pendahuluan a. latar belakang...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bayi yang lahir sehat untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat adalah Air Susu Ibu (ASI), dan ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai minimal usia enam bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain disebut dengan ASI Eksklusif (Peraturan Pemerintah [PP] Nomor 33 tahun 2012). ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi tanpa makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin, dan mineral (Jones, 2013). ASI Eksklusif memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas terbaik bagi bayi, karena masa lompatan pertumbuhan otak terjadi saat usia 0-6 bulan bahkan sampai dua tahun (Roesli, 2008). Kebiasaan memberikan cairan selain ASI pada bayi selama 6 bulan pertama yaitu pada periode pemberian ASI Eksklusif masih dilakukan di banyak belahan dunia, yang berakibat buruk pada gizi dan kesehatan bayi (Linkages, 2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memberikan cairan atau makanan pada bayi sebelum 6 bulan sehingga rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif adalah faktor dari ibu sendiri, keluarga, masyarakat dan dari pelayanan kesehatan yang ada, kemudian faktor ini dapat saling berkaitan dan saling mendukung (Depkes 2001). Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa salah satu faktor dominan yang berpengaruh dengan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan keluarga

Upload: phamdang

Post on 13-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bayi yang lahir sehat untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat adalah

Air Susu Ibu (ASI), dan ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai

minimal usia enam bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan

makanan atau minuman lain disebut dengan ASI Eksklusif (Peraturan Pemerintah

[PP] Nomor 33 tahun 2012). ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu

yang diterima oleh bayi tanpa makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin,

dan mineral (Jones, 2013). ASI Eksklusif memberikan nutrisi dengan kualitas dan

kuantitas terbaik bagi bayi, karena masa lompatan pertumbuhan otak terjadi saat

usia 0-6 bulan bahkan sampai dua tahun (Roesli, 2008).

Kebiasaan memberikan cairan selain ASI pada bayi selama 6 bulan

pertama yaitu pada periode pemberian ASI Eksklusif masih dilakukan di banyak

belahan dunia, yang berakibat buruk pada gizi dan kesehatan bayi (Linkages,

2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memberikan cairan atau makanan

pada bayi sebelum 6 bulan sehingga rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif

adalah faktor dari ibu sendiri, keluarga, masyarakat dan dari pelayanan kesehatan

yang ada, kemudian faktor ini dapat saling berkaitan dan saling mendukung

(Depkes 2001).

Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa salah satu faktor dominan yang

berpengaruh dengan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan keluarga

Page 2: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

2

(Prawirodihardjo et al, 2013). Dalam penelitian mengenai faktor yang berhubungan

dengan pemberian ASI Eksklusif menyatakan bahwa dukungan keluarga menjadi

faktor dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif (Iradewi,

2012). Peneliti lain juga mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan gagalnya

ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya adalah rendahnya dukungan

keluarga dalam hubungannya dengan pemberian ASI Eksklusif yaitu dukungan

keluarga yang diberikan bagi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif di Bangladesh

pada tingkat dukungan baik hanya sejumlah 39% (Biswas, 2010), dan hanya 10%

keluarga yang memberikan dukungan penuh pada ibu selama masa pemberian ASI

Eksklusif dalam penelitian (Fauzie et al, 2007).

Kurangnya peran atau dukungan keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif

salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan, sikap, dan perilaku

negatif keluarga. Salah satu anggota keluarga yang dapat mempengaruhi

pemberian ASI Eksklusif adalah orang tua atau mertua dari ibu bayi atau yang

disebut dengan nenek. Peran nenek biasanya lebih dominan terhadap ibu (Suradi,

et al, 2010). Hasil penelitian menyatakan bahwa kurangnya peran keluarga

disebabkan oleh rendahnya pengetahuan keluarga tentang ASI Eksklusif itu

sendiri, sehingga keluarga tidak mampu memberikan dukungan sosial yang berarti

kepada ibu menyusui (Rasyika et al, 2013). Penelitian lain juga menyebutkan

bahwa keluarga (nenek dan ayah bayi) tidak memiliki pengetahuan yang baik

tentang ASI Eksklusif sangat mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan ASI

kepada anaknya (Fjeld., 2008). Sikap nenek atau nenek mertua terbukti

berpengaruh pada praktek menyusui eksklusif pada ibu, hasil penelitian

Page 3: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

3

menyatakan bahwa sikap yang kurang positif akan memberikan resiko 60% lebih

tinggi dalam mempengaruhi ibu untuk berhenti menyusui eksklusif dibandingkan

sikap nenek yang lebih positif (Susiloretni. K.A, et al, 2013). Sikap keluarga yang

positif terhadap pemberian ASI Eksklusif dapat meningkatkan keberhasilan

pemberian ASI Eksklusif (Riordan, 2005). Apalagi kalau ibu bayi tinggal bersama

dengan orang tua atau mertua, hal ini sesuai dalam penelitian bahwa sebagian ibu

masih tinggal atau berdekatan dengan orang tua, mertua, dan saudara akan

dimungkinkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu berupa informasi,

penilaian terhadap ibu, bantuan mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan merawat

bayi dan dukungan yang diberikan tidak sepenuhnya mendukung ibu dalam

memberikan ASI Eksklusif. Dalam penelitian disebutkan bahwa 70,9% keluarga

menyarankan memberikan makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan

(Depkes RI 2001; Widodo et al, 2003).

Keluarga lebih banyak memberikan dukungan berupa pengetahuan kepada

ibu bayi dan jika keluarga mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif yang tepat,

maka keluarga akan termotivasi untuk memberikan dukungan kepada ibu menyusui

untuk memberikan ASI Eksklusif (Vincentia et al, 2013). Sikap dan kepercayaan ibu

yang negatif juga diturunkan dari sikap dan kepercayaan orang tua atau mertuanya

yang salah. Pengetahuan keluarga (nenek atau nenek mertua) tentang ASI Eksklusif

dan manfaatnya masih sangat kurang, keluarga mengetahui bahwa ASI lebih baik

daripada susu formula, tetapi keluarga tidak mengetahui manfaat secara rinci

(Rasyika et al, 2013).

Page 4: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

4

Keluarga adalah suami, anak atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke

atas dan ke bawah sampai dengan derajat ketiga (PP Nomor 33 tahun 2012).

Dalam penelitian ini, keluarga yang dijadikan subjek adalah orang tua atau mertua

dari ibu bayi (nenek) yang dianggap sebagai pihak yang paling mampu

memberikan pengaruh kepada ibu untuk memaksimalkan pemberian ASI dan akan

mempengaruhi sikap dan kepercayaan dalam memberikan cairan atau makanan

sebelum bayi berusia 6 bulan. Keterlibatan keluarga ini, khususnya orang tua atau

mertua dari ibu bayi dalam merawat bayinya tergantung dari peran dalam konteks

budaya dan etnik yang bersangkutan, kedekatan hubungan dan keinginan mereka

untuk keterlibatan (Bobak, 2005). Orang tua atau mertua adalah model yang

penting dalam praktek perawatan bayi, karena ia bertindak sebagai sumber

pengetahuan dan sebagai individu pendukung (Bobak, 2005).

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terlalu dini biasanya

karena anjuran orang tua terutama nenek dengan alasan karena bayi menangis terus

meskipun telah disusui dan diberi susu formula. Peranan keluarga terhadap berhasil

tidaknya ibu memberikan ASI Eksklusif sangat besar, walaupun ibu mengetahui

bahwa pemberian MP-ASI terlalu dini dapat mengganggu kesehatan bayi, namun

mereka beranggapan bahwa jika tidak mengalami gangguan maka pemberian

MP-ASI dapat dilanjutkan, dan kebiasan ini telah dilakukan turun temurun dan

tidak pernah menimbulkan masalah (Saleh, 2011).

Keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu

promosi kesehatan, mencegah kesakitan, dan menyediakan layanan keperawatan

bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta

Page 5: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

5

penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan keperawatan

(Mercer, 2006). Perawat merupakan petugas kesehatan yang mempunyai peran

penting dalam pelayanan kesehatan. Perawat maternitas dapat berperan sebagai

educator, conselor, caregiver/provider, researcher dan advocate (Bobak, 2005).

Dalam upaya mendukung program ASI Eksklusif perawat berperan dalam

pendidikan kesehatan dan pemberi asuhan keperawatan. Salah satu cara

membantu orang tua atau mertua untuk upaya dapat mendukung pemberian ASI

Eksklusif adalah dengan meningkatkan pengetahuan dengan memberikan

pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan oleh perawat dengan

memberikan informasi pada keluarga untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif

Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk merubah perilaku individu,

kelompok atau masyarakat yang dilakukan oleh pelaku pendidik. Pendidikan

kesehatan diberikan kepada tiga sasaran, yaitu sasaran langsung pada masyarakat,

sasaran kepada petugas kesehatan, dan sasaran kepada pembuat keputusan di

tingkat pusat atau daerah (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan kesehatan pada

keluarga saat ini penting dilakukan, khususnya diberikan kepada nenek karena

dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa nenek merupakan

bagian penting untuk mendukung ibu menyusui dan menjadi faktor potensial yang

mempengaruhi praktek menyusui, untuk itu akan sangat membantu jika nenek

diikutkan sebagai peserta penyuluhan, melihat tingginya motivasi nenek untuk

membantu ibu (Reid et al. 2010).

Page 6: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

6

Data menyusui eksklusif dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2013 menunjukan bahwa cakupan ASI Eksklusif Provinsi Jawa Tengah adalah

58% dan termasuk dalam provinsi yang di atas angka nasional yaitu 54,3%.

Cakupan ASI Eksklusif Kabupaten Banyumas menurut profil kesehatan

Kabupaten Banyumas tahun 2013 adalah 55,8% dan salah satu Puskesmas di

wilayah Kabupaten Banyumas yang cakupan ASI Eksklusifnya masih dibawah

angka kabupaten adalah Puskesmas Jatilawang yaitu 47,9%. Salah satu wilayah

kerja Puskesmas Jatilawang yang cakupan ASI Eksklusifnya masih rendah adalah

Desa Tunjung. Fenomena tersebut diperkuat dengan survey yang dilakukan di

Desa Tunjung bahwa masih banyak ibu yang memberikan susu formula atau

makanan/cairan kepada bayi sebelum 6 bulan dikarenakan faktor dari orang

tua/mertua/saudara yang sering memaksakan agar bayinya diberikan makanan

pendamping ASI sejak lahir karena menurut mereka ASI saja tidak cukup dan bila

hanya diberikan ASI saja bayi sering menangis dan tidak bisa tidur nyenyak karena

merasa lapar. Selain itu banyak ibu yang masih tinggal serumah dengan orang

tua/mertua/nenek sehingga pengambilan keputusan untuk memberikan ASI

Eksklusif saja selama 6 bulan pertama dipengaruhi oleh mereka. Berdasarkan

fenomena tersebut di Desa Tunjung, menunjukkan bahwa dukungan keluarga

masih sangat kurang dan hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan keluarga

mengenai ASI Eksklusif, dan oleh karena itu perlu diberikan pendidikan kesehatan

kepada keluarga sehingga keluarga dapat mendukung dan memberi motivasi ibu

dalam upaya pemberian ASI Eksklusif. Dukungan dan motivasi yang baik akan

meningkatkan peran ibu dalam memberikan ASI pada bayi, sehingga pemberian

Page 7: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

7

ASI pada bayi akan mengalami peningkatan.

Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas

Jatilawang sudah dilakukan oleh petugas kesehatan dengan sasaran lebih

difokuskan pada ibu bayi dan kader kesehatan sedangkan pada keluarga

khususnya nenek atau suami belum menjadi sasaran. Berdasarkan masalah di atas

peneliti ingin memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga khususnya

nenek dari bayi usia 0-5 bulan, untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga tentang "ASI Eksklusif" dalam

upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif di Banyumas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian adalah bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang "ASI Eksklusif"

dalam upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif di Banyumas ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang "ASI

Eksklusif" dalam upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif di Banyumas.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden

Page 8: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

8

b. Mengindentifikasi pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dalam

upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif sebelum diberikan

intervensi.

c. Mengidentifikasi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga

dalam upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif setelah intervensi.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan ilmu yang memberikan

wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga tentang "ASI Eksklusif"

dalam upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pelayanan

Memberikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk

menempatkan pendidikan kesehatan pada keluarga terkait masih

rendahnya cakupan ASI Eksklusif di Banyumas tahun 2015 dalam salah

satu program kegiatan. Mengikutsertakan keluarga menjadi sasaran

penting yang juga perlu diberikan pendidikan kesehatan dan pentingnya

dukungan keluarga dalam upaya mendukung pemberian ASI Eksklusif

pada bayi sehingga dapat menambah upaya yang sebelumnya telah

dilakukan.

Page 9: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

9

b. Bagi pendidikan

Sebagai referensi tentang bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga tentang "ASI

Eksklusif" dalam upaya meningkatkan pemberian ASI Eksklusif

c. Bagi peneliti selanjutnya

Memberikan kerangka Pikir untuk pengembangan penelitian lainnya

terkait dengan pendidikan kesehatan pada keluarga dalam upaya

mendukung pemberian ASI Eksklusif.

d. Bagi keperawatan

Penelitian ini dapat menjadi evidence based practice dalam keperawatan

untuk membantu meningkatkan program pemberian ASI Eksklusif.

e. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman terkait pemberian pendidikan

kesehatan tentang ASI Eksklusif dan menambah pemahaman tentang

pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam upaya mendukung

pemberian ASI Eksklusif.

Page 10: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

10

E. Keaslian Penelitian

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku

keluarga yang sudah di teliti sebelumnya, untuk penjelasan lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1Penelitian Terkait Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Keluarga tentang "ASI Eksklusif

dalam Upaya Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di BanyumasNo Pengarang Judul penelitian Tujuan Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Perbedaan1 Suprapti

(2010)PengaruhPemberianPenyuluhan padaIbu MenetekiterhadapPengetahuan danSikap dalamPemberian ASI

Menganalisa adakahpengaruh pemberianpenyuluhan pada ibumeneteki terhadappengetahuan dan sikapdalam pemberian ASI.

Metode penelitian yangdigunakan adalahanalitik komparatifdengan sampel 30orang menggunakanpurposive sampling.

Pengetahuan dalampemberian ASI sebelumpenyuluhan adalahpositif 30%, dan negatif70%, sesudahpenyuluhan pengetahuanpositif 90% dan negatif10%. Sikap dalampemberian ASI sebelumpenyuluhan adalah:sangat setuju 13.3%,setuju 20%, ragu-ragu20%, tidak setuju 05 dansangat tidak setuju 3.4%.Sesudah penyuluhanadalah sangat setuju23.3%, setuju 63.3%,ragu-ragu 13.4%, tidaksetuju dan sangat tidaksetuju 0%.

Perbedaan denganpenelitian inidengan penelitianyang akandilakukan adalahmetode danpopulasi respondenyang akan dalampenelitian.

Page 11: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

11

2 Ayu WR, etal (2014)

Pengaruhpenyuluhan ASIEksklusifterhadappengetahuan ibutentang asieksklusif dansikap ibumenyusui diKecamatanKanigoro Blitar

Mengetahui pengaruhpenyuluhan ASIEksklusif terhadappengetahuan ibumenyusui dan sikap ibumenyusui.

Rancangan penelitianadalah kuantitatifkomparatif denganmenggunakan metodequasi experimentdengan 104 respondendan sampel kelompoktidak dilakukanpengacakan.

Terdapat pengaruhterhadap tingkatpengetahuan dan sikapibu menyusui dalammemberikan ASIEksklusif dan juga adaperbedaan pengetahuandan sikap ibu dengandiberi penyuluhandengan metode bukusaku, metode simulasidan tanpa diberi metodeapapun.

Perbedaanpenelitian inidengan penelitianyang akandilakukan adalahpopulasi respondenyang akan diteliti,dan rancanganpenelitian.

3 Suryaningsih, C. (2013)

PengaruhPendidikanKesehatanTerhadapPengetahuan IbuPost Partumtentang ASIEksklusif

Mengetahui pengaruhpendidikan kesehatanterhadap pengetahuanibu post partumtentang ASIEksklusif di RuangMelati 1 RSSariningsih KotaBandung.

Metode penelitiankuantitatif denganquasi- ekperimentaldengan desain onegroup pretest-posttestdengan sampel 20orang menggunakanpurposive sampling.

Ada pengaruhpendidikan kesehatanterhadappengetahuan ibu postpartum tentang ASIEksklusif dengan pvalue 0,000.

Perbedaanpenelitian inidengan penelitianyang akandilakukan adalahdari tujuan, variabelpenelitian, populasiresponden yangakan diteliti, danrancanganpenelitian.

4. Wahyu U.L.(2014)

PengaruhPendidikankesehatantentang ASIEksklusifterhadapPerilaku ibu

Menganalisa pengaruhpendidikan kesehatantentang ASI eksklusifterhadap perilaku ibudalam pemberianmakanan pendampingASI.

Penelitian inimenggunakanpra-eksperimentaldesign dengan teknikone group pretestposttest design dengan30 responden

Ada pengaruhpendidikan kesehatantentang ASI Eksklusifterhadap perilaku ibudalam pemberianmakanan pendampingASI.

Perbedaanpenelitian inidengan penelitianyang akandilakukan adalahdari tujuan, variabelpenelitian, populasi

Page 12: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/97998/potongan/S2-2016... · ASI Eksklusif juga didefinisikan sebagai air susu ibu yang diterima oleh bayi

12

dalam pemberianmakananpendamping ASI(MP-ASI)

menggunakan simpelrandom sampling.

responden yangakan diteliti, danrancanganpenelitian.

5. Hanafi IM(2014)

Impact of healtheducation onknowledge of,attitude to andpracticeof breastfeedingamong womenattendingprimary healthcarecentres inAlmadinahAlmunawwarah,Kingdom ofSaudi Arabia:Controlledpreepost study

Menggali pengetahuan,sikap dan praktekmenyusui pada ibu yangdatang ke puskesmassebelum dan sesudahdiberi pendidikankesehatan.

Penelitian inimenggunakancontrolled pre and poststudy denganmultistage sampling,180 respondenkelompok intervensidan 180 orangkelompok kontrol.

Pendidikan kesehatanmeningkatkanpengetahuan, sikap danprektek menyusui,dimana persentase ibuyang melakukan IMD,memberikan kolostrummeningkat danmelanjutkan menyusuijuga meningkat.

Perbedaanpenelitian inidengan penelitianyang akandilakukan adalahdari tujuan, variabelpenelitian, populasiresponden yangakan diteliti, danrancanganpenelitian.