pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam

16
PENDEKATAN dan TANTANGAN dalam PENDIDIKAN ISLAM M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah "Manajemen Lembaga Pendidikan" Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Arlin Nisaaufitriah 2015470534 PAI Smt 3 Sawo PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG Mei 2017

Upload: nikmatul-w

Post on 22-Jan-2018

478 views

Category:

Education


12 download

TRANSCRIPT

PENDEKATAN dan TANTANGAN dalam PENDIDIKAN ISLAM

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

"Manajemen Lembaga Pendidikan"

Dosen Pengampu :

Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Arlin Nisaaufitriah

2015470534

PAI – Smt 3 Sawo

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Mei 2017

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga

dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang

membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak

Nurul Amin, M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini

Bapak Dr. Afiful ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian

makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan

memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di

mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan

kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki

seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya

dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal

'Alamin.

(PENYUSUN)

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..…....... i

Kata Pengantar …………………………………………………..…........ ii

Daftar Isi …………………………….....……………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Masalah …………………………………………. 2

BAB II PENDEKATAN dan TANTANGAN dalam

PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendekatan dalam Manajemen Lembaga

Pendidikan .................................................................... 3

B. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan .................... 8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan

(out put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem”

artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait

seperti: guru-guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan

lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya kompetisi

dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global, terutama dari

Sekolah Menengah Kejuruan dimana tamatan telah memperoleh bekal pengetahuan, sikap

dan keterampilan sebagai tenaga professional tingkat menengah.

Tantangan ini akan dapat teratasi bila pengaruh kepemimpinen sekolah

terkonsentrasi pada pencapaian sasaran dimaksud. Pengaruh kepemimpinan Kepala

Sekolah disamping mengejar ketinggalan untuk mengatasi tantangan tersebut di atas, hal-

hal lain perlu diperhatikan: Ciptakan keterbukaan dalam proses penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran. Ciptakan iklim kerja yang menyenangkan Berikan pengakuan

dan penghargaan bagi personil yang berprestasi Tunjukan keteladanan Terapkan fungsi-

fungsi manajemen dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti:

PerencanaanPengorganisasian Penentuan staff atas dasar kemampuan, kesanggupan dan

kemauan Berikan bimbingan dan pembinaan kearah yang menuju kepada pencapaian

tujuan Adalah kontrol terhadap semua kegiatan penyimpangan sekecil apapun dapat

ditemukan sehingga cepat teratasi Adakan penilaian terhadap semua program untuk

mengukurkeberhasilan serta menemukan cara untuk mengatasi kegagalan.

2

B. Latar Belakang Masalah

1. Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan?

2. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam?

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam?

2. Bagaimana Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan dalam Manajemen lembaga Pendidikan Islam

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan

dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen

itu.

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli :

1. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat

pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara

besar atau kecil.

2. Menurut The Liang Gie, manjemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam

setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua

orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam buku “Pedoman Pelaksanaan

Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, maupun Sekolah

Menengah Atas”, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua

sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang

tercapainya tujuan pendidikan.

Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan adalah Perencanaan pengajaran dalam

rangka mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahan masalah guna memenuhi

kebutuhan pendidikan secara realistis harus berpedoman kepada tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan secara jelas dan terinci. Berbagai tujuan yang telah ditetapkan akan

menentukan pula pola pendekatan perencanaannya.

Ini berarti bahwa sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga

pendidikan serta fasilitas untuk menampung seluruh kelompok umur yang ingin

memperoleh pendidikan. Jika jumlah tempat yang tersedia masih lebih kecil daripada

jumlah tempat yang seharusnya ada, maka dikatakan bahwa permintaan masyarakat

2

melebihi penyediaan. Perbedaan-perbedaan dalam tujuan itu menyebabkan timbulnya

bermacam-macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan.1

Seluruh pendekatannya yang ada dapat disederhanakan dalam dua kategori :

1. Pendekatan permintaan masyarakat

adalah suatu pendekatan yang bersifat tradisional dalam pengembangan pendidikan.

Pendekatan ini didasarkan kepada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh

individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu dalam situasi perekonomian,

sosial, politik, dan kebudayaan yang ada pada waktu itu.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk melibatkan masyarakat dan sekolah dalam

mengelola pendidikan agar kualitas pendidikan tetap optimal. Diharapkan, dengan adanya

keterlibatan masyarakat terhadap masalah pendidikan, mutu dan pemerataan pendidikan di

Indonesia dapat ditingkatkan.

Tiga Strategi Pelaksanaan Pengikutsertaan Masyarakat Dalam Masalah Pendidikan di

Indonesia:

a. Merorganisasi sistem pemerintahan dalam administrasi dan keuangan.

b. Melaksanakan Manajemen Berbasiskan Sekolah.

c. Melaksanakan Pendekatan Pendidikan Berbasiskan Masyarakat.2

2. Pendekatan Ketenagakerjaan

Perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan ini lebih mengutamakan keterkaitan

antara output (lulusan) layanan pendidikan di setiap satuan pendidikan dengan tuntutan atau

keterserapan akan kebutuhan tenaga kerja di masyarakat.

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1 Masrul Alam, Manajemen pendidikan, dalam

http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/11/makalah-manajemen-pendidikan-teori-dan.html , diakses tanggal 12

mei 217 pukul 09:00 2 firmansyah nugraha, strategi peninggkatan mutu, dlam

https://pmancoffeemix.wordpress.com/2012/01/23/strategi-peningkatan-mutu-pendidikan-melalui-pendekatan-pendidikan-berbasis-masyarakat-community-based-education/, diakses tanggal 12 mei 2017 pukul 9:30

a. melakukan kajian atau analisis tentang beragam kebutuhan yang diperlukan oleh dunia

kerja yang ada di masyarakat secermat mungkin.

b. melakukan kajian atau analisis tentang beragam bekal pengetahuan dan ketrampilan apa

yang perlu dimiliki oleh peserta didik agar mereka mampu menyesuaikan diri secara

cepat (adaptif) terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di

dunia kerja.

c. mengkaji atau menganalisis tentang sistem layanan pendidikan yang terbaik dan mampu

memberikan bekal yang cukup bagi siswa untuk terjun di dunia kerja, oleh karena itu

perlu dilakukan analisis peluang kerja dan menjalin kerjasama antara lembaga pendidikan

dengan dunia usaha dan industri (link and match).3

Selain beberapa pendekatan diatas, ada juga pendekatan lain dalam manajemen pendidikan,

yaitu :

1. Manajemen adalah kerjasaama orang-orang

Sekolah berhubungan dengan pengawas selaku pembina sekolah-sekolah, kasubdik dinas

pendidikan kota/kabupaten dengan berbagai stafnya, kepala dinas provinsi, sampai kepada

menteri pendidikan dengan berbagai bagiaanya dan berbagai urusannya. Dengan demikian,

manajemen melibatkan banyak orang untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskannya.

Orang-orang dari tingkat menteri sampai tingkat sekolah (kepala sekolah, guru, dan yang

lainnya) harus memiliki persepsi yang sama dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu

mencapai tujuan yang telah disepakati secara efektif dan efisien.

2. Manajemen adalah suatu proses

Pendekatan ini menekankan perilaku administratif, yaitu kegiatan administrasi. Analisis

tenang administratif pertama dikemukakan oleh Henry Fayor yang mendefinisikan lima

fungsi administratif umum, yaitu planning, organizing, commanding, coordinating, dan

controlling.

3. Manajemen sebagai suatu sistem

Manajemen adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi

dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran (output system).

3 Arifin, konsep perencanaan pendekatan,dalam https://drarifin.wordpress.com/2010/07/15/konsep-

perencanaan-pendekatan-dan-model-perencanaan-pendidikan/, diakses tanggal 13 mei 2017 pukul 10:45

2

4. Manajemen sebagai pengelolaan

Jika melihat administrasi dari kaca manajemen, akan terlihat adanya pengaturan atau

pengelolaan sumber daya yang dimiliki organisasi atau sumber daya yang harus ada untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan seefisien

mungkin dan seefektif mungkin.

5. Kepemimpinan dalam manajemen

6. Pada suatu sekolah atau organisasi kepemimpinan efektif hendaknya memberikan arah

kepada semua anggota dalam mencapai tujuan. Tanpa kepemimppinan atau bimbingan,

hubungan antara tujuan perseorangan atau sekolah bisa kendur.

7. Mengambil keputusan dalam manajemen

Pengambilan keputusan ini merupakan atau inti atau sentral dari kegiatan manajemen.

Langkah-langkah dalam mengambil keputusan diantaranya:

a. Menganalisis adanya suatu masalah

b. Memikirkan alternatif pemecahan masalah

c. Memilih alternatif atau menganalisis alternatif keputusan yang menguntungkan dengan

resiko yang paling minimal

d. Menemukan alternatif yang terbaik

e. Menetapkan keputusan

8. Komunikasi dalam manajemen

Komunikasi merupakan syaraf dalam kehidupan organisasi sekolah. Komunikasi sebagai

upaya membuat orang-orang yang terlibat didalamnya mengerti dan memahami fungsi dan

tugasnya masing-masing.

9. Ketatausahaan dalam manajemen

Kegiatan pendukung yang tterdapat pada setiap bagian Dallam organinsasi sekolah memiliki

fungsi yang cukup penting. Pada mulanya ketatausahaan berarti setiap penyusunan

keterangan dibuat secara sistematis dan pencapaiannya dibuat secara tertulis dengan maksud

untuk memperoleh keterangan-keterangan dalam keseluruhan kegiatan sekolah dan dalam

kesatuan hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

10. Garapan manajemen sekolah

Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah memiliki berbagai garapan. Oleh karena itu,

diperlukan keteraturan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kegiatan

tersebut termasuk kedalam bidang garapan yang sesuai. Manajemen memiliki garapan

sebagai berikut:

a. Manajemen kurikulum

b. Manajemen kesiswaan

c. Manajemen personil/anggota

d. Manajemen sarana dan prasarana

e. Manajemen keuangan

f. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat

g. Manajemen layanan khusus4

4 Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktek. Bandung. PT Refika Aditama.

2

B. Tantangan Dalam Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

1. Tantangan untuk menguasai dan mengembangkan teknologi

Teknologi merupakan factor yang sangat menentukan daya saing bangsa, karena

teknologi menentukan kualitas, produktivitas, dan efisiensi. Teknologi berkembang

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga seringkali keduanya

dilafalkan dalam satu nafas yakni ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Tingkat

penguasaan iptek menentukan perbedaan dalam taraf kemajuan dan peradaban

bangsa-bangsa di dunia.

2. Berbagai kecenderungan masa depan itu menntut kita untuk membangun

sumberdaya manusia berkualitas dengan menyiapkan generasi muda yang cerdas,

berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia serta mempnyai kepedulian terhadap masa

depan bangsa.5

Menurut Ali Idrus, (2011:4) dunia pendidikan Indonesia, saat ini, setidaknya

menghadapi empat tantangan besar yang kompleks, yaitu:

1. tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (added value),yaitu: bagaimana

meningkatkan nilai tambah dalam rangka meningkatkan produktivitas, pertumbuhan

dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan

pembangunan yang berkelanjutan.

2. Tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan mendalam

terhadap terjadinya transformasi (perubahan) struktur masyarakat, dari masyarakat

yang agraris ke masyarakat industry yang menguasai teknologi dan informasi, yang

implikasinya pada tuntutan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

3. Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu bagaimana

meningkatkan daya saing bangsa dalam meningkatkan karya-karya yang bermutu dan

mampu bersaing sebagai hasil penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

(Ipteks).

4. Munculnya kolonialisme politik. Dengan demikian kolonialisme kini tidak lagi

berbentuk fisik, melainkan dalam bentuk informasi.

5 Binti Asmawi, hambatan dan tantangan pendidikan islam, dalam

https://bintiasmawi.wordpress.com/2013/01/31/hambatan-dan-tantangan-pendidikan-islam/, diakses tanggal 13 mei 2017 pukul 10:15

Manajemen pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari empat tantangan besar yang

kompleks ini. Keputusan manajemen harus mempertimbangkan factor-faktor ini, dan

karenanya memahami isu-isu globalisasi dalam dunia pendidikan menjadi kemestian

bagi setiap para pengambil kebijakan di bidang pendidikan, baik itu di tingkat

birokrat-administrator seperti menteri pendidikan, para kepala dinas, dan para manajer

teknis seperti rektor, dekan, dan para kepala sekolah, dan bahkan para guru yang

mengelola pembelajaran di kelas.6

6 Adi Santria Rahma, Tantangan Manajemen Pendidikan, dalam http://the-cuys.blogspot.co.id/, diakses tanggal

13 mei 2017 pukul 10:00

2

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan

dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen

itu.

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli :

1. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat

pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara

besar atau kecil.

2. Menurut The Liang Gie, manjemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam

setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua

orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam buku “Pedoman Pelaksanaan

Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, maupun Sekolah

Menengah Atas”, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua

sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang

tercapainya tujuan pendidikan.

Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan adalah Perencanaan pengajaran dalam

rangka mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahan masalah guna memenuhi

kebutuhan pendidikan secara realistis harus berpedoman kepada tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan secara jelas dan terinci. Berbagai tujuan yang telah ditetapkan akan

menentukan pula pola pendekatan perencanaannya.

Ini berarti bahwa sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga

pendidikan serta fasilitas untuk menampung seluruh kelompok umur yang ingin

memperoleh pendidikan. Jika jumlah tempat yang tersedia masih lebih kecil daripada

jumlah tempat yang seharusnya ada, maka dikatakan bahwa permintaan masyarakat

melebihi penyediaan. Perbedaan-perbedaan dalam tujuan itu menyebabkan timbulnya

bermacam-macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan.

Menyelenggarakan system pendidikan yang berkualitas dapat diartikan tidak hanya

terbatas pada penyelenggaraan pendidikan itu sndiri tetapi juga menciptakan iklim yang

mendukung terselenggaranya system pendidikan tersebut guna mencapai tujuannya yaitu

menyiapkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mempunyai kepedulian terhadap

masa depan bangsa. Menciptakan iklim yang mendukung dilakukan melalui pengaturan

(regulasi) dan penyediaan fasilitas.

Karena keberhasilan system pendidikan tidak hanya ditentukan oleh system pendidikan

itu sendiri akan tetapi ditentukan oleh berbagai factor lain diluar system pendidikan, maka

pengaturan terhadap factor diluar system pendidikan itu pun menjadi sangat penting.

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa pengaruh media komunikasi dan informasi bias

sangat berpengaruh, maka pememrintah mempunyai kewajiban dan peran dalam

membuat aturan agar tayangan, penyiaran dan penyebaran informasi di media tersebut

tidak mengakibatkan rusaknya atau terganggunya proses pendidikan, baik formal di

sekolah maupun informal dalam keluarga.

2

DAFTAR PUSTAKA

Adi Santria Rahma,

Tantangan Manajemen Pendidikan, dalam http://the-cuys.blogspot.co.id/

Arifin,

Konsep perencanaan pendidikan, dalam https://drarifin.wordpress.com/2010/07/15/konsep-

perencanaan-pendekatan-dan-model-perencanaan-pendidikan/

Firmasyah Nugraha,

strategi peningkata mutu, dalam

https://pmancoffeemix.wordpress.com/2012/01/23/strategi-peningkatan-mutu-pendidikan-

melalui-pendekatan-pendidikan-berbasis-masyarakat-community-based-education/

Masrul Alam

http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/11/makalah-manajemen-pendidikan-teori-dan.html

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktek. Bandung. PT Refika Aditama.

https://bintiasmawi.wordpress.com/2013/01/31/hambatan-dan-tantangan-pendidikan-islam/

Pertanyaan:

1. Dari sintya mulya rahma

Apakah Ada Hubungan antara pendekatan satu dengan yang lain?

2. Dari Bisri nikmatunwahidah

Apa saja hambatan-hambatan dalam pendekatan?

3. Dari Ferry Lovita

Pendekatan apa yang dibuat untuk anak usia 12 tahun keatas dan tatangan terberat yang sering

muncul?

Jawaban:

1. Ada.

Pendekatan satu dengan yang saling berhubungan untuk tercapainya tujuan manajemen

pendidikan

2. Ada banyak sekali faktor penghambat dalam pendekatan manajemen pendidikan islam,

salah satunya karena kurang minatnya pendidikan masa sekarang dengan system pendidikan

islam yang dinilai kurang bersaing dalam masa iptek saat ini

3. (Keluar dari pembahasan)