penelitian pabrik tahu rawabadung (2)
TRANSCRIPT
TUGAS MAKALAH
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN LIMBAH PABRIK
TAHU DI RAWABADUNG
KELOMPOK VI :
ADIPATI KRISNA DWIPAYANA (02)
AMELIA EKA DINI (03)
ANANDA PRIMA (04)
MARSAH SEPTIANINGSIH (17)
NUR AZIZAH (22)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SMK NEGERI 26 PEMBANGUNAN JAKARTA
TAHUN AJARAN 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr.Wb
Segenap puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam yang
telah memberi karunia ilham kemajuan, pengetahuan, dan nikmat lainnya karena dengan
izinnya makalah kami telah rampung.
Penyusunan dan proses pembuatan karya tulis ini dalam rangka memenuhi tugas IPA
tahun ajaran 2012/2013, dan menggunakan berbagai prinsip seperti kejujuran intelektual,
skeptik,objektif, sistematik,dan lain-lain yang sangat mendasari pembuatan karya tulis ini dan
juga dapat menghasilkan data dan hasil sesungguhnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan meralisasikan
penyelesaian makalah ini, mudah-mudahan dengan makalah ini dapat berguna bagi
masyarakat, memotivasi masyarakat agar lebih memajukan dunia pendidikan dan
menghasilkan generasi remaja yang tertarik terhadap penelitian, dan juga memotivasi
masyarakat agar dapat meneruskan penelitian ini untuk mendapatkan data dan hasil yang
lebih akurat sehingga permasalahan yang terus berkembang dapat diatasi.
Kami sadari, pembuatan makalah ini tidaklah selengkap, sebaik, dan sesempurna yang
pembaca harapkan, kami harap kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa lebih baik.
Wassalamualaikum wr wb
Jakarta, 20 september 2012
Tim penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...........................................................................................................................1
Daftar isi ....................................................................................................................................2
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar belakang
masalah ...........................................................................................3
1.2. Rumusan
masalah ....................................................................................................
1.3. Tujuan
penelitian .....................................................................................................
1.4. Hipotesis
penelitian .................................................................................................
Bab II: Tinjauan pustaka ...........................................................................................................
Bab III: Bahan dan metode kerja
3.1. Tempat dan waktu penelitian..................................................................................
3.2. Sarana dan prasarana pendukung ..........................................................................
3.3. Instrumen penelitian ..............................................................................................
3.4. Jadwal penelitian dan metode ...............................................................................
3.5. Desain penelitian ...................................................................................................
Bab IV: Hasil dan analisis/ pembahasan
4.1.Hasil observasi lapangan .......................................................................................
4.2.Hasil kesimpulan wawancara ................................................................................
Bab V: kesimpulan dan saran
5.1. Kesimpulan ..........................................................................................................
..
5.2. Saran ....................................................................................................................
..
Daftar pustaka .........................................................................................................................
Lampiran .................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Jakarta merupakan kota besar dimana berbagai latar suku dan bangsa berbaur
dalam suatu komunitas besar yang terus berusaha memperbaiki nasibnya dan
memenuhi kebutuhan hidup, Jakartapun selayaknya menjadi pusat perekonomian dari
penjuru negeri, sehingga perekonomian nasional bergantung pula dengan denyut nadi
ekonomi di kota Jakarta.
Sejak zaman kolonial Jakarta terus berbenah diri, berkembang, dan melesat
menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan perindustrian, sehingga timbullah berbagai
masalah, salah satunya kepadatan penduduk dan isu lingkungan yang kerap
mengganggu kota Jakarta.
Kepadatan penduduk kota Jakarta yang semakin mengkhawatirkan membuat
munculnya banyak permukiman penduduk yang padat dan kumuh sehingga tingkat
kebersihannya mengkhawatirkan, pola hidup dan kebiasaan yang buruk dalam
mengatur kebersihan membuat kondisi lingkungan kota Jakarta menjadi tidak
manusiawi.
Munculnya berbagai macam industri kecil sampai industri besar kerap menjadi
penyebab masalah lingkungan di Jakarta, limbah yang dihasilkan pula merugikan
lingkungan sekitarnya, pencemaran yang terus menerus terjadi membuat tingkat
kesehatan menurun dan kasus penyakit akibat pencemaran meningkat.
Salah satu industri kecil yang disoroti adalah industri tahu, seperti yang kita
ketahui, makanan tersebut tak asing bagi orang indonesia, rasanya yang enak dan gizi
yang tinggi membuat makanan ini wajib menjadi menu makan kita, tapi kita juga
harus mengetahui pabrik tahu dengan proses pembuatan dan dampak lingkungan yang
terjadi.
Pabrik tahu tidaklah sebesar pabrik industri yang kita bayangkan, karena
umumnya dikelola oleh perorangan atau juragan- juragan yang memiliki usaha ini,
tapi terkadang muncul masalah, yaitu banyak pula oknum –oknum yang
menggunakan boraks dan formalin sebagai bahan tambahan pada proses pembuatan
tahu yang jelas merugikan kesehatan dan menjadi penyebab kanker, selain itu dampak
lingkungan dari sisa pengolahan limbah tahu terkadang menjadi penyebab masalah
pencemaran, biasanya yang menjadi objek pencemaran adalah sungai.
Pencemaran yang terus menerus terjadi dan isu- isu bahan makanan berbahaya
pada proses pembuatan tahu sangat berbahaya bagi kita, bagaimanakah dampak
pencemaran, penanggulangannya, dan proses pembuatan tahu tersebut? Inilah yang
melatarbelakangi kami untuk melakukan penelitian ini.
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah proses pembuatan tahu?
2. Apakah proses pembuatan tahu tersebut menggunakan bahan-bahan yang berbahaya ?
3. Apakah dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proses produksi pabrik tahu di
daerah Rawabadung?
4. Bagaimanakah opini warga daerah Rawabadung tentang keberadaan pabrik tahu
tersebut?
5. Bagaimanakah upaya penanggulangan dampak lingkungan dan pengolahan limbah
yang dilakukan oleh pabrik tahu tersebut?
1.3. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui keadaan secara umum Pabrik tahu di daerah Rawabadung.
2. Untuk mengetahui Proses Pembuatan tahu.
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan yang dipengaruhi keberadaan industri pabrik
tahu.
4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan dan pengolahan limbah dari pabrik tahu
5. Untuk mengetahui pandangan warga sekitar Rawabadung mengenai keberadaan
pabrik tahu tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Limbah Tahu Cair
Biogas yang dimanfaatkan dari limbah tahu itu berupa gas metan yang digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga. Pengolahan
limbah dari kapasitas produksi tahu
sebanyak 2.100 kilogram per hari
menghasilkan biogas sebanyak 63 meter
kubik per hari. Jika kebutuhan energi
untuk satu kepala keluarga sekitar dua
meter kubik, dengan 63 meter kubik gas
metan bisa dimanfaatkan untuk 32 kepala keluarga. Apabila dihitung penghematan terhadap
minyak tanah, satu meter kubik biogas setara dengan 0.62 meter kubik liter. Jadi,
penghematan minyak tanah dengan adanya biogas mencapai 39 liter per hari. Selain itu,
pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1438.5 kilogram per
hari untuk gas metan sebesar 57.54 kilogram per hari. Pemanfaatan gas metan yang
dihasilkan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan penerangan
Terserapnya emisi yang dihasilkan dari limbah tahu ini bisa menyebabkan penurunan beban
pencemaran hingga 90 persen. Dengan memanfaatkan emisi yang dihasilkan limbah tahu
cair, kita berarti sudah mengurangi efek gas rumah kaca.
B. Pengelolaan Limbah Tahu Padat
1. Tepung dan Krupuk
Limbah tahu padat yang masih memiliki kandungan protein bisa dibuat tepung. Jika
ditambah dengan tepung tapioka, 10 kilogram ampas tahu, misalnya, bisa menjadi 13
kilogram kerupuk.
2. Pakan Ternak
Seperti kita ketahui, limbah padat dari pengolahan tahu yang berupa ampas bisa
dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sayangnya, belum banyak peternak yang
memanfaatkan ampas tahu ini sebagai pakan tambahan bagi ternaknya, selain
konsentrat. Padahal pakan dari ampas tahu ini mengandung banyak protein. Bahkan,
pertumbuhan ternak yang diberi pakan ampas tahu lebih cepat. Ini tentu saja
menguntungkan peternak karena waktu untuk merawat ternaknya bisa lebih cepat.
Selama ini, stok ampas tahu masih melimpah. Harganya pun masih sangat murah. Lebih
ekonomis dibanding konsentrat. Jadi, pakan ternak dari ampas tahu ini memiliki harga
yang masih sangat menguntungkan bagi para peternak.
Adapun ternak yang bisa diberi pakan dari ampas tahu ini sebagai berikut.
a) Sapi
Pemanfaatan ampas tahu sangat efektif, apalagi untuk sapi potong. Pertambahan
berat badannya akan lebih cepat. Selain pertumbuhan lebih cepat, karkasnya
bisa mencapai 60% dari berat sapi hidup. Biasanya, pakan ini dicampur dengan
bekatul dan diberi air. Lebih baik lagi jika dicampur dengan ketela yang telah
dicacah.
b) Babi
Babi yang diberi makan ampas tahu akan lebih cepat tumbuh karena kebutuhan
protein dan gizinya terpenuhi. Hewan ini memang senang makan ampas tahu.
Bahkan, ampas yang sudah berhari-hari pun dilahapnya. Untuk sementara ini,
penggunaan ampas tahu pada ternak babi paling besar dibanding pada ternak-
ternak yang lain.
c) Kambing
Selain mempercepat berat badan, ampas tahu ini bisa membuat rambut kambing
lebih mengilat dan halus. Dengan asupan gizi dari ampas tahu ini, produksi
daging ataupun susu kambing akan mengalami peningkatan.
d) Kelinci
Kelinci yang diberi pakan ampas tahu juga mempunyai berat dan ukuran yang
cukup signifikan. Apalagi buat kelinci pedaging, daging yang dihasilkan lebih
banyak. Bulunya pun menjadi bersih.
e) Bebek
Pada bebek, ampas tahu ini dapat diberikan sebagai pengganti konsentrat. Ini
tentu saja bisa menekan biaya pemeliharaan. Ampas ini juga bisa membuat
bebek lebih cepat tumbuh dan banyak bertelur.
f) Bandeng
Pakan ternak dari ampas tahu ini memang jarang digunakan untuk peternakan
bandeng. Tapi para pengelola tambak di daerah pesisir utara sudah mulai
menggunakannya. Mereka lebih memilih ampas tahu karena harga pelet makin
lama semakin melambung.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian yang kami lakukan berada di Daerah Rawabadung, Jakarta Timur
dan waktu observasi penelitian yang kami lakukan adalah pada tanggal 26 dan 31 agustus
2012 pada siang hingga sore hari.
3.2. Instrumen penelitian
1. Sejak kapan pabrik tahu ini didirikan?
2. Mengapa memilih didaerah ini sebagai tempat mendirikan pabrik tahu?
3. Apakah pada awal didirikannya pabrik tahu ini, ada warga yg tidak menyetujui?
Jika ada, apa alasannya?
4. Adakah surat ijin untuk mendirikan pabrik tahu ini?
5. Berapa omset pabrik tahu ini sehari?
6. Ada berapa banyak karyawan yang dipekerjakan disini?
7. Produksi tahu ini dipasarkan kemana saja?
8. Adakah dampak yang berpengaruh ke lingkungan sekitar dengan berdirinya
pabrik tahu ini?
9. Bagaimana proses pembuatan tahu dipabrik ini?
10. Apakah penanggulangan/pencegahan dari dampak system pembuangan limbah
pabrik tahu ini terhadap lingkungan?
11. Apakah ada tempat tersendiri dipabrik ini yang digunakan sebagai tempat
pembuangan limbah dari produksi tahu?
12. Didapat darimanakah bahan baku pembuatan tahu ini?
13. Berapa banyak kedelai yg diperlukan untuk membuat tahu dalam sehari?
3.3. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang kami butuhkan selama observasi penelitian di lapangan
adalah sebagai berikut:
1. Transportasi untuk menuju ke lapangan, yaitu motor dan angkutan umum
2. Alat dokumentasi berupa handphone dan camera digital
3. Alat tulis
4. Secarik kertas yang berisi daftar pertanyaan wawancara.
5. Laptop untuk mengetik.
6. Buku catatan untuk menulis jawaban responden.
3.4. Jadwal penelitian dan metode
Jadwal penelitian yang kami susun adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Waktu
1. Menyusun rumusan masalah
2. Menyusun kerangka
3. Melakukan observasi di lapangan 26 dan 31 agustus 2012
4. Mengolah dan menganalisis data 1 – 11 september 2012
5. Mempublikasikan data dalam bentuk makalah 12 september 2012
Metode penelitian yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif dengan teknik
pencarian informasi dengan mewawancarai tiap responden yang kami temui di sekitar
lapangan, ada 20 responden yang kami wawancarai, yaitu 5 orang dari pekerja pabrik tahu
dan 15 orang dari warga sekitar, lalu kami rangkum menjadi 1 pernyataan yang faktual dan
dominan antara hasil wawancara dan jumlah responden.
3.5. Desain penelitian
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN
4.1. Hasil observasi lapangan
Dari hasil observasi yang kami lakukan di kawasan industri pabrik tahu di
Rawabadung, dapat diketahui kondisi lingkungan di sekitar pabrik tahu cukup
mengkhawatirkan, karena lingkungan di sekitar masih jauh dari lingkungan yang diharapkan,
kondisi sungai yang mengalir dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir limbah – limbah
produksi pabrik tahu sehingga kualitas airnya sangat buruk dan tidak layak, airnya berwarna
hitam, dan tampak sampah berserakan di bantaran sungai, selain itu walaupun asap pabrik
tahu tidak begitu pekat, namun dekatnya permukiman warga dengan pabrik tahu membuat
kualitas udara menjadi buruk, apabila dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan kesehatan.
Jika dilihat dari kondisi fasilitas di sekitar pabrik tahu tersebut, masih jauh dari yang
diharapkan, jalanan yang seharusnya nyaman tidak sesuai kenyataan, jalanan belum diaspal,
sehingga tidak layak untuk dilewati kendaraan, jalanan hanya terdapat batu- batu puing yang
sengaja ditambahkan, sehingga terkesan tandus, pepohonan pun tidak terlalu banyak sehingga
tak nampak kesan lingkungan yang hijau dan asri, namun di seberang sungai, terdapat
perumahan yang cukup mewah yang asri, dan jauh dari kesan kumuh, sehingga kesan
kesenjangan sosial semakin terasa yang hanya dibatasi sungai kotor yang mengalir.
Kondisi industri pabrik tahu pun juga tidak jauh dengan lingkungannya, dengan
tempat seadanya, bangunan yang sudah berdiri puluhan tahun lalu terkesan tak dirawat
dengan baik, kondisinya kotor, dan pengab, sirkulasi udara tidak memadai, dan di dalam
ruangan suhu nya cukup panas karena terdapat ketel uap.
Proses pembuatan tahu yang dilakukan di pabrik tahu tersebut antara lain :
1. Kacang kedelai yang sudah tersedia direndam di dalam air bersih selama 4 jam agar
bersih dan steril.
2. Kacang kedelai di giling di mesin hingga menjadi bubur kental berwarna putih.
3. Bubur kedelai di rebus hingga matang dengan uap dari ketel uap.
4. Kedelai hasil rebusan di saring dengan kain yang berfungsi menyaring air kedelai
dengan ampas kedelai di sebuah gentong besar,
5. Hasil saringan direbus lagi hingga matang.
6. Hasil saringan kedelai diberi zat asam atau kapur sirih agar cepat mengendap.
7. Setalah mengendap, saringan kedelai di cetak dan didiamkan selama 15 menit
8. Tahu di potong- potong sesuai ukuran, dan siap dipasarkan.
Dalam pengelolaan dan penanggulangan limbah sisa produksi pabrik tahu, umumnya
air limbah dibuang melalui pipa penyaluran dan dibuang ke sungai terdekat, dalam
pengelolaan limbah ampas tahu, terdapat tempat khusus untuk pembuatan oncom, sehingga
pendapatan dan efisiensi dapat lebih tinggi, adapun proses pembuatan oncom adalah sebagai
berikut :
1. Ampas tahu yang sudah kering diayak dan dimasak hingga matang.
2. Ampas tahu dicetak dalam sebuah wadah dan diberi ragi.
3. Didiamkan hingga 3 hari dan siap dipasarkan.
4.2. Pengolahan data kualitatif.
Dari data wawancara yang telah kami dapatkan, dapat diketahui melalui uraian
sebagai berikut :
a. Karyawan Pabrik tahu
1. Nama : H.Royadi
Status : Pemilik pabrik tahu
Uraian : pabrik tahu ini didirikan pada tahun 1991, dan merupakan pindahan dari
daerah awal yang berada di Jatinegara kaum, omset produksi perhari mencapai 5
kuintal, upah karyawan yang diterapkan adalah Rp 400.000 per 5 kuintal yang akan
dibagikan secara merata kepada semua pekerja, sistem yang berlaku dalam pemasaran
yaitu dengan sistem borongan, wilayah pemasarannya mencakup seluruh pasar di
Jakarta timur, bahan baku yang dibutuhkan yaitu kedelai impor yang berasal dari
Amerika serikat sebanyak 2 ton untuk 4 hari yang di dapat di pasar Jatinegara,
produksi tahu tempe di seluruh DKI Jakarta mencapai 200.000 ton per hari.
2. Nama : Ahmad
Status : pekerja
Uraian : proses pembuatan oncom adalah sisa tahu yang sudah kering diayak dan
direbus hingga matang, kemudian dicetak dan diberi ragi, didiamkan selama 3 hari
sebelum dipasarkan.
b. Masyarakat
1. Nama : Nursalim
Status : warga
Lama tinggal : 58 tahun ( warga asli )
Uraian : mengenai keberadaan pabrik tahu tersebut, beliau menuturkan bahwa
aktivitasnya tidak terganggu, setuju dengan keberadaan pabrik tahu tersebut, dan
menguntungkan karena dapat membangkitkan ekonomi, beliau mengharapkan jalanan
bisa diaspal karena penting untuk umum.
2. Nama : Idris
Status : warga
Lama tinggal : 1 tahun
Uraian : beliau menuturkan dengan keberadaan pabrik tahu dapat menguntungkan
karena bisa mendapatkan pekerjaan, beliau juga tidak terganggu dan setuju dengan
keberadaan pabrik tahu tersebut, beliau mengharapkan agar lingkungan sekitar
semakin baik.
3. Nama : hilaliyah
Status : warga
Lama tinggal : 18 tahun
Uraian : beliau menuturkan dengan keberadaan pabrik tahu dapat menguntungkan
karena bisa membeli tahu dengan cepat, beliau juga tidak terganggu dengan
keberadaan pabrik tahu tersebut, beliau mengharapkan agar lingkungan sekitar
semakin baik.
4. Nama : masyam
Status : warga
Lama tinggal : 25 tahun
Uraian : beliau menuturkan bahwa keberadaan pabrik tahu tidak menguntungkan tapi
juga tidak merugikan, jadi biasa aja menurutnya dan beliau mengharapkan agar pabrik
tahu tersebut tidak digusur.
5. Nama : suparjan
Status : warga
Lama tinggal : 20 tahun
Uraian : beliau menuturkan bahwa keberadaan pabrik tahu tidak menguntungkan tapi
juga tidak merugikan, jadi biasa aja menurutnya dan beliau mengharapkan agar jalan
disekitar lingkungan pabrik tahu diperbaiki.
6. Nama : eka
Status : warga
Lama tinggal : seminggu
Uraian : beliau menuturkan dengan keberadaan pabrik tahu dapat menguntungkan
karena bisa membeli tahu lebih dekat, beliau sedikit terganggu dengan keberadaan
pabrik tahu tersebut dikarenakan , beliau mengharapkan agar lingkungan sekitar
semakin baik