pendidikan nilai dan moral

27
Pengembangan Kultur Sekolah : PENGEMBANGAN NILAI DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN, DAN MORAL Oleh: Sa’dun Akbar

Upload: assalaamu-alaikum

Post on 24-May-2015

4.641 views

Category:

Education


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan nilai dan moral

Pengembangan Kultur Sekolah : PENGEMBANGAN NILAI DAN PERILAKU

KEBERAGAMAAN, DAN MORAL Oleh: Sa’dun Akbar

Page 2: Pendidikan nilai dan moral

MASALAH DEHUMANISASI MANUSIA

• Banyak orang pandai yang perilakunya seperti orang bodoh;

• Begitu banyak orang yang terisolasi dengan dunianya—jauh dari: Tuhan, alam, manusia lain, dirinya sendiri;

• Banyak orang yang sangat cemas karena ancaman dari luar dirinya sendiri;

• Terjadi mekanisasi kehidupan yang demikian jauh—manusia seperti robot;

• Begitu banyak orang yang tidak patuh pada aturan, kurang disiplin, kurang menghargai orang lain, perilaku yang jorok, perselingkuhan, dan lainnya

Page 3: Pendidikan nilai dan moral

? Terjadi Dehumanisasi ?

PengembanganDimensi Kepribadian

Tidak Utuh Sikap dan Perilaku

Bermasalah

Pribadi yang tidak utuh: Split personality,

Munafiq, dan Lemah

Dehumanisasi

Page 4: Pendidikan nilai dan moral

Konsep Pribdi Utuh--1

Kognisi

Konasi

Afeksi

Psikomotor

Pribadi Utuh

Page 5: Pendidikan nilai dan moral

Konsep Pribadi utuh—2

Pikiran

Hati

Ilmu pengetahuan

Agama

Aktualitas Perilaku(berakal)

Page 6: Pendidikan nilai dan moral

Konsep Pribadi Utuh--3

Jasmaniah

Rohaniah

Pribadi Utuh

Page 7: Pendidikan nilai dan moral

Konsep Pribadi Utuh--4

Nilai Smbolik

Nilai Empirik

Nilai Estetik

Nilai Etik

Nilai Sinnoetik

Nilai Sinoptik

PribadiUtuh

Page 8: Pendidikan nilai dan moral

InternalisasiNilai-Nilai

SimbolikEmpirikEstetik

Etik SinnoetikSinoptik Sikap dan Perilaku

Page 9: Pendidikan nilai dan moral

Ingat Modus Menjadi !

hara dalam air, iklim, cuaca, perawatan—pemupukan, hama, penjagaan dari tangan jahil dll, menentukan pertumbuhan.

dalam dunia pendidikan Latar, lingkungan, suasana, dan iklim pendidikan --- membangun kultur, dan kultur itu akan menentukan

karakteristik kepribadian

Page 10: Pendidikan nilai dan moral

Pendidikan Nilai dan Watak

Tujuan WATAK BAIK(hidup dengan perilaku yang benar dalam

hubungannya dengan: Tuhan, manusia lain, alam lingkungan, dan

dengan diri sendiri.

Character – consist of operative value,Value in action.

Page 11: Pendidikan nilai dan moral

Pendekatan Komprehensif

Character

Moral Knowing

Moral Feeling Moral Action

Page 12: Pendidikan nilai dan moral

WATAK BAIK

• Knowing the good

• Desiring the good

• Doing the good

---------------------

Kebiasaan berpikir baik (positif)

Kebiasaan berperasaan (prasangka) baik

Kebiasaan berbuat baik

Page 13: Pendidikan nilai dan moral

MORAL KNOWING

• Kesadaran moral • Pengetahuan nilai-

nilai Moral • Penalaran/

pertimbangan moral

• Pengambilan keputusan moral

• Pengetahuan diri

Page 14: Pendidikan nilai dan moral

MORAL FEELING

• Rasa percaya diri

• Empati

• Cinta kebaikan

• Pengendalian diri

• Rasa kemanusiawian

Page 15: Pendidikan nilai dan moral

MORAL ACTION Competence (kemampuan melakukan)

Willingness(Kemauan Melakukan)

Habit (Kebiasaan Melakukan)

Page 16: Pendidikan nilai dan moral

Nilai: Penghargaan kepada orang lain & Tanggungjawab

• Ciptakan budaya moral positif di sekolah;

• Sekolah, orang tua, dan komunitas menjadi partner;

• Strategi pembelajaran di ruang kelas;

Prilaku Penghargaan pada Orang lain & Tanggung Jawab

Page 17: Pendidikan nilai dan moral

Strategi

• Guru sebagai model, penasehat, ngemong;• Komunitas kelas yang bermoral; • Disiplin moral; • Lingkungan kelas yang demokratis; • Pembelajaran nilai melalui kurikulum;• Pembelajaran kooperatif; • Penghargaan pada karya; • Pembelajaran mengatasi masalah.

Page 18: Pendidikan nilai dan moral

GURU SEBAGAI MODEL, PENASEHAT, dan NGEMONG

• Hindari fafouritisme dan pensakralan;

• Perlakukan siswa dengan: kedekatan, keterbukaan, pengaruh positif, dan bantuan;

• Kombinasikan contoh2 yang baik dan pembelajaran nilai moral secara langsung dengan: diskusi isu2 moral penting, ajarkan nilai2 moral

• Nasehat satu persatu;

Page 19: Pendidikan nilai dan moral

CIPTAKAN KOMUNITAS MORAL DI KELAS

• Bantu siswa untuk mengetahui/memahami antara antara siswa satu dengan lainnya, dengan, misalnya: berpasangan, direktori kelas, sahabat pena, mengundi tempat duduk—untuk menghindari pengaruh kelompok (gang); mengurangi rasa benci, toast/keplek tangan untuk berbagi prestasi dan

• Ajari siswa untuk menghormat orang lain, mengembangkan empati, stop kekejaman, kembangkan kebiasaan untuk saling membantu dan menasehati.

• Bantu siswa untuk menumbuhkan rasa bangga sebagai anggota kelas dan tanggungjawab kelompok.

Page 20: Pendidikan nilai dan moral

ELEMEN DISIPLIN MORAL

• Guru berperan sebagai pusat otoritas moral di kelas;

• Latar kelas yang kooperatif • Penegakan aturan agar siswa memahami dan

dengan sukarela mengikuti aturan • Beritahu akibat2 logis jika siswa melanggar

aturan;• Kembangkan situasi yang mendukung

pengendalian diri dan kesadaran diri; • Sistem hadiah dan hukuman kelompok;

Page 21: Pendidikan nilai dan moral

Elemen Disiplin Moral—lanjutan

• Orang tua diberitahu penegakan disiplin moral, agar terjadi kerjasama untuk mengatasi berbagai persoalan disiplin.

Page 22: Pendidikan nilai dan moral

CIPTAKAN BUDAYA MORAL POSITIF

• Kepemimpinan Moral (satunya keyakinan, pikiran, sikap, dan perilaku)

• Ciptakan lingkungan sekolah yang disiplin;

• Ciptakan rasa bangga sebagai anggota komunitas sekolah;

• Ciptakan komunitas moral diantara orang dewasa;

• Sediakan waktu yang cukup;

Page 23: Pendidikan nilai dan moral

KESADARAN PENGHARGAAN PADA KARYA

• Orientasikan pada kualitas (ekselen)• Bangun etik sebaya tentang karya• Ciptakan kultur ekselen secara konsisten;• Supprort yang tinggi pada anak• Ajar dengan gaya-gaya yang berbeda• Ajar siswa sesuaiminat dan bakat individu • Bantu siswa disiplin berkarya

Page 24: Pendidikan nilai dan moral

PRINSIP-PRINSIP ESENSIAL

• Dunia afektif bersifat labil—perlu dibina secara kontinyu—ia bersifat kontektual dan situasional;

• Hakekat pendidikan nilai adalah pengembangan struktur afektif terutama yang berkaitan dengan olah rasa;

• Pendidikan nilai itu tidak seperti printing tetapi drawing;

• Pendidikan nilai bersifat mengundang dan melibatkan;

Page 25: Pendidikan nilai dan moral

Prinsip2—lanjutan

• Ada proses transaksi, interaksi, antara dimensi kognitif, konatif, afektif, psikomotor (utuh)

• Harus mampu melahirkan pelakonan afektual;

• Ada kalanya bersifat developmental;

• Mengacu pada klarifikasi kearah kelayakan moral;

Page 26: Pendidikan nilai dan moral

Prinsip-prinsip—lanjutan

• Adakalanya bersifat ‘menangkal’ moralitas yang tak diinginkan;

• Ada daya yang memperkuat ada daya yang memperlemah (rokok dapat mematikan vs umur di tangan Tuhan)

Page 27: Pendidikan nilai dan moral

PENDEKATAN2 DIKNIL

• Cognitive Moral Development (Kohlberg)

• Pertajam Matahati (Al-Ghazali, Athaillah)

• Imitating/Experiencing (Bandura, Dwey)

• Indoktrinasi

• Pendekatan Motivasional, dll.