pencemaran air di sungai bedadung kab. jember

23
PENCEMARAN AIR DI SUNGAI BEDADUNG OLEH LIMBAH PEMUKIMAN Oleh : Erlina Yulianti Pratiwi (130810101159) Palupi Basundari (12081010101228) Ika Wahyu Cahyani (130810101089) Noval Agra Smastama (130810101021) Ayu Novita (130810101106) Dzulfiqar Addarda (130810101120) Muhammad Rohib Luthfi (130810101128) Siti Maryam (130810101131) Syaifur Rohman (130810101226) Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi – Universitas Jember ABSTRAK Air merupakan sebuah sumber kehidupan yang sangat penting di muka bumi. Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir menuju Samudera, Danau, atau laut, atau ke sungai yang lain. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari hujan, embun, dan mata air. Sungai yang terawat kebersihanya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya. Masalah pencemaran air yang terjadi di Sungai Bedadung memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan alam sangatlah rendah. Masyarakat sekitar secara langsung membuang sampah ke sungai. Terlihat di sepanjang aliran sungai bedadung terdapat timbunan sampah dan tercium aroma tidak sedap akibat pembusukan sampah di dalam air. Upaya pemerintah sudah dilakukan dengan maksimal untuk menghimbau warga masyarakat tidak membuang sampah di sungai.

Upload: vitaayunovita

Post on 09-Jul-2016

186 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

hasil observasi lapang, pencemaran air sungai Bedadung Kab. Jember

TRANSCRIPT

Page 1: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

PENCEMARAN AIR DI SUNGAI BEDADUNG

OLEH LIMBAH PEMUKIMAN

Oleh :Erlina Yulianti Pratiwi (130810101159)

Palupi Basundari (12081010101228)Ika Wahyu Cahyani (130810101089)

Noval Agra Smastama (130810101021)Ayu Novita (130810101106)

Dzulfiqar Addarda (130810101120)Muhammad Rohib Luthfi (130810101128)

Siti Maryam (130810101131)Syaifur Rohman (130810101226)

Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi – Universitas Jember

ABSTRAK

Air merupakan sebuah sumber kehidupan yang sangat penting di muka bumi. Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir menuju Samudera, Danau, atau laut, atau ke sungai yang lain. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari hujan, embun, dan mata air. Sungai yang terawat kebersihanya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya.

Masalah pencemaran air yang terjadi di Sungai Bedadung memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan alam sangatlah rendah. Masyarakat sekitar secara langsung membuang sampah ke sungai. Terlihat di sepanjang aliran sungai bedadung terdapat timbunan sampah dan tercium aroma tidak sedap akibat pembusukan sampah di dalam air. Upaya pemerintah sudah dilakukan dengan maksimal untuk menghimbau warga masyarakat tidak membuang sampah di sungai.

Keywords : Air, Sungai, Pencemaran, Sungai Bedadung, Sampah, Upaya Pemerintah

I. PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan.

Semua kehidupan yang ada di bumi memerlukan air untuk pelarut, air minum, dan irigasi

pertanian. Selain itu air juga berfungsi untuk mengatur tingkat suhu di bumi, pembangkit

listrik tenaga air, serta sebagai pelarut limbah alami dan buatan manusia. Salah satu sumber

Page 2: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

air yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan adalah sumber air tawar, yaitu yang berada

di sungai.

Sungai adalah aliran air yang besar dan menunjang yang mengalir secara terus

menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai yang terawat serta terjaga

kebersihannya akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang hidup disekitarnya. Air

bersih adalah sumber daya terbatas dan rentan namun sangat penting untuk menunjang

kehidupan, untuk semua kegiatan pembangunan, kesehatan dan pemeliharaan lingkungan

(Pernyataan Kopenhegen untuk Konferensi Dublin dan UNCED 1992 dalam Mikkelsen

2011, hal 246).

Kabupaten Jember memiliki beberapa aliran sungai salah satunya adalah sungai

Bedadung. Sungai Bedadung merupakan sungai yang paling panjang di Kabupaten Jember

(BPS Kabupaten Jember, 2014). Dengan kondisi tersebut, maka banyak penduduk di sekitar

sungai yang memanfatkan aliran Sungai Bedadung baik secara langsung maupun tidak

langsung. Pemanfaatan secara langsung seperti mengairi lahan pertanian, mandi, mencuci,

dan buang air besar. Sedangkan pemanfaatan sungai bedadung secara tidak langsung antara

lain sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pertanian.

Pencemaran air oleh limbah pemukiman di Sungai Bedadung merupakan salah satu

sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dapak paling terlihat untuk

kehidupan penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Jember. Limbah

pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air yang

diakibatkan oleh aktifitas penduduk warga Sungai Bedadung yang membuang sampah

langsung ke sungai. Pencemaran air merupakan suatu perubahan terhadap keadaan tempat

penampungan air yang mengakibatkan menurnnya kualitas air sehingga air tidak dapat

digunakan lagi sesuai pemanfaatannya.

Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas penduduk di sekitar DAS

Bedadung yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah

tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan

sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik disini adalah sampah yang dapat diuraikan

dan dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan

sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet,

dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).

Untuk menangani limbah pemukiman ini, perlu adanya kesadaran dari semua lapisan

masyrakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya. Salah

satunya adalah perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah dengan melakukan

Page 3: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

tindakan 3R (Rause Reduce dan Recycle), serta tidak lagi membuang sampah terutama di

sungai.

Perumusan Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : (1) Apa yang dimaksud dengan

pencemaran sungai? ; (2) Bagaimana kondisi pencemaran air di Sungai Bedadung?; (3) Apa

yang menyebabkan masyarakat sekitar membuang sampah di Sungai Bedadung?; (4) Apa

dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air?; (5) Bagaimana upaya yang dilakukan

pemerintah dan masyarakat untuk mananggulangi pencemaran air di Sungai Bedadung ?

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang

pencemaran air yang terjadi di Sungai Bedadung akibat limbah pemukiman. Selain itu juga,

penelitian ini bertujuan untuk pemenuhan tugas sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah

Ilmu Kealaman Dasar

II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pencemaran Air

Dalam UU No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan PP RI No

82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaranair yang

dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energi atau komponen lain kedalam air olrh krgiatan manusia, sehingga kualitas air turun

sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. Dari definisi tersebut tersirat bahwa pencemaran air dapat terjadi secara

sengaja maupun tidak snegaja dari kegiatan manusia pada suatu perairan yang peruntukannya

sudah jelas.

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada

kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika

tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang

bersih sangat dibutuhkan maunia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,

untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang

memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar

terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar

oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan

kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.

Telah terjadi banyak sekali pencemaran air, air melalalui sungai juga sangat penting di

kehidupan manusia, selain sebagai sub-keindahan manusia juga perlu minum, mandi,

Page 4: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

mencuci, dan sebagainya, Bukan hanya itu beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang

dan bandeng juga banyak yang mati. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan

berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air. Seperti yang terjadi di

NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam

waktu yang lama. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget Krisis

air juga terjadi di hampir semua P.Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar

baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain

merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan

air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan

di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti

beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya

pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar

menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin

parah.Sebagian besar lahan basah di Indonesia mengalami pencemaran. Dan jika sumber air

sudah tercemar, makhluk hidup akan terkena dampak dari pencemaran tersebut.

Kualitas air sungai berubah seiring dengan waktu. Banyak sungai di dunia yang

tercemar akibat aktivitas manusia. Sementara masih banyak sungai yang tetap tercemar,

sedangkan sungai lainnya sudah menunjukkan perbaikan kualitas airnya. Perbaikan ini

berkaitan dengan telah dibangunnya Instalasi Pengolah Limbah oleh pemerintah daerah

sebagai upaya untuk pembelajaran bagi masyarakat tentang kualitas air sungai.

Keadaan air sungai sekarang ini sangat memprihatinkan, beberapa masalah yang

terjadi karena ulah manusia yaitu menjadikan suatu sungai menjadi tempat pembuangan

sampah rumah tangga dan tempat pembuangan limbah industri yang semakin banyak di

jumpai di pinggir-pinggir desa.padahal fungsi sungai adalah sebagai pengaliran air dan jalan

air menuju ke laut sebagai resapan. Sehingga kita butuh restorasi sebagai penanganan

masalah sungai tersebut.masyarakat disekitar menggunakan sungai sebagai tempat yang

bukan seharusnya untuk membuang sampah maupun limbah pabrik.Yang paling bermasalah

ditemukannya kerusakan-kerusakan sumber daya alam bawah laut yang berupa biota-biota

sungai yang mati karena tercemarnya air tempat perkembangbiakan biota-biota tersebut.

Sumberdaya manusia pada lingkungan pedesaan tidak mempunyai keahlian sebagai sumber

operator. Sungai sanghat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari – hari bagi manusai,

maupaun hewan dan tumbuahn dan biot biota lainnya. Sedangkan sungai membuat semua

kehidupan lancar karna air adalah salah satu hal yang paling di butuhkan di bumi.

Page 5: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

Saat ini sebagian besar sungai yang berada di Indonesia telah tercemar. Pencemaran

sungai merupakan tercemarnya air sungai yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti

tercemar oleh limbah industri, limbah dari penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan

unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika dan dapat menganggu

kesehatan manusia.

Jenis Pencemaran Air

Sungai adalah aliran air atau yang mengalirkan air dari hulu ke muara .Sungai

merupakan nadi kepada kehidupan. Sejarah awal tamadun manusia bermula disepanjang

lembangan sungai. Menyedari interaksi yang penting antara sungai danhidupan manusia ini,

agar seharusnya penilaian perlu dibuat sumber alam ini diuruskansebaik mungkin dan

memberi manfaat yang berguna untuk seluruh hidupan. Pencemaransungai sedikit sebanyak

akan menjejaskan dan mengganggu aktiviti kehidupan manusiauntuk mendapatkan bekalan

air minuman dan juga untuk kegunaan domestik yang lain. Suatu sumber asli dikatakan

mengalami pencemaran apabila berlakunya perubahankepada kualitinya. Pencemaran air

adalah disebabkan oleh gabungan pelbagai jeniskomponen alam sekitar seperti organisma,

bahan organik, bahan bukan organik dan lain-lain. Kebiasaannya pencemaran sungai adalah

dihasilkan daripada aktivi-aktiviti manusiayang menjadi punca kepada pencemaran air yang

berlaku seperti berikut :· Agen pembawa penyakit (patogen)Organisma seperti bakteria,

virus, protozoa dan parasit merupakan contoh agen penyakityang memasuki air melalui air

kumbahan domestik dan juga bahan cernaan manusia dan hewan.

Pencemaran artinya sesuatu benda samada cecair, pepejal atau gas yang secara

langsungatau secara tidak langsung :

a. Mengubah kualiti sesuatu segmen atau unsur alam sekeliling yang menerimanyahingga

menjejas sesuatu kegunaan berfaedah. 

b. Merbahaya atau mungkin merbahaya kepada kesihatan

c. Air dikatakan tercemar apabila ia tidak sesuai untuk hidupan akuatik dan

kegunaanmanusia. Ini disebabkan bahan buangan yang dibuang ke dalam air.

Sebab-SebabTerjadinya Pencemaran Sungai

a. Berkembangnya industri – industri di Indonesia

Industri di indonesia semakin berkembang dan semakin majunya teknologi dalam

tingkat produksi yang mengakibatkan tingkat limbah juga meningkat.dalam penyaluran

tersebut cenderung limbah hasil produksi dibuang melalui pipa besar yang langsung menuju

ke sungai.dalam hal tersebut mengakibatkan berubahnya susunan zat kimia ,bakteriologi dan

fisik air cenderung mengalami perubahan yang sangat mencolok.

Page 6: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

b. Belum tertanganinya limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga yang belum terkendali mengakibatkan pencemaran khususnya

pencemaran sungai, karena didalamsampah tersebut terdapat zat organik dan non organik

yang menjadi satuselain itu limbah rumah tangga meyebabkan .bibit – bibit penyakit yang

berbahayasehingga menyebabkan epidemi yang besar pada masyarakat.

c. Pembuangan limbah pertanian tanpa di proses terlebih dahulu

Tanpa melalui proses biasanya limbah tani langsung di alirkan ke sungai yang

mengakibatkan munculnya kerusakan kerusakan yang terjadi di pinggiran sungai

menyebabkan polutan dan erosi hulu penggunaan pupuk dan zat pestisida yang berlebihanpun

mengakibatkan tercemarnya air sungai yang mengakibatkan terganggunya sistem biotik

bawah air

d. Pencemaran karena hasil erupsi

Proses ini juga mempengaruhi pencemaran di sungai,misal terjadinya erupsi akibat

gunung meletus.kurangnya masuk sinar matahari mengakibatkan lumut yang menjaga

kebersihan sungai tetapi gunung meletus mengakibatkan erupsi yang mampu mempengaruhi

kecepatan aliran, daya tampung , dan kejernihan sungai.

e. Pencemaran karena air melebihi daya tampung

Hal ini di sebabkan oleh pengurangan wilayah sungai yang sering di jadikan sebagai

bangunan – bangunan baru, atau pemukiman warga kumuh di pinggiran – pinggira sungai.

Hal ini menyebabkan terganggunya ekosistem dan berkurangnya wilayah resapan air.

2. Kondisi Pencemaran Air Sungai Bedadung di Kabupaten Jember

Kabupaten Jember adalah sebuah kawasan yng terletak pada bagian timur wilayah

Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan

Kabupaten Probolinggo di Sebelah Utara, Kabupaten Lumajang di sebelah Barat, Kabupaten

Banyuwangi di sebelah Timur, dan dengan Samudera Indonesia di sebelah Selatan.

Sedangkan posisi koordinat Kabupaten Jember adalah 7o59’6” – 8o33’56” LS dan 6o27’6” –

7o14’33” BT (Badan Pusat Statistik Jember, 2013).

Di kabupaten Jember terdapat banyak Daerah Aliran Sungai (DAS). Di Kabupaten

Jember terdapat 16 DAS yang masing-masing DAS terdiri dari beberapa sungai yang

kemudian mengaliri lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Sungai terbesar di Kabupaten

Jember adalah Sungai Bedadung yang melintasi wilayah ibu kota kabupaten dengan panjang

46.875 meter dan mampu mengairi kawasan seluas 93.040 ha. Selain itu sungai bedadung

juga menjadi ikon di kabupaten jember. Terdapat suplai air yang cukup banyak di sungai

Page 7: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

bedadung, sehingga kualitas dan kuantitas sungai bedadung juga sangat berpengaruh bagi

kehidupan masyarakat sekitar.

Untuk mengetahui kondisi pencemaran sungai bedadung dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu melalui beberapa indikator, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Pengukuran

parameter fisika dan kimia hanya dapat menggambarkan kualitas lingkungan pada waktu

tertentu. Setelah melihat langsung dan bertemu dengan beberapa masyarakat di sekitar

sungai, kondisi air sungai bedadung secara fisik sudah tercemar, hal itu terlihat dari warna air

sungai yang terlihat kuning muda, selain itu juga air terlihat keruh. Kekeruhan pada air

permukaan sungai disebabkan oleh erosi tanah liat, lumpur, pecahan batuan dan oksida logam

dari tanah, serta tanaman dan mikroorganisma. Selain itu, kekeruhan air sungai bedadung

juga disebabkan oleh adanya limbah rumah tangga, berupa limbah padat yang seperti sampah

dan limbah cair dari buangan kamar mandi, dapur dan juga berasal dari aktivitas masyarakat

yang dilakukan di sungai yaitu mandi serta mencuci.

Sedangkan jika dari indikator biologi dapat dilakukan dengan analisa hewan

makrobentos. Hewan makrobentos adalah golongan invertebrata akuatik yang sebagian besar

atau seluruh hidupnya berada di dasar perairan, sesil, atau merayap dengan ukuran lebih besar

dari 1 mm.

Berdasarkan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa indeks

keanekaragaman makrobentos pada Sungai Bedadung yaitu pada stasiun I sebesar 2,19 dan

pada stasiun II sebesar antara 0,92. Berdasarkan kriteria kualitas air Shannon-Wiener, indeks

keanekaragaman 2–3 termasuk tercemar ringan, sedangkan indeks keanekaragaman 3,0. Jadi

berdasarkan jenis makrobentos yang ditemukan, stasiun I masuk dalam kriteria tercemar

ringan, sedangkan stasiun II masuk dalam kriteria tercemar berat. Hasil identifikasi yang

menunjukkan bahwa di stasiun II (Jembatan Geladak Kembar), masuk dalam kriteria

tercemar berat juga sejalan dengan data dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten

Jember pada Tahun 2012. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan melakukan evaluasi status mutu

air dengan metode Storet. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status mutu air di

daerah aliran Sungai Bedadung termasuk dalam kategori tercemar berat. Sumber limbah

berasal dari limbah domestik, pertanian, dan rumah sakit. Selain menggunakan kreteria

kualitas air ShannonWiener, digunakan juga uji statistika untuk melihat perbedaan

pencemaran antara stasiun I dengan stasiun II. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,001 atau <0,05 dengan Kesimpulan ada perbedaan pencemaran antara stasiun I

dengan stasiun II.

Page 8: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

Berikutnya dengan hasil temuan yang diperoleh oleh peneliti melalui wawancara dan

observasi langsung ke sungai bedadung, diperoleh informasi bahwa kualitas air di sungai

bedadung secara fisik sudah tercemar dan tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih.

Kebiasaan warga masyarakat di kawasan DAS Sungai Bedadung yang membuang sampah ke

sungai masih menjadi budaya yang sering dilakukan hingga saat ini. Di sepanjang Sungai

Bedadung dipenuhi dengan sampah di sisi kanan dan kiri sungai. Bahkan di tegah-tegah

sungai terdapat bukit yang berisi sampah semua. Sampah-sampah tersebut bukan hanya

menciptakan pemandangan yang kumuh, kotor, namun juga dapat encemari lingkungan yang

dapat mendakalkan sungai.

Gambar 1. Timbunan Sampah di Sungai

Bedadung

Syarat sumber air bersih secara fisik yaitu tidak berasa, tidak berwarna dan tidak

berbau. Sumber air bersih sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah

keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Namun

kenytaanya air di DAS Bedadung berwarna coklat dan juga keruh. Kekeruhan adalah ukuran

pada tingkat dimana cahaya diserap atau dihamburkan oleh bahan tersuspensi dalam air.

Kekeruhan pada air permukaan seperti air sungai dihasilkan dari erosi bahan koloid seperti

tanah liat, lumpur, pecahan batuan dan oksida logam dari tana, serat tanaman dan

mikroorganisme.

Kekeruhan di DAS Bedadung diakibatkan karena adanya pembuangan sampah rumah

tangga. Aktifitas penduduk di sekitar seperti mandi dan mencuci juga menambah kekeruhan

ari sunga karna pemakaian sabun dan deterjen. Pada titik tertentu di sekitar DAS bedadung

tercium bau yang tidak sedap. Bau-bau yang tidak sedap ini disebabkan karena penduduk di

sekitar DAS Bedadung membuang sampahnya ke sungai, sampah-sampah inilah yang

Gambar 2. Sampah di Pinggiran Sungai

Bedadung

Page 9: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

memumpuk dan akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap karena adanya aktifitas

pembusukan zat organik oleh bakteri. Bau yang tidak sedap ini pun ditambah dengan banyak

warga yang memelihara ayam dan hewan ternak di sekitar sungai. Rasa ini ditimbulkan

karena adanya zat organik atau bakteri yang masuk ke air. Termasuk mineral, logam, dan

garam dari tanah dan zat dilimbah.

3. Faktor Masyarakat Membuang Sampah ke Sungai Bedadung

Perilaku membuang sampah merupakan hal yang sederhana tetapi memiliki makna

yang esensial sekali. Budaya yang sering dilakukan masyarakat dalam membuang sampah

sembarangan juga menjadi hal yang alami untuk masyarakat sekarang ini. Efek dari

membuang sampah sembarangan terus berangkan dan akan menganggu lingkungan

pemukiman yang kotor dan tidak nyaman. Aliran sungai yang tersedat karena timbunan

samoah serta kesehatan masyarakat yang akan tertanggu karena mengkonsumsi air sungai

yang sudah tercemar.

Masyarkat secara umum berpandangan tidak peduli tentang artinya kelestarian dan

keseimbangan alam demi keseimbangan kehidupan. Jika banjir datang, masyarakat akan

selalu menyalahkan pemerintah padahal jika dilihat dalam hal ini tentu saja kesalahan diri

kita sendiri yang tidak peduli terhadap lingkungan alam. Kondisi sosial dan budaya

merupakan suatu hal pennting untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam mengelola

sampah, selain itu pola konsumtif yang terjadi dimasyarakat dan pola gaya hidup masyarakat

juga memoengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah.

Masyarakat hanya memandang sampah sebagai suatu barang yang sudah tidak

berguna dan tidak mereka inginkan atau butuhkan, sehingga tindakan yang mereka lakukan

adalah membuangnya. Setiap masyarakat memperlakukan sampai dengan pemahaman

mereka masing-masing, misalnya ada yang meninggalkan atau membuang sampah di tempat

sembarangan yang mengakibatkan lingkungan jadi kotor dan kumuh. Ada sebagian

masyarakat lain yang membuang sampah ke saluran air atau sungai, yang mengakibatkan

pandangkalan dan penyumbatan saluran, dan ini merupakan salah satu penyebab banjir dan

genangan air. Sementara kegiatan seperti daur ulang sampah dan memiliha sampah yang

organik dan anorganik belum banyak dilakukan oleh masyarakat, karena sebagian masyarakat

tidak mengerti bagaimana mengelola sampah yang benar dan baik. Karena sosialisasi untuk

pengelolaan sampah jarang dilakukan.

Page 10: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti

di Sungai Bedadung, penduduk sekitar

sungai bedadung lebih suka membuang

sampah ke sungai daripada membuang

sampah di tempat pembungan sementara

(TPS). Tingkat kesadaran masyarakat dalam

hal sampah masih sangat kurang peduli,

sehingga menimbulkan efek negatif

terhadap lingkungan. Umumnya, penduduk

menyadari bahwa membuang sampah

secara langsung ke sungai bedadung

memang perbuatan yang salah dan menyadari timbunan sampah yang ad adi sungai bedadung

dapat mengakibatkan banjir, terutama musim hujan serta bau busuk dan tercemarnya air

sungai. Akan tetapi hingga saat ini, kepedulian penduduk untuk kelesterian air di sungai

bedandung masih snagat kurang sehingga budaya membuang sampah di sungai masih tetap

dilakukan hingga saat ini.

4. Dampak Pencemaran Air di Sungai Bedadung

Menurut Triastuti,2008:01 pencemaran air sungai membawa dampak negatif yang

beraneka ragam. Diantaranya adalah:

a. Meracuni sumber air minum

Air yang tercemar oleh logam-logam berat akan masuk ke dalam tubuh melalui

minuman yang menyebabkan zat berbahaya itu mengendap dalam tubuh terutam ginjal.

Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit

kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.

b. Mengakibatkan penularan penyakit

Air yang tercemar disebabkan oleh virus dan bakteri akan memberikan dampak

langsung dan tidak langsung pada manusia. Apabila di minum akan mengakibatkan berbagai

penyakit. Apabila digunakan untuk mandi, masak dll akan menyebabkan penularan penyakit

secara tidak langsung. Seperti contoh, bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran

pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.

c. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya)

Rusaknya ekosistem air disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (i) penguraian

sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan

Gambar 3. Orang membuang Sampah ke

Sungai Bedadung

Page 11: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme

dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian. (ii) bahan pencemaran

organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme sehingga akan menggunung dan

mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup

di dalamnya. (iii) bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat

menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng gondok dengan

pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar

matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air sehingga

mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanaman dalam air). (iv) bahan

pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkat

sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik. Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini

akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses penguraiannya

memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air. (v) bahan

pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar

matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu

kehidupan akuatik.

d. Mengakibatkan terjadinya bencana alam

Bencana alam yang disebabkan oleh pencemaran air yaitu: banjir, yang diakibatkan

karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehingga merugikan kehidupan

masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.

Dari hasil peneliti melihat keadaan sungai bedadung, aliran sungai bedadung sudah

tercemar oleh limbah rumah tangga dan mengakibatkan munculnya mikroorganisme patogen

yang nantinya akan mengakibatkan kesehatan pengguna air tersebut akan ternganggu. Terlebi

lagi aliran sungai bedadung digunakan untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kaskus).

Kegaitan Buang Air Besar di sungai akan mengakibatkan sungai-sungai di wilayah

Kabupaten Jember tercemar oleh bakteri E.coli yang terkandung dalam feses dan dapat

mengakibatkan penyakit diare apabila air sungai di konsumsi ataupun tertelan oleh

masyarakat lainnya.

Selain itu, warga penduduk sekitar aliran sungai bedadung memanfaatkan air sungai

untuk mandi dan mencuci pakaian sehari-hari yang juga beresiko terkena penyakit kulit

seperti gatal-gatal, panu, kudis dan beberapa penyakit kulit lainnya mengingat air yang

mereka gunakan sudah tercemar berbagai materi dari air dan limbah warga itu sendiri.

Itu dampak yang secara tidak langsung dari pencemaran sungai yang berakibat

ternganggunya kesehatan. Air yang sudah tercemar memiliki kandungan oksigen terlarut

Page 12: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

(DO) yang sangat rendah. Hal ini karena oksigen yang terlalur di dalam air diserap oleh

mikroorganisme untuk memecah dan mendegradasi bahan buangan organic sehingga menjadi

bahan yang mudah menguap (ditandai dengan bau busuk). Bahan buangan organik juga dapat

bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air mengikuti reaksi oksidasi biasa, Bahan

buangan organik berasal dari limbah pernian, kotoran hewan, kotoran manusia, dan lain

sebagainnya. Apabila kandungan DO dalam air sungai menurun maka kemampuan bakteri

aerobic untuk memevah bahan buangan organik akan ikut menurun.(KLII Jember 2007)

Deterjen yang digunakan oleh warga penduduk untuk mencuci di sepanjang daerah

aliran sungai juga berpengaruh terhadap DO yang ada pada air sungai. Selain kurangnya

kandungan DO dalam air sungai bedadung. Berdasarkan pemeriksaan fisik oleh lembaga

penelitian ternyata banyak mengandung minyak dan lemak. Minyak dan Lemak juga

berpengaruh pada air sungai karena air yang tercemar oleh minyak dan lemak tidak dapat

dikonsumsi oleh manusia dikarenakan pada air yang mengandung minyak tersebut terdapat

zat-zat beracun.

Pada keadaan DO semakin menipis, maka akan mengakibatkan hewan seperti ikan

akan mati. Nantinya organisme tersebut akan berpengaruh terhadap rantai makan yang ada.

Sehingga warga penduduk yang ingin mengkonsumsi ikan dari sungai sudah tidak bisa.

Selain itu, air sungai yang tercemar akan mengalami pendangkalan sungai. Hal ini

disebabkan oleh limbah yang membusuk yang menajdi masalah utama dalam pendangkalan

air sungai sehingga debit air akan berkurang. Sungai akan banyak diisi oleh sampah organik

maupun sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakter pembusuk sehingga akan

menyumbat aliran air. Sehingga bencana banjir tidak dapat dicegah jika terjadi pengeluapan

air di sungai bedadung.

5. Upaya Pemerintah Dalam Menangulangi Pencemaran Air di Sungai Bedadung

Dalam hal ini pemerintah terus berupaya dalam melakukan pencegahan pencemaran

lingkungan disungai. Pemkab Jember pernah melakukan imbauan agar masyarakat tidak

membuang sampah disungai baik melalui poster, spanduk, bahkan melalukan progam

Gerakan Jum’at Bersih (GJB) namun program bersih lingkungan ini hanya berlangsung

sebentar karena kesadaran masyarakat yang kurang berpatisipasi untuk menjaga kelestarian

lingkungan.

Pada bulan September 2015 kemarin, pejabat pemkab Jember saling bergotong

royong bersama ratusan warga setempat untuk membersihkan Sungai Bedadung di salah satu

sisi bawah jembatan Gladak Kembar, Kecamatan Sumbersari. Semua masyarakat ikut

Page 13: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

berpartisipasi dalam hal ini, seperti anggota TNI dan Polri dan sejumlah kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD). Kegiatan ini mendapatkan sampah sekitar 1,5 ton yang

didominasi oleh sampah plastik dan sampah rumah tangga. Terlihat jelas bahwa kesadaran

masyarkat untuk tidak membuang sampah masih sangat rendah.

Lembaga Penelitian dari Universitas Jember yang di Dukung oleh dosen, melalukan

sosialisi untuk warga penduduk di sekitar sungai bedadung agar tidak membuang sampah

secara langsung. Sosialisasi ini juga di dukung oleh pemberian dan pembuatan Tempat

Pembuangan Sampah di daerah Sungai Bedadung. Karena alasan warga setempat membuang

sampah langsung ke sungai bedadung dikarenakan tidak mempunyai tempat untuk

membuang sampah, sehingga mereka langsung membuang sampah ke sungai.

Hingga saat ini pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan yang peduli terus

berupaya untuk mengatasi pencemaran air sungai yang semakin memburuk dengan kualitas

air sudah masuk ke level 4, namun hal ini tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya

dukungan serta kemauan masyarakat dan penduduk sekitar sungai bedadung untuk

menciptakan DAS bedadung yang bersih dan bebas sampah.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pada hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penceran sungai merupakan tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah

industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia, dan unsur hara yang

terdapat dalam air yang dapat menganggu kesehatan manusia. Pencemaran sungai dapat

diklasifikasi sebagai organik, anorgadikm dan asam/basa yangd apat membuat air sungai

tersebut kualitasnya menurun dan berkurang manfaatnya

2. Kondisi penceran air di Sungai Bedadung yang membelah kawasan Jember terlihat di sisi

kanan dan kiri dipenuhi dengan sampah. Sampah-sampah tersebut bukan hanya

menciptakan pemandangan yang kumuh namun juga dapat mencemari lingkungan dan

mendakalkan sungai. Bau yang tidak sedap pun tercium jika kita melewati aliran sungai

Bedadung di bawah perumahan warga. Warna air yang ada di Sungai bedadung berupa

Coklat keruh dan mempunyai rasa pahit atau asin. Hasil observasi yang dilakukan

peneliti menunjukkan bahwa kualitas air di DAS Bedadung sudah tidak layak untuk di

konsumsi atau digunakan.

Page 14: Pencemaran Air Di Sungai Bedadung Kab. Jember

3. Faktor yang menyebabkan masyarakat membuang sampah ke sungai bedadung karena

masyarakat menganggap remeh tentang artinya kelenstarian dan keseimbangan alam.

Mereka tidak peduli dengan membuang sampah secara langsung ke sungai, karena

budaya tersebut sudah sering mereka lakukan. Padahal dampaknya mengakibatkan

pendangkalan dan penyumbatan saluran dan dapat menyebabkan banjir.

4. Dampak langsung maupun tidak langsung akibat dari pencemaran air yang terjadi pada

sungai-sungai di wilayah Kabupaten Jember sebenernya akan berunjung yang sama pada

aspek kesehatan masyarakat. Air sungai yang terlah tercemar memiliki kandungan

oksigen terlarut (DO) yang sangat rendah. Air yang tercemar oleh limbah industri, rumah

tangga dan pertanian akan memunculkan mikroorganisme patogen yang nantinya akan

mengakibatkan kesehatan pengguna air terssebut akan terganggu.

5. Pemkab jember telah melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang

sampah disungai. Pemkab jember juga pernah melakukan gerakan gotong royong untuk

membersihkan sampah bersama seluruh masyarakat yang berpatisipasi. Lembaga

penelitian Universitas Jember telah memberikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)

untuk warga penduduk di sekitar aliran Sungai Bedadung agar mengajak masyarakat

tidak membuang sampah secara langsung ke sungai.

Menurut kelompok penelitian kami, seharusnya Pemkab Jember harus lebih sering

mengsosialisasikan untuk tidak membuang sampah ke Sungai. Karena memang saat kami

observasi langsung, perumahan penduduk di aliran Sungai Bedadung tidak memiliki banyak

tempat pembuang sampah akhir. Sehingga warga penduduk masih saja membuang sampah

langsung ke sungai. Bau yang tidak sedap pun tercium dari lingkungan perumahan warga

akibat dampak pencemaran air. Sebaiknya Pemkab Jember mengajak warga untuk mendaur

ulang sampah anorganik yang masih berguna, seperti gelas air aqua, plastik, atau kertas

menjadi suatu benda yang lebih bermanfaat lagi dan mempunyai nilai jual. Sehingga mereka

tidak hanya berpikir kalau sampah adalah sesuatu yang harus dibuang, tetapi bisa dijadikan

sesuatu benda dengan ide kreatif dari keterampilan yang mereka punya.