dampak limbah pabrik tahu terhadap lingkungan sungai 3

69
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah cair industri tahu yang dibuang ke badan air penerima tanpa pengolahan merupakan salah satu sumber pencemar terhadap perairan yang menyebabkan kematian biota aquatik sehingga perlu dilakukan penelitian uji toksisitas akut. Uji toksisitas akut merupakan salah satu bentuk penelitian toksikologi perairan. Uji tersebut berfungsi untuk 2 mengetahui apakah effluent yang masuk ke badan air penerima mengandung senyawa toksik dalam konsentrasi tertentu menyebabkan kematian hewan uji. Hewan uji yang digunakan adalah ikan karena dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air maupun terhadap senyawa pencemar terlarut dalam batas konsentrasi tertentu. Ikan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio L) karena sangat peka terhadap perubahan lingkungan sehingga dapat ditentukan kadar limbah yang menyebabkan efek toksik terhadap ikan mas. Uji toksisitas dengan menggunakan ikan mas juga dijadikan sebagai salah 1

Upload: xiantay

Post on 22-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dampak limbah

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah cair industri tahu yang dibuang ke badan air penerima tanpa

pengolahan merupakan salah satu sumber pencemar terhadap perairan yang

menyebabkan kematian biota aquatik sehingga perlu dilakukan penelitian uji

toksisitas akut. Uji toksisitas akut merupakan salah satu bentuk penelitian toksikologi

perairan. Uji tersebut berfungsi untuk 2 mengetahui apakah effluent yang masuk ke

badan air penerima mengandung senyawa toksik dalam konsentrasi tertentu

menyebabkan kematian hewan uji. Hewan uji yang digunakan adalah ikan karena

dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air maupun terhadap senyawa

pencemar terlarut dalam batas konsentrasi tertentu. Ikan yang digunakan yaitu ikan

mas (Cyprinus carpio L) karena sangat peka terhadap perubahan lingkungan sehingga

dapat ditentukan kadar limbah yang menyebabkan efek toksik terhadap ikan mas. Uji

toksisitas dengan menggunakan ikan mas juga dijadikan sebagai salah satu aspek

monitoring pencemaran terhadap kualitas air baku (early warning system)

Sungai merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada

kehidupan manusia . Dari mata air sebagai awal mengalirnya air , melintasi bagian-

bagian alur sungai hingga kebagian hilir yang terjadi secara dinamis . Kedinamisan

tersebut tergantung dengan musim,karakteristik alur sungai , dan pola hidup manusia

sekitarnya . Kondisi ini menyebabkan baik kuantintas maupun kualitasnya akan

mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan lingkungan sungai

dan kehidupan manusia .

1

Page 2: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Pada bagian hulu sungai relatif sedikit adanya gangguan , dikarenakan

ekosistem disekitarnya belum mengalami kerusakan hal ini dapat dikatakan masih

dalam kondisi baik . Bagian tengah dari alur sungai akan semakin meningkat sesuai

dengan perkembangan perindustrian , maka kerusakan dan pencemaran mulai terlihat.

Sedangkan pada bagian hilir , merupakan kondisi yang cukup parah mengalami

kerusakan dan pencemaran .

Beberapa pencemaran sungai tentunya diakibatkann oleh kehidupan

dissekitarnya baik pada sungai itu sendiri maupun perilaku manusia sebagai

pengguna . Pengaruh dominan terjadinya pencemaran yang sangat terlihat adalah

kerusakan yang diakibatkan oleh manusia dalam kuantintas tergantung dari pola

kehidupannya . Setiap pinggiran sungai yang dekat dengan pabrik atau daerah

perindustrian, dipastikan akan terlihat saluran-saluran buangan yang menuju ke badan

sungai. Sehingga apabila dikumulatifkan dari beberaa cerobong buangan maka akan

menjadikan buangan yang cukup tinggi.

Akibat buangan dari aktivitas limbah yang datang dari daerah industri,

menyebabkan terganggunya ekosistem sungai. Ikan banyak yang mati, air berubah

warna, menimbulkan bau, pemandangan terganggu dan menimbulkan problem

kerehatan manusia lainnya. Masalah tersebut timbul dikarenakan juga

ketidakmampuan daya deukung sungai terhadap sungai untuk mengadakan

netralisasi.

Setiap sungai memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari keadaan fisik, kimia, dan lingkungan yang ada

di sungai. Dijelaskan oleh Thomann dan Muller (1987) bahwa secara fisik dapat

diperlihatkan dengan karakteristik luasan genangan, topografi, hidrologi, klimatologi

dan kemampuan untuk mengasimilasi adanya perubahan biologikal maupun

hidrogikal yang ada di sungai.

2

Page 3: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa kandungan dalam limbah pabrik tahu?

2. Bagaimanakah dampak terhadap makhluk hidup yang ada didalam sungai?

3. Bagaimanakah dampak terhadap masyarakat sekitar?

4. Bagaimanakah proses pembuangan limbah pabrik tahu?

5. Bagaimanakah parameter kualitas air sungai tersebut? (Derajat Keasaman {pH}

dan tingkat toksisitas)

1.3 Pembatasan Masalah

1. Bagaimanakah parameter kualitas air sungai tersebut? (Derajat Keasaman

{pH} dan tingkat toksisitas)

2. Bagaimanakah dampak terhadap makhluk hidup yang ada didalam sungai

(contoh: ikan mas)?

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis merumuskan permasalahan khusus

yakni Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kandungan dalam limbah pabrik tahu

2. Untuk mengetahui parameter kualitas air sungai pada air limbah pabrik tahu

3

Page 4: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

3. Untuk mengetahui dampak air limbah pabrik tahu terhadap makhluk hidup

yang ada di dalam sungai

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari

penelitian ini adalah:

1. Peneliti:

Peneliti dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana

tahapan menguji suatu bahan pencemar dalam limbah pabrik

industri. Serta mengetahui langsung bagaimana parameter

air sungai yang telah tercemar.

2. Orang Lain:

Pembaca dapat menambah referensi tentang dampak

pencemaran limbah pabrik di sungai.

1.7 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, metode

penelitian, dan metode wawancara.

1.8 Sistematika Penelitian

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

4

Page 5: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

1.1.Latar Belakang Masalah

1.2. Identifikasi Masalah

1.3. Pembatasan Masalah

1.4. Rumusan Masalah

1.5. Tujuan Penelitian

1.6. Manfaat Penelitian

1.7. Metode Penelitian

1.8. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pabrik Tahu

2.1.1 Pengertian Limbah

2.1.2 Karakteristik Limbah

2.1.3 Sumber dan Jenis Limbah

2.1.4 Danpak Limbah Industri Tahu

2.2 Tahu

2.2.1 Pengertian Tahu

2.2.2 Manfaat Tahu

2.2.3 Dampak Negatif Tahu

2.2.4 Proses Pembuatan Tahu

2.3 Sungai

2.3.1 Pengertian dan Macam-macam Sungai

2.3.2 Manfaat Sungai

2.3.3 Kerugian Keberadaan Sungai

2.4 Pencemaran Air

2.4.1 Pengertian pencemaran air

2.4.2 Macam-macam Sumber Polusi Air

2.4.3 Bahaya dari Polusi Air

5

Page 6: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Wawancara

3.1.2 Metode Eksperimen

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3 Tehnik Wawancara

3.3.1 Tehnik Pengumpulan Data

3.3.2 Tehnik Pengolhan Data

3.3.3 Sampel

3.3.4 Kisi-kisi Instrumen

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Tehnik Pengujian pH

3.5 Tehnik Pengujian oksisitas terhadap Ikan emas

3.5.1 Faktor-faktor Toksisitas

3.5. 2 Penelitian Toksisitas Akut

3.5.3 Pemelihan hewan uji

3.5.4 Tahapan Penlitian

BAB IV HASIL PENGAMATAN

4.1 Tehnik wawancara

4.1.1 Pembahasan maslah

4.2 Tehnik Eksperimen

4.2.1 Tabel Pengamatan pengujian pH

4.2.2 Tabel Pengamatan pengujian Toksisitas

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

6

Page 7: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pabrik Tahu

Industri tahu saat ini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu industri

rumah tangga yang tersebar luas baik di kota-kota besar maupun kecil. Industri tahu

dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair dan padat. Limbah padat dari

hasil proses produksi tahu berupa ampas tahu. Limbah cair tahu dihasilkan dari

proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu sehingga kuantitas

limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi. Limbah cair tahu mengandung polutan

organik yang cukup tinggi serta padatan tersuspensi maupun terlarut yang akan

mengalami perubahan fisika, kimia, dan biologi. Menurut Soedarmo dan Sediaoetama

dalam Dhahiyat (1990), di dalam 100 gram tahu terdapat 7,8 gram protein, 4,6 gram

lemak dan 1,6 gram karbohidrat. Polutan organik yang cukup tinggi tersebut apabila

terbuang ke badan air penerima dapat mengakibatkan terganggunya kualitas air dan

menurunkan daya dukung lingkungan perairan di sekitar industri tahu. Penurunan

daya dukung lingkungan tersebut menyebabkan kematian organisme air, terjadinya

alga blooming sehingga menghambat pertumbuhan tanaman air lainnya dan

menimbulkan bau (Rossiana, 2006).

2.1.1 Pengertian Limbah

Limbah cair industri tahu yang dibuang ke badan air penerima tanpa

pengolahan merupakan salah satu sumber pencemar terhadap perairan yang

menyebabkan kematian biota aquatik sehingga perlu dilakukan uji toksisitas akut

merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak

bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka

7

Page 8: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

ragam, ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada

juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju

dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang

mudah seperti ini; dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci

piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun untuk mencuci piring

sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.

2.1.2 Karakteristik Limbah

Pada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu karakteristik

yang berbeda. Termasuk juga limbah yang mempunyai karakteristik sebagai

berikut :

Berukuran mikro

Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/

volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak

bias terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di

buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.

Dinamis

Mungkin yang dimaksud dinamis disini adalah tentang cara pencemarannya

yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran.

Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan

tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran

limbah yang tidak dapat dilihat

Berdampak luas (penyebarannya)

Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari

karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan

mata telanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu

8

Page 9: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

adanya istilah “Minamata disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang

yang mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan

untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di

Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa (Hg).

Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak

sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan

turunannya mengalami hal serupa.

Dari karakteristik limbah di atas pencemaran limbah juga didukung oleh

adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap

lingkungan diantaranya :

a.Volume Limbah

Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang akan

ditimbulkan semakin besar pula terasa.

b.Kandungan Bahan Pencemar

Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran

lingkungan apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran

yang fatal bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.

c.Frekuensi Pembuangan Limbah

Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya di

karenakan banyaknya industry yang berdiri. Dengan semakin banyak

frekuensi limbah tentunya pembuanganlimbah menjadi tidak terkandali dan

9

Page 10: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan pengolahan

limbah yang masih jauh dari harapan kita semua.

2.1.3 Sumber dan Jenis Limbah

Sumber Utama Limbah

Sumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya

sumber limbah terdiri dari :

a. Aktivitas manusia

Saat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang

produksi maka akan timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan

yang dilakukan oleh manusia menggunkan mesin dan juga sulitnya untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi barang yang bias dimanfaatkan

untuk keperluan manusia. Berikut adalah limbah yang dihasilkan oleh

aktivitas manusia misalnya :

Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran bermotor

Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi

Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun perumahan

b. Aktivitas alam

Selain dari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di timbulkan

oleh aktivitas alam walaupun jumlahnya sangat sedikit pengaruhnya

terhadap lingkungan karena lokasinya yang biasanya bersifat

lokal.berikut ini contoh dari aktivitas alam yang menghasilkan limbah

yaitu :

10

Page 11: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Pembusukan bahan organik alami

Adanya aktifitas gunung berapi

Banjir, longsor serta

Aktivitas alam yang lain

Karena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan,

manusia di bumi terus mengembangkan teknologi untuk mencegah dampak

pencemaran lingkungan. Walaupun dilain pihak limbah terus meningkat

terutamadiakibatkan oleh aktivitas manusia hal ini didorong oleh

beberapa faktor sebagai berikut :

Perkembangan industri

Perkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan, transportasi

dan manufakur atau pabrik yang mengahsilkan limbah dalam jumlah yang

relative besar sehingga terjadi pembuangan limbah yang kurang terkontrol

karena kurannya teknologi untuk membuat limbah menjadi barang yang

terurai atau ramah lingkungan

Modernisasi

Pada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan barang

semakin marak digunakan dikalangan orang yang mengeluti bidang industry.

Hal ini bertujuan untuk menghasilkan barang dengan cepat tetapi di lain

hal perkembangan teknologi berakibat pada semakin banyaknya limbah yang

dihasilkan oleh teknologi itu sendiri.

Pertambahan penduduk

Semakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah

meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya jumlah

11

Page 12: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

kebutuhan akan barang. Hal ini dapat menimbulkan berberpa macam masal

seperti :

Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi

Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi berdampak

terhadap semakin berkurangnya hutan untuk mengurangi kadar pencemaran

lingkungan.

Penimbunan sampah

Semakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk karena

pembuangannya yang sembarangan dan mungkin juga karena kurang mampunya

tempat pembuangan sampah untuk menampung sampah atau yang biasa disebut

TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dalam menampung sampah sehingga sampah

menumpuk di suatu tempat yang berdampak menurunnya kualitas lingkungan

sekitar

Jenis Limbah

Bermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita.

Pernahkahanda melihat sampah plastic, kaleng,pecahan kaca, kotoran

hewan danlain sebagainya. Dari sekian banyaknya limbah ini dapat

dikelompokan berdasar sumber dari limbah ini berasal seperti penjelasan

di bawah ini :

o Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk.

Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, restoran dan hotel.

o Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk yang terdiri

dari

12

Page 13: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

·bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas

·bahan yang tidak mudah terbakar seperti klaeng dan kaca

o Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran

kayu, batubara maupun abu dari hasil industry.

o Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai kuda,

sapi, kucing tikus dan lain-lain.

o Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di

jalan karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab.

o Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang tidak

2.1.4 Dampak Limbah Industri Tahu

Herlambang (2002) menyatakan bahwa dampak yang ditimbulkan

oleh pencemaran bahan organik limbah industri tahu adalah gangguan

terhadap kehidupan biotik yang disebabkan oleh meningkatnya kandungan

bahan organik. Selama proses metabolisme oksigen banyak dikonsumsi,

sehingga apabila bahan organik dalam air sedikit, oksigen yang hilang

dari air akan segera diganti oleh oksigen hasil proses fotosintesis dan oleh

reaerasi dari udara. Apabila konsentrasi beban organik terlalu tinggi,

maka akan tercipta kondisi anaerobik yang menghasilkan produk

dekomposisi berupa amonia, karbondioksida, asam asetat, hirogen sulfida,

dan metana. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi sebagian besar

hewan air, dan akan menimbulkan gangguan terhadap keindahan

(gangguan estetika) yang berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau.

Bila kondisi anaerobik tersebut dibiarkan maka air limbah akan berubah

warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk. Apabila limbah

ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih

digunakan sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari maka akan

menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit gatal, diare, kolera,

13

Page 14: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

radang usus dan penyakit lainnya, khususnya yang berkaitan dengan air

yang kotor dan sanitasi lingkungan yang tidak baik (Kaswinarni, 2007).

2.2 Tahu

2.2.1 Pengertian Tahu

Tahu adalah adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi

oleh masyarakat Indonesia. Tahu juga merupakan salah satu jenis makanan sumber

protein dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat

Indonesia. Sebagian besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala

kecil yang sebagian besar terdapat di Pulau Jawa. Industri tersebut berkembang pesat

seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Namun, di sisi lain

industri tahu ini juga menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari

lingkungan.

Pada dasarnya, proses produksi tahu menghasilkan dua macam limbah yaitu

limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pada umumnya dimanfaatkan sebagai

pakan ternak. Industri tahu membutuhkan air untuk melakukan proses sortasi,

perendaman, pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan, dan penyaringan.

Kemudian, air buangan dari proses tersebut yang dinamakan limbah cair. Limbah cair

industri tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang sangat tinggi. Tanpa

proses penanganan yang baik, limbah tahu dapat menyebabkan berbagai dampak

negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tak sedap, meningkatkan pertumbuhan

nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Limbah cair yang dibuang ke

perairan tanpa pengelohan terlebih dahulu juga dapat mengakibatkan kematian

14

Page 15: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

makhluk hidup dalam air termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan

penting dalam mengatur keseimbangan biologis dalam air.

2.2.2 Manfaat Tahu

Tahu merupakan sumber protein yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Kandungan protein yang tinggi pada tahu, juga dapat dimanfaatkan untuk menjauhkan

segala macam penyakit berbahaya.

Tahu dibuat dengan mengentalkan sari kedelai menggunakan garam mineral

(biasanya kalsium sulfat). Sari kedelai inilah yang membuat tahu kaya dengan

manfaat kesehatan. Berikut ini ada beberapa manfaat tahu :

a. Mencegah penyakit jantung

Sejumlah studi dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa

asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat membantu

menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan HDL (kolesterol baik), yang

menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung.

b. Meningkatkan produksi energi

Tahu merupakan sumber makanan yang kaya zat besi, yang menyediakan 30

persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk zat besi dalam 100 gram. Zat

besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari hemoglobin yang membantu

dalam ransportasi dan pelepasan oksigen ke seluruh tubuh mempromosikan produksi

energi.

15

Page 16: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Tahu juga menyediakan 10 persen dari nilai harian yang direkomendasikan

untuk tembaga, mineral penting yang dimanfaatkan dalam sel darah merah. Tembaga

juga membantu dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis. Makanan yang berasal

dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen tanaman)

yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen.

c. Bermanfaat untuk wanita, khususnya wanita menopause

Selama menopause, estrogen wanita berfluktuasi, baik naik atau turun di

bawah tingkat normal. Nah, fitoestrogen dari kedelai dapat membantu menjaga

keseimbangan hormon tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan

beratnya gejala hot flashes (rasa panas pada perut) pada wanita menopause.

d. Mencegah osteoporosis

Tahu juga bisa menjadi sumber yang kaya kalsium tergantung pada koagulan

yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium sulfat yang digunakan oleh

produsen tahu).

Hal ini membantu melindungi terhadap penyakit seperti kehilangan tulang,

kelemahan tulang, rheumatoid arthritis dan osteoporosis. Penelitian baru juga

menunjukkan bahwa isoflavon dalam makanan kedelai dapat memperkuat densitas

(kepadatan tulang). Ini bisa membuat tahu berguna dalam menangkal penyakit tulang

pada wanita postmenopause.

e. Membantu menurunkan berat badan

16

Page 17: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Tinggi protein membuat  perut tidak cepat merasa lapar. Juga, sifat rendah kalori

(sekitar 80 kalori dalam 100 gram) tidak menambahkan kalori ekstra untuk menu diet

Anda.

f. Membantu pasien diabetes dengan masalah ginjal

Diabetes dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, salah satunya gagal ginjal.

Diabetes adalah penyebab utama kegagalan ginjal dengan anda awal adanya sejumlah

protein dalam urin. Sebuah penelitian dilakukan pada pria dengan diabetes tipe 2,

yang semuanya didiagnosis dengan penyakit ginjal yang terkait dengan diabetes,

menemukan bahwa protein kedelai dapat menurunkan 10 persen protein yang

ditemukan dalam air seni

2.2.3 Dampak Negatif Tahu

Banyak orang yang beranggapan bahwa tahu sebagai makanan yang tidak membawa

efek apa-apa. Karena tahu pada dasarnya tidak jauh beda dengan makanan tempe

yang mengandung phytoestrogen, atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

sebagai pengganti kadar estrogen yang turun seiring dengan pertambahan usia. Tapi

dalam perjalanannya pengaruh tahu tidak sama dengan tempe. Justru dalam banyak

penelitian menyatakan bahwa mengkonsumsi tahu membawa dampak negatif.

            Hal ini terungkap dalam penelitian ahli bidang geriatrik atau kesehatan lanjut

usia Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia Prof Tri Budi Rahardjo yang

bekerja sama dengan ahli geriatrik lainnya dari Loughborough University, Oxford

Institute of Ageing dan Universitas of Respati Health Institute Yogyakarta. Beliau

menyimpulkan bahwa kaum lansia yang mengkonsumsi minimal satu tahu setiap hari

ternyata kualitas fungsi memorinya lebih rendah daripada lansia yang jarang

mengkonsumsi tahu atau lansia yang lebih sering mengkonsumsi tempe.

            Dari hasil penelitian tersebut bisa anda simpulkan ihwal bahaya tahu bagi

kaum lansia. Berbeda dengan tempe. Makanan sederhana yang sering satu paket

17

Page 18: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

dengan tahu ini ternyata membawa dampak positif bagi lansia. Ternyata mereka yang

terlalu banyak makan tempe memiliki fungsi memori yang bagus. Tempe dapat

memberikan efek positif pada memori sedangkan tahu dari hasil penelitian tersebut

bisa menyebabkan kepikunan.1

2.2.4 Proses Pembuatan Tahu

Urutan proses atau cara pembuatan tahu secara umum sebagai berikut

(Kaswinarni, 2007):

1. Pemilihan (penyortiran) bahan baku kedelai merupakan pekerjaan paling

awal dalam pembuatan tahu. Tujuan dari penyortiran ini adalah agar kualitas tahu

tetap terjaga dengan baik.

2. Perendaman kedelai dilakukan di dalam bak atau ember yang berisi air

selama ± 3-12 jam. Setelah direndam, kemudian dilakukan pengupasan kulit kedelai

dengan cara meremas-remas kedelai di dalam air, kemudian dikuliti.

3. Setelah direndam dan dikuliti kemudian dicuci. Pencucian ini dilakukan

untuk menghilangkan kotoran yang melekat maupun tercampur dalam kedelai.

4. Setelah kedelai direndam dan dicuci bersih, selanjutnya dilakukan

penggilingan. Pada saat penggilingan diberi air mengalir agar bubur kedelai terdorong

keluar kemudian ditampung dalam ember.

5. Proses selanjutnya adalah perebusan bubur kedelai dengan tujuan untuk

menginaktifkan zat antinutrisi kedelai yaitu tripsin inhibitor dan sekaligus

meningkatkan nilai cerna, mempermudah ekstraksi atau penggilingan dan

penggumpalan protein serta menambah keawetan produk. Bubur kedelai yang telah

terbentuk kemudian diberi air, selanjutnya dididihkan dalam tungku pemasakan.

Setelah mendidih sampai ± 5 (lima) menit kemudian dilakukan penyaringan.

18

Page 19: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

6. Cairan bahan baku tahu atau bubur kedelai yang sudah direbus (pada

keadaan panas) kemudian disaring dengan kain blaco atau kain mori kasar sambil

dibilas dengan air hangat, sehingga susu kedelai dapat terekstrak keluar semua.

Proses ini menghasilkan limbah padat yang disebut dengan ampas tahu. Filtrat yang

masih dalam keadaan hangat secara pelan-pelan diaduk sambil diberi asam (catu).

Pemberian asam ini dihentikan kemudian dicuci. Pencucian ini dilakukan untuk

menghilangkan kotoran yang melekat maupun tercampur dalam kedelai. apabila

sudah terlihat pengumpalan.

7. Gumpalan tahu diambil dan dituangkan ke dalamm cetakan yang sudah

tersedia dan dialasi dengan kain kemudian diisi sampai penuh. Selanjutnya kain

ditutupkan ke seluruh gumpalan tahu dan dipres. Alat pemberat atau pres biasanya

mempunyai berat 3,5 kg dan lama pengepresan biasanya 1 menit, sampai airnya

keluar. Setelah dirasa cukup dingi, kemudian tahu dipotong-potong sesuai dengan

keinginan konsumen di pasar.

2.3 Sungai

2.3.1 Pengertian dan Macam-macam Sungai

Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.

Berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Bagian hulu : pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi

yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun).

2. Bagian tengah : Pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga

sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/horizontal.

3. Pada bagian hilir : pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah

berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi.

19

Page 20: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

~ Sungai berdasarkan sumber airnya

Dibagi menjadi :

1. Sungai hujan : Sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh : Sungai

Cisadane, Sungai Mahakam.

2. Sungai Gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mencair.

3. Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campuran gletser dan air

hujan. Contoh Sungai digul (Papua) dan sungai memberano (Papua)

~ Sungai berdasarkan debit aliran airnya :

1. Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh

musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas.

2. Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap

ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung,

Sungai Cisadane.

3. Sungai episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan,

contoh Sungai Kasada

2.3.2 Manfaat Sungai

Keuntungan dari keberadaan sungai antara lain sebagai berikut.

Sumber air bagi pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat.

Tempat pengembangbiakan dan penangkapan ikan guna memenuhi

kebutuhan manusia akan protein hewani.

Sumber tenaga untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Tempat rekreasi, misalnya melihat keindahan air terjun dan bendungan.

Untuk kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai.

seperti mencuci, mandi, dan membersihkan perabot rumah tangga.

Tempat berolahraga seperti arung jeram dan dayung.

20

Page 21: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

2.3.3 Kerugian Keberadaan Sungai

Selain beberapa manfaat di atas, sungai dapat mendatangkan kerugian bagi

kehidupan manusia terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai. Kerugian-kerugian

itu adalah sebagai berikut :

Sebagai media penyebaran bibit penyakit, seperti kolera, disentri, dan lain-

lain. Bibit penyakit disebarkan melalui air apabila air sungai digunakan untuk

keperluan hidup sehari-hari.

Dapat menyebabkan polusi air, terutama sungai-sungai yang penuh dengan

sampah.

Dapat menimbulkan banjir dan mendatangkan kerugian yang cukup besar bagi

manusia.

Berbagai dampak negatif yang telah dikemukakan tadi, sebagian besar

disebabkan oleh tindakan manusia sendiri, di samping adanya perubahan kondisi

fisik, seperti perubahan curah hujan. Oleh karena itu, pencegahannya harus

dilakukan terhadap faktor-faktor fisik dan manusia secara terpadu.

2.4 Pencemaran Air

2.4.1 Pengertian Pencemaran Air

Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak

digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi  adalah peristiwa masuknya

zat, unsure, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat

aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut

polutan.

Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal,

berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas,

21

Page 22: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.

Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak

dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap

lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.

Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen

lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan

warna, bau dan rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari

penggunaan pupuk buatan dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal

dari pemanfaatan bahan- bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat

berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat

berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran

hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari

saluran pembuangan tinja manusia.( Djambur, 1993 )

2.4.2 Macam- Macam Sumber Polusi Air

Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah

pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak

perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang

banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari

industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan-

bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air

semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.

Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang kesungai terus-

menerus, selain menemari air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir.

22

Page 23: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Air adalah unsure alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat

mengalir dan meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan

banjir. Polusi air terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam

kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Musibah banjir terbagi menjadi dua macam yaitu banjir banding ( besar) dan banjir

genangan.

Banjir banding terjadi akibat air meluap dari jaur- jalur aliran (sungai) dengan

volume air yang besar

Banjir genangan terjadi tergenangnya air hujan disuatu daerah yang saluran

air dan daya seraonya terbatas. ( Salman, 1993 )

2.4.3 Bahaya dari Polusi Air

Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif

dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya.

Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah

warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat,

uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat

merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar

limbah dari sungai akan masuk ke laut.

Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian

kecil laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera

mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-

kerangan  yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut

23

Page 24: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui

sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan

hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri

yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh

ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan

oksigen

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

3. Pendangkalan dasar perairan

4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi

5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat

6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan

penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama

predator

7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung

8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

24

Page 25: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

BAB III

METODE PENELITIAN

Hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini meliputi persiapan

penelitian seperti

pengumpulan data, pelaksanaan observasi ke tempat tujuan,

metode penelitian dan

pengolahan data.

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode wawancara

Penulis membagikan angket kepada warga sekitar daerah sungai

3.1.2 Metode Eksperimen

Penulis melakukan penelitan dengan cara melakukan percobaan

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 18 Februari 2014 hari

selasa mulai pukul 11.30 – 14.15 di sungai yang terletak di Jalan

Pondok Jaya, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sedangkan penelitian

terhadap kadar pH dan kandungan BOD dilakukan pada tanggal 27

25

Page 26: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Februari 2014 hari kamis mulai pukul 15.30 – 16.30 di SMAN 79

Jakarta Selatan.

3.3 Tehnik Wawancara

3.3.1 Tehnik Pengumpulan Data

Sebelum proses pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan berbagai

persiapan. Adapun persiapan-persiapan yang akan dilakukan oleh

penulis sebagai

berikut :

1. Membuat pertanyaan dalam bentuk tulisan atau angket

2. Menentukan hari untuk membagikan angket tersebut

3. Membagikan angket sesuai yang diundi oleh penulis

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, data yang dibutuhkan meliputi

data sekunder :

Data yang diambil dengan cara mempelajari dari buku

maupun sumber dari internet yang ada kaitannya dengan masalah

yang diteliti sehingga memiliki landasan teori.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data, penulis memilih untuk membagikan

angket ke masyarakat di daerah dekat sungai Jln Pondok Jaya,

Duren tiga Jakarta Selatan dan setelah selesainya diisi angket

tersebut penulis segera menganalisis data tersebut dan akan

dibahas pada bab 4.

26

Page 27: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

3.3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar sungai

yang tercemar Jalan Pondok Jaya,Duren Tiga yang berjumlah 20

orang .

MASYARAKAT SEKITARJUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

√ 17 Orang

√ 3 Orang

JUMLAH 20 Orang

3.3.4 Kisi-kisi Instrumen

Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen dalam bentuk pertanyaan yang

disusun oleh

penulis :

Angket

Gender :

1. Apakah Menurut anda sungai ini tercemar atau tidak ?

a. Iya b.Tidak

27

Page 28: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

2. Apakah sungai ini pernah menimbulkan banjir ?

a. Iya b.Tidak

3. Apakah dampak dari sungai ini mengganggu kenyamanan anda ?

a. Iya b.Tidak

4. Apakah masyarakat pernah mengeluhkan tentang kondisi sungai ini ?

a. Iya b.Tidak

5. Pernahka h anda melihat orang yang terkena penyakit karena pencemaran dari

sungai tersebut ?

a.Iya b.Tidak

6. Menurut anda , faktor utama yang menyebabkan sungai tercemar

adalah………

7. Apakah sudah ditindak lanjuti oleh masyarakat setempat ?

a.Iya b.Tidak

8. Apakah pencemaran ini sudah lama terjadi ?

a.Iya b.Tidak

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1Tehnik Pengujian pH

Sebelum melakukan pengujian pH, terlebih dahulu penulis menyiapkan bahan

untuk di uji, sebagai berikut:

1. Sampel air , yang di ambil dari tiga titik berbeda (sebelum tercemar, ketika

terkena polutan, dan setelah tercemar).

2. Indikator universal , sebanyak tiga lembar.

Pengujian pH dilakukan dengan beberapa tahapan:

28

Page 29: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

1. Mempersiapkan bahan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

2. Mencelupkan indikator universal kedalam air sampel selama beberapa detik,

lalu diamkan agar kering.

3. Bandingkan hasil indikator universal dengan perbandingan warna pH yang

telah tertera pada petunjuknya.

3.5 Tehnik Pengujian Toksisitas Terhadap Ikan Emas

Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek merugikan dari zat-zat kimia

terhadap organisme hidup. Selain itu toksikologi juga mempelajari kerusakan/cedera

pada organisme (hewan, tumbuhan, dan manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi

substansi/energi, mempelajari racun tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme

terjadinya efek tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan

terhadap organisme. Serta mempelajari secara kuantitatif dan kualitatif pengaruh

jelek dari zat kimiawi, fisis, dan biologis terhadap sistem biologis (Soemirat, 2003).

3.5.1 Faktor-faktor Toksisitas

Limbah atau toksikan di alam ada yang bersifat tunggal dan campuran.

Keberadaannya di lingkungan (terutama perairan) akan berinteraksi dengan

komponen atau faktor lain. Tingkat toksisitas dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

sebagai berikut (Mangkoediharjo dan Samudro, 2009):

1 Berkaitan dengan toksikan itu sendiri. Toksisitas toksikan dapat dipengaruhi

oleh komposisi toksikan. Ada kemungkinan komponen toksikan mempunyai

perbedaan toksisitas. Faktor lain adalah sifat-sifat fisik kimia toksikan.

2. Berkaitan dengan pemaparan toksikan. Toksikan akan menghasilkan efek

negatif jika kontak dan bereaksi dengan target biota pada konsentrasi tertentu dan

29

Page 30: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

waktu tertentu. Faktor-faktor yang berkaitan dalam pemaparan toksikan adalah:

Jenis toksikan Toksikan hidrofilik (suka air) akan terlarut dalam air dan lebih

cepat mengadakan kontak reaksi dibanding toksikan hidrofobik bagi biota

pelagik.

Durasi pemaparan Pemaparan jangka pendek (skala waktu jam dan hari)

secara umum sangat pendek dibandingkan umur reproduksi biota dari

toksikan (misalnya hidrofilik) dapat memberikan efek akut. Pemaparan jangka

panjang (skala waktu hari, minggu, bulan dan tahun) secara umum meliputi

umur generasi biota mungkin diperlukan bagi toksikan (misalnya hidrofobik)

agar memberi kesempatan toksikan mengadakan kontak reaksi dan

memberikan efek kronis.

Frekuensi pemaparan Frekuensi pemaparan bisa sekali, berulang atau kontinu.

Konsentrasi toksikan Pada umumnya berkaitan dengan frekuensi pemaparan.

Pemaparan sekali terjadi pada konsentrasi tinggi dan menurun untuk pemaparan

berulang hingga kontinu.

a. Berkaitan dengan lingkungan Sifat-sifat lingkungan yang mempengaruhi

toksikan di atas juga mempengaruhi toksisitas toksikan.

b. Berkaitan dengan biota Toksisitas toksikan berbeda untuk berbagai spesies

biota, karena adanya perbedaan ketahanan dan kemudahan spesies biota

menerima toksikan. Perbedaan diantara spesies biota tersebut berkaitan

dengan faktor-faktor genetik, umur dan status kesehatan.

3.5.2 Penelitian Toksisitas Akut

Toksisitas diartikan sebagai kemampuan racun (molekul) untuk

menimbulkan kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan

terhadapnya (Soemirat, 2003). Toksisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain komposisi dan jenis toksikan, konsentrasi toksikan, durasi dan frekuensi

pemaparan, sifat lingkungan, dan spesies biota penerima. Toksikan merupakan zat

(berdiri sendiri atau dalam campuran zat, limbah, dan sebagainya) yang dapat

menghasilkan efek negatif bagi semua atau sebagian dari tingkat organisasi biologis

30

Page 31: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

(populasi, individu, organ, jaringan, sel, biomolekul) dalam bentuk merusak struktur

maupun fungsi biologis.

Toksikan dapat menimbulkan efek negatif bagi biota dalam bentuk

perubahan struktur maupun fungsional, baik secara akut maupun kronis/ sub kronis.

Efek tersebut dapat bersifat reversibel sehingga dapat pulih kembali dan dapat pula

bersifat irreversibel yang tidak mungkin untuk pulih kembali.

Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat

toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan

rutin suatu limbah. Uji toksisitas akut dengan menggunakan hewan uji merupakan

salah satu bentuk penelitian toksikologi perairan yang berfungsi untuk mengetahui

apakah effluent atau badan perairan penerima mengandung senyawa toksik dalam

konsentrasi yang menyebabkan toksisitas akut. Parameter yang diukur biasanya

berupa kematian hewan uji, yang hasilnya dinyatakan sebagai konsentrasi yang

menyebabkan 50% kematian hewan uji (LC50) dalam waktu yang relatif pendek satu

sampai empat hari.

Toksisitas akut suatu effluent umumnya ditentukan dengan menggunakan

multikonsentrasi atau tes defenitif yang terdiri dari kontrol serta minimal digunakan

lima jenis konsentrasi effluent. Sedangkan penentuan toksisitas terhadap badan air

penerima menggunakan kontrol dan badan air penerima tanpa pengenceran ataupun

dengan satu seri pengenceran. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenceran adalah

air yang akan digunakan sebagai pengencer, tidak dianjurkan menggunakan air dari

kran karena kandungan klor yang tersisa dalam air kran, kecuali telah dilakukan

proses deklorinasi.

Berdasarkan kepada lamanya, metode penambahan larutan uji, maka uji

toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut :

Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek (short term

31

Page 32: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

bioassay), jangka menengah (intermediate bioassay) dan uji hayati jangka panjang

(long term bioassay);

Klasifikasi menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan,

yaitu uji hayati statis (static bioassay), pergantian larutan (renewal biossay), mengalir

(flow trough bioassay).

3.5.3 Pemilihan Hewan Uji

Untuk keperluan penelitian toksikologi diperlukan hewan uji, pemilihan

hewan uji dalam penelitian toksisitas dilakukan berdasarkan tingkat trofis masing-

masing hewan uji pada piramida rantai makanan. Berikut dijelaskan beberapa jenis

organisme yang biasa digunakan dalam uji toksisitas yang mewakili setiap tingkat

trofis dalam piramida rantai makanan (Soemirat, 2003):

Organisme trofis tingkat 1 Dapat digunakan algae air tawar Selenastrium

capricornatum, Scendemus subspicatus dan Chlorella vulgaris, dimana spesies

tersebut dapat tumbuh dengan cepat dan mudah dikultur.

Organisme trofis tingkat 2 Mewakili organisme akuatik air tawar adalah Daphnia

magna sedang akuatik laut digunakan Artemia salina.

Organisme trofis tingkat 3 Tidak termasuk dalam uji toksisitas, karena secara

biokimia dan fisiologi relatif sama dengan organisme tingkat 4, sehingga respons

terhadap senyawa toksik relatif sama.

Organisme trofis tingkat 4 Pada tingkat ini diwakili oleh ikan, jenis yang paling

sering digunakan adalah Rainbow trout (Salmo gairdneri), blue gilled sunfish

(Lepomis macrochirus). Di indonesia digunakan ikan mujair (Tilapia mozambica),

ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan nila (Orechromis niloticus).

Organisme trofis tingkat 5 Merupakan konsumen pada tingkat atas dari rantai

makanan, yang dapat menerima efek yang paling merugikan. Biasanya diwakili oleh

kelompok burung-burungan.

Untuk menaksir efek toksikologis dari beberapa polutan kimia dalam

lingkungan dapat diuji dengan menggunakan species yang mewakili lingkungan yang

32

Page 33: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

ada di perairan tersebut. Species yang diuji harus dipilih atas dasar kesamaan

biokemis dan fisiologis dari species dimana hasil percobaan digunakan (Soemirat,

2003). Kriteria organisme yang cocok untuk digunakan sebagai uji hayati tergantung

dari beberapa faktor :

1. Organisme harus sensitif terhadap material beracun dan perubahan lingkungan;

2. Penyebarannya luas dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak;

3. Mempunyai arti ekonomi, rekreasi dan kepentingan ekologi baik secara daerah

maupun nasional;

4. Mudah dipelihara dalam laboratorium;

5. Mempunyai kondisi yang baik, bebas dari penyakit dan parasit;

6. Sesuai untuk kepentingan uji hayati (American Public Health Associaton, 1976).

3.5. 4 Tahapan Penelitian

1.Aklimatisasi Hewan Uji

Aklimatisasi hewan uji dilakukan untuk mengkondisikannya pada kultur

media air untuk memberikan waktu hewan uji beradaptasi dengan lingkungan yang

baru. Kultur media ini dikondisikan untuk selalu mempunyai temperatur antara 250C

- 300C. Penggantian kultur media dilakukan apabila kondisinya sudah terlalu keruh.

Selama aklimatisasi hewan uji diberi pakan pelet ikan setiap tiga hari sekali serta

diberi aerasi yang cukup, hal ini bertujuan mempertahankan kadar oksigen terlarut.

Aklimatisasi dilakukan selama tiga hari pada setiap uji pendahuluan dan uji dasar.

2.Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan batas kisaran kritis (critical

range test) yang menjadi dasar dari penentuan konsentrasi yang digunakan dalam uji

33

Page 34: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

lanjutan atau uji toksisitas sesungguhnya, yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan

kematian terbesar mendekati 50% dan kematian terkecil mendekati 50%.

Perlakuan percobaan dilakukan dengan 3 variasi sampel limbah cair tahu. Percobaan

ini dilakukan dengan dua kali pengulangan atau duplo. Perlakuan percobaan

dilakukan dengan 5 variasi pengenceran limbah cair tahu dan satu sebagai kontrol

untuk. Percobaan ini dilakukan dengan dua kali pengulangan atau duplo. Setiap

akuarium berkapasitas 10 L; 6,25% (limbah cair 0,625 L dan air 9,375 L), 12,5%

(limbah cair 1,25 L dan air 8,75 L); 25% (limbah cair 2,5 L dan air 7,5 L), 50%

(limbah cair 5 L dan air 5 L), 100% (limbah cair 10 Ldan air 0 L).

3. Uji Dasar

Uji dasar dilakukan terhadap limbah cair industri tahu dengan variasi konsentrasi

yang berada pada rentang dimana nilai LC50 uji pendahuluan berada didalamnya. Uji

dasar dilakukan dengan waktu pengamatan 24 jam. Uji dasar dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Percobaan dilakukan terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L) di dalam

akuarium sebanyak 12 buah dengan hewan uji sebanyak 10 ekor setiap

akuarium. Masing-masing akuarium diberi aerator sebagai supply

oksigen selama percobaan berlangsung. Pengamatan dilakukan setelah

diaklimatisasi, dimana hewan uji telah beradaptasi dengan lingkungan

yang baru dan kondisi ikan tetap segar dan tidak ada yang mati.

b. Akuarium diisi ikan dan sampel limbah cair berdasarkan konsentrasi

(A%-E%) yang memuat nilai LC50 sementara yang didapatkan dari

uji pendahuluan.

c. Data kematian ikan dianalisis dengan metode analisis data. Hasil uji

dapat diterima apabila 90% hewan uji pada kontrol di akhir

pengamatan masih hidup. Apabila yang bertahan hidup lebih kecil dari

90% maka uji harus diulang.

34

Page 35: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis melakukan pembahasan masalah. Yang akan diuraikan dari

hasil pembagian angket dan hasil penelitian melalui eksprimen .

4.1 Tehnik Wawancara

4.1.1 Pembahasan masalah

No Pertanyaan Jawaban (orang)

Point

(a)

Prosentase

(%)

Point (b) Prosentase

(%)

35

Page 36: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

1

Apakah Menurut

anda sungai ini

tercemar atau tidak

?

20 100 % - 0%

2

Apakah sungai ini

pernah

menimbulkan

banjir ?

19 95 % 1 5%

3

Apakah dampak

dari sungai ini

mengganggu

kenyamanan anda?

15 75 % 5 25%

4

Apakah

masyarakat pernah

mengeluhkan

tentang kondisi

sungai ini ?

12 60% 8 40%

5 Pernahkah anda

melihat orang yang

terkena penyakit

karena pencemaran

dari sungai

tersebut ?

11 55% 9 45%

6 Apakah sudah 12 60% 8 40%

36

Page 37: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

ditindak lanjuti

oleh masyarakat

setempat?

7

Apakah

pencemaran ini

sudah lama

terjadi ?

16 80% 4 20%

Dari tabel diatas maka penulis menjelaskan hasil dari daftar tabel tersebut :

1. Pada soal nomor satu, jumlah koresponden yang menganggap sungai telah

tercemar sebanyak 20 dari 20 koresponden.

\

Ya100%

Jumlah Koresponden

37

Page 38: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

2. Pada soal nomor dua, jumlah koresponden yang menganggap sungai tersebut

menimbulkan banjir sebanyak 19 dari 20 koresponden.

Ya95%

Tidak5%

Jumlah Koresponden

3. Pada soal nomor tiga, jumlah koresponden yang menganggap sungai tersebut

mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar sebanayak 15 dari 20

koresponden.

Ya75%

Tidak25%

Jumlah Koresponden

38

Page 39: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

4. Pada soal nomor empat, jumlah koresponden yang mengeluhkan tentang

kondisi sungai tersebut sebanyak 12 dari 20 koresponden.

Ya60%

Tidak40%

Jumlah Koresponden

5. Pada soal nomor lima, jumlah koresponden yang menyatakan bahwa

masyarakat sekitar pernah terkena penyakit akibat air sungai sebanyak 11 dari

20 koresponden.

Ya55%

Tidak45%

Jumlah Koresponden

39

Page 40: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

6. Pada soal nomor 7, jumlah koresponden yang menyatakan bahwa sungai

telah ditindaklanjuti sebanyak 12 dari 20 koresponden.

Ya60%

Tidak40%

Jumlah Koresponden

7. Pada soal nomor 8, jumlah koresponden yang menyatakan bahwa sungai

telah lama tercemar sejumlah 16 dari 20 koresponden.

Ya80%

Tidak20%

Jumlah Koresponden

40

Page 41: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

4.2 Tehnik Eksperimen

4.2.1Tabel Pengamatan Pengujian pH

Pita Indikator pH Keterangan

41

Page 42: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

± 6pH air sebelum

tercemar air limbah, bersifat asam

± 8

pH air saat terkena air limbah, bersifat

lebih basa dibandingkan

sesudah terkena air limbah

± 7pH air saat sesudah terkena air limbah (± 8 m dari pabrik)

4.2.2 Tabel Pengamatan Pengujian Toksisitas Terhadap Ikan Emas

GelasKeadaan Ikan pada saat

2 menit 4 menit 6 menit

Gelas 1

(sebelum

terkena

limbah)

Ikan berenang dengan

normal

Ikan berenang dengan

normal

Ikan berenang dengan

normal

Gelas 2

(saat

terkena

limbah)

Ikan berenang dengan

normal

Ikan mulai meronta-

rota dan kemudian

diam

Satu dari dua ikan mati

42

Page 43: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Gelas 3

(Sesudah

terkena

limbah)

Ikan berenang dengan

normal

Ikan mulai meronta-

ronta dengan mulut

terbuka

Satu dari dua ikan mati

Faktor-faktor penyebab perbedaan pada hasil pengamatan

1.Adaptasi

Dari hasil percobaan didapat bahwa waktu bertahan ikan-ikan dia air sungai

yang terkena limbah pabrik berbeda-beda . Bahka Jenis ikan yang sam pun memiliki

ketahanan yang berbeda-beda sehingga waktu bertahan di air sungai yang terkena

limbah menjadi bervariasi

2. Habitat

Ikan memiliki habitat yang ekstrim ,yaitu di parit-parit atau selokan baik yang

jernih maupun yang tercemar maka akan lebih bertahan lama .

3. Konsentrasi limbah tahu

Konsentrasi larutan sangat berpengaruh terhadap berapa lamanya ikan dapat

bertahan . Semakin tinggi konsentrasi limbah tahu maka semakin cepat pula ikan

akan mati . Begitu pula sebaliknaya jika konsentrasi larutan limbah tahunya rendah ,

mungkin ikan dapat bertahan lama dalam air dengan melakukan berbagai adaptasi .

Penyebab ikan mati pada air sungai limbah pabrik tahu

Limbah pabrik tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan

tahu maupun pada saat pencucian kedelai . Limbah yang dihasilkan berupa limbah

padat dan limbah cair . Limbah padat belum dirasa dampaknya terhadap lingkungan

karena dapat dimanfaatkan untuk makanan terrnak , tetapi limbah cair akan

43

Page 44: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang di sungai akan menyebabkan tercemarnya

sungai . Untuk memproduksi 1 ton tahu dihasilkan limbah 3000-5000 liter . Limbah

cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut , akan

mengalami perubahan fisika,kimia,dan hayati yang akan menghasilkan racun atau

menciptakan media untuk tumbuhnya bakteri . Bila dibiarkan dalam air limbah ini

akan berubah menjadi semakin keruh yang akan mengakibatkan gangguan

pernapasan seperti apa yang telah terjadi pada ikan di dalam pecobaan air limbah

pabrik tahu .

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa air sungai yang mengandung

limbah pabrik tahu memiliki kandungan pH basa (8), dan dapat menganggu

keseimbangan biota air yang ada didalamnya seperti ikan-ikan kecil dalam jangka

waktu yang singkat. Selain itu, bila air sungai mengalami perubahan fisika,kimia,dan

hayati akan menghasilkan racun atau menciptakan media untuk tumbuhnya bakteri .

Bila dibiarkan dalam air limbah ini akan berubah warna menjadi semakin keruh yang

akan mengakibatkan gangguan pernapasan seperti apa yang telah terjadi pada ikan di

dalam pecobaan air limbah pabrik tahu. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang

44

Page 45: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

tidak dapat ditemukan biota air lagi seperti ikan di dalam sungai-sungai yang

tercemar khususnya di wilayah DKI Jakarta.

5.2 Saran

Penulis memberikan saran bagi pembaca yaitu :

1. Pabrik-pabrik dalam membuang air limbahnya jangan langsung dibuang ke

sungai namun harus disaring terlebih dahulu

2. Para pelaku yang melakukan pencemaran lingkungan (termasuk air di

dalamnya) akan mendapatkan sanksi pidana sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam pasal 98, pasal 99, pasal 100, pasal

101, pasal 102, dan pasal 103.

· 2.1.1 Dimensi Ekonomi

1.    Aktivitas Ekonomi

            Aktivitas ekonomi yang mereka lakukan ialah berdagang dengan berjualan di pinggir-pinggir jalan atau lebih dikenal dengan pedagang kaki lima.

            Mereka pun bermacam-macam pedagang yang terdapat disana yakni, pedagang hewan, pedagang pernak-pernik, pedagang minuman dan makanan pedagang buku-buku bekas dan baru, serta para pedagang obat-obatan tradisional.

2.    Pola dan proses aktivitas ekonomi

            Mereka berjualan setiap hari, dari mulai pukul 07.00 WIB pagi hingga pukul 17.00, bahkan hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya.

45

Page 46: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

3.    Kelas sosial berdasarkan basis ekonomi

            Terdapat dua kelas berdasarkan basis ekonomi disana setelah kami melakukan observasi dan analisis sosial yaitu :

•      Pedagang resmi, yaitu pedagang yang mempunyai kios yakni para pedagang yang berada di dalam JT 007.

•    Pedagang kaki lima yang berada di jalan raya, trotoar, bahkan berjualan di depan kios pedagang JT 07.

·      2.1.2 Dimensi Sosial Politik

1.    Sejarah komunitas

            Sejarah berdirinya pedagang kaki lima di dekat Pasar Jatinegara, sejak tahun 1964 berdirinya JT 007 oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta waktu itu, maka sejak tahun tersebut sudah ada pedagang kaki lima di sekitar Jatinegara hingga saat ini. Walaupun sekarang JT 007 sudah di pegang atau di bina oleh UKM, dengan sistem berupa hak pakai.

            Dan sejak tahun 1964 lah, para pedagang kaki lima pun sudah ada di sekitar JT 007 yang bertempat di dekat pasar dan stasiun Jatinegara tersebut.

2.    Hubungan sosial (gender, status, suku, agama, dll)

            Hubungan sosial (gender, status, suku, agama, dll) baik, Walaupun dalam keseharian mereka lebih cenderung mengobrol atau berinteraksi dengan pedagang yang barang dagangan yang sejenis, sebab mereka biasanya posisi mereka berjualan berdekatan dan bersampingan, serta juga cenderung kepada asal daerah yang sama, misal dari Bogor, Sumedang dan lainnya. Jadi hubungan sosial mereka satu sama lain cukup dekat dan erat tidak terdapat masalah walau terdapat persaingan dalam berdagang tapi menurut mereka rezeki sudah diatur dan sudah masing-masing porsinya.

            Untuk gender sendiri hampir 70% untuk PKL disana adalah laki-laki, sebagian besar ialah bapak-bapak atau yang sudah berkeluarga. Selebihnya baru perempuan dan kebanyakan atau sebagian besar ialah ibu-ibu. Kemudian mayoritas para pedagang disana ialah Islam hampir 90 % Islam, sementara agama lain selain

46

Page 47: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

Islam ialah Kristen yaitu para pedagang-pedagang resmi di JT 007 yang mayoritas beragama Kristen.

            Berdasarkan suku: Betawi (Asli orang Jatinegara) , Sunda (Bogor, Sumedang, Cimahi dan lain-lain), Jawa Namun mereka tidak membeda-bedakan satu sama lain,menurut mereka pedagang disana satu sama lain seperti saudara,jadi tidak pernah dipermasalahkan.

·     2.1.3 Dimensi Budaya

1.   Heterogen/Homogen budaya

            Budaya disana sendiri ialah heterogen atau bermacam-macam budaya saling bercampur di sana, Sebab budaya hetrogen ialah bermacam-macamnya asal daerah dari masing-masing pedagang kaki lima, bahkan kebanyakan  atau sebagian besar ialah para pendatang dari luar Jakarta para PKL disana, mulai dari, Banten, Jateng, Jabar, Jatim, Sumatera dan daerah lain.

2.   Relasi antar budaya jika Heterogen

            Relasiatauhubunganbudayaheterogendariparapedagang kaki lima disanacukupbaik, karenaterbuktidenganbegitubanyaknyapedagang kaki lima di tambah pula berbeda-bedabudayatermasuksuku, namun, merekasalingmenghargaisatusama lain, bahkanpersaingandalamberdagang pun sehat, karenaadabeberapapedagangsendiri yang mengaggap bahwa rezeki sudah ada Allah yang mengatur jadi jarang sekali para pedagang yang bersaing secara negatif.

3.   Pendidikan

47

Page 48: Dampak Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Sungai 3

            RiwayatPendidikandariparapedagang kaki lima (PKL) di sekitarpasarJatinegarabermacam-macamyaitu :

  SD

  SMP

  SMA

  Bahkanada yang sempatkuliah, namun tidak menyelesaikan sampai selesai, sebab sudah merasa enak dengan berjualan.

48