penelitian, pengembangan dan penerapan sistem jalan...
TRANSCRIPT
Tangerang | 17 Mei 2017
PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk.
PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM JALAN PRACETAK SpRigWP
Didit Oemar Prihadi
SpRigWP
merupakan
Suatu inovasi baru perkerasan kaku beton bertulang menerus (continuously Reinforced Concrete Pavement/CRCP) dengan Pratekan Unbonded (Prestress
Concrete Pavement/PCP) yang dibuat dalam bentuk modul panel-panel pracetak. Panel-panel pracetak yang disusun menjadi perkerasan kaku menerus ini menggunakan suatu sistem sambungan khusus hasil inovasi
terbaru yang disebut dengan dowel aktifator
SISTEM PERKERASAN KAKU BETON BERTULANG MENERUS PRACETAK PRATEKAN UNBONDED “SpRigWP”
(Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast)
(Continuously Rigid Pavement RC Precast Prestress Unbonded System)
*) Proses Pendaftaran Paten di Haki
Latar Belakang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
2015-2019
1. Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan a. Meningkatnya kemantapan jalan nasional menjadi 100 %, jalan provinsi menjadi 80 % dan jalan kabupaten/kota menjadi 70 % melalui pembangunan jalan baru sepanjang 1.807 Km. b. Pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km serta memperbaiki jalan (preservasi) sepanjang 46.770 km di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusantara, Maluku dan Papua. 2. Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi a. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung - daya saing sektor produksi barang dan jasa - keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam - penyiapan masyarakat Indonesia menyokong kehidupan global b. Meningkatnya ketersediaan faktor input bagi penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mencakup sumber daya manusia, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan dan pembiayaannya. 3. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan Kota a. Memperbesar rasio jalan kota minimum 10 persen dari luas wilayah sepanjang memungkinkan. b. Pengembangan kapasitas dan kualitas jalan yang mempertimbangkan aksesibilitas masyarakat terhadap transportasi publik. c. Penataan kembali status jalan nasional di perkotaan.
Latar Belakang
• Sistem beton pracetak adalah sistem yang memberikan kualitas yang baik, waktu yang cepat dan ekonomis
• Pengembangan inovasi sistem beton pracetak yang diajukan merupakan kompilasi dari berbagai referensi dan pengalaman yang ada.
• Sistem beton pracetak telah juga diterapkan untuk konstruksi jalan, dengan berbagai detail, metoda, dan performa aktual
• Perlu suatu metoda perbaikan yang cepat dengan mutu yang terjamin
• Pertumbuhan jalan tidak mampu menampung pertumbuhan kendaraan
• Dampak kemacetan menjadi pemandangan yang biasa yang merugikan pengguna
• Perkembangan teknologi konstruksi masih terbatas pada perkerasan lentur dan teknologi perkerasan kaku cast in situ (realtif sedikit pada jenis pracetak)
• Kondisi struktur geografis dan jenis karakteristik tanah
• Kendali yang sulit antara kekuatan konstruksi dengan beban berlebih
MASALAH
SOLUSI
Jenis Kerusakan
Kemacetan Akibat Pekerjaan Konstruksi Jalan
Perkerasan Kaku & Perkerasan Lentur
Jenis Perkerasan Kaku
1. JOINTED PLAIN CONCRETE PAVEMENT (JPCP)
Perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan
• Jarak/panjang cross join 5m – 6m harus dipasang tulangan polos dowel bar
• Jarak/lebar long join 3m – 4m harus dipasang tulangan ulir tie bars
2. JOINTED REINFORCED CONCRETE PAVEMENT (JRCP) Perkerasan kaku bersambung dengan tulangan wire mesh
• Wire mesh = 0,15-0,25 A (luas penampang) • Tulangan wiremesh sebagai tulangan muai susut
untuk mencegah keretakan maka cross joint lebih panjang daripada JPCP 9 m – 12 m yang harus diberi tulangan polos dowel bars dan long join 3 m – 4 m tulangan ulir tie bars
Jenis Perkerasan Kaku
3. CONTINUOUSLY REINFORCED CONCRETE PAVEMENT (CRCP) Perkerasan kaku menerus dengan tulangan
• Tulangan = 0,6-0,8 A (Luas penampang) • Tanpa dowel dan Tulangan berfungsi
mengurangi retak struktur
4. PRECAST PRESTRESSED CONCRETE PAVEMENT (PPCP)
Perkerasan kaku beton segmen menerus dengan tulangan yang menggunakan kabel-kabel pratekan guna mengurangi pengaruh susut, muai dan lentingan akibat perubahan temperatur dan kelembaban.
Precast Pavement Indonesia
• Ada beberapa detail yang dikembangkan oleh beberapa investor, namun ada dua kasus penerapan pada jalan umum yang signifikan
Jalan Raya Cakung-Cilincing Jakarta
• Beton K 500
• Pretension di arah panjan g
• Posttension di arah pendek
• Disambung dengan dowel di arah panjang
• Disambung arah pendek dengan post tension.
• Relatif tahan lama (sudah 7 tahun) jika terletak di tanah yang cukup bagus
Referensi Precast Pavement
• PCI Amerika
- Pelat satu arah prestress
- Pelat dua arah prestress
- Bagian dasar dibuat rata
• Jepang
- Pelat satu arah r/c, satu arah lain r/c
- Dasar tidak harus rata, elevasi pelat di stel, celah antar pelat
pracetak dan sub grade di grout
• Pada kedua referensi harus ada tulangan susut
Desain SpRigWP
• Beton tebal 15 - 25 cm dengan tulangan diperhitungkan pada kondisi handling dan ereksi, kemampuan menahan beban rencana
• Beton mutu ‘tinggi’ > K500 agar proses pemasangan bisa lebih cepat dan kualitas permukaan tidak mudah hancur
• Untuk peningkatan jalan, pemasangan menggunakan pola Jepang, dimana kondisi jalan original tidak usah dibobok, pelat dipasang di atas, di set levelnya lalu dilakukan grouting untuk mengisi celah jalan pracetak dan
• Penggunaan sambungan dowel aktifator, agar jika ada overload, kerusakan terpusat di dissipater sehingga mudah diperbaiki
• Jenis sambungan adalah sambungan lemah, dimana bila terjadi beban lebih, kerusakan terjadi pada sambungan (dowel sebagai sikring)
• Sistem ini memiliki kemampuan adaptasi pada kondisi ideal (CBR>6%) maupun tidak ideal.
• Baja tulangan yang dimiliki mencegah retak susut
• Memiliki sistem pratekan unbonded per panel, sehingga apabila ada kerusakan pada salah satu panel maka panel lainnya tidak akan kehilangan gaya pratekan dan mampu merecovery bila terjadi deformasi akibat beban berlebih.
• Mudah untuk dilakukan pemasangan dan penggantian panel karena menggunakan sistem sambungan khusus pendisipas
Beberapa peraturan untuk penentuan lebar lajur jalan di Indonesia :
1. No. 007/BM/2009 : Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol
Di gunakan lebar Panel = 3.6 m / 2 = 1.8 m
Lebar Lajur
2. No. 038/TBM/1997 : TATA CARA PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA
Lebar Lajur
Desain Pemodelan SpRigWp
TAMPAK ATAS
2. Panel ukuran 12
m x 3,6 m
1. Panel ukuran 12
m x 1,8 m
Tebal 200 mm
dan 180 mm
2 Tipe
Desain Pemodelan SpRigWP
PC Wire dia.
12,7 mm
Tul. D16
Fungsi Tulangan :
• Membatasi lebar retak dan
mempunyai kekuatan
memikul beban kerja
• Menahan beban lentur saat
handling dan beban kerja
• Mengatasi susut muai
karena suhu
• Khusus, Tulangan prategang
untuk memulihkan
deformasi saat beban
berlebih / terjadi kerusakan
dibawah perkerasan
Fungsi Sambungan :
• Mengendalikan kekuatan
dan retak akibat susut muai
dan beban lalulintas
• Mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan
• Mengakomodasi deformasi
akibat beban dinamis
kendaraan
• Mendistribusikan gaya dalam
yang terjadi diantara panel
Metode Produksi SpRigWp
Metode Set Up Panel SpRigWP
Metode Set Up Panel SpRigWP
Uji Coba Pemasangan Di Klaten
1 5 10 15 20
i
K
R R R R R R R R R R R R
K K K
Biaya Initial (i) : Biaya Awal Konstruksi berupa
subgrade, pondasi, perkersan,
drainase, sarana prasarana, dll
Pemeliharaan Rutin (R) : Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
Pemeliharaan Berkala (K) : Perbaikan/pembongkaran perkerasan
yang rusak
Penggantian sealent,
Penutupan retak,
Penggantian sambungan, dll
1 5 10 15 20
i
K K K K
Perkerasan kaku cast in situ
Perkerasan kaku SpRigWP
Life Cycle Cost
SpRigWP & Konvensional
Uraian Perkerasan SpRigWP Perkerasan Kaku Konvensional
Tebal Beton 18 cm dan 20 cm s.d. 40 cm
Mutu Beton K-500 K-450 ( Fs 45)
Sambungan Menerus Interval 4 m, dengan Dowel
Pembukaan Untuk Lalu Lintas
Bisa segera dibuka 7 hari
Umur 30 tahun 30 tahun
Susut Muai Tulangan berfungsi menahan susut muai Segmental dengan siar dilatasi
Tegangan Tersebar secara merata pada semua bagian segmen
Sisi luar Segmen mengalami tegangan yang lebih besar, sehingga dipasang dowel
Metode Konstruksi Precast Cast In Situ
Initial Cost Beton (diluar base dan subbase)
970 ribu/m2 (21 juta per panel ukuran 1,8x8x0,18 m)
640 ribu/m2 (2 juta/m3)
Pemeliharaan BERKALA setiap 10 tahun - Pergantian hanya pada panel yang rusak - Setiap 10 tahun, penggantian slab (panel
rusak) sekitar 20 %
BERKALA setiap 5 tahun - Penggantian sealent sambungan - Sealing retak permukaan - Pada tahun ke 10, pemeliharaan
berkala bias dengan overlay hotmix 5 cm. Selanjutnya tahun ke 11 s/d ke 30 dilakukan pemeliharaan rutin tiap tahun dan berkala tiap 10 tahun.
Sambungan Sambungan dirancang sama atau lebih besar kekuatannya dengan tulangan utama
Sambungan dengan batang pengikat dibuat saat pelaksanaan
< 1,3 fy
> 0,25 fy
fy nominal
Putus
d
Kekuatan Leleh Aktual ( fy ) fy
dy
fu Kekuatan Tarik Maksimum Aktual ( fu )
dmaks
f
DAKTILITAS ( m ) = dy
dmaks ( 4 s/d 10 )
Uji Kekuatan Sambungan Dowel Aktifator
Berat sendiri
Retak awal
P
d
Leleh Py
dy
Maksimum Pu
du
Retak awal
Uji Kekuatan Lentur Panel SpRigWP
P
d
Maksimum Pu
dy du
Retak Awal
Retak Awal
Leleh Py
Uji Kekuatan Geser Panel SpRigWP
Subgrade CBR < 2.5% (Gambut, Organic Clay) Cerucuk Matras Beton
Sub base dan embankment Mortar Busa
Solusi Intergratif
Subgrade, Subbase, Beban terkendali - PPCP
Subgrade, Subbase, Beban kurang terkendali - PCP SpRigWP
Solusi Intergratif
Penutup
Beton Non Pracetak cor di tempat
Beton Pracetak Prategang
PERMASALAHAN :
RETAK susut muai
SAMBUNGAN hancur
BEBAN tidak terkontrol dan merusak semua bagian
DAMPAK : Umur rencana tidak
tercapai
Biaya perawatan tinggi
Lalu lintas terhambat
KEUNGGULAN :
Konstruksi dapat
mengendalikan beban lebih
Mengatasi kerusakan dengan
terpenuhinya syarat minimum
(adanya tulangan susut, mutu
terkendali, alat sambung
sebagai sekring , dll.) Konstruksi cepat dan tepat
Umur rencana bias tercapai
Biaya perawatan rendah
Lalu lintas tidak terhambat
SISTEM PERKERASAN KAKU BETON BERTULANG
MENERUS PRACETAK PRATEKAN UNBONDED
(SpRigWP)
Terima kasih