asean deep learning policy series tantangan dan pendekatan

65
Company Confidential – Not for general distribution ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan untuk menyiapkan pemuda/pemudi di ekonomi global Baldev Singh Director of Education

Upload: dangminh

Post on 13-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Company Confidential – Not for general distribution

ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan untuk menyiapkan

pemuda/pemudi di ekonomi global

Baldev Singh

Director of Education

Page 2: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Menjembatani

Kesenjangan: Dari Kebijakan ke

Pelaksanaan/Praktik

Pengalaman Brunei

Page 3: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Faktanya!

• Adanya pengangguran tinggi sepanjang masa di kalangan usia muda secara global

• Rendahnya kepuasan pemberi kerja terhadap lulusan baru yang dipekerjakan

• Kebosanan di dalam kelas dipandang secara global sebagai –” siswa lebih sering tertidur di ruang kelas daripada di tempat tidur mereka”

• Rendahnya return on investment (kebijakan untuk memengaruhi kelas)

?

Page 4: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Apa sudah seimbang?

Kebijakan Pelaksanaan yang

berkualitas

90% 10%

Perbaikan yang gagal menghabiskan 90% upaya

pada kebijakan dan hanya 10% untuk

pelaksanaan

Page 5: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Dampak yang kuat

Kebijakan Pelaksanaan yang

berkualitas

10% 90%

Agar perbaikan dapat berhasil, kita perlu

mengubah neraca keseimbangannya

Page 6: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan
Page 7: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Alasan untuk Berubah—contoh dari Brunei

Page 8: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Whole School Approach to ICT Development WSID menyediakan pendekatan untuk mencapai peningkatan sekolah secara

berkelanjutan dan perubahan adaptif pada penggunaan ICT, pemahaman di era digital,

dan pedagogi abad 21 di seluruh sekolah

Page 9: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

New Pedagogies Agenda in Our Classrooms!

Page 10: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

New Pedagogies Agenda in Our Classrooms!

Page 11: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

New Pedagogies Agenda in Our Classrooms!

Page 12: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

?

Page 13: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Bagaimanakah sistem kami?

1. Mempercepat produktifitas pembelajaran Bagaimana kami mendukung sekolah sehingga dapat secara signifikan meningkatkan penggunaan semua sumber daya yang tersedia untuk menghadirkan pengalaman belajar mengajar kelas dunia di abad 21

2. Mempercepat dorongan untuk mencapai keberhasilan Bagaimana kami mengembangkan proses, praktik dan kemampuan canggih untuk semua ekosistem sekolah agar dapat merancang, mengembangkan, dan mengelola budaya yang terus menerus mengedepankan invoasi yang akan mendukung dan mendorong perbaikan sekolah

Page 14: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Visi untuk Pedagogi yang Mendalam

“para pemangku kepentingan di dunia pendidikan tingkat global bermitra untuk menjawab tantangan pendidikan utama: bagaimana pendidik merancang dan mempraktikkan mengajar dan belajar yang akan menghasilkan masa depan yang lebih baik dari semua siswanya

http://bit.ly/1prcAVz

Page 15: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Apakah kita menjadi lebih efisien dalam menyiapkan siswa di masa yang akan

datang yang sudah terlanjur hilang?

Page 16: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

What might these jobs be?

Productivity Counsellor

Personal Digital Curator

Microbial Balancer

Corporate Disorganizer

Curiosity Tutor

Alternative Currency Speculator

Digital Death Manager

Digital Detox Therapist

Drone Driver

Garbage Miner

Weather Coordinator

Page 17: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Dapatkah kita menarik siswa belajar dan bukan

mendorong mereka untuk belajar?

Page 18: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

BELAJAR YANG LEBIH BAIK

PRODUKTIFITAS YANG LEBIH BAIK

PEDAGOGI BARU?

DIDORONG OLEH TEKNOLOGI

Page 19: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

keterlibatan

Rasa ingin

tahu

takjub

kagum

Page 20: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

(Source: User Generated Education)

Page 21: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Learner GPS to meeting

International newspaper

feed

Facebook

Second Life museum tour

vBlog

Botany community

Wikipedia

Fauna community

Primate community

YouTube

National museum virtual collection

iTunes U podcast

International library virtual

collection

Museum virtual tour

Museum click-to-talk

Digital library

Cisco TelePresence

session

Chemistry community

MIT chemistry club

Classroom lecture

National newspaper

feed

WebEx with TA

Chemist broadcast session

Virtual lab

IM scientist

Expert blog

Class lecture VOD

Expert Website

Video phone call

RSS

Alerts

Open courseware

Government research organization

Game

Newsletter

Second Life island

The Hyper-Connected Learner

LRS

Page 22: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Sistematik, terukur, dan berkelanjutan

DATA YANG BESAR

DATA YANG KECIL

Page 23: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Sistematik, terukur dan berkelanjutan

INISIATIF BESAR Kualitas pembelajaran, perencanaan strategis

Page 24: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Produktifitas Pembelajaran

Masukan guru Pemikiran Siswa Hasil keluaran siswa

Masukan guru P e m i k i r a n d a n u m p a n b a l i k s i s w a Hasil keluaran siswa

Pelajaran hari ini

Pelajaran esok hari

Page 25: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Bagaimana kita mempercepat produktifitas pembelajaran?

L = T x Q

Pembelaja

ran Siswa

Waktu Ajar Kualitas

pengajaran

Page 26: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Bagaimana kita mempercepat produktifitas pengajaran?

L = T x Q

Pembelajaran

siswa

Waktu ajar pada

kurikulum termasuk:

• Perencanaan

kurikulum

• Waktu untuk mata

pelajaran utama

• Kehadiran di sekolah

• Pekerjaan di rumah

Kualitas Pembelajaran

termasuk:

• Kualifikasi dan

pelatihan guru

• Perilaku dan ambisi

guru

• Kepemimpinan dan

pengajaran

• Dukungan dan

keterlibatan orangtua

Page 27: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Bagaimanakah kita mempercepat produktifitas pembelajaran?

L = T x Q

Pembelajaran

siswa Mengembangkan

kemampuan guru untuk

menjadi Perancang

Pengalaman dalam belajar

Page 28: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Bagaimana kita mempercepat produktifitas pembelajaran?

L = T x Q

Siswa belajar Mengembangkan kemampuan

guru menjadi perancang

pengalaman belajar s

Metrik untuk mengukur kualitas rancangan pembelajaran

Metrik untuk mengukur

pencapaian siswa

Page 29: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Agenda Pedagogi Baru

“Ketika pedagogi menjadi fokusnya, banyak hal lain yang menjadi mulai dapat dipahami, seperti penggunaan ICT dan peningkatan keterampilan pembelajaran untuk abad 21 dari sisi siswa.”

(‘Whole System Reform for Innovative Teaching and Learning’ p31-39 Michael Fullan)

Proyek Pengembangan ICT Seluruh Sekolah

Page 30: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Kepemimpinan ICT

Rationale To ensure e-Hijrah successfully contributes to enhanced student achievement, school leaders

need the capability to effectively lead and manage the change to an ICT culture in schools.

Goal Develop school leaders’ capability to provide strategic leadership of the transformational

integration of ICT in schools.

Description

and Purpose

To develop school leaders’ capability to lead the transformation of learning through the effective

integration of ICT, they will participate in an appropriately tailored developmental programme to

prepare them to lead the successful implementation of e-Hijrah. This will involve development

opportunities, on-going support and access to extra resources.

Outcomes

and

Indicators

School leaders with the knowledge, skills and understandings to effectively lead the implementation of e-Hijrah using a Whole School Approach.

An assessment of leadership capability using profiling tools (i.e. PEAKS). A comprehensive and up-to date ICT strategic plan for their school and community is

developed. The use of ICT enabled learning is supported by strategies that are in the ICT Strategic Plan.

Mengembangkan kemampuan pemimpin sekolah dalam

memberikan kepemimpinan strategis pada integrasi ICT di sekolah

Page 31: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Mengenal Teknologi di Era Digital

Rationale If schools and teachers are to help students develop Digital Age Literacy then it is

essential that there is a clear understanding of what digital age literacies are. Clear,

standardised, nationally accepted and internationally referenced definitions of what is

meant by the SPN21 Digital-Age Literacy, will provide focus for teachers planning and for

learners as they use ICT.

Goal Develop a shared and common set of standards-based Digital-Age Literacies (SPN21).

Description

and Purpose

This initiative will provide a set of Digital-Age Literacy definitions, based on international

best evidence, to assist teachers to integrate their development in the design of learning

programmes. This will include clear descriptions of what each Digital-Age Literacy will

look like for a range of developmental stages and processes for how they can be

assessed.

Outcomes and

Indicators

A defined set of Digital-Age Literacies exist. Developmentally aligned standards for each Digital-Age Literacy are in place. Assessment processes for measuring proficiency against the Digital-Age Literacy

standards are established and used by teachers.

Definisi yang jelas, terstandarisasi, dapat diterima secara nasional dan

dirujuk secara internasional dari Mengenal Teknologi di Era Digital

SPN21 (SPN21 Digital-Age Literacy)

Mengembangkan Literasi Era Digital yang sama dan umum

berbasis standard (SPN21).

Page 32: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Pendekatan Pedagogis Abad 21

Rationale

ICT can have a transformative role in education when the central focus/emphasis is on

supporting and enhancing new desired pedagogical approaches rather than solely on the

technologies themselves. The development of a national language and understanding of

high quality 21st century instructional practice (pedagogy) will accelerate this transformation

across the system.

Goal To develop a common and shared understanding of 21st century pedagogies and to link

these to ICT in order to maximise the contribution of ICT to learning.

Description

and Purpose

This initiative will clearly define the 21st century pedagogies required for the successful

implementation of SPN21. It will develop a model/framework for purposeful teaching using

ICT that describes the interaction that takes place within classrooms between the teacher,

the student and the content.

Outcomes

and

Indicators

A rich description, framework and model for 21st century pedagogical practices with new and existing technologies (affordances) mapped to the model.

A suite of web-based materials to support training, understanding and use of the model

Inisiatif ini akan dengan jelas menjabarkan pedagogi abad 21 yang

dibutuhkan agar dapat melaksanakan SPN21 secara berhasil.

Mengembangkan pemahaman yang sama tentang pedagogi abad

21 dan mengaitkannya dengan ICT sehingga dapat

memaksimalkan kontribusi ICT terhadap pembelajaran.

Page 33: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Kompetensi ICT Guru

Rationale A world-class education system requires clarity over what are the essential elements in teacher

professional practice for ICT. The competencies need to be assessed, support developed and

good practice nurtured and sustained.

Goal

Develop an ICT Competency Standard Framework for teachers so that ICT confident and capable

teachers purposefully use ICT to support learning based on 21st century pedagogies and digital

literacy.

Description

and Purpose

Collaboratively develop specific ICT teacher competency standards based on the UNESCO ICT

capability framework. Provide professional learning and development opportunities (pre and in-

service) to help teachers reach and use the competencies in their daily classroom practices.

Monitor the expression of these capabilities in learning programmes.

Outcomes

and Indicators

ICT teacher competency standards, linked to 21st century pedagogical practice and digital literacy, are in use.

Professional learning and development programmes support the development and ongoing use of these capabilities across the curriculum and in a range of learning settings.

Teachers are effectively using ICT to support learning based on 21st century pedagogies and digital age literacy.

Guru dapat menggunakan ICT secara efektif sehingga mendukung

pembelajaran berbasis pedagogi abad 21 dan literasi era digital

Mengembangkan Kerangka Standard Kompetensi ICT untuk Guru

sehingga guru yang percaya diri dan mampu dalam

menggunakan ICT untuk mendukung pembelajaran berbasis

pedagogi abad 21 dan literasi digital.

Page 34: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

ORIENTASI EKSPLORASI KONSOLIDASI EVALUASI JABARKAN

KERANGKA KERJA

METRIK

PROSES

ALAT

ALAT PELATIHAN

PEMBUATAN PURWARUPA SECARA CEPAT

PENELITIAN

September - October November - March April - July

Cakupan dan kerangka waktu

Page 35: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

PRINSIP

1. Holistik

2. Terintegrasi dan sejajar

3. Siswa adalah fokusnya namun didorong secara pedagogis

4. Praktik terbaik di tingkat global

5. Relevan dengan konteks Brunei

6. Formatif dan bukan sumatif

7. Sesuai dengan prioritas Kementerian Pendidikan

8. Menyeluruh namun mudah dipahami, dapat ditafsirkan dan digunakan oleh sekolah

Page 36: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Proses

Bagaimanakah keterampilan

Abad 21 yang dijabarkan dalam

SPN21 dibandingkan dengan

kerangka lain yang telah diakui?

Dapatkah keterampilan utama SPN21 dan kerangka yang telah diakui lainnya dipetakan ke dalam ranah OECD?

Page 37: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Hasil Temuan

Ranah OECD merupakan cara yang baik dalam mengorganisir dan mengkonsolidasikan bidang keterampilan untuk Abad ke 21

Menggunakan ranah OECD dengan cara ini dapat membantu dalam memenuhi prinsip “praktik terbaik global”

Page 38: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Dimensi-Kerangka WSID Terintegrasi

Page 39: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Process

Dapatkah keterampilan utama dalam SPN 21 dan kerangka yang telah diakui lainnya dipetakan dalam Dimensi 21 CLD?

Page 40: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Dimensi

Cara Berpikir

• Penyelesaian masalah dan inovasi di dunia nyata

• Konstruksi Pengetahuan

Cara kerja

• Kolaborasi

• Komunikasi yang terampil

Alat untuk bekerja

• Menggunakan ICT untuk belajar

Keterampilan untuk hidup di dunia

• Pengaturan diri

• Kewarganegaraan global Brunei

Memenuhi prinsip “Holistik” dan “Relevan dengan Konteks Brunei”

Page 41: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Dimensi kerangka WSID terintegrasi

Page 42: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Uraian Kerangka WISD Terintegrasi

Page 43: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Menggunakan kerangka kerja – penampang vertikal

Page 44: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan
Page 45: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

The pedagogical requirements to be met for it to

be “Knowledge Construction”

Page 46: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Tujuannya adalah untuk merancang tahapan

pelajaran yang memenuhi persyaratan

Konstruksi Pengetahuan secara pedagogis

dan membantu siswa mengembangkan literasi

era digital dalam Konstruksi Pengetahuan

Page 47: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

This is where the ICT come in. Pemilihan ICT yang tepat untuk diselesaikannya

salah satu atau semua tugas

Page 48: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Kegiatan guru membutuhkan tahapan kegiatan

pembelajaran yang memenuhi persyaratan

“Konstruksi Pengetahuan secara Pedagogis ”

Page 49: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Literasi siswa di era digital dalam Konstruksi

Pengetahuan

Page 50: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan
Page 51: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Resource Kit

Page 52: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Template Perancangan Pelajaran

Page 53: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Template Perencanaan Pelajaran

Page 54: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Template Perencanaan Pelajaran

Page 55: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Kerangka Pendekatan Seluruh Sekolah

Page 56: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Empat enabler

Page 57: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Enabler Pertama

Memperluas

kepemimpin

an dan

partisipasi

Page 58: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Enabler kedua

Page 59: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Enabler ketiga

Page 60: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Enabler ke empat

Page 61: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Ranah dan Dimensi Kerangka WSA

Page 62: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

STATUS SAAT INI

Page 63: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Pertumbuha

n

Optimalisasi Pertumbuha

n

Optimalisasi Pertumbuha

n

Kesadaran dan

Keterlibatan Optimalisasi Kesadaran dan

Keterlibatan

Kesadaran dan

Keterlibatan

Kolaborasi Konstruksi Pengetahuan Pengaturan Diri

Waktu

PETA STRATEGIS

Siklus

1

Siklus 2 Siklus 3 Siklus1 Siklus2 Siklus 3 Siklus 1 Siklus 2

WSID Rapid Prototyping

Page 64: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Lokakarya berbagi sistemik, terukur dan berkelanjutan

Cluster 2 BDTA

Page 65: ASEAN Deep Learning Policy Series Tantangan dan pendekatan

Terimakasih

[email protected]

Page 66