penelitian dan pengembangan rppi (rencana penelitian … filekualitas hasil kti ... konsorsium...
TRANSCRIPT
26/08/2014
1
LITBANG
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
RPPI (Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif)
LPHH
TSUNAMI ACEH
26/08/2014
2
Kebun percobaan pasir hantap
LPH
Hama Penyakit
Standar
Perubahan iklim
Perbenihan
Pemuliaan
Pertumbuhan
Lahan
Bahan baku
Process
Produk
Analisis Sosial Ekonomi
Kebijakan
Kelembagaan
Konservasi
Rehabilitasi
DAS
Perubahan iklim
SIFAT DASAR PRODUK
Budidaya Pengolahan
Dampak Lingkungan
Sosial Ekonomi
Pemanenan
26/08/2014
3
SIFAT DASAR
Anatomi
Ciri umum
Ciri khusus
Veneer dan kayu
lapis
Rendemen
Mutu
Keteguhan
rekat
Pemesinan dan
penggergajian
Ketaman
Pulp kertas
Ampelasan
Pemboran
Kimia Kalor
Selulosa
Hemi
Lignin
Ekstraktif
Destilat
Nilai kalor
Karbon terikat
Fisik Mekanik
Keteguhan
Kelas kuat
Keawetan Keterawetan
Kelas kuat
Kelas awet
BAHAN BAKU
KEINTEGRASIAN
1. HASIL KUESIONER (PENELITI DAN MANAGEMEN)
2. ATURAN LIPI (BAGIAN DARI BUKU)
3. BAPENAS (HULU HILIR)
KERJASAMA LUAR NEGERI
26/08/2014
4
HASIL KUESIONER
• Penelitian yang bersifat TANTANGAN seperti: – Pengolahan lahan di NTT
• Kegiatan penelitian berulang dan berkesan berputar-putar
• Kegiatan kerjasama belum terkait dengan RPI. • Action tindak lanjut penelitian kurang nyata/kurang
optimal. • Kualitas Penelitian kurang fokus - berdampak pada
kualitas hasil KTI
• Kuantitas dan Kualitas SDM kurang • Substansi kegiatan penelitian masih perlu ditingkatkan
(skala prioritas, terkini, dll.)
RPI
1. Konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan dan lahan 2. Pengelolaan kawasan konservasi 3. Konservasi dan pemanfaatan flora dan fauna 4. Konservasi dan pemanfatan mikroba hutan tropis 5. Pengelolaan DAS terpadu
1. Pengelolaan hutan alam produsi 2. Pengelolaan hutan tanaman 3. Pengelolaan HHBK
1. Sifat dasar dan kegunan kayu dan bukan kayu 2. Teknolgi pengoahan dan standardisasi produk inovatif dan bahan berlignoselulosa dan produk bahan
penunjang industri 3. Pengolahan dan pemanfaatan HHBK dan material maju berbasis hasil hutan 4. Peningkatan kinerja pemanenan hasil hutan
1. Pemanfaatan karbon hutan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim 2. Pengelolaan lanskap untuk peningkatan pemanfaatan jasa air dan ekowisata 3. Politik kehutanan dan hukum untuk pengelolaan jasa linngkungan hutan yang berkeadilan 4. Tata kelola hutan untuk meningkatkan pemanfaatan jasa lingkungan hutan
RANCANGAN RPI 2015 - 2019
26/08/2014
5
KEINTEGRASIAN 2-30 MEI 2014
• TERLALU MELEBAR
• TERLALU BANYAK KEGIATAN
• KURANG TERINTEGRASI
SPIRIT SAMA DLM KEINTEGRASIAN
RENCANA PENGEMBANGAN INTEGRATIF (KONSORSIUM, DEMPLOT, UJI COBA, PILOT )
1. RPI: PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HHBK
2. RPI: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN KAYU
3. RPI: PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI
4. RPI: PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN
5. RPI : PENGEMBANGAN PENELITIAN REGIONAL
6. RPI: PENGEMBANGAN PERAKITAN TEKNOLOGI
7. RPI: PENGEMBANGAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH
26/08/2014
6
1. RPI: PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PENGOLAHAN HHBK
a. Konsorsium biofarmaka/ bio-medicine tanaman obat (ganitri, songga, kilemo)
b. Konsorsium bioenergi (Nyamplung, pelet kayu/karbon) dan Arang terpadu
c. Konsorsium gaharu
d. Konsorsium madu
e. Konsorsium minyak atsiri dan resin (kayu putih, cendana, damar dll)
2. RPI: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN KAYU
a. Optimasi produk lamina (BAMBU, KAYU, ROTAN) untuk konstruksi bangunan
b. Konsorsium Shoreanisasi
c. Konsorsium sumber benih dan uji coba tanaman hutan bibit bersertifikat
d. Konsorsium sumber benih berbasis genetik dan benih unggul hasil pemuliaan
3. RPI: PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI
a. Konsorsium penangkaran satwa (rusa, kuskus, labi-labi, bekantan, beonisa, anoa, tarsius, siamang, dll)
b. Konsorsium reklamasi lahan bekas tambang
c. Konsorsium bioremediasi limbah industri pulp utk lahan HTI
d. Implementasi pengelolaan DAS mikro dan pulau kecil
4. RPI: PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN DAN REDD/GRK
a. Konsorsium usaha ekowisata berbasis DAS dan LANSKAP)
b. Konsorsium mitigasi dan adaptasi Perubahan Iklim (PI)
(DAS, LANSKAP, KAYU, HHBK, AIR, KARBON)
5. RPI : PENGEMBANGAN PENELITIAN REGIONAL
a. Konsorsium Jenis Andalan Setempat
b. Konsorsium Agroforestry
c. Konsorsium PLTB (Kebakaran hutan) ????
6. RPI: PENGEMBANGAN PERAKITAN TEKNOLOGI
a. Rekayasa (genetik, kabel layang, portable chipper???)
b. Formulsasi cuka kayu sbg stimulansia getah pinus, latek dan pertumbuhan tanaman
7. RPI: PENGEMBANGAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH LIMBAH
a. Konsorsium pemanfaatan limbah pembalakan dan industri (jamur obat, jamur tiram, arang aktif, karton, POM, perekat, kayu lamina skala kecil dll)
26/08/2014
7
Catatan tentang RENCANA PENGEMBANGAN INTEGRATIF
• Dibawah Eselon 3 atau 2 Bidang Pengembangan?
(BALAI BESAR PENGEMBANGAN)
• Diketuai oleh Koordinator seorang Peneliti terkait
• Setiap RPI diupayakan kerjasama/bermitra dengan pengguna (perguruan tinggi, swasta, penyuluh, institusi lain)
PERAN LITBANG:
Hasil penelitian yang dikawal smp pengembangan dan diterapkan
1. Cara mengukur dan menetapkan kayu bundar jati (thn 1937, menjadi SKI thn 1970-an dan jadi SNI thn 1990)
2. Cara mengukur tingkat penjarangan tegakan hutan dengan S% (thn 1930-an) sampai skr masih digunakan
3. Pendugaan isi pohon jati melalui pengukuran kll pohon setinggi dada (thn 1950-an, dikawal oleh litbang smp diterapkan oleh jawatan kehutanan dan skr dipakai oleh perhutani serta berkembang penelitian serupa untuk jenis pohon lain spt sengon
4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-1961) (LPHH, LPMB, BPB dan Fak teknik UGM) direvisi menjadi RSNI tahun 2002 Tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia
26/08/2014
8
AMANAT 100 TAHUN: HARAPAN DAN PERAN LITBANG
1. Memperbanyak uji coba di lapangan 2. Pendayagunaan KHDTK 3. Membangun data base hasil penelitian 4. Meningkatkan peram Forum PWP 5. Miningkatkan kerjasama penelitian 6. Kegagalan tenaga peneliti dalam peningkatan jabatan fungsional
peneliti mrpk kegagalan bersama pimpinan unit kerja dan peneliti
7. Thn 1944 Balai penyelidikan kehutanan dan Tatahutan menyusun pedoman penanaman 28 jenis kayu industri di Jawa dan Madura
8. Thn 1953 jawatan kehutanan membentuk panitia perancang hutan industri (PPHI) ( kertas, bangunan, kimia, bambu, ekonomi
FORUM PWP HUTAN PENELITIAN
HUTAN PENDIDIKAN HUTAN PENYULUHAN
26/08/2014
9
Pengembangan/kerjasama/
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
konservasi kayu Non kayu jasling
Rotan
Bangkirai
flora fauna
Wisata, air ,karbon
Ekspor air ke Singapura
Batam KPHL
DAS & LANSKAP
BATAM
26/08/2014
11
Pengembangan/kerjasama dg SM
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
SOSIAL EKONOMI
SIFAT PULP PRODUKSI
LINGKUNGAN KESUBURAN,
KEBIJAKAN
pemasakan
mutu pulp
Karbon, tanah, riap
regulasi
3 TH PANEN Akasia mangium
finansial
STANDAR ANGGARAN
1. LIPI, DIKTI, RISTEK, LDPD
2. S1 , S2, S3
3. PENELITIAN < PENGEMBANGAN
26/08/2014
13
PRODUKSI hasil hutan kayu:
– Industri Pulp & Kertas • Produksi Pulp: 40 jt Ton
• Produksi Kertas: 36 jt Ton
– Industri Plywood: • Hutan Tanaman: 31 juta M3
• Hutan Alam: 4 juta M3
– Industri Kayu Gergajian & Furniture • Produksi Kayu Gergajian: 15 juta M3 (HT) + 10 Juta M3 (HA)
• Produksi Furniture: 3,4 ton
– Industri Bio Energi: 5 jt Ton methanol
– BIOFUEL (RPJMN) , KEMIRI SUNAN,
Ekonomi
TARGET PEMBANGUNAN KEHUTANAN 2010-2014
PRODUKSI hasil hutan bukan kayu:
• Produk rotan : 68.000 ton/tahun pada tahun 2030
• Produk getah-getahan: 25.000 ton/tahun
• Produk minyak kayu putih: 100.000 liter/tahun.
• Produk tumbuhan: 550.000 batang anggrek/tahun, 900.000 kilogram gaharu/tahun.
• Produk yang berasal dari satwa liar: 1.800.000 ekor/tahun, 1.600.000 lembar kulit/tahun, dan 360 ton daging reptil/tahun.
• Potensi pengunjung wisata alam: 2.750.000 pengunjung per tahun
26/08/2014
14
PERAN SEKTOR KEHUTANAN 2015-2019
ARAHAN PERAN SEKTOR KEHUTANAN (RPJMN 2015-2019)
Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan
1. Penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan untuk 5 juta orang
2. Penyediaan lapangan kerja sebanyak 10 juta orang di sektor hilir (industri kehutanan)
Meningkatkan produksi hutan berbasis iptek, untuk memenuhi kebutuhan kayu nasional
1. Produksi hutan tanaman menjadi 150 juta m3, dan hutan alam menjadi 50 juta m3
2. Nilai Eksport kayu menjadi sebesar US$ 20 M
3. Nilai Eksport TSL menjadi sebesar Rp. 15 T
4. Nilai Eksport HHBK menjadi sebesar Rp. 10 T
Peningkatan peran hutan untuk mendukung sektor lainnya dalam menyangga kehidupan
1. Sedimentasi di 13 DAS berkurang menjadi 3 juta m3/tahun
2. Luas kawasan hutan kritis berkurang hingga menjadi 10 juta ha
3. Spesies terancam punah sesuai REDLIST CITES berkurang hingga 20 spesies
PENDALAMAN PERAN LITBANG : sebuah contoh Produksi hutan
tanaman menjadi 150 juta m3, dan hutan alam menjadi 50 juta
m3
Nilai Eksport kayu menjadi
sebesar US$ 20 Milyar
Nilai Eksport TSL menjadi
sebesar Rp. 15 Trilyun.
Nilai Eksport HHBK menjadi
sebesar Rp. 10 Trilyun
• Berapa produksi saat ini?
• Apa masalahnya jika target produksi akan ditingkatkan?
• Bagaimana cara mengurangi rendemen kayu?
• Jenis kayu apa saja yang dapat ditingkatkan dieksportnya?
• Kebijakan apa saja yang perlu dibangun?
• Jenis TSL apa saja yang populasinya aman untuk dieksport?
• Bagaimana pengembangan/penangkaran TSL pada skala industri?
• Kebijakan apa yang dibutuhkan?
• Jenis HHBK apa saja yang populasinya aman untuk dieksport?
• Bagaimana pengembangan/penangkaran HHBK pada skala industri?
• Kebijakan apa yang dibutuhkan?