pendahuluan - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu...

18
BAB BAB BAB BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. A. A. A. Latar Latar Latar Latar Belakang Belakang Belakang Belakang Permasalahan Permasalahan Permasalahan Permasalahan Batik awalnya hanya digunakan sebagai pakaian formal pada acara-acara tertentu saja, kini batik bisa digunakan dalam pakaian sehari-hari, seragam instansi pada hari-hari tertentu setiap minggunya. Bahkan fenomena batik dapat mengalahkan pakaian mahal yang lainnya, saat ini batik juga dikenakan oleh anak-anak. Batik tidak saja dimanfaatkan sebagai bahan pakaian, namun dimanfaatkan pula sebagai pelengkap pakaian, aksesoris, pelengkap interior, souvenir, merchandise, dan lain-lain. Hampir setiap daerah di Indonesia saat ini masyarakatnya menekuni dan mengembangkan usaha kerajinan batik. Usaha kerajinan tersebut senantiasa diwujudkan dengan karakter kedaerahaan yang menjadi daya tarik karena memiliki keunikkan tersendiri. Pengembangan motif batik dengan karakter suatu daerah adalah salah satu potensi pengembangan motif batik yang baru (kontemporer). Para creator dan Para pengrajin batik perlu untuk terus mengembangkan jenis-jenis motif batik yang baru sebagai upaya keikutsertaan mereka dalam pasar komoditas. Salah satu upaya pengembangan dapat dilakukan melalui eksplorasi bentuk motif (Rossa, Terry De, Rahmatsyam Laksoro, 2014:1). Eksplorasi perancangan motif pada kain tidak terbatas pada sumber, ide dasar atau temanya dapat berbentuk flora dengan gaya naturalis, geometris atau bahkan melalui sumber tradisional (Rizali, Nanang, 2013:34). Penggalian ide dasar perancangan melalui sumber tradisional diantaranya budaya lokal dapat dijadikan sebagai kekuatan visual

Upload: hoangminh

Post on 02-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

BABBABBABBAB IIII

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

A.A.A.A. LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang PermasalahanPermasalahanPermasalahanPermasalahan

Batik awalnya hanya digunakan sebagai pakaian formal pada acara-acara tertentu

saja, kini batik bisa digunakan dalam pakaian sehari-hari, seragam instansi pada hari-hari

tertentu setiap minggunya. Bahkan fenomena batik dapat mengalahkan pakaian mahal

yang lainnya, saat ini batik juga dikenakan oleh anak-anak. Batik tidak saja dimanfaatkan

sebagai bahan pakaian, namun dimanfaatkan pula sebagai pelengkap pakaian, aksesoris,

pelengkap interior, souvenir, merchandise, dan lain-lain.

Hampir setiap daerah di Indonesia saat ini masyarakatnya menekuni dan

mengembangkan usaha kerajinan batik. Usaha kerajinan tersebut senantiasa diwujudkan

dengan karakter kedaerahaan yang menjadi daya tarik karena memiliki keunikkan

tersendiri. Pengembangan motif batik dengan karakter suatu daerah adalah salah satu

potensi pengembangan motif batik yang baru (kontemporer). Para creator dan Para

pengrajin batik perlu untuk terus mengembangkan jenis-jenis motif batik yang baru

sebagai upaya keikutsertaan mereka dalam pasar komoditas. Salah satu upaya

pengembangan dapat dilakukan melalui eksplorasi bentuk motif (Rossa, Terry De,

Rahmatsyam Laksoro, 2014:1).

Eksplorasi perancangan motif pada kain tidak terbatas pada sumber, ide dasar atau

temanya dapat berbentuk flora dengan gaya naturalis, geometris atau bahkan melalui

sumber tradisional (Rizali, Nanang, 2013:34). Penggalian ide dasar perancangan melalui

sumber tradisional diantaranya budaya lokal dapat dijadikan sebagai kekuatan visual

Page 2: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

tekstil sekaligus sebagai usaha pelestarian. Pemilihan unsur budaya lokal yang dijadikan

sebagai sumber ide perancangan tekstil harus dilakukan secara cermat sehingga, ia

mampu menjadi daya tarik masyarakat pengguna bahkan menjadi trend setter.

Beberapa budaya lokal di wilayah Indonesia sangat menarik untuk dijadikan sebagai

sumber ide perancangan, diantaranya adalah budaya lokal masyarakat Betawi. Betawi

merupakan suku yang dikenal sebagai penduduk asli kota Jakarta. Masyarakat Betawi

tumbuh dengan beberapa kearifan lokal, seni dan budaya yang berkembang di lingkungan

masyarakat pendukung, salah satunya adalah Ondel-ondel dan Jipeng. Ondel-ondel dan

Jipeng merupakan salah satu bentuk kebudayaan Betawi yang terkandung dalam adat

istiadat masyarakat Betawi. Kesenian Betawi kini hampir punah menjadi tugas penting

untuk dilestarikan keberadaannya (Data Kepariwisataan Jakarta, 2011:85).

Menilik fenomena pengembangan motif batik berkarakter kedaerahan, disusul

dengan kebutuhan batik bagi masyarakat yang semakin meningkat, ditambah lagi dengan

adanya anjuran pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan pengembangan dan pelestarian

seni dan budaya Betawi, maka penulis memiliki gagasan untuk melakukan perancangan

batik dengan sumber ide Ondel-ondel dan Jipeng. Ondel-ondel memiliki ciri khas berupa

boneka besar berpasangan dan Jipeng dengan ciri khas tari topeng Betawi yang diiringi

dengan Tanjidor. Ondel-ondel dan Jipeng paling sering dipentaskann pada acara-acara

pesta adat masyarakat Betawi. Perancangan ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

usaha pelestarian dan pengembangan hasil budaya masyarakat Betawi.

Page 3: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

B.B.B.B. StudiStudiStudiStudi PustakaPustakaPustakaPustaka

1.1.1.1. MerancangMerancangMerancangMerancang TekstilTekstilTekstilTekstil

Perancangan motif tekstil disebut juga perancangan desain permukaan, yaitu

penciptaan desain dengan cara memberi hiasan berupa motif dan warna di atas

permukaan setelah kain ditenun. Penampilan rupa dan warnanya menjadi peran utama

yang berkaitan dengan daya tarik estetik (Rizali, Nanang, 2013:34).

Dalam merancang desain permukaan pada tekstil, ada tahapan-tahapan yang harus

dilakukan. Nanang Rizali (2013:56-61) menyatakan beberapa tahapan dalam merancang

tekstil, yaitu:

a. Konsep Perancangan Tekstil

Perancangan tekstil, konsep dimulai sejak awal masalah desain tekstil dan

pemenuhan kebutuhannya diketahui, yaitu pada tahap identifikasi masalah. Apabila

diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar

tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal tersebut berkaitan

dengan memikirkan nilai-nilai estetis, etis dan logis serta azas manfaat. Secara

khusus diperlukan pada tahap cita cipta, rancangan, yaitu pencarian data informasi

berbagai hal yang terkait.

b. Proses Perancangan

Proses perancangan merupakan menjabarkan hasil dasar pemikiran sebagai

aplikasi dari kerangka konseptual ke kerangka kerja perancangan secara visual.

Dalam pengertian yang lebih luas disebut dengan istilah kerja cipta seni atau dalam

kategori integralis dikenal dengan unsur energi. Secara umum termasuk pada tahapan

Page 4: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

proses kreatif, sehingga tahap ini sudah melibatkan kepekaan rasa dan keterampilan.

Setelah kerangka konseptual dirumuskan, maka akan diperoleh gagasan awal

perancangan yang meliputi pertimbangan berbagai aspek, di antaranya fungsi,

estetika, bahan, teknik, dan mode.

c. Perwujudan Batik

Dalam perwujudan batik terdapat aspek desain yang mempengaruhi

penampilannya, yaitu ragam hias, warna, bahan, adat, proses, dan fungsi.

Aspek-aspek tersebut dapat diterapkan pada desain tekstil struktur maupun

permukaan. Secara garis besar, aspek desain tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Ragam hias, meliputi flora, fauna, geometris, figuratif, non figuratif, alam,

benda dan lain-lain.

2) Warna, meliputi aneka warna sesuai kebutuhannya.

3) Bahan, meliputi benang (lungsi, pakan, emas, atau perak), kain polos (katun,

tetoron katun dan velvet) dan lain sebagainya.

4) Alat, meliputi alat tenun gendong, tenun Malaya, ATBM, ATM, atau

pembatikan, mesin cetak flat dan rotary, mesin bordir dan lain-lain.

5) Proses, meliputi pertenunan, perajutan, pencelupan, pencetakan,

penggambaran (melukis) dan lain sebagainya.

6) Fungsi, meliputi busana (kain panjang, selendang, pakaian adat) ikat kepala,

pelengkap interior, kebutuhan rumah tangga, cindera mata dan lain

sebagainya.

Page 5: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

2.2.2.2. PengulanganPengulanganPengulanganPengulangan patternpatternpatternpattern padapadapadapada batikbatikbatikbatik

a.a.a.a. BatikBatikBatikBatik

Batik merupakan proses menghias dengan cara menahan penyerapan warna

menggunakan lilin malam atau dikenal dengan wax-resist dyeing (Wijayanti, Lucky,

Rahayu Pratiwi, 2013:1).

Menurut Asti Musman dan Ambar B. Arini (2011:17-22) Berdasarkan cara

pembuatannya, batik dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1) Batik Tulis

Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting. Canting merupakan alat

yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik).

Ujungnya berupa saluran atau pipa kecil untuk keluarnya malam yang digunakan

untuk membentuk gambar pada permukaan bahan yang akan dibatik. Pengerjaan

batik tulis dibagi menjadi dua, yaitu batik tulis halus dan batik tulis kasar.

2) Batik Cap

Batik cap adalah kain yang dihias dengan motif atau corak batik dengan

menggunakan media canting cap. Canting cap adalah suatu alat dari tembaga dimana

terdapat suatu desain motif.

3) Batik Tulis dan Cap (kombinasi)

Pada proses pembuatan batik ini dapat dilakukan dengan menggunakan

perpaduan antara batik tulis dan cap.

b.b.b.b. PengulanganPengulanganPengulanganPengulangan polapolapolapola

Pola merupakan hasil susunan dari motif, baik bersifat tunggal maupun

kombinasional, dengan demikian motif adalah satuan terkecil pembentukkan pola

Page 6: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

( Guntur, 2004:113).

Pembuatan pola pada batik dilakukan dengan membuat master desain (pattern).

Motif-motif yang disusun mempertimbangkan aturan-aturan yang sudah baku, yaitu :

1) Motif utama

Merupakan unsur pokok pola, berupa gambar-gambar tertentu, karena

merupakan unsur pokok, maka disebut sebagai ornamen pokok (tama).

2) Motif pengisi

Merupakan pola bergambar yang dibuat untuk mengisi bidang, bentuknya

lebih kecil dan tidak turut membentuk arti atau jiwa pola tersebut, disebut

sebagai motif pengisi (selingan).

3) Isen-isen

Isen, untuk memperindah pola secara keseluruhan, baik ornamen pokok

maupun ornamen pengisi diberi isian berupa hiasan; titik-titik, garis-garis,

gabungan titik dan garis. Biasanya isen dalam seni batik mempunyai bentuk dan

nama tertentu, dan jumlahnya banyak (Dharsono,2007:87).

Master desain yang dibuat akan direpetisi sesuai dengan sistim repetisi.

Repetisi pada master desain juga digunakan pada batik cap. Menurut Sewan

Susanto (1980:31-32) dalam perulangan master desain terdapat beberapa sistem

perulangan/repetisi, yaitu sebagai berikut:

Page 7: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

a. Satu langkah ke kanan dan satu

langkah ke depan

b. Satu langkah ke kanan, kemudian

setengah langkah ke depan

c. Satu langkah ke depan kemudian

satu langkah ke kanan

d. Satu langkah ke kiri depan

(miring) dan satu langkah ke

kanan (horizontal)

Page 8: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

e. Berputar seperempat lingkaran

dengan salah satu sudut sebagai

titik pusat.

f. Dua pola motif membentuk satu

master desain motif, kedua pola

motif jalan bersama.

Motif-motif yang digambarkan dalam master desain harus saling menyambung ketika

dilakukan repetisi pola batik secara keseluruhan terbentuk.

3.3.3.3. KesenianKesenianKesenianKesenian BetawiBetawiBetawiBetawi

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Pasal 26 ayat (6) telah

mengamanatkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melestarikan dan

mengembangkan budaya masyarakat Betawi serta melindungi berbagai budaya

masyarakat daerah lain yang ada di daerah Provinsi DKI Jakarta, oleh karena itu

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban melakukan upaya perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang ada di DKI Jakarta (Data

Kepariwisataan Jakarta, 2011:85).

Betawi merupakan suku bangsa yang pada awalnya berasal dari Kota Jakarta. Sejak

zaman dahulu Kota Jakarta merupakan daerah asal masyarakat Betawi adalah kota

Page 9: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

pelabuhan dan perdagangan. Dengan demikian, seperti halnya kota sejenis ini, banyak

bangsa maupun suku bangsa dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara datang untuk

melakukan kegiatan perdagangan dan tidak sedikit diantaranya menetap dan bermukim di

Jakarta. Para pendatang atau pemukim tersebut membawa pula adat-istiadat serta seni

budaya dari daerah asalnya sehingga penduduk DKI Jakarta merupakan masyarakat

yang heterogen (Ismet B. Harun, et.all., 1991:7).

Seperti suku lainnya di Indonesia, masyarakat Betawi memiliki kebudayaan dan

kesenian khas Betawi, salah satunya adalah kesenian Betawi. Terkait dengan pemilihan

sumber ide perancangan kali ini, di bawah ini dijelaskan mengenai Ondel-ondel dan

Jipeng yang merupakan jenis dari kesenian Betawi.

a. Ondel-ondel

Gambar 1. Ondel-ondel(Sumber gambar: Profil Seni Budaya Betawi, 2009)

Ondel-ondel adalah boneka yang merupakan bagian dari upacara babarit.

Upacara ini merupakan karnaval yang ditujukan untuk menyambut datangnya panen

dan menghalau gangguan-gangguan terhadap musim tanam ( Yahya, Andi Saputra,

Nur Zain, 2009:60). Istilah Ondel-ondel tidak diketahui pasti asal muasalnya. Namun

apabila ditelaah lebih dalam, istilah Ondel-ondel muncul dikarenakan permainan kata

Page 10: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

semata, dimana muncul pengulangan kata "Ondel" menjadi "Ondel-ondel"

dikarenakan ingin menyebut sepasang boneka raksasa tersebut berpasangan, serta

juga fitrahnya orang Betawi yang terkenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos

tetapi tanpa makna yang jelas (Claudia Natalia Liawinata (2014:6)

Gambar 2. Ondel-ondel(Sumber gambar: http://www.google.com , diakses pada tanggal 22 November 2014)

Pembuatan Ondel-ondel dilakukan secara tertib, baik saat menganyam

kerangkanya maupun saat membuat kedoknya. Upacara pemberian sesajen dan

membakar kemenyan yang disebut "ukup" atau "ngukup" dilakukan sebelum dan

sesudah pembuatan selesai dan hendaknya dimainkan. Kesenian ini tumbuh dalam

masyarakat agraris yang tergolong dalam kategori "abangan", khususnya yang berada

di pinggiran Jakarta( Yahya, Andi Saputra, Nur Zain, 2009:61).

Page 11: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

Ondel-ondel terdiri dari boneka laki-laki dan perempuan yang keduanya

mengenakan selendang. Kedua wajahnya berbentuk topeng atau kedok dengan mata

melotot. Untuk laki-laki wajahnya berwarna merah, berkumis melintang dan beralis

tebal, berjenggot, dan bercambang. Terkadang diberi caling/taring yang menyembul

dari sisi kanan dan kiri sudut mulutnya ( Yahya, Andi Saputra, Nur Zain, 2009:60).

Pada awalnya wujud Ondel-ondel dibuat menyeramkan karena ditujukan untuk

penolakan bala/musibah, oleh karena itu pada zaman dahulu wujud Ondel-ondel

(khusus Ondel-ondel laki-laki) menyeramkan (Claudia Natalia Liawinata, 2014:4).

Sedang yang perempuan wajahnya berwarna putih atau kuning, bibirnya bergincu,

bulu matanya lentik, alis lancip, dan terkadang diberi tahi lalat, hal ini ditujukan

untuk membedakan antara Ondel-ondel laki-laki dan Ondel-ondel perempuan

( Yahya, Andi Saputra, Nur Zain, 2009:60).

Pakaian pangsi berwarna gelap biasanya dikenakan untuk ondel-ondel laki-laki,

sementara yang perempuan mengenakan pakaian jenis kurung, ataupun bermotif dan

berwarna cerah. Sudah menjadi kebiasaan keduanya selalu diarak atau dibawa secara

berpasangan. Biasanya ditujukan untuk memeriahkan acara pengantin, sunat atau

pesta lainnya, hingga untuk acara bersih desa. Musik pengiring ondel-ondel

tergantung dari kebiasaan masing-masing rombongan, ada pula yang diiringi tanjidor

( Yahya, Andi Saputra, Nur Zain,2009:60).

1) Filosofi nilai yang terkandung pada Ondel-ondel

Ondel-ondel sebagai suatu bentuk yang dihasilkan dari kebudayaan

mengandung nilai filosofis seperti bentuk kebudayaan lainnya. Menurut studi

kasus yang ditulis oleh Claudia Natalia Liawinata (2014:6) makna filosofis yang

Page 12: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

terkandung dalam Ondel-ondel antara lain:

a) Penangkal bala/kesialan dalam berbagai peresmian bangunan dan

upacara (sedekah bumi dan penangkal wabah penyakit).

b) Kembang kelapa yang menghiasi bagian kepala Ondel-ondel merupakan

harapan orang Betawi agar setiap orang Betawi dapat menjadi manusia

yang berguna secara keseluruhan, mulai dari tutur kata, akal pikiran dan

juga perilaku.

c) Selendang yang terlampir pada tubuh Ondel-ondel selalu dari kiri atas

mengarah ke kanan bawah, hal ini dimaksudkan manusia berbuat

kesalahan (letak kiri), sehingga harus diperbaiki menjadi lebih baik

(mengarah ke kanan).

d) Warna merah pada Ondel-ondel laki-laki mengandung arti marah

sehingga terlihat seram. Hal ini dikarenakan pada awalnya fungsi

Ondel-ondel adalah untuk menakut-nakuti roh setan/roh jahat.

e) Warna putih pada Ondel-ondel perempuan mengandung arti sifat

keibuan yang lembut.

f) Baju yang digunakan pada Ondel-ondel tidak terikat pada jenis bahan,

warna maupun motif. Warna-warna yang meriah biasa digunakan pada

Ondel-ondel agar mendapatkan nuansa yang meriah dan ceria.

Page 13: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

b. Jipeng

Gambar 3. Topeng Betawi(Sumber gambar: Profil Seni Budaya Betawi, 2009)

Jipeng baru muncul tahun 80-90. Jipeng merupakan akronim dari kata "Tanji" dan

"Topeng". Kesenian ini merupakan Topeng Betawi yang diiringi orkes Tanjidor seperti

Lenong yang diiringi Gambang Kromong. Cara memainkan Jipeng tidak hanya terdapat

pada waktu pembukaan. Orkes Tanjidor juga biasa mengiringi tarian dalam Jipeng.

Kostum yang digunakan pemain Jipeng sederhana. Kostum penarinya cukup

menggunakan kebaya, kain panjang, dan selendang panjang yang diikatkan di pinggang

(Seni Pertunjukan Tradisional Betawi, 2012:43)

Dalam situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta disebutkan bahwa

topeng merupakan kesenian teater masyarakat Betawi, yang pertunjukannya hampir sama

dengan lenong dan tumbuh di lingkungan masyarakat pinggiran Kota Jakarta. Kesenian

Topeng Betawi ini terdiri atas Topeng Blantek dan Topeng Jantuk. Pertunjukkan topeng

biasanya dimaksudkan sebagai kritik sosial atau untuk menyampaikan nasehat-nasehat

tertentu kepada masyarakat lewat banyolan-banyolan yang halus dan lucu, agar tidak

Page 14: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

dirasakan sebagai suatu ejekan atau sindiran. Teater Topeng Betawi mulai tumbuh pada

awal abad ke-20. Karena tumbuhnya di daerah pinggiran Jakarta sehingga dipengaruhi

oleh kesenian Sunda. Saat itu masyarakat Betawi mengenal topeng melalui pertunjukan

ngamen keliling kampung (http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/Topeng-Betawi,

diakses pada tanggal 8 Oktober 2014).

Pada awalnya pementasan atau pertunjukan topeng tidak menggunakan panggung

tetapi hanya tanah biasa dengan properti lampu minyak bercabang tiga dan gerobak

kostum yang diletakkan ditengah arena. Tahun 1970-an baru dilakukan di atas panggung

dengan properti sebuah meja dan dua buah kursi. Pertunjukkannya diiringi dengan

tabuhan seperti, rebab, kromong tiga, gendang besar, kulanter, kempul, kecrek dan gong

buyung (http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/Topeng-Betawi, diakses pada tanggal

8 Oktober 2014).

Para pemain Topeng Betawi sebagian memakai pakaian khusus sesuai dengan

peranannya dan sebagian lainnya memakai pakaian biasa yang dipakai sehari-hari. Bagi

para pemain laki-laki unsur pakaian yang harus ada biasanya, kemeja putih, baju hitam,

kaos oblong, celana, sarung, peci atau tutup kepala, serta kedok. Sedangkan untuk wanita

unsur yang ada biasanya kain panjang atau kain batik, kebaya, selendang, "mahkota"

warna-warni yang terletak di kepala yang biasanya disebut "kembang topeng". Sesuai

dengan perannya, para pemain menggunakan pakaian yang khas

(http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/Topeng-Betawi, diakses pada tanggal 8

Oktober 2014).

Pertunjukan topeng Betawi dengan tarian lazim disebut tari topeng Betawi.

Merupakan salah satu jenis tarian tradisional masyarakat Betawi yang disebut juga

Page 15: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

Ronggeng Topeng. Tari Topeng sendiri terdiri dari beberapa jenis tari, yaitu Tari Lipet

Gandes (merupakan sebuah tari yang dijalin dengan nyanyian, lawakan dan

kadang-kadang dengan sindiran-sindiran tajam menggigit tetapi lucu), Tari Topeng

Tunggal, dan beberapa tari topeng lainnya seperti Tari Topeng Kreasi Baru

(http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/Topeng-Betawi, diakses pada tanggal 8

Oktober 2014).

Dalam buku Seni Pertunjukan Tradisional Betawi (2012:7) topeng sendiri merupakan

bentuk dari tarian rakyat Betawi dan diyakini sebagai tari spiritual yang melambangkan

penciptaan alam semesta. Tari topeng memiliki pola gerak tertentu dari awal hingga akhir,

namun juga terdapat variasi gerakan hasil improvisasi penari yang bersangkutan. Tari

topeng biasanya dimainkan sebagai pengawal pertunjukan topeng Betawi, meski ia juga

bisa dimainkan sendirian seperti tari kembang topeng, tari topeng tunggal atai tari topeng

kedok, dan tari ronggeng topeng.

Dalam tari kembang topeng, penari tidak memakai topeng. Topeng atau kedok

dipakai pada tari topeng kedok atau tari topeng tunggal. Topeng yang digunakan

berjumlah tiga buah, masing-masing berwarna putih, merah, dan hitam. Ketiganya

memiliki karakter sendiri, yaitu karakter Subadra, Srikandi, dan Jingga. Pakaian penari

topeng Betawi atau ronggeng topeng terdiri dari kembang (hiasan kepala terbuat dari kain

perca), ampok atau ampeng (penutup perut) baju kebaya berlengan pendek, kain batik

panjang, selendang dan andong (Seni Pertunjukan Tradisional Betawi, 2012: 7).

Page 16: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

Gambar 4. Jipeng(Sumber gambar: pakenkbetawi.com, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014)

Gambar 5. Jipeng(Sumber gambar: pakenkbetawi.com, diakses pada tanggal 22 Oktober 2014)

a) Filosofi yang dimiliki Jipeng

Menurut Yahya Andi Saputra dalam situs resmi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta, menyatakan terdapat beberapa filosofi yang

dimiliki Jipeng, yaitu :

1) Mahkota warna-warni/kembang topeng yang digunakan pada

kostum Jipeng perempuan memiliki makna bahwa perempuan harus

dihormati layaknya primadona.

2) Pemain Topeng Betawi yang biasanya dianggap sebagai primadona

Page 17: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

grup adalah penari Topeng, yang kostumnya paling unik, serba

meriah dan gemerlapan.

3) Pemakaian rias dalam tari Topeng tunggal sangat sederhana dengan

menggunakan rias cantik tidak begitu tebal untuk menunjukan karakter

tari yang akan dibawakan.

Sedangkan menurut Ernst Heinz (2012:70) alat musik yang digunakan pemain

Tanjidor seperti klarinet, piston, trombon, tenor, bas trompet, bas drum, tambur dan

simbal merupakan alat musik bergaya Eropa. Hal ini disebabkan karena pada awal abad

ke-19, tanjidor berasal dari para budak yang ditugaskan memainkan musik untuk VOC

(Ernst Heinz, 2012:70).

Seni Pertunjukan Tradisional Betawi (2012:27) menyatakan bahwa kostum yang

digunakan pemain Jipeng sederhana. Untuk kebaya, kain panjang, dan selendang

panjang yang diikatkan di pinggang. Untuk memeriahkan kadang-kadang

dimunculkan juga tokoh perempuan yang dimainkan oleh laki-laki. Adapun

lakon-lakon yang dibawakan juga tidak banyak berbeda dengan yang dibawakan

kelompok topeng. Berkisar pada kebaikan atau kebenaran pasti dapat mengalahkan

kejahatan. Selalu ditampilkan sosok tokoh kesatria, yang melawan kesewenangan

penjajah atau tuan tanah. Sering pula Jipeng membawakan cerita babad dan legenda.

c. Warna pada batik Betawi

Batik Betawi disebut juga dengan batik Jakarta, karena khas motif yang

dikandung digali dari hasil kebudayaan Betawi. Jakarta yang dahulu menjadi pusat

pemerintahan dan perdagangan, merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai

daerah di Indonesia, maupun kebudayaan asing. Kebudayaan asing datang dari Cina,

India, Arab maupun negara-negara Barat. Pengaruh kebudayaan tersebut baik dari

Page 18: PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · diperluas pengertiannya dalam konteks ilmu seni (rupa), yaitu penjabaran dari dasar tujuan dan maksud dari perancangan (penciptaan) karya. Hal

dalam maupun negeri berpengaruh pada seni kerajinan batik DKI Jakarta (Ja'far

Amin Muhammad, 1997:43).

Seperti daerah pantai lainnya, ragam hias batik Betawi termasuk golongan batik

pesisiran, ciri utama batik Pesisiran ini antara lain menggunakan berbagai macam

warna dan motifnya yang dipengaruhi kebudayaan/kesenian Cina, India, Arab

maupun Barat (Ja'far Amin Muhammad, 1997:43). Warna khas batik Jakarta adalah

kuning kunyit, cokelat, hijau lumut dan merah (Wijayanti, Lucky, Rahayu Pratiwi,

2013:29).

C.C.C.C. FokusFokusFokusFokus PermasalahanPermasalahanPermasalahanPermasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang difokuskan dalam perancangan

batik adalah :

Bagaimana merancang batik dengan sumber ide Ondel-ondel dan Jipeng sebagai

batik berkarakter kedaerahan?