pendahuluan dan isi for pkm-p
TRANSCRIPT
1
A. JUDUL
Pengaruh kadar Bahan kuratif Sulfur Dan Platicizer Parafin terhadap morfologi dan
Sifat Karet Alam Thermoset dengan Filler Abu sawit (fly ash) / Carbon Black (CB)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi karet mulai muncul ketika ditemukan produk dari lateks alam, yang dikenal
sebagai karet alam atau NR (Natural Rubber), yang mempunyai struktur molekul cis-1,4-
polyisoprene dan bersifat tidak tahan terhadap ozon, minyak serta suhu tinggi. Jika sudah
divulkanisasi berubah menjadi termoset dan tidak dapat diproses kembali baik dengan proses
pemanasan ataupun pelarutan. Indonesia merupakan negara penghasil NR terbesar kedua di
dunia setelah Thailand, dengan jenis produk utamanya adalah Standard Indonesian Rubber
(SIR)-20. Standar kualitasnya didasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI: 06-1903-
1990), dimana komposisi maksimum komponen bukan karet adalah kotoran 0.20%, abu
1.00%, zat menguap 0.80%, dan nitrogen 0.60% (Budiman, 2002).
Thermoset rubber atau karet vulkanisat memiliki kelebihan dibanding thermoplastic
elastomer, yaitu tahan terhadap temperatur yang ekstrim, memiliki ketahanan terhadap
bahan-bahan kimia, bersifat tahan air, memiliki ketahanan terhadap sinar UV, tidak mudah
terdegradasi sehingga sangat cocok sebagai bahan dalam pembuatan ban [Graham dan Zhang,
2008]. Lebih dari 70% karet alam dunia digunakan sebagai bahan dalam pembuatan ban dan
sisanya digunakan dalam pembuatan kabel, o-rings, dan sebagainya [Chapman, 2007].
Tentunya karet vulkanisat ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Penelitian
mengenai karet vulkanisat ini sudah sangat berkembang. Namun pengembangan-
pengembangan masih tetap dilakukan untuk meningkatkan spesifikasi produk dari karet
vulkanisat yang sesuai dengan kebutuhan. Dari beberapa penelitian mengenai karet
vulkanisat, diketahui bahwa filler sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik karet alam.
Filler adalah suatu bahan tambahan yang digunakan sebagai pengisi material karet
dari suatu produk yang diinginkan. Selain dari filler, hal yang penting sekali ditinjau adalah
bagaimana pengaruh plasticizer terhadap thermoset rubber. Dari penelitian yang dilakukan
oleh Rattonson (2006) menunjukkan bahwa distribusi filler dalam matrik thermoset rubber
sangat tergantung pada plasticizer.
Plasticizer secara umum membantu proses proses penyebaran filler didalam polimer
dan dapat meningkatkan sifat elastis dari polimer. Apabila distribusi filler merata maka akan
dapat meningkatkan sifat dan morfologi thermoset rubber. Selain itu hal yang tak kalah
penting diperhatikan adalah pada saat proses vulkanisasi. Vulkanisasi merupakan proses
2
pemanasan karet dengan menambahkan sulfur. Proses ini membentuk ikatan crosslink antar
molekul karet yang dihubungkan oleh atom-atom sulfur, sehingga terbentuk molekul karet
yang lebih besar dan kuat serta tahan terhadap degradasi kimia. Ikatan crosslink merupakan
ikatan kovalen dengan gaya yang kuat antar rantai, dan menyebabkan polimer tidak dapat
larut atau didegradasi. Polimer ini disebut dengan thermoset polymer [Rader, 1996]. Dengan
dilakukkan proses penambahan sulfur akan terjadi proses vulkanisasi yang akan
meningkatkan sifat- sifat elastis dan mekanik karet.
Pada penelitian ini dilakukan metoda yg berbeda yaitu dengan memvariasikan kadar
plasticizer paraffin dan kadar sulfur untuk mendapatkan sifat mekanik dan morfologi karet
yang terbaik.
C. Perumusan Masalah
Pada penelitian-penelitian terdahulu, secara umum sudah menunjukkan bahwa sifat
karet thermoset atau vulkanisat yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam
bahan- bahan kimia seperti plasticizer, sulfur, filler dan bahan aditif lainnya. Alexander dkk
(2007) mengemukakan bahwa penggunaan plasticizer dapat meningkatkan sifat mekanik,
ketahanan, dan mempercepat terjadinya proses vulkanisasi pada thermoset rubber yang
dihasilkan, karena plasticizer yang ditambahkan dapat memutuskan ikatan rantai polimer
pada karet dan molekul plasticizer dapat menembus ke dalam matriks polimer.
Sedangkan penggunaan plasticizer sebagai bahan aditif untuk meningkatkan material
karet pernah dilakukan oleh Gusnita (2010) tetapi untuk jenis thermoplastic, jenis plasticizer
yang digunakan yaitu paraffin dan minyak nabati, dengan komposisi 5, 25, dan 50 phr untuk
masing-masing bahan. Pengaruh variasi komposisi yaitu 5, 25, dan 50 phr, untuk
penambahan plasticizer parrafin pada material thermoplastic yang dihasilkan, diperoleh
tensile strenght dan elastic modulus yang semakin menurun, namun elangation break
semakin meningkat.
Lili Saptiani dkk (2011) dalam penelitiannya dengan menggunakan sulfur 3 phr,
plasticizer 2,5 phr serta filler abu sawit dan carbon black, diketahui bahwa karet vulkanisat
dengan sifat mekanik terbaik diperoleh pada saat rasio massa filler hybrid carbon black / abu
sawit 70/30 kadar filler hybrid 30 phr, dengan tensile strength 19,6 MPa, elongation at break
1500 % dan modulus elastic 0,75 MPa. Karet vulkanisat yang dihasilkan dapat
direkomendasikan sebagai bahan kompon ban dalam kendaraan bermotor (SNI 06-1542-
2006) dan sebagai kompon sol sepatu (SNI 12-0172-1987).
3
Hal tersebut masih perlu ditingkatkan agar bisa digunakan untuk bahan komersial
yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan melihat perbandingan penggunaan kadar
sulfur dan plasticizer, dari beberapa penelitian dan literatur menunjukkan bahwa kadar sulfur
dan plasticizer sangat berpengaruh terhadap thermoset rubber.
Alexander (2007) menggunakan filler silika 15 phr memperoleh tensile strength 32
MPa dan elongation at break 1110 %. Hasil ini diperoleh karena Alexander menggunakan
plasticizer cardanol yang menghasilkan sifat mekanik lebih baik dan mempersingkat waktu
vulkanisasi. Isaac dan Augustina (2011) menggunakan filler snail shell powder yang
memiliki kadar CaCO3, sifat mekanik tidak meningkat secara signifikan karena filler yang
digunakan merupakan filler tidak aktif. Kekerasan karet vulkanisat meningkat sebanding
dengan peningkatan kadar filler CaCO3 yang digunakan.
Penggunaan plasticizer dapat membantu proses penyebaran filler di dalam campuran
karet, karena plasticizer yang ditambahkan dapat memutuskan ikatan rantai polimer pada
karet dan molekul plasticizer dapat menembus ke dalam matriks polimer [Alexander, 2007].
Sedangkan penggunaan filler dalam pembuatan TR berbasis karet alam pernah dilakukan
oleh Kuriakose dkk (1985) yaitu menggunakan filler berbasis silika dengan komposisi 20 phr
(per hundred rubber). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat tensile campuran tersebut
masih rendah yaitu tensile strength 8,9 MPa dan elongation at break 200%..
Sifat-sifat mekanik dari material tersebut dapat ditingkatkan jika fasa karet
divulkanisasi dengan menggunakan bahan kuratif berbasis sulfur. Metode lain yang dapat
dikembangkan adalah dengan menambahkan komponen filler dalam campuran polimer
tersebut. Pemanfaatan fly ash dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sebagai filler untuk
meningkatkan sifat mekanik thermoset perlu dilakukan. Merujuk pada kandungan silika pada
abu sawit cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengisi atau penguat pada
material thermoset . Penelitian ini dikembangkan untuk meningkatkan sifat tensile thermoset
rubber dengan penambahan filler abu sawit dan memvariasikan kadar sulfur dan plasticizer
paraffin sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap thermoset rubber. Sehingga dapat
diketahui pada kadar berapa plasticizer dan sulfur yang menghasilkan thermoset rubber yang
memiliki sifat mekanik suatu material karet vulkanisat. seperti nilai tensile strength,
elongation at break dan modulus elastic yang dihasilkan.
Fokus pengkajian meliputi pengaruh kadar bahan kuratif sulfur dan platicizer paraffin
terhadap morfologi dan sifat karet alam thermoset. Untuk dapat melihat bagaimana pengaruh
dari kadar sulfur dan plasticizer paraffin terhadap thermoset rubber, maka akan dilakukan
serangkaian eksperimen, pengamatan dan pengujian. Eksperimennya yaitu pembuatan
4
thermoset rubber dengan memvariasikan kadar sulfur dan plasticizer serta dengan
penambahan filler abu sawit/carbon black. Penyiapan kompon karet dilakukan pada alat roll
mill dan fasa karet dalam campuran divulkanisasi menggunakan berbagai kadar plasticizer
dan bahan aditif lainnya dengan selang waktu yang tertentu. Kemudian baru dilakukan proses
vulkanisasi dengan penambahan berbagai kadar sulfur. Sampel hasil pencampuran diamati
morfologi skala mikronnya dengan menggunakan SEM (scanning electron microscopy).
Pengujian sifat-sifat mekanik, terutama sifat elastitasnya berdasarkan standar ISO 527-3-2
type 5A, menggunakan alat universal tensting machine. Parameter yang akan diuji yaitu sifat
mekanik seperti tensile strength, modulus elastic dan elongationat break; morfologi; dan
serapan air.
D. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan antara lain :
Mempelajari pengaruh kadar bahan kuratif sulfur dan platicizer paraffin terhadap
morfologi dan sifat karet alam thermoset dengan filler abu sawit /carbon black
Untuk mengetahui kondisi optimum penggunaan bahan kuratif sulfur dan plasticizer
paraffin terhadap morfologi dan sifat karet alam thermoset
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini dapat menghasilkan satu atau lebih artikel ilmiah tentang pengaruh kadar
sulfur dan plasticizer paraffin terhadap pemanfaatan thermoset rubber menjadi bahan tepat
guna yang akan dipublikasikan dalam seminar nasional.
F. KEGUNAAN
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi ilmiah untuk mengetahui
pengaruh kadar bahan sulfur dan platizer parafin terhadap pembuatan thermoset rubber
menjadi produk komersial, serta memanfaatkan limbah pengolahan industri sawit (abu sawit)
sebagai campuran filler untuk kualitas filler yang lebih baik. Selain itu juga berguna untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang teknologi dan rekayasa pembuatan
karet alam thermoset dengan modifikasi filler dari abu sawit dan carbon black.
5
G. TINJAUAN PUSTAKA
Karet Alam (Natural Rubber)
Karet alam memiliki berbagai keunggulan dibanding karet sintetik, terutama dalam hal
elastisitas dan daya redam getaran. Bentuk utama karet alam, terdiri dari 97 % cis – 1,4 –
polyisoprene seperti pada Gambar 1. Karet alam ini memiliki sifat mudah teroksidasi pada
suhu tinggi, karena memiliki ikatan rangkap, mampu berkristalisasi dan mempunyai suhu
rendah, fleksibel, serta tidak tahan terhadap ozon dan minyak (non polar).
Gambar 1. Rumus bangun cis-1,4-polyisoprene [Steven, 2001]
Karet alam mempunyai daya lentur tinggi, kekuatan tarik dan dapat dibentuk dengan
panas yang rendah [Spillane, 1989]. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang
terdiri dari 36% karet, 1,5% protein, 60% air, dan 2,5% gula, lipid, mineral dan impurities.
Lateks biasanya dikonversikan ke karet busa dengan aerasi mekanik yang diikuti oleh
vulkanisasi [Steven, 2001].
Plasticizer
Plasticizer dalam konsep sederhana diartikan sebagai pelarut organik dengan titik
didih tinggi atau padatan dengan titik leleh rendah. Apabila ditambahkan ke dalam resin keras
atau kaku seperti karet, maka akumulasi gaya intermolekuler pada rantai panjang akan
menurun, sehingga kelenturan (flexibility), kelunakan (softness), pemanjangan (elongation),
kemampuan kerja (workability), ketahanan terhadap panas (heat resistance), ketahanan
terhadap temperatur rendah (low-temperature resistance), ketahanan terhadap cuaca
(weathering resistance), dan ketahanan terhadap minyak (oil resistance) akan meningkat.
Hofmann (1989), mengemukakan bahwa hidrokarbon paraffin berbentuk padat jika
panjang rantai di atas C17. Paraffin dengan rantai karbon C17-C30 memiliki titik beku 50-62oC.
Berat molekul tertingginya pada atom C40-C70 dengan titik leleh 80-105oC dikenal dengan
hard paraffin. Plasticizer paraffin ini memiliki densitas yang rendah dan storage stability
yang baik. Selain itu, plasticizer paraffin juga dapat membantu penyebaran filler yang baik
6
dalam campuran karet. Dalam jumlah yang banyak, plasticizer dapat mengurangi kekentalan
pada campuran, mengurangi stiffness (pengerasan) pada saat vulkanisasi dan juga
meningkatkan laju tekan sehingga campuran menjadi sedikit elastis [Ciesielski, 1999].
Sulfur
Vulkanisasi dengan menggunakan sulfur adalah sistem yang sangat populer untuk
bermacam-macam karet seperti Natural Rubber (NR), Styren Butadiene Rubber (SBR),
Isoprene Rubber (IR), dan Butadiene Rubber (BR), dikarenakan biayanya yang murah dan
mudah untuk diproses serta sifat-sifat fisik yang baik dapat menyesuaikan dengan bermacam-
macam metode, media pemanas, komposisi compound dan temperatur. Selain itu sulfur dapat
menghasilkan morfologi fasa yang stabil sehingga sifat mekanik campuran lebih baik [Sabet
dan Datta, 2000].
Filler
Sifat-sifat mekanik karet alam dapat ditingkatkan dengan vulkanisasi dan juga
menambahkan suatu bahan pengisi (filler). Filler berfungsi sebagai komponen pengisi atau
penguat dalam campuran karet alam [Riyadhi, 2009]. Filler diklasifikasikan menjadi filler
aktif dan tidak aktif berdasarkan sifat vulkanisat yang dihasilkan. Filler aktif yang banyak
digunakan dalam industri karet adalah carbon black dan silika, karena dapat meningkatkan
sifat mekanik dari karet tervulkanisasi.
Carbon Black
Carbon black merupakan salah satu filler aktif yang mempengaruhi sifat mekanik dari
kompon. Kompon yang dihasilkan berwarna hitam jika menggunakan carbon black. Sebagian
besar tipe carbon black terdiri dari 97 - 99 % carbon dan sisanya merupakan atom hidrogen
dan oksigen yang berasal dari pembakaran hidrokarbon. Menurut Morton [1987], carbon
black adalah partikel-partikel karbon dalam bentuk unsur.
Abu Sawit dan Silika
Abu sawit merupakan limbah dari pengolahan kelapa sawit yang merupakan hasil
pembakaran cangkang dan sabut kelapa sawit di dalam boiler dengan suhu 700oC - 800oC.
Abu sawit yang digunakan merupakan abu terbang (fly ash) dari pembakaran cangkang dan
sabut kelapa sawit yang jatuh atau dikumpulkan di dumper dust collector. Abu sawit (fly ash)
ini disaring untuk mendapatkan ukuran partikel yang sesuai (200 mesh) dan dioven pada suhu
7
110 °C untuk mengurangi kadar airnya. Abu sawit (fly ash) merupakan bahan pozzolanic,
yaitu material yang tidak mengikat seperti semen, namun mengandung (SiO2) aktif.
Tabel 1. Komposisi abu sawit hasil pembakaran serat dan cangkang (% massa)
Unsur/Senyawa Serat (%) Cangkang (%)
Kalium (K) 9,2 7,5
Natrium (Na) 0,5 1,1
Kalsium (Ca) 4,9 1,5
Magnesium (Mg) 2,3 2,8
Klor (Cl) 2,5 1,3
Karbonat (CO3) 2,6 1,9
Nitrogen (N) 0,04 0,05
Fosfat (P) 1,4 0,9
Silika (SiO2) 59,1 61
Sumber : Graille dkk (1985)
Bahan Aditif Lainnya
Bahan Pencepat Reaksi (Accelerator)
Reaksi vulkanisasi biasanya berlangsung sangat lambat. Reaksi vulkanisasi yang
lambat kurang efisien karena menambah waktu produksi yang secara tak langsung juga
menambah biaya. Akselerator merupakan senyawa-senyawa kimia yang apabila ditambahkan
pada kompon karet sebelum proses vulkanisasi akan mempercepat proses vulkanisasi.
Berdasarkan jenisnya ada beberapa macam bahan/pencepat reaksi.
Tabel 2. Jenis-jenis accelerator pada proses vulkanisasi
Kelas Jenis accelerator Kecepetan vulkanisasi
Guanidines Diphenylguanidine (DPG) Lambat
Aldehyde amines Complex mixture of aldehydes and amines Cepat
Dithiocarbamates Zinc dimethyldithiocarbamate (ZMDC) Sangat cepat
Thiuramsulfides Tetramethylthiuramdisulfide (TMTD) Sangat cepat
Thioureas Ethylene thiourea (ETU) Sedang
Thiazole 2-mercaptobenzothiazole (MBT) Sedang
Sulfenamides N-cyclehexyl-2-benzothiazolesulfenamide (CBS) Cepat
Sumber: Barlow (1988)
H. METODE PENELITIAN
8
Bahan dan peralatan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, Karet alam (natural
rubber) jenis SIR-20 sebagai komponen elastomer, abu sawit sebagai filler 1, Carbon black
sebagai filler 2, parafin sebagai plastisizer, zink oksida sebagai activator, asam stearat
sebagai co-activator, trimethylquinone (TMQ) sebagai anti degradant, mercaptodi
benzothiazyldisulfide (MBTS), sulfur sebagai curative agent.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari roll mill yang berguna
untuk mastikasi karet dan mencampur karet dengan bahan-bahan aditif. Skema peralatan roll
mill dapat dilihat pada Gambar 3.1. Peralatan untuk proses vulkanisasi dan persiapan sampel
uji mekanik yang digunakan meliputi : Hot Press (jenis Gonno Hydraulic Press, kapasitas
210 kg/cm2) yang berguna untuk membentuk lembaran-lembaran flat thermoset rubber dan
alat potong dumbbell untuk membuat spesimen uji sesuai standar ISO 527-2 type 5A.
Peralatan uji tarik yaitu Universal Testing Machine, peralatan untuk pengamatan morfologi
sampel skala mikron yaitu Scanning Electron Microscope (SEM).
Gambar 2. Skema peralatan roll mill [Ciesielski, 1999]
a. Variabel Penelitian
Variabel proses yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu,
kadar sulfur 1.5, 3, 5 dan plasticizer 2, 3 dan variable tetap, Zno 5 phr, Asam stearat, 3 phr,
TMQ 1 phr, MBTS 0,6 phr, dan rasio massa filler carbon black/abu sawit 100/0 ; 30/70.
b. Rancangan Penelitian
Dibawah ini adalah gambaran rancangan penelitian yang akan dilakukan untuk
mengetahui pengaruh kadar bahan sulfur kuratif dan platisizer parafin terhadap
morfologi dan sifat karet alam termoset dengan filler abu sawit / carbon black
9
Gambar 3. Skema penelitian thermoset rubber
Penyiapan Filler Hybrid
Abu sawit diperoleh dari pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang berada di Sorek,
Pekanbaru (PT. Sarikat Putra Riau) dari sisa pembakaran cangkang dan sabut sawit dalam
boiler yang jatuh dalam dumper dust collector. Abu sawit (fly ash) terlebih dahulu disaring
agar didapatkan ukuran yang diinginkan. Ukuran abu sawit (fly ash) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 200 mesh, dimana pengayakan dilakukan pada Laboratorium Teknologi
Bahan, Teknik Sipil, Universitas Riau.
Penyiapan Kompon Karet dengan Menggunakan Roll Mill
Tabel 3. Tahapan proses pencampuran material dalam roll mill
No Aktivitas Kuantitas (phr) Menit ke-
1 Karet (NR) 100 0
2 Penambahan plasticizer 2, 3 15
3 Filler Abu sawit / Carbob black 100/0 30/70
4 Penambahan ZnO 5 25
5 Penambahan asam stearat 3 30
6 Penambahan TMQ 1 35
7 Penambahan MBTS 0,6 41
8 Penambahan Sulfur 1.5, 3, 5 50
9 Penghentian proses pencampuran - 58
10
Proses Vulkanisasi
Vulkanisasi merupakan suatu proses pembentukan polimer untuk saling bertautan satu
sama lain (crosslinking). Proses vulkanisasi kompon ini dilakukan pada alat hot press dengan
membentuknya seperti lembaran flat. Kompon dibentuk lembaran dan dipotong sebesar
ukuran cetakan (spisel). Kedua permukaan spisel ditutupi dengan glossing plate yaitu logam
datar yang terbuat dari aluminium. Alat hot press diset pada suhu 150 °C, kemudian sampel
yang telah berada didalam cetakan di-press dengan tekanan 50 kgf/cm2 selama 10 menit.
Sampel yang terbentuk merupakan kompon yang telah mengalami vulkanisasi (karet
vulkanisat).
Teknik Pengumpulan data dan Pengujian data
1) Uji Tarik (Tensile Testing)
Analisa uji tarik/tensile merupakan analisa untuk mengetahui kekuatan tarik suatu
material sampai material tersebut patah. Alat yang digunakan untuk melakukan uji tensile
adalah Universal Testing Machine. Material yang akan diuji harus dibentuk menjadi
spesimen-spesimen yang ukurannya disesuaikan dengan standar yang digunakan yaitu ISO
527-2 type 5A dengan menggunakan dumbbell sebelum melakukan uji tensile. Spesimen
dipotong dari setiap titik pada lembaran sampel dan minimal berjumlah 5 spesimen.
Spesimen tersebut diuji tarik dengan kecepatan 500 mm/menit. Hasil uji tarik yang diperoleh
berupa grafik hubungan tegangan (stress) terhadap regangan (strain) dari masing-masing
spesimen uji.
2) Analisa SEM (Scanning Electron Microscope)
Sampel direndam didalam nitrogen cair selama ± 2 menit agar tekstur campuran
menjadi keras dan awet sehingga permukaan sampel tidak rusak pada saat dipatahkan.
Sampel yang telah direndam nitrogen cair dipatahkan dan dilapisi emas (coating emas) agar
sampel bersifat konduktor. Perbesaran morfologi sampel dilakukan untuk dapat mengamati
distribusi filler didalam kompon karet dengan cukup jelas [Sartono, 2006]. Morfologi karet
vulkanisat diamati dengan 4 kali perbesaran, yaitu 100, 1000, 2500 dan 5000 kali perbesaran.
3) Uji serapan air
Sampel yang akan diuji sebelumnya dipotong kecil-kecil dengan ukuran 1 cm x 0.5
mm. Sebelumnya sampel ditimbang beratnya terlebih dahulu, lalu sampel direndam dalam air
suling pada 30°C dengan interval perendaman adalah 1 jam. Kemudian sampel ditimbang
tiapa interval 1 jam. Berat konstan sesudah direndam dikurangi dengan berat sebelum
ditimbang sehingga diperoleh serapan airnya (Ismail dkk, 2001).
11
I. JADWAL PELAKSANAAN
No KegiatanBulan ke-
1 2 3 4 5
1. Penelusuran literatur lanjutan
2. Persiapan bahan dan peralatan
3. Pelaksanaan eksperimen
4. Pengujian sifat mekanik, dan morfologi sampel TR
5. Pengolahan dan analisis data eksperimen
6. Pembuatan laporan dan pelaporan penelitian
7. Pembuatan artikel ilmiah untuk dipublikasikan pada seminar nasional dan atau jurnal ilmiah
J. PERKIRAAN BIAYA PENELITIANBiaya yang diperlukan untuk penelitian meliputi bahan habis pakai, peralatan penunjang
penelitian, perjalanan dan lain-lain. Adapun rekapitulasi kebutuhan biaya tersebut adalah sebagai berikut :
No Compounden Pembiayaan Jumlah
1 Bahan Habis Pakai Rp. 765.000
2 Peralatan Penunjang PKM Rp. 5.990.000
3 Perjalanan Rp. 1.400.000
4 Lain-lain Rp. 150.000
TOTAL Rp. 8.305.000
Rincian biaya dari masing-masing compounden tersebut adalah sebagai berikut:
No Compounden Pembiayaan VolumeHarga Satuan
(Rp)Harga Total
(Rp)
1 Bahan habis pakai
- Karet alam (SIR-20) 10 kg 30.000 300.000
- Plasticizer paraffin 1 kg 40.000 40.000
12
- Abu sawit 04 kg 25.000 100.000
- Carbon black (N330) 4 kg 25.000 100.000
- Sulfur 01 kg 40.000 40.000
- ZnO 01 kg 35.000 35.000
- Asam stearate 01 kg 25.000 25.000
- Trimetil quinone (TMQ) 01 kg 45.000 45.000
- MBTS 01 kg 30.000 30.000
- Maleated Natural Rubber (MNR)
01 kg 50.000 50.000
2 Peralatan Penunjang PKM
- Sewa roll mill 17 Jam 70.000 1.190.000
- hot press dan cold press 12 Sampel 75.000 900.000
- Biaya pembuatan slab 12 Sampel 40.000 480.000
- Biaya pemotongan 12 Sampel 25.000 300.000
- Biaya analisa uji tarik 12 Sampel 50.000 600.000
- Biaya analisa SEM 12 Sampel 210.000 2.520.000
3 Perjalanan
Pekanbaru – Bandung (PP) 1 Orang 1.400.000 1.400.000
4 Lain-lain
Pembuatan laporan 5 Eksemplar 30.000 150.000
Total biaya penelitian 8.305.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M., P. Kurian., dan E. T. Thachil., 2007, Effectiveness of Cardanol as Plasticizer for Silica-Filled Natural Rubber, Proquest Science Journals, 1(23), 43-45
Barlow, F. W., 1988, Rubber Compounding, 2nd Edition, Lewis Publisher, New York
Budiman, A. F. S., 2002, “Recent Development in Natural Rubber Prices”, in FAO, Consultation on Agricultural Commodity Price Problems, Rome, 25-26 March 2002
13
Chapman, A. V., 2007, Natural Rubber and NR-based Polymers: Renewable Materials with Unique Properties, Tun Abdul Razak Research Centre, Malaysian Rubber Board
Ciesielski, A., 1999, An Introduction to Rubber Technology, Rapra Technology Limited, United Kingdom
Graham dan Zhang, 2008, Rubber Products-Thermoset rubber, http://www.chinamould.com, 18 september 2012
Graille, J., P. Lozano., D. Pioch., dan P. Geneste., 1985, Essais d’alcoolyse d’huiles Vegetables avec des Catalyseurs Naturels Pour la Production de Carburants Diese”, Oleagineux, 40(5)
Hofmann, W, 1989, Rubber Technology Handbook, Hauser Publisher, Munich Vienna, New York.
Isaac, O. I., dan A. E. Augustina., 2011, Studies on Mechanical and End-Use Properties of Natural Rubber Filled with Snail Shell Powder, Materials Sciences and Application, 2, 802-810
Lili, saktiani, 2011 Pengaruh Kadar dan Rasio Massa Filler Hybrid Carbon black/abu sawit Terhadap Morfologi dan Sifat Material Karet Alam Vulkanisat, skripsi, Universitas Riau
Morton, M., 1987, Rubber Technology, 3rd Edition, Vani Nostrand, New York.
Rader, CP, 1996, Thermoplastic Elastomers, didalam Harper, C.A., Handbook of Plastics, Elastomers, and Composites, ed. 3th, McGraw-Hill.
Sabet, S.A., dan Datta, S. 2000. Thermoplastic Vulcanizates. Paul, D.R., dan C.B. Bucknall, Polymer Blends. Vol 2. John Wiley & Sons: 517-555.
Sadi, S & Guritno, P, 1996, Konsep Agroindustri untuk Produksi Platicizer dari Minyak Sawit Secara Terpadu, WARTA PPKS, Vol 4(2): 75-83.
Saowapark, T, 2005, Reinforcement of Natural Rubber with Silica/CarbonBlack Hibrid Filler, Thesis, Mahidol University
Steven, M, P., 2001, Polimer, 1st Edition, Pradnya Paramita, Jakarta
L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Ketua Kelompok
Data Pribadi
14
Sekolah Tempat Tahun
Universitas : Teknik Kimia S1 Fakultas Teknik UR 2008
SMU : SMA Negeri 1 Cerenti 2005 - 2008
Pekanbaru, 29 oktober 2012
Maradona
NIM. 0807121241
Anggota I
Nama : Fydel SetiadiNIM : 1107135665Tempat / Tanggal Lahir : Padang/27 Juni 1993Jenis Kelamin : Laki-lakiJurusan/ Fakultas/angkatan : Teknik Kimia S1/ Teknik/2011Alamat : Perum. Siak Hulu Telp/Hp : 085762104564Email : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
Data Pribadi
Nama : MaradonaNIM : 0807121241Tempat / Tanggal Lahir : Taluk kuantan/10 mei 1988Jenis Kelamin : Laki-lakiJurusan/Fakultas/Angkatan : Teknik Kimia/Teknik/2008Alamat : Mushalla Al- JazariFakultasTeknik UR
Telp/Hp : 083186426165Email : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
15
Sekolah Tempat Tahun
Universitas : Teknik Kimia S1 Fakultas Teknik UR 2011
SMU : SMA N 1 Padang 2008 - 2011
SLTP : SMP N 11 Padang 2005 – 2008
Pekanbaru, 29 oktober 2012
Fydel Setiadi
NIM. 1107135665
Anggota 2
Nama : Ramadhoni FebrianNIM : 1107136520Tempat / Tanggal Lahir : Bukit Tinggi/23 Februari 1993Jenis Kelamin : Laki-lakiJurusan : Teknik Kimia S1Fakultas : TeknikAngkatan : 2011Alamat : Jln. Taman Karya No. 61 Perum.
Tampan Permai, Panam Pekanbaru
Telp/Hp : 085271456941
Email : [email protected]
Sekolah Tempat Tahun
Universitas : Teknik Kimia S1 Fakultas Teknik UR 2011
SMU : SMA N 5 Pekanbaru 2008 – 2011
SLTP : MTsN Pekanbaru 2005 – 2008
Latar Belakang Pendidikan
Data Pribadi
16
Pekanbaru, 29 Oktober 2012
Ramadhoni Febrian
NIM. 1107136520
2. Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama / NIP : Dra. Yusnimar, M.Si, M.Phil / 196206121988032002
b. Jabatan / Golc. Tempat / Tgl Lahir
::
Lektor Kepala / IV CRengat, 12 Juni 1962
d. Pekerjaan : Dosen pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau
e. Alamatf. No HP
::
Jl. Leon Darwis No.8, Panam, Pekanbaru081371669358
PENDIDIKAN
Strata 1 : Kimia FMIPA Universitas Riau
Strata 2 : Kimia Anilitik Dept. Kima Institut Teknologi Bandung
Strata 2 : Teknik Kima UMIST, United Kingdom
Pekanbaru, 30 Oktober 2012
Yang membuat,
Dra. Yusnimar, M.Si, M.Phil NIP. 196206121988032002