pendugaan sebaran mineral logam di daerah betong menggunakan metode polarisasi terimbas (induced...

2
 v PENDUGAAN SEBARAN MINERAL L OGAM DI D AERAH BETONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLARISASI TERIMBAS (INDUCED POLARIZATION) ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi daerah sebaran mineral logam di Daerah Betong dengan menggunakan metode Polarisasi Terimbas konfigurasi dipole-dipole. Akuisisi data dilakukan pada  bulan Septemb er- 2008 dengan menggunak an alat IRIS dalam domain waktu pada 7 lintasan. Dari akuisisi data diperoleh 140 data dengan panjang spasi masing-masing lintasan 25 m. Data hasil  pengukuran yang tercatat di alat meliputi data chargeability (M) dan resistivity (ρ). Data hasil pengolahan dari masing-masing parameter dimodelkan dengan menggunakan  software Surfer versi 8.0 untuk mendapatkan model  pseudodepth section, membuat peta anomali chargeability dan anomali resistivity . Hasil interpretasi kuantitatif dan kualitatif menyatakan bahwa nilai chargeability lebih besar dari 10 msec dan resistivity kurang dari 100 Ohm.m diduga merupakan daerah yang mengandung mineral logam dan tersebar merata pada semua lintasan daerah Betong, yaitu pada titik ukur F850, F1200, H900, H1200, I850, I1100, I1325, J1150, K775, K1075 dan K1225 dengan kedalaman antara 50-75 meter. Kata kunci: chargeability (M), resistivity (ρ)

Upload: tizhar-t-wijayanto

Post on 02-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nm

TRANSCRIPT

  • vPENDUGAAN SEBARAN MINERAL LOGAM DI DAERAH BETONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

    POLARISASI TERIMBAS (INDUCED POLARIZATION)

    ABSTRAK

    Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi daerah sebaran mineral logam di Daerah Betong dengan menggunakan metode Polarisasi Terimbas konfigurasi dipole-dipole. Akuisisi data dilakukan pada bulan September- 2008 dengan menggunakan alat IRIS dalam domain waktu pada 7 lintasan. Dari akuisisi data diperoleh 140 data dengan panjang spasi masing-masing lintasan 25 m. Data hasil pengukuran yang tercatat di alat meliputi data chargeability (M) dan resistivity (). Data hasil pengolahan dari masing-masing parameter dimodelkan dengan menggunakan software Surfer versi 8.0 untuk mendapatkan model pseudodepth section, membuat peta anomali chargeability dan anomali resistivity. Hasil interpretasi kuantitatif dan kualitatif menyatakan bahwa nilai chargeability lebih besar dari 10 msec dan resistivity kurang dari 100 Ohm.m diduga merupakan daerah yang mengandung mineral logam dan tersebar merata pada semua lintasan daerah Betong, yaitu pada titik ukur F850, F1200, H900, H1200, I850, I1100, I1325, J1150, K775, K1075 dan K1225 dengan kedalaman antara 50-75 meter.

    Kata kunci: chargeability (M), resistivity ()