pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan islam

17
‘MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM’ SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG Dosen Pengampu: Afiful Ikhwan, M.Pd.I. Oleh: Mita Alifah NIM. 2013471935

Upload: mythachan

Post on 16-Apr-2017

1.103 views

Category:

Education


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

‘MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM’

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG

Dosen Pengampu:Afiful Ikhwan, M.Pd.I.

Oleh:Mita Alifah

NIM. 2013471935

Page 2: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

ARAH BAHASANPENDEKATAN DAN TANTANGAN

DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM:

1. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam.

2. Tantangan Dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi.

3. Menghadapi Tantangan Dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi.

2

Page 3: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Pengertian Pendekatan

Pendekatan menurut H.M Habib thaha adalah cara pemrosesan subyek atas obyek untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini juga berarti cara pandang terhadap sebuah obyek permasalahan, dimana cara pandang tersebut memiliki cakupan yang luas. Sedangkan menurut Prof. Dr. Oteng sutisna, M.Sc., pendekatan adalah apa yang hendak ia kerjakan dan bagaimana ia akan mengerjakan sesuatu. Yang pertama disebut pendekatan dalam pengertian “tugas” dan yang kedua adalah pendekatan dalam pengertian “proses”.

3

Prof. Dr. Oteng Sutisna, M. Sc., Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional (Bandung: Angkasa , 1983), hlm. 35-36.

Page 4: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Penggunaan istilah “pendekatan” memiliki arti yang berbeda-beda tergantung kepada obyek apa yang akan menjadi tema sentral perencanaan kerja dan kajian pemikiran apa yang akan dikembangkan. Dalam konteks belajar, pendekatan dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian pendekatan adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa, untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

4

Ulul Azmi, Pendekatan Dalam Pendidikan Islam, dalam http://Ululazmi-zabaz.blogspot.com/2011/03/pendekatan-dalam-pendidikan-islam_25.html?m=1 diunggah pada Jumat 25 Maret 2011.

Page 5: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

1. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi disekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisa data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.

Ahmad Badruzaman, Strategi Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran (Yogyakarta: Ar Ruuz, 2006).

Macam-Macam Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam

5

Page 6: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

2. Pendekatan Sains Pendekatan Sains adalah suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau ilmu pendidikan.

3. Pendekatan Filosofis Pendekatan filosofis adalah suatu pendekatan yang menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutukan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih mendalam. Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan.

Uyoh, Sadullah, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: PT. Media Iptek, 1994).

6

Page 7: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).

7

4. Pendekatan Religius Pendekatan religius adalah suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama. Didalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan. Cara kerja pendekatan religius berbeda dengan pendekatan sains maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya pada akal atau rasio. Dalam pendekatan religius titik tolaknya adalah keimanan, pendekatan religius menuntut orang untuk meyakini dulu terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama baru kemudian mengerti.

Page 8: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi

1. Krisis Moral-Akhlak Memperhatikan kenyataan merosotnya akhlak sebagian besar bangsa kita, tentunya penyelenggara pendidikan agama beserta para guru agama dan dosen agama tergugah untuk merasa bertanggung jawab guna meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan agama agar mampu membantu mengatasi kemerosotan akhlak yang sudah parah itu. Kemerosotan akhlak bangsa disebabkan oleh banyak faktor, seperti pengaruh globalisasi, krisis ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain-lain.

8

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 25.

Page 9: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Disinilah tantangan terbesar bagi sekolah- sekolah Agama Islam, yakni melahirkan intelektual muslim yang mampu melahirkan konsep-konsep Islamiah yang aplikatif dalam masyarakat Islam yang hidup dalam era globalisasi ini. Khususnya untuk masyarakat Islam Indonesia, kebhinekaan masyarakat Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi perumusan konsep-konsep tersebut. Tuntutan masa depan bagi Sekolah Tinggi Agama Islam adalah menghasilkan alumni yang memiliki moral yang tinggi serta kedalaman ilmu pengetahuan. Selain itu secara institusi, Perguruan Tinggi Agama Islam diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai moral yang tinggi secara internal di lingkungan kampus dan dapat menyebarluaskan di masyarakat.

Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 17.

9

Page 10: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

2. Masih Kuatnya Manajemen Patriarki Dalam ruang lingkup lembaga pendidikan agama/keagamaan masih sering kita dapatkan manajemen patriarki (kekeluargaan). Artinya semua unsur pemangku kebijakan di lembaga tersebut adalah terdiri dari satu keluarga-kerabat, misalnya dari unsur ketua yayasan, pembina, pengawas, pengurus, kepala sekolah, bahkan guru dan staf. Pendekatan manajemen seperti ini dalam banyak hal akan menimbulkan disfungsi manajemen organisasi kelembagaan pendidikan yang ada, hal tersebut sudah barang tentu akan menggangu profesionalitas manajemen pengelolaan lembaga tersebut, sehingga dapat dikatakan tingkat akuntabilitasnya sulit dipertanggungjawabkan.

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 28.

10

Page 11: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

3. Semakin diminatinya Pendidikan Umum Telah lama dirasakan bahwa sekolah agama islam dianggap sebagai “kelas kedua”. Mereka masuk sekolah islam setelah mereka tidak diterima di sekolah umum. Pendidikan Umum yang ternyata lebih mampu menghadapi tantangan duniawi dalam arti jasmaniah dan materi, sedangkan pendidikan umum yang lebih bercorak Islam milik lembaga atau yayasan umat Islam tidak mampu bersaing dalam segi kualitas dan kuantitas.

Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 81.

11

Page 12: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

4. Pendidikan menjadi tuntutan duniawi Masyarakat cenderung untuk memilih pendidikan yang lebih dapat menjawab tuntutan dan tantangan atas kebutuhan hidup duniawi. Sedangkan Pendidikan Umum hanya memberikan bagian waktu yang kecil bagi Pelajaran Agama, misalnya hanya 2 kali 45 menit saja dalam satu minggu. Berarti kekurangan yang terjadi dalam Pendidikan Agama ini harus diperoleh dari sumber-sumber lain (pendidikan non formal). Jika kekurangan ini tidak terisi berarti akan hilanglah keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK dari pada peserta didik. Akibat Pendidikan Umum telah “lebih mampu” menjawab tantangan duniawi dan materi dari masyarakat, maka Pendidikan Agama dalam arti lembaga (institusionil) merupakan pendidikan yang kurang mempunyai daya tarik bagi sebagian masyarakat Islam Indonesia.

Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 82.

12

Page 13: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

1. Para lulusan yang berminat kembali ke desa, sudah barang tentu di samping keharusan untuk mampu beradaptasi dengan suasana kehidupan pedesaan-agraris namun bercampur dengan lembaga-lembaga modernitas, mereka tentunya diharapkan  mampu memberikan santunan keagamaan dalam tingkatan yang elementer.

2. Para lulusan yang memilih tinggal bersama dengan masyarakat perkotaan dan terlibat aktivitas di lapangan birokratis baik pemerintahan maupun swasta. Kepada mereka ini dititipkan harapan agar mampu mewarnai suasana birokratis itu dengan sentuhan-sentuhan religi sehingga perkembangan warga birokratis sebagai kelompok elit strategis masyarakat dapat membawa kemajuan bagi perkembangan masyarakat. Masyarakat perkotaan sebagai pengaruh dari kehidupan modernitas itu telah mulai dirasakan sebagai tragedi dehumanisasi. Untuk agama hendaknya dapat dijadikan sebagai terapi untuk melakukan penyembuhan itu.

13

Page 14: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

3. Para lulusan yang tidak berminat terlibat di lapangan birokrasi tetapi lebih memusatkan perhatian untuk memberikan sumbanggan pemikiran-pemikiran filosofis kepada jalannya pembangunan bangsa. Para lulusan perguruan tinggi Islam tersebut mempersiapkan dirinya sebagai kritikus terhadap perjalanan kehidupan masyarakat.

Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 207-209.

14

Page 15: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

Pertanyaan Sebagai seorang pendidik, apa yang harus dilakukan untuk

menghadapi krisis akhlak? Apa yang menyebabkan pendidikan umum lebih diminati

daripada pendidikan agama? Menurut anda mana pendekatan yang sering digunakan

dalam manajemen pendidikan islam? Bolehkah pendekatan sains atau filosofis diterapkan dalam

manajemen pendidikan islam tanpa dibarengioleh pendekatan religius?

Bagaiman caranya untuk menanggulangi seseorang yang melakukan pendekatan yang merujuk pada pendekatan filsafat?

Apakah tantangan dalam manajemen pendidkan islam hanya terpaku pada keempat tantangan tersebut?

Page 16: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH

Page 17: Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam