita, bukan cerita, karena fokus jurnalisme

adalah menceritakan kejadian setepat-tepatnya. Dengan kata lain, disiplin

dalam masalah verifikasi merupakan ihwal yang membedakan jurnalistik

dengan hiburan, opini, propaganda dan fiksi atau seni. Kovach dan Rosenstiel

merumuskan lima konsep inti tentang disiplin verifikasi, yaitu:35

a. Jangan Menambahi

Konsep pertama adalah larangan bagi jurnalis untuk menambahi hal-

hal yang tidak pernah terjadi. Jurnalis menyampaikan beritanya

berdasarkan apa yang terjadi di lapangan, bukan mengada-ada atau

menyatukan suatu peristiwa yang berbeda, menggabungkan karakter,

waktu dan tempat dalam satu berita sehingga menjadi tidak faktual.

b. Jangan Menipu

Kovach menjelaskan maksud jangan menipu adalah, seorang jurnalis

seharusnya tidak pernah menyesatkan audiens dengan kebohongan.

Ketika jurnalis melakukan sebuah kebohongan, berarti ia bertindak

membodohi khalayak sekaligus menghina dasar jurnalisme, yaitu

kejujuran.

34M. Djenar Amar, Hukum Komunikasi Jurnalistik, (Bandung: Penerbit Alumni,1984), h.110. 35Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.95-106.

Page 45: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

33

c. Transparansi

Kovach mengharuskan jurnalis berlaku transparan tentang metode dan

tujuan yang mereka miliki, termasuk bersikap terbuka tentang apa

yang mereka tahu dan tidak tahu. Jurnalis memberitakan apa yang

mereka ketahui; dan apabila mereka tidak mengetahui sesuatu hal,

maka ada baiknya mereka mencarinya terlebih dahulu.

Kemudian, aturan transparansi juga berkenaan dengan cara

wartawan berurusan dengan sumber-sumber mereka. Sudah pasti

wartawan tidak boleh menyesatkan dan membohongi sumber-sumber

mereka dalam proses pencarian dan penyampaian berita pada publik,

berbohong pada sumber, seperti menyamar atau menyesatkan sumber

ketika menggali kebenaran sering dilakukan wartawan dengan

anggapan transparansi atau keterusterangan mereka akan

membelenggu dan menyulitkan usaha mereka.36 Contoh ini

ditunjukkan oleh Jill Zuckman reporter politik harian Bostone Globe

dan Reporter Washington Post, Jay Mathews. Zuckman berpendapat

bahwa kejujuran dan keterbukaan terhadap sumber berita justru akan

menjadikan hasil yang jauh lebih baik karena sumber mengetahui

tujuan dan maksud untuk apa penggalian informasi tersebut

dilakukan. Begitupun dengan Mathews, yang terbiasa memperlihatkan

36Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, 99-106

Page 46: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

34

draf tulisan kepada sumbernya untuk mendapatkan akurasi dan

meningkatkan nuansa pada tulisannya.37

Lalu, kapan seorang wartawan boleh menyamar? Kovach dan

Rosenstiel menuliskan setidaknya tiga langkah pengujian sebelum

wartawan melakukan penyamaran, pengukuran pantas atau tidaknya

sebuah penyamaran dilakukan. Penyamaran dibenarkan jika informasi

yang akan digali merupakan hal yang benar-benar vital. Selanjutnya

penyamaran dibenarkan jika tidak ada jalan lain untuk mendapatkan

informasi, kemudian langkah selanjutnya wartawan harus

menerangkan kepada publik tentang metode pencariannya,

menjelaskan kepada publik mengapa mereka melakukan penyamaran

termasuk alasan mengapa laporan mereka dibenarkan walaupun

melalui proses ketidak transparanan.38

d. Orisinalitas

Kovach berpendapat, mengandalkan reportase sendiri merupakan

bentuk dalam menghargai nilai sebuah laporan berita. Ia mengatakan

menelpon sumber untuk melakukan sebuah konfirmasi akan jauh

lebih baik ketimbang memublikasikan berita dari media lain hanya

dengan mencantumkan referensi atau sumber medianya saja. 39

37Jay Mathews, wawancara oleh Dante Chinni, 12 September 2000. 38Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.102-103. 39Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.105.

Page 47: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

35

e. Kerendahan Hati

Kerendahan hati menurut Kovach adalah hal yang penting bagi para

juranlis. Mereka harus mempunyai sifat rendah hati atas kemampuan

yang mereka miliki. Jurnalis tak hanya harus skeptis dengan apa yang

mereka lihat, lebih dari itu mereka juga harus skeptis, bertanya-tanya

selanjutnya mengetahui sejauh mana kemampuan mereka terhadap

sesuatu yang mereka ketahui dalam sebuah peristiwa yang sedang

mereka liput, apakah inrepretasi mereka sudah sesuai dengan yang

sebenarnya terjadi. Ini merupakan sebuah kunci bagi wartawan untuk

menghindari penyebaran berita yang tidak tepat, artinya rendah hati

adalah sikap wartawan yang memahami keterbatasan juga

kemampuannya dalam memahami pengetahuan dan daya pikir yang

mereka miliki.40

Tidak hanya pada tataran konsep, metode yang kongkrit pun disusun

Kovach agar proses reportase menggunakan “metode ilmiah” terpenuhi.

Pertama, dengan penyuntingan secara skeptis. Penyuntingan harus dilakukan

baris demi baris, kalimat demi kalimat, dengan sikap skeptis, yaitu banyak

pertanyaan dan banyak gugatan.41 Apabila memungkinkan, menurut Sandra

40Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.106 41Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 109.

Page 48: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

36

Rowe, penyuntingan ala skeptis ini melibatkan redaktur media mereka

dengan duduk berdampingan.42

Kedua, memeriksa akurasi. David Yarnold dari San Jose Mercury News

mengembangkan satu daftar pertanyaan yang ia sebut “accuracy checklist”.

Mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:43

Tabel 2.1

Daftar Pertanyaan tentang Keakuratan

Pertanyaan Keakuratan Checklist

Apakah alinea pertama (lead) sudah cukup didukung oleh alinea-

alinea sesudahnya?

Adakah yang memeriksa ulang, menelepon atau menghubungi

semua sumber? Apakah alamat, nama dan gelar, situs dsb. Yang

tercantum dalam tulisan sudah benar?

Apakah materi latar belakang (background) diperlukan untuk

membantu khalayak memahami tulisan?

Apakah pihak yang terlibat dalam berita sudah teridentifikasi

semua? Apakah mereka sudah mendapatkan hak untuk

berbicara?

42Wawancara Sandra Rowe oleh Tom Rosenstiel untuk Pew Research Center for People and

the Press pada 13 April, 2000. 43Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 109-110.

Page 49: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

37

Apakah berita yang dibuat memihak atau menghakimi baik

secara jelas ataupun tersembunyi?

Apakah ada sesuatu yang kurang?

Apakah semua kutipan sudah jelas? Apakah kutipan tersebut

sudah menangkap apa yang dimaksud oleh orang tersebut?

Langkah ketiga setelah memeriksa akurasi, Kovach melarang wartawan

berasumsi dan percaya pada sumber-sumber resmi begitu saja. Menurutnya

wartawan harus mendekat pada sumber-sumber primer sedekat mungkin.

David Protess dari Northwestern University, seperti dikutip Kovach,

memakai tiga lingkaran yang konsentris sebagai metodenya. Lingkaran paling

luar berisi data-data sekunder terutama kliping media lain. Lingkaran yang

lebih kecil adalah dokumen-dokumen misalnya laporan pengadilan, laporan

polisi, laporan keuangan dan lainnya. Lingkaran terdalam adalah saksi mata.44

Larangan berasumsi dan kewajiban wartawan atas pemeriksaan akurasi juga

disebutkan dalam kode etik jurnalistik Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) yang

menjabarkan bahwa informasi yang diperoleh oleh wartawan haruslah diuji

dengan melakukan cek dan re-cek terlebih dahulu dan tidak menghakimi atau

44Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 110.

Page 50: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

38

berasumsi dengan mencampurkan opininya dengan fakta yang sudah mereka

miliki.45

Metode keempat, pengecekan fakta a la Tom French yang disebut Tom

French’s Colored Pencil. Metode ini sederhana. French, seorang spesialis

narasi panjang nonfiksi dari surat kabar St. Petersburg Times, Florida, seperti

dikutip Kovach, memakai pensil berwarna untuk mengecek fakta-fakta dalam

karangannya, baris per baris, kalimat per kalimat.46

Terakhir, Kovach meminta agar wartawan selalu menguji sumber

anonimnya dengan dua pengujian. Ini untuk berjaga-jaga jika wartawan

dengan terpaksa harus menggunakan sumber anonim. Pengujian pertama,

seberapa banyak pengetahuan langsung yang dimiliki oleh sumber anonim

terhadap suatu peristiwa?47 Pemilihan narasumber dan penggunaan sumber

anonym dalam sebuah peristiwa juga diungkapkan oleh mantan Ketua Dewan

Pers, Atmakusumah Astraatmadja pada Workshop Kode Etik Jurnalistik

untuk Reporter, Ia mengatakan bahwa kebenaran karya jurnalistik berasal dari

kebenaran narasumber, oleh karena itu narasumber yang dipilih oleh jurnalis

haruslah benar-benar kredibel dan jelas motif atau latar belakangnya. Jika

dengan terpaksa jurnalis harus menggunakan sumber anonim, wartawan harus

tetap berbuat adil dengan cara tetap menulis ketidaksediaan narasumber untuk

45 Kode Etik Aliansi Jurnalis Indonesia pasal 3/14 Maret 2006 46Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.112 47Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.112-113

Page 51: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

39

diungkap identitasnya. Ia menambahkan bahwa kelemahan dalam karya

jurnalistik merupakan sumbangan bagi kelemahan pers, maka wartawan

dituntut untuk berbuat adil dalam memilih dan menggunakan narasumber.48

Pengujian kedua tentang sumber anonim menurut Kovach adalah apa

motif sumber anonim (jika ada) untuk menyesatkan wartawan, berpura-pura

atau menyembunyikan fakta penting, yang akan mengubah pandangan

wartawan terhadap informasi tersebut? Hanya jika sudah mendapatkan

jawaban yang memuaskan akan kedua pertanyaan tersebut, maka menurut

Kovach penggunaan sumber anonim baru diperbolehkan. Sementara itu,

dikutip Kovach, Deborah Howell, Redaktur Washington untuk jaringan surat

kabar Newhouse mempunyai aturan sendiri tentang sumber yang anonim,

yakni: Aturan pertama menurut Howelltentang penggunaan sumber anonim

adalah menyangkut pemberian opini, sumber anonim tidak bisa digunakan

oleh jurnalis sebagai pemberi opini terhadap orang lain. Kedua, Jurnalis

menurut Howell, tidak diperbolehkan menggunakan sumber anonim sebagai

kutipan pertama dalam sebuah tulisan.49

Pada akhirnya, Kovach mengatakan, setiap orang dalam proses jurnalistik

mempunyai peranan dalam perjalanan menuju suatu kebenaran. Penerbit dan

48 PernyataanAtmakusumah Astraatmadja saat menjadi pembicara pada Workshop Kode Etik

Jurnalistik untuk Reporter dikutip dari Berita Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), Jakarta, Rabu, 16 Februari 2011.

49Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.112-113

Page 52: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

40

pemilik media harus bersedia dan mampu secara konsisten mengklaim karya

jurnalisme yang mereka buat semata-mata hanya untuk kepentingan publik.

Redaktur harus bertindak sebagai contoh bagi junior dan rekan di bawahnya

untuk secara tegas menolak tekanan perintah dari pihak penguasa, baik

pemerintah, perusahaan, pihak-pihak yang berperkara, pengacara, atau

pembuat berita lain yang menyesatkan atau memanipulasi dan memutar

balikan fakta.50

d. Independensi

Dalam elemen keempat ini, Kovach mencoba menjelaskan sikap

independen jurnalis dengan pertanyaan mendasar tentang publisistik; ia

bertanya apakah setiap orang yang memublikasikan atau menyiarkan sesuatu

bisa dikatakan seorang jurnalis? Kemudian, apakah aktivis politik juga

seorang jurnalis karena mereka memublikasikan sesuatu? Kovach

mengatakan bahwa pertanyaan yang ia ajukan adalah pertanyaan yang sama

yang muncul pada perubahan gerakan sosial 1960-an. Menurutnya, jawaban

untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah bahwa sesuatu baru dapat

dikatakan kegiatan jurnalisme jika kejujuran dan komitmen kepada warga ada

dan menjadi bagian di dalamnya.51

50Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.114. 51Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h.87-90

Page 53: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

41

Pandangan Kovach ini juga dijelaskan dalam sebuah buku yang ditulis

oleh salah satu muridnya yang berasal dari Indonesia, Andreas Harsono,

menurut dia jika yang memublikasikan tulisan atau informasi adalah seorang

politisi, maka itu tidak bisa disebut sebagai produk jurnalistik. Mengapa?

Jawabannya, cara pandang politisi dengan jurnalis terhadap informasi tentu

berbeda, ia juga mengutip kalimat Presiden Jimmy Carter tentang perbedaan

cara pandang terhadap informasi, “Ketika Anda memiliki kekuasaan, Anda

menggunakan informasi untuk membuat orang mengikuti kepemimpinan

Anda. Namun apabila Anda wartawan, Anda menggunakan informasi untuk

membantu orang mengambil sikap mereka sendiri.”52

Kovach menambahkan pertanyaan lagi dengan pertanyaan apakah

wartawan tidak boleh berpendapat? Menurutnya tentu saja wartawan boleh

berpendapat. Wartawan boleh mengemukakan pendapatnya dalam kolom

opini (tidak dalam berita). Mereka tetap dikatakan wartawan walau

menunjukkan sikapnya dengan jelas. Namun, yang perlu diingat, wartawan

yang beropini tetap harus menjaga akurasi dari data-datanya. Mereka harus

tetap melakukan verifikasi, mengabdi pada kepentingan masyarakat dan

memenuhi berbagai ketentuan lain yang harus ditaati seorang wartawan.

52 http://www.andreasharsono.net/2004/01/independensi-bill-kovach.html diakses Selasa,

29September 2015 pukul 22.00.

Page 54: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

42

Mengutip kata-kata redaktur The Manchester (Great Britain) Guardian, C.P

Scott, bahwa komentar sifatnya bebas, namun fakta itu suci.53

Kesetiaan pada fakta inilah dalam teori Kovach yang membedakan

wartawan dengan juru penerangan atau propaganda. Kebebasan berpendapat

ada pada setiap orang. Tiap orang diperbolehkan berbicara apa saja, termasuk

propaganda ataupun menyebar luaskan sebuah kebencian, namun jurnalisme

dan komunikasi bukanlah hal yang sama. Dalam bukunya ia mengutip

pernyataan Maggie Gallagher, seorang kolumnis Universal Press Syndicate,

yang mengatakan ada tiga hal yang membedakan wartawan yang melakukan

jurnalisme dengan orang yang hanya memublikasikan saja. Perbedaan

pertama ada pada komitmen yang dijunjung oleh jurnalis, jurnalis

menjunjung tiggi kebenaran, kedua, jurnalis memegang prinsip kejujuran, dan

terakhir ia akan dikatakan seorang jurnalis jika ia bersikap adil.54

Penjelasan untuk poin ketiga, menurut Gallagher, ketika seorang

wartawan mengisi kolom opini, dan ia tetap bersifat sebagai orang yang adil

kepada mereka yang tidak sepakat dengannya. Hal itu dilakukan dengan cara

tetap melaporkannya secara terbuka kepada publik bahwa apa yang ia sajikan

adalah berupa opini dan berdasarkan pandangannya. Maka dengan seperti ini

53Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h.124. 54Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h.120-122

Page 55: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

43

publik akan mengetahui bias yang dimiliki si wartawan ketika mengisi kolom

opini. Setelah itu keputusan dan kesimpulan akan diserahkan pada publik.55

Independensi menurut Kovach berbeda dengan netralitas. Netral atau

ketidakberpihakan wartawan bukanlah konsep jurnalisme karena konsep

jurnalisme bukanlah sikap tidak berpihak sama sekali. Kata dia, wartawan

diwajibkan memihak pada masyarakat dan inilah yang dimaksud dengan

independensi dalam jurnalisme. Dalam konsep jurnalisme independensi

adalah keberpihakan kepada warga. Menjadi netral bukanlah prinsip dasar

jurnalisme. Imparsialitas juga bukan yang dimaksud dengan objektivitas.

Prinsipnya, wartawan harus bersikap independen terhadaporang-orang yang

mereka liput. Semangat dan pikiran untuk bersikap independen ini lebih

penting ketimbang netralitas.Wartawan bersikap independen terhadap orang-

orang yang mereka liput. Independen baik dari institusi pemerintah, bisnis,

sosial, maupun, politik agar dapat melayani warga dengan sebaik-baiknya.56

Alasan jurnalis harus bersikap independenpun dikatakan oleh Ketua

Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Marah Sakti

Siregar, yang berpendapat bahwa media massa adalah media pembelajaran

bagi masyarkatnya karenanya mereka harus mampu bekerja untuk

55Bill Kovach & Tom Rosenstiel, Sembilan Elemen Jurnalisme, h.120-122. 56Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.121.

Page 56: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

44

kepentingan publik, bukan bekerja untuk kelompok tertentu meski wartawan

pasti mempunyai opini dan pandangan masing-masing dalam bersikap.57

Salah satu contoh kasus dalam konsep independensi yang diambil Bill

Kovach adalah kasus Sandy Nelson, Kovach mengatakan kasus ini

merupakan gambaran kasus penghianatan terhadap independensi jurnalisme.

Pada 1991, diberlakukan aturan tegas yang mendukung independensi

jurnalisme dengan melarang jurnalisnya berpartisipasi dalam dunia politik.

Morning News Tribune di Tacoma menurunkan jabatan Sandy Nelson yang

sebelumnya menjabat sebagai reporter pendidikan menjadi korektor naskah

karena terbukti melakukan kegiatan politik, yaitu membantu mengorganisir

sebuah referendum kota untuk melarang diskriminasi berdasarkan jenis

kelamin. Hal tersebut menurut Kovach, terjadi karena partisipasi Nelson

dianggap membuat rentan terhadap kredibilitasnya sebagai seorang jurnalis.58

Kredibiltas seorang jurnalis disebutkan dalam teori Kovach dapat diukur

dari akarnya, yakni dedikasi yang pada akurasi, verifikasi, dan kepentingan

publik. Dengan demikian, menurut teorinya, konsep independen ini dapat

disimpulkan dengan sebuah pertanyaan barukepada seorang yang melakukan

publikasi, pertanyaan yang biasanya diajukan adalah apakah ia seorang

57 Antara, sambutan saaat membuka Safari Jurnalistik PWI-ASTRA 2014 Sesi II, di

Bandarlampung, Jumat, 13 Juni 2014. 58Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 94-95.

Page 57: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

45

wartawan? Menjadi, pertanyaan baru, apakah publikasi yang dia lakukan

merupakan kegiatan jurnalisme?59

Pentingnya independensi menjadi kian jelas saat menyimak kewajiban

lain jurnalisme yang merupakan prinsip selanjutnya yang harus dipenuhi oleh

wartawan, yakni sebagai anjing penjaga, menjadi pemantau kekuasaan.

e. Menjadi Pemantau Kekuasaan

Pada elemen kelima, yakni elemen tentang keharusan seorang jurnalis

menjadi pemantau kekuasaan, Kovach mencoba menjabarkan teorinya

dengan mengambil sebuah contoh sebuah ajang penghargaan pada 1964,

yaitu penghargaan paling didambakan oleh media cetak di seluruh AS,

penghargaan Pulitzer, salah satu kategori penghargaan tersebut dimenangkan

oleh Philadelphia Bulletin untuk sebuah kategori baru dalam reportase.

Penghargaan itu bukan tanpa alasan. Harian tersebut memberitakan dengan

memaparkan opsir-opsir polisi di Philadelphia yang terlibat dalam kegiatan

undian berhadiah dan merupakan kegiatan ilegal. Informasi yang

dipublikasikan oleh surat kabar tersebut menjadi awal pergerakan besar di AS

yang memperketat pemantauan terhadap koruptor polisi di kota-kota AS.

Selain itu hadiah Pulitzer tersebut merupakan penanda bahwa era baru

59Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, 92-94

Page 58: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

46

jurnalisme di AS telah lahir. Inilah menurut Kovach salah satu peran yang

harus dilakukan oleh media di negara demokratis.60

Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai

tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara, termasuk

memberikan ruang bagi media massa yang bebas untuk menjalankan fungsi

persnya. Salah satu konsep dari sistem negara yang demokratis, menurut

Huntington, adalah adanya peran media massa yang bebas. Bebas di sini

berarti tanpa adanya intervensi dari pihak manapun serta tidak takut akan

tuntutan dan hukuman sehingga hak publik untuk tahu dapat tersampaikan

dengan baik melalui media massa.61 Hal ini juga merupakan konsep

jurnalisme Kovach yang kelima, yaitu memantau kekuasaan dan

menyambung lidah mereka yang tertindas.62

Itulah mengapa menurut Kovach pers diberi kebebasan secara

konstitusional untuk melakukan upaya-upaya penyelidikan. Hal ini bertujuan

agar pemerintah atau penguasa bekerja lebih transparan.63 Mahkamah Agung

AS dan di negara-negara lainnya yang menganut sistem demokratis secara

metodis telah membangun tempat yang aman dan dapat melindungi wartawan

60Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.141 61Aryanti, Aprilia Dwi, and Happy Luh Desitiya Rusitawati. "academia.edu share and

research." Academia. February 4, 2014. 62Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,107-121 63Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.143.

Page 59: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

47

dari hukum sehingga mereka dapat secara agresif melayani kebutuhan publik

akan informasi yang menyangkut masalah kesejahteraan bersama.64

Prinsip watchdog ini, menurut teori Kovach, bermakna tidak sekadar

memantau pemerintahan, namun juga meluas hingga pada semua tatanan

lembaga yang dianggap kuat dan mempunyai peran di masyarakat. Watchdog

berfungsi untuk mengawasi mereka yang memiliki kekuasaan baik dalam

bidang politik (pemerintah), organisasi nirlaba maupun dalam sektor swasta.

Pengawasan terhadap mereka yang memiliki kekuasaan perlu dilakukan agar

tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).65 Agar wartawan

mampu memelihara kebebasan murninya dalam menjalankan fungsi

watchdog, media massa dituntut untuk memupuk kekuatan modalnya sendiri,

menjalankan swadaya agar media dan wartawannya tidak ditempatkan di

bawah kehendak penguasa atau siapa saja yang mampu membayarnya

sebagai balas jasa.66

Kovach mengatakan, peran pers sebagai watchdog biasanya dijalankan

melalui peliputan investigatif (investigative reporting) terhadap bagaimana

sebuah kekuasaan dijalankan. Dengan demikian, pers akan mampu memberi

informasi yang berbeda dengan informasi yang mungkin sudah ‘diatur’ oleh

para pemegang kekuasaan untuk menjaga citra mereka. Namun sayangnya

64Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.144. 65Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 108-109 66Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2005) h. 27-29

Page 60: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

48

prinsip ini kemudian dikenal bahkan oleh wartawan sendiri sebagai upaya-

upaya membuat orang senag menjadi susah, dan menyenangkan orang yang

susah. Hal ini disebabkan bayaknya wartawan yang salah paham akan hakikat

peran watchdog yang mereka jalankan.67

Apa yang diungkap wartawan mungkin mengakibatkan hilangnya

reputasi seseorang atau perubahan pemikiran dan peristiwa publik dan hal ini

mendatangkan tanggung jawab yang lebih besar bagi si wartawan dibanding

sekadar mengungkap dan menuntut. Kovach menjelaskan lebih lanjut bahwa

menjadi pemantau kekuasaan bukan hanya sekadar menjadikan manajemen

dan pelaksana kekuasaan berlaku transparan semata, namun juga membuat

tujuan kekuasaanya dipahami, logisnya, pers harus memberitakan juga ketika

lembaga kekuasaan bekerja secara efektif dan baik, memberitakan kapan

mereka benar dan kapan mereka melenceng.68

Hal tersebut harus dilakukan karena dalam pandangan Kovach memantau

kekuasaaan bukan hanya menggambarkan melulu tentang kegagalan yang

dilakukan pemegang kekuasaan, mengkritik tanpa ujung akan menjadikan

laporan dan berita tanpa makna. Jika semua yang dilaporkan adalah

keburukan, publik tidak bisa membedakan lagi mana yang baik dan mana

67Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 107 68Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 107-109

Page 61: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

49

yang buruk karena mereka tidak mempunyai dasar atau pertimbangan untuk

perbandingan.69

f. Menyediakan Forum Publik untuk Kritik, Komentar

Maupun Dukungan Bagi Warga

Elemen selanjutnya yang menjadi kewajiban jurnalis adalah

menyediakan forum baik untuk kritik, komentar maupun dukungan bagi

publik. Menurut Kovach dan Rosenstiel, bagi negara yang menganut sistem

demokrasi, konsep forum atau ruang publik merupakan bagian vital, dimana

setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi

menyampaikan idenya. Rasa ingin tahu yang menurut Kovach dianggap

sebagai sifat manusiawi publik nantinya akan membuat mereka mengolah

informasi yang mereka dapatkan dari media menjadi pertanyaan-pertanyaan

bahkan kesimpulan sebagai bentuk reaksi, dan pada momen inilah menurut

Kovach suara publik harus terdengar oleh pihak yang berwenang. Atas dasar

itulah forum publik atau ruang publik harus dibangun.70

Ruang publik merupakan konsep yang bebas dari campur tangan negara,

tidak dirancang oleh negara dan tidak pula dikelola oleh negara. Artinya,

negara tidak mempunyai wewenang untuk mengatur persoalan-persoalan apa

saja yang harus menjadi perhatian publik. Publik memiliki wewenang

sepenuhnya untuk mengangkat persoalan yang mereka anggap penting. Selain

69Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.146 70 Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.124-127

Page 62: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

50

itu, setiap partisipan berhak mendapatkan perhatian yang sama,

mendengarkan maupun menyampaikan pemikirannya tanpa khawatir dengan

paksaan maupun kontrol dari orang lain.71

Sementara itu, gagasan ruang publik disebut-sebut sebagai gagasan yang

diusung pertama kali oleh seorang filsuf dari Jerman, Jurgen Habermas. Ia

mengenalkan konsep ruang publik melalui bukunya The structural

Transformation of the Public sphere: an Inquiry into a Category of Bourgeois

Society. Konsep ruang publik (public sphere) menurut Jurgen Habermas

meliputi tempat yang memungkinkan masyarakat untuk mengekspresikan

pandangannya yang relatif bebas. Pembicaraan ini berupa diskusi atau

pertukaran pendapat secara terbuka mengenai hal-hal yang menyangkut isu-

isu umum, kesetaraan dan status pada ruang ini dikesampingkan sehingga

terbebas dari segala kepentingan (tidak adanya interferensi), dan tugas

pertama dari ruang publik adalah mengawasi kebijakan pemerintah secara

sistematis dan kritis.72 Senada dengan itu, menurut Komisi Hutchin, dalam

kegiatan jurnalisme, forum pertukaran pendapat, gagasan dan komentar ini

merupakan tugas media massa sebagai wahana ekspresi publik.73

71Alan McKee, The Public Sphere an Introduction, (Cambridge: Cambridge University Press,

2005), h.8 72 Jurgen Habermas, Ruang Publik: Sebuah Kajian tentang Kategori Mayarakat Borjuis,

(Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008)

73William L. River dkk, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: Kencana, 2003), h.81-100

Page 63: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

51

Kovach dan Rosenstiel menerangkan, zaman dahulu banyak surat kabar

yang menjadikan ruang tamu mereka sebagai forum publik di mana orang-

orang bisa datang, menyampaikan pendapatnya, kritik, dan sebagainya. Di

sana juga disediakan cerutu serta minuman. Dewasa ini, dengan konsep yang

sama, media menghadirkan sebuah forum untuk mengkritik, kompromi dan

mendiskusikan suatu masalah, acara radio yang menyedikan telepon interaktif

bagi pendengarnya, bincang-bincang di televisi dan opini pada halaman

opinion and editorial page pada surat kabar. 74

Hal yang paling penting dalam konsep ini menurut teori Kovach adalah

ruang publik harus benar-benar dibangun di atas prinsip jurnalisme, yakni

kejujuran, fakta dan verifikasi yang harus tetap dijunjung tinggi. Forum yang

tidak menghormati prinsip jurnalisme berupa penghormatan terhadap fakta-

fakta akan gagal memberi informasi. Sebuah forum yang hanya

mengandalkan prasangka dan pengandaian saja menurut Kovach akan

berujung debat yang meninggalkan amarah dan membuat publik bingung.75

Hal yang harus diingat menurut Kovach adalah realita bahwa talk is

cheap, forum publik tentu saja akan menimbulkan berbagai macam opini

yang mencerminkan kemajemukan masyarakat, namun forum harus selalu

mengingat bahwa demokrasi pada akhirnya dibangun atas dasar kompromi.

Tujuan akhir dari forum publik tersebut menurut teori Kovach harus

74Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.174 75Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.175

Page 64: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

52

menyatakan kesepakatan yang diyakini oleh sebagian besar publik sebagai

jalan keluar dari masalah yang ada.76

g. Berupaya Membuat Hal Penting Menjadi Menarik dan

Relevan

Elemen ketujuh dari kesembilan Elemen Jurnalisme Kovach adalah

jurnalis harus menarik minat khalayak dengan berita yang relevan. Jurnalis

menurut Kovach harus mampu mengambil perhatian khalayak terkait

pemberitaan sebuah peristiwa.77 Kewajiban membuat hal yang penting dan

menarik tidak hanya diungkapkan Kovach, banyak teori dari pakar jurnalis

yang mengatakan bahwa salah satu nilai dari sebuah berita adalah sifatnya

yang menarik, ungkapan tersebut juga dijabarkan oleh Mitchel V. Charnley

dalam buku yang berjudul Reporting yang ia tulis, Charnley mengatakan

bahwa ketika jurnalis melaporkan sesuatu, maka sesuatu itu baru dapat

dikatakan berita apabila yang ia laporkan berupa informasi yang memiliki

daya tarik dan dianggap penting oleh masyarakat.78

Menurut Kovach, membuat hal penting menjadi menarik bertujuan untuk

menunjukkan kepada khalayak bahwa informasi yang media sajikan adalah

76Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.175 77Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.192. 78 Mitchel V. Charnley, Reporting Third Edition, (New York: Holt Reinhart & Winston,

1975), h. 44

Page 65: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

53

sebuah informasi yang benar-benar penting yang wajib diketahui oleh mereka

dan hal ini adalah bagian dari tugas seorang jurnalis79.

Untuk membuat khalayak mengetahuinya, menurut Kovach, jurnalis

harus membuat beritanya menarik juga relevan. Namun menurut Kovach,

ironisnya, dua faktor ini justru sering dianggap dua hal yang

bertolakbelakang. Laporan yang memikat dianggap laporan yang lucu,

sensasional, menghibur, dan penuh tokoh selebritas. Sebaliknya, laporan yang

relevan dianggap kering, angka-angka dianggap sulit dipahami oleh sebagian

besar publik, beritapun dianggap membosankan. Tugas wartawan menurut

Bill Kovach dan Tom Rosenstiel adalah meramu campuran yang tepat dalam

menyajikan berita.80

Kovach menawarkan beberapa pendekatan inovatif, namun ia juga

mengatakan bahwa ramuan terbaik agar berita menjadi enak disimak dan

relevan akan didapatkan dari proses jurnalis itu sendiri jika memang ia mau

belajar dan mencoba, salah satu yang ditawarkan oleh Bill Kovach adalah

dengan membuat definisi baru dari 5W+1H, ide ini dibangun oleh seorang

profesor penulisan di Poynter Institute di Florida bernama Roy Peter Clark, ia

membuat ramuan untuk "melumerkan berita" dengan cara mengubah definisi

lama 5W+1H menjadi who becomes character. What becomes scene. Where

79Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.192. 80Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.192.

Page 66: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

54

become setting. When is chronology. Why becomes motivation or caution.

Finally, how becomes narrative.81

Kovach menjelaskan, elemen ketujuh ini untuk mengingatkan jurnalis

bahwa jurnalisme adalah seni mendongeng dengan sebuah tujuan, tujuan

menyampaikan informasi yang dibutuhkan publik dalam memahami dunia di

sekelilingnya. Menurutnya, inilah yang menjadi tantangan bagi seorang

jurnalis, menemukan apa yang dibutuhkan publik dan membuatnya bermakna

dan menarik sehingga mudah dan enak disimak.82 Andreas Harsono sebagai

salah satu murid Kovach dari Indonesia meminjam istilah motto majalah

Tempo untuk menggambarkan elemen ketujuh ini, yaitu jurnalisme itu harus

“enak dibaca dan perlu.”83

h. Menjaga Berita Komprehensif dan Proporsional

Keharusan menjaga berita agar komprehensif dan proporsional menurut

Kovach dan tim didasarkan pada terbatasnya ruang dan sumber daya media

yang membuat media tidak dapat meliput dan menyajikan semua peristiwa

yang terjadi. Lantas bagaimana media membuat khalayaknya merasa apa

yang disajikan media adalah merupakan sebuah informasi yang lengkap dan

proporsional sehingga khalayak yang beragam menganggap media tersebut

81Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h. 143 82Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.192 83 Andreas Harsono, Agama saya Jurnalistik, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h.28

Page 67: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

55

sudah mewakili golongannya? Menurut Kovach, ide keberagaman dalam

berita bagi jurnalisme diasumsikan sebagai seorang pembuat peta sosial

(kartografi sosial) yang harus mampu menggambarkan semua komunitas

sosial.84 Pada penafsiran pasal 1 Kode Etik Jurnalistik pun disebutkan terkait

proporsional atau keberimbangan dalam berita, di sana tertulis bahwa semua

pihak atau golongan harus mendapatkan kesempatan setara dalam

pemberitaan yang disiarkan.85

Dalam teori Kovach, menjaga berita komprehensif dan proporsional

merupakan tugas jurnalis yang bersifat subjektif, berita yang besar dan

penting bagi sejumlah orang belum tentu penting bagi sebagian yang lain.

Namun, ketika khalayak sudah menaruh keyakinan pada jurnalis bahwa

mereka bekerja untuk kepentingan khalayak, maka khalayak akan berusaha

memahami bahwa itulah yang dibutuhkan dan layak untuk diketahui walau

menurut mereka tidak begitu penting.86

Jurnalis diumpamakan sebagai kartograf, pembuat peta, oleh Kovach

karena jurnalis harus mampu menggambarkan secara menyeluruh dan luas

dengan mencari fakta-fakta lebih jauh dan menyusunnya dalam sebuah

konteks sehingga masyarakat mampu melihat apa yang ada di luar komunitas

mereka, apa yang belum mereka ketahui dan apa yang sedang terjadi di luar

84Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 211-213 85 Kode Etik Jurnalistik Pasal 1 86Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.218-219

Page 68: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

56

sana, sehingga mereka memahami secara utuh dan luas sebuah informasi

yang nantinya membantu mereka untuk mengambil keputusan yang baik dan

mengetahui apa saja kebutuhan mereka.87

Namun menurut Kovach, kesalahan yang dilakukan oleh banyak media

dengan ide keberagaman dalam berita malah membuat mereka melebih-

lebihkan berita dalam penyajiannya untuk menarik minat khalayaknya.

Sehingga media menurut Kovach, gandrung membuat berita dan judul

sensasional dengan penekanan pada aspek emosional. Selain itu, penyajian

beritanyapun tidak proporsional. Untuk menjelaskan kasus dalam elemen ini,

Kovach dan Rosenstiel mengambil contoh yang menarik, yaitu

membandingkan antara seorang yang bertelanjang dengan seorang pemain

gitar andal. Menurut mereka, cerita sensasional diibaratkan seseorang yang

ingin menarik perhatian pembaca dengan pergi ke tempat umum lalu melepas

pakaian, bertelanjang. Tentu saja ia akan menarik perhatian. Pertanyaannya

adalah bagaimana orang telanjang itu menjaga kesetiaan pemirsanya, orang

yang sudah ia tarik perhatiannya? Ia mungkin akan mampu menarik perhatian

dan membuat kerumunan orang banyak, namun, bagaimana si telanjang ini

mempertahankan kerumunannya agar tetap setia pada pertunjukan yang ia

buat?88

87Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, 156 88Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.219

Page 69: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

57

Lain halnya dengan pemain gitar andal yang juga menginginkan

perhatian, cara yang berbeda dilakukan olehnya, ia datang ke tempat umum,

memainkan gitar, lalu ada sedikit orang yang memperhatikan. Seiring dengan

kualitas permainan gitarnya, makin hari makin banyak orang yang datang

untuk mendengarkan. Pemain gitar ini adalah contoh suratkabar yang

proporsional. Jika permainannya indah, orang yang sudah tertarik padanya

akan setia, penonton tidak akan berkurang, sehingga ia tak perlu repot

mencari penonton baru untuk mengganti penonton yang bosan atau tak

menyukai permainannya.89

Elemen ini menurut Kovach, berhubungan dengan ekonomi dalam media,

ekonomi mempengaruhi proses laporan berita. Media akan menarik

sebanyak-banyaknya perhatian khalayak, untuk membaca hariannya,

mendengarkan siarannya, menonton program TV yang dikelolanya atau

mengunjungi situsnya. Media menaruh porsi besar untuk hal-hal yang

sebenarnya tidak penting untuk khalayak hanya karena tujuan ekonomi

mereka. Menurut Kovach, idealnya hal yang penting bagi hajat hidup orang

banyak memperoleh porsi pemberitaan yang besar, sedangkn hal yang trivial

atausepele sekontroversial apapun (misalnya berita adanya kelinci yang lahir

dengan dua kepala) cukuplah sebagai berita selingan dengan porsi kecil.

89Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.219

Page 70: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

58

Bagaimanapun, media yang menyajikan berita yang hanya menyajikan hal

serius dan penting saja tanpa menyajikan sesuatu yang ringan atau manusiawi

menurut Kovach membuat media tersebut tidak seimbang.90

i. Keharusan Bagi Seorang Jurnalis Menggunakan Nurani

Elemen terakhir teori Kovach mewajibkan jurnalis agar menggunakan

nurani mereka dalam setiap proses jurnalisme mereka, karena menurut

Kovach dalam aktivitas jurnalisme tidak ada hukum jurnalisme, tidak ada

peraturan, tidak ada surat izin, bahkan tidak ada pengaturan resmi tentang

kepribadian jurnalis. Ia menyatakan bahwa pada akhirnya jurnalisme terletak

pada karakter. Saat khalayak memilih sebuah majalah, program TV, siaran

radio atau koran, semua berita yang disajikan kepada mereka tidak lain adalah

hasil dari otoritas, kejujuran dan penilaian media. Maka elemen terakhir ini

adalah konsep dan prinsip yang paling sulit, namun prinsip inilah yang

menyatukan semua prinsip yang sudah dijabarkan sebelumnya. 91

Untuk menjelaskan bahwa jurnalis mempunyai kewajiban terhadap

nurani Kovach mengutip pendapat kritikus Bill Kurtis dan Jon Kartz, Kurtis

menyatakan bahwa setiap jurnalis secara personal harus membuat aturan bagi

dirinya sendiri. Standar sendiri, dan membentuk karir untuknya sendiri.

Dalam hal ini Kartz wartawan AS mencoba menjabarkan bahwa konsep

90Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 153-154 91Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.236

Page 71: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

59

kesembilan ini diukur dengan moralitas. Apapun yang jurnalis lakukan, harus

sesuai dan memenuhi rasa puas secara moral bagi dirinya sebagai jurnalis.

Menurut mereka, bagi sebagian besar jurnalis, hal ini tidak lagi asing, karena

masalah moral dan nuranilah yang pertama kali justru membuat mereka

menginginkan dan memilih profesi menjadi seorang jurnalis.92 Hal tersebut

juga diungkapkan oleh Robert Fisk salah satu wartawan Inggris yang

mengatakan bahwa memihak pada kebenaran dan hati nurani merupakan

sebuah keharusan yang dimiliki oleh wartawan sebab hati nuranilah yang

akan menjadi portal bagi setiap wartawan dalam menjalankan profesinya.93

Masalahnya, menurut Kovach, membiarkan setiap wartawan

menyuarakan hati nurani mereka akan membuat urusan manajemen menjadi

lebih kompleks. Namun menurutnya, tugas setiap redakturlah untuk

memahami persoalan ini, redaktur memang mengambil keputusan final tapi

redaktur harus senantiasa membuka diri agar tiap orang yang hendak

memberi kritik atau komentar bisa datang langsung padanya.94

Menciptakan suasana ini tak mudah karena berdasarkan kebutuhannya,

ruang redaksi bukanlah tempat di mana demokrasi dijalankan. Ruang redaksi

bahkan punya kecenderungan menciptakan kediktatoran. Seseorang di puncak

92Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.239 93Sirikit Syah, Rambu-rambu Jurnalistik: dari undang-undang Hingga Hati Nurani, (2011:

Pustaka Belajar), h. 156 94Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 172-175

Page 72: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

60

organisasi media memang harus bisa mengambil keputusan apakah sebuah

laporan layak diterbitkan atau tidak, memilih diksi dengan niat melembutkan

sebuah kutipan atau membiarkan apa adanya adalah otoritas mereka, maka di

sinilah tantangan menjadi jurnalis sebenarnya, tentang bagaimana mereka

mengikuti apa kata hati mereka.95

B. Tinjauan tentang Radio

1. Radio sebagai Media Massa

Pada awal penemuannya oleh seorang ahli fisika berkebangsaan

Skotlandia, James C Maxwell, radio yang cara kerjanya memodulasi radiasi

elekteomagnetik masih terpusat sebagai alat teknologi transmisi terbatas saja,

yang mana penggunaannya masih sempit dan kebanyakan digunakan oleh

angkatan militer atau pemerintahan sebagai alat pertukaran informasi

terbatasdi kalangan mereka. Namun,sejalan dengan perkembangannya,

radiopun mulai dilirik oleh kalangan jurnalis sebagai alat dan alternatif baru.

Hal ini dikarenakan radio dianggap mampu menyebarluaskan informasi lebih

cepat dan luas dibanding dengan media sebelumnya, yakni media cetak.96

Kecepatan radio dalam menyebarluaskan sebuah informasi menjadikan

radio menempati posisi penting dan disebut-sebut sebagai pemegang

kekuasaan kelima setelah pers. Perang Dunia II dianggap menjadi awal

95Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h.173 96 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikas teori dan praktek (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2009), hlm. 152.

Page 73: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

61

kejayaan radio sebagai media jurnalisme. Menurut John Vivian, November

1916 merupakan titik tolak jurnalisme radio ketika radio-radio di AS

menyiarkan hasil pemilu. Contoh lain pada 1930-an radio menjadi media

kampanye efektif ketika Frankin D. Roosevelt melakukan siaran selama 40

kali dalam masa kampanye 1933, Ia berbicara dengan lebih dari 30% warga

(pendengar) AS melalui media radio. 97 Sedangkan di Indonesia, khususnya

Kota Surabaya, pada era kemerdekaan RI, radio juga dianggap memiliki

peran penting dalam perjuangan mempertahankan proklamasi setelah

kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, radio menjadi satu-satunya sumber

informasi atas setiap kejadian di dunia maupun di Indonesia.98

Gambaran di atas menunjukkan bahwa radio, seperti juga media massa

lainnya, mempunyai andil dalam membentuk dan memengaruhi khalayaknya.

Bahkan kecepatan radio dalam menyebarluaskan sebuah informasi dianggap

pernah meredupkan eksistensi media cetak pada 1920-1930 di AS, di mana

perang antara pers dan radio yang dikenal dengan the Press Radio War

terjadi. Perang ini disebabkan karena pers pada waktu itu merasa tersaingi

oleh kecepatan radio dalam mpenyebaran berita, padahal pada dasarnya

jurnalisme radio merupakan kelanjutan dari media cetak.99

97 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:Kencana, 2008) 98www.redio.in diakses pada 20 0ktober 2015, 19:29. 99 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikas teori dan praktek (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2009), hlm. 152.

Page 74: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

62

2. Karakteristik Radio dan Perkembangan Teknologi Media Massa

Salah satu karakteristik radio siaran adalah sifatnya yang auditif,

sehingga menyebabkan penyampaian pesannya lebih banyak dilakukan

dengan menggunakan bahasa lisan.100 Ini juga yang menjadikan radio sering

disebut-sebut sebagai media buta karena hanya menampilkan audio tanpa

visual. Meski demikian, dalam menjalankan perannya sebagai sarana

komunikasi, radio tetap dipercaya oleh khalayaknya. Fakta ini diungkapkan

oleh Albert C. Book dan Norman D. Cary yang menyatakan bahwa radio

merupakan media komunikasi yang bersifat ekonomis, partisipatif dan cepat

dalam menyampaikan informasi.101

Agar lebih memahami penjelasan persaingan antara radio siaran dengan

media cetak melalui karakteristiknya, Ardianto menjelaskan bahwa surat

kabar sebagai media massa memiliki lima karakteristik berbasis publisitas,

periodisitas, universalitas, aktualitas dan dokumentasi. Sedangkan media

cetak lainnya, misalnya majalah yang penyajiannya mengacu pada khalayak

yang lebih spesifik, mempunyai karakteristik tersendiri berupa penyajiannya

yang lebih mendalam, nilai aktualitas yang lebih lama, gambar-gambar dan

100Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism: Panduan Reporter, Penyiar, dan

Scripwriter, (Penerbit Nuansa, Bandung: 2009) h.19. 101Albert C. Book and Norman D. Cary,The Radio and Television Commercial, (Ntc

Business Books, Illinois: 1996)h. 43.

Page 75: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

63

foto lebih banyak, serta memiliki kelebihan pada covernya sebagai daya

tarik.102

Morison juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan antara radio siaran

dengan media cetak dengan penjelasan dimensi waktu dan ruang, Ia

berpendapat bahwaradio siaran mempunyai sifat menguasai ruang tetapi tidak

menguasai waktu. Ini berbeda dengan media cetak yang menguasai waktu

tetapi tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu radio dapat diterima

di mana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang), namun

kekurangannya, siaran radio tidak dapat didengar kembali (tidak menguasai

waktu). Lain halnya dengan media cetak yang memerlukan waktu untuk

sampai pada pembacanya (tidak menguasai ruang) sedang kelebihan media

cetak dapat dibaca kapan saja dan dapat dibaca kembali berulang-ulang

(menguasai waktu).103

Kemajuan teknologi yang terus berkembang menjadikan persaingan

radio siaran sebagai media massa tidak hanya degan media cetak saja.

Televisi sebagai media elektronik audiovisual jauh lebih maju dibanding

radio. Televisi tidak hanya menggunakan audio seperti radio yang bersifat

auditif, tapi juga menggabungkan tiga kekuatan sekaligus, yaitu kekuatan

verbal, audio, dan teknlogi dramatikal. Kekuatan verbal berhubungan dengan

102Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2004) h. 104-144 103Morison, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 4-6

Page 76: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

64

kata-kata yang disusun secara singkat, padat dan efektif. Selanjutnya

kekuatan visual yang ditawarkan televisi menekankan bahasa gambar yang

tajam, jelas, hidup, memikat. Kemudian kekuatan teknologikal, berkaitan

dengan daya jangkauan siaran, kualitas suara, dan gambar yang dihasilkan

serta dapat diterima oleh khalayaknya, sedangkan aspek dramatikal televisi

bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatikal yang dihasilkan oleh

rangkaian gambar secara simultan. Aspek dramatikal televisi inilah yang

tidak dimiliki media massa radio dan surat kabar.104 Dalam buku Penyiaran

Televisi Indonesia disebutkan bahwa televisi juga yang membawa nilai

hedonis pada khalayaknya, sehingga mempengeruhi integritas sosial.105

Kelebihan-kelebihan yang dimilik televisi tidak lantas menjadikan radio

kehilangan khalayaknya, daya tarik yang dimiliki oleh radio sebagai media

auditif mampu mengajak khalayaknya untuk terlibat dengan cara

menempatkan pendengarnya sebagai subjek dan peserta dalam

komunikasinya. Tidak seperti televisi yang melalui proses yang rumit dalam

proses penyebaran informasinya, radio siaran bersifat langsung dan mampu

menyebarluaskan informasi dengan tidak melalui proses rumit seperti yang

dilalui oleh televisi.106

104 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dan Feature (Bandung: Simbiosis

Rekatama Media, 2005), h.5. 105 Rieka Mustika,S.Pd,”Budaya Penyiaran Televisi Indonesia”,Masyarakat Telematika dan

Informatika, Volume III, 1 (Juni 2012), h.55. 106Www.academia.edu.makalahkomunikasidiakses pada 27 April 2016, pukul 00:34 WIB

Page 77: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

65

Tidak hanya media cetak dan televisi, dewasa ini hadir medium baru

yang disebut dengan internet yang melahirkan tipe baru jurnalisme bernama

jurnalisme online. Jurnalisme online memiliki karakteristik yang berbeda dari

jurnalisme tradisional, misalnya fitur dari teknologi yang disodorkan

menawarkan kemungkinan-kemungkinan tak terbatas dalam memroses dan

menyebarkan informasi kepada khalayak luas. J. Pavlik dalam bukunya

Journalism and New Media yang dikutip Santana, menyebutkan bahwa tipe

baru jurnalisme ini disebut contextualized journalism karena jurnalisme

online mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik, yaitu platform

digital, kualitas interaktif dan penataan fitur yang dimiliki.107 Namun,

kecanggihan yang dimiliki oleh internet tidak dapat sepenuhnya

menggantikan bentuk media lama karena sesungguhnya yang berubah

hanyalah mode produksi dan perangkatnya, bukan substansinya. Seperti juga

radio yang tidak dapat menghapus dan mengganti kedudukan surat kabar,

begitupula jurnalisme online, ia tidak menggantikan media tradisioanl, namun

ia menjadi sebuah alternatif baru dalam jurnalisme.108

107Septiawan K Santana, Jurnalisme Kontemporer, ( Yayasan Obor: Jakarta, 2005), h. 137 108Www.academia.edu.jurnalismeonline diakses pada 27 April 2016, pukul 00:34 WIB

Page 78: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

65

BAB III

GAMBARAN UMUM KRAKATAU RADIO 93,7 FM LABUAN,

PANDEGLANG, BANTEN.

A. Sejarah dan dan Profil Krakatau Radio 93,7 Fm

Krakatau Radio berdiri sejak 23 Nopember 1990, yang mana 70% dari

penduduk Kabupaten Pandeglang, Banten adalah pendengar Krakatau Radio

dengan jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk di bulan Mei

2010, sebanyak 1.145.792 penduduk. Krakatau Radio merupakan satu-

satunya radio yang menjangkau hampir seluruh pelosok Pandeglang Banten.

Radio ini kental dengan etnik Sunda Banten yang kaya dengan para jawara

namun tetap santun dalam tradisi.1

Tepatnya 25 tahun yang lalu, sebelum bergabung dengan Etnikom Grup

yang berpusat di Jakarta, radio ini bernama Radio Kemiri yang status

kepemilikannya atas nama Emung. Kemudian pada 23 Nopember 1990

berganti menjadi Krakatau Radio setelah diakuisisasi oleh Benjamien Su‟eb.

Bertempat di Jl. Jend A. Yani Ruko Buana Blok G 3 – 4 Ciateul

Labuan,Pandeglang, Banten, radio ini menggunakan frekuensi 93.7 Fm.

Dengan format siaran khas Etnik Sunda Labuan Banten, Krakatau Radio

1Www.krakataufm.com

Page 79: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

66

berusaha mengemas dengan kreatif budaya masa lalu, sekarang dan masa

yang akan datang agar masyarakat Pandeglang dapat terus menerus

beradaptasi dengan perubahan jaman.2

Radio ini dinamai Krakatau karena lokasinya yang dekat dengan Gunung

Krakatau, Banten. Saat ini radio yang kepemilikannya merupakan

kepemilikan keluarga dikelola oleh penerus Benjamien Su‟eb, yaitu H. Biem

T Benjamien, B.Sc., MM. Sebagai anaknya. Ia mengelola Krakatau Radio

sebagai perusahaan keluarga. Krakatau Radio merupakan salah satu radio unit

jaringan di Indonesia, empat belas jaringan etnikom tersebut, masing-masing:

1). Bens Radio 106.2 Fm, Jakarta. 2). Ads 105.2 Fm Cikampek, 3). Gsp 88.3

Fm, Pamanukan. 4). Cirebon 89.2 Fm, Cirebon. 5). Bandung 95.2 Fm,

Bandung. 6). Pasundan 93.1 Fm, Pasundan. 7). Serang 89.8 Fm, Serang. 8).

Krakatau 93,7 Fm, Labuan. 9). Banten 95.3 Fm, Cilegon. 10). Leampuri

103.1 fm, Baturaja. 11). Kayuagung 90.4 Fm, Kayuagung. 12). Indralaya 10.3

Fm, Indralaya. 130. Sriwijaya 94.3 Fm, Palembang. 14). Aljabar Serumpun

91.7 Fm, Batam.3

B. Segmentasi Pendengar Krakatau Radio 93.7 Fm

Radio yang mempunyai tag line “Ear Sajagat” ini mempunyai target

pendengar umum dengan presentase berdasarkan jenis kelamin pria sebanyak

2 Mudofar, pada siaran Profil Krakatau Radio 25 Tahun, 2015 3Wawancara dengan Ipah/ Dian Risdiana

Page 80: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

67

45%, wanita 55%. Sedangkan berdasarkan usia pendengarnya diperkirakan

15 – 45 tahun. Berdasarkan kategori profesi, pendengar Krakatau Radio

adalah 30% karyawan, wiraswata sebanyak 30%, pelajar 25% dan umum

mencapai 15%, yang tersebar di empat wilayah, yakni kota Labuan,

Pandeglang, Anyer dan Lebak.

C. Visi dan Misi Krakatau Radio 93.7 Fm

Radio yang terus berinovasi ini mempunyai sapaan pendengar „kakak‟

untuk pendengar laki-laki dan „teteh‟ untuk perempuan, mempunyai visi

menjadi radio dengan program dan manajemen yang dapat menjadi acuan

terdepan dalam mendapatkan informasi, edukasi dan hiburan di tengah-tengah

masyarakat. Sedangkan misinya adalah mengembangkan radio etnik yang

menggali potensi budaya lokal menjadi program radio, agar pendengar dapat

merasakan budayanya sendiri, berkesenian dengan tradisinya sendiri, bertutur

dan berdialog dengan bahasanya sendiri.

D. Produksi dan Distribusi Radio

Dalam usaha menghasilkan siaran yang menarik pendengarnya, Krakatau

Radio menyajikan seluruh format siarannya, baik informasi, berita,

keagamaan atau hiburan dengan format santai dan lau-lagu yang disajikan

dengan proporsi sebagai berikut:

1. Pop Indonesia sebanyak 50%,

2. Dangdut sebanyak 30%,

Page 81: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

68

3. Etnik sebanyak 10%, dan

4. Lain-lain sebanyak 10%.

Keseluruhan paket acara Krakatau Radio diawali pada 05.00 – 24.00

WIB atau sebanyak 19 jam setiap harinya. Semua acara disusun dengan

sedemikian rupa agar sesuai dan tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh

para pendengarnya. Secara keseluruhan pelaksanaan operasional dan

ketatalaksanaan sehari-hari Krakatau Radio didukung oleh 14 karyawan

termasuk penyiar, dengan gambaran secara umum struktur organisasi

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Struktur organisasi 93.7 FM Krakatau Radio

Direktur H. Biem Trijani Benjamin Bsc

General Manager Imam Musaman

Operational Manager Nyimas Dian Gayatri

Front Office Bayi Haryati

Program Director

Music Director

Redaksi

Creative Director

Part Time I

A. Sonhaji Arrafat

Ari Jumhana

Ula Ifham

Herman Herdian

Egi Permana

Page 82: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

69

Part Time II Ita Mustika

Accounting Executive

Traffict

Ahmad Assyfudin

Ila Nurlaila

General affair and Finance

Security I

Security II

Driver

OB

Dian Risdiana

Opan Bastian

Yudi

Rudi

Yopi

Penyiar Nyimas Dian Gayatri (Unah), Bayi

Haryati (Intan/Jamsah), Dian

Restiana (Ipah), Ila Nurlaela (Saeti),

Ahmad Asifudin (Wadil), A. Sonhaji

(Samlawi), Ari Jumhana (Engkuy

Askuri), Herman Herdian (Amsar),

Ula Ifham (Mudofar), Egi Permana

(Sueb Jawir), Ita Mustika

(Maesaroh).

Sumber: Wawancara langsung dengan Ila Nurlaela 9 Nopember 2015

Page 83: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

70

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti memaparkan hasil penelitian tentang Penerapan Prinsip

Sembilan Elemen Jurnalisme pada Jurnalis Krakatau Radio 93.7 FM dengan

menjawab pertanyaan penelitian yaitu sejauhmana prinsip sembilan elemen

jurnalisme Bill Kovach diterapkan jurnalis Krakatau Radio dan bagaimana kebijakan

redaksi Krakatau Radio 93.7 FM terkait penerapan sembilan elemen jurnalisme

tersebut.

Adalah Ula Ifham yang bekerja sebagai wartawan sekaligus merangkap redaktur

juga reporter. Seluruh kegiatan jurnalisme dimulai dari mencari, mengumpulkan,

menyiarkan hingga menyunting berita menjadi tanggung jawab Ula sepenuhnya.

Namun, kesendirian Ula dalam keredaksian tidak lantas menjadikannya sebagai

pemegang otoritas dalam memproduksi dan menyiarkan berita. Untuk berita yang

yang dianggap perlu peninjauan lebih jauh, wewenang untuk menentukan berita

tersebut layak atau tidak layak untuk diliput untuk kemudian disiarkan ada pada

seorang program director, yakni A. SonhajiArrafat.

Setelah 20 hari secara terus menerus mengikuti jurnalis Krakatau Radio, peneliti

menemukan fakta-fakta yang berkaitan dengan sembilan elemen jurnalisme, berikut

hasil analisis kesembilan elemen, masing-masing:

Page 84: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

71

1. Tunduk Pada Kebenaran

Dalam Teori Kovach, konsistensi dalam menyaring desas-desus, menyaring

berita bohong, serta melakukan verifikasi adalah indikator menuju kebenaran dalam

jurnalisme. Berita akurat yang diperoleh berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran ini

berfungsi sebagai sarana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas

tentang fakta sosial yang terjadi di tengah mereka. Dengan dibiasakan membaca

berita-berita akurat pula masyarakat dengan sendirinya dididik untuk menjadi

komunitas yang beperadaban tinggi dan mulia yang karenanya mereka mampu

menilai norma baik dan buruk seraya bertindak secara beradab.

Berdasarkan pemantauan etnometodologis selama 20 hari atas kerja jurnalistik

kru Krakatau Radio, peneliti berkesimpulan bahwa kru radio ini telah melakukan dan

terus berupaya melaksanakan elemen „‟Tunduk pada Kebenaran‟‟ dalam teori

jurnalistik Kovach. Ini terbukti dari tiga fakta. Pertama, secara organisatoris,

manajemen Krakatau Radio dengan tegas melarang jurnalisnya untuk menelan

mentah-mentah informasi yang didapat di lapangan, Berita yang masih merupakan

desas-desus dan belum terbukti kebenarannya dilarang untuk disiarkan.1 Fakta kedua,

di lapangan, peneliti menyaksikan langsung tindakan dan sikap kru Krakatau Radio

yang berusaha menegakkan prinsip „‟Tunduk pada Kebenaran‟‟ itu. Saat terjadi

gempa bumi di Kabupaten Pandeglang pada 4 Nopember 2015, misalnya, kru

Krakatau Radio berusaha keras menyajikan hanya berita benar dan akurat yang

1 Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015, 10:22 WIB.

Page 85: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

72

terverifikasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ketika

banyak media sosial saat itu hanya mencari sensasi dengan memberitakan

kemungkinan terjadi Tsunami di Pandeglang.2

Kru Kratakau Radio tidak ingin

terjebak dalam desas-desus penduduk kota itu tentang akan terjadinya gempa susulan

yang mengakibatkan Tsunami. Jurnalis Krakatau Radio mengambil posisi ini untuk

membuktikan bahwa radio tempat mereka bekerja merupakan media yang

menyajikan kebenaran dengan menyajikan data akurat dan terverifikasi oleh BMKG.

Fakta selanjutnya, Pada 23 Juli 2016 Krakatau Radio mendapatkan press release

berisi tentang aksi bersih pantai yang sedang dilakukan oleh dinas pariwisata dan

pemerintah setempat. Meski esensi berita sudah terpenuhi dalam press release yang

diterimanya, ia tidak serta merta menyiarkan aksi tersebut. Di sana disebutkan bahwa

aksi dilakukan di sepanjang pantai Carita dan dimulai dari pantai Lagundi. Namun,

ketika jurnalis mendatangi tempat tersebut ternyata tidak ditemukan adanya aksi

bersih pantai, sehingga dalam proses verifikasinya, Jurnalis Krakatau harus

menyusuri sepanjang garis pantai Carita untuk membuktikan kebenaran berita

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Jurnalis Krakatau berusaha menyajikan

kebenaran pada khalayaknya dengan membuktikan terlebih dahulu kebenaran dari

press release yang medianya terima.3

2 Observasi lapangan pada 4 Nopember 2015 3 Observasi lapangan pada 23 Juli 2016

Page 86: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

73

Fakta keempat yang dapat digunakan sebagai indikator tunduk pada kebenaran

oleh Jurnalis Krakatau Radio selanjutnya adalah ancaman serius yang didapat

Krakatau Radio karena telah menyampaikan kebenaran. Kebenaran yang berbuah

ancaman didapat setelah ia menyiarkan berita mengenai bencana banjir di sejumlah

desa di Kabupaten Pandeglang yang masih belum mendapatkan bantuan. Dalam

laporannya, ia menyampaikan bahwa desa yang terkena bencana banjir tersebut

memerlukan bantuan, namun pejabat setempat masih belum dapat dikonfirmasi dan

dimintai keterangan baik secara langsung maupun via telepon karena sampai berita

disiarkanpun nomor pejabat tersebut masih belum aktif. Berdasarkan keyakinannya

pemberitahuan tentang kesulitan dalam mengonfirmasi pejabat tersebut adalah

penting untuk diketahui masyarakat dan merupakan sebuah kejujuran. Namun,

kebenaran yang disampaikannya berbuah ancaman. Ia diancam akan digorok karena

dianggap sudah menyebarkan berita fitnah dan mencemarkan nama baik pejabat

terkait.4

Ketika penulis mewawancarai secara terpisah dengan waktu yang berbeda, baik

Aji sebagai Program Director yang bertanggung jawab atas kerja keredaksian

ataupun Ula sebagai jurnalis tidak bersedia menyebutkan kepada penulis pada tanggal

berapa berita disiarkan dan siapa pejabat yang mereka maksud dalam kasus tersebut.

Hal ini terus berlangsung, hingga penulis menemukan naskah berita yang penulis

4Wawancara langsung dilakukan dengan terpisah, A Sonhaji Arrafat 9 Nopemper 2015, 10:22

WIB dan Ula Ifham/Mudofar, 10 Nopember 2015.

Page 87: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

74

yakini naskah siaran inilah yang dimaksud oleh keduanya. Berikut kutipan siarannya

pada 2 Desesmber 2015:

Tabel 4.1

Menyampaikan Kebenaran

Judul Berita

Korban Banjir Belum Terima Bantuan Logistik

Isi berita

Korban bencana banjir di sejumlah Desa di Kabupaten Pandeglang,

belum menerima bantuan logistik dari Pemerintah Daerah. Korban

banjir tersebut, diantaranya di Desa Teluk, Kecamatan Labuan dan

Desa Kubangkampil, Kecamatan Sukaresmi.

Seperti diketahui, hujan yang terus mengguyur Pandeglang

beberapa hari terakhir, mengakibatkan bencana banjir di 10

Kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Sementara, Kepala BPBD

Pandeglang, Encep Suryadi, belum bisa dihubungi. Nomer ponselnya

tidak mengangkat panggilan dari Krakatau Radio.(Mudofar/Ula Ifham)

Sumber: Krakatauradio.com

2. Loyalitas Pada Warga

Pembahasan loyalitas terhadap warga ini didasari dari hubungan dan

posisi media yang disebut dengan Triangulasi Media, yakni posisi media yang

berada dalam tiga sisi kepentingan berbeda-beda, yang mana antara ketiganya,

kedudukan wargalah yang lebih diutamakan dibanding yang lainnya.

Kesimpulan peneliti terhadap proses jurnalisme Krakatau Radio dinilai belum

sesuai dengan “Loyalitas terhadap Warga” seperti yang dimaksud oleh

Page 88: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

75

Kovach. Peneliti memaparkan hasil pengamatan selama penelitian dengan

membagi pembahasan ke dalam tiga bagian. Pertama, menilai loyalitas

jurnalis melalui hubungan antara media, warga dan pemerintah. Hubungan

pertama ini menggambarkan posisi media dalam negara sebagai pemegang

kekuasaan. Kedua, hubungan antara media, warga dan pasar, dalam hal ini

posisi media dalam kepentingan bisnis dan industri media. Bagian ketiga,

pengukuran dengan menggunakan lima prinsip yang telah dirumuskan

Kovach untuk mengetahui sejauhmana loyalitas Krakatau Radio terhadap

warga.

Pada hubungan pertama, yakni hubungan antara media, warga dan

pemerintah, penulis melihat bahwa jurnalis Krakatau Radio memosisikan

dirinya sebagai mediator yang bertugas menjembatani semua pihak. Jika

Kovach mengatakan keberpihakan jurnalis terhadap warga harus 100%,

jurnalis Krakatau Radio memilih posisi 50%: 50% alias netral. Artinya, jika

Kovach mengatakan jurnalisme akan berjalan pada kondisi terbaiknya dengan

memosisikan masyarakat sebagai pihak yang harus selalu diutamakan, lain

halnya dengan jurnalis Krakatau Radio yang menganggap bahwa masyarakat

pun terkadang harus dikritik.

Temuan tersebut didasari atas pandangan jurnalis Krakatau Radio yang

mengatakan bahwa loyalitas terhadap warga adalah upaya ikut serta media

merekonstruksi kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik, dengan demikian,

Page 89: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

76

loyalitas terhadap warga tidak bisa diartikan dengan melulu berpihak kepada

warga. Sikap tersebut berdasar pada pemikiran yang menurutnya dalam

banyak kasus, konflik yang terjadi antarpemerintah dan warga tidak selalu

pemerintah yang salah dan warga benar. Dalam sebuah konflik tidak jarang

masyarakatlah yang harus diyakinkan bahwa pihak merekalah yang salah,

maka di sinilah menurutnya bagaimana ia dapat mengaplikasikan

keberpihakan media terhadap masyarakat dengan memberi pemahaman

sekaligus memerjuangkan hak mereka. Memberi pemahaman kepada warga

tentang konflik, misalnya, dengan cara memberikan informasi perihal apa saja

kebijakan atau rencana pemerintah di balik konflik yang dihadapi, bagaimana

seharusnya warga menyikapinya dan apa saja hak-hak yang harus mereka

tuntut dari pemerintah jika ada. 5

Pendekatan jurnalis Krakatau adalah proses kerja melalui penyampaian

informasi serta mediasi antara masyarakat dan pemerintah agar keduanya

berperan dan bersinergi ke arah yang membangun. Sebab itu pihak penguasa

pun menjadi tanggung jawab medianya. Krakatau Radio bertanggung jawab

atas berlangsungnya good governance dengan cara mengawasi dan

mendorong kerja penguasa sebagai pengatur pemerintahan yang baik.6

5 Wawancara langsung dengan Ula Ifham/Mudofar, 10 Nopember 2015 6Wawancara langsung dengan Ula Ifham/Mudofar, 10 Nopember 2015

Page 90: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

77

Pembagian kedua, media ditempatkan sebagai bagian dari industri.

Sebagai bagian dari industri tentu media tidak dapat lepas dari kepentingan

ekonomi. Dalam teori Kovach, warga dan pelanggan atau klien adalah dua hal

yang berbeda. Menurut teorinya, saat akuntabilitas bisnis dibawa ke redaksi,

ikut pula bersamanya bahasa bisnis. Inilah fakta selanjutnya yang menjadi

alasan belum diterapkannya teori Kovach tentang loyalitas terhadap warga

oleh jurnalis Krakatau. Ketika jurnalis Krakatau meliput dan memberitakan

terkait serba-serbi tahun ajaran baru 2016/2017 secara sadar ia melakukan

promosi dengan menyebutkan salah satu klien dari medianya.7 Ketika penulis

mengonfirmasi perihal promosi yang tidak dipesan ini, Jurnalis Krakatau

Radio berpendapat bahwa menurutnya hal tersebut adalah salah satu dari

inovasi dalam teks berita yang dapat dilakukan oleh jurnalis.8 Berikut inovasi

berita yang mengandung promosi yang dibuat Jurnalis Krakatau Radio

tersebut.

Tabel 4.2

Inovasi Berita Mengandung Promosi

Judul Berita

Masuki Tahun Ajaran Baru, Omset Pedagang Buku Melejit

Isi Berita

Memasuki Tahun Ajaran Baru 201602017, banyak pedagang yang diuntungkan.

Selain pedagang baju seragam dan pedagang sepatu, pedaganag yang menjual buku

dan alat tulis juga meraup banyak keuntungan.

Salah satu penjual buku tulis di Pasar Labuan, Ahmad Khotib mengaku, sampai

dengan hari Senin (18/07), masih banyak siswa dan siswi yang membeli buku dan

7 Hasil observasi Senin 18 Juli 2016 8 Konfirmasi langsung saat observasi 18 Juli 2016, 14:23 WIB.

Page 91: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

78

alat tulis baru. Hal ini dikarenakan saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru.

Adapun yang dijual oleh khotib sendiri mulai dari buku, pulpen, pensil, dan tipe-x.

“Rata-rata lebih dari 20 orang yag membeli buku dan alat tulis baru. Semuanya

merata, baik siswa dari tingkatan SD sampai ke SMA, Cuma kalo yang belinya untuk

anak SD, biasanya yang beli ibunya.” Ujarnya saat ditemui di Pasar Labuan, Senin

(18/07).

Khotib yang berjualan di depan Toko 255 di Pasar Labuan ini menerangkan,

dirinya sudah berjualan buku dan alat tulis sekira 3 tahun lalu. Disaat memasuki

tahun ajaran baru, diakuinya dirinya mendapat keuntungan yang lebih besar dari hari

biasanya.

“Pembeli datang sekitar 2 minggu sebelum masuk sekolah. Sampai dengan sekarang

juga permintaan masih tinggi. Alhamdulillah keuntungan yang didapat dari penjualan

ini bisa mencapai 1 sampai 1,5 juta,” tambahnya.

Diterangkannya, untuk harga 1 pak buku dari Rp 10.000 sampai dengan 35.000 per

pak tergantung dengan merk tertentu. Sementara harga pulpen per pak Rp 10.000

sampai Rp 25.000. Untuk harga pensil Rp 10.000 sampai dengan Rp 40.000.

(Mudofar)

Sumber: Naskah Berita Krakatau Radio

Dalam teks berita pada tabel di atas, jurnalis Krakatau Radio menyebutkan

Toko 255 sebagai pelengkap informasi lokasi berita yang jelas-jelas

merupakan bahasa promosi. Meski promosi tersebut bukanlah pesanan dan

tidak ada upaya dari jurnalis Krakatau untuk memberitahukan kliennya terkait

promosi yang ia lakukan dalam sebuah berita, namun jelas apa yang ia buat

merupakan upaya untuk menyenangkan klien atau pelanggan medianya. Meski

yang ia lakukan bersifat suka rela, membawa bahasa pemasaran dalam redaksi

bukanlah hal yang benar dalam teori Kovach. Redaktur atau jurnalis yang baik

bukanlah jurnalis yang pandai berdagang. Lebih lanjut, menurut Kovach,

mungkin sebagian orang berpendapat bahwa jurnalis harus menjual, tapi

Page 92: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

79

sesungguhnya orang yang bergerak di pemberitaan tidak menjajakan produk

yang berisi kepentingan pelanggan. Mereka membangun hubungan dengan

audiensnya berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut, seperti pengambilan

sikap, kewenangan, keberanian, profesionalisme dan komitmen terhadap warga

yang dari situlah tercipta ikatan dengan publik yang selanjutnya disewakan

pada pemasang iklan. Elemen ini menjelaskan bahwa loyalitas terhadap warga

tidak sama dengan loyalitas terhadap klien.

Ketiga, penulis mencoba membuktikan loyalitas media dan jurnalisnya

dengan lima prinsip di bawah ini, prinsip ini menurut teori Kovach adalah

ukuran untuk melihat sejauhmana loyalitas media terhadap warganya. Pertama,

loyalitas media diukur dari bagaimana pemilik Krakatau Radio menggunakan

medianya, apakah untuk kepentingan masyarakat? Faktanya, pemilik Krakatau

Radio merupakan anggota partai politik dan menjabat sebagai anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR RI). Namun, menurut pengakuan A. Sonhaji, Program

Director, ataupun Ula Ifham sebagai jurnalis, pemilik media mereka tidak

pernah mengintervensi proses jurnalisme mereka. Bahkan, menurut Aji, ketika

Biem Trijani Benjamin mempunyai hajat dalam kegiatan politiknya pun Aji

tidak pernah diminta untuk memberitakan atau mendukungnya melalui media

yang ia miliki.9 Meski ini tidak dapat membuktikan bahwa pemilik Krakatau

Radio mengabdikan diri terhadap kepentingan warga, namun hal ini

9 Wawancara langsung dilakukan dengan terpisah, A Sonhaji Arrafat 9 Nopemper 2015,

10:22 WIB dan Ula Ifham/Mudofar, 10 Nopember 2015.

Page 93: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

80

mengindikasikan kebebasan medianya terhadap kepentingan-kepentingan

pemilik.

Pengukuran kedua, dilihat dari bagian organisasi dan manajer bisnis,

sekalipun menjajakan iklan atau membangun sirkulasi adalah pekerjaan yang

berbeda dari menghasilkan tulisan, namun komitmen dan pemahaman harus

mengalir di semua bagian organisasi, termasuk bagian bisnis. Menurut

pengamatan peneliti, meskipun pemahaman tentang loyalitas terhadap warga

masih diartikan sebagai membantu warga yang kesulitan oleh sebagian besar

kru Krakatau Radio. Namun, hal ini cukup untuk mengetahui bahwa kerja

mereka, termasuk juga manajer bisnis media Krakatau Radio, mengabdi untuk

kepentingan public, meskipun sekali lagi, kepentingan publik diartikan sebagai

pengabdian terhadap publik yang berarti dipraktikkan dengan bakti sosial.10

Pengukuran selanjutnya, apakah jurnalis diberikan kebebasan penuh oleh

medianya untuk menentukan sebuah pelaporan? Meskipun Ula Ifham adalah

satu-satunya yang bergerak dan bertugas di keredaksian, keputusan akhir dari

sebuah berita masih ada di tangan Program Director (PD). Posisi keredaksian

yang dibawahi PD membuat Ula Ifham sebagai jurnalis dinilai tidak dapat

memegang secara penuh setiap keputusan dalam proses jurnalismenya. Dalam

10Hasil pengamatan dan wawancara dengan Ila Nurlaila pada tanggal 21 Februari 2016

Page 94: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

81

hal ini, Krakatau Radio tidak memberikan kebebasan pada jurnalis untuk

memutuskan sendiri arah berita mereka.11

Pengukuran keempat, apakah media tersebut sudah mengomunikasikan

standar yang jelas secara internal? Krakatau Radio sudah menjalankan prinsip

ini dengan menetapkan dan mengomunikasikan standar yang jelas secara

internal. Menetapkan standar yang jelas dalam setiap lini dilakukan oleh

Krakatau Radio agar pekerja mereka mengerti dan menghormati peran masing-

masing. Hal ini juga didukung dengan penerapan punishment dan reward oleh

Krakatau Radio bagi setiap krunya.12

Reward atau penghargaan ini akan

diberikan setiap tahunnya pada perayaan ulang tahun Krakatau Radio, seperti

pada ulang tahun Krakatau Radio yang ke-25 yang diperoleh oleh Ula Ifham

sebagai pegawai teladan Krakatau Radio 2015.13

Pengukuran terakhir adalah tentang standar media yang harus

dikomunikasikan pada publik. Fakta ditemukan bahwa Krakatau Radio sebagai

media siaran belum mengomunikasikan dan menjelaskan standar yang jelas

pada publik apa saja prinsip-prinsip yang dimiliki oleh mereka agar publik

paham bagaimana organisasi mereka bekerja.

Dari pemaparan-pemaparan di atas jelas bahwa loyalitas terhadap warga

dipahami secara berbeda baik oleh Jurnalis Krakatau maupun lini lain dalam

11 Hasil observasi selama penelitian 12Wawancara dengan Ila Nurlaila pada tanggal 21 Februari 2016 melalui aplikasi WhatsApp 13 Krakatauradio.com

Page 95: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

82

medianya, sehingga penerapan yang dilakukan pun menjadi berbeda dari yang

dimaksud dalam teori Kovach.

3. Disiplin Dalam Masalah Verifikasi

Dalam teori Kovach, verifikasi berfungsi sebagai penyaring isu,

desas-desus dan propaganda yang mungkin terlihat benar dan sesuai fakta.

Maka, memberitakan dengan benar saja tidak cukup. Berita yang ditulis oleh

wartawan dalam teori Kovach harus menceritakan kejadian dengan setepat-

tepatnya, bebas dari isu dan desas-desus. Dalam upaya mendapatkan berita

setepat-tepatnya oleh jurnalis, konsep yang telah dirumuskan Kovach harus

dijalani, masing-masing: jurnalis dilarang membuat berita dengan opini yang

bukan fakta. Kedua, jurnalis dilarang menyembunyikan identitas pada

narasumber tentang metode dan motivasi yang dimiliki; keempat, dilarang

menyiarkan plagiarisme; kelima jurnalis dilarang bersikap arogan. Temuan

peneliti selama mengikuti jurnalis Krakatau Radio dalam proses jurnalisme

yang ditempuh terkait elemen verifikasi dapat disimpulkan, secara umum,

jurnalis Krakatau Radio telah memahami bahwa fokus jurnalisme adalah

menceritakan kejadian dengan benar dan sesuai fakta. Namun, kelima konsep

yang dirumuskan Kovach dalam elemen verifikasi tidak semua dijalankan

oleh Jurnalis Krakatau Radio.

Page 96: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

83

Dalam konsep pertama dan kedua, tentang larangan menambahi dan

larangan bagi jurnalis untuk menipu, penulis dengan mudah dapat

menyimpulkan bahwa kedua konsep ini sudah diterapkan dengan baik oleh

Jurnalis Krakatau Radio sesuai dengan teori Kovach. Hal ini dapat dibuktikan

dengan fakta-fakta yang sudah dipaparkan pada elemen sebelumnya, yaitu

elemen “Tunduk pada Kebenaran”. Fakta-fakta tersebut merupakan indikator

bahwa laporan yang disiarkan oleh Krakatau Radio merupakan berita yang

sesuai dengan fakta dan terbebas dari penambahan-penambahan dari jurnalis

yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya dengan maksud menipu. Jika

pun ada, penambahan-penambahan yang jurnalis Krakatau lakukan

merupakan penambahan berdasarkan pengamatan lapangan yang memang

benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pengamatan

lingkungan tersebut biasanya menggambarkan keadaan sekitar yang membuat

berita tersebut lebih hidup. Seperti penambahan informasi tentang keadaan

dan aktivitas sekitar. Untuk setiap penambahan tersebut Jurnalis Krakatau

akan menggunakan kalimat pengantar “Berdasarkan pantauan

Krakatauradio.com”.14

Konsep ketiga tentang transparansi, Kovach mengharuskan setiap jurnalis

berlaku transparan tentang metode dan motivasi yang mereka miliki kepada

publik, termasuk bersikap terbuka tentang apa yang mereka tahu dan tidak

14 Krakatauradio.com

Page 97: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

84

tahu. Pada 25 Juli 2016, saat bencana longsor menimpa Kecamatan Carita,

sebelum menuju lokasi bencana untuk bertemu dengan Jurnalis Krakatau dan

menyaksikan cara kerja jurnalistiknya, penulis sempat memantau siaran

Krakatau Radio yang menjelaskan bahwa telah terjadi bencana longsor di

Kecamatan Carita dan menelan korban. Sementara, informasi yang beredar di

media sosial Facebook tentang korban sudah santer beredar termasuk sebab

dan jumlahnya, Namun, Krakatau Radio masih berhati-hati untuk

menyebarluaskan informasi tersebut. Dalam siarannya, penyiar Krakatau

Radio menyampaikan apa saja informasi sementara yang sudah diperoleh

serta menyebutkan bahwa jurnalis Krakatau sudah ditugaskan di lokasi

kejadian dan akan segera melakukan live report untuk melengkapi informasi

sekaligus memverifikasi berita yang masih simpang siur terkait penyebab

jatuhnya korban. Fakta ini mebuktikan bahwa kru Krakatau Radio bersikap

terbuka dan transparan tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang tidak

mereka ketahui kepada publik.

15

Selanjutnya, aturan transparansi juga berkenaan dengan pendekatan para

jurnalis terhadap narasumber mereka. Maksud Kovach dalam konsep ini

adalah penyamaran atau penutupan dengan sengaja identitas jurnalis. Dalam

teori Kovach, penyamaran dalam peliputan merupakan tindakan membohongi

narasumber. Hal ini merupakan salah satu factor yang membuat cacat

15 Hasil observasi pada 25 Juli 2016

Page 98: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

85

metodologi pengambilan informasi. Selama peneliti melakukan observasi,

fakta atau temuan langsung di lapangan tentang penyamaran tidak ditemukan,

sehingga tidak ada bukti yang menunjukkan apakah jurnalis Krakatau Radio

menerapkan transparansi terhadap sumber mereka atau tidak. Namun, penulis

tetap mewawancarai jurnalis Krakatau Radio untuk mengetahui bagaimana

konsep ini diterapkan dalam proses jurnalismenya.

Jurnalis Krakatau menganggap bahwa penyamaran ketika berhubungan

dengan narasumber adalah hal yang wajar. Menurutnya, jika memang

penyamaran diperlukan dan dapat mempermudah proses dalam menggali

informasi karena narasumber akan lebih terbuka jika tidak mengetahui motif

jurnalis. Maka penyamaran menjadi langkah yang ia ambil. Ia pun meyakini

bahwa hal tersebut adalah wajar dan benar serta tidak merugikan narasumber.

Penyamaran yang ia lakukan merupakan usaha untuk menggali informasi-

informasi yang memang vital dan mendesak, sedangkan dalam proses

produksi atau pembuatan berita, ia menggunakan beberapa langkah seperti

yang biasa dilakukan jurnalis lain untuk menutupi identitas narasumbernya,

misalnya dengan menyebutkan alamat narasumber tanpa menyebutkan nama,

atau hanya menyebutkan profesi, atau bahkan jika perlu ia akan mengubah

sedemikian rupa voice dari narasumber tersebut.16

16 Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB.

Page 99: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

86

Konsep keempat dalam elemen verifikasi adalah tentang orisinalitas.

Mengandalkan reportase sendiri atau orisinalitas merupakan bentuk dalam

usaha menghargai nilai sebuah berita. Dengan banyaknya kebutuhan

informasi dari masyarakat yang majemuk tampaknya orisinalitas untuk setiap

laporan berita merupakan hal yang sulit bagi jurnalis Krakatau, mengingat

terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh Krakatau dalam ruang

keredaksiannya. Hal ini berdasar pada fakta bahwa Ula Ifham atau yang lebih

akrab disapa Mudofar harus mampu bekerja sebagai redaktur merangkap

editor, jurnalis juga sekaligus penyiar. Meskipun Krakatau Radio dalam hal

manajemen media juga mengakui keterbatasan ini, namun tampaknya ini tidak

lantas membuat pihak manajemen berminat menambah personil dalam ruang

redaksinya.17

Hal ini dapat dipahami mengingat pertukaran informasi

antarsesama wartawan merupakan hal yang lumrah dan dianggap biasa

sehingga kebutuhan akan informasi yang luas tidak akan menjadi kendala

selama mereka menjalin hubungan baik dengan rekan seprofesi.18

Pertukaran informasi sesama rekan wartawan diperbolehkan dalam

manajemen organisasi Krakatau Radio. A. Sonhaji Arrafat sebagai PD

memperbolehkan jurnalisnya menyadur atau mengutip informasi atau berita

dari sumber manapun, baik cetak maupun elektronik, bahkan dari rekan

sesama wartawan yang dianggap tepercaya dan dapat diuji keabsahan

17 Obrolan santai dengan Ula Ifham selama observasi pada 22 Juli 2016 18 Hasil observasi pertukaran informasi sesama rekan wartawan

Page 100: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

87

informasinya. Kelonggaran ini merupakan upaya mempermudah kerja

reporter. Meski kemudian kelonggaran ini mengakibatkan factor orisinalitas

terabaikan, akurasi informasi dalam berita tetap menjadi syarat utama. Sebab

itu verifikasi merupakan hal utama yang harus dilakukan Jurnalis Krakatau.

Sonhaji atau Aji sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap keredaksian

mewajibkan jurnalisnya untuk tidak menyadur sebuah berita yang didapat

dengan mentah-mentah. Meski berita yang didapat bukan merupakan karya

asli jurnalisnya, ia mewajibkan jurnalisnya untuk mendapatkan statement dari

narasumber setidaknya via telepon yang kemudian rekaman audionya

digunakan untuk menjadi bahan statement voice pada berita yang mereka

siarkan.19

Fakta kelima adalah kerendahan hati yang dimiliki jurnalis Krakatau

Radio. Pentingnya poin ini bagi para juranlis menurut Kovach adalah untuk

menghindari penyebaran berita yang tidak tepat. Artinya, rendah hati adalah

sikap wartawan yang memahami keterbatasan juga kemampuannya dalam

memahami pengetahuan dan daya pikirnya, seraya memosisikan diri sebagai

orang yang belajar dan mau menerima masukan baik saran maupun kritik.

Berdasarkan kegiatan jurnalistik Krakatau Radio, penulis dapat

menyimpulkan bahwa konsep kerendahan hati sudah diterapkan oleh jurnalis

Krakatau. Pada berita yang Ula Ifham siarkan mengenai kedatangan Bupati

19Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015, 10:22 WIB.

Page 101: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

88

Pandeglang ke salah satu sekolah dasar yang berada di desa Sukaresmi,

Pandeglang, Ula melakukan sebuah kesalahan dengan memberitakan bahwa

sekolah dasar tersebut adalah Sekolah Dasar Negeri Sidamukti I. Bahkan,

tidak hanya menyiarkan, Ula pun memosting berita tersebut di media sosial

dan website milik Krakatau Radio. Saat penulis memberitahu Ula bahwa

sekolah tersebut bukanlah SDN Sidamukti I melainkan SDN Sidamukti II, ia

langsung memperbaiki dan mengoreksi berita tersebut.20

Kerelaannya

mengoreksi berita tersebut adalah salah satu bentuk kerendahan hatinya untuk

menerima masukan dari orang lain.

Koreksi tentu hanya dapat dilakukan pada berita yang Ula posting saja.

Inilah salah satu kekurangan yang dimiliki oleh radio siaran sebagai media

yang tidak dapat menyiarkan berulang-ulang atau menyiarkan perbaikan

berita dan informasi yang salah. Hal ini menyebabkan kesalahan yang

dilakukan oleh jurnalis radio dengan terpaksa berlalu begitu saja tanpa adanya

siaran revisi karena berita tersebut sudah tidak mungkin disiarkan ulang

dengan alasan aktualitas.

Berbagai fakta di atas merupakan temuan yang penulis dapatkan selama

meneliti elemen verifikasi menggunakan lima konsep yang sudah dirumuskan

Kovach. Setelah mengikuti dan menyaksikan secara intens kerja kru Jurnalis

Krakatau radio, peneliti akhirnya dapat menyimpulkan bahwa dalam

20Berita siaran Sabtu, 31 Oktober 2015

Page 102: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

89

penyaduran, atau berita yang informasinya didapatkan melalui sumber lain,

untuk berita lokal yang sekira masih dalam jangkauan, jurnalis Krakatau

Radio akan berusaha untuk mengejar dan mengecek langsung keabsahannya.

Jurnalis Krakatau Radio juga berusaha untuk mendapatkan statement dari

sumber terkait yang kemudian rekaman voice nya dijadikan penguat berita.

Lain halnya dengan berita nasional atau jenis berita lainnya yang tidak

memungkinkan untuk dicek langsung keabsahannya, verifikasi hanya

dilakukan cukup melalui telepon, bahkan untuk berita nasional yang

bersumber dari sumber-sumber yang dianggap terpercaya seperti surat kabar

atau situs online nasional tidak dilakukan verifikasi sama sekali.

Nampaknya itulah yang menjadi alasan mengapa jurnalis Krakatau selalu

berusaha menyajikan berita mendalam atau deep news untuk hampir setiap

berita lokal yang diangkat, lain dengan berita nasional yang penyajiannya

terkesan lebih singkat dan sekilas.

4. Independensi

Independen menurut Kovach berarti media dituntut untuk bekerja demi

kepentingan publik semata, bukan untuk kepentingan tertentu. Independen

baik dari pemilik media, institusi pemerintah, bisnis maupun poiltik. Seperti

yang sudah dijelaskan sebelumnya, Krakatau Radio sendiri adalah media yang

kepemilikannya dimiliki oleh keluarga yang juga aktif dalam dunia politik,

sehingga tidak menutup kemungkinan hal ini menyebabkan penyimpangan

Page 103: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

90

fungsi media oleh jurnalisnya terjadi. Sebab itu penulis berusaha mempelajari

dan mencari bukti yang mungkin dapat mengindikasi adanya campur tangan

pemilik terhadap medianya sehingga menjadikan Krakatau Radio sebagai

media yang tidak independen. Dari naskah-naskah berita selama tahun 2015-

2016 yang penulis pelajari ataupun berita yang diposting pada laman

Facebook, Twitter dan Website Karakatau, tidak ada satupun berita tentang

keluarga Biem T. Benjamin baik tentang kehidupan pribadi maupun politik

mereka.21

Hal ini diperkuat oleh statement A. Sonhaji Arrafat, bahwa ia tidak

pernah mendapatkan perintah ataupun larangan dari pemilik tentang apa yang

mereka beritakan. Kata dia:

"Tidak ada sama sekali larangan-larangan khusus dari pihak

perusahaan, terkait pemilihan berita yang akan disiarkan. Bahkan ketika

atasan mempunyai hajat dalam partainya, mereka tidak meminta bahkan

menginstruksikan untuk membuat berita tentang mereka. Sejauh ini tidak ada

campur tangan pemilik media kami terhadap berita mana yang boleh dan tidak

boleh kami siarkan."22

Uraian di atas menunjukkan bahwa Krakatau Radio mencari posisi yang

aman dengan memilih jalan untuk tidak sama sekali memberitakan perihal apa

pun yang menyangkut pemilik medianya. Maka dapat dikatakan Krakatau

Radio merupakan media independen dari kepentingan pemilik medianya.

Sedangkan untuk mengetahui independensi dari pihak pemerintah atau pihak

tertentu dapat diukur dengan mengetahui cara pandang dan penggunaan

21 Hasi study dokumen: analisa naskah berita satu tahun Krakatau Radio 22 Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015, 10:22 WIB.

Page 104: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

91

jurnalis terhadap sebuah informasi, apakah ia menggunakan informasi sebagai

alat untuk mendukung pemerintah atau mendukung masyarakat. Sehingga

dapat diketahui ke arah mana jurnalis tersebut lebih condong.

Kesimpulan selama observasi dan wawancara langsung dengan jurnalis

Krakatau Radio, penulis menemukan fakta bahwa Jurnalis Krakatau

memandang informasi sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh kedua pihak,

baik oleh pemerintah atau pun masyarakat. Hal ini yang menjadi alasan

Jurnalis Krakatau untuk memosisikan dirinya dan medianya sebagai mediator

yang tidak memiliki kecondongan terhadap sisi manapun. Menurut

keyakinannya, ia bekerja sebagai jembatan bagi pemerintah dan masyarakat

dengan usaha memberikan pemahaman kepada keduanya untuk saling

memahami dan mengerti kedudukan masing-masing sehingga tercapai sebuah

hubungan yang bersinergi dalam usaha pembangunan.23

Secara sederhana

sikap yang diambil oleh Jurnalis Krakatau merupakan sikap netral atau

imparsial, yaitu sikap untuk tidak memihak, tidak berdiri di sisi manapun. Hal

ini dipandang oleh Jurnalis Krakatau sebagai sikap yang adil untuk keduanya.

Namun, menurut Kovach, tidak berpihak sama sekali bukanlah sikap

independensi dan bukan merupakan tujuan jurnalisme. Netralitas dan

imparsialitas tidak sama dengan independensi. Independensi mewajibkan

loyalitas jurnalisnya ditujukan secara penuh kepada warga, sehingga

kesimpulannya jurnalis yang independen merupakan jurnalis yang berada di

23 Wawancara langsung dengan UlaIfham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB.

Page 105: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

92

pihak warga secara penuh, bukan sebagai mediator atau penghubung saja

sebab semangat dan pikiran untuk bersikap independen ini lebih penting

ketimbang netralitas. Independen di sini berarti Jurnalis bersikap tidak terikat

terhadap orang-orang yang mereka liput, tidak terikat atau bebas baik dari

institusi pemerintah, bisnis, sosial, maupun, politik agar dapat melayani warga

dengan sebaik-baiknya.24

Banyak hal yang dapat merusak independensi jurnalis terhadap pihak

yang mereka liput, salah satunya adalah praktik suap atau pemberian-

pemberian kepada jurnalis yang dilakukan dengan maksud melunakkan berita

atau bahkan jurnalis dipaksa untuk menutup mata. Dalam hal ini, tidak semua

pemberian dapat dikatakan suap, namun pemberian sejumlah uang atau

fasilitas yang diberikan kepada jurnalis dikhawatirkan dapat menciptakan

jalinan timbal balik, sehingga dapat menggoyahkan bahkan mengubah hasil

reportase.

Pemberian hadiah kepada Jurnalis Krakatau, jika belum bisa dikatakan

suap, sempat teridentifikasi oleh penulis selama meneliti. Pada 12 Desember

2015, setelah membuat berita dengan judul “Sebanyak 498 Mahasiswa

UNMA Diwisuda”, Jurnalis Krakatau mengatakan kepada penulis bahwa ia

baru saja menerima pesan singkat bahwa di sore hari akan datang pihak dari

Universitas Mathla‟ul Anwar (UNMA), Banten, yang akan memberikan

hadiah sebagai bentuk terimakasih karena sudah bersedia meliput dan

24Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism,h.121.

Page 106: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

93

menyiarkan acara besar kampus tersebut. Sayangnya saat itu penulis tidak

dapat menyaksikan langsung siapa yang memberikan dan apa bentuk hadiah

tersebut.25

Sedangkan pada 27 Juli 2016 penulis menyaksikan secara langsung

Jurnalis Krakatau menerima sejumlah uang dari Ikatan Adhyaksa

Dharmakarini Banten setelah meliput aksi sosial yang mereka adakan untuk

korban banjir Kecamatan Labuan.26

Jika sebelumnya jurnalis karakatau

menerima hadiah setelah berita tersebut disiarkan, berbeda kali ini ia

menerima hadiah tersebut sebelum berita tersebut dibuat dan disiarkan.

Peneliti tidak menemukan petunjuk atau tanda-tanda Jurnalis Krakatau

meminta hadiah tersebut. Ketika penulis mengonfirmasi apa yang terjadi, ia

dengan tegas menjelaskan bahwa ada atau tidak ada hadiah, ia tetap bekerja

dengan profesional. Ia mengakui bahwa hadiah atau hal semacamnya bukan

hal yang baru dalam pekerjaannya, pada awal karirnya sebagai jurnalis di

pertengahan 2011, ia sempat ragu apakah uang atau hadiah yang diberikan

merupakan haknya yang halal dan boleh ia terima ataukah sesuatu yang harus

ia hindari, namun seiring berjalannya waktu dan saran serta masukan yang ia

terima, akhirnya ia meyakini bahwa hadiah tersebut merupakan rizki jika ia

25 Hasil observasi pada 12 Desember 2015 26 Hasil observasi pada 27 Juli 2016

Page 107: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

94

benar-benar bekerja tanpa menyangkut-pautkan hadiah yang ia terima dengan

tugas dan kewajibannya.27

Untuk membuktikan bahwa hadiah yang ia terima tidak memengaruhi

hasil berita yang dibuat, penulis menyajikan kedua berita untuk melihat

apakah ada perbedaan pembuatan berita setelah dan sesudah menerima

hadiah, berikut tabel kedua berita tersebut.

Tabel 4.3

Hadiah diterima jurnalis Krakatau setelah menyiarkan berita

Judul Berita

Sebanyak 498 Mahasiswa UNMA Diwisuda

Isi Berita

Sebanyak 498 mahasiswa Sarjana dan Diploma Universitas Mathla'ul

Anwar (UNMA) Banten melaksanakan prosesi wisuda gelombang ke

21 bertempat di Hotel Wira, Kecamatan Carita, Kabupaten

Pandeglang, Sabtu (12/12/2015).

Acara ini dihariri oleh Ketua Majelis Amanah Mathla'ul Anwar, Drs.

H. M. Irsyad Djuwaeli, Rektor UNMA Prof. DR. HM. Bambang

Pranowo MA, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Republika,

Parnia Hadi, perwakilan dari Universitas Sains Islam Malaysia, Prof.

Datuk Dr. Musa bin Ahmad, Kapolres Pandeglang, AKBP

Widiatmoko, beserta sejumlah guru besar, anggota senat dan pimpinan

fakultas, dosen dan tokoh-tokoh sesepuh Mathlaul Anwar.

Dalam sambutannya, Rektor UNMA Banten, Prof. DR. HM. Bambang

Pranowo MA, mengingatkan kepada para mahasiswa yang di wisuda

hari ini, agar terus berjuang dalam mencapai pendidikan tinggi serta

mampu menghadapi cobaan dan rintangan di masa yang akan datang.

"Perlu saya ingatkan bahwa wisuda bukan akhir dari sebuah

perjuangan. Wisuda hanyalah salah satu momentum dari perjalanan

27 Konfirmasi langsung saat observasi pada 27 Juli 2016

Page 108: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

95

mencapai pendidikan tinggi, karena setelah ini jalan panjang dengan

berbagai rintangan dan cobaan akan dilalui oleh para sarjana. Tetapi

dengan keyakinan yang kuat yang dilandasi iman dan taqwa kepada

Allah, kami yakin para wisudawan akan mempu menghadapinya,"

katanya.

Rektor melanjutkan, diusianya yang hampir 15 tahun, UNMA terus

melakukan pembenahan, baik itu dari segi kemajuan teknologi dan

peningkatan mutu pendidikan kepada masyarakat.

"UNMA pada usianya yang hampir 15 tahun terus melaksanakan

pembenahan, perbaikan dan perubahan-perubahan sesuai dengan

kemajuan teknologi informasi masyarakat global yang dinamis. Kami

berusaha meningkatkan mutu pelayanan pendidikan tinggi dalam

upaya memperoleh standar akademik pendidikan tinggi melalui

manajemen jaringan informasi yang luas baik di dalam maupun luar

negeri,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diberikan penyerahan penghargaan

untuk wisudawan terbaik oleh BJB Cabang Labuan. Adapun orasi

ilmiah disampaikan oleh ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa

Republika, Parnia Hadi. (Mudofar)

Sumber: Krakatau.com

Tabel 4.4

Hadiah diterima jurnalis Krakatau sebelum berita dibuat dan disiarkan

Judul Berita

Ikatan Adhyaksa Darma Karini Wilayah Banten Bantu Korban Banjir

Isi Berita

Ikatan Adhyaksa Dharmakarini wilayah Banten, bersama Krakatau

Radio, menyerahkan sumbangan untuk para korban banjir di Kampung

Sukarame, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten

Pandeglang, Banten, Rabu (27/07/2016) siang. Bantuan ini diberikan

secara simbolis kepada Ketua RT 4 RW 3, Ali Marhani, dirumahnya.

Ikatan Adhyaksa Dharmakarini adalah organisasi dimana didalamnya

beranggotakan istri pegawai Kejaksaan, pegawai perempuan

Kejaksaan, istri pensiunan pegawai Kejaksaan, Pensiunan Pegawai

Perempuan Kejaksaan dan Janda pegawai Kejaksaan yang mandiri,

non politik dan tidak terikat pada organisasi politik manapun yang

mempunyai maksud dan tujuan dalam bidang kemanusiaan, sosial

Page 109: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

96

budaya, ekonomi dan pendidikan.

Ketua Bidang Ekonomi Ikatan Adhaksa Dharmakarini Wilayah

Banten, Putu Nurmahendra mengatakan, maksud dan tujuan dari

pemberian sumbangan ini merupakan wujud kepedulian pihaknya

kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir yang terjadi di

Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

“Membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Kami pilih

disini karena layak untuk dibantu karena dilihat dari kondisi yang

sangat memprihatinkan. Menurut kami kondisi disini sangat harus

dibantu. Harus ada perhatian yang lebih dari pemerintah khususnya

untuk kondisi lingkungannya,” ujarnya saat ditemui saat memberikan

bantuan.

Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan sembako seperti beras

sebanyak 150 Kg, minyak 50 liter, gula pasir sebanyak 50 Kg, mie

instan 150 dus, susu kotak 3 dus, popok bayi 1 dus dan makanan bayi

2 dus.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 3, Kampung Sukarame, Ali Marhani

mengaku merasa sangat terbantu dan mengucapkan terima kasih atas

perhatian kepada korban banjir.

“Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan ini. Memang ketika

banjir kemarin airnya mencapai 2 meteran. Disini ada sekitar 80 rumah

yang semuanya terkena banjir,” katanya. (Mudofar)

Sumber: Krakatau.com

Dari kedua berita di atas dapat dilihat bahwa kedua berita tersebut

memang merupakan berita yang menceritakan tentang kejadian atau peristiwa,

seperti layaknya sebuah berita, esensi berita seperti apa, siapa, kapan dan

bagaimana digambarkan pada kedua berita tersebut. Namun, penulis menilai

bahwa kedua berita tersebut lebih menonjolkan aspek “siapa?”.

Page 110: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

97

5. Menjadi Pemantau Kekuasaan

Prinsip watchdog menurut Kovach adalah upaya memenuhi

kebutuhan publik akan informasi yang menyangkut masalah kesejahteraan

bersama dengan mengawasi mereka yang memiliki kekuatan agar tidak

melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Dari temuan-temuan yang penulis

dapatkan selama meneliti, penulis mengambil kesimpulan bahwa jurnalis

Krakatau Radio belum menerapkan elemen “Memantau Kekuasaan” yang

dimaksud dalam prinsip Kovach.

Temuan pertama yang membuktikan bahwa jurnalis Krakatau Radio

belum menerapkan elemen ini adalah sikap netral yang dipilih oleh Krakatau

Radio. Krakatau Radio memosisikan medianya sebagai mediator masyarakat

dan pemerintah, sehingga berita yang dibuat penilaiannya diserahkan secara

penuh kepada publik. Publik oleh Krakatau Radio dibebaskan untuk menilai

dan mengambil sikap sendiri karena medianya hanya bertugas sebatas

penyampai informasi, bukan penilai atau penggiring opini, sehingga fungsi

media sebagai pengontrol kekuasaan menjadi tidak terisi.28

Temuan kedua, minimnya kritik tajam yang disampaikan Krakatau Radio

terhadap pemerintah dan tidak ditemukannya berita atau pelaporan yang

berdasar pada penyelidikan oleh jurnalis Krakatau Radio. Kesimpulan bahwa

minimnya Krakatau Radio dalam membuat pemberitaan-pemberitaan yang

bersifat investigatif didapat oleh penulis dari naskah berita yang dipelajari dan

28 Observasi peneliti berdasarkan kerja dan pandangan jurnalis Krakatau Radio

Page 111: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

98

kegiatan jurnalisme yang disaksikan langsung oleh penulis selama meneliti.

Berita penyelidikan yang dimaksud adalah berita pengusutan yang dilakukan

oleh media tanpa harus menunggu suatu masalah atau peristiwa timbul untuk

diberitakan. Sedangkan pelaporan yang dibuat oleh jurnalis Krakatau Radio

baru sebatas informasi yang terlihat di permukaan saja. Dengan kata lain

penggalian fakta yang membutuhkan riset dan analisa yang matang masih

belum diterapkan oleh Jurnalis Krakatau Radio. Meski penyampaian

informasi tersebut tidak selalu berisi dukungan bagi penguasa, tingkatan

informasi yang dilaporkan oleh Krakatau Radio masih sebatas general

reports.

Temuan ketiga yang didapat oleh penulis tampaknya menjadi alasan

mengapa jurnalis Krakatau Radio bisa dianggap tidak mampu mengambil

peran watchdog. Tidak adanya senjata untuk menjadi media oposan adalah

alasan akan minimnya kritik tajam yang disampaikan oleh Krakatau Radio

kepada penguasa. Senjata yang dimaksud adalah analisa dan hasil riset dari

proses reportase dan penggalian fakta yang membutuhkan waktu serta

kecermatan tinggi dari jurnalisnya. Senjata tersebut berfungsi sebagai alat

penilai apakah penguasa tersebut benar atau salah, sehingga dalam pelaporan

yang dibuat media mampu melahirkan judgement yang didasari fakta.

Memang tidak sedikit berita yang dibuat Krakatau Radio memuat

informasi tentang permasalahan dan pekerjaan rumah yang harus segera

diselsaikan oleh pemerintah, namun lagi-lagi pelaporan menjadi sebatas

Page 112: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

99

melaporkan saja sebab selain kritik yang tidak tajam, pemilihan narasumber

oleh Jurnalis Krakatau pun masih menggunakan sumber-sumber resmi.

Selektif dan skeptis dalam memilih sumber berita merupakan persoalan

selanjutnya dalam memantau kekuasaan. Artinya, memantau kekuasaan tidak

dapat dilakukan jika pelaporan berita hanya berisi konfirmasi sumber-sumber

resmi saja.

Sumber berita yang dipilih oleh Krakatau Radio hampir selalu sumber

berita konvensional. Artinya, sumber yang digunakan merupakan informan

yang biasa didapat dan ditemui wartawan manapun dalam proses operasional

mencari berita. Padahal, memantau kekuasaan berarti media dituntut mampu

memberi informasi yang berbeda dengan informasi yang sudah diatur oleh

para pemegang kekuasaan untuk menjaga citra mereka.29

Selain tumpulnya kritik dan pemilihan sumber yang kurang selektif,

minimnya skeptisme wartawan terhadap konfirmasi sumber yang akan

digunakan sebagai kutipan berita juga merupakan alasan tidak terpenuhinya

penerapan elemen memantau kekuasaan oleh Jurnalis Krakatau. Skeptisme

yang dimaksud adalah kecurigaan yang harus dimiliki oleh wartawan terhadap

narasumber.

Wartawan harus mengasumsikan narasumber sebagai orang yang mampu

memelintirkan fakta, sehingga klarifikasi yang diberikannya tidak dapat

dengan serta merta dikutip. Jurnalis Krakatau tidak jarang menganggap

29 Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Element of Journalism, h.107

Page 113: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

100

verifikasi cukup dengan mengonfirmasi sumber, bahkan konfirmasi melalui

saluran telepon untuk mendapatkan jawaban dari pihak penguasa merupakan

hal yang dibenarkan dan mencukupi dalam prosesnya. Klarifikasi dari sumber

tersebut oleh Jurnalis Krakatau kemudian dituangkan sebagai kutipan dalam

pelaporan yang seharusnya menjadi penguat gonggongan terhadap penguasa

yang lalim. Dengan kata lain jurnalis Krakatau mudah menaruh kepercayaan

kepada orang yang sebenarnya memiliki kepentingan.

Verifikasi dan pengecekkan fakta berulang-ulang termasuk mengecek dan

mengevaluasi narasumber merupakan sebagian proses panjang dalam upaya

penggalian fakta oleh media untuk mendapatkan senjata dalam menjalankan

kewajibannya, memantau kekuasaan. Lagi-lagi sumber daya yang dimiliki

Krakatau Radio menjadi penyebab lemahnya penerapan elemen dalam teori

Kovach ini.

6. Menyediakan Forum Publik untuk Kritik, Komentar Maupun Dukungan

Bagi Warga

Forum publik adalah wadah di mana setiap orang mempunyai

kesempatan yang sama untuk berpartisipasi menyampaikan idenya, bertukar

pendapat, gagasan, komentar maupun kritik. Forum ini kata Kovach, berisfat

bebas dari campur tangan negara dan tidak dirancang maupun dikelola oleh

negara. Menyediakan forum bagi publik adalah salah satu kewajiban media

yang negaranya menganut sistem demokratis. Krakatau Radio sudah

menerapkan elemen keenam ini dengan menyediakan wadah bagi

Page 114: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

101

khalayaknya untuk berpartisipasi menyampaikan ide mereka melalui segmen

Babak Ngobrol Pas Isuk (Ngopi).

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara teknis Babak Ngopi adalah

forum publik yang ideal seperti yang digambarkan oleh Kovach. Ini dapat

dibuktikan dengan diberikannya kesempatan yang sama oeleh Krakatau Radio

bagi setiap orang untuk menyampaikan idenya. Tidak hanya itu publik pun

diberi wewenang sepenuhnya untuk mengangkat sendiri persoalan apa saja

yang mereka anggap penting. Agar lebih memahami konsep ruang publik

yang dimiliki oleh Krakatau Radio, penulis membuat skema dengan diagram

di bawah ini.

Mumuluk, yang berarti sarapan, merupakan program siaran berita yang

dimiliki Krakatau Radio yang penyajiannya dibagi menjadi beberapa segmen.

PROGRAM PAKET ACARA BERITA

MUMULUK

Pengaduan Masyarakat

(Babak Kumaha Ieu)

Ruang Publik

Babak Ngobrol Pas

Isuk (NGOPI)

Polling Harian

Berita dan Fenomena

yang terjadi

Page 115: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

102

Salah satu segmen Ngopi merupakan wahana ekspresi publik atau ruang

publik yang disediakan oleh Krakatau Radio untuk khalayaknya. Dalam

konsep Ruang publik, negara sama sekali tidak mempunyai wewenang untuk

mengatur persoalan-persoalan apa saja yang harus menjadi perhatian publik.

Karena itu Krakatau Radio memberikan wewenang kepada khalayaknya untuk

menentukan dan mengangkat sendiri persoalan yang mereka anggap penting.

Dengan kata lain persoalan yang diangkat dalam forum diskusi tersebut

merupakan hasil dari pengaduan, keluhan, informasi maupun fenomena yang

terjadi di masyarakat selain juga hasil dari polling yang dilakukan oleh

Krakatau Radio. Polling merupakan salah satu metode ilmiah yang diterapkan

oleh Krakatau Radio agar permasalahan yang diangkat oleh medianya sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Krakatau Radio sudah

menerapkan elemen keenam ini, meski elemen ini dipandang oleh A. Sonhaji

Arrafat, sebagai jalan untuk menyadarkan kedua belah pihak. Meski forum ini

menurutnya bertujuan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat namun

sebenarnya forum ini bertujuan agar masyarakat dapat secara langsung

menyampaikan kepada pihak berwenang terkait keluhan, pengaduan bahkan

fenomena yang terjadi, dan Krakatau Radiolah yang menjadi mediatornya. Aji

berharap konfirmasi atau penjelasan dari narasumber yang kemudian

dihadirkan di segmen selanjutnya akan menjadi informasi sekaligus masukan

Page 116: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

103

bagi masyarakat yang belum mengetahui dan memahami kewajiban dan hak-

hak yang mereka miliki.

Lebih lanjut dalam pandangannya, Aji berharap masyarakat akan semakin

cerdas dengan menyadari tugas-tugas mereka, membangun tidak akan selesai

jika hanya melimpahkan semua beban pada satu pihak atau pemerintah saja.

Harapan Aji, masyarakat dapat menyadari bahwa perubahan dapat dicapai jika

semua pihak sadar akan tugas masing-masing. Menurutnya, inilah yang

diharapkan Krakatau Radio dari Babak Ngopi tersebut terhadap masyarakat

dan pemerintahnya. 30

7. Berupaya Membuat Hal Penting Menjadi Menarik dan Relevan

Jurnalis menurut Kovach harus mampu mengambil perhatian

khalayak terkait pemberitaan sebuah peristiwa dengan mengemas peristiwa

tersebut menjadi menarik dan relevan. Menarik dan relevan, dua faktor ini

justru sering dianggap dua hal yang bertolakbelakang. Laporan yang menarik

dianggap laporan yang lucu, penuh selebritas dan sensasional. Sebaliknya,

laporan yang relevan dianggap kering, angka-angka menjadi hal yang sulit

dipahami dan berita pun dianggap membosankan, sehingga membuat laporan

yang menarik dan relevan dianggap sulit. Untuk mengetahui penerapan

elemen ini oleh jurnalis Krakatau Radio, penulis mengikuti alur proses

pembuatan berita yang dilakukan oleh jurnalis Krakatau. Kesimpulan yang

30Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015, 10:22 WIB.

Page 117: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

104

penulis dapatkan adalah jurnalis Krakatau Radio belum mempunyai formula

khusus dalam menguapayakan berita yang mereka sajikan menjadi berita yang

menarik perhatian khalayaknya.

Kesimpulan tersebut berdasar pada dua hal. Pertama, selama penulis

mengikuti secara intens proses jurnalisme yang dilakukan kru Krakatau Radio

dalam mencari hingga mengemas berita, penulis tidak menemukan adanya

formula khusus atau ramuan yang digunakan oleh jurnalis Krakatau untuk

membuat beritanya menjadi lebih menarik.31

Ini pun dibenarkan oleh jurnalis

Krakatau Radio, bahwa ia tidak menggunakan trik atau cara khusus dalam

meramu berita.32

Kedua, dari dua faktor, yaitu menarik dan relevan, jurnalis Krakatau

Radio lebih mementingkan berita yang relevan dibanding berita yang sekedar

menarik. Menurutnya, dengan membuat berita yang relevan, ia berharap

mampu membuat khalayaknya mengerti dan memahami secara utuh kejadian

atau peristiwa yang sedang terjadi.33

dan itulah tujuan utama yang ingin ia

capai, menyajikan apa yang dibutuhkan oleh khalayak. Meski begitu, bukan

berarti tidak ada upaya dari jurnalis Krakatau untuk mengemas hal yang

dibutuhkan khalayak tersebut menjadi menarik.

31 Observasi penulis selama mengikuti proses pembuatan dan editing berita di ruang redaksi

Krakatau Radio 32 Konfirmasi langsung selama proses observasi pada tanggal 9 Nopember 2015 33 Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB.

Page 118: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

105

Namun, seperti pekerja media pada umunya, tentu saja jurnalis Krakatau

dituntut oleh medianya untuk menarik sebanyak mungkin khalayak agar

mereka bersedia mendengarkan siaran atau membaca berita yang juga ia

posting dalam laman website dan fanspage radionya. Upaya yang dilakukan

oleh jurnalis Krakatau Radio untuk membuat beritanya menjadi perhatian

khalayak sekaligus meyakinkan mereka bahwa apa yang medianya laporkan

merupakan hal yang penting adalah dengan cara mengangkat sisi lain dari

berita tersebut. Mencari angle yang berbeda dari angle yang umum dilakukan

diharapkan dapat membuat berita atau pelaporan menjadi tidak kering.34

Hal lain yang penulis temukan terkait membuat berita menarik adalah

penemuan bahwa dalam proses jurnalismenya, jurnalis Krakatau tidak pernah

membuat judul berita yang sensasional apalagi meracik dan mengada-ada,

menambahkan sesuatu yang tidak ada demi tujuan mendongkrak minat

khalayak terhadap berita yang ia buat. Ini berkaitan dengan tunduknya

Krakatau Radio terhadap kebenaran.35

Dalam pandangan jurnalis Krakatau,

membuat berita menarik memang hal yang penting, namun kehormatan

jurnalis dan medianya lebih penting. Ia tidak ingin membuat khalayaknya

kecewa dengan menyuguhkan berita sensasional seperti judul yang bombastis

namun isi beritanya terkesan mengada-ngada, tidak layak disimak dan tidak

34 Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB. 35Observasi penulis selama meneliti

Page 119: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

106

relevan. Menurut penilaiannya, wartawan yang melakukan hal tersebut sedang

melakukan sebuah fitnah dalam berita. 36

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belum ada formula khusus

yang dimiliki oleh Jurnalis Krakatau dalam upaya membuat berita penting

yang disajikannya menjadi menarik, selain berupaya mencari sisi lain dari

sebuah peristiwa yang akan dijadikan berita.

8. Menjaga Berita agar Komprehensif dan Proporsional

Pada elemen ini Kovach mengumpamakan jurnalis sebagai pembuat

peta. Penulis menilai Jurnalis Krakatau sudah mampu membuat dan

menggambarkan peta, ia mampu menyajikan berita dengan detail dan akurat

layaknya pembuat peta meski jangkauan peta yang dibuat belum cukup luas.

Komprehensif berarti menyeluruh dan luas, proporsional berarti seimbang dan

sebanding. Jurnalis Krakatau sudah menerapkan keberimbangan dalam berita

dengan memberikan kesempatan setara kepada pihak-pihak yang terkait

dalam pemberitaan. Proporsional juga berarti pemberitaan yang dibuat oleh

Jurnalis Krakatau tidak melulu berita berat atau terus-terusan menyajikan

berita trivial.

Sebagaimana fungsi peta, Krakatau Radio berusaha menjadi media

rujukan bagi khalayaknya yang ingin mengetahui secara jelas dan mendetail

apa yang sedang terjadi dan yang belum mereka ketahui. Sebagai contoh

36Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB.

Page 120: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

107

masyarakat menggunakan informasi dari Krakatau untuk mengetahui tarif

angkutan lebaran yang menjadi isu tahunan pemudik. Sebelumnya, pemudik

merasa tidak ada penetapan tarif yang jelas oleh dinas perhubungan sehingga

kenaikan tarif secara sepihak oleh pengurus Organisasi Angkutan Darat

(Organda) yang melonjak jauh dibanding hari biasanya dinilai merugikan

pemudik. Di sinilah Krakatau Radio menjalankan fungsinya sebagai media

rujukan. Krakatau Radio menjelaskan secara mendetail berapa sebenarnya

tarif yang disepakati bersama pada rapat kordinasi Dishub dan Organda,

kemudian Krakatau Radio menjelaskan alasan-alasan dinaikkannya tarif

tersebut secara jelas agar kedua pihak baik pemudik ataupun Organda tidak

merasa dirugikan.37

Contoh lain dari penerapan elemen kedelapan ini adalah ketika media-

media online di Banten berusaha menarik khalayaknya dengan cara

menggembor-gemborkan pemberitaan terkait penghinaan terhadap umat islam

yang dilakukan oleh Manajmen Sinetron Anak Jalanan. Masyarakat Banten

khususnya warga Anyer, Labuan dan Pandeglang menjadi tersulut dan

membutuhkan kejelasan dari kebenaran berita tersebut. Jurnalis Krakatau

menyiarkan berita dengan menguraikan masalah secara jelas tanpa

menyudutkan atau menyalahkan pihak manapun. Saat itu Krakatau Radio

adalah satu-satunya media yang menyajikan berita berimbang dengan

memberi kesempatan pada pihak Manajemen Anak Jalanan untuk

37 Hasil observasi pada 24 Juni 2016

Page 121: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

108

mengklarifikasi sekaligus meminta maaf kepada pihak yang merasa terhina.

Saat itulah Krakatau Radio hadir menjadi media rujukan masyarakat Banten

untuk mengetahui secara mendetail fakta-fakta yang tersembunyi atau

terabaikan.38

Namun, seperti permasalahan yang juga dihadapi oleh media lain,

terbatasnya ruang dan sumber daya media pun membuat Krakatau Radio tidak

mampu meliput dan menyajikan semua peristiwa yang terjadi, Ula Ifham

sebagai satu-satunya jurnalis harus mampu dan siap dengan luasnya

jangkauan tugas yang diberikan. Kesulitan bagaimana memenuhi kebutuhan

masyarakat yang kompleks pun diakui Jurnalis Krakatau, terlebih ia bekerja

sendiri dalam setiap langkah jurnalismenya, dimulai dari mencari, mengemas,

sampai menyiarkan sebuah berita. Terlalu luasnya jangkauan tugas Jurnalis

Krakatau membuat tidak jarang peliputan dipercayakan kepada orang lain dari

luar keredaksian ketika beberapa peristiwa terjadi serentak dan dalam waktu

bersamaan. Inilah yang menjadi alasan belum sempurnanya penerapan elemen

kedelapan ini. Meski akurasi dan esensi berita dapat diperoleh dengan

mempercayakan peliputan kepada orang lain, namun keluasan dan kedalaman

akan fakta-fakta yang digali dalam peliputan tidak sedalam peliputan langsung

oleh jurnalis. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa peliputan

yang dilakukan oleh orang lain menjadi alasan untuk dihindari,

38 Hasil observasi pada 18 Juli 2016

Page 122: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

109

Poin tentang komprehensif dan proporsional dalam berita berhubungan

dengan ekonomi dalam media, bagaimana media mampu menarik sebanyak-

banyaknya perhatian khalayak dan membuat khalayak percaya bahwa apa

yang dibutuhkan oleh mereka mampu disajikan oleh medianya. Maka ide

keberagaman dalam berita pun lahir, sebagai bukti bahwa media tersebut

mampu menjangkau secara luas dan mewakili setiap lapisan dapat digunakan

sebagai pegangan informasi. Beragamnya berita yang disajikan diharapkan

membuat seluruh golongan masyarakat mempercayai bahwa berita yang

disajikan oleh media merupakan gambaran dari semua komunitas dan

informasi yang penting dan harus diketahui oleh mereka saat itu, meski

masyarakat bisa saja merasa berita yang disajikan tidak ada kaitannya dengan

kehidupannya. 39

Meski begitu khalayak tetap harus mendengarkan radio,

membaca koran atau mengunjungi situs sebab informasi itulah yang saat ini

harus diketahui.

Jurnalis Krakatau memang mampu menggambarkan secara detail dan

dalam akan fakta-fakta yang terjadi dan menyusunnya dalam sebuah konteks

untuk membuat masyarakat memahami informasi secara utuh. Namun,

terbatasnya sumber daya membuat jangkauan jurnalis Krakatau terlalu luas

sehingga ide keberagamaan berita untuk masyarakat yang kompleks menjadi

terkendala.

39Bill Kovach & Tom Rosenstiel, The Elements of Journalism, h. 211-213

Page 123: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

110

Ketidakmampuan media menjangkau seluruh peristiwa, kata Kovach,

membuat kebanyakan media melebih-lebihkan pemberitaan yang didapat.

Namun, hal semacam ini tidak dilakukan oleh Jurnalis Krakatau. Jurnalis

Krakatau tidak membuat judul-judul yang sensasional yang mengedepankan

aspek emosional untuk menarik minat masyarakat terhadap medianya.

Jurnalis Krakatau memang mengakui ia tidak dapat memprediksi berita

seperti apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakatnya. Menurutnya, berita

yang besar dan penting bagi sejumlah orang belum tentu penting bagi

sebagian yang lain. Sebab itu metode ilmiah untuk mengetahui permasalahan

apa yang harus diangkat oleh medianya pun diterapkan. Metode ini bertujuan

tidak hanya untuk membuat medianya mengetahui apa tema yang akan

diangkat dan mampu menarik khalayaknya, tetapi juga berfungsi untuk

mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi dan informasi apa yang

sedang dibutuhkan masyarakat saat itu.

Metode survey dan polling adalah metode yang digunakan oleh Krakatau

Radio sebagai jalan untuk mengetahui realita yang sedang dihadapi

masyarakat dan informasi seperti apa yang saat itu mereka butuhkan.40

Polling

dan pengaduan masyarakat adalah upaya yang dilakukan oleh Krakatau Radio

dalam memenuhi keberagaman berita, agar masyarakat memahami secara

utuh dan luas sebuah informasi yang nantinya membantu mereka untuk

mengambil keputusan yang baik dan mengetahui apa saja kebutuhan mereka.

40Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB.

Page 124: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

111

9. Keharusan Bagi Seorang Jurnalis Menggunakan Nurani

Media merupakan pemandu khalayaknya, ke mana media

mengarahkan, ke arah sanalah mereka menuju. Itulah mengapa aturan tentang

nurani pada dasarnya adalah aturan tentang penyerahan kompas pemandu

kepada individu jurnalis. Elemen terakhir dari teori Kovach ini diukur dengan

moralitas sebab pada dasarnya tidak ada hukum dan pengaturan resmi tentang

kepribadian jurnalis. Berdasarkan dua fakta yang akan penulis jabarkan

tentang nurani, penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnalis Krakatau sudah

menerapkan elemen kesembilan teori Kovach ini.

Pertama, dalam tatanan idealisme, Jurnalis Krakatau Radio memiliki

aturan-aturan sendiri untuk memenuhi kepuasan moralnya. Aturan tersebut

berfungsi untuk menyortir apa yang boleh ia lakukan dan tidak boleh

dilakukan, mana yang boleh ia laporkan dan mana yang tidak, termasuk

bagaimana hal tersebut dilaporkan. Standar-standar yang wajib ia penuhi

tersebut diantaranya yaitu peliputan yang berimbang, pembuatan dan

pelaporan berita yang baik serta bermanfaat dan memberitakan kebenaran

dengan jalan dan cara yang benar. Sebagai jurnalis, dia mengatakan bahwa

kesuksesan kerjanya dapat diketahui dari kepuasan hatinya. Ketika ia sudah

Page 125: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

112

memberitakan sebuah kebenaran dengan jalan dan cara yang benar, maka

kepuasan akan kebutuhan nuraninya terpenuhi.41

Kedua, di lapangan, ketika ia beserta wartawan lokal Banten lainnya

meliput secara intens lokasi kejadian bencana longsor dan banjir yang

menimpa kecamatan Carita dan Labuan, bantuan dan tenda-tenda posko yang

didirikan oleh pemerintah saat itu tergolong lambat berdiri. Hal ini terjadi

karena tenda itu didirikan sehari setalah bencana. Saat itu Jurnalis Krakatau

berpendapat bahwa seharusnya pemerintah lebih tanggap, terlebih banjir

sudah surut dan bantuan yang turun adalah bantuan yang diperlukan di hari H

bencana terjadi. Ia mengatakan kepada penulis bahwa apa yang dilakukan

pemerintah membuatnya “gagal paham” ke mana saja mereka sehingga harus

menunggu banjir surut dan membiarkan warganya dalam kesulitan, meski ia

mengakui bahwa pada akhirnya bantuan yang terlambat ini pun harus

disyukuri walau terkesan baru turun setelah media nasional turut gencar

memberitakan.

Sementara itu isu di lapangan menyebutkan bahwa Gubernur Banten,

Rano Karno, dan Presiden Jokowidodo dijadwalkan mengunjungi posko

Banjir Labuan dan Longsor Carita pada hari itu. Ula sempat menunggu

sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan posko Banjir Labuan

menuju Kecamatan Carita untuk mewawancarai Kepala Pelaksana Badan

41 Wawancara langsung dengan Ula Ifham 10 Nopember 2015, 10:47 WIB

Page 126: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

113

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Doni Hermawan. Alih-alih

meliput aktivitas gubernur, Ula malah memutuskan untuk pulang dan

melewatkan liputan karena menurutnya, ia berhak untuk tidak memberikan

wadah untuk pencitran elit politik.42

Ini membuktikan bahwa sebagai jurnalis

ia membiarkan nuraninya ikut bekerja.

Sementara itu, di tatanan regulasi media, elemen ini dianggap bukanlah

elemen yang dapat diterapkan dalam urusan manajemen organisasi sebuah

medi. Dalam hal ini meski Ula Ifham adalah satu-satunya yang bekerja di

bagian redaksi dan seharusnya tidak ada baginya kesulitan urusan keredaksian

seperti yang terjadi dalam ruang redaksi pada umumnya, namun

kedudukannya sebagai yang „berkuasa‟ di bagian keredaksian tidak serta

merta membuatnya dapat melenggang bebas, adalah Program Director (PD)

yang membawahi langsung dan bertanggung jawab menentukan layak atau

tidaknya berita yang ia buat. Adalah PD yang bertugas sebagai gate keeper

keredaksian. Ketika wawancara langsung dengan Aji pada 9 Nopember 2015,

ia mengatakan bahwa sebagai PD ia berhak dan mempunyai otoritas terhadap

kerja keredaksian. Ia pun mengakui bahwa dirinya tidak jarang memberi

masukan terkait peliputan dan pemberitaan, bahkan ia pun berhak melarang

42 Pernyataan Ula Ifham pada 26 Juli 2016, 14: 30 WIB.

Page 127: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

114

Ula Ifham untuk membuat berita yang membahayakan dirinya sebagai jurnalis

dan Krakatau sebagai medianya.43

43 Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015, 10:22 WIB.

Page 128: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

116

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dengan cara observasi intensif atas

proses kerja jurnalistik Krakatau Radio selama 20 hari, ditambah wawancara serta

studi pustaka melalui naskah siaran berita, laman website dan facebook yang telah

dipaparkan pada Bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan sembilan

elemen jurnalisme Bill Kovach oleh jurnalis Krakatau Radio sebagai berikut:

1. Tidak tebukti Krakatau Radio menerapkan prinsip jurnalisme Bill Kovach

secara utuh dan konsisten. Prinsip jurnalisme Kovach yang tidak diterapkan

secara konsisten yaitu loyalitas pada warga, independensi, watchdog dan

elemen membuat berita menjadi menarik. Dalam kaitan tersebut, penulis

berpandangan bahwa bagi industri penyiaran, idealisme sebagaimana yang

dipahami Kovach menjauhkan pangsa pasar mereka sehingga sulit untuk

diterapkan. gagasan “berpihak pada warga” semata adalah utopis yang tidak

mendasar dalam dunia bisnis penyiaran.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002

tentang Penyiaran pun disebutkan, bahwa spektrum frekuensi radio

merupakan sumber daya terbatas dan merupakan kekayaan nasional yang

harus dijaga dan dilindungi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-

Page 129: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

117

besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus

1945, artinya pada dasarnya loyalitas pada warga yang dimaksud Kovach juga

sejalan dengan apa yang tertulis dalam hukum penyiaran Indonesia.

Di atas segalanya, penulis berkesimpulan bahwa agenda penyiaran radio

yang berprinsip pada edukasi demi mencerdaskan publik adalah loyalitas yang

paling utama dan penting untuk diperjuangkan. Kovach telah menetapkan

filosofi jurnalisme yang jujur dan loyal pada warga di tengah gelombang

industrialisasi yang tak mudah dilewati. Kemampuan Krakatau Radio dalam

menerapkan lima dari sembilan elemen jurnalisme yang ideal menurut

Kovach merupakan hal yang pantas diapresiasi.

2. Perihal kebijakan redaksi Krakatau Radio terkait penerapan sembilan elemen

jurnalisme ditemukan fakta bahwa kewajiban jurnalis yang dirumuskan dalam

teori Kovach juga merupakan kewajiban yang harus dipatuhi oleh jurnalis

Krakatau Radio secara organisatoris. Manajemen organisasi Krakatau Radio

mewajibkan kru nya untuk tunduk pada kebenaran, disiplin dalam verifikasi

dan menjaga berita agar komprehensif dan proporsional.

B. Saran

Dengan berkaca pada hasil analisis penerapan sembilan elemen jurnalisme Bill

Kovach oleh jurnalis Krakatau Radio, peneliti merasa perlu menyampaikan saran

Page 130: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

118

sebagai masukan demi kemajuan bersama, baik kepada Krakatau Radio, pemerintah,

masyarakat maupun akademisi.

Pertama, kepada Krakatau Radio, ada tiga poin yang penulis ingin sampaikan.

Poin satu, Krakatau Radio diharapkan lebih meningkatkan kualitas diri dengan

menjalankan empat elemen yang belum terpenuhi dari sembilan elemen sebagaimana

yang dirumuskan Kovach. Poin kedua, medium radio ini perlu menambah jumlah

anggota redaksi demi terpenuhinya kebutuhan pemberitaan. Poin ketiga, jurnalis

Krakatau Radio diharapkan untuk terus belajar dan memperkaya ilmu jurnalistik

sebagai bekal dalam melaksanakan tugas.

Kedua, kepada pemerintah sebagai pelaksana regulasi diharapkan untuk

mendukung kualitas dan kemajuan media lokal dengan membantu memberikan

pelatihan-pelatihan jurnalistik atau workshop keahlian yang dibiyai oleh pemerintah

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Ketiga, kepada masyarakat diharapkan untuk lebih mengontrol media dan kerja

pemerintah mereka dengan ikut serta dan berpartisipasi memanfaatkan ruang publik

yang telah disediakan Krakatau Radio. Mereka bisa menyampaikan saran dan kritik

kepada radio ini dalam ruang publik itu.

Keempat, kepada para akademisi dan mahasiswa jurnalistik, penelitian yang

termaktub dalam skripsi ini hendaknya bisa menjadi bahan masukan dan studi lebih

mendalam tentang ilmu komunikasi, khususnya tentang penyiaran radio.

Page 131: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

119

DAFTAR PUSTAKA

Amar, M. Djenar. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Bandung: Penerbit

Alumni,1984.

Ardianto. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2004.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang (BPS). Indikator Kesejahteraan

Rakyat Pandeglang 2011. Pandeglang: BPS, 2011.

Bappeda Kabupaten Pandeglang. Pandeglang Dalam Angka. 2011.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya . Jakarta: Kencana, 2009.

C. Book, Albert and Norman D. Cary. The Radio and Television Commercial.

Illinois: Ntc Business Books, 1996.

Charnley, Mitchel V. Reporting Third Edition. New York: Holt Reinhart &

Winston, 1975.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikas Teori dan Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset, 2009.

Effendi, Onong Uchjana. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga, 1987.

Habermas, Jurgen. Ruang Publik: Sebuah Kajian tentang Kategori Mayarakat

Borjuis. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008.

Harsono, Andreas. Agama saya Jurnalistik. Yogyakarta: Kanisius, 2010

Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset, 2005.

Ishwara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku

Kompas (PBK), 2010.

Page 132: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

120

Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta:

Pantau, 2006.

Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. The Elements of Journalism. New York:

Crown Publishers, 2001.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada

Media Group, 2009.

McKee, Alan The Public Sphere an Introduction. Cambridge: Cambridge

University Press, 2005.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Morison. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana, 2008.

Muhtadi, Asep Saeful. Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik. Ciputat: PT

Logos Wacana Ilmu Bukit Pamulang Indah, 1999.

Mulyana, Deddy. Teori Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2008.

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tasili, 1989.

Olii, Helena dan Lala Hozillah, Reportasi Radio & Televisi, Edisi 2. Jakarta:

Permata Puri Media, 2013.

Pambayun, Ellys Lestari. One Stop Qualitative Research Methodology in

Communication Konsep, Panduan dan Aplikasi. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.

2013.

River, William L. dkk. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta:

Kencana, 2003.

Rochady S. Surat Kabar. Bandung: Alumni. 1970.

Rogers, Everett M. Communication and Development: Critical Perspectives.

California: Sage Publications, Inc, 1976.

Page 133: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

121

Santana, Septiawan K. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor,

2005.

Sudarminta, Justin. Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan.

Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dan Feature.

Bandung: Simbiosis Rekatama Media, 2005.

Syah, Sirikit. Rambu-rambu Jurnalistik: dari undang-undang Hingga Hati

Nurani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Syamsul, Asep M. Romli. Broadcast Journalism: Panduan Reporter, Penyiar,

dan Scripwriter. Bandung: Penerbit Nuansa, 2009.

Todaro, Michael. Pembangunan Ekonomi di dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga,

1998.

Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa. Jakarta:Kencana, 2008.

Jurnal

Aryanti, Aprilia Dwi, and Happy Luh Desitiya Rusitawati. "academia.edu

share and research." 2014.

Cassandra Tate. “What Do Ombudsmen Do”. Columbia Journalism Review,

Mei/Juni 1984.

Rieka Mustika,S.Pd,”Budaya Penyiaran Televisi Indonesia”,Masyarakat

Telematika dan Informatika, Volume III, Juni 2012.

Tom Rosenstiel. Pew Research Center for People and the Press. New York,

2000.

Berita

Page 134: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

122

Antara, Safari Jurnalistik PWI-ASTRA 2014 Sesi II. Jumat, 13 Juni 2014.

Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), Workshop Kode Etik Jurnalistik untuk

Reporter. Rabu, 16 Februari 2011.

Naskah Berita Siaran Satu Tahun Krakatau Radio 2015

Rachmat Hidayat, “Pandeglang Harus Segera Lepas Predikat Kabupaten

Tertinggal”, Tribunnews.com, 28 Februari 2015.

Samsuri, “Memaknai Pencarian, Merayakan Keberagaman,” Lampung Post, 6

Mei 2004.

Undang-undang dan Kode Etik

Kode Etik Aliansi Jurnalis Indonesia pasal 3/14

Kode Etik Jurnalistik Pasal 1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentag

Penyiaran.

Internet dan Aplikasi

Aplikasi android, Erdioo.

Bappenas.go.id/sub-direktorat-daerah-tertinggal

http://jaraktempuh.com

http://www.andreasharsono.net/2004/01/independensi-bill-kovach.html

http://www.andreasharsono.net/2004/01/independensi-bill-kovach.html

http://www.cimethics.org/newsletter/feb2012/bill-kovach-interview.htm

https://wikipedia.org

www.academia.edu.jurnalismeonline

Page 135: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

123

www.krakatauradio.com

www.redio.in

Wawancara

Wawancara langsung dengan A. Sonhaji Arrafat 9 Nopember 2015.

Wawancara langsung dengan UlaIfham 10 Nopember 2015.

Wawancara langsung Ila Nurlaila pada tanggal 21 Februari 2016

Kamus

Oxford Learner’s Pocket Dictionary

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Page 136: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan

124

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 137: PENERAPAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME BILL KOVACH … · Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. 11. Saudara di komunitas, pergerakan dan himpunan yang mengajarkan