penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi

12
84 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya ABTRACK The purpose of the study is to ditermine the activities of teachers and students, and to ditermine the learning outcomes of students after implementing the direct instruction model. Researchers used classroom action research design was achieved in two cycles, The results showed that the activities of teachers and students in direct instruction model is good. Seen from the results of students learning there is an increasing mastery learning classical 10,25 % Keywords: Direct instruction model, learning outcomes Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan formal di sekolah merupakan salah satu realisasi pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam pendidikan formal di sekolah karena kegiatan ini melibatkan semua komponen pengajaran dan akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai. Sementara itu, belajar merupakan kegiatan yang tidak akan terlepas dari proses pembelajaran, karena pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran ekonomi yang diberikan di bangku SMA, khususnya di program studi ilmu sosial. Belajar akuntansi memerlukan pemahaman yang sangat baik agar tujuan pembelajaran akuntansi dapat tercapai. Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Surabaya masih memiliki beberapa kendala yang menyebabkan tujuan pengajaran tidak dapat dicapai secara optimal. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 11 Surabaya pada tanggal 14 Desember 2011 diperoleh informasi bahwa pembelajaran akuntansi khususnya di kelas XI IPS menggunakan metode ceramah dan latihan. Sementara itu hasil informasi wawancara dengan siswa diperoleh bahwa siswa merasa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan yaitu sebanyak 13 siswa dari 40 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 67,5% pada ulangan harian kompetensi dasar menafsirkan persamaan akuntansi. Ketuntasan klasikal ini masih dibawah Kriteria Ketuntansan

Upload: alim-sumarno

Post on 01-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Irma Daniyati, http://ejournal.unesa.ac.id/

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

84

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Irma Daniyati dan Sri Sudarmini

Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya

SMA Negeri 11 Surabaya

ABTRACK

The purpose of the study is to ditermine the activities of teachers and students,

and to ditermine the learning outcomes of students after implementing the direct

instruction model. Researchers used classroom action research design was

achieved in two cycles,

The results showed that the activities of teachers and students in direct

instruction model is good. Seen from the results of students learning there is an

increasing mastery learning classical 10,25 %

Keywords: Direct instruction model, learning outcomes

Pendidikan memegang peranan

penting dalam kehidupan karena

pendidikan merupakan wahana untuk

meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

formal di sekolah merupakan salah satu

realisasi pelaksanaan pembangunan di

bidang pendidikan. Kegiatan belajar

mengajar merupakan kegiatan inti dalam

pendidikan formal di sekolah karena

kegiatan ini melibatkan semua komponen

pengajaran dan akan menentukan sejauh

mana tujuan yang telah ditetapkan bisa

tercapai. Sementara itu, belajar merupakan

kegiatan yang tidak akan terlepas dari

proses pembelajaran, karena pembelajaran

merupakan suatu proses kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru

terhadap siswanya.

Akuntansi merupakan salah satu

mata pelajaran ekonomi yang diberikan di

bangku SMA, khususnya di program studi

ilmu sosial. Belajar akuntansi memerlukan

pemahaman yang sangat baik agar tujuan

pembelajaran akuntansi dapat tercapai.

Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 11

Surabaya masih memiliki beberapa

kendala yang menyebabkan tujuan

pengajaran tidak dapat dicapai secara

optimal.

Berdasarkan wawancara yang

dilakukan penulis dengan guru mata

pelajaran ekonomi di SMA Negeri 11

Surabaya pada tanggal 14 Desember 2011

diperoleh informasi bahwa pembelajaran

akuntansi khususnya di kelas XI IPS

menggunakan metode ceramah dan

latihan. Sementara itu hasil informasi

wawancara dengan siswa diperoleh bahwa

siswa merasa kurang memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Hal ini

berdampak pada hasil belajar siswa yang

kurang memuaskan yaitu sebanyak 13

siswa dari 40 siswa dengan ketuntasan

klasikal sebesar 67,5% pada ulangan

harian kompetensi dasar menafsirkan

persamaan akuntansi. Ketuntasan klasikal

ini masih dibawah Kriteria Ketuntansan

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

85

Minimal (KKM), sedangkan harapan

ketuntasan hasil belajar siswa ≥ 72.

Kesulitan dan kelemahan belajar

memahami materi pembelajaran akuntansi

yang dialami siswa tidak semata – mata

karena proses lemahnya berpikir, tetapi

mungkin juga karena siswa tidak

mendapatkan model pembelajaran yang

seharusnya yang bisa membantu siswa

dalam pemahaman materi.

Peran guru sangat penting dalam

menentukan kualitas pembelajaran yang

dilaksanakan. Profesionalisme guru tidak

cukup hanya dengan kemampuan

membelajarkan siswa, tetapi juga harus

mampu mengelola informasi dan

lingkungan untuk memfasilitasi belajar

siswa.

Kualitas pembelajaran harus

ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas

hasil pendidikan. Pengelolaan kelas yang

baik dapat diwujudkan dengan cara

memilih model pembelajaran yang tepat

dan efektif. Melalui cara penerapan model

pembelajaran yang tepat dan efektif di

kelas akan dapat memberdayakan potensi

siswa, yang pada akhirnya tujuan

pembelajaran terpenuhi.

Fungsi model pembelajaran adalah

sebagai pedoman perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena

itu, pemilihan model pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh sifat dari materi yang

akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi)

yang akan dicapai dalam pembelajaran

tersebut, serta tingkat kemampuan peserta

didik.

Perlu kita ingat bahwa kemampuan

penyerapan informasi oleh tiap siswa

berbeda – beda, baik oleh siswa yang

berprestasi tinggi, sedang, dan rendah.

Dengan melihat karakteristik mata

pelajaran akuntansi, maka salah satu

model pembelajaran yang sesuai untuk

digunakan adalah model pembelajaran

langsung. Model ini dimaksudkan agar

mempermudah bagi tiap siswa dengan

masing–masing kemampuannya untuk

memahami materi akuntansi yang

diberikan.

Berdasarkan latar belakang masalah

yang telah diuraikan di atas, maka masalah

yang akan dibahas adalah (1) bagaimana

aktivitas guru, (2) bagaimana aktivitas

siswa, dan (3) bagaimana hasil belajar

siswa setelah menerapkan model

pembelajaran langsung. Beberapa tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah (1)

untuk mengetahui aktivitas guru, (2) untuk

mengetahui aktivitas siswa, dan (3) untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah

menerapkan model pembelajaran

langsung.

Model pembelajaran pada dasarnya

merupakan kerangka pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang

dilakukan oleh siswa disajikan secara

spesifik oleh guru. Dengan kata lain,

model pembelajaran merupakan bingkai

dari pelaksanaan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran

(Sudrajat, 2008).

Arends (2001:24), dalam Trianto

(2010: 25), menyeleksi enam model

pembelajaran yang sering digunakan guru

dalam mengajar. Enam model

pembelajaran tersebut yaitu presentasi,

model pembelajaran langsung, pengajaran

konsep, pembelajaran kooperatif,

pengajaran berdasarkan masalah, dan

diskusi kelas.

Model pembelajaran langsung

adalah model pembelajaran di mana guru

menyampaikan informasi atau

keterampilan secara langsung kepada

siswa dan pembelajaran berorientasi pada

tujuan dan distrukturkan oleh guru.

Penggunaan model ini sangat cocok jika

guru menginginkan siswa menguasai

informasi atau keterampilan tertentu.

Terdapat lima langkah yang sangat

penting dalam model pembelajran

langsung yaitu (1) menyampaikan tujuan

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

86

dan mempersiapkan siswa, (2)

mendemonstrasikan pengetahuan dan

keterampilan, (3) membimbing pelatihan,

(4) mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik, serta (5)

memberikan kesempatan untuk pelatihan

lanjutan dan penerapan.

Penggunaan model pembelajaran

langsung dilandasi oleh dukungan teoritis

dan empiris. Menurut Arends (2008: 295),

terdapat tiga tradisi yang menjadi dasar

pemikiran dalam penggunaan model

pembelajaran ini, yakni: behaviorisme,

teori belajar sosial dan penelitian tentang

efektivitas guru.

Sudjana (2009: 22) mengemukakan

“Hasil belajar adalah kemampuan –

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya”. Hasil

belajar yang dicapainya akan bermakna

bagi dirinya sendiri dan akan bertahan

lama dalam ingatannya, membentuk

perilaku yang dapat digunakan alat untuk

memperoleh informasi dan pengetahuan

lainnya.

Menurut Sudjana (2011: 49), tujuan

pendidikan yang hendak dicapai dapat

dikategorikan menjadi tiga aspek yakni

aspek kognitif (penguasaan intelektual),

aspek afektif (berhubungan dengan sikap

dan nilai) serta aspek psikomotor

(kemampuan / keterampilan bertindak /

berperilaku). Ketiga aspek tersebut, harus

dipandang sebagai hasil belajar siswa yang

nampak dalam perubahan tingkah laku

serta merupakan satu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan.

Terdapat beberapa penelitian sejenis

yang pernah dilakukan oleh peneliti –

peneliti sebelumnya yang relevan dan

mendasari penelitian ini adalah sebagai

berikut: (1) Menurut I Wayan Distrik

(2008), dalam penelitiannya (jurnal)

menyebutkan bahwa terjadi peningkatan

pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa

setelah menerapkan model pembelajaran

langsung. (2) Menurut Luh Ririn

Indahyani (2010), menyebutkan bahwa

terjadi peningkatan hasil belajar siswa

yang diperoleh dari peningkatan rata – rata

kelas, peningkatan ketuntasan klasikal, dan

respon siswa sangat positif terhadap

penerapan model pembelajaran langsung.

(3) Menurut Sheila Kartikasari (2011),

dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

hasil penelitian yang diperoleh yaitu

aktivitas siswa mengalami peningkatan

dari siklus I: 25 dan siklus II: 32.

Persentase ketuntasan belajar klasikal

untuk mengukur pencapaian hasil belajar

siswa yang diperoleh dari post – test juga

mengalami peningkatan yaitu pencapaian

hasil belajar pada siklus I sebesar 65% dan

post – test siklus II sebesar 90%.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas dengan menentukan tempat,

waktu, sasaran penelitian, serta dilanjutkan

dengan menyusun rancangan penelitian,

teknik pengumpulan dan analisis data.

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11

Surabaya yang berlokasi di Jl. Perumnas

Tandes 1 Surabaya pada semester genap

tahun ajaran 2011 / 2012 tanggal 4 – 11

April 2012.

Subjek studi ini adalah siswa kelas

XI IPS 4 di SMA Negeri 11 Surabaya

dengan jumlah 39 siswa. Adapun objek

studi ini adalah hasil belajar dan

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada mata

pelajaran ekonomi kompetensi dasar

membuat ikhtisar siklus akuntansi

perusahaan jasa kelas XI IPS 4 SMA

Negeri 11 Surabaya.

Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan dalam dua siklus, di mana

setiap siklus terdiri dari tahap: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun Alur

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

87

Action Research) disajikan pada gambar 1

berikut.

Gambar 1

Penelitian Tindakan Kelas

(Model John Elliot)

Sumber: Sudrajat (2008)

Pada tahap rencana awal, peneliti

membuat perencanaan dengan menentukan

konsep yang digunakan dalam

pembelajaran dan menyiapkan perangkat

pembelajaran berupa silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran dan lembar

kerja siswa. Instrumen penelitian berupa

lembar pengamatan aktivitas guru, lembar

pengamatan aktivitas siswa, dan soal post

– test juga dipersiapkan pada tahap ini.

Pelaksanaan merupakan penerapan

dari isi tahap perencanaan mengenai

tindakan di kelas yang dilaksanakan oleh

peneliti. Pada tahap ini peneliti melakukan

kegiatan atau tindakan pokok dalam siklus

PTK sebagai upaya perubahan menuju

arah perbaikan. Guru menerapkan model

pembelajaran langsung dengan dilakukan

pengamatan dampak dari pembelajaran

serta memberikan tes tulis berupa post –

test diakhir pelajaran untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi yang

telah disampaikan.

Pada tahap pengamatan dilakukan

analisis data untuk mengevaluasi kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Pada tahap ini dapat diungkapkan

kelebihan serta kekurangan yang terjadi

selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Data diperoleh dari lembar

pengamatan aktivitas guru, lembar

pengamatan aktivitas siswa dan data yang

berupa tes hasil belajar.

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil

pengamatan pembelajaran. Peneliti

melakukan refleksi rancangan untuk

tindakan perbaikan yang akan

dilaksanakan pada putaran berikutnya.

Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain adalah

perangkat pembelajaran yang terdiri atas

silabus, RPP, LKS; serta lembar

pengamatan yang terdiri dari lembar

pengamatan aktivitas guru, lembar

pengamatan aktivitas siswa, dan lembar

soal tes. Untuk memperoleh butir tes yang

baik sesuai dengan tujuan pembelajaran,

maka butir tes divalidasi dan dicari

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

bedanya.

Teknik pengumpulan data

merupakan suatu cara yang dilakukan

untuk mencari dan mengumpulkan data

atau keterangan yang ada dalam penelitian.

Oleh karena itu untuk mendapatkan data

yang diperlukan dalam penelitian ini

dilakukan wawancara, observasi,

dokumentasi, dan tes.

Teknik analisis data yang digunakan

untuk menjawab rumusan masalah adalah

analisis lembar aktivitas guru, analisis

lembar aktivitas siswa dan analisis hasil

belajar.

Pelaksanaan

Pengamata

n

Perencanaa

n

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan SIKLUS II Perencanaa

n

Refleksi

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

88

Analisis lembar aktivitas guru

Analisis terhadap lembar aktivitas

guru dalam menerapkan model

pembelajaran langsung dilakukan oleh

pengamat pada lembar observasi aktivitas

guru. Pengamatan terhadap aktivitas guru

dilakukan ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Kriteria penilaian keterampilan guru

dalam mengelola KBM dilakukan dengan

skor penilaian berikut:

Skor 1 = sangat kurang

Skor 2 = kurang baik

Skor 3 = cukup baik

Skor 4 = baik

Skor 5 = sangat baik

Untuk menilai rata – rata

kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran langsung dapat dihitung

dengan cara:

Rata – rata tiap kemampuan :

Menurut Arikunto (2008: 226),

untuk menilai rata – rata aktivitas guru

dapat digunakan kriteria sebagai berikut:

Nilai 0,50 – 1,49 = Tidak baik

Nilai 1,50 – 2,49 = Kurang baik

Nilai 2,50 – 3,49 = Cukup baik

Nilai 3,50 – 4,49 = Baik

Nilai 4,50 – 5,00 = Sangat baik

Analisis lembar aktivitas siswa

Analisis terhadap lembar aktivitas

siswa dalam menerapkan model

pembelajaran langsung dilakukan oleh

pengamat pada lembar observasi aktivitas

siswa. Pengamatan terhadap aktivitas

siswa dalam pengelolaan pembelajaran

dilakukan ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Skor yang diberikan untuk data

aktivitas siswa dalam proses pengelolaan

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran seperti kriteria penilaian

ketrampilan guru.

Untuk menilai rata – rata aktivitas

siswa dalam pengelolaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran

langsung dapat dihitung dengan cara:

Rata – rata tiap kemampuan :

Untuk menilai rata – rata aktivitas

siswa dapat digunakan kriteria seperti

kriteria penilaian ketrampilan guru.

Analisis hasil belajar

Dalam penelitian ini hasil belajar

siswa didapatkan dari nilai tes tertulis yang

digunakan sebagai dasar dalam mengukur

ketuntasan hasil belajar siswa. Data

yang diperoleh dari hasi belajar dianalisis

secara deskriptif dengan untuk

mendiskripsikan ketuntasan hasil belajar

siswa dan ketuntasan kelas (klasikal).

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

89

Siswa dianggap telah tuntas belajar

bila telah mencapai ketuntasan kompetensi

minimum yang telah ditetapkan oleh SMA

Negeri 11 Surabaya yaitu nilai 72, serta

suatu kelas dianggap tuntas belajar bila

ketuntasan klasikal mencapai > 72%

jumlah siswa yang telah tuntas belajar.

Ketuntasan belajar dapat dicari

dengan menggunakan rumus:

Ketuntasan belajar individual:

Ketuntasan klasikal:

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

Pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran

langsung

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I dilaksanakan dalam 1 (satu) kali

pertemuan selama 90 menit dengan materi

kertas kerja tentang pengertian kertas

kerja, fungsi kertas kerja, dan bentuk –

bentuk kertas kerja.

Pada tahap perencanaan, peneliti

menyiapkan perangkat pembelajaran yang

meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan LKS. Instrumen

penelitian juga disiapkan pada tahap ini

yang terdiri dari lembar pengamatan

aktivitas guru, lembar pengamatan

aktivitas siswa, dan soal post – test I.

Tahap pelaksanaan, guru

melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran

langsung yang terdiri dari 5 fase.

Selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, dua observer bertugas

mengamati aktivitas guru dan mengisi

lembar aktivitas guru dalam menerapkan

model pembelajaran langsung.

Hasil pengamatan aktivitas guru

Nilai rata – rata keseluruhan yang

diperoleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar dengan menerapkan model

pembelajaran langsung pada siklus I

adalah sebesar 2,97 dengan kriteria cukup

baik. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan guru dalam mengelola

kegiatan belajar mengajar yang dimulai

dari perencanaan, kegiatan pembelajaran

yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan

inti (terdiri dari lima fase model

pembelajaran langsung), dan penutup,

serta pengelolaan waktu dan pengamatan

suasana kelas sudah tergolong baik,

namun masih ada beberapa aspek yang

perlu lebih ditingkatkan lagi, diantaranya

pada fase I yaitu aspek menghubungkan

pelajaran sekarang dengan pengetahuan

awal siswa dan pada fase III yaitu aspek

membimbing siswa untuk mengerjakan

tugas.

Hasil pengamatan aktivitas siswa

Aktivitas belajar siswa pada siklus I

secara keseluruhan mendapatkan skor rata

– rata sebesar 2,79 dengan kriteria cukup

baik. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas

siswa dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran

langsung secara keseluruhan sudah baik.

Namun perlu adanya upaya peningkatan

pada aspek siswa, yaitu kemampuan

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

90

bertanya kepada guru dan siswa

menyampaikan pendapatnya.

Hasil belajar siswa

Nilai hasil post – test siklus I secara

keseluruhan mendapat rata – rata sebesar

72,67. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

memahami tentang materi yang telah

dijelaskan oleh guru. Namun siswa perlu

lebih baik lagi dalam meningkatkan

pemahaman terhadap materi yang

disampaikan guru.

Terdapat kekurangan – kekurangan

yang terjadi pada saat kegiatan belajar

mengajar pada siklus I. Beberapa

kekurangan tersebut antara lain: (1) Fase I

pada aspek menghubungkan pelajaran

sekarang dengan pengetahuan awal siswa

terdapat kekurangan disebabkan karena

guru kurang menghubungkan materi kertas

kerja dengan pengetahuan awal siswa yaitu

materi tentang neraca saldo dan jurnal

penyesuaian yang erat kaitannya dengan

materi kertas kerja; (2) Fase III pada aspek

membimbing siswa untuk mengerjakan

tugas, pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung, guru kurang membimbing

dan memberikan pengarahan kepada siswa

dalam mengerjakan tugas sehingga

sebagian siswa kurang memahami dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru.

Berdasarkan kekurangan yang

terdapat pada siklus I melalui refleksi di

atas, maka revisi yang perlu dilakukan

untuk tindakan pada siklus II yaitu: (1)

Fase I pada aspek menghubungkan

pelajaran sekarang dengan pengetahuan

awal siswa, guru harus lebih mengaitkan

materi yang diajarkan yaitu kertas kerja

dengan pengetahuan awal siswa tentang

neraca saldo yang nantinya akun – akun

pada neraca saldo ada yang harus

disesuaikan melalui jurnal penyesuaian.

Hal ini bertujuan agar siswa dengan

mudah dapat memahami materi yang

disampaikan. (2) Fase III pada aspek

membimbing siswa untuk mengerjakan

tugas, dimana kegiatan guru dalam

membimbing siswa saat mengerjakan

tugas yang diberikan harus lebih

ditingkatkan lagi agar siswa tidak bingung

dalam mengerjakan tugas saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan dengan materi kertas kerja

tentang cara menyusun kertas kerja. Hasil

refleksi dan revisi pada siklus I diterapkan

pada siklus II.

Hasil pengamatan aktivitas guru

Nilai rata – rata keseluruhan yang

diperoleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar dengan menerapkan model

pembelajaran langsung pada siklus II

adalah sebesar 3,18 dengan kriteria cukup

baik. Revisi yang diterapkan pada siklus II

membuat aktivitas guru menjadi lebih baik

dan mengalami peningkatan dibandingkan

pada siklus I.

Hasil pengamatan aktivitas siswa

Aktivitas belajar siswa pada siklus II

secara keseluruhan mendapatkan skor rata

– rata sebesar 3,29 dengan kriteria cukup

baik. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas

siswa dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran

langsung secara keseluruhan sudah baik.

Pada siklus II ini siswa lebih antusias

bertanya kepada guru tentang materi kertas

kerja yang belum dimengerti. Siswa juga

aktif menjawab pertanyaan,

menyampaikan pendapat, dan antusias

membuat simpulan pada kegiatan akhir

pelajaran.

Hasil belajar siswa

Hasil post test siklus II secara

keseluruhan mendapat rata – rata nilai

sebesar 82,23. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa memahami tentang materi yang telah

dijelaskan oleh guru. Pada siklus II

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

91

mengalami peningkatan dalam memahami

materi bila dibandingkan pada siklus I.

PEMBAHASAN

Aktivitas guru dengan menerapkan

model pembelajaran langsung

Hasil pengamatan aktivitas guru

pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata

sebesar 2,97 yang termasuk dalam kriteria

cukup baik. Dari hasil pengamatan dan

refleksi dari siklus I masih ada beberapa

aspek yang kurang baik pada fase I dan

fase III yaitu pada aspek menghubungkan

pelajaran sekarang dengan pengetahuan

awal siswa dan membimbing siswa untuk

mengerjakan tugas, sehingga guru harus

memperbaiki aspek yang kurang tersebut

pada siklus berikutnya.

Aktivitas guru pada siklus II

mendapatkan nilai rata – rata sebesar 3,18.

Hal ini memperlihatkan terjadinya

peningkatan aktivitas guru pada beberapa

aspek yang telah mengalami perbaikan di

siklus II. Guru telah membuat beberapa

perbaikan saat siklus II pada fase 1 yaitu

pada aspek menghubungkan pelajaran

sekarang tentang kertas kerja dengan

pengetahuan awal siswa, dan pada fase 3

aspek membimbing siswa untuk

mengerjakan tugas.

Hasil aktivitas guru dalam

menerapkan model pembelajaran langsung

dapat disajikan dalam diagram sebagai

berikut:

Diagram 1

Rata – rata Penilaian Pengamatan

Aktivitas Guru Tiap Siklus

(Sumber: Hasil Pengelolaan Data)

Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran langsung

Hasil aktivitas siswa dengan

menerapkan model pembelajaran langsung

pada siklus I rata – rata aktivitas siswa

sebesar 2,79 dengan kriteria cukup baik.

Pada kegiatan pembelajaran siklus II, rata

– rata aktivitas siswa meningkat menjadi

3,29 dengan kriteria cukup baik. Penilaian

aktivitas siswa disajikan dalam diagram 2

sebagai berikut:

Diagram 2

Rata – rata Penilaian Pengamatan

Aktivitas Siswa Tiap Siklus

2,97

3,18

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

92

(Sumber: Hasil Pengelolaan Data)

Berdasarkan diagram 2 dapat

diketahui tentang pengamatan aktivitas

siswa dalam penerapan model

pembelajaran langsung pada tiap siklus

mengalami kenaikan.

Hal ini menunjukkan bahwa setelah

guru lebih memperhatikan aktivitasnya,

siswa lebih aktif selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Siswa menjadi

antusias dalam pembelajaran dan sudah

tidak malu untuk mengemukakan

pendapatnya saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Selain itu aktivitas

siswa dalam bertanya tentang materi yang

belum dipahami juga mengalami

peningkatan. Siswa juga berani untuk

menjawab pertanyaan guru meskipun

jawabannya kurang tepat, akan tetapi

sudah menjadi poin tersendiri karena

sudah berusaha semaksimal mungkin

untuk menjawab pertanyaan dengan baik.

Hasil belajar siswa setelah menerapkan

model pembelajaran langsung Hasil belajar siswa setelah

menerapkan model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan pada tiap – tiap

siklus. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil

belajar siswa saat post – test I dan post –

test II.

Data hasil belajar siswa melalui post

– test dapat disajikan pada tabel 1 sebagai

berikut:

Tabel 1

Rekapitulasi Nilai Post – Test Tiap

Siklus dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Langsung

Karakteristik

Keterangan Tiap

Siklus

I II

Jumlah siswa

seluruhnya 39 39

Jumlah siswa

yang tuntas 31 35

Jumlah siswa

yang tidak

tuntas

8 4

Rata – rata nilai

satu kelas 72,67 82,23

Prosentase

ketuntasan

klasikal

79,49% 89,74%

(Sumber: Hasil Pengelolaan Data)

Berdasarkan tabel 1 di atas maka

hasil belajar siswa melalui post – test

selama dua siklus dapat disajikan dalam

diagram 3 sebagai berikut:

Diagram 3

Rata – rata Nilai Satu Kelas pada

Penilaian Post – Test

2,79

3,29

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

93

(Sumber: Hasil Pengelolaan Data)

Berdasarkan diagram 3 di atas

diketahui bahwa rata – rata hasil post test

yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS 4

pada model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan dimana pada

siklus I rata – rata hasil post – test sebesar

72,67 dan pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 82,23. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran langsung efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut ini merupakan penyajian

prosentase ketuntasan klasikal melalui post

– test selama dua siklus yang disajikan

dalam diagram 4 yaitu:

Diagram 4

Prosentase Ketuntasan Klasikal pada

Penilaian Post – Test

(Sumber: Hasil Pengelolaan Data)

Berdasarkan diagram 4 diketahui

bahwa ketuntasan belajar klasikal untuk

post – test mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 10,25%. Hal

ini dapat dilihat dari ketuntasan klasikal

pada siklus I sebesar 79,49%, sedangkan

pada siklus II mengalami peningkatan

menjadi 89,74%. Dari keseluruhan hasil

yang diperoleh, maka tingkat ketuntasan

per siklus adalah tuntas dikarenakan

mengalami peningkatan dari siklus satu ke

siklus dua.

Hasil penelitian yang dilaksanakan

pada kelas XII IPS 4 di SMA Negeri 11

Surabaya dengan menerapkan model

pembelajaran langsung sesuai dengan

penelitian I Wayan Distrik (2008), Luh

Ririn Indahyani (2010), dan Sheila

Kartikasari (2011) yang menyimpulkan

bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa

setelah menerapkan model pembeljaran

langsung. Siswa menjadi lebih aktif dan

lebih memamhami materi yang

disampaikan.

SIMPULAN

72,67

82,23

79,49%

89,74%

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

94

Berdasarkan hasil dan pembahasan

penelitian dengan menggunakan rancangan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama

dua siklus dalam pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran langsung

pada materi kertas kerja di SMA Negeri 11

Surabaya diperoleh simpulan sebagai

berikut: (1) Aktivitas guru dalam

pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran langsung di kelas XI IPS 4

tergolong cukup baik karena mengalami

peningkatan di setiap siklus. Pada siklus I

nilai rata – rata aktivitas guru sebesar 2,97.

Pada siklus II nilai rata – rata aktivitas

guru meningkat menjadi 3,18 karena guru

telah melakukan revisi dari siklus I. (2)

Aktivitas siswa kelas XI IPS 4 dalam

penerapan model pembelajaran langsung

tergolong cukup baik karena mengalami

peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke

siklus II yaitu dari 2,97 menjadi 3,29. (3)

Adanya penerapan model pembelajaran

langsung dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas XI IPS 4. Hal ini ditunjukkan

dengan meningkatnya ketuntasan belajar

siswa melalui post – test. Pada siklus I

secara klasikal memperoleh nilai sebesar

79,49% dan pada siklus II sebesar 89,74%.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan terdapat saran dari peneliti,

antara lain: (1) Dalam penerapan model

pembelajaran langsung diharapkan guru

dapat lebih berinteraksi dengan para siswa

untuk memberikan motivasi dan semangat

agar siswa lebih aktif dan antusias dalam

kegiatan belajar mengajar.(2) Pemilihan

dan penggunaan media pembelajaran yang

tepat dan bervariasi dalam penerapan

model pembelajaran langsung harus

disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan. (3) Penerapan model

pembelajaran langsung akan lebih efektif

jika sesuai dengan sintaksnya dan lebih

efisien dengan cara mengalokasikan waktu

yang lebih baik dan mengatur skenario

pembelajaran dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Arends, I Richard. 2008. Learning to

Teach. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Indahyani, Luh Ririn. 2010. Penerapan

Model Pembelajaran Langsung

untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa. Jurnal Pendidikan,

(Online), Vol.3, No.3

(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jur

nal/33101423_2085-9716.pdf,

diakses 27 Desember 2011).

Kartikasari, Sheila. 2011. Penerapan

Model Pembelajaran Langsung

dengan Media Dokumen Transaksi

untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Siswa di SMK

Paramitha Mojokerto. (Online),

(http://karya-

ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/a

rticle/view/14026, diakses 27

Desember 2011).

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Penelitian

Tindakan Kelas (Part II). (Online,

http://akhmadsudrajat.wordpress.co

m/2008/03/21/penelitian-tindakan-

kelas-part-ii/, diakses 27 Desember

2011).

Wayan Distrik, I. 2008. Model

Pembelajaran Langsung dengan

Pendekatan Kontekstual untuk

Meningkatkan Aktivitas Konsepsi

dan Hasil Belajar Fisika Siswa

SMAN 13 Bandar Lampung.