penanganan gawatdaruratan pasien napza
DESCRIPTION
sebagai tugas mata kuliah KGD Reg 7 A IKPTRANSCRIPT
PENANGANAN GAWATDARURATAN
NAPZA
1. ACHMAD HERMAN HIDAYAT
2. CICIK WIDADARI
3. NURUL HIDAYATI
4. PASCOELA SOARES
5. MARIA DEMITRIANA
KONSEP NAPZA
NAPZA merupkan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya adalah bahan /zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusatm sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan terhadap NAPZA
RENTANG RESPON Eksperimental Rekreasional Situasional Penyalahgunaan ketergantungan
JENIS NAPZA Narkotika
narkotika adalah suatu obat atau zat alami, sintetis yang dapat menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau mengurangi hilang rasa atau nyeri dan perubahan kesadaran,yang menimbulkan ketergantungan akan zat tersebut secarara terus menerus.
GOLONGAN NARKOTIKA BERDASARKAN BAHAN PEMBUATNNYA :
Narkotika alamiex ; ganja dan daun koka
Narkotika sintetisex : amvetamin, etadon, dextropropakasiven, dextamvetamin
PSIKOTROPIKA Psikotropika adalah zat atau obat,baik
zat atau obat,baik sintesis maupun semisintesis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
ZAT ADIKTIF LAINNYA Zat adiktif lainnya adalah zat,bahan
kimia,dan biologi dalam bentuk tunggalmaupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik,teratogenik,mutagenik,korosif dan iritasi.
FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA Faktor internal
Kepribadian,intelijensia, usia, dorongan kenikmatan dan perasaan ingin tahu , pemecahan masalah
Faktor eksternalKeluarga, teman sebaya
PENANGGULANG
AN NAPZA
Click icon to add picture
PENCEGAHAN
memberikan informasi dan pendidikan yang efektif tentang NAPZA
Deteksi dini perubahan perilaku Menolak tegas untuk mencoba (“say no to drugs”)
PENGOBATAN Detoksifikasi tanpa subsitusi
Klien yang ketergantungan di biarkan saja sampai geja berhenti sendiri
Detoksifikasi dengan subsitusiPenurunam dosis pemberian obat secara bertahap sampai berhentin sama sekali
RehabilitasiMerupakan upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non medis, sikologis, sosial dan religi, sampai penderita mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin.
JENIS PROGRAM REHABILITASI
Rehabilitasi psikologi Rehabilitasi kejiwaan
KEGAWAT DARURATAN NAPZA
Prinsip-prinsip Penanganan Kegawat daruratan NAPZA.1. Penatalaksanaan kegawatan2. Penilaian klinik3. Anamnesis
Jenis-jenis kegawatan NAPZA1. Intoksikasi/overdosis2. Ketergantungan NAPSA
ASUHAN KEPERAWATAN
PengkajianA. AnamnesisB. Pemeriksaan fisik
Masalah keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi
KASUSPada pukul 24.35 datang seorang pasien dengan
keadaan nafas tersengal-sengal, gelisah, muntah-muntah dan dia mengalami halusinasi. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah menurun, pernafasan cepat, pupil membesar, gejala triping pada otot, suhu tubuh meningkat. Berdasarkan anamnesa yang di dapat dari keluarga korban, korban di temukan terkapar di dalam kamarnya, dan disekitar korban ditemukan beberapa kertas aluminium foil yang sudah terbakar, korek api, serbuk kristal berwarna putih. Dari hasil pemeriksaan TTv di dapat : TD = 80/60, S= 38º C, RR= 28×/menit, N = 120X/ menit. Berdasarkan semua hasil pemeriksaan di dapatkan diaknosa medis pasien mengalami overdosis, hal ini ditunjang oleh hasil pemeriksaan Laboratorium urin positif.
KLASIFIKASI KATA-KATA SULIT DALAM MAKALAH INI ANTARA LAIN:
1)Overdosis2)Gejala triping
PERTANYAAN YANG MUNCUL DARI MAKALAH Apa yang menyebabkan pasien
overdosis Bagaimana cara kita
mengidentifikasi pasien dengan overdosis
Bagaimana penatalaksanan kegawatdaruratan dari overdosis
Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul dari pasien yang mengalami overdosis
JAWABAN DARI PERTANYAAN
Kelebihan penggunaan obat-obatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang
Untuk penanganan yang paling utama adalah dengan tahapan triage, yaitu : ABC, pemberian antidatum nalakson.
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL Bersihan jalan nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh Resiko injuri Perilaku kekerasan
INTERVENSI DX 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sumbatan
1. Membersihkan jalan nafas2. Mengobservasi TTV3. Memberikan posisi yang nyaman 4. Mengajarkan batuk efektif5. Melakukan penghisapan lendir6. Memasang orofaring tube/gudel
Kolaborasi;Pemberian obat bronko dilator, pemberian O2 dan inhalasiPmariksaan lab. AGD
DX2 Pola nafas tidak efektif b/d depresi susunan saraf pusat1. Observasi TTV2. Observasi irama, kedalaman pernafasan, serta penggunana otot bantu
pernafasan3. Atur posisi tidur klien dengan posisi nyaman4. Terapkan Teknik kewaspadan universal dalam melakukan tindakan
acuan keperawatan
DX3 Volume cairan kurang dari keb.tubuh b/d intake dan out put yang tidak seimbang1. Observasi TTV2. Catat adanya peningkatan suhu tubuh dan durasi
demam3. Bantu klien untuk memakai pakaian yang mudah
menyerap keringat serta pertahankan agar pakaian tetap kering
4. Observasi turgor kulit, membran kulit dan perasaan haus yang berlebihan
5. Catat input dan output klien6. Anjurkan klien minum 2500-3000cc per hari7. Berikan makanan yang mudah dicerna
KolaborasiPemeriksaan laboratorium Hb,Ht, dan elektrolitPemberian makanan parenteralPemberian obat anti emetik, anti diare dan anti piretik
DX 4 Resiko injuri b/d kejang dan agitasi1. Observasi TTV2. Monitor tingkat kesadaran dan
perilaku3. Berikan restain pada pergelangan 4. Tempatkan klien pada lokasi yang
mudah dilihat5. Ajarkan klien terhadap hal-hal
yang membahayakanKolaborasiPemberian terapis sedatif
DX 5 Perilaku kekerasan 1. BHSP 2. Terapkan komunikasi terapiutik3. Ajarkan teknik relaksasi4. Tempatkan klien pada ruangan yang terang,
aman dan nyaman5. Jauhkan benda-benda tajam yang dapat
digunakan nuntuyk menyakiti diri sendiri dan orang lain
6. Berikan kesempatan pada klien untuk melampiaskan kemarahannya secara verbal
KolaborasiPemberian terapi chloproepamazine (torzine), dizepam (valium), halloperidol (haldol) atau klordiazikpoksida (librium)Konsulkan ke psikiater.
TERIMA KASIH