penentuan_oksigen_terlarut.pdf

Upload: ilham-clinkers

Post on 08-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 PENENTUAN_OKSIGEN_TERLARUT.pdf

    1/3

      PRAKTIKUM KIMIA OSEANOGRAFI 2015  1

    III. PENENTUAN KADAR OKSIGEN TERLARUT (D ISSO LV ED O XY GEN , DO)

    DALAM AIR LAUT

    3.1. Latar Belakang

    Dalam air laut oksigen terdapat dalam dua bentuk senyawa, terikat dan bebas.

    Keberadaan oksigen dalam air laut dipengaruhi oleh faktor fisik seperti suhu. Sumber

    utamanya berasal dari udara yang masuk secara difusi dan hasil fotosintesis oleh fitoplankton.

    Menurunnya kadar oksigen dalam air laut dipengaruhi oleh suhu air, respirasi serta

    masukknya limbah organik yang mudah urai.

    Metode analisis yang umum digunakan untuk menganalisis kadar oksigen dalam air laut

    adalah metode titrasi iodometri. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Winkler pada tahun

    1888, kemudian dilakukan modifikasi untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh garam

    garam nitrit dengan menambahkan garam natrium asida dilakukan oleh Alsterberg pada tahun

    1925.

    3.2. Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah mahasiswa mengikuti praktikum ini diharapkan dapat melaksanakan penentuan

    kadar oksigen terlarut dalam air laut.

    3.3. Materi Prakt ikum

     A. Prinsip Analisis

    Oksigen terlarut (DO-Dissolved Oxygen) adalah jumlah mg/L gas oksigen yang terlarut

    dalam air. Kadar Oksigen dalam air dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi

    (Titrimetri) dan dengan penggunaan alat ukur elektronik yang disebut DO-meter.

    Penentuan oksigen secara titrimetri dilakukan menurut metoda standar Winkler.

    B. Alat

    a. Botol BOD 300 ml

    b. Buret titrasi

    c. Pipet tetes

    d. Gelas ukur 100 ml

  • 8/19/2019 PENENTUAN_OKSIGEN_TERLARUT.pdf

    2/3

      PRAKTIKUM KIMIA OSEANOGRAFI 2015  2

    e. Erlenmeyer 250 ml

    C. Bahan

    a. Larutan MnSO4 

    Larutkan 182 g MnSO4..H2O dalam air suling sampai 500 ml

    b. Larutan alkali-iodida-asida

    Larutkan 10 g NaNO3  dalam 500 ml air suling; tambahkan 500 g NaOH dan 135 g NaI

    kocok sampai larut. Tepatkan sampai volume 1000 ml, simpan dalam botol plastik.

    c. Larutan Asam Sulfat Pekat H2SO4 (p).

    d. Larutan Indikator 2%

    Larutkan Amylum 2 gram dalam 100 ml aquades, didihkan. Simpan

    semalam, ambil bagian yang jernih tambahkan beberapa tetes toluen

    sebagai pengawet.

    e. Larutan Natrium Tio Sulfat 0,025 N

    Larutkan 6,205 g Na2S2O3.5H2O dalam akudes hingga 1000 ml,

    tambahkan 5 ml CHCl3 atau 1 g NaOH sebagai pengawet.

    D. Prosedur Praktikum

    a. Masukkan air contoh kedalam botol BOD dengan perlahan, hindari gelembung udara.

    Tutup botol dengan pelan-pelan

    b. Buka tutup botol, tambahkan 2 ml MnSO4.H2O.

    c. Tambahkan 2 ml alkali-iodida-asida

    d. Tutup kembali botol BOD dengan pelan-pelan

    e. Kocok dengan dengan membolak balik sebanyak 15 kali. Diamkan sampai terjadi

    endapan di dasar botol.

  • 8/19/2019 PENENTUAN_OKSIGEN_TERLARUT.pdf

    3/3

      PRAKTIKUM KIMIA OSEANOGRAFI 2015  3

    f. Tambahkan 2 ml H2SO4 , kocok sampai semua endapan larut.

    g. Ambil air contoh 100 ml dengan menggunakan gelas ukur 100 ml masukkan dalam

    erlenmeyer, usahakan jangan sampai terjadi aerasi.

    a. Titrasi dengan Na-Thiosulfat 0,025 N hingga terjadi perubahan warna dari kuning tua ke

    kuning muda. Tambahkan 5-8 tetes indikator amylum hingga terbentuk warna biru.

    Lanjutkan titrasi dengan Na-Thiosulfat hingga tepat tidak berwarna (bening).

    3.4. Perhitungan

    Kadar oksigen terlarut dalam air contoh dihitung dengan persamaan : 

    1000 x A x N x 8

    Oksigen terlarut dalam mg/L = ----------------------------

    Vc x Vb / (Vb – 6)

    Dengan penjelasan:

     A = Volume Titrant Larutan Natrium Tio Sulfat (ml)

    Vc = Volume Contoh (ml)

    N = Kenormalan Larutan Natrium Tio Sulfat (0,025)

    Vb = volume botol BOD (300 ml)