makalah perang dingin

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, walaupun yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi pada perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 03-Dec-2014

1.452 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah perang dingin

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan,

dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet

(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan

keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi;

militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan

persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang

nuklir, walaupun yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan

pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk

menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi pada

perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat

untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di

antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS

membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan

berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun

konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal

seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang

Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di

Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan

Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak

lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur

yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Demikianlah masalah perang dingin berdampak luas

bagi negara-negara di dunia dalam berbagai bidang kehidupan.

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1.    Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin?

2.    Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin?

3.    Apakah dampak dari perang dingin bagi dunia dan Indonesia?

4.    Apa yang menyebabkan perang dingin berakhir serta apa dampaknya bagi perubahan

dunia?

1

Page 2: Makalah perang dingin

C.    TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:

Dengan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa sejarah dapat mengetahui dan

memahami apa yang yang dimaksud dengan perang dingin. Selain itu dapat juga mengetahui

mengapa sampai terjadi perang dingin, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut,

serta apa dampaknya bagi dunia. Sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui dan

memahami, dampak baik yang bersifat positif maupun yang berdampak negatif dari perang

dingin yang masih berlanjut sampai saat ini.

2

Page 3: Makalah perang dingin

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :

1. Penyebaran Ideologi

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/

ideologi yangberbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalissedangkan Uni

Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan

individu yang memungkinkan kapitalismeberkembang dengan subur bertentangan dengan

paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinanbahwa paham itu dapat lebih mempercepat

kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan

perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara

yang baru. ASsebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang

berkembang berupa pinjamanmodal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang

makmur hidupnya dapat menjaditempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan

pengaruh sosialis komunis.Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis

komunis. Uni Soviet yang mulai kuatekonominya juga tidak mau kalah membantu

perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenagaahli. Hal ini dilakukan untuk

mempengaruhi negara-negara tersebut.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan

Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa

maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang

dikenal dengan nama NATO(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan

Atlantik Utara. Sementara untukmengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet

mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni

Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,Hongaria, Polandia, dan

Rumania.Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,

ketidakpercayaan, dankesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.

Amerika dituduh menjalankanpolitik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni

Soviet dianggap melakukan perluasanhegemoni atas negara-negara demokrasi melalui

ideologi komunisme.

3

Page 4: Makalah perang dingin

B.  Berlangsungnya Perang Dingin

1.  Periode 1945-1969

Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika

Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.

Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-

kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang

pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme

diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan

ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet

merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk

menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.

Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai berikut:

a). Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara

tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk

tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu

mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah

munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang

memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa

yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi

pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis

Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena

menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga

lainnya.

b). Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya

memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global

negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para

pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu

pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet

menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia.

Perebutan lingkungan pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola

yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain

muncul Uni Soviet dengan sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi

Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada

tanggal 4 April 1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka

serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan

sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di Praha-

Cekoslowakia.sebagai pertahanan dari blok komunis. Ketegangan antara blok kapitalis dan

blok komunis tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga meluas diberbagai wilayah,

4

Page 5: Makalah perang dingin

sebagai bukti diberbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara

adidaya, di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada

tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh

komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri

di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di

SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin

oleh AS. Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah

(Middle Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin

kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang

sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist

Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase

juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas

rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha

untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara

yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif

mengenai lawannya sendiri.

Selain berlomba-lomba mencari sekutu dengan Negara lain, Amerika serikat dan Uni

Soviet juga berlomba dalam bidang persenjataan. Hal ini terlihat dari sikap Uni Soviet yang

ingin selalu mengungguli Amerika Serikat maupun sebaliknya. Misalnya saja, pada tahun

1945 di Amerika dibuat dan digunakan bom atom terhadap Jepang dan Uni Soviet pun

bertekat untuk menciptakan sendiri. Baik Uni Soviet dan Amerika masing-masing

membangun persenjataan besar Inter-Countinental Rudal Balistik. Amerika membuat bom

hidrogen demikian pula dengan Uni Soviet. Perlombaan senjata berkembang menjadi

perlombaan ruang angkasa yang merupakan kesempatan bagi keduanya untuk menunjukan

keunggulan teknologi mereka.

2.  Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan

terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry

A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun

1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama

terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah

strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu

dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat

perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid

Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I

berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive

Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil

5

Page 6: Makalah perang dingin

nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk

memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

3. Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani

détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya

mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena

ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi

Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius

sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan

bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah

Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang

mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para

pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters).

Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan

pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni

Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II)

pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi

kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple

Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjata-

senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir

yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian

pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983

ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika

Serikat.

4.  Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-

besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:

1. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan

negara-negara maju.

2. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan

militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik

internasional.

3. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi

sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.

4. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.

5. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan

menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.

6

Page 7: Makalah perang dingin

6. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan

kesejahteraan rakyat.

7. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang

dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.

Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun

1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog.

Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh

tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan

mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk

Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev.

Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi

keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus

1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir

Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta

itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah

pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia,

Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania

dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6

September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni

Soviet.

Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan

terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni

Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Runtuhnya komunisme Uni Soviet

mendorong banyak negara-negara bagiannya memerdekakan diri. Di antara negara-negara

tersebut yang gerakan nasionalismenya muslim adalah Kirgistan, Kazakhistan, Tajikhistan,

Checnya dan Uzbekistan. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin

dengan kemenangan di pihak AS.

C.       Dampak Perang Dingin

1.    Dampak perang dingin bagi dunia

Dampak positif:

  Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada

perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan

munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian

dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk

mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka

7

Page 8: Makalah perang dingin

ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga

keuntungan mereka juga melambung tinggi.

Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati

untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan

tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara

pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak

langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar

mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya

juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi

hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang.

Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata

uang mereka menjadi euro.

Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara

mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan

negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu

semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-

masing.

Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung

adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian

HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan

tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan

keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan

tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling

berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik

dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi

negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.

Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian

bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun

dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan

ilmu pendidikan keruangangkasaan kita.

Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer

mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang

8

Page 9: Makalah perang dingin

besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu

yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.

Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau

komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah

ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-

sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala

yang besar.

Dampak Negatif

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin

berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari

perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu

Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Dampak negatif di tiap bidang :

Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara,

maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan

perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang

sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan

diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.

Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi

pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya

diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka

pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di

Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua

negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan

Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2

paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan

Komunis yang dianut jerman timur.

Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh

lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang

memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara

Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah

ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah

tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di

tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih

9

Page 10: Makalah perang dingin

berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi

perang dingin.

2.    Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa

Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.

Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

D.  Berakhirnya perang dingin

Perang dingin akhirnya berakhir, karena:

1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet

mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar

negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.

2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil

benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor

minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.

3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.

Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat

sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non

komunis. Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin

Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin

buruk. Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan

Perestroika dan Glasnost.

Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial

di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.

Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan

komunisme yang disempurnakan.

Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin

mempertahankan komunisme.

Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin

meninggalkan komunisme.

4. Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan

kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin

kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai

melambung di pentas politik Uni Soviet. Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat

Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang

melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.

10

Page 11: Makalah perang dingin

5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni

Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di

negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.

6. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan

bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet

yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di

Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh keberhasilan dari

ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.

Berakhirnya perang dingin memberi dampak luas bagi perubahan dunia, yaitu antara

lain:

a)    Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri

kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.

b)   Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan

secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:

·      Kebangkitan Jepang.

Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan sekutu terhadap

kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara

yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala

dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu mengambil alih

fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan

bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu

mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar

negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.

Berdirinya Group of Seven,(Perancis, Jerman Barat,Jepang,Inggris,Amerika

Serikat,Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia).

Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).

Berdirinya Gerakan Nonblok.

Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-

masing negara anggota).

Berdirinya APEC, dan

Berdirinya OKI.

c)    Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih

berganti.

d)   Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.

e)    Terbentuk hubungan kerjasama antara kedua blok yaitu blok utara dan blok selatan

f)    Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional

bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar

11

Page 12: Makalah perang dingin

BAB III

PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika

Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang

dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.

2. Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan

paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis),

adanya keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan

timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok

baik blok barat maupun blok timur.

3. Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-

1991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba

menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa

maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu

berada di belakang negara-negara yang bertikai.

4. Perang dingin membawa dampak bagi dunia maupun Indonesia, baik dampak positif

maupun negatif telah terjadi di berbagai bidang.

5. Berakhirnya perang dingin ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet pada 8 Desember 1991

yang di sebabkan oleh beberapa hal, antara lain besarnya dana yang dibutuhkan Uni Soviet

untuk keperluan militer, keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil, muncul krisis

kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme, dan Uni Soviet mengurangi

kekuatan bersenjatanya di Eropa Timur sehingga kekuasaan komunis mulai runtuh.

6. Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul

perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara

menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.

B.   SARAN

Sebagai kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya yang

terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul

akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia. Sehingga

dengan demikian kita dapat mengambil makna dari peristiwa perang tersebut dan diharapkan

kita dapat menghindari segala bentuk pertikaian yang mungkin terjadi di sekitar kita, karena

walaupun selalu ada pihak yang dirugikan jika terjadi pertikaian.

12

Page 13: Makalah perang dingin

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Ar- ruzz media.

http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.

http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/

Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.

13

Page 14: Makalah perang dingin

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya

penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dengan kami harapkan kiranya

makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang

membutuhkan informasi dalam makalah “PERANG DINGIN”

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu

kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga

tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam

teknik penyusunannya.

Raha, November 2013

Penyusun

14

Page 15: Makalah perang dingin

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1

B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor faktor penyebab terjadinya perang dingin.......................................................... 3

B. Berlansungnya perang dingin......................................................................................... 4

C. dampak perang dingin................................................................................................. 7

D. berakhirnya perang dingin.......................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................12

3.2 SARAN............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

15

Page 16: Makalah perang dingin

MAKALAH

FAKTOR FAKTOR

PENYEBAB TERJADINYA PERANG DINGIN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK X

1. HASNIA

2.

3.

KELAS XII IPS2

SMA NEGERI 2 RAHA

2013 / 2014

16