penelitian dan pengembangan teknologi ... - sibima.pu.go.id
TRANSCRIPT
Balai Air Minum dan PLPPUSLITBANG PERKIMKEMENTERIAN PUPR
PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTEKNOLOGI AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
DASAR HUKUM PENGELOLAAN AIR
UU no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Elemen bangunan - konsep green
building/sustainable building Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2008 ; penghematan energi dan air PP 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas & pengendalian pencemaran air. PP 16 tahun 2005, kebijakan pengembangan yang diantaranya adalah peningkatan
cakupan pelayanan sanitasi (air limbah dan sampah). PP no. 38/2011 tentang Sungai PP no. 37/2012 tentang Pengelolaan DAS PERMEN PU no.6/2011 : Pedoman Penggunaan SDA
PERMEN LH no. 12/2015 : Baku Mutu Air Limbah Domestik
PERMENKES No. 492/Menkes/PER/IV/2010. Persyaratan Kualitas Air Minum
PERMEN PU No. 18/PRT/M/2007 : Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
PERMEN PU No. 01 TH 2009 : Penyelenggaraan SPAM Non Perpipaan (12 modul)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan air dan hidup
sehat
Kapasitas yang telah dikembangkan : 0,2 - 2 L/det
Sistem pengolahan tanpa bahan kimia, berbasis ekosistem
Penyediaan air terpadu dengan pengelolaan air limbah Pendampingan didalam pemeliharaan teknologi, perubahan
perilaku boros air, menjaga kebersihan, kesadaran kelestariansumber air, dll Kemitraan KSM pengelolaan air Dukungan unit usaha air minum Konflik sosial : distribusi air terbatas, kecemburuan unit usaha,
penggunaan keuntungan air tidak sesuai, dll.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI AIR MINUM –BERBASIS MASYARAKAT
50%air
sungai
20%sumur
individu
30%KU,
artesis
90%
4% 6%
Kemampuan Iuran Untuk PemeliharaanInstalasi Pengolahan Air
<Rp.10.000,-
Rp.10.000,-
Tidak ada jawaban
Distribusi sumber air yang digunakanmasyarakat di kawasan DAS Siak
Kriteria : Infiltrasi Gallery : kekeruhan < 50 NTU, aliran air tanah cukup
untuk dimanfaatkan, mat maks 2 m dari dasar sungai, sedimentasirendah, kondisi tanah dasar cukup porous, tingkat kesulitankonstruksi, kedalaman 2-4,5 m dibawah dasar sungai, diameterlubang ¾ inch, orifice 2-3 /10-30 m2, kecepatan aliran orifice 0,03m/det, kemiringan 1/2, kec aliran pada outler gallery 0,9 m/det
Filtrasi multimedia : Gravitasi, media pasir UC 1,2, ES 0,4-0,7 mm,zeolit, kerikil 0,8 mm, kecepatan filtrasi (v) = 6-11 m/jam, sistempencucian : manual, 36-50 m/jam, Lebar slot nozel : < 0, 5 mm,Presentasi luas slot nozzle terhadap luas filter : > 4 %
Filtrasi zeolit siklon : kecepatan 0,4 m/jam ,diaktifkan denganmenggunakan KMnO4 0,01%, zeolit granular dengan gradasi /besaran butiran ± 1,00 mm, massive 30 mesh, kekerasan zeolitberkisar antara 3,5 - 4 skala Mohs.
Unit air Siap Minum/Merotek: kap.100-200 L/jam: filter pasir,karbon, filter catridge, UF-Air lift system, TW/BW-RO, UV, Ozon
PENERAPAN TEKNOLOGIPENGOLAHAN AIR SUNGAI
PENERAPAN TEKNOLOGI AIR MINUMDI DAS CITARUM
Unit - Air SiapMinum
DistribusiKran Umum
Unit Pengambilan air-infiltrasi gallery-Filtrasi kasar-intake kanal
Unit Pengolahan Air (0,5-2 L/det- Horizontal-vertikal sedimentasi- Biofiltrasi- Filtrasi multimedia
Unit Air Siap Minum (150 L/jam)- Pratreatment unit membran- Filtrasi membran (UF, TW/BW RO,desinfeksi)
Kinerja Teknologi Air Minum di DAS Citarum
PENERAPAN TEKNOLOGI AIRMINUM DI DAS CILIWUNG
Unit - AirSiap Minum
DistribusiKran UmumUnit
Pengambilanairinfiltrasi gallery/saluranresapan
Unit Pengolahan Air (0,5 L/det- Horizontal-vertikal sedimentasi- Filtrasi multimediaResapan
SungaiCiliwung Unit Pengolahan Air (100 L/jam)
- Pratreatment unit membran- Filtrasi membran (UF, TW RO,desinfeksi)
Diagram alir pengolahan air di permukiman zona tengah DAS
Lokasi Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi, 2015Warna : 400- 900 PtCoKapasitas : 2L/det
Teknologi Pengolahan Air Gambut
Teknologi Pengolahan Air Gambut
Sistem : biofilter , filtrasi multimediawarna : 150-300 PtCoLokasi : Kota Pekanbaru, Prov. Riau,2015Kapasitas : -1 L/det
Teknologi Pengolahan Air Gambut dan Air Payau
Sistem : koagulasi bermedia, filtrasi kontrol pori dan membranAir baku : warna : > 100 Pt.CoKapasitas : 1 L/detPenerapan thn 2016 : Jambi, Jawa Barat
Penilaian Komponen Teknologi Terpadu -Air Minum
Paramater
Zona HuluperkotaanDASB.Solo
Zona huluDASCitarum
ZonaOxbowDASCitarum
ZonaTengahDASCitarum
Zona HilirDASCitarum
Zona HuluDASCiliwung
ZonatengahDASCiliwung
Zona HuluDASBrantas
1 2 3 4 5 6 7 8
Tahun 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014
TechnowareKapasitas pelayanan (0,5 L/det, 70 % KU dan 30 % air siap minum)a.Air KU 2 2 3 3 3 3 2 3
b.Air siapminum
2 1 3 1 3 3 1 2
Efisiensi Kualitas air
Kekeruhan 2 3 3 3 3 3 3 3
Warna 2 3 3 2 3 3 3 3
Parameterdesain
HumanwarePengguna airminum
3 3 3 2 2 3 3 2
InfowareDokumen OP 3 2 1 1 2 2 3 3
OrgawarePengelolaanKSM
3 1 2 2 2 2 3 2
Technoware; kapasitas pelayanan/efisiensi kualitas air 1 : 0-30 %, 2 : 30-60 %, 3 : 60-100 %parameter desain 1: tidak memenuhi, 2 : memenuhi
humanware : pendidikan, perubahan perilaku, pemahaman (1 : belum ada perubahan perilaku,2 : memerlukan pendampingan, 3: baik dalam penggunaan sarana , 3: sangat baikInfoware : 1: tidak ada, 2: ada tetapi tidak tersimpan baik, 3: tersimpan baikOrgaware: 1: pengelolaan buruk, 2 : organisasi baik, belum optimal, 3 : pengelolaan baik
Penilaian Komponen Teknologi Terpadu -Air Minum
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNALBIOTOUR-1
( SISTEM BIOFILTER-MEDIA STATIS/MOBILE, HIBRID UASB-BIOFILTER, TAMAN SANITA DANFILTRASI GRANULAR )
Unit aerob,lahanbasahbuatan
UnitPrapengolahan-screen kasar-pengendap
Unit biofiltermulti media
Air limbahrumahtangga
Unitfiltrasi,desinfeksi
Daur ulang :pertanian
Unitmembran
Kebutuhanumum rumahtangga
cucikendaraan,flushingtoilet
Badan air
14
- air hasil olahan dapat langsung dibuang ke badan air- lahan yang digunakan relatif kecil- lumpur yang dihasilkan relatif lebih kecil. (proses lumpur
aktif 30 – 60 % dari BOD yang dihilangkan, diubahmenjadi lumpur aktif (biomassa) sedangkan pada prosesbiofilm 10-30 %).
- Tahan fluktuasi konsentrasi air limbah- Kapasitas IPAL komunal 50-200 KK- Volume media : 60-70 % dari volume tangki- Bahan : FRP (corrugated, grid, sandwich honeycomb),
beton- Luas permukaan spesifik media : 100-500 m2/m3- Efluen pengolahan, BOD < 50 mg/L
Syarat media sistem biofilter- berfungsi tempat pertumbuhan biomassa dan menahan padatan- Kekerasan, bahan inert- ketahanan abrasi- kekasaran permukaan- Fleksibilitas, ringan- Fraksi volume rongga besar- Diameter celah bebas besat- ketersediaan dalam jumlah yang banyak.- Tahan penyumbatan- Wetability/sifat kebasahan, hydrophilic (suka air)
Jenis media : mineral, plastik yang berstruktur dan randomMedia lokal :
PENGOLAHAN LANJUTAN : TAMAN SANITA
- Sumber : air limbah tercampur- Kapasitas : 50-100 KK- BOD influen : 50-80 mg/L- BOD efluen : < 30 mg/L- Area 80-300 m2 (0,25-0,7
m2/orang)
- Sumber : air limbah non kakus- Kapasitas : 50-100 KK- BOD influen : < 30 mg/L- BOD efluent : < 10 mg/L- Area 40-80 m2 (0,16-0,4 m2/orang)
Tipe aliran : vertikal, horizontal, hibrid1.Taman Sanita –vertikal (80-95 % nitrifikasi )2.Taman Sanita- horizontal (60-70 % denitrifikasi)3.Taman Sanita Hibrid (denitrifikasi 75-80 %)
Media : kerikil, pasir, bambu, potongan botol plastik
Waktu tinggal: 1-4 hari
Kedalaman max. 70 cm
penyisihan BOD5 < 10 mg/L
Konstanta kecepatan reaksi : 1,104
Beban hidraulik : 0.014 < Lw < 0.046 m3/m2.h)
perbandingan panjang dan lebar 2-3 : 1
Target : daur ulang untuk keperluan umum; penyiramanpalawija, mencuci pakaian/kendaraan (BOD<10 mg/L,kekeruhan < 2 NTU, TSS < 30, E coli 0, Cl2 > 1mg/L)
Kapasitas 50 KK (20 m3/hari) Air limbah tercampur Lahan : 150 m2 Unit biofilter : media dari jaring ikan, batok kelapa Unit hibrid LBB: media campuran kerikil, botol plastik,
kulit kerang Unit desinfeksi : upflow saringan pasir lambat, kaporit
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOUR (biofilter – fixed bed, hibrid TAMAN SANITA, USPL)Lokasi : Kesenden, Kota Cirebon
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOUR(Lokasi: Cimanggung, Kab. Sumedang)
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOURDesa Sindang Pakuon, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang
- Sumber air limbah : Air limbah tercampur- Target : kolam ikan dan irigasi pertanian (BOD 30
mg/L, COD 40-80 mg/L, kekeruhan 7-9 NTU, TSS 30mg/L)
- Kapasitas : 50 KK- BOD efluent : < 20 mg/L- Area 110 m2
Parameter
ssat
InletIPAL
Outlettamansanita-1
Outlettamansanita-2
TSS mmg/L
221,4 2,46 5
pH 8,30 7,76 7,77
BOD mmg/L
610,26 32,33 17,03
COD mmg/L
682,20 14,77 3,52
Minyakdanlemak
mmg/L
195,13 21,6 9,20
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOUR DI DAS CITARUM
Air daur ulanguntuk kebutuhanumum perkotaan
Air daur ulanguntuk kebutuhanumum perkotaan
Pengolahanprimer
• UASB• Takano
Tank• Biority
Pengolahansekunder
• Biofilterterendamanaerob-aerob
• Media :plastikterstruktur
TertiaryTreatment
• Filtrasi pasir• Filtrasi karbon• Filtrasi
membran : UF• Desinfeksi :
UV
Diagram alir pengolahan
Parameter EfluenBIOTOUR
Standardaur ulangEPA
pH 7-8 6-9Kekeruhan(NTU)
0,8-1,6 ≤ 2
BOD (mg/L) 2-4 ≤10COD 3-5Nitrat 0,5-1,5Coli (MPN/100ml)
0 0
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOURLokasi : Turangga, Kota Bandung
PENERAPAN TEKNOLOGI BIOTOUR DI DAERAH GAMBUTLokasi : Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau
- Sumber air limbah : Air limbahtercampur
- Target efluen : ke sungai, lanskap- Kapasitas : 100 KK- BOD effluent : < 20 mg/L- Area 250 m2
- Media taman sanita menggunakan tanah gambut:penyisihan fecal coliform (99 %), BOD5 90%, COD
80%, and total P 58-96%.- Tanah gambut; adsorbsi dan ion exchange yangtinggi- Ketinggian media gambut : 30 cm, min.20 cm untukpenyisihan BOD dan TSS (kapasitas individual), atauketinggian 0,5-1 m pada kapasitas besar.- Ketebalan gambut min.0,5 m untuk proses nitrifikasi(penyisihan NH4-N), pathogen dan kinerja yang stabil.
EVALUASI TEKNOLOGI BIOTOUR
• Kapasitas biodigester air limbah : 3-4 m3 (50-100 orang)• Pembibitan –start up untuk 1 m3 bidogester:
- 100 L inoculum/2 kg sampah dapur- 8 kg pupuk kandang- 16 L air
• Produksi biogas setiap 1 m3 : 300-800 L m3 biogas
Air limbahkakus
UnitBiodigester– baffledfixed dome
UnitBiofilter
Sampahbasah
Air limbahnon kakus
Unit filtrasiPasir,Zeolit
Daur ulang :perikanan
Unit TamanSanita-Horizontal
Daur ulang :palawija
TEKNOLOGI BIOTOUR-2
Lokasi (2014):Kp. Lija, Desa Sukaresmi, Kec.Megamendung, Kab. Bogor, JawaBarat
0.0000.2000.4000.6000.8001.000
Tehnoware
Humanware
Infoware
Orgaware
result target
Parameter 2014 2015 Baku mutuPermen LHNo.5/2014
USEPA Standardfor water reuse –
agriculturalT °C 28 28
pH - 7,01 7,08 6-9TSS mg/L 32 21 100 ≤ 30COD mg/L 71,21 80,52BOD mg/L 39,88 26,15 100 ≤ 30
Evaluasi Penerapan Biotour-2
Lokasi (2015):Desa Pongkai Istiqomah, Kecamatan XIII Koto, Kab. Kampar,Provinsi Riau
ParameterSatuan Unit
Biodigester+biofilter
UnitPengolahan
akhir
Permen LHNo.5/2014
USEPA Standard forwater reuse –
agricultural purposes
T °C 28,3 28,1
pH - 7,01 7,20 6-9
TSS mg/L 65 46 100 ≤ 30COD mg/L 415,24 168
BOD mg/L 74,6 26,3 100 ≤ 30
Evaluasi Penerapan Biotour-2
Penilaian Komponen Teknologi Terpadu -Sanitasi
ParamaterZona HuluperkotaanDAS B. Solo
Zona huluDASCitarum
Zona OxbowDAS Citarum
Zona TengahDAS Citarum
Zona HilirDASCitarum
Zona HuluDASCiliwung
Zona tengahDASCiliwung
Zona HuluDASBrantas
1 2 3 4 5 6 7 8Tahun 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014
TechnowareKapasitaspengolahan
3 2 3 2 2 2 2 3
Kualitas airolahan
3 3 2 2 2 3 3 2
Parameterdisain
2 2 1 2 1 2 2 2
HumanwarePenggunaIPAL
3 2 2 2 2 2 3 2
InfowareDokumen OP 3 1 2 2 2 22 3 3
OrgawarePengelolaanKSM
2 2 2 3 2 2 3 3
Cat :Technoware ; Penggunaan kapasitas//efisiensi air limbah, 1 : 0-30 % , 2: 30-70 %, 3: 70-100 %
Parameter disain air limbah (waktu retensi, organic loading, beban hiraulic), 1 : tidak memenuhi, 2 :memenuhiHumanware :Pendidikan, perubahan perilaku, pemahaman (1 : belum ada perubahan perilaku, 2 : memerlukanpendampingan, 3: baik dalam penggunaan sarana , 3: sangat baikInfoware : 1: tidak ada, 2: ada tetapi tidak tersimpan baik, 3: tersimpan baikOrgaware: 1: pengelolaan buruk, 2 : organisasi baik, belum optimal, 3 : pengelolaan baik
Penilaian Komponen Teknologi Terpadu -Sanitasi
TERIMAKASIH