penerapan 9 bisnis canvas dalam perusahaan coca-cola

21
Makalah Filsafat Bisnis Penerapan 9 Bisnis Model Kanvas dalam Sebuah PerusahaanOleh: Kelompok 3 Devi Frida Syafriyani (113100190) Dita Aditya Rahmawati (113100192) Farasia Bella Chairun Nisa (113100196) Dhani Kurnia M (113100191) Reky Wiryanto Bongso (113100207) Administrasi Bisnis Kelas F Sekolah Ekonomi dan Bisnis Telkom 1

Upload: rekybongso

Post on 02-Oct-2015

715 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

Administrasi Bisnis

TRANSCRIPT

Makalah Filsafat BisnisPenerapan 9 Bisnis Model Kanvas dalam Sebuah Perusahaan

Oleh:Kelompok 3Devi Frida Syafriyani (113100190)Dita Aditya Rahmawati (113100192)Farasia Bella Chairun Nisa (113100196)Dhani Kurnia M (113100191)Reky Wiryanto Bongso (113100207)

Administrasi Bisnis Kelas FSekolah Ekonomi dan Bisnis TelkomUniversitas Telkom2013Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Filsafat Bisnis: Penerapan 9 Bisnis Model Kanvas dalam Sebuah Perusahaan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Tidak lupa kami berterima kasih pada Ibu Ratna Dewi Farida, SE.Ak., M.Si. selaku Dosen mata kuliah Filsafat Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Sekilas, makalah ini disusun dengan metode observasi langsung yang kami lakukan ke perusahaan terkait sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang dapat dipercaya isi dan sumbernya. Selain itu data yang diperoleh, diolah kembali dan dipadukan dengan berbagi referensi mengenai materi agar memperkaya informasi yang ingin disampaikan dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Masih banyak kesalahan mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kritikan dan masukan anda dapat memabantu kami dalam pengembangan makalah ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Bandung, 15 Oktober 2013

Tim Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar2Bab 14A.Latar Bekalang4B.Rumusan Masalah5C.Tujuan Penulisan5Bab 26A.Konsep Bisnis Model Kanvas6B.Konsep Model Inovasi Bisnis7C.Penerapan Bisnis Model Kanvas8Bab 315Daftar Pustaka16

Bab 1Pendahuluan

A. Latar Bekalang

Bisnis meruapakan suatu proses mengola ide kedalam sebuah konsep usaha yang berorientasikan kebutuhan manusia dan dapat menghasilkan profit untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Mengelola bisnis sebenarnya bukanlah pekerjaan yang bisa dibilang mudah, karena perlu suatu perencanaan yang matang dan sistematis agar bisnis mampu berjalan sesuai koridornya. Untuk memudahkan pemetaan suatu konsep bisnis, disusunlah sebuah template bisnis atau yang lebih dikenal dengan Bisnis Model Kanvas. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, bisnis model kanvas adalah Template manajemen strategis untuk mengembangkan atau mendokumentasikan model bisnis yang ada. Dalam makalah ini, kami mengambil narasumber dari salah satu perusahaan minuman terkenal di dunia. Perusahaan ini juga menerapkan bisnis model kanvas dalam operasionalnya. Perusahaan yang dimaksud adalah, Coca-cola Company Perusahaan yang bergerak disegmen minuman ringan ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Coca-cola mulai beredar pada tahun 1886. Minuman berkarbonasi ini memiliki banyak penggemar di hati masyarakat dan merknya menjadi sponsorship di beberapa liga sepak bola. Sehingga sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mereka menjalankan bisnisnya hingga sekarang dan memiliki market share yang sangat luas. Maka titik fokus pembahasan kami nantinya lebih ke bisnis model kanvas yang diterapkan dalam perusahaan Cocacola Company.

B. Rumusan MasalahBerlandaskan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka diambil sebuah permasalahan yaitu: Apa itu bisnis model kanvas? Apa dan bagaiamana model inovasi bisnis Coca-cola Company? Bagaimana penerepan bisnis model kanvas dalam Coca-cola Company?

C. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan sebagai berikut:1. Mengetahui dan memahami konsepsi dari bisnis model kanvas dan model inovasi bisnis2. Mengetahui penerapan bisnis model kanvas kedalam suatu perusahaan

Bab 2Pembahasan

A. Konsep Bisnis Model Kanvas

Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang penulisan, bahwa bisnis model kanvas adalah template manajemen strategis untuk mengembangkan atau mendokumentasikan model bisnis yang ada. Menurut pendapat Alex Osterwalder dan Yves Pigneur dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation mendeskripsikan bisnis model sebagai suatu bentuk dasar pemikiran bagaiamana organisasi dicipatakan, disampaikan, dan ditangkap nilainya. Lalu Osterwalder & Pigneur mengajukan sebuah kanvas yang memudakan pebisnis untuk mengkaji ulang keseluruan proses bisnisnya agar lebih kompetitif maupun dalam pengembangan bisnis baru. Maka, konsepsi mengenai bisnis model kanvas itu sendiri adalah suatu dasar pemikirian mengenai bagiamana proses pengkajian dan perencanaan suatu usaha agar sistematis dan lebih kompetitif serta memudahkan pebisnis dalam mengambil keputusan dalam menjalankan usahanya. Dalam penerapan bisnis model kanvas terdiri dari 9 building blocks yaitu, customer segments, value proposition, channel, customer relationship, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost structure.

B. Konsep Model Inovasi Bisnis

Pada dasarnya suatu bisnis dimulai dengan sebuah inovasi. Inovasi bisnis tersebut tidak mutlak hanya dari satu sumber tetapi bisa dari berbagai hal. Menurut Osterwalder dan Pigneur ada 5 model inovasi bisnis, yaitu: Resources-Driven, yaitu inovasi yang berasal dari infrasturktur yang ada atau pengembangan kerjasama Offer-Driven, yaitu inovasi dengan nilai proposisi yang dan mempengaruhi building blocks bisnis model yang lain Customer-Driven, yaitu inovasi berdasarkan kebutuhkan konsumen Finance-Driven, yaitu inovasi yang memberikan revenue stream yang, mekanisme harga, atau dengan mengurai biaya yang mempengaruhi pada building blocks lainnya. Multiple-Epicenter Driven, yaitu inovasi yang didorong banyak faktor yang memberikan efek yang signifikan dan mempengaruhi building block yang lainnnya.

Jika dikolerasikan dengan konsep bisnis Coca-cola Company, maka dasar model inovasi bisninya adalah Offer-Driven. Karena Coca-cola lebih menawarkan dan menonjolkan nilai dan proposisi dari produknya. Sehingga inovasi-inovasi produk yang mereka ciptakan akan mempengaruhi element-element dari bisnis model kanvas yang mereka terapkan.

C. Penerapan Bisnis Model Kanvas

Berikut ini adalah penerapan bisnis model kanvas dalam kegiatan operasional Coca-cola Company.

Dalam menjalankan sebuah roda bisnis, pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menentukan costumer atau pelanggan, karena pelanggan adalah inti dari sebuah perusahaan yang memberikan banyak keuntungan. Keterbatasan-keterbatasan yang dilalui oleh perusahaan mengharuskan perusahaan tersebut memilih jenis pelanggan yang harus dilayani. Perusahaan dapat memilih satu pelanggann atau lebih, karena pemilihan pelanggan itu sangat berpengaruh dalam menentukan komponen-komponen bisnis lain dalam usaha bisnis tersebut.Coca-cola memfokuskan segementasi penjualanya kesemua lapisan konsumen tanpa terkecuali. Dimana Coca-cola menerapkan konsep bahwa minuman bersoda dapat dinikmati oleh siapa saja sama halnya dengan membeli minuman ringan lainnya. Lalu, untuk mengembankan segmentasi pasarnya dan memperluas jangkauan penjualnnya, Coca-cola menyebarkan produknya keberbagai tempat seperti: restoran, toko, apotek, bioskop, mesin minuman, taman, dan kantin sekolah atau kampus.

Setelah menentukan costumer segments perusahaan juga menentukan nilai yang diberikan untuk pelanggan, karena dengan adanya nilai yang diberikan perusahaan untuk pelanggan akan berpengaruh terhadp minat atau keinginan pelanggan untuk menggunakannya. Manfaat lain yang diberikan oleh perusahaan untuk pelanggan juga berpengaruh terhadap channel dan constumer relationship atau saluran untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan pelanggan.Menciptakan nilai dengan desain produk merupakan nilai pertama yang digunakan oleh perusahaan Coca-cola, warna merah merupakan warna khas yang digunakan oleh perusahaan Coca-cola dan desain-desain lain yang berasosiasi dengan perusahaan Coke atau Coca-cola. Tidak hanya nilai desain produk yang diciptakan tetapi perusahaan cocacola memungkinkan pelanggan untuk menikmati World Of Coca-cola yang berada di Atlanta, Georgia Amerika Serikat. Pengunjung World Of Coca-cola dapat melihat bagaimana Coca-cola dibuat, dimana letak formula yang disimpan dan macam-macam jenis Coca-cola yang ada di belahan Negara lain. Nilai terakhir bagi segmen pelanggan kedua yaitu Coca-cola mewajibkan semua pemasok untuk memenuhi standar minimum sebelum diperbolehkan untuk menjual produk Coke atau Coca-cola tersebut .

Channels atau saluran merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan value propositions atau nilai dan manfaat kepada pelanggan. Channel berfungsi untuk memberi kesadaran pelanggan untuk mengonsumsi produk yang diproduksi. Karena tanpa ada channel produk suatu perusahaan tidak akan dikenal oleh pelanggan. Dalam channel, value propositions dan costumer segments merupakan dua elemen yang harus diperhitungkan secara cermat.Coca cola atau coke menggunakan channel atau saluran yang berbeda untuk setiap pelanggan. Salah satu channel pertama yang digunakan coca cola adalah dengan menggunakan pelanggan pertama yaitu, contoh: restaurant, toko obat, toko, supermarket, mesin minuman,bioskop, kantin sekolah atau kampus dan taman hiburan menjual produk coca cola kepada pelanggan terakhir yaitu konsumen coca cola itu sendiri. Channel coca cola yang kedua adalah melalui mitra pembotolan Coca - Cola . Saluran ini terdiri dari 300 mitra yang beroperasi di lebih dari 200 negara di seluruh dunia . Mereka adalah produsen dan distributor nealy 500 merek minuman dan channel atau saluran yang terakhir adalah menggunakan strategi pemasaran dengan membuat suatu iklan agar produk tersebut sampai kepada pelanggan.

Setelah memiliki value, customer, dan channels, sebuah perusahaan harus memiliki suatu relasi dengan pelanggannya. Tujuannya sederhana, mengetahui selera konsumen yang sekarang seperti apa, keluhan dari produk yang disajikan, serta hal lainnya untuk menjaga agar konsumen tidak kecewa dengan produk yang dipasarkan.Salah satu cara yang Coca-Cola mempertahankan pelanggan dengan membuat apa yang penting bagi pelanggan dan perusahaan. Seperti melakukan promosi terhadap barunya dengan memberikan suatu event berhadiah, menjadi sponsor diacara olahraga, membuat website untuk mempromosikan produk-produk baru yang mereka ciptakana, membuka toll free untuk pengaduan dan keluhan dari produk yang mereka jual, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan relasi antara produsen dengan konsumen.

Revenue streams merupakan building blocks yang paling vital. Pada umumnya organisasi yang bergerak dibidang bisnis mendapatkan keuntungannya dari pelanggan. Meskipan banyak cara lain yang dapat digunakan selain mengambil keuntungan dari penjualan produk ke pelanggan.Coca-cola mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari penjualan produknya. Untuk melakukannya Coca-cola menggunakan berbagai macam strategi bisnis, seperti memasukkan produknya kedalam film untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produknya.

Key Resources atau dalam bahasa kami adalah faktor produksi merupakan sumber daya utama yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan. Faktor produksi pada dasarnya tersegmentasi menjadi 4, yaitu kemampuan finansial, pendukung kegiatan produksi, kekayaan intelektual, dan sumber daya manusia.

Figure 1: Kemampuan Sumber Daya Coca-colaCoca-cola memiliki total aset sebesar $ 73 Miliar, $ 35 miliar pendapatan bersih, $ 85 miliar dalam bentuk tunia, dan $ 2,6 miliar pada investasi jangka pendek. Lalu didukung dengan 22 pabrik pengemasan yang tersebar diseluruh dunia. Bentuk kekayaan intlektual Coca-cola adalah resep rahasianya yang sampai sekarang tidak diketahui bahan-bahan pembuatannya. Terakhir, Coca-cola memiliki 139.600 tenaga kerja untuk mendukung kegiatan operasionalnya.

Key activities merupakan proses inti dari kegiatan produksi suatu perusahaan untuk menciptakan merek dan proposi nilai yang mereka inginkan. Pada dasarnya ada 2 key activities yang paling umum adalah branding dan producting. Coca-cola membangun dan menjega brand meraka dengan membuat iklan dan melakukan promosi. Selanjutnya melakukan kegiatan produksi setiap hari untuk memenuhi permintaan 1.7 Miliar botol perharinya.

Ketika berbicara mengenai bisnis pasti akan berhubungan dengan supplier, distributor, atau partner dalam hal lain. Dalam business model ini juga turut digambarkan agar nantinya dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko bisnis yang terkait dengan partner.Pabrik pembotolan adalah key partenship utama bagi coca-cola. Karena merekalah yang mengemas dan mendistribusikan produk coca-cola kesuluruh dunia. Selain itu, coca-cola juga sering menjadi sponsor utama dalam berbagai kegiatan atau event dari berbagai bidang. Salah satu bentuk key partneship dari Coca-cola company adalah bergabung dengan World Wildlife Federation untuk melesetarikan beruang kutub yang mulai punah.

Cost Structure yaitu penjelasan mengenai struktur-struktur biaya yang terlibat dan dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed and variable cost, maintenance cost, operational cost, dan lain sebagainya. Biaya terbesar yang dialokasikan Coca-cola adalah untuk melindungi 5000 hak cipta dan merek dagang sebesar $ 6501 juta per September 2011. Harga Pokok Penjualan sebesar $ 13,813 juta , Penjualan, Umum, dan Biaya Administrasi sebesar $ 13,029 juta, dan Biaya Operasional Lainnya sebesar $ 457 juta.

Untuk menyempurnakan pembahasan diatas, maka kami menyatukan semua element menjadi satu bisnis model kanvas yang utuh.

15

3

Bab 3Penutup

Sebagai penutup dari makalah ini, kami dari kelompok 3 akan merumuskan sebuah kesimpulang. Bisnis model kanvas merupakan sarana yang efektif untuk menyusun strategi bisnis. Karena dengan menggunakan kanvas ini, kita bisa setidaknya mengurangi resiko kegagalan dalam menjalankan usaha. Selain itu, dengan bisnis model kanvas, proses pengkajian kembali langkah bisnis yang sudah ditempuh.

Daftar Pustaka

Arry Rahman. 2012. Memetakan Bisnis dengan Business Model Canvas (online), http://arryrahmawan.net/, 14 Oktober 2013Hegler. 2013. Coca-colas Business Model Canvas (online), http://hegler-cocacola.wix.com, 14 Oktober 2013Osterwalder Alexander, Yves Pigneur. 2009. Business Model Generation. Amsterdam: Self PublishedPPM Manajemen. 2013. Penerapan Bisnis Model Kanvas (online), http://ppm-manajemen.ac.id, 14 Oktober 2013Pribadi Harijanto, Kho Dedy Wernata, Nasman. 2005. Strategi Pengembangan Bisnis Model Pada PT. Indo Pratama Cybernet. Tesis. Jakarta Barat: Bina Nusantara UniveristyWikipedia. 2010. Business Model Canvas (online), http://en.wikipedia.org/, 14 Oktober 2013