pencucian alat alat infeksius.doc

17
INST. GIZI RS.BANYUMANIK Jl.Bina Remaja 61 Semarang Pencucian Alat Alat Makan Pasien Isolasi No.Dokumen ……………… No.Revis i Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur dr. Akbar Kurniawan Nik.11. 137 PENGERTIAN Instalasi Gizi adalah unit pelayanan di RS yang salah satunya mempunyai tugas pokok pengolahan serta penyedian makan pasien rawat inap. Dalam penyediaan makanan tentunya disertakan alat alat makan yang tidak habis pakai, sehingga untuk pasien pasien isolasi ( yang penularan penyakit bisa lewat alat alat makan ),perlu perlakuan khusus dalam pencuciannya TUJUAN 1. Supaya tidak terjadi penyebaran penyakit lewat alat makan pada pasien pasien lain. 2. Petugas ( aman diri ) tidak tertular penyakit karena cara pencucian alat alat makan yang salah. 3. Memperkecil resiko infeksi di Rumah Sakit KEBIJAKAN Perlu dibuat prosedur baku dalam tata laksana pencucian alat alat makan pasien isolasi. Menggunakan Larutan natrium dan kalsium hipoklorit ( Pemutih ), karena merupakan disinfektan yang sangat kuat(Manual of basic techniques for a health laboratory/ WHO 2003) Untuk dekontaminasi tumpahan darah dan spesimen lain dengan kandungan protein tinggi : 40 ml larutan hipoklorit pekat dalam 360 ml air ( klorin 1 %) dengan perendaman selama 90 menit PROSEDUR 1. Pisahkan alat alat makan dari pasien isolasi 2. Masukan sisa sisa makanan dalam tempat sampah khusus isolasi 3. Masukan alat alat makan Isolasi ke dalam tempat perendaman 4. Rendam dengan larutan natrium dan kalsium hipoklorit 1 % ( 1 ml larutan dalam 100 ml air )

Upload: suryonoadi

Post on 24-Dec-2015

338 views

Category:

Documents


53 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

Pencucian Alat Alat Makan Pasien Isolasi

No.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

dr. Akbar Kurniawan Nik.11. 137

PENGERTIAN

Instalasi Gizi adalah unit pelayanan di RS yang salah satunya mempunyai tugas pokok pengolahan serta penyedian makan pasien rawat inap.Dalam penyediaan makanan tentunya disertakan alat alat makan yang tidak habis pakai, sehingga untuk pasien pasien isolasi ( yang penularan penyakit bisa lewat alat alat makan ),perlu perlakuan khusus dalam pencuciannya

TUJUAN

1. Supaya tidak terjadi penyebaran penyakit lewat alat makan pada pasien pasien lain.

2. Petugas ( aman diri ) tidak tertular penyakit karena cara pencucian alat alat makan yang salah.

3. Memperkecil resiko infeksi di Rumah Sakit

KEBIJAKAN

Perlu dibuat prosedur baku dalam tata laksana pencucian alat alat makan pasien isolasi.Menggunakan Larutan natrium dan kalsium hipoklorit ( Pemutih ), karena merupakan disinfektan yang sangat kuat(Manual of basic techniques for a health laboratory/ WHO 2003)Untuk dekontaminasi tumpahan darah dan spesimen lain dengan kandungan protein tinggi : 40 ml larutan hipoklorit pekat dalam 360 ml air ( klorin 1 %) dengan perendaman selama 90 menit

PROSEDUR

1. Pisahkan alat alat makan dari pasien isolasi2. Masukan sisa sisa makanan dalam tempat sampah khusus isolasi3. Masukan alat alat makan Isolasi ke dalam tempat perendaman4. Rendam dengan larutan natrium dan kalsium hipoklorit 1 % ( 1 ml larutan

dalam 100 ml air )5. Biarkan selama 90 menit6. Tiriskan 7. Cuci dengan sabun cuci alat alat makan8. Bilas dengan air mengalir9. Terakhir bilas dengan air panas10. Semua perlakuan dilakukan oleh petugas dengan tetap menggunakan APD

UNIT TERKAIT Inst.Gizi

Page 2: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

PANITIA ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT BANYUMANIK

SEMARANGNo.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik.02. 078

PENGERTIANMerupakan wadah yang mengarahkan,mengkoordinasi, dan mempersatukan kegiatan semua profesi yang terlibat dalam proses asuhan gizi.

TUJUAN Penentu kebijakan kebijakan rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan paripurna terutama dalam hal pelayanan asuhan gizi.

PROSEDUR

1. Membentuk struktur organisasi asuhan gizi di rumah sakit Banyumanik2. Melakukan inventarisasi sistem dan masalah asuhan gizi yang ada3. Menyusun prosedur baku pada pengkajian status gizi, tindakan terapi gizi,

pemantauan, dan evaluasi asuhan gizi, serta petunjuk pelaksanaannya.4. Melakukan pemantauan dan evaluasi asuhan gizi.5. Membantu menyelesaikan masalah asuhan gizi yang ada.

UNIT TERKAIT

Profesi kedokteranProfesi keperawatanDietisienFarmasiRekam MedikRumah Tangga

Page 3: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

STRUKTUR ORGANISASIASUHAN GIZI RS. BANYUMANIK

SEMARANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT

PANITIA ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT

TIM ASUHAN GIZI T. A. G. T. A. G . T. A. G. T. A. G.INTERNIS ANAK KANDUNGAN BEDAH RAWAT JALAN

Page 4: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST.GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(PERAWAT) RS. BANYUMANIK

SEMARANGNo.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

Dr.Sugeng Riswanto.Sp.A Nik.02. 078

PENGERTIANTugas dan tanggung jawab perawat dalam peranannya dalam tim asuhan gizi sangatlah besar. Perawat sebagai penghubung utama antara pasien dengan anggota tim lain, karena adanya kontak secara terus menerus dengan pasien.

TUJUAN

Agar kegiatan bias berjalan dengan lancer, berkesinambungan berhasil dan berdaya guna.Program-program yang telah ditetapkan bisa terwujud.

PROSEDUR

1. Perawat melakukan pemesanan makanan atau diet ke dapur sesuai dengan presepsi diet yang sudah ditentukan.

2. Mengamati pasien sewaktu makan dan melaporkan penerimaan pasien dari diet yang telah diberikan, apakah habis dimakan atau tidak, kemungkinan adanya masalah dengan defekasi atau hal hal lain yang berkaitan dengan diet yang diberikan.

3. Bertanggung jawab tentang pemberian makanan peroral, enteral, atau parenteral.

4. Memberikan laporan secara lesan dan atau tertulis tentang kemungkinan akibat yang kurang baik karena pemberian makanan tersebut.

5. Memberi penjelasan secara garis besar kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.

UNIT TERKAIT

Page 5: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(DOKTER)RS. BANYUMANIK

SEMARANGNo.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

Dr.Sugeng Riswanto,Sp.A .Nik. 02. 078.

PENGERTIANDokter berperan sebagai ketua tim asuhan gizi, yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan secara keseluruhan..

TUJUANAdanya orang yang bertanggung jawab dan menggerakan pelayanan asuhan gizi secara keseluruhan,dan sebagai koordinator antara instalasi instalasi terkait.

PROSEDUR

1. Menegakkan diagnosa2. Menetapkan terapi secara keseluruhan3. Memberikan penilaian akhir tentang status gizi pasien4. menetapkan preskripsi diet5. Mengirim pasien ke dietisien untuk penyuluhan dan knsultasi gizi.6. Melakukan evaluasi tentang pelayanan gizi yang diberikan berdasarkan

masukan dari dietisien dan perawat, serts melakukan perubahan diet bila diperlukan.

UNIT TERKAIT

Page 6: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI

(DIETISIEN)RS. BANYUMANIK

SEMARANGNo.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik.02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang mempunyai keahlian khusus tentang hubungan antara makanan, zat zat gizi, kesehatan dan penyakit.

TUJUANMengkaji asupan makanan dan zat zat gizi pasienserta kemungkinan hubungannya dengan keadaan kesehatan dan penyakit pasien.

PROSEDUR 1. Menentukan asesmen status gizi pasien.2. Memberikan masukan pada dokter tentang kemungkinan terapi diet yang perlu

diberikan.3. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan presepsi diet ke dalam menu

makanan yang memenuhi syarat diet serta selera makan sehingga dapat diterima pasien, baik dalam bentuk per oral maupun sonde

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efek diet yang diberikan, baik secara oral, enteral, maupun parenteral.

5. Mengkomonikasikan secara lesan/tulisan ke anggota tim lain.6. Memberikan masukan kepada dokter tentang produk produk diet atau suplemen

yang ada di pasaran, baik yang berkaitan dengan ketersedian,komposisi, kegunaan dan kesesuaiannya untuk keadaan tertentu.

7. Memberikan konsultasi dan penyuluhan diet kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

Page 7: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

UNIT TERKAIT

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI(FARMAKOLOG)

RS. BANYUMANIKSEMARANG

No.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.A Nik. 02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang bertanggung jawab terhadap obat obatan dan cairan parenteral yang dibutuhkan.

TUJUANAdanya pihak yang bertanggung jawah dalam koordinasinya dengan tim asuhan gizi lainnya, terutama tentang cairan parenteral yang digunakan.

PROSEDUR

1. Memberikan penjelasan tentang sifat-sifat farmakonetik obat, metabolisme obat, interaksi obat dengan obat, serta interaksi obat dengan zat gizi.

2. Memberikan masukan tentang produk-produk enteral dan parenteral yang ada di pasaran.

3. Menyiapkan cairan parenteral yang ditetapkan.4. Mengadakan monitoring dan evaluasi tentang cairan parenteral pendukung

yang digunakan, dan mengusulkan perubahannya bila perlu..

UNIT TERKAIT

Instalasi FarmasiFarmakolog

Page 8: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

KOORDINATOR TIM ASUHAN GIZIRS. BANYUMANIK

SEMARANGNo.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

dr.H.Sugeng Riswanto, SpA Nik.02.078.

PENGERTIANAdalah orang yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk melakukan koordinasi serta bertanggung jawab teterhadap unit kerjanya, dalam pelayanan tim asuhan gizi.

TUJUAN

Agar terbentuknya tim asuhan gizi tidak hanya sebagai wadah, tetapi lebih merupakan unit kerja dalam pelayanannya terhadap pasien baik rawat jalan maupun pasien rawat inap.

MENETAPKAN

1. Dr.Sugeng Riswanto,SpAn sebagai koordinator tim asuhan gizi anak.2. Dr. Sri wahyuni, SppD sebagai koordinator tim asuhan gizi penyakit dalam3. Dr Erna purwanti, sebagai koordinator tim asuhan gizi rawat jalan..4. Sulistyani,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi laborat.5. Hari mastuti,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi (instalasi gizi)6. Ari santoso,Apt sebagai koordinator tim asuhan gizi farmasi7. Kusuma dewi,Amd sebagai koordinator tim asuhan gizi keperawatan..8. Semua tercantum dalam struktur organisasi tim asuhan gizi RS.Banyumanik

Semarang..

UNIT TERKAIT

Instalasi GiziInstalasi Rawat JalanKeperawatanInstalasi FarmasiLabolatoriumRekam MedikUnit lainnya yang terkait

Page 9: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM ASUHAN GIZI(DIETISIEN)

RS. BANYUMANIKSEMARANG

No.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

Dr.H.Sugeng Riswanto,Sp.AnNik.02. 078.

PENGERTIANAdalah orang yang mempunyai keahlian khusus tentang hubungan antara makanan, zat zat gizi, kesehatan dan penyakit.

TUJUANMengkaji asupan makanan dan zat zat gizi pasienserta kemungkinan hubungannya dengan keadaan kesehatan dan penyakit pasien.

PROSEDUR

8. Menentukan asesmen status gizi pasien.9. Memberikan masukan pada dokter tentang kemungkinan terapi diet yang perlu diberikan.10. Bertanggung jawab dalam menerjemahkan presepsi diet ke dalam menu makanan yang

memenuhi syarat diet serta selera makan sehingga dapat diterima pasien, baik dalam bentuk per oral maupun sonde

11. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efek diet yang diberikan, baik secara oral, enteral, maupun parenteral.

12. Mengkomonikasikan secara lesan/tulisan ke anggota tim lain.13. Memberikan masukan kepada dokter tentang produk produk diet atau suplemen yang ada di

pasaran, baik yang berkaitan dengan ketersedian,komposisi, kegunaan dan kesesuaiannya untuk keadaan tertentu.

14. Memberikan konsultasi dan penyuluhan diet kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

UNIT TERKAIT

Page 10: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

INST. GIZIRS.BANYUMANIK

Jl.Bina Remaja 61Semarang

PENYULUHAN GIZIRUMAH SAKIT

No.Dokumen

………………

No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur

dr.H.Sugeng Riswanto, SpA Nik.02.078.

PENGERTIAN

Adalah pendidikan Gizi untuk pasien/keluarga pasien/pengunjung, yang diselenggarakan di rumah sakit Banyumanik Semarang, oleh instalasi Gizi yang bekerja sama dengan Tim Asuhan Gizi yang ada..

TUJUANDiharapkan bisa sebagai masukan tentang pola konsumsi sehari-hari,untuk dapat hidup sehat terpenuhinya kebutuhan Gizi yang optimal.

PROSEDUR

1. Ahli gizi dari instalasi Gizi membuat makalah dimasukan slide computer2. Ahli gizi memberikan keterangan tentang makalah yang dibuat.3. Direkam dan di shooting oleh bagian URT/Administrasi RS.4. Hasil rekaman ditayangkan secara berkala untuk makalah yang berbeda di

ruang tunggu Poli Spesialis oleh URT/Administrasi RS.5. Dokomen dijadikan dalam bentuk CD untuk kemudian disimpan oleh bagian

Administrasi RS.

UNIT TERKAIT

Instalasi GiziUrt Rumah sakitBagian Administrasi Rumah Sakit

Page 11: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

TANDA TANDA BAYI MENDAPAT CUKUP ASI

1. PRODUKSI ASI AKAN BERLIMPAH PADA HARI KEDUA SAMPAI HARI KEEMPAT SETELAH MELAHIRKAN,NAMPAK DENGAN PAYU DARA BERTAMBAH, BESAR BERAT, LEBIH HANGAT DAN SERING KALI ASI MENETES DENGAN SPONTAN

2. BAYI AKAN MELEKAT SECARA BENAR PADA SETIAP PAYUDARA DAN MENGHISAP SECARA TERATUR SELAMA 10 MENIT PADA SETIAP PAYUDARA.

3. FREKUENSI MENYUSUI 8 – 12 KALI SEHARI(DALAM WAKTU TERTENTU RENTAN WAKTU MENYUSUI ANTARA 1,5 – 3 JAM, TETAPI RENTAN INI TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5 JAM)

4. BAYI AKAN NAMPAK PUAS SETELAH MENYUSU DAN SERING KALI TERTIDUR PADA SAAT MENYUSU PADA PAYU DARA YANG KE 2.BAYI YANG TAMPAK MASIH KELAPARAN,SERING MENANGIS,MENGHISAP JARINYA DAN SERING MEMBUTUHKAN KEMPENGAN SETELAH MENYUSU,MUNGKIN MERUPAKAN TANDA ASI KURANG.

5. PAYUDARA TERASA KERAS SEBELUM DISUSUKAN DAN TERASA LUNAK SETELAH ITU.

6. FESES BERWARNA KEKUNINGAN DENGAN BUTIRAN BUTIRAN BERWARNA PUTIH SUSU DIANTARANYA(“SEEDY MILK”) SETELAH BAYI BERUMUR 4 SAMPAI 5 HARI. APABILA FESES BAYI MASIH BERUPA MEKONEUM ATAU TRANSISI ANTARA HIJAU KECOKLATAN SETELAH BAYI BERUMUR 5 HARI, HAL INI MUNGKIN BAYI KURANG MENDAPAT ASI.

7. FREKUENSI BERAK LEBIH DARI 4 KALI SEHARI DENGAN VOLUME PALING TIDAK 1 SENDOK MAKAN, TIDAK TERMASUK BERAK YANG HANYA BERUPA NODA MEMBEKAS PADA POPOK BAYI , PADA USIA 4 HARI SAMPAI 4 MINGGU. BAYI YANG SELALU BERAK SETIAP KALI MENYUSU MERUPAKAN HAL YANG NORMAL.

8. FREKUENSI KENCING BAYI LEBIH DARI 6 KALI SEHARI. KENCING BERWARNA JERNIH, TIDAK KEKUNINGAN. APABILA DITEMUKAN BUTIRAN HALUS KEMERAHAN(YNG MUNGKIN BERUPA KRISTAL URAT PADA URIN), MERUPAKAN SALAH SATU TANDA ASI KURANG.

9. PUTTING PAYUDARA AKAN TERASA SEDIKIT SAKIT PADA HARI HARI PERTAMA MENYUSUI.. TETAPI APABILA SAKIT INI BERTAMBAH DAN MENETAP SETELAH 5 – 7 HARI, LEBIH LEBIH APABILA DISERTAI DENGAN LECET, MERUPAKAN TANDA BAHWA

Page 12: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

BAYI TIDAK MELEKAT DENGAN BAIK SAAT MENYUSUI. APABILA TIDAK SEGERA DITANGANI DENGAN MEMBETULKAN POSISI DAN PELEKATAN BAYI MAKA HAL INI AKAN MENURUNKAN PRODUKSI ASI.

10. SETELAH 2 – 3 MINGGU IBU AKAN MERASAKAN SENSASI SAAT MENYUSUI YANG BERKAITAN DENGAN EJEKSI SUSU, ATAU “REFLEKS LET-DOWN”. SENSASI INI BISA BERUPA RASA GELI, TEGANG,ATAU SEPERTI “DITUSUK-TUSUK” DENGAN PENITI ATAU JARUM ATAU ASI AKAN MENETES KELUAR. DAN SENSASI INI BISA TIMBUL BAHKAN SEBELUM BAYI MULAI MENYUSU.

11. BERAT BADAN BAYI TIDAK TURUN LEBIH DARI 10 % DIBANDING BERAT BADAN LAHIR

12. BERAT BADAN BAYI KEMBALI SEPERTI BARAT BADAN LAHIR PADA USIA 10 SAMPAI 14 HARI SETELAH LAHIR.

BB IDEAL = UMUR(BLN)/2 + 4

UMUR 8 BULAN= 8/2 + 4 =8, BB IDEALNYA KURANG LEBIH 8 KG

KEBUTUHAN ENERGINYA 110 – 120 KKAL/KGBBJADI MEMBUTUHKAN ENERGI = 110 * 8 = 880 KKAL

POLA PEMBERIAN MAKANNAN BAYI 0-1 TH BERDASARKAN UMUR :

UMUR JENIS DAN FREKUENSI

0- 6 BULAN ASI SEKEHENDAK

6 - 9 BULAN ASI SEKEHENDAKBUAH 1 – 2 KALI

MAKANAN LUMAT 2 KALIMAKANAN LEMBEK 1 KALI

TELUR 1 KALI

9 – 12 BULAN ASI/SUSU SAPI PENUH 2 KALI BUAH 1- 2 KALI

MAKANAN LUMAT 1 KALI MAKANAN LEMBEK 2 KALI

Page 13: Pencucian Alat Alat Infeksius.doc

TELUR 1 KALI

CCT : TELUR DIBERIKAN KUNINGNYA DULU, BILA TIDAK ADA TANDA TANDA ALERGI , BISA DIBERIKAN SELURUHNYA, BILA ADA TANDA ALERGI DITANGGUHKAN SAMPAI USIA 1 TH.

CONTOH MAKANAN LUMAT BUBUR SUSU /PORSI :217 KKAL

BAHAN BANYAKNYA

TEPUNG 1.5 SDM(BERAS,MAEZENA,KACANG HIJAU)

SUSU CAIR/FORMULA 1 GLSGULA PASIR 1 SDM

CAMPUR KETIGA BAHAN MASAK DALAM API SEDANG SAMBIL DIADUK HINGGA MATANG

CONTOH MAKANAN LEMBEK/PORSI : 155 KKAL

BAHAN BANYAKNYABERAS 2 SDMIKAN 1 PTG KCLTEMPE/TAHU 1 PTG KECILSAYUR 0.5 GLSAIR 3 – 4 GLS

IKAN/TEMPE/TAHU/DIPOTONG KECIL KECIL, SAYURAN DIPOTONG PENDEK, DIMASAK DENGAN API SEDANG DAN DITUTUP SESUDAH MENDIDIH DIADUK DAN DIMASAK TERUS SAMPAI KENTAL DAN MATANG. BILA DIBUTUHKAN DALAM BENTUK HALUS, DISARING ATAU DIBLENDER.

JIKA YANG DIBERIKAN BUAH PEPAYA,PISANG, DAN APOKAT,SETELAH DIKUPAS KEROKLAH HALUS DENGAN SENDOK KECIL.TOMAT DIRENDAM DALAM AIR PANAS,DIBUANG KULITNYA.KEMUDIAN DISARING DAN DIENCERKAN DENGAN AIR MATANG DALAM PERBANDINGAN YANG SAMA. JERUK DIPERAS DAN DISARING, BILA PERLU DIENCERKAN DENGAN AIR MATANG DALAM PERBANDINGAN YANG SAMA.JAMBU BIJI DIKUPAS,DIKELUARKAN BIJINYA KEMUDIAN DIREBUS HINGGA MASAK DAN DIHALUSKAN.BUAH YANG AGAK KECUT DAPAT DIBERI SEDIKIT GULA PASIR.