penerapan metode mind map (peta konsep) untuk …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman...

87

Click here to load reader

Upload: doanhanh

Post on 21-Mar-2019

298 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT

SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V

SDN SOROPADAN KECAMATAN LAWEYAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SUSIYATI

K7108237

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Susiyati

NIM : K7108237

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN METODE MIND

MAP (PETA KONSEP) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA

SISWA KELAS V SDN SOROPADAN KECAMATAN LAWEYAN” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Page 3: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP)

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT

SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V

SDN SOROPADAN KECAMATAN LAWEYAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

SUSIYATI

K7108237

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan

Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Page 5: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Sripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal : Juli 2012

Page 6: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Hidup itu seperti apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir akan sukses maka

sukses jadi milik kita. Namun, bila kita berpikir gagal maka kegagalan itu yang

akan kita dapatkan (by: Susiyati).

Kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan. Dari kegagalan kita akan

menjadi lebih pandai untuk memikirkan langkah menuju sukses. Untuk itu, jangan

takut gagal (by: Susiyati).

Bersikaplah bijak pada diri sendiri. Jadikanlah masa lalu sebagai cerminan untuk

menjadikan hari esok lebih baik (by: Susiyati).

Page 7: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Keluargaku tercinta

Berkat dorongan, doa dan pengorbanan serta kerja keras kalian yang tiada

hentinya aku bisa menyelesaikan kuliahku. Kasih sayang dan kepercayaan

kalian yang membuatku bisa seperti sekarang ini.

Teman-temanku S1 PGSD angkatan 2008

Terima kasih untuk dukungan, doa dan bantuannya selama ini.

Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

almamaterku tercinta tempatku menimba ilmu berkarakter kuat dan

cerdas untuk masa depan yang cerah.

Page 8: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Susiyati. PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN SOROPADAN

KECAMATAN LAWEYAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli

2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep

pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan

Kecamatan Laweyan melalui penerapan metode mind map (peta konsep).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas kegiatan

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian

adalah siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan yang berjumlah 31

siswa dan terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Sumber data

berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang

dipakai berupa wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang

digunakan berupa validitas isi. Analisis datanya menggunakanan teknik analisis

data deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Prosedur penelitian ini berupa

model siklus penelitian tindakan kelas.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode mind map

(peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses

pembelajaran pada pra siklus lebih bersifat teacher centered dan kurang

menerapkan metode-metode pembelajaran yang inovatif sehingga pemahaman

siswa terhadap konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA rendah. Hal

ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan klasikal yang hanya mencapai 48,39%

atau sekitar 15 siswa yang tuntas KKM. Peningkatan pemahaman konsep terjadi

pada siklus I meskipun belum maksimal, yaitu ada sekitar 61,29% atau 19 siswa

tuntas KKM. Pelaksanaan siklus II pemahaman siswa terhadap konsep pesawat

sederhana meningkat kembali menjadi 70,96% atau 22 siswa tuntas KKM,

sehingga indikator kinerja yaitu sekitar 70% atau 22 siswa dapat tercapai.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode mind map (peta konsep)

dapat menigkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran

IPA siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan.

Kata kunci: Metode Mind Map, Pesawat Sedehana, Pembelajaran IPA

Page 9: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Susiyati. IMPLEMENTATION METHOD OF MIND MAP (CONCEPT

MAP) TO IMPROVE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT A SIMPLE

PLANE IN LEARNING SCIENCE GRADE V STATE ELEMENTARY

SCHOOL SOROPADAN LAWEYAN DISTRICT SUB LESSON IN

2011/2012. Skripsi, Teacher Training Education Faculty Sebelas Maret University

of Surakarta, July 2012.

The purpose of this research was to improved understanding of the concept

a simple plane in learning science grade V state elementary school Soropadan

Laweyan district trough the implementation method of mind map (concept map).

The form of this research was called Classroom Action Research (CAR).

This research was conducted in two cycles, with each cycle consist of planning,

implementation action, observation, and reflection. Subjects of this research were

grade V of state elementary school Soropadan Laweyan district, amounting to 31

students and consists of 12 students are female and 19 students are male. Sources

of data derived from primary data and secondary data. Data collection techniques

used form interview, test, observation, and documentation. The validity of data

used form content validity. Data analysis techniques used descriptive comparative

techniques. The procedure of this research was form of classroom action research

cycle model.

The result of this research showed that through implementation method of

mind map (concept map) can be increased the understanding of the concept a

simple plane in learning science from pre-cycle to cycle I and from cycle I to

cycle II. Process of learning in the pre-cycle is more teachers centered and less

implemented of innovative teaching methods so that students' understanding of

the concept a simple plane in a low learning science. It can be seen from the

classical completeness percentage of only 48.39% or about 15 students who

completed KKM. An increased understanding of the concept occurs in cycles I

although it is not maximized, that there are about 61.29% or 19 students

completed KKM. The implementation of cycle II students' understanding of the

concept a simple plane rose again to 70.96% or 22 students completed KKM, so

that the performance indicator that is about 70% or 22 students can be achieved.

The conclusions of this research was implementation method of mind map

(concept map) can be improving the understanding of the concept a simple plane

in learning science grade V state elementary school Soropadan Laweyan district.

Key word: method of mind map, a simple plane, learning science.

Page 10: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Mind Map (Peta Konsep) untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran IPA

Siswa Kelas V SDN Soropadan Kecamatn Laweyan” dapat terselesaikan dengan

baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakutas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama menyusun

skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan serta

arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret.

5. Dra. Jenny Is Poerwanti M. Pd, Pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, dorongan dan arahan serta motivasi yang sangat

berguna bagi penulis.

6. Drs. M. Ismail Sriyanto, M. Pd, Pembimbing II yang telah memberi

bimbingan dan dorongan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

membekali penulis dengan ilmu yang berguna.

8. Siti Rakhmiyati, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Soropadan yang telah

memberi ijin untuk mengadakan penelitian.

Page 11: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Sugiyanto, S. Pd, selaku guru kelas V SDN Soropadan yang banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

10. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendoakan keberhasilan studi

penulis.

11. Teman-teman satu bimbingan yang banyak memberikan dorongan dan

masukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan hingga terselesaikannya proposal skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

masih banyak kekurangan dalam hal isi maupun penulisan. Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi para calon pendidik khususnya sekolah dasar dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusa Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka .............................................................................. 8

1. Tinjauan Metode Mind Map (Peta Konsep) ........................... 8

2. Tinjauan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana dalam

Pembelajaran IPA................................................................... 23

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 29

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 31

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

1. Tempat Penelitian ..................................................................... 33

2. Waktu Penelitian....................................................................... 33

Page 13: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

B. Subjek Penelitian .......................................................................... 33

C. Data dan Sumber Data .................................................................... 33

D. Pengumpulan Data ......................................................................... 34

1. Wawancara .............................................................................. 33

2. Tes ......................................................................................... 33

3. Observasi .................................................................................. 33

4. Dokumentasi ............................................................................. 35

E. Uji Validitas .................................................................................... 35

F. Analisis Data................................................................................... 35

1. Reduksi Data ............................................................................ 36

2. Paparan Data ............................................................................. 36

3. Penyimpulan ............................................................................. 36

G. Indikator Kinerja Penelitian .......................................................... 36

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 37

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ................................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .......................................... 44

1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I ........................................... 44

2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II .......................................... 54

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 63

D. Pembahasan .................................................................................. 65

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 68

B. Implikasi ....................................................................................... 68

C. Saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 74

Page 14: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas

V Prasiklus ..................................................................................... 42

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas

V Siklus I ...................................................................................... 50

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus I ............................................ 51

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas siswa Siklus I .................................... 52

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas

V Siklus II ..................................................................................... 59

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II ......................................... 61

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ................................. 62

Tabel 4.8 Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................................................... 64

Page 15: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Konsep) .............................................. 13

Gambar 2.2 Peta Konsep Pohon JaringanKomponen Ekosistem .................. 18

Gambar 2.3 Peta Konsep Rantai Kejadian Suksesi Primer ........................... 19

Gambar 2.4 Peta Konsep Siklus Air ............................................................. 20

Gambar 2.5 Peta Konsep Laba-Laba Pencemaran Lingkungan .................... 20

Gambar 2.6 Sistem Otak ............................................................................... 21

Gambar 2.7 Peta Konsep Laba-Laba Pesawat Sederhana ............................. 22

Gambar 2.7 Alur Kerangka Berpikir ............................................................. 32

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 37

Gambar 4.1 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Prasiklus ................................................................................... 43

Gambar 4.2 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Siklus I ..................................................................................... 50

Gambar 4.3 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Siklus II .................................................................................... 60

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................................ 65

Page 16: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 74

2 Silabus Pembelajaran ............................................................................. 75

3 Pengembangan Materi Pembelajaran ..................................................... 78

4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunkana

Metode Mind Map (Peta Konsep) .......................................................... 85

5 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunkan

Metode Mind Map (Peta Konsep) .......................................................... 87

6 Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) .......................................................... 88

7 Pedoman Observasi Kinerja Guru dalam Peningkatan Pemahaman Konsep

Pesawat Sederhana Menggunakan Metode Mind Map (Peta Konsep) ... 89

8 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Meggunakan Metode Mind Map (Peta

Konsep) ................................................................................................ 92

9 Daftar Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Sebelum

Tindakan ................................................................................................ 94

10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................................... 96

11 Lembar Diskusi Pertemuan Pertama Siklus I ........................................ 108

12 Lembar Diskusi Pertemuan Kedua Siklus I ........................................... 110

13 Rubrik Penilaian LKS Siklus I .............................................................. 112

14 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 113

15 Soal Evaluasi Siklus I ............................................................................ 116

16 Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus I ............................................. 118

17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus I Pertemuan I ........................ 119

18 Lembar Observasi aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus I Pertemuan II ....................... 121

19 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siklus

I ................................................................................................ 123

Page 17: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............................. 125

21 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ................................ 135

22 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ................................... 136

23 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ........................................................... 137

24 Soal Evaluasi Siklus II ........................................................................... 140

25 Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus II ........................................... 142

26 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus II Pertemuan I ....................... 143

27 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan

Metode Mind Map (Peta Konsep) Siklus II Pertemuan II ..................... 145

28 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siklus

II ................................................................................................ 147

29 Dokumentasi Siklus I ............................................................................. 149

30 Dokumentasi Siklus II ............................................................................ 150

Page 18: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam melalui

serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara

universal (Trianto, 2010: 141). Salah satu dari tiga komponen terpenting dalam

IPA yang sudah disebutkan di awal adalah konsep. Konsep secara sederhana dapat

diartikan sebagai penamaan (pemberian label) untuk sesuatu hal, baik berupa ide,

keterkaitan, ataupun yang lain dengan tujuan membantu seseorang mengenal,

mengerti dan memahaminya. Dengan memahami suatu konsep, seseorang akan

lebih mudah dalam mengorganisasikan informasi atau data-data yang diperoleh

dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Dalam ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD kelas V, terdapat aspek

energi dan perubahannya yang meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana. Salah satu dari aspek energi dan perubahannya,

konsep pesawat sederhana seringkali menjadi permasalahan tersendiri bagi siswa

kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan. Permasalahan yang sering terjadi

ketika mempelajari konsep pesawat sederhana adalah siswa mengalami kesulitan

dalam hal mengenali, memahami, dan mengingat konsep pesawat sederhana.

Memahami konsep pesawat sederhana merupakan suatu hal yang sangat

penting. Pentingnya penguasaan konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran

IPA SD didasarkan pada isi dari konsep pesawat sederhana tersebut. Dalam

konsep pesawat sederhana terdapat alat yang dapat meringankan pekerjaan

manusia yang banyak ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

tujuan dari mempelajari pesawat sederhana adalah mengenalkan kepada anak-

anak tentang alat-alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia dan dapat

memilih alat-alat yang tepat untuk meringankan suatu pekerjaan. Adapun tujuan

lain dari mempelajari konsep pesawat sederhana yaitu sebagai pengetahuan dasar

Page 19: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

untuk mempelajari materi pesawat sederhana yang akan dibahas pada

pembelajaran di kelas 2 SMP. Mengingat pentingnya pemahaman konsep pesawat

sederhana tersebut, maka perlu bagi siswa SD untuk memahami konsep pesawat

sederhana.

Pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Nasional sebenarnya sudah

melakukan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan termasuk perbaikan

cara mengajar guru pada mata pelajaran IPA melalui berbagai cara, antara lain:

dengan meningkatkan kualitas guru mata pelajaran IPA melalui pembinaan dan

pelatihan guru serta melalui lembaga diklat atau instansi terkait lainnya. Selain itu,

pemerintah juga melakukan pengadaan kelengkapan sarana belajar melalui

pemberian buku paket mata pelajaran IPA maupun pemberian alat peraga, agar

tercipta peningkatan proses belajar mengajar yang menghasilkan interaksi timbal

balik antara guru dan siswa. Namun, dari hasil wawancara dengan guru kelas V di

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan menyebutkan bahwa masih banyak

permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA, khususnya terhadap

pemahaman konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SDN Soropadan

Kecamatan Laweyan yang masih rendah.

Rendahnya pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA

terbukti dari banyaknya kekeliruan siswa ketika menentukan titik beban, titik

tumpu dan kuasa pada pengungkit baik golongan I, II maupun golongan III.

Kesalahan lain yang terjadi pada siswa adalah kekeliruan ketika menjelaskan

fungsi dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos, memberi contoh

benda-benda yang termasuk tuas baik pada tuas golongan I, II maupun golongan

III, dan keliru dalam membedakan katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

Bukti lain yang menunjukkan rendahnya pemahaman konsep pesawat sederhana

pada siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan dapat dilihat dari hasil

belajar yang diperoleh siswa tentang konsep pesawat sederhana. Hasil belajar

tersebut menunjukkan dari 31 siswa hanya 48,39% atau sama dengan 15 siswa

yang mendapat nilai ≥ 65 atau tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam

penguasaan pemahaman konsep pesawat sederhana pada mata pelajaran IPA

(lampiran 9: 93-94).

Page 20: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penyebab rendahnya pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain: Pertama, selama ini dalam kegiatan pembelajaran IPA khususnya pada pokok

bahasan pesawat sederhana, guru kurang menerapkan metode-metode inovatif

yang dapat membantu siswa untuk aktif belajar. Kedua, umumnya 60% waktu

siswa cenderung lebih banyak digunakan untuk mendengarkan ceramah guru,

mengerjakan soal-soal, dan jarang ada kegiatan yang melibatkan siswa supaya

aktif pada proses pembelajaran, seperti: kegiatan membuat rangkuman,

memecahan persoalan yang dilontarkan guru, dan lain-lain yang berakibat siswa

menjadi lebih cepat merasa bosan dan banyak diam ketika diberi pertanyaan.

Ketiga, kurangnya interaksi timbal balik antara guru dan murid, seperti pemberian

penguatan dan lain-lain. Keempat, kurangnya minat siswa dalam mengkuti

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penyebab-penyebab permasalahan di atas, guru harus mampu

menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA, sehingga

pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif, variatif dan bermakna.

Berdasarkan pentingnya pemahaman konsep pesawat sederhana seperti yang telah

dijelaskan di awal, maka peneliti memilih metode mind map (peta konsep) sebagai

solusi untuk meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan.

Dasar pemilihan metode mind map (peta konsep) sebagai solusi dari

permasalahan yang terjadi pada siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan adalah adanya keterkaitan antara metode mind map (peta konsep)

dengan pemahaman konsep pesawat sederhana. Dalam pembelajaran IPA

khususnya pokok bahasan pesawat sederhana banyak tugas-tugas penting bagi

siswa untuk mengenali, memahami, mengingat, dan mendayagunakan konsep.

Dengan adanya hal-hal tersebut, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam

memahami konsep pesawat sederhana. Pada metode mind map (peta konsep)

terdapat langkah-langkah yang sistematis seperti peta, sehingga memudahkan

siswa untuk mengingat dan memahami suatu konsep.. Berdasarkan hal-hal

Page 21: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tersebut, peneliti memilih metode mind map (peta konsep) sebagai solusi dari

permasalahan yang terjadi di kelas V SDN Soropadan. Dengan menggunakan

metode mind map (peta konsep), suatu konsep dapat dipetakan dalam pikiran

secara jelas, disusun, dan mengaitkan konsep-konsep baru dengan pemahaman

konsep yang sudah ada. Oleh karena itu, konsep-konsep yang baru lebih mudah

dipahami dan diterima oleh pemikiran siswa.

Metode mind map (peta konsep) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif,

dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2011: 4).

Menurut DePorter & Hernacki (2000: 153) mind map (peta konsep) adalah teknik

pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana

grafis lainnya untuk membentuk kesan. Adapun yang dimaksud mind map (peta

konsep) menurut Martin (1994) yang dikutip oleh Trianto (2007) adalah ilustrasi

grafis konkrit yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal

dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Jadi dapat

disimpulkan bahwa metode mind map (peta konsep) adalah suatu metode

mencatat yang kreatif dan efektif, yang memanfaatkan keseluruhan otak dengan

bantuan citra visual serta prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan

dengan menghubungkan konsep tunggal ke konsep-konsep lain pada kategori

yang sama.

Metode mind map (peta konsep) bertujuan menyediakan bantuan visual

konkrit untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut

dipelajari. Para guru yang telah menggunakan mind map (peta konsep)

menemukan bahwa peta konsep memberi mereka dasar pemikiran yang logis

(masuk akal) untuk memutuskan ide-ide utama yang dimasukkan atau dihapus

dari rencana-rencana dan pengajaran sains mereka.

Metode mind map (peta konsep) menurut Trianto (2007: 159) memiliki

beberapa kelebihan antara lain membantu guru memahami macam-macam konsep

yang ditanamkan pada topik yang diajarkan. Pemahaman ini akan memperbaiki

perencanaan dan instruksi guru. Selain itu, pemetaan yang jelas dapat membantu

menghindari kesalahan dalam persepsi (misconception) yang dibentuk siswa dan

dengan menggunakan metode mind map (peta konsep) siswa dapat melihat bidang

Page 22: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

studi itu lebih jelas serta mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Kelebihan

lain yang dimiliki oleh mind map (peta konsep) adalah membantu siswa untuk

menciptakan ruang dua dimensi untuk mengikat ide-ide dan konsep yang

berhubungan dengan konsep yang sudah dimiliki siswa serta membantu siswa

mengembangkan kreativitas dengan mendorong mereka menambahkan gambar

dan warna pada mind map (peta konsep) yang mereka buat.

Pada penelitian ini, tidak semua jenis mind map (peta konsep) digunakan.

Dalam penelitian ini, hanya metode mind map (peta konsep) jenis laba-laba yang

digunakan. Hal ini dikarenakan tidak semua jenis mind map (peta konsep) seperti

peta konsep jenis pohon jaringan, peta konsep jenis rantai kejadian, dan peta

konsep jenis siklus sesuai dengan karakteristik dari konsep pesawat sederhana.

Ketidak sesuaian tersebut dapat diidentifikasi dari hal-hal berikut: Pertama, untuk

metode mind map (peta konsep) jenis pohon jaringan hanya digunakan untuk

menunjukkan hubungan sebab akibat, menunjukkan suatu hirarki, dan suatu

prosedur yang bercabang. Kedua, penggunaan metode mind map (peta konsep)

jenis rantai kejadian biasanya digunakan untuk memvisualisasikan tahap-tahap

dari suatu proses, langkah-langkah dalam suatu prosedur linier, dan suatu urutan

kejadian. Ketiga, metode mind map (peta konsep) jenis siklus hanya cocok

diterapkan untuk menunjukkan hubungan suatu rangkaian kejadian berinteraksi

yang menghasilkan suatu kelompok yang berulang-ulang. Sedangkan metode

mind map (peta konsep) jenis yang keempat yaitu metode mind map (peta konsep)

jenis laba-laba cocok untuk hal-hal yang bersifat tidak menurut hirarki, kategori

yang tidak paralel, dan merupakan hasil dari curah pendapat.

Selain dari alasan yang sudah dijelaskan di atas, metode mind map (peta

konsep) jenis laba-laba juga memiliki bentuk yang menyerupai kerja otak. Otak

menghasilkan suatu pemikiran atau tindakan berasal dari inti otak yang kemudian

dipancarkan melalui sel-sel saraf otak. Pada peta konsep jenis laba-laba suatu

konsep juga dimulai dari Central atau tengah sama halnya dengan bentuk kerja

alami otak. Maka dari itu, pada penelitian ini hanya menggunakan peta konsep

jenis laba-laba sebagai solusi untuk menangani permasalahan tentang pemahaman

konsep pesawat sederhana.

Page 23: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan penjelasan dari konsep pesawat sederhana dan metode mind

map (peta konsep), maka sebagai solusi meningkatakan pemahaman konsep

pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan

Kecamatan Laweyan seperti yang sudah dijelaskan di awal, salah satunya adalah

dengan menerapakan metode mind map (peta konsep). Dengan harapan

pemahaman siswa terhadap konsep pesawat pesawat sederhana dapat meningkat.

Oleh karena itu penulis memilih judul “Penerapan Metode Mind Map (Peta

Konsep) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana dalam

Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah: apakah

penerapan metode mind map (peta konsep) dapat meningkatkan pemahaman

konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN

Soropadan Kecamatan Laweyan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman

konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN

Soropadan Kecamatan Laweyan, melalui penerapan metode mind map (peta

konsep).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitan ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan sumbangan kepada pembelajaran IPA, terutama pada pemahaman

konsep pesawat sederhana melalui penerapan metode mind map (peta konsep).

Page 24: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini bermanfaat meningkatkan pemahaman konsep

pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dan mengatasi permasalahan-

permasalahan yang timbul dalam mata pelajaran IPA.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam

mengefektifkan pembelajaran IPA sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk

lebih menunjang penguasaan materi yang disampaikan, sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.

c. Bagi Sekolah

Hasil Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi

sekolah dalam rangka perbaikan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

metode-metode pembelajaran yang inovatif seperti metode pembelajaran

mind map (peta konsep).

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga sekaligus dapat

menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam upaya meningkatkan

profesionalisme yang bersangkutpaut dengan metode pembelajaran di

sekolah.

Page 25: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Metode Mind Map (Peta Konsep)

a. Hakikat Metode Pembelajaran

Belajar merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka

perubahan perilaku siswa secara konstruktif (Hanafiah & Suhana, 2009: 20).

Kurniawan (2011) menjelaskan, “Hasil belajar berupa perubahan tingkah

laku yang relatif permanen pada individu, yang ditunjukkan oleh adanya

kemampuan bereaksi yang terbentuk kuat jika ada pengulangan dan

pertautan” (hlm. 8).

Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang komponen-

komponennya saling berinteraksi sebagai satu kesatuan. Komponen sistem

pembelajaran tersebut antara lain mencakup: siswa, guru, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode mengajar, sarana dan prasarana,

evaluasi dan lingkungan belajar (Soetopo, 2005: 143).

Salah satu dari banyaknya komponen yang dapat mempengaruhi

proses belajar adalah metode. Pada proses belajar metode mempunyai

peranan sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajaraan.

Untuk itu, sebagai seorang guru atau pendidik harus mampu menguasai

metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian metode

pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain: menurut

Hamdani (2011: 80) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru

untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Selain itu, menurut

Nasution (dalam Asmani, 2010: 19) metode berasal dari bahasa Yunani,

yaitu methodos. Metodhos berasal dari kata “meta” dan “bodos”. Meta

berarti melalui, sedangkan bodos berarti jalan. Sehingga metode dapat

diartikan sebagai jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu

atau prosedur.

Page 26: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Menurut Soetopo (2005: 152) metode mengajar adalah cara yang

digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan

mendinamiskan proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Abimanyu

(2008: 2-5) metode adalah cara/jalan untuk menyajikan atau melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, pengertian metode

pembelajaran dapat disimpulkan sebagai suatu cara/jalan yang digunakan

guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan mendinamiskan proses

belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Metode biasanya berfungsi sebagai alat untuk mengaktifkan kegiatan

belajar siswa. Dalam hal ini penggunaan metode bertujuan untuk

menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Menurut Dwijiastuti

(2008: 103) karakteristik pembelajaran yang baik adalah menyenangkan,

menantang, mengembangkan keterampilan berpikir, mendorong siswa untuk

bereksplorasi, memberi kesempatan untuk sukses, sehingga tumbuh rasa

percaya diri dan memberi umpan balik dengan segera, serta siswa tahu

keberhasilan dan kegagalannya. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui

tujuan lain dari penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran yaitu

untuk memungkinkan siswa banyak belajar tentang proses (learning by

process), bukan hanya belajar produk (learning by product). Belajar produk

umumnya hanya menekankan pada segi kognitif (pengetahuan), sedangkan

belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar dari segi

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (keterampilan).

Oleh karena itu pembelajaran harus diarahkan pada sasaran tersebut

(Hamdani, 2011: 81).

b. Pengertian Metode Mind Map (Peta Konsep)

Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila berhasil mencapai

tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang tinggi. Hal ini dapat dikaitkan

dengan simpulan seorang peneliti yang menyatakan “Indikator dari suatu

pembelajaran yang efektif adalah penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan kemampuan menjawab soal,

Page 27: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

memecahkan permasalahan yang relevan dengan pembelajaran, dan

kemampuan penyelesaian tugas-tugas dengan baik dan tepat waktu”

(Kurniawan, 2011: 72).

Penguasaan siswa terhadap materi maupun konsep pembelajaran dapat

dipengaruhi oleh metode mengajar guru. Guru yang baik biasanya kreatif

dalam menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat

secara tepat dan optimal dalam proses pembelajaran. Salah satu metode

yang berupaya untuk melibatkan siswa secara tepat dan mengoptimalkan

proses pembelajaran adalah metode mind map (peta konsep).

Pada penggunaan metode mind map (peta konsep) siswa dilatih untuk

membuat kaitan dari suatu konsep yang sudah dimiliki dengan konsep-

konsep yang baru dengan menggunakan gambar dan warna sehingga

memudahkan untuk mengingat. Hal tersebut sesuai dengan simpulan Nesbit

& Adesope (2006) “Mind maps help students learn information by forcing

them to organize it and add images and color to. These maps have been

shown to lower extrinsic cognitive load because students are creating a two-

dimensional space to tie in ideas and concepts that relate together” yang

artinya “Peta pikiran membantu siswa belajar informasi dengan mendorong

mereka untuk mengatur dan menambahkan gambar dan warna pada

pembuatan peta tersebut. Peta-peta ini banyak digunakan untuk mengurangi

beban kognitif ekstrinsik karena siswa menciptakan ruang dua dimensi

untuk mengikat ide dan konsep yang berhubungan bersama-sama” (Jones,

Ruff, Snyder, Petrich, Koonce, 2012: 2).

Selain pendapat para ahli di atas, menurut Jones, Ruff, Snyder,

Petrich, & Koonce (mengutip simpulan budd, 2004) “Mind maps allow

students to create a visual image to enhance their learning and can be used

as a metacognitive tool that allows them to make connections to material in

meaningful ways” yang berarti “Peta pikiran memungkinkan siswa untuk

membuat gambar visual untuk meningkatkan belajar mereka dan dapat

digunakan sebagai alat metakognitif yang memungkinkan mereka untuk

membuat hubungan dengan materi dengan cara yang berarti” (2012: 2).

Page 28: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Menurut DePorter & Hernacki (2000: 152) mind map (peta konsep)

merupakan pendekatan keseluruhan otak yang dapat membantu seseorang

untuk membuat catatan yang menyeluruh dalam satu halaman. Teknik

pencatatan ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Tony Buzan dan

didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya.

Otak sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara,

bentuk-bentuk, dan perasaan. Menurut Lazing yang dikutip oleh Wildon

(2009: 69) “concept mapping is a technique that can demonstrate how

people visualize relationships between various concepts” yang berarti

pemetaan konsep adalah teknik yang dapat menunjukkan bagaimana orang

memvisualisasikan hubungan antara berbagai konsep.

Mind map (peta konsep) merupakan suatu cara yang paling mudah

untuk memasukkan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil

informasi dari otak. Cara ini adalah cara kreatif dan efektif dalam membuat

catatan, sehingga boleh dikatakan mind map (peta konsep) benar-benar

memetakan pikiran (Buzan, 2006: 6). Sedangkan Warseno dan Kumorojati

(2011: 76) berpendapat bahwa mind map (peta konsep) adalah suatu metode

visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami

otak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

sebuah mind map (peta konsep) merupakan sebuah metode atau cara visual

yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan yang dapat menyelaraskan

proses belajar dengan cara kerja alami otak, sehingga dapat memberi

kemudahan dalam mengelola informasi yang akan masuk ke dalam otak.

Menurut Warseno dan Kumorojati (2011: 81) mind map (peta konsep)

bisa dikatakan sesuai dengan kerja alami otak karena pembuatannya

menggunakan prinsip-prinsip manajemen otak (brain management), yang

meliputi:

1) Menggunakan Kedua Belahan Otak

Pencatatan dengan metode mind map (peta konsep) tidak hanya

menggunakan belahan otak kiri, tetapi juga otak kanan. Hal ini terbukti

Page 29: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dari adanya penambahan simbol-simbol atau gambar yang disukai. Selain

simbol atau gambar, ada juga penggunaan warna-warna pada bagian

cabang mind map (peta konsep) yang berguna untuk menjelaskan adanya

makna tertentu.

2) Mempelajari Bagaimana Belajar yang Baik

Metode mind map (peta konsep) dalam kegiatan pembelajaran

memberikan cara belajar yang baik dengan membuat kaitan dari berbagai

macam konsep yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang sudah

dimiliki, sehingga konsep yang akan dipelajari lebih mudah dipahami.

3) Menggunakan Otak Secara Alami

Perlu diketahui bahwa bahasa alami otak adalah gambar. Sebuah gambar

bisa mempunyai seribu arti dan dapat mendorong seseorang untuk

berimajinasi serta memunculkan ide maupun gagasan. Dalam hal ini

proses pencatatan dengan metode mind map (peta konsep) banyak

menggunakan gambar, warna, simbol, dan bentuk visualisasi lainnya,

yang kesemuanya merupakan bahasa alami otak. Dengan demikian,

penggunaan metode mind map (peta konsep) akan memudahkan otak

dalam memahami informasi dan mengingatnya lebih lama.

Metode Mind map (peta konsep) bila dilihat sebagai sebuah bentuk

catatan akan terlihat aneh dan lucu. Hal ini dikarenakan mind map (peta

konsep) biasanya menggunakan garis, lambang, kata-kata serta gambar,

berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan

akrab di otak. Dengan menggunakn mind map (peta konsep), daftar

informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah ke dalam bentuk

diagram berwarna-warni, mudah diingat dan sangat beraturan serta

sejalan dengan cara kerja alami otak. Hal ini berarti belajar akan terasa

lebih menarik dan lebih bermakna dengan menggunakan metode mind

map (peta konsep) apabila dibandingkan dengan menggunakan metode

pencatatan tradisional.

Untuk memperjelas pemahaman tentang mind map (peta konsep),

perhatikan gambar 2.1 contoh bentuk mind map (peta konsep).

Page 30: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Konsep)

(Sumber: http://www.mindmapping.com, 25 maret 2012)

Sebagaimana peta jalan, menurut Buzan (2011: 5) sebuah mind

map (peta konsep) juga memberikan beberapa kemudahan dalam berpikir

dan melangkah. Kemudahan-kemudahan itu dapat berupa: pertama,

memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah atau area yang

luas. Kedua memungkinkan seseorang merencanakan rute atau membuat

pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana akan pergi dan di mana akan

berada. Ketiga, mengumpulkan sejumlah besar data dan meletakannya di

suatu tempat. Keempat, memberi dorongan atas upaya pemecahan

masalah dengan memberi kesempatan untuk melihat jalan-jalan keluar

kreatif baru. Kelima, merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk

dipandang, dibaca, direnungkan, dan diingat.

Menurut Buzan (2006: 9) mind map (peta konsep) juga merupakan

peta perjalanan yang hebat bagi ingatan, dengan memberi kemudahan

kita dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara

sedemikian rupa, sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, Sugiyanto (2009: 104) menambahkan

bahwa metode mind map (peta konsep) dapat membangkitkan ide-ide

yang orisinal dan memicu ingatan dengan mudah.

Page 31: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c. Hukum Grafis Mind Map (Peta Konsep)

Sebuah mind map (peta konsep) yang baik dan benar menurut

Warseno dan Kumorojati (2011: 87) harus dibuat berdasarkan aturan grafis

tertentu yang disebut hukum grafis mind map (peta konsep). Hukum grafis

mind map (peta konsep) tersebut meliputi: kertas, pusat mind map (peta

konsep), cabang utama, cabang, kata, dan gambar.

1) Kertas

Penggunaan kertas dalam metode mind map (peta konsep) memiliki

aturan sebagai berikut: menggunakan kertas putih polos (tidak bergaris),

kertas dalam posisi mendatar (landscape), posisi tetap (steady), tidak

diputar-putar saat membuat mind map (peta konsep).

2) Pusat Mind Map (Peta Konsep)

Pembuatan pusat mind map (peta konsep) mempunyai aturan sebagai

berikut: pusat mind map (peta konsep) selalu terletak di tengah-tengah

kertas, pusat mind map (peta konsep) harus berupa gambar, besar pusat

mind map (peta konsep) proposional atau sesuai besarnya kertas, pusat

mind map (peta konsep) sebaiknya diberi judul, mind map (peta konsep)

terdiri dari warna-warna, pada pembuatan mind map (peta konsep) tidak

diberi bingkai. Selanjutnya, dalam meringkas atau mengkaji ulang

biasanya yang diambil adalah judul bab atau tema pokok.

3) Cabang Utama

Pembuatan cabang utama mempunyai aturan sebagai berikut: Pertama,

cabang utama harus memancar langsung dari pusat mind map (peta

konsep) yang berupa gambar. Kedua, cabang utama memancar kesegala

arah. Ketiga, bentuk cabang utama seperti organik atau dari tebal ke tipis.

Keempat, panjang cabang utama sama dengan panjang informasi yang

ditulis di atasnya.

4) Cabang

Cabang merupakan anak dari cabang utama. Pembuatan cabang ini

mempunyai aturan sebagai berikut: terhubung satu sama lain, tanpa

putus, meliuk atau bergelombang, bukan sekedar melengkung atau lurus,

Page 32: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

semakin jauh dari pusat mind map (peta konsep) semakin tipis,

panjangnya sesuai dengan panjang kata dan gambar di atasnya dan

memancar ke segala arah. Selanjutnya kemiringan yang baik maksimal

45 derajat.

5) Kata

Penggunaan kata pada mind map (peta konsep) mempunyai aturan

sebagai berikut: informasi yang ditulis di atas cabang utama atau cabang

harus satu kata. Kata tersebut berupa kata kunci (keywoard) atau gambar.

Selain itu, kata harus ditulis di atas cabang. Kemudian, semakin ke luar

semakin kecil ukuran hurufnya dan kemiringan tulisan mengikuti

kemiringan cabang.

6) Gambar

Penggunaan gambar pada metode mind map (peta konsep) mempunyai

aturan sebagai berikut: bisa menggunakan gambar sebanyak mungkin.

Gambar difungsikan untuk memperkuat atau menggantikan kata kunci.

Besarnya ukuran gambar proposional dengan kertas.

d. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Mind Map (Peta Konsep)

Membuat suatu mind map (peta konsep) tidaklah terlalu sulit, menurut

Buzan (2011: 15) cukup mempelajari langkah-langkah berikut:

Pertama, mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong

yang diletakkan dalam posisi memanjang. Dengan memulai dari tengah-

tengah permukaan kertas akan memberi keleluasaan bagi cara kerja otak

untuk menyebar ke luar ke segala arah, dan mengekspresikan diri lebih

bebas dan alami.

Kedua, menggunakan sebuah gambar untuk bahasan sentral. Karena

suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi.

Gambar yang letaknya di tengah-tengah akan nampak lebih menarik,

membuat pikiran tetap terfokus, dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.

Ketiga, menggunakan warna pada seluruh mind map (peta konsep).

Bagi otak warna-warna lebih menariknya dari gambar. Warna membuat

Page 33: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mind map (peta konsep) tampak lebih cerah dan hidup, meningkatkan

kekuatan bagi cara berpikir kreatif, dan juga menyenangkan.

Keempat, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral

dan menghubungkan cabang-cabang tingkat kedua maupun ketiga pada

tingkat pertama, kedua, dan seterusnya. Seperti yang telah diketahui, otak

bekerja dengan cara menggunakan asosiasi. Jika menghubungkan cabang-

cabang, akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat. Kelima,

membuat cabang-cabang mind map (peta konsep) berbentuk melengkung

bukan hanya garis lurus.

Mind map (peta konsep) mudah dibuat dan demikian alami sifatnya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mind map (peta konsep)

hanya berupa: kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil berwarna, otak,

dan imajinasi. Contoh penerapan langkah-langkah metode mind map (peta

konsep) dapat dipelajari pada pembuatan mind map (peta konsep) bidang

miring dalam pembelajaran IPA sebagai berikut:

1. Guru memberi tugas siswa untuk membaca pokok bahasan tentang

bidang miring selama ± 5 menit.

2. Setiap siswa diberi tugas untuk membuat mind map (peta konsep) bidang

miring ±15-20 menit.

3. Siswa membuat mind map (peta konsep) mulai dari bagian tengah kertas

dengan posisi kertas horisontal.

4. Siswa menggunakan gambar untuk ide sentral.

5. Siswa menggunakan pensil warna atau krayon untuk membuat cabang-

cabang utama maupun cabang tingkat dua dan seterusnya dari gambar.

6. Untuk cabang-cabangnya siswa menggunakan garis lengkung.

7. Siswa menggunakan satu kata kunci untuk mewakili setiap cabang.

8. Siswa memberi simbol atau gambar pada setiapa mind map (peta

konsep)

9. Setelah selesai, salah satu siswa maju untuk mempresentasikan hasil

pekerjaanya. Sementar itu, siswa lain diberi kesempatan untuk

menanggapi dan memberi masukan pada presentasi tersebut.

Page 34: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Fungsi Mind Map (Peta Konsep)

Menurut Buzan (2006: 10), mind map (peta konsep) mempunyai

banyak fungsi, antara lain: menjadi lebih kreatif, menghemat waktu,

memecahkan masalah, berkonsentrasi, mengatur dan menjernihkan pikiran,

lulus ujian dengan nilai-nilai baik, mengingat dengan lebih baik, belajar

lebih cepat dan efisien, belajar dengan lebih mudah, melihat gambaran

secara keseluruhan, membuat rencana, berkomunikasi, dan lain-lain.

f. Macam-Macam Mind Map (Peta Konsep)

Menurut Nur (dalam Trianto, 2006: 155) mind map (peta konsep)

mempunyai empat macam, yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai

kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta

konsep laba-laba (spider concept map)

1) Pohon Jaringan (Network Tree)

Konsep dari mind map (peta konsep) jenis pohon jaringan adalah

menganut hal-hal umum atau bersifat deduktif. Ide-ide pokok dibuat

dalam bentuk persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain

dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada mind map (peta

konsep) menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut. Kata-kata yang

ditulis pada garis mewakili hubungan antara konsep-konsep. Pada

pembuatan pohon jaringan, topik ditulis dan didaftar dalam konsep utama

yang berkaitan dengan konsep tersebut. Daftar diperiksa kembali dan

mulai menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam susunan dari

umum ke khusus. Cabang dari konsep-konsep yang berkaitan dengan

konsep utama diberikan penghubung dengan garis-garis tersebut. Pohon

jaringan cocok digunakan untuk menvisualisasikan hal-hal seperti:

menunjukkan sebab akibat, suatu herarki, prosedur yang bercabang, dan

istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan-hubungan.

Contoh peta konsep model pohon jaringan dapat dilihat pada

gambar 2.2 berikut ini:

Page 35: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan jenis makanan

Contoh Contoh Contoh Contoh

Gambar 2.2 Peta Konsep Pohon Jaringan Kompone Ekosistem.

(Sumber: Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif)

2) Rantai Kejadian (Events Chain)

Menurut Trianto yang mengutip dari Nur (2006: 9) mengemukakan

bahwa peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan

suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-

tahap dalam suatu proses. Dalam membuat rantai kejadian, pertama-tama

mencari satu kejadian yang mengawali rantai tersebut. Kejadian ini

disebut kejadian awal. Kemudian menemukan kejadian berikutnya dalam

rantai tersebut dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. Rantai

kejadian cocok digunakan untuk menvisualisasikan hal-hal seperti:

memberikan tahap-tahap dari suatu proses, langkah-langkah dalam suatu

prosedur linier, dan suatu urutan kejadian.

Contoh peta konsep model rantai kejadian dapat dilihat pada

gambar 2.3 berikut.

Produsen Decomposer Konsumen

Omnivora Karnivora Herbivora

Air, tanah, cahaya

matahari

Manusia Harimau Kelinci

Komponen ekosistem

Biotik Abiotik

Page 36: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kejadian awal

Gambar 2.3 Peta Konsep Rantai Kejadian Suksesi Primer.

(Sumber: Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif)

3) Peta Konsep Siklus (Cycle Concept Map)

Konsep dari peta konsep siklus adalah berulang atau rangkaian kejadian

tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu

menghubungkan kembali ke kejadian awal. Karena tidak ada hasil dan

kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke kejadian awal, siklus

itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus cocok diterapkan

untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian

berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-

ulang.

Contoh peta konsep model siklus dapat dilihat pada gambar 2.4

peta konsep siklus air di bawah ini.

Batuan lava yang mendingin

Tumbuhan perintis

Melapukkan batuan

Tumbuhan lumut

Semak – semak

Hutan

Page 37: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.4 Peta Konsep Siklus Air.

(Sumber: Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif)

4) Peta Konsep Laba-Laba (Spider Concept Map)

Konsep dari peta konsep jenis laba-laba merupakan hasil curah pendapat.

Melakukan curah pendapat ide-ide berawal dari suatu ide sentral,

sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bervariasi. Peta

konsep laba-laba cocok untuk menvisualisasikan hal-hal seperti: tidak

menurut herarki, kategori yang tidak parallel, dan hasil curah pendapat.

Contoh peta konsep model laba-laba dapat dilihat pada gambar 2.5

berikut.

Air

Biologis Tanah

Fisik Udara

Kimiawi Suara

Penipisan lapisan ozon Reboisasi

Hujan asam Daur ulang

Pemanasan global

Gambar 2.5 Peta Konsep Laba-Laba Pencemaran Lingkungan.

(Sumber: Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif).

Air

Kondensasi

Uap air

Evaporasi

Pencemaran lingkungan

Page 38: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Bentuk peta konsep yang menyerupai laba-laba seperti di atas,

menurut Buzan (2011: 7) mensyaratkan seseorang untuk memusatkan

perhatian pada pokok bahasan yang akan dipelajari dan membantu

mengalihkan informasi-informasi yang kurang berhubungan dengan

pokok bahasan tersebut.

Peta konsep bentuk laba-laba menurut Buzan (2011: 36) lebih

mirip dengan bentuk sistem otak. Oleh karena itu Buzan menggunakan

istilah peta pikiran untuk menyebut peta konsep jenis laba-laba. Di dalam

otak terdapat “nukleus” yang merupakan otak dari sel otak atau inti otak.

Sel otak beroperasi dengan membentuk kaitan-kaitan yang sangat

kompleks. Kaitan-kaitan ini dibuat ketika cabang utama dan akson

membuat ribuan hubungan dengan tombol kecil yang dikenal dengan

istilah sinaptik pada ribuan cabang dari ribuan sel otak lainnya. Ketika

sebuah pesan elektromagnetik biokimia (implus saraf) berjalan menuruni

akson, pesan tersebut dilepaskan melalui tombol sinaptik, yang

menghubungkannya ke punggung dendrit.

Gambar 2.6 Sistem Otak.

(sumber: google.co.id, 25 Juli 2012)

Page 39: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Contoh lain dari penggunaan peta konsep jenis laba-laba atau peta

pikiran adalah peta konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA

yang dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut:

Gambar 2.7 Peta Konsep Laba-Laba Pesawat Sederhana.

Gambar 2.6 di atas menjelasan bahwa di dalam konsep pesawat

sederhana terdapat alat-alat berupa pengungkit atau tuas, bidang miring,

katrol, dan roda berporos. Masing-masing alat tersebut merupakan atribut

dari alat-alat bantu untuk meringankan pekerjaan manusia. Pesawat

sederhana dalam hal ini dapat dikatakan sebagai atribut atau konsep

dikarenakan menunjukkan kelas/kategori stimuli. Kelas/karegori stimuli

tersebut berupa alat-alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia.

g. Kelebihan Mind Map (Peta Konsep)

Menurut Buzan (2006: 13) metode mind map (peta konsep) memiliki

beberapa kelebihan, antara lain: membantu seseorang belajar, mengatur, dan

menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, serta

menggolongkan informasi tersebut secara wajar, sehingga memungkinkan

seseorang mendapat akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas segala

hal yang diinginkan. Kelebihan lain yang dimiliki oleh metode mind map

(peta konsep) yaitu semakin banyak informasi yang dimasukkan ke dalam

memori otak, semakin mudah bagi seseorang untuk belajar dan mengetahui

lebih banyak hal lagi. Karena setiap informasi yang baru secara otomatis

akan dikaitkan dengan informasi yang sudah ada dalam memori otak.

Tucker, Armstrong, & Massad (2012: 3) mengutip simpulan Lane (2009) “A

Pesawat

Sederhana

Pengungkit

(tuas)

Bidang miring

Katrol

Roda

berporos

Page 40: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mind map as a technique that stimulates creativity while allowing for clear

distinctions between each thought” yang artinya “Peta pikiran sebagai

teknik yang merangsang kreativitas sekaligus memungkinkan pembedaan

yang jelas antara pikiran masing-masing”. Maksud dari pikiran masing-

masing adalah hasil pemikiran dari tiap individu atau siswa.

Sejalan dengan pendapat Buzan (2006: 13) dan Tucker, Armstrong,

serta Massad (2012: 3-4), Warseno dan Kumorojati (2011: 83-84)

mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan dan efek dari penggunaan

metode mind map (peta konsep), yaitu:

1) Keuntungan Menggunakan Mind Map (Peta Konsep)

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan mind

map (peta konsep), antara lain: Pertama, dapat melihat gambaran secara

menyeluruh dengan jelas. Kedua, dapat melihat detailnya keterhubungan

antartopik. Ketiga, adanya pengelompokkan informasi. Keempat,

menarik perhatian mata dan tidak memberi kesan membosankan. Kelima,

memudahkan berkonsentrasi. Keenam, proses pembuatannya

menyenangkan karena melibatkan gambar, wana, dan lain-lain. Ketujuh,

memudahkan dalam mengingat karena memiliki penanda visual.

2) Efek Penggunaan Mind Map (Peta Konsep)

Adapun efek yang dapat dirasakan dengan menggunakan mind map (peta

konsep) adalah sebagai berikut: Pertama, lebih baik dalam mengingat.

Kedua, mendapatkan ide brilian. Ketiga, menghemat dan memanfaatkan

waktu dengan sebaik-baiknya, keempat, mendapatkan nilai yang bagus,

Dan lain-lain.

2. Tinjauan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran

IPA

a. Pengertian Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana

Pemahaman (comprehension) dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk menafsirkan sesuatu. Menurut Winkel (2005: 274) pemahaman

mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang

dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi

Page 41: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pokok dari suatu bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk

tertentu ke bentuk lain seperti: rumus matematika ke dalam bentuk kata-

kata; membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam

data tertentu, seperti dalam grafik. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk

membuktikan bahwa siswa memahami hubungan yang sederhana di antara

fakta-fakta atau konsep (Arikunto, 1992: 113).

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari

sebuah konsep (Sudjana, 2010: 50). Konsep itu sendiri mempunyai arti kelas

atau kategori stimuli yang mempunyai ciri-ciri umum. Stimuli itu dapat

berupa objek-objek atau orang (Hamalik, 2001: 162). Untuk itu diperlukan

adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada

dalam konsep tersebut.

Menurut Bachman (2005: 113) konsep merupakan pokok utama di

balik sebuah permasalahan, hubungan antara satu dengan yang lainnya dan

bagaimana mereka memberikan sumbangsih terhadap pokok persoalan. Ada

juga yang berpendapat bahwa konsep merupakan kesepakatan bersama

untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu

kegiatan berpikir dan memecahkan masalah (Samiawi, 2001: 10). Untuk

dapat memperoleh suatu konsep, seseorang harus mampu mengenal,

memahami, dan merumuskan data dan fakta yang menjadi ciri/atribut dari

suatu konsep. Oleh karena itu pengalaman-pengalaman baru adalah

kesempatan untuk menghadapi berbagai konsep dalam situasi yang

berbeda-beda.

Pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA memiliki pengertian

sebagai suatu alat yang sifatnya sederhana dan mempunyai fungsi untuk

membantu meringankan pekerjaan manusia. Di dalam konsep pesawat

sederhana ini terdapat alat-alat berupa pengungkit atau tuas, bidang miring,

katrol, dan roda berporos. Masing-masing alat tersebut merupakan atribut

dari alat-alat bantu untuk meringankan pekerjaan manusia. Pesawat

sederhana dalam hal ini dapat dikatakan sebagai atribut atau konsep

Page 42: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dikarenakan menunjukkan kelas/kategori stimuli. Kelas/karegori stimuli

tersebut berupa alat-alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia.

Dalam pembelajaran IPA khususnya pada konsep pesawat sederhana,

pemahaman konsep sangat penting. Hal ini karena dengan memahami suatu

konsep, informasi atau data yang terlalu banyak dapat terorganisasi dengan

baik. Biasanya konsep menempatkan informasi atau data yang begitu

banyak dalam bentuk kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan

mempertimbangkan hubungan antar data. Berbeda dengan fakta yang

terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan

dapat memberikan multi interprestasi.

Berdasarkan penjelasan tentang pengertian pemahaman, konsep, dan

pesawat sederhana di atas, dapat disimpulan bahwa pengertian pemahaman

konsep pesawat sederhana adalah kemampuan untuk memahami suatu alat

yang dapat digunakan manusia untuk membantu meringankan pekerjaan

manusia dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pengertian Pembelajaran IPA

Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan berkembang

melalui kegiatan observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis,

pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan simpulan, serta

penemuan teori dan konsep.

Merujuk dari pengertian IPA tersebut, Trianto (2010: 141)

menjelaskan nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA

antara lain: Pertama, kemampuan bekerja dan berpikir secara teratur. Kedua,

kemampuan dalam mengadakan pengamatan dan mempergunakan alat-alat

eksperimen untuk memecahkan masalah. Ketiga, menanamkan sikap ilmiah

yang diperlukan dalam memecahkan masalah seperti berpikir kritis dan lain-

lain, baik dalam pelajaran sains maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajara IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara

umum yang tercantum dalam taksonomi bloom menjelaskan bahwa

pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif)

yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang

Page 43: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang

bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain hal tersebut pembelajaran

IPA juga diharapkan dapat memberikan keterampilan (psikomotorik),

kemampuan sikap ilmiah (afektif), pemahaman, kebiasaan, dan apresiasi

(Trianto, 2010: 142). Dengan demikian semakin jelas bahwa proses

pembelajaran IPA lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses,

sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,

teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat memberi

pengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk

pendidikan.

1) Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA

Keterampilan proses merupakan seluruh keterampilan ilmiah yang dapat

digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip maupun teori,

yang berfungsi untuk mengembangkan konsep yang telah ada

sebelumnya.

Menurut Funk (dalam Trianto, 2010: 144); Ulfa (2007: 7-41);

Kartono, Dakir, Riyadi, Mahfud, dan Rukayah menyebutkan

keterampilan proses dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan proses

tingkat dasar (basic science process skill) dan keteramilan proses terpadu

(integrated process skill). Keterampilan proses tingkat dasar meliputi

observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi, dan inferensi.

Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi menetukan variabel,

memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis,

menentukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan,

dan melakukan eksperimen.

Pada tingkat Sekolah Dasar keterampilan proses yang diterapkan

dalam pembelajaran IPA baru keterampilan proses tingkat dasar atau

basic science process skill (Ulfa, 2007: 1-2). Hal ini dikarenakan

menyesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik dari siswa

pada usia Sekolah Dasar.

Page 44: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a) Keterampilan Mengobservasi

Observasi merupakan suatu keterampilan menggunakan semua panca

indera untuk memperoleh suatu data atau informasi. Mengobservasi

merupakan keterampilan proses IPA paling dasar. Observasi yang

terorganisasi merupakan dasar bagi penyelidikan yang lebih terarah.

b) Keterampilan Mengklasifikasi

Pengklasifikasian adalah pengelompokkan objek-objek menurut sifat-

sifat tertentu. Klasifikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk

sesuai dengan tujuan dari pengamatan atau observasi. Bentuk paling

sederhana dari sebuah klasifikasi berupa menggolongkan atau

mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria tersebut dapat

berupa warna, bentuk, bahan, jenis, dan lain-lain. Bentuk paling

kompleks dari suatu klasifikasi adalah mengelompokkan dan sekaligus

mengurutkan berdasarkan jenjangnya secara hirarki/taksonomis.

c) Keterampilan Mengkomunikasikan

Pengkomunikasian adalah mengatakan hal yang diketahui dalam

pikiran dan perasaan dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar,

demonstrasi, maupun grafik. Salah satu cara yang efektif untuk

melatih keterampilan komunikasi adalah dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusinya.

Teman sebaya merupakan mitra yang sangat efektif untuk

mengembangkan keterampilan berkomunikasi.

d) Keterampilan Mengukur

Keterampilan mengukur merupakan keterampilan membuat observasi

secara kuantitatif (mempunyai standar ukuran tertentu). Kemampuan-

kemampuan dasar yang diperlukan dalam kegiatan pengukuran antara

lain: kemampuan untuk memilih alat ukur, menggunakan alat ukur,

dan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.

e) Keterampilan Memprediksi

Keterampilan memprediksi adalah suatu keterampilan yang dapat

memperkirakan maupun meramalkan hal yang akan terjadi

Page 45: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada

data yang telah diperoleh. Kegiatan memprediksi meliputi: menyususn

data, mengenal pola-pola atau hubungan, merumuskan inferensi, dan

menggunakan pengikhtisaran.

f) Ketermapialn Menginferensi

Penginferensian adalah penggunaan sesuatu hal yang diamati untuk

menjelaskan hal lain yang telah terjadi atau bisa dikatakan sebagai

suatu keterampilan membuat simpulan yang bersifat sementara.

Dahar (dalam Trianto, 2010: 148) menjelaskan bahwa

keterampilan proses yang diajarkan dalam pembelajaran IPA memberi

penekanan pada keterampilan-keterampilan berpikir yang dapat

berkembang pada anak-anak. Dengan begitu keterampilan-

keterampilan proses yang terdapat pada pembelajaran IPA, anak-anak

dapat mempelajari IPA sebanyak yang mereka ingin ketahui.

Keterampilan proses akan terbentuk melalui proses perulangan.

Melatih keterampilan proses diawali dari pemodelan guru, kemudian

siswa diminta bekerja dan berlatih sesuai petunjuk. Dengan demikian

akan terbentuk interaksi antara konsep atau prinsip maupun teori itu

sendiri.

2) Tujuan Pembelajaran IPA

Mata pelajaran IPA di SD/MI menurut Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP, 2006: 13) bertujuan untuk membuat siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut:

Pertama, memperoleh keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaannya.

Kedua, mengembangkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga,

mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat. Keempat, mengembangkan keterampilan

proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan

Page 46: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

membuat keputusan. Kelima, meningkatkan kesadaran untuk berperan

serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

Keenam, meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan. Ketujuh, memperoleh

bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pada penelitian ini, tidak semua variabel yang

digunakan sama. Hal ini dikarenakan fungsi penelitian yang relevan hanya sebagai

acuan dari penelitian selanjutnya. Berikut ini adalah penelitian-penelitian yang

digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilaksanakan di SDN Soropadan:

Penelitian Rahmawati berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat

Sederhana Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN 1

Glintang Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011”. Simpulan penelitian ini

adalah Model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep

pesawat sederhana pada siswa kelas V SDN 1 Glintang Sambi, Boyolali tahun

2010/2011.

Penelitian Utamawati berjudul “Peningkatan Kemampuan Memahami

Konsep Pesawat Sederhana Dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kontekstual

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Lengking 01 Bulu Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010”. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan memahami konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Lengking 01, Bulu, Sukoharjo.

Penelitian Dewi berjudul “Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Map)

Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri I Trirenggo Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Simpulan hasil

penelitian tersebut adalah penerapan metode peta pikiran (mind map) ternyata

dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis narasi (menyusun

karangan). Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis narasi ditandai

dengan meningkatnya: (1) jumlah siswa yang aktif selama mengikuti apersepsi,

Page 47: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yaitu 40% pada siklus I, 72% pada siklus II, dan 88% pada silus III; dan (2)

jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi atau

mengarang dengan sungguh-sungguh (membuat mind map, mengembangkan

paragraf, dan menyusun karangan yang utuh). Pada siklus I sebesar 60%, siklus II

sebesar 76%, dan silus III mencapai 88%. Hasil penelitian juga membuktikan

bahwa penerapan metode peta pikiran (mind map) juga dapat meningkatkan

kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi siswa. Hal ini ditandai

dengan nilai rata-rata menulis narasi siswa yang mengalami peningkatan pada tiap

siklusnya, yaitu siklus I sebesar 64,12; siklus II sebesar 68,24; dan siklus III

sebesar 72,20.

Penelitian Jumanto berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita

Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SDN Sondakan No.11

Surakarta Tahun pelajaran 2010/2011”. Simpulan dari penelitian yang dilakukan

oleh Jumanto adalah ada peningkatan kemampuan menulis cerita setelah diadakan

tindakan kelas dengan menggunakan metode mind mapping. Hal itu dapat

ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan siswa dari sebelum dan sesudah

tindakan. Pada siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan menulis cerita

dengan nilai rata-rata 68,84 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak

63,16% (24 siswa). Pada siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan menulis

cerita dengan nilai rata-rata 76,61 dan persentase siswa yang mencapai KKM

sebanyak 89,47% (34 siswa). Dengan demikian diajukan suatu rekomendasi

bahwa melalui metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis

cerita pada siswa kelas IV SD Negeri Sondakan No.11 Surakarta Tahun Pelajaran

2009/2010.

Dari keempat penelitian yang relevan di atas tidak semua variabel yang

digunakan sama dengan penelitian ini. Persamaannya, hanya terletak pada

penggunaan metode mind map sebagai variabel “X” yaitu pada penelitian Sandra

Puspita Dewi dan Jumanto, sedangkan pada penelitian Luluk Rahmawati dan Ita

Utamawati persamaannya terletak pada pemahaman konsep pesawat sederhana

sebagai variabel “Y”.

Page 48: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

C. Kerangka Berpikir

Siswa kelas V SD Negeri Soropadan Kecamatan Laweyan mempunyai

permasalahan terhadap rendahnya pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA. Dari hasil wawancara dengan guru kelas V dan kegiatan

observasi di SDN Soropadan Kecamatan Laweyan menyebutkan rendahnya

pemahaman konsep ini terbukti dari banyaknya kekeliruan siswa ketika

menentukan titik beban, titik tumpu dan kuasa pada pengungkit baik golongan I,

II maupun golongan III. Kesalahan lain yang terjadi pada siswa adalah kekeliruan

ketika menjelaskan fungsi dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda

berporos, memberi contoh benda-benda yang termasuk tuas baik pada tuas

golongan I, II maupun golongan III, dan keliru dalam membedakan katrol tetap,

katrol bebas, dan katrol majemuk. Bukti lain dapat dilihat dari hasil belajar yang

diperoleh siswa, tercatat dari 31 siswa hanya 48,39% atau sama dengan 15 siswa

yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam penguasaan pemahaman

konsep pesawat sederhana pada mata pelajaran IPA. Penyebab rendahnya

pemahaman konsep pesawat sederhana tersebut, antara lain: selama ini dalam

kegiatan pembelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan pesawat sederhana,

guru kurang menerapkan metode-metode inovatif yang dapat membantu siswa

untuk aktif belajar. Umumnya 60% waktu siswa cenderung lebih banyak

digunakan untuk mendengarkan ceramah guru, mengerjakan soal-soal, dan jarang

ada kegiatan yang melibatkan siswa supaya aktif pada proses pembelajaran,

seperti: membuat rangkuman, memecahan persoalan yang dilontarkan guru, dan

lain-lain.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti memilih

metode mind map (peta konsep) sebaga solusi. Metode mind map (peta konsep)

adalah suatu metode mencatat yang kreatif dan efektif, yang memanfaatkan

keseluruhan otak dengan bantuan citra visual serta prasarana grafis lainnya untuk

membentuk suatu kesan dengan menghubungkan konsep tunggal ke konsep-

konsep lain pada kategori yang sama.

Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian yang akan dilaksanakan dengan

menggunakan metode mind map (peta konsep) adalah pemahaman konsep

Page 49: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan dapat

meningkat.

Dari penjabaran mengenai kerangka berpikir di atas, maka dapat dibuat

sebuah kerangka pemikiran penelitian dalam bentuk bagan/skema kerangka

berpikir. Untuk penjelasan lebih lanjut, perhatikan gambar 2.7 alur kerangka

berpikir.

Gambar 2.8 Alur Kerangka Berpikir.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakannya adalah: melalui penerapan metode mind map

(peta konsep) dapat meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan tahun

pelajaran 2011/2012.

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Pembelajaran IPA

belum menerapkan

metode – metode

inovatif yang dapat

membantu siswa

untuk aktif belajar.

Pemahaman

konsep pesawat

sederhana dalam

pembelajaran

IPA rendah.

Pembelajaran IPA

menggunakan

metode mind

map (peta

konsep).

Siklus I

Siklus II

1. Perencanaan

2. Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

Melalui metode mind map (peta konsep) dapat

meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana

dalam pembelajaran IPA

Page 50: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan. Tempat penelitian ini dipilih dengan pertimbangan antara lain: waktu

dan keberadaan tempat penelitian ini memudahkan peneliti dalam memperoleh

data. Selain dari alasan-alasan tersebut, alasan utamanya adalah di SDN

Soropadan pemahaman konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V masih

rendah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012, mulai dari bulan Januari 2012 – Juli 2012. Pelaksanaan penelitian

dilakukan dengan melihat jadwal tatap muka guru kelas V SDN Soropadan

Kecamatan Laweyan.

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas V SDN Soropadan berjumlah 31

siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Pemilihan

subjek penelitian tesebut didasarkan pada hasil wawancara dengan guru kelas V

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan, yang menyatakan bahwa pemahaman

siswa terhadap konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA masih rendah.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder.

Data primer yang digunakan berupa aktivitas belajar siswa SDN Soropadan

Kecamatan Laweyan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran IPA pada

pokok bahasan pesawat sederhana dengan metode mind map (peta konsep).

Sedangkan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung berupa dokumen

Page 51: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sekolah, seperti: hasil belajar siswa, silabus, Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan buku penilaian serta daftar kelas V SDN Soropadan

tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam suatu

penelitian. Adanya teknik pengumpulan data ini bertujuan untuk mendapatkan

data yang valid. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam

kelas. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan guru kelas V SDN

Soropadan Kecamatan Laweyan yang dianggap dapat memberikan informasi

atau penjelasan-penjelasan yang dipandang perlu dan memiliki relevansi

dengan permasalahan-permasalahan penelitian tindakan kelas. Selain itu fungsi

wawancara yang dilakukan pada prasiklus adalah sebagai instrumen untuk

mengumpulkan data lisan dari nara sumber, guna mengetahui kondisi awal

siswa.

2. Tes

Pada kegiatan penelitian di SDN Soropadan Kecamatan Laweyan ini,

menggunakan tes berupa soal-soal tes tertulis pada setiap akhir pertemuan

dalam setiap siklus, dengan tujuan untuk mengukur atau mengetahui tingkat

keberhasilan dan kemajuan siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan terhadap pemahaman konsep pesawat sederhana. Selanjutnya hasil

tes tersebut diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang bersifat langsung.

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan sebagai pengamat. Penelitian ini

menggunakan lembar observasi berupa lembar observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa. Lembar observasi kinerja guru digunakan sebagai dasar untuk

Page 52: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan masalah dalam

penelitian. Sedangkan lembar observasi aktivitas siswa digunakan sebagai alat

pemantau kegiatan siswa berupa keaktifan siswa dalam bertanya,

mengemukakan pendapat, berdiskusi, keberanian siswa, dan lain-lain.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumen berupa

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP), nilai tes hasil belajar konsep

pesawat sederhana sebelum dan sesudah kegiatan penelitian, video dan foto-

foto pada saat pembelajaran berlangsung yang berfungsi sebagai pelengkap

dari metode observasi.

E. Uji Validitas Data

Validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu data. Untuk mengukur kevalidan data pada

penelitian yang dilakukan di SDN Soropadan Kecamatan Laweyan ini, peneliti

menggunakan validitas isi. Validitas isi digunakan untuk menguji instrumen

berupa tes. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara

isi instrumen berupa tes pemahaman konsep pesawat sederhana dengan konsep

peswat sederhana yang telah diajarkan.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Aktivitas dalam

analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis deskriptif

komparatif, yakni dengan membandingkan nilai rata-rata pemahaman konsep

pesawat sederhana sebelum penelitian (prasiklus) dengan hasil pada akhir setiap

siklus I dan Siklus II. Proses analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan

data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam

pola, memilih hal yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat simpulan

Page 53: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan melalui

tiga tahap, yaitu reduksi data, papran data, dan penyimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data atau rangkuman hasil penelitian yang dilakukan di SDN

Soropadan Kecamatan Laweyan ini, diperoleh dari penyederhanaan data hasil

wawancara dengan guru kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan,

dokumen hasil belajar siswa berupa nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas V

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan tentang konsep pesawat sederhana,

silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

mind map (peta konsep) siklus I dan II, lembar observasi aktivitas siswa dan

kinerja guru siklus I dan II, dan hasil evaluasi tes pemahaman konsep pesawat

sederhana pada siklus I maupun siklus II.

2. Paparan Data

Paparan data berfungsi sebagai alat yang digunakan peneliti dalam

memahami hal yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

hal yang telah dipahami. Paparan data pada penelitian yang telah dilaksanakan

ini dilakukan dengan cara teks naratif, tabel, grafik, dan chat.

3. Penyimpulan

Penyimpulan adalah kegiatan membuat pengambilan intisari dan sajian

data yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat yang

singkat dan jelas. Kegiatan menyimpulkan ini berfungsi sebagai jawaban dari

rumusan masalah yang sejak awal sudah disusun.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja pada

penelitian ini adalah pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran

IPA dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 65. Penelitian ini dapat

dikatakan berhasil apabila 70% atau sekitar 22 siswa mampu menentukan titik

beban, titik tumpu dan kuasa pada pengungkit baik golongan I, II maupun

golongan III, menjelaskan fungsi dari pengungkit, bidang miring, katrol dan roda

Page 54: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

berporos, memberi contoh benda-benda yang termasuk tuas baik pada tuas

golongan I, II maupun golongan III, dan membedakan katrol tetap, katrol bebas,

serta katrol majemuk yang dapat terlihat dari hasil kerja siswa dan nilai rata-rata

tes pemahaman konsep pesawat sederhana yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM).

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri dari

dua siklus. Masing-masing siklus dalam penelitian ini mempunyai empat tahapan

yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan

dalam prosedur penelitian ini secara jelas dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 16)

Penjelasan tentang rincian prosedur atau tahap-tahap yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan sebelum tahap pelaksanaan adalah tahap perencanaan.

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Page 55: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajran (RPP) tentang pemahaman

konsep pesawat sederhana dengan menggunakan metode mind map (peta

konsep).

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyiapkan materi pembelajaran.

4) Menyusun instrumen evaluasi tindakan berupa soal tes pemahaman

konsep pesawat sederhana.

5) Menyiapkan lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada kegiatan penelitian merupakan tahap kedua

dalam prosedur kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan

pelaksanaan yang dialkukan di SDN Soropadan ini meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

a) Guru melakukan eksplorasi dengan menyajikan gambar jenis-jenis

pesawat sederhana.

b) Guru melakukan tanya jawab tentang gambar-gambar jenis pesawat

sederhana tersebut.

c) Guru mentransfer jawaban-jawaban siswa ke dalam bentuk mind map

(peta konsep).

d) Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok untuk membuat mind

map (peta konsep) tentang jenis, ciri, kegunaan, dan contoh dari

gambar pengungkit (tuas) dan bidang miring selama 15-20 menit.

e) Setelah selesai wakil-wakil kelompok diberi tugas untuk

mempresentasikan hasil diskusinya, sementara kelompok lain

berkesempatan menanggapi dan memberi masukan.

f) Guru bersama-sama dengan siswa membuat simpulan dari hasil

presentasi masing-masing kelompok.

g) Guru melakukan evaluasi tentang konsep pesawat sederhana jenis

pengungkit/tuas dan bidang miring.

Page 56: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Pertemuan Kedua

a) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk membaca materi katrol

dan roda berporos selama 5 menit.

b) Guru melakukan tanya jawab tentang katrol (katrol tetap, katrol bebas,

dan katrol majemuk) dan roda berporos.

c) Guru membuat gambar katrol pada papan tulis.

d) Siswa diberi tugas mengidentifikasi gambar katrol tersebut baik dari

segi fungsi, cara penggunaan, jenis, dan contohnya.

e) Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk menuliskan

pendapatnya kedalam bentuk mind map katrol di papan tulis. Siswa

yang lain bertugas untuk menanggapi mind map yang ada dipapan

tulis.

f) Guru dan siswa bersama-sama membuat simpulan tentang katrol

berdasarkan mind map katrol yang telah dibuat dipapan tulis.

g) Guru memberi tugas untuk membuat mind map atau peta konsep

tentang contoh kegiatan yang menggunakan roda berporos beserta

atribut lain yang dimiliki roda berporos seperti fungsi, pengertian, dan

lain-lain selama 15-20 menit.

h) Setelah selesai, salah satu siswa maju untuk mempresentasikan hasil

mind map roda berporos yang sudah dibuatnya, sementara siswa lain

berkesempatan menanggapi dan memberi masukan tentang mind map

roda berporos yang dipresentasikan.

i) Guru bersama siswa membuat simpulan dari mind map roda berporos.

j) Guru melakukan evaluasi tentang konsep pesawat sederhana jenis

katrol dan roda berporos.

c. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan ini dilakukan dengan mengamati perkembangan

aktivitas siswa dan kinerja guru yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Tahap pengamatan ini berguna untuk mengukur tingkat

ketercapaian tujuan dari sebuah pembelajaran. Kegiatan pengamatan

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan

Page 57: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pada tahap perencanaan. Dalam kegiatan pengamatan ini, peneliti dibantu

oleh guru kelas V yang bertindak sebagai pengamat jalannya proses

pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode mind

map (peta konsep) dalam menyampaikan konsep pesawat sederhana,

sedangkan untuk kegiatan aktivitas belajar siswa secara klasikal dilakukan

oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahapan yang digunakan peneliti untuk

bahan pertimbangan atau penentuan diadakan siklus selanjutnya atau tidak,

berdasarkan hasil evaluasi tes pemahaman konsep pesawat sederhana dan

hasil observasi kinerja guru serta hasil observasi aktivitas siswa pada

pembelajaran dengan menggunakan metode mind map (peta konsep).

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Pada dasarnya, kegiatan perencanaan pada siklus II hampir sama

dengan kegiatan pada perencanaan sikuls I yang meliputi kegiatan seperti:

membuat RPP, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan materi

pembelajaran, menyusun instrument evaluasi dan menyiapkan lembar

observasi. Pelaksanaan kegiatan siklus II dilakukan apabila pada siklus I

masih menunjukkan adanya kelemahan, baik dari hasil kegiatan evaluasi

yang belum mencerminkan ketercapaian indikator kinerja yang telah

ditetapkan maupun dari hasil kegiatan observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti harus melakukan perencanaan

perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II peneliti melakukan pelaksanaan

kegiatan perencanaan hasil refleksi dari siklus I, sebagai upaya kegiatan

tindak lanjut untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada siklus I

dengan menggunakan metode mind map (peta konsep), jika belum

memenuhi indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 58: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengidentifikasi peningkatan yang

terjadi pada hasil kegiatan evaluasi dan observasi aktivitas siswa maupun

kinerja guru setelah diadakannya perbaikan proses pembelajaran pada siklus

II. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kinerja

guru dan aktivitas siswa dalam penerapan metode mind map (peta konsep)

untuk meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana.

d. Tahap Refleksi

Hasil identifikasi dari siklus II digunakan sebagai acuan untuk

menentukan penelitian tindakan kelas akan dilanjutkan atau diakhiri.

Apabila hasil kegiatan evaluasi tes pemahaman konsep pesawat sedehana

belum menunjukkan adanya ketercapaian indikator kinerja yang telah

ditetapkan dan hasil observasi juga menunjukkan adanya kelemahan-

kelemahan, maka penelitian dilanjutkan. Namun, apabila hasil kegiatan

evaluasi tes pemahaman konsep pesawat sederhana mencapai indikator

kinerja yang telah ditetapkan dan pada lembar observasi tidak menunjukkan

adanya kelemahan-kelemahan, maka penelitian tindakan kelas dapat di

akhiri pada siklus II.

Page 59: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Hasil wawancara dengan guru kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan menunjukkan adanya permasalahan pemahaman konsep pesawat

sederhana dalam pembelajaran IPA. Bukti adanya permasalahan-permasalahan

tersebut antara lain: banyaknya kekeliruan siswa ketika menentukan titik beban,

titik tumpu dan kuasa pada pengungkit baik golongan I, II maupun golongan III,

kekeliruan ketika menjelaskan fungsi dari pengungkit, bidang miring, katrol dan

roda berporos, keliru dalam memberi contoh benda-benda yang termasuk tuas

baik pada tuas golongan I, II maupun golongan III, dan keliru dalam membedakan

katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. Bukti lain yang menunjukkan

rendahnya pemahaman konsep pesawat sederhana pada siswa kelas V SDN

Soropadan dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa tentang konsep

pesawat sederhana, yaitu dari 31 siswa hanya 48,39% atau sama dengan 15 siswa

yang mendapat nilai ≥ 65 atau tuntas KKM (lampiran 9: 93-94). Untuk lebih

jelasnya perhatikan tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Prasiklus.

Interval Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Persentase

(%)

30-40 2 35 70 6,45%

41-51 9 46 414 29,03%

52-62 5 57 285 16,13%

63-73 10 68 680 32,26%

74-85 5 79 395 16,13%

Nilai Rata-rata 59,84

Ketuntasan Klasikal 48,39%

Dari data tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata hasil tes pemahaman konsep

pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan sebelum tindakan hanya

Page 60: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mencapai 59,84 yang berarti tingkat ketuntasan KKM pada kegiatan sebelum

penelitian masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan data persentase

ketuntasan secara klasikal pada kegiatan sebelum penelitian hanya mencapai

48,39% atau sekitar 15 siswa yang tuntas KKM dan yang belum tuntas mencapai

51,61% atau sekitar 16 siswa. Berdasarkan data tabel 4.1 dapat dibuat gambar

grafik 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Prasiklus.

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata tes pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA

sebelum menerapkan metode mind map (peta konsep) masih sangat rendah. Hal

ini dibuktikan dengan persentase ketuntasan secara klasikal dari 100% baru

48,39% atau sekitar 15 siswa yang tuntas KKM, sementara 51,61% atau sekitar 16

siswa belum tuntas KKM. Data tabel 4.1 dan gambar 4.1 juga menunjukkan

adanya data nilai tes pemahaman konsep yang memiliki frekuensi terbanyak dan

terendah. Pada tabel 4.1 dan gambar 4.1 nilai tes pemahaman konsep pesawat

sederhana yang mempunyai frekuensi terbanyak, terletak pada kelas dengan

2

9

5

10

5

0

2

4

6

8

10

12

30-40 41-51 52-62 63-73 74-85

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL NILAI

Page 61: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

interval nilai 63-73 yaitu sebanyak 10 siswa. Data dengan perolehan frekuensi

terendah berada pada kelas dengan interval nilai 30-40 yaitu hanya 2 siswa.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2x35 menit) yang dilakukan selama

satu minggu, yaitu pada hari Selasa, 17 April 2012 sampai hari Jum’at, 20

April 2012. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I

sebanyak 31 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran pada siklus I, yaitu: a) Tahap perencanaan, b) Tahap

pelaksanaan, c) Tahap pengamatan, dan d) Tahap refleksi.

e. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti

sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan tindakan. Kegiatan perencanaan

ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang muncul

pada hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru kelas V

SDN Soropadan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berencana melakukan

kegiatan pemberian solusi pada permasalahan-permasalahan yang ada,

dengan menerapkan metode mind map (peta konsep). Adapun tahap-tahap

kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti antar lain:

1) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran akan lebih optimal dan sistematis serta mendapatkan hasil

yang lebih baik dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Sebelum kegiatan penyusunan RPP peneliti terlebih dahulu

menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajarannya. Metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran

dalam penelitian ini adalah metode mind map (peta konsep), dengan

harapan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep pesawat

sederhana dalam pembelajaran IPA. Pada RPP dalam penelitian ini,

Page 62: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

alokasi waktunya direncanakan setiap pertemuan 2x35 menit. Susunan

RPP pada penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah

kegiatan, media pembelajaran dan sumber belajar, serta penilaian

(lampiran 10: 95-106).

2) Menyiapkan Media Pembelajaran.

Media berfungsi sebagai alat penunjang kemampuan siswa dalam

memahami materi pelajaran yang akan diajarkan. Media yang digunakan

dalam penelitian ini adalah media gambar. Media gambar dalam

penerapan metode mind map (peta konsep) berperan sebagai alat untuk

merangsang timbulnya suatu ide dan kreativitas siswa. Selain itu, sebuah

gambar dapat bermakna seribu kata dan membantu dalam berimajinasi.

3) Menyiapkan Materi Pembelajaran.

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus menyiapkan

materi pembelajaran terlebih dahulu guna menunjang keberhasilan siswa.

Materi pembelajaran dapat diartikan sebagai segala hal atau isi yang

harus dipelajari oleh siswa dengan bimbingan dari guru. Penggunaan

materi pembelajaran yang berasal dari berbagai macam sumber, dapat

memperkaya wawasan atas tema yang dipelajari. Dari hal tersebut,

penggunaan materi pada penelitian ini tidak hanya bersumber pada buku

paket yang tersedia di sekolah, tetapi juga bersumber dari referensi lain

yang berkaitan dengan pemahaman konsep pesawat sederhana untuk

kelas V Sekolah Dasar, seperti pemanfaatan website, dan buku sekolah

elektronik (lampiran 3: 77-83).

4) Menyusun Instrumen Evaluasi

Evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tingkat penguasaan

siswa terhadap pemahaman konsep pesawat sederhana. Instrumen

evaluasi pada penelitian ini menggunakan instrument evaluasi jenis tes

tertulis berupa soal isian, yang diberikan pada setiap akhir pertemuan

(lampiran 15: 115-116).

Page 63: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5) Menyiapkan Lembar Observasi

Ada dua jenis lembar observasi pada penelitian ini, yaitu: lembar

observasi untuk mengamati kinerja guru dan lembar observasi untuk

mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi

kinerja guru diisi oleh guru kelas V untuk menilai kemampuan peneliti

pada saat melakukan kegiatan pembelajaran, sedangkan lembar observasi

aktivitas siswa diisi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung (lampiran 4-7: 84-90).

f. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan merupakan tahap kedua dalam prosedur

kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada tahap ini, guru

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kegiatan perencanaan,

yaitu dengan menerapkan metode mind map (peta konsep). Kegiatan

pelaksanaan ini meliputi:

3) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 17 April 2012. Pada

pertemuan ini, peneliti menyampaikan materi pengungkit (tuas) dan

bidang miring dengan menggunakan metode mind map (peta konsep)

selama 2x35 menit (2 jam pelajaran). Adapun rincian kegiatan proses

pembelajarannya sebagai berikut:

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa, melakukan

presensi untuk mengecek kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi

dengan tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari untuk mengaitkan pada

materi yang akan dibahas. Selain kegiatan tersebut, guru juga

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan

pembelajaran tersebut.

Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru

antara lain:

Pertama, Guru melakukan kegiatan eksplorasi untuk menggali

pengetahuan siswa dengan menyajikan gambar jenis-jenis pesawat

sederhana. Dari penyajian gambar jenis-jenis pesawat sederhana tersebut,

Page 64: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

siswa diberi tugas untuk mengidentifikasi gambar tersebut. Kegiatan

eksplorasi selanjutnya yaitu melakukan tanya jawab tentang gambar

jenis-jenis pesawat sederhana, kemudian guru mentransfer jawaban-

jawaban siswa ke dalam bentuk mind map (peta konsep).

Kedua, pada kegiatan elaborasi guru membagi siswa menjadi 4-5

kelompok untuk membuat mind map (peta konsep) tentang jenis, ciri,

kegunaan, dan contoh dari gambar bidang miring selama ± 15-20 menit.

Setelah selesai wakil-wakil kelompok diberi tugas untuk maju

mempresentasikan hasil diskusinya, sementara kelompok lain

berkesempatan menanggapi dan memberi masukan.

Ketiga, pada kegiatan konfirmasi guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami dari

konsep bidang miring. Pada kegiatan konfirmasi, guru juga memotivasi

anggota kelompok yang belum aktif dalam kegiatan diskusi.

Sebagai penutup untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru

melakukan penarikan simpulan dari mind map pengungkit (tuas) dan

mind map bidang miring secara bersama-sama dengan siswa. Kemudian

guru melakukan kegiatan evaluasi secara tertulis untuk mengukur tingkat

pemahaman siswa terhadapa konsep pengungkit (tuas) dan bidang

miring.

4) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 20 April 2012. Pada

pertemuan kedua ini, peneliti menyampaikan materi tentang konsep

katrol dan roda berporos dalam waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran)

dengan menggunakan metode mind map (peta konsep). Pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua meliputi kegiatan sebagai

berikut:

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa, melakukan

kegiatan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi

dengan tanya jawab tentang alat yang digunakan untuk menempuh

perjalanan jarak jauh guna mengaitkan dengan materi yang akan di

Page 65: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

bahas. Selain dari kegiatan tersebut, guru juga menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Pada saat kegiatan inti pembelajaran, guru melakukan kegiatan

sebagai berikut:

Pertama, Guru melakukan kegiatan eksplorasi atau menggali

pengetahuan awal siswa dengan memberi kesempatan pada siswa untuk

membaca materi katrol selama ± 5 menit. Selanjutnya, guru melakukan

tanya jawab tentang jenis-jenis katrol (katrol tetap, katrol bebas, serta

katrol majemuk) dan membuat gambar katrol pada papan tulis.

Berdasarkan gambar yang dibuat guru pada papan tulis, siswa diberi

tugas mengidentifikasi gambar katrol tersebut baik dari segi fungsi, cara

penggunaan, jenis, dan contohnya. Selanjutnya guru mentransfer

jawaban-jawaban siswa ke dalam bentuk mind map (peta konsep).

Kedua, guru melakukan kegiatan elaborasi dengan memberi tugas

kepada siswa untuk membuat mind map (peta konsep) roda berporos

dalam waktu ± 15-20 menit, kemudian bagi siswa yang sudah selesai

diberi kesempatan untuk mempresentasikan mind map roda berporos di

depan kelas. Siswa yang tidak melakukan kegiatan presentasi bertugas

untuk menanggapi mind map (peta konsep) roda berporos yang ada di

papan tulis.

Ketiga, pada kegiatan konfirmasi guru melakukan kegiatan

pemberian kesempatan bagi siswa yang belum paham tentang roda

berporos. Selain memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang

konsep roda berporos, guru juga memotivasi siswa yang belum

menyelesaikan mind map (peta konsep) roda berporos untuk segera

menyelesaikan mind mapnya.

Kegiatan penutup yang dilakukan guru untuk mengakhiri

pembelajaran antara lain: guru bersama siswa membuat penarikan

simpulan dari mind map katrol dan mind map roda berporos. Setelah

melakukan kegiatan penarikan simpulan, guru melakukan kegiatan

Page 66: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

evaluasi secara tertulis tentang konsep pesawat sederhana jenis katrol dan

roda berporos.

g. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan pada siklus I dilakukan dengan mengamati

aktivitas siswa dan kinerja guru yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Tahap pengamatan ini berguna untuk mengukur besarnya

tingkat ketercapaian tujuan dari sebuah kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dipersiapkan pada tahap perencanaan. Dalam kegiatan pengamatan ini,

peneliti dibantu oleh guru kelas V yang bertindak sebagai pengamat

jalannya proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan

metode mind map (peta konsep) dalam menyampaikan konsep pesawat

sederhana, sedangkan untuk aktivitas belajar siswa secara klasikal dilakukan

oleh peneliti.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada kegiatan

pembelajaran siklus I selama dua kali pertemuan, diperoleh hasil

pengamatan sebagai berikut:

1) Hasil Evaluasi Tes Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V.

Berdasarkan nilai tes pemahaman konsep pesawat sederhana pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus I, didapatkan data

rekapitulasi nilai rata-rata hasil tes pemahaman konsep pesawat

sederhana dalam pembelajaran IPA. Data perolehan nilai rata-rata

rekapitulasi pemahaman konsep pesawat sederhana pada siklus I,

menunjukkan data ketuntasan yang dicapai pada siklus I sebesar 61,29%

atau sekitar 19 siswa tuntas KKM dan yang belum tuntas KKM mencapai

38,71% atau sekitar 12 siswa (lampiran 19: 122-123).

Berdasarkan perolehan hasil evaluasi seperti yang telah dijelaskan

di atas, maka dapat dibuat penjelasan ke dalam bentuk tabel. Selanjutnya

untuk mempermudah pemahaman terhadapa data yang diperoleh pada

siklus I, perhatikan tabel 4.2.

Page 67: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V Siklus I.

Interval Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Persentase

(%)

20-35 1 27,5 27,5 3,23%

36-51 4 43,5 174 12,90%

52-67 10 59,5 595 32,26%

68-83 10 75,5 755 32,26%

84-100 6 91,5 549 19,35%

Nilai Rata-rata 66,45

Ketuntasan Klasikal 61,29%

Data tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata hasil tes pemahaman

konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V pada

kegiatan pembelajaran siklus I. Berdasarkan data tabel 4.2 maka dapat

disajikan gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V Siklus I.

Tabel 4.2 dan gambar 4.2 menunjukkan ketuntasan secara klasikal

tes pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V pada siklus I

mencapai 66,45 dengan persentase 61,29% atau sekitar 19 siswa yang

1

4

10 10

6

0

2

4

6

8

10

12

20-35 36-51 52-67 68-83 84-100

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL NILAI

Page 68: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tuntas KKM. Sedangkan yang belum tuntas KKM mencapai 38,71% atau

sekitar 12 siswa. Selain menunjukkan data ketuntasan secara klasikal,

tabel 4.2 dan gambar 4.2 juga menunjukkan data perolehan nilai tes

pemahaman konsep dengan frekuensi terbanyak dan terendah pada siklus

I. Perolehan nilai tes pemahaman konsep yang mempunyai frekuensi

terbanyak berdasarkan pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 ditunjukkan pada

kelas dengan interval nilai 52-67 yaitu ada 10 siswa dan pada interval

nilai 68-83 sebanyak 10 siswa. Selanjutnya hasil tes pemahaman konsep

pesawat sederhana yang mempunyai frekuensi terendah berada pada

kelas dengan interval nilai 20-35 yaitu hanya 1 siswa.

2) Hasil Pengamatan Kinerja Guru.

Lembar observasi kinerja guru menunjukkan kemampuan guru pada

kegiatan pembelajaran termasuk dalam kategori baik dengan perolehan

total skor pada siklus I mencapai 2,7. Perolehan hasil tersebut

berdasarkan pada pedoman observasi kinerja guru (lampiran 7: 88-90).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus I.

Keterangan Rata-Rata Skor Akhir

Siklus I

Petemuan I 2,6

2,7 Pertemuan II 2,8

Tabel 4.3 di atas menunjukkan kinerja guru dalam kegiatan

pembelajaran pada pertemuan pertama mendapatkan skor 2,6 dan pada

pertemuan kedua mendapat skor 2,8. Berdasarkan pada data hasil

observasi kinerja guru pada pertemuan pertama dan kedua, diperoleh

skor akhir siklus kinerja guru pada siklus I sebanyak 2,7 (lampiran 16:

117). Perolehan skor akhir siklus I dihitung dari rata-rata jumlah

penskoran rata-rata pada pertemuan pertama dan kedua. Meskipun

perolehan skor kinerja guru pada akhir siklus I termasuk dalam kategori

baik, namun kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru belum

Page 69: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

maksimal. Hal ini terbukti dengan adanya kelemahan-kelemahan yang

mengakibatkan belum tercapainya indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Adapun kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

a) Guru kurang memicu dan memelihara keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

b) Guru kurang dalam membimbing siswa untuk membuat simpulan dari

kegiatan pembelajaran.

3) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, aktivitas siswa pada siklus I

termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari data tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I.

Keterangan Rata-Rata Skor Akhir

Siklus I

Pertemuan I 2,27

2,54 Pertemuan II 2,8

Data tabel 4.4 tersebut menunjukkan skor pada akhir siklus I

mencapai 2,54 (lampiran 17-18: 118-121). Hal ini yang mengakibatkan

aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode mind

map (peta konsep) termasuk dalam kategori baik. Pengkategorian ini

berdasarkan pada pedoman observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan metode mind map (peta konsep). Pada

pedoman observasi aktivitas siswa pengkategorian aktivitas siswa dalam

pembelajaran baik, apabila skor akhir siklus I yang diperoleh berkisar

antara 2,01-3,00. Apabila skor pada akhir siklus I menunjukkan rata-rata

antara 0,01-1,00, maka aktivitas siswa dalam kategori menyimpang.

Sedangkan bila nilai rata-rata akhir siklus I menunjukkan rata-rata yang

berkisar antara 1,01-2,00, menunjukkan aktivitas siswa dalam kategori

kurang/rendah dan jika nilai rata-rata mencapai 3,01-4,00, maka aktivitas

Page 70: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

siswa berada pada kategori sangat baik (lampiran 5: 86). Meskipun

demikian, masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan pada aktivitas

siswa sebagai berikut:

a) Masih banyak siswa yang belum berani mengemukakan

pendapat/jawaban dengan bahasa yang tepat.

b) Masih banyak siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru tentang konsep-konsep pesawat

sederhana.

c) Tanggung jawab siswa saat kegiatan diskusi kelompok tergolong

kurang.

d) Keberanian siswa untuk bertanya jika merasa kurang jelas masih

sangat minim.

h. Tahap Refleksi

Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran siklus I menunjukkan masih

banyak kelemahan yang muncul baik dari hasil evaluasi tes pemahaman

konsep maupun dari hasil pengamatan atau observasi. Hasil evaluasi tes

pemahaman konsep pesawat sederhana menunjukkan belum tercapainya

indikator kinerja yang telah ditargetkan. Dari hasil evaluasi tersebut baru 19

siswa atau sekitar 61,29% yang tuntas KKM, sedangkan indikator kinerja

yang telah ditetapkan adalah 22 siswa atau sekitar 70% yang lulus KKM.

Pada hasil observasi juga menunjukkan banyak kelemahan-kelemahan yang

muncul, meskipun skor akhir pada siklus I menunjukkan kinerja guru dalam

kategori baik, dengan perolehan skor pada akhir siklus I sebanyak 2,7 dan

pada hasil observasi aktivitas siswa memperoleh skor akhir siklus I

sebanyak 2,54 yang tergolong aktivitas siswa dalam kategori baik. Untuk

itu, guru harus mampu mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, agar

pembelajaran pada siklus II menghasilkan kegiatan pembelajaran yang

optimal dan indikator kinerja yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Adapun alternatif atau solusi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang

muncul pada kegiatan pembelajaran pada siklus I tersebut, antara lain

dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

Page 71: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

a) Guru berupaya memicu dan memelihara keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran dengan melakukan pemberian tugas untuk

mendemonstrasikan penggunaan jenis-jenis pesawat sederhana dan

memberikan penjelasan tentang fungsi serta contoh dari masing-masing

jenis pesawat sederhana.

b) Guru membimbing siswa dengan melakukan tanya jawab untuk membuat

suatu simpulan dari kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan dorongan lebih pada siswa untuk aktif berpendapat

dengan memberikan sebuah reward atau hadiah bagi siswa yang aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

d) Guru lebih banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

terbuka yang mampu menggali reaksi siswa.

e) Bagi siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan guru tentang konsep pesawat sederhana, guru berupaya untuk

menggunakan kata kunci guna memberikan kesempatan siswa untuk

berpikir.

f) Guru memberikan penjelasan tentang pentingnya kelompok saat kegiatan

diskusi kelompok berlangsung.

2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II

Pelaksanaan kegiatan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2x35 menit) yang

dilaksanakan selama satu minggu yaitu pada hari Jum’at, 27 April 2012 dan

hari Rabu, 2 Mei 2012. Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan pada kegiatan

pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode mind map (peta

konsep) sebagai perbaikan dari kegiatan pembelajaran pada siklus I yaitu

sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada dasarnya, kegiatan perencanaan pada siklus II merupakan

perbaikan perencanaan dari hasil refleksi siklus I. Setelah melakukan

kegiatan refleksi pada siklus I yang menunjukkan masih banyak kelemahan

dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, yang ditunjukkan dengan belum

Page 72: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan dan banyaknya

kelemahan yang muncul berdasarkan hasil observasi baik dari kinerja guru

maupun aktivitas siswa. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti melakukan

perencanaan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II, yaitu dengan

cara:

1) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran akan lebih optimal dan sistematis serta mendapatkan hasil

yang lebih baik dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Sebelum kegiatan penyusunan RPP peneliti terlebih dahulu

mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada kegiatan pembelajaran

pada siklus I dengan menggunakan metode mind map (peta konsep).

Setelah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul pada

siklus I, kegiatan selanjutnya adalah merencanakan solusi yang akan

digunakan pada kegiatan pembelajaran siklus II.

Pada kegiatan perencanaan di siklus II ini, peneliti membuat

perencanaan dengan cara mengubah kegiatan inti pembelajaran bagian

eksplorasi pada siklus I. Kegiatan eksplorasi pembelajaran pada siklus I,

awalnya sebuah mind map dibuat berdasarkan jawaban-jawaban atas

pertanyaan dari hasil identifikasi gambar yang dilakukan siswa,

kemudian pada kegiatan inti yang direncanakan untuk siklus II diubah

menjadi menyajikan sebuah mind map terlebih dahulu, setelah itu siswa

baru mempelajarai konsep-konsep pesawat sederhana dari mind map

tersebut. Selain perubahan pada kegiatan eksplorasi, guru juga membuat

sebuah buku ajar sebagai refensi tambahan untuk pengetahuan siswa

terhadap konsep pesawat sederhana dan menggunakan media tambahan

berupa model dari benda yang termasuk jenis-jenis pesawat sederhana

(lampiran 20: 124-133).

2) Menyiapkan Media Pembelajaran.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. Hal ini

dikarenakan sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu dalam

berimajinasi. Selain menggunakan gambar, peneliti juga menggunakan

Page 73: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

model benda yang termasuk jenis-jenis pesawat sederhana sebagai

pendukung metode mind map (peta konsep) untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa terhadap pesawat sederhana.

3) Menyiapkan Materi Pembelajaran.

Penggunaan materi pembelajaran pada siklus II tidak hanya terbatas pada

buku paket dan LKS yang dimiliki siswa, tetapi juga bersumber dari

buku ajar yang dibuat oleh peneliti. Tujuan dari pembuatan buku ajar ini,

adalah agar siswa mempunyai tambahan wawasan untuk memahami

konsep pesawat sederhana. Buku ajar yang dibuat oleh peneliti tidak

hanya bersumber pada buku paket yang tersedia di sekolah, tetapi juga

bersumber dari referensi yang berkaitan dengan pemahaman konsep

pesawat sederhana untuk kelas V Sekolah Dasar seperti memanfaatkan

website dan buku sekolah elektronik (lampiran 3: 77-83).

4) Menyusun Instrumen Evaluasi

Evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tingkat penguasaan

siswa terhadap pemahaman konsep pesawat sederhana. Instrumen

evaluasi pada penelitian ini menggunakan instrumen evaluasi jenis tes

berupa tes pemahaman konsep yang berbentuk soal isian (lampiran 24:

139-140).

5) Menyiapkan Lembar Observasi

Ada dua jenis lembar observasi pada penelitian ini, yaitu: lembar

observasi untuk mengamati kinerja guru dan lembar observasi untuk

mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi

kinerja guru diisi oleh guru kelas V untuk menilai perkembangan

kemampuan peneliti pada saat melakukan kegiatan pembelajaran,

sedangkan lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat perkembangan aktivitas siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung (lampiran 4-7: 84-90). Untuk itu, peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas V SDN Soropadan dalam kegiatan

observasi pembelajaran menggunakan metode mind map (peta konsep).

Page 74: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus II peneliti melaksanakan kegiatan

perencanaan perbaikan hasil refleksi siklus I. Adapun rincian pelaksanaan

kegiatan pada siklus II, antara lain sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 27

April 2012. Pada kegiatan pertemuan pertama ini membahas tentang

konsep pengungkit (tuas) dan bidang miring dengan menggunakan

metode mind map (peta konsep). Pelaksanaan pada pertemuan pertama

ini dialokasikan dengan waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran). Jumlah

siswa yang mengikuti kegiatan pertemuan pertama pada siklus II

berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan. Rincian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama pada

siklus II adalah sebagai beriku:

Guru mengawali kegiatan pembelajaran pertemuan pertama pada

siklus II dengan berdo’a, presensi untuk mengetahui jumlah kehadiran

siswa, apersepsi dengan bertanya jawab tentang contoh alat yang

digunakan untuk memudahkan mencabut paku guna mengaitkan dengan

materi pengungkit dan bidang miring. Setelah itu, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini.

Pada inti pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II, guru

melakukan eksplorasi dengan melakukan tanya jawab tentang sebuah

peta pengetahuan, menempelkan contoh mind map (peta konsep) dan

memberi tugas siswa untuk mengamati mind map pengungkit. Pada

kegiatan elaborasi guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat

mind map bidang miring selama ± 15-20 menit dan mempresentasikan

hasil pekerjaannya di depan kelas. Selain itu, pada kegiatan konfirmasi,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

konsep bidang miring yang kurang dipahami. Selanjutnya, guru

memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 75: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Kegiatan akhir pembelajaran merupakan kegiatan penutupan dari

sebuah pembelajaran. Pada kegiatan akhir ini, guru bersama-sama siswa

membuat simpulan dari konsep pengungkit (tuas) dan bidang miring.

Kemudian, guru juga melakukan kegiatan evaluasi secara tertulis dengan

menggunakan tes berupa soal isian pemahaman konsep pesawat

sederhana.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Mei 2012

dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran). Materi yang

diajarkan pada pertemuan kedua ini adalah konsep katrol dan roda

berporos. Rincian kegiatan pembelajaran pertemuan kedua pada siklus II,

antara lain sebagai berikut:

Kegiatan awal pembelajaran pertemuan kedua pada siklus II

diawali dengan berdoa, melakukan presensi untuk mengecek kehadiran

siswa, melakukan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab tentang contoh

alat berat yang digunakan untuk mengangkat dalam kehidupan sehari-

hari. Setelah selesai melakukan tanya jawab, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kedua siklus II.

Pada inti pembelajaran guru melakukan kegiatan eksplorasi dengan

menempelkan contoh mind map katrol, kemudian siswa diberi tugas

untuk mengidentifikasi mind map tersebut. Selain itu, untuk menujang

pemahaman siswa, guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa

untuk mempraktekkan penggunaan katrol. Kegiatan elaborasi diisi

dengan pemberian tugas siswa untuk membuat mind map roda berporos

dengan mengamati roda sepeda dengan waktu ± 15-20 menit. Setelah

selesai membuat mind map, beberapa siswa diberi tugas untuk

mempresentasikan mind map (peta konsep) yang dimilikinya di depan

kelas. Pada kegiatan konfirmasi guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya bagi yang kurang paham mengenai konsep roda berporos

maupun katrol dan guru juga memberi motivasi kepada siswa yang masih

belum aktif pada kegiatan pembelajaran.

Page 76: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pada akhir pembelajaran, guru mengakiri kegiatan pembelajaran

dengan membuat simpulan bersama-sama dengan siswa tentang konsep

katrol dan roda berporos, melakukan kegiatan evaluasi tertulis berupa

soal tes pemahaman konsep katrol dan roda berporos untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa.

c. Tahap Pengamatan

Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Hasil Evaluasi Tes Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V.

Data hasil kegiatan evaluasi pemahaman konsep pesawat sederhana

pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus II, menunjukkan

nilai rata-rata tes pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA mencapai 72,66 dengan persentase ketuntasan klasikal

sebesar 70,96% atau sekitar 22 siswa yang tuntas KKM. Kemudian,

yang belum tuntas KKM mencapai sekitar 29,04% atau sekitar 9 siswa

belum tuntas KKM (lampiran 28: 146-147). Penjelasan lebih lanjut

mengenai data perolehan hasil kegiatan evaluasi pemahaman konsep

pesawat sederhana pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5, yaitu

tentang hasil perolehan rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana

siswa kelas V SDN Soropadan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Kelas V Siklus II.

Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) fi.xi

Persentase

(%)

40-51 3 45,5 136,5 9,68%

52-63 6 57,5 345 19,35%

64-75 7 69,5 486,5 22,58%

76-87 7 81,5 570,5 22,58%

88-99 8 93,5 748 25,81%

Nilai Rata-rata 72,66

Ketuntasan Klasikal 70,96%

Page 77: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan data-data dari tabel 4.5 tersebut, dapat dibuat ke dalam

bentuk grafik untuk memperjelas perolehan data hasil evaluasi pada

siklus II. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 4.3 tentang

grafik pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V sebagai

berikut:

Gambar 4.3 Grafik Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas

V Siklus II.

Berdasarkan data tabel 4.5 dan grafik 4.3 di atas, frekuensi

perolehan nilai terbanyak terletak pada interval nilai 88-99 yaitu

sebanyak 8 siswa. Selain itu, perolehan nilai dengan frekuensi terendah

terletak pada interval nilai 40-51 yang hanya ada 3 siswa yang

mendapatkan nilai pada interval nilai tersebut.

2) Hasi Pengamatan Kinerja Guru

Lembar observasi kinerja guru pertemuan pertama dan kedua pada siklus

II menunjukkan kemampuan kinerja guru pada kegiatan pembelajaran

memperoleh skor akhir siklus II mencapai 2,95. Hal tersebut diperoleh

dari data hasil pengamatan guru kelas V SDN Soropadan dengan

menggunakan lembar observasi kinerja guru dan pedoman observasi

3

6

7 7

8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

40-51 52-63 64-75 76-87 88-99

FR

EK

UE

NS

I

INTERVAL NILAI

Page 78: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kinerja guru. Penjelasan lebih lanjut tentang data hasil pengamatan

kinerja guru pada siklus IIdapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II.

Keterangan Rata-rata Skor Akhir

Siklus II

Petemuan I 2,9

2,95 Pertemuan II 3

Berdasarkan data perolehan penilaian kinerja guru siklus II pada

tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa kinerja guru sudah maksimal. Hal

ini ditandai dengan perolehan skor pada akhir siklus II yang mencapai

2,95 (lampiran 25: 141). Berdasarkan data perolehan kinerja guru pada

akhir siklus II tersebut, kinerja guru pada siklus II tergolong dalam

kategori baik. Pengkategorian ini berdasarkan pada pedoman observasi

kinerja guru. Pada pedoman observasi kinerja guru, kategori baik berada

pada rentang nilai 2,01-3,00. Sedangkan kategori perlu diperbaiki berada

pada rentang nilai 0,01-1,00 dan kategori cukup baik berada pada rentang

nilai 1,01-2,00 (lampiran 7: 88-90).

3) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran siklus II memperoleh skor

akhir sebesar 3,5 (lampiran 26-27: 142-145). Perolehan skor akhir pada

siklus II tersebut berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada siswa kelas

V SDN Soropadan dalam kegiatan pembelajaran konsep pesawat

sederhana dengan menggunakan metode mind map (peta konsep). Pada

kegiatan pengamatan aktivitas siswa tersebut, peneliti menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa dan pedoman observasi aktivitas siswa

(lampiran 4-5: 84-86). Untuk perolehan data hasil pengamatan aktivitas

siswa pada akhir siklus II secara rinci dapat dilihat pada penjelasan tabel

4.7 tentang hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II sebagai

berikut:

Page 79: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II.

Keterangan Rata-rata Skor Akhir

Siklus II

Petemuan I 3,26

3,5 Pertemuan II 3,73

Perolehan skor aktivitas siswa pada tabel 4.7 di atas menunjukkan

bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II termasuk dalam

kategori sangat baik. Pada pedoman observasi aktivitas siswa

pengkategorian aktivitas siswa dalam pembelajaran baik, apabila skor

akhir siklus II yang diperoleh berkisar antara 2,01-3,00. Apabila skor

pada akhir siklus II menunjukkan rata-rata antara 0,01-1,00, maka

aktivitas siswa dalam kategori menyimpang. Sedangkan apabila nilai

rata-rata akhir siklus II menunjukkan rata-rata yang berkisar antara 1,01-

2,00, menunjukkan aktivitas siswa dalam kategori kurang/rendah dan jika

nilai rata-rata mencapai 3,01-4,00, maka aktivitas siswa berada pada

kategori sangat baik (lampiran 5: 86).

d. Tahap Refleksi.

Data-data yang diperoleh pada siklus II, dari hasil kegiatan evaluasi

dan observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Hasil refleksi siklus II

menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran, baik terlihat pada

hasil evaluasi tes pemahaman konsep pesawat sederhana, lembar observasi

kinerja guru maupun lembar observasi aktivitas siswa.

Hasil kegiatan evaluasi tes pemahaman konsep pada siklus II

menunjukkan adanya peningkatan terhadap nilai rata-rata tes pemahaman

konsep pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan. Hasil tes

pemahaman konsep pesawat sederhana tersebut menunjukkan dari 31

siswa, 22 siswa atau sekitar 70,97% tuntas KKM. Hasil ini sesuai indikator

kinerja yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70% atau sekitar 22 siswa.

Selain dari data tersebut, data hasil observasi juga menunjukkan adanya

peningkatan terhadap skor kinerja guru dan aktivitas siswa. Lembar

Page 80: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

observasi kinerja guru menunjukkan skor pada siklus I baru mencapai 2,7

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 2,95. Pada lembar observasi

aktivitas siswa juga mengalami peningkatan yang cukup baik, yaitu pada

siklus I memperoleh skor sebesar 2,54 dan pada siklus II, skor aktivitas

siswa berubah menjadi skor 3,5.

Berdasarkan penjabaran data hasil refleksi pada siklus II di atas,

maka peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode mind map (peta

konsep) dapat meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan

tahun pelajaran 2011/2012. Dengan demikian, maka penelitian tindakan

kelas ini diakhiri pada siklus II.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya peningkatan

pemahaman siswa terhadap konsep pesawat sederhana dengan menggunakan

metode mind map (peta konsep) yang dapat dilihat dari lembar observasi aktivitas

siswa dan kinerja guru maupun hasil tes pemahaman konsep pesawat sederhana.

Lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan

aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan pada

aktivitas siswa yang pada prasiklus dalam kategori kurang/rendah, dengan

ditandai 60% waktu siswa cenderung lebih banyak digunakan untuk

mendengarkan ceramah guru, mengerjakan soal-soal, dan jarang ada kegiatan

yang melibatkan siswa supaya aktif pada proses pembelajaran, seperti: kegiatan

membuat rangkuman, memecahan persoalan yang dilontarkan guru, dan lain-lain

yang berakibat siswa menjadi lebih cepat merasa bosan dan banyak diam ketika

diberi pertanyaan. Setelah diadakannya tindakan siklus I aktivitas siswa tergolong

dalam kategori baik dengan memperoleh skor sebanyak 2,54 dan pada siklus II

meningkat kembali menjadi sangat baik, dengan memperoleh skor sebanyak 3,5.

Pengkategorian aktivitas siswa tersebut berdasarkan pedoman aktivitas siswa

(lampiran 5: 86).

Page 81: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lembar observasi kinerja guru pada siklus I menunjukkan kemampuan guru

pada kegiatan pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Pengkategorian ini

diperolehan dari total skor pada siklus I yang mencapai 2,7 (lampiran 16: 117).

Kemudian, pada siklus II kemampuan kinerja guru pada kegiatan pembelajaran

memperoleh skor akhir siklus II mencapai 2,95 (lampiran 25: 141).

Pengkategorian dan perhitungan skor pada kinerja guru berdasarkan pada

pedoman observasi kinerja guru (Lampiran 7: 88-90).

Selain dari data hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, peningkatan

pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan juga

ditunjukkan dengan peningkatan pada hasil evaluasi pemahaman konsep pesawat

sederhana siswa kelas V SDN Soropadan. Mengenai penjelasan lebih lanjut

tentang peningkatan pemahaman konsep pesawat sederhana tersebut, dari

prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada penjelasan

tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa Kelas V

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.

Nilai Prasiklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II

Jumlah

siswa yang

tuntas

Persentase

(%)

Jumlah

siswa yang

tuntas

Persentase

(%)

Jumlah

siswa yang

tuntas

Persentase

(%)

15 48,39% 19 61,29% 22 70,97%

Berdasarkan perolehan data peningkatan pemahaman konsep pesawat

sederhana siswa kelas V SDN Soropadan pada tabel 4.8 di atas, dapat dibuat

sajian dalam bentuk grafik peningkatan pemahaman konsep pesawat sederhana

siswa kelas V SDN Soropadan pada prasiklus, siklus I dan siklus II. Grafik

peningkatan pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V SDN

Soropadan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut ini:

Page 82: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana Siswa

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar grafik 4.4, pemahaman siswa terhadap

konsep pesawat sederhana mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat pada persentase ketuntasan yang diperoleh dari prasiklus ke siklus I dan

siklus II. Pada pra siklus siswa yang tuntas hanya 15 siswa atau sekitar 48,39%

dari KKM (lampiran 9: 93-94), siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau sekitar

61,29% (lampiran 19) dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 22 siswa

atau sekitar 70,97% (lampiran 28: 146-147). Dengan melihat persentase

ketuntasan pemahaman konsep pesawat sederhan siswa kelas V tersebut,

penelitian ini bisa dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator kinerja yang

telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 70% atau sekitar 22 siswa tuntas KKM.

Berdasarkan ketercapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode mind map (peta konsep) dapat

meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V SDN

Soropadan Kecamatan Laweyan.

D. Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I belum mengalami keberhasilan.

Hal ini dikarenakan pada siklus I indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu

70% atau sekitar 22 siswa belum tuntas KKM. Pada siklus I persentase ketuntasan

0

5

10

15

20

25

Prasiklus Siklus I Siklus II

Page 83: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

KKM baru mencapai 61,29% atau sekitar 19 siswa yang tuntas KKM (lampiran

19: 122-123). Penyebab belum tercapainya indikator kinerja pada siklus I antara

lain adanya kelemahan-kelemahan sebagai berikut: masih banyak siswa yang

belum mau mengemukakan pendapat/jawaban dengan bahasa yang tepat, masih

banyak siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan guru tentang konsep-konsep pesawat sederhana, tanggug jawab siswa

saat kegiatan diskusi kelompok tergolong kurang, keberanian siswa untuk

bertanya jika merasa kurang jelas masih sangat minim. Setelah melakukan

tindakan siklus I yang ternyata belum mencapai indikator kinerja yang telah

ditetapkan, maka peneliti mengadakan tindakan selanjutnya yaitu dengan

melanjutkan kegiatan siklus II sebagai upaya untuk memperbaiki pembelajaran

pada siklus I.

Kegiatan pada siklus II peneliti berupaya melakukan perbaikan pada

kegiatan pembelajaran dengan melakukan hal-hal berikut: memberikan dorongan

lebih pada siswa untuk aktif berpendapat dengan memberikan sebuah reward atau

hadiah bagi siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan bahasa

yang mudah dipahami oleh siswa SD dalam memberikan petunjuk dan penjelasan,

lebih banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka yang

mampu menggali reaksi siswa, memberikan kesempatan lebih banyak kepada

siswa untuk mengungkapkan simpulan dalam pembelajaran yang dilakukan, bagi

siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru

tentang konsep-konsep pesawat sederhana guru menggunakan kata kunci guna

memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, dan memberikan penjelasan

tentang pentingnya kelompok saat kegiatan diskusi kelompok berlangsung.

Berdasarkan upaya tindak lanjut peneliti pada siklus II, indikator kinerja

yang telah ditetapkan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan baik. Hal ini

ditandai dengan persentase ketuntasan pada siklus II yang mencapai indikator

kinerja yang telah ditetapkan. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II

sebesar 70,97% atau sekitar 22 siswa tuntas KKM (lampiran 28: 146-147).

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa metode mind map

(peta konsep) bisa dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan

Page 84: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V

SDN Soropadan Kecamatan Laweyan tahun pelajaran 2011/2012. Dengan metode

mind map (peta konsep), siswa dapat memahami konsep-konsep dari pesawat

sederhana dengan baik. Hal ini dikarenakan metode mind map (peta konsep)

berupaya untuk mengaitkan konsep yang sudah dimiliki dengan konsep-konsep

yang baru. Selain itu, cara kerja metode mind map (peta konsep) sesuai dengan

cara kerja otak yang memulai menggambarkan suatu konsep ide dari tengah atau

pusat. Kemudian, dari pusat ide muncul ide-ide yang lain memancar dari pusat ke

segala arah. Keuntungan lain dari menggunakan metode mind map (peta konsep),

siswa dilatih untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan menambahkan

simbol-simbol pada setiap cabang mind map (peta konsep) yang mereka buat.

Page 85: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menggunakan metode mind map (peta konsep) pesawat

sederhana dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan

Laweyan tahun pelajaran 2011/2012, dapat diketahui bahwa pemahaman konsep

pesawat sederhana siswa kelas V meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat

dari lembar observasi aktivitas siswa yang menunjukkan adanya peningkatan

kegiatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan nilai rata-rata hasil tes

pemahaman konsep pesawat sederhana. Pada nilai rata-rata hasil tes pemahaman

konsep pesawat sederhana sebelum tindakan tercatat baru 15 siswa atau sekitar

48,39% yang tuntas KKM, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa

atau sekitar 61,29% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 22 siswa atau

sekitar 70,97% yang tuntas KKM. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode mind map (peta konsep) dapat meningkatkan pemahaman

konsep pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan

tahun pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode mind map

(peta konsep) dapat meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana siswa

kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian tindakan kelas sebagai

berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep

pesawat sederhana siswa kelas V SDN Soropadan Kecamatan Laweyan. Untuk

itu, guru harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

agar siswa tidak cepat merasa bosan dan siswa mampu memahami serta

Page 86: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

menguasai konsep-konsep dari materi pembelajaran dengan baik. Pada

penggunaan metode mind map (peta konsep), siswa dilatih untuk mengaitkan

konsep yang sudah dimiliki dengan konsep-konsep yang baru. Selain itu siswa

juga dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam

membuat sebuah catatan yang menarik agar mudah diingat dan dipahami.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan pada temuan dan hasil pembahasan penelitian yang telah

diuraikan pada bab IV, penelitian ini dapat digunakan guru sebagai masukan

untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat

meningkatkan kualitas dari kegiatan pembelajaran.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa

saran yang dapat dipergunakan sebagai suatu bahan masukan yang dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mengupayakan penggunaan metode pembelajaran

yang inovatif dan bervariasi seperti pada penggunaan metode mind map (peta

konsep), agar kualitas pembelajaran dapat meningkat dengan baik.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya senantiasa berupaya untuk mengikuti perkembangan

penggunaan metode pembelajaran agar dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran tidak hanya menggunakan metode yang bersifat konvensional

seperti ceramah, yang mengakibatkan siswa lebih cepat merasa bosan dan

cenderung pasif. Dalam hal ini, guru bisa mencoba dengan mulai menggunakan

metode mind map (peta konsep) seperti pada penelitian ini.

3. Bagi Siswa

Siswa harus mampu mengembangkan kreativitas dan meningkatkan

keberanian dalam menyampaikan pendapat maupun bertanya agar hasil

belajaranya meningkat. Selain itu, siswa juga harus aktif untuk ikut

berpartisipasi dalam penggunaan media pembelajaran dan aktif dalam

Page 87: PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA KONSEP) UNTUK …... · (peta konsep) dapat meningkatakan pemahaman konsep pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA dari pra siklus ke siklus I dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mengerjakan tugas individu dan kelompok yang diberikan oleh guru guna

menambah wawasan yang sudah dimiliki.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang akan mengadakan kegiatan penelitian dengan

menggunakan metode dan permasalahan yang sama, hendaknya lebih

mengupayakan pengkajian yang lebih mendalam terhadapa teori-teori yang

berkaitan guna melengkapi hal-hal yang menjadi kekurangan pada penelitian

ini agar diperolah hasil penelitian yang lebih baik lagi.