penerapan permainan kartu alel pada pokok · pdf filebiologi stkip muhammadiyah sorong 2. ......

7
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593 1 PENERAPAN PERMAINAN KARTU ALEL PADA POKOK BAHASAN PERSILANGAN DUA SIFAT BEDA (DIHIBRID) Syaiful Anwar 1 , Aung Sumbono. 1.2 , Endang Gunaisah. 1.3 1 . P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong 2 . Laboratorium Kimia MAN Negeri Model Sorong 3 . Akademi Perikanan Sorong (APSOR) Email: [email protected] ABSTRAK Banyak media pembelajaran yang di terapkan pada pelajaran biologi, khususnya di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Tetapi media pembelajaran yang digunakan masih banyak memiliki titik lemah, maka perlu dilakukan penerapan media pembelajaran yang baru dengan kelemahan yang kecil. Dalam penelitian ini telah di lakukan penerapan permainan kartu alel, yang baru pertama akan di terapkan. Diduga penerapan permainan kartu alel ini dapat meningkatkan penguasaan pokok bahasan persilangan dua sifat beda ( dihibrid). Penelitian ini telah dilakukan pada sekolah tingkat menengah atas yang ada di kabupaten sorong yakni SMA negeri 1 Aimas, SMA Negeri 2 Aimas dan SMA Negeri 1 Salawati, yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 April sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA pada ketiga sekolah tersebut dengan jumlah 106 siswa.Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis komparatif.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket dan tes tertulis, yang diuji dengan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil uji validitas angket = - , validitas tes tertulis = - sedangkan uji reabilitas angket = dan tes tertulis = jadi instrumen yang digunakan valid dan reabil. Data pretest dan data posttest berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilakukan uji t. Hasil dari uji t pada SMA N 1 Aimas sebesar 2,634 sedangkan sebesar 2.007 ternyata lebih besar dari . Pada SMA N 2 Aimas sebesar 7,007 sedangkan sebesar 2.019 ternyata lebih besar dari (7,007 > 2.019).Pada SMA N 1 Salawati sebesar 3,384 sedangkan sebesar 2.006 ternyata lebih besar dari (3,384 > 2.006). sehingga pembelajaran persilangan dua sifat beda (dihibrid) menggunakan media permainan kartu alel lebih efektif dari pada tanpa menggunakan permainan kartu alel. Hasil dari angket adalah kartu alel dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa dalam mempelajari pokok bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Lembar observasi menunjukkan bahwa, Media permainan kartu alel sesuai dan tepat jika digunakan dalam penbelajaran pokok bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Kata Kunci :Game, Kartu Alel,Dihibrid. ABSTRACT Many of medias learning apply to biology study, aspeceally at thr lavel general hight school. But the media learning used at the school has still more weaks point, beside thet we need new media learning with a little weakness. In this research allready do application by using allel card game, where it will the first method at general hight school. Presumably these allel card game application can improve of subject matter crosses two traits (dihybrid) mastery. This method allready be conducted at general hight school of SMA Negeri 1 Aimas, SMA Negeri 2 Aimas and SMA Negeri 1 Salawati, which will do on 3 April until 30 June 2013. The sample used in class XI of the three schools. The research use descriptive research quantitative comparative analysis. The instrument used in this study was the observation sheet, questionnaire and a written test, which tested the validity and reliability testing. Results of questionnaire validity = - , the validity ofthe written test= - while the questionnaire reliability test = and a written test = so the instruments used valid and reabil. Data pretest and posttest data Is normally distributed and homogeneous, then ttest. Resultsofthe t teston SMAN 1 Aimas at while turned of greater than . On SMAN 2 Aimas at 7,007 while = 2,019 turned of greater than . At SMAN 1 Salawat i =3.384 while =2,006 turned out greater than . So learning subject matter crosses two traits (dihybrid) mastery media alel card gameis more effective than using a media alel card game. The results of the questionnaire are allel es card can

Upload: trannhu

Post on 05-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

1

PENERAPAN PERMAINAN KARTU ALEL PADA POKOK BAHASAN

PERSILANGAN DUA SIFAT BEDA (DIHIBRID)

Syaiful Anwar 1, Aung Sumbono.

1.2, Endang Gunaisah.

1.3

1. P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong

2. Laboratorium Kimia MAN Negeri Model Sorong

3. Akademi Perikanan Sorong (APSOR)

Email: [email protected]

ABSTRAK

Banyak media pembelajaran yang di terapkan pada pelajaran biologi, khususnya di tingkat sekolah menengah

atas (SMA). Tetapi media pembelajaran yang digunakan masih banyak memiliki titik lemah, maka perlu

dilakukan penerapan media pembelajaran yang baru dengan kelemahan yang kecil. Dalam penelitian ini telah di

lakukan penerapan permainan kartu alel, yang baru pertama akan di terapkan. Diduga penerapan permainan

kartu alel ini dapat meningkatkan penguasaan pokok bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Penelitian ini

telah dilakukan pada sekolah tingkat menengah atas yang ada di kabupaten sorong yakni SMA negeri 1 Aimas,

SMA Negeri 2 Aimas dan SMA Negeri 1 Salawati, yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 April sampai dengan

tanggal 30 Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA pada ketiga sekolah tersebut dengan

jumlah 106 siswa.Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis

komparatif.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket dan tes tertulis, yang

diuji dengan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil uji validitas angket = - , validitas tes tertulis =

- sedangkan uji reabilitas angket = dan tes tertulis = jadi instrumen yang digunakan

valid dan reabil. Data pretest dan data posttest berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilakukan uji t.

Hasil dari uji t pada SMA N 1 Aimas sebesar 2,634 sedangkan sebesar 2.007 ternyata lebih

besar dari . Pada SMA N 2 Aimas sebesar 7,007 sedangkan sebesar 2.019

ternyata lebih besar dari (7,007 > 2.019).Pada SMA N 1 Salawati sebesar 3,384 sedangkan

sebesar 2.006 ternyata lebih besar dari (3,384 > 2.006). sehingga pembelajaran persilangan

dua sifat beda (dihibrid) menggunakan media permainan kartu alel lebih efektif dari pada tanpa menggunakan

permainan kartu alel. Hasil dari angket adalah kartu alel dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah

siswa dalam mempelajari pokok bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Lembar observasi menunjukkan

bahwa, Media permainan kartu alel sesuai dan tepat jika digunakan dalam penbelajaran pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid).

Kata Kunci :Game, Kartu Alel,Dihibrid.

ABSTRACT

Many of medias learning apply to biology study, aspeceally at thr lavel general hight school. But the media

learning used at the school has still more weaks point, beside thet we need new media learning with a little

weakness. In this research allready do application by using allel card game, where it will the first method at

general hight school. Presumably these allel card game application can improve of subject matter crosses two

traits (dihybrid) mastery. This method allready be conducted at general hight school of SMA Negeri 1 Aimas,

SMA Negeri 2 Aimas and SMA Negeri 1 Salawati, which will do on 3 April until 30 June 2013. The sample used

in class XI of the three schools. The research use descriptive research quantitative comparative analysis. The

instrument used in this study was the observation sheet, questionnaire and a written test, which tested the

validity and reliability testing. Results of questionnaire validity = - , the validity ofthe written

test= - while the questionnaire reliability test = and a written test = so the instruments

used valid and reabil. Data pretest and posttest data Is normally distributed and homogeneous, then ttest.

Resultsofthe t teston SMAN 1 Aimas at while turned of greater

than . On SMAN 2 Aimas at 7,007 while = 2,019 turned of greater

than . At SMAN 1 Salawat i =3.384 while =2,006 turned out greater

than . So learning subject matter crosses two traits (dihybrid) mastery media alel card

gameis more effective than using a media alel card game. The results of the questionnaire are allel es card can

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

2

draw the attention of students and facilitate students in learningthe subject matter crosses two traits (dihybrid)

mastery. Observasi sheet show sthat, according allel es Media card games and ifused in apropersubject matter

crosses two traits (dihybrid) mastery.

Keywords: Games, Cards allele, dihybrid.

1. Pendahuluan

Penguasaan bahan pelajaran oleh seorang guru

belum menjamin bahan pelajaran itu dapat dipahami

siswa dengan baik ketika guru mengajarkannya di

kelas.Bahkan mungkin bahan pelajaran itu menjadi

teramat sulit untuk dimengerti oleh siswanya.

Pemahaman siswa terhadap apa yang disampaikan

guru tidak semata-mata tergantung karena gurunya

sudah sangat memahami dan menguasai bahan

pelajaran itu, tetapi juga akan tergantung kepada

kecakapan dan pemahaman guru yang bersangkutan

untuk menyampaikan bahan pelajarannya dengan

tepat (Rustaman, 2005). Salah satu perkembangan

pendidikan, siswa diharapkan lebih aktif dalam

pembelajaran, sehingga tidak terkesan siswa pasif

hanya duduk diam mendengarkan penjelasan

guru.Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai

fasilitator dan motifator untuk menimbulkan

semangat belajar bagi siswa.

Kenyataaan di lapangan menunjukkan bahwa

masih banyak proses pembelajaran yang terpusat

pada guru, sehingga siswa belum mampu menguasai

konsep materi pelajaran secara utuh. Untuk itu,

dibutuhkan cara agar proses belajar mengajar

menjadi menarik dan menimbulkan semangat belajar

bagi siswa. Salah satu cara untuk dapat membuat

proses belajar mengajar menarik dengan

menggunakan media guna menyalurkan pokok

bahasan pelajaran kepada siswa, sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan dan minat serta

perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disebut

media pembelajaran (Sadiman. dkk, 1996). Hamalik

(1994) menyatakan bahwa, media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan

perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Beberapa media pembelajaran telah digunakan

di sekolah, khususnya ditingkat Sekolah Menengah

Atas (SMA). Salah satu media pembelajaran tersebut

adalah media permainan, Beberapa contoh alat

permainan edukatif antara lain, letto-letto berwarna,

puzzle yang terdiri dari 3-12 keping, papan-papan

pasak, papan-papan hitung, papan paku (dengan

pengawasan cermat), biji untuk meronce, kartu

berpasangan sejenis atau sama, permainan dengan

kartu (Tedjasaputra). Media permainan dianggap

lebih efektif di banding media yang lain, karena

media ini menarik perhatian siswa. Pada dasarnya

siswa lebih senang bermain, maka sebaiknya guru

membawa permainan dalam belajar dengan

menerapkam media permainan dalam pembelajaran.

Namun, media-media permainan yang telah

digunakan masih memiliki titik lemah, sehingga guru

perlu memilih media pembelajaran sesuai.

Pemahaman siswa-siswa SMA di Kabupaten Sorong

tentang persilangan dua sifat beda (dihibrid) pada

pelajaran biologi masih kurang. Maka perlu

dilakukan suatu pembelajaran menggunakan media

yang sesuai dan cocok untuk materi tersebut.

Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti telah

meneliti penerapkan permainan kartu alel pada pokok

bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid).

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui, (1) Penggunaan media permainan kartu

alel dalam pembelajaran persilangan dua sifat beda

(dihibrid) lebih efektif dibandingkan tanpa

menggunakan media permainan kartu alel. (2)

Kemudahan siswa dalam mempelajari pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid). (3) Ketertarikan

siswa terhadap penggunaan permainan kartu alel

dalam mempelajari pokok bahasan persilangan dua

sifat beda (dihibrid). (4) Ketepatan penggunaan

permainan kartu alel terhadap peningkatkan hasil

belajar biologi pada pokok bahasan persilangan dua

sifat beda (dihibrid).

2. METODE PENELITIAN 2.1. Rancanganpenelitian

Penelitian kuantitatif ini termasuk dalam

eksperimen semu dengan menggunakan rancangan

Kontrol Group Pretest-Posttest.Sesuai permasalahan

yang diangkat pada penelitian ini adalah

permasalahan komparatif, yaitu suatu pertanyaan

peneliti yang bersifat membandingkanduakelompok

ataulebih.Perbandingankelompokdalampenelitian

adalah perbandingan kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen.

Pada penelitian ini digunakan kelompok

eksperimen adalah kelas yang menggunakan

perlakuan dengan permainankartu alel dan kelompok

kontrol adalah kelas tanpa perlakuan.Pada penelitian

ini, menggunakan pretest sebelum perlakuan dan

posttest sesudah perlakuan, tidak dilakukan

pengacakan siswa ke dalam kelompok-kelompok

penelitian, tetapi menggunakan kelompok atau kelas

yang telah ada.

Tabel Desain pretest-posttest kontrol group design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kontrol (C) Y1 X0 Y2

Eksperimen

(E) Y1 X1

Y2

Keterangan:

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

3

C = Kelompok kontrol

E = Kelompok eksperimen

X0 = Perlakuan pada kelas komtrol

menggunakan metode konvensional

X1 = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan

menggunakan media kartu alel

Y1 = Pretes (tes awal)

Y2 = Postes (tes akhir perlakuan)

2.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempatpelaksanaanpenelitianiniadalahdi SMA

Negeri 1 Aimas.SMA Negeri 2 Aimas dan SMA

Negeri 1 Salawati kelas XI, yang berada di kabupaten

Sorong.Aktivitaspenelitianinisecarakeseluruhandilak

sanakanselamatiga

bulan,sejakbulanaprilsampaidenganbulan Juni 2013.

2.3. Populasi dan Sampel

Tabel 2.1. Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kelas/Sekolah Jumlah Siswa

1. XI IPA 1 SMA Negeri 1

Aimas 31 siswa

2. XI IPA 1 SMA Negeri 1

Aimas 31 siswa

3. XI IPA SMA Negeri 2

Aimas 18 siswa

4. XI IPA SMA Negeri 1

Salawati 26 siswa

Jumlah 106 siswa

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Aimas, SMA

Negeri 2 Aimas dan SMA Negeri 1 Salawati tahun

pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 106 siswa.

Sedangkan sampel dalam penelitian seluruh populasi

dalam penelitian dengan tidak memperhitungkan

perbandingan jumlah siswa laki-laki dan

perempuan.Dan tidak melakukan pengelompokan

siswa tetapi menggunakan kelas yang sudah ada.

2.4. MetodePengumpulanData

Penelitianinimenggunakanangkettertutup, tes

tertulis dan observasi teman

sejawat.angketdigunakanuntuk

mengumpulkandatatentangketertarikan siswa dan

kemudahan saswa dalam mempelajari pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid). Tes tertulis

dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa

terhadap pokok bahasan persilangan duasifat beda

(dihibrid). Observasi teman sejawat dilakukan untuk

melihat ketepatan dan kesesuaian media

pembelajaran terhadap pokok bahasan persilangan

duasifat beda (dihibrid).

Sebelum menguji hipotesis, dilakukan uji

prasyarat untuk menentukan statistik uji hipotesis

yang akan kita gunakan. Umumnya uji prasyarat

yang digunakan untuk uji komparasi dua sampel

adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

hipotesis akan di uji dengan uji t (Independent

Simples t-test) dan hasil deskripsi dari angket dan

lembar observasi taman sejawat.

3. HASIL PENELITIAN

3.1. Hasil Uji Instrumen

Tabel menunjukkan bahwa instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat

reliabilitas yang sangat tinggi.

3.2. Pengujian Dasar Analisis

Uji normalitas sebaran, data yang diujikan

adalah data pretest dan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3.4. menunjukkan bahwa indeks yang

diperoleh dari uji normalitas data pretest dan posttest

kelas kontol dan eksperimen diperoleh indeks

kecuaali pada pretest kelas

eksperimen SMA N 2 Aimas adalah

maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan

dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Tabel Tabel 3.5. menunjukkan bahwa

yang diperoleh dari uji homogenitas varians dari

pretest dan posttest seluruhnyaadalah kurang dari

maka dapat dikatakan bahwa sebaran data

pretest dan posttest tersebut pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen adalah homogen.

3.3.

Tabel 3.2. Ringkasan hasil uji validitas angket

Kelas/Kelompok Keterangan

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

=Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

=Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas 4,03

=Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

=Homogen

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas =Homogen

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

4

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

=Homogen

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

Tabel 3.2. Ringkasan hasil uji validitas soal tes tertulis

Pertanyaan

soal

Correlation

Keterangan

Soal 1 Cukup

Soal 2 Rendah

Soal 3 Cukup

Soal 4 Tinggi

Soal 5 Tinggi

Soal 6 Tinggi

Soal 7 Cukup

Soal 8 Cukup

Soal 9 Rendah

Soal 10 Tinggi

Tabel 3.3. Ringkasan hasil uji reabilitas

Instrumen yang diuji Reabilitas instrumen (α) Keterangan

Angket Sangat tinggi

Soal tes tertulis Tinggi

Tabel 3.4. Ringkasan hasil uji normalitas sebaran

Kelas/Kelompok Indeks Sebaran

Keterangan

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas = Normal

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas = Normal

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas = Tidak Normal

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati = Normal

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas = Normal

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas = Normal

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas = Normal

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

5

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati = Normal

Tabel 3.5. Ringkasan hasil uji homogenitas varians

Kelas/Kelompok Keterangan

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas 4,03

Homogen

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

Homogen

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

Homogen

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

= Homogen

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

3.4. Pengujian Hipotesis

Tabel Tabel 3.6. menunjukkan hasil dari uji t

kelas kontrol dan kelas eksperimen.Pada nilai pretest

di SMA N 1 Aimas, SMA N 2 Aimas dan SMA N 1

Salawati sehingga H0 ditarima dan

H1 ditolak. Jadi pada nilai pretest antara kelas kontrol

dan kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang

signifikan, artinya kemampuan awal siswa antara

kelas kontrol dan kelas eksperiman adalah sama.

Nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas

eksperiiman diperoleh hasil yang berbeda dari nilai

pretest. Pada SMA N 1 Aimas sebesar 2,634,

setelah dibandingkan dengan pada taraf

signifikansi 5% sebesar 2.007 ternyata lebih

besar dari (2,634 > 2.007). Pada SMA N 2

Aimas sebesar 7,007, setelah dibandingkan

dengan pada taraf signifikansi 5% sebesar 2.019

ternyata lebih besar dari (7,007 >

2.019). Pada SMA N 1 Salawati sebesar

3,384, setelah dibandingkan dengan pada taraf

signifikansi 5% sebesar 2.006 ternyata lebih

besar dari (3,384 > 2.006). Sehingga H0 yang

berbunyi penggunaan media permainan kartu alel

dalam pembelajaran persilangan dua sifat beda

(dihibrid) tidak lebih atau sama efektif dibandingkan

tanpa menggunakan media permainan kartu alel

ditolak. Dengan demikian, H1 yang berbunyi

penggunaan media permainan kartu alel dalam

pembelajaran persilangan dua sifat beda (dihibrid)

lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan media

permainan kartu alel diterima.

Tabel 3.6. Ringkasan hasil uji t dari nilai pretest dan posttes

Kelompok/kelas Keterangan

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

0,024 2,005

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

0,076 2,017

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Pretest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

0,002 2,009

Pretest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

2,634 2,007

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Aimas

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

6

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

7,007 2,019

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 2 Aimas

Posttest Kelas Kontrol SMA N 1 Aimas

3,384 2,006

Posttest Kelas Eksperimen SMA N 1 Salawati

Tabel Tabel 3.6. menunjukkan hasil dari uji t

kelas kontrol dan kelas eksperimen.Pada nilai pretest

di SMA N 1 Aimas, SMA N 2 Aimas dan SMA N 1

Salawati sehingga H0 ditarima dan H1

ditolak. Jadi pada nilai pretest antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang

signifikan, artinya kemampuan awal siswa antara

kelas kontrol dan kelas eksperiman adalah sama.

Nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas

eksperiiman diperoleh hasil yang berbeda dari nilai

pretest. Pada SMA N 1 Aimas sebesar 2,634,

setelah dibandingkan dengan pada taraf

signifikansi 5% sebesar 2.007 ternyata lebih

besar dari (2,634 > 2.007). Pada SMA N 2

Aimas sebesar 7,007, setelah dibandingkan

dengan pada taraf signifikansi 5% sebesar 2.019

ternyata lebih besar dari (7,007 > 2.019).

Pada SMA N 1 Salawati sebesar 3,384, setelah

dibandingkan dengan pada taraf signifikansi 5%

sebesar 2.006 ternyata lebih besar dari

(3,384 > 2.006). Sehingga H0 yang berbunyi

penggunaan media permainan kartu alel dalam

pembelajaran persilangan dua sifat beda (dihibrid)

tidak lebih atau sama efektif dibandingkan tanpa

menggunakan media permainan kartu alel ditolak.

Dengan demikian, H1 yang berbunyi penggunaan

media permainan kartu alel dalam pembelajaran

persilangan dua sifat beda (dihibrid) lebih efektif

dibandingkan tanpa menggunakan media permainan

kartu alel diterima.

Dari pengujian hipotesis dan deskripsi data

angket siswa, didalan penelitian ini menghasilkan

beberapa unsur yang diteliti, hasil-hasil tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan media permainan kartu alel dalam

pembelajaran pokok bahasan persilangan dua

sifat beda (dihibrid) di kelas eksperimen, lebih

efektif dibanding dengan kelas kontrol yang tidak

menggunakan media pembelajaran tersebut. Hal

ini dapat dilihat pada rata-rata nilai posttest, yang

rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih

besar dari pada rata-rata nilai posttest pada kelas

kontrol. Kemudian dilakukan uji t antara nilai

posttest kelas kontrol dan nilai posttest kelas

eksperimen, dengan hasil . Media

permainan kartu alel diterapkan ketiga sekolah

yaitu SMA N 1 Aimas, SMA N 2 Aimas dan

SMA N 1 Salawati diperoleh hasil yang sama,

yakni media pembelajaran ini efektif.

2) Penerapan media permainan kartu alel dalam

pembelajaran pokok bahasan persilangan dua

sifat beda (dihibrid), mendapat tanggapan positif

dari siswa. Siswa menyatakan bahwa dengan

menggunakan kartu alel dapat mempermudah

siswa dalam memahami pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid). Tanggapan

dari ketiga sekolah yaitu SMA N 1 Aimas, SMA

N 2 Aimas dan SMA N 1 Salawati memiliki

persentase yang tidak jauh berbeda. Jadi dari

ketiga sekolah tersebut menyatakan media kartu

alel, mempermudah atau membantu siswa dalam

mempelajari pokok bahasan persilangan dua sifat

beda (dihibrid).

3) Media pembelajaran kartu alel menarik perhatian

siswa dalam pempelajari pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid) dan

membuat mereka bersemangat dalam belajar.

Tanggapan dari ketiga sekolah yaitu SMA N 1

Aimas, SMA N 2 Aimas dan SMA N 1 Salawati

memiliki persentase yang tidak jauh berbeda. Jadi

dari ketiga sekolah tersebut menyatakan media

kartu alel, menarik perhatian siswa.

4) Penerapan media permainan kartu alel dalam

pembelajaran pokok bahasan persilangan dua

sifat beda (dihibrid), yang diamati oleh teman

sejawat dalam hal ini adalah guru mata pelajaran

biologi pada ketiga sekolah tersebut yaitu SMA

N 1 Aimas, SMA N 2 Aimas dan SMA N 1

Salawati. Setiap satu sekolah melibatkan guru

mata pelajaran biologi untuk mengamati

penerapan media tersebut. Dari ketiga pengamat

menilai bahwa media permainan kartu alel ini

sesuai dan tepat dengan pembelajaran pokok

bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid).

Penelitian lain, yang meneliti penggunaan media

pembelajaran mendapatkan hasil yang sama, yaitu

penerapan media pembelajaran lebih efektif dibanding

dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media

pembelajaran. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

beberapa peneliti ini. Naily Fthriani dari Fakultas

Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang (2009) dan Rani Anggi Wahyuningsih dari

Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri

Yogyakarta (2011).

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593

7

1) Pembelajaran persilangan dua sifat beda

(dihibrid) menggunakan media permainan kartu

alel lebih efektif dari pada tanpa menggunakan

permainan kartu alel. Hal ini dibuktikan dengan

uji t pada tiga sekolah, pada SMA N 1 Aimas

sebesar 2,634 sedangkan sebesar

2.007 ternyata lebih besar dari

(2,634 > 2.007). Pada SMA N 2 Aimas

sebesar 7,007 sedangkan sebesar

2.019 ternyata lebih besar dari

(7,007 > 2.019). Pada SMA N 1 Salawati

sebesar 3,384 sedangkan sebesar

2.006 ternyata lebih besar dari

(3,384 > 2.006).

2) Kartu alel dapat menarik perhatian siswa dalam

mempelajari pokok bahasan persilangan dua sifat

beda (dihibrid). Hal ini di buktikan dengan hasil

angket persentase siswa yang menyatakan bahwa

permainan kartu alel danpokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid) hal yang

menarik bagi saya. Hasil persentase di SMA N 1

Aimas , SMA 2 Aimas dan SMA 1

Salawati .

3) Media permainan kartu alel dapat membantu

mempermudah siswa dalam mempelajari pokok

bahasan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Hal

ini di buktikan dengan hasil angket persentase

siswa yang menyatakan bahwa lebih mudah

memahami persilangan dua sifat dengan

menggunakan kartu alel. Hasilpersentase di SMA

N 1 Aimas , SMA 2 Aimas dan SMA

1 Salawati .

4) Media permainan kartu alel sesuai dan tepat jika

digunakan dalam penbelajaran pokok bahasan

persilangan dua sifat beda (dihibrid). Hal ini

dibuktikan dengan observasi yang menilai

tentang ketepatan media pembelajaran permainan

kartu alel yang digunakan untuk menyampaikan

pokok bahasan persilangan dua sifat beda

(dihibrid). Nilai yang di peroleh adalah Baik dan

Amat baik.

5. Daftar Pustaka

Ari Kunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi

Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Fithriani, Naily.2009. Efektivitas Permainan Kartu

Biologi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Pokok Sistem Gerak Manusia Kelas Viii Mts

Nu Banat Kudus.Semarang:Institut Agama

Islam Negeri Walisongo.

Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan Untuk

Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Hamalik Oemar, 2004. Psikologi Belajar Dan

Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hasan Ikbal. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan

Statistik.Jakarta: Bumi Aksara.

Rustaman Andrian. 2005. Pengembangan Sarana

Pendidikan. Bandung: UPI.

Sadiman A. S. Dkk. 1996. Media Pendidikan,

Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafinda

Persada.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif Dan R Dan D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodin Nana. 2006. Metodologi

Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

TedjasaputraMayke, S..Bermain Bermain Dan

Permainan. Grasindo.

Wahyuningsih, Rani Anggi. 2011.Efektivitas

Penggunaan Media Audio-Visual Dalam

Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa

Prancis Pada Siswa Kelas X Man 1

Yogyakarta.Universitas Negeri Yogyakarta.