isi (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

24
1 A. Judul Program Pemanfaatan Gabus Bekas Sebagai Pelapis Dalam Pembuatan Jaket Anti Panas Dan Anti Dingin. B. Latar Belakang Masalah Kondisi iklim di Indonesia dalam peningkatan suhu udara pada skala nasional cenderung meningkat antara 0,2 hingga 0,6 derajat celsius Dari acuan perkembangan iklim tersebut, BMG telah membuat kesimpulan pola perubahan iklim di Indonesia dengan skenario prediksi suhu udara hingga pada 2050 yaitu sebagian besar wilayah Indonesia suhu udara akan meningkat 1-2 derajat celcius.. Sementara suhu udara dalam skala lokal ada beberapa daerah menunjukkan normal, ekstrem, dan ada pula beberapa daerah tak beraturan (Jawa Pos, 12 Mei 2007:8). Kondisi suhu yang tidak beraturan menyebabkan banyaknya timbulnya wabah penyakit di lingkungan masyarakat. Semua lapisan masyarakat akan mudah terinfeksi penyakit menular baik masyarakat yang ekonominya mapan maupun masyarakat yang ekonominya rendah. Masyarakat yang sudah terjangkit penyakit menular maka mereka membutuhkan perawatan khusus yang pastinya membutuhkan biaya yang banyak dalam hal tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan untuk masyarakat ekonominya rendah yang selalu keterbtasan dana. Penderita demam berdarah dan influenza mencapai 20% dari masyarakat berekonomi mapan sedangkan pada masyarakat berekonomi rendah mencapai 65% dari jumlah masyarakat di Indonesia (Kompas, 17 Juni 2006:12) Masyarakat miskin adalah golongan yang paling menderita oleh risiko kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin tidak bersahabat pada penduduk bumi belakangan ini. Saat ini “efek rumah kacayang seharusnya terjadi secara alami dimana atmosfir bumi menangkap energi

Upload: daud-puja-pradana

Post on 29-Nov-2015

133 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

PKM-T

TRANSCRIPT

Page 1: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

1

A. Judul ProgramPemanfaatan Gabus Bekas Sebagai Pelapis Dalam Pembuatan Jaket Anti Panas Dan Anti Dingin.

B. Latar Belakang MasalahKondisi iklim di Indonesia dalam peningkatan suhu udara pada skala

nasional cenderung meningkat antara 0,2 hingga 0,6 derajat celsius Dari acuan perkembangan iklim tersebut, BMG telah membuat kesimpulan pola perubahan iklim di Indonesia dengan skenario prediksi suhu udara hingga pada 2050 yaitu sebagian besar wilayah Indonesia suhu udara akan meningkat 1-2 derajat celcius.. Sementara suhu udara dalam skala lokal ada beberapa daerah menunjukkan normal, ekstrem, dan ada pula beberapa daerah tak beraturan (Jawa Pos, 12 Mei 2007:8).

Kondisi suhu yang tidak beraturan menyebabkan banyaknya timbulnyawabah penyakit di lingkungan masyarakat. Semua lapisan masyarakat akanmudah terinfeksi penyakit menular baik masyarakat yang ekonominya mapanmaupun masyarakat yang ekonominya rendah. Masyarakat yang sudah terjangkit penyakit menular maka mereka membutuhkan perawatan khususyang pastinya membutuhkan biaya yang banyak dalam hal tersebut. Hal inisungguh memprihatinkan untuk masyarakat ekonominya rendah yang selaluketerbtasan dana. Penderita demam berdarah dan influenza mencapai 20% darimasyarakat berekonomi mapan sedangkan pada masyarakat berekonomi rendah mencapai 65% dari jumlah masyarakat di Indonesia (Kompas, 17 Juni 2006:12) Masyarakat miskin adalah golongan yang paling menderita oleh risiko kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin tidak bersahabat pada penduduk bumi belakangan ini. Saat ini “efek rumah kaca”yang seharusnya terjadi secara alami dimana atmosfir bumi menangkap energidari matahari yang menghangatkan bumi (http://www.arthazone.com/article).

Banyak penyakit yang mewabah akibat perubahan suhu yang tidak teratur seperti demam berdarah, influenza, asma, bronkitis, diare, penyakit 3 kulit, dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) serta kemungkinan besar flu babi juga akan mewabah (http://www.masfmonline.com/dinoyo/r_maya.php).

Gabus bekas sangatlah banyak dan berserakan ditempat sampah, gabus tersebut tidak dimanfaatkan atau didaur ulang seperti kaleng bekas, kertas, plastik dan yang lainnya. Masyarakat masih belum begitu mengerti bahwa gabus bekas dapat dimanfaatkan sebagai pelapis jaket anti panas dan anti dingin sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, di wilayah perkotaan pastinyapemproduksian gabus sangatlah banyak, baik dimanfaatkan sebagai wadah barang-barang elektronika, penutup botol minuman, dan wadah produk-produkmakanan instant. Selain itu, kandungan udara dalam gabus sangat besar sehingga tahan panas dan dingin. Pemproduksian gabus di kota Malang sekitar 19,67 ton per harinya hanya untuk wadah produk makanan instant. Pada industri elektronik membutuhkan sekitar 15.37 ton per harinya, sedangkan pemanfaatan gabus untuk tutup botol dan lainnya sekitar 7,15 ton per hari. Hal tersebut, sudah sangat jelas bahwa sampah gabus mencapai 60-70% per hari atau sekitar 25,31 ton sampai 29,53 ton per hari (Malang Pos). Sampah gabus yang begitu banyak dan hanya dibakar atau dibuang ke sungai maka akan

Page 2: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

2

menimbulkan dampak terhadap masyarakat seperti polusi udara, global warming, dan musibah banjir. Sehingga sangat efisien jika gabus bekas dimanfaatkan sebagai pelapis jaket anti panas dan anti dingin, sehingga dapatdijadikan produk ekspor Indonesia karena harga jaket anti panas dan anti dingin sangat mahal dan negara Indonesia dari dulu hanya meng-impor darinegara asing. Selain itu pemproduksian gabus bekas tersebut sangatlah mudahkarena itu merupakan sampah yang perlu di daur ulang. Sehingga yang awalnya sebuah sampah yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat menjadisesuatu produk yang bernilai tinggi ekonominya dan menambah devisa negaraIndonesia serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasahan yang dibahas dalam program ini adalah:1. Bagaimana cara memanfaatkan gabus bekas sebagai pelapis jaket anti panas dan anti dingin?2. Bagaimana cara pembuatan jaket anti panas dan anti dingin?3. Bagaimana Kelebihan/keuntungan penggunakan gabus bekas sebagai

bahan pelapis jaket anti panas dan dingin?

D. Tujuan ProgramTujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Mendiskripsikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa gabus bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelapis dalam pembuatan jaket anti panas dan anti dingin.2. Mengantisipasi terjadinya polusi udara atau banjir yang apabila dibakar atau dibuang ke sungai.3. Untuk memanfaatkan gabus bekas yang biasanya dibakar atau dibuang begitu saja tanpa mengetahui manfaat dari gabus bekas itu sendiri.

E. Luaran yang diharapkanLuaran yang diharapkan dalam program ini adalah :a. Meningkatkan karya kreatifitas mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna.b. Masyarakat dapat memanfaatkan gabus bekas yang sebelumnya tidak pernah dimanfaatkan.c. Terciptanya lapangan pekerjaan baru yang menambahkan pendapatan masyarakat.

F. Kegunaan ProgramAdapun kegunaan program yang dimaksud adalah :a. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan dalam bidang teknologi.b. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi tepat guna.c. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan gabus bekas sebagai bahan pelapis dalam pembuatan jaket anti panas dan anti dingin.

Page 3: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

3

d. Mendaur ulang gabus bekas.

G.GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA1. Prospek Pengembangan Gabus Bekas Sebagai Bahan Pelapis Dalam Pembuatan Jaket Anti Panas dan Anti Dingin

Jaket anti panas dan anti dingin merupakan suatu produk hasil daur ulang gabus bekas. Hal ini terbukti karena kandungan udara yang banyak dalam gabus menjadikan gabus sebagai penebat yang baik. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyamandipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas,biaya murah,lebih aman, serta ringan. Berasal dari foamed polysterene (FPS) dengan bahan dasar polysterene dan berciri khas ringan, kaku, tembus cahaya, rapuh dan murah. Bahan yang lebih dikenal sebagai gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik.

Jaket anti panas dan anti dingin mempunyai peluang usaha yang menjanjikan karena bahan bakunya untuk pelapis merupakan sampah gabus yang didaur ulang sehingga secara otomatis harga untuk mendapatkannya sangat murah.

Jaket anti panas dan anti dingin mempunyai peluang usaha yang cukup tinggi di Indonesia terutama di daerah pegunungan seperti di Malang dan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya: (1) Suhu di daerah Malang cenderung lebih dingin dari daerah yang lainnya. (2) Di Malang belum pernah ada usaha yang mendaur ulang Gabus bekas sebagai bahan pelapis dalam pembuatan jaket anti panas dan anti dingin. (3) Bahanbaku mudah diperoleh sehingga ketersediaannya cukup terpenuhi. (4) Dalamhal konsumen, didukung kondisi masyarakat daerah Malang yang membutuhkan jaket anti panas dan anti dingin karena kondisi suhu lingkungan disekitarnya.

Untuk itu dengan adanya gagasan memproduksi jaket anti panas dananti dinginini diharapkan dapat menambah pemikiran yang kritis bagi masyarakat Malang dalam mendaur ulang sampah gabus dan dapat dijadikansuatu peluang usaha yang baru khuisusnya bagi mahasiswa.

2. Keunggulan Gabus (Styrofoam)a. Bahan baku mudah didapat karena merupakan sampah yang akan didaur ulang dan harganya yang relative murah di daerah Malang.b. Gabus memiliki massa yang ringan sehingga pemakai jaket anti panas dan anti dingin tidak mengeluh.c. Kandungan udara yang banyak dalam gabus menjadikan gabus sebagai penebat yang baik.d. Gabus bersifat kaku, tembus cahaya, rapuh dan murah ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik.e. Gabus merupakan bahan ramah lingkungan, mudah terurai, dan tidak meracuni alam sekitar.f. Gabus memiliki warna putih jernih seperti putih susu sehingga banyak masyarakat yang menyukainya.

Page 4: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

4

3. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan BakuPerolehan gabus bekas sebagai bahan pelapis jaket anti panas dan anti

dingin sangat mudah didapat karena di Malang banyak industri atau perusahaan yang memanfaatkan gabus untuk kemasan, tutup botol dan pembungkus media elektronik. Sehingga sampah gabus banyak di Malang dan masyarakat masih banyak tidak mendaur ulang. Hal tersebut berdasarkan lokasinya tepat dengan tempat produksi/ tempat usaha, harganya pun relative murah. Sehingga ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin kelangsungan usaha pembuatan jaket anti panas dan anti dingin.

4. Peluang UsahaJaket anti panas dan anti dingin mempunyai prospek usaha yang

menjamin, karena di daerah Malang belum pernah ada yang mencoba mengembangkan home industri jaket anti panas dan anti dingin, oleh karena itu peluang pasarnya masih cukup tinggi.

5. Media Promosi yang DigunakanMedia menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternative yang

bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat. Media ini berupa, pamphlet, spanduk, leaflet serta untuk pertama kali penjualan akan digunakan system diskon 50% dalam setiap pembelian jaket anti panas dan anti dingin.

6. Strategi Pemasaran yang Akan DiterapkanStrategi pemasaran yang digunakan dalam usaha Home Industri jaket anti panas dan anti dingin:a. Kebijakan Produk

Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produkini berupa jaket anti panas dan anti dingin.

b. Kebijakan HargaHarga yang diberikan kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 125.00,00per jaket.

c. Kebijakan PromosiUntuk meningkatkan hasil penjualan jaket anti panas dan anti dinginperlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk, penyebaran leaflet, serta untuk promosi awal, produk ini akan diberikan diskon 50% setiap pembelian jaket.

d. Kebijakan DistribusiDistribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan kerjasama dengan mitra distribusi Koperasi Mahasiswa dan Mini Market/ toko busana kawasan Politeknik Negeri Malang

Page 5: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

5

7. Rencana Produksi Selama Empat BulanRencana produksi jaket anti panas dan anti dingin adalah sebagaiberikut :a. 2 Minggu : 5 jaketb. 4 Bulan : 6 x 5 = 30 jaketHarga jaket anti panas dan anti dingin adalah Rp. 125.000,00

8. Analisa KeuanganInvestasi awal yang diperlukan

Tabel 1. Investasi Awal

9. Biaya Operasional Selama Empat BulanTabel 2. Biaya Operasional Selama Empat Bulan

10. Analisis Pendapatan dan KeuanganProduksi 2 minggu = 5 bungkusProduksi 4 bulan : 6 x 5 = 30 bungkusHarga jaket anti panas dan anti dingin yang ditawarkan = Rp. 125.000,00 perjaketHasil penjualan 4 bulan = 30 x Rp. 125.000,00 = Rp. 3.750.000,00Total biaya operasional 4 bulan = Rp. 2.925.000,00

Keuntungan tiap 4 bulan = Rp. 3.750.000,00 –Rp. 2.925.000,00

Page 6: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

6

= Rp. 825.000,00

H. Metode Pelaksanaan Program

Pelaksanaan Kegiatan direncanakan melalui 4 tahap yaitu 1). Tahappemotongan dan pengirisan gabus; 2). Tahap pengepresan gabus; 3). Tahappengukuran dan pemotongan kain; 4). Tahap penjahitan (perakitan) kaindengan gabus untuk pembuatan jaket; 5). Pemasaran

Tahap 1. Pemotongan dan pengirisan gabusMetode 1. Pemotongan gabusPemotongan gabus dilakukan dengan menggunakan alat pemotong gabus, gabus yang dipotong harus berbentuk persegi panjang karena untuk mempermudah saat penjahitan dengan kain.Metode 2. Pengirisan gabusPengirisan dilakukan dengan menggunakan alat pemotong gabus, pengirisan ini dikerjakan setelah gabus sudah terpotong rapi. Ketebalan dalam pengirisan adalah 0,5 cm pada gabus.

Tahap 2. Pengepresan gabusPengepresan gabus dilakukan menggunakan 2 lempengan besi dengan ketebalan 0,25 cm. panjang 150 cm dan lebarnya 100 cm. Pengepresan ini bertujuan untuk mempertipis hasil pengirisan gabus dan mempermudah penjahitan dengan kain.

Tahap 3. Pengukuran dan pemotongan kainMetode 1. Pengukuran kain Pengukuran kain disesuaikan dengan ukuran jaket yang seperti biasanya, seperti ukuran S, M, X, XL dan lainnya. Pengukuran inimenggunakan alat seperti pensil, busur dan penggaris.Metode 2. Pemotongan kainPemotongan kain dilakukan setelah selasai pengukuran, Kain dipotong sesuai dengan metode 1 menggunakan gunting.

Tahap 4. Penjahitan kain dengan gabus dan pengobrasanMetode 1. Penjahitan kain katun dengan gabusPenjahitan kain katun dengan gabus menggunakan mesin jahit yang disesuaikan yang disesuaikan denngan hasil pemotongan. Dalam proses inimenggunakan benang yang sesuai dengan warna kain. Kemudian proses penjahitan dengan kain diadora (kain utama) sehingga terbentuk jaket yangbagus.Metode 2. Pengobrasan jaketPengobrasan jaket dilakukan setelah selesai Proses penjahitan . Hal ini bertujuan agar ujung-ujung kain yang sudah dipotong tidak rusak sehinggga menambah kualitas jaket anti panas dan anti dingin.

Tahap 5. PemasaranTerlampir

Page 7: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

7

Metode kegiatan diatas akan dilaksanakan secara berurutan sesuaidegan gambar bagan di bawah ini.

Page 8: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

8

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

J. Rincian dan Realisasi Biaya

Page 9: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

9

Page 10: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

10

Page 11: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

11

K. Daftar Pustaka

Winoto, Ardi.2008.Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 dan

Permrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR.Bandung:Informatika

www.alldatasheet.com

http://www.en.wikipedia .org/wiki/LCD.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengeras_suara

Page 12: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

12

L. Biodata

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Daud Puja Pradana

b. NIM : 1131120093

c. Fakultas / Program Studi : Teknik Elektro / Teknik Listrik

d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 10 jam / minggu

f. Alamat : Jalan Kavaleri RT1 RW4 Blimbing

Kesatrian,Malang

g. No.Telp / Hp : 08980362730

h. Alamat email : [email protected]

Ketua Pelaksana,

Daud Puja Pradana NIM. 1131120093

Page 13: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

13

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Hendra Setyawan

b. NIM : 0931110120

c. Fakultas / Program Studi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika

d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam / minggu

f. Alamat :

g. No.Telp / Hp : 085649585867

h. Alamat email : [email protected]

Anggota Pelaksana,

Hendra Setyawan NIM. 09311100120

Page 14: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

14

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Muhammad Sun’an

b. NIM : 09311100

c. Fakultas / Program Studi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika

d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam / minggu

f. Alamat :

g. No.Telp / Hp : 085646832189

h. Alamat email :

Anggota Pelaksana,

Muhammad Sun’an NIM. 09311100

Page 15: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

15

4. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Ilham Nugroho

b. NIM : 1031110

c. Fakultas / Program Studi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika

d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam / minggu

f. Alamat :

g. No.Telp / Hp :

h. Alamat email :

Anggota Pelaksana,

NIM. 1031110

Page 16: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

16

1. Biodata Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Yulianto, MT

b. NIP : 19590726 198303 1 001

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Tempat, tanggal lahir : Malang, 26 Juli 1959

e. Jabatan/Pangkat : Penata Tk. I / IV-B

f. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

g. Jabatan Struktural : -

h. Fakultas / Program Studi : Teknik Elektro / Teknik Elektronika

i. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Malang

j. Bidang Keahlian : Instrumentasi

k. Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 bulan

l. Alamat Rumah / Telp. : Perumahan Politeknik 51 Malang

(0341 572738)

Dosen Pendamping,

Ir. Yulianto, MT NIP. 19590726 198303 1 001

Page 17: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

17

LAMPIRAN

I. MODEL PELAPISAN JAKET ANTI PANAS DAN ANTI DINGIN

II.PEMASARANSetelah memasarakan jaket anti panas dan anti dingin kepada

masyarakat/ konsumen sasaran. Harga jaket anti panas dan anti dingin setiap potongnya dijual dengan harga Rp.125.000,00. Pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan mitra kerja dimana mitra yang diperlukan untuk pemasaran yaitu Koperasi Mahasiswa, Union Supermarket dan Mini Market kawasan Universitas Kanjuruhan Malang. Selain itu untuk konsumen yang menginginkan pemesanan jaket anti panas dan anti dingin dalam jumlah yangbesar

Page 18: ISI (pkm jaket anti panas dan dingin).doc

18

Jahitan Kain katun (bagian dalam) Kain Diadora (bagian luar) Gabus besar bisa langsung menghubungi tempat produksi yang telah tercantum dalam pamflet dan leaflet yang telah disebarkan. Selain itu jaket anti panas dan anti dingin ini mempunyai nilai khas tersendiri karena di daerah Malang belum pernah ada yang mencoba menggunakan jaket ini di pasaran. Diagram 1. Alur Distribusi dari Produsen ke Konsumen