pencabutan hak asuh anak dari ibu -...

74
1 PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU ( Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam ( SHI ) Oleh : Aditya NurPratama 105044101395 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI AHWAL AL SAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Upload: duongdang

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

1

PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU

( Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor

430/Pdt.G/2006/PA.Dpk)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam ( SHI )

Oleh :

Aditya NurPratama

105044101395

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI AHWAL AL SAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H / 2009 M

Page 2: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

2

PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU

( Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor

430/Pdt.G/2006/PA.Dpk )

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam ( SHI )

oleh :

Aditya NurPratama

105044101395

Di Bawah Bimbingan :

Kamarusdiana, S.Ag, MH

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI AHWAL AL SAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H / 2009 M

Page 3: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

3

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU ( Studi Analisis

Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk ) telah diujikan

dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada 3 Juni 2009. skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Ahwal

Al Sakhshiyyah.

Jakarta, 8 Juni 2009-06-08

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA ( ……………… )

NIP 150 169 102

2. Sekretaris : Kamarusdiana, S.Ag, MH ( ……………… )

NIP 150 285 972

3. Pembimbing : Kamarusdiana, S.Ag, MH ( ……………… )

NIP 150 285 972

4. Penguji I : Prof. DR H.Ahmad. Sutarmadi ( ……………… )

NIP 150 031 177

5. Penguji II : DR. Fuad Thohari, MA ( ……………… )

NIP 150 299 934

Page 4: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

4

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri ( UIN )

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Mei 2009

Aditya NurPratama

Page 5: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

5

بسم هللا الر حمن الر حیم

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb.

Tiada untaian kata yang paling indah selain memanjatkan rasa syukur

kehadirat Illahi Robbi, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap

langkah-langkah kita di permukaan bumi ini. Tak lupa sholawat serta salam tetap

tercurahkan kepada hamba yang paling mulia, yaitu baginda Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu Istiqamah dalam menjalankan

risalahnya hingga akhir zaman.

Dengan rasa syukur, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai

persyaratan untuk mendapatkan gelar ◌arjana Hukum Islam di Fakultas Syariah dan

Hukum. Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit kesulitan serta hambatan yang

penulis alami dan berkat kesungguhan hati, kerja keras, dan motivasi serta bantuan

berbagai pihak, maka kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik.

Maka tersusunnya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk

serta dukungan terutama kepada kedua orang tua penulis yang selalu mencurahkan

kasih sayang dan doa nya serta berharap penulis dapat menjadi anak yang berguna

dan sukses dalam menempuh hidup di dunia dan akhirat.

Ucapan terima kasih Penulis disampaikan kepada :

Page 6: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

6

1. Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Univertas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA selaku Ketua Program Studi Ahwal Al-

Sakhsyiyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Kamarusdiana S.Ag, MH selaku pembimbing penulis yang dengan penuh

kesabaran telah membimbing dan menjadi konsultan hingga skripsi ini

selesai.

4. Pengadilan Agama Depok, khususnya kepada Bapak Drs.A.Wachyu Abikusna

selaku Panitera Muda Hukum yang telah memberikan data-data yang

dibutuhkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membekali penuis

dengan ilmu pengetahuan, dan seluruh staf Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum atas pelayanan yang sangat membantu penulis dalam

memperoleh referensi-referensi untuk karya ilmiah ini.

6. Untuk keluarga penulis, khususnya kepada kedua orang tua yaitu Ayahanda

Suryadi S.Pd dan Ibunda Nurasiah.

7. Kepada semua teman-teman seperjuangan yang telah memberikan warna

hidup dalam diri penulis selama menempuh perkuliahan di Kosentrasi

Peradilan Agama B Prodi Ahwal Al-Sakhsyiyah Univeritas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2005-2006.

Page 7: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

7

Akhirul kalam, sekali lagi penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tidak ada yang dapat penulis

berikan selain harapan mudah-mudahan semua bantuan para pihak kepada penulis

dibalas yang setimpal oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr,Wb

Jakarta, Mei 2009

Penulis

Aditya NurPratama

Page 8: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah...................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 8

D. Studi Review ........................................................................... 9

E. Metode Penelitian ................................................................... 10

F. Sistematika Penelitian .......................................................... 11

BAB II TINJAUAN UMUM PERCERAIAN

A. Definisi Perceraian .................................................................. 13

B. Dasar-Dasar Perceraian.......................................................... 14

C. Macam-Macam Perceraian .................................................... 15

D. Akibat Perceraian ................................................................... 22

E. Hikmah Perceraian ................................................................. 25

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HADHANAH

A. Pengertian Hadhanah ............................................................ 28

B. Dasar Hukum Hadhanah........................................................ 29

Page 9: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

9

C. Syarat-Syarat Hadhinah dan Hadhin .................................. 30

D. Masa Hadhanah ..................................................................... 35

E. Pemberian Upah Hadhanah ................................................. 37

BAB IV PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DI PENGADILAN

AGAMA DEPOK

A. Profil Pengadilan Agama Depok ........................................... 42

B. Kronologis Perkara ............................................................... 49

C. Pertimbangan dan Putusan Hakim ....................................... 50

D. Analisis Penulis........................................................................ 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 62

B. Saran......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66

LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................... 68

Page 10: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri,

atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau

keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat

ketiga.1 Di dalam fungsinya keluarga adalah untuk melindungi anak agar terjamin

segala hak-haknya dalam rangka menumbuh kembangkan secara optimal sesuai

dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan

dan kriminal.

Dalam hal pendidikan orang tualah yang sangat bertanggung jawab dalam hal

ini, karena Undang-undang mengamanahkan terhadap orang tua berkewajiban dan

bertanggung jawab terhadap anak sesuai pasal 26 yaitu : mengasuh, memelihara,

mendidik dan melindungi anak.2 Anak adalah titipan dari sang khalik yang diberikan

kepada kita untuk dapat dijaga dan dirawat dengan baik. Bagi anak yang belum

mumayiz yaitu anak yang belum mengerti kemaslahatan terhadap dirinya sendiri

yang secara tidak langsung harus berada di bawah naungan ibunya.

1Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak ( Bandung, CitraUmbara,,2003),h 4.

2 Ibid ., h. 13

Page 11: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

11

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan.3 Sedangkan menurut Kompilasi Hukum

Islam (KHI) anak adalah orang yang belum genap 21 tahun dan belum pernah

menikah dan karenanya belum mampu untuk berdiri sendiri4 Dari sisi kehidupan

berbangsa dan bernegara anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-

cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan

diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.

Dalam Islam hak mengasuh anak adalah menjadi tanggung jawab yang besar

yang harus dijalankan oleh pihak-pihak yang terkait yaitu baik suami sebagai ayah

atau istri sebagai ibu. Karena anak adalah titipan Sang khalik yang harus kita rawat,

apabila kita tidak melaksanakan semua itu dengan baik maka kita akan dikenai

hukum oleh Allah. Adapun dalil yang menegaskan tentang peranan penting dalam

menjaga keluarga adalah surat At-Tahriîm ayat 6 :

Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allahterhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalumengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim ayat 6 )

3Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, ( Bandung, Citra Umbara,2003), h. 4.

4 Darwin Prinst, Hukum Anak Indonesia, (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1997), h. 21

Page 12: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

12

Dari dalil di atas dapat kita ambil kesimpulan, bagaimana pentingnya kita

menjaga anak atau keluarga kita dari hal-hal yang kurang baik, karena mereka semua

adalah sesuatu yang akan dimintai pertanggung jawaban nanti dihari akhir.

Kehidupan berumah tangga tidak selamanya berjalan dengan baik, ada kalanya

keadaaan itu tidak baik dan terlebih lagi bisa kearah pada perceraian, walaupun

perceraian sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah tetapi apabila semua cara sudah

dilakukan tetapi ternyata tidak bisa dipertahankan maka perceraian adalah jalan

keluarnya. Di dalam terjadinya perceraian banyak sekali permasalahan yang akan

timbul setelah perceraian itu terjadi, baik permasalahan harta bersama sampai

permasalahan siapa yang lebih berhak mengasuh anaknya ( hadhanah ).

Memang tidak terdapat dalam Al-qur’an ayat-ayat yang menyuruh atau

melarang eksisitensi perceraian itu, namun isinya hanya sekedar mengatur bila thalaq

terjadi. Di dalam hal perceraian dasar-dasar perceraian itu dapat kita lihat dari

beberapa ayat Al-Qur'an atau hadis, seperti :

1.) Al-Baqarah Ayat 232

Artinya :“ Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Makajanganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi denganbakal suaminya. “( Q.S.Al-Baqarah Ayat 232 )

Page 13: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

13

2.) At-Thalaq Ayat 1

Artinya :“ Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklahkamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya(yang wajar).” ( Q.S. At-Thalaq Ayat 1 )

3.) Hadits Abu Dawud dan Ibnu Majah

قال رسول ااهللا صلى ااهللا عليه وسلم ابغض احلالل الى ااهللا الطالق:عن ا بن عمرقال5)رواه ابو داود(

Artinya :“Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Saw telah bersabda Perbuatanhalal yang paling dibenci Allah adalah thalaq “ ( HR. Abu Daud )

Apabila ada sepasang suami istri bercerai sedangkan keduanya mempunyai

anak yang belum mumayiz maka istrilah yang lebih berhak untuk mendidik dan

merawat anak itu hingga ia mengerti akan kemaslahatan dirinya.6 Kenapa hal ini bisa

terjadi karena suatu saat pernah ada seorang perempuan yang bertanya kepada

Rasulullah SAW

اة قا لترا ن ا م رومن عا اهللا ب دبع نع : يي ثد وعآء و له طنيذا كان به نيل ا هللا ا ن اب وسا ريرسول ااهللا صلى ااهللا عليه لها وإن اباه طلقنى واراد ان ينتز عه مني فقال ,وحخري له حواء, له سقاء لمسو : يحكنت ا لمم به قاح ت7)راوه ابو داود(ان

5 Abi Daud Sulaiman bin As-as Sajastani, Sunan Abi Daud, ( Daarul Fikr, 1994 ), h.500

6 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 3, ( Jakarta, Pena Pundi Aksara, 2006 ), h 426.

7 Abi Daud Sulaiman bin As-as Sajastani, Sunan Abi Daud, h.525

Page 14: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

14

◌Artinya : “ Perempuan itu berkata : Ya Rasulullah, sesungguhnya bagi anak laki-lakiku ini perutkulah yang menjadi bejananya, lambungku yang menjadipelindungnya dan susuku yang menjadi minumannya, tetapi tiba-tibaayahnya merasa berhak untuk mengambilnya dariku “. Lalu beliaumenjawab : “ Engkaulah yang lebih berhak untuk mendidik anakmuselama engkau belum menikah dengan orang lain. “ ( HR Abu Dawud ).

Dan dari perceraian yang diambil sebagai jalan keluarnya maka akan timbul

akibat dari perceraian itu sendiri. Dalam hal ini Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 mengatur hal tersebut pada pasal-pasal-pasal berikut ini, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 19748 :

Pasal 41

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah :

a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,

semata-mata berdasarkan kepentingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai

penguasaan anak-anak Pengadilan memberi keputusannya;

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliaharaan dan pendidikan

yang diperlakukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat

memenuhi kewajiban tersebut Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut;

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya

penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri;

8 R.Subekti dan R.Tjirosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , (Jakarta, PradnyaParamita, 1992), cet ke 25 h 549

Page 15: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

15

2. Kompilasi Hukum Islam (KHI)9

Pasal 149

Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib :

a. Memberikan mut’ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau

benda kecuali bekas isteri tersebut Qobla al Dukhul;

b. Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah,

kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak

hamil;

c. Melunasi mahar yang masih terutang seluruhnya, dan separoh apabila Qobla al

Dukhul;

d. Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21

tahun;

Dari ketentuan diatas dapat kita bisa lihat bahwa peranan istri sangatlah penting

terhadap anak yang belum mumayiz apabila di dalam rumah tangga terjadi perceraian

dan tanggung jawab yang begitu besar yang harus dijalankan kepada semua pihak.

Adapun siapa yang lebih berhak mengasuh anak yang belum mumayiz, bila kita

melihat argumen di atas maka yang berhak mengasuh anak yang belum mumayiz

adalah sang ibu.

Tetapi hal ini bisa berbeda bila ditinjau terhadap putusan perceraian yang

terjadi di pengadilan agama di Indonesia, karena ada beberapa kasus hak asuh anak

9 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, ( Jakarta, Akademika Presindo, 2004),h.149

Page 16: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

16

diberikan kepada pihak ayah dengan melihat hal-hal yang memungkinkan hak asuh

anak bisa jatuh kepada ayah., tetapi tidak jarang juga para hakim memberikan hak

asuh kepada pihak istri terlebih lagi bila anak tersebut belum mumayiz.

Salah satu contoh di dalam putusan Pengadilan Agama Depok ada satu kasus

perceraian yaitu dengan nomor registrasi 889/ Pdt.G/2005/PA-Dpk, setelah adanya

kekuatan hukum yang tetap tentang putusnya perceraian dan terhadap pihak mana

yang mendapatkan pihak asuh anak yaitu dalam hal ini adalah pihak ibu. Setelah

putusan itu keluar ternyata timbul permasalahan baru, dimana hak asuh anak yang

dahulu diberikan kepada pihak istri oleh pihak suami digugat kembali dengan

mengajukan gugatan di Pengadilan, setelah diadakan sidang dan ternyata di putus

bahwa hak asuh anak dicabut dan diberikan kepada pihak suami. Hal ini yang

kemudian bagi penulis menjadi bagian yang dikritisi, kenapa terjadinya pencabutan

hak asuh anak. Dan penulis akan menuangkannya di dalam tugas akhir dalam rangka

memenuhi standar kelulusan Strata Satu (S1) dengan judul “ Pencabutan Hak Asuh

Anak Dari Ibu ( Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Depok Nomor

430/Pdt.G/2006/PA.Dpk).”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Dalam uraian tersebut, terlihat betapa luas dimensi yang terkandung dalam hak-

hak anak terhadap pendidikan. Hak mengasuh anak adalah menjadi tanggung jawab

yang besar yang harus dijalankan oleh pihak-pihak yang terkait yaitu baik sang suami

sebagai ayah atau istri sebagai ibu. Karena anak adalah titipan sang khalik yang harus

Page 17: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

17

kita rawat, karena salah satu hak anak adalah dapat hidup, tumbuh, berkembang dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta

mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Terlebih lagi bila terjadi

perceraian terhadap orang tuanya, maka akan timbul banyak sekali efek yang terjadi,

dan timbul perselisihan siapa yang berhak mengasuh anak.

Sehingga agar pembahasan terarah dan lebih spesifik, maka pembahasan pada

penelitian ini dibatasi hanya pada hak asuh anak atau hadanah dan alasana hakim

mencabut hak asuh anak terhadap ibu.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi persoalan adalah

pencabutan hak asuh anak dari ibu. Apakah yang menjadi penyebab dari dicabutnya

hak asuh anak terhadap ibu oleh hakim. Tentang pencabutan ini bisa dilatar

belakangi kemungkinan hak-hak anak tidak dijalankan dengan baik oleh salah satu

pihak. Maka yang menjadi rumusan pada penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut :

1) Bagaimana Hadanah menurut Fiqh ?

2) Apa yang menjadi alasan hakim mencabut hak asuh anak dari ibu ?

3) Apa sumber yang digunakan hakim dalam mengambil keputusan tersebut?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan merujuk pada pembahasan di atas maka penelitian bertujuan :

1. Memahami hadhanah yang diatur atau dijelaskan secara fiqh

2. Memahami alasan hakin dalam pencabutan hak asuh anak

3. Memahami sumber yang digunakan hakim.

Page 18: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

18

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis menambah wawasan pengetahuan tentang hadanah (hak asuh anak).

b. Bagi Fakultas memberikan sumbangan kepustakaan dalam rangka pengembangan

akademis .

c. Bagi pekerja sosial memberikan sumbangan pikiran dalam rangka memelihara

hak-hak terhadap anak.

E. Studi Review

Dalam studi review yang penulis lakukan, ada satu skripsi yang berjudul “

Pencabutan Hak Hadanah Terhadap Istri Akibat Perceraian Karena Nusyuz ( Studi

Kasus di Pengadilan Agama Tangerang) yang ditulis oleh Maesaroh ( NIM:

101044222196) tahun 2005. Di dalam skripsinya ada beberapa hal yang menjadi

pertimbangan diantaranya :Nusyuz yang dilakukan istri terhadap suami yang

kemudian terjadinya pencabutan hadanah atau hak asuh anak yang dibarengi dengan

pengucapan ikrar talak oleh suami.

Sedangkan pada skripsi yang akan diangkat penulis adalah :

1. Kelalaian Ibu terhadap anak yang mengakibatkan pencabutan hak asuh anak

2. Gugatan pencabutan hak asuh anak terjadi setelah adanya keputusan cerai dari

pengadilan.

Page 19: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

19

F Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penulisan yang dilakukan penulis adalah :

Jenis Penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif yaitu penelitian yang

bersifat eksploratif dan deskriptif yaitu jenis penelitian yang dimana penulis

melakukan pengembangan data yang lebih mendalam agar permasalahan yang akan

dibahas bias difahami.

Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan, yaitu data-data yang diperloeh dari literature dan

referensi yang berhubungan dan berkenaan dengan judul ini.

b. Penelitian Lapangan, penelitian yang di dalam rangka untuk mendapatkan

informasi dari sumber asli mengenai permaslahan yang menjadi pokok bahasan,

yang difokuskan pada Pengadilan Agama Depok Jawa Barat Indonesia.

Sedangkan Tehnik Pengolahan Data yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut :

a. Wawancara, yaitu alat pengumpul data yang dipergunakan untuk mendapat

informasi yang berkenaan dengan pokok permasalahan. Wawancara dilakukan

dengan cara mengadakan tanya jawab dengan pihak yang terkait yaitu pegawai

Pengadilan Agama Depok Jawa Barat Indonesia.

b. Dokumentasi, yaitu dengan melihat dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang

ada di lembaga pemerintahan yang terkait.

Page 20: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

20

Adapun untuk Analisa Data, penulis menggunakan dengan cara setelah data-

data tersebut terkumpul, lalu penulis menganalisanya dengan metode Deduktif, yaitu

suatu cara dalam menganalisa data yang bersifat umum kemudian ditarik atau

disimpulkan yang bersifat khusus.

G. Sistematika Penelitian

Adapun untuk sistematika penulisan ini, terdiri dari 5 (lima) bab yang terdiri

dari sub-sub yang dirinci sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan yang berisikan pembahasan tentang latar belakang

masalah, batasan masalah dan rumusan Masalah, tujuan dan manfaat,

studi review, metode penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Umum Perceraian, yang berisikan pembahasan tentang

definisi perceraian, dasar-dasar perceraian, macam-macam perceraian,

akibat perceeraian, hikmah perceraian.

BAB III Tinjauan Umum Tentang Hadhanah, yang berisikan pembahasan

tentang pengertian hadhanah, dasar hukum hadhanah, syarat-syarat

hadhinah dan hadhin, masa hadhanah, pemberian upah hadhanah.

BAB IV PENCABUTAN HAK ASUH ANAK, yang berisikan pembahasan

tentang, profil pengadilan agama depok, kronolgis perkara,

pertimbangan dan putusan hakim, dan analisis penulis.

Page 21: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

21

BAB V PENUTUP, yang berisikan Dalam bab ini membahas tentang

kesimpulan dan saran-saran dari penelitian ini agar permasalahan

hadhanah dapat dijelaskan dengan baik..

Page 22: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

22

BAB II

TINJAUAN UMUM PERCERAIAN

A. Definisi Perceraian

Langgengnya kehidupan perkawinan merupakan suatu tujuan yang sangat

diinginkan oleh setiap umat Islam yang hendak menikah dari awal pernikahan hingga

ajal menjemput, karena di dalam perkawinan itulah kita bisa menikmati naungan

kasih sayang, dan dapat memelihara keluarga kita dengan baik, tetapi apabila semua

itu tidak tercapai maka tidak sedikit pasangan suami istri mengakhiri bahtera rumah

tangganya melalui jalan perceraian.

Menurut bahasa talak adalah :

1كرا لتوا لسراإلوه. قالطإلا نمذوخأم: قاللطا

Talak diambil dari kata " ithlaq " yang menurut bahasa artinya " melepaskan atau

meninggalkan ". menurut istilah syara' talak yaitu :

رلحطبةالزاجووانالا ءهقالعةالزجوية

Artinya : “ Melepas tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri “

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan,

dijelaskan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan.

setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan

kedua belah pihak (Pasal 39 ayat 1)1 Hal ini sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam

1 Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah Jilid Dua, ( Darul Fattah, t.th ), h 278

Page 23: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

23

pasal 115 dikatakan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang

Pengadilan Agama setelah pengadilan agama tersebut berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak.2

Bila kita melihat dari redaksi di atas bahwa yang dinamakan perceraian adalah

menghilangkan atau melepas ikatan perkawinan sehingga setelah hilangnya ikatan

tersebut maka tidak lagi halal bagi suami atas istrinya. Tetapi dari pengertian di atas

ada perbedaan bahwa para ulama mendefinisikan perceraian bisa dilakukan kapanpun

dan dimanapun, tetapi hal ini berbeda jika kita melihat di dalam Undang-Undang No

1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam bahwa perceraian dapat dilangsungkan

hanya pada pengadilan agama.

Sehingga apabila ada orang Islam yang berada di negara Indonesia yang

melakukan pernikahan secara sah baik secara agama atau negara dan ia melakukan

perceraian di luar pengadilan agama maka perceraiannya itu tidak sah demi hukum

atau batal demi hukum.

B. Dasar-Dasar Perceraian

Memang tidak terdapat dalam Al-qur’an ayat-ayat yang menyuruh atau

melarang eksistensi perceraian itu, namun isinya hanya sekedar mengatur bila thalaq

terjadi. Di dalam hal perceraian dasar-dasar perceraian itu dapat kita lihat dari

beberapa ayat Al-Qur'an atau hadis, seperti :

1 R.Subekti, S.H dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (PT PradnyaParamita, Jakarta,2006) cet ke-37, h 549

2 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, ( Akademika Persindo, Jakarta, 1992 )h 141

Page 24: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

24

1.) Al-Baqarah Ayat 232

Artinya : “ Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Makajanganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi denganbakal suaminya”.(Q.S. Al-Baqarah Ayat 232 )

2.) At-Thalaq Ayat 1

Artinya :“ Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklahkamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya(yang wajar)”. (Q.S. At-Thalaq :1 )

3.) Hadits Abu Dawud dan Ibnu Majah

قال رسول ااهللا صلى ااهللا عليه وسلم ابغض احلالل الى ااهللا الطالق: عن ا بن عمرقال4)رواه ابو داود(

Artinya :“Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Saw telah bersabda Sesuatuyang halal yang paling dibenci Allah adalah talak “( Riwayat Abu Daud )

C. Macam-Macam Perceraian

Dilihat dari kemaslahatan atau kemudaharatannya, hukum perceraian adalah

sebagai berikut :5

a. Wajib

4 Abi Daud Sulaiman bin As-as Sajastani, Sunan Abi Daud, ( Daarul Fikr, 1994 ), h. 500

5 Syaikh Hasan Ayub. Fikih Keluarga, (t.t., Pustaka Al-Kautsar, 2006 ) cet ke 5, h 208

Page 25: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

25

Apabila terjadi perselisiahn antar suami isteri lalu tidak ada jalan yang

dapat ditempuh kecuali dengan mendatangkan dua hakim yang mengurus perkara

keduanya. Jika kedua orang hakim tersebut memandang bahwa perceraian lebih baik

bagi mereka, maka saat itulah talak menjadi wajib.

b. Makruh

Talak yang dilakukan tanpa adanya tuntutan dan kebutuhan. Sebagian ulama

ada yang mengatakan mengenai talak yang makruh ini terdapat dua pendapat, yaitu :

Pertama, bahwa talak tersebut haram dilakukan. Karena dapat menimbulkan

mudharat bagi dirinya juga bagi isterinya, serta tidak mendatangkan manfaat apapun.

Talak ini haram sama seperti tindakan merusak atau menghamburkan harta kekayaan

tanpa guna.

Kedua, menyatakan bahwa talak seperti itu dibolehkan, hal itu didasarkan kepada sabda

Rasulullah SAW, yaitu :

رواه ابو ( قال رسول ااهللا صلى ااهللا عليه وسلم ابغض احلالل الى ااهللا الطالق : عن ا بن عمرقال6)داود وا بن ما جه

Artinya : “ Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Saw telah bersabda Sesuatuyang halal yang paling dibenci Allah adalah talak “( Riwayat Abu Daud )

Talak itu dibenci karena dilakukan tanpa adanya tuntutan dan sebab yang

membolehkan, dank karena talak semacam itu dapat membatalkan pernikahan yang

6 Abi Daud Sulaiman bin As-as Sajastani, Sunan Abi Daud, h. 500

Page 26: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

26

menghasilkan kebaikan yang memang disunnahkan sehingga talak itu menjadi

makruh hukumnya.

c. Mubah

Talak yang dilakukan karena ada kebutuhan, misalnya karena buruknya ahlak

isteri dan kurang baiknya pergaulan yang hanya mendatangkan mudharat dan

menjauhkan mereka dari tujuan pernikahan.

d. Sunnah

Talak yang dilakukan pada saat isteri mengabaikan hak-hak Allah Ta’ala yang

telah diwajibkan kepadanya, misalnya shalat, puasa dan kewajiban lainnya.

Sedangkan suami juga sudah tidak sanggup lagi memaksanya. Atau isterinya sudah

tidak lagi menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.

e. Mazĥur (Terlarang)

Talak yang dilakukan ketika isteri sedang haid, para ulama Mesir telah

sepakat untuk mengharamkannya. Talak ini disebut juga dengan talak bid’ah. Disebut

bid’ah karena suami yang menceraikan itu menyalahi sunnah Rasull dan

mengabaikan perintah Allah dan Rasul-Nya, sesuaikan firman Allah, yaitu :

Artinya : “Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklahkamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya(yang wajar)” ( Q.S. At-Thalaq ayat 1 )

Page 27: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

27

Sedangkan dilihat dari dibolehkannya sang suami untuk kembali kepada

isterinya,adalah7 :

1.) Talak raj’iy, talak yang sang suami diberi hak untuk kembali kepada

isterinya tanpa melalui nikah baru, selama isterinya itu masih dalam masa iddah.

Talak raj’iy itu adalah talak satu atau talak dua tanpa didahului tebusan dari pihak

isteri. Boleh ruju’ dalam talak satu atau dua itu dapat dilihat dalam firman Allah Swt,

yaitu :

Artinya : “ Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengancara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. “ ( Q.S.Al-Baqarah : 229)

2.) Talak bain, talak yang putus secara penuh dalam arti tidak

memungkinkan suami kembali kepada isterinya kecuali dengan nikah baru, talak bain

inilah yang tepat untuk disebut putusnya perkawinan.

Talak bain ini terbagi kepada dua macam :

a) Bain Sughra, ialah talak yang suami tidak boleh ruju’ kepada mantan

isterinya, tetapi ia dapat kawin lagi dengan nikah baru tanpa melalui

muhallil. Yang termasuk bain sughra ini adalah :

Pertama : talak yang dilakukan sebelum isteri digauli oleh suami. Talak

dalam bentuk ini tidak memerlukan iddah, maka tidak ada kesempatan

7 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh Munakahat dan UUPerkawinan, ( Jakarta, Prenada Media, 2006) h 220

Page 28: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

28

untuk ruju’, sebab ruju’ hanya dilakukan dalam masa iddah. Hal ini sesuai

firman Allah, yaitu :

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahiperempuan- perempuan yang beriman, Kemudian kamuceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya Maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu mintamenyempurnakannya.” ( Q.S Al-Ahzab ayat : 49 )

Kedua. Talak yang dilakukan dengan cara tebusan dari pihak isteri atau

disebut khulu’, hal ini dipahami dari isyarat dalam firman Allah, yaitu :

Artinya :“ Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapatmenjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa ataskeduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untukmenebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlahkamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.” ( Q.S.Al-Baqarah : 229 )

Ketiga. Perceraian melalui putusan hakim di pengadilan atau yang disebut

fasakh.

b) Bain Kubra, yaitu talak yang tidak memungkinkan suami ruju’, kepada

mantan isterinya, dia hanya boleh kembali kepada isterinya apabila

isterinya telah kamin lagi dengan laki-laki lain dan bercerai pula dengan

Page 29: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

29

laki-laki itu dan habis masa iddahnya. Hal ini tersirat di dalamfirman

Allah SWT yaitu :

Artinya : “ Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yangkedua), Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hinggadia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagikeduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawinkembali “ ( Q.S. Al-Baqarah : 230 )

Sedangkan dilihat dari segi tegas atau tidaknya kata-kata yang dipergunakan

sebagai ucapan talak, maka talak dibagi menjadi dua macam, yaitu8 :

a) Talak Sharih, yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata yang jelas dan tegas,

dapat dipahami sebagai pernyataan talak atau cerai seketika diucapkan, tidak

mungkin dipahami lagi.

Menurut Imam Syafi’I mengatakan bahwa kata-kata yang dipergunakan untuk

talak sharih ada tiga, yaitu talak, firaq, dan sarah, ketiga ayat itu disebut dalam Al-

qur’an dan hadits.

Al-Zhahiriyah berkata bahwa talak tidak jatuh kecuali dengan

mempergunakan salah satu dari tiga kata tersebut, karena syara’ telah

8 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, ( Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006 ),cet Ke 2, h 194

Page 30: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

30

mempergunakan kata-kata yang telah ditetapkan oleh syara’. Beberapa contoh talak

sharih ialah seperti suami berkata kepada isterinya :

1. Engkau saya talak sekarang juga, engkau saya cerai sekarang juga.

2. Engkau saya firaq sekarang juga, engkau saya pisahkan sekarang juga.

3. Engkau saya sarah sekarang juga, engkau saya lepas sekarang juga.

Apabila suami menjatuhkan talak terhadap isterinya dengan talak yang sharih

maka menjadi jatuhlah talak itu dengan sendirinya, sepanjang ucapannya itu

dinyatakan dalam keadaan sadar dan atas kemauan sendiri.

b) Talak Kinayah, yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata sindiran atau samar-

samar seperti suami berkata kepada isterinya :

1. Engakau sekarang telah jauh dari diriku.

2. Selesaikan sendiri segala urusanmu.

3. Janganlah engkau mendekati aku lagi.

4. Keluarlah engkau dari rumah ini sekarang juga.

5. Pergilah engkau dari tempat ini sekarang juga.

6. Susullah keluargamu sekarang juga.

7. Pulanglah ke rumah orang tuamu juga sekarang.

8. Beriddahlah engkau dan bersihkanlah kandunganmu itu.

9. Saya sekarang telah sendirian dan hidup membujang.

10. Engkau sekarang telah bebas merdeka, hidup sendirian.

Page 31: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

31

Talak dengan kata-kata tersebut di atas bisa menjadi jatuh talak, apabila sang

suami mengatakan hal tersebut dengan niat memang menceraikan isterinya, niatlah

yang menjadi indikator menurut Taqiyudin Al-Husaini.

D. Akibat Perceraian

Apabila perkawinan yang diharapkan tidak tercapai, dan perceraian yang

diambil sebagai jalan keluarnya maka akan timbul akibat dari perceraian itu sendiri.

Dalam hal ini baik Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau Kompilasi Hukum

Islam (KHI) mengatur hal tersebut pada pasal-pasal-pasal berikut ini, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 19749 :

a ) Pasal 41

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah :

d. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,

semata-mata berdasarkan kepentingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai

penguasaan anak-anak Pengadilan memberi keputusannya;

e. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliaharaan dan pendidikan

yang diperlakukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat

memenuhi kewajiban tersebut Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut;

9 R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , ( Jakarta, Pradnya Paramita,2006) h 549.

Page 32: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

32

f. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya

penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri;

2. Kompilasi Hukum Islam (KHI)10

b) Pasal 149

Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib :

e. Memberikan mut’ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau

benda kecuali bekas isteri tersebut Qobla al Dukhul;

f. Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah,

kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak

hamil;

g. Melunasi mahar yang masih terutang seluruhnya, dan separoh apabila Qobla al

Dukhul;

h. Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21

tahun;

c) Pasal 150

Bekas suami berhak melakukan ruju’ kepada bekas isterinya yang masih

dalam masa iddah;

d) Pasal 151

10 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, ( Jakarta, Akademika Presindo, 2004, h149

Page 33: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

33

Bekas isteri selama dalam masa iddah, wajib menjaga dirinya tidak menerima

pinangan dan tidak menikah dengan pria lain;

e) Pasal 152

Bekas isteri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali bila

ia nusyuz;

f) Pasal 156

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah :

a. Anak yang belum mumayiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya, kecuali

bila ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh :

1. Wanita-wanita dalam garis lurus dari ibu;

2. Ayah;

3. Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;

4. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan;

5. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ibu;

6. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah;

b. Anak yang sudah mumayiz berhak memilih untuk mendapatkan hadhanah dari

ayah atau ibunya;

c. Apabila pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani

dan rohani anak, meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi, maka atas

permintaan kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan

hak hadhanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula;

Page 34: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

34

d. Semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggungan ayah menurut

kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat

mengurus diri sendiri ( 21 tahun );

e. Bilaman terjadi perselisihan mengenai hadhanah dan nafkah anak, Penagdilan

Agama memberikan putusannya berdasarkan huruf (a), (b), (c), dan (d);

f. Pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan

jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut

padanya;

E. Hikmah Perceraian

Dalam suatu kejadian pastilah terdapat hikmah yang akan didapatkan, begitu

juga pada permasalahan perceraian akan ada hikmah yang akan kita dapatkan, baik

bagi sang suami atau sang isteri. Talak pada dasarnya sesuatu yang halal tetapi hal

yang paling dibenci oleh Allah, hikmah dibolehkannya talak itu adalah karena

dinamika kehidupan rumah tangga kadang-kadang menjurus kepada sesuatu yang

bertentangan dengan tujuan pembentukan rumah tangga itu11. Dalam keadaan begini

kalau dilanjutkan akan menimbulkan mudharat bagi kedua belah pihak, baik itu sang

suami atau isteri bahkan kepada sang anak itu sendiri.

Allah Yang Maha Bijaksana menghalalkan talak tapi membencinya, keculai

untuk kepentingan suami, istri atau keduanya, atau untuk kepentingan keturunannya.

11 Amir Syarifusdin , Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh dan Munakahat dan UUperkawinan, ( Jakarta, Prenada Media, 2006), h 201

Page 35: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

35

Dalam hal ini masalah ini mengandung dua hal yang merupakan kemungkinan

terjadinya talak :

1. Kemandulan, apabila seorang laki-laki mandul, maka ia tidak akan mempunyai

keturunan, padahal anak adlaha bagian utama dari perkawianan. Dengan anak

atau keturunan, maka dunia kan lebih berwarna. Begitu pula dengan wanita

mandul, maka ia tidak akan dapat memberikan keturnan bagi suaminya. Sehingga

apabila salah satu pasangan mandul, maka perceraian dapat dijadikan solusi akhir,

sebab diantara tujuan yang mendororng untuk melakukan perkawinan adalah anak

atau keturunan. Sehingga disinilah hikmah adanya perceraian untuk mereka yang

mandul, baik bagi laki-laki atau wanita.

2. Terjadinya perbedaan dan pertentangan kemarahan dan segala yang mengingkari

cinta dan kasih saying. Karena kalau cinta dan kasih sayang sudah hilang dari

kehidupan berumah tangga, maka perjalanan berumah tangga tidak akan lagi

nyaman. Ketika terjadi pertengkaran, maka yang menjadi korban adalah anak,

mereka akan berada dalam bahaya kegoncangan akibat sering melihat kedua

orang tuanya bertengkar. Hal ini yang menjadi perceraian adalah solusi yang baik

untuk mengeluarkan sanag anak dari bahaya kejiwaan karena seringnya ia melihat

kedua oarng tuanya bertengkar.

Selain hal itu, hikmah adanya perceraian, akan menambahkan kita pada

pembelajaran hidup bahwasanya dalam hidup terdapat dinamika yang harus kita

jalani, baik itu bersifat senang atapun sedih. Karena semua ini sudah ada

ketentuannya yang telah lama ditentukan oleh Allah Swt, sehingga diharapkan semua

Page 36: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

36

peristiwa yang kita alami, dapat kita ambil hikmah atau sebagai pembelajaran untuk

kehidupan kita kedepan agar lebih baik dan bisa lebih mendekatkan diri dengan sang

pencipta yaitu Allah Swt.

Page 37: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

37

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HADHANAH

A. Pengertian Hadhanah

1نحضلانمةذوخأمةنضحلا: ةغل

شرع :وهوا دمالءانوبى االطلكحش

Hadhana secara bahasa adalah diambil dari kata hidhani, sedangkan secara

istilah yaitu meletakkan sesuatu dekat ketiak sampai bagian sekitar pinggul.

Sedangkan para ulama fikih mendefinisikan hadhanah adalah :

ر ع و ا ا ھ ف لف : ا ء ھ ق بأ ا ع ھ ن ر با ر ی غ الص ظ حف ب ام ی لق ا ن ع ة ع لم ا او ◌ ة ر ی غ الص و ا ◌ ه و ت ب ل ق ت س ی ال و ز ی م ی ال ي ذ ال د ھ ع ت و ر م أ ی ق و و ھ ح ل ص ا ی م ب ی ب ر ت و ه ر ض ی و ھ ی ذ ؤ ا ی م م ھ ت ا ی س ف ن ا و ی م س ج ھ ت لى ع ي و ق ی ي ا ك ی ل ق ع و ع ال ط ض اإل و◌ ا ة ی ح ا ل ا ت ع ب ت ب ض و نھ ال.اھ ا ت ی ل ؤ س م ب

Artinya : Melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-lakimaupun perempuan atau yang sudah besar tetapi belum mumayiz,menyediakan sesuatu yang menjadikan kebaikannya, menjaganya darisesuatu yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmaninya, rohanidan akalnya, agar mampu berdiri sendiri mengahadapi hidup danmemikul tanggung jawab.

Kata hadhanah juga dapat diartikan suatu ungkapan untuk menyatakan

pelaksanaan mengasuh anak yang masih tidak dapat membedakan antara yang

1 M. Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 2, ( Darul Fattah , t.th), h 278

Page 38: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

38

bermanfaat dan yang tidak bermanfaat (tamŷiz), dan tidak dapat mengatur dirinya

sendiri dan mengasuhnya sesuai dengan apa yang mendatangkan manfaat bagi dirinya

dan menjauhi mudharat daripadanya2.

B. Dasar Hukum Hadhanah

Para ulama sepakat bahwa pemeliharaan anak itu adalah wajib, sebagaiman

wajib memelihara selama dalam pernikahan, adapun dasar hukum dari hadhanah atau

pengasuhan anak adalah pada Surat At-Tahriîm ayat 6

Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allahterhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalumengerjakan apa yang diperintahkan.” ( Q. S. At-Tharim : 6 )

Dan dasar hukum dari hadhanah yang lain terdapat pada Surat Al Baqarah

ayat 233 :

2 Imam Taqiyudin Abubkar Bin muhammad Alhusaini , Kiîfayatul Akhyâar,( Surabaya, BinaIman, 2003) h 310

Page 39: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

39

Artinya :“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayahmemberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya danseorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaankeduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. danjika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosabagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihatapa yang kamu kerjakan”. ( Q.S. Al Baqarah : 233 )

C. Syarat-Syarat Hadhinah dan Hadhin

Pemeliharaan atau pengasuhan anak itu berlaku antara dua unsur yang

menjadi rukun dalam hukumnya, yaitu orang tua yang disebut hadhin dan anak yang

diasuh atau disebut madhun atau hadhinah. Baik masih dalam ikatan perkawinan atau

setelah perceraian, kedua orang tua berkewajiban untuk memelihara anaknya dengan

baik. Adapun syarat-syarat dari hadhin adalah sebagai berikut :3

1. Sudah dewasa, orang yang belum dewasa tidak akan mampu melakukan tugas

yang berat itu, oleh karenanya belum dikenai kewajiban dan tindakan yang

dilakukannya itu belum dinyatakan memenuhi persyaratan.

3 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh Munakahat dan UUPerkawinan ( Jakarta, Prenada Media,2006),,h 328

Page 40: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

40

2. Berpikiran sehat, orang yang kurang akalnya seperti idiot tidak mampu berbuat

untuk dirinya sendiri dan dengan keadaannya itu tentu tidak akan mampu

berbuat untuk orang lain.

3. Beragama Islam, ini adalah pendapat yang dianut oleh jumhur ulama, karena

tugas pengasuh itu termasuk tugas pendidikan yang akan mengarahkan agama

anak yang diasuh. Kalau diasuh oleh orang yang bukan agama Islam

dikhawatirkan anak yang diasuh akan jauh dari agamanya.

4. Adil dalam arti menjalankan agama secara baik, dengan meninggalkan dosa

besar dan menjauhi dosa kecil. Kebalikan dari adil dalam hal ini disebut fasiq,

yaitu tidak konsisten dalam beragama, orang yang komimen agamanya rendah

tidak dapat diharapkan untuk mengasuh anak yang masih kecil.

Sedangkan menurut Abd.Rahman Ghazaly dalam Fiqh Munakahat, dikatakan

syarat-syarat buat hadhin adalah sebagai berikut :4

1. Tidak terikat dengan suatu pekerjaan yang menyebabkan ia tidak melakukan

hadhanah dengan baik, seperti hadhinah terikat dengan pekerjaan yang

berjauhan tempatnya dengan tempat si anak atau hampir seluruh waktunya

dihabiskan untuk bekerja.

2. Hendaklah ia orang mukallaf, yaitu telah baligh, berakal, dan tidak terganggu

ingatannya. Hadhanah adalah suatu pekerjaan yang penuh tanggung jawab,

4 Abd.Rahman Ghazaly,Fiqh Munakakahat, ( Jakarta, Prenada Media Group, 2003), hal 181

Page 41: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

41

sedangkan orang yang bukan mukallaf adalah orang yang tidak dapat

mempertanggungjawabkan perbuatan.

3. Hendaklah mempunyai kemampuan melakukan hadhanah.

4. Hendaklah dapat menjamin pemeliharaan dan pendidikan anak, terutama yang

berhubungan dengan budi pekerti. Orang yang dapat merusak budi pekerti anak,

seperti pezina, pemabuk, pencuri, tidaklah pantas melakukan hadhanah.

5. Hendaklah hadhinah tidak bersuamikan laki-laki yang tidak ada hubungan

mahram dengan si anak, jika ia kawin dengan laki-laki yang ada hubungan

mahram dengan si anak maka hadhinah itu berhak meaksanakan hadhanah,

seperti ia kawin dengan paman si anak dan sebagainya.

6. Hadhinah hendaklah orang yang tidak membenci si anak, jika hadhinah orang

yang membenci si anak dikhawatirkan anak berada dalam kesengsaraan.

Sedangkan Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah memberikan persyaratan untuk

hadhinah sebagai berikut :5

1. Berakal sehat, jadi bagi orang yang kurang akal dan gila, keduanya tidak boleh

menangani hadhanah.

2. Dewasa, sebab anak kecil sekalipun mumayiz, tetapi ia tetap membutuhkan

orang lain yang mengurusi urusannya dan mengasuhnya.

3. Mampu mendidik, karena tidak boleh menjadi pengasuh orang yang buta atau

rabun, sakit menular atau sakit yang melemahkan jasmaninya untuk mengurus

kepentingan anak kecil, tidak berusia lanjut, yang bahkan ia sendiri perlu diurus,

5 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung, PT Al-Ma’arif ,2002) h 179

Page 42: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

42

bukan orang yang mengabaikan urusan rumahnya sehingga merugikan anak

kecil yang diurusnya, atau bukan orang yang tinggal bersama orang yang sakit

menular atau bersama orang yang suka marah kepada anak-anak, sekalipun

kerabat anak kecil itu sendiri, sehingga akibat kemarahannya itu tidak bisa

memperhatikan kepentingan si anak secara sempurna dan menciptakan suasana

yang tidak baik.

4. Amanah dan berbudi, sebab orang yang curang tidak aman bagi anak kecil dan

tidak dapat dipercaya akan dapat menunaikan kewajibannya dengan baik.

5. Islam, anak kecil muslim tidak boleh diasuh oleh pengasuh yang bukan muslim.

Sebab hadhanah merupakan masalah perwalian, sedangkan Allah tidak

membolehkan orang Mukmin dibawah perwalian orang kafir, sesuai yang

tersirat dalam firman Allah Swt.

Artinya : “ Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orangkafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (Q.S. AnnisaAyat 141)

6. Ibunya belum kawin lagi, jika si ibu telah kawin lagi dengan laki-laki lain maka hak

hadhanahnya hilang, sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud,

Baihaqy dan Hakim yang berbunyi :

Page 43: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

43

اة قا لترا ن ا م رومن عا اهللا ب دبع نع : يي ثد وعآء و له طنيذا كان به نيل ا هللا ا ن اب وسا ريرسول ااهللا صلى ااهللا عليه لها وإن اباه طلقنى واراد ان ينتز عه مني فقال ,وحخري له حواء, له سقاء لمسو : يحكنت ا لمم به قاح ت6)راوه ابو داود(ان

Artinya :“ Dari Abdullah bin Amr : Bahwa ada seseorang perempuan berkata : “ YaRasulullah! Sesungguhnya anakku laki-laki ini perutkulah yang jadibejananya, lambungku yang jadi pelindungnya dan susuku yang jadiminumannya. Tiba-tiba sekarang ayahnya mau mencabutnya dariku.”Maka Rasulullah saw lalu bersabda : “ Engakau lebih berhak tehadapnya,selama engkau belum kawin lagi “.( HR Abu Dawud ).

7. Medeka. Sebab seorang budak biasanya sangat sibuk dengan urusan-urusan dengan

tuannya, sehingga ia tidak ada kesempatan untuk mengasuh anak kecil.

Sedangkan syarat untuk madhun atau hadhinah adalah sebagai berikut :7

1. Ia masih berada dalam usia kanak-kanak dan belum dapat berdiri sendiri dalam

mengurus hidupnya sendiri.

2. Ia berada dalam keadaan tidak sempurna akalnya dan oleh karena itu tidak dapat

berbuat sendiri, meskipun telah dewasa, seperti orang idiot. Orang yang telah

dewasa dan sehat sempurna akalnya tidak boleh berada dibawah pengasuhan

siapapun.

D. Masa Hadhanah

6 Abi Daud Sulaiman bin As-as Sajastani, Sunan Abi Daud, ( Daarul Fikr, 1994 ), h.525

7 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia anatar Fiqh dan Munakahat danUU Perkawinan, ( Jakarta, Prenada Media,2006), h329

Page 44: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

44

Tidak terdapat dalam al qur’an ayat-ayat atau hadits yang menyatakan secara

tegas tentang masa hadhnah, hanya terdapat isyarat-isyarat yang menerangkan ayat-

ayat tersebut. Karena itu para ulama berijtihad dalam hal ini, sehingga dikalangan

para ulama terdapat perbedaan tentang masa hadhanah itu sendiri, seperti8 :

1. Imam Hanafi, berpendapat masa asuhan adalah tujuh tahun untuk laki-laki, dan

sembilan tahun untuk wanita.

2. Imam Syafi’i, berpendapat tidak ada batasan tertentu bagi asuhan. Anak tetap tinggal

bersama ibunya sampai dia bisa menentukan pilihan apakah tinggal bersama ibunya

atau ayahnya. Kalau si anak sudah sampai pada tingkat ini, dia disuruh memilih

apakah bersama ibu atau ayahnya.

3. Imam Maliki, berpendapat masa asuhan anak laki-laki adalah sejak dilahirkan hingga

baligh, sedangkan anak perempuan hingga menikah.

4. Imam Hambali, berpendapat masa asuhan anak laki-laki dan perempuan adalah tujuh

tahun, dan sesudah itu si anak disuruh memilih apakah tinggal berama ibunya atau

dengan ayahnya. Lalu si anak tinggal bersama orang yang dipilihnya.

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi

Hukum Islam ( KHI ) tentang masa hadhanah atau pengasuhan anak apabila terjadi

perceraian tidak terdapat pasal yang menjelaskan secara rinci atau jelas tentang hal

itu, tetapi ada semangat dari ketidak adaaan pasal yang menjelaskan tentang masa

hadhanah itu,9 apabila kita lihat pada pasal 47 ayat 1 yaitu :

8 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Madzhab, (Jakarta, Penerbit Lentera, 2001),h 4179 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat,(Jakarta, Prenada Media Group, 2006)cet ke II h

185

Page 45: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

45

Pasal 47

“ anak yang belum mencapai umur 18 ( delapan belas ) tahun atau belum pernah

melangsungkan perkawinan ada dibawah kekuasaan orang tuanya selama mereka

tidak dicabut dari kekuasaannya.10

Sehingga dari pasal di atas dapat kita pahami bahwa masa hadhanah yang

dininginkan Undang-Undang apabila terjadi perceraian harus menunggu setelah anak

itu berumur 18 tahun, sehingga si anak bias memilih kepada siapa ia akan tinggal,

apakah dengan ayah atau ibunya.

Adapun Kompilasi Hukum Islam ( KHI ) tentang hal ini bisa kita lihat pada

pasal 105 yaitu11 :

Pasal 105

Dalam hal terjadinya perceraian :

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak

ibunya.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayiz diserahkan kepada anak untuk memilih

diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya.

Ada perbedaan dari Kompilasi Hukum Islam dengan Undang-Undang No 1

Tahun 1974 tentang batas usia anak dalam hal pemilihan kepada siapa ia akan diasuh,

10 R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, ( JakartaPT.Pradnya Paramita), h 551

11 Abdurrhman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, ( Akademi Pressindo, Jakarta 1992),hal 138

Page 46: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

46

Kompilasi Hukum Islam yang lebih condong terhadap pemahan fiqh berpendapat

bahwa sang anak sudah bisa memilih pada umur 12 tahun pada saat ia sudah

mumayiz.

E.Pemberian Upah Hadhanah

Upah atau pengganti kerja adalah yang wajib diberikan oleh seseorang

kepada orang lain yang telah memberikan jasa kepada orang lain, tak terkecuali pada

permasalahan hadhanah. Upah wajib diberikan oleh ayah dari anak kecil yang diasuh

kepada seseorang yang telah mengasuh, hal ini tidak berlaku terhadap ibu dari si anak

yang diasuh apabila masih berada pada ikatan pernikahan atau masih masa iddah,

karena apabila masih pada dua masa tersebut mengasuh anak adalah kewajiban yang

dibebankan kepada si ibu itu, karena pada masa itu pula ayah biasanya memberikan

kewajibannya memberikan nafkah baik seabagai suami jika masih berkeluarga atau

tetap memberikan nafkah pada saat masa iddah. Hal ini tercermin jelas pada ayat Al-

qur;an pada surat Al-Baqarah ayat 233 dan At-Tahalaq ayat 6, yang berbunyi :12

Artinya :“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayahmemberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.”(Q.S.Al-Baqarah ayat 233)

12 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah (Bandung, PT Al-Ma’arif ,2002) h 185

Page 47: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

47

Dan pada ayat lainnya dijelaskan :

Artinya :“Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin,Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Makaberikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antarakamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitanMaka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” ( Q.S. At-Thalaq ayat 6).

Tentang upah ini, para fuqaha dalam hal ini imam madzhab berbeda pendapat

tentang permasalahan upah, adapun perbedaan tersebut yaitu13 :

1. Imam Syafi’i dan Imam Hambali berpendapat : wanita yang mengasuh berhak atas

upah pengasuhan yang diberikannya, baik dia berstatus ibu sendiri maupun orang lain

bagi anak itu. Imam Syafi’I menegaskan bahwa, manakala anak yang diasuh itu

mempunyai harta sendiri maka upah tersebut diambilkan dari hartanya, sedangkan

bila tidak, upah itu merupakan tanggung jawab ayahnya atau orang yang

berkewajiban menafkahkan kepada si anak.

2. Imam Maliki dan Imamiyah berpendapat : wanita pengasuh tidak berhak atas upah

bagi pengasuhan yang diberikannya, tetapi imamiyah mengatakan bahwa si ibu

berhak atas upah. Kalau nak yang disusui itu mempunyai harta, maka orang yang

menyusuinya diberi upah yang diambilkan dari hartanya, tetapi kalau tidak punya,

upah itu menjadi tanggungan ayahnya bila ayahnya orang mampu.

13 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Madzhab, (Jakarta, Penerbit Lentera, 2001), h 418

Page 48: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

48

3. Imam Hanafi berpendapat : pengasuh wajib memperoleh upah manakala sudah tidak

ada lagi iktan perkawinan antara ibu dan bapak si anak, dan tidak pula dalam masa

iddah dan talak raj’i. demikian pula halnya bila ibunya berada dalam keadaan iddah

dari talak bain atau fasakh nkah yang masih berhak atas nafkah dari ayah si anak.

Upah bagi orang yang mengasuh wajib diambilkan dari harta si anak bila dia

mempunyai harta, dan bila tidak, upah itu menjadi tanggungan orang yang

berkewajiban memberikan nafkah kepadanya.

Apabila kewajiban yang telah dibebankan kepada sang ayah ternyata tidak bisa

dijalankan dan si anak tidak mempunyai harta sedangkan orang yang mengasuhnya tidak

mau mengasuh apabila tidak dibayar dan ternyata ada saudara dari ayahnya yang mau

merawat anak tersebut dengan sukarela tanpa dibayar, maka dalam situasi seperti ini

ayahnya diperbolehkan memberikan hak asuh anaknya kepada saudara atau kerabatnya

yang mau mengasuh dengan sukarela.14

Seperti halnya wajib membayar upah penyusuan dan hadhanah, ayah anak tersebut

juga wajib membayar ongkos sewa rumah atau perlengkapannya jika si ibu tidak

mempunyai rumah sendiri sebagai tempat mengasuh anaknya itu.15

Sedangkan di dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum

Islam telah diatur dengan jelas tentang siapa yang memberikan biaya penagsuhan anak

tersebut, adapun pasal-pasalnya itu adalah :

a) Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 197416

14 Abd.Rahman Ghazaly,Fiqh Munakahat, h 188

15 Sayydi Sabiq, Fiqh Sunnah, ( PT Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2006), h 245

Page 49: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

49

Pasal 41

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah :

a Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang

diperlukan anak itu ; bilaman bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban

tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.

b) Kompilasi Hukum Islam ( KHI )17

Pasal 105

b. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Oleh karena itu, apabila kita melihat hal-hal tersebut di atas maka fungsi dari

pemberian upah hadhanah adalah menjadi kewajiban apabila ayah dari anak tersebut

mampu membayarnya, baik untuk istri atau ibu dari anak tersebut atau wanita lain

yang mengasuh anak tersebut. Hal ini terjadi karena, apabila orang yang mengasuh

tersebut diberikan upah, smaka anak tersebut akan dirawat dengan baik.

16 R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, h 549

17 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, h 138

Page 50: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

50

BAB IV

PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DI PENGADILAN AGAMA DEPOK

A. Profil Pengadilan Agama Depok1

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Kota Depok yang berawal dari

satu wilayah Kecamatan Depok berkembang menjadi sebuah Kota Administartif

sebagai bagian dari Kab.Bogor kemudian menjadi kota madya, yang pada saat ini

menjadi sebuah pemerintahan Kota Depok dibentuk pula Pengadilan Agama Depok

berdasarkan Keputusan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2002 tanggal 28

Agustuss 2002. Pembentukan PA Depok ini bersamaan dengan dibentuknya 11 PA

lainnya sesuai KEPPRES dimaksud yaitu PA Muara Tebo, PA Sengerti, PA Gunung

Sugih, PA Blambangan Umpa, PA Cilegon, PA Bontang, PA Sangatta, PA Buol, PA

Bungku, PA Banggai dan PA Tilamuta. PA Depok yang peresmian operasional oleh

Walikota Depok dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2003 di Balai Kota Depok mulai

menjalankan fungsi peradilan sejak 1 Juli 2003. Di samping dasar pembentukan dan

dasar operasional sebagaimana tersebut di atas, yang menjadi dasar pertimbangan

perlunya dibentuk PA Depok adalah antara lain :

a. Depok telah menjadi sebuah pemerintahan Kota, yang berdiri sendiri lepas dari

Pemkab Bogor yang perlu dibentuk / adanya sebuah Pengadilan Agama sesuai

pasal 4 ayat (1) Undang-Undang nomor 7 Tahun 1989.

b. Perkara-perkara yang harus diselesaikan oleh PA Cibinong, 55 %nya berasal dari

penduduk yang berdomisili di Depok, sesuai hasil studi kelayakan.

1 Selayang Pandang Pengadilan Agama Depok

Page 51: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

51

c. Untuk melaksanakan asas cepat dalam penyelesaian perkara, karena

Pemerintahan Kota Depok harus menempuh jarak yang jauh ke PA Cibinong.

d. Jumlah penduduk yang beragama Islam di Depok telah mencapai …. (…. %) dari

jumlah penduduk Kota Depok pada tahun 2002 yang perlu mendapatkan

pelayanan penegakkan hukum .

Daerah hukum PA Depok adalah meliputi wilayah Pemerintahan Kota Depok

sesuai denga pasal 4 ayat (1) UU No 7 tahun 1989 yang dalam Keputusan Presiden RI No

mor 62 tahun 2002 pasal 2 ayat (5) disebutkan bahwa “ Daerah hokum Pengadilan Agama

Depok meliputi wilayah pemerintahan Kota Depok Propinsi Jawa Barat “. Yang pada saat ini

wilayah yuridiksinya sebagaimana disebutkan dalam BAB II B di atas.

Pengadilan Agama Depok merupakan PA kelasa II, karena ia baru dibentuk,

yang saat ini dipimpin oleh seorang Ketua ( Drs.H.Yassardin, SH.MH) dan seorang

wakil ketua (Drs. H. Fachruddin, S.H, M.H) mempunyai struktur organisasi sebagai

berikut :

1. Pimpinan :

Ketua dan Wakil Ketua

2. Tenaga Fungsional

Para Hakim

3. Kepaniteraan / Kesektariatan :

a. Panitera Sekretaris dibantu oleh “

Page 52: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

52

Wakil Panitera, Panitera Muda Permohonan, Panitera Gugatan dan Panitera

Hukum serta beberapa orang Panitera Pengganti dan Jurusita pengganti, sesuai

dengan pasal 26 ayat (2) UU NO 7 tahun 1989

b. Sekretaris dibantu oleh :

Wakil Sekretaris sesuai dengan pasal 43 UU Nomor 7 Tahun 1989 yang

dilengkapi dengan:

Kepala Urusan Kepegawaian, Kepala urusan Keuangan dan Kepala urusan Umum.

Adapun stuktur organisasasi Pengadilan Agama Depok Adalah sebagai

berikut 2

Ketua : Drs. Yasardin, S.H.,M.H.

Wakil Ketua : Drs. H. Fachruddin, S.H., M.H.

Panitera Sekretaris : Drs. Asop Ridwan

Hakim-Hakim:

1. Drs. Agus Yunih, SH.M.H.

2. Drs. Azid Izuddin, M.H.

3. Dra. Taslimah, M.H.

4. Drs. Bustaduddin Jamal, M.Hum.

5. Drs. Sarnoto, M.H.

6. Drs. Andi Akram, S.H.,MH.

7. Dra. Sulkha Harwiyanti, S.H.

2 www.padepok.pta-bandung.net (di akses pada tanggal 1 April 2009 )

Page 53: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

53

8. Drs. Agus Abdullah.

9. Dra. Hj.Siti Nadirah

10. Drs. H.A.Baidhowi

Wakil Panitera : Endang Ridwan, S.Ag.

Panitera Muda Gugatan : Drs. A.Djudairi Rawiyan, S.H.

Panitera Muda Permohonan : Mumu, S.H.,M.H.

Panitera Muda Hukum : Drs.A.Wachyu Abikusna

Panitera Pengganti

1. Endang Ridwan, S.Ag.

2. Drs.A.Wachyu Abikusna

3. Drs. A.Djudairi Rawiyan, S.H.

4. Mumu, S.H.,M.H.

5. Hj.inti chobijati

6. Defrialdi, S.H.

7. Uu Lukmanul Hakim, S.Ag.

8. Nanang Mr Nurhidayat, S.Ag

9. Mumahhad Thamrin, S.Ag.

Wakil Sektetaris :H.Supjadin, S.Ag

Kepala Urusan Umum : Mataris, S.H.

Kepala Urusan Keuangan & Perencanaan : Aisah,S.H.

Kepala Urusan Kepegawaian : Indra Ari Setiawan, S.H.

Kasir :

Page 54: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

54

Bendahara Pengeluaran : Bahrun Kustiawan

Jurusita

1.Didin Jamaludin, S.Ag.

2.Samsudin, S.Ag.

3.Pepen, S.Ag.

Jurusita Pengganti

1.H.Supjadin, S.Ag.

2.Mataris, S.H.

3.Arifin, S.Ag.,M.Ag,

4.Indra Ari Setiawan, S.H

5.Bahrun Kustiawan

6.M.Tasdik

CAKIM

1.Abdul Rahman, S.Ag.

2.Dian Siti Kusumawardhani, S.Ag.

3.Abdurrahman, S.Ag.

4.Kusen Raharjo, S.Ag.

PEGAWAI / STAFF

1.Totih R Amanah, S.Ag : Staff Keuangan

2.Wiji Piningit : Staff kepegawaian

3.Novia Husein : Staff Permohonan

Page 55: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

55

4.Yulianti Widianingsih, Amd : Pencatat Register

5.Muhamad Tasdik : Staff Umum

HONORER

1.Dadang Mahdar :SUPIR

2.Hamid :Pramubakti

3.Yogi Ginanjar, S.Hi :Administrasi

4.Jejen Nursalim : Pranata Komputer (IT)

5.Aat Kurniasih :Administrasi (Pencatat Register)

6.M.Syiroz :Pramubakti

7.Amam Imam Mutaqin :Security

8.Sumintra :Security

Pengadilan Agama Depok yang dibentuk sejak tanggal 28 Agustus 2002 berdasarkan

Keppres No 62 Tahun 2002 dan beroperasi sejak tanggal 1 Juli 2003 termasuk PA kelas II

yang tinggi jumlah perkaranya. Hal ini terlihat bahwa untuk 6 (enam) bulan pertama saja

yaitu Juli s/d Desember 2003 menerimasejumlah 410 perkara dan tahun 2004 sejumlah 926

perkara. Sedangkan untuk tahun 2005 yaitu bulan Januari dan Februari atau 2 (dua) bulan

berjumlah 176 perkara, jika kurun waktu 20 bulan berjumlah 1512 perkara lebih tiap

bulannya. Dari jumlah perkara sebanyak 1512 itu yang diterima hanya 2 (dua) perkara saja

yang merupakan perkara waris, sedangkan yang 1510 perkara (99,86 %) adalah perkara

perkawinan dengan rincian jenisnya adalah :

1. Cerai Talak, Cerai Gugat, Izin Poligami, Harta Bersama, Itsbat Nikah, Wali Adhol,

Perwalian selama kurun waktu 20 bulan ini jenis perkara perkawinan, yang

Page 56: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

56

terbanyak adalah perkara cerai gugat dan diikuti oleh cerai talak sebanyak 1378

(91,25 %) dengan rincian sebagai berikut :

No Tahun Jenis

Cerai Gugat

Jenis

Cerai Talak

Ket

1.

2.

3.

2003

2004

2005

254

594

59

143

301

27

6 Bulan

1 Tahun

2 Bulan

Jumlah 907 471 20 Buah

Adapun upaya hukum yang dilakukan oleh para pihak hanya terhadap 18 perkara

yang rinciannya sebagai berikut :

No Upaya Hukum Banyaknya Keterangan

1.

2.

3.

Banding

Kasasi

Peninjauan Kembali

16

1

1

- Cerai gugat. Cerai talak,

dan Harta Bersama

- Wali Adhal

- Harta Bersama

Jumlah 18

B. Kronologis Perkara

Page 57: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

57

Kronologis perkara ini sesuai yang didaftarkan pada kepaniteraan tertera pada

Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk adalah pada saat Martin Hariman bin M.Zen Rahman

sebagai Penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Agama Depok dengan Amalia

Mustika binti Muslim Syah sebagai tergugat. Awalnya mereka menikah pada tanggal 18

Oktober 1993 dihadapan Pejabat Nikah Kantor Urusan Agama Kcamatan Pancoran Jakarta

Selatan sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor 398/56/IX/1993 tanggal 20 Oktober 1993.

Setelah sekian lama rumah tangga mereka jalani dengan baik sesuai niat awal

mereka dengan membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, sampai-sampai

mereka menghasilkan 3 orang anak dari hasil perkawinan mereka yaitu diantaranya :

1. Nabila Priyanka, lahir tanggal 17 Juni 1994,

2. Jihan Sabrina, lahir tanggal 16 Januari 2000, dan

3. Rahel Medina, lahir tanggal 16 April 2001.

Namun akhirnya pada tanggal 20 Desember 2005 sesuai akta cerai Pengadilan

Agama Depok Nomor 25/AC/2006/PA-Dpk. Para pihak secara resmi melakukan

perceraian di depan Pengaduilan Agama Depok.

Pada putusan Pengadilan Agama Depok dengan Nomor Registrasi 25/AC/2006/PA-

Dpk hak asuh anak pada waktu itu diberikan kepada sang ibu yaitu Amalia Mustika yang

waktu itu sebagai termohon, dikarenakan selain ketiga anak tersebut masih belum mumayiz

ada beberapa alasan sehingga hak pengasuhan ketiga anak tersebut diberikan kepada sang

ibu. Tetapi setelah beberapa waktu, sang ayah yang merasakan adanya ketidak benaran

pada pengasuhan anak-anaknya, maka dilayangkanlah surat gugatan terhadap mantan

Page 58: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

58

istrinya itu lewat jalur Pengadilan Agama Depok sesuai dengan nomor registrasi yaitu

430/Pdt.G/2006/PA.Dpk.

C. Pertimbangan dan Putusan Hakim

Hakim dalam hal kasus yang dilayangkan oleh Martin Hariman sebagai pihat

Penggugat melawan Amalia Mustika sebagai pihak tergugat dengan pokok perkara yaitu

pencabutan hak asuh anak yang sebelumnya berada dibawah pengasuhan ibu diberikan

kepada sang ayah. Apabila kita membaca dan memperhatikan putusan Pengadilan Agama

Depok, hakim dalam hal ini orang yang mengambil keputusan tidak ada satupun dalil hukum

yang dijadikan pertimbangan hukum, lebih banyak pertimbangan keadaan para pihak.

Terlihat pengambilan putusannya hanya berdasarkan alasan-alasan seperti :

1. Sejak putusan Pengadilan Agama Depok dijatuhkan, tergugat sampai sekarang tidak

mengasuh dan memperhatikan ketiga anak tersebut secara maksimal karena kesibukan

tergugat dalam pekerjaan.

2. Sejak saat tergugat ditugaskan di luar kota sehingga ketiga anak Penggugat/Tergugat

tersebut ditemani oleh pembantu.

3. Apabila anak tersebut di bawah asuhan ayahnya, maka akan mendapatkan fasilitas yang

selama ini terputus seperti :

a. Fasilitas layanan kesehatan dan darma siswa dari Bank Indonesia

b. Penggugat mempunyai penghasilan yang cukup karena bekerja sebagai pegawai

Bank Indonesia.

c. Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 59: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

59

Sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, hakim memberikan

keputusan kepada para pihak, yaitu :

Dengan alaan-alasan tersebut di atas, hakim yang mengadili kasus ini akhirnya

mengabulkan gugatan Penggugat yaitu pencabutan hak asuh anak dari tergugat kepada

penggugat dan menetapkan pencabutan hak asuh dari Tergugat kepada penggugat terhadap

ketiga anaknya yang bernama

a. Nabila Priyanka, lahir tanggal 17 Juni 1994,

b. Jihan Sabrina, lahir tanggal 16 Januari 2000, dan

c. Rahel Medina, lahir tanggal 16 April 2001.

Sehingga menetapkan anak hasil perkawinan Penggugat dan tergugat yang bernama

Nabila Priyanka, lahir tanggal 17 Juni 1994, Jihan Sabrina, lahir tanggal 16 Januari 2000, dan

Rahel Medina, lahir tanggal 16 April 2001 di bawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat

selaku ayah kandungnya yang sebelumnya berada di bawah pengasuhan ibunya. Dengan

kata lain pengasuhan yang sebelumnya berada di bawah ibunya, saat keputusan dibacakan

berada di bawah asuhan ayah kandung ketiga anak tersebut

Dan memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan ketiga anak tersebut

kepada Penggugat., kemudian membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya

perkara sebesar Rp 186.000 ( seratus delapan puluh enam ribu rupiah).

D. Analisis Penulis

Dalam hal ini penulis melihat pertimbangan hukum yang diberikan oleh

majelis hakim ada beberapa yang tidak sesuai, karena dalam putusan itu majelis

Page 60: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

60

hakim tidak sedikitpun memuat putusan berdasarkan dengan alasan-alasan dari

perundang-undangan yang dapat dipakai, seperti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974, Kompilasai Hukum Islam ( KHI ), dan lain sebagainya.

Untuk masalah ini, bagi penulis ada beberapa pasal baik dari perundang-

undangan atau dari dasar hukum lainnya yang dapat digunakan untuk alasan hakim.

Seperti dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 49

yang berbunyi :3

1. Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang

anak atau laebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain,

keluarga anak dalam garis lurus ke atas dan saudara kandung yang telah dewasa atau

pejabat yang berwenang, dengan keputusan Pengadilan Agama dalam hal-hal :

a. Ia sangat melalaikan kewajibannyaterhadap anaknya

b. Ia berkelakuan buruk sekali.

2. Meskipun orang tua dicabut kekuasaannya, mereka masih tetap berkewajiban

untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

Dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

dalam pasal 30 yang berbunyi :4

3 R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta,PT.Pradnya Paramita, 2006) cet ke 37, hal 552

4 Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak( Bandung, PT.Citra Umbara, 2003 h 16

Page 61: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

61

1. Dalam hal orang tua sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, melalaikan

kewajibannya, terhadapnya dapat dilakukan tindakan pengawasan atau kuasa asuh

orang tua dapat dicabut.

2. Tindakan pengawasan terhadap orang tua atau pencabutan kuasa asuh

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui penetapan pengadilan.

Sehingga apabila dalam putusan majelis hakim terdapat pasal-pasal dari

perundang-undangan yang ada maka keputusan tersebut akan lebih terlihat adil bagi

semua pihak karena ada dasar hukum yang dijadikan landasan. Terlebih lagi dalam

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama pada pasal 62, dijelaskan yaitu :5

( 1 ) Segala penetapan dan putusan pengadilan, selain harus memuat alasan-alasan

dan dasar-dasarnya juga harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan

yang bersangkutan atas sumber hokum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk

mengadili.

Tetapi dari putusan hakim tersebut di atas, apabila kita melihat dari penjelasan

secara fiqh, maka keputusan ini tidaklah bertentangan. Karena baik dari fiqh atau

penjelasan ayat alqur’an hak pengasuhan anak diwajibkan pada ibunya apabila anak

tersebut masih berusia di bawah dua tahun, karena sesuai dengan dalil ayat alqur’an :

5 Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia ( Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2006) cet Ke 1, h 204

Page 62: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

62

Artinya :“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayahmemberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.”(Q.S.Al-Baqarah ayat 233)

Salah satu konselor atau konsultasi mengatakan, hampir setiap perceraian

berakhir menyakitkan, baik bagi pasangan itu sendiri maupun anak-anak mereka.

Perceraian juga dapat menimbulkan stres dan trauma untuk memulai hubungan baru

dengan lawan jenis. Selain itu perceraian merupakan penyebab stress kedua paling

tinggi setelah kematian pasangan hidup.6

Dari segi psikologi atau kejiwaan, anak yang mengalami perceraian sangatlah

rentan terhadap permasalahan pribadi, terlebih lagi pengasuhan anak yang tidak

menentu, seperti pada kasus di atas. Karena sebelum terjadi pencabutan hak asuh

anak ini, pengasuhan berada di bawah ibunya, sedangkan setelah adanya keputusan

ini pengasuhan anak berada di bawah pengasuhan ayahnya, pastinyalah anak-anak

tersebut bertanya-tanya apa yang terjadi pada kedua orang tuanya. Dan hal inilah

yang seharusnya diperhatikan kepada semua pihak agar apapun yang terjadi,

janganlah mengorbankan anak.

6 Http : /imelpeni.blog.friendster.com ( diakses pada tanggal 12 Mei 2009 )

Page 63: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

63

Kondisi yang sering muncul adalah ketika pasangan menikah memutuskan

untuk bercerai mereka kurang menyiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi

keputusan itu. Hal tersebut muncul sebelum mereka bercerai mereka telah melalui

proses panjang dan si anak baru paham ketika proses tersebut sudah berjalan

kemudian, sehingga mereka relatif tidak siap dengan perpisahan itu tanpa ada

kesiapan dan pemahaman mengapa mereka yang pada awalnya tinggal bersama

dengan kedua orang tua mereka kemudian harus tinggal dengan salah satu pihak

orang tua.

Hal yang mereka ketahui mungkin ayah dan ibunya sering bertengkar, ada

”piring terbang”, ada kekerasan yang di alami oleh salah satu atau dua pihak, atau

salah satu pihak orang tua yang sudah tidak ada lagi dalam kehidupan mereka, atau

bahkan mereka tidak mengetahui ada apa sebenarnya di antara orang tuanya mereka

karena orang tua menutup rapat kondisi sebenarnya.

Kadangkala, perceraian dianggap sebagai satu-satunya jalan bagi orangtua

untuk dapat terus menjalani kehidupan sesuai yang mereka inginkan. Namun apapun

alasannya, perceraian selalu menimbulkan akibat buruk pada anak, meskipun dalam

kasus tertentu perceraian dianggap merupakan alternatif terbaik daripada membiarkan

anak tinggal dalam keluarga dengan kehidupan pernikahan yang buruk.

Jika memang perceraian adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh dan

tak terhindarkan lagi, apa tindakan terbaik yang harus dilakukan oleh orangtua (ayah

Page 64: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

64

dan ibu) untuk mengurangi dampak negatif perceraian tersebut bagi perkembangan

mental anak-anak mereka. Dengan kata lain bagaimana orangtua menyiapkan anak

agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat perceraian.

Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan (sikap) orangtua orangtua agar anak

sukses beradaptasi, jika perpisahan atau perceraian terpaksa dilakukan, adalah sebagai

berikut 7.;

Begitu perceraian sudah menjadi rencana orangtua, segeralah memberi tahu

anak bahwa akan terjadi perubahan dalam hidupnya, bahwa nanti anak tidak lagi

tinggal bersama mama dan papa, tapi hanya dengan salah satunya. Jelaskan kepada

anak tentang perceraian tersebut. Jangan menganggap anak sebagai anak kecil yang

tidak tahu apa-apa, jelaskan dengan menggunakan bahasa sederhana. Penjelasan ini

mungkin perlu diulang ketika anak bertambah besar. Kemudian jelaskan kepada anak

bahwa perceraian yang terjadi bukan salah si anak.

Anak perlu selalu diyakinkan bahwa sekalipun orangtua bercerai tapi mereka

tetap mencintai anak. Ini sangat penting dilakukan terutama dari orangtua yang pergi,

dengan cara berkunjung, menelepon, mengirim surat atau kartu. Orangtua yang pergi,

meyakinkan anak kalau ia menyetujui anak tinggal dengan orangtua yang tinggal, dan

menyemangati anak agar menyukai tinggal bersama orangtuanya itu. Selain itu

7 Http// :.ilmupsikologi.com ( 12 Mei 2009)

Page 65: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

65

orangtua yang tinggal bersama anak, hendaklah mengatakan bahwa memperbolehkan

anak bertemu dengan orangtua yang pergi, meyakinkan anak bahwa dia menyetujui

pertemuan tersebut dan menyemangati anak untuk menyukai pertemuan tersebut.

Kedua orangtua, merancang rencana pertemuan yang rutin, pasti, terprediksi

dan konsisten antara anak dan orangtua yang pergi. Kalau anak sudah mulai

beradaptasi dengan perceraian, jadwal pertemuan bisa dibuat dengan fleksibel.

Penting buat anak untuk tetap bisa bertemu dengan kedua orangtuanya. Tetap

bertemu dengan kedua orangtua membuat anak percaya bahwa ia dikasihi dan

diinginkan. Kebanyakan anak yang membawa hingga dewasa perasaan-perasaan

ditolak dan tidak berharga adalah akibat kehilangan kontak dengan orangtua yang

pergi.

Tidak menempatkan anak di tengah-tengah konflik. Misalnya dengan

menjadikan anak sebagai pembawa pesan antar-kedua orangtua, menyuruh anak

berbohong kepada salah satu orangtua, menyuruh anak untuk memihak pada satu

orangtua saja. Anak menyayangi kedua orangtuanya, menempatkannya di tengah

konflik akan membuatnya bingung, cemas dan mengalami konflik kesetiaan.

Tidak menjadikan anak sebagai senjata untuk menekan pihak lain demi

membela dan mempertahankan diri sendiri. Misalnya mengancam pihak yang pergi

untuk tidak boleh lagi bertemu dengan anak kalau tidak memberikan tunjangan; atau

tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan anak supaya pihak yang pergi merasa

Page 66: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

66

sakit hati, sebagai usaha membalas dendam. Dan tetap mengasuh anak bersama-sama

dengan mengenyampingkan perselisihan.

Memperkenankan anak untuk mengekspresikan emosinya. Beresponslah

terhadap emosi anak dengan kasih sayang, bukan dengan kemarahan atau celaan.

Anak mungkin bingung dan bertanya, biarkan mereka bertanya, jawablah pertanyaan

tersebut baik-baik, dan bukan mengatakan “anak kecil mau tahu saja urusan ayah-

ibu”.

Dari saran-saran tersebut terlihat jelas betapa pentingnya kerja sama orangtua

agar anak dapat beradaptasi dengan sukses dan betapa penting arti keberadaan

orangtua bagi sang anak. Saran-saran itu memang tidak mudah dilakukan, apalagi jika

perceraian diakhiri dengan perselisihan, ketegangan dan kebencian satu sama lain.

Keinginan untuk menarik anak ke salah satu pihak dan menentang pihak yang lain

akan sangat menonjol pada model perceraian tersebut.

Tetapi jika itu dilakukan, berarti orangtua sungguh-sungguh merupakan

individu egois yang hanya memikirkan diri sendiri, dan tidak memikirkan

kesejahteraan dan masa depan anak. Mungkin ada yang berpikir, “Anak saya baik-

baik saja kok, dia tidak apa-apa meskipun tidak ada ibunya/ayahnya. Lihat dia ceria-

ceria saja, badannya sehat, sekolahnya juga rajin”. Tapi tahukah Anda apa sebenarnya

yang ada dalam hati sang anak?

Page 67: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

67

Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan

orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak

lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat

mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Menurut John Locke (dalam Gunarsa,

1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-

rangsangan yang berasal dari lingkungan. Augustinus (dalam Suryabrata, 1987), yang

dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak

tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk

menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah

belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat

memaksa.8

Sobur (1988), mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran,

perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan.

Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat bahwa anak merupakan mahluk

yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.

Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan

bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangan yang cukup

baik dalam kehidupan bersama.

8 Sumadi Subrata, Pengembangan Alat Ukur Psikologi, ( t.t, Rajawali Press, 2000), hal 25

Page 68: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

68

Pengertian anak juga mencakup masa anak itu exist (ada). Hal ini untuk

menghindari keracunan mengenai pengertian anak dalam hubugannya dengan orang

tua dan pengertian anak itu sendiri setelah menjadi orang tua. Kasiram (1994),

mengatakan anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang

mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuannya itu merupakan

totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase

perkembangannya.

Dalam proses perkembangan manusia, dijumpai beberapa tahapan atau fase

dalam perkembangan, antara fase yang satu dengan fase yang lain selalu berhubungan

dan mempengaruhi serta memiliki ciri-ciri yang relatif sama pada setiap anak.

Disamping itu juga perkembangan manusia tersebut tidak terlepas dari proses

pertumbuhan, keduanya akan selalu berkaitan. Apabila pertumbuhan sel-sel otak anak

semakin bertambah, maka kemampuan intelektualnya juga akan berkembang. Proses

perkembangan tersebut tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik, melainkan

juga pada perkembangan psikis.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak merupakan

mahkluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi

perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang

kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan

Page 69: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

69

pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak (anak). Perkembangan

pada suatu fase merupakan dasar bagi fase selanjutnya

Kalau perceraian memang tak terhindari lagi, maka mari membuat perceraian

tersebut tidak merugikan anak. Suami-istri memang bercerai, tapi jangan sampai anak

dan orangtua ikut juga bercerai. Anak-anak sangat membutuhkan cinta dari kedua

orangtua dan menginginkan kedua orangtuanya menjadi bagian dalam hidup mereka.

Bagi anak, rasa percaya diri, rasa diterima dan bangga pada dirinya sendiri

bergantung pada ekspresi cinta kedua orangtuanya.

Bagi Anda yang akan, sedang atau telah bercerai, cobalah untuk selalu

mengingat hal tersebut dan masa depan anak-anak Anda. Perhatian berupa materi

memang perlu, namun itu saja sangat tidak memadai untuk membuat anak mampu

beradaptasi dengan baik. Jangan lagi menjadikan negeri ini semakin carut marut

dengan membiarkan anak-anak yang tidak berdosa menjadi terlantar.

Page 70: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melihat dan menganalisa putusan Pengadilan Agama Depok sesuai registrasi

No 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk. Untuk penulis ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari

hal tersebut, yaitu :

1. Tentang permasalahan hadhanah, fiqh sangat jelas mengatur permasalahan ini,

apabila terjadi perceraian dan di sana terdapat anak dan anak tersebut belum

mumayiz, maka hak pengasuhan anak diberikan oleh ibunya, ketika anak tersebut

sudah dewasa dan mumayiz maka anak tersebut harus memilih oleh siapa dia akan

tinggal, apakah dengan ayahnya atau ibunya.

2. Dalam kasus ini, sebab terjadinya pencabutan hak asuh anak dari ibu terhadap ayah,

karena sejak putusan Pengadilan Agama Depok dijatuhkan untuk kasus perceraian,

tergugat atau ibu dari anak-anak sampai sekarang ( saat kasus ini disidangkan ) tidak

mengasuh dan memperhatikan ketiga anak tersebut secara maksimal, karena

kesibukan tergugat dalam pekerjaan. Hal ini terjadi sejak saat tergugat ditugaskan di

luar kota sehingga ketiga anak Penggugat/Tergugat tersebut ditemani oleh

pembantu, yang secara kejiwaan tidak bagus untuk faktor pertumbuhan ketiga anak

tersebut. Dan adapun alasan hakim lainnya dalam memutuskan kasus ini adalah

selain dari kronologis di atas, hakim beralasan bahwa apabila pengasuhan anak yang

sebelumnya berada di bawah pengasuhan ibunya lalu kemudian dicabut dan

diberikan kepada ayahnya, maka anak-anak tersebut akan mendapatkan fasilitas

Page 71: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

71

yang selama pengasuhan dibawah ibunya mereka tidak dapatkan, seperti fasilitas

layanan kesehatan dan darma siswa dari Bank Indonesia.

3. Adapun dasar hukum dari hakim dalam memutuskan kasus ini tidaklah ada, karena

apabila kita baca dalam putusannya, hakim tidak menjelaskan atau mencantumkan

dasar hukum dari putusan pencabutan hak asuh anak ini.

Untuk masalah dasar hukum bagi penulis ada beberapa pasal baik dari perundang-

undangan atau dari dasar hukum lainnya yang dapat digunakan untuk alasan hakim. Seperti

dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 49 yang berbunyi :

Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak

atau laebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain, keluarga anak

dalam garis lurus ke atas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang

berwenang, dengan keputusan Pengadilan Agama dalam hal-hal :

c. Ia sangat melalaikan kewajibannyaterhadap anaknya

d. Ia berkelakuan buruk sekali.

Dan bisa digunakan juga, sumber hukum yang lainnya, yiatu Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam pasal 30 yang

berbunyi :

1. Dalam hal orang tua sebagaimana dimaksud dalam pasal 26,

melalaikan kewajibannya, terhadapnya dapat dilakukan tindakan

pengawasan atau kuasa asuh orang tua dapat dicabut.

Page 72: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

72

2. Tindakan pengawasan terhadap orang tua atau pencabutan kuasa asuh

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui penetapan

pengadilan

B. Saran - Saran

Setelah kita perhatikan dari kasus di atas, ada beberapa saran-saran yang dapat

penulis berikan kepada semua pihak terkait pada permasalaha ini, diantaranya : Kepada

para pemerhati anak seperti Komisi Nasional Perlindungan Anak, haruslah lebih digiatkan

dalam menuntaskan permasalahan anak yang diakibatkan karena kelalaian orang tuanya.

Kemudian kepada para orang tua diharapkan haruslah memenuhi hak-hak anak

mereka walaupun perceraian terjadi, karena bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab

mereka sebagai orang tuanya.

Untuk para hakim haruslah adil dalam memutuskan permasalahan pengasuhan

anak, karena masalah ini bukan sebatas tanggung jawab siapa yang lebih berhak, melainkan

permasalahan anak tersebut yang berakibat dari masa depan mereka.

Dan untuk penerapan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak haruslah lebih dijalankan, karena dengan dijalankannya undang-undang tersebut

maka akan terjaminnya hak-hak anak-anak untuk lebih bisa merasakan kehidupan yang

lebih baik.

Page 73: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, ( Jakarta Akademika Pressindo,1992 )

Ayub, Syaikh Hasan, Penerjemah M.Abd.Ghofur, EM, Fikih Keluarga (Pustaka Al-Kautsar)

Bin muhammad Alhusaini, Imam Taqiyudin Abubkar, Kifayatul Akhyar,( Bina Iman,Surabaya, 2003 )

Bin As-as Sajastani, Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud, ( Daarul Fikr, 1994 )

Djalil, Basiq, Peradilan Agama di Indonesia ( Kencana Prenada Media Group, Jakarta2006 )

Ghazaly, Abd.Rahman, Fiqh Munakahat, (Prenada Media Group, Jakarta,2006 )

Jawad Mughniyah, Muhammad, Fiqih Lima Madzhab, ( Penerbit Lentera, Jakarta,2001 )

Susilahati, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ( Jakarta, t.p, 2007)

Prinst, Darwan, Hukum Anak Indonesia, (PT Citra Aditya Bakti, Bandung 1997)

Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, ( PT Al-Ma’arif, Bandung, 2002 )

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah jilid 3, (Pena Pundi Aksara, Jakarta 2006 )

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah jilid 3, (Daarul fikr )

Selayang Pandang Pengadilan Agama Depok

Page 74: PENCABUTAN HAK ASUH ANAK DARI IBU - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14994/1/ADITYA... · Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

74

Syarifudin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqh Munakahatdan UU Perkawinan ( Jakarta, Prenada Media, 2006 )

Subekti, R. dan Tjitrosudibio, R, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, ( Jakarta,PT.Pradnya Paramita, 2006) cet ke 37

Subrata, Sumadi Pengembangan Alat Ukur Psikologi, ( Rajawali Press, 2000)

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak ( Bandung, CitraUmbara, 2003 )

Web Site : Http:// www.padepok.pta-bandung.net

Http:// www.imelpeni.blog.friendster.com

Http:// www.ilmupsikologi.com