penentuan tekstur tanah kl ke labor bptp solok, tgl. 3-2-09

15
LAPORAN FISIOLOGI TANAMAN PENENTUAN TEKSTUR TANAH DAN PENETAPAN STABILITAS AGREGAT DI LABOR BPTP SOLOK Oleh : Aprisal Saprianto BP : 07 016 004 Dosen Pembimbing : Ir. Edi Joniarta, MP PROGRAM STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 1

Upload: rino-bestianta-ginting

Post on 20-Jun-2015

634 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

LAPORAN

FISIOLOGI TANAMAN

PENENTUAN TEKSTUR TANAH DAN PENETAPAN STABILITAS

AGREGAT DI LABOR BPTP SOLOK

Oleh :

Aprisal SapriantoBP : 07 016 004

Dosen Pembimbing :

Ir. Edi Joniarta, MP

PROGRAM STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR DAN LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

PAYAKUMBUH

2009

1

Page 2: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

PENENTUAN TEKSTUR TANAH

Tekstur tanah merupakan susnan relatif dari besar butir tanah, terdiri dari pasir

berukuran2 mm- 50 u, debu berukuran 50 u – 2 u dan liat berukuran kurang dari 2 u

(menurut USDA).

Dalam tekstur tanah terdapat 12 kelas yaitu : pasir, debu, liat, pasir berlempung,

lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir,

lempung liat berdebu, liat berpasir dan liat berdebu. Penetapan tekstur tanah

didasarkan pada hukum Stokes yang menyangkut kecepatan pengendapan dari pada

butiran berbentuk bola dalam suatu cairan.

V = 2/9 g.r2 (d1-d2)/n

Dimana :

V = kecepatan pengendapan.

G = gravitasi.

R = jari-jari butiran.

D1 = berat jenis butiran.

D2 = berat jenis cairan.

N = kekentalan cairan, tergantung pada suhu.

Pada dasarnya penetapan ini harus dilakukan pada suhu tetap dan kisaran berat

jenis butiran tanah diabaikan. Penetapan tekstur tanah yang umum dilakukan

dilaboratorium ialah dengan cara pipet dan cara hydrometer. Dibawah ini adalah cara

penetapan dengan pipet.

Alat-alat yang digunakan :

Gelas piala (beaker glass) 2 liter.

Gelas ukur 1 liter.

Ayakan 50 u, 100 u, dan 500 u. Apabila fraksi pasir tidak akan dipisah-pisahkan

lagi maka cukup dengan ayakan 50 u saja.

Bak perendam.

Prosedur kerja analisa tekstur :

Timbang tanah 10 g, masukan kedalam gelas piala.

2

Page 3: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

Tambahkan H2O2 50 ml, kemudian panaskan sampai asapnya habis.

Tambahkan aquades sampai volumenya 200 ml tambah HCL 20 ml.

Biarkan mendidih 10 menit. Jadikan volume sampai 700 ml dengan penambahan

aquades, kemudian panaskan lagi sampai volumenya kembali 200 ml.

Kemudian dinginkan 1 malam.

Keesokan harinya tambahkan Natrium Difosfat (NA4P2O7 10 H2O) 10 ml..

Saring dengan ayakan 212 mikro meter.

Setelah didapatkan pasir volume cairan jadikan 500 ml tambah aquades

kemudian aduk selama 1 menit.

Lalu di pipet 20 ml, dimasukan cawan penguap.

Biarkan selama 3 jam kemudian pipet 20 ml dan masukan ke cawan (untuk

debu).

Terlebih dahulu timbang cawan penguap dan masukan kedalam cawan

kemudian masukan kedalam oven pada suhu 105 selama 1 malam atau 12 jam.

Setelah kering dinginkan dan ditimbang.

Pengamatan ini dilakukan selama 3 hari- 3 malam supaya data yang dibutuhkan

bisa di dapatkan secara valid.

Dibawah ini ada contoh hasil penetapan tekstur yang kami lakukan didalam labor

tekstur. Kami terpaksa mengambil sampel tanah yang sudah jadi, karena untuk

pengamatan nya memakan waktu yang cukup lama jadi kami dari mahasiswa tidak bisa

menunggu lama lagi. Sehingga data yang sudah ada kami jadikan patokan sebagai bukti

bahwa kami ke labor BPTP sudah mendapatkan hasil.

3

Page 4: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

Contoh hasil penetapan tekstur :

A. Sampel pasir.

Berat cawan kosong penguap = 21.90

Berat cawan + isi = 22.30

Berat cawan + isi – berat cawan kosong = 0.40

Rumusnya :

Pasir = A/ A+25 (B-0.01) x 100%.

Jawab

Pasir = 0.40/ 0.40+25 (0.30-0.01) x 100%.

= 0.40/ 25.4 (0.29) x 100%.

= 0.40/ 7.366 x 100% = 5.43.

B. Sampel debu.

Berat cawan kosong = 23.40

Berat cawan + isi = 23.70

Berat cawan + isi – berat cawan kosong = 0.30

Rumusnya :

Debu = 25 (B-C) / A+25 (B-0.01) x 100%.

Jawab

Debu = 25 (0.30-0.10)/ 0.40+25 (0.30-0.01) x 100%.

= 25 (0.20)/ 25.4 (0.29) x 1005.

= 5/ 7.366 x 100% = 67.88.

C. Sampel liat.

Berat cawan kosong = 23.00

Berat cawan + isi = 23.10

Berat cawan + isi – berat cawan kosong = 0.10

Rumusnya :

Liat = 25 (C-0.01) / A+25 (B-0.01) x 100%.

4

Page 5: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

Jawab

Liat = 25 (-0.01)/ A+25 (B-0.01) x 100%.

= 26.69

Disini data atau jumlah ke-3 data harus 100% tidak lebih, makanya kenapa saya

tidak mencari hasil liat dengan menggunakan rumus, karena hasilnya sudah dipatokan

dari hasil pasir dan debu. Misalnya = hasil debu + hasil pasir – 100%.

= 5.43 + 67.88 = 100 - 73.31 = 26.69. maka data liat yang kami dapat diwaktu labor

adalah 26.69, karena kami mengambil patokan yang diajari oleh ibuk yang

membimbing kami dilapangan atau petugas dari BPTP sendiri.

Selain ini juga ada sampel tanah yang ada pada buku atau contoh soal tentang

hasil penetapan tekstur dilapangan.

Sampel Jonggol.

Volume pipet 49.6763 cc (Al) 9.4123 cc (A2).

Berat kering peptisator 0.8667 g (B).

Fraksi <50 u 0-50 u 0-20 u 0-10 u 0-2 u

No. Cawan 22 25 5 29

Brt cwn + tnh 39.8338 39.9966 40.0911 39.0952

Berat cawan 39.1180 39.8735 39.9700 39.0035

Berat fraksi 0.7158 0.1231 0.1211 0.0917

(c)

Berat fraksi

Dalam 1 liter

(c1)

14.4093

(c2)

13.0786

(c3)

12.8716

(c4)

9.7426

(D)

Berat fraksi -

Brt peptisator

(D1)

13.5426

(D2)

12.2119

(D3)

12.0049

(D4)

8.8759

5

Page 6: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

Fraksi 50 u total berat 50-100u, 100-200u, 200-500u, 500-1000u, >1000u.

(P)

4.5604

(P1)

2.4487

(P2)

0.8992

(P3)

0.5725

(P4)

0.3443

(P5)

0.2957

Berat fraksi <50u +>50u 18.1030(E)

Berat fraksi/ 100 gx5 90.5150

% bahan organik 1.50

% kandungan air 6.10

% CaCO3 -

Total (T) 98.1150

0-20 2-10u 10-

20u

20-

50u

50-

100u

100-

200u

200-

500u

500-

1000u

>1000u Total

Fraksi

Mineral/

100 g tnh

(F1)

49.050

(G1)

17.248

(H1)

1.158

(K1)

7.351

(L1)

13.526

(M1)

4.967

(N1)

3.162

(O1)

1.902

(Q1)

1.633

(R)

100.033

Fraksi

mineral

x 100%

fraksi

mineral

(F2)

49.0

(G2)

17.3

(H2)

1.2

(K2)

7.3

(L2)

13.5

(M2)

5.0

(N2)

3.2

(O2)

1.9

(Q2)

1.6

100.0

Jadi : Fraksi liat (0-20) = 49.0% Fraksi debu (20-50u) = 25.8% Fraksi pasir (50u-2mm) = 25.2%

6

Page 7: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

PENETAPAN STABILITAS

AGREGAT

Dengan stabilitas (kemantapan) agregat tanah dimaksudkan ketahanan agregat

tanah terhadap daya yang dapat menimbulkan penghancuran agregat tersebut.

Penetapan stabilitas agregat tanah secara kwantitatip dilaboratorium dilakukan

dengan cara pengayakan kering dan basah menurut metoda yang dikemukakan olejh

De Leenher dan De Boodt (1959). Dasar dari pada metoda ini aialah mencari perbedaan

rata-rata berat diameter agregat tanah pada pengayakan kering dan pengayakan basah.

Cara kerja :

A. Pengayakan kering.

Contoh tanah diambil dari lapang, kemudian dikering udarakan (jangan

ditumbuk).

Kira-kira 500 gram tanah kering udara ditaruh diatas ayakan 8 mm.

Dibawah ayakan ini berturut-turut terdapat ayakan-ayakan 4.76 mm,

2.83 mm, 2 mm dan 0 mm.

Tumbuk tanah dengan anak lumpang (alu kecil) sampai semua tanah

turun melalui ayakan 8 mm.

Goncang ayakan ini dengan tangan 5 kali.

Masing-masing fraksi agregat lalu ditimbang, kemudian nyatakan dalam

%. Persentasi agregat = 100% dikurangi dengan % agregat lebih kecil

dari 2 mm.

Lakukanlah pekerjaan ini sebanyak 4 kali ulangan.

B. Pengayakan basah.

Agregat-agregat yang diperoleh dari pengayakan kering, kecuali agregat

lebih kecil dari 2 mm ditimbang dan masing-masing dimasukan kedalam

cawan nikel (diameter 7.5 cm, tinggi 2.5 cm) banyaknya di sesuaikan

dengan perbandingan ketiga agregat tersebut dan totalnya harus 100

gram.

Misalnya :

Pengayakan 500 gram tanah diperoleh.

7

Page 8: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

Kelas Indeks stabilitas

Sangat stabil sekali >200

Sangat stabil 80-200

Stabil 66-80

Agak stabil 50-66

Kurang stabil 40-50

Tidak stabil (<40)

Ukuran ayakan menurut mili mikron yang digunakan adalah :

a) 4.76 Astm/ mili mikron.

b) 2.83 Astm/ mili mikron.

c) 2 Astm/ mili mikron.

d) 1 Astm/ mili mikron.

e) 0.5 Astm/ mili mikron.

f) 0.297 Astm/ mili mikron.

g) <0.297 Astm/ mili mikron.

Dilapangan kami Cuma melakukan dan mengamati 2 metoda, yaitu penentuan

tekstur tanah dan penetapan stabilitas agregat. Kami tidak sempat melakukan

permeabilitas karena waktu yang kami lakukan tidak banyak, sehingga data yang

didapat juga tidak banyak.

8

Page 9: Penentuan Tekstur Tanah KL Ke Labor BPTP Solok, Tgl. 3-2-09

9