penelitian mass

64

Upload: danan-sanjaya

Post on 14-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEBUAH PENELITIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DARI PEMIJATAN RINGAN, PEMIJATAN FRANCH OIL DAN PERAWATAN KELAHIRAN

NORMAL ATAS RASA SAKIT MELAHIRKAN PADA IBU PRIMI PARA DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH ERODE

Bab I. PENGENALAN

"Melahirkan adalah suatu proses yang menyakitkan,meskipun tubuh sebenarnya telah disiapkan untuk proses itu, Kami akan berusaha untuk membuatnya menjadi senyaman mungkin.

-Morriron Susan Jane-

Proses melahirkan bayi merupakan suatu pengalaman yang penuh tekanan,dengan rasa kesakitan,kelelahan,ketakutan dan suasana hati negatif yang telah mencapai tingkat tinggi selama proses melahirkan tersebut. Wanita hamil biasanya kuatir mengenai rasa sakit yang akan dialami selama proses melahirkan. Rasa tidak nyaman yang akan dirasakan selama proses melahirkan memiliki sumber yang spesifik. Selama tahap pertama dari melahirkan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi cervical, pembesarandan ischemic rahim (menurunkan aliran darah dan kemudian menyebabkan kekurangan oksigen) yang disebabkan oleh kontraksi dari arteri ke myometrium. Impuls Rasa sakit selama tahap pertama dari melahirkan diteruskan melalui daerah T11-12 syaraf tulang belakang dan accessory lower thoracic dan bagian atas syaraf simpatik pinggang. Syaraf - syaraf ini berasal dari badan dan leher rahim.

Ketidaknyamanan dari leher rahim berubah dan ischemic rahim adalah rasa sakit yang mendalam. Rasa tersebut terletak diatas dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke area of the back ( lumbal / lumbar ). Rasa sakit wanita selama melahirkan bayi biasanya unik pada tiap wanita dan dipengaruhi oleh faktor yang bervariasi seperti budaya, kegugupan, ketakutan, pengalaman melahirkan sebelumnya, persiapan melahirkan serta dukungan yang ada.

Walaupun ambang nyeri biasanya sama bagi setiap orang dengan mengabaikan perbedaan jenis kelamin, sosial, budaya atau kesukuan, namun tetap saja perbedaan ini memegang peran terbatas dalam persepsi sakit secara individual. Makna dari rasa sakit/kesakitan dan ungkapan baik secara lisan maupun non lisan yang ditunjukkan sebagai reaksi dari rasa sakit tersebut sepertinya dipelajari lewat interaksi dalam kelompok sosial utama dan pengaruh budaya dapat menentukan harapan yang tidak realistis.

Ketakutan dan kegugupan biasanya dihubungkan dengan rasa sakit yang meningkat selama melahirkan. Sedikit kegugupan dianggap normal untuk seorang perempuan selama proses melahirkan. Bagaimanapun, kegugupan dan takut yang berlebihan dapat menyebabkan lebih banyak sekresi catecholamine, yang meningkatkan stimulasi pada otak dari tulang panggul dikarenakan aliran darah berkurang dan meningkatkan tegangan otot, yang akhirnya meningkatkan rasa sakit itu. Jadi ketika

kegugupan dan ketakutan meningkat, maka tegangan otot juga meningkat, efektivitas dari kontraksi rahim berkurang maka rasa tidak nyaman akan meningkat pula dan suatu siklus peningkatan kegugupan dan ketakutan pun dimulai.

Pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon wanita terhadap rasa sakit. Sebagai contoh seorang wanita yang telah memiliki suatu pengalaman melahirkan sebelumnya yang menyakitkan dan sulit, kegugupan dan ketakutan dari pengalaman masa lalu, maka hal tersebut dapat mendorong peningkatan rasa sakit.

Rasa sakit melahirkan dapat dirasakan baik dalam respon fisik dan tindakan refleks. Peningkatan rasa sakit pada saat melahirkan tentunya akan memberikan gejala yang dapat diidentifikasikan. Akibat respon dari rasa sakit tersebut maka aktivitas sistem saraf simpatik menjadi meningkat sehingga akan membuat perubahan pada tekanan darah, denyut/debar jantung, respirasi dan warna kulit, menjadi pucat dan diaphoresis. Perasaan tertentu yang disebabkan rasa kesakitan juga sering terlihat. Perasaan mual dan muntah juga menjadi hal yang lumrah terjadi. Beberapa perubahan termasuk peningkatan kegugupan dengan berkurangnya persepsi, menggeliat kesakitan, menangis, mengerang, gerak tubuh (mengepalkan dan meremas-remas tangan) dan rangsangan otot yang berlebihan di sekujur tubuh.

Mengurangi rasa sakit memang penting, tetapi biasanya bukan jumlah dari rasa sakit yang dirasakan oleh wanita, tetapi apakah dia sendiri mampu dalam mengatasi rasa sakitnya yang mempengaruhi persepsinya dalam pengalaman kelahiran, apakah menjadi suatu pengalaman yang "baik" atau "buruk". Bidan mesti mengamati tanda yang mengindikasikan tingkat kemampuan wanita tersebut dalam mengendalikan dan meringankan rasa sakitnya sendiri. Ketika rasa sakit tersebut menjadi akut dan meningkat dengan cepat maka akan ada sejumlah perubahan emosional, yang menciptakan masalah besar dalam mengatasi rasa sakit. (Harrison, et.al.,1986).

Metode persiapan kelahiran bayi yang bervariasi dapat memberikan jalan keluar untuk membantu wanita dalam mengatasi ketidaknyamanan dalam melahirkan dan sejumlah strategi non farmakologi juga dilaksanakan untuk mengurangi rasa sakit pada melahirkan.

Strategi non-farmakologi pertama yang diterapkan untuk mendorong relaksasi dan untuk membebaskan rasa sakit adalah, strategi kognitif seperti pendidikan tentang kelahiran bayi, teknik pernapasan, musik, imajinasi, penggunaan titik-focus dan hipnosis. Yang kedua, strategi rangsangan pada kulit seperti tekanan berlawanan, pemijatan (effleurage), sentuhan therapeutic, berjalan, mengayun-ayun, mengubah posisi, aplikasi panas atau dingin, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), acupressure dan terapi air.

Strategi Kognitif

Saat ini banyak layanan kesehatan merekomendasikan atau menawarkan kursuspersiapan kelahiran anak bagi calon orang tua yang sedang menanti kelahiran anak dan teknik relaksasi serta pernafasan yang diajarkan pada ibu hamil untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi proses melahirkan. Metode persiapan kelahiran yang paling sering digunakan adalah metode Dick-read (kelahiran bayi secara normal), Metode Lamaze dan metode Bradley.

Program Dick - read (1987) meliputi informasi mengenai proses melahirkan dan saat kelahiran, seperti halnya ilmu gizi, kesehatan dan kursus latihan termasuk praktek tiga teknik yaitu latihan agar tubuh siap untuk proses melahirkan, relaksasi sadar dan pola pernapasan. Relaksasi sadar melibatkan relaksasi progresif otot dalam keseluruhan tubuh. Pola pernapasan meliputi pernapasan abdominal selama proses melahirkan. Pernapasan pendek sampai berakhirnya tahap pertama dan akhirnya mengendalikan nafas untuk mendorong saat kontraksi pada tahap dua dalam proses melahirkan.

Metode Lamaze mengajarkan calon ibu untuk merilekskan otot lainnya yang tidak terlibat saat kandungannya berkontraksi. guru Lamaze percaya bahwa pernapasan dada mengangkat sekat diafragma dari kontraksi rahim, sehingga memberi lebih banyak ruang.

Metode Bradley juga disebut melatih suami untuk persiapan kelahiran bayi yang dipikirkan berdasarkan pengamatan atas perilaku binatang selama kelahiran dan menekankan keselarasan tubuh menggunakan kendali nafas, pernapasan abdominal dan relaksasi tubuh.

Teknik pernapasan dan teknik relaksasi diterapkan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan. Teknik pernapasan seperti pernapasan santai yang dihirup melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut, dilakukan selama awal sampai akhir setiap kontraksi (his). Teknik relaksasi seperti memusatkan pikiran ( pada hal - hal favorit, objek tertentu atau yang dipilih oleh calon ibu), imajinasi ( calon ibu didorong untuk memusatkan perhatian pada pemandangan atau gambar yang menyenangkan, tempat atau aktivitas yang disukai), relaksasi balik ( mekanisme umpan balik umum, dimana sang ibu dan orang yang mendukungnya/mendampinginya secara lisan menyatakan kata rileks pada tiap atau sepanjang kontraksi dan selama dibutuhkan) dan terapi musik.

Teknik hipnosis digunakan saat proses melahirkan dengan pengutamaan pada relaksasi. Calon ibu dapat diberikan sugesti langsung mengenai cara mengurangi rasa sakit atau sugesti tidak langsung, bahwa dia sedang mengalami rasa sakit yang tidak akan berlangsung lama. Jadi sang ibu tersebut sebenarnya sedang menerima sugesti pasca hypnotic untuk meningkatkan kepercayaan dirinya seperti "Anda sanggup untuk mendorong bayinya dengan mudah".

Rangsangan kulit

Rangsangan ini berupa stimulasi atas permukaan kulit. Ada banyak teknik seperti pemijatan , tekanan balik, sentuhan therapeutic, acupressure, aplikasi panas dan dingin, terapi air dan TENS.

Pemijatan adalah suatu teknik kuno yang telah luas digunakan selama proses melahirkan. Teknik ini terdiri atas stroking dangkal (pemijatan lembut) dan strokingdalam (pemijatan dalam). Teknik ini bekerja baik dengan cara menghalangi impuls sakit ke otak dengan transmisi serat A β yang meningkat, atau dengan menstimulasi pelepasan lokal endorfin dikarenakan relaksasi lebih pada jaringan lunak.

Tekanan balik adalah tekanan yang mantap di sacral area dengan kepalan tumit tangan atau heel tangan, yang membantu calon ibu mengatasi sensasi tekanan bagian dalam dan rasa sakit pada punggung bagian bawah.

Sentuhan Therapeutic menggunakan konsep bidang energi dalam tubuh. Sentuhan Therapeutic digunakan melalui orang yang sudah terlatih untuk mengalihkan energi yang berhubungan dengan rasa sakit. Hal ini menghasilkan relaksasi dan dengan demikian mengurangi rasa sakit.

Teknik Acupressure dapat digunakan pada proses melahirkan untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman. Titik-titik Acupressure ini memiliki densitas neuroreceptor dan konduktivitas listrik yang meningkat. Ketika kita memberikan tekanan pada titik - titik tesebut, tekanan itu akan menstimulasi untuk mengeluarkan endorfin, yang menutup persepsi rasa sakit.

Aplikasi panas dan dingin akan mengurangi rasa sakit melahirkan. Rasa panas berfungsi untuk membebaskan otot dari ischemia dan meningkatkan aliran darah pada area yang tidak nyaman. Rasa dingin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dengan menurunkan temperatur otot dan membebaskan kekejangan otot.

Terapi air meningkatkan relaksasi pada sekujur tubuh. Terapi ini mengurangi kecemasan, yang pada nantinya mengurangi produksi adrenalin . Hal ini memicu suatu peningkatan pada tingkatan oxytocin (untuk merangsang kelahiran) dan endorfin (untuk mengurangi rasa sakit).

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation = Stimulasi Listrik saraf Transcutaneous) melibatkan penempatan dua elektroda, yang satu ditempatkan di kedua bagian thoracic dan sacral spine dan arus listrik rendah dari alat yang dioperasikan oleh baterai diberikan secara terus menerus. Selama kontraksi, calon ibu dapat meningkatkan stimulasi dengan mengatur tombol pada alat tersebut. TENS dapat merangsang pelepasan endorfin pada tubuh wanita sehingga dapat menghilangkan rasa tidak nyaman.

Banyak dari standar penghilang sakit non farmakologi mengungkapkan bahwa meningkatkan relaksasi otot, yang meningkatkan suplai darah ke otot-otot yang sakit,

dapat menghasilkan endorfin dan stimulasi kecil saraf bebas berakhir, yang juga menutup persepsi rasa sakit.

KEPERLUAN STUDI

Kelahiran anak adalah suatu proses biologis yang alami dan oleh karena itu rasa sakit yang berhubungan dengan proses tersebut dianggap sebagai hal yang alami dan normal. Rasa sakit yang dialami selama melahirkan tergantung pada keadaan fisik dan emosional dari calon ibu tersebut. Para wanita Primi Para mengalami rasa sakit yang lebih intens selama melahirkan jika dibandingkan dengan multi gravida (Mclzack, Taenzer dan Kinch 1981). Para calon ibu Primi Para tidak mengetahui tingkat rasa sakit yang intens dan bagaimana untuk mengatasinya dikarenakan mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya.

Toleransi rasa sakit biasanya sama untuk semua orang tanpa melihat perbedaan jenis kelamin, sosial, kesukuan, atau budaya dan memiliki suatu fungsi definitif padapersepsi individu mengenai rasa sakit, di (dalam) persepsi sakit pada individubersangkutan. Toleransi rasa sakit bisa tergantung pada pengalaman sebelumnya. Jika wanita telah pernah mengalami rasa sakit itu sebelumnya, mereka akan mampu untuk menerima rasa sakit ketika mereka mengalami rasa sakit yang sama pada proses melahirkan berikutnya. Untuk ibu Primi Para dikarenakan ini merupakan pengalaman pertama mereka maka calon ibu akan merasakan rasa sakit yang lebih dibandingkan dengan multi para.

Rasa sakit melahirkan adalah suatu siksaan, sakit tak tertahankan, yang mengakibatkan perubahan pada tekanan darah, denyut nadi, warna kulit dan pernapasan, muka pucat dan diaphoresis. Ibu yang mengalami rasa sakit melahirkan akan mengalami serangan mual dan muntah dan dia akan memiliki ekspresi tertentu termasuk meningkatnya kecemasan, menggeliat, menangis, mengerang, gerak tubuh / isyarat ( mengepalkan dan meremas tangan) dan rangsangan otot yang berlebihan di sekujur tubuh.

Jika seorang bidan tidak memberikan dukungan dan perhatian yang sesuai pada ibu yang melahirkan, maka hal itu akan meningkatkan kecemasan ibu tersebut, yang akhirnya meningkatkan produksi adrenalin yang berlebihan.

Rangsangan kecemasan dan kurangnya relaksasi selama melahirkan akan mendorong kearah persepsi rasa melahirkan yang lebih menyakitkan. Jika seorang bidan memberikan cukup dukungan dan perhatian pada ibu yang melahirkan, maka hal itu akan mengurangi kecemasan, dan nantinya akan mengurangi produksi adrenaline.Kemudian hal ini akan memicu peningkatan oxytocin (untuk merangsang kelahiran) dan endorfin (untuk mengurangi rasa sakit).

Sekarang banyak terapi non-farmakologi ( alternatif pengganti obat) seperti pemijatan, sentuhan therapeutic, hydrotherapy, musik, aplikasi panas dan dingin yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

Dari antara hal tersebut diatas, pemijatan mempunyai potensi yang bermanfaat untuk mengurangi intensitas rasa sakit, membebaskan kekejangan otot, meningkatkan aktivitas fisik, mengalihkan rasa sakit, meningkatkan relaksasi dan menurunkan kecemasan.

Pemijatan dengan minyak yang mengandung obat mempunyai efek yang lebih dalam mengurangi rasa sakit dan karenanya dapat lebih menghasilkan relaksasi. Dalam hal ini Franch Oil terbuat dari biji dan akar castor yang dapat mengurangi rasa sakit yang tak teratur. Telah diadakan penelitian, dan telah terbukti bahwa Franch Oil adalah suatu obat ayurvedic penghilang sakit yang efektif. Sekarang minyak ini lebih dikenal penggunaannya untuk mengurangi rasa sakit pada haid dan rasa sakit pada radang sendi.

Rumah Sakit Pemerintah di Erode mempunyai unit terpisah untuk sebelum, selama dan setelah kelahiran. Ruang melahirkan mempunyai kapasitas lima tempat tidur, termasuk ruangan tahap pertama, dimana ibu yang akan melahirkan ditempatkan selama berada dalam tahap pertama dari proses melahirkan. Ruangan tahap pertama memiliki kapasitas 15 tempat tidur. Ada sekitar 8 sampai 12 kelahiran normal dan 4 sampai 5 kelahiran caesar setiap harinya. Ada 3 sampai 5 Primi Para dan 5 sampai 7 Multi Para yang melahirkan normal tapi tidak ada seorangpun dari ibu yang dirawat dengan terapi farmakologi atau non-farmakologi apapun untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Rasa sakit yang amat sangat dapat menyebabkan banyak efek negatif pada ibu dan bayi khususnya bagi para ibu Primi Para. Maka investigator merasa perlu untuk menerapkan terapi rasa sakit non-farmakologi untuk para ibu Primi Para demi mengurangi rasa sakit melahirkan tersebut.

Banyak penelitian dilaksanakan atas efektivitas dari terapi alternatif pengganti obat. Diantaranya, pemijatan pada kasus nyeri saat melahirkan menjadikannya sebuah prosedur yang hemat biaya dan prosedur ini juga menenghasilkan efek yang lebih fisiologis dan psikologis pada kelahiran.

Beberapa penelitian juga telah dilaksanakan atas efektivitas pemijatan dengan minyak (aromatherapy) untuk rasa sakit melahirkan. Sebagian besar studi menyimpulkan bahwa penggunaan minyak essensial dapat menghasilkan relaksasi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

Penelitian ini diusulkan untuk menentukan efektivitas pemijatan sederhana, yaitu pemijatan dengan Franch Oil dan perawatan yang dapat mengurangi rasa sakit pada kelahiran normal bagi ibu Primi Para. Penelitian ini nantinya akan membantu para bidan untuk menilai sifat dari rasa sakit saat melahirkan dan menanganinya dengan benar. Hal ini juga nantinya akan mengindikasikan efektivitas dari pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil dalam mengurangi rasa sakit melahirkan.

IKHTISAR PERMASALAHAN

"Suatu penelitian untuk menilai efektivitas pemijatan sederhana, Pemijatan dengan Franch Oil dan perawatan rasa sakit melahirkan pada Ibu Primi Para di Rumah Sakit Pemerintah, Erode"

TUJUAN

1. Untuk membandingkan efektivitas dari pemijatan sederhana, Pemijatan dengan Franch Oil dan perawatan kelahiran normal dengan perhatian pada ibu Primi Para antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

2. Untuk menemukan perbedaan rasa sakit melahirkan di antara ibu Primi Parapada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali dalam hubungannya dengan variabel latar belakang mereka yang telah dipilih.

DEFINISI OPERASIONAL

1. Rasa sakit saat melahirkan

Suatu proses yang secara sadar oleh fisik dan ketidaknyamanan psikologis, penderitaan atau kesusahan yang disebabkan oleh kontraksi rahim yang teratur yang terjadi pada proses kelahiran anak, dan dirasakan oleh wanita yang akan melahirkan. Proses yang dirasakan oleh calon ibu ini diukur dengan skala visual analog.

2. Pemijatan Sederhana

Pemijatan sederhana adalah suatu manuver therapeutic dengan jalan memanipulasi jaringan lunak dengan sentuhan yang bertujuan untuk menghasilkan relaksasi yang pada akhirnya akan mengurangi rasa sakit.

3. Pemijatan dengan Franch Oil

Pemijatan ini adalah pemijatan dengan menggunakan Franch oil (ekstrak akar dan biji dari tumbuhan castor) sebagai zat tambahan yang bertujuan mempercepat proses relaksasi, yang dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit secara efektif.

4. Perawatan pada kelahiran normal

Hal ini adalah perawatan/perhatian yang diberikan kepada calon ibu selama proses melahirkan seperti persiapan lingkungan fisik yang menyediakan perlindungan dari ancaman atau resiko infeksi dan untuk kebersihan; dukungan emosional,

memposisikan dan memberikan mobilitas bagi ibu, menyediakan nutrisi, memperhatikan kebutuhan pencernaan dan pembuangan sang ibu dan mengamati kondisi ibu dan bayi.

5. Primi Para

Merupakan istilah yang lazim digunakan untuk wanita yang baru pertama kali mengalami proses melahirkan.

6. Efektivitas

Menurut kamus Oxford, kata efektivitas berarti hasil, akibat atau perubahan yang terjadi dikarenakan oleh suatu tindakan. Di dalam penelitian ini kata tersebut mengacu kepada hasil dengan maksud berkurangnya rasa sakit melahirkan yang terkait dengan pemijatan sederhana, pemijatan dengan Franch Oil dan perawatan kelahiran normal. Hal ini diukur terkait dengan perbedaan penting pada nyeri persalinan sebelum dan setelah dilakukan pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil dan dilakukan antara kelompok percobaan dan kelompok kendali.

HIPOTESA

H1: Akan ada suatu perbedaan penting pada tingkatan rasa nyeri melahirkan setelah tes antara ibu Primi Para pada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H2: Akan ada suatu perbedaan penting pada tingkatan rasa nyeri melahirkan sebelum & setelah tes antara ibu Primi Para pada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H3: Akan ada suatu perbedaan penting pada tingkatan rasa nyeri melahirkan setelah test antara ibu Primi Para pada kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 .

H4: Akan ada suatu perbedaan penting pada nilai rasa nyeri setelah melahirkan setelah tes yang berhubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih pada ibu Primi Para seperti usia, pekerjaan, sistem pendukung, kelas orangtua, toleransi terhadap nyeri, opname sebelumnya, prosedur dan obat mempercepat kelahiran.

ASUMSI

1. Mampu memenuhi kebutuhan kenyamanan dari ibu yang akan mengalami proses melahirkan adalah suatu fungsi penting bagi seorang perawat/bidan.

2. Pengurangan rasa sakit akan meningkatkan relaksasi pada wanita melahirkan.

3. Peningkatan relaksasi akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan melahirkan.

4. Rasa sakit melahirkan akan menjadi progresif dan tak tertahankan secara alami.

5. Pemijatan sederhana pada punggung mempunyai efek dalam meningkatkan peredaran darah dan pelepasan endorfin untuk menghalangi persepsi sakit pada otak.

6. Franch Oil mempunyai efek obat penghilang rasa sakit/analgesik yang membantu untuk mengurangi rasa sakit.

7. Semua pemijatan mempunyai efek dalam mengurangi ketegangan emosional, yang mana sangat penting bagi ibu Primi Para.

8. Persepsi Rasa Sakit pada ibu Primi Para adalah pengalaman pertama mereka dan karenanya, tidak dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya.

BATASAN

1. Penelitian ini terbatas hanya kepada subjek penelitian yaitu pasien bersalin yang diopname di Rumah Sakit Pemerintah Erode.

2. Rasa sakit yang dimaksud adalah seperti yang terukur oleh analog visual.

KERANGKA KONSEPTUAL

Polit dan Hungler menyatakan bahwa suatu kerangka konseptual adalah konsep yang saling berhubungan atas abstrak yang disatukan bersama-sama dalam beberapa bagan rasional berdasarkan atas keterkaitan mereka dengan bagan umum. Ini merupakan suatu alat yang membantu untuk menstimulasi riset dan memperluas pengetahuan dengan menyediakan baik daya dorong maupun arah. Studi saat ini diarahkan untuk menentukan efektivitas dari pemijatan sederhana, Pemijatan Franch Oil dan Perawatan rasa sakit pada kelahiran normal pada para Ibu Primi Para. Kerangka konseptual dari penelitian ini diambil dari Teori Kendali Ambang Nyeri (Gate Control Theory of Pain) .

Teori Kendali Ambang Nyeri

Teori Kendali Ambang Nyeri pertama kali didalilkan oleh Melzack dan Wallpada tahun 1965. Teori ini menyatakan bahwa bagi rasa sakit untuk melewati ambang harus ada jalan lintasan yang tidak dirintangi oleh informasi nociceptive yang tiba di synapses dalam substantia gelatinosa. Impuls rasa sakit akan dibawa melalui serat A δ dan C diameter kecil yang secara perlahan akan membuka "ambang sakit" dan

kemudian rasa sakit mulai terasa. Ambang sakit juga menerima impuls yang dihasilkan oleh rangsangan termo-reseptor atau mekano-reseptor yang dibawa melalui serat syaraf (myeline) A β berdiameter besar; menghalangi dan menutupi impuls dari serat syaraf berdiameter kecil. Banyak prosedur non-farmakologi seperti penggunaan/aplikasi panas atau dingin, pemijatan, vibrasi, TNS dan gerakan yang menstimulasi saraf untuk menghentikan hubungan dengan urat diameter lebar yang dapat memproduksi suatu pengurangan rasa sakit dengan menutup ambang rasa sakit.

Jika informasi nociceptive dapat melewati ambang kemudian berlanjut ke lateral spino-thalamic tract dari sumsum tulang belakang sampai pada thalamus, dan dari sini berlanjut ke korteks cerebral. Ketika stimulus (rangsangan) ini melewatibrainstem, maka terjadi suatu interaksi antara Periaqueductal Area of Grey matter(PAG) atau bagian kecerdasan otak dan raphe nucleus di otak tengah. Nucleus ini membentuk bagian sistem penurun rasa sakit, dan neuron yang turun dapat melepaskan suatu unsur/zat pemati-rasa yang dihasilkan secara endogin ke dalam substantia gelatinosa pada sumsum tulang belakang. Bahan kimia alami endogin ini, dapat berupaβ endorphin atau enkephalin, yang bersifat menghambat transmisi di dalam sirkuit synapses nociceptive. Hal ini terjadi dengan menghentikan/mengganjal pelepasan dari bahan kimia pemancar (unsur P) di dalam sirkuit rasa sakit. Jadi ketika suatu stimulasi kulit seperti pemijatan, aplikasi es, TNS rendah, iritasi balik UV, ionisasi renotin, friksi transversi, dan lainnya diterapkan maka pelepasan enkephalin atau β endorphinbisa mengurangi rasa sakit pada tulang belakang.

Berdasarkan pada prinsip dari Teori Kendali Ambang Nyeri, maka kerangka konseptual berikut ini dikembangkan. Metoda yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan dipengaruhi oleh variabel yang dipilih seperti usia, pekerjaan, sistem pendukung, opname sebelumnya, toleransi sakit, kelas orang tua dan prosedur/obat mempercepat kelahiran.

Para Ibu Primi Para

Mereka memiliki karakteristik variabel latar belakang seperti usia, sistem pendukung, kelas orangtua, toleransi terhadap nyeri, opname sebelumnya dan prosedur/obat yang mempercepat kelahiran. Mereka mendapatkan perawatan persalinan biasa seperti enema, memposisikan tubuh, ilmu gizi, berjalan, dan dukungan psikologi dan lain – lain.

Nyeri Persalinan

Rasa sakit/nyeri persalinan disebabkan oleh kontraksi rahim/kandungan, yang mengarah pada dilatasi cervical, penghapusan dan ischemia kandungan dikarenakan kontraksi dari arteri myometrium.

Stimulasi pada Reseptor Rasa Sakit

Kontraksi kandungan akan merangsang reseptor rasa sakit pada abdomen bawah dan area di bagian pinggang belakang. Pada kelompok kendali terdapat stimulasi lebih dari reseptor rasa sakit pada bagian ini dikarenakan jarak dekat antara rahim yang

berkontraksi dengan abdominal dan struktur punggung bagian bawah. Pada kelompok percobaan 1 dan 2 terdapat lebih sedikit stimulasi dari ujung syaraf tepi yang berakhir di bagian bawah abdomen dan daerah pinggang belakang jika dibandingkan dengan kelompok kendali dikarenakan relaksasi yang dihasilkan oleh pemijatan sederhana dan Franch Oil pada dinding abdominal dan bagian bawah daerah pinggang. Disini pijatan tidak mempengaruhi kontraksi rahim tapi hanya menyebabkan relaksasi pada jaringan otot.

Penghantaran Impuls Rasa Sakit

Biasanya impuls rasa sakit dibawa melalui urat kecil pendek A δ dan C. Impuls dari stimulasi seperti pemijatan, aplikasi dingin dan TENS, dll dapat dengan segera dihantar melalui urat myelinated A β. Pada kelompok kendali impuls diantar lansung melalui serat syaraf besar (myelin) A β yang mencapai dan membuka ambang nyeri. Pada kelompok percobaan 1 dan 2 dimana para ibu mendapat pemijatan sederhana danpemijatan dengan Franch Oil, impuls akan dibawa secepatnya oleh serat syaraf besar(myelin) A β dan akan mencapai ambang nyeri dalam waktu singkat.

Mekanisme Ambang (Gating Mechanism)

Impuls rasa sakit selama tahap pertama melahirkan dibawa melalui saraf tulang belakang segmen T11-12 dan accessory lower thoracic dan sistem saraf simpatik pinggang bagian atas, yang melalui ( A δ dan C) serat amyelinated diameter kecil secara lambat dan mencapai dan membuka ambang sakit sehingga ibu akan merasakan sakit pada bagian bawah abdomen dan bagian bawah punggung. Impuls dari pijatan akan dibawa cepat melalui serat myelinated A β yang merupakan serat kecil yang dengan cepat melapisi dan menutupi ambang sakit, dan β endorfin yang dilepaskan dari interneuron dalam sumsum tulang belakang juga menutup ambang sakit sehingga sangibu merasakan pengurangan rasa sakit pada bagian bawah pinggang dan bagian bawah abdominal.

BAB- II

TINJAUAN ULANG LITERATUR

Tinjauan ulang literatur digambarkan sebagai suatu tinjauan ulang yang luas, menyeluruh, mendalam, sistematis dan kritis atas publikasi ilmiah baik yang diterbitkan maupun tidak, materi penulisan dan audio visual ilmiah yang tidak diterbitkan dan komunikasi pribadi/personal dan materi audio visual.

Tinjauan ulang literatur dari penelitian saat ini disusun dalam judul - judul berikut ini:

1. Tinjauan ulang berhubungan dengan penilaian rasa sakit secara umum.

2. Tinjauan ulang berhubungan persepsi rasa sakit melahirkan.

3. Tinjauan ulang yang berhubungan dengan efektivitas pemijatan pada rasa nyerisecara umum.

4. Tinjauan ulang berhubungan dengan efek pemijatan pada rasa nyeri melahirkan

TINJAUAN ULANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEK PEMIJATAN PADA RASA SAKIT MELAHIRKAN

Smith.C.A., et. al (2003) mengadakan suatu penelitian percobaan menggunakan terapi komplementer dan terapi alternatif untuk penanggulangan rasa sakit melahirkan, pada departemen ilmu kandungan dan ginekologi, 366 wanita dipilih dengan menggunakan metoda sampling yang sesuai dan mereka dikelompokkan ke dalam terapi berbeda seperti akupunktur (n=22), termasuk analgesia audio (n=55), pemijatan dengan minyak (n=100), hipnosis (n=120), musik (n=69). VAS digunakan untuk mengukur tingkat rasa sakit sebelum dan setelah perawatan tersebut. Kalkulasi statistik yang dilaksanakan adalah frekuensi, persentase, SD, chi-square, tes “t” dan rasio “F” . Penelitian kemudian menyimpulkan bahwa ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit dengan cara pemijatan dengan minyak dan hipnosis (F =132.5, p = 0.01).

Chang M.Y., et. al (2002) menyelenggarakan suatu penelitian atas efektivitas pemijatan pada rasa sakit dan kecemasan selama melahirkan. 60 sampel dipilih secara acak untuk penelitian (kelompok percobaan n=30 dan kelompok kendali n=30). Kelompok percobaan menerima pemijatan sedangkan kelompok kendali tidak. Data dikumpulkan menggunakan intensitas perilaku dan skala analog visual. kalkulasi statistik yang dilaksanakan adalah persentase, frekuensi, nilai rata-rata, simpangan baku, perbedaan rata-rata dan “t” tes. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemijatan adalah suatu intervensi perawatan yang hemat biaya dan dapat mengurangi rasa sakit selama melahirkan. (nilai rata-rata rasa sakit pada kelompok yang dipijat pada tiga percobaan = 0.73, 1.73 dan 2.17 dan pada kelompok kendali= 1.30, 2.10 dan 2.87).

Burns.E. et. al (1999) dari Universitas Brook Oxford UK mengadakan suatu studi evaluasi atas efek dari pemijatan dengan minyak pada kecemasan, rasa sakit, mualdan muntah dan kekuatan kontraksi kandungan pada ibu yang akan melahirkan pada tahun 1990 sampai 1998. Pada studi ini ada 8058 ibu yang dipilih dengan metodesampling acak. Data dari unit yang sudah diaudit digunakan untuk membandingkan antara kelompok ibu yang tidak diberikan pemijatan dengan minyak(n=15,799) dari pusat studi. Pengukuran hasil dinilai dengan menggunakan skala penilaian. Pemijatan dengan minyak diberikan kepada semua ibu dan rasa sakit, kegugupan, kekuatan kontraksi kandungan kemudian diukur setelah pemijatan dan dibandingkan dengan nilai sebelum tes. Data pun dianalisa dengan statistik inferensial. Hasil menyimpulkan bahwa ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit dan kecemasan melahirkan, t=20.2, (p=0.01) dan mempercepat proses melahirkan /kelahiran.

BAB- III

METODOLOGI

Metodologi penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah riset secara sistematis. Ini merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana riset dilaksanakan secara ilmiah. Metodologi adalah suatu bagian penting dari riset dimana peneliti bisa merancang suatu rencana yang akan dilakukan oleh riset.

Bab ini meliputi disain riset, variabel, menentukan populasi, ukuran contoh, teknik sampling, pengembangan alat, kebenaran isi, panduan studi, prosedur pengumpulan data dan perencanaan untuk analisis data. Masalah yang dikaji di dalam studi ini adalah " Penilaian atas efektivitas dari pemijatan sederhana, Pemijatan Franch Oil dan Perawatan rasa sakit melahirkan pada kelahiran normal oleh ibu Primi Paraantara kelompok percobaan 1, 2 dan kelompok kendali.

DESAIN RISET

Menurut Polit dan Hungler (1999) riset evaluasi adalah suatu format riset yang diterapkan untuk mengenali seberapa baik suatu program, praktek, kebijakan atau prosedur yang sedang dijalankan. Hal ini melibatkan pengumpulan dan analisa informasi yang berkenaan dengan kegunaan suatu program atau prosedur yang bertujuan untuk menilai efektivitasnya.

Pemilihan pendekatan riset adalah suatu prosedur dasar untuk pelaksanaan penelitian. Dengan mengingat permasalahan yang ada dan sasaran yang harus dipenuhi, maka riset evaluatif dianggap sebagai suatu pendekatan riset yang sesuai untuk penelitian ini. Di dalam studi ini, efektivitas dari pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil akan diukur.

Keseluruhan rencana dari peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian dikenal sebagai desain riset. Desain penelitian menerangkan strategi dasar yang dipakai peneliti untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan dapat diinterpretasikan.

Pemilihan desain didasarkan atas tujuan penelitian. Untuk mengevaluasi efektivitas dari pemijatan sederhana, pemijatan dengan Franch Oil dan perawatan rasa sakit/nyeri melahirkan pada kelahiran normal diantara ibu Primi Para, maka suatu desain percobaan akan menjadi sangat baik jika ditandai dengan manipulasi, kendali dan randomisasi. Pada penelitian ini, peneliti tidak bisa memastikan pemilihan acak atau alokasi acak. Untuk tepatnya maka desain penelitian yang dipilih untuk studi ini merupakan desain pengukuran berulang terhadap faktor non-ekuivalen. Pada desain ini subjek penelitian dipilih berdasarkan teknik sampling yang sesuai menjadi kelompok percobaan 1,2 dan kelompok kendali.

Ada 3 kelompok, kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali. Kelompok kendali adalah para wanita yang menerima perawatan kelahiran normal seperti dukungan psikologis, enema, memposisikan tubuh, ilmu gizi, berjalan dan perawatan pencernaan serta kandung kemih dan begitu juga dengan kelompok percobaan dalam usia, pekerjaan, dukungan kelahiran, toleransi sakit dan opname sebelumnya dan prosedur atau obat yang mempercepat proses kelahiran. Kelompok percobaan 1 juga sama dengan mereka, perbedaannya hanya pada kelompok kendali dalam pemberian pemijatan sederhana.

Kelompok percobaan 2 juga serupa dengan mereka hanya berbeda dengan kelompok kendali dalam pemberian pemijatan dengan Franch Oil. Peneliti memastikan pemilihan contoh yang tepat untuk kelompok percobaan 1, 2 dan kelompok kendali pada penelitian ini. Pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil adalah perawatan yang berturut - turut diberikan pada ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 dan 2. Efektivitas dari pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil sebelum dan sesudah perawatan diukur pada interval yang teratur. Desain yang digunakan pada studi ini adalah desain pengukuran berulang terhadap faktor non-ekuivalen.(Gbr.2).

DESAIN RISET DALAM NOTASI

INTERVENSI

KELOMPOK SEBELUM SETELAH

PERAWATAN

EX1 O1 X1 O4, O5, O6, O7

EX2 O2 X2 O8, O9, O10, O11

C O3 -- O12, O13, O14, O15

EX1 - Kelompok percobaan 1 yang menerima pemijatan sederhana EX2 - Kelompok percobaan 2 yang menerima pemijatan dengan

Franch Oil. C - Kelompok kendali yang menerima perawatan kelahiran normal O1, O2, O3 - Nilai rasa sakit sebelum tes pada kelompok percobaan 1,2 dan

kelompok kendali. O4, O5, O6, O7 - Nilai rasa sakit setelah tes pada kelompok percobaan 1. O8, O9, O10, O11 - Nilai rasa sakit setelah tes pada kelompok percobaan 2. O12, O13, O14, O15 - Nilai rasa sakit setelah tes pada kelompok kendali. X1 - Pemijatan sederhana X2 - Pemijatan Franch Oil .

TEMPAT STUDI/PENELITIAN

Merupakan suatu hal yang penting bagi peneliti untuk mempertimbangkan tempat di mana perawatan percobaan diselenggarakan. Mungkin ada suatu perbedaan penting antara tempat perawatan dengan tempat lainnya dimana peneliti mungkin ingin menerapkan hasil yang didapat.

Penelitian diselenggarakan di bangsal bersalin dari Rumah Sakit Pemerintah, di Erode. Kedekatan jarak lokasi, ketersediaan sampel, pengetahuan peneliti akan area, dan kerjasama dari otoritas Rumah Sakit menjadi pertimbangan untuk memilih tempat ini. Rata-Rata jumlah kelahiran normal adalah 8-12 kelahiran per hari. Dimana 3-5 dari kelahiran tersebut adalah proses melahirkan Primi Para (kelahiran pertama).

VARIABEL

Menurut Polit (1999) Variabel adalah karakteristik atau kondisi-kondisi yang digunakan, dikendalikan atau diamati oleh peneliti. Ketiga kategori variabel yang dibahas di dalam penelitian saat ini adalah:

Variabel bebas - Pemijatan sederhana, Pemijatan dengan Franch Oil Variabel tidak bebas - Nilai rasa nyeri melahirkan Variabel Pelengkap - Usia,pekerjaan,sistem pendukung, opname sebelumnya,

kelas orangtua, prosedur/obat yang mempercepat proses kelahiran.

POPULASI

Menurut Polit and Hungler( 1999), yang dimaksud populasi adalah keseluruhan kumpulan individu atau subjek yang memiliki karakteristik umum, dan terkadang dianggap mewakili populasi manusia secara keseluruhan. Populasi dapat berupa dua jenis yaitu, populasi yang bisa diakses dan populasi target. Dalam penelitian ini kedua jenis populasi akan diuraikan.

Populasi Target: mengacu pada populasi yang diharapkan peneliti untuk membuat suatu penyamarataan/generalisasi. Di dalam riset ini populasi target adalah para ibu Primi Para.

Populasi yang dapat diakses: mengacu pada kumpulan kasus yang sesuai dengan kriteria desain dan dapat diakses peneliti sebagai kelompok objek atau subjek. Dalam riset ini populasi yang dapat diakses adalah para ibu Primi Para yang ada di Rumah Sakit Pemerintah, di Erode; dan yang berada saat periode pengumpulan data.

CONTOH

Polit dan Hungler (1999), menyatakan bahwa suatu contoh terdiri dari sejumlah populasi yang dipilih untuk mengambil bagian dalam penelitian. Untuk memenuhi sasaran dari penelitian maka dipilihlah para ibu Primi Para yang terdaftar di kamar bersalin di Rumah Sakit Pemerintah Erode.

UKURAN SAMPEL

Menurut Polit dan Hungler (1999), Ukuran sampel adalah jumlah dari subjek penelitian yang dipilih dari populasi. Tujuan utama dari peneliti adalah untuk mengumpulkan sampel sebanyak mungkin untuk menunjukan angka statistik yang signifikan dan juga untuk alasan penghematan. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan pada jenis penelitian, variabel yang diteliti, signifikasi statistik yang dibutuhkan, ketersediaan sampel dan kelayakan untuk melaksanakan studi/penelitian.

Ukuran contoh untuk studi ini disepakati menjadi enam puluh orang, 20 orang pada kelompok kendali, 20 pada kelompok percobaan 1, dan 20 pada kelompok percobaan 2. Faktor seperti keadaan studi, ketersediaan sampel, waktu, material dan dana dipertimbangkan sambil menentukan ukuran sampel.

TEKNIK SAMPLING

Thomas (1990) menggambarkan sampling sebagai suatu proses pemilihan unit untuk studi dari suatu populasi. Proses ini merupakan suatu proses pemilihan suatu subjek dari populasi dalam rangka memperoleh informasi mengenai suatu peristiwa/fenomena dengan cara mewakilkan subjek sebagai keseluruhan populasi.

Tujuan penggunaan teknik sampling adalah untuk meningkatkan keterwakilan dan untuk mengurangi penyimpangan dan kesalahan sampling. Di dalam studi ini teknik sampling yang sesuai digunakan untuk memilih subjek ketika mereka memenuhi kriteria untuk ikut serta. Hal ini membutuhkan orang atau objek yang paling siap untuk digunakan sebagai subjek untuk penelitian.

KRITERIA SAMPLING

Pada kriteria sampling, peneliti menetapkan karakteristik dari populasi yang diamati dengan memberikan detail kriteria yang termasuk dan kriteria yang tidak termasuk. Kriteria yang termasuk adalah karakteristik dari tiap unsur sampel harus dimiliki dan tercakup pada sampel.

Kriteria yang tidak termasuk adalah karakteristik yang bisa mengacaukan atau mencemari hasil studi; oleh karena itu peserta yang demikian tidak diikutkan pada penelitian.

Kriteria yang termasuk :

• Ibu Primi Para

• Ibu yang benar - benar mengalami rasa nyeri melahirkan.

• Ibu yang mengalami pembesaran cervical 2cm.

• Ibu yang benar - benar bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

• Ibu yang mengerti dan mampu berbicara dalam bahasa Tamil.

Kriteria yang tidak termasuk :

• Ibu yang memiliki kehamilan dengan komplikasi seperti kelahiran sungsang, kembar, PIH, diabetes sebelum kehamilan, dsb.

• Ibu yang memiliki penyakit kronis.

• Ibu yang memiliki resiko tinggi untuk melahirkan.

• Ibu Primi Para dengan usia diatas 35 tahun.

• Ibu yang diberikan prostaglandin.

PENGEMBANGAN ALAT

Alat adalah suatu alat tertulis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Setelah suatu tinjauan ulang literatur secara seksama, kemudian penyelidik/peneliti merancang suatu alat untuk menilai rasa sakit, yang disebut Skala Visual Analog (VAS:Visual Analog Scale) dengan penilaian numerikal. Bagaimana pun variabel demografis dan kesehatan juga diidentifikasi dan dikembangkan oleh peneliti. Suatu wawancara/pengamatan mengenai penilaian rasa nyeri melahirkan telah dikembangkan dan digunakan pada penelitian ini.

URAIAN ALAT

Alat Penelitian terdiri dari dua bagian:

Bagian I: Variabel latar belakang

Bagian II: Catatan pengamatan rasa sakit melahirkan.

Bagian I

Terdiri dari 15 hal yang berhubungan dengan variabel pribadi dan kesehatan dari sang ibu. Tanggapan lisan yang diperoleh dari para ibu Primi Para mengenai usia, agama, pendidikan, pekerjaan, pendapatan/penghasilan, status tempat tinggal, tipe keluarga, sistem pendukung, kelas orangtua, toleransi terhadap nyeri, check-up sebelum melahirkan, opname sebelumnya dan aktivitas penghilang sakit non farmakologi . Variabel seperti pemberian obat penghilang rasa sakit/analgesik dan prosedur atau obat yang mempercepat proses melahirkan diperoleh dari arsip/catatan rumah sakit.

Bagian II

Catatan pengamatan rasa nyeri melahirkan digunakan untuk mencatat tingkatan pembesaran cervical , denyut jantung janin, intervensi yang diberikan dan nilai rasa sakit/nyeri.

Untuk mengukur tingkatan dari rasa sakit/nyeri melahirkan, penyelidik mengembangkan VAS dengan penilaian kuantitatif/numerik. Nilai respon dicatat antara 0- tanpa rasa sakit, sampai dengan 10- sakit sekali .

KEABSAHAN ALAT

Alat pengumpulan data adalah suatu instrumen yang mengukur variabel dari studi dengan tepat secara teliti dan sensitif. Polit (1999) mengatakan bahwa kebenaran/keabsahan itu mengacu pada derajat di mana suatu instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ketiga jenis kebenaran/keabsahan tersebutadalah keabsahan isi, keabsahan yang menyangkut kriteria dan keabsahan konstruksi. Di dalam studi saat ini, 6 tenaga ahli, mencakup 2 dokter ahli kandungan dan 4 tenaga bidan ahli, mengesahkan keseluruhan bagian dari alat. Tenaga ahli diminta untuk memeriksa keterkaitan, ketercukupan dan rangkaian dari materi yang ada pada wawancara/pengamatan dengan Skala Visual Analog (VAS) dengan penilaian numerik/kuantitatif. Berdasarkan atas rekomendasi, beberapa materi pun dimodifikasi. Alat pertama kali dibuat dalam Bahasa Inggris, dan kemudian terjemahan dalam bahasa Tamil pun selesai..

UJI COBA

Alat dicatat dan dicek untuk kepantasan dan kelayakannya. Subjek yang terpilih memiliki karakteristik serupa dengan populasi yang diteliti. Alat yang disiapkan oleh peneliti diatur untuk 9 ibu Primi Para , yang saat itu akan melakukan persalinan. Kami menemukan bahwa materi sudah cukup jelas dan dapat dimengerti oleh subjek penelitian.

RELIABILITAS / KEHANDALAN ALAT

Menurut Basavathappa, (2000), realibilitas mengacu pada tingkat ketepatan dan ketidaksamaan pada alat pengukuran. Ada tiga atribut utama dari skala reliabilitas yaitu stabilitas, homogenitas dan kesetaraan. Stabilitas dari suatu Instrumen mengacu pada kemampuan instrumen untuk menghasilkan hasil yang sama dengan pengujian berulang. Homogenitas dari suatu instrumen berarti bahwa semua materi dalam suatu alat mengukur konsep atau karakteristik yang sama. Suatu instrumen digunakan untuk memperlihatkan kesetaraan atau instrumen paralel atau prosedur yang digunakan.

Reliabilitas dari alat yang asli diperkirakan dengan menggunakan korelasi untuk membandingkan Skala penilaian numerik/kuantitatif (NRS) dan Skala Analog Visual (VAS). Nilai dari NRS betul-betul dihubungkan dengan nilai VAS dari keseluruhan periode waktu (r = 0.94, 95%, CI= 0.93to 0.95).

Pada studi saat ini reliabilitas skala pengamatan (skala visual analog dengan penilaian numerik) ditentukan dengan reliabilitas antar penilaian. Dua orang secara bersamaan memberikan perawatan kepada para ibu dan menggunakan alat penelitiansecara serempak. Alat diatur untuk diberikan pada sembilan ibu Primi Para. Koefisien korelasi yang ditemukan adalah r = 0.84, suatu korelasi positif yang tinggi. Oleh karena itu alat terbukti dapat dipercaya.

Pemijatan saat Melahirkan

Pemijatan adalah gerakan menekan (stroking) dengan dalam pada di atas jaringan lunak. Respon awal dari pemijatan adalah relaksasi jaringan tipis dan mengganjal impuls rasa sakit yang menuju ke otak dengan meningkatkan transmisi serat A β, atau dengan stimulasi untuk melepaskan endorfin. Tekanan dari pijatan menyela proses stimulasi rasa sakit karena serat yang ditekan lebih besar dan lebih myelinatedsehingga menyampaikan sinyal ke otak lebih cepat daripada serat yang membawa impuls rasa sakit. Setelah peneliti melakukan pencarian secara mendalam pada berbagai buku, jurnal, penulisan ilmiah maupun non-ilmiah dan juga dalam berbagai situs di internet, maka peneliti telah menyiapkan "Panduan Pemijatan pada saat Melahirkan" seperti yang tercantum pada Lampiran VII. Langkah - langkah pemijatan terdiri dari fase persiapan, tindakan dan setelah pemijatan.

Prosedur ini berlangsung sekitar 10 menit. Empat kali pijatan akan diberikan pada ibu Primi Para yang terpilih dengan interval 1 jam. Post-test akan dilaksanakan setengah jam setelah masing-masing pijatan.

Keabsahan Pemijatan saat Melahirkan

Langkah-Langkah pemijatan saat melahirkan dilaksanakan sesuai dengan yang tertulis dalam " Panduan Pemijatan pada saat Melahirkan" yang di demonstrasikan oleh peneliti sebelum dilaksanakan oleh dua (2) ahli fisioterapi. Semua koreksi telah disatukan. Oleh karena itu kebenaran/keabsahan dari intervensi ini sudah dibuktikan.

Panduan Studi

Panduan Studi adalah suatu riset persiapan yang diselenggarakan untuk menguji unsur-unsur disain sebelum permulaan dari suatu studi nyata. Ini merupakan suatu uji coba atau versi kecil dari studi utama.

Tempat yang terpilih untuk panduan studi adalah Rumah sakit Pemerintah Erode. Setelah memperoleh persetujuan pendahuluan administrasi dari otoritas setempat, maka peneliti memilih 15 ibu primi dengan rasa sakit melahirkan yang sesuai dengan contoh penelitian dengan melalui sampling yang sesuai, dan mereka tidak termasuk pada studi/penelitian utama. Diantara ke 15 ibu tersebut,5 berada di kelompok percobaan 1, 5 pada kelompok percobbaan 2 dan 5 pada kelompok kendali. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua partisipan maka tahap sebelum tes pun dilakukan (pretest). Kemudian intervensi pun diberikan selama 10 menit ( kelompok percobaan 1 mendapat pemijatan sederhana, kelompok pemijatan 2 mendapat pemijatan dengan Franch Oil dan kelompok kendali mendapat perawatan kelahiran normal) dan diulangi setiap satu jam. Tingkat rasa sakit dinilai setelah setengah jam dari intervensi dan alat pun dicek untuk penyelesaian. Penelitian ini mudah untuk dilaksanakan sehubungan dengan waktu, ketersediaan subjek dan kerjasama dari contoh. Penelitian ini juga menyediakan informasi yang menyangkut realibilitas, kepraktisan dan kelayakan dari metodologi yang dirancang. Fenomena /gejala yang ada juga dapat diamati dan pertanyaan - pertanyaan pada wawancara memiliki tingkat kejelasan dan kemudahan bagi contoh.

PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Talbot ( 1995) menunjuk pengumpulan data sebagai pengumpulan informasi dari unit percontohan. Studi saat ini diselenggarakan di Rumah Sakit Pemerintah Erode. Data yang dikumpulkan untuk masa 4 minggu pada bulan Oktober 2005. Ijin utama dari otoritas Rumah Sakit telah diajukan dan diperoleh. persetujuan individu juga telah didapat dari para contoh. Contoh studi yang dipilih oleh sampling yang sesuai dan berdasar pada kriteria pemilihan.

Dari jumlah total 63 ibu Primi Para dengan rasa sakit melahirkan yang kemudian digunakan dalam penelitian ini, 3 ibu kemudian dipindah ke bagian operasi caesar. Pada akhirnya, 20 ibu ditempatkan dalam kelompok percobaan 1, 20 ibu pada kelompok percobaan 2 dan 20 ibu pada kelompok kendali yang kemudian ikut serta dalam penelitian ini. Tujuan dan Sasaran dari penelitian ini telah diterangkan dan dijamin kerahasiaannya. Persetujuan yang diberikan diterima dalam bentuk ijin tertulis. Informasi yang menyangkut data demografis dan variabel kesehatan secara berturut dikumpulkan dari sang ibu melalui interview dan catatan kesehatan.

Tahap sebelum test (pretest) dilaksanakan untuk mengamati tingkatan dari rasa sakit melahirkan, dimana masing-masing pengamatan untuk contoh dalam kelompok percobaan dan kelompok kendali dibuat untuk lima menit. Ibu Prima Para pada kelompok percobaan 1 diberikan pemijatan sederhana untuk 10 menit selama 4 kali dengan interval 1 jam. Ibu Prima Para pada kelompok percobaan 2 diberi Pemijatan Franch Oil untuk 10 menit selama 4 kali. 4 kali pengamatan setelah tes dilakukan pada

kelompok percobaan 1 dan 2, setengah jam setelah masing-masing pijatan. Ibu Prima Para pada kelompok kendali hanya diberikan perawatan kelahiran normal. 4 4 kali pengamatan setelah tes dilakukan pada kelompok kendali dengan interval waktu 1 jam.

RENCANA UNTUK ANALISIS DATA

Menurut Talbot ( 1995) analisa data dirancang sebagai evaluasi dari informasi dan ketepatannya dengan variabel studi. Analisis data membantu peneliti untuk mengorganisir, meringkas, mengevaluasi, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan fakta numerik/kuantitatif tersebut. Untuk penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari subjek yang dikelompokkan dan dianalisa dengan menggunakan baik metode deskriptif dan inferensial statistik. Analisa statistik dilaksanakan dengan EPI INFO ( 2000) perangkat lunak oleh dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Tingkatan signifikan yang digunakan adalah p< 0.05.

Rencana analisis data yaitu untuk :

1. Mengorganisir data dalam lembaran utama

2. Menguraikan variabel latar belakang dari para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali dengan distribusi persentase dan frekwensi.

3. Menguji efektivitas dari pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil antar kelompok percobaan 1, 2 dan kelompok kendali melalui nilai rata - rata, tes' t' dan rasio' F' .

4. Menemukan perbedaan pada rasa sakit melahirkan setelah pemberian pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil diantara variabel latar belakang dengan "t" tes dan rasio "F".

PERMASALAHAN ETIKA

The study objectives, intervention and data collection procedures were approved by the research and ethical committee of the institdtion. Informed consent was obtained from the individual The Primi Para mothers in written form. The Primi F'ara mothers had the freedom to leave the study at her will without assigning any reason. Due permission from college authorities, hospital authorities was obtained. Explanation regarding the purpose of massage was given to the Primi Para mothers involved in the study. Thus the ethical issues were ensured in the study.

Sasaran dari penelitian ini, agar prosedur pengumpulan data dan intervensi disetujui oleh komite dari badan penelitian dan etika. Persetujuan telah diperoleh dari setiap ibu Primi Para dalambentuk tertulis. Ibu Primi Para memiliki kebebasan untuk meninggalkan penelitian ini tanpa harus memiliki alasan apapun. Dengan ijin dari otoritas kampus, maka ijin dari otoritas rumah sakit pun telah diperoleh. Penjelasan yang berhubungan dengan tujuan pemijatan telah diberikan kepada para ibu Primi Parayang terlibat dengan penelitian ini. Jadi masalah etika telah dijamin dalam penelitian ini.

BAB IV

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Polit ( 1999) menyatakan bahwa analisa statistik adalah suatu metoda dalam menyumbangkan informasi kuantitatif dan memberikan pengertian dan bentuk yang dapat dimengerti pada data penelitian. Analisis dan Interpretasi data pada studi ini dilaksanakan dengan menggunakan statistik inferensial dan deskriptif .

Analisa data dilaksanakan dengan menggunakan EPI INFO ( 2000) oleh WHO.

Bab ini membahas Analisis dan Interpretasi dari data yang dikumpulkan dari para Ibu Primi Para yang berada di Rumah sakit Pemerintah di Erode.

Sasaran Penelitian

1. Untuk membandingkan efektivitas dari pemijatan sederhana, pemijatan franch oil dan perawatan kelahiran normal atas rasa sakit melahirkan pada para ibu Primi Paradi antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

2. Untuk menemukan perbedaan pada rasa sakit melahirkan antara para ibu Primi Para dalam percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 dalam hubungan dengan variavel latar belakang mereka yang terpilih.

Data yang dikumpulkan kemudian diterbitkan, ditabulasikan, dianalisa, diinterpretasikan dan temuan yang ada ditampilkan dalam wujud diagram dan tabel sebagaimana berikut.

Bagian I

Data dari para Ibu Primi Para dalam kelompok percobaan dan kelompok kendali yang berhubungan dengan variabel latar belakang .

Bagian II

Data mengenai efektivitas dari pemijatan sederhana, pemijatan franch oil dan perawatan kelahiran normal atas rasa sakit melahirkan di antara para ibu Primi Paradalam kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Bagian III

Data tentang perbedaan atas tingkatan rasa sakit melahirkan setelah pemijatan sederhana dan pemijatan franch oil yang berhubungan dengan variabel latar belakang mereka yang terpilih .

BAGIAN - I:

DATA IBU PRIMI PARA DALAM KELOMPOK PERCOBAAN 1, KELOMPOK PERCOBAAN 2 DAN KELOMPOK KENDALI MENGENAI VARIABEL

LATAR BELAKANG

TABEL – 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Ibu Primi Para dalam Kelompok Percobaan 1, Kelompok Percobaan 2, dan Kelompok Kendali.

Variabel Kelompok Kelompok Kelompok Nilai 2

Latar Belakang Kendali Percobaan 1 Percobaan 2 Nilai 'P'n=20 n=20 n=20

1. Usia a. 16-20 tahun 11 55 04 20 04 20 10.3

b. 21-25 tahun 06 30 11 55 09 45 0.11**c. 26-30 tahun 03 15 04 20 04 20

d. 31-35 tahun 00 00 01 05 03 15

2. Agamaa. Hindu 14 70 15 75 13 65 1.70b. Kristen 04 20 02 10 05 25 0.79**

c. Islam 02 10 03 15 02 10

3, Pendidikan

a. Terpelajar 07 35 08 40 04 20 2.003

b. Buta Huruf 13 65 12 60 16 80 0.367**

4. Pekerjaana. Berat 02 10 03 15 06 30 5.48

b. Menengah 06 30 05 25 05 25 0.48**

c. Tetap 00 00 00 00 01 05

d. Ibu rumah tangga /tak bekerja

12 60 12 60 08 40

5.Penghasilana. Rendah 16 80 18 90 19 95 2.26

b. Menengah 04 20 02 10 01 05 0.32**

6. Status Kediaman

a. Pedesaan 11 55 07 35 08 40 1.765b. Perkotaan 09 4 13 65 12 60 0.414**

7. Tipe Keluarga

a. Joint 09 45 10 50 08 40 0.40

b. Nuclear 11 55 10 50 12 60 0.81**

** Tidak Signifikan

Variabel Kelompok Kelompok Kelompok Nilai 2

Latar Belakang Kendali Percobaan 1 Percobaan 2 Nilai 'P'

n=20 n=20 n=20

8. Sistem Pendukunga. Ibu 13 65 11 55 08 40 3.938b. Suami 02 10 01 05 01 05 0.415**

c. Lainnya 05 25 08 40 11 55 9. Kelas Orang tuaclassesa. Ya 02 10 01 05 02 10 0.44

b. Tidak 18 90 19 95 18 90 0.84**10. Toleransi Sakit

a. Tinggi 06 30 09 45 08 40 2.84b. Moderat/menengah 11 55 10 50 08 40 0.58**c. Rendah 03 15 01 05 04 20

11. Pemeriksaan Kehamilana. Teratur 06 30 08 40 07 35 0.44b. Tidak Teratur 14 70 12 60 13 65 0.80**

12. Opname Sebelumnyaa. Ya 03 15 04 20 02 10 0.78b. Tidak 17 85 16 80 18 19 0.67**

13. Administrasi Analitika. Tidak 20 100 20 100 20 100 -

14. Aktivitas Pengurangan rasa Sakit Non Farmakologia. Pemijatan oleh keluarga - 02 10 02 10 01 05 3.68Perawat / Bidan 0.45**b. Dukungan Lisan dari 18 90 15 75 16 80Keluarga - Perawat/ Bidanc. Lainnya 00 00 03 15 03 15

15. A. Prosedur mempercepatKelahiran

a. Tidak 05 15 03 15 04 20 0.625

b. Ya 25 75 17 85 16 80 0.732**

15. B. Obat mempercepat Kelahiran

a. Tidak 17 85 20 100 18 90 3.05b. Ya 03 15 00 00 02 10 0.217**

** Tidak Signifikan

Tabel 1 menunjukkan faktor latar belakang dari para ibu Primi Para seperti usia, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status tempat tinggal, tipe keluarga , sistem pendukung, kelas orang tua, toleransi sakit, pemeriksaan sebelum melahirkan, opname sebelumnya, pemberian obat penghilang rasa sakit/analgesik, aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi dan prosedur/obat yang mempercepat proses kelahiran.

Mengenai usia pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 11 orang (55%) berada pada kelompok usia 21-25 tahun dan hanya 1 orang (5%) yang berada pada kelompok usia 31-35 tahun. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 9 orang (45%) berada pada kelompok usia 21-25 tahun dan sekurang-kurangnya ada 3 orang (15%) yang berada pada kelompok usia 31-35 tahun. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 11 orang (55%) berada pada kelompok usia 16-20 tahun dan paling sedikit ada 3 orang (1 %) yang berada pada kelompok usia 26-30 tahun. Nilai 2 yang diperoleh adalah 10.3 (p>0.05). Oleh karena itu tingkat usia tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai agama pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Parayaitu 15 orang (75%) penganut agama Hindu dan ada 2 orang (10%) penganut agama Kristen. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 13 orang (65%) penganut agama Hindu dan paling sedikit 2 orang (10 %) penganut agama Islam. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 14 orang (70%) penganut agama Hindu dan paling sedikit 2 orang (10 %) penganut agama Islam. Nilai 2 yang diperoleh adalah 1.7 (p>0.05). Oleh karena itu agama tidak memiliki asosiasi apapunantar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai status latar belakang pendidikan pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 12 orang (60%) yang terpelajar dan paling sedikit 8 orang (40%) yang buta huruf. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Parayaitu 16 orang (80%) yang terpelajar dan paling sedikit 4 orang (20%) yang buta huruf. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 13 orang(65%) yang terpelajar dan paling sedikit 7 orang(35 %) yang buta huruf. Nilai 2 yang diperoleh adalah 2.0 (p>0.05). Oleh karena itu status latar belakang pendidikan tidak memiliki asosiasiapapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai status pekerjaan, pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 12 orang (60%) tidak bekerja/ibu rumah tangga dan paling sedikit 3 orang (15%) merupakan pekerja kasar. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 8 orang (40%) tidak bekerja/ibu rumah tangga dan paling sedikit 1 orang (5%) merupakan pekerja tetap. Nilai 2 yang diperoleh adalah 5,4 (p>0.05). Oleh karena itu status pekerjaan tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai tingkat pendapatan pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 18 orang( 90%) berada pada kelompok pendapatan rendah dan paling sedikit 2 orang (10%) berada pada kelompok pendapatan menengah.Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 19 orang( 95%)berada pada kelompok pendapatan rendah dan paling sedikit 1 orang( 5%) berada pada kelompok pendapatan

menengah. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 16 orang (80%) berada pada kelompok pendapatan rendah dan paling sedikit 4 orang( 20%) berada pada kelompok pendapatan menengah. Nilai 2 yang diperoleh adalah 2.2 (p>0.05). Oleh karena itu tingkat pendapatan tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai status tempat tinggal pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 13 orang (65%) tinggal di wilayah perkotaan dan paling sedikit 7 orang (35%) tinggal di area pedesaan. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 12 orang( 60%) tinggal di wilayah perkotaan dan paling sedikit 8 orang (40%) tinggal di area pedesaan. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Parayaitu 11 orang (55%) tinggal di area pedesaan dan paling sedikit 9 orang (45%) tinggal di wilayah perkotaan. Nilai 2 yang diperoleh adalah 1.7 (p>0.05) Oleh karena itu status tempat tinggal tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai tipe keluarga pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu sama - sama 10 orang (50%) in joint and nuclear family. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 12 orang (60%) dalam nuclear family 8 orang (40%) joint family.Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 11 orang (55%) dalam nuclear family dan paling sedikit 9 orang (45%) joint family.Nilai 2 yang diperoleh adalah 0.4 (p>0.05). Oleh karena itu tipe keluarga tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali

Mengenai sistem pendukung pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 11 orang (55%) yang masih memiliki ibu untuk memberikan dukungan dan paling sedikit 1 orang (5%) yang hanya memiliki suami untuk memberikan dukungan. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 11 orang (55%) yang masih memiliki sanak famili lainnya untuk memberikan dukungan dan paling sedikit 1 orang (5%) yang hanya memiliki suami untuk memberikan dukungan. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 13 orang (65%) yang masih memiliki ibu untuk memberikan dukungan dan paling sedikit 2 orang (10%) yang hanya memiliki suami untuk memberikan dukungan. Nilai 2 yang diperoleh adalah 3.9 (p>0.05). Oleh karena itu sistem pendukung tidak memiliki asosiasi apapun antarkelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali

Mengenai kelas orang tua pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 18 orang (90%) yang tidak mengikuti kelas orang tua dan paling sedikit 2 orang (10%) yang mengikuti kelas orang tua. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 19 orang (95%) yang tidak mengikuti kelas orang tua dan paling sedikit 1 orang (5%) yang mengikuti kelas orang tua. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 18 orang (90%) yang tidak mengikuti kelas orang tua dan paling sedikit 2 orang (10%) yang mengikuti kelas orang tua. Nilai 2 yang diperoleh adalah 0.4 (p>0.05). Oleh karena itu kelas orang tua tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai toleransi sakit pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 10 orang (50%) memiliki tingkat toleransi sakit yang sedang dan paling sedikit 1 orang (5%) memiliki tingkat toleransi sakit yang rendah. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 8 orang (40%) memiliki tingkat toleransi sakit yang sedang dan setara dan paling sedikit 4 orang (20%) memiliki tingkat toleransi sakit yang rendah. Nilai 2 yang diperoleh adalah 2.8 (p>0.05). Oleh karena itu toleransi sakit tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai pemeriksaan sebelum melahirkan pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 12 orang (60%) yang memeriksakan diri secara tidak teratur dan paling sedikit 8 orang (40%) yang memeriksakan diri secara teratur. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 13 orang (65%) yang memeriksakan diri secara tidak teratur dan paling sedikit 7 orang (35%) yang memeriksakan diri secara teratur. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Parayaitu 14 orang (70%) yang memeriksakan diri secara tidak teratur dan paling sedikit 6 orang (30%) yang memeriksakan diri secara teratur. Nilai 2 yang diperoleh adalah 3.4 orang (p>0.05). Oleh karena itu pemeriksaan sebelum melahirkan tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai opname yang sebelumnya pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 16 orang (80%) tidak pernah diopname sebelumnya dan paling sedikit 4 orang (20%) pernah diopname sebelumnya. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 18 orang (90%) tidak pernah diopname sebelumnya dan paling sedikit 2 orang (10%) pernah diopname sebelumnya. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 17 orang (85%) tidak pernah diopname sebelumnya dan paling sedikit 3 orang (15%) pernah diopname sebelumnya. Nilai 2 yang diperoleh adalah 0.7 (p>0.05). Oleh karena itu opname yang sebelumnya tidak memiliki asosiasiapapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 15 orang (75%) ditentramkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi dan paling sedikit 2 orang (10%) diberikan pemijatan oleh keluarga. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 16 orang (80%) ditentramkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi dan paling sedikit 1 orang (5%) diberikan pemijatan oleh keluarga. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 18 orang (90%) ditentramkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non-farmakologi dan paling sedikit 2 orang (10%) diberikan pemijatan oleh keluarga. Nilai 2 yang diperoleh adalah 3.6 (p>0.05). Oleh karena itu aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi tidak memiliki asosiasi apapunantar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai prosedur yang mempercepat kelahiran pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para yaitu 17 orang (85%) melakukan pemotongan/episiotomydan paling sedikit 3 orang (15%) tidak melakukan pemotongan/episiotomy. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 16 orang (80%) melakukan

pemotongan dan paling sedikit 4 orang (20%) tidak melakukan pemotongan/episiotomy. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 15 orang (75%) melakukan pemotongan/episiotomy dan paling sedikit 5 (25%) tidak melakukan pemotongan/episiotomy. Nilai 2 yang diperoleh adalah 0.6 (p>0.05). Oleh karena itu prosedur yang mempercepat kelahiran tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Mengenai obat yang mempercepat kelahiran pada kelompok percobaan 1 semua ibu Primi Para tidak diberikan induksi oxytocin. Dalam kelompok percobaan 2, mayoritas ibu Primi Para yaitu 18 orang (90%) tidak menggunakan induksi oxytocindan paling sedikit 2 orang (10%) menggunakan oxytocin. Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para yaitu 17 orang (85%) tidak menggunakan induksi oxytocindan paling sedikit 3 orang (15%) menggunakan oxytocin. Nilai 2 yang diperoleh adalah 3.0 (p>0.05). Oleh karena itu obat yang mempercepat kelahiran tidak memiliki asosiasi apapun antar kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Diambil kesimpulan bahwa pada kelompok percobaan 1 mayoritas dari ibu Primi Para dalam kelompok usia 21-25 tahun, beragama Hindu, terpelajar, tidak bekerja/ibu rumah tangga, tingkat pendapatan rendah, tinggal di wilayah perkotaan, mempunyai ibu sebagai pendukung saat melahirkan, tidak mengikuti kelas orang tua , mempunyai tingkat toleransi sakit moderat/sedang, memeriksakan kandungan sebelum kelahiran dengan tidak teratur, tidak pernah diopname sebelumnya, ditenangkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi, melakukan pemotongan/episiotomy dan tidak menggunakan induksi oxytocin.

Dalam kelompok percobaan 2, disimpulkan mayoritas ibu Primi Para dalam kelompok usia 21-25 tahun, beragama Hindu, terpelajar, tidak bekerja/ibu rumah tangga, tingkat pendapatan rendah, tinggal di wilayah perkotaan, tipe nuclear family, mempunyai sanak keluarga sebagai pendukung saat melahirkan, tidak mengikuti kelas orang tua , mempunyai tingkat toleransi sakit moderat/sedang cenderung tinggi, memeriksakan kandungan sebelum kelahiran dengan tidak teratur, tidak pernah diopname sebelumnya, ditenangkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi, melakukan pemotongan/episiotomy dan tidak menggunakan induksi oxytocin.

Pada kelompok kendali mayoritas ibu Primi Para dalam kelompok usia 16-20 tahun, beragama Hindu, terpelajar, tidak bekerja/ibu rumah tangga, tingkat pendapatan rendah, tinggal di wilayah pedesaan, tipe nuclear family, mempunyai ibu sebagai pendukung saat melahirkan, tidak mengikuti kelas orang tua, mempunyai tingkat toleransi sakit moderat/sedang, memeriksakan kandungan sebelum kelahiran dengan tidak teratur, tidak pernah diopname sebelumnya, ditenangkan secara lisan oleh keluarga sebagai aktivitas pengurangan rasa sakit non farmakologi, melakukan pemotongan/episiotomy dan tidak menggunakan induksi oxytocin.

BAGIAN - II : DATA ATAS EFEKTIVITAS DARI PEMIJATAN SEDERHANA, PEMIJATAN DENGAN FRANCH OIL DAN PERAWATAN KELAHIRAN NORMAL ATAS RASA SAKIT/NYERI MELAHIRKAN PADA IBU PRIMI PARA ANTARA KELOMPOK PERCOBAAN 1, KELOMPOK PERCOBAAN 2 DAN KELOMPOK KENDALI .

UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN INI MAKA HIPOTESA DIBAWAH INI DINYATAKAN NOL

H01 - Tidak akan ada perbedaan penting pada tingkatan setelah pengujian rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H02 - Tidak akan ada perbedaan penting pada tingkatan rasa sakit melahirkan sebelum & setelah pengujian pada ibu primi para antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H03 - Tidak akan ada perbedaan penting pada tingkatan setelah pengujian rasa sakit melahirkan pada ibu primi para antara kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2.

TABEL - 2 Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai “t” dan Rasio “F” Pada Tingkatan Rasa Sakit/Nyeri Melahirkan Sebelum Pijatan Sederhana dan Pijatan dengan Franch Oil Pada Kelompok Percobaan 1, Kelompok Percobaan 2, dan Kelompok Kendali.

KELOMPOK

NILAI RATA –RATA RASA

SAKIT SEBELUM TES

SD(Standard Deviasi)

NILAI“t”(P)

RASIO“F”(P)

Kelompok Kendali(n=20)

4.45 0.82 -0.519

Kelompok percobaan 1 (n=20)

4.6 0.99 (P=0.607)**

Kelompok Kendali(n=20)

4.45 0.82 0.173 0.24

Kelompok percobaan 2 (n=20)

4.4 0.99 (P=0.864)**

Kelompok percobaan 1 (n=20)

4.6 0.99 0.636 (P>0.05)

Kelompok percobaan 2 (n=20)

4.4 0.99(P=0.526)**

** Tidak Signifikan

Tabel - 2 menunjukkan nilai rata-rata, SD (Standar Deviasi), rasio “F” dari rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para sebelum dilakukan intervensi pada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Nilai rata - rata rasa sakit sebelum tes/pengujian (pre-test) adalah 4.6 (0.99) dan 4.45 (0.82) yang dilaporkan untuk ibu primi para dalam kelompok percobaan 1 dan kelompok kendali. Nilai “t” yang diperoleh adalah t = -0.519 (p = 0.607) yang berarti tidak signifikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 1 dan kelompok kendali, dengan kaitan pemijatan sederhana.

Nilai rata - rata rasa sakit sebelum tes/pengujian adalah 4.4 (0.99) dan 4.45 (0.82) yang dilaporkan untuk ibu primi para dalam kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali. Nilai “t” yang diperoleh adalah t = 0.173 (P = 0.864) yang berarti tidak signifikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 1 dan kelompok kendali, dengan kaitan pemijatan dengan Franch Oil.

Nilai rata - rata rasa sakit sebelum tes/pengujian (pre-test) adalah 4.6 (0.99) dan 4.4 (0.99) yang dilaporkan untuk ibu primi para dalam kelompok percobaan 1 dan 2. Nilai “t” yang diperoleh adalah t = 0.636 (P = 0.529) yang berarti tidak signifikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 1 dan 2, dengan kaitan pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil.

Lebih lanjut diperoleh rasio “F” yaitu F = 0.24 (P>0.05) yang mengesankan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali sehubungan dengan nilai rasa sakit melahirkan sebelum pengujian/tes.

Kemudian disimpulkan bahwa, tidak ada perbedaan penting di nilai rasa sakit sebelum pengujian di antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Gambar 3 menunjukkan nilai rata-rata, simpangan baku dan rasio “F” dari rasa sakit/nyeri melahirkan sebelum dan setelah pemijatan sederhana, pemijatan denganFranch Oil dan perawatan kelahiran normal pada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Nilai rasa sakit sebelum pengujian/tes untuk ibu Primi Para adalah 4.45 (0.82) dalam kelompok kendali, 4.6 (0.99) dalam kelompok percobaan 1 dan 4.4 (0.99) dalam kelompok percobaan 2. Kemudian disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penting dalam nilai rata - rata dari rasa sakit antara kelompok kendali dan kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. ( F = 0.24; P = 0.78).

Nilai rasa sakit setelah setengah jam dari pemijatan pertama untuk ibu Primi Para adalah 6.15 ( 0.75)dalam kelompok kendali, 2.9 ( 0.91) dalam kelompok percobaan 1 dan 1.6 ( 122.4) dalam kelompok percobaan 2. Kemudian disimpulkan

bahwa ada pengurangan rasa sakit yang signifikan pada kelompok yang diberikan pemijatan sederhana dibandingkan dengan kelompok kendali dan nilai rasa sakit secara signifikan mengalami pengurangan pada kelompok yang diberikan pemijatan denganFranch Oil dibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana (F = 122.4; p = 0.01).

Nilai rasa sakit setelah setengah jam dari pemijatan kedua untuk ibu Primi Paraadalah 7.9 ( 0.71) dalam kelompok kendali,4.55 (0.99) dalam kelompok percobaan 1 dan 2.9 ( 102) dalam kelompok percobaan 2. Kemudian disimpulkan bahwa ada pengurangan rasa sakit yang signifikan pada kelompok yang diberikan pemijatan sederhana dibandingkan dengan kelompok kendali dan nilai rasa sakit secara signifikan mengalami pengurangan pada kelompok yang diberikan pemijatan dengan Franch Oildibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana (F = 152.4, P = 0.01)

Nilai rasa sakit setelah setengah jam dari pemijatan ketiga untuk ibu Primi Paraadalah 8.55(0.604) dalam kelompok kendali, 5.25 (1.06) dalam kelompok percobaan 1 dan 4.25(0.716) dalam kelompok percobaan 2. Kemudian disimpulkan bahwa ada pengurangan rasa sakit yang signifikan pada kelompok yang diberikan pemijatan sederhana dibandingkan dengan kelompok kendali dan nilai rasa sakit secara signifikan mengalami pengurangan pada kelompok yang diberikan pemijatan dengan Franch Oil dibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana (F = 150.1, P = 0.01).

Nilai rasa sakit setelah setengah jam dari pemijatan keempat untuk ibu Primi Para adalah 9.35 (0.875) dalam kelompok kendali, 7.1 (1.2) dalam kelompok percobaan 1 dan 5.8 (0.88) dalam kelompok percobaan 2. Kemudian disimpulkan bahwa ada pengurangan rasa sakit yang signifikan pada kelompok yang diberikan pemijatan sederhana dibandingkan dengan kelompok kendali dan nilai rasa sakit secara signifikan mengalami pengurangan pada kelompok yang diberikan pemijatan dengan Franch Oil dibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana (F = 63.9, P = 0.01)

Dengan demikian disimpulkan, ada suatu perbedaan signifikan antara nilai rata-rata pada nilai rasa sakit melahirkan dari ibu Primi Para dalam kelompok pemijatan sederhana, kelompok pemijatan dengan Franch Oil dan kelompok kendali setelah keempat pengujian.

Gambar 4 menunjukkan perbedaan nilai rata-rata antara tiap tahap sebelum dan setelah pengujian, simpangan baku (Standar Deviasi) dan rasio F dari rasa sakit melahirkan yang berhubungan dengan pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil pada kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Perbedaan nilai Rata-Rata antara nilai rasa sakit setelah pengujian/tes dan nilai rasa sakit sebelum pengujian adalah 1.7 (0.65), - 1.7 (0.86) dan - 2.8 (1.28) untuk kelompok kendali, kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. Rasio F yang diperoleh F = 117.04 (P = 0.001) adalah signifikan. Oleh karena itu ada penurunan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 2 dan kelompok percobaan 1 dalam hubungannya dengan pemijatan dengan Franch Oil dan pemijatan sederhana.

Perbedaan nilai Rata-Rata antara nilai rasa sakit setelah pengujian/tes yang kedua dan nilai rasa sakit sebelum pengujian adalah 3.45 (0.75), -0.05 (0.82) dan -1.5 (1.14) untuk kelompok kendali, kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. Rasio F yang diperoleh F = 150.9 (P = 0.001) adalah signifikan. Oleh karena itu ada penurunan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 2 dan kelompok percobaan 1 secara berturut dalam hubungannya dengan pemijatan denganFranch Oil dan pemijatan sederhana.

Perbedaan nilai Rata-Rata antara nilai rasa sakit setelah pengujian/tes yang ketiga dan nilai rasa sakit sebelum pengujian secara berturut adalah 4.1 (0.78), 0.65 (0.93) dan -0.15 (1.22) untuk kelompok kendali, kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. Rasio F yang diperoleh F = 102.1 (P = 0.001) adalah signifikan. Oleh karena itu ada penurunan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 2 dan kelompok percobaan 1 dalam hubungannya dengan pemijatan dengan Franch Oil dan pemijatan sederhana.

Perbedaan nilai Rata-Rata antara nilai rasa sakit setelah pengujian/tes yang keempat dan nilai rasa sakit sebelum pengujian adalah 4.9 (1.16), 2.5 (1.39) dan 1.4 (1.2) untuk kelompok kendali, kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. Rasio F yang diperoleh F = 39.8 (P=0.001) adalah signifikan. Oleh karena itu ada penurunan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan antara kelompok percobaan 2 dan kelompok percobaan 1 dalam hubungannya dengan pemijatan dengan Franch Oil dan pemijatan sederhana.

Dengan demikian disimpulkan bahwa ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan dalam kelompok yang diberikan pemijatan dengan Franch Oil jika dibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana dan kelompok kendali setelah keempat pengujian.

Gambar 5 menunjukkan perbedaan nilai rata-rata antara masing-masing nilai rasa sakit melahirkan, SD (Standar Deviasi), dan nilai “t” saat sebelum dan sesudah pengujian/tes dalam kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Di antara para ibu Primi Para dalam kelompok kendali perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pengujian, menurut pelaporan nilai rasa sakit melahirkan setelah jam pertama adalah 1.7 (0.65), jam kedua adalah 3.45 (0.75), jam ketiga adalah 4.1 (0.78) dan jam keempat adalah 4.9 (1.16). Nilai “t” yang diperoleh t = 11.69 (P<0.05), t = 20.56 (P<0.05), t = 23.49 (P<0.05) dan t = 18.88 (P<0.05) adalah signifikan setelah keempat pengujian.

Oleh karena itu disimpulkan bahwa rasa sakit melahirkan setelah pengujian/tes dalam kelompok kendali secara signifikan mengalami peningkatan setelah keempat pengujian.

Diantara para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 yang diberikan pemijatan sederhana, hal negatif yang maksimum, perbedaan nilai rata - rata dari nilai rasa sakit sebelum dan setelah pengujian tercatat setelah satu jam - 1.7 ( 0.86).Nilai t yang diperoleh adalah t=8.83 ( P<0.05) merupakan signifikan. Ada pengurangan signifikan dalam rasa sakit setelah melahirkan setelah pengujian sampai dengan satu jam setelah pemijatan sederhana.

Bagaimanapun, perbedaan nilai rata-rata pada rasa sakit melahirkan setelah pengujian sepanjang 2 jam bukanlah hal yang penting t = 0.27 (P>0.05). Perbedaan nilai rata-rata dari rasa sakit melahirkan setelah pengujian adalah 0.65 (0.93) dan 2.5 (1.39) dengan nilai yang tinggi secara berturut dan signifikan setelah 3 jam dan 4 jam t = 3.13 (P<0.05) dan t = 8.04 (P<0.05).

Oleh karena itu disimpulkan bahwa rasa sakit melahirkan setelah pengujian pada kelompok percobaan 1 meningkat setelah 1 jam dari pemijatan sederhana.

Diantara para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 2 yang diberikan pemijatan dengan Franch Oil, hal negatif maksimal, perbedaan nilai rata - rata dari nilai rasa sakit sebelum dan setelah pengujian tercatat setelah satu dan dua jam- 2.8 (1.28) dan -1.5 (1.14). Nilai “t” yang diperoleh adalah t = 9.77 (P<0.05) dan t = 5.88 (P<0.05) yang signifikan. Ada pengurangan signifikan dalam rasa sakit melahirkan setelah pengujian sampai dengan dua jam setelah pemijatan dengan Franch Oil.

Bagaimanapun perbedaan nilai rata-rata -0.15 (1.22) dari rasa sakit melahirkan setelah pengujian selama tiga jam tidaklah penting, t = 0.27 (P>0.05). Perbedaan Rata-Rata dari rasa sakit melahirkan setelah pengujian 1.4 (1.2) secara signifikan meningkat setelah 4 jam t = 4.47 (P<0.05).

Oleh karena itu disimpulkan bahwa rasa sakit/nyeri melahirkan setelah pengujian pada kelompok percobaan 2 mengalami peningkatan setelah 2 jam sesudah pemijatan dengan Franch Oil.

Gambar 6 menunjukkan nilai rata-rata dari nilai rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 saat sebelum pengujian dan setelah keempat pengujian, setelah pemijatan sederhana dan pemijatandengan Franch Oil.

Nilai rata - rata terakhir dari nilai rasa sakit setelah pengujian menunjukkan pengurangan pada rasa sakit melahirkan sebesar 2.9 (0.9) dan 1.6 (1.14) pada ibu Primi Para dalam hubungan dengan pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil. Nilai rata - rata terkecil dari rasa sakit melahirkan setelah pengujian dilaporkan dalam kelompok percobaan 2 yaitu 1.6 (1.14). Nilai “t” yang diperoleh yaitu t = 4.1 (P<0.05) adalah signifikan. Oleh karena itu, ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan setelah pengujian pertama pada ibu primi para yang menerima pemijatan dengan Franch Oil .

Nilai Rata-Rata terakhir dari nilai rasa sakit setelah pengujian kedua, ketiga, keempat menunjukan bahwa rasa sakit melahirkan pada kelompok percobaan 1, dan kelompok percobaan 2 adalah bersifat progresif. Bagaimanapun juga, nilai rata rata terakhir dari rasa sakit melahirkan setelah pengujian yang tercatat pada kelompok percobaan 2 sehubungan dengan pemijatan dengan Franch Oil adalah 2.9 (1.01), 4.3 (0.72) dan 5.8 (0.89). nilai “t” yang di peroleh yaitu t = 5.6 (P<0.05), t = 3.7 (P<0.05), t= 4.1 (P<0.05) adalah signifikan. Oleh karena itu, ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan pada kelompok percobaan 2 yang menerima pemijatan dengan Franch Oil.

Dengan demikian disimpulkan bahwa ada pengurangan yang signifikan pada rasa sakit melahirkan dari ibu Primi Para dalam kelompok yang menerima pemijatan dengan Franch Oil jika dibandingkan dengan kelompok yang menerima pemijatan sederhana setelah keempat pengujian.

BAB- V

RINGKASAN, PENEMUAN, DISKUSI, IMPLIKASI, PEMBATASAN, REKOMENDASI DAN KESIMPULAN

Inti sari dari proyek penelitian manapun didasarkan pada temuan, batasan, interpretasi hasil dan rekomendasi yang menyertai implikasi studi. hal ini juga memberi arti pada hasil yang diperoleh didalam studi/penelitian.

RINGKASAN

Tujuan utama dari studi adalah untuk mengevaluasi efektivitas dari pemijatan sederhana dan pemijatan franch oil untuk mengurangi rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para.

Sasaran Penelitian

1. Untuk membandingkan efektivitas dari pemijatan sederhana, pemijatan dengan Franch Oil pada punggung dan perawatan kelahiran normal atas rasa sakit melahirkan pada para ibu Primi Para di antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

2. Untuk menemukan perbedaan pada rasa sakit melahirkan antara para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 dalam hubungan dengan variavel latar belakang mereka .

Studi ini mencoba untuk menguji hipotesis riset sebagai berikut :

H1- Akan ada perbedaan penting pada tingkatan setelah pengujian rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H2- Akan ada perbedaan penting pada tingkatan rasa sakit melahirkan sebelum & setelah pengujian pada ibu primi para antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

H3- Akan ada perbedaan penting pada tingkatan setelah pengujian rasa sakit melahirkan pada ibu primi para antara kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2.

H4- Akan ada suatu perbedaan penting pada nilai rasa sakit melahirkan setelah pengujian yang berhubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih dari para ibu Primi Para seperti usia, pekerjaaan, sistem pendukung, kelas orang tua, toleransi terhadap rasa nyeri, opname sebelumnya, prosedur dan obat untuk mempercepat proses kelahiran.

Asumsi utama dari penelitian adalah para ibu Primi Para akan bekerjasama dengan peneliti dan akan bersedia untuk mengambil bagian secara efektif dalam penelitian, hal-hal yang termasuk didalam alat akan mampu, mencukupi dan mewakili ukuran rasa sakit/nyeri melahirkan pada ibu Primi Para. Langkah - langkah yang tercantum pada teknik pemijatan melahirkan akan cukup meringankan rasa nyeri melahirkan pada ibu Primi Para, walaupun tiap ibu primi para adalah unik dan tanggapan masing-masing ibu Primi Para pun berbeda satu sama lain dalam hal rasa sakit/nyeri melahirkan.

Suatu tinjauan ulang literatur membantu penyelidik untuk mengembangkan kerangka konseptual, alat dan pengembangan dari panduan intervensi pemijatan saat melahirkan. Tinjauan ulang literatur dilakukan pula pada penelitian ini dan ditampilkan dalam beberapa judul dibawah ini :

-Tinjauan ulang berhubungan dengan penilaian rasa sakit secara umum.

-Tinjauan ulang berhubungan persepsi rasa sakit melahirkan.

-Tinjauan ulang berhubungan dengan efektivitas pemijatan pada rasa sakit secara umum.

-Tinjauan ulang berhubungan dengan efek pemijatan pada rasa sakit melahirkan.

Kerangka konseptual yang dipakai pada studi saat ini berdasarkan pada Teori Kendali Ambang yang dikembangkan oleh Melzack dan Wall ( 1982). Metode-metodeyang digunakan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan yang dipengaruhi oleh usia, pekerjaaan, sistem pendukung, kelas orang tua, toleransi sakit, opname sebelumnya, prosedur dan obat untuk mempercepat proses kelahiran. Pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil digunakan sebagai ukuran untuk mengurangi rasa sakit.

Pendekatan penelitian yang digunakan untuk studi ini bersifat evaluatif. Studi saat ini adalah desain pengukuran berulang dengan faktor non-equivalen. Variabel bebas adalah pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil. Variabel tidak bebas dalam penielitian ini adalah rasa sakit melahirkan. Variabel pelengkap untuk studi ini adalah usia, prosedur dan obat untuk mempercepat proses kelahiran, toleransi sakit dan sistem pendukung.

Alat yang dikembangkan dan digunakan untuk pengumpulan data adalah secara analog visual dengan penilaian numerik/kuantitatif untuk menilai rasa sakit melahirkan. Jadwal wawancara yang tersusun telah dikembangkan dan digunakan untuk pengumpulan data mengenai variabel latar belakang. Panduan pemijatan saat melahirkan telah dikembangkan berdasarkan literatur yang terkait. Keabsahan isi dari alat juga telah disusun oleh enam orang ahli. Alat pun telah terbukti handal dan layak. Reliabilitas/kehandalan dari alat ditentukan berdasarkan reliabilitas antar penilaian, dan korelasi yang ditemukan cukup tinggi, dimana r = 0.8. Keabsahan dari panduan pemijatan saat melahirkan juga telah ditentukan oleh para ahli. Studi panduan telah dilaksanakan di Rumah Sakit Pemerintah di Erode dan terbukti kelayakannya.

Studi utama diselenggarakan di Rumah Sakit Pemerintah, Distrik Erode. Ada tiga kelompok yaitu, Kelompok Percobaan 1, Kelompok Percobaan 2 dan Kelompok Kendali, teknik sampling yang sesuai digunakan untuk memilih para ibu Primi Para. Tahap sebelum pengujian dilaksanakan untuk menilai intensitas rasa sakit melahirkan dalam kelompok kendali, kelompok percobaan 1, dan kelompok yang percobaan 2. Pemijatan sederhana dan pemijatan dengan Franch Oil diberikan secara berurutan kepada kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2. Tahap setelah pengujian dilaksanakan untuk kelompok kendali, kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 dengan 4 kali pengamatan pada waktu tertentu dalam 1 jam (dari setiap kali pijatan diberi waktu setengah jam) sebelum pengamatan dilakukan. Data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan EP1 INFO (2000) suatu perangkat lunak (software)yang berdasarkan pada sasaran-sasaran penelitian.

TEMUAN UTAMA

Temuan utama dari studi diperkenalkan dengan judul sebagai berikut dan didasarkan pada sasaran penelitian.

Sasaran 1 : Untuk membandingkan efektivitas dari pemijatan punggung sederhana, pemijatan punggung dengan Franch Oil dan perawatan kelahiran normal atas rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para diantara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Tidak ada perbedaan penting pada nilai rasa sakit sebelum pengujian diantara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali, F = 0.24 (P>0.05).

Ada suatu perbedaan penting antara nilai rata-rata dari nilai rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para dalam kelompok yang dipijat sederhana, Franch Oil dan kelompok kendali dalam pengamatan setelah keempat pengujian,F = 122.4 (p= 0.01), F = 152.4 (p= 0.01), F = 150.1 (p = 0.01), F = 63.9 (p=0.01).

Ada pengurangan signifikan pada rasa sakit melahirkan dalam kelompok percobaan 2 yang dipijat dengan Franch Oil jika dibandingkan kelompok percobaan 1 dan kelompok kendali setelah keempat pengujian F = 117.04 (P<0.05), F = 150.9 (P<0.05), F = 102.1 (P<0.05) dan F = 39.8 (P<0.05).

Ada peningkatan progresif dari rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Para dalam kelompok kendali secara signifikan dimana t = 11.69 (P<0.05), t = 20.56 (P<0.05), t = 23.49 (P<0.05) dan t = 18.88 (P<0.05).

Perbedaan nilai rata - rata antara rasa sakit melahirkan setelah pengujian terakhir dengan sebelum pengujian secara signifikan terhitung rendah bagi para ibu Primi Parayang mendapat pemijatan sederhana t = 8.83 (P<0.05).

Perbedaan nilai rata - rata antara rasa sakit melahirkan setelah dan sebelum pengujian secara signifikan terhitung rendah hingga 2 jam bagi para ibu Primi Parayang mendapat pemijatan dengan Franch Oil t = 9.77 (P<0.05) dan t = 5.88 (P<0.05).

Ada pengurangan signifikan dari rasa sakit melahirkan pada ibu Primi Paradalam kelompok yang mendapat pemijatan dengan Franch Oil dibandingkan dengan kelompok dengan pemijatan sederhana setelah keempat pengujian t = 4.1 (P<0.05), t =5.6 (P<0.05), t = 3.7 (P<0.05) & t = 4.1 (P<0.05).

Sasaran 2 : Untuk menemukan perbedaan pada rasa sakit melahirkan antara para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 dalam hubungan dengan variavel latar belakang mereka.

Setelah pengujian 1

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti usia (F = 0.826, P = 0.49), Pekerjaan (F = 0.58, P = 0.56), Sistem Pendukung (F = 0.52, P = 0.5), Kelas orangtua (t = 1.25, P = 0.22), Toleransi Terhadap Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.5, P = 0.6), Opname Sebelumnya (t = -0.98, P = 0.34), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = 0.88, P = 0.3) dan obat yang mempercepat kelahiran (t = -0.9, P = 0.3) pada ibu Primi Para setelah pemijatan sederhana pada kelompok percobaan 1.

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti usia (F = 0.686, P = 0.57), Pekerjaan (F = 1.51, P = 0.24), Sistem Pendukung (F = 0.2, P = 0.82), Kelas orangtua (t = -0.127, P = 0.9), Toleransi Terhadap Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.060, P = 0.094), Opname Sebelumnya (t = -0.77, P = 0.449), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = -1.7, P = 0.11) dan obat yang mempercepat kelahiran (t = 0.7, P = 0.4) pada ibu Primi Parasetelah pemijatan dengan Franch Oil pada kelompok percobaan 2.

Setelah Pengujian 4

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti usia (F = 0.82, P = 0.4), Pekerjaan (F = 0.1), Sistem Pendukung (F = 3.1, P = 0.06), Kelas orangtua (t = 0.7, P = 0.4), Toleransi Terhadap Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.28, P = 0.75), Opname Sebelumnya (t = -1.16, P = 0.279), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = 1.4, P = 0.16) dan obat yang mempercepat kelahiran (t = -1.1, P = 0.2) pada ibu Primi Para setelah pemijatan sederhana pada kelompok percobaan 1.

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti Usia (F = 3.61, P = 0.3), Pekerjaan (F = 0.9, P = 0.4), Sistem Pendukung (F = 0.2, P = 0.82), Kelas orangtua (t = -0.4, P = 0.6), Opname Sebelumnya (t = -1.3, P = 0.4), Prosedur yang mempercepat kelahiran

(t = -0.86, P=0.57) dan obat yang mempercepat kelahiran (t = -1.2, P = 0.4) pada ibu Primi Para setelah pemijatan franch oil pada kelompok percobaan 2.

Ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti toleransi sakit (F = 5.65, P = 0.01) pada ibu Primi Para setelah pemijatan dengan Franch Oil pada kelompok percobaan 2.

DISKUSI

Hasil studi ini berdasarkan pada sasaran hasil studi.

Sasaran 1 : Untuk membandingkan efektivitas dari pemijatan sederhana, pemijatan dengan Franch Oil pada punggung dan perawatan kelahiran normal atas rasa sakit melahirkan pada para ibu Primi Para di antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali.

Tidak ada perbedaan penting dalam nilai rasa sakit sebelum pengujian di antara kelompok percobaan 1, kelompok percobaan 2 dan kelompok kendali, F = 0.24 (p> 0.05).

Temuan diatas didukung oleh studi yang diselenggarakan oleh Bakal (1993), Ranta et.al (1999), Wictchik (1999) dan Hollman (2003). Dimana mereka melaporkan bahwa rasa sakit melahirkan memang secara alami menyakitkan dan merupakan suatu ungkapan universal.

Rasio F secara keseluruhan setelah keempat pengujian adalah F = 122.4 (P =0.01), F = 152.4 (P=0.01), F = 150.1 (P=0.01) dan F = 63.9 (P = 0.01) secara berturut menunjukkan statistik signifikan bahwa ada suatu perbedaan penting antara nilai rata-rata dari nilai rasa sakit pada ibu Primi Para dalam kelompok yang dipijat sederhana, kelompok yang dipijat dengan Franch Oil dan kelompok kendali dalam semua pengamatan setelah keempat pengujian.

Rasio F Yang diperoleh secara berturut-turut setelah keempat pengujian adalah F = 117.04 (P = 0.001), F = 150.9 (P = 0.001), F = 102.1 (P = 0.001) dan F = 39.8 (P = 0.001) yang mana secara statistik mengindikasikan bahwa ada penurunan yang signifikan dari rasa sakit melahirkan pada kelompok percobaan 2 yang mendapat pemijatan dengan Franch Oil dibandingkan dengan kelompok percobaan 1 dan kelompok kendali setelah keempat pengujiaan.

Temuan di atas didukung oleh studi yang diselenggarakan oleh Simkin (2002), Wang (2002), Coonji (2003), Huntley et.al (2004). Dimana mereka melaporkan bahwa pemijatan adalah suatu intervensi perawatan yang hemat biaya dan mampu mengurangi rasa sakit selama melahirkan dan Burnse et.al (2000), Collett D (2001), Cornwells (2003), Smith CA (2003), dimana mereka melaporkan bahwa pemijatan minyak adalah

suatu pilihan perawatan yang tidak mahal dan meminimalisir penggunaan obat bius systemic (systemic opioids) dengan mengurangi rasa sakit melahirkan secara efektif.

Nilai “t” yang diperoleh adalah t = 11.69 (P<0.05), t = 20.56 (P<0.05), t = 23.49 (P<0.05) dan 4.9 (P<0.05) dimana secara statistic adalah signifikan setelah keempat pengujian yang mengindikasikan bahwa rasa sakit melahirkan secara progresif meningkat dalam kelompok kendali.

Nilai “t” yang diperoleh setelah pengujian I, III & IV berturut-turut adalah t = 8.83 (P< 0.05), t = 3.13 (P<0.05) dan t = 8.04 (P<0.05) pada kelompok percobaan 1 yang signifikan secara statistik dan nilai “t” setelah pengujian II adalah t = 0.27 (P>0.05) yang mana tidak signifikan dan mengindikasikan bahwa rasa sakit melahirkan setelah pengujian pada kelompok percobaan 1 mengalami peningkatan setelah 1 jam dari pemijatan sederhana.

Nilai “t” yang diperoleh setelah pengujian I, II & IV berturut-turut adalah t =9.77 (P<0.05), t = 5.88 (P<0.05) dan t = 4.47 (P<0.05) pada kelompok percobaan 2 yang signifikan secara statistik dan nilai “t” setelah pengujian III adalah t = 0.549 (P>0.05). Yang mana tidak signifikan dan mengindikasikan bahwa rasa sakit melahirkan setelah pengujian pada kelompok percobaan 2 mengalami peningkatan setelah 2 jam dari pemijatan dengan Franch Oil.

Temuan di atas didukung oleh penelitian yang diselenggarakan oleh Caspi ( 2000), Kurtz ( 1999) dimana mereka melaporkan bahwa rasa sakit melahirkan adalah suatu rasa sakit yang menyiksa dan penuh dengan tekanan ketika proses pembesaran(rahim/proses melahirkan) berlangsung.

Nilai “t” yang diperoleh setelah pengujian I, II, III & IV berturut-turut adalah t =4.1 (P<0.05) t = 5.6 (P<0.05) t = 3.7 (P<0.05) dan t = 4.1 (P<0.05) yang signifikan secara statistik dan mengindikasikan bahwa ada penurunan signifikan dari rasa sakit melahirkan pada ibu primi para dalam kelompok dengan pemijatan dengan Franch Oil dibandingkan dengan kelompok pemijatan sederhana setelah keempat pengujian.

Sasaran 2 : Untuk menemukan perbedaan pada rasa sakit melahirkan antara para ibu Primi Para dalam kelompok percobaan 1 dan kelompok percobaan 2 dalam hubungan dengan variavel latar belakang mereka .

Setelah Pengujian 1

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti Usia (F = 0.826, P = 0.49), Pekerjaan (F=0.58, P=0.56), Sistem Pendukung (F = 0.52, P= 0.5), Kelas Orangtua (t = 1.25, P = 0.22), Toleransi Terhadap Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.5, P = 0.6), Opname Sebelumnya (I = -0.98, P = 0.34), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = 0.88, P = 0.3) dan Obat yang mempercepat kelahiran (t = -0.9, P = 0.3) pada ibu Primi Parasetelah pemijatan sederhana pada kelompok percobaan 1.

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti Usia (F = 0.686, P = 0.57), Pekerjaan (F = 1.51, P = 0.24), Sistem Pendukung (F = 0.2, P = 0.82), Kelas Orangtua ( t = -0.127, P = 0.9), Toleransi Terhadap Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.060, P = 0.094), Opname Sebelumnya (t = -0.77, P = 0.449), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = -1.7, P = 0.11) dan Obat yang mempercepat kelahiran (t = 0.7, P = 0.4) pada ibu Primi Parasetelah pemijatan dengan Franch Oil pada kelompok percobaan 2.

Setelah Pengujian 4

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti Usia (F = 0.82, P = 0.4), Pekerjaan (F = 0.1), Sistem Pendukung (F = 3.1, P = 0.06), Kelas Orangtua (t = 0.7, P = 0.4), Toleransi Rasa Sakit/Nyeri (F = 0.28, P = 0.75), Opname Sebelumnya (t = -1.16, P = 0.279), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = 1.4, P = 0.16) dan Obat yang mempercepat kelahiran (t = -1.1, P = 0.2) pada ibu Primi Para setelah pemijatan sederhana pada kelompok percobaan 1.

Tidak ada perbedaan penting dari nilai rasa sakit melahirkan sehubungan dengan variabel latar belakang yang dipilih seperti usia (F = .61, P = 0.3), Pekerjaan (F = 0.9, P = 0.4), Sistem Pendukung (F = 0.2, P = 0.82), Kelas Orangtua (t = -0.4, P = 0.6), Opname Sebelumnya (t = -1.3, P = 0.4), Prosedur yang mempercepat kelahiran (t = -0.86, P = 0.57) dan Obat yang mempercepat kelahiran (t = -1.2, P = 0.4) pada ibu Primi Para setelah pemijatan dengan Franch Oil pada kelompok percobaan 2.

Variabel terpilih tidak mempengaruhi nilai rasa sakit melahirkan pada kelompok percobaan 1. Oleh karena itu efektivitas dari pemijatan sederhana adalah tidak tergantung pada tahap setelah keempat pengujiaan.

Semua variabel yang terpilih kecuali toleransi sakit tidak mempengaruhi nilai rasa sakit melahirkan pada ibu primi para dalam kelompok percobaan 2 saat pengamatan setelah pengujian 4. Oleh karena itu efektivitas dari pemijatan dengan Franch Oil adalah bergantung pada pengamatan setelah pengujiaan 4 dalam hubungannya dengan toleransi terhadap rasa sakit/nyeri.

Dalam studi Berg et.al (2000) terkait variabel yang mempengaruhi rasa sakit melahirkan seperti usia, kultur, toleransi terhadap rasa sakit/nyeri, pengalaman sebelumnya dan sistem pendukung merupakan faktor penentu yang mempengaruhi intensitas dari rasa sakit melahirkan.

IMPLIKASI

Penelitian ini mempunyai implikasi, usul dan petunjuk untuk praktek, pendidikan kebidanan/keperawatan, administrasi dan Riset kebidanan/keperawatan.

Implikasi untuk praktek ilmu perawatan

1. Pemijatan adalah suatu tindakan hemat biaya untuk menahan impuls rasa sakit. Para bidan perlu secara efektif menggunakan tindakan ini untuk mengurangi rasa sakit melahirkan.

2. Pemijatan membantu untuk mengurangi frekuensi dan kebutuhan pemberian analgesik atau obat penghilang sakit.

3. Pemijatan membantu untuk menyimpan tenaga sang ibu selama tahap pertama, sehingga tenaga tersebut dapat membantu sang ibu pada tahap kedua.

4. Para bidan bisa merencanakan tujuan dari manajemen perawatan dan meningkatkan hubungan dengan pasien dan perawatan pada sang ibu melalui pengembangan dari tujuan bersama.

5. Terapi pemijatan harus dijadikan bagian integral dari pengurangan rasa sakit dalam manajemen atau cara menangani rasa sakit melahirkan.

Implikasi untuk Ilmu Pendidikan Kebidanan/Keperawatan

1. Perawat/Bidan Pendidik harus mendorong para siswa untuk menggunakan terapi pemijatan sebagai tindakan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan.

2. Program pendidikan magang harus dilaksanakan untuk personil dalam ilmu keperawatan dan membantu para perawat untuk memperoleh pengetahuan dan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan melalui terapi pemijatan.

Implikasi untuk Administrasi Ilmu Kebidanan/Keperawatan

1. Departemen bagian kebidanan seharusnya menentukan kebijakan untuk mengunakan terapi pemijatan sebagai salah satu aktifitas yang essensial dalam ilmu kebidanan/ keperawatan untuk mengurangi rasa sakit melahirkan.

2. Pengurus harus menyediakan Franch Oil dan material yang cukup untuk melakukan perawatan yang effektif bagi ibu yang dalam proses melahirkan.

Implikasi untuk Riset Ilmu Kebidanan/Keperawatan

1. Penelitian ini akan menjadi referensi yang berharga bagi peneliti di masa yang akan datang.

2. Temuan dalam penelitian ini akan membantu untuk memperluas badan pengetahuan ilmiah yang profesional yang dapat membantu terselenggaranya penelitian dimasa yang akan datang.

3. Terapi pemijatan dengan Franch Oil dapat dipelajari lebih ilmiah dan digunakan sebagai suatu intervensi perawatan yang spesifik.

BATASAN

1. 2 (dua) orang ibu berhenti dalam penelitian pada kelompok percobaan 1 dan seorang ibu pada kelompok percobaan 2 karena mereka dipindahkan kebagian kelahiran caesar.

2. Adalah hal yang sangat sulit untuk membuat pasien menerima pemijatan yang ke III dan IV ketika mereka mengalami rasa sakit yang amat sangat.

3. Memerlukan banyak penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari para ibu dan keluarganya. dikarenakan pemikiran mereka bahwa prosedur ini akan menghentikan atau menghambat proses melahirkan.

4. Jumlah sampel yang diambil hanya sebanyak 20 orang untuk kelompok percobaan 1 dan 20 orang untuk kelompok percobaan 2 dan 20 orang untuk kelompok kendali.

5. Data dikumpulkan dengan menggunakan sampling yang sesuai.

6. Sampel yang diambil hanya para ibu Primi Para (proses kelahiran pertama).

7. Penelitian terbatas hanya sampai dengan pengamatan tahap pertama dari proses melahirkan.

8. Teknik Pengaburan digunakan untuk menghindari penyimpangan penyelidik.

REKOMENDASI

1. Studi serupa dapat dilakukan lagi dalam skala besar.

2. Suatu studi perbandingan dapat diselenggarakan antara swasta dan pemerintah.

3. Penelitian serupa dapat diselenggarakan dengan cara lain seperti pijatan oleh doulas(pendamping sang ibu), yang lebih dekat dan selalu bersama dengan ibu yang akan melahirkan.

4. Penelitian serupa dapat diselenggarakan dengan cara lain seperti meningkatkan frekuensi dan durasi dari terapi pemijatan.

KESIMPULAN

Kesimpulan berikut diambil berdasarkan penelitian :

1. Ibu Primi Para mengalami pengurangan rasa sakit melahirkan dikarenakan pemijatan.

2. Pemijatan dengan Franch Oil lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit melahirkan dibandingkan dengan pemijatan sederhana.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari rasa sakit melahirkan sehubungan dengan usia, sistem pendukung, toleransi terhadap rasa sakit/nyeri dan prosedur percepatankelahiran yang dilakukan.

LAMPIRAN

ALAT YANG DIKEMBANGKAN UNTUK PENGUMPULAN DATA DALAM BAHASA INGGRIS

WAWANCARA ATAU OBSERVASI ATAS RASA SAKIT MELAHIRKAN PADA IBU PRIMI PARA

Bagian- I: Variabel Latar belakang

nomor Kode ....................

nomor IP .......................

Instruksi:

Bagian ini megumpulkan informasi mengenai ibu primi para yang berada Rumah Sakit Pemerintah Erode untuk melakukan persalinan. Pewawancara bertanya dan mendapat jawaban satu per satu. pilihan yang terbaik yang dipilih oleh responden dapat ditandai dengan pemberian tanda () dalam kotak pilihan yang sesuai.

1. Usia

a) 16 - 20 tahun

b) 21- 25 tahun

c) 26- 30 tahun

d) 31- 35 tahun

2. Agama

a) Hindu

b) Kristen

c) Islam

d) lainnya .... Sebutkan

3. Pendidikan

a) buta huruf ( Tidak bisa membaca dan menulis)

b) terpelajar ( Dapat membaca dan menulis)

4. Pekerjaan

a) Pekerja kasar - Kuli pengangkut barang, pekerja Kebun.

b) Pekerja Menengah - Pekerjaan menjahit, memasak, Dobi, pekerja pabrik.

c) Pekerja Tetap - Juru ketik, Operator Komputer ,klerk

d) Tidak bekerja atau ibu rumah tangga.

5. Tingkat Pendapatan

a) Kelompok Pendapatan rendah

b) Kelompok Pendapatan menengah

c) Kelompok Pendapatan tinggi

6. Masyarakat/Komunitas

a) Daerah Pedesaan

b) Daerah Perkotaan

7. Jenis keluarga

a) Joint

b) Nuclear

8. Sistem Pendukung (Kehadiran anggota keluarga )

a) Ibu

b) Suami

c) lainnya

9. Pernah mengikuti kelas orang tua mengenai kelahiran

a) Ya

b) Tidak

10. Apa tingkat toleransi sakit anda secara umum (Sesuai laporan pasien)

a) tinggi

b) menengah

c) rendah

11. Keteraturan dalam pemeriksaan kehamilan (paling kurang 4 kali)

a) teratur

b) Tidak teratur

c) Nol

12. Opname sebelumnya (jika ada)

a) Ya

b) Tidak

13. Pemberian Analgesik atau Obat penghilang rasa sakit (jika ada)

a) Ya

b) Tidak

14. Adanya aktifitas pengurangan rasa sakit non farmakologi

a) pemijatan oleh keluarga atau perawat

b) dukungan lisan oleh keluarga atau perawat

c) lainnya

15. Pemberian prosedur/obat untuk mempercepat proses kelahiran

a) Pemotongan/Episiotomy Ya/Tidak

b) Induksi Oxytocin Ya/Tidak

LAMPIRAN VI

FRANCH OIL

1. Ekstrak dari tumbuhan Caster (Ricinus Cummunis)

Biji - 88 %

Akar - 10 %

Ocimum Sanctum - 2 %

2. Obat Ayurvedic yang memiliki efek analgesik.

3. Efektif untuk relaksasi otot.

4, Tidak ada Efek Samping.

FRANCH OIL

1. Pemijatan Franch Oil dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut yang sesuai dengan panduan pemijatan saat melahirkan.

2. 20- 25 ml franch oil digunakan untuk pemijatan melahirkan.

3. Pemijatan Franch Oil dilakukan selama 10- 15 menit, secara terus-menerus untuk setiap kali.

4. Meningkatkan frekuensi dan durasi dari pemijatan dapat memiliki efek lebih dalam menurunkan rasa sakit melahirkan pada tahap awal.

ABSTRAK

PANDUAN PEMIJATAN SAAT MELAHIRKAN

DEFINISI

Pemijatan saat melahirkan didefinisikan sebagai suatu gerakan pada urat tipis pada punggung bagian bawah demi menghasilkan relaksasi yang nantinya akan mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

MEKANISME DARI PEMIJATAN MELAHIRKAN

Hal yang sangat memungkinkan adalah menenangkan pancaindera dari stroking(gerakan memijat dengan arah tertentu), effleurage dan remasan yang dapat mengaktifkan 'penutupan ambang' pada mekanisme tulang belakang. Hal yang memungkinkan juga adalah dengan menggunakan gerakan jaringan/urat untuk merangsang pelepasan endogin. Sebagai tambahan selain potensinya untuk mengurangi rasa sakit, pemijatan juga menunjukkan perawatan dan komunikasi dan dukungan secara tidak lisan.

TEKNIK YANG DIGUNAKAN DI BAGIAN BAWAH PUNGGUNG

1.Stroking :

Stroking adalah gerakan linier dengan tekanan seimbang secara berirama yang dilakukan dengan ujung jari dari tangan secara santai selama keseluruhan segmen yang mencakup satu orang per segmen. dimulai dari bagian bawah dada dari tulang belakang ke arah lipatan gluteal. gerakan ini dilaksanakan dari arah proximal ke distal.

2.Effleurage :

Effleurage adalah gerakan linier tangan dengan tekanan sedang diatas permukaan eksternal dari badan ke arah limpa. gerakan ini dimulai dari bagian sacrococcygeal keatas dan melewati puncak tulang usus dimana limpa terletak. Tekanan harus menjadi sedikit lebih dalam saat tangan bergerak turun.

3.Remasan Jari :

Remasan jari adalah teknik dimana keseluruhan atau beberapa jari digunakan untuk menekan beberapa area perawatan di kedua bagian dari bagian bawah dada dari tulang belakang ke arah bagian coccygeal. Dilaksanakan dengan gerak melingkar dimana saat membuat lingkaran langsung dilanjutkan dengan lingkaran lainnya diatas setengah bagian dari gerak lingkaran yang pertama/sebelumnya. Peningkatan dan pengurangan tekanan dilakukan secara berangsur-angsur.

4.Remasan dalam :

Remasan dalam diberikan melalui remasan kepalan tangan yang diarahkan secara langsung ke titik sambungan tulang kelangkang dan tulang usus dengan arah melingkar dan juga dengan kepalan kedua tangan pada bagian sebelah dari sacrum dengan arah yang sama.

TEKNIK YANG DIGUNAKAN PADA ABDOMEN BAGIAN BAWAH :

Gerakan jari :

Gerakan jari dengan tekanan yang ringan dari anterior superior iliac spine ke bagian anterior superior iliac spine lainnya dengan melewati bagian bawah abdomen (bagian perut) yang menonjol.

PRINSIP dari PEMIJATAN SAAT MELAHIRKAN :

1. Area perawatan harus terlihat (tidak ditutupi baju).

2. Ahli pijat harus pada posisi yang rileks (santai) dan nyaman.

3. Kontak dan kesinambungan harus dijaga selama perawatan

4. Tidak boleh ada pergesekan (friksi) yang berlebihan pada saat melaksanakan teknik pijatan.

5. Teknik Effleurage dilakukan bertujuan untuk membersihkan pembuluh darah dari getah bening yang menumpuk.

LANGKAH-LANGKAH

TAHAP PERSIAPAN :

a. Jelaskan prosedur dan efek dari pemijatan saat melahirkan kepada sang ibu.

b. Beri keyakinan kepada ibu bahwa prosedur ini tidak akan melukai janin ataupunbertentangan dengan kontraksi kandungan .

c. Pusatkan perawatan pada punggung bagian bawah ke abdomen.

d. Posisikan sang ibu dengan menyamping ke arah kiri.