penanganan data.docx
TRANSCRIPT
6.1 Penanganan Data hasil Survei Lapangan
Data-data hasil pengamatan di lapangan harus ditangani secara sistematis agar lebih
mudah dalam melakukan kompilasi data. Setelah selesai melakukan deskripsi minipit di
lapangan maka akan langsung dilakukan klasifikasi tanah pada kategoro yang telah dilakukan
(seri/famili/subgroup) dan nama taksa tanah tersebut harus tercatat pada setiap kartu minipit.
Survey tanah yang terdiri dari beberapa regu maka keragaman diantara regu-regu tersebut
akan selalu ada, oleh karena itu perlu dilakukan penyeragaman dan pemilahan tanah-tanah
yang memiliki taksa yang sama.
Kegiatan yang dilakukan selama operasi lapangan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan plotting titik-titik pengamatan dari semua regu pada peta kerja.
2. Melakukan korelasi terhadap nama taksa tanah dari semua regu dengan menggunakan
buku acuan Keys to Soil Taxonomy atau buku yang telah ditentukan pada TOR.
3. Mengelompokkan kartu minipit yang memiliki taksa tanah yang sama.
4. Membuat kisaran sifat tanah dalam seri/famili/subgroup yang sama berdasarkan
pengamatan yang ada pada kartu minipit.
5. Menentukan lokasi pedon ‘tipikal’ dan ‘satelit’ pada salah satu lokasi minipit,yaitu
yang memiliki sifat yang berada di tengah-tengah kisaran sifat yang ada.
6. Melakukan penggalian dan deskripsi profil tanah pada pedon tipikal dan satelit dikuti
dengan melakukan klasifikasi tanah dan pengambilan contoh tanah pada setiap
horizon.
7. Membuat peta tanah lapangan besrta legenda peta.
8. Menyeleksi pedon tanah yang contoh tanahnya akan dianalis di laboratorium.
6.1.1 Melakukan Plotting Lokasi Pengamatan pada Peta Kerja
Hasil pengamatan semua regu dalam tim survei dipindahkan pada peta rekapan hasil
pengamatan lapangan yang berupa landform. Dalam melakukan plotting ditandai dengan
kode singakatan untuk mengetahu regu yang membuat. Dalam plotting dibedakan antara
pengamatan minipit, pemboran dan profil tanah. Posisi pengamatan dibantu dengan GPS
untuk mengetahui koordinat lokasi dengan teliti.
6.1.2 Melakukan Penamaan Tanah Berdsarkan Taksonomi Tanah USDA
Penamaan tanah pada umumnya menggunakan buku acuan Keys to Soil Taxonomy
atau buku yang telah disepakati pada TOR. Hasil deskripsi minipit, profil tanah,singkapan
jalan dicatat secara lengkap pada kartu minipit atau kartu profilt tanah dan dilanjutkan
dengan menentukan horozon penciri (epipedon, endopedon, maupun penciri lain)
menggunakan buku Keys to Soil Taxonomy. Setelah itu dilanjutkan dengan identifikasi kelas
taksonomi tanah dimulai dari ordo hingga seri tergantung kepada skala survei tanah.
Klasifikasi tanah ini sebaiknya dilakukan di lapangan agar jika ada data yang kurang lengkap
bisa langsung dilengkapi.
6.1.3 Mengelompokkan Hasil Pengamatan Minipit dan Pemboran
Setelah kalsifikasi tanah dilakukan maka data minipit yang memiliki nama tanah yang
sama harus dikelompokkan tersendiri dalam suatu file yang terpisah dengan taksa tanah yang
lain. Selanjutkan dilakukan korelasi oleh korelator untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan
yang ada sebagai akibat banyaknya regu. Setelah itu dibuat daftar nomor kode pengamatan
yang meiliki taksa sama dan digunakan sebagai dasar dalam membuat kisaran sifat tanah.
6.1.4 Membuat Kisaran Sifat Tanah dalam Kategori Seri atau Famili
Pembuatan kisaran sifat tanah dilakukan dengan cara berikut :
Membuat sketsa profil tanah dari hasil pengamatan minipit yang menunjukkan
simbol horizon dan kedalaman masing-masing.
Menetukan jenis dan kedalaman epipedon dan endopedon.
Menentukan jenis dan kedalaman sifat penciri lain jika ada,
Menetukan rezim lengas tanah dan rezim suhu tanah ( data iklim +pengamatan
lapangan).
Menetukan seri dan mengumpulkan pedon yang sama pada kategori famili
Mengamati perbedaan pada sketsa pedon seperti tebalnya horizon, presentase
kandungan kerikil/ batu, karatan dan lain-lain.
Menentukan pembeda seri pada penggal penetu seperti yang ada dalam Keys
to Soil Taxonomy.
6.1.5 Menetukan Lokasi Pedon ‘ Tipikal’ dan Pedon ‘ Satelit’
Pedon yang dipilih sebagai pedon tipikal harus memenuhi kriteria seri atau famili
tanah yang dimaksud. Pedon tipikal maupun pedon satelit dipilih berdasarkan kisaran sifat
masing-masing seri tanah yaitu yang mempunyai kisaran sifat kira-kira berada di tengah-
tengah dan dalam satuan peta (delineasi) yang luas. Penetuan lokasi pedon tipikal dipilih
lokasi minipit yang sedapat mungkin memiliki sifat-sifat di tengah kisaran sifat yang ada.
6.1.6 Membuat Peta Tanah Lapangan ( Peta Tanah Tentatif)
Sebelum kembali dari lapangan harus sudah dihasilkan peta tanah sementara beserta
legendanya. Nama satuan peta tanah didasarkan pada klasifikasi tanah di lapangan.
Penentuan komposisi tanah dalam masing-masing satuan peta tanah dilakukan dengan
cara transek atau grid pada daerah datar. Adanya tanah yang berbeda mula-mula diprediksi
dengan perbedaan bahan induk,landform, relief, lereng dan lain-lain.
Cara untuk menetukan seri tanah di lapangan adalah sebagai berikut :
a. Seri tanah famili yang sama ditentukan dengan jalan menemukan lebih dahulu
pembeda utama kemudian ditentukan kisaran sifat berdasarkan pengamatan-
pengamatan yang dilakukan ( ditentukan dulu sifat pembeda utama baru kisaran sifat
lainnya).
b. Jika satu famili hanya terdapat satu seri maka langsung dapat dibuat langsung kisaran
sifat, tetapi tidak boleh terlalu lebar untuk memingkinkan seri baru dalam famili dan
tidak boleh melampaui sifat famili. Pembedaan seri tanah dalam satu famili
didasarkan atas pertimbangan pengelolaannya.
c. Kisaran sifat masing-masing seri tanah disusun dari hasil pengamatan yang dilakukan.
Pemilihan lokasi pengamatan tanah dilakukan berdasarkan transek. Posisi dalam
landform,lereng dan relief dan kenampakan lainnya menunjukkan perbedaan sifat
tanah, dipakai sebagai patokan. Peta tanah ini akan menjadi dasar dalam pembuatan
peta tanah final setelah dilakukan analisis laboratorium.